Vol. 17 No.1,
Jurnal Ilmu Administrasi pp (77-92) © 2020.
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi ISSN 1829 - 8974
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020 e-ISSN 2614-2597
1
Mahadiansar, 2Khairul Ikhsan, 3I Gede Eko Putra Sri Sentanuc & 4Aspariyana
1,3
Universitas Brawijaya & 2,4Universitas Maritim Raja Ali Haji
e-mail : 1mahadiansar@student.ub.ac.id, 2ikhsanrambemaccom123@gmail.com,
3
sentanu@ub.ac.id & 3riyanaaspa@gmail.com
Jurnal 77
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
Indonesia dan di berbagai Negara berkembang, zaman yang mendorong munculnya globalisasi ini,
istilah pembangunan sering kali lebih berkonotasi tidak melulu memberikan dampak negatif bagi
fisik artinya sering kali melakukan kegiatan- Indonesia. Perlu diketahui, dengan adanya
kegiatan membangun yang bersifat fisik, bahkan globalisasi di Indonesia dapat mendorong
sering kali secara lebih sempit di artikan sebagai Indonesia dalam hal pembangunan di berbagai
membangun infrastruktur atau fasilitas fisik. aspek dan bidang guna mensejahterakan penduduk
Pengertian dari pemilihan alternatif yang sah dalam yang tinggal di Indonesia.
definisi pembangunan di atas diartikan Pada abad sekarang ini terjadi perubahan-
bahwasanya upaya pencapaian aspirasi tersebut perubahan yang sangat mencolok di seluruh dunia.
dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku atau Indonesia sebagaimana Negara-negara
dalam tatanan kelembagaan atau budaya yang berkembang lainnya. Pada saat ini dengan sengaja
dapat diterima. mengadakan dan merencanakan perubahan-
Indonesia memiliki kekayaan atas sumber perubahan di dalam masyarakat melalui usaha
daya manusia dan sumber daya alam beserta isinya, pembangunan. Perubahan-perubahan itu tidak
kekayaan alam yang dimaksud serta sumber daya berasal dari alam, tetapi dari manusia dan
manusia yang dimiliki oleh Indonesia ini tersebar di masyarakat. Perubahan-perubahan ini tidak hanya
seluruh pulau di Indonesia. Kekayaan itu patut terjadi pada individu-individu, melainkan pada
untuk dijaga agar terjadi keharmonisan di antara seluruh masyarakat.
kedua sumber dayanya. Dengan perkembangan
Gambar 1.
Kebijakan Pembangunan Nasional 2015-2020 Berdasarkan Nawacita Presiden RI.
78 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
negara sehingga diharapkan akan memberikan masyarakat global di satu sisi, namun di sisi lain,
pengaruh positif bagi pendapatan dan modal suatu pengaruh pemahaman tersebut tidak boleh
negara dalam jangka panjang. meninggalkan atau bahkan menghapuskan sama
Tabungan dan penanaman modal di suatu sekali nilai-nilai lokal yang memberikan pengaruh
negara berpengaruh positif terhadap kemampuan signifikan bagi pembangunan saat ini
produksi suatu negara. Berdasarkan teori solow ini, (Atmasasmita, 2012:2).
modal pembangunan terdiri atas 4 item yaitu: modal Saat ini revolusi pada industri 4.0 ini pula,
fisik, modal manusia, sumber daya alam, dan modal peran modal manusia perlu ditingkatkan untuk
sosial. Lebih lanjut lagi secara teoritis, faktor-faktor mendukung pengembangan kegiatan ekonomi di
yang dapat memengaruhi produktivitas dari suatu suatu negara karena manusia diwajibkan harus
negara adalah faktor yang dipergunakan untuk melek pada teknlogi, kemampuan negara untuk
menghasilkan barang atau produk secara fisik mengembangkan sumber daya manusia, khususnya
seperti tanah, bangunan, mesin, elektronik dan jenis dalam menyediakan tenaga kerja yang terampil
peralatan lainnya. Modal fisik itu kemudian diberbagai bidang menjadi kunci untuk kesuksesan
dimanfaatkan dengan berbagai cara untuk kebijakan ekonomi di setiap negara. Modal manusia
mendukung produktivitas. Berikutnya faktor yang dan pendidikan merupakan dua faktor penting dan
mempengaruhi produktivitas suatu negara adalah keduanya saling memiliki keterkaitan satu sama
sumber daya alam. Sumber daya alam sendiri lain dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan
merupakan bahan baku dalam kegiatan produksi. ekonomi dari suatu negara. Modal manusia itu
Sementara teknologi merupakan pemahaman sendiri adalah suatu sumber daya yang
dalam memproduksi barang dan jasa untuk menggabungkan pengetahuan, pelatihan dan
menghasilkan produk yang lebih baik. keterampilan dengan kualitas pendidikan dan
Pemanfaatan faktor pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi ' (Islam et al., 2016).
penggunaan modal fisik secara jangka panjang ini Peningkatan output suatu negara tidak hanya
akan mengalami depresiasi atau penyusutan karena diukur dengan modal, sumber daya, dan kemajuan
harga karena modal fisik akan mengalami teknologi tetapi juga oleh pertumbuhan
penyusutan. Begitu pula untuk penggunaan produktivitas. Produktivitas merupakan rasio
Sumber Daya Alam, dalam jangka panjang akan antara keluaran dibandingkan dengan output.
mengakibatkan sumber daya tersebut semakin lama Produktivitas adalah total barang dan jasa
semakin berkurang atau bahkan dapat habis. yang diproduksi oleh pekerja pada setiap jam kerja.
Berbeda halnya dengan penggunaan modal Pertumbuhan ekonomi berbeda-beda disetiap
manusia dalam jangka panjang tidak mengalami negara. Negara berkembang seperti Indonesia
penyusutan ataupun habis. Tentunya kita ketahui sendiri berada di peringkat keempat dengan jumlah
bersama pengelolaan modal manusia di setiap penduduk terpadat di dunia yang mencapai 264 juta
negara berbeda-beda, contoh kecilnya adalah jiwa (World Bank ,2018 :27)hal ini tentu pemerintah
pengelolaan modal manusia di beberapa negara harus dapat mengoptimalkan mengoptimalkan
berkembang akan pastinya berbeda dengan negara modal manusia yang terdapat di wilayahnya untuk
maju dimana masyarakatnya sudah meninggalkan meningkatkan produktivitas pembangunan
tradisi masyarakat kuno dan lebih mengikuti nasional. Sebagai salah satu negara dengan populasi
perkembangan zaman. terpadat di dunia maka Indonesia memiliki
Perkembangan pembangunan dalam abad keuntungan dalam jumlah tenaga kerja. World Bank
21, telah dipengaruhi oleh ideologi Globalisasi mendefiniskan tingkat partisipasi angkatan kerja
dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. sebagai persentase antara tenaga kerja yang bekerja
Pemahaman globalisasi kontemporer yang terhadap total populasi penduduk yang berumur
bertumpu pada 3 pilar pembangunan bidang antara 15 tahun 64 tahun. Berdasarkan kajian dari
ekonomi (deregulasi, privatisasi dan stabilitas World Bank pada tahun 2018, tingkat partisipasi
keuangan) terasa sangat penting, mendesak dan tenaga kerja di Indonesia dari tahun ke tahun
relevan untuk memotivasi setiap negara untuk mengalami fluktuasi.
