Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufik dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita semua
habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan
mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami membahas mengenai “ASKEP KELUARGA DENGAN


PHBS’’, dengan makalah ini kami mengharapkan agar dapat membantu sistem
pembelajaran. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Novia rizana selaku dosen mata kuliah
KEPERAWATAN KELUARGA Akhir kata kami ucapkan terimakasih atas segala
perhatiannya.wassalmu’alaikum wr.wb

Lhokseumawe, 30 Mei 2021

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……...…….....………………..........................….….............. i

DAFTAR ISI………….………......…….…………….........................................….... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang….............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........…...…....................…………....................................2

1.3 Manfaat Penulisan ……….…….……...............………….............................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PHBS................……….…….……….................…......................3


2.2 Manfaat PHBS….………....…...…...................………..…............................5
2.3 sasaran PHBS ……………………………….........................................….....9
2.4 macam-macam PHBS.………………............................................................11
2.5 faktor yang berhubungan dengan PHBS……………………….....................11

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PHBS


3.1 Data umum......................................................................................................12
3.2 riwayat dan tahap perkembangan keluarga.....................................................13
3.3 lingkungan.......................................................................................................14
3.4 karakterisitik tetangga dan komunitas tempat tinggal....................................15
3.5 mobilitas geografis keluarga...........................................................................16
3.6 struktur kelurga...............................................................................................17
3.7 fungsi keluarga................................................................................................18
3.8 stress dan koping keluarga..............................................................................19
3.9 pemeriksaan fisik ...........................................................................................20
3.10 harapan keluarga...........................................................................................20

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang
untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS
telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang
saat ini disebut Pusat Promosi
Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti tatanan rumah
tangga, tatanan pasar dan sebagainya. Provinsi Jawa Tengah memfokuskan pada tiga
tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat ibadah dan institusi pendidikan. Alasan
pemilihan pada tiga jenis tatanan tersebut karena ketiganya mempunyai daya ungkit yang
besar dalam pencapaian derajat kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2006).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil optimal.
Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014 menunjukkan bahwa di
Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih merokok di dalam rumah ketika bersama
anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih tinggi dari perempuan (72% dibanding
28%). Selanjutnya 77,3% penduduk usia 15 tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik,
dengan katagori (82%) kurang bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian PHBS
2. Apa saja Manfaat PHBS
3. Siapa Sasaran PHBS
4. Bagaimana Macam macam PHBS
5. Apa Faktor yg berhubungan dengan PHBS
6. Bagaiaman Asuhan keperawatan keluarga dengan PHBS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS
1. Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara
dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit,
serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
2. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
3. Program PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, kelompok dan masyarakat dengan cara membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi guna meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan melakukan
gerakan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesehatannya

2.2 Manfaat PHBS

Menurut Notoatmodjo (2015) kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan

pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan

produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang

berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang

berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas

kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Perilaku hidup sehat meliputi

perilaku proaktif untuk (Akmal, 2016) :

1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga teratur dan

hidup sehat
2. Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit

3. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan penyakit

4. Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.

Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang

bersih dan sehat sehingga murid, guru dan masyarakat lingkungan sekolah

terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar

mengajar yang berdampak pada prestasi belajar murid, citra sekolah sebagai

institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu minat orang tua dan

dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi

percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Kemenkes RI, 2015)

2.3. Sasaran PHBS

Sasaran PHBS menurut Depkes RI (2015) dikembangkan dalam lima tatanan

yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-tempat umum,

institusi pendidikan, dan di sarana kesehatan. Sedangkan sasaran PHBS di institusi

pendidikan adalah seluruh warga. institusi pendidikan yang terbagi dalam (Akmal,

2016):

1. Sasaran primer

Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah

perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah (individu/ kelompok dalam

institusi pendidikan yang bermasalah).

2. Sasaran sekunder

Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang

bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader kesehatan

sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait.

3. Sasaran tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam

mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan

PHBS di institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala

Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang tua murid.


