Anda di halaman 1dari 10

A.

Kedudukan Hukum
1. Kedudukan Hukum (Rechtspositie) Pemerintah
Pembagian hukum ke dalam hukum publik dan hukum privat yang dilakukan oleh ahli
hukum Romawi, Ulpianus, ketika ai menulis “Publicum ius est, quod ad statum rei romanea
spectat, privatum quo ad singulorum utitilatem” (hukum publik adalah hukum yang
berkenaan dangan kesejahteraan Negara Romawi, sedangkan hukum privat adalah hukum
yang mengatur hubungan kekeluargaan), pengaruhnya cukup besar alam sejarah pemikiran
hukum, sampai sekarang. Salah satu pengaruh yang masih tersisa hingga kini antara lain
bahwa kita tidak apat menghindarkan diri dari pembagian tersebut, termasuk dalam mengkaji
keberadaan pemerintah dalam melakukan pergaulan hukum.
Kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa pemerintah di samping melaksanakan
kegiatan dalam bidang hukum publik, juga sering terlibat dalam lapangan keperdataan.
Dalam pergaulan hukum, pemerintah sering tampil dengan twee pet’en, dengan dua kepala,
sebagai wakil dari jabatan (ambt) yang tunuk pada hukum publik dan wakil dari badan hukum
(rechtspersoon) yang tunduk pada hukum privat. Untuk mengetahui kapan administrasi
Negara terlibat alam pergaulan hukum publik dan kapan terlibat dalam hukum keperdataan,
pertama-tama yang harus dilakukan adalah melihat lembaga kedudukan hukum Negara ini,
mau tidak mau harus melibatkan pembagian dua jenis hukum tersebut.
Dalam persepktif hukum publik, Negara adalah organisasi jabatan. Menurut
Logemann“dalam bentuk kenyataan sosialnya, Negara adalah organisasi yang berkenaan
dengan berbagai fungsi. Yang dimaksud dengan fungsi adalah lingkungan kerja yang
terperinci dalam hubungannya secara keseluruhan. Fungsifungsi ini dinamakan jabatan.
Negara adalah organisasi jabatan”.
Menurut Bagirmanan, jabatan adalah lingkungan pekerjaan tetap yang berisi fungsi-
fungsi tertentu yang secara keseluruhan mencerminkan tujuan dan tata kerja suatu organisasi.
Negara berisi berbagai jabatan atau lingkungan kerja tetap dengan berbagai fungsi untuk
mencapai tujuan Negara. Dengan kata lain, jabatan adalah suatu lingkungan pekerjaan
tetap(kring van vaste werkzaamheden) yang diakan dan di gunakan guna kepentingan Negara.
Jabatan itu bersifat tetap, sementara pemegang jabatan (ambstdrager) dapat berganti-ganti.
2. Kedudukan Pemerintah Dalam Hukum Publik
Menurut P. Nicolai dan kawan-kawan, ada beberapa ciri yang terdapat pada jabatan
atau organ pemerintahan yaitu :
a. Organ pemerintah menjalankan wewenang atas nama dan tanggung jawab sendiri,
yang dalam pengertian modern, diletakkan sebagai pertanggung jawaban politik
dan kepegawaian atau tanggung jawab pemerintah sendiri di hadapan hakim.
Organ pemerintah adalah pemikul kewajiban tanggung jawab.
b. Pelaksanaan wewenang dalam rangka menjaga dan mempertahankan norma
hukum administrasi, organ pemerintahan dapat bertindak sebagai pihak tergugat
dalam proses peradilan, yaitu alam hal ada keberatan, banding, atau perlawanan.
c. Disamping sebagai pihak tergugat, organ pemerintahan juga dapat tampil menjadi
pihak yang tidak puas, artinya sebagai pengugat.
d. Pada prinsipnya organ pemerintahan tidak memiliki harta kekayaan sendiri. Organ
pemerintahan merupakan bagian (alat) dari badan hukum menurut privat dengan
harta kekayaannya. Jabatan Bupati atau Walikota adalah organ-organ dari badan
hukum “Kabupaten”. Berdasarkan aturan hukum badan umum inilah yang dapat
memiliki harta kekayaan, bukan organ pemerintahannya.

