Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )

CEDERA KEPALA

Disusun Oleh :
Naelatus Saadah
R.2004.14.028

YAYASAN INDRA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Cedera Kepala

Sub Pokok Bahasan : Cedera Kepala Berat

Sasaran : An. S

Hari / Tanggal : Jum’at, 18 Maret 2021

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Rawat Rawat HCU

Penyuluh/petugas : Naelatus Saadah ( Mahasiswi Program Profesi Ners


STIKes

Indramayu)

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TUM)
Setelah mengikuti kegitan pendidikan Kesehatan dan diskusi dapat
memahami tentang cedera kepala
2.    Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapakan  klien
mampu:
a. Menjelaskan pengertian cedera kepala
b. Menjelaskan jenis & klasifikasi cedera kepala
c. Menjelaskan penyebab cedera kepala
d. Menjelaskan tanda dan gejala cedera kepala
e. Menjelaskan penatalaksanaan cedera kepala
f. Menjelaskan tentang komplikasi dari cidera kepala
g. Menjelaskan tentang pencegahan dari cedera kepala
II. Materi
Cedera kepala (terlampir)

III. Metode
Ceramah dan diskusi

IV. Media
Leaflet

V. Strategi Pelaksanaan

Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta (klien)


1.   Pembukaan 5 Menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan tujuan dan mendengarkan
kegiatan penyuluhan dengan saksama
d. Kontrak waktu c. Memperhatikan
dan mendengarkan
dengan saksama
d. Menyetujui
kontrak waktu
2.   Pelaksanaan 15 Menit Penyuluh menjelaskan tentang: Klien menyimak
a. Menjelaskan pengertian penjelasan dari
cedera kepala penyuluh.
b. Menjelaskan jenis &
klasifikasi cedera kepala
c. Menjelaskan penyebab
cedera kepala
d. Menjelaskan tanda dan
gejala cedera kepala
e. Menjelaskan
Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta (klien)
penatalaksanaan cedera
kepala
f. Menjelaskan komplikasi
cedera kepala
g. Menjelaskan pencegahan
cedera kepala

3.   Penutup: 10 Menit a. Kesimpulan a. Menyimak  kesim


b. Evaluasi (Tanya Jawab) pulan
c. Salam b. Menjawab
pertanyaan
c. Menjawab salam

VI. Evaluasi
1. Penyuluh menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
2. Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian cedera kepala !
b. Sebutkan jenis & klasifikasi cedera kepala !
c. Sebutkan penyebab cedera kepala !
d. Sebutkan tanda dan gejala cedera kepala !
e. Sebutkan penatalaksanaan cedera kepala !
f. Sebutkan komplikasi dari cedera kepala !
g. Bagaimana cara mencegah terjadinya cedera kepala?

VII. Bahan Pustaka

Haddad, S.H., & Arabi, Y.M. 2010. Critical care manajementof severe
traumatic brain injury in adults. Scan J Trauma ResuscEmerg Med
20 (12) :1-15.
Smeltzer, S.C & Bare,.B.G. 2013 Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta : EGC
Rosjidi, C.H. 2016. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Cedera Kepala.
Yogyakarta : Ardana Media.

VIII. Lampiran materi


A. Pengertian
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala,tengkorak
dan otak. Cedera kepala paling sering dan penyakit neurologik yangserius
diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi epidemic sebagai hasil
kecelakaan jalan raya (Smeltzer & Bare 2013).
Cedera kepala berat merupakan perdarahan di dalam jaringan otak tanpa
adanya robekan jaringan yang kasat mata, meskipun neuron-neuron mengalami
kerusakan atau terputus yang mengakibatkan penurunan kesadaran dengan skor
GCS 3-8, atau dalam keadaan koma (Haddad, 2012).
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa cedera
kepala berat adalah cedera dengan skala koma glasgow 3 –8, dimana otak
mengalami memar dengan kemungkinan adanya perdarahan di dalam jaringan
otak tanpa adanya robekan meskipun neuron -neuron terputus.