2.4. Macam-macam PHBS

Menurut Akmal (2016) macam-macam perawatan personal hygiene

diantaranya :

1. Kebersihan kulit dan badan


2. Kebersihan gigi dan mulut
3. Kebersihan kepala dan rambut
4. Perawatan kaki dan kuku
5. Kebersihan mata, hidung, dan telinga
6. Cuci tangan pakai sabun
7. Perawatan genitalia

2.5 Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2015), mengembangkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut:

1. Faktor predisposisi (Predisposing factor)

Faktor ini mencangkup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap

kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,

tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, dan sebagainya. Seperti kebiasaan, tradisi,

sikap kepercayaan (agama), pengetahuan (pendidikan) dan lain-lain.

2. Faktor Pendukung (Enebling factor)

Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya dalam suatu

materi kegiatan biasanya mempunyai angapan yaitu adanya pengetahuan

tentang manfaat sesuatu hal yang akan menyebabkan orang mempunyai sikap

positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap positif ini akan mempengaruhi

untuk ikut dalam kegiatan ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi

tindakan apabila mendapatkan dukungan sosial dan


tersedianya fasilitas kegiatan ini disebut perilaku. Berdasarkan teori WHO

menyatakan bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku ada tiga alasan

diantaranya adalah sumber daya (resource) meliputi fasilitas, pelayanan

kesehatan dan pendapatan keluarga.

3. Faktor yang memperkuat (Reinforcing factor)

Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan

yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru dan petugas

kesehatan untuk saling bahu membahu, sehingga tercipta kerjasama yang

baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan mendukung anak dalam

memperoleh pengalaman yang hendak dirancang, lingkungan yang bersifat

anak sebagai pusat yang akan mendorong proses belajar melalui penjelajah dan

penemuan untuk terjadinya suatu perilaku. Hak-hak orang sakit (right) dan

kewajiban sebagai orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama

keluarganya), yang selanjutnya disebut perilaku orang sakit.


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M DENGAN PERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT DI DESA PLATAR RT 06/02 TAHUNAN JEPARA

PENGKAJIAN KELUARGA
Hari / Tanggal : 08 Desember 2018
Jam : 12.00 WIB
Oleh : Kurniawati Pujiastuti

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Pendidikan Terakhir : SD
3. Pekerjaan KK : Tukang Kayu
4. Alamat : Platar Rt 06/02, Tahunan Jepara
5. Komposisi Keluarga
Hub. Status Imunisasi
No Nama Umur JK Pend Ket
dg KK BCG Polio DPT Hep campak
1 Tn.M 43 thn L KK SD - - - - -
2 Ny.J 35 thn P Istri SD - - - - -
3 An.I 7 thn L Anak SD √ √ √ √ √
4 An.N 10 bln P Anak SMP √ √ √ √ √

Genogram

Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal dalam satu rumah
: Telah meninggal
6. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. M adalah keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami istri dan anak kandung atau anak angkat.
7. Suku bangsa
Keluarga Tn. M dan Ny. J berasal dari Jawa Tengah dengan suku bangsa Jawa. Keluarga
tinggal pada wilayah yang kebanyakan bersuku jawa, yang terdapat kegiatan-kegiatan
keagamaan seperti pengajian. Bahasa yang digunakan oleh Tn. M dan keluarga di rumah
adalah bahasa jawa. Tn. M dan keluarga menggunakan pelayanan kesehatan seperti Rumah
Sakit dan Puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya.

8. Agama
Tn. M dan Keluarga menganut agama yang sama yaitu agama islam. Tn. M dan keluarga
selalu menjalankan ibadah Shalat 5 waktu. Tn. K dan keluarga meyakini bahwa sehat
sakitnya seseorang ditentukan oleh yang diatas (Allah SWT) dan tidak memiliki
kepercayaan khusus mengenai kesehatan..
9. Status sosial ekonomi keluarga
Bila dilihat dari keadaan atau situasi rumah status sosial ekonomi keluarga Tn. M
termasuk ke dalam status ekonomi kurang, penghasilan keluarga kurang lebih
sekitar dibawah
1.000.000/bln diperoleh sebagai buruh. Pengeluaran keluarga Tn. M setiap bulan tidak
menentu, hal ini dikarenakan banyak kebutuhan untuk keperluan sehari-hari (makan,
keperluan rumah tangga yang lainnya) serta keperluan yang tidak terduga oleh
keluarga Tn. M. Tn. M mengatakan pendapatannya setiap bulan dinilai tidak cukup
untuk mencukupi kebutuhan sehari–hari. Ny. J sebagai ibu rumah tangga bertindak
sebagai pengatur keuangan keluarga. Tn. M tidak memiliki tabungan kesehatan
ataupun pendidikan. Keluarga memiliki alat komunikasi seperti HP (hand Phone)
dan Sepeda Motor.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Tn. M dan keluarga tidak pernah melakukan rekreasi pada hari libur. Sesekali
hanya mengunjungi saudara-saudara yang berada di kampung sebelah terutama pada hari
raya besar keagamaan.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap V (keluarga dengan anak remaja
dimana tahap ini keluarga menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan,
berkomunikasi secara terbukaantara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,
memberikan kebebasab dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi
terbuka dua arah.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan yang belum terpenuhi oleh Tn. M adalah Tahap VI s/d VIII dimana
Keluarga yang melepaskan anak usia anak dan remaja , orang tua usia pertengahan.

