MAKALAH
Dosen Pengampu:
Oleh :
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
KATA PENGANTAR
Tasikmalaya, 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………......................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………........................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
3.1. Analisa Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku pada PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk.............................................................................................................5
BAB IV PENUTUP............................................................................................................8
4.1. Kesimpulan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………….10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya; (c) adanya
praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi; (d)
adanya karyawan yang cakap sesuai dengan tanggung jawabnya.
Salah satu sistem akuntansi yang ada dalam perusahaan adalah sistem
akuntansi pembelian. Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk
pengadaan barang yang diperlukan perusahaan. Pembelian dalam perusahaan
manufaktur merupakan awal mula perusahaan tersebut beroperasi. Dengan adanya
pembelian bahan baku oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut dapat
menjalankan kegiatan usahanya yaitu memproduksi suatu barang
1. Bagaimanakah sistem pembelian bahan baku pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk?
2
BAB II
PEMBAHASAN
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk merupakan suatu perusahaan manufaktur yang
bergerak dibidang pangan. Riwayat perusahaan ini dimulai pada tahun 1959 ketika Tan
Pia Soe merintis sebuah usaha wiraswasta dengan nama perusahaan Bihun Cap Cangak
Ular di Sukoharjo Jawa Tengah untuk memproduksi bihun jagung. Proses produksi
dilaksanakan dengan peralatan yang sederhana. Namun, pada tahun 1978 pabrik mulai
diserahkan pada generasi ke dua yaitu Priyo Hadi Susanto, dengan pengelolaan yang
lebih modern dan menggunakan mesin-mesin produksi dari Taiwan. Keberadaan
mesin-mesin produksi ini, sangat berperan dalam mengembangkan kapasitas dan
kualitas produk sehingga secara langsung mampu meningkatkan keuntungan
perusahaan. Sejak saaat itu, perusahaan Bihun Cap Cagak Ular menjadi pemimpin
pasar di Jawa Tengah dan Jogjakarta.
Pada tahun 1992, generasi ke tiga di bawah pimpinan Joko Mogoginto membawa
pabrik sederhana ini menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tiga Pilar Sejahtera
yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah yang tidak hanya memproduksi bihun kering
tetapi juga mie kering. Dalam waktu singkat, PT TigaPilar Sejahtera mampu meraih
posisi sebagai pemimpin pasar di Indonesia untuk mie kering dan bihun kering. PT Tiga
Pilar Sejahtera membangun pabrik mie kering di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun
1996. PT Tiga Pilar Sejahtera mulai resmi berdiri tanggal 31 Mie 1999. Tahun 2000, PT
Tiga Pilar Sejahtera mulai membangun industri makanan terpadu seluas 25 hektar di
Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah.
Pada tahun 2001, PT Tiga Pilar Sejahtera memindahkan unit produksi mie kering
ke kawasan industri makanan terpadu di Sragen dan mulai memasuki bisnis consumer
food product dengan membangun unit mie instant yang produk dan pemasarannya
mulai tahun 2002.
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk adalah salah satu dari perusahaan manufaktur
yang bergerak dalam bidang industri makanan khususnya mie dan bihun. Bahan baku
utama yang diperlukan dalam proses produksi di PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
adalah tepung dengan berbagai jenis tepung, yaitu: terigu, beras, tapioka, mocaf,
gaplek dan sebagainya. Bahan baku berupa tepung tersebut tidak diproduksi
sendiri melainkan diperoleh dari pembelian pada perusahaan lain. Dari aktivitas
pembelian bahan baku tersebut, diperlukan suatu sistem pengendalian intern yang
baik. Sistem pembelian pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dalam hal penerimaan
dan penyimpanan barang dirangkap oleh Bagian Gudang. Hal ini sangat
memungkinkan terjadinya manipulasi atau tindak kecurangan yang dapat merugikan
perusahaan
4
BAB III
ANALISA DAN HASIL
5
b.Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Pada sistem pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, sistem pengendalian
intern mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan telah dilakukan dengan
baik. Hal ini dapat dilihat dari:
1) Surat Permintaan Pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang dan Kepala
Departemen Logistik.
2) Surat Order Pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian dan Presiden Direktur.
3) Surat Terima Barang diotorisasi oleh fungsi gudang.
4) Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada faktur dari pemasok yang didukung
dengan Surat Order Pembelian dan Surat Terima Barang.
c. Praktik yang Sehat
6
dengan Surat Order Pembelian dan Surat Jalan agar perusahaan dapat
memperoleh barang sesuai dengan yang dipesan.
5) Merekonsiliasi catatan utang secara periodik. Kartu utang dicocokkan dengan
rekening utang dalam buku besar.
Pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, karyawan yang kompeten diperoleh
dengan cara menyeleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut
oleh pekerjaannya.
Tabel berikut adalah gambaran mengenai hubungan sistem akuntansi dan
sistem pengendalian intern pembelian bahan baku yang terdapat pada PT Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi dan temuan yang telah penulis kemukakan pada bab-bab
sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem pembelian bahan baku
pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sudah cukup baik dan didukung dengan adanya
sistem pengendalian intern yang kuat. Hal tersebut terbukti dengan adanya unsur-
unsur pengendalian intern, yaitu:
1. Sudah adanya struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggungjawab
fungsional, sehingga satu fungsi dijalankan oleh satu bagian saja, meskipun masih
terdapat perangkapan fungsi yaitu pada fungsi penerimaan an fungsi gudang yang
dirangkap oleh Bagian Gudang.
2. Sudah terlaksananya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang dapat
memberikan keamanan terhadap kekayaan perusahaan.
3. Praktek yang sehat pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk juga sudah terlaksana
dengan baik.
4. Karyawan yang terlibat dalam transaksi pembelian sudah memiliki kemampuan dan
mutu yang sesuai dengan tanggungjawab pekerjaannya.
8
4.2. Rekomendasi atau Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John. 2003. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Ke Sembilan. Jakarta: Salemba Empat.
10