Meskipun jabatan pemerintahan ini dilekati dengan hak dan kewajiban atau diberi
wewenang untuk melakukan tindakan hukum, namun jabatan tidak dapat bertindak sendiri.
Jabatan dapat melakukan perbuataan hukum, yang dilakukan melalui perwakilan
(vertegenwoordinging) yaitu penjabat
(ambtsdrager), yang bertindak atas jabatan itu.
Menurut E. Utrecht oleh diwakili penjabat, maka jabatan itu berjalan. Yang
menjalankan hak dan kewajiban yang didukung oleh jabatan ialah penjabat.
Jabatan bertindak dengan perantaraan penjabatnya. P. Nicolai dan kawan-kawan
menyebutkan bahwa : “ kewenangan yang diberikan kepada organ pemerintahan harus
dijalankan oleh manusia. Tenaga dan pikiran mereka yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi
organ tersebut yaitu para penjabat”. Berdasarkan ketentuan hukum, penjabat hanya
menjalankan tugasdan wewenang, karena penjabat tidak “memiliki” wewenang. Yang
memiliki wewenang adalah jabatan.
Logemann mengatakan, “berdasarkan hukum tata Negara, jabatanlah yang dibebani
dengan kewajiban, yang berwenang untuk melakukan perbuatan hukum, hak dan kewajiban
berjalan terus, tidak peduli dengan pergantian penjabat”
Menurut F.A.M. Stroink dan J.G. Steenbeek mengatakan bahwa “pada keduanya
jabatan dan penjabat diterapkan jenis hukum yang berbeda. Jabatan inspektur pajak
berwenang mengeluarkan ketetapan pajak. Jabatan ini dijalankan oleh wakilnya, yaitu
penjabat. Wakil ini adalah manusia yang bertindak sebagai inspektur pajak yakni pegawai,
dan dalam kualitasnya sebagai pegawai ia tunduk pada hukum kepegawaian. Wakil ini hanya
sekedar dapat menjalankan keputusan jabatan. Dengan demikian, pengangkatan sebagai
inspektur pajak telah mengantarkan kewenangan untuk jabatan inspektur pajak, guna
mewakilinya”

3. Macam-Macam Jabatan Pemerintahan


Menurut Philipus M. Hadjon : “wewenang hukum publik hanya dapat memiliki oleh
“penguasa”. Dalam ajaran ini terkandung bahwa setiap orang atau setiap badan yang
memiliki hukum publik harus dimasukkan kedalam golongan penguasa sesuain dengan
defenisinya. Ini berarti bahwa setiap orang atau badan yang memiliki wewenang hukum
publik dan tidak termasuk dalam daftar nama badan-badan pemerintahan umum seperti
disubutkan dalam UUD (pembuat undang-undang, pemerintah, mentri, badan-badan Propinsi
dan kotaPraja) harus dimasukkan dalam desentralisasi (fungsional). Bentuk organisasi yang
bersifat yuridis tidak menjadi soal. Badan yang bersangkutan dapat berbentuk suatu badan
yang didirikan oleh undang-undang, tetapi dapat juga badan pemerintah dari
yayasan/lembaga yang bersifat hukum perdata yang memiliki wewenang hukum publik”
Selanjutnya Indroharto mengelompokkan organ pemerintahan atau tata usaha Negara
itu sebagai berikut :
a. Instalasi-instalasi resmi pemerintah yang berada dibawah Presiden sebagai kepala
eksekutif.
b. Instalasi-instalasi dalam lingkungan Negara diluar lingkungan kekuasaan
eksekutif yang berdasarkan kepada peraturan perundangundangan melaksanakan
urusan pemerintahan.
c. Badan-badan hukum perdata yang didirikan oleh pemerintah dengan maksud
untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
d. Instalasi-instalasi yang merupakan kerjasama antara pihak pemerintah dengan
pihak swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
e. Lembaga-lembaga hukum swasta yang berdasarkan peratiran perundang-
undangan dan system perizinan melaksanakan tugas pemerintahan.

Secara terperinci SF. Marbun menjelaskan pengertian Badan atau Penjabat TUN
yang menyelenggarakan urusan, fungsi atau tugas pemerintah, yakni :
a. Mereka yang termasuk kedalam golongan eksekutif mulai dari Presiden sampai
kepada Kepala Pemerintahan (Termasuk PembantuPembantunya Di Pusat Seperti
Wakil Presiden, Para Mentri dan
Lembaga-lembaga Non-Departemen)
b. Mereka yang menyelenggarakan urusan desentralisasi, yaitu Kepala Daerah
Tingkat I, Kepala Daerah Tingkat II dan Pemerintahan Desa.
c. Mereka yang menyelenggarakan urusan dekonsentrasi, seperti Gubernur, Bupati,
Walikotamadya, Walikota Administratip, Camat, serta Lurah.
d. Pihk ketiga atau pihak swasta yang mempunyai hubungan istimewa atau
hubungan biasa dengan pemerintah, baik yang diatur atas dasar hukum publik
maupun hukum privat.
e. Pihak ketiga atau swasta yang memperoleh kosensi atau izin dari pemerintah.
f. Pihak ketiga atau swasta yang diberi subsidi oleh pemerintah, misalnya sekolah-
sekolah swasta.
g. Yayasan-yayasan yang didirikan dan diawasi oleh pemerintah.
h. Pihak ketiga atau koperasi yang didirikan dan di awasi oleh pemerintah.
i. Pihak ketiga atau bank-bank yang didirikan dan diawasi oleh pemerintah.
j. Pihak ketiga atau swasta yang bertindak bersama-sama dengan pemerintah
(Persero), seperti BUMN yang memperoleh atribusi wewenang, PLN, Pos dan
Giro, PAM, Telkom, garuda, dan lain-lain.
k. Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Tinggi dan Ketu Mahkamah Agung
serta Penitera dalam lingkungan peradilan.
l. Sekretaris pada Lembaga Tertinggi Negara (MPR) dan Lembagalembaga Tinggi
Negara serta Sekretaris pada DPRD.
4. Kedudukan Pemerintah Dalam Hukum Privat
Telah disebutkan bahwa Negara dalam perspektif hukum perdata adalah sebagai
badan hukum publik. Badan hukum (rechtspersoon) adalah “kumpulan orang-orang, yaitu
semua yang didalam kehidupan masyarakat (dengan beberapa perkecualian) sesuai dengan
ketentuan unadang-undang dapat bertindak sebagai manusia, yang memiliki hak-hak dan
kewenangan-kewenangan, seperti kumpulan orang (dalam suatu badan hukum), perseroan
terbatas, perusahaan perkapalan, perhimpunan (sukarela), dan sebagainya” dalam ungkapan
lain menyatakan bahwa badan hukum adalah “apa yang ada dalam pengertian undang-undang
dianggap seperti orang dan kepada siapa yang dengan sepenuhnya diberikan wewenang
hukum untuk melakukan tindakan hukum dan secara hukum tampil dan bertindak dengan
harta kekayaan (terpisah)”

B. PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN UMUM

Dalam Negara modern dewasa ini yang dikenal dengan istilah “ Welfare State “ atau

Negara kesejahteraan, mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan kesejahteraan

rakyatnya. Dengan demikian pemerintah dituntut untuk bertindak menyelesaikan segala

aspek/ persoalan yang menyangkut kehidupan warga negaranya, walaupun belum ada

dasar aturan yang mengaturnya.

Atas dasar ini maka pemerintah ddiberikan kebebasan untuk dapat melakukan/ bertindak

dengan suatu inisiatif sendiri untuk menyelesaikan segala persoalan atau permasalahan

guna kepentingan umum. Kebebasan untuk dapat bertindak sendiri atas inisiatif sendiri

itu disebut dengan istilah “ Freis Ermessen “.

Disini timbul pertanyaan apa yang dimaksud dengan kepentingan umum ? Untuk

menjawab pertanyaan di atas, mak aperlu dilihat beberapa teori di bawah ini :

1. Teori Keamanan

Teori ini mengatakan bahwa kepentingan masyarakat yang terpenting adalah

kehidupan aman dan sentosa.


2. Teori Sejahtera

Teori ini mengatakan bahwa kepentingan masyarakat yang terutama adalaha

kesejahteraan yaitu terpenuhinya kebutuhan - kebutuhan pokok masyarakat yang

berupa:

a. Pangan, Pemerintah harus melakukan upaya/ tindakan agar jangan sampai warga

sulit/ sukar mencari makanan.

b. Kesehatan, artinya tindakan-tindakan pemerintah atau keputusankeputusan

pemerintah jangan sampai merusak kesehatan dan lingkungan masyarakat.

c. Kesempatan kerja, tugas pemerintah menciptakan lapangan kerja, sehingga tidak

terjadi pengangguran.

3. Teori Effisiensi Kehidupan

Bahwa kepentingan uama dari masyarakat adalah hidup secara effisiensi, agar supaya

kemakmuran dan produktivitas lebih meningkat dalam segala bidang social, ekonomi,

budaya dan pendidikan dan lain sebagainya.

4. Teori Kemakmuran Bersama

Bahwa kepentingan masyarakat yang utama adalah kebahagiaan dan kemakmuran

bersama, masalah-masalah sosial harus dapat dikendalikan, jurang pemisah antara si

kaya dengan si miskin tidak terlalu lebar.


Dengan demikian tujuan/ tugas pemerintah meliputi keseluruhan tindakan, perbuatan dan

keputusan dari alat-alat pemerintahan untuk mencapai tujuan pemerintahan yaitu bukan

saja tercapainya suatu ketertiban didalam masyarakat akan tetapi juga tercapainya tujuan

nasional atau kepentingan bersama/ umum. Perumusan tujuan pemerintah dapat dilihat

dalam aline IV Undang-Undang Dasar 1945 yaitu :

“......... Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia...........”

Tugas penyelenggaraan kepentingan umum dijalankan oleh alat pemerintahan yaitu :

1. Seorang peugas/ fungsionaris atau badan pemerintahan yang diberi wewenang untuk

melaksnakan tugas Negara.

2. Badan pemerintahan yaitu kesatuan hukum yang dilengkapi dengana alat-alat

kewenangan yang bersifat memaksa dan sebagainya.


Daftar Pustaka

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/05/hukum_administrasi_negara.pdf
https://www2.slideshare.net/cuccipeghang/makalah-kedudukan-
dan-fungsi-hukum?from_action=save
http://eprints.ums.ac.id/28635/2/04._BAB_I_PENDAHULUAN.pdf
RANGKUMAN
KEDUDUKAN HUKUM PENYELENGGARAAN
KEPENTINGAN UMUM

DISUSUN OLEH :
Nama : HARTAS DINOVAL
NIM : 191320079
Kelas : III C
Jurusan : S1 Ilmu Hukum
Dosen Pembimbing : H. Syaiful Bahri, S,H. M.H.

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM


RAHMANIYAH SEKAYU
TAHUN AJARAN 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai