Lampiran 1. RPL Bidang Pribadi
Lampiran 1. RPL Bidang Pribadi
Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Ada ditangan, Jangan bikin 2. Tahap Inti : 30 Menit
ketagihan! - Memberikan materi yang telah
Sasaran : Kelas 10 disiapkan berupa Power Point
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai penggunaan gadget.
Materi : Tips Mengurangi - Memberikan lembar kerja dan
Kecanduan Gadget menjelaskan cara mengerjakanya
(Terlampir) - Meminta peserta didik untuk
Metode : Ceramah dan Diskusi mengidentifikasi hasil lembar kerja yang
Media : Laptop dan Proyektor telah dikerjakan.
D. Alokasi Waktu
3. Tahap Penutup : 10 Menit
1 x 45 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
E. Tujuan Kegiatan
- Membagikan lembar evaluasi
Umum : mempelajari batasan-batasan penggunaan
dan pemanfaatan gawai dalam kehidupan sehari-
hari
Khusus :
1. Peserta didik dapat mengindentifikasi waktu-
waktu yang tepat untuk menggunakan gadget
2. Peserta didik dapat memberi contoh akibat
dari penggunaan gadget yang berlebihan
3. Peserta didik mengukur penggunaan gadget
secara pribadi
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Di era serba teknologi seperti sekarang, rasanya sulit sekali untuk menjauhkan diri dari gadget.
Apalagi gadget memberikan segala kemudahan dalam beraktivitas. Namun, sadar atau tidak kalau gadget
dapat menyebabkan seseorang menjadi individualistis. Momen berkumpul bersama keluarga atau teman
untuk menambah keakraban sekalipun sudah tidak lagi berguna karena orang-orang sibuk sendiri dengan
gadget masing-masing. Seperti yang dilansir oleh The Spectator Index, Indonesia menduduki posisi ke-6 dari
daftar negara pecandu gadget terbesar di dunia. Sebanyak 236 juta masyarakat diperkirakan sudah
menggunakan gadget untuk mengakses informasi dari seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan
bertambah banyak dalam beberapa tahun berikutnya. Lalu, bagaimana cara mengurangi tingkat kecanduan
masyarakat terhadap gadget? Kita yang memulai, kita juga yang dapat merubahnya. Berikut ini terdapat 7
cara yang mungkin bisa membantu Anda dalam mengurangi kecanduan bermain gadget.
1. Matikan Notifikasi semua Aplikasi
Rasa ingin tahu langsung ada ketika pada gadget muncul notifikasi dari aplikasi tertentu. Secara
otomatis pastinya setiap orang langsung membuka aplikasi tersebut bahkan menghabiskan waktu selama
15 menit atau bahkan lebih untuk membaca isi dari notifikasi yang diterima. Tidak berhenti sampai
disitu, mungkin saja ada notifikasi dari aplikasi lain juga yang terus berdatangan hingga akhirnya tanpa
disadari waktu Anda terbuang untuk kegiatan tersebut. Agar waktu yang ada bisa digunakan dengan
baik, tak ada salahnya matikan notifikasi semua dari semua aplikasi yang ter- install pada gadget.
Dengan begitu, Anda tidak akan terganggu dengan notifikasi yang muncul sehingga penggunaan gadget
bisa diminimalisir.
2. Nonaktifkan Internet Sementara Waktu
Nonaktifkan internet sementara waktu bila sedang bekerja di kantor. Notifikasi muncul karena
internet dalam kondisi sedang aktif. Agar notifikasi tidak muncul ke layar smartphone, sebaiknya non-
aktifkan paket data untuk sementara waktu terutama jika sedang bekerja di kantor.
Mematikan internet akan membuat siapapun bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan, sehingga
proses penyelesaian tugas menjadi lebih cepat dan bisa mendapatkan hasil yang baik. Setelah itu,
aktifkan kembali internet untuk mengecek apapun yang diinginkan.
3. Hapus Aplikasi yang Menyebabkan Candu
Sosial media membuat kita candu bahkan membuat semua orang tidak bisa hidup tanpa sebuah
gadget. Bagaimana jika satu atau dua sosial media yang paling membuat kita candu dihapus dari
gadget? Menghapus beberapa sosial media akan membuat rasa penasaran kita terhadap dunia luar
sedikit berkurang sehingga kita tidak terlalu fokus sama yang namanya gadget.
Tetapi, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan sosial media ya. Boleh kok asal digunakan
untuk hal yang bermanfaat. Apabila sosial media menimbulkan dampak negatif seperti kecemburuan
sosial dan sebagainya, lebih baik beralih ke website bila ingin tetap update mengenai dunia maya.
Selain itu, ada aplikasi game juga membuat tak sedikit orang yang kecanduan bermain game,
apalagi game online yang mau tidak mau harus meng-upgrade game yang dimainkan. Agar kecanduan
bisa berkurang, hapuslah beberapa aplikasi game online yang Anda miliki.
4. Simpan Gadget di Tas saat Bepergian
Simpan gadget di dalam tas saat sedang berkumpul. Tak bisa dipungkiri, saat bepergian
bersama teman atau keluarga merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengabadikan momen dan di
unggah ke sosial media. Hal tersebut tentu saja diperbolehkan dan tiada satupun yang punya hak untuk
melarangnya, tapi sebaiknya bila waktu bincang-bincang di mulai jauhkan gadget tersebut dari hadapan
atau genggaman kita. Simpan gadget di dalam tas agar suasana hangout atau kumpul bisa lebih terasa
dan bermanfaat. Dengan begitu, akan membuat kita mulai terbiasa tidak tergantung pada gadget.
5. Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Tingkat kebosanan seseorang akan meningkat tajam saat hari libur tiba. Pada umumnya, gadget
menjadi solusi terbaik untuk mengisi waktu kosong di hari libur untuk menghilangkan rasa bosan.
Padahal ada banyak hal menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan untuk mengisi weekend. Misalnya
bersih-bersih rumah, memasak, atau menonton film secara marathon dan masih banyak lagi.
Aktivitas seperti ini perlahan-lahan akan membuat kita larut dalam suasana sehingga lupa pada
gadget. Biar kegiatan tersebut semakin seru, ajak saudara, teman bahkan pacar untuk melakukan
berbagai aktivitas bermanfaat saat weekend.
6. Ingat Dampak Penggunaan Gadget
Selain menimbulkan kecemburuan sosial, gadget juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Seperti yang terjadi pada generasi millenial saat ini, penggunaan gadget yang berlebihan dapat
merusak mata bahkan otak akibat radiasi dari smartphone.
Cara satu-satunya untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap sehat adalah dengan mengurangi
penggunaan gadget pada kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan pemakaian gadget saat diperlukan
saja, misalnya untuk mencari informasi saat menyelesaikan tugas, menyelesaikan pekerjaan,
menghubungi keluarga atau teman dan sebagainya. Bila hanya untuk melihat-lihat postingan yang dikira
kurang penting, sebaiknya tidak perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Aufi Ramadhani Pasha (2018). 6 Tips Mengurangi Kecanduan Gadget.
https://www.cermati.com/artikel/6-tips-mudah-kurangi-kecanduan- pada-gadget
(diakses pada 20 April 2020)
Ciri-Ciri Kecanduan Gadget Oleh:
dr. Kevin Adrian
Seseorang dikatakan sudah kecanduan gadget apabila sebagian besar waktunya dihabiskan untuk
menggunakan gadget, seperti smartphone, tablet, laptop, atau portable gaming device. Istilah untuk kondisi
ini adalah nomophobia (no mobile phobia), yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa
smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya.
Anda dapat mengukur tingkat kecanduan terhadap gadget dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda?
Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar?
Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan?
Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam?
Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain?
Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membalas status-status di
Facebook, atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain?
Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa melakukan
hal lain yang lebih produktif?
Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk denngan tugas
sekolah atau pekerjaan kantor?
Jika jawabannya lebih banyak “ya”, maka Anda dapat dikatakan mengalami kecanduan
gadget.
Daftar Pustaka
Kevin Adrian. (2019). Ciri-Ciri Kecanduan Gadget. https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri- kecanduan-
gadget-dan-tips-menanggulanginya (diakses pada 20 April 2020)
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan melingkari salah satu jawaban yang kamu anggap
sesuai!
1. Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda?
Ya/Tidak
2. Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar?
Ya/Tidak
3. Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan? Ya/Tidak
4. Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam?
Ya/Tidak
5. Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain? Ya/Tidak
6. Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membuka Instagram,
atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain? Ya/Tidak
7. Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa
melakukan hal lain yang lebih produktif? Ya/Tidak
8. Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk dengan tugas
sekolah atau pekerjaan kantor? Ya/Tidak
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh efek negative pada fisik penggunaan gadget secara berlebihan,
kecuali!
a. Masalah pada mata
b. Nyeri tubuh
c. Kurang tidur
d. Badan terasa segar
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya kecanduan gadget dengan gangguan fisik?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah ada efek samping psikologis apabila menggunakan gadget secara berlebihan?
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang kecanduan
1.
gadget
Setelah menerima materi layanan BK tentang kecanduan gadget, timbul
2. kesadaran saya untuk selalu memonitor penggunaan gadget
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari peran seseorang dewasa dan
remaja menurut tugas perkembangannya
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan tugas-tugas
perkembangan sebagai remaja terkait
kematangan seksual
2. Peserta didik dapat menjelaskan terkait
pergaulan bebas yang ada di sekitar dan
mengetahui akibat yang ditimbulkan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Aku Remaja 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Presentasi hasil diskusi
- Sesi tanya jawab
C. Materi, Metode Media
Materi : Mengatasi (Terlampir) 3. Tahap Penutup : 10 Menit
Metode : Ceramah, Diskusi, Media - Guru BK memberikan penguatan atau
: PPT, Kertas dan Pulpen, merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari peran seseorang dewasa dan
remaja menurut tugas perkembangannya
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan tugas-tugas
perkembangan sebagai remaja terkait
kematangan seksual
2. Peserta didik dapat menjelaskan terkait
pergaulan bebas yang ada di sekitar dan
mengetahui akibat yang ditimbulkan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1 MATERI
TUGAS PERKEMBANGAN
REMAJA
Daftar Pustaka
Darkusno, Koko. TUGAS – TUGAS PERKEMBANGAN.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967101-
KOKO_DARKUSNO_A/TUGAS-TUGAS_PERKEMBANGAN.pdf (Diakses pada 1 Juni 2020)
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA
REVIEW FILM
Kelas : …………………………
1. Sikap yang seperti apa yang dapat kamu pelajari dalam film tersebut!
2. Bagaimana sikapmu sebagai orangtua apabila ada dalam film tersebut?
3. Bagaimana sikapmu sebagai Bima dalam film tersebut?
4. Bagaimana sikapmu sebagai Dara dalam film tersebut?
5. Apa pandangan yang dapat kamu ambil terkait film yang sudah ditonton!
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN
INSTRUMEN
PENILAIAN
H ASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa itu remaja?
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya peran dan fungsi keluarga dengan tugas
perkembangan remaja?
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki peserta didik setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
Kepala Sekolah Guru BK
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI
b. Perubahan-perubahan emosi yang bisa terjadi pada saat wanita mengalami PMS diantaranya:
Uring-uringan
Suasana hati yang tidak stabil
Sulit konsentrasi
Mudah menangis
Sulit tidur
Perubahan nafsu makan
Kecemasan berlebihan
Turunnya rasa percaya diri
3. Menorrhagia
Menorrhagia adalah volume darah yang berlebihan saat menstruasi.
Beberapa gejala dalam kondisi ini adalah:
a. Volume darah yang terlalu banyak sehingga harus mengganti pembalut tiap jam dan ini
berlangsung selama beberapa jam
b. Harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan
c. Harus bangun untuk mengganti pembalut pada saat tidur
d. Mengalami gejala anemia, misalnya lemas atau sesak napas
e. Durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari atau menstruasi lama
f. Mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah berukuran besar selama lebih dari satu hari
g. Terpaksa membatasi rutinitas karena volume darah yang hilang berlebihan saat menstruasi.
Kelainan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari ketidakseimbangan hormon
hingga miom yang tumbuh pada rahim. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter
apabila Anda mengalami perdarahan yang berlebihan agar dapat ditangani secara seksama.
4. Metrorrhagia
Metrorrhagia merupakan perdarahan dari vagina yang terjadi diantara dua periode
menstruasi. Penyebab terjadinya metrorrhagia cukup beragam, dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan hromon, infeksi, miom, hingga kanker. Jika muncul metrorrhagia, dianjurkan
untuk berkonsultasi dengan dokter untuk
menjalani pemeriksaan sehingga dapat ditangani penyebabnya. Pengobatan metrorrhagia bergantung
kepada penyebab tejadinya metrorrhagia.
5. Oligomenorrhea
Haid biasanya datang tiap 21 hingga 35 hari. Tetapi, ada juga wanita yang mengalami
menstruasi secara tidak teratur, yaitu bila haid datang setelah 90 hari. Kondisi ini disebut sebagai
oligomenorrhoea.
Terdapat beberapa penyebabnya, seperti penggunaan kontrasepsi, obat penunda haid,
olahraga berat, gangguan pola makan, serta diabetes dan penyakit tiroid, sehingga penanganannya
pun berbeda-beda.
6. Amenorrhea
Amenorrhea adalah istilah medis di mana menstruasi terhenti sama sekali. Kondisi ini bisa
terjadi dengan alami atau diakibatkan oleh penyakit dan konsumsi obat tertentu. Sejumlah faktor
alami yang dapat menyebabkan masalah ini, di antaranya adalah:
a. Kehamilan
b. Menyusui
c. Menopause.
Penyakit yang menyerang indung telur (ovarium), seperti polycystic ovarian syndrome
(PCOS), bekas luka pada dinding rahim, bentuk vagina abnormal, organ reproduksi yang tidak
berkembang sempurna, gangguan hormon tiroid, dan adanya tumor pada kelenjar pituitari atau
hipofisis di otak juga dapat mengakibatkan amenorrhea.
Konsumsi obat maupun pil KB, stres, olahraga yang berlebihan, dan berat badan yang
terlalu rendah juga bisa menyebabkan amenorrhea. Jika penyebabnya sudah diatasi, menstruasi akan
kembali normal.
7. Dysmenorrhea
Dysmenorrhea atau nyeri haid adalah hal biasa yang pernah dirasakan tiap wanita.
Dysmenorrhea yang biasanya terjadi sebelum dan pada saat menstruasi ini umumnya berupa nyeri
atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung, dan terkadang menyebar hingga ke
punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan diare.
Obat pereda sakit dapat digunakan untuk mengatasi dysmenorrhoea. Tetapi hubungilah
dokter jika Anda mengalami nyeri menstruasi yang tidak tertahankan atau bertambah parah untuk
memastikan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh penyakit tertentu, terutama jika Anda berusia
di atas 25 tahun.
F. Cara apa saja sih yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang mengganggu
selama menstruasi?
Ini dia nih dibawah ini cara yang bisa kamu lakukan diantaranya :
1. Kompres bagian bawah perut dengan botol berisi air panas atau bantal pemanas untuk meredakan
nyeri yang terjadi.
2. Minum banyak air putih, dan pastikan hindari terlebih dahulu mengkonsumsi garam dan minuman
yang berkafein seperti kopi untuk mencegah pembengkakan
3. Lakukan olahraga secara teratur.
4. Makan makanan yang bergizi seimbang dan pastinya kaya akan zat besi dan kalsium.
5. Konsumsi vitamin E sebanyak 400 miligram, karena ini bisa mencegah peradangan dan
meningkatkan respon kekebalan tubuh.
6. Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres misalnya melakukan aktivitas yang menjadi minat
kamu (olahraga, musik ataupun aktivitas lainnya).
Daftar Pustaka :
Anonim. 2019. Menstruasi. halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/menstruasi. (Diakses pada 19 Mei
2020)
dr. Marianti. 2018. Menstruasi. Alodokter. https://www.alodokter.com/menstruasi. (Diakses pada 19 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama :
Kelas :
No.Absen:
Hari/tanggal:
Langkah pengerjaan:
Bagi kamu yang memiliki nomor urut absen ganjil isi kolom 1 Bagi kamu
yang memiliki nomor urut absen genap isi kolom 2 Isilah kolom dibawah
ini sesuai dirimu
Setelah mengisi kolom diatas dan sudah mendapatkan materi dari Guru BK
seputar menstruasi, tuliskanlah perasaanmu !
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut cara-cara menghadapi gejala pms, kecuali?
a. Melakukan olahraga tanpa kenal waktu
b. Minum air putih
c. Mengompres perut dengan air hangat
d. Melakukan olahraga teratur
2. Dibawah ini cara yang bisa kamu lakukan ketika mengalami gejala yang menandakan
kelainan saat menstruasi, kecuali?
a. melakukan tanya jawab dengan dokter melaluin aplikasi
b. pergi kedokter dengan orangtua
c. membiarkan saja
d. menghubungi orangtua
3. Apakah mengalami pms saat menstruasi itu hal yang normal?
a. Ya b. Tidak
4. Dibawah ini gejala pms fisik yang umumnya dirasakan ketika menstruasi,kecuali?
a. lelah c. sehat
b. Diare d. kenaikan berat badan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pencegahan
Topik : Apa sih Prokastinasi itu ?
2. Tahap Inti : 30 Menit
- Guru BK melakukan kilas balik materi
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
sebelumnya terutama pada sub materi
mengatasi perilaku prokastinasi
C. Materi, Metode Media - Guru BK memberikan lembar kerja
Materi : Prokastinasi (Terlampir) kepada peserta didik (Terlampir)
Metode : Games, Diskusi & Ceramah - Guru BK menjelaskan langkah- langah
Media : PPT, Laptop dan Proyektor cara mengerjakan tugas di lembar kerja
peserta didik
D. Alokasi Waktu - Guru BK mempersilahkan peserta didik
1 x 45 Menit untuk bertanya
- Guru BK meminta salah satu atau dua
E. Tujuan Kegiatan orang peserta didik untuk menyimpulkan
Umum : Meningkatkan motivasi peserta didik kegiatan yang telah dilakukan
untuk memiliki pola perilaku yang produktif.
3. Tahap Penutup : 7 Menit
Khusus : - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
memberikan penguatan mengenai materi
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi
kegiatan.
prokastinasi
- Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
orang yang melakukan prokastinasi
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab
perilaku prokastinasi
4. Peserta didik dapat mengaitkan perilaku
prokastinasi dengan dampak yang akan
ditimbulkan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. PETUNJUK PERMAINAN
PROKASTINASI
Oleh : Kania Yunita, S.Pd.
1. Pendahuluan
Masa sekolah menengah atas (SMA/SMK) adalah masa pencarian jati diri, dimana sebagian besar
dari mereka sibuk menikmati hal-hal yang dianggapnya menyenangkan sehingga sering melupakan
tanggung jawab yang perlu dijalaninya salah satunya adalah seringkali menunda-nunda suatu hal.
Terlebih lagi cukup banyak seorang pelajar pada tingkat SMA/SMK yang melakukan penundaan-
penundaan dalam hal akademik. Hal ini kelihatannya biasa saja namun jika tidak ada usaha untuk
merubahnya akan membentuk pribadi yang kurang disiplin dan menimbulkan dampak-dampak yang
merugikan lainnya.
2. Definisi
Brown dan Holzman berpendapat bahwa istilah prokastinasi digunakan untuk menunjukan suatu
kecenderungan menunda-nunda penyelesaian tugas atau pekerjaan. Tidak peduli apakah penundaan
tersebut memiliki alasan atau tidak (Rahmadani, 2019).
Menurut Solomon dan Rothblum, suatu penundaan dikatakan sebagai prokastinasi apabila
penundaan itu dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja, dan
menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subjektif (Triyono & Khairi, 2018). Selain itu, menurut
Newton, prokastinasi adalah penundaan suatu tindakan prioritas yang lebih tinggi ke prioritas yang lebih
rendah, atau melakukan sesuatu untuk memperoleh kesenangan dan dengan demikian menunda tugas
penting ke lain waktu (Widiseno, Purwanti, & Wicaksono, 2017).
Lalu, Lay mengartikan prokastinasi sebagai sebuah penundaan atau menunda mengerjakan suatu
tugas untuk beberapa waktu ke depan sebab tugas tersebut dianggap berat, kurang menyenangkan,
dan kurang menarik. Adapun menurut Steel, prokastinasi adalah penundaan dengan sengaja terhadap
kegiatan atau tugas yang diberikan kepada seseorang, meskipun seseorang tersebut mengetahui bahwa
perilakunya tersebut berpengaruh buruk untuk saat ini atau esok (Triyono & Khairi, 2018). Dengan
demikian, prokastinasi merupakan suatu tindakan menunda-nunda tugas atau suatu pekerjaan penting
yang disengaja dan dilakukan berulang-ulang oleh seseorang karena menganggap tugas tersebut berat,
kurang menyenangkan dan kurang menarik (pikiran irasional) yang membuatnya lebih memilih
menunda tugas/pekerjaannya tersebut untuk melakukan sesuatu hal yang lebih menyenangkan.
Prokastinasi dapat dilakukan seseorang dalam berbagai bidang dan salah satunya adalah prokastinasi
dalam bidang akademik. Prokastinasi akademik menurut McClosekey yaitu sebuah kecenderungan
untuk menunda kegiatan dan perilaku yang terkait dengan Pendidikan. Lebih spesifiknya lagi yaitu
perilaku peserta didik yang sering menunda-nunda untuk memulai mengerjakan tugas akademiknya
(Widiseno,
Purwanti, & Wicaksono, 2017).
3. Ciri-Ciri Prokastinator
Seseorang yang melakukan suatu penundaan tugas/pekerjaan disebut sebagai seorang
prokastinator. Dalam menentukan seseorang tersebut seorang prokastinator atau bukan dapat dilihat dari
tanda-tanda atau ciri-cirinya.
Menurut Burka dan Yuen (2017) seorang prokastinator memiliki ciri ciri :
1. Prokastinator lebih suka untuk menunda pekerjaan atau tugas-tugasnya
2. Berpendapat lebih baik mengerjakan nanti daripada sekarang dan menunda pekerjaan adalah bukan
suatu masalah/hal yang biasa
3. Terus mengulang perilaku prokastinasi
4. Pelaku prokastinasi akan kesulitan mengambil keputusan
Kemudian, Ferrari (2018) menyebutkan bahwa seseorang tergolong prokastinator jika melakukan
:
1. Menunda untuk memulai dan menyelesaikan tugas.
Prokastinator saat mendapatkan tuas, maka tidak sesegera mengerjakan tugas tersebut dengan
alasan belum mendapatkan materi yang diperlukan atau ingin mencari inspirasi supaya hasilnya
sempurna. Tetapi ketika sudah mendapatkan materi dan mulai mengerjakan tugas, tidak segera
menyelesaikan tugas tersebut.
2. Terlambat dalam mengerjakan tugas.
Prokasinator memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya
dalam mengerjakan tugas.
3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja.
Hal tersebut terlihat dengan adanya keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan
sendiri, meskipun sudah merencanakan tetapi rencana tersebut sering gagal dengan sebab-sebab
tertentu.
4. Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan.
Pada kondisi ini, prokastinator sengaja melakukan penundaan tugas. Banyak hal yang dapat
membuat orang menunda mengerjakan tugas. Ketika suatu tugas dirasa tidak menyenangkan, orang
cenderung menghindari tugas yang aversif (tidak menyenangkan) tersebut. Hal ini lah yang disebut
dengan task aversiveness (ketidaksenangan dan ketidaknikmatan individu terhadap suatu tugas).
Prkastinator lebih senang menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang menyenangkan
atau bersifat hiburan diri dan jauh dari tekanan sehingga menyita waktu untuk mengerjakan tugas
yang harus diselesaikan, seperti menonton televisi, bermain game atau internet, membaca bacaan
yang menyenangan seperti majalah, koran, komik, menonton film di bioskop, dan mendengarkan
musik.
