(a) (b)
Gambar 2.1
Dua Jenis
Bipolar
Junction
Transistor
(BJT) PNP (a) dan
NPN (b)
(a) (b)
Gambar 2.2 Forward-Reverse Bias pada BJT tipe NPN (a) dan PNP (b)
Dalam Perhitungan Konfigurasi BJT khususnya pada Fixed Bias secara teori
menggunakan persamaan :
vcc
Ib= ………………………………………………(2.1)
Rb
vcc
Ic= ………………………………………………(2.2)
Rc
Ic
β= ………………………………………………..(2.3)
Ib
vcc
Ic= ………………………………………………(2.5)
Rc
Ic
β= ………………………………………………..(2.6)
Ib
R1 × R2
Rb= ………………………………………
R 1+ R 2
(2.7)
Karena ada
hambatan
1 BC547 NPN Digital 0,643 Ω 0,639 Ω √ -
saat
pengukuran
Karena ada
hambatan
2 BC557 PNP Digital 0,635 Ω 0,639 Ω √ -
saat
pengukuran
vcc 12 v vcc 12 v
Ic= = =8 x 10−5 A Ic= = =8 x 10−5 A
Rc 1503 Ω Rc 1503 Ω
Ic 8 x 10−5 A Ic 8 x 10−5 A
β= = =0,666 β= = =0,6
Ib 12 x 10−5 A Ib 12 x 10−5 A
vcc 12 v vcc 12 v
Ib= = =48 x 10− 4 A Ib= = =48 x 10− 4 A
Rb 2481,2Ω Rb 2481,2Ω
vcc 12 v vcc 12 v
Ic= = =12 x 10−1 A Ic= = =12 x 10−1 A
Rc 10 Ω Rc 10 Ω
Ic 12 x 10−1 A Ic 12 x 10−1 A
β= = =25 β= = =25
Ib 48 x 10−4 A Ib 48 x 10−4 A
Karena ada
hambatan
1 BC547 NPN Digital 0,643 Ω 0,639 Ω √ -
saat
pengukuran
Karena ada
hambatan
2 BC557 PNP Digital 0,635 Ω 0,639 Ω √ -
saat
pengukuran
Gambar 2.8 Konfigurasi BJT Fixed Bias Tipe PNP dan NPN
Suatu transistor BJT terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar
transistor dapat bekerja, kepada kaki-kakinya harus diberikan tegangan,
tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis emitor diberikan forward voltage,
sedangkan basis kolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah
bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan menghantar)
bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya. Untuk
dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias pada basisnya.
Kebutuhan tegangan bias ini berkisar antara 0.5 sampai 0.7 Volt tergantung jenis
dan bahan semikonduktor yang digunakan.
Pada percobaan ini awalnya kita merangkai modul seperti yang terlihat
pada gambar 2.8 kemudian kita dapat mengukur arus pada basis, arus pada
kolektor, tegangan pada basis-emitter dan tegangan pada kolektor-emitter.
Setelah diperoleh hasil pengukuran, bandingkan hasil pengukuran dan
teori, dimana untuk perhitungan secara teori dapat dilakukan perhitungan seperti
berikut :
BC 557 BC 547
vcc 12 v vcc 12 v
Ib= = =12 x 10−5 A Ib= = =12 x 10−5 A
Rb 10 5 Ω Rb 10 5 Ω
vcc 12 v vcc 12 v
Ic= = =8 x 10−5 A Ic= = =8 x 10−5 A
Rc 150 Ω3
Rc 150 Ω3
Ic 8 x 10−5 A Ic 8 x 10−5 A
β= = =0,666 β= = =0,666
Ib 12 x 10−5 A Ib 12 x 10−5 A
Gambar 2.9 Konfigurasi BJT Voltage Divider Bias Tipe PNP dan NPN
Pada percobaan ini awalnya kita merangkai modul seperti yang terlihat
pada gambar 2.9 kemudian kita dapat mengukur arus pada basis, arus pada
kolektor, tegangan pada basis dan tegangan pada kolektor.
Setelah diperoleh hasil pengukuran bandingkan hasil pengukuran dan
teori, dimana untuk perhitungan secara teori dapat dilakukan dengan perhitungan
sebagai berikut :
Perhitungan BC557
vcc 12 v
Ib= = =48 x 10− 4 A
Rb 2481,2Ω
vcc 12 v
Ic= = =12 x 10−1 A
Rc 10 Ω
Ic 12 x 10−1 A
β= = =25
Ib 48 x 10−4 A
Perhitungan BC547
vcc 12 v
Ib= = =48 x 10− 4 A
Rb 2481,2Ω
vcc 12 v
Ic= = =12 x 10−1 A
Rc 10 Ω
Ic 12 x 10−1 A
β= = =25
Ib 48 x 10−4 A
2.8 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. BJT (Bipolar Junction Transistor) tersusun atas tiga material
semikonduktor ter-doping yang dipisahkan oleh dua sambungan pn.
Ketiga material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT sebagai
emitter, base dan kolektor. Karena strukturnya fisiknya, terdapat dua jenis
BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah
p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan oleh
daerah n (pnp).
2. BJT dapat dikatakan baik jika memiliki hambatan diode atau hambatan
diodenya dapat dihitung transistor atau mempunyai suatu nilai hambatan
mendekati nol, tetapi jika tidak dapat dihitung maka dalam keadaan rusak.
3. Pada konfigurasi BJT Fixed Bias nilai IB, IC, dan β pada BJT PNP maupun
NPN memiliki nilai yang sama, karena nilai V CC, RB, dan RC yang diketahui
sama. Sedangkan pada tegangan kolektor dan tegangan basis memiliki
nilai yang berbeda. Pada BJT tipe PNP, tegangan pada kolektor maupun
basis memiliki nilai yang lebih besar dari pada tegangan kolektor dan
basis pada BJT tipe NPN.
4. Pada konfigurasi BJT Voltage Divider Bias nilai IB, IC, dan β pada BJT
PNP maupun NPN memiliki nilai yang sama, karena nilai VCC, RB, dan RC
yang diketahui sama. Sedangkan pada tegangan kolektor dan tegangan
basis memiliki nilai yang berbeda. Pada BJT tipe PNP, tegangan pada
kolektor maupun basis memiliki nilai yang lebih kecil daripada tegangan
kolektor dan basis pada BJT tipe NPN.
Daftar Pustaka
Tanoto Information Centre, 2010,
https://tanotocentre.wordpress.com/2010/10/26/bipolar-junction-transistor-
bjt/
Diakses 25 Februari 2017