Anda di halaman 1dari 191

1

DAR2/Profesional/027/6/2019

PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK

MODUL 6 PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK

Penulis:

Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

2
Judul : Pembelajaran di SD berbasis TIK

Penulis : Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.

ISBN :

Editor :

Penyunting :

Desain Sampul dan Tata Letak:

Penerbit : Kemendikbud

Redaksi : Jl.

Distributor Tunggal :

Cetakan Pertama : 2019

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak modul ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
ijin tertulis dari penerbit

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh yang Maha Esa atas kuasa dan
izin-Nya, Modul 6 tentang Pembelajaran di SD berbasis TIK dapat diselesaikan
dengan baik, tertib, dan efektif tanpa kendala apapun yang berarti. Modul 6 ini
disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta PPG dalam
mengembangkan RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan instrumen
penilaian berbasis TIK untuk digunakan dalam pembelajaran di SD. Berdasarkan
tujuan tersebut, Modul 6 ini dikembangkan menjadi empat kegiatan belajar
sebagai berikut:
1. Kegiatan Belajar 1: Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan
Pembelajaran Tematik berbasis TIK
2. Kegiatan Belajar 2: Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK
3. Kegiatan Belajar 3: LKPD Pembelajaran Tematik berbasis TIK
4. Kegiatan Belajar 4: Aplikasi Pembelajaran Tematik berbasis TIK

Terima kasih setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu


terselesaikannya Modul 6 ini. Semoga Modul 6 ini dapat memandu peserta PPG
dalam melaksanakan pembelajaran mandiri melalui dalam jaringan (daring)
sehingga mereka dapat merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian
pembelajaran berbasis TIK dengan baik yang pada akhirnya dapat dipraktikkan di
sekolah tempat mereka bekerja dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah khususnya dan pendidikan nasional pada
umumnya.

Bandung, 7 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i


Daftar Isi ………………………………………………………………………. ii
Kegiatan Belajar 1 Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan Pembelajaran
1
Tematik berbasis TIK .........................................................................................
Kegiatan Belajar 2 Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK ........................ 38
Kegiatan Belajar 3 LKPD Pembelajaran Tematik berbasis TIK ……………… 87
Kegiatan Belajar 4 Aplikasi Pembelajaran Tematik berbasis TIK ……………. 120

ii
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019

MODUL 6

PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK

KEGIATAN BELAJAR 1

BAHAN AJAR POKOK, REMEDIAL, DAN PENGAYAAN


PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK

Penulis:

Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

1
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan .................................................................................................... 3
B. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 5
C. Sub-Capaian Pembelajaran ………………………………………………….. 5
D. Uraian Materi ……………………………………………………………….. 5
1. Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD ……………………………... 5
2. Pembelajaran Remedial Berbasis TIK di SD ………………………......... 11
3. Pembelajaran Pengayaan Berbasis TIK di SD …………………………... 13
4. Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK ……………………………………..... 14
5. Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK ……………..... 21
6. Penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK dalam Pembelajaran di
27
SD …………………………………………………………………………
E. Forum Diskusi …………………………………………………..................... 28
F. Rangkuman ...................................................................................................... 29
G. Tes Formatif ………………………………………………………………… 30
H. Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 35
I. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………………………………. 37

2
A. Pendahuluan
Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik
terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi yang
dibelajarkan secara parsial. Meskipun demikian, Matematika dan PJOK tetap
dibelajarkan secara tematik dengan mengaitkan berbagai konsep pada mata
pelajaran tersebut dengan tema tertentu. Pada pembelajaran tematik terpadu,
materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran dikemas secara terpadu
menggunakan tema dan subtema sebagai pemersatu pembelajaran, sedangkan
pada pembelajaran tematik keterpaduan berbagai konsep atau materi
pembelajaran terjadi pada satu mata pelajaran dengan tema tertentu sebagai
pemersatu. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2A ayat (1) dinyatakan bahwa muatan
informatika pada jenjang SD dapat digunakan sebagai alat pembelajaran.
Dengan demikian, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) menjadi sebuah
keharusan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran di SD sebagai alat bantu
pembelajaran, baik pada pembelajaran pokok, remedial, maupun pengayaan.

Kegiatan Belajar 1 ini membahas tentang bahan ajar dan alat pembelajaran
pokok, remedial, dan pengayaan tematik di SD berbasis TIK serta prosedur
penyusunannya. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 1 memandu peserta untuk
mempelajari tentang: (1) pembelajaran tematik berbasis TIK di SD; (2)
pembelajaran remedial berbasis TIK di SD; (3) pembelajaran pengayaan
berbasis TIK di SD; (4) bahan ajar tematik berbasis TIK; (5) prosedur
penyusunan bahan ajar tematik berbasis TIK; dan (6) penggunaan bahan ajar
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kegiatan Belajar 1
dilengkapi dengan bahan tayang, contoh bahan ajar, dan video pembelajaran
untuk memperkuat pemahaman peserta tentang bahan ajar dan prosedur
penyusunannya untuk pembelajaran tematik berbasis TIK di SD.
3
Materi Kegiatan Belajar 1 pada modul ini relevan dengan tuntutan
pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di
SD. Kegiatan Belajar 1 pada modul ini juga membahas tentang pembelajaran
tematik, mulai dari hakikat dan implementasinya yang relevan dengan
karakteristik pembelajaran di SD. Selain itu, pembahasan tentang bahan ajar
tematik berbasis TIK dan prosedur penyusunannya untuk kegiatan belajar
pokok, remedial, dan pengayaan sangat diperlukan oleh peserta sebagai guru
SD dan relevan dengan kompetensi guru SD utamanya kompetensi profesional
terkait pengembangan bahan ajar.

Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan
pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian
belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan
langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
4
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.

B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada KB 1 ini
adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD dengan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sikap
(karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian.

C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi sub-capaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai bahan ajar pokok pembelajaran tematik berbasis TIK.
2. Menguasai alat remedial dan pengayaan pembelajaran tematik berbasis
TIK.
3. Menyusun bahan ajar pokok pembelajaran tematik berbasis TIK.
4. Menyusun alat remedial dan pengayaan pembelajaran tematik berbasis
TIK.

D. Uraian Materi
1. Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan berbagai konsep atau
materi pembelajaran pada satu mata pelajaran (tematik) atau lebih dari satu
mata pelajaran (tematik terpadu). Selain memadukan berbagai konsep atau
5
materi pembelajaran, pembelajaran tematik terpadu juga menghubungkan
berbagai keterampilan, sikap, dan nilai pada satu atau lebih mata pelajaran,
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran tematik memberikan penekanan pada pemilihan suatu tema
yang spesifik sesuai dengan materi pembelajaran untuk menghubungkan
berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai yang terkandung
dalam satu atau lebih mata pelajaran. Dengan demikian, adanya tema dalam
pembelajaran tematik berfungsi sebagai pemersatu atau pengikat informasi
yang terkandung dalam satu atau lebih mata pelajaran.

Pembelajaran tematik berdasar pada filsafat konstruktivisme yang


berpandangan bahwa pengetahuan yang dimiliki peserta didik merupakan
hasil bentukan mereka sendiri. Peserta didik membentuk pengetahuannya
melalui interaksi dengan lingkungan, bukan hasil bentukan orang lain.
Proses pembentukan pengetahuan tersebut berlangsung secara terus
menerus sehingga pengetahuan yang dimiliki peserta didik menjadi
semakin lengkap. Melalui pembelajaran tematik ini, peserta didik dapat
belajar tentang bagaimana belajar (learning how to learn), selain
pengetahuan yang dikonstruksi oleh mereka sendiri akan lebih bertahan
lama dalam ingatannya.

Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan peserta didik secara


aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajarinya sehingga pembelajaran lebih bermakna dan
berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan mereka. Dengan kata lain,
pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar
sambil melakukan sesuatu, sehingga guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang akan memperngaruhi kebermaknaan belajar
peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
6
konseptual antarmata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,
sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di SD akan sangat
membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuannya karena sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik SD yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)


Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2A ayat (1) dinyatakan bahwa
muatan informatika pada jenjang SD dapat digunakan sebagai alat
pembelajaran. Dengan demikian, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
menjadi sebuah keharusan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran di SD
sebagai alat bantu pembelajaran, baik pada pembelajaran pokok, remedial,
maupun pengayaan. TIK sebagai alat bantu pembelajaran bermakna bahwa
TIK tidak seharusnya menggantikan peran guru, melainkan menguatkan
proses interaksi antarpeserta didik, peserta didik dan guru, serta peserta
didik dan sumber belajar sehingga interaksi tersebut tetap terjadi secara
optimal. Dengan kata lain, pembelajaran tematik berbasis TIK dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik jika dilakukan
oleh guru yang memiliki kemampuan TIK yang memadai dan digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Pembelajaran tematik berbasis TIK memiliki karakteristik, antara lain: (1)


aktivitas belajar dibantu oleh TIK sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan peserta didik; (2) pengalaman belajar peserta didik diperkuat
dengan penggunaan TIK yang bertolak dari minat dan kebutuhan peserta
didik; (3) kebermaknaan dalam setiap pengalaman belajar didukung oleh
penggunaan TIK yang menjadikan informasi lebih mudah dipahami dan
7
bertahan lebih lama dalam benak peserta didik; (4) memberikan penekanan
pada proses pembelajaran yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi; (5) menyajikan kegiatan belajar yang aplikatif berbantuan TIK
sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik di
lingkungannya; dan (6) mengembangkan kemandirian dan keterampilan
sosial peserta didik.

Tujuan dari pembelajaran tematik berbasis TIK adalah: (1) memperkaya


infomasi untuk mengurangi terjadinya tumpang tindih materi pembelajaran;
(2) memudahkan dan membantu peserta didik untuk melihat hubungan-
hubungan yang bermakna dari berbagai informasi yang didapatkannya; dan
(3) memudahkan peserta didik mencari tahu berbagai informasi untuk
memahami materi pembelajaran secara utuh. Dari tujuan tersebut nampak
bahwa peran TIK dalam pembelajaran tematik adalah sebagai penguat
implementasi pembelajaran tematik dalam mengaitkan berbagai ide atau
materi pembelajaran dalam satu atau lebih mata pelajaran.

Penerapan pembelajaran tematik berbasis TIK tidak bisa lepas dari prinsip-
prinsipnya, yaitu:
a. Holistik
Gejala atau peristiwa dalam pembelajaran tematik memungkinkan
peserta didik untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Kegiatan
ini membuat peserta didik menjadi lebih arif dan bijaksana dalam
menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di hadapan mereka. TIK
memudahkan guru mencari gejala atau peristiwa yang akan dijadikan
stimulus dalam pembelajaran dan membantu peserta didik untuk mencari
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam memahami stimulus
tersebut.
b. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered), hal
ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran kontemporer yang lebih
8
banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan
guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. TIK dapat membantu
guru untuk merancang situasi didaktis yang mengaktifkan peserta didik
selama pembelajaran dan TIK dapat memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan aktivitas belajarnya.
c. Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes, artinya guru dapat mengaitkan
materi dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,
bahkan mengaitkannya dengan keadaan lingkungan di mana sekolah dan
peserta didik berada. TIK dapat membantu guru menyediakan stimulus
yang kontekstual supaya peserta didik dapat mengaitkan berbagai
konsep atau materi pembelajaran dengan stimulus tersebut.
d. Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya. TIK dapat membuat
pembelajaran semakin menarik dan memotivasi peserta didik untuk
belajar.
e. Menyenangkan
Suasana dalam pembelajaran diupayakan berlangsung secara
menyenangkan baik secara mental maupun fisik. Menyenangkan bisa
dibangun dengan berbagai kegiatan yang bisa mengakomodasi
kegemaran peserta didik. TIK dapat membuat pembelajaran semakin
menyenangkan dan memotivasi peserta didik untuk belajar sesuai
dengan minatnya.
f. Bermakna
Kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk menerapkan informasi
dan pengetahuan yang didapatkannya untuk memecahkan masalah-
masalah nyata di dalam kehidupannya. TIK memudahkan guru untuk
mencari keterkaitan antara materi pembelajaran dengan konteks dunia
nyata di lingkungan peserta didik dan membantu keterkaitan tersebut
supaya mudah dipahami peserta didik.
9
g. Autentik
Pembelajaran tematik melibatkan aktivitas peserta didik secara langsung
sehingga peserta didik dapat memaknai proses dan hasil belajarnya
sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa secara
langsung, bukan sekedar hasil belajar yang didapatkannya secara pasif
dan reseptif. TIK dapat membantu peserta didik untuk melakukan
repersonalisasi atau melakukan pengalaman belajar yang aktif dan
membantu guru untuk memantau proses dan hasil belajar peserta didik.
h. Aktif
Pembelajaran tematik melibatkan peserta didik untuk aktif selama
proses pembelajaran berlangsung baik secara fisik maupun mental. TIK
dapat membantu guru untuk memantau seluruh aktivitas belajar peserta
didik dan membantu peserta didik untuk melakukan berbagai aktivitas
belajar seperti mengamati, mengumpulkan data, mengolah data,
mengomunikasikan ide, dan aktivitas belajar lainnya.

Pembelajaran tematik berbasis TIK memberikan banyak keuntungan jika


diterapkan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsipnya dalam
pembelajaran. Keunggulan pembelajaran tematik berbasis TIK, antara lain:
a. Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu;
b. Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan secara meluas dan
mendalam dan mengembangkan berbagai kompetensinya;
c. Peserta didik memahami materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d. Peserta didik memiliki kompetensi yang lebih baik, karena pembelajaran
mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalamannya dan berbagai
konteks;
e. Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi pembelajaran disajikan dalam konteks yang jelas dan beragam;
f. Peserta didik dapat lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi
dalam berbagai situasi dunia nyata untuk mengembangkan
kemampuannya; dan

10
g. Waktu pembelajaran dapat dihemat karena TIK membantu guru
memfasilitasi peserta didik untuk belajar dan mengoptimalkan proses
belajar peserta didik.

2. Pembelajaran Remedial Berbasis TIK di SD


Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal yang diharapkan,
yakni kompetensi dasar. Melalui pembelajaran remedial, guru memberikan
perbaikan pembelajaran pada kompetensi dasar yang belum dikuasai
peserta didik melalui upaya tertentu berupa strategi pembelajaran yang
terdiri atas metode, media, bahan ajar, dan instrumen penilaian yang
berbeda dengan pembelajaran sebelumnya sesuai dengan sifat, jenis, dan
latar belakang kesulitan belajar peserta didik.

Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan hak


peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan awal, kecerdasan,
kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi, dan gaya belajarnya. Melalui
pembelajaran remedial, guru akan membantu peserta didik untuk
memahami kesulitan belajarnya, mengatasi kesulitan tersebut dengan
memperbaiki cara belajar dan sikap belajar yang mendorong tercapainya
hasil belajar yang optimal. Pembelajaran remedial dilakukan ketika peserta
didik teridentifikasi mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Guru harus segera
melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan kesulitan belajar peserta
didik, baik di luar jam pelajaran efektif maupun ketika proses pembelajaran
berlangsung jika memungkinkan sampai peserta didik menguasai
kompetensi dasar yang diharapkan.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan secara individual maupun


kelompok dengan bantuan TIK agar memudahkan guru untuk memfasilitasi
ragam gaya belajar peserta didik. Pembelajaran secara individual dilakukan

11
jika setiap peserta didik mengalami kesulitan belajar pada materi
pembelajaran yang berbeda, sedangkan pembelajaran secara kelompok
dilakukan jika terdapat beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar pada materi pembelajaran yang sama. TIK dapat dimanfaatkan
untuk menunjang efektivitas pembelajaran remedial, mulai dari identifikasi
permasalahan pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
penilaian hasil belajar pembelajaran remedial. Metode yang diterapkan
dalam pembelajaran remedial berbeda dengan metode pembelajaran yang
telah diterapkan sebelumnya dapat berbentuk pemberian tugas, diskusi,
tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan metode lainnya dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk
belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing. TIK dapat digunakan untuk mengolah data tentang
kesulitan belajar peserta didik.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk
secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memantau
kemajuan belajar peserta didik. TIK dapat digunakan untuk memantau
kemajuan belajar peserta didik.
c. Fleksibel
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik. TIK dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
ketika metode pembelajaran tertentu diterapkan.
d. Umpan balik
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar
dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut. TIK dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan kemajuan belajar
peserta didik.
12
e. Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu
tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan
kesempatan masing-masing. TIK dapat digunakan sebagai wahana untuk
peserta didik belajar berkesinambungan tanpa tatap muka atau melalui
dalam jaringan (daring), misalnya dengan memanfaatkan media
WhatsApp (WA) atau media daring lainnya.

3. Pembelajaran Pengayaan Berbasis TIK di SD


Pembelajaran pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan belajar
yang diberikan kepada peserta didik yang teridentifikasi melampaui
ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Melalui pembelajaran pengayaan,
guru memberikan tambahan pembelajaran untuk materi pembelajaran
lainnya pada kompetensi dasar yang telah dikuasai peserta didik atau
kompetensi dasar selanjutnya melalui upaya tertentu berupa strategi
pembelajaran yang sama atau berbeda dengan pembelajaran sebelumnya
sesuai dengan gaya belajar peserta didik.

Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan hak


peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan, kecerdasan,
kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi, dan gaya belajarnya. Melalui
pembelajaran pengayaan, guru akan memfasilitasi peserta didik untuk
memperkaya wawasan dan keterampilannya. Pembelajaran pengayaan
dilakukan ketika peserta didik teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar
yang telah ditetapkan dalam mempelajari materi pembelajaran dalam
kompetensi dasar tertentu. Guru dapat memfasilitasi pembelajaran
pengayaan di luar jam pelajaran efektif maupun ketika proses pembelajaran
berlangsung jika memungkinkan sampai peserta didik menguasai materi
pembelajaran atau kompetensi dasar lain yang diharapkan.

13
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan secara individual maupun
kelompok dengan bantuan TIK agar memudahkan guru untuk memfasilitasi
ragam gaya belajar peserta didik. Pembelajaran secara individual dilakukan
jika terdapat hanya satu orang peserta didik yang melampaui ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan, sedangkan pembelajaran secara kelompok
dilakukan jika terdapat beberapa peserta didik melampaui ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan. TIK dapat dimanfaatkan untuk menunjang
efektivitas pembelajaran pengayaan, mulai dari identifikasi materi
pembelajaran atau kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik,
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan penilaian hasil belajar
pembelajaran pengayaan. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran
pengayaan sebaiknya bersifat eksploratif, seperti penyelidikan (inkuiri),
penyingkapan (discoveri), pemecahan masalah (problem solving), dan
metode sejenis lainnya.

TIK dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pengayaan, di antaranya


terkait penyediaan sumber belajar dan alat bantu pembelajaran. Dengan
bantuan TIK, sumber belajar dapat diperkaya dan pembelajaran dapat
ditingkatkan kualitasnya.

4. Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK


Pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan berbagai sumber belajar
sebagai bahan ajar dalam pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan
dapat berupa bahan cetak atau media cetak, media elektronik, lingkungan
sosial, lingkungan alam atau lingkungan fisik. Bahan cetak atau media
cetak yang dapat digunakan misalnya buku siswa, buku guru, buku
penunjang, majalah, surat kabar, brosur, dan buletin. Salah satu sumber
belajar sebagai bahan ajar yang telah disiapkan oleh Kemdikbud adalah
buku guru dan buku siswa. Buku siswa telah memuat materi pembelajaran
dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan ajar yang
digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran. Buku siswa telah
dikemas supaya peserta didik aktif dalam berpikir dan berbuat untuk
menjadikan pembelajaran lebih efektif.
14
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dan peserta didik
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya. Bahan ajar atau
teaching material, terdiri dari dua kata yaitu teaching atau mengajar dan
material atau bahan. Jadi, bahan ajar merupakan seperangkat
materi/substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik
dalam pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat
menguasai kompetensi tertentu secara runtut dan sistematis sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Dilihat dari fungsi dan tujuannya, bahan ajar yang telah dikembangkan oleh
guru berfungsi sebagai pedoman untuk mengarahkan semua aktivitas
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar juga disusun dengan tujuan
tertentu di antaranya menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni
bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial peserta
didik, membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, dan memudahkan
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Adapun manfaat yang dipeoleh
dalam pengembangan bahan ajar sendiri oleh guru adalah diperolehnya
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan belajar
peserta didik, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit
untuk diperoleh, bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan
dengan menggunakan berbagai referensi, menambah khasanah pengetahuan
dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, dan bahan ajar akan
mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru
dengan peserta didik.

15
Dalam pengembangan bahan ajar, guru hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip pengembangan bahan ajar sebagai berikut.
a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret
untuk memahami yang abstrak.
b. Pengulangan akan memperkuat pemahaman.
c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
peserta didik.
d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar.
e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.
f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk
terus mencapai tujuan.

Pada Era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era keterbukaan informasi,
komputerisasi, komputasi, dan automasi, TIK memiliki peran vital untuk
mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran, di antaranya terkait
integrasinya dalam bahan ajar tematik. Berdasarkan teknologi yang
digunakan, Widenmann (1994) mengelompokkan bahan ajar menjadi
empat kategori, yaitu: (1) bahan cetak (printed) seperti handout, buku,
modul, LKPD, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket;
(2) bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, dan CD audio; (3) bahan
ajar pandang dengar (audio visual) seperti video CD dan film; dan (4)
bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), CD multimedia pembelajaran interaktif,
dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). Semua
kategori bahan ajar tersebut paling tidak mencakup antara lain: petunjuk
belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pembelajaran, informasi
pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja dapat berupa LK, evaluasi, dan
respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.

16
Untuk mendapatkan bahan ajar tematik berbasis TIK yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, maka ketika
mengembangkan bahan ajar tematik berbasis TIK harus dilakukan beberapa
tahap kegiatan sistematis sebagai berikut.
a. Analisis kompetensi
Analisis kompetensi dilakukan untuk mengidentifikasi kompetensi
minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah pembelajaran dan
materi pokok yang hendak dikuasai peserta didik. Pada analisis
kompetensi akan dirumuskan kompetensi-kompetensi prasyarat agar
peserta didik sampai pada kompetensi minimalnya yang disebut sebagai
kompetensi dasar. Hasil dari kegiatan analisis ini adalah sejumlah
indikator pencapaian kompetensi yang telah mewakili indikator
kompetensi prasyarat dan kompetensi dasarnya. Indikator pencapaian
kompetensi tersebut juga mengandung materi-materi prasyarat dan
pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan demikian, hasil
dari analisis kompetensi ini adalah rumusan indikator pencapaian
kompetensi terdiri dari indikator prasyarat, kunci, dan pengembangan,
materi-materi prasyarat, pokok dan pengembangan yang memuat fakta,
konsep, prinsip, dan/atau prosedur sesuai dengan struktur materi
pembelajaran pada kompetensi dasar.
b. Analisis sumber belajar
Sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahan
ajar perlu dilakukan analisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,
kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah
menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan
kebutuhan.
c. Analisis materi pembelajaran
Analisis materi pembelajaran merupakan kegiatan guru sebelum
mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan materi pokok pada
kompetensi dasar beserta materi prasyarat dan pengembangannya
sehingga terpetakan struktur materi berupa fakta, konsep, prinsip dan
prosedur yang lengkap dan terinci. Pada kegiatan analisis materi

17
pembelajaran, guru akan memetakan materi ajar kedalam peta materi
kemudian merincinya berdasarkan aspek kesesuaian, keterkaitan,
keterurutan, kedalaman, dan keluasan sebelum mengembangkannya
menjadi bahan ajar. Analisis dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh
materi penting tidak terlewatkan untuk dibelajarkan kepada peserta
didik.
d. Penentuan jenis serta judul bahan ajar
Pemilihan dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu
peserta didik untuk mencapai kompetensi. Sehingga, bahan ajar dibuat
sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang
akan dikuasai oleh peserta didik. Jenis dan bentuk bahan ajar ditetapkan
atas dasar analisis kurikulum dan analisis sumber bahan sebelumnya.

Bahan ajar tematik berbasis TIK yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria, di antaranya: kesesuaian, keterkaitan, keterurutan, kedalaman,
keluasan, tata bahasa, dan estetika. Kesesuaian berkaitan dengan
karakteristik bahan ajar yang harus sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, materi pembelajaran, dan peserta didik, misalnya untuk peserta
didik kelas awal SD lebih banyak gambar dibanding tulisan, sementara
untuk kelas tinggi kebalikannya. Keterkaitan berkaitan dengan karakteristik
bahan ajar yang melibatkan hubungan antara materi prasyarat, pokok, dan
pengembangan, serta hubungan antarstruktur materi ajar yaitu fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur. Keterurutan atau keberjenjangan berkaitan
dengan karakteristik bahan ajar yang dikemas secara terurut mulai dari
materi prasyarat, pokok, dan pengembangan, mulai dari yang mudah ke
yang susah, dan konkret menuju abstrak. Keluasan berkaitan dengan
karakteristik bahan ajar yang merinci materi secara lengkap mulai dari
materi prasyarat, pokok, dan pengembangan. Kedalaman berkaitan dengan
karakteristik bahan ajar yang merinci materi prasyarat, pokok, dan
pengembangan secara mendalam mulai dari fakta, konsep, prinsip dan
18
prosedur. Tata bahasa berkaitan dengan karakteristik bahan ajar yang sesuai
dengan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Estetika
berkaitan dengan karakteristik bahan ajar yang rapi, menarik untuk
dipelajari, dan dapat memotivasi peserta didik untuk menggunakannya
dalam pembelajaran.

Bahan ajar tematik berbasis TIK dikemas berdasarkan tema tertentu dan
memadukan berbagai konsep atau materi pembelajaran pada satu atau lebih
mata pelajaran dengan memanfaatkan TIK. Bahan ajar tematik yang
digunakan guru biasanya tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa
yang telah dikembangkan oleh Kemdikbud maupun dikembangkan oleh
guru secara kreatif dengan memperhatikan aspek kesesuaian, keterkaitan,
keterurutan, kedalaman, keluasan, tata bahasa, dan estetika. Bahan ajar
tematik berbasis TIK dikembangkan oleh guru dimulai dengan analisis
terhadap materi pokok dalam kompetensi dasar. Bahan ajar berbentuk buku
guru dan buku siswa ini mengandung materi pembelajaran yang harus
dikuasai peserta didik dan LKPD untuk memandu peserta didik dalam
berpikir dan bekerja sesuai dengan petunjuk kerja yang terdapat di
dalamnya.

Dalam menyusun bahan ajar tematik berbasis TIK, yang perlu diperhatikan
adalah bahwa judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompetensi
dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. Di samping
itu, bahan ajar tematik berbasis TIK harus memenuhi beberapa kriteria
berikut.
a. Susunan tampilan
Materi pembelajaran tersusun mulai dari mudah ke sukar, konkret ke
abstrak, nonformal ke formal, aposteriori ke apriori.

19
b. Bahasa yang mudah dipahami
Materi pembelajaran dipaparkan menggunakan kosa kata yang dikenal
peserta didik dengan kalimat dan hubungan kalimat yang jelas
menggunakan redaksi yang tidak terlalu panjang.
c. Mengandung stimulus yang menarik dan kontekstual
Stimulus yang digunakan berbentuk gambar, diagram, denah, grafik,
tabel, wacana, atau bentuk lainnya mudah untuk dilihat, serta mendorong
peserta didik untuk berpikir.
d. Kemudahan dibaca
Materi pembelajaran dikemas supaya ramah terhadap mata peserta didik
dengan teks yang digunakan tidak terlalu kecil, jelas, mudah dibaca, dan
terstruktur.
e. Kecukupan konten materi
Materi pembelajaran dikemas secara rinci memuat pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural, serta memungkinkan peserta didik untuk
menampilkan pengetahuan metakognitifnya terkait penguasaan materi
pembelajaran yang dipelajari untuk diketahui oleh guru.

Bahan ajar tematik berbasis TIK merupakan materi pembelajaran yang


dikemas dalam bentuk bahan bacaan dan LKPD sesuai dengan tema yang
memadukan konsep atau materi pembelajaran tersebut dalam satu atau
lebih mata pelajaran dengan mengintegrasikan unsur teknologi, informasi,
dan komunikasi. Bahan ajar tematik berbasis TIK mengintegrasikan
beberapa disiplin ilmu yang disebut sebagai integrasi interdisipliner dan
penggabungan beberapa mata pelajaran dalam waktu yang tidak sama yang
disebut dengan integrasi multidisiplin berbantuan TIK. Bahan ajar seperti
ini mampu membangun daya berpikir peserta didik yang sangat dibutuhkan
untuk menambah kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan melalui aktivitas analisis berbagai permasalahan yang
muncul, sehingga dapat membantu peserta didik menyiapkan
keterampilannya dalam menghadapi kehidupan nyata. Untuk pembelajaran
20
di SD, bahan ajar tematik yang dikembangkan oleh guru terdiri dari bahan
ajar pokok untuk pembelajaran harian, bahan ajar untuk pembelajaran
remedial, dan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan yang akan
semakin berkualitas dengan memanfaatkan TIK.

5. Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK


Bahan ajar tematik berbasis TIK yang dikembangkan oleh guru terdiri atas
bahan ajar pokok untuk pembelajaran harian, bahan ajar untuk
pembelajaran remedial, dan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan.
Berikut merupakan prosedur penyusunan bahan ajar tematik untuk setiap
jenis bahan ajar di atas.
a. Bahan ajar pokok
1) Analisis kompetensi dasar
Kompetensi dasar merupakan kemampuan minimal yang diharapkan
dikuasai peserta didik setelah pembelajaran berlangsung. Kompetensi
dasar memuat kata kerja yang menunjukkan perilaku peserta didik dan
materi pokok yang masih harus dikembangkan menjadi materi
pembelajaran. Analisis kompetensi dasar dilakukan untuk
mengidentifikasi kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik
setelah pembelajaran dan materi pokok yang hendak dikuasai peserta
didik. Pada analisis kompetensi dasar akan dirumuskan kompetensi-
kompetensi prasyarat agar peserta didik sampai pada kompetensi
minimalnya yang disebut sebagai kompetensi dasar dan kompetensi
pengembangan untuk memfasilitasi peserta didik yang berkemampuan
tinggi. Hasil dari kegiatan analisis ini adalah sejumlah indikator
pencapaian kompetensi yang telah mewakili indikator kompetensi
prasyarat, kompetensi dasar, dan kompetensi pengembangan yang juga
mengandung materi-materi prasyarat, pokok, dan pengembangan.
Dengan demikian, hasil dari analisis kompetensi ini adalah rumusan
indikator pencapaian kompetensi terdiri dari indikator prasyarat, kunci,
dan pengembangan.