dapat menemukan model pembangunan yang Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2015,
cocok dengan nilai-nilai yang dianut oleh yaitu dari 67,11% menjadi 65,82%. atau turun
Jurnal 79
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
sebesar 1,29% dari tahun sebelumnya. Beberapa tergantung pada paradigma yang dilihat oleh para
faktor yang mengakibatkan penurunan tingkat stakeholder (Soepono, 1999:29).
partisipasi angkatan kerja pada tahun 2015. Salah Peran pemerintah daerah dalam
satunya ialah terjadi perubahan tenaga kerja yang mengumpulkan dukungan untuk sebuah agenda
bekerja di sektor formal ke informal. Meskipun pada pembangunan yang berfokus pada bagaimana
tahun 2010 tingkat partisipasi angkatan kerja berada berbagai visi tentang masa depan daerah
pada posisi tertinggi, yaitu sebesar 67,91 atau naik diperebutkan dalam proses kebijakan lokal, dapat
sebesar 0,31% dari tahun sebelumnya tetap saja dipahami secara bermanfaat sebagai politik budaya
perhatian pemerintah pada pengoptimalan dimana makna didefinisikan kemudian yang akan
angkatan kerja ini rasanya perlu untuk ditingkatkan diperjuangkan dalam pembangunan. Maka
kembali standar kompetensinya. penggunaan istilah politik budaya pembangunan
Menurut Soepono (1999:4) Isu-isu kebijakan lokal dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
pembangunan, khususnya pada angkatan kerja pembuatan makna dan pembuatan tempat terjadi
merupakan tipe kebijakan penerapan khusus. secara bersamaan dalam pengembangan
Banyak permasalahan sosial yang terkait dengan pembangunan demi masa depan ekonomi
potensi daerah sehingga kebijakan untuk mengatasi masyarakat yang lebih baik (McCann, 2002).
masalah ini hendaknya ditangani oleh ekonomika Perkembangan pembangunan dapat dilihat sebagai
spasial seperti ekonomi regional maupun ekonomi aspek utama dari pengembangan diri dan identitas
perkotaan dari suatu daerah. Isu-isu kebijakan ini pada masa terhadap individu. Tahap
menjadi suatu hal yang fundamental dalam serta perkembangan pembangunan yang di harapkan
mempelajari pembangunan ekonomi regional pasti tujuan yang berbeda, tetapi sedikit yang
maupun perkotaan dari suatu daerah, karena diketahui tentang faktor dan mekanisme yang
dimensi spasial tidak akan dapat melepaskan terlibat dalam proses perkembangan (Kunnen &
dirinya dari sebuah isu-isu kebijakan publik. Solusi Bosma, 2000).
terhadap isu-isu kebijakan tersebut umumnya Semua negara pasti mengalami dan
ditujukan pada tempat-tempat tertentu karena menghadapi masalah pengangguran, Oleh sebab itu
berkaitan dengan pembangunan di suatu daerah tugas pemerintah yang utama adalah mengatasi
saja. Tentunya para stakeholder kebijakan daerah masalah pengangguran, salah satu cara pemerintah
hendak mengambil suatu keputusan baru mengenai dalam mengatasi masalah pengangguran adalah
atau ingin membenahi daerah wewenangnya, maka dengan membangun proyek-proyek strategis serta
agar efektif keputusan kebijakan itu diambil setelah membangun infrastruktur yang menggunakan
membahas landasan dari ekonomi mikro dari banyak tenaga kerja. Keputusannya terserapnya
pembangunan daerahnya. Pembahasan landasan tenaga kerja dapat membantu kinerja pemerintah
mikro itu sendiri berarti membahas perilaku para dalam mengatasi persoalan pengangguran serta
pelaku bisnis di daerah itu yang menjelaskan masalah proses pembangunan dilevel nasional,
mengapa mereka dulu mengambil keputusan lokasi Terserapnya tenaga kerja dalam proyek-proyek
di situ. padat karya akan berdampak pada pertumbuhan
Dengan meneliti dan membahas perilaku dan perkembangan ekonomi nasional.
pelaku bisnis, pengambil keputusan kebijakan Menurut (Jogaswara, 2020) terhambatnya
daerah akan memperoleh informasi tentang faktor proses pembangunan di indonesia dikarenakan
lokasi apa yang semula mempengaruhi keputusan pembangunan sektor ketenagakerjaan di Indonesia
lokasi mereka, dan kemudian dapat memeriksa masih dengan kasus yang sama pada tantangan
apakah faktor lokasi itu masih berlaku sampai berat yakni masalah pengangguran. Angka
sekarang. Kalau masih berlaku, langkah berikut pengangguran umumnya tergolong tinggi,
adalah membandingkan apakah kebijakan baru itu ditambah juga dengan meningkatnya angka para
sesuai dengan faktor lokasi itu. Kalau sesuai, pencari kerja baru sekitar satu hingga dua juta orang
pembahasan tentang kebijakan baru dapat secara berkala dari tahun ke tahun, merupakan
dilanjutkan. Apabila kebijakan pembangunan ini masalah yang dihadapi saat ini. Masalah lainnya
tidak sesuai, maka kebijakan baru harus adalah dominasi sektor informal dalam struktur
dimodifikasi atau bahkan harus dibatalkan pasar kerja Indonesia, terlebih keberadaan Omnibus
80 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
Law Cipta Lapangan Kerja merupakan sebuah 3. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
terobosan dan menjadi kebutuhan mendesak untuk antara perencanaan, penganggaran,
memecahkan masalah pengangguran di Indonesia pelaksanaan dan pengawasan.
yang sangat memberikan dampak terhadap proses 4. Untuk mengoptimalkan partisipasi dan
pembangunan nasional. peran masyarakat dalam perencanaan.
