Anda di halaman 1dari 2

Nama : Safrita Devi Br Karo

Nim : 207011161

Mata Kuliah : Teori dan Politik Hukum

1. Jelaskanlah bahwa badan hukum secara teori sering juga diidentifikasikan sebagai manusia
(natuurlijke persoon) yang dapat melakukan tindakan-tindakan hukum yang dapat berperan sebagai
subyek hukum di dalam melaksanakan aktivitasnya.

Jawaban:

Subyek hukum adalah manusia yang berkepribadian (legal personality) dan segala sesuatu yang
berdasarkan tuntutan kebutuhan. Masyarakat oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban,
subyek hukum terdiri dari:

a. Manusia (nature life person) yang disebut orang dalam bentuk manusia atau manusia pribadi.

b. Badan Hukum (Rechts Persoon) atau orang yang diciptakan hukum secara fiksi atau persona ficta.

Badan hukum ini oleh hukum diberi status sebagai “person” yang mempunyai hak dan kewajiban badan
hukum sebagai pembawa hak dapat melakukan/bertindak sebagai pembawa hak manusia, yaitu badan
hukum dapat melakukan persetujuan – persetujuan memiliki kekayaan yang sama sekali terlepas dari
kekayaan anggotanya. Adapun disamping kesamaan status yang dimiliki oleh badan hukum, namun ada
juga perbedaannya jika dibandingkan dengan persoon, yaitu antara lain tidak dapat melakukan
perkawinan, tak dapat dihukum penjara (kecuali hukumnya denda). Badan hukum merupakan kumpulan
dari manusia – manusia secara pribadi ataupun kumpulan dari badan hukum atau bahkan gabungan dari
keduanya.

Dimana badan hukum itu sendiri memiliki unsur-unsur antara lain:

a. Pendukung (memiliki) hak dan kewajiban.


b. Memiliki kekayaan tersendiri.
c. Suatu badan (kumpulan orang).
d. Dapat melakukan tindakan hukum.
e. Dapat digugat dan menggugat di depan pengadilan.

2. Negara sebagai badan hukum publik dapat juga mendirikan dan melakukan aktivitas sebuah badan
hukum yang bersifat privat. Coba Saudara jelaskan tindakan-tindakan negara dalam kapasitasnya
yang diwakili oleh badan hukum privat memiliki persamaan dan perbedaan dengan badan hukum
privat murni yang didirikan oleh sekumpulan orang atau manusia dalam lapangan bisnis atau usaha.

Jawaban:

Negara dalam perspektif hukum perdata adalah sebagai badan hukum publik. Bila berdasarkan hukum
publik negara adalah organisasi jabatan atau kumpulan dari organ-organ kenegaraan, yang di dalamnya
terdapat organ pemerintahan, maka berdasarkan hukum perdata, negara adalah kumpulan dari badan-
badan hukum, yang di dalamnya terdapat badan pemerintahan. Tindakan hukum badan pemerintahan
dilakukan oleh pemerintah sebagaimana manusia dan badan hukum privat terlibat dalam lalu lintas
pergaulan hukum. Pemerintah menjual dan membeli, menyewa dan menyewakan, menggadai dan
menggadaikan, membuat perjanjian, dan mempunyai hak milik. Ketika pemerintah bertindak dalam
lapangan keperdataan dan tunduk pada peraturan hukum perdata, pemerintah bertindak sebagai wakil dari
badan hukum, bukan wakil dari jabatan.

Dalam pengadaan barang barang atau jasa, pemerintah akan membingkai hubungan hukum dengan
penyedia barang atau jasanya dalam sebuah kontrak pengadaan barang atau kontrak pengadaan jasa.
Dengan kata lain pemerintah menjadi salah satu pihak dalam sebuah kontrak. Dalam konteks demikian
pemerintah tidak dapat memposisikan dirinya lebih tinggi dari penyedia barang atau jasanya, walaupun
pemerintah merupakan lembaga yang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat mengatur (regulator).
Hal ini dikarenakan dalam hukum perjanjian para pihak mempunyai kedudukan yang sama, sebagaimana
tercermin dalam pasal 1338 BW. Dalam konteks demikian, maka baik pemerintah maupun penyedia
barang atau jasa sama-sama memilki kedudukan yang sejajar dalam pemenuhan hak dan kewajiban yang
tertuang di dalam kontrak yang di sepakati. Keterlibatan pemerintah dalam kontrak ini menunjukan
tindakan pemerintah tersebut diklasifikasikan dalam tindakan pemerintahan yang bersifat keperdataan.

Anda mungkin juga menyukai