21
Berikut merupakan contoh hasil analisis kompetensi dasar.
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Memahami ciri-ciri bangun ruang sederhana
berbentuk kubus dan balok

Aspek dan Level Kompetensi


Kata Kerja pada KD Kompetensi Prasyarat
Kognitif Pengembangan
Memahami Kognitif Level 1  Mengetahui contoh benda  Membuat jaring-jaring
(C2) berbentuk kubus dan kubus dan balok
balok
 Mengetahui bagian sisi,
rusuk dan titik sudut pada
bangun berbentuk kubus
dan balok
Indikator Capaian Kompetensi Prasyarat  Menyebutkan satu contoh benda berbentuk kubus
 Menyebutkan satu contoh benda berbentuk balok
 Menunjukkan bagian sisi, rusuk dan titik sudut pada
benda berbentuk kubus
 Menunjukkan bagian sisi, rusuk dan titik sudut pada
benda berbentuk balok
Indikator Capaian Kompetensi Dasar  Menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk kubus
 Menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk balok
Indikator Capaian Kompetensi  Membuat jaring-jaring kubus
Pengembangan  Membuat jaring-jaring balok
Indikator Pencapaian Kompetensi
 Menyebutkan satu contoh benda berbentuk kubus
 Menyebutkan satu contoh benda berbentuk balok
 Menunjukkan bagian sisi, rusuk dan titik sudut pada benda berbentuk kubus
 Menunjukkan bagian sisi, rusuk dan titik sudut pada benda berbentuk balok
 Menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk kubus
 Menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk balok
 Membuat jaring-jaring kubus
 Membuat jaring-jaring balok

2) Analisis sumber belajar


Sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahan
ajar perlu dilakukan analisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,
kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah
menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan
kebutuhan. Dalam mencari sumber belajar, guru dapat memanfaatkan
fasilitas TIK untuk mendapatkan sumber belajar yang beragam untuk
selanjutkan dianalisis kesesuaiannya.

22
3) Analisis materi pembelajaran
Analisis materi pembelajaran merupakan kegiatan guru sebelum
mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan materi pokok pada
kompetensi dasar beserta materi prasyarat dan pengembangannya sehingga
terpetakan struktur materi berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang
lengkap dan terinci. Pada kegiatan analisis materi pembelajaran, guru akan
memetakan materi ajar kedalam peta materi kemudian merincinya
berdasarkan aspek kesesuaian, keterkaitan, keterurutan, kedalaman, dan
keluasan sebelum mengembangkannya menjadi bahan ajar. Analisis
dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh materi penting tidak
terlewatkan untuk dibelajarkan kepada peserta didik. Berikut merupakan
contoh hasil analisis materi pembelajaran.
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Memahami ciri-ciri bangun ruang sederhana berbentuk
kubus dan balok
ASPEK
KETERKAITAN MATERI
a. Materi Prasyarat
1) Fakta :
 Kotak kapur berbentuk kubus
 Kotak kapur memiliki 6 sisi
 ....
2) Konsep :
 Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi berbentuk persegi
 Sisi merupakan unsur pembentuk sebuah bangun yang memisahkan
bagian dalam dan luar bangun tersebut
 .....
b. Materi Pokok
1) Konsep :
 Ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus adalah ....
 Ciri-ciri bangun ruang berbentuk balok adalah ....
c. Materi Pengembangan
1) Prinsip : Setiap kubus merupakan balok
2) Prosedur :Cara membuat jaring-jaring kubus dan balok
KETERURUTAN
 Bangun ruang sederhana terdiri dari kubus dan balok
 Contoh-contoh benda berbentuk kubus dan balok
 Kotak kapur berbentuk kubus
 Kotak kapur memiliki 6 sisi
 Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi berbentuk persegi
 Sisi merupakan unsur pembentuk ….
23
 Ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus adalah ....
 Ciri-ciri bangun ruang berbentuk balok adalah ....
 Setiap bangun ruang berbentuk kubus juga berbentuk balok
 Cara membuat jaring-jaring kubus dan balok adalah ....
KELUASAN
1. Bangun ruang sederhana terdiri dari kubus dan balok
2. Contoh-contoh benda berbentuk kubus dan balok
3. Pengertian unsur-unsur pembentuk bangun ruang
4. Cara membuat jaring-jaring kubus dan balok
KEDALAMAN
1. Setiap bangun ruang berbentuk kubus juga berbentuk balok

Bangun Ruang
Sederhana

Nama-nama Unsur-unsur Ciri-ciri


Bangun Ruang Pembentuk Bangun Ruang
Sederhana Bangun Ruang Sederhana

Kubus Balok Sisi Rusuk Sudut Kubus Balok

Daerah Sudut
Pengertian Pengertian Titik Sudut Ciri-ciri Ciri-ciri
(Sudut)

Pengertian Pengertian

4) Penentuan jenis serta judul bahan ajar


Pemilihan dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu peserta
didik untuk mencapai kompetensi. Sehingga, bahan ajar dibuat sesuai
dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan
dikuasai oleh peserta didik. Jenis dan bentuk bahan ajar ditetapkan atas
dasar analisis kurikulum dan analisis sumber bahan sebelumnya. TIK
dimanfaatkan untuk mendesain bahan ajar supaya menarik dan memotivasi
peserta didik untuk belajar, misalnya dengan memanfaatkan power point
(ppt).

24
b. Bahan Ajar Pembelajaran Remedial
1) Identifikasi permasalahan pembelajaran
Pengembangan bahan ajar untuk pembelajaran remedial diawali dengan
identifikasi terhadap permasalahan dalam pembelajaran yang dilakukan
oleh guru melalui pengamatan selama pembelajaran atau melalui analisis
hasil tes. Permasalahan pembelajaran dikategorikan kedalam tiga hal, yaitu:
(1) permasalahan pada keunikan peserta didik; (2) permasalahan pada
materi pembelajaran; dan (3) permasalahan pada strategi pembelajaran.
Khusus terkait permasalahan pada materi pembelajaran, guru perlu
menyiapkan alternatif aktivitas peserta didik atau penyajian bahan ajar yang
memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dalam
bahan ajar tersebut. TIK dapat dimanfaatkan untuk mengemas bahan ajar
supaya lebih estetis dan memotivasi peserta didik untuk mempelajarinya.
2) Penyusunan bahan ajar
Setelah melakukan identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran, guru
memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik terutama terkait
interaksinya dengan materi pembelajaran di dalam bahan ajar. Setelah
teridentifikasi bahwa peserta didik bermasalah dalam memahami materi
pembelajaran di dalam bahan ajar, maka guru mulai menyusun bahan ajar
dengan memanfaatkan TIK supaya menarik perhatian peserta didik untuk
mempelajarinya. Berikut merupakan contoh rancangan pembelajaran
remedial terkait dengan permasalahan pada materi pembelajaran.
Contoh:
Pembelajaran Remedial terkait Permasalahan pada Materi Pembelajaran
Matematika
Hasil Identifikasi:
Terdapat beberapa orang peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM. Hasil
identifikasi dengan observasi selama proses pembelajaran, guru menemukan
beberapa orang peserta didik yang bertanya tentang nama benda yang terdapat
dalam bahan ajar. Hal ini terjadi karena gambar benda dalam bahan ajar berbentuk
dua dimensi dan terlalu kecil sehingga sulit untuk dilihat.

Rancangan Bahan Ajar Pembelajaran Remedial:


Bahan ajar disajikan tanpa kertas (paperless), tetapi menggunakan fasilitas TIK
dengan memanfaatkan powerpoint (ppt) untuk menyajikan materi pembelajaran
supaya jelas dan memudahkan peserta didik untuk membaca dan memahaminya.
25
c. Bahan Ajar Pembelajaran Pengayaan
1) Identifikasi kompetensi peserta didik
Pengembangan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan diawali dengan
identifikasi terhadap kompetensi peserta didik dalam pembelajaran yang
dilakukan oleh guru melalui pengamatan selama pembelajaran atau melalui
analisis hasil tes. Guru perlu menyiapkan alternatif aktivitas peserta didik
atau penyajian bahan ajar untuk memfasilitasi peserta didik yang
melampaui ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. TIK dapat
dimanfaatkan untuk mengemas bahan ajar supaya lebih estetis dan
memotivasi peserta didik untuk mempelajarinya.
2) Penyusunan bahan ajar
Setelah melakukan identifikasi terhadap kompetensi peserta didik, guru
memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik terutama terkait
interaksinya dengan materi pembelajaran di dalam bahan ajar. Setelah
teridentifikasi bahwa peserta didik melampaui ketuntasan belajar yang telah
ditetapkan, maka guru mulai menyusun bahan ajar dengan memanfaatkan
TIK supaya menarik perhatian peserta didik untuk mempelajarinya. Berikut
merupakan contoh rancangan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan.
Contoh:
Pembelajaran Remedial terkait Permasalahan pada Materi Pembelajaran
Matematika
Hasil Identifikasi:
Terdapat beberapa orang peserta didik yang memiliki nilai di atas KKM. Hasil
identifikasi dengan observasi selama proses pembelajaran, guru menemukan
peserta didik yang telah tuntas belajar sangat bersemangat belajar ketika bahan
ajar ditampilkan menggunakan proyektor di depan kelas.

Rancangan Bahan Ajar Pembelajaran Pengayaan:


Bahan ajar disajikan tanpa kertas (paperless), tetapi menggunakan fasilitas TIK
dengan memanfaatkan powerpoint (ppt) untuk menyajikan materi pembelajaran
supaya jelas, menarik, dan memudahkan peserta didik untuk membaca dan
memahaminya.

26
6. Penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK dalam Pembelajaran
di SD
Bahan ajar yang dikembangkan guru meliputi bahan ajar pokok untuk
pembelajaran harian, bahan ajar untuk pembelajaran remedial, dan bahan
ajar untuk pembelajaran pengayaan. Bahan ajar untuk digunakan dalam
pembelajaran di SD sebaiknya tematik agar relevan dengan karakteristik
peserta didik SD dan karakteristik pembelajaran di SD. Bahan ajar tersebut
dapat disajikan menggunakan kertas atau tanpa kertas (paperless) dalam
bentuk gambar, diagram, denah, grafik, tabel, atau narasi menggunakan
kertas sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, misalnya bagi
peserta didik kelas awal akan lebih banyak gambar dibanding narasi. Agar
pembelajaran menarik bagi peserta didik SD, sebaiknya bahan ajar
disajikan menggunakan fasilitas TIK seperti powerpoint dengan animasinya
yang dibuat dengan software yang relevan dan dikuasai guru baik dikemas
secara satu arah maupun interaktif.

Selama pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, bahan ajar tematik


berbasis TIK dapat disajikan dengan bantuan proyektor (LCD) atau
peralatan pendukung lainnya. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengoperasikan perangkat pendukung pembelajaran tersebut, supaya
mereka menjadi terbiasa dan peka terhadap perkembangan TIK. Untuk
bahan ajar yang disajikan secara daring, sebaiknya guru melakukan kontrol
yang ketat dan memastikan bahwa peserta didik belajar. Hal lain yang
harus diperhatikan adalah tentang peran TIK selama pembelajaran
berlangsung yang tidak menggantikan peran guru. TIK hanya sebagai alat
bantu pembelajaran supaya interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, dan peserta didik dengan materi pembelajaran dalam bahan
ajar berjalan secara efektif.

27
Untuk menguatkan pemahaman Anda tentang cara membuat bahan ajar
pokok untuk pembelajaran harian, pembelajaran remedial, dan
pembelajaran pengayaan, lakukanlah hal-hal berikut:
a. Lakukanlah analisis materi pembelajaran dan kembangkanlah menjadi
bahan ajar pokok tematik untuk pembelajaran harian dengan
mengintegrasikan TIK sebagai alat bantu pembelajaran.
b. Gunakan bahan ajar tersebut dalam pembelajaran harian.
c. Amatilah setiap interaksi peserta didik dengan materi pembelajaran
dalam bahan ajar yang telah dikembangkan oleh guru.
d. Catat setiap temuan tentang interaksi peserta didik dengan materi
pembelajaran dalam bahan ajar.
e. Lakukanlah penilaian dalam bentuk tes untuk melihat keterkuasaan
materi pembelajaran oleh peserta didik.
f. Lakukan analisis terhadap hasil tes dan temuan-temuan peserta didik
ketika berinteraksi dengan materi pembelajaran.
g. Kembangkanlah bahan ajar untuk pembelajaran remedial dan pengayaan
berbasis TIK sesuai dengan hasil analisis terhadap temuan-temuan
pembelajaran
h. Lakukanlah pembelajaran remedial dan pengayaan menggunakan bahan
ajar yang telah dikembangkan.

E. Forum Diskusi
Alternatif 1
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Beberapa orang guru SD berpandangan bahwa penggunaan fasilitas TIK
dalam pembelajaran seperti penggunaan telepon genggam (handphone) akan
membahayakan peserta didik terutama terkait tayangan-tayangan dalam
bentuk teks baik diam maupun bergerak yang banyak mengandung unsur-
unsur pornografi dan hal negatif lainnya, sehingga menurut mereka
penggunaan telepon genggam tersebut sebaiknya tidak dilakukan selama
pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang pandangan dan pernyataan
guru SD di atas?
28
Alternatif 2
Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar tematik berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru hanya
menayangkan bahan ajar yang telah dikemasnya secara audio-visual dalam
bentuk PowerPoint (ppt) dan dilanjutkan dengan memberikan lembar tes
untuk diisi oleh peserta didik.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama
pembelajaran tersebut?

F. Rangkuman
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran di SD dilaksanakan secara tematik, sehingga bahan ajar dikemas
secara tematik dengan mengintegrasikan TIK sebagai alat pendukung
pembelajaran supaya menarik, jelas, dan mudah dipahami peserta didik.
Bahan ajar tematik yang dikembangkan oleh guru terdiri dari bahan ajar
pokok untuk pembelajaran harian, bahan ajar untuk pembelajaran remedial,
dan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan. Bahan ajar dikembangkan
oleh guru melalui analisis materi pembelajaran dengan memetakan materi
pokok menjadi materi prasyarat, pokok, dan pengembangan yang memuat
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dengan materi pokok pada
kompetensi dasar. Peran TIK dalam pembelajaran menggunakan bahan ajar
tematik hanya sebagai alat bantu pembelajaran sehingga tidak menggantikan
peran guru.

29
G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Materi pembelajaran di SD yang relevan dengan tujuan pembelajaran “melalui
percobaan mendorong meja, peserta didik dapat menjelaskan pengaruh gaya
terhadap gerak benda” adalah ...
A. Materi pembelajaran memuat paling tidak prinsip tentang pengaruh gaya
terhadap gerak benda.
B. Materi pembelajaran memuat paling tidak konsep tentang gaya dan gerak.
C. Materi pembelajaran memuat paling tidak prosedur tentang cara mendorong
meja supaya terasa ringan.
D. Materi pembelajaran paling tidak memuat kekuatan dan kelemahan peserta
didik ketika belajar tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda.
E. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur tentang
gaya dan gerak secara lengkap dan mendetail.

2. Karakteristik materi pembelajaran berikut relevan dengan karakteristik anak


usia SD, kecuali …
A. Materi pembelajaran dikembangkan secara mendalam dan mendetail.
B. Materi pembelajaran dikembangkan secara meluas dilengkapi ilustrasi-
ilustrasi yang relevan.
C. Materi pembelajaran dikemas secara menarik untuk membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.
D. Materi pembelajaran dikemas dengan teks yang mudah dibaca oleh peserta
didik.
E. Materi pembelajaran dikemas secara terurut dari mudah ke sukar, dan
konkret ke abstrak.

30
3. Susunan materi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik anak usia SD
adalah …
A. Materi pembelajaran dimulai dari fakta untuk memudahkan pemahaman,
selanjutnya konsep dan prinsip, serta prosedur yang relevan dengan materi
pembelajaran dalam kompetensi dasar.
B. Materi pembelajaran dimulai dari konsep, prinsip, prosedur, dan diakhiri
dengan fakta yang relevan dengan materi pembelajaran dalam kompetensi
dasar untuk memudahkan pemahaman.
C. Materi pembelajaran dapat dimulai dari apa saja karena guru memiliki
otoritas untuk mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif.
D. Materi pembelajaran dimulai dari prosedur, prinsip, konsep, dan diakhiri
dengan fakta yang relevan dengan materi pembelajaran dalam kompetensi
dasar untuk memudahkan pemahaman.
E. Materi pembelajaran dimulai dari hal-hal yang konkret dan dilanjutkan
kepada hal-hal yang lebih abstrak dengan dominasi pada hal-hal yang
abstrak untuk melatih kemampuan abstraksi.

4. Berikut merupakan cara merancang program remedial berdasarkan informasi


hasil penilaian pada aspek pengetahuan, kecuali …
A. Metode pembelajaran yang diterapkan disesuaikan dengan kesulitan belajar
peserta didik.
B. Metode pembelajaran yang diterapkan sama dengan metode pembelajaran
yang telah diterapkan sebelumnya.
C. Memberi bimbingan secara perorangan bila terdapat beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan yang berbeda.
D. Memberi bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar yang sama.
E. Memberi bimbingan dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara
individu maupun kelompok.

31
5. Seorang guru kelas IV SD telah mengembangkan materi pembelajaran pada
muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Hubungan antara Gaya
dan Gerak Benda yang relevan dengan tujuan pembelajaran “Melalui mencoba
mendorong benda-benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menjelaskan
hubungan antara gaya dan gerak benda”. Materi pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru tersebut terdiri dari:
 Definisi Gaya
 Definisi Gerak
 Jenis-jenis Gaya
 Jenis-jenis Gerak
 Manfaat Gaya untuk Kehidupan
 Contoh-contoh Benda yang Memanfaatkan Konsep Gaya

Pernyataan berikut yang paling tepat tentang materi pembelajaran yang telah
dikembangkan oleh guru di atas adalah …
A. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan belum memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa prinsip
tentang hubungan antara gaya dan gerak benda.
B. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan telah memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa prinsip
tentang hubungan antara gaya dan gerak benda.
C. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan belum memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa konsep
tentang hubungan antara gaya dan gerak benda.
D. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan belum memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa konsep
tentang gaya dan gerak benda.
E. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan telah memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa konsep
tentang gaya dan gerak benda.

32
6. Seorang guru kelas I SD telah merancang materi pembelajaran tentang Tema
“Diriku” yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang senang
bermain, berkelompok, berimajinasi, dan berpikir konkret.
Rancangan materi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta
didik di atas seharusnya memiliki ciri–ciri berikut, kecuali …
A. Materi pembelajaran dikembangkan secara mendalam dan mendetail.
B. Materi pembelajaran dikemas secara menarik untuk membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.
C. Materi pembelajaran dikemas dengan teks yang mudah dibaca oleh peserta
didik.
D. Materi pembelajaran dikembangkan secara meluas dilengkapi ilustrasi-
ilustrasi yang relevan.
E. Materi pembelajaran dikemas secara terurut dari mudah ke sukar, dan
konkret ke abstrak.

7. Berikut merupakan pengolahan hasil penilaian pada aspek kompetensi


pengetahuan mata pelajaran Bahasa Indonesia SD dengan KKM sebesar 80,00.
Nama Siswa Nilai Keterangan
Adi 70,00 Butuh bimbingan dalam hal
membaca
Beni 75,00 Butuh bimbingan dalam hal
membaca
Desi 82,00 -
Fitri 70,00 Butuh bimbingan dalam hal
membaca

Program remedial yang relevan dengan hasil penilaian di atas adalah …


A. Guru membimbing peserta didik secara kelompok dengan memfasilitasi
pengalaman belajar yang berbeda dengan pengalaman belajar sebelumnya.
B. Guru menugaskan peserta didik yang unggul untuk membantu guru dalam
membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dengan
menerapkan metode yang telah diterapkan sebelumnya.
C. Guru membimbing peserta didik secara individual dengan memfasilitasi
pengalaman belajar yang sama dengan pengalaman belajar sebelumnya.

33
D. Guru membimbing peserta didik secara kelompok dengan memfasilitasi
pengalaman belajar yang sama dengan pengalaman belajar sebelumnya.
E. Guru membimbing peserta didik secara individual dengan memfasilitasi
pengalaman belajar yang berbeda dengan pengalaman belajar sebelumnya.

8. Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar


tematik berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru hanya
menayangkan bahan ajar yang telah dikemasnya secara audio-visual dalam
bentuk powerpoint (ppt) dan dilanjutkan dengan memberikan lembar tes untuk
diisi oleh peserta didik.
Bagaimana menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama
pembelajaran tersebut?
A. Guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dengan
memanfaatkan TIK selama pembelajaran berlangsung.
B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad ke-21
dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0.
C. Guru keliru memahami peran TIK sebagai alat pendukung pembelajaran,
sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang guru.
D. Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta
didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan bahan ajar berbasis TIK karena bahan ajar
berbasis TIK pada umumnya akan membuat peserta didik menjadi pasif.

9. Berikut merupakan cara yang tepat untuk memfasilitasi peserta didik yang
teridentifikasi memiliki permasalahan terkait materi pembelajaran yang
dikemas dalam bahan ajar cetak adalah …
A. Menerapkan metode pembelajaran yang variatif sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
B. Mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran remedial berbasis TIK
supaya menarik dan memudahkan peserta didik memahaminya.

34
C. Mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran berikutnya berbasis TIK
supaya lebih efektif.
D. Mengembangkan bahan ajar cetak dengan penampilan yang menarik dan
jelas untuk pembelajaran remedial.
E. Menggunakan kemabali bahan ajar cetak yang telah dikembangkan untuk
pembelajaran remedial dengan metode yang berbeda.

10. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang bahan ajar tematik berbasis
TIK untuk pembelajaran pengayaan di SD kelas awal adalah …
A. Bahan ajar dikembangkan untuk setiap mata pelajaran yang terikat pada
tema pembelajaran menggunakan dukungan TIK.
B. Bahan ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur seperti bahan ajar
pokok dalam pembelajaran harian dengan mengintegrasikan TIK.
C. Bahan ajar memuat konsep tentang TIK dan pemanfaatannya dalam
pembelajaran di SD.
D. Bahan ajar dikemas secara tematik dengan memadukan seluruh mata
pelajaran yang terikat pada tema dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.
E. Bahan ajar dikemas secara lebih mendalam dan meluas berbasis tema yang
memadukan seluruh mata pelajaran dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.

H. Daftar Pustaka
Darmawan, D., dkk. (2006). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: UPI Press.

Hernawan, A. H., dkk. (2006). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI
Press.

Horton, W. (2006). E-Learning by Design. United States of America:


Pfeiffer.

35
Kemdikbud. (2013). Panduan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
di Sekolah Dasar. Jakarta: Kemdikbud.

Kemp, Jerold (1977). Instructional design: a plan for unit and curriculum
development. New Jersey: Sage Publication.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang


Kualifikasi dan Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang


Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kemdikbud.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuudayaan Nomor 37 tahun 2018


tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kemdikbud.

Russell, James D. (1984). Modular instruction: a guide to design, selection,


utilization and evaluation of modular materials. Minneapolis: Burgess
Publishing Company.

Sanjaya, W. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Prenadmedia.

Saud, U.S. dan Rukmana, A. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI


Press.

Sharp, C. (2004). Developing young children’s creativity: what can we learn


from research? [On line] http:// nfer.ac.uk/publications/55502/ index.htm
(Diunduh 17 Pebruari 2013).

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:


Kencana Prenadmedia.

36
I. Kunci Jawaban Tes Formatif
Nomor Kunci
Soal Jawaban
1 E
2 B
3 C
4 A
5 B
6 D
7 C
8 C
9 B
10 E

37
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019

MODUL 6

PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK

KEGIATAN BELAJAR 2

MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK

Penulis:

Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019
38
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan .................................................................................................... 40
B. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 42
C. Sub-Capaian Pembelajaran ………………………………………………….. 42
D. Uraian Materi ……………………………………………………………….. 42
1. Hakikat Media Pembelajaran ……………………………......................... 42
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ………………………............................. 49
3. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK …………………………….. 59
4. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK ……… 64
5. Penggunaan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
78
Pembelajaran di SD ………………………………………………………
E. Forum Diskusi …………………………………………………..................... 80
F. Rangkuman ...................................................................................................... 81
G. Tes Formatif ………………………………………………………………… 82
H. Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 87
I. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………………………………. 88

39
A. Pendahuluan
Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik
terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada
pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari berbagai mata
pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan subtema sebagai
pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tematik
terpadu, guru harus memahami kekhasan pada setiap bidang studi terutama
terkait pengembangan media pembelajaran yang dikemas secara tematik
berbasis TIK. Media pembelajaran tematik merupakan jembatan antara materi
pembelajaran yang pada umumnya bersifat apriori dan abstrak dengan
karakteristik peserta didik SD yang masih aposteriori dan berpikir konkret
serta memadukan berbagai konsep dalam satu kajian kedalam tema yang
terkandung dalam media tersebut. Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
menjadi pelengkap sekaligus penguat pemahaman peserta didik terhadap
informasi yang termuat dalam media pembelajaran tematik, sekaligus
menguatkan motivasi peserta didik untuk belajar.

Kegiatan Belajar 2 ini membahas tentang hakikat media pembelajaran tematik


berbasis TIK dan cara membuatnya untuk digunakan dalam pembelajaran di
SD. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 2 memandu peserta untuk mempelajari
tentang: (1) hakikat media pembelajaran; (2) jenis-jenis media pembelajaran;
(3) media pembelajaran tematik berbasis TIK; (4) prosedur pembuatan media
pembelajaran tematik berbasis TIK; dan (5) penggunaan media pembelajaran
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kelima materi pokok dalam
Kegiatan Belajar 2 pada modul ini dilengkapi dengan bahan tayang, contoh,
video simulasi pembuatan media pembelajaran tematik berbasis TIK, dan
video pembelajaran menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK
untuk memperkuat pemahaman peserta tentang media pembelajaran tematik
berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran di SD.

40
Materi Kegiatan Belajar 2 pada modul ini relevan dengan tuntutan
pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di
SD. Kegiatan Belajar 2 pada modul ini juga membahas tentang media
pembelajaran tematik, mulai dari hakikat, cara membuat dan penggunaannya
dalam pembelajaran yang relevan dengan karakteristik pembelajaran di SD.
Selain itu, pembahasan tentang media pembelajaran tematik berbasis TIK,
cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran di SD sangat
diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan relevan dengan kompetensi guru
SD utamanya kompetensi profesional terkait pengembangan media
pembelajaran.

Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan
pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian
belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan
langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.

41
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.

B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 2 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun
sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian.

C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai karakteristik media pembelajaran tematik berbasis TIK.
2. Menguasai cara membuat media pembelajaran tematik berbasis TIK.
3. Membuat media pembelajaran tematik berbasis TIK.

D. Uraian Materi
1. Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara etimologis terdiri dari dua kata, yakni media
dan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah memiliki arti
“perantara” atau “pengantar” pesan dari sumber pesan kepada penerima
pesan (Heinich, 2002). Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta
42
didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar (Kemdikbud, 2014). Dengan demikian,
media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang menjembatani
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik
dengan sumber belajar, sehingga pesan berupa informasi atau pengetahuan
dapat diterima oleh peserta didik. Hal ini relevan dengan pernyataan
Sadiman (1986) dan Miarso (1989) bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar


mengajar yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar yang efektif. Menurut Briggs (1977),
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk memberikan perangsang bagi
peserta didik supaya proses belajar terjadi atau untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran baik audio, visual maupun audiovisual. Menurutnya,
media pembelajaran dapat menjembatani proses belajar peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang bersifat abstrak melalui benda-benda
fisik yang dapat diamati oleh peserta didik atau dapat dibayangkannya.
Dengan demikian, materi pembelajaran yang sulit untuk disampaikan
kepada peserta didik dapat dijembatani oleh media pembelajaran sehingga
lebih mudah untuk dipahaminya.

Santyasa (2007, hlm. 3) menyatakan bahwa media digunakan dalam proses


komunikasi, termasuk kegiatan belajar mengajar. Menurutnya, proses
pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni guru sebagai
komunikator, bahan pembelajaran sebagai pesan, media pembelajaran
sebagai pembawa pesan, peserta didik sebagai komunikan, dan tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
43
digunakan untuk menyalurkan pesan berupa bahan pembelajaran sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, media pembelajaran merupakan komponen integral dari sistem
pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Tanpa
media pembelajaran, proses belajar mengajar tidak dapat terjadi secara
optimal karena media pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa
pengetahuan maupun menjadi sarana bagi peserta didik untuk melakukan
aktivitas belajar.

Media pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan sumber belajar


dan bahan ajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
mengantarkan pesan berupa informasi tentang materi pembelajaran dari
sumber belajar kepada peserta didik. Sumber belajar merupakan segala
sesuatu yang dapat menghasilkan pesan berupa informasi tentang materi
pembelajaran sebagai bahan kajian dalam pembelajaran. Sedangkan bahan
ajar merupakan segala sesuatu yang berisi pesan berupa informasi tentang
materi pembelajaran dan digunakan atau dimanfaatkan oleh peserta didik
untuk belajar. Sebagai contoh, peta dapat dijadikan media pembelajaran
untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik berupa informasi tentang
ibukota suatu negara dimana peserta didik tidak secara langsung-reseptif
dapat mengetahui ibukota suatu negara melainkan perlu upaya aktif untuk
mengetahuinya. Buku Teks Pelajaran dapat dijadikan sumber belajar karena
menghasilkan informasi tentang ibukota suatu negara yang dapat secara
langsung-reseptif diperoleh peserta didik tanpa perantara atau upaya aktif
untuk mengetahuinya. Sementara itu, Buku Siswa dapat dijadikan sebagai
bahan ajar karena mengandung pesan berupa informasi tentang ibukota
suatu negara dan dimanfaatkan oleh peserta didik untuk beraktivitas selama
pembelajaran berlangsung.