Urgensi dari penelitian ini adalah mengenai 5. Untuk menjamin tercapainya penggunaan
tentang bagaimana pengembangan model sumber daya secara efisien, efektif dan adil.
pembangunan di integrasikan dalam kehidupan
sehari-hari dimana untuk pembangunan daerah Pembangunan di negara-negara berkembang
memerlukan kontribusi yang sangat penting untuk secara histori, memulai pembangunan ekonomi
pembangunan yang berkelanjutan Bagaimana modern biasanya dengan tenaga kerja, modal, dan
model pembangunan itu dapat disesuaikan sesuai pasar perdagangan yang mendekati tingkat efisiensi
dengan perkembangan zaman serta mengatasi (Williamson, 1965). Makna pembangunan secara
permasalahan yang sangat fleksibel dalam proses dinamis, pembangunan merupakan orientasi
pembangunan di Indonesia. kegiatan usaha dalam berbagai aspek yang
mempengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Pembangunan dapat menjadi sebuah proses yang
B. LANDASAN TEORITIS berkembang tergantung pada kekuatan
Teori pembangunan merupakan salah satu sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang
teori besar yang juga dikenal dengan istilah ideologi menghendaki adanya pertumbuhan untuk
developmentalisme. Sesuai namanya teori ini kesejahteraan masyarakat dengan bentuk
berporos pada sebuah aspek pembangunan, perubahan atau growth plus change di berbagai
kemudian lebih khususnya pembangunan ekonomi bdang seperti jasa atau industri, reformasi
atau pertumbuhan ekonomi. Gagasan inti teori kelembagaan, perbaikan regulasi serta kerjasama
pembangunan adalah asumsi bahwa pertumbuhan pihak swasta maupun pemerintah secara rasional
ekonomi merupakan motor penggerak terciptanya bagi pengembangan pembangunan nasional.
kesejahteraan sosial dan progres politik. Pembangunan sebagai proses perubahan
Kesejahteraan sosial dicapai dibawah naungan yang melibatkan semua elemen masyarakat:
sistem kapitalisme. Sedangkan progres politik ekonomi, sosial-budaya, politik, struktur fisik, dan
dicapai dengan diterapkannya sistem demokrasi. sistem nilai dan cara hidup masyarakat, buku ini
Pembangunan melalui kapitalisme akan membawa secara komprehensif menyatukan ide-ide tentang
masyarakat dari tradisional, terbelakang, dan tribal pembangunan dan transformasi masyarakat dari
menuju masyarakat yang modern, maju, dan berbagai disiplin ilmu. Proses pembangunan dan
progress. Apabila masyarakat mengalami menganalisis berbagai aspek konsep pembangunan.
transformasi menjadi masyarakat yang modern, Ini memberikan wawasan yang kaya tentang
aspek politik akan bergerak ke arah demokrasi. Dua karakteristik masyarakat berkembang, teori
konsep ini: kapitalisme dan demokrasi adalah poros pembangunan ekonomi, masalah demografis dalam
utama teori pembangunan. pembangunan, peran pembangunan pertanian
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 dalam transformasi ekonomi, proses urbanisasi dan
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pengembangan pasar yang terjadi bersamaan, dan
Pembangunan Nasional, dalam rangka mendorong aspek pembangunan sosiologis dan politik. (Portes,
proses pembangunan secara terpadu dan efesien, 1976; Alexander, 1994).
pada dasarnya perencanaan pembangunan nasional Kemudian Siagian (2000) mengatakan
di Indonesia mempunyai 5 tujuan dan fungsi pokok. pembangunan merupakan suatu usaha atau
Adapun tujuan dan fungsi pokok perencanaan rangkaian dari pertumbuhan dan perubahan oleh
pembangunan tersebut sebagai berikut: sebuah negara menuju ke era mordenisasi sebagai
1. Untuk mendukung koordinasi antar pelaku upaya pembinaan bangsa atau nation building.
pembangunan Bratakusumah (2005) pembangunan memiliki arti
2. Untuk menjamin terciptanya integrasi, berbeda dari satu orang dengan orang yang lainnya
sinkronisasi dan sinergi antar Daerah. ataupun daerah yang satu sama daerah lainnya,
Jurnal 81
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
baik pun ke negera satu dengan negara lainnya pembangunan karakteristik pada elemen
sehingga secara umum pembangunan merupakan tradisional tenggelam oleh modernisasi. Lalu
hasil kesepakatan untuk melakukan proses munculah urbanisasi terjadi di kota-kota
perubahan pada sebuah peristiwa. besar, pertanian mengalami komersialisasi,
Pembangunan pastinya membutuhkan dan industrialisasi berkembang pesat. Grafik
perencanaan karena kebutuhan pembangunan pertumbuhan ekonomi juga mengalami
mempunyai prioritas yang besar melihat besarnya peningkatan dari tahun ke tahun dalam
Sumber Daya Manusia yang membutuhkan proses pembangunan tersebut.
pembangunan tersebut, demi terwujudnya 4. Negara yang kondisi masyarakatnya menuju
perkembangan pembangunan, berikut ini unsur- kedewasaan dalam proses pembangunan.
unsur perencanaan pembangunan di antaranya Artinya karakteristik utama masyarakat yang
yaitu : menuju dewasa meliputi pertumbuhan
1. Tujuan yang diinginkan ekonomi yang secara umum konsisten
2. Prioritas dan sasaran yang dikehendaki meskipun ada fluktuasi pada pembangunan
dalam bentuk mewujudkannya yang akan dilaksanakan.
3. Memiliki jangka waktu 5. Selanjutnya negara yang kondisi
4. Masalah-masalah yang akan dihadapi masyarakatnya menuju masyarakat
5. Sumber daya manusia atau modal yang akan konsumsi (the age of high mass consumption).
diperuntukan Karakteristik utama masyarakat berada pada
6. Partisipasi masyrakat, organisasi maupun peralihan dari produksi barang ke produksi
badan pelaksananya jasa. Masyarakat telah mencukupi kebutuhan
7. Mekanisme pemantauan, evaluasi dan dasarnya dan menghabiskan konsumsi untuk
pengawasan jaminan dan kesejahteraan sosial. Hal ini
sangat dipertimbangkan dalam peran
Kemudian menurut (Rostow, 1959) masyarakat sebagai langkah strategis menuju
menjelaskan bahwasnya sebuah negara dalam masyarkat yang konsumsi.
proses pembangunan dari dengan kondisi
masyarakat tradisional memiliki lima langkah yang Lalu (Alirasta, 2014) menambahkan perlunya
perlu diperhatikan yaitu pembangunan yang barum erupakan
1. Negara pada kondisi masyarakat yang masih pengembangan dan modifikasi dari teori
menerapkan tradisional dengan memegang petumbuhan tradisional yang khusus untuk
ekonomi pembangunan yang susisten, dirancang untuk menjelaskan kenapa equilibrium
artinya dimana proses pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang bisa
melibatkan ikatan persaudaraan yang masih positif dan bervariasi di berbagai negara dan
kuat akibat kultur dan budaya yang primitif mengapa pula arus modal cenderung mengalir dari
dan belum mengenal perkembangan negara-negara miskin ke Negara-negara maju
teknologi yang ada yang telah dirasakan oleh meskipun rasio modal-tenaga kerja masih rendah.