4. Jenis-Jenis Prokastinasi
Prokastinasi menurut Santrock (2017) memiliki banyak bentuk yaitu sebagai berikut :
1. Mengabaikan tugas dengan harapan tugas tersebut akan berlalu
2. Meremehkan tugas-tugas yang harus dikerjakan atau terlalu tinggi dalam menilai kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki
3. Menggunakan waktu berjam-jam untuk bermain game dan menjelajahi internet
4. Mengelabui diri sendiri dengan menyatakan bahwa performa yang biasa-biasa saja atau buruk
sebagai suatu hal yang dapat diterima,
5. Mengganti aktivitas yang seharusnya dilakukan dengan aktivitas yang berguna namun kurang
penting
6. Meyakini bahwa sedikit menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan tidak akan merugikan
7. Mendramatisasi komitmen terhadap suatu tugas alih-alih mengerjakannya
8. Hanya bertekun pada sebagian kecil tugas
Selain itu, Solomon & Rothblum (2017) menyebutkan jenis-jenis Prokrastinasi di area akademik
yang dilakukan peserta didik, yaitu:
1. Tugas Mengarang, yaitu meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis,
misalnya menulis makalah, laporan, atau tugas mengarang lainnya
2. Tugas Belajar Menghadapi Ujian, misalnya ujian tengah, misalnya ujian tengah semester, akhir
semester atau ulangan mingguan
3. Tugas membaca meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan
dengan tugas akademik yang diwajibkan
4. Kerja tugas administratif seperti menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran,
daftar peserta praktikum, dan sebagainya
5. Menghadiri pertemuan yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran,
praktikum, dan pertemuan-pertemuan lainnya
6. Penundaan kinerja akademik secara keseluruhan yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan
tugas-tugas akademik secara keseluruhan
6. Dampak Prokastinasi
Fenomena prokastinasi akademik yang dialami remaja jika tidak diidentifikasi daan berusaha
diatasi akan berdampak negatif bagi peserta didik. Prokastinasi akademik merupakan bentuk kemalasan
di lingkungan akademik siswa dan akan berakibat pada banyaknya waktu yang terbuang sia-sia, tugas-
tugas menjadi terbengkalai, serta bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal. Prokastinasi
akademik juga berdampak negatif terhadap kegiatan akademik peserta didik. Peserta didik yang
melakukan prokastinasi akademik memiliki kecenderungan mendapat nilai rendah pada setiap mata
pelajaran, nilai ulangan, maupun ujian akhir (Widiseno, Purwanti, & Wicaksono, 2017). Selain itu,
dampak lain terkait prokastinasi yang dilakukan peserta didik adalah memiliik kondisi kesehatan yang
rata-rata kurang baik, stress, dan memberi pengaruh kepada perasaan atau emosi negative seperti cemas,
merasa bersalah, panik, tegang, mengutuk diri sendiri, merasa bersalah telah melakukan kecurangan,
dan rendah diri (Triyono & Khairi, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Marsilia, & Mahmudi, I. (2015). Perubahan Perilaku Prokastinasi Akademik Melalui Konseling Kelompok
Dengan Teknik Token Ekonomi Pada Siswa Kelas X TP SMK Negeri I Wonosari Kabupaten Madiun.
Counsellia : Jurnal Bimbingan dan Konseling.
Rahmadani, D. (2019). Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Untuk Mereduksi prokastinasi Akademik
Siswa Kelas X Melalui Teknik Self Management di SMK Yayasan Pendidikan Delisha Tandam Hilir II.
UIN Sumatra Utara.
Triyono, & Khairi, A. M. (2018). Prokastinasi Akademik Siswa SMA (Dampak Psikologis dan Solusi
Pemecahannya dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal Al Qalam.
Widiseno, F. P., Purwanti, & Wicaksono, L. (2017). Studi Deskriptif Perilaku Prokastinasi Akademik Pada
Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Pontianak. FKIP Untan Pontianak.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA PERTEMUAN PERTAMA
Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Mata Pelajaran :
I. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan pendapatmu, pengalamanmu, dan yang kamu rasakan.
Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Mata Pelaaran :
1. Buatlah list aktivitas yang biasanya kamu lakukan sehari-hari (contohnya makan, mengerjakan
tugas sekolah, nonton tv, dll). Lalu, Kategorikan aktivitas tersebut ke dalam tabel yang ada di
bawah ini.
Keterangan : Rutin = selalu , Insidental = kadang-kadang , Terjadwal = di waktu yang selalu
sama , Tidak Terjadwal = kapanpun karna tidak ada jadwalnya
2. Amati aktivitasmu di tabel tersebut, di tabel manakah yang paling banyak terisi
aktivitasmu ?
3. Susunlah jadwal kegiatan yang harus kamu lakukan selama satu minggu ke depan.
Kegiatan Sehari-hari
Hari/Tanggal
Waktu
Pagi
(7-10)
Siang
(11-2)
Sore
(3-6)
Malam
(7-12)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa definisi prokastinasi ?
a. Suatu Tindakan menunda-nunda tugas/pekerjaan penting yang disengaja dan dilakukan
berulang-ulang
b. Kecenderungan perilaku untuk bersikap tegas
c. Perilaku yang selalu berpikir irasional
d. Suatu Tindakan untuk mengelola emosi negatif
2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri seorang prokastinator adalah…
a. Suka menunda tugas
b. Sulit mengambil keputusan
c. Mengulang perilaku prokastinasi
d. Memiliki manajemen waktu yang baik
3. Berikut ini yang merupakan jenis prokastinasi akademik, kecuali….
a. Tugas mengarang c. berjam-jam bermain game
b. Tugas membaca d. penundaan kinerja akademik
4. Apa sajakh factor penyebab prokastinasi ?
a. Faktor fisik dan waktu c. merasa depresi dan cemas
b. Kelelahan dan stress d. takut gagal dan pikiran irasional
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang prokastinasi
1.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman dan
Pengembangan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Arti Keluarga
- Menanyakan perasaan peserta didik
Sasaran : Kelas 11 setelah mengerjakan tugas
- Meminta peserta didik
C. Materi, Metode Media meyebutkan apa saja kendala yang
Materi : Arti Keluarga (Terlampir) dijumpai ketika menulis dan
Metode : Diskusi, dan Ceramah Media mengutarakan langsung ucapan maaf dan
: Pulpen dan HVS sayang kepada anggota keluarga
- Memberikan kesempatan peserta didik
D. Alokasi Waktu untuk mencurahkan pendapat dan
1 x 45 Menit perasaan
- Memberikan dukungan,
E. Tujuan Kegiatan semangat, dan apresiasi kepada usaha
yang telah dilakukan peserta didik
Umum : mempelajari arti dan peran keluarga
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Khusus :
- Guru BK memberikan penguatan atau
1. Peserta didik dapat mempelajari posisi hidup
merencanakan tindak lanjut.
dalam keluarga
- Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat mempelajari
pentingnya keluarga
3. Peserta didik mampu menerapkan posisi dan
peran dalam keluarga
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
ARTI KELUARGA
Yunisa Asih Prasetya, M.Pd
A. Defisi Keluarga
Menurut F.J Brown ( dalam Syamsyu, 2006) Keluarga ditinjau dari sudut pandang sosiologis
dapat diartikan dua macam, yaitu 1) dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang berhubungan
darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan “clan” atau marga. 2) dalam arti sempit
keluarga meliputi orangtua dan anak. Sedangkan keluarga menurut Departemen Kesehatan RI yaitu,
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam pengertian
psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan
masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi,
saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri ( Soeleman, 1994)
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang mempunyai hubungan darah ataupun keturunan yang hidup dalam satu
tempat tinggal, mempunyai peran masing-masing dan mempengaruhi, membutuhkan, berkaitan, dan
bergantung satu dengan yang lain.
Daftar pustaka :
Nurhadi. (2008). Mengenal Lingkungan Sekitar. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Soelaeman, M.
(1994). Pendidikan Keluarga. Bandung: Alfabeta
Soekanto, soejono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Syamsu, Yusuf.
(2006) Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rineka Cipta
LAMPIRAN 2. ICE BREAKING
Tahapan Permainan :
1. Guru BK memberikan arahan kepada siswa mengenai nama dan tujuan permainan.
2. Guru BK meminta peserta didik berdiri.
3. Guru BK memberi instruksi :
- Jika siswa mendengar kata “lampu taman”, maka siswa harus berdiri tegap, tangan ditepukan diatas
kepala dan direntangkan sambil berkata “hidup” (tangan bertepuk) dan “mati” (tangan terentang).
- Jika siswa mendengar kata “lampu jalan”, maka siswa berkelompok menjadi 3 orang lalu berdiri
secara bertingkat dan menggerakkan jari tangan sambil membunyikan suara sirine.
- Jika siswa mendengar kata “bunga”, maka siswa berkelompok menjadi 5 orang lalu 4 orang berdiri
melingkar mengitari satu orang yang berjongkok dan menggerakan tangan diatas kepala sambil
berkata “mekar” (tangan terbuka) dan “kuncup” (tangan menutup).
3. Guru BK mengakhiri permainan dengan instruksi “bunga”
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
Petunjuk :
- Buatlah kelompok yang terdiri 4-5 orang
- Diskusikan bersama anggota kelompok mengenai :
Tugas Individu
Nama :
No Absen :
Peserta didik diberikan penugasan refleksi pribadi sesuai dengan materi yang telah diberikan
1. Seberapa penting orangtua bagi dirimu ?
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
2. Pernahkah kamu membuat orangtuamu sedih? Apakah itu?
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
3. Coba tuliskan ucapan maaf dan sayang untuk kedua orangtua mu
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
4. Sampaikan langsung kepada anggota keluargamu mengenai ucapan maaf dan sayang yang telah
kamu buat ( rekam proses dan respon anggota keluargamu)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Dalam arti sempit keluarga mempunyai pengertian yaitu
a. Meliputi orangtua dan anak
b. Meliputi orangtua, anak, dan sanak saudara
c. Meliputi sanak family
d. Meliputi keluarga inti dan saudara
2. Ayah berperan sebagai….
a. Kepala rumah tangga c. Kepala rukun tetangga
b. Kepala keluarga d. Anggota keluarga
3. Ia berperan sebagai kepala rumah tangga, yaitu…
a. Anak c. Ibu
b. Ayah d. Kakek
4. Anak juga mempunyai hak yang ia terima dari keduaorang taunya yaitu, hak
atas…
a. Pendidikan
b. Keuangan
c. Pendidikan dan perlindungan
d. Kebebasan
5. Sebagai keluarga kita berkewajiban untuk, kecuali…
a. Saling mengasihi
b. Saling mengasihani
c. Saling menghormati
d. Saling berbagi
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
B. Skala prioritas
Merupakan urutan kebutuhan yang dibuat berdasarkan kebutuhan yang kamu perlukan, namun harus
memperhatikan presentase sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari
saja, tetapi juga untuk jangka panjang kehidupan (Yushita, 2017).
C. Utang
Utang adalah Uang yang dipinjam dari orang lain; dan utang merupakan kewajiban membayar kembali
apa yang sudah diterima (Setiawan, 2019). Artinya, ketika kamu memiliki utang terhadap orang lain,
maka itu harus dikembalikan sesuai tenggat waktu yang dijanjikan. Seseorang bisa berutang jika:
1. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, maka dari itu kamu perlu memperhatikan keuangan
pribadimu agar pemasukan dan pengeluaranmu stabil.
2. Membeli sesuatu sesuai keinginan bukan kebutuhan. Ingat ragam kebutuhan manusia berdasarkan
intensitasnya.
Ketika kamu berutang, yang harus bertanggungjawab atas utangmu adalah dirimu sendiri,
karena tidak ada satupun orang yang bertanggungjawab atas dirimu selain dirimu sendiri.
Daftar Pustaka :
Nurcahyaningtyas. (2013). Ekonomi kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Setiawan, Ebta. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa (Pusat Bahasa)
Yushita, A. N. (2017). Pentingnya literasi keuangan dan pengelolaan keuangan pribadi.
Jurnal nominal, VI(I), 11-26.
LAMPIRAN 2. LEMBAR TUGAS
Nama:
Kelas/No.Absen:
Hari/Tanggal:
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan pulpen/spidol berwarna merah untuk prioritas utama,
warna biru untuk prioritas kedua, dan warna hitam untuk prioritas terakhir. Kamu boleh
memprioritaskan lebih dari 1 kebutuhan.
1. Sebagai seorang pelajar sekaligus seorang remaja pria / wanita, maka kebutuhan
primer saya adalah:
2. Sebagai seorang pelajar sekaligus seorang remaja pria / wanita, maka kebutuhan
sekunder saya adalah:
3. Sebagai seorang pelajar sekaligus seorang remaja pria / wanita, maka kebutuhan
tersier saya adalah:
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan pentingnya memiliki skala prioritas dalam mengatur keuangan!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang pengaturan
1. keuangan pribadi
Setelah menerima materi layanan BK tentang pengaturan keuangan
pribadi, timbul kesadaran saya untuk lebih memperhatikan pemasukan
2. dan pengeluaran saya sesuai
dengan skala prioritas dan intensitas kebutuhan
Setelah menerima materi layanan BK tentang pengaturan keuangan
pribadi, saya menyadari bahwa saya kerapkali kesulitan keuangan
3. karena tidak memperhatikan skala
prioritas dan intensitas kebutuhan
Materi layanan BK tentang informasi beasiswa,
4. menyadarkan saya bahwa mengatur keuangan pribadi
adalah kebutuhan
A. Asesmen Kebutuhan 3. Peserta didik dapat merangkum cara
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA berhadapan dengan orang yang bersikap keras
kepala
B. Identitas Layanan Komponen :
Layanan Dasar Bidang : F. Pelaksanaan
Pribadi 1. Pendahuluan : 5 Menit
Fungsi : Pemahaman - Guru BK/Konselor membuka dengan
Topik : BBS (Batu Banget, Sih!) salam dan berdoa.
Sasaran : Kelas 11 - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Sikap keras kepala 2. Tahap Inti : 30 Menit
(Terlampir) - Membuka topik bahasan mengenai
Metode : Brainstorming, presentasi, pemahaman peserta didik terhadap sikap
permainan keras kepala
Media : Laptop, LCD Projector, - Membuka sesi diskusi mengenai hal
online quiz (bisa yang mengganggu dari sikap keras
menggunakan beragam kepala dan sisi positif orang yang
aplikasi seperti Kahoot!, bersikap keras kepala
Quizizz, dan lainnya). - Mempresentasikan cara
berhadapan dengan orang yang bersikap
D. Alokasi Waktu keras kepala
- Meminta peserta didik membuka link
1 x 45 Menit
untuk online quiz dan menilai
pemahaman peserta didik mengenai
E. Tujuan Kegiatan materi yang
Umum : mempelajari cara berhadapan dengan disampaikan
orang yang bersikap keras kepala
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi dan
1. Peserta didik dapat mengemukakan pengertian closing statement.
sikap keras kepala
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sisi
positif dari sikap keras kepala
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
2. Orang yang keras kepala memiliki fokus yang sangat baik. Karena orang yang keras kepala tahu
apa yang mereka inginkan, kualifikasi seperti visi, orientasi tindakan, pertahanan, dan kegigihan
adalah sikap bawaan dari sikap keras kepala. Hal ini akan membawa mereka kepada ketekunan.
Ketekunan bisa diartikan keras kepala yang memiliki tujuan yang jelas dan terkonsep.
Yang menjadi masalah adalah, kebanyakan orang yang keras kepala tidak mengembangkan
sikapnya menjadi perilaku konstruktif seperti gigih dan tekun, melainkan menjadi bentuk
pemberontakan untuk menunjukkan otoritas, kekuasaan, berpemikiran tertutup dan menjadi sumbu
pendek. Pemikirannya hanya sebatas “saya harus menang dalam perdebatan ini untuk menunjukkan
bahwa saya benar” bahkan disaat sebenarnya argumennya tidak tepat, ia tetap merasa paling benar.
Orang yang keras kepala menerapkan strategi maladaptif untuk menunjukkan harga dirinya. Hal
tersebut menjadikan orang yang keras kepala sangat mengganggu dan membuat banyak orang tidak
nyaman ketika berada disekitarnya.
C. Berhadapan dengan Orang yang Bersikap Keras Kepala (modifikasi dari Silny, 2018):
1. Mulai terapkan sikap yang baru
Coba lihat orang yang keras kepala sebagai kesempatanmu untuk menjadi versi yang lebih baik
dari dirimu. Kamu tidak bisa mengubah orang lain, yang bisa kamu ubah adalah dirimu sendiri.
Jadi, cobalah ubah cara pandangmu terhadap orang yang keras kepala ini.
2. Berikan jeda
Ketika kamu berhadapan dengan orang yang keras kepala, coba kontrol dirimu dan jangan
menunjukkan perlawanan yang emosional. Kontrol lagi dirimu dengan dengan pergi ke toilet atau
ke tempat lain yang aman sehingga kamu bisa
berteriak, menangis, atau apapun untuk melampiaskan kekesalanmu. Setelah itu barulah kembali
berhadapan dengan orang tersebut.
3. Buat strategi
Rencanakan pembicaraanmu dengan penuh strategi. Arah pembicaraan yang tepat dapat
memberikan hasil yang positif daripada pertengkaran. Hindari bersikap menyalahkan seperti
berkata “Tidak, kamu salah!” tetapi coba nyatakan pendapatmu yang berlawanan dengan
pendapatnya dengan respek dan penuh kerendahan hati, utarakan berbagai fakta yang ada
berdasarkan hasil penelusuranmu, kamu juga bisa mengajaknya menelusuri hal yang diperdebatkan
bersama sehingga fakta yang akan berbicara.
Daftar Pustaka:
Silny, J. (2018, August 6). 12 Ways to deal with stubborn people and convince them to listen.
Retrieved from Lifehack: https://www.lifehack.org/articles/communication/12-ways-deal-
with-stubborn- people-and-convince-them-listen.html
Vries, M. F. (2018). I won’t, therefore I am: being stubborn. INSEAD(42), 1-19.
LAMPIRAN 2. ACUAN PERTANYAAN UNTUK ONLINE QUIZ
Buatlah pertanyaan quiz dengan acuan ini, baiknya dibuat dalam bentuk pilihan ganda.
Anda bebas menggunakan aplikasi apapun untuk membuat quiz ini.
1. Sikap keras kepala adalah … Sikap seseorang yang meyakini dan berpegang teguh pada
argumen atau pemikirannya apapun yang terjadi.
2. Sisi positif orang yang keras kepala … tekun dan gigih.
3. Siapa yang bisa kamu ubah, dirimu sendiri atau orang lain? Diri sendiri.
4. Yang dibutuhkan untuk berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala?
Kesabaran, kecerdasan, dan kekuatan.
5. Apa yang bisa kita lakukan ketika berhadapan dengan orang yang keras kepala, melawan
atau mengarahkan? Mengarahkan, karena semakin dilawan ia semakin ingin menang,
tidak peduli argumennya salah atau benar.
6. Bagaimana cara menyatakan pendapat yang berlawanan dengan orang yang keras kepala?
Dengan bersikap respek dan penuh kerendahan hati, dan mengutarakan berbagai fakta
pendukung yang ada.
7. Masalah orang yang memiliki sikap keras kepala adalah… temporary hearing loss.
8. Mengapa perlu mendengarkan sudut pandang orang yang keras kepala walau
argumennya tidak tepat? Supaya orang tersebut merasa dihargai dan dipahami.
9. Mengapa perlu memberi jeda ketika berhadapan dengan orang yang keras kepala?
Karena kamu perlu mengontrol dirimu, jangan terpancing emosi dan justru terarah pada
pertengkaran tak bermanfaat.
10. Ketika berhadapan dengan orang yang keras kepala berarti kita akan berproses
secara? Perlahan, karena membuka pikiran orang yang pemikirannya tertutup dan
sempit akan memakan waktu lama.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan pentingnya memahami cara berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang sikap keras
1. kepala
Setelah menerima materi layanan BK tentang sikap keras kepala, timbul
2. kesadaran saya untuk menerapkan cara
berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala
Setelah menerima materi layanan BK tentang sikap keras kepala, saya
menyadari bahwa saya kerapkali salah langkah dalam berhadapan
3. dengan orang yang keras
kepala
Materi layanan BK tentang sikap keras kepala, menyadarkan saya
bahwa berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala
4. membutuhkan strategi yang
tepat
A. Asesmen Kebutuhan 4. Peserta didik dapat menyiapkan kemungkinan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA kegiatan yang bernilai ekonomis
Khusus :
1. Peserta didik dapat menghubungkan
kebiasaan orang sukses dengan kebiasannya
terkait perilaku ekonomis
2. Peserta didik dapat menjelaskan beberapa
kegiatan yang bernilai ekonomis
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan
yang bernilai ekonomis
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1 MATERI
Di era media sosial di mana banyak orang seolah berlomba memamerkan segala hal, para super kaya ini
justru menjalankan gaya hidup yang tetap sederhana, hemat dan efisien. Mereka memilih fokus pada apa hal-
hal yang lebih penting dalam hidup, ketimbang menghabiskan waktu dan uang mengurusi penampilan dan
hal-hal tersier lain. Bisa jadi, itulah rahasia mengapa mereka bisa mencapai kemakmuran hingga di tingkat
luar biasa. Inilah 8 pelajaran yang bisa kita pelajari dari gaya hidup sederhana orang-orang super kaya dunia
:
1. Mereka hidup di bawah kemampuan, Warren Buffet punya uang lebih dari 68,1 miliar dollar AS atau
sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan
harga fantastis yang dia inginkan. Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah
lama yang dia beli tahun 1958 seharga 31.500 dollar AS sampai saat ini. Hal yang serupa ditunjukkan
oleh Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan 51,5 miliar dollar AS. Kekayaan sebanyak itu
memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar.
Namun, Zuckerberg sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga
30.000 dollar AS.
2. Mereka tidak mendewakan penampilan, Bila Anda perhatikan, orang-orang super kaya yang jenius
itu justru tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan luar mereka. Lihat saja penampilan Steve Jobs
dengan T-shirt hitam kemana-mana. Juga Zuckerberg yang nyaman saja dengan kaos oblong berwarna
abu-abu dan celana jeans. Mereka memilih strategi seefisien mungkin terutama untuk hal-hal yang
kurang mendasar seperti “pakaian apa yang perlu dikenakan hari ini”. Dengan menghemat waktu dan
energi memikirkan hal-hal kurang penting, orang-orang superkaya ini bisa memaksimalkan energi dan
waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis. Selain itu,
berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk
penampilan.
3. Mereka senang beramal Para orang superkaya dunia senang beramal., Bill Gates, pendiri dan
pemilik Microsoft dan tercatat sebagai orang paling kaya sedunia, sudah dikenal sebagai pribadi yang
suka sekali beramal. Tahun 2017 ini, Bill Gates menyumbangkan sekitar 4,6 juta dollar AS untuk
kegiatan kemanusiaan. Nilai donasi itu adalah yang terbesar yang dikeluarkan oleh Gates dalam 17
tahun terakhir. Bill Gates memberi pelajaran penting tentang menjadi kaya: mereka yang benar-benar
kaya adalah mereka yang senang memberi. Sejauh ini, Bill Gates mencatat kekayaan senilai 90 miliar
dollar AS atau Rp 1.200-an triliun. Bukan hanya Bill Gates yang senang beramal. Orang superkaya lain
seperti Buffet, George Soros, sampai Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shops, juga dikenal sebagai
pesohor kaya raya yang senang berbagi pada sesama.
4. Mereka membawa bekal makan siang, Anda pasti sudah sering membaca betapa besar nilai
penghematan hanya dari kebiasaan membawa bekal makan siang dari rumah? Membawa bekal makan
siang dari rumah bukan cuma membantu Anda lebih hemat uang jajan, tapi juga bisa menghemat waktu
Anda dari kebingungan mencari
tempat makan yang tepat saat jam makan siang tiba. Anda bisa lebih fokus memakai waktu tersebut
untuk melakukan hal lain yang lebih penting. Charlie Ergen, pemilik Dish Network, yang memiliki
kekayaan bersih 14,4 miliar dollar AS, sampai hari ini masih rajin membawa bekal makan siang dari
rumah berisi sandwich dan minuman ringan setiap berangkat ke kantor. Bukan cuma itu, Ergen juga
berbagi kamar dengan kolega kerja ketika tengah berdinas ke luar kota.
5. Mereka tidak manja, Banyak kalangan yang baru kaya sudah merasa berhak atas kenyamanan tingkat
tinggi. Misalnya, membawa mobil pribadi kemana-mana walau terhadang macet yang sering tidak
masuk akal. Ingvar Kampard, pendiri IKEA, yang memiliki kekayaan bersih 39,3 miliar dollar AS,
sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja memakai transportasi umum kemana-mana. Sebagai salah
satu orang terkaya di dunia, Kampard tidak merasa harus mengubah gaya hidupnya menjadi serba wah.
Kampard masih senang bepergian menumpang pesawat kelas ekonomi dan makan siang di kafetaria
bersama karyawan-karyawannya dan naik bus kemana-mana.
6. Mereka pendukung hidup hemat energy, Para orang super kaya selalu menyukai konsep hidup
efisien dan hemat energi. Salah satu orang taipan terkenal asal India, Azem Premji . Premji yang
memiliki Wipro Ltd dan kekayaan bersih 16,6 miliar dollar AS, rajin mengingatkan para karyawannya
agar tidak lupa mematikan lampu setelah selesai dipakai. Premji juga asyik-asyik saja kemana-mana
menumpangi pesawat kelas ekonomi dan menyetir mobil bekas.
7. Mereka selalu membayar lunas utang kartu kredit, Para super kaya jarang membawa uang tunai
dalam jumlah besar. Mengutip Bussiness Insider, para orang super kaya lebih nyaman membawa uang
tunai seperlunya sesuai dengan kebutuhan. Mereka juga pengguna kartu kredit yang cerdas dengan
selalu membayar penuh tagihan kartu kredit supaya tidak perlu membayar bunga kart kredit yang mahal.
Para orang super kaya ini selalu menerapkan strategi yang jeli dalam mengelola uang mereka supaya
bisa mereka gunakan seoptimal mungkin.
8. Mereka rendah hati, Ada ungkapan, orang kaya baru biasanya yang lebih “ngotot” menunjukkan
kekayaan mereka. Didukung oleh media sosial, para OKB ini tidak sungkan memamerkan segala hal
yang mereka anggap sebagai penanda status sosial dan kekayaan yang mereka miliki. Nah, bagaimana
dengan mereka yang memang sungguh-sungguh kaya? Kebanyakan orang yang super kaya, justru
enggan memamerkan kekayaan mereka. Para taipan yang super kaya justru lebih sering bersikap rendah
hati. Contohlah pendiri Zara, Amancio Ortega yang tercatat sebagai orang terkaya nomer tiga di dunia
dengan kekayaan 82,3 miliar dollar AS. Memiliki kekayaan berlimpah tidak mengubah gaya hidup
Ortega menjadi super wah. Dia tidak segan bergabung dengan para karyawannya di kantor pusat Zara
untuk makan siang di kafetaria. Penampilan Ortega juga sederhana dengan memakai blazer biru, kemeja
putih dan celana abu-abu.