44
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi efektivitas
pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai
alat bantu guru untuk mengajar berupa alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad ke-20, usaha pemanfaatan media visual dilengkapi
dengan alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang pendidikan,
saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin
luas dan interaktif dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Kaitannya dengan TIK, Schramm (1977) mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurutnya, media
pembelajaran harus berupa teknologi sederhana atau modern yang
membawa pesan pembelajaran untuk dipelajari oleh peserta didik.

Media pembelajaran berbasis TIK sangat relevan dengan perkembangan


zaman terutama terkait Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut peserta
didik peka terhadap keterbukaan informasi, komputerisasi, komputasi, dan
automasi. Hal ini seiring dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat
(1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di SD. Menurut kebijakan
tersebut, pembelajaran khususnya pada jenjang SD harus melibatkan TIK
sebagai penunjang atau alat bantu dalam pembelajaran yang tidak
menggantikan peran guru sesuai dengan tugas dan fungsinya. Integrasi TIK
dalam pembelajaran dapat mempermudah guru melaksanakan tugas dan
fungsinya dan memudahkan peserta didik mencapai kompetensi yang
diharapkan.

Hakikat media pembelajaran tidak terlepas dari fungsinya ketika digunakan


selama pembelajaran berlangsung. Fungsi media pembelajaran menurut
Levie dan Lents (1982) adalah:
45
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan mengarahkan
perhatian peserta didik untuk belajar. Media yang dikemas dengan
sangat etis dan estetis dapat membangkitkan semangat dan motivasi
peserta didik untuk belajar.
b. Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap
peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati aktivitas
belajarnya. Sikap positif peserta didik terhadap proses pembelajaran
yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan melalui media
pembelajaran yang dikemas sesuai dengan karakteristik peserta didik.
c. Fungsi kognisi
Media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau mempercepat
tersampaikannya informasi atau pesan berupa materi pembelajaran
kedalam benak peserta didik sehingga peserta didik mudah mengingat
dan memahami informasi atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran
tercapai dan kompetensi terkuasai.
d. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang
lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi pembelajaran
jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan minat peserta didik
tersebut.

Media pembelajaran memiliki beberapa manfaat terkait dengan


penggunaannya dalam pembelajaran (Santyasa, 2007, hlm. 5-6), di
antaranya:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh peserta didik.
Pengalaman setiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari faktor-
faktor yang menentukan kekayaan pengalaman mereka, seperti
ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media
46
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik
tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka
obyeknyalah yang dibawa mendekati peserta didik. Obyek dimaksud
bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-
gambar yang dapat disajikan secara audio, visual dan audiovisual.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas
oleh peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan karena: (1)
obyek terlalu besar; (2) obyek terlalu kecil; (3) obyek yang bergerak
terlalu lambat; (4) obyek yang bergerak terlalu cepat; (5) obyek yang
terlalu kompleks; (6) obyek yang bunyinya terlalu halus; dan (7) obyek
mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media
yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya.
Lingkungan sebagai media sekaligus sumber belajar dapat dihadirkan
selama pembelajaran berlangsung sehingga terjadi interaksi langsung
yang menguatkan proses dan hasil belajar peserta didik difasilitasi oleh
guru. Interaksi langsung peserta didik dengan lingkungannya
menandakan bahwa proses belajar sedang terjadi dimana pesan yang
terdapat pada lingkungan sebagai sumber belajar tersampaikan kepada
peserta didik melalui lingkungan yang juga berperan sebagai media
pembelajaran.
d. Media pembelajaran menghasilkan keseragaman pengamatan atau
memberikan pengalaman dan perspektif yang benar.
Setiap peserta didik memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu
objek yang terdapat pada materi pembelajaran bergantung pada
perspektif, konsep image atau skema yang terbangun pada skemata
benak peserta didik. Media dapat menjadikan persepsi dan perspektif
tersebut menjadi seragam menuju kepada persepsi dan perspektif yang
benar.
47
e. Media pembelajaran dapat menanamkan konsep dasar yang benar,
konkret, dan realistis.
Materi pembelajaran memiliki dimensi pengetahuan yang beragam mulai
dari pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Pengetahuan
konseptual berupa konsep dan prinsip merupakan objek kajian yang
abstrak yang harus dikuasai peserta didik SD yang masih berpikir
konkret. Media pembelajaran dapat menjadi jembatan untuk
menanamkan konsep yang benar, memediasi dimensi pengetahuan yang
abstrak supaya lebih konkret dan realistis bagi peserta didik.
f. Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat baru.
Peserta didik memiliki keunikan satu dengan lainnya termasuk dari
keinginan dan minatnya. Guru harus dapat mengidentifikasi keunikan
tersebut dan memfasilitasi setiap peserta didik sesuai dengan
keunikannya melalui pembelajaran yang lebih variatif termasuk
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang
dikembangkan secara variatif sesuai dengan karakteristik peserta didik
SD seperti gaya belajar, keinginan, dan minat peserta didik dapat
membangkitkan minat yang kuat untuk belajar.
g. Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan merangsang peserta
didik untuk belajar.
Media pembelajaran yang dikemas secara menarik dan memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan aktivitas fisik dan mental selama
pembelajaran berlangsung akan dapat membangkitkan motivasi dan
merangsang peserta didik untuk belajar. Dengan demikian, guru harus
mempelajari karakteristik peserta didik SD pada umumnya yang senang
bermain, bergerak, bernyayi, berimajinasi, dan berkarya serta
menuangkannya kedalam media pembelajaran yang dikemas sesuai
dengan karakteristik tersebut.

48
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Secara umum berdasarkan proses pembuatannya, media pembelajaran
dibagi kedalam media yang langsung pakai atau tersedia (media by
utilization) dan media yang dengan sengaja dirancang dan dipersiapkan
sesuai dengan tujuan pembelajaran (media by design). Selain itu, media
pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan bentuknya.
Berdasarkan fungsinya, media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga
dan sarana atau alat bantu pembelajaran.
a. Alat Peraga
Menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan media pembelajaran
yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari materi pembelajaran
dengan dimensi pengetahuan yang abstrak berfungsi untuk menurunkan
keabstrakan materi pembelajaran agar peserta didik mampu menangkap
arti dan makna dari materi pembelajaran tersebut. Hal ini relevan dengan
pendapat Iswadji (2003) yang menyatakan bahwa alat peraga merupakan
sebuah atau seperangkat benda konkret yang dibuat, dirancang,
dihimpun, atau disusun secara sengaja untuk membantu menanamkan
atau mengembangkan materi pembelajaran yang abstrak berupa konsep
atau prinsip. Dengan demikian, alat peraga dapat menjembatani materi
pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret yang disajikan dalam
bentuk model-model sehingga peserta didik dapat memanipulasi objek
tersebut dengan cara melihat, memegang, menyentuh, meraba, atau
aktivitas lainnya yang menggunakan alat indera. Alat peraga terdiri atas
alat peraga sederhana yang biasanya dibuat sendiri memanfaatkan
lingkungan sekitar dan alat peraga buatan pabrik yang umumnya berupa
perangkat keras dan lunak yang dibuat secara pabrikan dengan ketelitian
yang tinggi serta memerlukan biaya yang tinggi pula.
Contoh media pembelajaran berbentuk alat peraga adalah gambar
bergerak berbentuk multimedia interaktif yang ditayangkan melalui
projektor berisi tentang ilustrasi manik-manik warna dua muka yang
merepresentasikan konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada mata
pelajaran Matematika.
49
b. Sarana atau Alat Bantu
Sarana atau alat bantu merupakan media pembelajaran yang berfungsi
teknis sebagai alat pendukung pembelajaran untuk memperlancar
kegiatan belajar (Estiningsih, 1994). Tidak seperti alat peraga, sarana
atau alat bantu pembelajaran tidak terkait langsung dengan materi
pembelajaran. Adapun statusnya terkait teknis hanya sebagai pendukung
atau penunjang aktivitas belajar peserta didik.
Contoh media pembelajaran berbentuk sarana atau alat bantu adalah
projektor yang berfungsi untuk mendukung proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta
didik.

Berdasarkan bentuknya, media pembelajaran dapat digolongkan kedalam


tiga jenis, yakni:
a. Media visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas media yang dapat
diproyeksikan baik diam maupun gerak dan media yang tidak dapat
diproyeksikan. Media yang dapat diproyeksikan secara diam
menggunakanan alat proyeksi misalnya gambar diam yang ditampilkan
pada layar menggunakan projektor, media yang dapat diproyeksikan
secara gerak menggunakan alat proyeksi misalnya gambar bergerak
yang ditampilkan pada layar menggunakan projektor, sedangkan media
yang tidak dapat diproyeksikan mencakup gambar fotografik, grafis,
dan media tiga dimensi berbentuk media realia atau model yang
ditampilkan tanpa alat proyeksi. Jenis media ini relevan untuk peserta
didik dengan gaya belajar visuali. Terdapat beberapa pertimbangan
apabila guru akan menggunakan media visual dalam pembelajaran, di
antaranya:
1) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah visuali dan belum
memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak.
50
2) Media pembelajaran harus estetis secara visual untuk menarik
perhatian peserta didik.
3) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat menampilkan
situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik, sehingga proses belajar yang terjadi tidak melulu
reseptif.

b. Media audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari
materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah program kaset
suara, CD audio, dan program radio. Penggunaan media audio dalam
pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang
berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Jenis
media ini relevan untuk peserta didik dengan gaya belajar auditori.
Terdapat beberapa pertimbangan apabila guru akan menggunakan
media audio dalam pembelajaran, di antaranya:
1) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah auditori dan telah
memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak.
2) Media pembelajaran harus estetis secara auditif untuk menarik
perhatian peserta didik.
3) Media pembelajaran yang digunakan dilengkapi dengan
pengalaman-pengalaman belajar secara visual untuk memperkuat
pemahaman peseta didik.
4) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat menampilkan
situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik, sehingga proses belajar yang terjadi tidak melulu
reseptif.

51
c. Media audio-visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan visual atau
biasa disebut media pandang-dengar. Media ini lebih kompleks
dibanding jenis media visual dan media audio karena keberadaan visual
dan audio dapat saling melengkapi untuk memudahkan peserta didik
dalam menguasai materi pembelajaran. Perkembangan TIK
memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai media pembelajaran
dengan menggunakan satu alat yang disebut multimedia yang mampu
menyampaikan informasi dan materi pembejaran dalam bentuk
gabungan visual, audio, dan bahkan interaksi. Melalui multimedia,
konsep-konsep yang abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam
proses pembelajaran untuk memudahkan peserta didik memahaminya.
Contoh media audio-visual di antaranya video pembelajaran dan video
multimedia interaktif yang melibatkan interaksi antara peserta didik
dengan media tersebut.

Setiap jenis media memiliki kelebihan dan keterbatasan, sehingga guru


harus melakukan analisis kebutuhan media pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik, karakteristik materi pembelajaran,
ketersediaannya, kemampuan guru dalam menggunakannya, dan tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan apapun jenisnya tidak
seharusnya menggantikan peran guru, serta media pembelajaran digunakan
sangat situasional dan kondisional sehingga tidak ada media pembelajaran
yang dapat digunakan untuk semua situasi dan tujuan. Berikut beberapa
hal yang dapat dipertimbangkan dalam memanfaatkan media pembelajaran
dalam pembelajaran di SD:
a. Karakteristik pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang SD secara tematik terpadu,
sehingga idealnya media pembelajaran dikembangkan secara tematik
menjembatani beberapa muatan pelajaran pada satu atau beberapa mata
pelajaran supaya diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran yang
52
dikemas secara tematik memungkinkan peserta didik untuk memahami
muatan pelajaran secara utuh dan bermakna karena adanya keterkaitan
antarmuatan pelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran dan
kaitannya dengan aktivitas mereka sehari-hari sehingga lebih
kontekstual.
b. Karakteristik peserta didik
Peserta didik memiliki karakteristik yang beragam dengan keunikannya
masing-masing. Pada umumnya, peserta didik SD memiliki
karakteristik yang senang bermain, bernyanyi, bergerak, berpikir
konkret, berimajinasi, bekerja kelompok, dan berkarya sehingga
idealnya media pembelajaran dikembangkan relevan dengan
karakteristik tersebut. Media pembelajaran berbasis TIK berbentuk
multimedia interaktif yang dikemas dengan berbagai bentuk permainan
menggunakan teks-teks yang telah dikenal peserta didik memungkinkan
untuk digunakan dalam pembelajaran memfasilitasi beragam gaya
belajar peserta didik.
c. Karakteristik mata pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki kekhasan sesuai dengan ideologinya
masing-masing. Meskipun pembelajaran di SD dilaksanakan secara
tematik terpadu, namun tidak menutup kemungkinan untuk guru dapat
mengembangkan atau menggunakan media pembelajaran yang memuat
muatan pelajaran pada satu mata pelajaran dengan tujuan tertentu.
Media pembelajaran yang dikembangkan idealnya relevan dengan
karakteristik bidang ilmu yang mendasarinya. Media pembelajaran
untuk muatan mata pelajaran Matematika lebih cenderung
memungkinkan peserta didik untuk melakukan proses matematisasi
yang lengkap baik matematisasi horizontal (matematika nonformal)
maupun matematisasi vertikal (matematika formal), media
pembelajaran untuk muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) lebih cenderung memungkinkan peserta didik untuk melakukan
langkah kerja ilmiah, begitu pula untuk muatan pelajaran pada bidang
ilmu lainnya.
53
d. Karakteristik materi pelajaran
Setiap materi pelajaran memiliki struktur atau dimensi pengetahuan
yang beragam, baik berupa pengetahuan faktual, konseptual, atau
prosedural dengan objek yang berbeda-beda untuk setiap mata
pelajaran. Misalnya, objek kajian pada mata pelajaran Matematika
terdiri dari fakta, konsep, relasi, dan operasi, sedangkan pada mata
pelajaran IPA terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan teori. Setiap objek
kajian atau dimensi pengetahuan idealnya disampaikan kepada peserta
didik dengan cara-cara yang relevan dengan karakteristik setiap objek
materi pelajaran tersebut. Media pembelajaran yang dikembangkan atau
digunakan dalam pembelajaran harus dapat menjembatani
tersampaikannya objek materi pelajaran tersebut kepada peserta didik
dengan mempertimbangkan karakteristik setiap objek materi pelajaran
tersebut. Misalnya objek berupa fakta dapat dimediasi menggunakan
media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengamati
menggunakan alat inderanya, objek berupa prinsip dapat dimediasi
menggunakan media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
untuk bereksplorasi, mencoba, dan membuktikan.
e. Tujuan pembelajaran
Efektivitas pembelajaran nampak pada ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan yang memuat proses dan hasil
belajar peserta didik yang diharapkan. Proses belajar peserta didik
terdiri dari serangkaian pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik untuk menguasai kompetensi tertentu. Idealnya, media
pembelajaran relevan dengan proses belajar peserta didik sehingga
dapat menguatkan pengalaman belajarnya dalam menguasai
kompetensi-kompetensi tersebut.
f. Materi pembelajaran
Media pembelajaran yang dikembangkan atau digunakan dalam
pembelajaran harus relevan dengan materi pembelajaran yang sedang
dibahas. Materi tentang Gaya pada mata pelajaran IPA dapat dimediasi
54
dengan media pembelajaran yang berbeda dengan materi tentang
Magnet, meskipun pada mata pelajaran yang sama dengan dimensi
pengetahuan yang sama.
g. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang diterapkan agar peserta
didik menguasai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran yang
diterapkan menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Idealnya, media pembelajaran yang digunakan dapat
memperkuat metode pembelajaran yang sedang diterapkan selama
pembelajaran berlangsung. Misalnya, metode presentasi dapat diperkuat
dengan media visual yang dapat diproyeksikan berupa gambar diam
atau bergerak sehingga dapat memusatkan perhatian peserta didik atau
memudahkan peserta didik menyampaikan dan menerima pesan.
h. Kondisi pembelajaran
Kondisi pembelajaran menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Media pembelajaran untuk kondisi pembelajaran
individual mungkin berbeda dengan pembelajaran kelompok, kondisi
pembelajaran di dalam kelas mungkin berbeda dengan pembelajaran di
luar kelas, dan kondisi-kondisi lainnya.

Berikut merupakan kriteria media pembelajaran yang baik untuk digunakan


dalam pembelajaran di SD.
a. Ramah terhadap anak
Media pembelajaran yang ramah terhadap anak memungkinkan mereka
untuk menggunakannya dengan aman, misalnya ukurannya besar
sehingga mudah untuk diamati, bahannya terbuat dari bahan yang
aman, dan aspek-aspek lainnya yang aman untuk digunakan dalam
pembelajaran.

55
b. Pesan yang disampaikan jelas dan tidak memunculkan makna ganda
Pesan yang disampaikan melalui media pembelajaran dapat dengan
mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga tidak menimbulkan
mispersepsi, miskomunikasi, dan miskonsepsi.
c. Memfasilitasi keragaman gaya belajar peserta didik
Gaya belajar peserta didik yang beragam menjadi pertimbangan dalam
pemilihan media yang baik untuk mereka. Media pembelajaran yang
digunakan harus memungkinkan peserta didik untuk melihat,
mendengar, dan beraktivitas fisik lainnya, sehingga dapat memfasilitasi
keragaman gaya belajar peserta didik.
d. Dapat memusatkan perhatian peserta didik
Media pembelajaran harus dikemas secara menarik dengan tidak
mengurangi substansi yang dibawa oleh media tersebut. Media
pembelajaran yang berwarna dan dikemas dengan penampilan yang
menarik dapat memusatkan perhatian peserta didik untuk belajar.
e. Tampilannya sederhana tidak terlalu kompleks
Peserta didik SD belum dapat melakukan aktivitas yang kompleks,
sehingga media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media
pembelajaran dengan penampilan sederhana dan pesan yang tidak
terlalu kompleks yang mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam
menggunakan media tersebut dan memahami pesan yang di bawanya.
f. Dapat memotivasi peserta didik untuk belajar
Media pembelajaran harus dapat membangkitkan semangat dan minat
peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran yang dikemas dengan
penampilan yang menarik dan memungkinkan peserta didik untuk
beraktivitas langsung menggunakan media tersebut dapat memotivasi
mereka untuk belajar.

Media pembelajaran digunakan bukan pada saat mengerjakan soal-soal


evaluasi, melainkan digunakan pada saat proses belajar berlangsung untuk
memperkuat pengalaman belajar peserta didik. Khususnya untuk media
56
pembelajaran berupa alat peraga untuk dimensi pengetahuan prosedural,
prosedur tersebut harus dapat diabstraksi oleh peserta didik untuk
melepaskan ketergantungannya kepada media tersebut. Dengan demikian,
dalam mengerjakan soal-soal evaluasi atau aktivitas dalam kehidupannya
terkait prosedur tertentu, peserta didik tidak lagi menggunakan media
tersebut secara langsung tetapi menggunakan prosedur yang telah
diabstraksi dalam benaknya. Berikut merupakan prinsip-prinsip
penggunaan media dalam pembelajaran:
a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara
keseluruhan
Media pembelajaran yang digunakan membantu dan menguatkan peran
guru selama pembelajaran berlangsung. Penggunaan media
pembelajaran yang berlebihan dapat menggantikan peran guru sehingga
mengurangi kualitas proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar
transfer pengetahuan tetapi juga proses pembimbingan oleh guru
terhadap aktivitas peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan.
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari
pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu
pembelajaran, melainkan merupakan bagian integral dari pembelajaran
yang memiliki peran vital sebagai perantara tersampaikannya pesan
kepada peserta didik.
c. Penggunaan media pembelajaran untuk memecahkan masalah
pembelajaran
Media pembelajaran digunakan untuk mengefektifkan interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan
sumber belajar. Masalah dalam pembelajaran seperti rendahnya
kemampuan pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang
dipelajari dapat diselesaikan dengan menggunakan media pembelajaran
yang relevan dengan karakteristik peserta didik tersebut.

57
d. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru
Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga
pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan
baik diterima oleh peserta didik. Penggunaan media pembelajaran yang
tidak dikuasai oleh guru dapat memunculkan masalah besar lainnya
seperti mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah besar
lainnya.
e. Penggunaan media pembelajaran memperhitungkan untung dan ruginya
Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media yang efisien
namun tetap efektif, sehingga guru harus mempertimbangkan untung dan
ruginya dalam menggunakan media tertentu. Analisis kebutuhan media
pembelajaran harus dilakukan oleh guru selain terkait karakteristik
peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, juga terkait
waktu dan biaya yang dikeluarkan.
f. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik
Media pembelajaran digunakan secara terorganisasi bukan sembarangan
dalam menggunakannya, sehingga guru harus menyusun perencanaan
penggunaan media pembelajaran yang terintegrasi dengan penyusunan
perencanaan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan
dengan pengalaman belajar peserta didik, sehingga penggunaan media
pembelajaran dapat mempermudah proses pencapaian tujuan
pembelajaran.
g. Penggunaan media disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok
bahasan
Pokok bahasan yang membutuhkan banyak media dan terkesan
kompleks bagi peserta didik dapat memanfaatkan multimedia, sehingga
pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik dan
merangsang peserta didik untuk belajar.

58
Pada Era Revolusi 4.0, media-media pembelajaran berbasis TIK yang
bersifat mekanistis sudah banyak tersedia di pasaran (media by utilization),
guru harus dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK yang
melibatkan proses berpikir tingkat tinggi yang tidak dapat dilakukan secara
mekanistis oleh mesin agar proses belajar tetap terjadi (media by design).

3. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) merupakan suatu program sebagai
alat bantu untuk memanipulasi dan menyampaikan informasi. Secara
umum, TIK mencakup dua aspek yakni teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan, manipulasi, dan pengelolaan informasi,
sedangkan teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke perangkat lainnya. Dengan demikian, TIK
mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan,
mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses
komunikasi.

Berbicara tentang TIK, akan selalu melibatkan peran komputer sebagai


hasil teknologi, internet sebagai penyedia informasi, dan peralatan
komunikasi sebagai penyalur informasi. Kaitannya dengan media
pembelajaran, TIK dapat dimanfaatkan sebagai sebagai alat bantu atau
media pembelajaran yang melibatkan: (1) teknologi komputer baik
perangkat keras maupun perangkat lunak; (2) teknologi multimedia seperti
kamera digital, kamera video, player suara, player video, dan lain
sejenisnya; (3) teknologi telekomunikasi seperti telepon, selepon seluler,
dan lain-lain; dan (4) teknologi jaringan komputer baik perangkat keras
(LAN, Internet, Wifi, dll.) maupun perangkat lunak (Web, e-mail, HTML,
Java, PHP, aplikasi basis data, dll.). Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
sebagai alat bantu atau media pembelajaran dapat mendukung proses
59
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta
didik. Krisnadi (2009) menyatakan bahwa integrasi TIK kedalam proses
pembelajaran dipercaya dapat:
a. meningkatkan kualitas pembelajaran;
b. memperluas akses pembelajaran;
c. mengurangi biaya;
d. menjawab tuntutan zaman; dan
e. mengembangkan keterampilan TIK yang diperlukan peserta didik.

Pemanfaatan TIK sebagai alat bantu atau media pembelajaran dapat


berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video pembelajaran,
video simulasi, video grafis, video animasi, video tutorial, audio, program
CAI (computer aided instruction), program simulasi, dan lain-lain. Menurut
Sahid (2010, hlm. 6), penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat
memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
a. memvisualisasikan konsep-konsep abstrak;
b. memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran yang
sulit;
c. menyimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual;
d. menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format sehingga
menjadi lebih menarik;
e. memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan materi
pembelajaran;
f. mengakomodasi perbedaan kecepatan dan gaya belajar peserta didik;
g. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga;
h. mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif sebagai fasilitator
dan mediator; dan
i. meningkatkan keterampilan individu penggunanya.

Penggunaan media pembelajaran harus didasarkan pada pertimbangan


bahwa media tersebut dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar atau
60
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran.
Berikut merupakan perbandingan media pembelajaran berbasis TIK dengan
jenis media lainnya.
Tabel 1 Perbandingan Berbagai Media Pembelajaran
(Newby, Stepich, Lehman, dan Russel, 2000, dalam Sahid)
Jenis Media
Kelebihan
Benda Alat
Teks Slide Video Grafis Audio TIK
nyata Tulis
Menampilkan gerakan √ √
Mengeluarkan suara √ √
Menampilkan gambar nyata √ √ √ √
Dapat dibawa ke mana-mana √ √
Dapat digunakan sebagai √
referensi setelah pelajaran di
kelas
Dapat digunakan untuk √ √ √
menggambar, menulis, atau
menandai selama
pembelajaran
Memeberikan kesempatan √
kepada peserta didik untuk
berinteraksi
Dapat digunakan secara √ √ √ √ √
mandiri
Dapat digunakan untuk √ √ √ √ √
mengontrol kecepatan belajar
individu
Dapat dilihat atau disentuh √
peserta didik
Memungkinkan pengamatan √ √
proses yang berbahaya atau
jauh lokasinya
Mudah dimodifikasi √ √ √
Mudah diurutkan √ √ √
Memungkinkan respon √ √
bersama
Membentuk sikap √
Menyajikan situasi √ √
pemecahan masalah

61
Menurut Adimpharana (dalam Haridanto, 2011, hlm. 3-4), penggunaan
media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan manfaat yang besar
jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Aktif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik dapat terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.
b. Konstruktif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik untuk menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya untuk menghasikan pengetahuan dengan
tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
c. Kolaboratif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik saling bekerjasama untuk berbagi ide, saran, atau
pengalaman.
d. Antusiastik
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memotivasi peserta
didik untuk belajar.
e. Dialogis
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
proses belajar yang komunikatif antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan materi pembelajaran.
f. Kontekstual
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna dengan
memunculkan hal-hal yang dekat dengan kehidupan peserta didik.
g. Reflektif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik dapat menyadari apa yang telah dipelajarinya sebagai
bagian dari proses belajar itu sendiri.

62
h. Multisensori
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
pembelajaran dapat dilakukan untuk berbagai moda atau gaya belajar,
baik audio, visual, maupun kinestetik.
i. Berpikir tingkat tinggi
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik tidak hanya melakukan hal-hal yang mekanistis tetapi juga
melakukan aktivitas berpikir tingkat tinggi.

Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang SD secara tematik terpadu dengan


mengintegrasikan TIK sebagai penunjang atau alat bantu pembelajaran.
Idealnya, media pembelajaran yang digunakan atau dikembangkan dalam
pembelajaran di SD berbasis TIK yang dikemas secara tematik untuk
menjembatani beberapa muatan pelajaran pada satu atau beberapa mata
pelajaran supaya diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran tematik
berbasis TIK memungkinkan peserta didik khususnya pada jenjang SD
untuk memahami muatan pelajaran secara utuh dan bermakna karena
adanya keterkaitan antarmuatan pelajaran pada satu atau lebih mata
pelajaran dan kaitannya dengan aktivitas mereka sehari-hari sehingga lebih
kontekstual. Hal ini relevan dengan karakteristik peserta didik SD yang
masih bertabiat global sempurna dengan memandang segala sesuatu secara
utuh bukan secara terpisah-pisah.

Media pembelajaran tematik berbasis TIK memberikan manfaat yang besar


ketika digunakan dalam pembelajaran di SD, di antaranya:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
Integrasi TIK dalam media pembelajaran yang dikemas secara tematik
memperkuat proses interaksi antara peserta didik dengan peserta didik
lainnya, guru, dan materi pembelajaran.

63
b. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran
Media pembelajaran berbasis TIK yang dikemas secara tematik relevan
dengan karakteristik peserta didik SD yang masih berpikir secara
integral. TIK memiliki peran penting dalam memperkuat pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh
media tersebut.
c. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Media pembelajaran tematik dikemas secara kontekstual sesuai dengan
karakteristik pembelajaran tematik terpadu di SD dan dapat dikemas
secara menarik dengan bantuan TIK untuk memusatkan perhatian dan
menguatkan minat belajar peserta didik.

4. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


Pembuatan media pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan
perangkat keras maupun lunak yang harus diketahui oleh guru. Perangkat
keras dapat berupa: computer, scanner, speaker, microfon, CDROM,
DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video, dan
sebagainya, sedangkan perangkat lunak yang dapat digunakan pada
umumnya telah tersedia meliputi:
a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual
(berupa tulisan) maupun gambar.
b. Microsoft Power Point dapat digunakan untuk membuat slide presentasi
untuk menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat
media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.
c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat digunakan untuk
membuat media yang berupa grafik dan membuat simulasi.
d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti Microsoft Paint,
Correl Draw, dan lain-lain.
e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead,
Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, dan lain-lain.

64
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor,
LMMS, Ardour, dan lain-lain.
g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia Flash, Anime
Studio, FotoMorph, dan lain-lain.
h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java,
dan lain-lain.
i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes,
CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Meometer Sketspad, dan lain-lain.

Untuk seorang ahli media pembelajaran, prosedur pengembangan media


pembelajaran terdiri atas:
a. Meninjau tujuan pembelajaran, hasil belajar yang diinginkan,
karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan.
b. Menentukan karakteristik media yang paling baik untuk digunakan
dalam pembelajaran.
c. Mengkaji media dan materi pembelajaran yang ada.
d. Mengadaptasi media pembelajaran yang ada.
e. Menentukan format dan isi media dalam bentuk story board.
f. Membuat rancangan dan prototipe media.
g. Memeriksa alur ide yang dituangkan dalam media.
h. Melakukan evaluasi formatif.
i. Mengujicoba media dalam pembelajaran nyata.
j. Melakukan perbaikan.