masyarakat modern. Dalam teori modern ini,faktor-faktor produksi yang
2. Negara yang kondisinya masyarakat dalam krusial tidak hanya banyaknya tenaga kerja dan
proses pembangunannya dengan modal,tetapi juga kualitas Sumber Daya Manusia
mengangakt karakteristik utama masyarakat (SDM) dan kemajuan teknologi (yang terkandung di
yang siap landas. Artinya pada langkah ini dalam barang modal atau mesin), energi,
munculah sebuah keberadaan teknologi kewirausahaan, bahan baku,dan material.
dalam pengunaannya yang mengacu pada Bahkan,dalam era globalisasi dan perdagangan
system perbankan dan investasi yang akan bebas dunia saat ini,kualitas SDM dan teknologi
mengahsilkan nilai-nilai perubahan pada merupakan dua faktor dalam satu paket yang
transformasi dari masyarakat tradisional ke menjadi penentu utama keberhasilan suatu bangsa
masyarakat modern dalam memperkuat dan negara. Selain itu, faktor-faktor lain yang oleh
pembangunan dalam sebuah daerah. teori modern juga dianggap sangat berpengaruh
3. Selanjutnya Negara memikirkan proses terhadap pertumbuhan ekonomi adalah
82 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
ketersedian dan kondisi infrastruktur, hukum, serta penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
peraturan ,stabilias poitik, kebijakan pemerintah, data dokumentasi yang berasal dari berbagai
birokrasi, dan dasar tukar internasional. macam jurnal bereputasi, buku-buku yang
Masing-masing pendekatan memiliki berhubungan dengan model pembangunan
keungulan dan kelemahannya sendiri, namun nasional dan pembangunan daerah di indonesia.
kenyataan akan masih adanya kontroversi, baik itu
secara idealogis. Teoritis, maupun empiris. Justru
menjadi bidang studi tersebut semakin menantang C. PEMBAHASAN
dan memikat. Ilmu ekonomi pembangunan tidak Model Pembangunan Nasional Berorientasi
memiliki paradigma pembangunan yang telah Pertumbuhan
diterima secara universal. Meskipun masih dalam Menurut Chand (1989:474) kunci utama
taraf formatif atau pemantapan, teori pertumbuhan Growth-Oriented Model adalah dukungan anggaran
yang baru juga telah menyodorkan konsep-konsep di sekitar kerangka akuntansi moneter, di mana
penting, terutama fokusnya mengenai sumber- stakeholder merinci kewajiban neraca dan aset
sumber pertumbuhan ekonomi endogen, yang sektor moneter yang dikonsolidasikan secara tepat
memungkinkan kita untuk lebih memahami identitas akuntansi yang digunakan sama
divergensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang serangkaian kewajiban moneter (permintaan uang)
antar Negara-negara maju dan Negara-negara yang ditentukan dengan tepat sesuai dengan jumlah
berkembang. Model proses pembangunan telah aset domestik dan asing yang sesuai (sumber
memodifikasi dan mengembangkan sendiri asumsi- pasokan uang).
asumsinya sehingga tidak lagi bisa disamakan Seperti halnya semua identitas akuntansi,
dengan asumsi-asumsi yang masih dianut oleh teori tidak ada implikasi mengenai kausalitas; identitas
pertumbuhan tradisional. konsisten dengan sejumlah teori kausal alternatif
yang menjelaskan pergerakan dalam besaran
moneter. Namun demikian, untuk membawa
B. METODE perubahan yang diinginkan dalam besaran tertentu,
Metode penelitian yang digunakan adalah seperti posisi aset asing bersih dari sektor moneter,
studi kepustakaan (library research), dengan yang diidentifikasi secara dekat dengan neraca
melakukan telaah terhadap sumber-sumber pembayaran hasil yang diperlukan untuk memiliki
pustaka seperti buku-buku, jurnal ilmiah, laporan teori kausal yang berhubungan dapat dikendalikan
penelitian, dan dokumen lainnya baik cetak besarnya ke objek pembangunan yang diinginkan.
maupun online yang relevan dengan topik yang Anggaran memiliki arti penting sebagai sebuah
sedang dikaji pada penelitian ini. Studi kepustakaan instrumen pemerintah untuk mendorong
merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan pertumbuhan dan mengatur program prioritas
dengan metode pengumpulan data pustaka, pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah
membaca, dan mencatat serta mengolah bahan dari (Sentanu, 2015)
penelitian (Zed, 2014). Sementara itu pendapat yang berbeda
Menurut Bogdan & Biklen (1998) studi kasus muncul dari Mazzarol & Reboud (2009:337), yang
merupakan pengujian secara rinci terhadap satu berpendapat bahwa ukuran dari pertumbuhan dan
latar atau satu orang subjek atau satu tempat kinerja yang lebih kuat, yang juga mencakup tenaga
penyimpanan dokumen atau satu peristiwa kerja, omset penjualan, profitabilitas, dan
tertentu. Surakhmad (1980) membatasi pendekatan permodalan, dan tujuan yang diinginkan. Namun
studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan demikian, temuan ini memiliki implikasi untuk
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara pendidikan stakeholder yang menyarankan mereka
intensif dan rinci. Sementara Yin (2010) memberikan harus fokus pada pengembangan sistem manajerial
batasan yang lebih bersifat teknis dengan untuk membandingkan pembangunan modal
penekanan pada ciri-cirinya. dengan praktik terbaik kebijakan. stakeholder juga
Ary, Jacobs, & Razavieh (1985) menjelaskan perlu waspada terhadap sebuah perubahan
studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji lingkungan, berkomitmen terhadap inovasi dan
organisasi atau individu secara mendalam. Pada bersedia untuk mengubah atau mengambil
Jurnal 83
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
tindakan jika diperlukan. Namun, mereka juga Tingkat tabungan pribadi dan hubungan
harus menyadari pentingnya memiliki visi strategis keuangan antar keluarga tampaknya menjadi
yang jelas untuk usaha mereka dan kebutuhan bidang penting untuk penelitian empiris,
dalam mengkomunikasikan visi pembangunan mengingat bahwa akses keuangan terus
growth-oriented model yang dimaksud khususnya dikutip sebagai penghalang penting untuk
bagi angkatan kerja. Kemudian Perubahan pembentukan sektor baru.
