CKR
Oleh :
(Kelompok II)
2019
Lembar Pengesahan
Susunan Acara Penyuluhan Di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Telah
Di Setujui :
Pada :
Hari : Kamis
Jam : 10.00
NIDN NIP
Kepala Ruangan
NIP
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CKR
Waktu : 30 menit
Penyuluh :
1. Doni Nurdiansyah
2. Evie Amilatusilmi
3. Fitra Eka Pratiwi
A. LATAR BELAKANG
Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat
adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun
efek sekunder dari trauma yang terjadi (Price, 2005).
Menurut World Health Organization tahun (WHO) tahun 2004,
Case Rate (CFR) cedera akibat kecelakaan lalu lintas tertinggi di jumpai di
beberapa Negara Amerika Latin (41,7%), Korea Selatan (21,9%) (Bunga,
2011). Dari seluruh kecelakaan yang ada WHO mencatat bahwa,
90% kecelakaan lalu lintas dengan cedera kepala banyak terjadi di negara
berkembang seperti Indonesia. Tercatat di data kepolisian Republik
Indonesia tahun 2011 mencapai 108.696 jumlah kecelakaan dengan 31.195
korban meninggal dan 35.285 mengalami luka berat, dan 55,1% dari data
tersebut mengalami cedera kepala, sedangkan kerugian lainnya seperti
kerugian material mencapai Rp286.099.076.289. Korban kecelakaan
ditinjau dari umur kebanyakan berada di rentang umur 21-30 tahun dengan
pengendara dalam keadaan mabuk, dengan presentase laki-laki lebih
banyak dari perempuan (Lumandung, 2012).
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu
lintas dengan cedera kepala penting diketahui, karena dapat
mengakibatkan kematian serta kerugian lainnya. Oleh sebab itu perlu
dilakukan penyuluhan tentang cedera kepala.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan/atau keluarga pasien
yang dirawat di ruang 21 RSSA Malang mampu mengerti konsep cedera
kepala.
E. MATERI
(Terlampir)
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. MEDIA
Power point
F. KEGIATAN PENYULUHAN
WAKT KEGIATAN
No. KEGIATAN PENYULUH MEDIA
U PESERTA
1. 2 Pembukaan : -
Menjelaskan pemeriksan
diagnostik cedera kepala
Menjelaskan penatalaksanaan
cedera kepala
Menjelaskan pencegahan
cedera kepala
Menjelaskan komplikasi
cedera kepala
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
3. 7 Evaluasi :
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma
pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari
trauma yang terjadi (Price, 2005).
Trauma atau cedera kepala adalah di kenal sebagai cedera otak gangguan
fungsi normal otak karena trauma baik trauma tumpul maupun trauma tajam.
Defisit neurologis terjadi karena robeknya substansia alba, iskemia, dan pengaruh
masa karena hemoragik, serta edema serebral di sekitar jaringan otak. (Fransisca,
2008).
B. PENYEBAB CEDERA KEPALA
Cidera kepala dapat disebabkan karena (Fransisca, 2008):
1. Kecelakaan lalu lintas,
2. Terjatuh,
3. Kecelakaan industry,
4. Kecelakaan olahraga, dan
5. Persalinan.
C. KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
Klasifikasi cedera kepala menurut Brunner & Suddarth (2001):
a. Cedera kepala terbuka
Luka kepala terbuka akibat cedera kepala dengan pecahnya tengkorak
atau luka penetrasi, besarnya cedera kepala pada tipe ini ditentukan oleh
velositas, masa dan bentuk dari benturan. Kerusakan otak juga dapat
terjadi jia tulang tengkorak menusuk dan masuk ke dalam jaringan otak
dan melukai durameter saraf otak, jaringan sel otak akibat benda tajam /
tembakan. Cedera kepala terbuka memungkinkan kuman pathogen
memiliki abses langsung ke otak.
b. Cedera kepala tertutup
Benturan cranium pada jaringan otak didalam tengkorak ialah goncangan
yang mendadak. Dampaknya mirip dengan sesuatu yang bergerak cepat,
kemudian serentak berhenti dan bila ada cairan dalam otak cairan akan
tumpah. Cedar kepala tertutup meliputi: komusio (gegar otak), kontusio
(memar) dan laserasi.
Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat ataupun cair yang sudah
tidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah digunakan lagi dalam
suatu kegiatan manusia dan dibuang
2.2 Jenis-jenis Sampah
a) Sampah Organik
Sampah ini bersifat degradable atau dapat diurai yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
b) Sampah Anorganik
Sampah ini beersifat undegradable atau tidak terurai yaitu sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton.
c. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-
pusat kegiatan dan pemukiman.
d. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto capy,
baterai dll.
f. Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan
sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen
dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk.
Sampah Khusus
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-
benar hilang.
Cuci tangan adalah proses memindahkan kotoran dari kulit tangan dan kuku
menggunakan sabun dan air bersih atau antiseptic lainnya (WHO,2009). Cuci
tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).
Menurut Annamma Jacob, dkk (2014), tujuan dari mencuci tangan adalah sebagai
berikut :
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
Gambar: cuci tangan 6 langkah
MATERI BATUK EFEKTIF
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana energy
dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
secara maksimal (Smeltzer, 2001).
e Meningkatkan distribusi ventilasi.
b Pada tarikan nafas dalam yang terakhir , nafas ditahan selama 1-2 detik
c Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan
spontan
a Tissue/sapu tangan
Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2006, Ilmu Bedah, Jakarta : Erlangga