Bagi guru, prosedur pengembangan media pembelajaran berbasis TIK yang


lebih sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap guru terdiri atas langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat materi
pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang akan diajarkan berdasarkan
kurikulum atau kompetensi yang ingin dicapai. Sumber-sumber ini dapat
berupa buku guru, buku siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau sumber-
sumber di internet.
65
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) media pembelajaran dan urutan penyajian
materi serta bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran yang
diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill, latihan,
tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan, atau
pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber-sumber
yang ada dan menyajikannya secara singkat dengan bahasa yang
sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan ilustrasi atau visualisasi
dalam bentuk gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video
dengan memperhatikan kriteria media pembelajaran tematik berbasis
TIK sebagai berikut:
1) Tematik
Media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan tema atau
subtema pembelajaran dan dikemas secara tematik atau tematik
terpadu.
2) Visibel
Media pembelajaran yang dikembangkan jelas, memiliki tingkat
keterbacaan dan ketajaman grafis yang tinggi, dan memiliki makna.
3) Menarik
Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan tampilan yang menarik dan memikat
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan memperkuat proses
komunikasi.
4) Sederhana
Media pembelajaran yang dikembangkan mengandung pesan yang
terfokus dengan pemilihan teks yang tidak mengubah makna pesan
dengan bahasa dan tampilan yang lugas.

66
5) Berguna
Media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan tujuan pembelajaran maupun hasil belajar yang
diharapkan.
6) Tepat
Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan dengan makna
yang tepat sesuai dengan bidang ilmu disertai penyampaian yang
cermat dan didasari oleh sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
7) Logis
Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan yang benar,
masuk akal, disusun secara logis, dan mengikuti kaidah keilmuan.
8) Terstruktur
Media pembelajaran yang dikembangkan mengandung rangkaian
pesan yang disampaikan secara sistematis dengan urutan yang logis
dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Berikut merupakan contoh hasil analisis kebutuhan media pembelajaran


tematik berbasis TIK yang dilengkapi dengan story board.

67
Tabel 2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD Kelas IV

Tema Subtema Pembelajaran Materi Urutan Sajian Deskripsi Sajian


Indahnya Indahnya 1 Proses Dihasilkannya  Visualisasi anak yang sedang memetik  Gambar anak yang sedang
Kebersamaan Kebersamaan (1) Bunyi oleh Sumber gitar memetik gitar
Bunyi  Visualisasi molekul udara sebelum  Gambar molekul udara sebelum
adanya getaran suara dari gitar ada getaran suara
 Visualisasi molekul udara setelah ada
getaran suara dari gitar dengan
simpangan tinggi
 Visualisasi molekul udara setelah ada
getaran suara dari gitar dengan
simpangan rendah  Gambar molekul udara setelah ada
 Visualisasi rapatan dan renggangan getaran suara dengan simpangan
molekul udara yang diakibatkan getaran tinggi
senar gitar

 Gambar molekul udara setelah ada


getaran suara dengan simpangan
rendah

68
3 Proses Perambatan  Visualisasi dua orang anak  Gambar dua orang anak
Bunyi melalui Udara menggunakan telepon mainan dari menggunakan telepon mainan
kaleng dari kaleng yang dihubungkan
 Visualisasi telepon mainan dari dua oleh selang
kaleng yang dihubungkan oleh selang  Gambar molekul udara dalam
 Visualisasi molekul udara dalam selang selang sebelum ada getaran suara
sebelum adanya suara
 Visualisasi molekul udara dalam selang
setelah adanya getaran suara dengan
simpangan tinggi  Gambar molekul udara dalam
 Visualisasi molekul udara dalam selang selang setelah ada getaran suara
setelah ada getaran suara dengan dengan simpangan tinggi
simpangan rendah
 Visualisasi rapatan dan renggangan
molekul udara dalam selang yang
diakibatkan getaran suara  Gambar molekul udara dalam
 Visualisasi anak dapat mendengar suara selang setelah ada getaran suara
dengan simpangan rendah

Proses Perambatan  Visualisasi dua orang anak  Gambar dua orang anak
Bunyi melalui Benda menggunakan telepon mainan dari menggunakan telepon mainan dari
Padat kaleng kaleng yang dihubungkan oleh
 Visualisasi telepon mainan dari dua benang yang ditegangkan
kaleng yang dihubungkan oleh benang  Gambar molekul benang yang
yang ditegangkan ditegangkan sebelum adanya
 Visualisasi molekul benang yang suara
ditegangkan sebelum adanya suara  Gambar molekul benang setelah
adanya getaran suara

69
 Visualisasi molekul benang setelah  Gambar molekul benang setelah
adanya getaran suara dengan simpangan adanya getaran suara dengan
tinggi simpangan rendah
 Visualisasi molekul benang setelah ada  Gambar rapatan dan renggangan
getaran suara dengan simpangan rendah molekul benang yang diakibatkan
 Visualisasi rapatan dan renggangan getaran suara
molekul benang yang diakibatkan  Gambar anak dapat mendengar
getaran suara suara
 Visualisasi anak dapat mendengar suara  Gambar dua orang anak
 Visualisasi telepon mainan dari dua menggunakan telepon mainan dari
kaleng yang dihubungkan oleh benang kaleng yang dihubungkan oleh
yang kendur (tidak ditegangkan) benang yang kendur
 Visualisasi molekul benang yang kendur  Gambar molekul benang yang
sebelum adanya suara kendur sebelum adanya suara
 Visualisasi molekul benang yang kendur  Gambar molekul benang pada
setelah adanya getaran suara dengan benang yang kendur setelah
simpangan tinggi adanya getaran suara dengan
 Visualisasi molekul benang yang kendur simpangan tinggi
setelah ada getaran suara dengan  Gambar molekul benang pada
simpangan rendah benang yang kendur setelah
 Visualisasi rapatan dan renggangan adanya getaran suara dengan
molekul benang yang diakibatkan simpangan rendah
getaran suara  Gambar rapatan dan renggangan
 Visualisasi anak tidak dapat mendengar molekul benang pada benang yang
suara kendur yang diakibatkan getaran
suara
 Gambar anak tidak dapat
mendengar suara

70
Proses Perambatan  Visualisasi ember yang terisi air  Gambar ember yang terisi air
Bunyi melalui Benda  Visualisasi anak yang mengetuk ember  Gambar anak yang mengetuk
Cair dengan batu sambil mendengarkan bunyi ember dengan batu sambil
ketuk menggunakan corong yang mendengarkan bunyi ketuk
dicelupkan sebagian kedalam air menggunakan corong yang
 Visualisasi molekul air sebelum ember dicelupkan sebagian kedalam air
diketuk  Gambar molekul air sebelum
 Visualisasi molekul air setelah ember ember diketuk
diketuk  Gambar molekul air setelah ember
 Visualisasi anak dapat mendengar suara diketuk
 Gambar anak dapat mendengar
suara
Kebersamaan 1 Makna Bekerjasama  Visualisasi enam orang anak yang  Gambar enam orang anak yang
dalam dalam Keberagaman bernama Edo, Lina, Siti, Udin, Beni dan bernama Edo, Lina, Siti, Udin,
Keberagaman (2) Agama sedang berkumpul di rumah Edo. Beni dan sedang berkumpul di
 Visualisasi Lina dan Siti membawa rumah Edo.
kaleng  Gambar Lina dan Siti membawa
 Visualisasi Beni dan Udin membawa kaleng
benang kasur  Gambar Beni dan Udin membawa
 Visualisasi Adzan berkumandang ketika benang kasur
enam orang anak tersebut sedang  Gambar kondisi Adzan
melakukan kegiatan berkumandang ketika enam orang
 Visualisasi Siti dan Udin meminta izin anak tersebut sedang melakukan
untuk sholat kegiatan
 Visualisasi empat temannya  Gambar Siti dan Udin meminta
mengizinkan Siti dan Udin untuk shalat izin untuk sholat
 Visualisasi Edo meminjamkan ruang  Gambar empat temannya
makannya untuk Siti dan Udin sholat mengizinkan Siti dan Udin untuk
 Visualisasi empat temannya menunggu shalat
Siti dan Udin dengan sabar

71
 Visualisasi enam orang anak bekerja  Gambar Edo meminjamkan ruang
bersama-sama saling membantu makannya untuk Siti dan Udin
 Visualisasi Dayu membutuhkan sholat
pertolongan memotong benang dan Udin  Gambar empat temannya
datang membawa gunting menunggu Siti dan Udin dengan
 Visualisasi semua siswa dapat sabar
mengerjakan pekerjaannya dengan baik  Gambar enam orang anak bekerja
dan merayakan keberhasilannya bersama-sama saling membantu
 Gambar Dayu membutuhkan
pertolongan memotong benang
dan Udin datang membawa
gunting
 Gambar enam siswa
mengucapkan “Horai selesai!”
Proses Terdengarnya  Visualisasi gendang ditepuk dan  Gambar gendang ditepuk dan
Bunyi oleh Telinga menghasilkan bunyi menghasilkan bunyi
 Visualisasi anak yang sedang duduk  Gambar anak yang sedang duduk
dekat dengan gendang dekat dengan gendang
 Visualisasi rambatan gelombang bunyi  Gambar rambatan gelombang
melalui molekul-molekul udara bunyi melalui molekul-molekul
 Visualisasi telinga anak menangkap udara
gelombang bunyi dari gendang  Gambar telinga anak menangkap
 Visualisasi bagian-bagian dari telinga gelombang bunyi dari gendang
 Visualisasi gelombang bunyi merambat  Gambar telinga menangkap
melalui lubang telinga gelombang bunyi dari gendang
 Visualisasi gelombang bunyi  Gambar bagian-bagian dari
menggetarkan selaput gendang telinga
 Visualisasi selaput gendang bergetar  Gambar gelombang bunyi
akibat tekanan molekul udara merambat melalui lubang telinga

72
 Visualisasi cairan di rumah siput  Gambar gelombang bunyi
bergetar akibat tekanan dari selaput menggetarkan selaput gendang
gendang yang bergetar  Gambar selaput gendang bergetar
 Visualisasi getaran cairan dalam rumah akibat tekanan molekul udara
siput menghasilkan sinyal yang  Gambar cairan di rumah siput
ditangkap oleh saraf auditori bergetar akibat tekanan dari
 Visualisasi saraf auditori mengirimkan selaput gendang yang bergetar
sinyal ke otak  Gambar getaran cairan dalam
 Visualisasi bunyi terdengar rumah siput menghasilkan sinyal
yang ditangkap oleh saraf auditori
 Gambar saraf auditori
mengirimkan sinyal ke otak
 Gambar anak mendengar bunyi
gendang
Bersyukur atas 3 Proses Terjadinya  Visualisasi seorang anak yang berdiri di  Gambar seorang anak yang berdiri
Keberagaman (3) Gaung tengah-tengah ruangan yang besar di tengah-tengah ruangan yang
 Visualisasi anak tersebut meneriakkan besar
satu kata “Semangat!”  Gambar anak tersebut
 Visualisasi gelombang bunyi merambat meneriakkan satu kata
dan memantul pada setiap bagian “Semangat!”
dinding  Gambar gelombang bunyi
 Visualisasi gelombang bunyi pantul merambat dan memantul pada
saling bertemu setiap bagian dinding
 Visualisasi gelombang bunyi pantul  Gambar gelombang bunyi pantul
gabungan diterima oleh telinga saling bertemu
 Visualisasi gelombang bunyi pantul  Gambar gelombang bunyi pantul
gabungan diterima oleh anak hampir gabungan diterima oleh telinga
bersamaan dengan gelombang bunyi asli  Gambar gelombang bunyi pantul
 Visualisasi anak mendengar bunyi yang gabungan diterima oleh anak
tidak beraturan hampir bersamaan dengan

73
gelombang bunyi asli
 Gambar anak mendengar bunyi
yang tidak beraturan
Proses Terjadinya  Visualisasi seorang anak yang berdiri di  Gambar seorang anak yang berdiri
Gema sebuah lembah terbuka yang di di sebuah lembah terbuka yang di
depannya terdapat sebuah bukit depannya terdapat sebuah bukit
 Visualisasi anak tersebut meneriakkan  Gambar anak tersebut
satu kata “Semangat!” meneriakkan satu kata
 Visualisasi gelombang bunyi merambat “Semangat!”
dan memantul pada setiap bagian bukit  Gambar gelombang bunyi
 Visualisasi gelombang bunyi asli merambat dan memantul pada
diterima oleh telinga anak dengan kata setiap bagian bukit
“Semangat!”  Gambar gelombang bunyi asli
 Visualisasi gelombang bunyi pantul diterima oleh telinga anak dengan
diterima oleh anak setelah gelombang kata “Semangat!”
bunyi asli diterima  Gambar gelombang bunyi pantul
 Visualisasi anak mendengar bunyi diterima oleh anak setelah
pantul “ Semangat!” gelombang bunyi asli diterima
 Gambar anak mendengar bunyi
pantul “ Semangat!”

74
Tabel 3. Story Board Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK

Kelas : IV (Empat)
Tema/Subtema : Indahnya Kebersamaan/1
Materi : Proses Dihasilkannya Bunyi oleh Sumber Bunyi
Bentuk Media : Audio-Video (Multimedia)
Motion/
No. Board/Tampilan Gambar/Visual Audio Teks Durasi
Gerakan
1 Intro - Menampilkan logo Tut Wuri Zoom in Swirll ( suara wush ) KEMENTERIAN
Handayani pada background warna PENDIDIKAN DAN 2 detik
biru tua. KEBUDAYAAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH DASAR

2 Memunculkan teks Zoom in - Kelas : IV 1 detik


(berurutan) (Empat)
Tema : Indahnya
Kebersamaan
Sub Tema : 1
Materi : Proses
Dihasilka
nnya
Bunyi

75
Motion/
No. Board/Tampilan Gambar/Visual Audio Teks Durasi
Gerakan
oleh
Sumber
Bunyi
3 Menampilkan Kompetensi/Tujuan Zoom in - Memahami Proses 1 detik
Dihasilkannya Bunyi
oleh Sumber Bunyi
4 Menampilkan seorang anak laki-laki Tangannyya bergerak Suara gitar dipetik dan suara Bagaimana proses 1 menit
seperti pada buku siswa yang bernama seperti memetik gitar narator “Tuhan telah menciptakan dihasilkannya bunyi
“Edo” sedang bermain gitar dan kemudian di-zoom in telinga untuk mendengar. oleh gitar? Ayo kita cari
gambar molekul udara sebelum gitar Informasi sampai di telinga kita tahu jawabannya!
dipetik dalam bentuk gelombang bunyi.
Terdapat tiga faktor supaya bunyi
dapat didengar yaitu adanya
sumber bunyi, medium perantara
dan pendengar. Salah satu sumber
bunyi adalah alat musik gitar.
Bagaimana proses dihasilkannya
bunyi oleh gitar? Ayo kita cari
tahu jawabannya!”
5 Gambar udara dalam keadaan bebas Senar yang bergetar Suara gitar yang sama dengan di 1 menit
sebelum gitar dipetik, gambar aliran dan udara yang atas dan suara narator “ Sebelum
udara berbentuk rapatan dan mengalir dalam bentuk gitar dipetik, molekul-molekul
renggangan dan senar yang sedang rapatan dan udara dalam keadaan bebas.
bergetar. renggangan beberapa Ketika gitar dipetik, senar gitar
Udara bebas kali (5 kali) dan di- mulai bergetar. Getaran pada
zoom in senar gitar menyebabkan partikel
atau molekul-molekul udara
sebagai medium perantara
tertekan. Ketika simpangan

76
Motion/
No. Board/Tampilan Gambar/Visual Audio Teks Durasi
Gerakan
getaran sinar gitar tinggi maka
molekul-molekul udara merapat,
sedangkan ketika simpangan
getaran senar gitar rendah maka
molekul-molekul udara
Rapatan merenggang. Rapatan dan
renggangan terus berlanjut sampai
diterima oleh pendengar.

Renggangan

6 Gambar telinga dan anak yang Zoom out Suara gitar dan suara narator “ 10 detik
bernama “Edo” Jadi, bunyi dapat didengar oleh
pendengar karena adanya partikel
udara dalam bentuk rapatan dan
renggangan yang merambatkan
gelombang bunyi tersebut”
7 Credit Title 2 detik

77
5. Penggunaan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
Pembelajaran di SD
Penggunaan media pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran
di SD membutuhkan kontrol yang ketat dari guru untuk memfasilitasi,
membimbing, dan mengarahkan peserta didik selama pembelajaran
berlangsung menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran
tersebut dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan dalam
pembelajaran di SD memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara
keseluruhan
Guru memiliki peran vital selama pembelajaran berlangsung yang tidak
dapat digantikan perannya oleh media pembelajaran secara keseluruhan.
Media pembelajaran yang digunakan membantu dan menguatkan peran
guru untuk memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan peserta didik
selama pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari
pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu
pembelajaran, melainkan juga alat peraga yang dapat memfasilitasi
tersampaikannya materi pembelajaran yang abstrak kepada peserta didik
SD yang masih berpikir konkret. Adanya model atau ilustrasi yang
dikemas secara tematik berbasis TIK dapat menguatkan pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru
Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga
pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan
baik diterima oleh peserta didik dan tidak memunculkan masalah seperti
mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah lainnya. Media
pembelajaran tematik berbasis TIK dapat digunakan secara efektif dalam
pembelajaran oleh guru yang memiliki kemampuan TIK yang memadai.

78
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik
Media pembelajaran tematik berbasis TIK memiliki struktur yang
sitematis, sehingga tidak bisa digunakan secara sembarangan dan
penggunaannya harus terorganisasi dengan baik. Penggunaan media
pembelajaran tematik berbasis TIK harus disesuaikan dengan
pengalaman belajar peserta didik dan sebaiknya digunakan secara
klasikal untuk mempermudah kontrol, sehingga penggunaan media
pembelajaran tersebut dapat mempermudah proses pencapaian tujuan
pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan disesuaikan dengan
kedalaman dan keluasan pokok bahasan
Penggunaan media pembelajaran yang berlebihan dapat menggantikan
peran guru sehingga mengurangi kualitas proses pembelajaran yang
tidak hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga proses
pembimbingan oleh guru terhadap aktivitas peserta didik dalam
mengonstruksi pengetahuan. Untuk materi pembelajaran yang
membutuhkan banyak media dan terkesan kompleks bagi peserta didik
dapat memanfaatkan multimedia, sehingga pembelajaran memfasilitasi
seluruh gaya belajar peserta didik dan merangsang peserta didik untuk
belajar.

Untuk menguatkan pemahaman Anda tentang cara membuat media


pembelajaran tematik berbasis TIK, lakukanlah hal-hal berikut:
a. Lakukanlah analisis kebutuhan media pembelajaran dan kembangkanlah
salah satu bentuk media pembelajaran tematik berbasis TIK untuk
pembelajaran menggunakan perangkat keras yang ada dan perangkat
lunak yang paling dikuasai.
b. Gunakan media pembelajaran tersebut dalam pembelajaran harian.
c. Amatilah setiap interaksi peserta didik dengan media pembelajaran yang
telah digunakan.

79
d. Catat setiap temuan tentang interaksi peserta didik dengan media
pembelajaran yang digunakan.
e. Lakukanlah penilaian dalam bentuk tes untuk melihat keterkuasaan
materi pembelajaran oleh peserta didik.
f. Lakukan analisis terhadap hasil tes dan temuan-temuan peserta didik
ketika berinteraksi dengan media pembelajaran yang digunakan.

E. Forum Diskusi
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Alternatif 1
Seorang guru kelas menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK
berbentuk multimedia yang telah tersedia secara pabrikan berdasarkan materi
dan langkah-langkah pembelajaran pada buku siswa secara lengkap mulai
kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup. Media tersebut
ditayangkan menggunakan projektor dari awal sampai akhir pembelajaran,
dan terakhir guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan media
pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?

Alternatif 2
Seorang guru kelas telah mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengerjakan soal-soal matematika
dengan cepat.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?

80
F. Rangkuman
Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di SD sebaiknya
dikemas secara tematik dengan memadukan berbagai muatan materi
pembelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran dengan mengintegrasikan
TIK sebagai penunjang atau alat bantu pembelajaran. Terdapat berbagai jenis
media pembelajaran berbasis TIK yang dapat dipilih atau dikembangkan oleh
guru untuk pembelajaran, namun tidak ada satupun media pembelajaran yang
relevan untuk berbagai materi, kondisi, dan tujuan pembelajaran. Setiap media
pembelajaran memiliki kelebihan dan keterbatasan untuk digunakan
tergantung pada karakteristik pembelajaran, materi pembelajaran, mata
pelajaran, peserta didik, serta metode dan kondisi pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD
sebaiknya tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi merupakan
bagian integral dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran secara efektif kepada peserta didik. Dengan demikian, media
pembelajaran tematik berbasis TIK harus dikemas secara kontekstual, etis, dan
estetis untuk menarik perhatian peserta didik dan menguatkan pemahamannya
terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Media pembelajaran
tematik berbasis TIK memiliki struktur yang sistematis, sehingga tidak dapat
digunakan secara sembarangan oleh guru yang tidak memiliki kemampuan
TIK yang memadai. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran tematik
berbasis TIK akan lebih efektif jika dilaksanakan oleh guru yang memiliki
kemampuan TIK yang memadai.

81
G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Media pembelajaran di SD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui
mengamati benda-benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menyebutkan tiga
contoh benda berbentuk balok” adalah ...
A. Media visual berbentuk gambar diam benda berbentuk balok.
B. Media audio-visual yang dapat diproyeksikan berbentuk gambar bergerak
benda berbentuk balok.
C. Media realia benda berbentuk balok.
D. Media audio yang memuat informasi tentang benda berbentuk balok.
E. Media berbentuk multimedia animasi benda berbentuk balok.

2. Salah satu karakteristik peserta didik SD adalah masih berpikir operasional


konkret, sementara beberapa materi pembelajaran berdimensi pengetahuan
konseptual yang abstrak. Fungsi media pembelajaran yang digunakan oleh guru
dan relevan dengan karakteristik peserta didik SD tersebut adalah …
A. Media pembelajaran berbentuk sarana yang dapat memotivasi belajar
peserta didik.
B. Media pembelajaran berbentuk alat peraga yang dapat menanamkan konsep
dasar dengan benar.
C. Media pembelajaran berbentuk alat peraga yang dapat melampaui batasan
ruang kelas.
D. Media pembelajaran berbentuk saran yang dapat memperkuat interaksi
antarpeserta didik.
E. Media pembelajaran berbentuk sarana yang dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman peserta didik.

82
3. Seorang guru kelas telah mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK
untuk muatan mata pelajaran Matematika dimensi pengetahuan prosedural
tentang Operasi Perkalian Bilangan Bulat. Media pembelajaran yang
dikembangkannya digunakan agar peserta didik dapat mengerjakan soal-soal
matematika dengan cepat.
Bagaimanakah pendapat Anda tentang media pembelajaran berbasis TIK yang
dikembangkan guru tersebut?
A. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru menggantikan peran
guru dalam memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan pembelajaran.
B. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru seharusnya melalui
proses abstraksi untuk melepas ketergantungan peserta didik terhadap
media.
C. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru terlalu mekanistis yang
dapat dikerjakan oleh mesin-mesin yang tersedia secara pabrikan.
D. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru memfasilitasi peserta
didik untuk menguasai operasi perkalian bilangan bulat.
E. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru dapat menjembatani
materi pembelajaran yang abstrak supaya lebih konkret bagi peserta didik.

4. Seorang guru kelas menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK


berbentuk multimedia selama pembelajaran berlangsung mulai dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, sampai dengan kegiatan penutup secara lengkap
dan diakhiri dengan menguji pemahaman peserta didik melalui tes.
Bagaimana menurut pendapat Anda tentang pemanfaatan media pembelajaran
oleh guru tersebut?
A. Guru telah menggunakan media pembelajaran sesuai dengan fungsinya
sebagai sarana atau alat bantu pembelajaran.
B. Guru telah menggunakan media pembelajaran sesuai dengan fungsinya
sebagai alat peraga.
C. Guru keliru dalam memanfaatkan media pembelajaran karena tidak
memfasilitasi karakteristik peserta didik SD yang masih berpikir konkret.

83
D. Guru keliru dalam memanfaatkan media pembelajaran karena tidak
menarik dan tidak memotivasi peserta didik untuk belajar.
E. Guru keliru dalam memanfaatkan media pembelajaran karena perannya
telah tergantikan oleh media pembelajaran.
.
5. Seorang guru kelas akan menerapkan metode percobaan tentang Gaya dalam
muatan pelajaran IPA untuk dimensi pengetahuan konseptual berupa prinsip
selama pembelajaran berlangsung.
Media pembelajaran di SD yang relevan dengan metode dan materi
pembelajaran yang diterapkan guru tersebut adalah …
A. Media multimedia interaktif karena memungkinkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan media tersebut.
B. Media visual berbentuk gambar bergerak untuk mengamati berbagai jenis
gaya dan ciri-cirinya.
C. Media berbentuk alat peraga yang memungkinkan peserta didik mencoba
dan membuktikan prinsip tentang gaya.
D. Media audio-visual yang dapat diproyeksikan supaya dapat diamati oleh
peserta didik dengan berbagai gaya belajar.
E. Media audio yang berisi informasi tentang konsep Gaya supaya dapat
dipahami peserta didik.

6. Seorang guru kelas di kelas 1 menggunakan media pembelajaran berupa slide


powerpoint yang diproyeksikan menggunakan projektor. Teks yang digunakan
dalam media tersebut dominan berbentuk tulisan dengan sedikit ilustrasi.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media pembelajaran yang
digunakan guru tersebut?
A. Media pembelajaran yang digunakan akan membantu peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran yang abstrak.
B. Media pembelajaran yang digunakan efektif untuk menyampaikan pesan
berbentuk materi pembelajaran kepada peserta didik.

84
C. Media pembelajaran yang digunakan akan untuk peserta didik karena tidak
mengandung bahan yang berbahaya.
D. Media pembelajaran yang digunakan seharusnya lebih banyak ilustrasi
gambar karena peserta didik masih berpikir konkret.
E. Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya mengandung teks
berbentuk tulisan dan gambar dengan proporsi seimbang.

7. Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media


pembelajaran tematik berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru
hanya menayangkan media pembelajaran yang telah dikemasnya secara audio-
visual dalam bentuk powerpoint (ppt) dan dilanjutkan dengan memberikan
lembar tes untuk diisi oleh peserta didik.
Bagaimana menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama
pembelajaran tersebut?
A. Guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dengan
memanfaatkan TIK selama pembelajaran berlangsung.
B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad ke-
21 dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0.
C. Guru keliru memahami peran TIK sebagai alat pendukung pembelajaran,
sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang guru.
D. Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta
didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK karena media
berbasis TIK pada umumnya akan membuat peserta didik menjadi pasif.

8. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang media pembelajaran tematik


berbasis TIK untuk pembelajaran di SD adalah …
A. Media pembelajaran tematik berbasis TIK akan membuat peserta didik
pasif selama pembelajaran berlangsung.
B. Media pembelajaran tematik berbasis TIK hanya berperan sebagai alat
bantu atau pendukung pembelajaran.
85
C. Media pembelajaran tematik berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik
dengan konteks dunia nyata.
D. Media pembelajaran tematik berbasis TIK relevan dengan peserta didik
yang telah berpikir abstrak.
E. Media pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat
oleh guru agar peserta didik aman secara fisik dan mental.

9. Seorang peserta didik teridentifikasi memiliki gaya belajar auditori. Ia sulit


memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru kelas
menggunakan media visual sehingga hasil belajarnya rendah.
Apakah yang akan Anda lakukan seandainya Anda adalah guru kelas tersebut?
A. Menggunakan media pembelajaran multimedia yang tersedia di pasaran
secara pabrikan pada pembelajaran remedial.
B. Menggunakan media audio-visual sesuai dengan kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran pada pembelajaran remedial.
C. Menggunakan kembali media tersebut dengan metode pembelajaran yang
lebih variatif.
D. Menggunakan media auditori saja pada pembelajaran berikutnya sesuai
dengan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
E. Menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif untuk
menguatkan interaksi peserta didik dengan materi pembelajaran.

10. Menurut kebijakan, integrasi TIK dalam pembelajaran di SD hanya berperan


sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran.
Bagaimanakah pendapat Anda tentang pernyataan di atas?
A. Saya setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran tidak
seharusnya menggantikan peran guru.
B. Saya setuju dengan pernyataan di atas karena fungsi media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu pembelajaran.

86
C. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran
tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran tetapi harus menjadi bagian
integral dari proses pembelajaran.
D. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena fungsi media adalah
sebagai alat peraga pembelajaran.
E. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran
berbasis TIK pada akhirnya akan menggantikan peran guru.

H. Daftar Pustaka
Craig, L.N. dkk. (1982). Media and Technology for Education and Training.
Columbus: Charles E. Merril.

Krisnadi, E. (2009). Rancangan Materi pembelajaran Berbasis ICT. Disajikan


dalam Workshop Pengembangan Materi pembelajaran Berbasis ICT di
FPMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009.

David, S.F. (2006). Five Technology for Education Change. New Jersey:
Educational Technology Publication.

Darmawan, D. dkk. (2008). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: UPI Press.

Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Hernawan, A.H. dkk. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press.

Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, Z. (2001). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Sadiman, A.R. dkk. (1990). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,


dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.

Sahid. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Pendidikan


Matematika FPMIPA UNY.

Santyasa, I.W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan


dalam Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di
FPMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009.

87
I. Kunci Jawaban Tes Formatif
Nomor Kunci
Soal Jawaban
1 C
2 B
3 B
4 E
5 C
6 D
7 C
8 E
9 B
10 C

88
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019

MODUL 6

PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK

KEGIATAN BELAJAR 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK

Penulis:

Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

89
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan .................................................................................................... 91
B. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 93
C. Sub-Capaian Pembelajaran ………………………………………………….. 93
D. Uraian Materi ……………………………………………………………….. 94
1. Hakikat LKPD ……………………………................................................ 94
2. Jenis-jenis LKPD ……………………….................................................... 99
3. LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK …………………………….. 107
4. Prosedur Penyusunan LKPDPembelajaran Tematik Berbasis TIK ……… 110
5. Penggunaan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
114
Pembelajaran di SD ………………………………………………………
E. Forum Diskusi …………………………………………………..................... 115
F. Rangkuman ...................................................................................................... 115
G. Tes Formatif ………………………………………………………………… 116
H. Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 121
I. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………………………………. 121

90
A. Pendahuluan
Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik
terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada
pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari berbagai mata
pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan subtema sebagai
pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tematik
terpadu, guru harus memahami kekhasan pada setiap bidang studi terutama
terkait pengalaman belajar peserta didik difasilitasi dengan LKPD yang
memuat langkah 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah
data, dan mengomunikasikan) dan dikemas secara tematik terpadu, serta
relevan dengan karakteristik bidang studi. LKPD dikembangkan dengan
memfasilitasi pengalaman belajar peserta didik SD sesuai dengan
karakteristiknya yang masih bersifat aposteriori dan berpikir konkret menuju
pengalaman belajar yang lebih abstrak. Adapun Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) menjadi pelengkap sekaligus sebagai alat ketika peserta
didik beraktivitas selama pembelajaran menggunakan LKPD yang telah
dikembangkan oleh guru.