3. Riwayat keluarga inti:


Keluarga Tn. M mempunyai 1 orang anak laki-laki, dimana anak kedua yang masih balita
berusia 10 bulan. Keluarga ini sudah memnuhi tugas perkembangan keluarga dengan
anak balita. Tn. M mengatakan tidak memiliki penyakit turunan. Keluarga Tn. M tidak
memiliki kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan keluarga

3. Lingkungan

1. Karakteristik rumah
a. Ukuran rumah (Luas Rumah)
Rumah yang ditempati merupakan rumah sendiri dengan lebar 7 m pajang 7 m kurang
dari 14 m.
b. Kondisi dalam dan luar rumah
Kondisi dalam rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur dan terdapat 1
kamar mandi. Tipe bangunan rumah adalah permanen dimana keadaan lantai masih
tanah, dan terdapat halaman di depan rumah yang tidak dimanfaatkan.
c. Kebersihan rumah
Kebersihan rumah Tn.M tampak kurang bersih dan rapi, terdapat barang-barang
perlengkapan kayu-kayu ukir yang diletakan disembarang tempat.
d. Ventilasi rumah
Kondisi ventilasi cukup baik, keluarga Tn. M selalu membuka jendela dan pintu pada
pagi maupun siang hari sehingga udara mampu bertukar dari luar ke dalam.
e. Saluran pembuangan air limbah
Sistem saluran pembuangan air limbah rumah tangga Tn. M langsung dibuang
melalui
Got
.
f. Air Bersih
Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn. M untuk memasak dan minum
menggunakan Air galon sedangkan untuk mandi, BAB & BAK menggunakan air dari
sumur.
g. Pengelolaan sampah
Kebiasaan keluarga Tn. M dalam sistem pengelolaan sampah yang dilakukan adalah
dengan cara membakar sisa-sisa sampah rumah tangga, keluarga juga memiliki tempat
penampungan sampah sementara yang terbuka.
h. Kepemilikan rumah
Keluarga Tn. M memiliki rumah
sendiri. i. Kamar mandi / wc
Kebiasaan keluarga Tn. M BAB dan BAK menggunakan WC, jenis jamban yang
digunakan menggunakan model Leher angsa, sedangkan untuk sistem pembuangan
tinjanya langsung dibuang ke sungai.

4. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal

1. Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja


Keluarga saat ini tinggal bersama dengan tetangga yang semuanya suku sunda

2. Aturan dan kesepakatan penduduk setempat

Keluarga Tn. K tidak terikat dengan aturan dan kesepakatan tertentu dengan
penduduk setempat.

3. Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan


keluarga Tn. M dan penduduk setempat biasanya tidak membuang sampah di
sembarang tempat. Sampah dari masing-masing keluarga biasanya dikumpulkan dan di
bakar.

5. Mobilitas geografis keluarga

1. Apakah keluarga sering pindah rumah


Keluarga Tn. K tidak pernah pindah rumah.
2. Dampak pindah rumah terhadap kondisi (apakah menyebabkan
stress) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
3. Perkumpulan/organisasi sosial yang diikuti oleh anggota keluarga
Ny. R tida pernah mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat
4. Sistem pendukung keluarga
Termasuk siapa saja yang terlibat bila keluarga mengalami masalah. Keluarga
biasanya mengurusi masalahnya secara interen didalam keluarganya.
6. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga:


a. Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga
Keluarga biasanya menggunakan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh suami
dan istri.
b. Cara keluarga memecahkan masalah
Cara keluarga memecahkan masalah yaitu dengan cara diperbincangkan
secara bersama-sama.
2. Struktur kekuatan keluarga
a. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah.
Keluarga bisanya memeriksa anggota keluarganya ke Klinik Harapan Bunda
untuk mendapatkan pertolongan.
3. Struktur peran(formal dan informal)
a. Peran seluruh anggota keluarga
Semua anggota keluarganya memiliki perannya masing-masing dalam keluarga yaitu
sebagai kepala keluarga, Ibu Rumah tangga dan anak-anak. Dilingkungan pergaulan
maupun pekerjaan, anggota keluarga memiliki peran sebagai Pedagang dan ibu rumah
tangga.
4. Nilai dan norma keluarga
Anggota keluarga Tn. M biasanya melakukan sholat dengan baik dan teratur
dan menjujungjung tinggi nilai-nilai yang ada di masyarakat.

7. Fungsi keluarga

1. Fungsi efektif

a. Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang


Keluarga biasanya mengekspresikan perasaan kasih sayang dengan cara “salim”
kepada
anggota keluarga dan memanggil anak-anaknya dengan penuh
perhatian. b. Perasaan saling memiliki
Terdapat rasa saling memiliki antara anggota keluarga, dibuktikan dengan
adanya
komunikasi yang baik antara orang tua dan
anak. c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Anggota keluarga selalu mendapat dukungan dari kepala keluarga baik secara
materal maupun psikologis.
d. Saling menghargai kehangatan
Anggota keluarga saling menghargai satu dengan yang
lain.

2. Fungsi sosialisasi:
a. Bagaimana memperkenalkan anggota dengan dunia luar
Lewat interaksi sosial dengan tetangga merupakan cara keluarga
untuk memperkenalkan anggota keluarganya dengan dunia luar
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Terciptanya interaksi yang baik antara anggota keluarga dengan kepala
keluarga maupun dengan sesama anggota keluarga.

3. Fungsi perawatan kesehatan


a. Bagaimana memperkenalkan anggota keluarga (bukan hanya kalau sakit diapakan
tetapi bagaimana prevensi / promosi).
Keluarga sering membawa anggota keluarga di Klinik harapan bunda untuk
berobat, namun keluarga jarang mengajarkan kepada anggota keluarga cara untuk
mencegah penyakit atau mempromosikan kesehatan itu sendiri.

8. Stress dan koping keluarga

a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan keluarga.
Keluarga khawatir dengan keadaan sakit yang diderita An. J. Sedangkan
Keluarga kadang bingung bila anak mengalami batuk dan tidak nafsu makan.
b. Respon keluarga terhadap stress
Keluarga dapat mengatasi stressor dan ketegangan sehari-hari dibuktikan keluarga
berusaha memecahkan masalah dengan cara musyawarah terlebih dahulu karena
sedang mendapat cobaan.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu membicarakan masalah kepada orang terdekat di keluarga,
terkadang melibatkan keluarga terdekat untuk mengambil keputusan yang terbaik
baik bagi keluarga, dan selalu berdoa kepada Tuhan.
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
Apabila menghadapi masalah di keluarga dan tidak bisa ditangani dengan cepat
9 Pemeriksaan fisik (head to toe)

Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga


Aspek yang Tn. M Ny. J An. I An. N
dikaji

Keadaan Baik Baik Baik Baik


umum

Kesadaran CM CM CM CM

Tanda- tanda
vital :
Tekanan darah 120/80 100/70
Nadi mmhg mmhg
Respirasi 90x/mnt 78x/mnt 98x/mnt 110x/mnt
Suhu 22x/mnt 20x/mnt 20x/mnt 27x/mnt
Berat Badan 36,30C 36,00C 36,00C 36,30 C
Tinggi Badan 60 Kg 45 kg 30 kg 20 Kg
157 cm 150 cm 107 cm 42 cm

Kepala :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Warna
Rambut Warna hitam Menggunakan Warna hitam hitam Distribusi
Kulit Kepala Distribusi kerudung Distribusi merata bersih, tidak
merata Distribusi merata merata ada lesi
bersih, tidak bersih, tidak ada bersih, tidak ada
ada lesi lesi lesi

Mata :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
Conjungtiva Tidak Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera anemis Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Pupil Tidak ikterik Isokor Isokor Isokor
Fungsi Isokor Baik baik baik
Penglihatan baik