Daftar Pustaka:
Aprilia Eka (2017). Pelajaran Hidup Sederhana dari Orang Super Kaya
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/21/074307226/8-pelajaran- hidup-sederhana-
dari-orang-orang-super-kaya-dunia-?page=all (diakses pada 25 April 2020)
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA
Nama : ……………………….
Kelas : ……………………….
2. Tuliskan contoh kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghasilkan nilai ekonomis?
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh perilaku bernilai ekonomis?
a. Jajan tanpa batas
b. Belanja setiap waktu
c. Membeli sesuatu sesuai kebutuhan
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya memiliki nilia hidup ekonomis dengan
kesuksesan?
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
N K
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Nilai Hidup
1.
Ekonomis
Setelah menerima materi layanan BK tentang Nilai Hidup
2. Ekonomis, timbul kesadaran saya untuk selalu
membedakan kebutuhan dan keinginan saat berbelanja
Setelah menerima materi layanan BK tentang Nilai hidup ekonomis saya
4. menyadari bahwa saya sering lupa membeli
sesuai kebutuhan, bukan keinginan
Materi layanan BK tentang ilia hidup ekonomis,
5. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki rasa puas
dengan sesuatu ayng dibutuhkan, bukan yang diinginkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Berani Menjadi Diri Sendiri 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru BK Menampilkan materi berupa
Video dan PPT
C. Materi, Metode Media - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
Materi : Berani Menjadi Diri Sendiri mengenai materi yang telah
(Terlampir) disampaikan, seperti contoh kasus
Metode : Diskusi dan Ceramah dalam kehidupan sehari-hari.
Media : LCD dan Laptop - Guru BK menjelaskan beberapa
Video : shorturl.at/U0278 pertanyaan dari peserta didik mengenai
materi dari hasil diskusi.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 3. Tahap Penutup : 7 Menit
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
E. Tujuan Kegiatan memberikan apresiasi kepada kelas.
Umum : Menerima keunikan diri dengan segaka - Membagikan lembar evaluasi
kelebihan dan kekurangannya
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep
pengungkapan diri
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk mengungkapkan
apa yang diinginkan
3. Peserta didik dapat mensimulasikan cara
mengungkap diri yang baik kepada orang lain
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI
KEGIATAN
BERANI MENJADI DIRI SENDIRI
Daftar Pustaka
Handayani MM, Ratnawati S dan Helmi AF.(1998). Efektifitas Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap
Peningkatan Penerimaan Diri Dan Harga Diri. Jurnal Psikologi 2: 47-55
Johnson, David W. 1981. Reaching Out: Interpersonal Effectivenes and Self-Actualization.
London: Prentice-Hall International.
Papu, J. (2002). Pengungkapan diri. http://www.e-psikologi.com/sosial/120702.htm
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Buatlah daftar hal-hal yang ingin kamu lakukan atau capai !
2. Buatlah daftar hal-hal yang diinginkan selama 1 minggu yang sudah tercapai !
3. Tuliskan hambatan yang ditemui selama 1 minggu ketika melakukan yang diinginkan !
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Berani Menjadi Diri Sendiri
Setelah menerima materi layanan BK tentang Berani Menjadi Diri
2. Sendiri timbul kesadaran saya untuk belajar
mengungkapkan atas apa yang dinginkan oleh diri sendiri
Materi layanan BK tentang Berani Menjadi Diri Sendiri
3. menyadarkan saya akan pentingnya melakukan apa yang diinginkan
sesuai kata hati selama dalam aturan yang baik
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
4. Berani Menjadi Diri Sendiri
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan Komponen :
dengan salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang : Pribadi
- Ice Breaking “Ibu Berkata”
Fungsi : Pemahaman
(Terlampir)
Topik : Berfikir Sebelum Bertindak
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sasaran : Kelas 10
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Seni Mengenal Diri – 2. Tahap Inti : 30 Menit
Kelemahan 9. Ceroboh - Menayangkan media slide power point
(Terlampir) Kecerobohan
Metode : Diskusi dan Games TTS - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai sikap Kecerobohan dan
Media : LCD, Laptop dan PPT TTS
hubungannya dengan sifat kurang
bijaksana.
D. Alokasi Waktu - Memberikan pemahaman
1 x 45 Menit mengenai hubungan ice breaking “Ibu
berkata”, Dimana kuncinya “kenapa
E. Tujuan Kegiatan salah karena anda mengabaikan hal-
Umum : mempelajari cara-cara pengambilan hal yang tidak penting”, Karena orang
keputusan dan pemecahan masalah secara objektif yang ceroboh biasanya sering tidak
menganggap penting banyak hal.
Khusus : - Membagi siswa menjadi 2-4 kelompok,
1. Siswa dapat menjelaskan mengenai kemudian Menjelaskan mengenai
permainan TTS.
pentingnya sikap Bijak dalam mengurangi
- Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
kecerobohan atau kurang hati-hati
2. Siswa dapat menunjukan sikap bijak dalam 3. Tahap Penutup : 7 Menit
mengatasi kecerobohan atau kurang hati-hati
Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING
Ice Breaking
“Ibu Berkata”
Tujuan :
1. Peserta didik dapat melatih konsentrasi
2. Peserta didik dapat berfikir sebelum bertindak
Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk menunjuk sesuatu yang diperintahkan Guru BK
2. Kemudian Guru BK bisa memulai dengan hal yang mudah seperti menunjuk hidung dengan
mencotohkan didepan menunjuk hidung, dan dengan waktu yang relatif lambat
3. Kemudian setelah beberapa kali mencoba, percepatlah perintah dan Guru BK bisa mengecoh
peserta didik dengan memperagakan yang tidak sesuai yang dikatakan.
4. Lakukanlah berulang hingga konsentrasi siswa kembali
5. Diakhir kegiatan Guru BK bisa memberikan pemahaman hubungan ice breaking “Ibu
berkata” dengan materi, Dimana kuncinya “kenapa salah karena anda mengabaikan hal-hal
yang tidak penting”, Karena orang yang ceroboh biasanya sering tidak menganggap penting
banyak hal.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
Kurang hati-hati atau ceroboh adalah sifat orang yang kekanak-kanakan dan kurang bijaksana sehingga apa
pun yang terlintas di dalam pikirannya akan dikeluarkannya. Sebenarnya orang dengan sifat seperti ini suka
terus terang dan tidak bisa menyembunyikan rahasia apa pun. Sifat seperti ini sesungguhnya lebih banyak
merugikan diri sendiri daripada menguntungkan karena orang akan lebih sulit 'percaya' kepada orang yang
kurang hati-hati. Karena takut banyak hal-hal penting yang seharusnya disimpan sebagai data terbatas
perusahaan atau organisasi akan ‘bocor’ kemana-mana . Apalagi bila pembicaraan sudah menyinggung
perasaan orang lain, meskipun mungkin hal yang dibicarakan tidak salah namun tidak perlu sampai
menonjolkan kesalahan orang lain. Orang bisa saja mendendam sehingga akan menimbulkan kesulitan di
kemudian hari.
"Rekan saya orongnya tidak hati-hati, kalau bicara seenaknya sendiri, ceplas ceplos tanpa dipikir
dulu, alih-alih menyalahkan orang lain akibatnya malah dia yang disalahkan, sekarang dia
malahan banyak dijauhi dan dilecehkan rekan-rekannya."
Dalam berorganisasi setiap hal yang kita bicarakan mengatasnamakan organisasi atau perusahaan. Oleh
karenanya kita dituntut untuk lebth berhati-hati. Pembicaraan yang bersifat Internal antarpegawai
menunjukkan kemampuan kita dalam bekerja sehingga berdampak pada karier kita dalam perusahaan.
Pembicaraan dengan pihak luar selalu mencerminkan sikap perusahaan terhadap pelanggan dan akan
berdampak pada bisnis dengan pelanggan tersebut. Berbagai Informasi harus disaring sebelum disampalkan
kembali kepada orang-orang yang membutuhkannya agar dampaknya lebih produktif Kecerobohan dan
ketergesagesaan hanya akan menyinggung orang lain dan menimbulkan kesalahpahaman.
"Perbedaan adalah suatu yang wajar terjadi, ketika anda lebih mendengarkan anda akan lebih
mengerti maka anda akan lebih bisa menghargai perbedaan."
Daftar pustaka
Getol,Gunadi. (2012). Seni Mengenal Diri. Jakarta : Gramedia.
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
(Tampilkan dalam PPT)
TEKA TEKI SULIT
1)
P
2) E
2) I
I 3)
4) A
3) N
4)
5)
Pertanyaan Menurun :
1. Kata bantu PENDIDIKAN
2. Olahraga menyodok bola pasti... (Diliat, karena kalo tidak diliat gak bisa main)
3. Burung terbang dengan? (Semaunya, Bukan Sayapnya karena dia terbang kalau dia mau)
4. Burung adalah hewan yang bisa... (Temenan, Karena ada burung yang gak bisa terbang) Pertanyaan
Mendatar :
1. Belajar matematika membuat kita .. (Pusing, Karena belum tentu bikin pinter tapi pasti bikin pusing)
2. Sifat pelit membuat orang menjadi.. (Mikir, Karena membuat orang mikir kenapa dia pelit)
3. dampak wabah corona membuat siswa tidak bisa sekolah sehingga belajar di ... (Tempatnya, karena belum tentu dirumah
ada yang dikosan ada yang di hotel, di Group WA dll)
4. yang sering mendapat nilai 100 saat ulangan tertulis? (Kertas, Bukan Cerdas karena nilainya ditulis di kertas)
5. untuk tinggal di luar negeri kita harus punya ... (Nama, karena kalo visa gak ada nama gak bisa)
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Kurang hati-hati atau ceroboh adalah sifat orang yang ?
a. Kekanak-kanakan
b. Dewasa
c. Biasa
d. Umum
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar pustaka
Wolfelt, A. D., & Wolfelt, M. E. (2002). The healing your grieving heart: journal for teens. USA:
Companion.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama:
Orang yang telah berpulang:
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berduka dan kehilangan adalah perasaan yang wajar dirasakan, bukan hal yang berlebihan dalam
hidup. ( Ya / Tidak )
2. Setiap orang memproses kesedihan dan perasaan berdukanya dengan berbeda, sehingga kita tidak
berhak menghakimi orang lain yang sedang berduka.
( Ya / Tidak )
3. Hanya orang yang berlebihan yang menangis meraung-raung saat ditinggal oleh orang yang
tersayang. ( Ya / Tidak )
4. Tidak perlu sedih karena orang yang meninggalkanmu pasti menginginkan kamu bahagia. (
Ya / Tidak )
5. Menulis jurnal akan membantumu mengeksplorasi dan merasakan kedukaan dan kehilanganmu
sehingga perlahan kamu bisa “sembuh” dari kedukaan dan kehilangan itu. ( Ya / Tidak )
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Berhadapan
1. dengan Kedukaan Perasaan Kehilangan Orang Tersayang
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING
Ice Breaking
“Bandingkan saja”
Tujuan : Peserta didik dapat memahami bahwa bersyukur merupakan kunci kebahagiaan
Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk memberikan nilai dari rentang 1-100 pada secarik
kertas
2. Kemudian minta salah satu perwakilan untuk mengumpulkan kertas tersebut
3. kemudian Guru BK dapat membagikan kertas tersebut secara acak
4. Kemudian Guru BK bisa meminta kepada peserta didik yang merasa mendapatkan nilai
terendah untuk mengangkatkan tangan dan yang merasa nilai nya cukup untuk diam. Pada
tahap ini peserta didik dilarang untuk memberitahukan berapa nilai yang ia dapatkan.
5. Selanjutnya bisa dibandingkan dengan peserta yang merasa nilainya rendah dengan yang tidak.
Pada tahap ini akan nada kemungkinan peserta didik yang merasa rendah namun nilainya lebih
tinggi dibandingkan temannya yang tidak merasa nilainya rendah. Untuk jaga-jaga Guru BK
sudah menyiapkan secarik kertas dengan nilai yang sangat rendah untuk membandingkan
kepada siswa yang merasa rendah.
6. Catatlah nilai tertinggi dari yang merasa nilainya kecil dan nilai terendah dari yang merasa
nilainya cukup.
7. Diakhir kegiatan atau diwaktu yang ditentukan Guru BK bisa memberikan pemahaman
mengenai hubungan ice breaking dengan materi Bersyukur, dimana kita harus bisa selalu
menerima apa yang kita miliki karena niscaya belum tentu orang lain lebih beruntung dari kita.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
“Bahagia bukan memiliki segalanya, namun bersyukur dengan semua hal sederhana yang kita miliki
(Merry Rianna)”
Setiap orang berhak memiliki kebahagiaan, namun bagaimana setiap orang bisa mendapatkan
kebahagiaan itu? Mungkin banyak hal yang terlintas dalam benak anda secara mengenai hal – hal yang dapat
membuat anda bahagia seperti kekayaan, persahabatan, kekasih, atau bahkan hal – hal yang mungkin tidak
bisa dimengerti oleh orang lain. Apapun itu sah sah saja namun yang pasti dari kutipan yang ditulis Merry
Rianna mungkin cara agar kita bahagia adalah dengan bersyukur. Adapun penelitian yang dilakukan
Mochamad Fahmy Arief & Nur Habibah tahun 2015 yang berjudul Pengaruh Strategi Aktivitas (Bersyukur
dan Optimis) terhadap Peningkatan Kebahagiaan pada Mahasiswa S1 PGSD dimana dari hasilnya diambil
kesimpulan bahwa strategi aktivitas (bersyukur dan optimis) memiliki pengaruh terhadap peningkatan
kebahagiaan subyek mahasiswa. Sehingga dari sini kita bahwa bersyukur merupakan salah satu kunci dalam
kebahagiaan agar kita bisa terhindar dari berbagai kekecewaan dalam keadaan yang tak sesuai dengan
kenyataan.
A. Definisi
M. Quraish Shihab (1996) dalam buku Wawasan al-Qur’an menjelaskan bahwa kosa kata
“syukur” berasal dari bahasa Al-Qur’an yang tertulis dalam bahasa Arab. Kata syukur adalah bentuk
mashdar dari kata kerja syakara–yasykuru–syukran–wa syukuran– wa syukranan. Kata kerja ini berakar
dengan huruf-huruf syin, kaf, dan ra’. Secara bahasa, syukur juga berasal dari kata “syakara” yang berarti
pujian atas kebaikan dan penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti menampakkan sesuatu kepermukaan.
Dalam hal ini menampakkan nikmat Allah. Sedangkan menurut istilah syara’, syukur adalah pengakuan
terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah yang disertai dengan kedudukan kepada-Nya dan
mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan tuntunan dan kehendak Allah (Mahfud, 2014). Dalam hal
ini, hakikat syukur adalah “menampakkan nikmat,” dan hakikat kekufuran adalah menyembunyikannya.
Menampakkan nikmat antara lain berarti menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan yang
dikehendaki oleh pemberinya, juga menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan lidah.
Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah syukur diartikan sebagai:
(1) rasa terima kasih kepada Allah, dan (2) untunglah (menyatakan lega, senang dan sebagainya). Selain
itu dalam Kusumastuti (2017) Kebersyukuran dalam bahasa Inggris disebut gratitude. Kata gratitude
diambil dari akar Latin gratia, yang berarti kelembutan, kebaikan hati, atau berterima kasih. semua kata
yang terbentuk dari akar Latin ini berhubungan dengan kebaikan. kedermawanan, pemberian, keindahan
dari memberi dan menerima, atau mendapatkan sesuatu tanpa tujuan apapun (Pruyer; Emmons &
McCullough, 2003). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan kebersyukuran adalah seamua perasaan
bahagia yang mencul ketika seseorang sedang membutuhkan sesuatu atau bahkan sudah dalam keadaan
cukup, menerima pemberian atau perolehan dari pihak lain sehingga orang tersebut merasa tercukupi
atau menerima kelebihan (Sulistyarini, 2010).
Menurut Emmons dan McCullough (2003) dalam Sulistyarini (2010), menunjukkan bahwa
kebersyukuran merupalcan sebuah bentuk emosi atau perasaan, yang kemudian berkembang menjadi
suatu sikap, sifat moral yang baik, kebiasaan, sifat kepribadian, dan akhinya akan mempengaruhi
seseorang menanggapi/bereaksi terhadap sesuatu atau situasi. Emmons juga menambahkan bahwa
syukur itu membahagiakan, membuat perasaan nyaman, dan bahkan dapat memacu motivasi. Dari
penjelasan tersebut diketahui bahwa dampak dari perasaan bersyukur dapat berkembang menjadi reaksi
atau tanggapan yang berwujud sebuah sikap. Oleh karena itu, syukur kemudian dapat mendorong atau
memotivasi seseorang. Beberapa tokoh psikologi dalam Seligman dan Peterson (2004) mendefinisikan
gratitude atau syukur sebagai suatu perasaan terima kasih dan menyenangkan alas respon penerimaan
hadiah, dimana hadiah itu memberikan manfaat dari seseorang atau suatu kejadian yang memberikan
kedamaian. Menurut Wood (2009) menyatakan kebersyukuran adalah sebagai bentuk ciri pribadi yang
berpikir positif. mempresentasikan hidup menjadi lebih positif.
Sehingga dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa syukur merupakan sebuah
pengakuan seseorang mengenai apa yang telah ia terima atau miliki dari pihak lain, pengakuan ini bisa
berupa sebuah ucapan pujian secara lisan ataupun terucap didalam hati dan dapat pula dilakukan dalam
bentuk tindakan yang ditujukan kepada pihak lain yang pada umum nya ditujukan kepada yang maha
Esa.
F. Pelatihan Kebersyukuran
Pelatihan kebersyukuran adalah suatu terapi yang memfokuskan kebersyukuran terhadap nikmat
yang telah diberikan oleh Tuhan terhadap individu dengan cara mengucapkan terima kasih,
mengucapkan rasa syukur setiap hari, mensyukuri setiap peristiwa kehidupan dan dapat menurunkan
emosi negatif yang muncul dalam diri individu serta memperbesar munculnya emosi positif dalam
dirinya. Menurut McCullough (2008), pelatihan syukur dapat memunculkan emosi yang menyenangkan,
seperti kebahagiaan karena rasa syukur akan membawa manfaat bagi diri sendiri atau juga di hati orang
lain (Sulistyarini, 2010).
Snyder dan Lopes (2002) dalam Arief (2015), menguraikan empat langkah sederhana melalui
pendekatan kognitif perilaku untuk latihan bersyukur, yaitu:
1. Mengidentifikasi pikiran yang salah (kekurangan, kelemahan, atau penyesalan akan nasib)
2. Memutuskan dan mendukung pikiran syukur.
3. Menggantikan pikiran yang salah (kekurangan, kelemahan, atau penyesalan akan nasib) kearah
pikiran rasa bersyukur, dan
4. Mengaplikasikan rasa syukur dalam tindakan batin dan lahiriah.
Daftar Pustaka :
Arbiyah, N., Imelda, F. N., & Oriza, I. D. (2008). Hubungan bersyukur dan subjective well being pada
penduduk miskin. Universitas Indonesia, 14(01).
Arief, M. F., & Habibah, N. (2015). Pengaruh strategi aktivitas (bersyukur dan optimis) terhadap
peningkatan kebahagiaan pada mahasiswa S1 pendidikan guru sekolah dasar. In Seminar
Psikologi dan Kemanusiaan UMM.
Husna, A. (2013). Kaya dengan Bersyukur: Menemukan Makna Sejati Bahagia &. Gramedia Pustaka Utama
Kusumastuti, W., Setyorini, N., & Laksono, R. A. (2017, November). Makna Kebersyukuran Berdasarkan
Kajian Psikologis dan Kajian Tafsir Al Misbah. In Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan
Budaya (Vol. 1, No. 01).
Mutia, Subandi dan Mulyati. (2010). Terapi Kognitif Perilaku Bersyukur untuk Menurunkan Depresi pada
Remaja. Yogyakarta : Jurnal Intervensi Psikologi
Nadhiroh, A. (2012). Hubungan kebersyukuran dengan kebermaknaan hidup orang tua yang memiliki anak
autis (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
Ketidakberuntungan Keberuntungan
Langkah-langkah pengisian :
1. Isilah tempat tanggal lahir mu dan jangan tuliskan nama mu
2. Tulislah satu hal yang menurut mu paling sial atau kurang beruntung yang pernah dialami di
Kolom Kiri
3. Kumpulkan kertas tugas ke Guru BK untuk kemudian dibagikan secara acak dan
mempertahankan kerahasiaan yang dimiliki individu
4. Kemudian kamu bisa isi Kolom Kanan lembar kerja teman mu yang telah kamu terima secara acak,
dengan mengubah kalimat negatif menjadi kalimat bersyukur di kolom kanan.
Seperti contoh
Ketidakberuntungan Keberuntungan
Sial banget gak sempet sarapan gara-gara Alhamdulillah walau gak sarapan gak
belum siap sarapan nya telat kesekolah, sarapan bisa jajan di
kantin
Parah banget sih ini hidup, disuruh Beruntung banget bisa sekolah dan
sekolah setiap hari, bangun pagi pulang mendapat tambahan fasilitas les yang gak
sore ampe rumah terus les lagi stress di dapet anak-anak lain
banget sumpah
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh perilaku bersyukur?
a. Merasa iri dengan hidup orang lain
b. Menyalahkan keadaan
c. Merasa badan terlalu kurus/gemuk
d. Menyukai bentuk muka yang saya miliki
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya memiliki rasa bersyukut dengan kebahagiaan?
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Bersyukur
1. Pangkal Bahagia
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Body Image
Oleh : Muftia Nurfajrina, S.Pd
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas/Peminatan :
Tempat,Tanggal :
Buatlah dibawah ini gambar dilengkapi dengan tulisan mengenai penilaian terhadap penampilan
fisikmu yang selama ini kamu pikirkan
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Penilaian individu terhadap tubuhnya yang memunculkan perasaan bahwa tubuhnya memalukan
yang disebabkan oleh penilaian dirinya maupun orang lain adalah definisi?
a. Eating Disorder c. Beauty Privilage
b. Body Image d. Body Shaming
2. Penilaian terhadap tubuh kita sendiri baik itu positif atau negative adalah definisi?
a. Eating Disorder c. Body Shaming
b. Body Image d. Beauty Privilage
4. Menurut mu apakah memiliki Body Image positif dapat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari ?
a. Ya b. Tidak
5. Memaksakan memuntahkan makanan setlah makan karna takut berat badan merupakan kelainan yang
dinamakan?
a. Buldosher c. Builder
b. Bulimia d. Bulamia
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka :
Bono, E. d. (2008). Metode mencetuskan ide-ide kreatif dan orisinil. Yogyakarta: Think
Ardilla, S. (2013). Konsep 4B (Brain,beauty,behavior,brave) di mata publik.
Academia, 1-17.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama :
No Absen :
Tentang Aku
Tulislah apapun tentang dirimu dan nanti siapkan untuk dipresentasikan dengan durasi 2 menit
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan dengan bahasamu sendiri, apa itu konsep 3B dalam berkomunikasi di publik?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang konsep 3B
1. sebagai modal dalam berkomunikasi di publik
Setelah menerima materi layanan BK tentang konsep 3B, timbul
2. kesadaran saya untuk selalu menerapkan 3B ketika
berkomunikasi di publik
Setelah menerima materi layanan BK tentang konsep 3B, saya
3. menyadari bahwa saya sering tidak memperhatikan
keadaan diri saya saat berbicara di depan umum
Materi layanan BK tentang konsep 3B, menyadarkan saya akan
4. pentingnya memperhatikan keadaan diri saat
berbicara di depan umum
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman dan
Pencegahan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Citra Tubuh
- Mengajak peserta didik untuk
Sasaran : Kelas 11 brainstorming mengenai materi.
- Menampilkan materi berupa PPT dan
C. Materi, Metode Media video (Terlampir)
Materi : Faktor yang mempengaruhi - Memberikan lembar refleksi dan ke
Citra Tubuh (Terlampir) peserta didik menjelaskan cara
Metode : Ceramah, diskusi Media mengerjakannya (Terlampir)
: PPT, Laptop dan LCD - Meminta peserta didik untuk
Video : shorturl.at/OU689 menyampaikan hasil refleksinya dan
memberi tanggapan.
D. Alokasi Waktu - Menjelaskan mengenai
1 x 45 Menit pentingnya bersyukur dan menjaga apa
yang telah kita miliki.
E. Tujuan Kegiatan - Memberikan kesempatan kepada peserta
Umum : Menerima keunikan diri dengan segala didik untuk menanyakan hal yang belum
kelebihan dan kekurangannya dipahami
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Pada pertemuan ini kita akan berfokus pada Faktor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh, melanjutkan pada
materi yang diberikan di kelas 10 mengenai Body Image. Namun akan tetap dibahas sedikit mengenai
definisi, komponen dan aspek mengenai citra diri sebelum membahas Faktor Yang Mempengaruhinya.
Daftar Pustaka :
Body Image. (2013,14 Mei). Love Your Body.
Yunita, E. D. (2014). Hubungan antara body image positif dengan penyesuaian sosial mahasiswi yang
memiliki tato di Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Kristen
Satya Wacana.
Stuart, G. W. (2012). Buku saku keperawatan jiwa Edisi 5. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Krisna, A. B.
(2014). Definisi gambar tubuh atau body image positif dan negatif. Artikel.
https://www.fimela.com/beauty-health/read/3838975/definisi-gambar-tubuh-atau- body-image-
positif-dan-negatif-i
Arieh, A. B., Casas, F., Frønes, I., & Korbin, J, E. (2014). Handbook of child well-being. New York: Springer
Reference.
Muhsin, A. (2014). Studi Kasus Kepuasan Remaja Putri Terhadap Keadaan Tubuhnya (Body Image Negatif
pada Remaja Putri). Skripsi. UNY
Rombe, S. (2014). Hubungan body image dan kepercayaan diri siswa dengan perilaku konsumtif pada remaja
putri di SMA Negeri 5 Samarinda. Journal Psikologi, 2(1).
Cash, T. F & Pruzinsky, T. (2002). Body image: A handbook of theory, research and clinical.
New York: Guilford Publications.
www.pedeajaa.wordpress.com/2012/05/14/apasih body imageimageitu/Video
www.youtube.doveevolution.
LAMPIRAN 2. LEMBAR REFLEKSI
REFLEKSI DIRI
Nama/inisial :
Usia :
Jenis kelamin :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Aspek-aspek Citra tubuh yaitu, kecuali…..
a. Persepsi c. Penilaian
b. Perbandingan d. Konsepsi
4. Perasaan puas terhadap kondisi tubuh, sehingga memiliki harga diri dan penerimaan jati diti yang
tinggi, adanya percaya diri dan peduli terhadap kondisi badan dan kesehatan sehingga dapat
memudahkan dalam menyesuaikan diri dan lingkungannya, merupakan pengertian dari…..
a. Konsep diri
b. Citra tubuh
c. Citra tubuh negatif
d. Citra tubuh positif
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Citra Tubuh
1.
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan
dampak perceraian terhadap anak
2. Peserta didik menafsirkan strategi
coping stress
3. Siswa dapat menerapkan cara
menghadapi orangtua yang bercerai
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Secara garis besar biasanya menggunakan dua cara, yaitu yang pertama adalah problem focused
coping (coping yang berfokus pada masalah), meliputi usaha untuk memperbaiki situasi dengan
membuat perubahan atau mengambil beberapa tindakan dan usaha segera untuk mengatasi ancaman
pada dirinya. Sedangkan yang kedua adalah problem focused emotion (coping yang berfokus pada
emosi), meliputi usahausaha dan gagasan yang mengurangiemosi negatif. Coping yang berfokus pada
emosi ini tidak memperbaiki situasi tetapi remaja tersebut merasa lebih baik. Dengan kata lain Coping
Stress merupakan suatu proses dimana remaja berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres
yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif
maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.
Daftar Pustaka
Clemes., Bean., & Clark (1997). Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Jakarta: Binapura Aksara.
Prayascitta, Putri. (2010). Hubungan ANtara Coping Stress dan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Belajar
Remaja Yang OrangTuanya Bercerai. Skripsi
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang akan kamu pilih dalam strategi Coping Stress yang sedang kamu alami perihal perceraian
kedua orangtua kamu ?
2. Apa saja yang sudah kamu lakukan dalam menghadapi perceraian orangtua kamu? Apakah ada yang
sudah kamu lakukan di bagian cara menghadapi orangtua yang bercerai ?
3. Hal apa yang pernah kamu pikirkan atau lakukan ketika tidak mampu untuk menerima perceraian
kedua orang kamu ?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Coping Stress akibat Perceraian Orangtua
Setelah menerima materi layanan BK tentang Coping Stress
2. akibat Perceraian Orangtua timbul kesadaran saya untuk dapat bangkit
dan tidak terpuruk
Setelah menerima materi layanan BK tentang Coping Stress akibat
Perceraian Orangtua saya menyadari harus berbicara secara terbuka
3.
dengan kedua orangtua saya
atas apa yang saya rasakan
Materi layanan BK tentang Coping Stress akibat Perceraian Orangtua
menyadarkan saya akan pentingnya
4.
meyakinkan diri sendiri bahwa perceraian yang terjadi bukan kesalahan
dari anak
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Informasi
Topik : Insomnia /susah tidur 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menceritakan tentang
pengalaman seseorang yang mengalami
C. Materi, Metode Media insomnia (Terlampir)
Materi : Mengenal Insomnia - Menanyakan ke peserta didik apakah
dan cara mengatasinya pernah memiliki pengalaman yang sama
(Terlampir) - Meminta peserta didik
Metode : Studi kasus dan ceramah menceritakan kisahnya kepada teman-
Media : LCD, PPT, Laptop teman di kelas
- Memberikan tips cara mengenali,
D. Alokasi Waktu mengatasi dan dampak buruk insomnia
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
E. Tujuan Kegiatan
dari pertemuan hari ini
Umum : Mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial - Guru BK menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
Khusus :
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi
insomnia
2. Peserta didik dapat menghindari
insomnia
G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
Proses program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir) didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahaman
Hasil siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah
(Terlampir) menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
PENGERTIAN INSOMNIA
Oleh : dr. Tjin Willy
A. Pengertian Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup
tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi
penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Kualitas dan kuantitas tidur memengaruhi kualitas hidup, serta kesehatan seseorang secara
keseluruhan. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan gangguan fisik dan mental. Pada umumnya,
butuh 8 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Terdapat dua tipe insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer
adalah insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sedangkan insomnia sekunder adalah
insomnia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya radang sendi, asma, depresi, kanker,
atau refluks asam lambung (GERD). Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-
obatan atau alkohol.
B. Gejala Insomnia
Insomnia ditandai dengan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Akibatnya, penderita
insomnia dapat mudah marah dan depresi. Gejala itu dapat memicu gejala lain, seperti:
1) Mengantuk pada siang hari, 2) Mudah lelah saat beraktivitas dan 3) Sulit fokus dalam beraktivitas.
Sulit tidur dapat membuat penderita insomnia kurang konsentrasi, sehingga berisiko mengalami
kecelakaan. Insomnia juga dapat menurunkan daya ingat dan gairah seks, serta menimbulkan gangguan
fisik dan mental.
C. Penyebab dan Faktor Risiko Insomnia
Insomnia dapat dialami oleh siapa saja, tetapi insomnia lebih berisiko terjadi pada orang lanjut
usia, dan seseorang yang memiliki gangguan kesehatan. Pada umumnya, insomnia disebabkan oleh
beberapa hal seperti:
1) Stres, 2) Depresi, 3) Gaya hidup tidak sehat, dan 4) Pengaruh obat-obatan tertentu.
D. Pengobatan Insomnia
Insomnia bisa diatasi dengan beberapa cara, misalnya penggunaan obat- obatan, terapi perilaku
kognitif, atau kombinasi keduanya. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi tiap
pasien. Jika diperlukan, dokter akan memberi pasien obat tidur untuk beberapa minggu. Insomnia bisa
dicegah dengan cara:
Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur.
Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
Usahakan aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.
Daftar pustaka :
dr. Tjin Willy. (2018). Insomnia. https://www.alodokter.com/insomnia. Alodokter (Diakses pada jam 8.54
tanggal 14 mei 2020)
LAMPIRAN 2. CERITA PENGALAMAN
DISIKSA INSOMNIA
Setiap malam Anita uring-uringan karena sulit memejamkan mata. Buntutnya, ia sering mengganggu teman-
temannya melalui situs jejaring sosial Facebook, BlackBerry Messenger, dan Twitter.
"Setelah lewat pukul 12 malam rasanya aku seperti disiksa. Memejamkan mata susahnya minta ampun. Setelah
berdoa, baca buku, mendengarkan musik, semua hasilnya nihil," kata manajer promosi dan komunikasi sebuah
biro iklan di Jakarta ini. "Orang bilang aku mengalami insomnia."
Lain lagi dengan Iqbal, yang mengaku sulit tidur sejak lima tahun lalu. Segala terapi dan obat sudah ia coba. Tapi
tetap tak ada hasil yang menggembirakan.
"Kemarin waktu ada Piala Dunia, saya bersukacita. Sebab, ada hiburan, tidak lagi mengalami malam-malam
yang menyiksa. Tapi sekarang ya kembali ke asal," tutur kepala divisi teknologi informasi di sebuah
perusahaan di Menara Kuningan, Jakarta, ini.
Problem yang dialami Anita dan Iqbal, kata Gigin Pranoto, psikiater Klinik Healty & Fresh di kawasan Pulomas,
Jakarta, memang kian marak. "Kini jumlah penderita insomnia bertambah, meski belum ada data resmi," ujar
Gigin dalam sebuah seminar kesehatan gangguan tidur beberapa waktu lalu di Jakarta.
Gigin menjelaskan, insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu
merasa letih dan lelah sepanjang hari. Secara terus-menerus (lebih dari 10 hari) si penderita mengalami sulit tidur.
"Dia kesulitan memejamkan mata. Selalu terbangun pada tengah malam dan tidak bisa tidur lagi," ujarnya.
Gigin menerangkan, ada tiga jenis gangguan insomnia, yakni susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun
pada tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early
awakening insomnia).
Penyebab timbulnya insomnia beragam dan menyerang semua golongan usia. Namun perempuan lebih sering
menderita insomnia ketimbang laki-laki. Faktor lainnya antara lain makanan, suasana kamar, dilanda rasa cemas,
hingga konsumsi kafein yang berlebihan.
Meski tampak sepele, Nurmiati yakin insomnia yang tidak diatasi dengan segera bukan cuma mengganggu tidur,
tapi juga berpengaruh pada gangguan otak. Ia menyebutkan dua jenis insomnia yang masih bisa diatasi, yakni
keluhan sulit tidur kurang dari seminggu. Lalu ada insomnia jangka pendek akibat penyakit akut atau efek
samping pengobatan.
Daftar Pustaka
Tempo.co. 2010. Disiksa Insomnia. https://gaya.tempo.co/read/265351/disiksa- insomnia.
(Diakses pada 3 Juni 2020)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara mengatasi insomnia?
G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
Proses kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan
(Terlampir) ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
Hasil pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah
(Terlampir) menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
1. Serangan Panik
Serangan panik yang terjadi tiba-tiba, berulang, ditandai dengan sensasi fisik yang kuat (seperti:
detak jantung yang bertambah cepat, nafas pendek, otot tegang, kepala pusing), pikiran seakan-akan
berada dalam kondisi sangat berbahaya, dan dorongan untuk terbebas dari kondisi tersebut.
Seseorang yang mengalami serangan panik seringkali mengira mereka mengalami serangan
jantung, meskipun sebenarnya jantungnya sehat. Serangan panik ini dapat berlangsung selama beberapa
menit namun terkadang juga dalam beberapa jam. Ketakutan akan terjadinya serangan kembali
mengakibatkan seseorang untuk cenderung menghindari situasi yang dapat memicu serangan panik. Pada
individu yang memiliki kecenderungan panik, penghayatannya atas suatu ancaman (baik dari dalam diri
maupun luar dirinya) menyebabkan munculnya perasaan cemas, yang kemudian diikuti dengan
terjadinya perubahan sensasi fisik (seperti: detak jantung bertambah cepat, dada sesak). Interpretasi yang
irasional dan berlebihan atas sensasi fisik ini semakin menguatkan penghayatannya atas sesuatu yang ia
anggap sebagai ancaman (misal: “Saya pasti kena serangan jantung nih. Tolong! Saya harus segera
ditolong!”), sehingga ia menjadi semakin cemas dan sensasi fisik lainnya pun bertambah. Proses ini
berlangsung terus-menerus seperti lingkaran
setan, hingga pada puncaknya akan keluar dalam bentuk serangan panik.
Apabila Anda mengalami serangan panik, maka ada beberapa cara yang dapat Anda coba,
antara lain: Cobalah mengambil nafas dalam dan perlahan, Gunakan paper bag untuk bernafas.
Karbondioksida di paper bag akan membantu Anda untuk lebih tenang karena ia berfungsi
menyeimbangkan kembali antara kadar oksigen dan karbondioksida, Katakan pada diri Anda “Tenang,
kamu belum akan mati, serangan ini akan segera berakhir”, Cari seseorang yang Anda kenal dan
percaya untuk mengajak Anda mengobrol tentang apapun sampai merasa mampu mengendalikan diri
kembali, Jangan terjebak untuk mengurung diri di rumah demi menghindari terjadinya serangan lainnya,
Konsultasikan dengan dokter mengenai sensasi fisik yang Anda rasakan (jantung berdebar, sesak nafas,
dll). Lebih baik untuk mendapat diagnosis dari dokter daripada Anda hanya mengira-ngira penyakit
Anda yang justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Apabila gangguan panik masih berlanjut,
mintalah bantuan professional, baik itu psikolog maupun psikiater. Bentuk treatment yang biasanya
digunakan untuk mengatasi Gangguan Panik adalah farmakoterapi dan Cognitive-Behavioral Therapy
(CBT).
2. Gangguan Cemas Menyeluruh
Kecemasan yang tidak terbatas pada keadaan situasi tertentu, berlebihan dan sulit dikendalikan.
Seseorang yang mengalami Gangguan Cemas Menyeluruh cenderung untuk meminta diyakinkan oleh
orang lain bahwa semua akan baik-baik saja. Gangguan ini menyebabkan terjadinya tekanan emosi yang
mempengaruhi kehidupan seseorang, sehingga seringkali gangguan ini muncul bersamaan dengan
gangguan depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif. Bentuk treatment yang biasanya
digunakan untuk mengatasi gangguan ini adalah farmakoterapi dan Cognitive- Behavioral Therapy
(CBT).
3. Gangguan Fobia Khas
Ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Terdapat beberapa jenis Fobia Khas,
yaitu: takut hewan (serangga, anjing, dll), takut lingkungan alami (ketinggian, badai, air), takut cidera
injeksi darah (jarum suntik atau prosedur medis lainnya), takut situasi tertentu (berada di ruang yang
sempit, lift, pesawat). Umumnya (meski tidak semua) seseorang yang mengalami fobia menyadari
bahwa ketakutannya berlebihan dan tak beralasan. Fobia dapat menjadi sebuah gangguan bila fobia
tersebut sampai mengganggu aktivitas harian seseorang, misal: seseorang takut naik kendaraan umum,
sehingga apabila tidak ada anggota keluarga yang dapat mengantarnya dengan kendaraan pribadi, maka
ia memilih bolos bekerja meskipun agenda hari itu sangat penting dan sangat berpengaruh pada
penilaian kinerjanya. Seseorang yang memiliki Fobia Khas akan mengalami ketakutan yang amat sangat
dan mengalami sensasi fisik (jantung berdebar, dll) ketika berhadapan dengan objek yang ia takuti,
sehingga ia cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk menghindari objek/situasi tersebut.
4. Gangguan Fobia Sosial
Ketakutan berlebihan untuk melakukan interaksi sosial sehingga memilih untuk menghindar
situasi tersebut, atau tetap melakukan interaksi sosial namun dengan perasaan tertekan. Biasanya
ditandai dengan ketakutan berlebihan atas evaluasi negatif dari orang lain, seperti ketakutan akan
ditolak, dihina, atau malu dalam situasi sosial. Gangguan Fobia Sosial ini dapat menghambat seseorang
untuk menyelesaikan pendidikannya, mencapai kemajuan karir, atau mempertahankan pekerjaan-
pekerjaan yang membutuhkan keterampilan berelasi dengan orang lain.
5. Agorafobia
Rasa takut berlebihan dan perilaku menghindari tempat-tempat umum atau tempat keramaian.
Agorafobia bisa muncul setelah seseorang mengalami kehilangan dukungan dari seseorang yang penting
dalam hidupnya, misal: akibat kematian, perpisahan, atau perceraian. Dalam beberapa kasus, seseorang
yang mengalami Agorafobia sangat takut untuk meninggalkan rumahnya selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, sehingga mereka juga cenderung untuk bergantung pada dukungan/bantuan orang lain.
Secara umum penyebab Gangguan Fobik adalah faktor biologis dan faktor kognitif. Faktor
biologis yaitu karena Amygdala yang terlalu reaktif terhadap sinyal ancaman, takut, atau penolakan,
sementara itu prefrontal cortex memproses refleksi- diri terkait isyarat ancaman tersebut. Faktor kognitif
yaitu karena terlalu peka terhadap isyarat ancaman, sibuk dengan pikiran mengenai ancaman bahaya
yang akan terjadi, pikiran yang selalu mengalahkan diri sendiri dan keyakinan-keyakinan irasional.
Bentuk- bentuk treatment yang biasanya digunakan untuk mengatasi Gangguan Fobik adalah Systemic
Desensitization, Gradual Exposure, Flooding, Virtual Reality Therapy, Cognitive-Behavioral
Therapy, dan Farmakoterapi.
Daftar pustaka :
Afnida. (2018). Jenis Gangguan Kecemasan dan Cara Mengatasinya.
http://awalbros.com/kejiwaan/jenis-gangguan-kecemasan-dan-cara- mengatasinya/ (Diakes pada
jam 08.49, 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. CERITA PENGALAMAN
Kim mengalami serangan panik pertama kali di sebuah kantor pada Oktober 2011. Saat itu, ia mengaku tidak
bisa melihat, harus berjalan perlahan, dan tekanan darahnya melonjak tinggi.
"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini gejala
kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim menceritakan serangan panik
pertamanya, dikutip dari laman Healthline.
"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini gejala
kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim.
Kecemasannya semakin bertambah saat dirinya menyadari bahwa keesokan harinya dia dan suaminya akan
melakukan perjalanan tanpa membawa anak dari Chicago ke California. Bahkan gangguan kecemasannya
semakin memburuk saat dirinya pulang dari perjalanan ke Lembah Napa bersama suaminya.
"Ketika kembali ke rumah, aku tahu bahwa kecemasan ini telah mencapai puncaknya dan tidak berkurang.
Aku tidak nafsu makan dan tidak bisa tidur di malam hari, bahkan terkadang bangun dalam keadaan panik."
"Aku bahkan tidak ingin membacakan cerita sebelum tidur pada anak-anakku, padahal itu merupakan hal
favoritku, dan itu membuatku tidak berdaya," kenang Kim.
Kecemasannya melanda hampir ke mana pun dia pergi. Namun, dia tahu bahwa tinggal di dalam bersama
dua anaknya bukanlah solusi. Kim terus mencoba melawannya terlepas dari betapa mengerikannya ia tidur
atau betapa cemasnya hari itu. Ia tidak pernah berhenti, meski setiap hari terasa melelahkan dan penuh
ketakutan. Akhirnya Kim memutuskan untuk pergi ke dokter guna mengetahui apakah kecemasannya
diperparah oleh alasan fisiologis dan psikologis. Hasil pemerikasaan menunjukkan bahwa tiroidnya tidak
berfungsi dengan baik dan dokter meresepkannya obat. Seolah tak puas, Kim juga mengunjungi seorang ahli
naturopati dan seorang ahli gizi yang berusaha mengevaluasi apakah makanan tertentu memicu
kecemasannya.
"Aku merasa seperti mengejar dan dikejar sesuatu karena ini tidak membantu," kata Kim.
Tak lama, seorang dokter kedokteran integratif meresepkan Xanax, sejenis obat penenang, yang bisa
diminumnya saat ia mengalami serangan panik. Namun, itu tidak berhasil untuknya. Ia merasa selalu cemas
dan tahu bahwa obat-obatan tersebut membuat ketagihan dan bukan solusi jangka panjang.
Setelah bertahun-tahun berjuang akhirnya Kim menemukan terapis yang tepat dan terbukti dapat membantu
mengatasi kecemasannya. Kim didiagnosa dengan kecemasan umum dan terapisnya menggunakan terapi
perilaku kognitif (CBT), yang mengajarkan pasien untuk membingkai ulang pikiran yang tidak membantu.
"Misalnya, 'Saya tidak akan pernah cemas lagi' menjadi 'Saya mungkin memiliki kebiasaan baru, tetapi saya
bisa hidup dengan kecemasan,'" jelas Kim.
Selain itu, terapis juga menggunakan paparan dan pencegahan respons (ERP), yang membuat pasien takut
dan mencegah untuk menghindarinya.
"Ini sangat membantu. Gagasan di balik terapi pajanan adalah untuk mengekspos diri Anda pada hal-hal
yang ditakuti, berulang kali, dengan langkah bertahap," katanya.
"Eksposur berulang terhadap rangsangan yang ditakuti memungkinkan kita untuk 'terbiasa' dengan
kecemasan dan mengetahui bahwa kecemasan itu sendiri tidak begitu menakutkan."
Kim mulai terbiasa, saat dia menghadapi pemicu paniknya, ia tidak menghindarinya dan bahkan menjadi
lebih mudah untuk pergi ke tempat umum. Kim mengunjungi terapisnya beberapa kali sebulan selama tiga
tahun setelah serangan panik pertamanya. Dengan semua kemajuan yang dia buat, dia merasakan dorongan
untuk membantu orang lain yang mengalami kecemasan. Sekarang Kim bekerja sebagai terapis dalam
program rawat jalan di rumah sakit kesehatan perilaku di Illinois, di mana ia menggunakan terapi paparan
untuk membantu pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (OCPD), gangguan stres pasca-
trauma (PTSD), dan kecemasan
Daftar Pustaka
Soesanti Harini Hartono. 2019. Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan, Merasa
Dikejar-kejar Sesuatu.https://health.grid.id/read/351646047/kisah- kim-walter-yang-
alami-gangguan-kecemasan-merasa-dikejar-kejar- sesuatu. (Diakses pada 3 Juni 2020)
IDENTIFIKASI KECEMASAN
Petunjuk :
o Tuliskan 3 kecemasan yang kamu alami sekarang ?
o Termasuk dalam apakah jenis kecemasan kamu?
o Menurut mu apakah kamu butuh bantuan professional untuk mengatasi kecemasan
kamu?
No kecemasan jenis butuh bantuan
kecemasan professional ?
1
3
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara mengatasi kecemasan?
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari pentingnya hubungan
keluarga dan harus selalu terjaga
Khusus :
1. Peserta didik mengetahui gambaran umum
keluarga harmonis
2. Peserta didik menyadari peran
sebagai anak dalam keluarga
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Keluarga Ku 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Diskusi bersama terkait film dan
mengisi dalam lembar kerja
C. Materi, Metode Media - Menyimak tayangan slide power point
Materi : Pengertian Keluarga - Curah pendapat terkait peranan keluarga
(Terlampir) di rumah
Metode : Ceramah dan Diskusi Media
: PPT, Kertas dan Pulpen, Film 3. Tahap Penutup : 5 Menit
: Nanti Kita Cerita Tentang - Guru BK memberikan penguatan atau
Hari Ini merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari pentingnya hubungan
keluarga dan harus selalu terjaga
Khusus :
1. Peserta didik mengetahui gambaran umum
keluarga harmonis
2. Peserta didik menyadari peran
sebagai anak dalam keluarga
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1 MATERI
TENTANG KELUARGA
Oleh: Rahman Rudyansyah, S.Pd
A. Pendahuluan
Keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah organisasi. Dimulai dari keluarga setiap individu
mendapatkan pembelajaran pertama kali. Peran serta keluarga dalam mempengaruhi menjadikan pribadi
seseorang di kemudian hari. Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Kelengkapan
sebuah anggota keluarga juga mempengaruhi adanya pembelajaran tersebut. Dalam hal ini akan
dijabarkan tentang peran serta keluarga yang dapat digunakan menjadi bahan rujukan.
B. Fungsi keluarga
Dalam perannya, keluarga memiliki fungsi nya masing-masing. Seperti dikutip Friedman dalam
Samsudin bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi, yakni:
1. Fungsi afeksi (kasih sayang); keluarga membrikan kenyamanan emosional anggota, membantu
anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress
2. Fungsi reproduksi atau pengatur keturunan; keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan
anak dan meneruskan keturunan
3. Fungsi solisalisasi; keluarga sebagai guru, menanmkan kepercayaan nilai, sikap, dan mekanisme
koping, memberikan feedback dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah
4. Fungsi ekonomi; keluarga memberikan finansial untuk enggota keluarganya dan kepetingan di
masyarakat
5. Fungsi keagamaan; memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragam, dan tugas kepala keluarga utnuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah didunia ini.
6. Funsgi social budaya; membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
7. Fungsi cinta kasih; memberikan kasih saying dan rasa aman, memberikan perhatian diantara
keluarga
8. Fungsi melindungi; me,indungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota
keluarga merasa terlindungi adan merasa aman
9. Fungsi sosialisasi dan Pendidikan; mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya,
menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik
10. Fungsi eksonomi; mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ,
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
Dalam hal ini terdapat beberapa peran serta fungsi keluarga. Walaupun terkadang tidak semua
fungsi keluarga dapat dijalankan karena memang peran yang dibagi-bagi dalam keluarga. Seperti halnya
yang dikemukakan oleh Effendy dalam
artikel dosen Pendidikan bahwa peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu. Peranan indiviu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masayrakat. Seperti peran
ayah sebagai suami dari isteir dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari masyarakat dari lingungannya
Peran ibu sebagai isteri dan ibu bagi anak-anak, ibu mempunyai peranan utnuk mengurus rumah
tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai ssalah satu kelompok
sosialnya serta dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peran anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, social dan spiritual.
Dalam keluarga sudah memiliki peran masing-masing yang saling membantu dan bekerja sama
untuk epemenuhan fungsi dan peranannya.