Kegiatan Belajar 3 ini membahas tentang karakteristik LKPD pembelajaran


tematik berbasis TIK dan cara membuatnya untuk digunakan dalam
pembelajaran di SD. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 3 memandu peserta
untuk mempelajari tentang: (1) hakikat LKPD; (2) jenis-jenis LKPD; (3)
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK; (4) prosedur penyusunan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK; dan (5) penggunaan LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kelima materi pokok dalam
Kegiatan Belajar 3 pada modul ini dilengkapi dengan bahan tayang, contoh,
dan video pembelajaran menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis
TIK untuk memperkuat pemahaman peserta tentang LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran
di SD.
Materi Kegiatan Belajar 3 pada modul ini relevan dengan tuntutan
pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di
SD. Kegiatan Belajar 3 pada modul ini juga membahas tentang LKPD
pembelajaran tematik, mulai dari hakikat, cara membuat dan penggunaannya
dalam pembelajaran yang relevan dengan karakteristik pembelajaran di SD.
Selain itu, pembahasan tentang LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK,
cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran di SD sangat
diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan relevan dengan kompetensi guru
SD utamanya kompetensi profesional terkait pengembangan bahan ajar
mengingat LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang harus
dikembangkan oleh guru agar peserta didik dapat mengonstruksi dan
melakukan aktivitas secara mandiri sesuai langkah kerja pada LKPD.

Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan
pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian
belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan
langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
92
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.

B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 3 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun
sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian.

C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai karakteristik LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK.
2. Menguasai cara menyusun LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK.
3. Menyusun LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK.
4. Menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dalam
pembelajaran di SD.

93
D. Uraian Materi
1. Hakikat LKPD
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran tidak saja bermakna transfer pengetahuan dari guru
kepada peserta didik, melainkan juga interaksi peserta didik dengan sumber
belajar melalui proses mencari atau mengonstruksi pengetahuan oleh
peserta didik secara mandiri maupun kelompok. Jika proses mencari atau
mengonstruksi pengetahuan tersebut hanya difasilitasi oleh guru maka
tentunya guru akan kesulitan untuk memandu setiap peserta didik dengan
kecepatan belajar yang beragam. Dengan demikian, guru harus
menggunakan sarana penunjang pembelajaran yang dapat memandu setiap
peserta didik untuk belajar secara mandiri dalam mengonstruksi
pengetahuan sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sarana yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk membantu dan
mempermudah terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara peserta
dengan sumber belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Melalui LKPD, setiap pengalaman atau tugas belajar peserta didik dalam
mengonstruksi pengetahuan secara mandiri maupun kelompok dapat
dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selain itu, setiap peserta didik
dapat menuliskan hasil kerja pada setiap pengalaman atau tugas belajarnya
sesuai dengan lintasan belajarnya masing-masing. Lintasan belajar
(learning trajectory) setiap peserta didik tergambar pada jejak kerja atau
evidensi yang terekam pada setiap langkah kerja dalam LKPD.

Sukirman dan Djumhana (2006, hlm. 75-78) mengungkapkan bahwa LKPD


merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran yang
berisi materi, ringkasan dan petunjuk yang harus dilaksanakan oleh peserta
didik. Menurutnya, LKPD dapat berbentuk lembaran berisi tugas yang
94
harus dikerjakan oleh peserta didik baik secara mandiri maupun kelompok
lengkap dengan petunjuk dan langkah-langkahnya serta mengandung
materi pembelajaran penunjang untuk dikuasai oleh peserta didik. Dengan
demikian, selain memandu peserta didik untuk melakukan tugas atau
pengalaman belajarnya, LKPD berperan sebagai sumber belajar yang
menghasilkan informasi atau pengetahuan untuk dikuasai oleh peserta
didik.

Iriawan (2016, hlm. 206) menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu
sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator
dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran
yang akan dihadapi peserta didik. Kaitan dengan perannya sebagai sumber
belajar, LKPD berisi informasi atau pengetahuan penunjang saja yang
dapat membantu peserta didik untuk melakukan tugas dan pengalaman
belajarnya untuk menguasai kompetensi tertentu dan mencari atau
mengonstruksi informasi atau pengetahuan pokok yang termuat dalam
kompetensi dasar. Dengan kata lain, LKPD digunakan selama proses
pembelajaran untuk memandu peserta didik dalam menguasai kompetensi
tertentu dan bukan dimaksudkan untuk menguji peserta didik tentang
penguasaan kompetensi tertentu. Guru harus dapat membedakan antara
LKPD dengan lembar evaluasi, karena terdapat banyak LKPD berisi soal-
soal untuk menguji peserta didik sehingga cenderung berperan sebagai
lembar evaluasi.

Berdasarkan pengertian di atas, LKPD dapat berwujud lembaran berisi


petunjuk dan langkah untuk menyelesaikan berbagai tugas belajar yang
harus dikerjakan oleh peserta didik selama proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dapat dikatakan bahwa LKPD adalah panduan kerja peserta didik selama
pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peserta didik dalam
95
melaksanakan pembelajaran untuk menguasai kompetensi tertentu. Dengan
demikian, lembar kerja peserta didik sangat berperan dalam pembelajaran
karena dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik untuk belajar
mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.

Penggunaan LKPD dalam pembelajaran memiliki fungsi yang beragam


sebagai berikut:
a. Mengarahkan proses pembelajaran.
LKPD mengandung petunjuk dan langkah kerja yang tersusun secara
sistematis, sehingga pengalaman belajar peserta didik dapat dipandu dan
lebih terarah untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
b. Mempercepat proses pembelajaran.
Gaya dan kecepatan belajar peserta didik yang beragam merupakan
faktor yang dapat menentukan efektivitas pembelajaran. LKPD dapat
membantu guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk mencari dan
mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan gaya dan kecepatan
belajarnya. Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD telah disusun secara
sistematis supaya peserta didik menguasai kompetensi tertentu, sehingga
dapat mempercepat proses pembelajaran.
c. Mengetahui materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh peserta didik.
Catatan-catatan yang dituliskan oleh peserta didik pada setiap langkah
kerja dalam menyelesaikan tugas belajarnya merupakan evidensi berupa
infromasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui materi pembelajaran
yang belum dan telah dikuasai oleh peserta didik. Infromasi tentang
penguasaan materi pembelajaran dalam LKPD sangat penting bagi guru
untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran.
d. Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas.
LKPD membantu peserta didik dalam memilih alat bantu pembelajaran
selama proses pembelajaran mandiri atau kelompok, sehingga dapat
mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas.
96
e. Mengaktifkan peserta didik selama proses pembelajaran.
LKPD digunakan untuk membantu guru dalam mengarahkan peserta
didik selama proses pembelajaran. Dengan LKPD pembelajaran tidak
lagi sebagai transfer pengetahuan, melainkan sebagai proses konstruksi
pengetahuan oleh peserta didik melalui belajar yang aktif dan mandiri.
f. Meningkatkan minat peserta didik.
Minat belajar peserta didik dapat dikembangkan melalui pembelajaran
yang mengaktifkan peserta didik untuk melakukan tugas belajar sesuai
dengan gaya dan kecepatan belajarnya. Dengan LKPD pembelajaran
menjadi berpusat kepada peserta didik yang pada umumnya senang
melakukan aktivitas tertentu dibandingkan pasif selama proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka.
g. Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
Penggunaan LKPD selama pembelajaran menjadikan peserta didik lebih
mandiri dalam belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar masing-
masing, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk
belajar.
h. Memudahkan penyelesaian tugas mandiri dan kelompok.
Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD dapat memudahkan peserta
didik melakukan pengalaman belajarnya, sehingga memudahkan mereka
untuk menyelesaikan tugas secara mandiri maupun kelompok.
i. Melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin.
LKPD terdiri dari langkah kerja yang tersusun secara sistematis untuk
dilalui oleh peserta didik secara bertahap. Dengan LKPD, peserta didik
mengetahui dari sejak awal berbagai tugas belajar yang harus
dilakukannya selama pembelajaran berlangsung. Setelah selesai satu
tugas belajar, peserta didik harus mengerjakan tugas belajar berikutnya
sehingga penggunaan LKPD dapat melatih peserta didik menggunakan
waktu seefektif mungkin.

97
j. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD yang tersusun secara sistematis
memungkinkan peserta didik untuk memecahkan masalah yang muncul
dalam pembelajaran secara mandiri melalui tahap-tahap penyelesaian
masalah yang terdapat dalam LKDP, sehingga penggunaan LKPD dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah.

LKPD dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan sesuai dengan
fungsinya di atas. Manfaat penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran
adalah:
a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat meminimalisasi
peran guru sehingga pembelajaran lebih mandiri dan berpusat pada
peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran.
LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan
peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Petunjuk dan
langkah kerja dalam LKPD memandu peserta didik untuk mengonstruksi
pengetahuan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang
dipelajari.
c. Melatih peserta didik dalam mengembangkan keterampilan proses
pembelajaran.
Pembelajaran dengan melibatkan LKPD berorientasi pada proses bukan
hasil pembelajaran. Pengalaman belajar peserta didik selama
pembelajaran dengan LKPD meninggalkan evidensi berupa catatan-
catatan dari pengalamannya. LKPD dapat berfungsi untuk memandu
peserta didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses
belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya belajar
(learning how to learn).

98
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
LKPD berisi petunjuk dan langkah kerja yang sistematis sehingga
peserta didik dapat menyelesaikan tugas belajarnya. Peran guru dalam
memandu peserta didik untuk menyelesaikan tugas belajarnya dapat
dibantu dengan LKPD, sehingga guru dapat mengoptimalkan peran
lainnya dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik selama
melaksanakan tugas belajarnya.
e. Membantu peserta didik memperoleh informasi atau pengetahuan
tentang materi yang dipelajari.
LKPD dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang berisi informasi atau
pengetahuan penunjang dalam mempelajari materi pembelajaran pokok.
Selain itu, LKPD terdiri atas langkah kerja yang sistematis supaya
peserta didik dapat memperoleh informasi atau pengetahuan yang
relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari baik berupa
materi pokok maupun pengayaan.

Dengan adanya LKPD, pembelajaran dapat dilaksanakan secara mandiri


oleh peserta didik dan dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta
melibatkan keaktifan peserta didik dalam belajar, sehingga dapat meningkat
minat dan hasil belajar mereka. Penggunaan LKPD tidak seharusnya
menggantikan peran guru secara keseluruhan selama pembelajaran
berlangsung, melainkan sebagai alat bantu yang dapat memudahkan guru
dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajar.

2. Jenis-jenis LKPD
LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat beragam sesuai dengan fungsi
dan tujuannya. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, Prastowo (2011)
mengelompokkan LKPD menjadi lima jenis sebagai berikut:
a. LKPD Penemuan
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksploratif yang memuat
serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran

99
yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati dan menganalisis konsep
dan materi yang disajikan untuk membantu peserta didik menemukan
atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan
materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
b. LKPD Aplikatif-Integratif
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Latihan Psikomotorik yang
dilengkapi dengan laporan kegiatan peserta didik dalam menerapkan dan
mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual, konseptual,
maupun prosedural yang relevan dengan materi pembelajaran yang
sedang dipelajari. Dengan LKPD ini, peserta didik dapat menuliskan
temuan-temuan yang telah mereka dapatkan selama menerapkan
berbagai jenis atau dimensi pengetahuan sehingga mereka merasakan
nilai moral dibalik pengalaman belajar yang dilaluinya yang bermanfaat
dan dapat diterapkan ndalam kehidupan sehari-hari.
c. LKPD Penuntun
LKPD ini memuat petunjuk, langkah kerja, dan urutan materi yang harus
dikuasai oleh peserta didik secara bertahap mulai dari konkret ke
abstrak, faktual ke konseptual, formal ke nonformal, dan mudah ke sulit
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran
yang sedang dipelajari. Secara tidak langsung LKPD jenis ini dapat
dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang pada umumnya
dilengkapi dengan berbagai pertanyaan untuk bahan remedial dan
pengayaan.
d. LKPD Penguatan
LKPD ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang dilengkapi dengan
materi utama dan materi tambahan. Materi utama harus dikuasai oleh
peserta didik melalui pengalaman belajarnya yang dipandu dengan
LKPD, kemudian peserta didik dapat membandingkan informasi atau
pengetahuan yang didapatkan dengan materi pembelajaran yang terdapat
dalam LKPD. Materi tambahan dalam LKPD disediakan untuk
membekali peserta didik dengan materi pembelajaran yang lebih luas
dan bermakna sebagai bentuk penguatan dan pengayaan bagi peserta
didik.
100
e. LKPD Pratikum
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksperimental untuk
memandu peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau percobaan
dan praktik tertentu di dalam atau di luar laboratorium yang dilengkapi
dengan langkah-langkah dan petunjuk melakukan eksperimen atau
pratikum. Guru dapat menyajikan materi pratikum di dalam LKPD dan
peserta didik dapat melakukan eksperimen atau praktikum secara
mandiri serta menuliskan temuan-temuan dalam LKPD. Selain itu,
LKPD jenis ini dilengkapi juga dengan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan eksperimen atau praktikum. LKPD ini dapat
meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan inisiatif peserta didik
dalam menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan
melalui pratikum.

Setiap LKPD memiliki struktur tertentu. Berdasarkan strukturnya, LKPD


dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
a. LKPD Tak Berstruktur
LKPD ini berbentuk lembaran yang berisi materi pembelajaran dengan
sedikit petunjuk atau langkah kerja untuk mengarahkan proses kerja
peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar. LKPD jenis ini lebih
dominan berperan sebagai sumber belajar, meskipun pada sisi lain
berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran.
b. LKPD Berstruktur
LKPD ini memuat informasi, contoh, petunjuk, dan langkah kerja
peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar secara aktif dan
mandiri. LKPD ini dirancang untuk membimbing atau memandu peserta
didik dalam menyelesaikan tugas belajar untuk menguasai kompetensi
tertentu. Meskipun demikian, LKPD jenis ini digunakan dalam
pembelajaran dengan tidak menggantikan peran guru hanya sebagai alat
bantu supaya peserta didik dapat belajar secara mandiri. Guru dapat
mengoptimalkan peran lainnya untuk membimbing dan memotivasi
peserta didik untuk belajar.
101
Secara umum berdasarkan tujuan dan strukturnya, LKPD dibagi kedalam
tiga jenis, yaitu:
a. LKPD Eksploratif
LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara
sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam menggali,
mencari, dan menemukan pengetahuan tertentu. Biasanya LKPD jenis
ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan temuan-temuannya
selama proses eksplorasi sampai dengan menuliskan hasil akhir yang
didapatkan berupa pengetahuan tertentu yang harus dikuasai peserta
didik. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan dalam pembelajaran
untuk semua dimensi pengetahuan baik faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif sehingga relevan untuk semua mata pelajaran.
Contoh:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET

Nama Siswa : ………………………………………….


Kelas : ………………………………………….

Tujuan: Membuktikan sifat komutatif penjumlahan dua bilangan


menggunakan lidi
Langkah Kerja:
 Lakukanlah kegiatan membilang bersama teman sebangkumu dari 1
sampai dengan 10!
 Siapkan beberapa lidi dan bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki
sampai sebanyak 10 batang lidi!

 Siapkan beberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut


sampai sebanyak 5 wadah!

102
 Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 2 batang
lidi!

 Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara


menjumlahkan banyaknya lidi pada setiap wadah!
… lidi + … lidi + … lidi + … lidi + … lidi
Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang
yang disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut
…+…+…+…+…=…x…

=…

… disebut bilangan pengali

… disebut bilangan yang dikali

x disebut tanda atau simbol perkalian

 Lakukan kembali langkah di atas dengan menyiapkan beberapa lidi dan


bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki sampai sebanyak 10 batang
lidi!
 Siapkan beberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut
sampai sebanyak dua wadah!
 Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 5 batang
lidi!
 Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara
menjumlahkan banyaknya lidi pada setiap wadah!
… lidi + … lidi

Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang


yang disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut
…+…=…x…
=…
… disebut bilangan pengali
… disebut bilangan yang dikali
x disebut tanda atau simbol perkalian

103
 Apa yang dapat kalian simpulkan dari eksplorasi di atas?

.... + .... = .... + ....

Sifat di atas merupakan sifat komutatif penjumlahan

b. LKPD Eksperimental
LKPD jenis ini memuat petunjuk, alat dan bahan, serta langkah kerja
yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta
didik dalam melakukan eksperimen atau praktikum tertentu. Biasanya
LKPD jenis ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan proses dan
hasil eksperimen atau praktikum sampai dengan menuliskan kesimpulan
yang didapatkannya selama proses eksperimen. LKPD jenis ini relevan
untuk digunakan dalam pembelajaran untuk dimensi pengetahuan
konseptual pada mata pelajaran yang memuat proses belajar eksperimen
seperti Ilmu Pengetahuan Alam.
Contoh:
LEMBAR KERJA KELOMPOK
EKSPERIMEN PERUBAHAN WUJUD BENDA MENCAIR

Nama Kelompok: ………………………………………….

Nama Anggota Kelompok:


1. ………………………………………….
2. ………………………………………….
3. ………………………………………….

Tujuan: Menyajikan hasil pengamatan percobaan es mencair dalam


bentuk tabel

Alat dan Bahan: gelas, es batu, timbangan, stopwatch.


Langkah Kerja:
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut di dalam kelas!
 Sediakan gelas, es batu, timbangan dan stopwatch!
 Letakkan es batu kedalam gelas, lalu ukur beratnya menggunakan
timbangan dan amati apa yang terjadi!
104
 Ukurlah waktu lamanya es mencair semua menggunakan stopwatch!
 Tulislah hasil percobaanmu pada tabel di bawah ini!

Tabel Hasil Percobaan Es Mencair


Wujud
Benda Berat Waktu Mencair
Benda
Es Padat ........ .........
Air Cair ........ .........

1. Apa yang terjadi pada es di dalam gelas setelah beberapa saat?


2. Mengapa bisa terjadi demikian?
3. Apakah berat es di dalam gelas dan berat air sama?

Tulislah Hasil Diskusimu!

 Lakukan lagi langkah di atas pada terik matahari di luar kelas!


 Buatlah tabel untuk menuliskan hasil percobaanmu!

1. Apa yang terjadi pada es di dalam gelas setelah beberapa saat?


2. Mengapa bisa terjadi demikian?
3. Apakah berat es di dalam gelas dan berat air sama?

105
Tulislah Hasil Diskusimu!

1. Bagaimana dengan lamanya waktu es mencair


di dalam dan di luar kelas?
2. Mengapa bisa terjadi demikian?

 Ayo Cari Tahu dengan Membaca!

Perubahan Wujud Mencair

Es merupakan benda berwujud padat yang terasa dingin ketika diraba


oleh kulit. Ketika es terkena panas, es tersebut bisa berubah wujudnya
menjadi air. Air merupakan benda berwujud cair. Perubahan wujud
padat menjadi cair disebut mencair.

Selain es yang mencair ketika dipanaskan, banyak contoh benda-benda


lain yang juga mencair ketika dipanaskan seperti coklat dan margarin.

c. LKPD Latihan Psikomotorik


LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara
sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam
melakukan keterampilan tertentu. Biasanya LKPD jenis ini disertai
banyak ilustrasi atau gambar untuk memperkuat pemahaman peserta
didik dalam menampilkan keterampilan tertentu. LKPD jenis ini
memandu peserta didik untuk menampilkan keterampilan tertentu dan
tidak diminta untuk menyimpulkan atau menuliskan hasil temuan seperti
106
pada jenis LKPD lainnya. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan
dalam pembelajaran untuk dimensi psikomotorik atau pengetahuan
prosedural.
Contoh:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MENEBALKAN HURUF

Nama Siswa : ………………………………………….


Kelas : ………………………………………….

Tujuan : Menebalkan huruf menggunakan pensil

Sambungkan titik-titik yang membentuk huruf berikut dan tebalkanlah!

3. LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


Perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu kesempatan yang bisa
dimanfaatkan keberadaannya dalam bidang pendidikan untuk menunjang
proses pembelajaran. Terlebih di Era Revolusi Industri 4.0 mengharuskan
peserta didik untuk terbuka terhadap perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dan sejalan dengan kebijakan Permendikbud Nomor

107
37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi pembelajaran TIK di
SD. Oleh karena itu, LKPD yang digunakan dalam pembelajaran di SD
dapat dikemas secara tematik berbantuan TIK dengan memadukan muatan
pelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan tema atau
subtema pembelajaran.

LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat meminimalisasi


penggunaan kertas dalam pembelajaran, karena petunjuk, langkah kerja,
dan komponen LKPD lainnya ditampilkan melalui proyektor. LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK dapat berbentuk LKPD Eksploratif,
LKPD Eksperimental, dan LKPD Latihan Psikomotorik yang dikemas
dengan tampilan yang menarik berbantuan perangkat lunak untuk
memotivasi peserta didik dalam belajar secara aktif dan mandiri. Perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK, di antaranya powerpoint, corel draw, adobe ilustrator,
adobe animate, photoshop, dan lain-lain.

Selain dapat dikemas secara menarik, LKPD pembelajaran tematik berbasis


TIK juga dapat dikembangkan dalam bentuk elektronik atau e-LKPD yang
dapat diakses melalui internet sehingga peserta didik dapat belajar
dimanapun dan kapanpun dengan mengakses LKPD dengan bebas tanpa
harus diberikan oleh guru. Tentunya peran guru dan orang tua sangat
penting dalam mengawasi peserta didik dalam memanfaatkan e-LKPD.
Berikut contoh e-LKPD berbahasa Inggris yang dapat dijadikan rujukan
dalam mengembangkan e-LKPD www.superteacherworksheets.com. Di
dalam LKPD ini terdapat kumpulan lembar kerja untuk materi
pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, seperti Matematika, Sains,
Bahasa, dan sebagainya. W-LKPD dapat dimanfaatkan oleh peserta didik
untuk diakses di luar jam sekolah tanpa harus menunggu cetakan LKPD
dari guru di sekolah.

108
LKPD berbasis TIK dapat dikemas secara interaktif dan memiliki
keunggulan dibandingkan dengan LKPD konvensional yang biasa
dikembangkan oleh guru seperti tertera pada tabel berikut.

Tabel 1. Perbedaan LKPD Berbasis TIK dan LKPD Konvensional

LKPD Berbasis TIK


No Aspek LKPD Konvensional
Interaktif
1 Penyajian Disajikan dalam Disajikan dalam bentuk
bentuk deskriptif pertanyaan yang dapat
mengkonstruk pemahaman
peserta didik
2 Gambar, grafik Disajikan dalam Disajikan bergerak langkah per
maupun tulisan keadaan diam langkah, ketika peserta didik
tidak mengerti dapat diulang
3 Komunikasi Dilakukan dengan Dilakukan dengan dua arah
satu arah (ketika peserta didik
memberikan jawaban atau
respon, LKPD ini akan
memberikan umpan balik)
4 Isi Menekankan banyak Menekankan pada penanaman
pada soal – soal konsep, soal hanya dijadikan
sebagai pengantar pemahaman
peserta didik
5 Tampilan Disajikan pada Disajikan lebih menarik
lembaran kertas dengan tampilan gambar yang
disukai peserta didik dan
tampilannya lebih hidup

LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dikemas secara kontekstual


relevan dengan tema atau subtema pembelajaran dengan bantuan TIK untuk
pengembangan dan penggunaannya, sehingga memberikan banyak
keuntungan jika dimanfaatkan dalam pembelajaran. Keuntungan
pembelajaran dengan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK, yaitu:
a. Aktivitas peserta didik lebih kontekstual dan holistik.
LKPD yang dikemas secara tematik melibatkan aktivitas belajar yang
dekat dengan kehidupan peserta didik, serta memungkinkan peserta
didik untuk menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam
berbagai bidang ilmu. Dengan TIK, LKPD dapat ditampilkan dengan

109
menarik disertai ilustrasi-ilustrasi dan gerakan sehingga memfasilitasi
seluruh gaya belajar peserta didik.
b. Materi pembelajaran pada banyak mata pelajaran dapat dikuasai peserta
didik melalui satu aktivitas atau tugas belajar.
LKPD yang dikemas secara tematik memungkinkan peserta didik
menguasai berbagai materi pembelajaran pada satu atau lebih mata
pelajaran melalui satu aktivitas atau tugas belajar sesuai dengan
kekhasan pada setiap bidang studi. Dengan TIK, peralihan langkah kerja
dari satu langkah kerja lainnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
c. Menghemat biaya, tempat dan waktu dan tersedia sepanjang waktu.
LKPD berbantuan TIK ini dikembangkan tanpa kertas dan dapat
digunakan beberapa kali dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat
menghemat biaya, tempat, dan waktu.
d. Memungkinkan peserta didik menandai hal-hal penting.
Konten dalam komponen LKPD berbantuan TIK seperti petunjuk,
langkah kerja, dan komponen lainnya memungkinkan untuk diubah atau
diganti sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
e. Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan kertas, tinta, dan lain
sebagainya.
LKPD berbantuan TIK dikemas tanpa menggunakan bahan-bahan
berbahaya yang tidak ramah anak dan tidak ramah lingkungan, sehingga
LKPD ini aman untuk digunakan dalam pembelajaran

4. Prosedur Penyusunan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK harus disusun secara sistematis
dan memudahkan peserta didik untuk memahami setiap perintah kerja.
Dalam penyusunan LKPD ini, terdapat berbagai persyaratan di antaranya
syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis.
a. Syarat didaktis
LKPD yang dikembangkan sebagai salah satu bentuk sarana pendukung
pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, di antaranya:
110
1) Dikemas secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar
2) Memperhatikan adanya perbedaan individual
3) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
4) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
belajar
5) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
estetika pada diri peserta didik
6) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

b. Syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memudahkan
peserta didik untuk memahami setiap petunjuk atau langkah kerja pada
LKPD. Bahasa yang digunakan dalam LKPD harus memenuhi
persyaratan berikut:
1) Sesuai dengan tingkat perkembangan kedewasaan peserta didik
2) Dapat dibaca dan dipahami oleh peserta didik
3) Menggunakan struktur kalimat yang jelas
4) Memiliki taat urutan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik
5) Menghindari pertanyaan atau perintah kerja yang terlalu terbuka
6) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek
7) Lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata
8) Memuat tujuan yang jelas
9) Mempunyai identitas untuk memudahkan proses administrasi

c. Syarat teknis
Syarat teknis dalam penyusunan LKPD tematik berbasis TIK terkait
dengan tampilan atau kemasan LKPD sebagai berikut:

111
1) Teks baik tulisan maupun gambar disajikan secara tematik berisi
pesan yang jelas
2) Menggunakan huruf cetak yang tebal dan dapat dibaca dengan
mudah oleh peserta didik
3) Membedakan kolom perintah dan hasil kerja peserta didik
4) Terdiri dari kombinasi tulisan, gambar diam dan bergerak, serta
tulisan sehingga tidak menimbulkan rasa bosan

Prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK terdiri atas


langkah-langkah spesifik sebagai berikut:
a. Melakukan analisis tema dan subtema
Tema dan subtema pembelajaran dapat menentukan konten dalam setiap
komponen LKPD seperti petunjuk, langkah kerja, dan contoh atau
ilustrasi yang digunakan.
b. Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi pembelajaran
Kompetensi dan materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan dimensinya menentukan jenis LKPD yang akan
dikembangkan, karena tidak semua tujuan atau materi pembelajaran
harus difasilitasi dengan LKPD
c. Melakukan analisis kebutuhan LKPD
Setiap jenis LKPD memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Analisi kebutuhan LKPD memiliki andil yang penting supaya LKPD
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
a. Melakukan analisis perangkat TIK
Perangkat TIK baik keras maupun lunak memiliki fungsi dan manfaat
masing-masing. Analisis terhadap perangkat TIK yang tersedia dapat
menentukan jenis perangkat yang akan digunakan untuk
mengembangkan LKPD.
b. Menentukan jenis dan judul LKPD
Setiap jenis LKPD memiliki fungsi, manfaat, dan struktur yang beragam.
Guru harus mengembangkan dan menyusun konten setiap komponen
112
LKPD secara sistematis sehingga dapat memandu peserta didik untuk
melakukan tugas belajar. Satu LKPD tematik berbasis TIK dapat terdiri
atas beberapa jenis LKPD sesuai dengan karakteristik materi
pembelajaran dan bidang studi.
c. Membuat LKPD
LPKD yang dikembangkan pada umumnya memiliki struktur sebagai
berikut:
1) Judul kegiatan, tema, subtema, kelas, dan semester
2) Tujuan belajar sesuai dengan kompetensi dasar
3) Alat dan bahan
4) Prosedur kerja yang berisi petunjuk kerja untuk peserta didik
5) Tabel data untuk mencatat hasil pengamatan atau pengukuran,
eksperimen, dan eksplorasi. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan
data bisa diganti dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan
peserta didik untuk menulis, menggambar, atau berhitung.
6) Bahan diskusi yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun
peserta didik melakukan analisis data dan melakukan
konseptualisasi.