Telinga :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi Baik Baik Baik Baik
pendengaran

Hidung : Simetris Simetris Simetris Simetris


Bentuk Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih, ada Bersih, tidak ada
Keadaan ada secret secret sekret sekret
Mulut:
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
Kebersihan Bersih, ada Bersih, ada caries Bersih, tidak Bersih, ada caries
gigi caries Lembab ada caries Lembab
Bibir Lembab Lembab

Leher :
Pergerakan Bisa Bisa Menengok Bisa Menengok Bisa Menengok Baik
Menengok
Reflek Baik Baik Baik Baik
Menelan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Pembesaran
Thyroid/KGB

Dada :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
Bunyi nafas Vesikuler Vesikuler Suara nafas Bj 1 Vesikuler
Bunyi jantung Bj 1 dan 2 Bj 1 dan 2 dan 2 Bj 1 dan 2 Normal
Normal Normal Normal

Abdomen :
Bentuk Datar Datar Datar Datar
Bising Usus 10x/menit 12x/mnt 12x/mnt 15x/menit

Ekstremitas : Simetris atas Simetris atas & Simetris atas & Simetris atas & bawah
Bentuk & bawah bawah bawah Bebas
Bebas Bebas Bebas 55
ROM 5 5 5 5 55 55
Kekuatan Otot 5 5 5 5 55

Integumen:
Warna Kulit Sawo Sawo Matang Sawo Matang Sawo Matang
Turgor Matang Baik kurang dari Baik kurang Baik kurang dari 3
Baik kurang 3 detik dari 3 detik detik
Kuku dari 3 detik Pendek dan Pendek dan Pendek dan bersih
Pendek dan bersih bersih
bersih

Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik


Dari hasil pemeriksaan fisik yang sudah dilakukan pada anggota keluarga Tn. Mdapat
disimpulkan bahwa Status kesehatan anggota keluarga Tn. M dalam keadaan sehat
10. Harapan Keluarga

1. Terhadap masalah kesehatan keluarga


Ny. R mengatakan bahwa harapannya agar semua anggota keluarganya selalu dalam
keadaan sehat dan terhindar dari sakit penyakit.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Ny. R mengatakan bahwa petugas kesehatan yang ada Puskesmas Soreang maupun yang
ada di masyarakat lebih di manfaatkan lagi terutama dalam usaha promotif dan preventif
kesehatan, karena kebanyakan masyarakat tidak mengetahui tentang penyakit-penyakit
tertentu yang memang banyak ditemui di masyarakat seperti, Hpertensi, Batuk pilek dan
lain-lain
Analisa Data
No Data Etilogi Masala
h
1 DS: Ketidaktahuan Keluarga Kurangnya pengetahuan
 Keluarga Tn. M Tn. M mengenai PHBS. keluarga
mengatakan tidak Tn. M mengenai PHBS.
mengerti tentang PHBS.
 Keluarga Tn. M selalu
membuang sampah di
sungai dan sampah kering
dengan cara dibakar.
 Keluarga Tn. M bekerja
sebagai tukang kayu dan
bersiko untuk terkena
debu kuman atau
penyakit jika tidak
mencuci tangan atau
menaga kebersihan.