paradigma pembangunan nasional, dari sentralisasi d. Memvalidasi hasil global entrepeneurship
menjadi desentralisasi, menyebabkan terjadinya monitor (GEM) tentang tampaknya tidak
perubahan pendekatan pada sistem perencanaan adanya korelasi antara bisnis umum dan
dan penganggaran kondisi makroekonomi dan peluang
Lebih lanjut menurut –––––Lingelbach, Vina, pembangunan karena kurangnya korelasi
& Asel (2005:78) pembangunan di negara-negara antara lingkungan bisnis umum dan tingkat
berkembang adalah hal penting yang paling banyak aktivitas usaha di negara yang dikategorikan
dipelajari secara global. Fenomena ekonomi saat oleh GEM sebagai "miskin" perlu divalidasi
saat ini telah menyoroti beberapa fitur khas yang dan lebih baik dimengerti. Data perlu
mungkin dari model pembangunan tetapi telah dianalisis ulang, menggunakan definisi Bank
menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada Dunia tentang negara-negara berpenghasilan
yang dijawab sehingga memunculkan implikasi rendah dan menengah. Selain itu, data perlu
kebijakan, adalah sebagai berikut: dianalisis untuk kemungkinan korelasi
a. Fokus kembali pada pembangunan model antara lingkungan bisnis dan kewirausahaan
baru dan berorientasi pada pertumbuhan yang sukses, bukan hanya tingkat aktivitas
yang sebagian besar penelitian spesialis pembangunan secara umum.
dalam bidang ini berkonsentrasi pada usaha e. Model keberhasilan. Beberapa studi tidak
mikro dan bisnis gaya hidup pertumbuhan memiliki studi yang ketat yang berfokus pada
rendah, namun kurang berkontribusi dalam pengalaman dari negara berkembang. Saat
cara yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi ini, pekerjaan semacam itu terbatas pada
berkelanjutan yang diperlukan untuk beberapa studi kasus. Pada prinsipnya model
mengurangi angka kemiskinan di negara- keberhasilan pembangunan di negara-negara
negara yang tergolong sedang berkembang. maju kebanyakan memiliki pendekatan
Adapun penelitian terbaru sangat politis dan birokrasi yang tidak efesien.
merekomendasi bahwa para stakeholder
harus lebih berorientasi pada pertumbuhan Pembangunan pada dasarnya adalah
yang lebih memungkinkan untuk memegang pertumbuhan yang mengarah pada
memberikan kontribusi dari kalangan konsep ekonomi yang memiliki konotasi positif; itu
angkatan kerja pada aspek pertumbuhan melibatkan penerapan langkah-langkah ekonomi
ekonomi dan menyediakan sumber-sumber dan teknis tertentu untuk menerapkan sumber daya
baru penting dari pekerjaan yang berkualitas yang tersedia untuk memicu pertumbuhan
agar lebih baik lagi. ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup
b. Dinamika penciptaan pembangunan ketika masyarakat. Pada 1950-an dan 1960-an,
kita mulai mengembangkan potret sektor pembangunan sebagian besar disebut sebagai
modal manusia di negara-negara pertumbuhan ekonomi, yang berarti perubahan
berkembang tertentu, kita belum dapat kuantitatif daripada kualitatif dalam kinerja
membentuk gambaran yang jelas tentang ekonomi. Akibatnya banyak teori-teori berkenaan
dinamika sektor-sektor ini. pembangunan dirancang untuk mengaktifkan dan
c. Keterkaitan keuangan pribadi dengan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dan
pembentukan pembangunan sektor baru. menggerakkan negara-negara berkembang di
Kita sangat sedikit memahami tentang sepanjang jalan yang dipetakan oleh industri
keuangan pribadi individu saat ini dan yang dibarat, dari mengandalkan terutama pada kegiatan
baru lahir di negara-negara berkembang. pertanian hingga mengandalkan terutama pada
produksi dan perdagangan.
84 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
Jurnal 85
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
perencanaan pembangunan, pengarahan dan tujuan. Namun, kebutuhan dasar yang tinggi untuk
pengendalian pembangunan serta berprestasi dapat menjadi masalah karena tidak
mengimplementasikan sebuah manajemen diberdayakan secara maksimal.
dan administrasi secara efesien dan efektif Model pembangunan kebutuhan dasar
sebagai bentuk pembangunan yang masyarakat bisa saja memiliki keunikan dalam
diperlukan kebutuhan dasar. Seperti contoh penerapan proses pembangunan kebutuhan dasar
menjalankan sebuah proyek pembangunan yang mana secara individualistik kehadiran
di daerah maupun nasional dengan masyarakat dalam proses pembangunan kebutuhan
memperhatihan model pembangunan dasar sebagai penentu kesuksesan pembangunan
kebutuhan dasar dari segi manajemen dan kebutuhan dasar yang ingin dicapai Negara. Pada
administrasi agar proyek yang dikerjakan model ini negara dapat hadir dalam memberikan
bisa dikatagorikan efesien dan efektif secara bantuan terhadap pelayanan kebutuhan dasar
fisik dan pelaksanaannya. masyarakat berupa subsidi dan bantuan sosial
5. Kesehatan mental masyarakat : model lainnya.
pembangunan dasar memiliki peran yaitu Konkretnya peningkatan kesejahteraan
perlunya kesehatan mental masyarakat ini masyarakat dengan aspek kebutuhan dasar dapat
bertujuan kesiapan masyarakat akan dicapai dengan memberikan akses bagi penduduk
menerima pembangunan yang berkebutuhan berpenghasilan 40 persen terendah kedalam
dasar, artinya kebutuhan dasar dalam kegiatan ekonomi produktif dan secara selektif
pembangunan ini harus tepat sasaran, hal ini pemberian Kartu Keluarga Sejahtera. Kesempatan
bisa memicu konflik jika tidak adanya yang luas bagi masyarakat kurang mampu untuk
persiapan yang baik dalam pembangunan berkiprah dalam pembangunan, akan mempercepat
masyarakat. Kesehatan mental yang penurunan kemiskinan sehingga meningkatkan
dimaksud lebih mengarah pada persiapan taraf kehidupan ekonomi keluarga yang
pemikiran masyarakat yang akan berdampak berkelanjutan. Berbagai potensi akan
pada kesehatan indivudu maupun kelompok dikembangkan sesuai kondisi ekonomi dan
akibat pengaruh pembangunan di wilayah. Peningkatan kapasitas, keterampilan,
wilayahnya. Kemudian perlu dengan akses kepada sumber pembiayaan dan pasar,
mempertimbangkan resiko dari sisi positif diversifikasi keterampilan, serta perlindungan
maupun sisi negatif dalam pelaksanaan usaha dibutuhkan untuk meningkatkan
pembangunan berkebutuhan dasar. kemampuan masyarakat kepada sumberdaya
produktif (–––––Chaniago, 2014: 610).
