NIM : 2004026188
TUGAS KASUS
Kasus 34
PSA suatu Apotek menulis surat kepada Dinkes Kab/Kota dengan tembusan kepada APA, untuk menutup
Apoteknya, lalu menutup Apotek tersebut
APA sekaligus PSA memperkerjakan Apoteker lain sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian
Alasan
- Apoteker yang diangkat
menjadi TTK merasa tidak
diperlakukan sebagaimana
semestinya ia
diperlakukan.
- Apoteker memandang
rendah dan memanfaatkan
teman sejawatnya demi
kepentingan diri sendiri.
- Apoteker tidak
mengindahkan nilai
kemanusiaan,
penghargaan, dan
penghormatan kepada
teman sejawatnya.
- Apoteker menciptakan
hubungan kerjasama yang
tidak baik sehingga dapat
merusak kepercayaan
antar teman sejawat.
Kasus 36
Apoteker yang bekerja di Rumah Sakit mengajukan diri sebagai Apoteker Pengelola Apotek
Kewajiban mengikuti
pendidikan atau pelatihan
di institusi pendidikan
apoteker yang dimaksud
dapat berupa:
a. Pendidikan formal; atau
b. Pelatihan dalam
pengetahuan dan atau
ketrampilan, magang di
institusi pendidikan atau
sarana pelayanan
kesehatan jejaringnya
atau sarana pelayanan
kesehatan yang
ditunjuk,sekurangkurang
nya 3 (tiga) bulan dan
paling lama 1 (satu)
tahun.
KEAI Pasal 5 Pelanggar / yang - Pembinaan dan
Di dalam menjalankan bersangkutan dikenakan pengawasan oleh
tugasnya Seorang Apoteker sanksi organisasi. Sanksi IAI mengenai
harus menjauhkan diri dari dapat berupa pembinaan, jumlah
usaha mencari keuntungan peringatan, pencabutan penempatan
diri semata yang bertentangan keanggotaan sementara, kerja/tanggung
dengan martabat dan tradisi dan pencabutan jawab apoteker
luhur jabatan kefarmasian. keanggotaan tetap. Kriteria - Pembatasan dan
pelanggaran kode etik penahanan surat
Penjabaran: diatur dalam peraturan rekomendasi dari
Potensi untuk hanya berfokus organisasi, dan ditetapkan IAI apabila apoteker
pada keuntungan bagi setelah melalui kajian yang tetap ingin
apoteker, tanpa berorientasi mendalam dari MPEAD. mengajukan diri
kepada kinerja Selanjutnya MPEAD sebagai APA
menyampaikan hasil - Direkomendasikan
telaahnya kepada pengurus untuk mengajukan
Pasal 8 : cabang, pengurus daerah, diri sebagai
Seorang Apoteker harus aktif dan MPEA. Apoteker
mengikuti perkembangan pendamping (di
peraturanperundangundangan apotek) saja, bukan
di bidang kesehatan pada sebagai penanggug
umumnya dan di bidang jawab/pengelola
farmasi pada khususnya.
Penjabaran:
tidak mematuhi PMK
889/2011 tentang batas
perizinan apoteker
Pasal 9 :
Seorang Apoteker dalam
melakukan praktik
kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan
masyarakat. Menghormati hak
azasi pasien dan melindungi
makhluk hidup insani
Penjabaran:
tidak beroreintasi pada
kepentingan pelayanan yang
optimal terhadap masyarakat.
Hanya ingin mementingkan
penghasilan pribadi.