Agar LKPD tematik berbasis TIK tepat dan akurat, maka harus dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan
b. Sederhana dan mudah dimengerti
c. Singkat dan jelas
d. Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu
e. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu peserta didik
memahami materi pembelajaran
f. Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian
g. Membantu peserta didik berpikir kritis
h. Menentukan variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan
pembelajaran
113
i. Tata letak hendaknya membantu peserta didik memahami materi
pembelajaran dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan
sistematis
j. Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir.
k. Desain harus menarik

5. Penggunaan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam


Pembelajaran di SD
Penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan
kontrol yang ketat dari guru agar peserta didik benar-benar melaksanakan
tugas belajarnya dengan baik. LKPD digunakan selama pembelajaran
dengan tidak menggantikan peran guru, melainkan sebagai sarana
pendukung pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK harus tetap memperhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai berikut:
1) Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar
2) Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik
3) Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan
4) Memperhatikan adanya perbedaan individual
5) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
6) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan belajar
7) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
estetika pada diri peserta didik
8) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam pembelajaran di SD dengan menggunakan LKPD tematik berbasis


TIK, guru dapat memfokuskan perannya pada membimbing, memotivasi,
dan menilai proses dan hasil belajar peserta didik karena LKPD
membantunya dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan tugas
114
belajar tertentu. Jadi, LKPD digunakan oleh guru bukan untuk menguji
peserta didik melainkan untuk memandu dan mengarahkan peserta didik
untuk melakukan pengalaman belajar yang aktif dan mandiri. Melalui
LKPD tematik berbasis TIK, pembelajaran akan dapat mengaktifkan dan
memotivasi belajar peserta didik karena dikemas sesuai dengan
karakteristik peserta didik yang senang bermain, berpikir konkret,
berimajinasi, dan melakukan aktivitas langsung.

E. Forum Diskusi
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Alternatif 1
Seorang guru kelas menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK
yang cenderung menguji pemahaman peserta didik tentang materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?

Alternatif 2
Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK
dengan jenis LKPD Eksploratif yang mengandung sedikit petunjuk atau
langkah kerja dengan materi pembelajaran lengkap, luas, dan mendalam mulai
dari penunjang, pokok, dan pengembangan.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?

F. Rangkuman
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi aktif peserta didik dengan
materi pembelajaran yang terdapat pada sumber belajar difasilitasi oleh guru.
LKPD dapat memudahkan interaksi tersebut untuk mengarahkan peserta didik
dalam melaksanakan tugas belajar mereka, sehingga peran guru dapat

115
dioptimalkan dalam membimbing, memotivasi, dan menilai proses belajar
peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan kekhasan
pembelajaran pada jenjang SD, LKPD sebaiknya dikembangkan secara
tematik dengan bantuan TIK sebagai penunjang atau pendukung
pembelajaran. LKPD tematik berbasis TIK dapat dikembangkan dengan
memadukan berbagai jenis LKPD seperti LKPD Eksploratif, Eksperimental,
dan Latihan Psikomotorik sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran
dan mata pelajaran. Setiap jenis LKPD memiliki kelebihan dan keterbatasan
untuk digunakan tergantung pada karakteristik pembelajaran, materi
pembelajaran, mata pelajaran, peserta didik, serta metode dan kondisi
pembelajaran. LKPD hanya sebagai sarana pembelajaran, sehingga
penggunaannya tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan. LKPD
tematik berbasis TIK dikemas dengan meminimalisasi penggunaan kertas,
melainkan dengan bantuan proyektor dimana konten-konten LKPD telah
didesain menggunakan berbagai perangkat lunak yang tersedia sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Dengan LKPD ini, peserta didik dapat melakukan
tugas belajar secara mandiri dan aktif serta dapat memotivasi belajar mereka
karena LKPD dapat dikemas secara estetis menggunakan perangkat lunak
yang relevan.

G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. LKPD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui mengamati benda-
benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menyebutkan tiga contoh benda
berbentuk balok” adalah ....
A. LKPD Eksperimental Terstruktur
B. LKPD Eksperimental Tidak Terstruktur
C. LKPD Ekploratif Terstruktur
D. LKPD Latihan Psikomotorik Terstruktur
E. LKPD Latihan Psikomotorik Tidak Terstruktur

116
2. Seorang guru akan mengembangkan LKPD dengan tujuan supaya peserta didik
dapat membuktikan hubungan antara gaya dan gerak benda.
Jenis LKPD yang relevan untuk tujuan di atas adalah ….
A. LKPD Eksperimental Terstruktur
B. LKPD Eksploratif Terstruktur
C. LKPD Ekploratif Tidak Terstruktur
D. LKPD Latihan Psikomotorik Terstruktur
E. LKPD Latihan Psikomotorik Tidak Terstruktur

3. Seorang guru kelas bermaksud untuk meningkatkan kemampuan peserta didik


dalam menulis huruf dan angka.
Jenis LKPD yang relevan untuk kondisi di atas adalah ….
A. LKPD Eksperimental Terstruktur
B. LKPD Eksperimental Tidak Terstruktur
C. LKPD Eksploratif Terstruktur
D. LKPD Ekploratif Tidak Terstruktur
E. LKPD Latihan Psikomotorik

4. Seorang guru kelas menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK


yang cenderung menguji pemahaman peserta didik tentang materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?
A. Guru telah menggunakan LKPD sesuai dengan fungsinya sebagai sarana
atau alat bantu pembelajaran.
B. Guru telah menggunakan LKPD sesuai dengan fungsinya sebagai sumber
belajar dan alat penilaian.
C. Guru keliru dalam memanfaatkan LKPD karena tidak memfasilitasi
karakteristik peserta didik SD yang senang melakukan aktivitas secara
langsung.

117
D. Guru keliru dalam memanfaatkan LKPD karena tidak menarik dan tidak
memotivasi peserta didik untuk belajar.
E. Guru tidak dapat membedakan LKPD dengan instrumen evaluasi sehingga
penggunaan LKPD tidak berorientasi pada proses.
.
5. Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK
dengan jenis LKPD Eksploratif yang mengandung sedikit petunjuk atau
langkah kerja dengan materi pembelajaran lengkap, luas, dan mendalam mulai
dari penunjang, pokok, dan pengembangan.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?
A. LKPD yang dikembangkan oleh guru berfungsi sebagai sumber belajar dan
bahan ajar.
B. LKPD yang dikembangkan oleh guru membatasi aktivitas peserta didik
dalam melakukan eksplorasi.
C. LKPD yang dikembangkan oleh guru sudah lengkap dan baik untuk
digunakan dalam pembelajaran.
D. LKPD yang dikembangkan oleh guru memungkinkan peserta didik
menggali pengetahuan yang lebih luas dan mendalam.
E. LKPD yang dikembangkan oleh guru tidak relevan dengan karakteristik
peserta didik SD yang masih berpikir secara konkret dan terpadu.

6. Seorang guru kelas di kelas 1 SD telah mengembangkan LKPD tematik


berbasis TIK. Semua teks dalam LKPD berbentuk tulisan tentang petunjuk dan
langkah kerja yang harus dilakukan oleh peserta didik.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD yang telah
dikembangkan oleh guru tersebut?
A. LKPD yang dikembangkan oleh guru relevan dengan karakteristik peserta
didik SD yang senang melakukan aktivitas langsung.
B. LKPD yang dikembangkan oleh guru efektif untuk menyampaikan pesan
berbentuk materi pembelajaran kepada peserta didik.

118
C. LKPD yang dikembangkan oleh guru dapat memandu peserta didik untuk
menyelesaikan tugas belajar.
D. LKPD yang dikembangkan oleh guru seharusnya lebih banyak ilustrasi
gambar karena peserta didik masih pada awal berpikir konkret.
E. LKPD yang dikembangkan oleh guru sebaiknya mengandung teks
berbentuk tulisan dan gambar dengan proporsi seimbang.

7. Guru bermaksud untuk mengembangkan LKPD berbasis TIK dengan cara


memandu peserta didik dengan langkah kerja yang dapat ditayangkan melalui
proyektor. Perangkat lunak yang sebaiknya digunakan untuk mendesain LKPD
tersebut adalah ….
A. Microsoft Excel
B. Microsoft Word
C. Microsoft Powerpoint
D. Adobe Photoshop
E. Corel Draw

8. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang LKPD pembelajaran tematik


berbasis TIK untuk pembelajaran di SD adalah …
A. LKPD tematik berbasis TIK akan membuat peserta didik pasif selama
pembelajaran berlangsung.
B. LKPD tematik berbasis TIK hanya berperan sebagai alat bantu atau
pendukung pembelajaran.
C. LKPD tematik berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik dengan
konteks dunia nyata.
D. LKPD tematik berbasis TIK relevan dengan peserta didik yang telah
berpikir abstrak.
E. LKPD tematik berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat oleh guru agar
peserta didik aman secara fisik dan mental.

119
9. Seorang peserta didik teridentifikasi memiliki gaya belajar auditori. Ia sulit
memahami perintah kerja yang disampaikan oleh guru melalui LKPD yang
dikemas dalam bentuk gambar dan tulisan.
Apakah yang akan Anda lakukan seandainya Anda adalah guru kelas tersebut?
A. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang
hanya mengandung unsur auditori.
B. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang
memadukan unsur audio-visual.
C. Menggunakan LKPD dengan petunjuk dan langkah kerja dibacakan
berulang-ulang oleh guru agar peserta didik tersebut memahaminya.
D. Menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang memuat berbagai jenis
LKPD sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan mata pelajaran.
E. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang
memuat banyak ilsutrasi berupa gambar.

10. Seorang guru hanya mengembangkan LKPD pembelajaran tematik berbasis


TIK untuk tujuan pembelajaran tertentu yang dianggap penting untuk peserta
didik beraktivitas.
Bagaimanakah pendapat Anda tentang LKPD yang dikembangkan oleh guru di
atas?
A. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena tidak
semua materi atau tujuan pembelajaran harus difasilitasi melalui LKPD.
B. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena fungsi
LKPD adalah sebagai alat bantu pembelajaran.
C. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena
LKPD tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran tetapi harus menjadi
bagian integral dari proses pembelajaran.
D. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena
seharusnya LKPD dikembangkan secara lengkap untuk seluruh tujuan
pembelajaran.
E. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena
dapat membatasi aktivitas belajar peserta didik.
120
H. Daftar Pustaka
Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educational Objectives. New York: Longman.

Arends, R. I. (2009). Learning to Teach. New York: McGraw Hill.


Darmawan, D. dkk. (2008). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: UPI Press.

Iriawan, S. B. (2016). Appropriate Teaching Method as A Source of


Students’Success in Learning. MUK Publication: Global and Stochastic
Analysis, 3 (3). 203-214.

Nasution, Z. (2001). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Sukirman, D. dan Djumhana, N. (2006). Perencanaan Pembelajaran.


Bandung: UPI Press.

I. Kunci Jawaban Tes Formatif


Nomor Kunci
Soal Jawaban
1 C
2 A
3 E
4 E
5 B
6 D
7 C
8 E
9 B
10 A

121
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019

MODUL 6

PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK

KEGIATAN BELAJAR 4

APLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK

Penulis:

Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

122
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan .................................................................................................... 124


B. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 126
C. Sub-Capaian Pembelajaran ………………………………………………….. 126
D. Uraian Materi ……………………………………………………………….. 127
1. Hakikat Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK ………………………….. 127
2. Jenis-jenis Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK ……………………….... 133
3. Karakteristik Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK ……………. 135
4. Prosedur Penyusunan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK …… 137
5. Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
158
Pembelajaran di SD ………………………………………………………
E. Forum Diskusi …………………………………………………..................... 162
F. Rangkuman ...................................................................................................... 162
G.Tes Formatif ………………………………………………………………… 163
H.Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 168
I. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………………………………. 169
J. Tes Sumatif …………………………………………………………………. 170
K. Kunci Jawaban Tes Sumatif ……………………………………………….. 186

123
A. Pendahuluan
Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik
terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada
pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari berbagai mata
pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan subtema sebagai
pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tematik
terpadu, guru harus memahami kekhasan pada setiap bidang studi meliputi
hakikat, tujuan bidang studi, tujuan pembelajaran bidang studi, objek kajian,
struktur materi, konten materi, pedagogi konten, dan karakteristik lainnya dari
setiap bidang studi yang dipadukan. Selain itu, dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2A ayat (1)
dinyatakan bahwa muatan informatika pada jenjang SD dapat digunakan
sebagai alat pembelajaran. Dengan demikian, Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) menjadi sebuah keharusan untuk diintegrasikan dalam
pembelajaran di SD sebagai alat bantu pembelajaran. Dengan banyaknya
aplikasi berbasis TIK yang tersedia baik berbayar maupun tidak, menuntut
guru untuk dapat memilihnya sesuai dengan karakteristik peserta didik SD dan
mempelajarinya agar dapat menggunakannya dalam pembelajaran di SD untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

Kegiatan Belajar 4 ini membahas tentang karakteristik aplikasi pembelajaran


tematik berbasis TIK dan cara menyusunnya untuk digunakan dalam
pembelajaran di SD. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 4 memandu peserta
untuk mempelajari tentang: (1) hakikat aplikasi pembelajaran berbasis TIK;
(2) jenis-jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK; (3) karakteristik aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK; (4) prosedur penyusunan aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK; dan (5) penggunaan aplikasi pembelajaran

124
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kelima materi pokok dalam
Kegiatan Belajar 4 pada modul ini dilengkapi dengan bahan tayang, contoh,
dan video pembelajaran menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis
TIK untuk memperkuat pemahaman peserta tentang aplikasi pembelajaran
tematik berbasis TIK, cara menyusun, dan menggunakannya dalam
pembelajaran di SD.

Materi Kegiatan Belajar 4 pada modul ini relevan dengan tuntutan


pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di
SD. Kegiatan Belajar 4 pada modul ini juga membahas tentang aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK, mulai dari hakikat, cara menyusun dan
menggunakannya dalam pembelajaran yang relevan dengan karakteristik
pembelajaran di SD. Selain itu, pembahasan tentang aplikasi pembelajaran
tematik berbasis TIK, cara menyusun, dan menggunakannya dalam
pembelajaran di SD sangat diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan
relevan dengan kompetensi guru SD utamanya kompetensi profesional terkait
pengembangan media pembelajaran mengingat aplikasi pembelajaran
merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan
oleh guru untuk menguatkan proses dan hasil belajar peserta didik.

Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri atas uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan
pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian
belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan
langkah-langkah berikut.
125
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.

B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 4 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun
sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian.

C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai hakikat dan jenis-jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK.
2. Menguasai karakteristik aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK
3. Menguasai cara menyusun aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK.
4. Menyusun aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK.
5. Menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK dalam
pembelajaran di SD.
126
D. Uraian Materi
1. Hakikat Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK
Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era keterbukaan informasi,
komputerisasi, komputasi, dan automasi atau disebut juga dengan era
transformasi digital dan era disrupsi yang ditandai dengan munculnya
mesin-mesin robotik cerdas (artificial intelligence) dan internet yang masif
(internet of things) dimana teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK)
mengambil peran pada seluruh aspek tatanan hidup manusia termasuk
pendidikan. Transformasi yang sangat masif dan revolusioner dalam dunia
pendidikan termasuk pendidikan nasional memaksa sistem pendidikan
untuk dapat menyesuaikan diri dengan arus transformasi tersebut supaya
tidak tenggelam kedalam arus transformasi negatif yang dapat
membahayakan masa depan anak bangsa. Adaptasi terhadap transformasi
ini dilakukan secara cerdas melalui transformasi cara hidup termasuk cara
belajar peserta didik yang mengintegrasikan TIK dengan tetap
mempertahankan hakikat pendidikan nasional sebagai dasar implementasi
pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 (Iriawan, 2019, hal. 1).

Transformasi cara hidup termasuk cara belajar merupakan bentuk revolusi


sosial sebagai penyesuaian terhadap kebutuhan dan tuntutan pada Era
Revolusi Industri 4.0 yang di antaranya diprakarsai oleh Jepang melalui
Society 5.0. Pada era ini, peran guru dalam memberikan pengetahuan
secara mekanistis (transfer of knowledge) telah digantikan oleh teknologi,
sehingga peran guru harus ditransformasi agar melakukan peran lainnya
yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi. Pembelajaran tidak lagi
berorientasi materi (materialistis) dan intelektualitas, tetapi lebih
berorientasi kepada proses, sikap, dan keterampilan hidup peserta didik
yang dibutuhkan pada saat ini dan masa mendatang sehingga mereka dapat
hidup dengan layak di lingkungan masyarakatnya termasuk masyarakat
global.

127
Perubahan orientasi pembelajaran pada Era Revolusi Industri 4.0 juga
menyebabkan pergeseran orientasi tentang belajar yang sebelumnya
dimaknai melalui pandangan beberapa aliran teori belajar di antaranya
behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, sosial, dan konstruktivisme
sosial menjadi teori belajar yang relevan dengan tuntutan revolusi digital
dan disrupsi seperti teori belajar aliran konektivisme yang
terimplementasikan melalui MOOCs (massive open online courses) dengan
berbagai platform yang tersedia. Aliran teori belajar ini memandang bahwa
proses belajar tidak hanya terjadi pada seorang individu saja, tetapi terjadi
pada suatu jaringan yang membentuk sistem. Aliran teori belajar ini lebih
progresif dan revolusioner karena membahas tentang proses belajar yang
terjadi pada sebuah sistem jaringan serta hubungan antara individu dan
sistem jaringan yang tidak dijelaskan oleh teori-teori belajar sebelumnya.

Era Revolusi Industri 4.0 sebagai era disrupsi memiliki ciri-ciri, di


antaranya: (1) perubahan yang masif, cepat, dengan pola yang sulit ditebak
(volatility); (2) perubahan yang cepat menyebabkan ketidakpastian
(uncertainty); (3) terjadinya kompleksitas hubungan antarfaktor penyebab
perubahan (complexity); dan (4) kekurangjelasan arah perubahan yang
menyebabkan ambiguitas (ambiguity). Pembelajaran yang relevan supaya
peserta didik dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan tuntutan pada era
disrupsi ini adalah pembelajaran yang penuh dengan keterbukaan,
memandirikan, dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik
supaya mereka cerdas terhadap informasi yang diterimanya selama
pembelajaran di dalam dan luar sekolah. Informasi yang didapatkan oleh
peserta didik secara cerdas melalui proses perseptual, memorial, dan
introspeksi dapat menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka.
Dengan kata lain, pembelajaran yang dibutuhkan pada era disrupsi ini
adalah pembelajaran yang memperkuat literasi data, literasi teknologi, dan
literasi manusia sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Data
berperan sebagai pesan pembelajaran yang bisa bertransformasi menjadi
informasi dan pengetahuan, teknologi sebagai alat pendukung
pembelajaran, dan manusia sebagai subjek pembelajaran.
128
Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran yang relevan dengan Era Revolusi
Industri 4.0 sebagai era disrupsi memiliki beberapa ciri, di antaranya:
a. Pembelajaran yang diarahkan oleh peserta didik sendiri (self-directed
learning)
b. Pembelajaran dengan multisumber belajar (multi-souces)
c. Pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning)
d. Pembelajaran berbasis TIK (ICT based learning)
e. Pembelajaran yang adaptif (adaptive learning)
f. Pembelajaran yang dapat membangun cara pandang (growth mindset)

Peran guru dalam pembelajaran yang berorientasi kepada proses transfer


pengetahuan (transfer of knowledge) pada era disrupsi dapat digantikan
dengan teknologi, sehingga guru dapat mengoptimalkan peran utamanya
dalam membimbing, memotivasi, mengarahkan, dan memfasilitasi aktivitas
belajar peserta didik dengan memanfaatkan TIK secara aman baik fisik
maupun mental.

Revolusi industri yang terjadi pada setiap tatanan hidup manusia


mendorong terjadinya revolusi dalam bidang pendidikan. Revolusi Industri
4.0 mendorong terjadinya transformasi digital dalam bidang pendidikan
yang disebut sebagai Pendidikan 4.0 sebagai respon terhadap kebutuhan
Revolusi Industri 4.0 (Anealka, 2018). Menurutnya, pada era ini manusia
menjadi sentral perubahan berbasis teknologi yang menghasilkan inovasi
dalam berbagai hal sehingga mengubah seluruh tatanan hidup manusia
(disruptif). Munculnya teknologi dalam dunia pendidikan yang semakin
masif utamanya dengan munculnya penggunaan internet dalam setiap
aktivitas kehidupan manusia termasuk praktik pendidikan (internet of
things) menyebabkan pergeseran orientasi praktik pembelajaran yang tidak
lagi berorientasi kepada aspek kognitif (intelektualitas) dan penguasaan
materi pembelajaran (materialistis).

129
Kasali (2018) menggambarkan era transformasi digital sebagai era
perkembangan teknologi yang telah mampu menghilangkan batas antara
fisik, digital, dan dunia biologis. Pada era ini, manusia berkompetisi untuk
melakukan inovasi berupa teknologi untuk mempermudah setiap aktivitas
manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Era transformasi digital
khususnya dalam bidang pendidikan telah mengubah paradigma tentang
belajar yang semula terjadi pada diri individu (behaviorisme, kognitivisme,
dan konstruktivisme) menjadi terjadi pada jaringan (konektivisme).
Menurut teori belajar ini, belajar dapat terjadi pada jaringan dimana setiap
individu dalam jaringan saling berinteraksi untuk menghidupkan
jaringannya, sampai akhirnya jaringan dapat memberikan kontribusi
terhadap setiap individu yang terlibat dalam jaringan. Teori belajar ini
membahas tentang proses belajar yang terjadi tidak hanya dalam diri
individu saja, tetapi juga proses yang terjadi dalam jaringan.

Implementasi teori belajar pada era transformasi digital adalah membangun


interaksi positif antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta
didik dengan semua sumber belajar melalui jaringan TIK. Peran TIK dalam
jaringan adalah sebagai alat bantu atau alat pendukung pembelajaran,
bukan sebagai subjek pendidikan yang dapat menggantikan peran guru
secara keseluruhan. Interaksi positif yang terjadi dalam pembelajaran
menggunakan jaringan TIK akan lebih optimal ketika kontrol yang ketat
dapat dilakukan oleh peserta didik dan seluruh pihak yang terlibat dalam
praktik pendidikan. Dengan demikian, peran TIK dalam pendidikan adalah
untuk memperkuat proses interaksi tersebut yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Pesatnya perkembangan teknologi pada era transformasi digital


menghadirkan peluang dan tantangan dalam bidang pendidikan terutama
terkait fasilitasi tumbuh kembang peserta didik. Risakotta (dalam Azzet,
2011, hal. 73) menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada era
130
transformasi digital sebaiknya dilaksanakan secara berkualitas melalui
proses membangun sikap aktif-produktif dibanding pasif-reseptif dan sikap
kritis yang bertanggung jawab dibanding dengan sikap kritis yang
dogmatis-idealogis. Dengan demikian, proses pembelajaran akan
berkualitas jika difasilitasi oleh guru yang memiliki kecakapan literasi
digital, literasi teknologi, dan literasi manusia yang memadai sehingga
mereka memiliki kemampuan dan kesadaran untuk menggunakan TIK
secara cerdas dan aman bagi peserta didik (Yahya, 2018, hal. 13-14).

Gilster (1997) mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan untuk


memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dengan
penekanan pada pemikiran kritis dalam menggunakan TIK. Menurutnya,
literasi digital tidak hanya dimaknai sebagai kecakapan dalam
menggunakan teknologi digital dalam mencari sumber informasi, namun
juga sebagai kesadaran kritis dalam memanfaatkan teknologi digital.
Dengan demikian, literasi digital merupakan kesadaran, sikap, dan
kemampuan individu untuk secara tepat menggunakan alat dan fasilitas
digital untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan,
mengevaluasi, menganalisis, dan mensintesis sumber daya digital,
membangun pengetahuan baru, membuat ekspresi media, dan
berkomunikasi dengan orang lain dalam konteks spesifik situasi kehidupan
untuk memungkinkan tindakan sosial yang konstruktif dan untuk
merefleksikan proses.

Eshet (2004) merinci indikator kecakapan literasi digital sebagai berikut:


a. Memproduksi dan mengomunikasikan informasi
b. Mengonstruksi pengetahuan
c. Menyaring dan mengelola informasi
d. Kesadaran tentang nilai-nilai tradisional
e. Membaca dan memahami materi yang tidak berurutan dan dinamis
f. Kesadaran dalam membangun jejaring
g. Berpikir kritis dalam mengambil informasi
131
Menurutnya, guru yang memiliki kecakapan literasi digital dapat memaknai
secara positif pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran sehingga
mampu memperkuat peran guru dalam membentuk generasi yang kreatif,
inovatif, serta kompetitif. Generasi demikian dapat dihasilkan melalui
proses pembelajaran yang mengutamakan proses-proses berpikir visioner
dan inovatif untuk menghadapi perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang masif. Proses pembelajaran dengan mengintegrasikan
teknologi digital harus tetap relevan dengan hakikat pendidikan sebagai
upaya memanusiakan manusia, sehingga peran guru sebagai pendidik tidak
dapat digantikan oleh teknologi digital yang hanya sebagai alat bantu
pembelajaran.

Memaknai Era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era transformasi


digital dengan karakteristik di atas, kegiatan pembelajaran dituntut untuk
mengurangi penerapan metode ceramah untuk mentransfer pengetahuan
(transfer of knowledge) dan meningkatkan proporsi aktivitas mengonstruksi
pengetahuan oleh peserta didik menggunakan media pembelajaran yang
inovatif, salah satunya aplikasi pembelajaran berbasis TIK. Kegiatan
pembelajaran tidak hanya proses interaksi antarpeserta didik, antara guru
dengan peserta didik, melainkan juga adanya interaksi antara media yang
digunakan guru dengan peserta didik. Aplikasi pembelajaran baik yang
tersedia berbayar maupun tidak memiliki peran penting dalam
pembelajaran sebagai sarana penunjang aktivitas belajar supaya efektif.

Aplikasi merupakan sebuah program komputer berbentuk perangkat lunak


yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus oleh
penggunanya untuk tujuan tertentu. Sedangkan aplikasi pembelajaran
merupakan perangkat lunak yang dibuat atau dirancang untuk tujuan
tertentu dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik dalam
pembelajaran untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, serta
kemampuan peserta didik sehingga dampaknya akan mendorong semangat
132
belajar mereka. Aplikasi pembelajaran berperan sebagai sarana penunjang
atau pendukung pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar,
sehingga perannya tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan.

Dalam pembelajaran berbasis TIK, guru mempunyai peran penting karena


selama pembelajaran berlangsung peserta didik akan sering terlibat dengan
komputer baik perangkat keras maupun lunak. Salah satu peran guru dalam
meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis TIK di kelas, yaitu
melakukan kontrol yang ketat terhadap peserta didik SD khususnya selama
pembelajaran berlangsung karena mereka belum memiliki kontrol diri yang
kuat. Suprihatinngrum (2013: 325) menyatakan bahwa keunggulan
pembelajaran berbasis TIK dengan aplikasi komputer, yaitu:
a. Aplikasi komputer dapat mengajarkan konsep-konsep, aturan, prinsip,
langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks.
b. Aplikasi komputer berprogram cocok digunakan untuk pembelajaran
mandiri.
c. Aplikasi komputer dapat melatih kemampuan motorik peserta didik jika
pembelajaran dikemas dalam bentuk game dan simulasi.
d. Aplikasi komputer juga mampu menyediakan pembelajaran berupa
video yang isinya dapat menggugah perasaan dan sikap peserta didik.

Dalam proses pembelajaran, aplikasi pembelajaran berbasis TIK akan


membantu tugas guru agar proses belajar mengajar baik di dalam mupun di
luar kelas menjadi lebih baik. Oleh karenanya penguasaan beberapa
aplikasi pembelajaran berbasis TIK oleh guru menjadi keharusan dalam
rangka meningkatkan profesionalisme guru.

2. Jenis-jenis Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK


Aplikasi pembelajaran berbasis TIK mencakup integrasi antara perangkat
keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dapat berupa: komputer,
scanner, speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori,

133
kamera digital, kamera video, dan sebagainya, sedangkan perangkat lunak
pada umumnya telah tersedia meliputi:
a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual
(berupa tulisan) maupun gambar.
b. Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk membuat slide presentasi
untuk menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat
media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.
c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat digunakan untuk
membuat media yang berupa grafik dan membuat simulasi.
d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti Microsoft Paint,
Correl Draw, dan lain-lain.
e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead,
Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, dan lain-lain.
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor,
LMMS, Ardour, dan lain-lain.
g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia Flash, Anime
Studio, FotoMorph, dan lain-lain.
h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java,
dan lain-lain.
i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes,
CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Geometer Scetchpad, dan lain-lain.
j. Aplikasi berbasis Android, seperti:
1) Emaze digunakan untuk membuat presentasi yang menarik.
2) Plickers membantu guru untuk melakukan penilaian secara formatif
menggunakan kode.
3) ZipGrade yang merupakan aplikasi penilaian dengan gradasi dimana
peserta didik dapat langsung menerima umpan balik penilaian dan
melihat skor tes setelah mereka selesai mengerjakan soal tanpa perlu
menunggu mesin Scantron atau pemindai.

134
4) WriteAbout adalah sebuah platform tempat peserta didik dapat
menulis, memberi dan menerima umpan balik satu sama lain, dan
memublikasikan karya mereka, sehingga guru dapat memberikan
saran dan masukan.
5) Kaizena untuk memberikan umpan balik secara cepat melalui suara,
bahkan peserta didik tidak perlu menunggu guru memeriksa pekerjaan
mereka, sebaliknya mereka dapat meminta saran dan umpan balik
yang dibutuhkan.
6) Storyboard That dapat digunakan untuk membantu peserta didik
membuat storyboard yang berkaitan dengan kebahasaan atau sejarah.
7) Aurasma yang memungkinkan guru untuk membuat gambar-gambar
yang memicu peserta didik memahami pelajaran dan memperkaya
mereka dengan pengalaman visual.
8) PlagScan yang dapat membantu guru untuk melacak upaya
plagiarisme oleh peserta didik dari karyanya.
9) Edmodo adalah media sosial online yang khusus dirancang untuk
digunakan di kelas dimana guru dapat membuat akun dan
mengundang peserta didik serta orangtuanya agar ketiganya
terhubung.

k. Aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator, QuizMaker,


KAHOOT, dan lain-lain.
Dari berbagai jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK, tidak ada
satupun aplikasi yang paling baik melainkan tergantung pada kebutuhan
dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, guru harus melakukan
analisis terhadap kebutuhan dan tujuan pembelajaran, serta ketersediaan
aplikasi-aplikasi di atas untuk digunakan dalam pembelajaran.