DO:
 Keluarga Tn. M
membuang sampah di
sungai dan ada yang

Masalah keperawatan Tn. M


Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. M tentang PHBS berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang perilaku hidup bersih sehat.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TUJUA KRITERIA
Dx. N HASIL RENCANA TINDAKAN
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDA
R
1 Setelah Setelah 1 x 45 Respon Verbal 1. PHBS adalah perilaku proaktif untuk 1. Diskusikan bersama
dilakukan menit , keluarga memelihara dan meningkatkan keluarga Tn. M
pertemuan mampu Respon Verbal kesehatan. tentang pengertian,
sebanyak mengenal PHBS 2. Manfaat PHBS makan otomatis manfaat, perilaku apa
2x dengan cara kualitas hidup akan meningkat. saja yang PHBS, Gaya
kunjungan menyebutkan: 3. Cara yang paling tepat dengan hidup yang PHBS,
, keluarga berpeilaku ; peran serta dalam
1.  Menggunakan jamban untuk upaya kesehatan
Tn. M
Pengertian buang air besar. dengan menggunakan
dapat
PHBS  Menggunakan air bersih leflet.
memeham
2.  Membuang sampah pada tempatnya
i tentang
Manfaat  Rumah tidak padat penghuni 2. Tanyakan kembali pada
PHBS Respon Verbal
PHBS  Mencuci tangan sebelum dan keluarga Tn. M serta beri
3. Perilaku sesudah buang air besar. motivasi agar mau
apa saja 4. Gaya hidup yang menyebutkan pengertian,
yang PHBS manfaat, perilaku apa saja
dapat  Olahraga teratur yang dapat dikatakan
dikatakan  Mengendalikan stress PHBS, gaya hidup yang
PHBS  Menghindari rokok dan alcohol PHBS, peran serta dalam
4. Gaya Respon Verbal  Istirahat yang cukup upaya kesehatan dengan
hidup  Pangan dan gizi menggunakan lembar
yang  Menggunakan garam beryodium balik
PHBS  Pemberian makan untuk balita
seperti apa sesuai umur. 3. berikan reinforcement
5. Peran 5. Peran serta dalam upaya positif atas jawaban yang
kesehatan
Implementasi Keperawatan

Tgl No Dx Kep Tujuan Rencana Tindakan Kriteria Hasil Implementasi Evaluasi

08 1 Kurangnya Tujuan Umum : 1. Berikan 1. Tn. M dan 1.


Des pengetahua Keluarga dapat penyuluhan keluarga Memberika Tn. M dan
2018 n Tn. M memahami tentang dapat n keluarga
dan tentang Perilaku penyakit menyebutk penyuluhan mengatakan
Keluarga Hidup Bersih reumatik : an tentang sudah mengerti
tentang Sehat. pengertian, kembali pengertian, tentang :
perilaku penyebab, dengan manfaat,
Hidup Tujuan khusus : tanda dan benar perilaku  Pengertian
bersih Sehat gejala, pengertian, PHBS, gaya PHBS yaitu
PHBS 1. Tn. M dan Makanan dan manfaat, hidup yang perilaku hidup
berhubunga keluargadap minuman yang perilaku PHBS, yang bersih dan
n dengan at harus PHBS, peran serta sehat.
kurangnya menyebutka dihindari, gaya hidup dalam  Manfaat dari
informasi n tentang pengobatan yang kesehatan. PHBS bagi diri
tentang pengertian tradisional. PHBS dan sendiri dan
Perilaku PHBS. peran serta orang lain.
Hidup 2. Tn. M dan dalam  dapat
Bersih Sehat. Keluarga kesehatan. menyebutkan
dapat perilaku
menyebutkan 2. Tn. M dan PHBS.
manfaat 2. Berikan  Dapat
keluarga
kesempatan 2.
PHBS. dapat menyebutkan
kepada Tn.M dan Memberika
3. Tn. M dan menyampai gaya hidup
keluarga untuk n
keluarga dapat k an yang PHBS.
bertanya tentang kesempatan
menyebutkan pertanyaan  Dapat
hal yang tidak kepada
perilaku tentang hal menyebutkan
5. Tn. M dan dipahami.
keluarga
dapat 3.
menyebutkan Mengajuka
peran serta n
dalam pertanyaan
kesehatan. kepada
keluarga
tentang
materi yang
telah
diberikan
berhubunga
n dengan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Program PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
kelompok dan masyarakat dengan cara membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
advokasi, bina suasana dan melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesehatannya
DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI,.2004. kebijakan nasional promosi kesehatan , pusat promosi kesehatan.
Departemen kesehatan RI tahun 2004.
Departemen kesehatan RI 2005 . pedoman Pelaksanaan promosi kesehatan daerah , pusat promosi
kesehatan departemen kesehatan RI tahun 2005
Departemen kesehatan RI, 2000. Buku pedoman pembinaan program perilaku hidup bersih dan sehat
ditatanan rumah tangga, pusat penyuluhan. Kesehatan masyarakat tahun 2000/2001
DepKes RI . 2007 buku saku rumah tangga sehat dengan PHBS, pusat promosi kesehatan. Jakarta :
DepKes RI .
Mukono. 2000. Prinsip dasar kesehatan lingkungan. Surabaya
Saryono.2010. metodologi penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha medika

Anda mungkin juga menyukai