Proses pembangunan kebutuhan dasar yang Adapun tujuan dalam program ini menurut
memiliki kebutuhan kuat dengan capaian ingin –––––Chaniago(2014: 610) yaitu:
untuk sukses, seharusnya kebutuhan tersebut a. Terfasilitasinya sebanyak mungkin Rumah
memiliki kebutuhan yang tinggi untuk berprestasi. Tangga kurang mampu yang memperoleh
Kebutuhan yang tinggi untuk pencapaian program Pengembangan Penghidup- an
menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi ketika Berkelanjutan;
orang itu menyelesaikan seperti proyek tepat b. Terbentuknya kelembagaan pendampingan
waktu, menutup penjualan dengan prospek, atau di daerah sebagai media untuk
mendorong ide-ide baru dan inovatif. meningkatkan kapasitas dan keterampilan
Proses pembangunan kebutuhan dasar yang pendu- duk miskin;
memiliki tujuan yang sangat eksplisit untuk dicapai c. Terbentuknya kemitraan pemerintah di
adalah karakteristik yang ideal untuk individu yang tingkat pusat, pemerintah daerah, dan pihak
dalam mewujudkannya proses pembangunan swasta/BUMN/BUMD dalam
kebutuhan dasar yang tinggi. Proses pembangunan pengembangan kapasitas;
ini memerlukan seperti umpan balik yang tersedia d. Meningkatkan keterampilan masyarakat
secara teratur dan mudah dipahami. kemudian miskin dalam kesem- patan kerja serta
dalam prosesnya membutuhkan umpan balik untuk pengembangan wirausaha;
menentukan langkah selanjutnya dalam mengejar e. Terbentuknya kelembagaan keuangan yang
86 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
membuka peluang akses masyarakat miskin karenanya, orang selalu berpendapat bahwa waktu
terhadap modal dan peningkatan aset tetap tenang dan semua berlangsung seperti biasa,
kepemilikan; seperti sekarang. Tetapi terdapat juga abad-abad di
f. Terbentuknya kelompok-kelompok mana terjadi perubahan-perubahan yang sangat
masyarakat produktif di kantong-kantong cepat dan mencolok pada semua bidang. Banyak
kemiskinan tingkat kecamatan sebagai media orang yang menjadi tidak tenang dan menolak
untuk pengembangan masyarakat kurang semua perubahan-perubahan.
mampu; Esensi proses pembangunan pada model ini
g. Terbentuknya mekanisme dalam adalah peningkatan kualitas kepesertaan
pengembangan keterampilan masyarakat masyarakat dalam rangka mewujudkan
kurang mampu dan penyaluran tenaga kerja kesejahteraan, persamaan dan pemberdayaan yang
dan berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan hal
tersebut maka diperlukan sinergitas pembangunan
Model Pembangunan Masyakarat (People nasional antara pemerintah pusat dan pemerintah
Centered Model) daerah. Pemahaman penerapan model ini seringkali
Perubahan dalam masyarakat terjadi di dipahami sebagai sebuah proses pemberdayaan
semua bidang yaitu bidang ekonomi, politik, (Kartono, 2008). Sebagai fasilitator, pemerintah
bahasa, kesenian, hiburan, adat dan lain sebagainya. memiliki peran dalam lingkungan social dan
Dalam beberapa abad tertentu, perubahan- aktualisasi potensi-potensi yang dimiliki oleh
perubahan ini terjadi dengan sangat lambat masyarakat.
sehingga tidak terasa oleh manusia. Oleh
No Karakteristik Indikator
1 Fokus Pemberdayaan
2 Nilai Berpusat pada manusia
3 Indikator Hubungan manusia dengan sumberdaya
4 Peran Pemerintah Enabler/facilitator
5 Sumber Utama Kreativitas dan komitmen
6 Kendala Struktur dan prosedur yang mendukung
Jurnal 87
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
88 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
bangsa. Nilai nation building mewujudkan kekuatan kebutuhan (need) dan aspirasi (aspiration)
centripetal ntau kekuatan menyatu ke dalam, masyarakat tertentu.
sedangkan nilai otonomi mrenghancurkan 3. Proses tersebut tidak semata-mata
kekuatan sentrifungsional atau kekuatan menyebar memaksakan kehendak pusat, tetapi yang
keluar (Tjokrowinoto, 1987:93). Permasalahannya lebih penting melipatgandakan agent of
adalah bagaimana proses yang terjadi. human promotion yang berarti mengubah
Pembangunan dapat memperkokoh nation rakyat atau subsistem sebelumnya pasif
building atau lebih tepat ketahanan nasional. Sudah menjadi aktif berpartisipasi dalam
barang tentu proses pembangunan menimbulkan pembangunan (Goulet, 1973);
dampak positif bagi integrasi nasional mempunyai 4. Proses demikian, tidak berorientasi pada
potensi untuk meningkatkan ketahanan nasional. output semata-mata, tetapi juga memberikan
Integrasi berbeda dengan dominasi karena integrasi perhatian pada input, khususnya yang
ditandai oleh interdependensi fungsional antar sub berwujud aspirasi dan kepentingan
sistem, sedangkan dominasi cenderung masyarakat dan berbagai sub-sistem yang
menciptakan ketergantungan daripada sub sistem. diartikulasikan dan diagregasikan serta
Pola pembangunan daerah meskipun tidak dukungan masyarakat terhadap rencana
harus sama karena sangat tergantung atau pembangunan yang dirumuskan. Proses
ditentukan oleh kondisi fisik dan nonfisik daerah pemasukan atau input yang berasal dari
tersebut, tetapi seyogyanya tidak membuat daerah daerah yang notabene cenderung diabaikan
lain terdesak atau hilang eksistensinya. Integrasi dapat dimanfaatkan sehingga pemerintah
pembangunan bagi daerah-daerah ini penting pusat dapat memperoleh informasi yang
karena integrasi tersebut memiliki 2 karakter cukup tepat terkait kebutuhan-kebutuhan
sebagai berikut. dan sumber daya yang ada di daerah.
1. Menciptakan atau memperkuat berbagai
subsistem di dalam masyarakat sehingga Pembangunan daerah dilaksanakan untuk
tercapai derajat self-sustaining. mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik jangka
2. Mempertinggi interaksi antar sub sistem panjang maupun jangka pendek. Tujuan
sehingga menaikkan kualitas integrasi pembangunan jangka pendek adalah menunjang
nasional (Tjokrowinoto, 1989). atau mendukung keberhasilan pembangunan
proyek-proyek penunjang daerah. Tujuan
Proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jangka panjang adalah
pembangunan yang dilakukan sedemikian rupa mengembangkan seluruh wilayah yang tertinggal
akan menciptakan integrasi nasional yang di Indonesia menjadi wilayah swasembada melalui
mempunyai kebaikan-kebaikan tertentu, yang pada tahap ke beberapa desa swadaya dan swakarya dan
giliran berikutnya akan memperbesar ketahanan memperhatikan keserasian pembangunan daerah
nasional. Hal ini disebabkan berikut ini. pedesaan dan daerah perkotaan, imbangan
1. Proses yang demikian, masih memberi ruang kewajiban antara pemerintah dan masyarakat serta
bagi pemerintah pusat untuk menjalankan keterpaduan yang harmonis antara program
fungsi kepemimpinan yang diperlukan guna sektoral atau regional dengan partisipasi
memobilisasi atau mendorong rakyat dan masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan
berbagai sub- sistem untuk melaksanakan masyarakat setempat dalam rangka pemerataan
pembangunan nasional dalam rangka social pembangunan di seluruh Indonesia (Sudirwo, 1981
action. :64).