Daftar Pustaka;
Artikel Dosen Pendidikan (2020). Pengertian keluarga menurut para ahli.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-keluarga-menurut-para-ahli/ (di akses pada 20
April 2020)
Samhis Setiawan (2019). Pengertian keluarga.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keluarga/ (di akses pada 20 April 2020)
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA
REVIEW FILM
Kelas : …………………………
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya peran dan fungsi keluarga dengan kepribadian?
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
N K
SETUJ
U
Saya merasa senang tentang menerima materi layanan BK
1.
Keluarga
Setelah menerima materi layanan BK tentang Keluarga timbul
2. kesadaran saya untuk selalu memerankan peran
anak yang baik
Setelah menerima materi layanan BK tentang
3. Keluargasaya menyadari bahwa saya sering lengah
dalam menjalani peran sebagai anak
Materi layanan BK tentang Keluarga , menyadarkan saya akan
4. pentingnya memiliki peranan masing-masing dari
anggota keluarga
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Kematangan Emosi 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menayangkan PPT Materi dan Video
macam-macam emosi
C. Materi, Metode Media - Mengajak peserta didik untuk
Materi : Jenis - Jenis Emosi (Terlampir) mengungkapkan pendapat
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : tentang emosi.
Laptop, Proyektor dan - Memberi penugasan dan Memastikan
Speaker aktif semua peserta didik paham terkait
Video : shorturl.at/ekzXY penugasan
D. Alokasi Waktu
3. Tahap Penutup : 5 Menit
1 x 45 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
E. Tujuan Kegiatan
- Membagikan lembar evaluasi
Umum : mempelajari ragam emosi dan kiat-kita
mengendalikannya
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan jenis - jenis
emosi
2. Peserta didik dapat menampilkan emosi
yang tepat pada setiap situasi
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Kematangan Emosi 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Mempersilahkan peserta didik untuk
menayangkan video penugasan
C. Materi, Metode Media pertemuan sebelumnya secara
Materi : Jenis - Jenis Emosi (Terlampir) bergantian.
Metode : Ceramah, Diskusi dan - Guru BK Menjadi moderator terkait
Penayangan Video kreasi presentasi video peserta didik
Peserta Didik - Mengevaluasi kegiatan
Media : Laptop, Proyektor dan - Membuat catatan-catatan
Speaker aktif observasi selama proses layanan
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan jenis - jenis
emosi
2. Peserta didik dapat menampilkan
emosi yang tepat pada setiap situasi
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Emosi adalah suatu perasaan yang pasti dimiliki setiap manusia. Semua orang pasti mengenal istilah
yang satu ini, yang digunakan untuk menggambarkan apa yang dirasakan oleh seseorang ketika ada
perubahan yang terjadi dalam kehidupannya sehari – hari. Dalam kehidupan sehari – hari, pada umumnya
kita akan melibatkan emosi ketika berbicara, memilih kata – kata, mengambil keputusan, memilih aktivitas
berdasarkan apa yang kita rasakan saat itu. Emosi memang memegang peranan yang besar dalam kehidupan
kita, dan merupakan salah satu hal yang menjadi penting dalam cara membentuk karakter anak usia dini
dengan memperhatikan tahap perkembangan emosi anak.
Secara etimologi atau asal bahasa, emosi diambil dari bahasa Latin yaitu ‘movere‘ yang artinya
“menggerakkan atau bergerak”. Kata ‘Movere’ lalu ditambah dengan awalan ‘e’ yang artinya ” bergerak
menjauh”. Dengan demikian, definisi emosi adalah suatu gejala dari psiko fisiologis yang akan menimbulkan
efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk suatu ekspresi tertentu.
Memperhatikan emosi akan menjadi cara mendidik anak hiperaktif dan membentuk pola asuh anak usia dini.
A. Perbedaan Emosi dan Perasaan
Emosi mempunyai peran penting untuk kehidupan kita. Yang terpenting adalah, emosi
merupakan bagian dari gen kita dan mempunyai kesamaan dari orang ke orang serta antar spesies.
Emosi bersifat fisik dan berdasarkan insting manusia. Seorang manusia bisa mengenali emosi seperti
amarah, kesedihan, kebahagiaan, dan lain – lain karena dia juga dapat merespon sesuatu hal dengan cara
yang sama. Emosi membantu manusia untuk merespon keadaan lingkungan secara biokimia, termasuk
respon pada penghargaan dan ancaman.
Sedangkan perasaan mengikuti kemunculan emosi berdasarkan respons bawah sadar akan
emosi yang dialami. Respons ini akan bervariasi berdasarkan keadaan mental, pengalaman, kepercayaan
dan ingatan. Perasaan dapat membangkitkan emosi lainnya, dan hal ini akan menjadi suatu siklus
tersendiri.
B. Jenis – Jenis Emosi
Emosi yang kita rasakan bukan hanya berupa satu bentuk saja, melainkan bisa dibedakan
menjadi beragam istilah yang lebih cocok untuk menggambarkan apa yang dirasakan saat itu. Beragam
jenis emosi yang ada yaitu:
1. Cinta, Ini adalah salah satu emosi yang paling penting dalam kehidupan manusia sehari – harinya.
Manusia biasanya akan mencintai hal yang membuatnya bahagia, aman, dan nyaman. Perasaan cinta
ini akan mengikat perasaan manusia dengan orang lain didekatnya seperti keluarga, teman, bahkan
negaranya.
Motivasi untuk berkorban demi orang yang dekat atau bagi negara akan lahir dari rasa cinta
yang dimiliki. Rasa cinta juga yang membuat seseorang dapat merasakan berbagai hal seperti
empati, belas kasihan, kemurahan hati, dan memberi cara menjadi pribadi yang menyenangkan bagi
seseorang, dan lain – lain. (Baca: Psikologi Cinta)
2. Benci, Lawan dari cinta adalah benci. Itu berarti manusia yang merasakan emosi berupa kebencian
akan merasakan ketidak sukaan kepada hal – hal yang tidak
membuatnya bahagia, mendatangkan kesedihan, atau menyakiti dirinya. Emosi ini akan dapat
mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Selain
mempelajari emosi, ketahuilah juga bahwa ada bidang psikologi sosial yang bisa dipelajari dan
juga kajian tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik dari Bloom.
3. Takut, Salah satu emosi yang kerap dirasakan adalah takut. Ketika merasa terancam atau berada
pada suatu situasi yang gawat, seseorang akan merasa takut karena merasa bahwa situasi itu dapat
membuat dirinya tersakiti secara mental dan fisik. Namun rasa takut ini juga dapat memberikan
manfaat bagi manusia, karena dapat membuat seseorang menjauhi bahaya dan merasakan inisiatif
untuk memberikan perlindungan atau mencari perlindungan. Ada bebearpa bidang lain dalam
psikologi, antara lain adalah psikologi diagnostik dan psikologi kepribadian.
4. Marah, Ketika sesuatu kehendak atau harapan seseorang terhadap suatu hal tidak terpenuhi karena
adanya hambatan tertentu, maka bisa saja emosi alami yang muncul adalah rasa marah. Misalnya,
merasa diperlakukan tidak adil oleh orang lain. Bila tidak dikendalikan, rasa marah ini dapat menjadi
destruktif dan merusak diri sendiri serta orang lain. Hal ini penting dilakukan sejak masih berusia
dini, contohnya mencari cara mengatasi anak pemarah agar tidak berlanjut menjadi seorang yang tidak
bisa mengendalikan amarahnya. Karena itulah seseorang perlu memiliki pengendalian diri yang kuat
untuk mengelola amarahnya sendiri.(baca: Persepsi dalam Psikologi)
5. Malu, Perasaan ini akan timbul ketika seseorang merasa telah melakukan suatu perbuatan yang
tercela atau mempertaruhkan harga dirinya. Seseorang bisa merasa malu apabila ia tahu bahwa
perbuatannya itu adalah suatu hal yang buruk dan tidak etis, serta takut bahwa perbuatannya itu akan
diketahui umum. Ada sisi positif dari perasaan malu, yaitu bisa memberikan ciri kepribadian yang
positif dengan mencegah seseorang melakukan perbuatan yang salah seperti bermaksiat dan berbuat
dosa. Ada beberapa tipe kepribadian manusia, yaitu salah satunya adalah kepribadian ambivert dan
kepribadian ganda.
6. Dengki, Rasa dengki adalah emosi yang dimiliki oleh banyak orang, hanya kadarnya berbeda – beda
setiap orang. Yang membedakan adalah kemampuan orang untuk mengelola perasaan negatif berupa
dengki di dalam dirinya sehingga tidak menguasai seluruh tindakan serta sifatnya. Dengki muncul
apabila merasa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain, rasa mencintai apa yang menjadi milik
orang lain dan mengharapkan bahwa hal itu akan menjadi miliknya juga. Dengki juga bisa timbul
karena tidak suka melihat kesuksesan orang lain dan berharap dirinya lah yang menjadi nomor satu.
(Baca: Teori Psikologi Kepribadian)
7. Cemburu, Ketika seseorang merasa cintanya tersaingi terhadap suatu objek tertentu, maka hal itu
akan melahirkan perasaan cemburu dan semangat untuk bersaing memperlihatkan yang terbaik
kepada objek cintanya. Emosi ini termasuk kepada perasaan yang menggelisahkan karena pada
umumnya orang yang merasa cemburu tidak akan memperlihatkan perasaannya namun hanya
menyimpannya dalam hati, karena anggapan bahwa memperlihatkan perasaan cemburu adalah
perasaan yang memperlihatkan kelemahan seseorang. Sehingga ia akan gelisah sebelum dapat
mengatasi rasa cemburunya tersebut. (baca: Konsep diri dalam Psikologi)
8. Gembira, Emosi gembira akan dirasakan apabila seseorang merasa bahagia, dan itu berarti ada
suatu hal yang menyenangkan hatinya. Orang biasanya merasa
gembira apabila mendapatkan hal yang baik dalam hidupnya, atau mendapati bahwa harapannya
terkabul sesuai dengan apa yang dia inginkan sejak awal atau mendapatkan hal yang menjadi
tujuannya. (baca:Kecerdasan Interpersonal)
9. Terkejut, Emosi berupa perasaan terkejut akan dirasakan apabila seseorang tidak mempunyai
persiapan atau tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Terkejut bisa meliputi perasaan terkesiap,
takjub dan terpana, serta terkadang perasaan tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Perasaan ini bisa menjadi emosi yang negatif maupun positif, tergantung kepada alasan yang
membuat seseorang terkejut. Terkadang, perasaan terkejut bisa menjadi cara mengenali potensi
diriseseorang dalam mengatasi suatu situasi yang tidak terduga.
10. Sedih, Sedih adalah emosi yang dirasakan ketika seseorang mengalami hal yang mengecewakan dan
menyakiti hatinya. Juga mengalami kehilangan sesuatu yang disayangi atau dicintai, misalnya ketika
putus cinta atau mengalami kematian orang terdekat. Rasa sedih bisa meliputi duka cita, depresi jika
mengalami kesedihan dalam waktu lama. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dalam
psikologi akan mampu mengelola rasa sedihnya sebelum mencapai tahap depresi. Beberapa jenis
emosi ini mampu dirasakan oleh semua orang di seluruh dunia terlepas dari latar belakang dan
budayanya, namun pengalaman merasakan emosi ini merupakan hal – hal yang benar – benar
subjektif. Pengalaman pribadi terhadap emosi yang dirasakan ketika mengalami suatu kejadian akan
membedakannya dengan emosi yang dirasakan oleh orang lain pada situasi yang sama. (baca:
Cabang Cabang Psikologi). Contohnya, ketika orang sedang marah, tingkat kemarahannya bisa
berbeda – beda antara satu orang dengan lainnya. Begitu juga ketika sedang terkejut, orang yang
lebih berpengalaman mungkin saja akan merasakan tingkat keterkejutan yang lebih ringan daripasa
seorang yang tidak berpengalaman sama sekali. Seorang manusia jarang mengalami bentuk emosi
yang murni, melainkan selalu berupa campuran antara berbagai emosi tergantung dengan situasi
yang dialami. Demikian penjelasan terkait jenis – jenis emosi yang sering terjadi dan dialami
oleh kondisi psikis manusia dalam prespektif psikologi.
Daftar Pustaka :
Devita Retno. 10 Jenis Emosi dalam Psikologi. https://dosenpsikologi.com/jenis-emosi (diakses pada 20
April 2020)
LAMPIRAN 2. PENUGASAN
PENUGASAN PERTEMUAN PERTAMA
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang dimaksud emosi?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Emosi
1.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : 100/100 Nilai diri saya (1) 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 7,8,9,10 - Membagi lembar kerja kepada siswa
(Terlampir)
C. Materi, Metode Media - Menjelaskan cara mengerjakan lembar
Materi : Konsep Diri Postif (Terlampir) kerja
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : - Mengajak peserta untuk berdiskusi
PPT, Kertas dan Pulpen mengenai hasil lembar kerja
- Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
D. Alokasi Waktu - Membuat catatan-catatan
1 x 45 Menit observasi selama proses layanan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING
Ice Breaking
“100 untuk saya 100 untuk mu”
langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk menuliskan angka di telapak tangan kirinya dengan
angka 100
2. Kemudian minta siswa memilih salah satu teman yang ia percaya, jika waktu sedikit bisa
memilih teman sebangku.
3. Kemudian setiap siswa yang dipilih bisa menuliskan angka 100 di telapak tangan kanan.
4. Minta siswa untuk tidak menghapus angka tersebut dan menjaga angka tersebut tetap utuh
hingga akhir kegiatan.
5. Diakhir kegiatan Guru BK bisa memberikan pemahaman mengenai hubungan ice breaking
“100 untuk saya 100 untuk mu”, dengan materi konsep diri, dimana kita harus bisa selalu
menilai secara positif untuk diri kita dan orang lain baik secara fisik maupun psikologis
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
B. Definisi
Konsep diri merupakan gambaran menyeluruh tentang kemampuan dan sifat-sifat seseorang (Papalia &
Olds, 1996). Menurut Fittz (Hendriati Agustiani: 2009) keseluruhan kesadaran atau persepsi seseorang
tentang dirinya sendiri merupakan gambaran tentang diri atau konsep diri individu. Fitts juga
menyatakan, bahwa konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkahlaku seseorang. Dengan mengetahui
konsep diri seseorang, akan lebih mudah meramalkan dan memahami tingkahlaku orang tersebut. Jika
remaja menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang positif, maka hal ini disebabkan oleh penilaian
dirinya sendiri serta penilaian dirinya oleh orang lain bersifat positif. Hal yang sebaliknya dapat terjadi.
Jika seseorang mempersepsikan dirinya sebagai orang yang inferior dibandingkan dengan orang lain,
walaupun hal ini belum tentu benar, biasanya tingkah laku yang ditampilkan akan berhubungan dengan
kekurangan yang dipersepsinya secara subjektif tersebut (Hendriati Agustiani, 2009).
Daftar pustaka
Fitzz,W.H. (1971). The Self Concept and Behaviour: Overview and Supplement. Research Monograph. No VII,
Library of Congress Catalog Number 72-80269. California.
Hendriati Agustiani. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Refika Aditama Hurlock, B.
(2005). Psikologi Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Widiarti, Pratiwi Wahyu. (2017). Konsep Diri (Self Concept) Dan Komunikasi Interpersonal Dalam
Pendampingan Pada Siswa Smp Se Kota Yogyakarta. Yogyakarta : UNY
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
Bentuk Muka
Warna Mata
Hidung
Bentuk Badan
Tinggi Badan
Warna Kulit
Siapa Aku?
Langkah-langkah pengisian :
1. Isilah tempat tanggal lahir mu dan jangan tuliskan nama mu
2. Tuliskan deskripsi fisik dirimu secara sederhana di kolom “Keterangan”
3. Berikan nilai pada setiap deskripsi fisik dirimu pada kolom “Nilai 1” dari rentang 0 – 100
4. Isilah nilai Kecantikan/Ketampanan dirimu di Kolom Sebelah Kiri dari rentang 0 – 100
5. Kemudian kumpulkan, setelah itu Guru BK akan memberikan lembar kerja teman mu untuk kamu isi
6. Kemudian setelah kamu mendapatkan lembar kerja teman mu
7. Berikan nilai pada setiap deskripsi fisik teman mu pada kolom “Nilai 2” dari rentang 0 – 100
8. Isilah nilai Kecantikan/Ketampanan teman mu di Kolom Sebelah Kanan dari rentang 0 – 100
9. Isilah pertanyaan “Siapa Aku?” Dengan menuliskan nama teman mu yang mungkin sesuai dengan deskripsi
di lembar kerja ini.
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh perilaku konsep diri positif?
a. Kecewa dengan tinggi badan
b. Malu dengan warna kulit
c. Merasa badan terlalu kurus/gemuk
d. Menyukai semua fisik yang saya miliki
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya memiliki konsep diri positif dengan kepercayaan
diri?
a.Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Konsep
1.
diri positif
Setelah menerima materi layanan BK tentang Konsep diri positif,
2. timbul kesadaran saya untuk selalu menilai diri saya secara positif
G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program, dan
Proses antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
(Terlampir)
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
Hasil pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah
(Terlampir) menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
LGBT atau kepanjangannya yaitu lesbian, gay, biseksual, dan trans gender. Istilah ini digunakan
sudah sejak tahun 90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok kelompok tertentu seperti pada
akronim yang disebutkan. Menilik singkat mengenai sejarah LGBT ini, ternyata homoseksual sudah ada
sejak jaman dahulu. Bahkan pada gambar atau relief mesir kuno juga ditemukan gambar dua orang pria yang
saling berciuman. Meskipun beberapa peneliti menentang kesimpulan tersebut, karena masing masing
memiliki keluarga anak dan istri.
Perilaku homoseksual terus menerus ada sejak jaman dahulu, dan menjadi pertentangan diantara
masyarakat dan juga dianggap perbuatan dosa. Homoseksual juga dikatakan sebagai penyimpangan dan
merupakan perilaku abnormal. Beberapa anggapan pada mulanya mengartikan perilaku menyimpang ini
seperti jiwa laki- laki yang terjebak di tubuh perempuan atau sebaliknya. Perdebatan demi perdebatan terus
muncul dan penelitian terus dilakukan.
Penelitian lebih banyak dilakukan oleh para psikiater dan mengartikan bahwa homoseksual maupun
heteroseksual merupakan penyakit mental dan kelainan mental. Beberapa ahli menyimpulkan pengertian dari
LGBT itu setelah melakukan berbagai macam percobaan, penelitian, maupun pengamatan sosial.
Amerikan Psyciatric Association (APA)
Amerikan Psyciatric Association (APA) menyatakan bahwa orientasi seksual akan terus
berkembang sepanjang hidup seseorang. Orientasi seksual dibagi menjadi tiga berdasarkan dorongan
atau hasrat seksual dan emosional yang bersifat ketertarikan romantis pada suatu jenis kelamin sama.
Carol menjelaskan bahwa orientasi seksual merupakan ketertarikan yangmuncul pada seseorang dengan
jennis kelamin tertensu dan dilandasi perasaan emosional, fisik, seksual, dan cinta. Jika diuraikan
menurut hurufnya, pengertian masing- masing istilah dari LGBT yaitu:
- Lesbian : merupakan gangguan seksual yang menyimpang dimana wanita tertarik pada wanita
lainnya.
- Gay: merupakan perilaku menyimpang seksual dimana laki laki tertarik dengan sesama laki laki.
Gay juga disebut dengan homoseksual.
- Biseksual: merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang menyukai dua gender sekaligus
baik wanita maupun pria.
- Transgender: merupakan perubahan alat kelamin dikarenakan seseorang merasa alat kelaminnya
tidak menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya yang merupakan kebalikan dari apa yang dia
miliki. Kondisi ini memicu seorang wanita yang memiliki sifat tomboy dan merasa seperti laki laki
akan merubah jenis kelaminnya menjadi laki laki dan juga sebaliknya dengan cara operasi kelamin.
Karl Maria Kertbeny
Kertbeny merupakan sosok yang memunculkan istilah homoseksual pertama kalinya. Dia
memberikan istilah itu untuk menjelaskan perilaku seksual dalam tiga kategori yaitu monoseksual,
heteroseksual, dan heterogen. Pengelompokan ini memberikan gambaran untuk hubungan seksual
terhadap sesama jenis kelamin,
hubungan seksual dengan sesama maupun berbeda jenis kelamin yang dianggap menyimpang dalam
masyarakat.
Ebing
Ebing juga menjelaskan bahwa orang dengan homoksesual memiliki penurunan fungsi otak.
Penurunan fungsi otak inilah yang mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Pernyataan ini kemudian
diperkuat oleh Magnus Hirscfeld yang juga menjelaskan perkembangan otak pada homoseksual berbeda
waktu anak- anak. Faktor faktor lainnya yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan individu
menjadi homoseksual atau heteroseksual. Faktor faktor tersebut bisa diperoleh dari lingkungannya.
Karl Heinreich Ulrichs
Karl pada abad 1825- 1895 menjadi aktivis gay berkebangsaaan jerman yang membela orang
orang gay dan menjelaskan bahwa orang orang homoseksual merupakan orang yang memiliki jiwa
feminin. Menurutnya laki laki yang mencintai laki laki merupakan gender ketiga yang berkembang atau
disebut juga wanita yang penuh semangat. Dia pun berjuang untuk menolak deskriminasi dan
kriminalisasi pada orang orang dengan homoseksual.
Swain, Keith W
Menurutnya, LGBT merupakan suatu kelompok manusia yang memiliki kepuasan berhubungan
seksual sesama gender (gay, lesbian) ataupun biseksual.
Alfred Kinsey
Kinsey merupakan seorang ahli serangga yang melaporkan penelitian tentang perilaku seksual
laki- laki dan homoseksualitas. Kinsey menyatakan bahwa homoseksual merupakan perilaku yang tidak
bisa disembuhkan. Kalaupun mereka ingin merubah dirinya, hal itu hanya mengelola fantasi
homoseksual untuk berhubungan seks dengan lawan jenis. Namun kenyataannya ini tidak bisa
disembuhkan. LGBT muncul dari perlakuan yang dipengaruhi oleh budaya, sosial, agama, ideologi,
hukum, dan ekonomi.
Freud
Freud merupakan seorang psikologis klinis yang melihat gay sebagai akibat dari pola asuh dan
kekerasan dari sang ayah. Kondisi ini dianggap bahwa sang anak laki- laki merasa gagal mendapatkan
figure seorang ayah sehingga dirinya mulai muncul rasa mencintai dirinya sendiri atau mencintai sosok
laki- laki. Freud dalam suratnya yang ditujukan pada ibu- ibu tidak menyatakan bahwa homoseksual
merupakan penyimpangan. Dia menuliskan “is othing to be shamed, no vice, no degradation, it cannot
be classified as an illness”.
Freud menyatakan bahwa kondisi biseksual merupakan hasil dari predisposisi sewaktu kecil.
Hal ini berkembanga mulai dari kehidupan anak anak yang berada dalam lingkungan kehidupan
heteroseksual ataupun lingkungan tertentu lainnya. Gangguan terjadi akibat ketidakmatangan seksual
yang menghasilkan kondisi homoseksual ketika dewasa. Kondisi homoseksual juga bisa terjadi akibat
trauma masa kecil dimana pernah merasakan penyiksaaan dari saudara kandung, teman, ataupun orang
tua.
Evelyn Hooker
Seorang psikolog yang meneliti tentang gay. Pada masanya, gay dianggap sebagai
penyimpangan perilaku, penyakit, dan harus disembuhkand engan dibawa ke psikiatris. Hooker menjadi
pioner dengan melakukan penelitian terhadap gay yang
melahirkan kesimpulan bahwa gay bukan patologis. Hal ini juga membuka pandangan baru pada eranya
terhadap gay.
Kaplan, 1997
Orientasi seksual digambarkan seperti impuls seksual seseorang yang terdiri dari heteroseksual
(jenis kelamin berlawanan), homoseksual (jenis kelamin sama), dan biseksual (kedua jenis kelamin).
Gay dan lesbian dituliskan sebagai identitas diri pada sautu komunitas atau lingkungan untuk identitas
sosial.
Santrock, 2002
Tidak ada yang tahu pasti penyebab homoseksual. Sebagian ahli mempercayai faktor tunggal
penyebab homoseksual dan bobotnya berbeda masing- masing orang. Namun penyebabyang pasti tidak
dapat diketahui dengan pasti. Teori tentang homoseksual dibagi menjadi dua golongan yaitu
esensialisme dan konstruksionis. Esensialisme menyatakan bahwa homoseksual dan heteroseksual itu
berbeda sejak lahir. Kontra ini menyebutkan perbedaan terjadi karena pertumbuhan biologis dan
perkembangan yang abnormal. Konstruksionis menyatakan perbedaan perkembangan homoseksual
adalah tetnang budaya dan waktu dan tidak berbeda secara lahiriah.
Bieber’s Model
Bene menyatakan bahwa seorang gay memiliki hubunganyang kurang baik dengan seorang
ayah atau pria stright (pria normal). Ayah dari seorang gay bersifat lebih dominan sedangkan ibunya
memberikan perlindungan yang berlebih lebihan. Selain itu kondisi gay juga bisa muncul pada situasi
yang jauh dari sosok seorang ibu, terlalu dekat dengan ayah, ataupun tidak memiliki figur ayah dan ibu
yang sesuai.
