Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tiffany Annisa Juriyah

Nim : 2210111073
Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara
Dosen Pengampu : Gusminarti S.H, M.H

Resume Tindakan Pemerintahan

1. Pengertian Tindakan Pemerintahan


Dalam tindakan pemerintahan ada dua hal yang perlu dipahami yaitu pengertian
pemerintahan dan pengertian tindakan pemerintahan. Pengertian pemerintahan adalah :
Pemerintah adalah sebagai subjek hukum, sebagai drager van de rechten en plichten atau
pendukung hak dan kewajiban. Sedangkan pengertian tindakan hukum (rechtshandelingen)
adalah : Tindakan hukum menurut R.J.H.M. Huisman, tindakan tindakan yang berdasarkan
sifatnya dapat menimbulkan akibat hukum tertentu atau “een rechtshandelingis gericht op het
scheppen van rechten of plichten”, (tindakan hukum adalah tindakan yang dimaksudkan untuk
menciptakan hak dan kewajiban)1.
Istilah Tindakan hukum ini semula berasal dari ajaran hukum perdata, yang lemudian
digunakan dalan hukum administrasi negara, sehingga dikenal istilah Tindakan hukum
administrasi. Akibat hukum yang lahir dari Tindakan hukum adalah akibat-akibat yang
memiliki relevansi dengan hukum, seperti “he schepen van een nieuwe, het wijzigen of het
opheffen vaneen bestaande rechtsverhouding” (penciptaan hubungan hukum baru, perubahaan
atau pengakhiran hubungan hukum yangada)2. Dengan kata lain, akibat-akibat hukum
(rechtsvolgen) itu dapat berupa hal-hal sebagai berikut.

a. indien er een veranding optreedt in de bestaande rechten, verplivhtingen of


bevoegdheid van sommigen; jika menimbulkan beberapa perubahan hak, kewajiban
atau kewenangan yang ada
b. wanner er verandering optreedt in juridische status van een person of van object;
bilamana menimbulkan perubahan kedudukan hukum bagi seseorang atau objek yang
ada
c. wanner het bestaan van zekere rechten, verplichtingen, bevoegdheden of status bindend
wordt vastgesteld; bilamana terdapat hak-hak, kewajiban, kewenangan, ataupun status
tertentu yang ditetapkan3.

Bila dikatakan bahwa Tindakan hukum pemerintahan itu merupakan pernyataan


kehendak sepihak dari organ pemerintahan dan membawa akibat pada hubungan hukum atau
keadaan hukum yang ada, maka kehendak organ tersebut tidak boleh mengandung cacat seperti
kekhilafan (dwaling), penipuan (bedrog), paksaan (dwang), dan yang menyebabkan akibat
hukum yang tidak sah lainnya4.

1
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 110
2
Ibid., hlm 110-111
3
Ibid., hlm 111
4
Ibid., hlm 111
Tindakan hukum ini berasal dari ajaran hukum perdata, tetapi begitu digunakan dalam
hukum administrasi negara, sifat Tindakan hukum ini mengalami perbedaan; (Tindakan hukum
administrasi berbeda sifatnya dengan Tindakan hukum perdata, meskipun Namanya sama),
terutama karena sifat mengikatnya, (Tindakan hukum administrasi dapat mengikat warga
negara tanpa memerlukan persetujuan dari warga negara yang bersangkutan), sementara dalam
Tindakan hukum perdata diperlukan persesuaian kehendak (wilsovereenstemming) antara
kedua pihak atas dasar kebebasan kehendak atau diperlukan persetujuan dari pihak yang
dikenai Tindakan hukum tersebut5.
Hal ini karena hubungan hukum perdata itu bersifat sejajar, sementara hubungan hukum
public itu bersifat sub ordinatif, di satu pihak pemerintah dilekati dengan kekuasaan public, di
pihak lain warga negara tidak dilekati dengan kekuasaan yang sama.

2. Unsur, Macam-Macam, dan Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintahan


a. Unsur-Unsur Tindakan Hukum Pemerintahan
Terdapat beberapa unsur dalam pengertian Tindakan hukum yaitu:
1) Perbuatan itu dilakukan oleh apparat pemerintah dalam kedudukannya sebagai
penguasa maupun sebagai alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorganen) dengan
Prakarsa dan tanggung jawab sendiri;
2) Perbuatan tersebut dilaksanakandalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan;
3) Perbuatan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat hukum di
bidang hukum administrasi negara;
4) Perbuatan yang bersangkutan dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan
negara dan rakyat6.

b. Macam Macam Tindakan Hukum Pemerintahan


Kedudukan hukum pemerintahan mewakili dua intitusi yaitu hukum public dan hukum
privat, yang akan melahirkan akibat hukum ang berbeda pula. Tapi kemudian timbul
pertanyaan bagaimana cara membedakan kapan Tindakan hukum pemerintahan itu diatur oleh
hukum public dan kapat diatur oleh hukum privat. Oleh karena itu diperlukan klarifikasi
mengenai kapan Tindakan hukum pemerintah atau administrasi ini bersifat dan diatur oleh
hukum perdata (privat) dan kapan Tindakan itu diatur dan tunduk pada hukum public.
Secara teoritis cara untuk menentukan apakah Tindakan pemerintahan itu diatur oleh
hukum privat atau hukum publk adalah dengan melihat kedudukan pemerintah dalam
menjalankan Tindakan tersebut. Jika pemerintah bertindak dalam kualitasnya sebagai
pemerintah, maka hanya hukum publiklah yang berlaku, jika pemerintah bertindak tidak dalam
kualitas pemerintah, maka hukum privatlah yang berlaku7.
Cara lainnya adalah dengan melakukan pembedaan antara overheid sebagai pemegang
kewenangan pemerintahan dengan lichaam sebagai badan hukum8. Sebagai contoh apabila
sebuah daerah membeli beberapa mobil bus baru untuk kepentingan perusahaanya, daerah

5
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 112
6
Ibid., hlm 112-113
7
Ibid., hlm 115-116
8
Ibid., hlm 116
tersebut melaksanakan perjnanian jual beli yang didasarkan kepada hukum perdata atau hukum
privat.9

c. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintahan

Adapun E. Utrecht menyebutkan beberapa cara pelaksanaan urusan pemerintah, yaitu:


1. Yang bertindak ialah administrasi negara sendiri
2. Yang bertindak ialah subjek hukum (= badan hukum) lain yang tidak termasuk
administrasi negara dan yang mempunyai hubungan istimewa atau hubungan biasa
dengan pemerintahan.
3. Yang bertindak ialah subjek hukum lain yang tidak termasuk administrasi negara
dan yang menjalankan pekerjaannya berdasarkan suatu konsesi atau berdasarkan
izin (vergunning) yang diberikan oleh pemerintah.
4. Yang bertindak ialah subjek hukum lain yang tidak termasuk administrasi negara
dan yang diberi subsidi pemerintah.
5. Yang bertindak ialah pemerintah bersama-sama dengan subjek hukum lain yang
bukan administrasi negara dan kedua belah pihak itu tergabung dalam bentuk kerja
sama (vorm van samenwerking) yang diatur oleh hukum privat.
6. Yang bertindak ialah yayasan yang didirikan oleh pemerintah atau diawasi
pemerintah.
7. Yang bertindak ialah subjek hukum lain yang bukan administrasi negara , tetapi
diberi suatu kekuasaan memerintah (delegasi perundang-undangan)10.

9
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 116
10
Ibid., hlm 121

Anda mungkin juga menyukai