B. Jenis dan Klasifikasi Cedera Kepala


1. Jenis Cedera Kepala
Menurut, Smeltzer & Bare (2013) cedera kepala ada 2 macam yaitu:
a. Cedera kepala terbuka
Luka kepala terbuka akibat cedera kepala dengan pecahnya
tengkorak atau luka penetrasi, besarnya cedera kepala pada tipe ini
ditentukan oleh massa dan bentuk dari benturan, kerusakan otak juga dapat
terjadi jika tulang tengkorak menusuk dan masuk kedalam jaringan otak
dan melukai durameter saraf otak, jaringan sel otak akibat benda tajam/
tembakan, cedera kepala terbuka memungkinkan kuman pathogen
memiliki abses langsung ke otak.
b. Cedera kepala tertutup
Benturan kranial pada jaringan otak didalam tengkorak ialah
goncangan yang mendadak. Dampaknya mirip dengan sesuatu yang
bergerak cepat, kemudian serentak berhenti dan bila ada cairan akan
tumpah. Cedera kepala tertutup meliputi: kombusio gagar otak, kontusio
memar, dan laserasi.
2. Klasifikasi Cedera Kepala
Rosjidi (2016), trauma kepala diklasifikasikan menjadi derajat berdasarkan
nilai dari Glasgow Coma Scale ( GCS ) nya, yaitu;
a. Ringan
1) GCS = 13 – 15
2) Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari
30 menit.
3) Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral,
hematoma.
b. Sedang
1) GCS = 9 – 12
2) Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari
3) 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.
4) Dapat mengalami fraktur tengkorak.
c. Berat
1) GCS = 3 – 8
2) Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam.
3) Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

C. Etiologi
Menurut Rosjidi (2016) penyebab cedera kepala antara lain:
1. Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan
mobil.
2. Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.
3. Cedera akibat kekerasan.
4. Benda tumpul, kerusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana
dapat
merobek otak.
5. Kerusakan menyebar karena kekuatan benturan, biasanya lebih berat
sifatnya.
6. Benda tajam, kerusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana
dapat
merobek otak, misalnya tertembak peluru atau benda tajam.

D. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala cedera kepala berat menurut Rosjidi (2016) yaitu :

1. Amnesia tidak dapat mengingat peristiwa sesaat sebelum dan sesudah


terjadinya penurunan kesehatan.
2. Pupil tidak aktual, pemeriksaan motorik tidak aktual, adanya cedera
terbuka, fraktur tengkorak dan penurunan neurologik.
3. Nyeri, menetap atau setempat, biasanya menunjukan fraktur.
4. Bila fraktur, mungkin adanya cairan serebrospinal yang keluar dari
hidung (rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.
5. Hipoksemia (saturasi Oksigen Hb arterial < 90%)
6. Hipotensi (tekanan darah sistolik <90 mm Hg)
7. Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih
8. Terdapat hematoma
9. Mual dan muntah

E. Komplikasi
Menurut Smetzer & Bare (2013) komplikasi trauma kepala berat dapat
meliputi :
1. Perdarahan intra cranial
2. Kejang
3. Parese saraf cranial
4. Meningitis atau abses otak
5. Infeksi
6. Edema cerebri
7. Kebocoran cairan serobospinal

F. Penatalaksanaan
1. Jangan berikan air minum kecuali jika dalam 15 menit tidak ada mual
dan muntah
2. Kepala jangan tertekuk
3. Pertahankan jalan nafas dengan membersihkan hidung
4. Jika ada luka tutup dengan perban bersih dan tekan selama 5 menit
5. Jika cedera kepala berat maka langsung dibawa ke RS

G. Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya cedera kepala sangat dibutuhkan kesadaran
diri sendiri untuk selalu berhati-hati

Anda mungkin juga menyukai