PENYEBAB LGBT
Berikut ini terdapat beberapa penyebab seseorang bisa terkena sindrom LGBT, diantaranya:
1. Genetik
Franz Kallman melakukan penelitian nya terkait homoseksual dan menemukan komponen
genetik yang kuat. Pria homoseksual cenderung aakan memiliki saudara homoseksual dari gen ibunya.
2. Hormon
Sebuah penelitian menyatakan pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormon androgen
lebih rendah dari pada heteroseksual. Pendapat peneliti lain juga menyatakan stres saat kehamilan dapat
menyebabkan pembentukan gen homoseksual.
3. Ketidaknyamanan peran gender
Laki laki gay memiliki sifat feminim dan lesbian bersifat lebih maskulin. Hal ini disebut juga
cross gender yang memang tidak dapat dihubungkan sebab akibatnya. Laki laki feminin akan lebih
menyukai sosok yang lebih kuat dan maskulin seperti pria. Dan wanita maskulin menyukai sosok yang
lebih girly seperti wanita. Hal ini juga bisa muncul karena ketidaknyamanan atau diejek oleh teman
teman sebaya karena bentuk tubuh yang maskulin, kuat, atau lainnya sehingga anak perempuan yang
tidak nyaman akan menjadi tomboy.
4. Interaksi kelompok teman sebaya
Ketertarikan seksual yang lebih cepat pada usia anak memungkinkan sebagai pemicu juga.
Anak pada usia 12 tahun masih bermain dengan sesamanya dan belum
berani kontak dengan lawan jenis. Ketika perasaan erotis itu muncul, maka akan berfokus pada teman
teman lelakinya juga.
5. Sosial
Penyimpangan perilaku ini juga tidak terlepas dari peranan sosial atau masyarakat disekitarnya
termasuk orang orang terdekat. Misalnya apabila anak laki laki dibiasakan bermain boneka dari kecil
akan membentuk jiwa yang feminin dan sebaliknya. Selain itu gaya hidup perkotaan dan cara bicara
orang orang disekitarnya memacu orang untuk perkembang ke arah yang menyimpang karena rasa ingin
tahu dan tuntutan sosial.
LGBT masih menjadi perdebatan diantara kalangan sosial dan hukum yang juga mempertanyakan
keadilan dan sisi kemanusiaan. Beberapa negara sudah terbuka dengan kebebasan memilih pasangan dan
memberikan kebebasan pada LGBT, bahkan untuk melakukan pernikahan sesama jenis kelamin. Namun di
Indonesia sendiri, hal ini masih menjadi hal yang tahu dan dianggap perilaku menyimpang yang tidak pantas,
dan juga menyimpang dari ajaran agama.
Perilaku LGBT bisa muncul pada seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, sehingga perlu
adanya didikan dan dampingan yang baik saat tumbuh kembang anak. Perilaku menyimpang ini sulit untuk
disembuhkan dari seseorang, namun bukan berarti merupakan patologis yang bersifat menular. Sehingga
perlua danya dukungan dari keluarga, orang terdekat, dan juga lingkungan untuk bisa menjauhkan diri dari
perilaku menyimpang ini.
LBGT menuai banyak perhatian sosial dan kontra atau penolakan penolakan terhadap adanya
komunitas ini. Namun, LGBT pun juga merupakan seorang manusia yang normal dan tidak merugikan
sekitarnya, sehingga apapun pilihan mereka untuk menentukan identitas diri tidaklah sebaiknya dihina atau
dikuciilkan, namun perlu dukungan positif dan rasa kasih sayang yang membantu mereka menemukan
identitas yang benar dan tidak menyimpang.
Daftar pustaka :
INA. (2019). Pengertian LGBT Menurut Para Ahli – Penyebab. DosenPsikologi.com
https://dosenpsikologi.com/pengertian-lgbt-menurut-para-ahli (Di akses pada jam 8.54 tanggal 14
mei 2020)
Kelompok :
Kelas
:
Kesimpulan
PRO KONTRA
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cirri-ciri LGBT?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang LGBT
1.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
WAKTU LUANG
Oleh : Ari Setiyani
Dalam bahasa Inggris waktu luang dikenal dengan sebutan leisure. Kata leisure sendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu licere yang berarti diizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata lain
dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang (Free Time), George
Torkildsen (Januarius Anggoa, 2011). Berdasarkan teori dari George Torkildsen dalam bukunya yang
berjudul leisure and recreation management (Januarius Anggoa, 2011) definisi berkaitan dengan leisure
antara lain:
Waktu luang sebagai waktu (leisure as time), Waktu luang digambarkan sebagai waktu senggang
setelah segala kebutuhan yang mudah telah dilakukan. Yang mana ada waktu lebih yang dimiliki untuk
melakukan segala hal sesuai dengan keinginan yang bersifat positif. Pernyataan ini didukung oleh
Brightbill yang beranggapan bahwa waktu luang erat kaitannya dengan kaitannya dengan kategori
discretionary time, yaitu waktu yang digunakan menurut pemilihan dan penilaian kita sendiri.
Waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity), Waktu luang terbentuk dari segala kegiatan bersifat
mengajar dan menghibur pernyataan ini didasarkan pada pengakuan dari pihak The International Group
of the Social Science of Leisure, menyatakan bahwa: “waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan
yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri
sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau untuk
meningkatkan keikutsertaan dalam bermasyarakat.
Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif (leisure as an end in itself or a state of
being), Pieper beranggapan bahwa:“Waktu luang harus dimengerti sebagai hal yang berhubungan dengan
kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-
faktor yang datang dari luar. Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan, akhir
pekan, atau liburan panjang.
Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas (leisure as an all embracing), Menurut
Dumadezirer, waktu luang adalah relaksasi, hiburan, dan pengembangan diri. Dalam ketiga aspek
tersebut, mereka akan menemukan kesembuhan dari rasa lelah, pelepasan dari rasa bosan, dan kebebasan
dari hal-hal yang bersifat menghasilkan. Dengan kata lain, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh
aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru,
dan kebudayaan baru.
Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup (leisure as a way of living), Seperti yang dijelaskan oleh
Goodale dan Godbye dalam buku The Evolution Of Leisure : “Waktu luang adalah suatu kehidupan yang
bebas dari tekanan-tekanan yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya sehingga
mampu untuk bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat menyenangkan, pantas, dan
menyediakan sebuah dasar keyakinan”.
Hal senada juga diungkapkan oleh Soetarlinah Sukadji (Triatmoko, 2007) yang melihat arti istilah
waktu luang dari 3 dimensi, yaitu:
1. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk bekerja
mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.
2. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri
atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati.
3. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi,
meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai
selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau
sebagai kegiatan menghindari sesuatu.
Dengan banyaknya definisi waktu luang, dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu yang
mempunyai posisi bebas penggunaannya dan waktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari sehingga
dapat dimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktifitas hidup yang efektif dan pengisian waktu
luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya
sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan
keterampilannya secara objektif.
Mengisi waktu luang bagi remaja terutama siswa yaitu waktu yang terdapat pada siswa diluar jam
pelajaran sekolah dan dapat diisi dengan kegiatan relaksasi atau istirahat, kegiatan hiburan atau rekreasi, dan
kegiatan pengembangan diri sesuai dengan pilihan sendiri sehingga akan timbul suatu kesembuhan dari rasa
capek dan melepaskan dari rasa bosan.
Daftar Pustaka :
Setiyani, A. (2012). Mengisi Waktu Luang Pada Siswa Sama Negeri 1 Ngemplak. Jurnal Kreativitas, (1), 17.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA TABEL WAKTU LUANG KU
Nama :
Kelas :
Hasil
Waktu Luang
Kegiatan (hasil yang didapat
(diisi dengan hari
No (kegiatan yang dilakukan selama waktu selama mengerjakan
dan jam waktu
luang) kegiatan di waktu
luang)
luang)
1.
2.
3.
…………,…………..20
(……………..)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan beberapa contoh kegiatan penggunaan waktu luang!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Mengisi
1. waktu luang
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat
berolahraga
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai
olahraga ringan yang dapat dilakukan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Manfaat Berolahraga
Menurut penelitian Djoko Peldlc Irianto pada tahun 1990, faktor penyebab timbulnya juvenile
delinquency atau Kenakalan remaja yang sering terjadi adalah kurang selektifnya pemilihan aktivitas
untuk pengisian waktu luang bagi remaja sehingga timbul ketidakseimbangan mental yang berakibat
terjadinya frustasi. Dari kesimpulan penelitian ini dapat diketahui bahwa Olahraga merupakan aktivitas
sublimatif yang tepat bagi kehidupan masa remaja, terutama untuk aspek psikis, remaja mampu
mempergunakan waktu luangnya dengan aktivitas positif yang bermanfaat untuk menghindarkan
frustasi selain itu olahraga mempunyai manfaat ganda bagi remaja, baik pengembangan diri maupun
masyarakat
Menurut penelitian yang dilakukan Chairunnisa Pertiwi pada tahun 2016, diketahui bahwa Salah
satu cara untuk mengurangi gejala dari sindrom pramenstruasi dengan melakukan olahraga karena
olahraga yang teratur dapat mengeluarkan hormon endorfin yang dapat mengurangi sindrom
pramenstruasi.
Menurut penelitian yang dilakukan Ina Rambu Lema dan Kristian Dwi Cahya pada tahun 2019
diketahui bahwa Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan
fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometrisdan fungsi
fisiologisnya,stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnyamaupun kemampuannya bersosialisasi
dengan lingkungannya nyata lebihunggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan
Olahragadari pada yang tidak aktif mengikutinya.Sesibuk apapun seseorang, dia harustetap menjaga
kesehatannya. Karena kesehatan itu sangat penting sekali. Baikbagi yang tua maupun muda, baik yang
sakit maupun sehat. Olahraga juga bisamencegah dan mengurangi penyakit. Contohnya ialah penyakit
yangberhubungan dengan pembuluh darah.
Menurut penelitian yang dilakukan Banu Setyo Adi pada tahun 2010 diketahui bahwa Orang yang
menderita penyakit kanker tidak hanya sakit secara fisik, tetapi bisa mempengaruhi psikologisnya yaitu
terjadi penolakan dalam diri, muncul rasa cemas, dan depresi. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa
depresi adalah dengan berolahraga. Apabila seseorang berolahraga maka akan muncul manfaat yang
sangat banyak, antara lain membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan
memicu timbulnya perasaan bahagia.
Selain manfaat diatas tentunya masih banyak lagi manfaat lainya dari berolahraga yang bisa kita
temui dikehidupan sehari-hari.
B. Alternatif Olahraga Ringan
Berikut adalah beberapa alternatif olahraga ringan yang dapat anda lakukan di dalam rumah : 1) Push
Up, 2) Sit Up, 3) Squat, 4) Lompat Tali, 5) Jumping Jacks, 6) Wall Sit, 7) Naik Turun Tangga, 8) Naik
Turun Kursi, 9) Lari di Tempat, 10) Jalan Cepat, 11) Hula Hoop, 12) Plank, 13) Lunge, 14) Single Leg
Balance Stick, 15) Senam Aerobik, 16) Bird Dog, 17) Side Plank, 18) Yoga, 19) Senam Lantai, 20)
Mengepel dan Menyapu lantai,
21) Mencuci Pakaian, dan masih banyak lainya
Daftar Pustaka :
Anonim. Macam Macam Olahraga Sederhana yang Dapat dilakukan di Rumah. GuruPenjaskes.com.
https://gurupenjaskes.com/macam-macam-olah-raga- sederhana-
yang-dapat-dilakukan-di-rumah. (Diakses pada 24 Mei 2020)
Adi, B. S. (2010). PERAN OLAHRAGA SEBAGAI SUMBER KEKUATAN MENGHADAPI PENYAKIT
KANKER. MEDIKORA, (1).
Cahya, K. D., & LEMA, I. R. (2019). Pentingnya Olahraga Dalam Kehidupan Sehari Agar Sehat dan
Bugar. STIKES Surya Mitra Husada
Chairunnisa Pertiwi. (2016). Hubungan aktivitas olahraga terhadap kejadian sindrom pramenstruasi pada
remaja di SMAN 4 Jakarta. Jakarta : FKIK UIN Jakarta
Djoko Peldlc Irianto. (1990). Olahraga Sebagai Alternatif Untuk Menghindarkan Frustasi Remaja.
Cakrawala Pendidlkan
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA
PERENCANAAN OLAHRAGA
Nama :
No Absen :
…../Hari …../Minggu
…../Hari …../Minggu
…../Hari …../Minggu
…../Hari …../Minggu
(……………..)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan menurut kamu pentingnya olahraga !
2. Sebutkan berbagai macam alternatif olahraga ringan yang bisa kamu lakukan !
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pengertian
Kebahagiaan adalah perasaan baik secara fisik, sosial, emosional, dan psikologis (Froh, Bono, Emmons,
2010).
B. Life positions,
adalah matriks yang menunjukkan posisi seseorang di dalam lingkungannya. Terdiri dari :
Apabila dalam berelasi seorang individu tidak dalam kondisi yang keduanya “okay” maka relasi
tersebut tidak menghadirkan kebahagiaan bagi individu yang menjalani relasi tersebut (Wahyuni, Karsih,
Komalasari, 2011).
Daftar Pustaka :
Froh, J. J., Emmons, R. A., Card, N. A., Bono, G., & Wilson, J. A. (2011). Gratitude and the reduced costs of
materialism in adolescents. Journal of Happiness. 12:289–302
Wahyuni, E., Komalasari, G., Karsih. 2011. Teori dan teknik konseling. Jakarta: Indeks.
LAMPIRAN 2. PETUNJUK IDENTIFIKASI
Identifikasi
hal-hal yang membuatnya tidak bahagia dan tidak mensyukuri hidup dan
hal-hal yang membanggakan dari dirinya dan membuatnya bersyukur
Petunjuk :
1. Meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang membuatnya tidak bahagia dan tidak mensyukuri
hidup, kemudian menggumpal kertasnya dan memasukkan ke kantong plastik yang dibawa guru BK
2. Meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang membanggakan dari dirinya dan membuatnya
bersyukur menjadi dirinya sendiri dan meminta peserta didik menyimpannya di tempat yang paling
mudah dilihat
3. Mengajak peserta didik mengasumsikan bahwa hal—hal yang tidak membahagiakan dan membuatnya
tidak mensyukuri hidup sudah dibuang dari dirinya dan mengajak peserta didik lebih mencintai dan
memaknai hidupnya.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Mengapa kebahagiaanmu itu penting?
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan skala
prioritas yang dimiliki
2. Peserta didik dapat mengatur memanajemen
waktunya dengan baik
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Manajemen waktu 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mereview materi sebelumnya
- Bertanya kepada siswa tentang pelajaran
C. Materi, Metode Media sebelumnya mengenai manajemen
Materi : Skala Prioritas(Terlampir) waktu
Metode : Tabel kegiatan - Meminta peserta didik untuk membuat
Media : Whiteboard,Spidol, Kertas tabel kegiatan dalam seminggu pada
karton, dan Buku kertas karton dan menempatkan sesuai
Manajemen waktu dengan skala prioritas
- peserta didik membacakan hasil tabel
D. Alokasi Waktu - meminta peserta didik untuk konsisten
1 x 45 Menit melaksanakan daftar kegiatan sesuai
skala prioritas yang digambarkan dalam
tabel
E. Tujuan Kegiatan
- Guru meminta peserta didik
Umum : mempelajari cara mengatur waktu agar
menempelkan karton tersebut dikamar
dapat membuat skala prioritas siswa agar ia bisa dengan mudah
mengingat skala prioritasnya
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan skala 3. Tahap Penutup : 10 Menit
prioritas yang dimiliki - Guru BK memberikan penguatan
2. Peserta didik dapat mengatur memanajemen ataumerencanakan tindak lanjut.
waktunya dengan baik - Membagikan lembar evaluasi
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
MANAJEMEN WAKTU
Oleh : Muchlisin Riadi
Daftar Pustaka :
Muchlisin Riadi. (2019). Manajemen Waktu. kajianpustaka.com
https://www.kajianpustaka.com/2019/02/manajemen-waktu.html (Diakses pada 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah manajemen waktu mu sudah baik saat ini?
3. Sebutkan hal hal yang dapat membuat tidak berjalannya manajemen waktu yang
baik?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Bersyukur
1. manajemen waktu
Khusus :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah-
masalah yang sering terjadi di rumah dengan
orang tua
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Mejadikan Orang Tua 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sebagai Teman - Guru BK menentukan urutan naskah
Sasaran : Kelas 11 yang akan ditampilkan
- Guru BK meminta peserta didik untuk
C. Materi, Metode Media bersiap – siap melakukan sosiodrama
Materi : My prarent my best friend - Guru BK Meminta peserta didik yang
(Terlampir) terpilih untuk melakukan sosiodrama
Metode : Sosiodrama - Mengajak peserta didik yang lain untuk
Media : naskah sosiodrama mengamati penampilan sosiodrama
- Mengajak peserta didik untuk
D. Alokasi Waktu mengungkapkan pendapat
1 x 45 Menit mengenai sosiodrama yang telah
ditampilkan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari pola komunikasi yang lebih 3. Tahap Penutup : 10 Menit
baik dengan orang tua - Guru BK memberikan penguatan
- Membagikan lembar evaluasi
Khusus :
1. Peserta didik dapat membandingkan pola
komunikasi yang dijalani dalam
kesehariannya dengan pola
komunikasi yang benar
2. Peseta didik dapat menerapkan komunikasi
yang lebih efektif dengan orang tua
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka
Anonim. (2104). Cara Berkomunikasi dengan Efektif. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Berkomunikasi-dengan-Efektif (Diakses pada 1 April 2020).
LAMPIRAN 2. PENUGASAN
SOSIODRAMA
Petunjuk :
1. Tulislah naskah adegan sosiodrama mengenai pola komunikasi dengan orang tua
2. seperti berdiskusi mengenai kesukaan hobi dengan orang tua dengan setting
3. kegiatan yang menyenangkan atau diskusi yang menyenangkan Buatlah naskah dengan
pemeran Ibu/Ayah dan Anak Jika sudah tentukan siapa di kelompokmu yang akan
berperan menjadi Ibu, Ayah dan Anak
Perankan hasil naskah sosiodramamu di depan kelas
LAMPIRAN 3. LEMBAR
KERJA
Aku dan Orang Tuaku
Petunjuk :
1. Siapkan alat tulis alat
2. Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut
3. Jika sudah selesai, kumpulkan ke Guru BK
1. Tulislah masalah yang sering terjadi antara dirimu dan orang tuamu !
2. Tuliskan beberapa kesamaan seperti hobi atau kegiatan dengan orang tuamu !
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Saya memahami cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain, khususnya dengan orang
tua
a. Ya b. Tidak
2. Saya memahami bagaimana mengidentifikasi masalah yang biasa terjadi dengan orang tua
a. Ya b. Tidak
4. Saya dapat menerapkan cara berkomunikasi yang efektif dengn orang tua
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Menjadikan Orang Tua sebagai Teman”
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Menjadikan Orang Tua
sebagai Teman”, timbul kesadaran saya akan pentingnya
2. mengidentifikasi masalah ketika terjadi konflik
dengan orang tua
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Menjadikan Orang Tua
sebagai Teman”, timbul kesadaran saya untuk menerapkan pola
3. komunikasi yang efektif dengan orang
tua
Materi layanan BK tentang “Menjadikan Orang Tua sebagai
4. Teman”, menyadarkan saya akan pentingnya membahas
hal-hal yang positif dan menyenangkan dengan orang tua
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Memanfaatkan Waktu 2. Tahap Inti : 30 Menit
Luang - Guru BK menampilkan dan menjelaskan
Sasaran : Kelas 11 materi berupa PPT dan video
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai materi
Materi : Me time? Memang bisa? - Memberikan lembar kerja dan
(Terlampir) menjelaskan cara
Metode : Diskusi dan Penugasan Media : mengerjakanya
LCD, Laptop dan Speaker Video : - Setelah selesai mengerjakan lembar
shorturl.at/bkuzV kerja Guru BK meminta peserta didik
untuk saling bertukar informasi berbagai
D. Alokasi Waktu kegiatan yang mereka lakukan ketika
1 x 45 Menit memiliki waktu
senggang dan manfaatnya
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mengatur waktu senggang dalam 3. Tahap Penutup : 10 Menit
kejenuhan yang dirasakan - Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan ketika waktu senggang
2. Peserta didik dapat menguraikan waktu yang
digunakan untuk melakukan kegiatan
senggang
3. Peserta didik menerapkan waktu senggang
dengan lebih baik
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Banyak orang hampir tidak memiliki waktu senggang saat menjalani keseharian. Akan tetapi,
kesempatan menikmati banyak waktu luang biasanya terbuka lebar ketika terjadi perubahan besar. Bagi
Anda yang memiliki waktu luang, gunakan sebaik mungkin dengan melakukan aktivitas bermanfaat sebagai
cara meningkatkan kreativitas, energi, antusiasme, dan kepuasan hidup. Untuk itu, isilah waktu luang dengan
menikmati hobi baru, belajar bahasa asing, bergabung dalam tim sukarelawan, atau beraktivitas dalam
komunitas religius.
1. Ikuti kursus di lembaga pendidikan atau pusat komunitas. Manfaatkan waktu luang dengan
mempelajari pengetahuan baru yang tidak berkaitan dengan pekerjaan atau pengembangan karier.
Berfokuslah mendalami hal tersebut sekadar untuk belajar tanpa keinginan mencapai target tertentu.
Contohnya, jika selama ini Anda memendam keinginan mempelajari arkeologi, berkemah di hutan, atau
berolahraga paralayang, mulailah melakukannya.
2. Rawatlah tanaman. Menanam sayuran merupakan cara tepat mengisi waktu luang sebab Anda bisa
memasaknya untuk anggota keluarga dan teman- teman. Kaktus adalah tanaman yang
mengagumkan dengan bunga yang indah dan tidak mudah mati. Tanamlah tumbuhan rempah yang
mudah dirawat dan bisa digunakan sebagai bumbu masak atau membuat prakarya. Jika berpengalaman
sebagai penata taman, desain ulang taman di pekarangan rumah atau gantilah tanaman yang ada.
Mengapa tidak bereksperimen dengan membuat taman untuk bermeditasi atau taman bergaya Persia?
3. Manfaatkan waktu saat memasak sebagai kesempatan untuk bersenang-senang, alih-alih sebagai
kewajiban. Memasak resep baru adalah cara menyenangkan untuk mengisi waktu apabila dilakukan
dengan gembira, bukan karena terpaksa. Siapkan buku resep lalu masaklah menu baru. Bukalah kulkas
dan lemari dapur untuk mencari tahu bahan makanan yang ada lalu gunakan internet untuk mencari
resep masakan yang menggunakan bahan-bahan tersebut (misalnya, carilah resep pizza dengan taburan
brokoli dan nanas). Habiskan waktu setelah makan siang untuk membuat kukis menggunakan cara baru
yang belum pernah Anda lakukan.
4. Pelajari bahasa asing. Belajar bahasa asing bermanfaat mengaktifkan pikiran sambil menikmati waktu
luang. Cara ini membantu Anda mengenal budaya asing dan mempelajari cara hidup di negara lain.
Carilah buku pelajaran bahasa asing melalui internet atau di perpustakaan. Bacalah majalah dan buku
atau tontonlah film dan tayangan TV berbahasa asing yang ingin dipelajari. Belajar berbahasa asing,
misalnya bahasa Jerman, membuat Anda mampu berkomunikasi dengan orang Jerman.
5. Lakukan aktivitas sesuai hobi, misalnya melukis atau menggambar. Membuat karya seni
merupakan cara tepat mengisi waktu luang sebab Anda bisa mengekspresikan diri dan mempelajari
keterampilan baru. Jika Anda gemar melukis, buatlah lukisan menggunakan berbagai cat, misalnya cat
akrilik, cat enamel, cat dinding untuk melukis mural, tinta, cat minyak, cat minyak dicampur air, pastel,
krayon, cat semprot (grafiti), atau cat air. Jika Anda lebih suka menggambar, siapkan buku gambar dan
pensil warna. Ingatlah bahwa berbagai karya seni dan kerajinan tangan tercipta karena ide yang sangat
beragam dari hobi tertentu. Anda bisa membuat banyak
kreasi hanya dengan melukis. Kunjungi toko bahan kerajinan tangan atau perlengkapan aktivitas hobi.
6. Buatlah jadwal kegiatan menggunakan agenda atau kalender. Sering kali, padatnya jadwal kerja,
rapat, penyelesaian tugas, aktivitas bersama teman-teman, dan rutinitas harian yang lain membuat Anda
kewalahan. Untuk mencegah stres, sisihkan waktu 10 menit untuk menyusun jadwal harian dengan
mencatat tanggal dan jam berapa Anda harus melakukan kegiatan tertentu sehingga Anda selalu
menepati janji. Selain agenda, Anda bisa membuat jadwal menggunakan aplikasi ponsel sehingga
kegiatan berjalan lancar dan tidak ada rencana yang terlupa.
7. Isilah waktu luang dengan membaca. Membaca kisah fiksi, nonfiksi, puisi, filosofi, biografi, atau
bacaan lain yang Anda minati merupakan cara efektif mengisi waktu luang. Selain membuat pikiran
tetap aktif, membaca berguna memperluas wawasan dan menambah kosa kata. Ada kalanya, tulisan
yang dibaca membantu Anda meningkatkan kemampuan berpikir objektif dan memahami budaya yang
belum Anda kenal. Jika ingin membaca dengan cara yang menyenangkan, habiskan waktu 1 jam di
perpustakaan atau toko buku terdekat untuk mencari dan membaca buku favorit.