2. Proses ini mempunyai daya tanggap Model pembangunan daerah ini dapat
(responsiveness) yang cukup untuk diartikan sebagai upaya pemerataan wilayah yang
mengetahui kebutuhan, tuntutan, keluhan dimana selama ini pembangunan didaerah belum
masyarakat, mengadakan evaluasi terhadap maksimal di implementasikan karena banyak
perubahan aspirasi masyarakat dan pertimbangan yang harus di perhatikan agar
mengambil tindakan taktis. Untuk mengatasi pembangunan daerah tersebut memiliki kualitas
permasalahan yang berkaitan dengan dan keinginan masyarakat yang tinggi sesuai
Jurnal 89
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
dengan kegunaannya. Menurut Riyadi(2000:4) ada diantaranya adalah model pembangunan nasional
tiga indikator keberhasilan pengembangan berorientasi pertumbuhan, model pembangunan
pembangunan daerah yang dapat dilihat sebagai kebutuhan dasar, model pembangunan masyakarat
kesuksesan pembangunan daerah. Indikator yang berpusat pada manusia, dan model
pertama adalah produktivitas, yang dapat diukur pembangunan kedaerahan. Model pertama yaitu
dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta model pembangunan yang berorientasi kepada
aparatnya. Indikator kedua adalah efisiensi, yang pembangunan, sesuai namanya merupakan model
terkait dengan meningkatnya kemampuan pembangunan yang berorientasi kepada
tekhnologi/sistem dan kualitas sumber daya pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional,
manusia dalam pelaksanaan pembangunan. akumulasi modal, tenaga kerja dan kemajuan
Terakhir adalah partisipasi masyarakat, yang dapat teknologi. Kedua, model pembangunan kebutuhan
menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu dasar berorientasi kepada bantuan pemenuhan
program di suatu wilayah. 12. Ketiga indikator pelayanan terhadap kebutuhan dasar masyarakat
keberhasilan tersebut terkait erat dengan faktor- oleh negara. Ketiga, model pembangunan
faktor yang menjadi ciri suatu wilayah dan kedaerahan yang berorientasi kepada peningkatan
membedakannya dengan wilayah lainnya seperti kapasitas manusia melalui aspek pemberdayaan
kondisi politik dan sosial, struktur kelembagaan, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
komitmen aparat dan masyarakat, dan tingkat masyarakat. Keempat, model pembangunan
kemampuan/pendidikan aparat dan masyarakat. kedaerahan yaitu model pembangunan yang
Pada akhirnya, keberhasilan pengembangan suatu berorientasi kepada penguatan daerah dengan
wilayah bergantung pula pada kemampuan mempertimbangkan kearifan lokal yang dapat
berkoordinasi, mengakomodasikan dan memperkokoh ketahanan nasional (nation building).
memfasilitasi semua kepentingan, serta kreativitas Pola pembangunan daerah didasarkan kepada
yang inovatif untuk terlaksananya pembangunan proses integrasi antar pemangku kepentingan baik
yang aspiratif dan berkelanjutan. pusat dan daerah melalui penguatan sistem
pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan
interaksi antar sub-sistem dalam rangka
E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI meningkatkan kualitas integrasi secara nasional.
Kesimpulan Kemudian Membagi kewenangan kepada
Bertolak dari apa yang telah dikemukakan daerah. Interdependensi fungsional antara
pada pembahasan, dapat diusulkan proses pembangunan perlu dikaitkan dengan program
perencanaan pembangunan yang memperhatikan capacity building, yang hanya dapat berjalan efektif
beberapa hal yaitu proses perencanaan bersifat apabila secara bertahap satuan pemerintah yang
multilevel, integrasi dan ketahanan nasional akan lebih rendah diberi wewenang untuk menguasai
lebih dapat dicapai apabila terdapat jaringan dan mengelola sumber-sumber dana dan sumber-
perencanaan yang bersifat multilevel yang sumber daya yang ada. Peraturan berupa
mengikutsertakan baik birokrasi pemerintah perundangan mengenai hubungan keuangan pusat
maupun berbagai organisasi masyarakat, seperti dan daerah perlu dirumuskan sedemikian rupa
lembaga swadaya masyarakat ataupun sektor sehingga memberi kemungkinan pemerintah
private dalam proses perencanaan yang daerah membuat dan melaksanakan rencana sesuai
mempunyai keseimbangan antara pendekatan top dengan kemampuan dan kebutuhan setempat.
down dengan bottom up oleh karena bagaimanapun Lalu error learning bagi daerah didalam proses
bagi daerah-daerah yang belum memiliki banyak capacity building seyoyanya kepada daerah diberi
sumber daya manusia yang memadai akan kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Oleh
mengalami kesulitan dalam pengelolaannya. Jadi karena itu peningkatan kapasitas pemerintah
dalam hal ini pemerintah (pusat) tidak boleh daerah hendaknya dilakukan dengan motto, seperti
memandang daerah semata-mata sebagai appendage yang dikemukakan oleh David Korten adalah
nya. embracing error, learning with the people and building
Dalam proses pembangunan nasional, telah new knowledge and institutional capacity trough action.
berkembang beberapa model pembangunan Ada kesempatan untuk suatu proses belajar yang
90 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
berurutan dari membuat kesalahan, memperbaiki berpartisipasi dengan baik dalam kontribusi proses
kesalahan yang telah terjadi pada masa sulit pengembangan pembangunan.
pembangunan sesuai proses capacity building
tersebut kemudian mengembangkan diri dalam
mengatur regulasi serta aturan dalam REFERENSI
pengembangan pembangunan yang nantinya akan Alexander, K. C. (1994). The process of development of
menjadi nilai dalam proses pembangunan bagi societies. Sage Publications.
masyarakat rasakan. Alirasta, R. (2014). Teori-teori pembangunan.
Kompasiana: Beyond Blogging.
Rekomendasi Ary, D., Jacobs, L. C., & Razavieh, A. (1985).