3. Karakteristik Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara
tematik terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran
Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di
kelas tinggi. Pada pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari

135
berbagai mata pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan
subtema sebagai pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran
dilaksanakan secara tematik terpadu, guru harus memahami kekhasan pada
setiap bidang studi meliputi hakikat, tujuan bidang studi, tujuan
pembelajaran bidang studi, objek kajian, struktur materi, konten materi,
pedagogi konten, dan karakteristik lainnya dari setiap bidang studi yang
dipadukan. Selain itu, dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2A ayat (1) dinyatakan
bahwa muatan informatika pada jenjang SD dapat digunakan sebagai alat
pembelajaran. Dengan demikian, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
menjadi sebuah keharusan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran di SD
sebagai alat bantu pembelajaran. Dengan banyaknya aplikasi berbasis TIK
yang tersedia baik berbayar maupun tidak, menuntut guru untuk dapat
memilihnya sesuai dengan karakteristik peserta didik SD dan
mempelajarinya agar dapat menggunakannya dalam pembelajaran di SD
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat, secara tidak langsung


mendorong dunia pendidikan untuk lebih optimal dalam mengembangkan
potensi peserta didik. Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran dapat
mempermudah dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK berfungsi untuk mengembangkan
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara
holistik sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif selama
pembelajaran berlangsung. Karakterisitik aplikasi pembelajaran tematik
berbasis TIK harus disesuaikan dengan karakteristisk pembelajaran

136
tematik. Sejalan dengan pendapat Hajar (2013) karakteristik aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK adalah sebagai berikut:
a. Penggunaannya tetap berpusat pada peserta didik.
b. Memperkuat pengalaman langsung yang dilakukan peserta didik.
c. Penggunaannya tetap mengintegrasikan berbagai materi dari semua mata
pelajaran yang terikat pada tema atau subtema pembelajaran.
d. Memperkuat penyajian konsep dari berbagai materi pelajaran pada
semua mata pelajaran yang terikat pada tema atau subtema
pembelajaran.
e. Penggunaannya bersifat fleksibel.
f. Tetap mempertimbangkan minat dan kebutuhan peserta didik.
g. Tetap menerapkan prinsip belajar sambil bermin dan menyenangkan.
h. Penggunaannya tetap memfasilitasi komunikasi antarpeserta didik,
peserta didik dengan guru sumber belajar.
i. Berorientasi pada keterampilan hidup peserta didik bukan terhadap
materi pembelajaran.
j. Berorientasi pada proses daripada hasil pembelajaran.

Aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK harus dipilih dengan


mempertimbangkan banyak faktor seperti tema, subtema, karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, dimensi pengetahuan, dan faktor lainnya
yang terkait dengan efektivitas proses pembelajaran. Kemampuan guru
dalam menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK
merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis
aplikasi yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran di SD. Dengan
demikian, karakteristik aplikasi pembelajaran berbasis TIK harus sejalan
dengan karakteristik pembelajaran tematik dan karakteristik peserta didik
agar mampu mengembangkan kompetensi peserta didik secara holistik.

4. Prosedur Penyusunan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


Peserta didik hidup dan berkembang di era transformasi digital yang
disruptif, sehingga Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal
yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan mereka termasuk
137
pendidikan. Dengan TIK segala hal bisa dilakukan dengan cepat, mudah,
praktis, dinamis, dan murah begitu juga dengan pembelajaran di SD.
Aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK sangat relevan dengan
pembelajaran di SD untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK akan sangat menunjang
kualitas proses pembelajaran jika dikembangkan atau disusun oleh guru
sendiri menggunakan fasilitas aplikasi lainnya yang telah tersedia sesuai
dengan prosedur baku yang relevan dengan setiap aplikasi yang ada.

Prosedur dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran tematik berbasis


TIK disesuaikan dengan jenis perangkat keras atau lunak yang dipilih serta
fungsinya. Berikut merupakan prosedur pengembangan aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK:
a. Meninjau tujuan pembelajaran, hasil belajar yang diinginkan,
karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan.
b. Menentukan karakteristik aplikasi yang paling baik untuk digunakan
dalam pembelajaran.
c. Mengkaji aplikasi dan materi pembelajaran yang ada.
d. Mengadaptasi aplikasi pembelajaran yang tersedia.
e. Menentukan format dan isi aplikasi.
f. Membuat rancangan aplikasi.
g. Memeriksa alur ide yang dituangkan dalam aplikasi.
h. Melakukan evaluasi formatif.
i. Mengujicoba aplikasi dalam pembelajaran nyata.
j. Melakukan perbaikan aplikasi.

Prosedur penyusunan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK yang


dapat dilakukan oleh guru terdiri atas:
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat materi
pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang akan diajarkan berdasarkan
138
kurikulum atau kompetensi yang ingin dicapai. Sumber-sumber ini dapat
berupa buku guru, buku siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau sumber-
sumber di internet.
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) aplikasi pembelajaran dan urutan
penyajian materi serta bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran
yang diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill,
latihan, tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan, atau
pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber-sumber
yang ada dan menyajikannya secara singkat dengan bahasa yang
sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan ilustrasi atau visualisasi
dalam bentuk gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video
menggunakan aplikasi-aplikasi lain yang tersedia sebagai berikut:
1) Microsoft Word
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan materi
pembelajaran berupa tulisan ataupun gambar, kemudian mencetaknya
dan dibagikan kepada peserta didik dalam pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas.
2) Microsoft Powerpoint
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan materi
pembelajaran berupa tulisan, suara/audio, video maupun animasi yang
kemudian dapat digunakan untuk membuat slide presentasi dalam
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
3) Microsoft Excel
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan materi
pembelajaran berupa angka untuk diolah dalam bentuk tabel atau
grafik.

139
4) Aplikasi pengolah gambar seperti Microsoft Paint dan Correl Draw
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan gambar untuk
diedit dan diolah sebagai citra yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
5) Aplikasi pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead,
Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan seperti
gambar, video, materi berupa tulisan, audio/musik, yang nantinya
dipadukan atau diedit menjadi gambar bergerak untuk kebutuhan
pembelajaran.
6) Aplikasi pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor,
LMMS, Ardour, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan berbentuk
audio atau suara yang diolah oleh perangkat sebagai suara yang
relevan dengan kebutuhan pembelajaran
7) Aplikasi animasi seperti Macromedia Flash, Anime Studio,
FotoMorph, dan lain-lain. Langkah yang dilakukan adalah dengan
menyiapkan bahan untuk diolah menggunakan perangkat dalam
bentuk animasi yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran.
8) Aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator, QuizMaker,
KAHOOT, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan berupa
soal tes terutama berbentuk pilihan banyak, kemudian menuliskannya
dalam perangkat penilaian tersebut, selanjutnya perangkat secara
otomatis akan mengolah hasil tes.

140
Contoh:
Membuat media pembelajaran tematik menggunakan aplikasi Microsoft
Office PowerPoint
a. Menyisipkan Gambar Tak Bergerak dari komputer di Slide Anda
Gambar tak bergerak adalah gambar yang diam atau tidak memiliki animasi.
Format file dari gambar ini adalah *jpg* atau *png*, gambar tak bergerak ini
disediakan oleh aplikasi Microsoft PowerPoint yaitu ClipArt, selain itu
gambar tak bergerak ini juga bisa dimasukkan dari direktori komputer kita
seperti foto, wallpaper, icon, dan lain-lain. Adapun cara menyisipkan gambar
tak bergerak adalah sebagai berikut:
1) Klik tempat yang Anda inginkan untuk menyisipkan gambar di slide
2) Pada tab Sisipkan (insert) dalam grup Gambar (picture), klik Gambar
(picture)

3) Dalam kotak diaolg yang terbuka, telusuri ke gambar yang ingin Anda
sisipkan. Klik gambar tersebut, lalu klik Sisipkan (insert).

Tips: Jika ingin menyisipkan beberapa gambar pada saat yang


sama, tekan dan tahan tombol Ctrl sambil memilih semua
gambar yang ingin Anda sisipkan.

b. Menyisipkan Gambar Bergerak dari komputer di Slide Anda


Salah satu keunggulan dari aplikasi Microsoft PowerPoint yaitu bisa
menampilkan animasi gambar bergerak dengan format file animasi gambar
bergerak ini adalah *gif*. Adapun cara menyisipkan gambar bergerak adalah
sebagai berikut:

141
1) Klik menu Design > Background Style > Format Background
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah Klik Menu Design lalu
Klik Scrool tanda panah pada Background Style di sebelah kanan, setelah itu
Anda Klik Format Background.

2) Pilih gambar yang akan dijadikan Background Slide

3) Klik Close pada tampilan menu Format Backgroud


Setelah berhasil merubah background dengan gambar atau foto yang Anda
inginkan, maka langkah selanjutnya anda perlu mengklik Close pada menu
Format Background, setelah itu Anda perlu menekan Ctrl +Z atau Undo untuk
membuat ukuran gambar yang Anda jadikan background menjadi
proporsional.

142
Jadi gambar yang Anda masukkan pada slide PowerPoint perlu disesuaikan,
hal ini dikarenakan ukuran gambar itu bervariasi sedangkan ukuran slide nya
tetap. Untuk itu, kita perlu menyesuaikan ukuran gambar dengan ukuran slide
yaitu dengan cara menekan Ctrl+Z.
4) Hapus kotak teks yang tersedia
5) Masukkan Shape dengan bentuk oval
Caranya dengan mengklik Insert, lalu klik Shape kemudian pilih shape yang
berbentuk oval

6) Drag Shape
Caranya klik tahan dan klik kiri kemudian tarik dari kiri ke kanan

143
7) Hilangkan garis pinggir atau outline dari Shape
Agar Shape yang kita buat tadi kelihatan lebih bagus dan menyatu dengan
background-nya, maka kita perlu menghilangkan garis pinggirnya. Caranya
bisa dilakukan dengan klik 2x pada shape tersebut, lalu nanti di bagian atas
toolbar akan muncul fitur menu untuk mengedit shape tersebut.
Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah klik Scrool tanda panah Outline,
lalu klik No Outline, setelah itu garis pinggirnya akan terlihat.

8) Format Shape
Selanjutnya kita perlu memformat shape untuk mengatur opacity-nya,
sehingga shape tersebut kelihatan transparan. Caranya bisa dilakukan dengan
klik kanan pada shape lalu klik format shape.

144
9) Atur opacity untuk membuat shape jadi transparan
Caranya bisa dilakukan dengan menggeser Scroll Opacity ke kanan menjadi
68%.

10) Ketik tulisan pada shape


Caranya klik Shape dan ketik tulisan yang kita inginkan, jangan lupa untuk
mengatur jenis font dan ukuran font-nya.

145
11) Masukkan animasi gambar bergerak
Langkah selanjutnya kita akan memasukkan animasi gambar bergerak format
*gif”. Caranya bisa dilakukan dengan klik menu Insert, lalu klik Picture,
setelah itu akan muncul halaman direktori komputer kita. Selanjutnya kita
perlu memilih gambar animasi format *gif” yang terdapat dalam direktori
komputer kita. Setelah selesai memilih gambar bergerak, maka langkah
selnjutnya klik tombol Insert.

12) Atur ukuran dan letak animasi gambar bergerak


Setelah kita berhasil memasukkan animasi gambar bergerak, maka kita perlu
mengatur ukurannya yang bisa dilakukan dengan mengkik gambar tersebut,
lalu arahkan pointer Anda ke titik-titik yang terdapat di pinggir gambar,
setelah itu perkecil gambarnya.

146
13) Berikan suara pada slide presentasi
Caranya bisa dilakukan dengan klik Transitions, lalu klik scroll tanda panah di
sebelah kanan Sound. Setelah klik scroll, maka seanjutnya anda pilih suara
atau musik yang Anda inginkan.

14) Ulangi pada Slide berikutnya

147
Contoh:
Membuat penilaian pembelajaran dengan memanfaatkan Platform Learning
Games KAHOOT
Membuat salah satu dari 4 permainan yang tersedia (Kuis, Diskusi, Survey, dan
Campuran).
Permainan kuis ini bisa digunakan pada saat pretes sebelum masuk pada materi
baru, latihan, postes, penguatan materi, remedial, pengayaan, dan lainnya.
Sebelum memulai membuat KAHOOT-Kuis, kita siapkan dulu daftar soal dan
jawaban, gambar, atau video pendukung agar memudahkan dalam mengelolanya
dikarenakan dalam pembuatan KAHOOT harus terkoneksi dengan internet.
Langkah-langkah dalam pembuatan KAHOOT-Kuis adalah sebagai berikut:
a. Silahkan buka https://getkahoot.com maka akan diarahkan pada laman seperti
gambar berikut:

148
b. Bagi yang belum memiliki account, silahkan daftar dulu dengan mengklik
GET MY FREE ACCOUNT pada layar kanan atas.

c. Selanjutnya akan muncul pilihan pengguna KAHOOT sebagai guru, peserta


didik, masyarkat umum, atau pekerja. Pilih Teacher (Guru) sesuai dengan
profesi.

149
d. Langkah selanjutnya adalah mengisi identitas sesuai dengan kolom yang telah
disediakan, mulai dari nama sekolah, nama pengguna, alamat email, dan
password. Setelah lengkap klik Join KAHOOT!

e. Pada langkah selanjutnya, kita akan diarahkan pada tampilan permainan apa
yang akan kita ciptakan, yaitu Kuis.

150
f. Langkah selanjutnya, kita harus mengisi identitas Kuis pada laman yang
dibuat, mulai dari: (1) Judul Kuis; (2) Deskripsi Singkat; (3) Penggunanya
(dalam contoh ini everyone ); (4) Credit (identitas pembuat kuis); (5) Bahasa
yang Digunakan; dan (6) Sasaran Kuis (Sekolah). Jika sudah klik Ok Go pada
pojok kanan atas untuk melanjutkan ke laman berikutnya.

g. Pada langkah selanjutnya, kita memasukkan butir soal dengan cara mengklik
tanda plus.

151
Soal yang diisikan harus memenuhi syarat: (1) pertanyaannya harus singkat,
padat, dan jelas; (2) batasan waktu untuk mengerjakan ditentukan oleh guru
contoh 20 detik; (3) menuliskan alternatif jawaban; dan (4) mengisikan kunci
jawaban dengan cara mengklik centang pada jawaban yang telah ditentukan
hingga berubah menjadi warna hijau; (5) menuliskan keterangan sumber soal;
dan (6) memasukkan gambar dengan cara mengklik kotak gambar sehingga
akan muncul pilihan lokasi folder tempat gambar yang akan diambil dari
komputer, atau bisa juga dengan menyeret dan menaruh gambar dari komputer
ke lokasi kotak gambar yang telah disediakan tersebut.
h. Langkah selanjutnya klik Next pada pojok kanan atas untuk lanjut ke butir
nomor 2 dan seterusnya.

i. Butir soal nomor 2 dan seterusnya ditambah dengan cara mengklik tanda plus
dan tanda lainnya, seperti: (1) gambar pensil untuk megedit soal yang telah
dibuat; (2) gambar kertas ganda untuk mengcopy soal; dan (3) gambar
keranjang sampah untuk menghapus. Jika sudah selesai semuanya klik save
pada pojok kanan atas untuk menyimpan hasil pekerjaan.

152
j. Langkah selanjutnya, soal yang sudah tersimpan dan terpublikasikan untuk
digunakan masih bisa diedit. Sebelum digunakan oleh peserta didik, Kuis juga
bisa dicoba sendiri dengan mengklik tombol review. Jika akan langsung
menggunakan Kuis bisa dengan meng-klik tombol Play It, dan terakhir bisa
menyebarkan tautan kuis yang kita buat ke media sosial dengan tombol Share
It.

153
Contoh:
Penggunaan Aplikasi Berbasis Android dalam Pembelajaran Tematik
Menggunakan Aplikasi Emaze
Guru dapat menggunakan aplikasi Emaze untuk membuat presentasi yang
menaris dan mudah diingat oleh peserta didik. Emaze adalah software
presentasi online yang dibuat dengan teknologi html 5. Penggunanya dapat
membuat, menentukan, dan membagikan presentasi mereka melalui cloud-
based System. Tak hanya buat guru, peserta didik pun daat menggunakan alat
ini untuk membuat presentasi dengan berbagai topik dengan cara:
a. Ketik www.emaze.com pada browser Anda kemudian login (bisa dengan
akun facebook, google, dll.)

154
b. Jika sudah berhasil login maka tampilannya seperti di bawah ini.

c. Pilih Create kemudian pilih kategori yang ingin Anda buat.

155
d. Pilih template yang Anda suka (ada kategori template seperti bisnis,
edukasi, dll.)

e. Jika sudah, lalu klik saja template yang Anda pilih maka tampilannya
akan seperti ini (sekilas mirip Powerpoint). Namun bisa kita kreasikan
sesuai keinginan. Tombol-tombol pilihan hampir sama dengan
Powerpoint.

156
f. Jika ingin menyimpan, tinggal klik menu save di bawah maka akan
muncul tampian seperti di bawah ini. Pilih jenis file yang Anda unduh,
jika Anda memilih file Emaze maka Anda diwajibkan untuk mengunduh
Emaze viewer dahulu (klik saja tulisan kecil di bawahnya)

g. Jika Anda akan mengunduh Emaze Viewer, tinggal klik download di


bawah.

157
5. Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
Pembelajaran di SD
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Interaksi yang terjadi dilakukan dalam rangka menyampaikan pesan berupa
pengetahuan yang harus dikuasai peserta didik melalui proses belajar
sehingga perilakunya berubah ke arah positif. Pengetahuan merupakan
informasi yang telah dibuktikan dan diyakini kebenarannya oleh peserta
didik melalui proses perseptual menggunakan alat indera, memorial dengan
melibatkan teori-teori yang ada, dan introspeksi melalui mengkaji hasil-
hasil kajian orang lain sehingga peserta didik dapat membuat apriori yang
dipercayainya tentang pengetahuan tersebut. Dengan demikian, tujuan dari
pembelajaran adalah supaya peserta didik mendapatkan pengetahuan yang
baik, perlu, dan bermanfaat bagi hidupnya dan bagi masyarakat baik lahir
maupun batin.

Pada Era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era transformasi digital dan
era disrupsi, peran guru dalam menyampaikan pengetahuan (transfer of
knowledge) dapat digantikan oleh teknologi digital sehingga guru dapat
mengoptimalkan perannya dalam membimbing, memotivasi, mengarahkan,
dan memfasilitasi peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Dengan
kata lain, guru dapat mengoptimalkan perannya dalam melakukan proses
momong, ngemong, dan among selama pembelajaran dengan bantuan
teknologi digital. Teknologi digital hanya berperan sebagai alat bantu atau
alat pendukung pembelajaran bukan sebagai subjek pembelajaran, sehingga
keberadaan dan fungsinya dapat dikendalikan oleh guru sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.

Menurut Dewantara (dalam Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 2013),


pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan umum dan pendidikan
khusus. Pendidikan umum mengajarkan peserta didik untuk dapat hidup

158
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ilmu untuk hidup), sedangkan
pendidikan khusus mengajarkan peserta didik untuk siap bekerja.
Menurutnya, jenjang SD merupakan pendidikan umum sehingga yang
diajarkan adalah ilmu tentang bagaimana peserta didik dapat hidup dengan
layak. Pengetahuan yang diajarkan kepada peserta didik harus dapat
diterapkan dalam hidupnya sehingga menjadi bermakna, tidak saja
berorientasi materi (materialistis dan intelektualitas), tetapi juga
berorientasi nilai dan keterampilan hidup supaya mereka dapat hidup
sejahtera tidak hanya lahir, tetapi juga batinnya. Pembelajaran pada era
transformasi digital yang merupakan era disrupsi akan sangat berbahaya
bagi peserta didik apabila guru tidak melakukan praktik pembelajaran
dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih dengan cara selalu berusaha
mencari tahu kebutuhannya, memberikan sesuatu yang bermanfaat dan
dibutuhkannya, dan berusaha untuk memandirikannya.

Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK dalam


pembelajaran di SD sebagai sumber dan media pembelajaran bisa
merangsang pikiran, minat dan perhatian peserta didik selama proses
pembelajaran. Agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik, maka
guru dapat menggunakan banyak aplikasi edukasi inovatif yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Penggunaan aplikasi pada pembelajaran
tematik sangat bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran
yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer (Munir,
2013). Selain itu, penggunaan aplikasi pembelajaran tematik di SD sangat
membantu berlangsungnya proses pembelajaran dalam menyampaikan materi,
memudahkan peserta didik dalam memvisualisasikan materi pembelajaran, dan
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Oleh
karena itu, guru SD harus menguasai seluruh mata pelajaran dan inovatif serta
kreatif dalam mengemas pembelajaran secara menarik dengan bantuan
aplikasi. Berikut beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi pembelajaran
tematik berbasis TIK di SD:
159
a. Memberi pemahaman yang lebih mendalam dan konkret disertai
visualisasi terhadap materi pembelajaran.
b. Memberi kemudahan bagi guru untuk menyajikan materi pembelajaran.
c. Menarik perhatian, minat, motivasi, dan kreativitas peserta didik selama
pembelajaran.
d. Pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan


aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK di SD, diantaranya:
a. Penggunaannya disesuaikan dengan tema, subtema, materi
pembelajaran, dan dikemas secara kontekstual.
b. Penggunaannya harus dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar
peserta didik.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses atau
berinteraksi dengan aplikasi tersebut.
d. Guru harus menguasai penggunaan aplikasi berbasis TIK tersebut.
e. Kontrol yang ketat harus dilakukan oleh guru selama peserta didik
berinteraksi dengan aplikasi karena peserta didik SD masih memiliki
kontrol diri yang lemah.
f. Penggunaannya harus selalu didampingi oleh guru, orang tua, atau orang
dewasa yang memiliki kemampuan literasi digital minimal pada tingkat
pemahaman terhadap bahaya TIK untuk peserta didik SD.
g. Penggunaannya tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan.

Berikut merupakan hambatan penggunaan aplikasi pembelajaran tematik


berbasis TIK dalam pembelajaran di SD menurut Aka (2017):
a. Pengembangan aplikasi pembelajaran berbasis TIK masih relatif mahal,
sehingga guru hendaknya memanfaatkan perangkat pembelajaran
berbasis TIK yang didapatkan secara gratis.
b. Memerlukan kemampuan literasi digital yang memadai, sedangkan tidak
semua guru SD memiliki kemampuan literasi digital yang baik.

160
c. Aplikasi yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas
peserta didik, sehingga guru perlu menggabungkan pembelajaran
berbasis TIK dengan tetap tidak meninggalkan aktivitas pembelajaran
yang dapat mengembangkan keterampilan peserta didik.
d. Mengurangi interaksi antara guru dan peserta didik atau bahkan
antarpeserta didik itu sendiri, sehingga guru perlu menggabungkan
pembelajaran berbasis TIK dengan tetap tidak meninggalkan aktivitas
pembelajaran yang memfasilitasi interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru dan sumber belajar.
e. Proses pembelajarannya cenderung ke arah mengajar daripada mendidik,
sehingga guru harus memperkuat perannya dalam mengembangkan
aspek sikap pada diri peserta didik.
f. Meski keberadaannya sudah semakin luas, tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet, komputer, dan jaringan listrik.
g. Semakin canggihnya peralatan TIK, dapat dimungkinkan terjadi
penyalahgunaan dalam penggunaannya, sehingga diperlukan kontrol
yang ketat oleh guru dalam pembelajaran.

Untuk menguatkan pemahaman Anda tentang cara membuat aplikasi


pembelajaran tematik berbasis TIK, lakukanlah hal-hal berikut:
a. Lakukanlah analisis kebutuhan aplikasi pembelajaran dan
kembangkanlah salah satu bentuk aplikasi pembelajaran tematik berbasis
TIK untuk pembelajaran menggunakan perangkat keras yang ada dan
perangkat lunak yang paling dikuasai.
b. Gunakan aplikasi pembelajaran tersebut dalam pembelajaran harian.
c. Amatilah setiap interaksi peserta didik dengan aplikasi pembelajaran
yang telah digunakan.
d. Catat setiap temuan tentang interaksi peserta didik dengan aplikasi
pembelajaran yang digunakan.
e. Lakukanlah penilaian dalam bentuk tes untuk melihat keterkuasaan
materi pembelajaran oleh peserta didik.
f. Lakukan analisis terhadap hasil tes dan temuan-temuan peserta didik
ketika berinteraksi dengan aplikasi pembelajaran yang digunakan.
161
E. Forum Diskusi
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Alternatif 1
Seorang guru kelas menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK
yang telah tersedia secara pabrikan di pasaran. Aplikasi pembelajaran tersebut
memindahkan materi-materi pembelajaran yang terdapat dalam Buku Guru
dan Buku Siswa untuk semua tema, subtema, dan pembelajaran sehingga guru
selama pembelajaran berlangsung hanya menayangkan aplikasi pembelajaran
tersebut melalui proyektor dan diakhiri dengan menutup pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang pembelajaran menggunakan
aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?

Alternatif 2
Seorang guru kelas telah menyusun soal-soal objektif berbentuk pilihan
banyak untuk dikerjakan oleh setiap peserta didik di rumahnya. Untuk
mengurangi penggunaan kertas, guru tersebut mengirimkan soal-soal tersebut
kepada setiap peserta didik menggunakan WhatsApp dalam format doc.
Microsoft Word.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan aplikasi
pengembangan soal oleh guru tersebut?

F. Rangkuman
Pembelajaran di SD yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan pada Era
Revolusi Industri 4.0 adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
digital sebagai alat untuk memperkuat kualitas proses pembelajaran dengan
mengurangi peran guru dalam melakukan transfer pengetahuan dan
mengoptimalkan peran guru lainnya yang utama dalam membimbing,
memotivasi, mengarahkan, dan memfasilitasi peserta didik selama
pembelajaran berlangsung. Peserta didik diperlakukan sebagai subjek
pendidikan yang mencari, mengonstruksi, dan membuktikan kebenaran

162
informasi yang didapatkannya secara perseptual, memorial, dan instrospeksi
sehingga peserta didik dapat melakukan apriori terhadap pengetahuan yang
didapatkannya.

Aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK merupakan sarana pendukung


atau penunjang pembelajaran berupa perangkat keras dan lunak komputer
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran tanpa
menggantikan peran guru secara keseluruhan. Aplikasi pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan oleh guru harus menyesuaikan dengan karakteristik
pembelajaran dan peserta didik SD, sehingga penggunaannya dapat
memotivasi belajar peserta didik. Dikarenakan peserta didik masih memiliki
kontrol diri yang lemah, maka penggunaan aplikasi pembelajaran tematik
berbasis TIK harus selalu didampingi oleh guru, orang tua, atau orang dewasa
yang memiliki kemampuan literasi digital paling tidak pada level pemahaman
terhadap bahaya TIK untuk anak. Upaya menghindarkan peserta didik SD dari
TIK bukan merupakan upaya anti-teknologi, melainkan upaya preventif untuk
mencegah dampak negatif penggunaan TIK yang kenyataannya lebih besar
daripada dampak positif untuk peserta didik SD.

G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Aplikasi pembelajaran di SD yang relevan untuk tujuan pembelajaran
“melalui mengukur tinggi dan berat badan peserta didik di kelas, peserta didik
dapat mengelompokkan kriteria berat badan peserta didik laki-laki dan
perempuan menggunakan diagram batang ganda” adalah ...
A. Microsoft Powerpoint.
B. Microsoft Word.
C. Microsoft Excel.
D. Corel Draw.
E. Macromedia Flash.

163
2. Seorang guru kelas menampilkan stimulus pembelajaran berbentuk gambar
diam dan materi pembelajaran tentang kebakaran hutan yang relevan dengan
tema dan subtema pembelajaran menggunakan aplikasi Microsoft Word yang
ditayangkan dengan proyektor.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang aplikasi yang digunakan oleh
guru tersebut? …
A. Aplikasi yang dipilih tepat karena Microsoft Word memiliki fasilitas untuk
menampilkan berbagai teks untuk kepentingan pembelajaran.
B. Aplikasi yang dipilih tepat karena Microsoft Word paling mudah dan biasa
digunakan oleh guru untuk kepentingan pembelajaran.
C. Aplikasi yang dipilih kurang tepat karena untuk menampilkan gambar
diam dan materi pembelajaran sebaiknya menggunakan Microsoft Excel.
D. Aplikasi yang dipilih kurang tepat karena untuk menampilkan gambar
diam dan materi pembelajaran sebaiknya menggunakan Microsoft
Powerpoint.
E. Aplikasi yang dipilih guru harus disesuaikan dengan kemampuan guru
dalam membuat dan menggunakannya.

3. Seorang guru kelas menugaskan setiap kelompok untuk menulis laporan hasil
wawancara kelompok tentang berbagai profesi masyarakat di sekitar sekolah.
Sebaiknya setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan laporan hasil
wawancara menggunakan aplikasi …
A. Microsoft Powerpoint.
B. Microsoft Word.
C. Microsoft Excel.
D. Corel Draw.
E. Macromedia Flash.

164
4. Dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SD, guru menugaskan setiap
peserta didik untuk melakukan eksplorasi matematis tentang Teorema
Pitagoras dalam mencari panjang sisi miring berbagai segitiga siku-siku.
Aplikasi yang tepat dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah …
A. Macromedia Flash.
B. Geogebra.
C. Geometer Scetchpad.
D. Microsoft Excel.
E. Corel Draw.

5. Seorang guru kelas menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK


yang telah tersedia secara pabrikan di pasaran. Aplikasi pembelajaran tersebut
memindahkan materi-materi pembelajaran yang terdapat dalam Buku Guru dan
Buku Siswa untuk semua tema, subtema, dan pembelajaran sehingga guru
selama pembelajaran berlangsung hanya menayangkan aplikasi pembelajaran
tersebut melalui proyektor dan diakhiri dengan menutup pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang pembelajaran menggunakan
aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?
A. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut dapat memotivasi peserta
didik untuk belajar.
B. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
C. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut relevan dengan konten
kurikulum yang sedang berlaku.
D. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut telah menggantikan peran
Buku Guru dan Buku Siswa sebagai bahan ajar.
E. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut menggantikan peran guru
selama pembelajaran berlangsung.

165
6. Seorang guru kelas di kelas 1 SD menggunakan aplikasi Microsoft Powerpoint
untuk membuat media pembelajaran berbentuk slide powerpoint yang
diproyeksikan menggunakan proyektor. Teks yang digunakan dalam slide
tersebut dominan berbentuk tulisan dengan sedikit ilustrasi.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media yang dikembangkan
menggunakan aplikasi tersebut?
A. Media pembelajaran yang digunakan akan membantu peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran yang abstrak.
B. Media pembelajaran yang digunakan efektif untuk menyampaikan pesan
berbentuk materi pembelajaran kepada peserta didik.
C. Media pembelajaran yang digunakan aman untuk peserta didik karena tidak
mengandung bahan yang berbahaya.
D. Media pembelajaran yang digunakan seharusnya lebih banyak ilustrasi
gambar karena peserta didik masih berpikir konkret.
E. Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya mengandung teks
berbentuk tulisan dan gambar dengan proporsi seimbang.

7. Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media


pembelajaran tematik berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru
hanya menayangkan media pembelajaran yang telah dikemasnya secara audio-
visual menggunakan aplikasi Microsoft Powerpoint dan dilanjutkan dengan
memberikan lembar tes untuk diisi oleh peserta didik.
Bagaimana menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama
pembelajaran tersebut?
A. Guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dengan
memanfaatkan aplikasi berbasis TIK selama pembelajaran berlangsung.
B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad ke-
21 dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0.
C. Guru keliru memahami peran aplikasi berbasis TIK sebagai alat pendukung
pembelajaran, sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang
guru.
166
D. Guru telah menempatkan aplikasi berbasis TIK sesuai dengan perannya
sehingga peserta didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK karena
aplikasi berbasis TIK pada umumnya akan membuat peserta didik menjadi
pasif.

8. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang aplikasi berbasis TIK untuk
pembelajaran di SD adalah …
A. Aplikasi berbasis TIK akan membuat peserta didik pasif selama
pembelajaran berlangsung.
B. Aplikasi berbasis TIK akan menyulitkan guru dan peserta didik untuk
menggunakannya selama pembelajaran berlangsung.
C. Aplikasi berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik dengan konteks
dunia nyata.
D. Aplikasi berbasis TIK relevan dengan peserta didik yang telah berpikir
abstrak.
E. Aplikasi berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat oleh guru agar
peserta didik aman secara fisik dan mental.

9. Pada Era Pendidikan 4.0 sedang dikembangkan sebuah aplikasi pembelajaran


jarak jauh yang dapat mengidentifikasi kebutuhan dan gaya belajar setiap
peserta didik. Pembelajaran yang menggunakan aplikasi tersebut disebut …
A. Adaptive Learning.
B. ICT Based Learning.
C. E-Learning.
D. Online Based Learning.
E. Open Learning.

167
10. Seorang guru kelas telah menyusun soal-soal objektif berbentuk pilihan banyak
untuk dikerjakan oleh setiap peserta didik di rumahnya. Untuk mengurangi
penggunaan kertas, guru tersebut mengirimkan soal-soal tersebut kepada setiap
peserta didik menggunakan WhatsApp dalam format doc. Microsoft Word.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan aplikasi
pengembangan soal oleh guru tersebut?
A. Aplikasi yang digunakan oleh guru sangat tepat untuk mengurangi
penggunaan kertas oleh peserta didik.
B. Aplikasi yang digunakan oleh guru tepat karena mudah dikirimkan lewat
fasilitas WhatsApp.
C. Sebaiknya guru menggunakan aplikasi penilaian seperti KAHOOT karena
aplikasi Microsoft Word tidak memiliki fasilitas untuk menampilkan teks.
D. Sebaiknya guru menggunakan aplikasi penilaian seperti KAHOOT karena
aplikasi Microsoft Word tidak memiliki fasilitas untuk mengolah data hasil
belajar peserta didik.
E. Sebaiknya guru menggunakan aplikasi penilaian seperti KAHOOT karena
aplikasi Microsoft Word akan menyulitkan guru untuk memeriksa hasil
kerja peserta didik.

H. Daftar Pustaka
Dewantara. (2013). Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman
Siswa.

Eshet, Y. (2004). Digital literacy: A Conceptual Framework for Survival Skills


in The Digital Era. Journal of Educational Multimedia and Hypermedia,
13(1), 93 – 106.

Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley Computer Pub.

Hobbs, R. (2010). Digital and Media Literacy: A Plan of Action. A White


Paper on The Digital and Media Literacy Recommendations of The
Knight Commission on The Information Needs of The Communities in The
Democracy. Aspen Institute. 1 Dupont Circle NW Suite 700,
Washington, DC 20036.

168
Iriawan, S. B. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Sistem
Among Ki Hadjar Dewantara untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis, Kemandirian Belajar, dan Kebiasaan Berpikir Matematis Siswa
Sekolah Dasar. Desertasi Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak
Dipublikasikan.

Kasali, R. (2018). Disruption (9th ed.). Jakarta: Gramedia.


Suwardana, H. (2018). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental.
JATI UNIK: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, 1(2), 102 –
110.

Wibawa, S. (2018). Pendidikan dalam Era Revolusi Industri 4.0. Indonesia.

Yahya, M. (2018). Era Industri 4.0: Tantangan dan Peluang Perkembangan


Pendidikan Kehuruan Indonesia. Makasar.

I. Kunci Jawaban Tes Formatif


Nomor Kunci
Soal Jawaban
1 C
2 D
3 B
4 C
5 E
6 D
7 C
8 E
9 A
10 D

169
J. Tes Sumatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Materi pembelajaran di SD yang relevan dengan tujuan pembelajaran “melalui
mengamati benda-benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menunjukkan dua
benda berbentuk kubus” adalah ...
A. Materi pembelajaran memuat paling tidak fakta tentang benda-benda
berbentuk kubus.
B. Materi pembelajaran memuat paling tidak konsep tentang kubus.
C. Materi pembelajaran memuat paling tidak pinsip tentang rumus volume
kubus.
D. Materi pembelajaran paling tidak memuat kekuatan dan kelemahan peserta
didik ketika belajar tentang bangun ruang berbentuk kubus.
E. Materi pembelajaran memuat konsep, prinsip, dan prosedur tentang kubus
secara lengkap dan mendetail.

2. Karakteristik materi pembelajaran berikut yang relevan dengan karakteristik


anak usia SD adalah …
A. Materi pembelajaran dikembangkan secara mendalam dan mendetail.
B. Materi pembelajaran dikembangkan secara meluas dilengkapi ilustrasi-
ilustrasi yang relevan.
C. Materi pembelajaran dikemas secara formal abstrak untuk membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.
D. Materi pembelajaran dikemas dengan dominan teks tertulis yang mudah
dibaca oleh peserta didik.
E. Materi pembelajaran dikemas secara terurut dari abstrak ke konkret.

170
3. Berikut yang merupakan cara merancang program remedial berdasarkan
informasi hasil penilaian pada aspek pengetahuan adalah …
A. Metode pembelajaran yang diterapkan disesuaikan dengan kesulitan
belajar peserta didik.
B. Metode pembelajaran yang diterapkan sama dengan metode pembelajaran
yang telah diterapkan sebelumnya.
C. Memberi bimbingan secara perorangan bila terdapat beberapa peserta
didik yang mengalami kesulitan yang sama.
D. Memberi bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar yang berbeda.
E. Memberi bimbingan dengan memanfaatkan tutor sebaya yang juga
merupakan peserta didik yang harus diremedial baik secara individu
maupun kelompok.

4. Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan


ajar tematik berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru hanya
menayangkan bahan ajar yang telah dikemasnya secara audio-visual dalam
bentuk PowerPoint (ppt) dan dilanjutkan dengan memberikan lembar tes
untuk diisi oleh peserta didik.
Bagaimana menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama
pembelajaran tersebut?
A. Guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dengan
memanfaatkan TIK selama pembelajaran berlangsung.
B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad
ke-21 dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0.
C. Guru keliru memahami peran TIK sebagai alat pendukung pembelajaran,
sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang guru.
D. Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta
didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan bahan ajar berbasis TIK karena bahan ajar
berbasis TIK pada umumnya akan membuat peserta didik menjadi pasif.
171
5. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang bahan ajar tematik berbasis
TIK untuk pembelajaran remedial di SD kelas awal adalah …
A. Bahan ajar dikembangkan untuk setiap mata pelajaran yang terikat pada
tema pembelajaran menggunakan dukungan TIK.
B. Bahan ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur seperti bahan ajar
pokok dalam pembelajaran harian dengan mengintegrasikan TIK.
C. Bahan ajar memuat konsep tentang TIK dan pemanfaatannya dalam
pembelajaran di SD.
D. Bahan ajar dikemas secara tematik dengan memadukan seluruh mata
pelajaran yang terikat pada tema dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.
E. Bahan ajar dikemas secara lebih mendalam dan meluas berbasis tema
yang memadukan seluruh mata pelajaran dengan memanfaatkan TIK
sebagai alat pendukung pembelajaran.

6. Seorang guru kelas 5 telah melaksanakan pembelajaran tematik tentang tema


Ekosistem berbantuan TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru meminta
peserta didik untuk membuat suatu iklan di komputer masing-masing supaya
peserta didik mampu memahami pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
Bagaimanakah menurut pendapat anda tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan tersebut?
A. Guru tepat melaksanakan pembelajaran tersebut karena telah
menggunakan TIK selama pembelajaran berlangsung.
B. Guru tepat melaksanakan pembelajaran karena telah menempatkan TIK
sesuai dengan perannya sebagai alat bantu pembelajaran.
C. Guru keliru melaksanakan pembelajaran berbasis TIK karena
pembelajaran tersebut akan membuat peserta didik menjadi pasif.
D. Guru keliru melaksanakan pembelajaran karena TIK telah menggantikan
peran guru secara keseluruhan.
E. Guru keliru melaksanakan pembelajaran karena tidak menjelaskan materi
tentang TIK kepada peserta didik.
172
7. Penerapan pembelajaran tematik berbasis TIK tidak bisa lepas dari prinsip-
prinsipnya. Salah satu prinsip pembelajaran tematik yaitu prinsip fleksibel,
dimana prinsip ini bersifat luwes dimana guru dapat mengaitkan materi dari
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Fungsi TIK yang paling relevan dengan prinsip fleksibel berdasarkan
pernyataan di atas adalah …
A. TIK dapat membuat pembelajaran semakin menarik dan memotivasi
peserta didik untuk belajar.
B. TIK dapat membuat pembelajaran semakin menyenangkan dan
memotivasi peserta didik untuk belajar sesuai dengan minatnya.
C. TIK dapat membantu guru merancang situasi didaktis yang mengaktifkan
peserta didik selama pembelajaran dan TIK dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan aktivitas belajarnya.
D. TIK dapat membantu peserta didik untuk melakukan repersonalisasi atau
melakukan pengalaman belajar yang aktif dan membantu guru untuk
memantau proses dan hasil belajar peserta didik.
E. TIK dapat membantu guru menyediakan stimulus yang kontekstual
supaya peserta didik dapat mengaitkan berbagai konsep atau materi
pembelajaran dengan stimulus tersebut.

8. Salah satu tujuan dari pembelajaran tematik berbasis TIK adalah


memudahkan kegiatan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang
bermakna dari berbagai informasi yang didapatkannya.
Kegiatan belajar di bawah ini yang menunjang tercapainya tujuan tersebut
adalah…
A. Guru menyampaikan materi dengan PowerPoint lalu peserta didik
menyimak apa yang disampaikan oleh guru.
B. Guru menggunakan aplikasi KAHOOT dalam pembelajaran yang
membangun daya berpikir, konsentrasi, dan jiwa disiplin peserta didik
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Guru membangun daya berpikir peserta didik dengan memberi kebebasan
untuk mencari tahu segala hal yang berhubungan dengan materi
pembelajaran berbantuan TIK sebelum guru menguatkannya.
173
D. Peserta didik memahami materi pembelajaran melalui media
pembelajaran berbasis TIK yang relevan dengan materi pembelajaran
yang sedang dibahas tanpa penguatan dari guru.
E. Peserta didik mencari materi pembelajaran pada media online dan
menyampaikan materi pembelajaran yang telah dipelajarinya kepada
teman-temannya.

9. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru menyiapkan berbagai buku


yang berisi cerita-cerita hikmah dan menyiapkan video berisi film edukasi
yang akan ditayangkan di kelas. Dua komponen tersebut dikaitkan dengan
kebutuhan belajar peserta didik ketika guru menyampaikan materi
pembelajaran.
Hal tersebut di atas termasuk tahap kegiatan sistematis dalam
mengembangkan bahan ajar berbasis TIK, yaitu ….
A. Analisis kompetensi
B. Analisis sumber belajar
C. Analisis materi pembelajaran
D. Analisis media belajar
E. Penentuan jenis serta judul bahan ajar

10. Guru memberikan remedial pada peserta didik A dengan tingkat kesulitan
yang rendah dan lebih banyak bercerita disertai ilustrasi berbantuan TIK.
Sedangkan pada peserta didik B diberi kesulitan di atas peserta didik A
dengan lebih banyak menggunakan presentasi menggunakan PowerPoint
ketika pembelajaran remedial.
Pada kasus tersebut guru menerapkan prinsip pembelajaran remedial berbasis
TIK, yaitu ….
A. adaptif
B. interaktif
C. fleksibel
D. umpan balik
E. pelayanan sepanjang waktu

174
11. Pengayaan dalam pembelajaran berbasis TIK bertujuan agar peserta didik
terpenuhi kebutuhan dan hak untuk belajar sesuai dengan kemampuan,
potensi, dan kecerdasan mereka. Dalam pembelajaran pengayaan, seorang
guru menginginkan agar kemampuan berpikir peserta didik terasah dengan
cara menayangkan suatu masalah nyata menggunakan Video Player yang
ditayangkan melalui proyektor pada awal pembelajaran, sehingga peserta
didik terdorong untuk menganalisis materi pembelajaran secara mendalam.
Pembelajaran yang relevan untuk digunakan dalam pembelajaran pengayaan
tersebut adalah ….
A. inkuiri
B. discovery
C. eksploratif
D. problem based learning
E. problem solving

12. Seorang peserta didik di kelas 5 teridentifikasi mengalami kesulitan dalam


memahami dan melakukan gerak senam pada mata pelajaran PJOK. Sejauh
ini, guru hanya memfasilitasi media pembelajaran yang dominan bersifat
auditori sehingga peserta didik tidak belajar secara maksimal.
Apakah yang akan Anda lakukan seandainya Anda adalah guru tersebut?
A. Menggunakan media pembelajaran yang dominan bersifat visual agar
peserta didik tersebut bisa memahami materi pembelajaran.
B. Menggunakan media audio-visual agar seluruh peserta didik dapat
memahami materi pembelajaran dengan baik.
C. Menggunakan multimedia agar peserta didik tersebut dapat berinteraksi
dengan baik dalam pembelajaran tersebut.
D. Menggunakan media pembelajaran berupa audio dan diperkuat dengan
contoh dari guru.
E. Menggunakan media audio-visual agar peserta didik tersebut juga dapat
melihat gerak senam dan diperkuat dengan contoh dari guru.

175
13. Guru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK berbentuk alat bantu
pembelajaran di kelas, tetapi peserta didik cenderung bermain-main dengan
alat tersebut.
Apa yang harus guru lakukan agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
efektif?
A. Membiarkan peserta didik bermain sepuasnya hingga akhirnya mengikuti
pembelajaran.
B. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil untuk
beraktivitas secara kelompok.
C. Menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat
belajar sesuai dengan keunikannya.
D. Membuat aturan tegas yang disepakati bersama pada awal pembelajaran
agar peserta didik tertib dalam belajar.
E. Memarahi peserta didik yang tidak memperhatikan dan mengarahkannya
supaya dapat belajar dengan tertib.

14. Seorang guru kelas 2 menggunakan media pembelajaran berupa slide


PowerPoint yang diproyeksikan menggunakan proyektor. Slide tersebut
hanya terdiri atas teks berbentuk tulisan saja tanpa disertai gambar.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda mengenai media pembelajaran yang
digunakan guru tersebut?
A. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan membantu peserta
didik untuk memahami konsep dari materi pembelajaran secara
menyeluruh.
B. Media pembelajaran yang digunakan guru akan membantu peserta didik
yang memiliki gaya belajar visual.
C. Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya disertai dengan
gambar yang relevan dengan materi pembelajaran karena peserta didik
masih berpikir konkret.

176
D. Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya disertai dengan
gambar bergerak atau animasi di setiap slide PowerPoint tentang materi
pengembangan yang relevan dengan materi pembelajaran.
E. Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya disertai dengan
gambar bergerak atau animasi di setiap slide PowerPoint agar menarik
perhatian peserta didik pada gambar tersebut.

15. Saat pembelajaran puisi pada umumnya peserta didik hanya membuat dan
membacakan puisi saja tetapi jarang sekali diberikan kesempatan untuk
menilai puisi tersebut, sehingga peserta didik tidak mengetahui kelebihan dan
kelemahan puisi tersebut.
Media pembelajaran di SD yang relevan untuk pembelajaran "apresiasi puisi"
adalah...
A. Pembelajaran akan lebih efektif ketika menggunakan earphone untuk
mengapresiasi puisi.
B. Pembelajaran akan lebih efektif ketika menggunakan tayangan video
untuk mengapresiasi puisi.
C. Pembelajaran akan lebih efektif ketika puisi ditayangkan menggunakan
projektor untuk mengapresiasi puisi.
D. Pembelajaran akan lebih efektif ketika puisi tersebut ditayangkan di
papan tulis.
E. Pembelajaran akan lebih efektif ketika membaca langsung puisi untuk
mengapresiasi puisi.

16. Pembelajaran di SD yang relevan dengan Permendikbud Nomor 37 Tahun


2018 adalah pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda terkait hal tersebut?
A. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi sangat sesuai agar
mereka memiliki keahlian dalam bidang teknologi.
B. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi harus disertai
bimbingan guru agar aplikasi sesuai dengan materi pembelajaran.
177
C. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi kurang relevan karena
mereka belum mampu membuat aplikasi.
D. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi kurang relevan karena
TIK di SD hanya sebagai penunjang pembelajaran.
E. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi perlu
mempertimbangkan perkembangan psikologis mereka.

17. Peserta didik di dalam kelas memiliki gaya belajar yang beragam. Seorang
peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik selalu mengalami
kesulitan untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
menggunakan media visual.
Apa yang akan Anda lakukan seandainya menjadi guru tersebut?
A. Mendampingi peserta didik tersebut selama pembelajaran berlangsung
agar peserta didik memahami materi pembelajaran.
B. Menerapkan metode pembelajaran yang beragam ketika menyampaikan
materi pembelajaran.
C. Mendorong peserta didik tersebut untuk menyesuaikan gaya belajarnya
ketika guru menyampaikan materi pembelajaran.
D. Menerapkan strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik
peserta didik tersebut.
E. Menumbuhkan gaya belajar yang baru pada diri peserta didik dengan
pendekatan individual.

18. Penyampaian materi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan


TIK sebagai pendukung atau penunjang pembelajaran untuk memotivasi
peserta didik dalam belajar. Salah satu perangkat lunak yang dapat
dimanfaatkan yakni KAHOOT atau Quiziz.
Sebagai seorang guru, apa yang akan Anda lakukan ketika menggunakan
aplikasi tersebut?
A. Menyampaikan materi pembelajaran menggunakan kedua aplikasi
tersebut untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
178
B. Menyampaikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi KAHOOT
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
C. Menyampaikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi Quiziz untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
D. Menyampaikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi KAHOOT
dan melakukan evaluasi menggunakan aplikasi Quiziz untuk
memudahkan guru.
E. Melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik menggunakan aplikasi
KAHOOT dan Quiziz untuk memudahkan guru.

19. Seorang peserta didik terindentifikasi memiliki gaya belajar visual. Ia


kesulitan memahami gerakan senam lantai yang sudah disampaikan oleh guru
secara verbal.
Apa yang akan Anda lakukan sebagai seorang guru untuk mengatasi hal
tersebut?
A. Membuat dan mengembangkan LKPD yang memuat langkah-langkah
senam lantai secara sistematis.
B. Membuat dan mengembangkan LKPD yang disertai langkah-langkah
senam lantai dalam bentuk ilustrasi atau gambar secara sistematis.
C. Menggunakan LKPD tematik yang memuat berbagai jenis LKPD sesuai
dengan karakteristik materi pembelajaran dan mata pelajaran.
D. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik yang hanya
memadukan unsur visual.
E. Membuat dan mengembangkan LKPD yang di dalamnya terdapat
kegiatan mengamati dan menganalisis langkah-langkah senam lantai.

179
20. Seorang guru akan menyusun LKPD yang dilengkapi dengan materi utama
dan materi tambahan untuk peserta didik dengan tujuan agar mereka dapat
membandingkan pengetahuan yang didapatkan dengan materi pembelajaran
yang terdapat dalam LKPD.
Bagaimanakah pendapat Anda tentang LKPD yang dikembangkan oleh guru
tersebut?
A. Materi tambahan dalam LKPD tersebut disediakan untuk membekali
peserta didik dengan materi pembelajaran yang lebih luas dan bermakna
sebagai bentuk penguatan dan pengayaan.
B. LKPD tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik
yang pada umumnya dilengkapi dengan berbagai pertanyaan untuk bahan
remedial dan pengayaan.
C. Materi tambahan menjadi materi yang harus dikuasai oleh peserta didik
secara bertahap untuk menuntun peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
D. Materi tambahan disediakan bagi peserta didik sebagai pengetahuan baru
sehingga mereka merasakan nilai moral dibalik pengalaman belajar yang
dilaluinya yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
E. Materi tambahan disajikan untuk membantu peserta didik menemukan
atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan
materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

21. Seorang guru telah membuat dan mengembangkan LKPD pembelajaran


berbasis TIK dengan jenis LKPD Eksperimental yang memuat serangkaian
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran dan di dalamnya
terdapat kegiatan mengamati dan menganalisis konsep dan materi
pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?

180
A. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu
meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan inisiatif peserta didik
dalam menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan.
B. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu peserta
didik dalam melakukan tugas belajar secara mandiri dan aktif serta dapat
memotivasi belajar mereka.
C. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu
membimbing atau memandu peserta didik dalam menyelesaikan tugas
belajar untuk menguasai kompetensi tertentu.
D. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu peserta
didik dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
E. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu peserta
didik menemukan atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang
relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

22. Seorang guru kelas 5 SD telah mengembangkan LKPD tematik berbasis TIK
dalam pembelajaran IPA. Teks LKPD berisi materi pembelajaran dengan
langkah kerja peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran tematik
berbasis TIK yang dikembangkan guru tersebut?
A. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut karena
mencakup materi dan langkah-langkah pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
B. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut karena
relevan dengan karakteristik peserta didik SD kelas tinggi untuk dapat
memecahkan masalah.
C. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut karena
memungkinkan peserta didik untuk menggali pengetahuan yang lebih
luas dan mendalam.

181
D. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut
karena seharusnya LKPD dikembangkan secara lengkap memuat
informasi, tujuan, contoh, petunjuk atau langkah kerja, dan hasil kerja.
E. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut
karena seharusnya memuat banyak ilustrasi atau gambar untuk
memperkuat pemahaman peserta didik untuk dapat memecahkan
masalah.

23. Seorang guru kelas akan mengembangkan LKPD dengan tujuan untuk
membuktikan bahwa peserta didik aktif dan mampu menyelesaikan tugas
secara mandiri serta meningkatkan sikap kritis dan inisiatif mereka dalam
menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan.
Jenis LKPD yang relevan untuk tujuan di atas adalah …
A. LKPD Eksploratif Berstruktur, agar peserta didik dapat mengamati dan
menganalisis konsep dan materi pembelajaran sehingga LKPD tersebut
dirancang untuk membimbing atau memandu peserta didik dalam
menyelesaikan tugasnya.
B. LKPD Eksploratif Tak Berstruktur, agar peserta didik dapat mengamati
dan menganalisis konsep dan materi pembelajaran sehingga LKPD ini
berperan sebagai alat bantu pembelajaran dalam menyelesaikan tugas
peserta didik.
C. LKPD Eksperimental Berstruktur, agar peserta didik dapat menuliskan
temuan-temuan yang mereka dapatkan sehingga LKPD tersebut
dirancang untuk membimbing atau memandu peserta didik dalam
menyelesaikan tugas belajarnya.
D. LPKD Eksperimental Tak Berstruktur, agar peserta didik menuliskan
temuan-temuan yang mereka dapatkan sehingga LKPD ini berperan
sebagai alat bantu pembelajaran untuk menyelesaikan tugas belajar
peserta didik.
E. LKPD Latihan Psikomotorik Berstruktur, agar peserta didik dapat
menuliskan temuan-temuan yang mereka dapatkan selama menerapkan
dimensi pengetahuan tertentu sehingga LKPD tersebut dirancang untuk
membimbing atau memandu peserta didik dalam menyelesaikan
tugasnya.
182
24. Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK
dengan jenis LKPD Eksperimental yang digunakan pada mata pelajaran IPA
di SD kelas 4 yang mengandung sedikit petunjuk, alat dan bahan, serta
langkah-langkah kerja yang di susun secara sistematis dan terstruktur untuk
memandu peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau praktikum
tertentu.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?
A. LKPD yang dikembangkan oleh guru berfungsi untuk mengembangkan
pemahaman peserta didik terhadap suatu pelajaran.
B. LKPD yang dikembangkan oleh guru memungkinkan peserta didik
berpikir secara ilmiah dan menggali sendiri pengetahuan.
C. LKPD yang dikembangkan oleh guru tidak sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran di SD terutama untuk menggali pengetahuan faktual dan
konseptual
D. LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat sesuai untuk digunakan
dalam pembelajaran di SD terutama untuk menggali pengetahuan
konseptual
E. LKPD yang dikembangkan oleh guru membatasi peserta didik dalam
mendapatkan hasil eksperimen yang telah dilaksanakan.

25. Pada saat pembelajaran siang hari, seorang guru menggunakan PowerPoint
Interaktif untuk menampilkan materi pembelajaran supaya tidak
membosankan bagi peserta didik serta memanfaatkan aplikasi Quizcreator
yang dapat membuat soal-soal evaluasi menjadi menarik untuk dikerjakan
peserta didik.
Manakah pernyataan yang paling relevan dengan kondisi di atas?
A. Guru memanfaatkan aplikasi tersebut karena telah tersedia di perangkat
keras miliknya.
B. Guru mencoba menerapkan aplikasi tersebut agar materi pembelajaran
dapat ditampilkan dengan menarik dan efisien.
183
C. Guru memanfaatkan aplikasi tersebut agar peserta didik dapat fokus dalam
belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
D. Guru menggunakan aplikasi tersebut agar peserta didik di kelas dapat
belajar dengan hati yang riang.
E. Guru menggunakan aplikasi tersebut sebagai wujud pemanfaatan
kemajuan TIK di era disrupsi saat ini.

26. Dalam proses pembelajaran, guru selalu memakai media pembelajaran


berbasis aplikasi sehingga membuat peserta didik menjadi ketergantungan.
Apakah yang akan Anda lakukan sebagai guru untuk menanggulangi hal
tersebut?
A. Guru harus menyediakan media pembelajaran berbasis aplikasi pada setiap
pembelajaran.
B. Guru harus menggunakan media pembelajaran yang variatif pada setiap
pembelajaran.
C. Guru tidak perlu menggunakan aplikasi sebagai media pembelajaran
karena berbahaya bagi peserta didik.
D. Guru hanya memakai aplikasi yang guru miliki di komputer miliknya
dalam proses pembelajaran.
E. Guru tidak peduli akan hal itu karena yang terpenting adalah tujuan
pembelajaran tercapai.

27. Seorang guru memberikan tugas menggambar kepada peserta didik mengenai
gambar dekoratif, kartun, dan karikatur yang akibatnya banyak kertas yang
harus digunakan oleh peserta didik untuk mengerjakan tugas tersebut.
Apa yang harus Anda lakukan sebagai seorang guru di Era Revolusi Industri
4.0 terkait hal tersebut?
A. Guru menggunakan Microsoft Paint.
B. Guru tetap menggunakan kertas, tetapi dengan ukuran yang kecil.
C. Guru menggunakan Microsoft Word.
D. Guru menggunakan Microsoft PowerPoint.
E. Guru tetap menggunakan kertas.
184
28. Dalam pembelajaran di kelas, seorang guru menggunakan metode
konvensional untuk menjelaskan proses terjadinya hujan. Akibatnya pada saat
evaluasi, peserta didik tidak dapat menjelaskan kembali proses terjadinya
hujan menggunakan bahasanya sendiri.
Apakah yang seharusnya dilakukan oleh guru tersebut?
A. Guru seharusnya menggunakan aplikasi Corel Draw untuk menjelaskan
proses terjadinya hujan.
B. Guru seharusnya menggunakan aplikasi PowerPoint interaktif untuk
menjelaskan proses terjadinya hujan.
C. Guru seharusnya menggunakan aplikasi Microsoft Word untuk
menjelaskan proses terjadinya hujan.
D. Guru seharusnya menggunakan aplikasi Microsoft Paint untuk
menjelaskan proses terjadinya hujan.
E. Guru seharusnya menggunakan Microsoft Excel untuk menjelaskan proses
terjadinya hujan.

29. Guru bermaksud untuk mengembangkan LKPD berbasis TIK dengan cara
memandu peserta didik dengan langkah kerja yang dapat ditayangkan melalui
proyektor. Perangkat lunak yang sebaiknya digunakan untuk mendesain
LKPD tersebut adalah ….
A. Microsoft Excel
B. Microsoft Word
C. Microsoft PowerPoint
D. Adobe Photoshop
E. Corel Draw

30. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang aplikasi pembelajaran


tematik berbasis TIK untuk pembelajaran di SD adalah …
A. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK akan membuat
peserta didik pasif selama pembelajaran berlangsung.

185
B. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK hanya berperan
sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran.
C. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK dapat
menjauhkan peserta didik dengan konteks dunia nyata.
D. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK relevan dengan
peserta didik yang telah berpikir abstrak.
E. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan
kontrol yang ketat oleh guru agar peserta didik aman secara fisik dan
mental.

K. Kunci Jawaban Tes Sumatif


Nomor Kunci Nomor Kunci Nomor Kunci
Soal Jawaban Soal Jawaban Soal Jawaban
1 A 11 D 21 E
2 B 12 E 22 D
3 A 13 D 23 C
4 C 14 C 24 B
5 D 15 E 25 C
6 B 16 D 26 B
7 E 17 B 27 A
8 C 18 E 28 B
9 B 19 B 29 C
10 A 20 A 30 E

186

Anda mungkin juga menyukai