8. Jagalah kesehatan dengan berolahraga rutin. Cara praktis dan sehat memanfaatkan waktu luang
adalah berolahraga. Waktu luang bisa menjadi kesempatan baik untuk menjaga kebugaran, misalnya
dengan berlatih angkat beban di garasi rumah atau melakukan push up di ruang duduk. Jika waktu luang
sangat terbatas, berlatihlah di kamar tidur selama 15-30 menit. Sesuaikan program latihan dengan waktu
luang yang tersedia. Jika ada waktu beberapa jam sehari, manfaatkan untuk berolahraga di rumah atau
berlari beberapa kilometer. Jika ingin berolahraga di luar rumah, bergabunglah di pusat kebugaran untuk
berlatih angkat beban dan membentuk otot atau gunakan peralatan yang bermanfaat melatih
kardiovaskular. Selain itu, Anda bisa berlari di taman, di lingkungan perumahan/tempat kerja, atau
berlatih panjat tebing bersama teman-teman.
Daftar Pustaka
Anonim. (2017). Cara Mengisi Waktu Luang dengan Hal Berguna. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Mengisi-Waktu-Luang-dengan-Hal-Berguna (Diakses pada 1 April
2020).
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Memanfaatkan Waktu Luang”
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Memanfaatkan Waktu
2. Luang”, timbul kesadaran saya mengenai pentingnya memanfaatkan
waktu luang
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Memanfaatkan Waktu
Luang”, timbul kesadaran saya untuk memilih kegiatan yang dapat saya
3. pilih untuk
memanfaatkan waktu luang
Materi layanan BK tentang “Memanfaatkan Waktu Luang”,
4. menyadarkan saya akan pentingnya mengatur waktu untuk melakukan
kegiatan di waktu senggang
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menerima Diri Dengan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Menjaga Kesehatan - Guru BK menampilkan materi berupa
Dengan Baik video
Sasaran : Kelas 10 - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai materi
C. Materi, Metode Media - Menayangkan PPT materi serta
Materi : Cara menerima diri dan menjelaskan nya
Menjaga pola hidup sehat - Menginstruksikan peserta didik untuk
(Terlampir) menyiapkan alat tulis dan selembar
Metode : Autobiografi kertas
Media : HVS, LCD, Video, dan - Memberikan tugas dan
Laptop menjelaskan nya
Video : shorturl.at/gvIUY - Mengevalusi hasil pembelajaran
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
dari menerima diri
2. Peserta didik dapat merincikan pola hidup
sehat
3. Peseta didik dapat menerapkan hidup sehat
dengan menerima apapun kondisi tubuhnya
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui : ………….., …………….
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Menjaga kesehatan sangat bermanfaat agar kita bisa menjalani keseharian yang penuh dengan
kesibukan. Padatnya aktivitas membuat banyak orang mengalami stres, mengonsumsi makanan tidak bergizi,
dan menerapkan pola hidup tidak sehat yang berdampak besar terhadap kesehatan. Pola makan yang buruk
dan olahraga tidak teratur berisiko meningkatkan berat badan dan memicu penyakit kronis (misalnya diabetes
atau hipertensi). Selain itu, Anda tidak bisa menikmati berbagai manfaat berolahraga. Merokok, stres yang
tidak terkendali, atau kekurangan tidur juga berbahaya bagi kesehatan. Agar kesehatan fisik tetap terjaga,
pastikan Anda menerapkan pola hidup sehat saat beraktivitas sehari-hari.
3. Jangan merokok.
Banyak orang sudah tahu bahwa merokok adalah perilaku negatif yang menimbulkan berbagai
masalah kesehatan. Jika Anda merokok, hentikan kebiasan ini untuk menjaga kesehatan. Merokok
merupakan sumber berbagai penyakit, misalnya kanker dan penyakit paru, hipertensi, penyakit jantung,
kebutaan, dan penyakit mulut. Ada berbagai cara menghilangkan keinginan merokok atau menggunakan
produk tembakau yang lain, misalnya dengan mengunyah permen karet atau permen tanpa gula yang
dijual bebas, mengonsumsi obat sesuai resep dokter, dan mengikuti program konseling.
5. Atasi stress.
Akhir-akhir ini, banyak orang mengalami stres ringan yang kronis. Hal ini sepertinya tidak
berakibat buruk bagi kesehatan atau tubuh, tetapi dampak negatifnya sangat besar. Stres memicu
berbagai gangguan kesehatan, misalnya kekurangan tidur, kenaikan atau penurunan berat badan,
suasana hati tidak stabil, kelelahan/keletihan, dan lain-lain.
Kemampuan mengatasi stres berperan penting agar kesehatan tetap terjaga. Ada berbagai cara
mengatasi stres, misalnya mengobrol dengan teman atau anggota keluarga, berjalan santai di taman,
bermeditasi, berlatih yoga, tidur siang sebentar, atau mendengarkan musik favorit.Jika Anda kesulitan
mengatasi stres, berkonsultasilah dengan terapis untuk mendapatkan bantuan.
Daftar Pustaka
Chris M. Matsko, MD. (2015). Cara Memiliki Tubuh yang Sehat. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Memiliki-Tubuh-yang-Sehat (Diakses pada 1 April 2020).
Cara Menerima Tubuh Anda
Oleh : Tasha Rube, LMSW.
Kita terus dibombardir dengan gambaran bentuk tubuh “ideal” yang tidak realistis dan cenderung berbahaya.
Ini dapat mempersulit Anda untuk menerima, mencintai dan percaya diri dengan tubuh Anda sendiri, padahal
itu sangat penting. Hal lain yang juga tak kalah penting adalah mengetahui apa yang dapat dilakukan tubuh
Anda secara fisik dan untuk merasa nyaman dengan kapasitasnya. Menurut filsuf Baruch Spinoza, manusia
“tidak tahu apa yang bisa dilakukan tubuhnya”, dalam arti tidak seorang pun dapat mengetahui dengan pasti
apa yang sebenarnya dapat dilakukan tubuh mereka, paling tidak sebelum bereksperimen dengan hal itu.
Psikolog mencatat bahwa ada perbedaan jelas antara cara orang memandang tubuh mereka dan bagaimana
tubuh mereka bertindak. Agar Anda bisa menerima bentuk tubuh, penting bagi Anda untuk terhubung
dengan kedua aspek tubuh ini dengan kondisinya sendiri-sendiri.
Daftar Pustaka
Chris M. Matsko, MD. (2015). Cara Memiliki Tubuh yang Sehat. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Memiliki-Tubuh-yang-Sehat (Diakses pada 1 April 2020).
LAMPIRAN 2. LEMBAR
TUGAS
Autobiografi
Petunjuk Penugasan :
1. Tulislah nama lengkap dan umurmu.
2. Tuliskan bagaimana kamu menjalani keseharianmu mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali di
malam hari
3. Tuliskan perkataan yang sering kamu dengar yang berkaitan dengan mengucilkan dirimu
4. Tuliskan bagaimana respon dan perasaanmu ketika mendengar kata-kata tersebut
5. Tuliskan bagaimana kamu mengatasi hal tersebut ketika kamu mendengar kata- kata yang dapat
menguncilkan dirimu
6. Tuliskan kegiatan apa saja yang kamu lakukan untuk selalu menjaga kesehatan
7. Tuliskan kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk menerima dirimu sebagai manusia yang
utuh dan sehat
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan pengertian dari menerima diri ?
4. Tuliskan kegiatan apa saja yang dapat saya lakukan untuk menjaga kesehatan ?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Menerima Diri Dengan Menjaga Kesehatan Dengan Baik”
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Mengenali diri sendiri 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menjelaskan langkah-langkah mengisi
Tes Kepribadian Myers Birggs Type
C. Materi, Metode Media Indicator (MBTI)
Materi : Tes Myers Birggs Type - Membimbing jalannya kegiatan peserta
Indicator (MBTI) (Terlampir) didik mengisi tes Tes Kepribadian
Metode : MBTI Test dan Diskusi Media : Myers Birggs Type Indicator (MBTI)
HP/ Laptop, Internet & ATK - Membahas hasil tes kepribadian yang
telah mereka lakukan
D. Alokasi Waktu - Meminta peserta didik
1 x 45 Menit mereflesikan hasil tes dengan dirinya
sendiri apakah sesuai atau tidak, lalu
mengisi lembar kerja yang telah
E. Tujuan Kegiatan
dibagikan
Umum : menerima keunikan diri dengan segala
kelebihan dan kekurangannya 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
Khusus : dari pertemuan hari ini
1. Peserta didik mampu menjelaskan identitas
- Membagikan lembar evaluasi hasil
dirinya
- Guru BK menutup kegiatan layanan
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi
dengan mengajak peserta didik
potensinya
bersyukur/berdoa, mengakhiri
3. Peserta didik mampu mengubah
dengan salam dan tepuk tangan yang
perilakunya yang bisa diubah
meriah.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
B. Kepribadian INTJ
INTJ adalah orang yang orisinil dan bisa memotivasi agar idenya diterapkan sampai mencapai
tujuan. Mereka akan dengan cepat melihat pola dari peristiwa yang terjadi dan dapat menyusun
perspektif jangka panjang.
Seorang INTJ akan mengorganisir terlebih dahulu sebelum melakukan suatu hal. Mereka
terlihat skeptis tetapi orang yang mandiri. Mereka punya standar kinerja dan kompetensi yang tinggi,
baik untuk diri mereka sendiri ataupun orang lain.
C. Kepribadian INFJ
INFJ adalah seorang pecari makna dan hubungan antara ide, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Mereka ingin selalu memahami pola pikir orang lain. Mereka ingin mengetahui apa yang dapat
memotivasi seseorang dalam hidupnya.
Seorang INFJ akan berkomitmen dengan sungguh-sungguh mengerjakan pekerjaannya. Mereka
punya misi tentang cara terbaik melayani orang di sekitarnya. Mereka adalah orang yang tegas dan
terorganisir ketika menjalankan visinya.
D. Kepribadian INTP
INTP adalah orang yang akan berusaha memberikan penjelasan masuk akal untuk sesuatu yang
menarik baginya. Mereka tertarik pada sebuah ide daripada
interaksi sosial. Mereka juga orang yang abstrak dan teoritis, cerdas, tenang, mudah beradaptasi, dan
fleksibel.
Seorang INTP punya kemampuan untuk bisa fokus dan mendalami sebuah masalah sampai
terpecahkan, jika itu adalah minat mereka. Mereka cenderung skeptis, kadang kritis, dan selalu analitis.
E. Kepribadian ENTJ
ENTJ adalah orang suka berterus terang dan kalau ditunjuk, siap untuk jadi pemimpin. Mereka
dapat dengan mudah mengetahui mana kebijakan atau prosedur yang tidak efisien dan logis. Mereka
juga mampu mengimplementasikan dan mengembangkan sistem, guna mengatasi masalah dalam
organisasi.
Seorang ENTJ suka membahas rencana jangka panjang dan menetapkan suatu tujuan. Mereka
adalah pembaca yang baik, memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang mereka miliki biasanya
juga disampaikan kepada orang lain. Kadang, mereka akan memaksa ketika menyampaikan ide yang
dimiliki.
F. Kepribadian ENTP
ENTP adalah seorang yang siaga, cepat, berbakat, dan blak-blakan. Mereka bisa memecahkan
masalah yang sangat menantang. Mereka dapat menganalisa masalah dan merumuskan sebuah
kemungkinan dengan strategis.
Seorang ENTP bisa membaca orang lain. Mereka jenuh ketika harus mengerjakan rutinitas dan
tidak tertarik melakukan hal yang sama berulang kali. Mereka akan mencoba melakukan kegiatan yang
menarik minatnya.
G. Kepribadian ENFJ
ENFJ adalah orang yang hangat, pendengar yang baik, bertanggungjawab, dan memiliki empati
tinggi. Mereka mampu menyesuaikan kebutuhan, emosi, dan motivasi orang lain. Mereka ingin
membantu orang lain untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Seorang ENFJ dapat mendorong pertumbuhan seseorang ataupun kelompok. Mereka orang
yang loyal dan mau mendengarkan pujian dan kritik. Mereka senang bergaul, ingin memudahkan urusan
orang lain di kelompoknya, dan menjadi pemimpin yang bersemangat.
H. Kepribadian ENFP
ENFP adalah orang yang imajinatif, hangat, dan rasa antusiasme tinggi. Mereka melihat
kehidupan ini dengan banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi. Mereka dapat memahami hubungan
antara suatu kejadian dan sebuah informasi dengan mudahnya. Mereka juga merupakan orang yang
percaya diri ketika melakukan sesuatu berdasarkan pola yang sudah dilihat.
Seorang ENFP ingin orang lain mengakui dirinya, tetapi mereka juga siap ketika harus
memberikan dukungan dan apresiasi untuk orang lain. Mereka orang yang spontan dan fleksibel, ahli
menggunakan kemampuan untuk melakukan improvisasi dan fasih ketika berbicara.
I. Kepribadian ISFJ
ISFJ adalah orang yang ramah, teliti, tenang, dan bertanggungjawab. Mereka memiliki
komitmen dan selalu bersungguh-sungguh ketika sedang melaksanakan kewajibannya. Mereka orang
yang akurat, telaten, dan cermat.
Seorang ISFJ akan mengingat secara spesifik tentang orang yang penting buat mereka. Mereka
baik hati, perhatian, dan loyal. Mereka akan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang tertib di
tempat mereka tinggal dan bekerja.
J. Kepribadian ISFP
ISFP adalah orang yang baik hati, ramah, tenang, tetapi sensitif. Mereka menikmati kejadian
saat ini dan apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka inging punya ruang sendiri dan bekerja berdasar
waktu yang mereka tentukan.
Seorang ISFP sangat berkomitmen terhadap apa yang menjadi prinsip mereka dan orang yang
penting baginya. Mereka tidak suka ketika terjadi konflik dan perselisihan. Mereka juga tidak suka
memaksakan prinsip atau pendapatnya pada orang lain.
K. Kepribadian ISTJ
ISTJ adalah orang yang serius, tenang, handal dan teliti untuk meraih kesuksesan. Mereka
berorientasi pada fakta, praktis, bertanggungjawab, dan realistis. Mereka bekerja dengan tekun di satu
bidang. Jika memutuskan sesuatu, mereka lebih mengedepankan logika.
Seorang ISTJ akan senang ketika segala pekerjaan teratur dan tertib. Bukan hanya ketertiban di
tempat kerja saja yang mereka sukai, tapi juga di rumah dan kehidupan. Mereka adalah orang yang
memegang tradisi dan loyalitas.
L. Kepribadian ISTP
ISTP adalah orang yang fleksibel dan toleran. Mereka mengamati dengan tenang pada sebuah
masalah, kemudian akan bertindak cepat untuk menemukan solusi. Mereka menganalisa sebenarnya apa
yang membuat suatu hal bekerja.
Seorang ISTP dapat menemukan berbagai macam data dan menganalisanya dari sebuah
masalah. Mereka tertarik dengan hukum sebab dan akibat. Mereka mampu mengolah fakta yang ada
menggunakan prinsip efisien dan dapat diterima akal.
M. Kepribadian ESFJ
ESFJ adalah orang yang dapat diajak bekerjasama dan bekerja dengan sungguh-sungguh.
Mereka ingin lingkungan di sekitarnya selalu harmonis. Mereka senang bekerja dengan orang lain
ketika mengerjakan tugas yang membutuhkan ketelitian. Mereka juga orang yang suka kalau semua
berjalan tepat waktu.
Seorang ESFJ selalu mengerjakan tugasnya sampai hal yang kecil. Mereka mereka
memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain dan berusaha untuk memenuhinya. Mereka ingin
orang lain menghargai diri mereka dan segala apa yang dilakukannya.
N. Kepribadian ESFP
ESFP adalah orang yang bersahabat, ramah, dan menerima. Mereka mencintai orang lain dan
kehidupannya sendiri. Mereka senang menyelesaikan pekerjaan bersama dengan orang lain. Mereka
menggunakan pendekatan yang realistis dan akal sehat untuk mengerjakan tugasnya.
Seorang ESFP spontan, fleksibel, dan mudah beradaptasi dengan orang di lingkungan yang
baru. Mereka memiliki cara belajar terbaik dengan mencoba ketrampilan yang baru bersama orang lain.
O. Kepribadian ESTJ
ESTJ adalah orang yang realistis, praktis, dan menggunakan fakta. Mereka tegas dan
mengimplementasikan keputusan yang dibuat dengan cepat. Mereka
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengaturnya dan orang lain. Mereka fokus untuk bisa mendapat
hasil terbaik dengan cara paling efisien dan mungkin dilakukan. Seorang ESTJ punya standar logika
yang jelas, yang menuntun mereka secara sistematis. Mereka ingin orang lain juga mengikuti standar
logika miliknya. Mereka
kadang memaksakan rencananya agar bisa dilakukan.
P. Kepribadian ESTP
ESTP adalah orang yang toleran dan fleksibel, menggunakan pendekatan yang fokus terhadap
hasil langsung. Mereka menganggap kalau teori dan penjelasan itu membosankan. Mereka akan
semangat ketika memecahkan sebuah masalah.
Seorang ESTP menikmati waktu ketika mereka aktif berkomunikasi dengan orang lain. Mereka
akan menangkap pelajaran dengan baik dengan melakukannya langsung.
Daftar Pustaka :
https://sintesa.net/mbti/ (Diakses pada 8 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PERMAINAN
PERTEMUAN PERTAMA
PERMAINAN
MENGENAL
IDENTITAS
Petunjuk :
1. Minta peserta untuk berdiri berbaur. Jelaskan kepada peserta bahwa guru akan meminta peserta didik
untuk berkelompok, kelompok kiri dan kelompok kanan. Permainan akan berjalan beberapa putaran.
2. Putaran pertama : mintalah peserta didik pria kesebelah kanan, peserta didik wanita ke sebelah kiri.
Mintalah masing-masing kelompok untuk menyusun diri dari yang paling muda ke paling tua. Kepada
yang paling muda dan kepada yang paling tua, tanyakan apa perasaan mereka.
3. Putaran kedua : Mintalah peserta yang tinggi berkumpul di sebelah kanan dan pendek di sebelah kiri.
Kepada kelompok tinggi tanyakan apakah mereka bangga menjadi tinggi ? Kepada yang pendek,
tanyakan apakah mereka merasa minder.
4. Putaran ketiga : Mintalah peserta didik yang pemalu kesebelah kiri dan yang supel ke sebelah kanan.
Kepada Pemalu, tanyakan apakah mereka nyaman menjadi pemalu ataukah mau mengubah diri jadi
supel.
5. Putaran keempat : Mintalah peserta yang tahan godaan ke sebalah kanan dan yang mudah tergoda
kesebelah kiri.
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
PERTEMUAN PERTAMA
Untuk melihat kehebatan dirimu, ikutilah permainan berikut. Ikuti instruksi dari guru, setelah selesai bermain
cobalah isi tabel berikut ini :
FISI PERILAK
K U
Yang perlu
diubah
Yang tidak
bisa dan
tidak perlu
diubah
Lakukan wawancara atau diskusi kelompok untuk mengumpulkan sebagian isian tabel berikut ini :
KELEBIHA KEKURANGAN
N
Menurut
Saya
Menurut
Orang Lain
Petunjuk :
1. Tempatkanlah semua kategori pada permainan sebelumnya pada tabel yang tersedia. Misalnya kategori usia di simpan pada
kolom fisik dan tidak dapat diubah. Kategori tahan godaan di simpan pada perilaku yang dapat diubah.
2. Tambahkanlah hal-hal lain dari diri mereka contoh-contoh perilaku yang perlu diubah, serta hal-hal fisik yang mereka harus
terima dengan penuh rasa syukur. Mintalah beberapa teman mu untuk sharing.
3. Buatlah daftar tabel di dua kertas dengan isi kelebihan dan kekurangan menurut diri sendiri dan orang lain
4. Kamu bisa mengisi tabel kelebihan dan kekurangan menurut diri sendiri, dan memberikan kertas satunya untuk diisi orang lain
PERTEMUAN KEDUA
Nama :
Kelas :
Apa Hasil
Kepribadianmu?
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Menurut kamu, apa yang dimaksud dengan kepribadian?
3. Apa hal yang bisa dan tidak bisa kamu ubah dalam diri kamu?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang mengenali
1. diri sendiri
Setelah menerima materi layanan BK mengenai mengenali diri sendiri,
2. timbul kesadaran saya untuk mengenali diri saya
sendiri
Setelah menerima materi layanan BK tentang mengenali diri sendiri,
3. saya menyadari bahwa saya belum mengenali diri
saya sendiri
Materi layanan BK tentang berkomunikasi dengan teman sebaya,
4. menyadarkan saya akan pentingnya mengenali
diri sendiri
Materi layanan BK tentang mengenali diri sendiri
5. memberikan manfaat bagi saya
Materi layanan BK tentang mengenali diri sendiri saya
6. butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Meningkatkan 2. Tahap Inti : 35 Menit
Kepercayaan Diri - Guru BK/Konselor menayangkan
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 sebuah video motivasi melawan rasa
takut menjadi percaya diri
C. Materi, Metode Media - Guru BK/Konselor meminta peserta
Materi : Kepercayaan Diri didik untuk
(Terlampir) brainstorming/curah pendapat mengenai
Metode : Ceramah, cinema therapy video yang telah ditayangkan
Dan Brainstorming. - Guru BK/Konselor menjelaskan
Media : PPT, LCD dan Speaker mengenai materi Meningkatkan
Video : shorturl.at/hmnKY Kepercayaan Diri dengan tayangan PPT.
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
percaya diri
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
orang yang memiliki percaya diri tinggi dan
orang yang tidak percaya diri
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Meningkatkan 2. Tahap Inti : 35 Menit
Kepercayaan Diri - Guru BK/Konselor menjelaskan teknik
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 sosiodrama dan membagi peran kepada
peserta didik yang telah ditentukan dan
C. Materi, Metode Media meminta yang terpilih untuk memahami
Materi : Kepercayaan Diri dan menghayati peran masing- masing
(Terlampir) - Guru BK/Konselor meminta peserta
Metode : Ceramah, dan Sosiodrama didik yang lain untuk mengamati
Media : Skenario sosiodrama tersebut
- Guru BK/Konselor mengapresiasi
D. Alokasi Waktu peserta didik yang telah bermain dengan
1 x 45 Menit baik dan berani
- Guru BK/Konselor meminta peserta
didik untuk merefleksikan diri mengenai
E. Tujuan Kegiatan manfaat dari kegiatan sosiodrama yang
Umum : Menerima keunikan diri dalam konteks telah dilaksanakan
kehidupan sosial
3. Tahap Penutup : 5 Menit
Khusus : - Guru BK memberikan penguatan atau
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian merencanakan tindak lanjut.
percaya diri - Memberikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
orang yang memiliki percaya diri tinggi dan
orang yang tidak percaya diri
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan rasa percaya diri, seseorang harus terlebih dahulu memahami dirinya sendiri,
dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal itu akan membuat individu selalu
berpikiran positif tentang dirinya dan orang lain, yang bisa menimbulkan perasaan saling menghargai
antar keduanya. Dalam keadaan seperti itu akan memungkinkan terciptanya suatu komunikasi yang
akrab, sehingga individu yang bersangkutan dapat dengan mudah dan nyaman membuka diri dan
mengemukakan pendapatnya.
Daftar Pustaka
Hakim, T. (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Marjanti, S. (2015). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok Bagi Siswa
X IPS 6 SMA 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Konseling GUSJIGANG.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA Naskah Sosiodrama :
Krisis Kepercayaan Diri
Tokoh :
1. Fya (siswa 1) : Gadis pemalu, tidak percaya diri, takut dan suka gugup, pintar.
2. Rey (siswa 2) : Gadis berani, tegas dan sigap.
3. Tari (siswa 3) : Gadis pencemburu, tidak perduli dan licik.
4. Lia (Guru BK) : Wanita perhatian, pengertian dan baik hati serta adil.
Cerita :
Stage one : halaman sekolah.
Pada pagi hari, semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Termasuk anak- anak pergi ke
sekolah dengan semangatnya. Begitu pun dengan Fya, yang merupakan siswi SMAN 1 Darussalam. Pagi itu,
seperti biasanya Fya pergi berangkat kesekolah dengan berjalan kaki dan tak ketinggalan cara kebiasaanya
berjalan, yaitu dengan wajah yang menunduk, tidak berani menatap orang-orang disekelilingnya dan gerak
kaki yang lamban dan pelan. Fya pun memasuki gerbang sekolah.
Disekolah...
Fya : (berjalan dengan menundukkan kepala serta langkah kaki yang pelan)
Beberapa saat kemudian sahabatnya, Rey muncul menghampiri dan menyapa hangat Fya. Di samping itu
ternyata Tari, teman sekelas mereka melihat tingkah keduanya dengan wajah dan senyum sinis.
Ke tiga siswi itu pun segera memasuki ruang kelas mereka. Disamping itu ternyata ada Ibu Reyhan yang
sedari tadi memperhatikan tingkah laku ke tiga sisiwi tersebut di depan sekolah.