Rekomendasi dari penelitian ini ada beberapa Introduction to research in education (3rd ed.).
alternatif untuk pengembangan model Holt, Rinehart, and Winston.
pembangunan di negara-negara berkembang yang Atmasasmita, R. (2012). Tiga paradigma hukum
nantinya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional. Jurnal
diantaranya adalah yang pertama peran masyarakat Hukum PRIORIS, 3(1), 1–26.
tradisional ditransmisi menjadi masyarakat modern Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1998). Quality research
untuk menunjang produktivitas tenaga kerja untuk for education: An introduction to theory and
perkembagan pembangunan melalui methods (3rd ed.). Allyn and Bacon.
pemberdayaan SDM demi kebutuhan zaman dari Bratakusumah, D. S. (2005). Perencanaan
waktu ke waktu. pembangunan daerah. PT. Gramedia Pustaka
Kemudian yang kedua dalam meningkatkan Utama.
investasi dalam pertumbuhan berkala yang Chand, S. K. (1989). Toward a growth oriented
berdampak pada pembangunan nasional, hal ini model of financial programming. World
perlu ada dorongan kapasitas pemerintah pusat Development, 17(4), 473–489.
untuk mendorong penanaman modal dalam negeri Chaniago, A. A. (2014). Buku I Agenda Pembangunan
maupun luar negeri demi terciptanya Nasional: Rencana Pembangunan Jangka
pembangunan dari tingkat daerah maupun tingkat Menengah Nasional 2015-2019. Kementerian
nasional untuk menekan angka pengangguran dan Perencanaan Pembangunan Nasional/
menretaskan kemiskinan. Badan Perencanaan Pembangunan
Ketiga yaitu pembangunan sarana Nasional.
infrastruktur di wilayah strategis (3T, tertinggal, Goulet, D. (1973). The cruel choice: A new concept in
terpencil, terdepan) berbasis kebutuhan masyarakat the theory of development. In Center for the
sebagai langkah awal dalam pembangunan daerah Study of Development and Social Change
demi tercipta iklim keadilan sosial yang akan (Atheneum P, Vol. 197). Atheneum.
mendorong perekonomian serta proses Islam, R., Ghani, A. B. A., Kusuma, B., & Theseira, B.
pembangunan masyarakat perbatasan dan yang B. (2016). Education and human capital
terakhir melakukan inovasi pembangunan secara effect on Malaysian economic growth.
terstruktur dan masif, hal ini diperlukan agar International Journal of Economics and
generasi bangsa memberikan pemikiran dan Financial Issues, 6(4), 1722–1728.
kemampuannya sebagai bentuk kontribusi Jogaswara, H. (2020). Pengangguran masih jadi
pembangunan nasional melalui perencanaan dalam masalah pembangunan di Indonesia. Media
perekembangan pembangunan di bidang teknologi Indonesia.
sesuai kebutuhan di era modern yang demokratis. Kunnen, E. S., & Bosma, H. A. (2000). Development
Kemudian peran pemerintah puat dalam of meaning making: A dynamic systems
pembuat kebijakan harus melakukan peningkatan approach. New Ideas in Psychology, 18(1),
langkah dan strategi dalam pembangunan nasional 57–2.
misalnya dengan memetakan wilayah berupa Lingelbach, D., Vina, L. D. La, & Asel, P. (2005).
potensi model pembangunan sebagai bentuk What ' s distinctive about growth-oriented
pembuat kebijakan nasional di Indonesia sehingga entrepreneurship in developing countries?
publik dalam hal ini masyarakat bisa ikut SSRN Electronic Journal, June, 1–10.
Jurnal 91
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi
Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional di Indonesia
u Mahadiansar, Khairul Ikhsan, I Gede Eko Putra Sri Sentanuc dan Aspariyana
Lund, C., Waruguru, M., Kingori, J., Kippen-Wood, Solow, R. M. (1956). A contribution to the theory of
S., Breuer, E., Mannarathd, S., & Raja, S. economic growth. The Quarterly Journal of
(2013). Outcomes of the mental health and Economics, 70(1), 65–94.
development model in rural Kenya: A 2- Surakhmad, W. (1980). Pengantar penelitian ilmiah:
year prospective cohort intervention dasar, metode dan teknik. Tarsito.
study. International Health, 5(1), 43–50. Sulasdi, W. N., Ratnawulan, Y., & Afandi, M. N
Mazzarol, T., & Reboud, S. (2009). Strategic planning (2017). Model penguatan korelasi antara
in growth oriented small firms. sistem perencanaan dan penganggaran
International Journal of Entrepreneurial pembangunan infrastruktur permukiman
Behaviour & Research, 15(4), 320–345. di lingkungan direktorat jenderal cipta
McCann, E. J. (2002). The cultural politics of local karya. Jurnal Ilmu Administrasi : Media
economic development: Meaning-making, Pengembangan Ilmu dan Praktek
place-making and the urban policy Administrasi, 14(1), 266-279
process. Geoforum, 33(3), 385–398. Tjokrowinoto, M. (1987). Politik pembangunan :
Portes, A. (1976). On the sociology of national Sebuah analisis konsep, arah, dan strategi.
development: Theories and issues. In Tiara Wacana.
American Journal of Sociology (Vol. 82, pp. Tjokrowinoto, M. (1989). The programme for the
55–85). The University of Chicago Press. enhancement of the role of women in
Riyadi, D. M. M. (2000). Pembangunan Daerah Indonesia: Comparing decentralized
melalui Pengembangan Wilayah. planning and implementation in 2
Diseminasi Dan Diskusi Program-Program locations. In UNCRD case study series on
Pengembangan Wilayah Dan Pengembangan local social development (2nd ed., Vol. 5).
Ekonomi Masyarakat Di Daerah, 15–16. United Nations Digital Library.
Rostow, W. W. (1959). The stages of economic Wardhani, A. C. (2009). Pembangunan yang
growth. The Economic History Review, 12(1), berpusat pada manusia. Jurnal
1–16. Pertumbuhan dan Perkembangan 2(3), 47–54.
Sentanu, I. G. E. P. S. (2015). Increasing Trust in Local Williamson, J. G. (1965). Regional inequality and the
Government Financial Management and process of national development : A
Building Integrity: Efforts Reform in description of the patterns. Economic
Indonesia. Public Policy and Administration Development and Cultural Change, 13(4),
Research, 5(3), 206-213. 1–84.
Siagian, S. P. (2000). Administrasi pembangunan. Bumi World Bank. (2018). Urbanisasi untuk semua (Issue
Aksara. September). World Bank.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. (n.d.). Yin, R. K. (2010). Qualitative research from start to
Soepono, P. (1999). Teori lokasi: Representasi finish. Guilford Press.
landasan mikro bagi teori pembangunan Zed, M. (2014). Metode penelitian kepustakaan. (Ed.3).
daerah. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.
14(4), 1–32.
92 Jurnal
Ilmu Administrasi
Volume 17 | Nomor 1 | Juni 2020
Media Pengembangan Ilmu d an Praktek Administrasi