Bu Reyhan : Tari, Tari. (dengan wajah memperhatikan, tersenyum serta Menggelengkan kepala ketika
melihat tingkah ke tiga siswi tersebut)
Selama setengah jam Bu Reyhan menjelaskan materinya dan tiba saatnya di sesi akhir kegiatan pembelajaran
Bu Reyhan melakukan penilaian segera pada siswa-siswanya dengan menyakanan pendapat siswanya untuk
mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat siswanya dari pembelajaran yang di berikan.
Bu Reyhan : “Dari yang sudah ibu jelaskan tadi, ibu mau bertanya dan ibu mau lihat sejauh mana
pemahaman siswa-siswa ibu tentang materi yang ibu sampaikan ini. Jadi tolong dengarkan
baik-baik ya..” (dengan tegas memberikan arahan).
Siswa-siswa : “Iyaa.. Bu...”
Fya : Hm, aku mau nanya Rey, tapi aku takut trus gak pede juga (dengan ekspresi gugup, takut
dan ragu).
Rey : Haduh Fya. Apa sih yang mesti ditakutin? Ayo dong ! (dengan ekspresi semangat dan
siap).
Tari : (melirik, dengan ekspresi cuek dan menganggap remeh kemudian bergumam sendiri).
Bu Reyhan : “Pertanyaan nya adalah ‘bagaimana agar kita tidak kehilangan percaya diri?’, ayo siapa yang
mau jawaaab?!”. (dengan mata menyelidik melihat siswa-siswanya).
Siswa-siswa pun bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan Bu Reyhan sambil mendata siswa-
siswanya duduk menunggu jawaban. Siswa-siswa pun mulai mencoba menjawab pertanyaan. Akan tetapi
hanya satu yang bisa menjawab pertanyaan. Hanya saja ia memiliki masalah pada kepercayaan dirinya.
Siswa tersebut adalah Fya dan kejadian yang tidak diinginkan pun terwujud.
Tari : (dengan loyo menunduk disertai wajah cemberut tidak jadi menjawab dan menoleh kepada
temannya Fya) “Fya, aku ga tau jawabannya. Fya pasti tau jawabannya kan? Buruan tunjuk
tangan gih ! Ayo dong ”.
Fya : (menundukkan kepala sambil menoleh ke arah Rey). “Aku tau, tapi kalau
salah gimana? Trus aku pasti disorak sama anak-anak”.
Rey : “Ga apa-apa Fya. Kita kan lagi belajar, jadi kalo salah sedikit ya ga masalah.
Ayolah angkat tanganmu”. (Menyemangati Fya).
Fya : “Ga ah, ga berani takut salah nanti”, (menggelengkan kepala)
Rey : “Yaudah Rey mau tau jawaban Fya apa sih?” (keingintahuan Tari untuk
memancing Fya untuk menjawab).
Fya : “Jawabannya,..”, (menjawab permintaan Tari dengan berbisik), (dialog pemeran, sesuai
dari pemahaman pemeran mengenai pertanyaan yang di berikan).
Rey : Sip, Mantap ! Tunggu apalagi Fya, jawab terus..
Disamping itu ternyata Tari diam-diam menguping pembicaraan Fya dan Rey.
Tari : (dengan badan sedikit menggeser, serta kuping sedikit mendekat, untuk mendengar
pembicaraan Fya dan Rey dengan wajah sinisnya).
Tiba saatnya Bu Reyhan meminta Jawaban dari pertanyaan yang diajukannya kepada siswa-siswanya, dan
semua siswanya pun serentak melihat Bu Reyhan dan mendengarkan apa yang akan dikatakan Bu Reyhan.
Bu reyhan pun melihat wajah siswanya satu persatu dan tahu siapa yang bisa menjawabnya. Hanya saja...
(pembaca prolog membacakan teks dengan nada suara yang membuat penasaran).
Bu Reyhan : “Ayo.. mana nih jawabannya? Siapa ayo yang mau menjawab?”, (dengan
ekspresi memancing siswa-siswanya untuk berbicara).
Fya : (Menunduk dan ragu-ragu).
Rey : (Menoleh ke arah Fya dan dengan sigap meraih tangan Fya dan
mengacungkannya), “Fya mau jawab bu!”.
Bu Reyhan : “iya Fya, Silahkan”.
Fya : “Engga bu, saya ga bisa”, (berbohong menurunkan tangan dan
menggelengkan kepala).
Akhirnya yang menjawab pertanyaan adalah Tari, hanya saja jawaban Tari adalah hasil menguping
jawabannya Fya.
Tari : “Bu, saya ingin Jawab !” (dengan wajah sombong dan PD nya). Bu Reyhan :
“Baik, silahkan Tari”
Tari : (menjawab pertnyaan dengan jawaban milik Fya), (pemeran berdialog untuk mnjawab
pertanyaan hasil percakapan berbisik antara Fya dengan Tari).
Mendengar sedikit jawaban yang baru dikeluarkan Tari. Fya dan Rey pun terkejut dan Rey segera bersikap
tegas.
Rey : (berdiri dengan sigap dan memotong perkataan Tari), “Maaf Bu (semua menoleh ke arah
Rey) Yang dijawab Tari itu jawabannya Fya.”, (Siswa pun bersorak ke arah Tari).
Tari : “Tidak, Ini jawaban saya bu..”, (membela diri dan memperkuat suara serta menoleh bu
Reyhan meminta pembelaan).
Rey : “Bohong bu!”.
Bu Reyhan : “Sudah-sudah jangan bertengkar, kalian sebaiknya duduk dan diam dulu..”, (menoleh ke arah
Rey dan Tari untuk diam dan duduk dan kemudian menoleh ke arah Fya), “Fya apa betul
jawaban yang diungkapkan Tari itu jawaban kamu?”.
Fya : “Iya benar, bu”.
Tari : (Melirik ke arah Fya dengan sinisnya dan Marah).
Bu Reyhan : “Nah Tari, perbuatan seperti itu tidak baik. Ibu tau apa yang kalian lakukan. Jadi, Tari sekarang
minta maaf kepada Fya! ”, (dengan wajah bijaksana meminta Dila untuk meminta maaf).
Tari : (dengan wajah malu kepada bu Reyhan serta menoleh ke Fya dengan
wajah menyesal), “Fya maafkan Aku yaa”.
Bu Reyhan : “Ok, sekarang Fya bangun. Berikan jawaban mu kepada ibu!”,
(mempersilahkan Fya bangun).
Rey : Ayo Fya, Kamu bisa !
Bu Reyhan : “Nah, seperti yang dikatakan Fya. Jika PD kita tidak hilang, kita harus menepis semua rasa
cemas itu dan percaya bahwa kita telah memberikan yang terbaik tidak usah takut dan ragu.
Dan bagi Fya, jangan lagi takut. Kita semua sedang belajar jadi kalau salah dapat dimaklumi,
Fya harus percaya pada kemampuan Fya sendiri. Karna hal itulah yang menjadikan kekuatan
dan menumbuhkan keberanian pada iri kita. Serta untuk Tari, ibu tau Tari berani, dan ingin
mendapatkan perhatian, ingin menjawab. Tetapi harus dengan usaha sendiri, walaupun kita
mendapatkan hasil yang baik hal itu tidak menumbuhkan rasa puas atau bahagia dalam batin
kita karna itu bukan hasil dari kemampuan kita”. (dengan bijaksana menjelaskan
argumennya pada anak-anak).
Mendengar penjelasan Bu Reyhan semua siswa pun paham betul dan mencoba untuk merubah kesalahan
yang ada pada dirinya. Dengan demikian siswa pun mengerti apa itu Percaya Diri dan mau melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sikap percaya dan yakin akan kemampuan yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk
memandang dirinya dengan positif dan realistis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan
orang lain merupakan pengertian dari?
a. Sikap dewasa c. Sikap asertif
b. Sikap percaya diri d. Sikap berani
2. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang mempunyai percaya diri tinggi
a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu
b. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah
c. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah
d. Jawaban A dan C benar
3. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang tidak percaya diri
a. Mudah cemas c. mampu menetralisasi ketegangan
b. Mampu menyesuaikan diri d. Berani mencoba sesuatu yang baru
4. Dibawah ini strategi yang tepat dalam meningkatkan kepercayaan diri adalah
a. Membiasakan untuk berani c. Jawaban A dan B benar
b. Bangkitkan kemauan yang keras d. Pasrah dengan keadaan
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Meningkatkan
1.
Kepercayaan Diri
Setelah menerima materi layanan BK tentang
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri, timbul kesadaran saya untuk selalu
berani untuk menghadapi sesuatu yang baru
Materi layanan BK tentang Meningkatkan Kepercayaan Diri,
3. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki kepercayaan diri yang
tinggi
Materi layanan BK tentang Meningkatkan Kepercayaan Diri,
4. menyadarkan saya bahwa tidak memiliki percaya diri
dapat menimbulkan dampak yang rugi bagi saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjaga Kesehatan Gigi dan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Mulut - Guru BK Menampilkan PPT materi
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai materi yang telah
C. Materi, Metode Media disampaikan, seperti contoh kasus
Materi : Menjaga Kesehatan Gigi dalam kehidupan sehari-hari.
dan Mulut (Terlampir) - Guru BK menjelaskan beberapa
Metode : Diskusi dan Ceramah Media : pertanyaan dari peserta didik mengenai
LCD dan Laptop materi dari hasil diskusi.
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai
penyakit Gigi dan Mulut
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan Gigi dan Mulut
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pendahuluan
Menjaga kesehatan memanglah suatu hal yang penting, karna tentunya jika kita tidak menjaga
kesehatan hingga mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan berdampak pada kehidupan pribadi dan
sosial kita. Tentunya bagi para remaja jika mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan mengalami
kesulitan pergi kesekolah untuk belajar, pergi bermain bersama teman-teman atau menekuni hobi yang
menyenangkan.
Sekecil apapun gangguan kesehatan harus tetap diperhatikan dan tentunya sebisa mungkin kita
mencegahnya. Salah satu yang tidak boleh kita lupakan yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Walaupun sering disepelekan faktanya dari data Kementrian Kesehatan RI 2019 diketahui bahwa
sebanyak 56,6% Remaja dan dewasa awal (15-24 tahun) mengalami gangguan kesehatan gigi. Sehingga
kita tidak boleh menyepelekan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, dan pada materi kali ini akan di
khususkan pembahasanya pada menjaga kesehatan Gigi dan Mulut.
Daftar Pustaka
Kementrian Kesehatan RI (2019), Infidatin Kesehatan Gigi Nasional. pusdatin.kemkes.go.id.
https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%20gigi. pdf (Diakses
pada 12 Mei 2020).
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut berapa lama penggunaan satu sikat gigi?
a. 3 Bulan c. 5 bulan
b. 4 Bulan d. Hingga sikat gigi rusak
2. Dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut kita dianjurkan untuk secara rutin memeriksa
kondisi gigi dan mulut setiap ?
a. 5 Bulan c. 1 bulan
b. 6 Bulan d. Jika merasa sakit saja
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut
Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan
2. Gigi Dan Mulut timbul kesadaran saya untuk
terus menjaga kesehatan Gigi Dan Mulut
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut,
3. menyadarkan saya akan pentingnya menggosok gigi
2 kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut,
4. menyadarkan saya akan pentingnya Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut yang saya miliki.
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjaga Kesehatan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Pencernaan - Guru BK Menampilkan PPT materi
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai materi yang telah
C. Materi, Metode Media disampaikan, seperti contoh kasus
Materi : Gangguan Pencernaan dalam kehidupan sehari-hari.
(Terlampir) - Guru BK menjelaskan beberapa
Metode : Diskusi dan Ceramah pertanyaan dari peserta didik mengenai
Media : LCD, PPT dan Laptop materi dari hasil diskusi.
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai
penyakit atau gangguan pencernaan
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk mencegah dan
mengobati berbagai penyakit atau gangguan
pencernaan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Gangguan Pencernaan
Oleh : dr. Tjin Willy
Daftar Pustaka
dr. Tjin Willy. (2019). Gangguan Pencernaan. alodokter.com.
https://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan (Diakses pada 12 Mei 2020).
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut gejala gangguan pencernaan, kecuali?
a. Mual c. Perut Kembung
b. Muntah d. Berat Badan Tetap
2. Melemahnya cincin otot kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan setelah
masuk ke lambung, dapat mengakibatkan gangguan?
a. Gerd c. Penyakit batu empedu
b. Kolesistitis d. Penyakit celiac
4. Menurutmu apakah melakukan olahraga secara rutin dapat mencegah gangguan pencernaan?
a. Ya c. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan
2. Pencernaan, timbul kesadaran saya untuk terus
menjaga pola makanan
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan
3. Pencernaan, menyadarkan saya akan pentingnya secara
rutin berolahraga dan makan makanan berserat tinggi
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan Pencernaan ,
menyadarkan saya akan pentingnya melakukan berbagai upaya
4. pencegahan gangguan
pencernaan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjaga Kesehatan Telinga 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru BK Menampilkan PPT materi
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai materi yang telah
Materi : Menjaga Kesehatan Telinga disampaikan, seperti contoh kasus
(Terlampir) dalam kehidupan sehari-hari.
Metode : Diskusi dan Ceramah - Guru BK mengajak peserta didik untuk
Media : LCD, PPT dan Laptop bermain tebak bunyi (Petunjuk
Terlampir)
D. Alokasi Waktu - Guru BK menjelaskan hubungan
1 x 45 Menit permainan dengan pentingnya menjaga
kesehatan telinga.
E. Tujuan Kegiatan
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Umum : mempelajari cara menjaga
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
kesehatan jasmani
memberikan apresiasi kepada kelas.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai
penyakit telinga
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan telinga
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pendahuluan
Menjaga kesehatan memanglah suatu hal yang penting, karna tentunya jika kita tidak menjaga
kesehatan hingga mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan berdampak pada kehidupan pribadi dan
sosial kita. Tentunya bagi para remaja jika mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan mengalami
kesulitan pergi kesekolah untuk belajar, pergi bermain bersama teman-teman atau menekuni hobi yang
menyenangkan.
Sekecil apapun gangguan kesehatan harus tetap diperhatikan dan tentunya sebisa mungkin kita
mencegahnya. Salah satu yang tidak boleh kita lupakan yaitu menjaga kesehatan telinga dan
pendengaran.
B. Definisi
Telinga adalah organ indera yang bertanggung jawab untuk pendengaran. Setiap bagian telinga memiliki
peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak.
Secara umum telinga terbagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Gangguan pendengaran
disebabkan oleh gangguan salah satu atau beberapa bagian dari telinga luar, tengah atau dalam.
Gangguan Pendengaran adalah kehilangan pendengaran di salah satu atau kedua telinga. Tingkat
penurunan gangguan pendengaran terbagi menjadi ringan, sedang, sedang berat, berat dan sangat berat.
Daftar Pustaka
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2019), Mengenal Organ Indera Telinga. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/mengenal- organ-indera-telinga (Diakses pada 12
Mei 2020).
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2019), Gangguan Pendengaran dan Akibatnya. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/gangguan- pendengaran-dan-akibatnya (Diakses
pada 12 Mei 2020).
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2020), 4 Jenis Gangguan Pendengaran. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan- indera/4-jenis-gangguan-pendengaran
(Diakses pada 12 Mei 2020).
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2020), 4 Jenis Gangguan Pendengaran. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan- indera/4-jenis-gangguan-pendengaran.
(Diakses pada 12 Mei 2020).
Kevin Adrian. (2020). Macam-Macam Gangguan pada Telinga dan Penanganannya. alodokter.com.
https://www.alodokter.com/macam-macam-gangguan-pada- telinga-dan-penanganannya.
(Diakses pada 12 Mei 2020).
Kevin Adrian. (2019). Ketahui Cara Menjaga Kesehatan Telinga yang Tepat. alodokter.com.
https://www.alodokter.com/ketahui-cara-menjaga-kesehatan-telinga-yang- tepat. (Diakses pada
12 Mei 2020).
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PERMAINAN
TEBAK SUARA
2. Isi wadah dengan berbagai benda yang berbeda-beda seperti kacang ijo, beras, koin,
kancing, manik-manik dan lain - lainnya.
Petunjuk :
6. Minta peserta didik untuk menebak suara dari wadah yang telah dikocok dengan
mengacungkan jari sejumlah no kode wadah yang di tebak
7. Untuk peserta didik yang salah diminta untuk membuka mata, kemudian permainan
dilanjutkan hingga semua peserta tersisa sedikit atau batas waktu telah habis
8. Berikanlah apresiasi kepada peserta didik yang paling lama bertahan dengan tepuk tangan
yang meriah
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Gangguan pendengaran yang terjadi jika telinga Anda sering kemasukan air adalah?
a. Otitis eksterna c. Otitis media
b. Otitis interna d. tinnitus
2. Gejala infeksi telinga bagian yang ditandai denganvertigo, pusing, sulit berdiri atau
duduk, mual, muntah, telinga berdenging, sakit telinga, dan kehilangan
pendengaran adalah?
a. Otitis eksterna c. Otitis media
b. Otitis interna d. tinnitus
3. Menurutmu apakah menjaga kesehatan telinga dan pendengaran merupakan hal yang penting?
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Menjaga Telinga
Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjaga Telinga, timbul
2. kesadaran saya untuk terus menjaga
kesehatan telinga
Materi layanan BK tentang Menjaga Telinga , menyadarkan saya akan
3. pentingnya secara rutin memeriksa telinga ke
dokter.
Materi layanan BK tentang Menjaga Telinga , menyadarkan
4. saya akan pentingnya menjaga kebersihan telinga
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Ice Breaking “369 tepuk tangan”, caranya
Pribadi
yaitu siswa berhitung bergantian dari 1
Fungsi : Pemahaman sampai 9, lalu siswa yang mendapatkan
Topik : Menjalankan Perintah angka 3,
Agama itu Mulia (1) 6 dan 9 tidak boleh disebut angkanya
Sasaran : Kelas 10 tetapi hanya tepuk tangan sekali saja.
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
C. Materi, Metode Media serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Materi : Menjalankan Perintah
Agama itu Mulia (Terlampir) 2. Tahap Inti : 30 Menit
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : - Menayangkan PPT materi
LCD, Laptop dan Karton - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai perilaku yang sesuai dan yang
D. Alokasi Waktu dilarang oleh kaidah agama
1 x 45 Menit - Mengkelompokkan peserta didik, tiap
kelompok terdiri dari 4 orang.
E. Tujuan Kegiatan - Memberikan lembar kerja dan
Umum : mengembangkan pemikiran menjelaskan cara mengerjakanya
tentang kehidupan beragama
3. Tahap Penutup : 5 Menit
Khusus : - Guru BK mengajak peserta didik untuk
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian membuat kesimpulan dan memberikan
agama secara religius penguatan atau merencanakan tindak
2. Peserta didik dapat menyebutkan macam- lanjut.
macam agama - Membagikan lembar evaluasi hasil
3. Peserta didik dapat menyebutkan contoh
perilaku yang sesuai dengan kaidah agama
dan larangan yang ditentukan oleh agama
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjalankan Perintah 2. Tahap Inti : 30 Menit
Agama itu Mulia (2) - Melanjutkan diskusi pertemuan pertama
Sasaran : Kelas 10 - guru BK meminta setiap kelompok
menentukan 2 anggota yang akan tetap
C. Materi, Metode Media stay (tinggal) di kelompoknya dan sisa
Materi : Menjalankan Perintah anggota yang lain berpencar ke kelompok
Agama itu Mulia (Terlampir) lain.
Metode : Two Stay Two Stray - Semua peserta didik saling berbagi apa
Media : LCD, Laptop dan HVS yang telah mereka diskusikan sebelumnya
ke kelompok lain.
D. Alokasi Waktu - Setelah selesai, semua kembali ke
1 x 45 Menit kelompok semula dan melaporkan apa
yang mereka temukan dari kelompok lain
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK/Konselor meminta setiap
Umum : mempelajari perilaku yang lebih baik kelompok untuk membandingkan dan
sesuai dengan kaidah ajaran agamanya membahas hasil diskusi mereka
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka
Arifin, B. S. (2008). Psikologi Agama. Bandung: CV. Pusaka Setia. Thouless, R.
H. (1992). Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali. Ramayulis. (2002).
Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Petunjuk:
1. Bacalah dan diskusikanlah ilustrasi berjudul pandangan dibawah ini
2. Setelah selesai, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan
kelompokmu
3. Setelah selesai berdiskusi, tilislah hasil diskusinya di kertas karton yang disediakan
ILUSTRASI
PANDANGAN
Sebuah pengendara mobil mewah dalam perjalanan dia memandang helikopter yang
ada di seitarnya, kemudian dia berpikir, “Pasti enak mengendarai itu”.
Kemudian, ada seorang pengendara mobil yang modelnya sederhana, memandang pengendara yang
mobilnya mewah tadi, dia berpikir “Pasti enak punya mobil mewah”.
Kemudian pengendara mobil sederhana ini lewat didepan pengendara bermotor, dan pengendara bermotor
berpandangan, “Enak yah punya mobil kalau hujan tidak kehujanan, kalau panas tidak kepanasan”.
Selanjutnya pengendara motor ini melewati seorang pejalan kaki, pejalan kaki ini pun memandang
pengendara bermotor seraya berbicara “Andaikata saya punya motor pasti enak, cepat sampai di tujuan”.
Seterusnya pejalan kaki ini berpapasan dengan orang yang berada di kursi roda, saling pandang kemudian
orang yang berkursi roda itu berkata “Enak yah punya kaki yang bisa berjalan tidak perlu kemana-mana pake
kursi roda”. Pejalan kaki tadi sentak malu atas apa yang telah ia sebutkan sebelumnya. Dia lalu berujar
“Maafkan saya, saya tidak menjaga ucapan saya”. Lalu sepanjang jalan dia berpikir “Terima Kasih Ya Allah
telah mengingatkan pentingnya bersyukur padaku”.
IDENTIFIKASI
Setelah membaca ilustrasi berjudul pandangan, apa yang kamu pikirkan tentang
1. Pengendara mobil mewah 3. Pengendara motor
2. Pengendara mobil sederhana 4. Pejalan kaki
ANALISIS
1. Jika kamu menjadi pengguna kursi roda apa yang kamu pikirkan tentang:
a. Pengendara mobil mewah c. Pengendara Motor
b. Pengendara mobil sederhana d. Pejalan kaki
2. Jika kamu menjadi pengguna kursi roda apa yang kamu rasakan ketika kamu berpapasan dengan pejalan
kaki yang berbicara “Andaikata saya punya motor pasti enak, cepat sampai di tujuan”?
GENERALISASI
1. Apa kaitan cerita tersebut dengan materi yang telah kita bahas? Jelaskan!
2. Hikmah apa yang bisa kamu ambil dalam cerita tersebut?
3. Bagaimana kamu mempraktikan hikmah tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa definisi agama?
a. Suatu petunjuk atau pedoman yang memuat norma-norma yang mengatur individu dalam
bersikap dan bertingkah laku
b. Suatu ketentuan hidup yang bersumber dari pergaulan masyarakat
c. Suatu ketentuan hidup yang dibuat oleh pejabat berwenang
d. Suatu peraturan hidup yang berasal dari manusia
2. Berikut contoh perintah yang harus dijalankan dalam agama?
a. Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan
b. Mencuri
c. Berzina
d. Membunuh
3. Berikut contoh perilaku yang harus dihindari sesuai dengan larangan agama?
a. Mencuri dan memfitnah c. Jujur
b. Bermanfaat untuk orang lain d. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Apa manfaat yang dirasakan apabila kita menjalankan perintah agama?
a. Merasa gelisah c. Menyusahkan orang lain
b. Merasakan Ketentraman batin d. Merasa Cemas
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. Ice Breaking
Ice Breaking
“Notifikasi”
Tujuan :
Peserta didik dapat melatih ketidak ketergantungan menggunakan gawai
Langkah-langkah Kegiatan :
1. Berikanlah penjelasan singkat mengenai topik Nomophobia, kemudian berikan alasan
mengenai ice breaking ini untuk melatih ketidak tergantungan menggunakan gawai.
2. Pada Tahap ini peserta didik diminta secara sukarela untuk mengumpulkan semua gawai yang
dimiliki ke depan meja Guru/meja paling depan.
3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap gawai peserta didik sudah dilabeli nama pemiliknya.
4. Biarkan semua gawai hidup dan tidak dimatikan.
5. Biarkan gawai tersebut hingga jam pelajaran selesai.
6. Jika ada gawai yang berbunyi maka si pemilik akan mendapatkan hukuman. Hukuman bisa
bervariasi, bisa dikaitkan dengan materi atau diminta untuk menjawab pertanyaan seputar
materi.
7. Jika selesai, bagikan gawai secara berurutan. Pastikan semua gawai kembali kepemiliknya.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
“Lebih khawatir lupa bawa uang dibandingkan membawa dompet” kadang pernyataan ini sering
kita dengar di era globalisasi ini. Tidak heran begitu banyak peserta didik kini lebih aktif dengan
smartphone yang mereka miliki dibandingkan hidup di dunia nyata karna di era ini kegunaan
smartphone tidak lagi hanya sebatas media komunikasi, namun juga bisa menjadi media transaksi,
media sosial, hiburan dan banyak fungsi lainnya. Kemajuan teknologi ini tentu bermanfaat namun
kita juga harus bijak dalam menggunakan teknologi ini, tidak sedikit dari kita memiliki
ketergantungan smartphone atau yang bisa disebut dengan Nomophobia “No Mobile Phone
Phobia”. Survey yang dilakukan Gurbuz, I. B., & Ozkan, G. pada tahun 2020 kepada 400 pemuda
di turki ditemukan bahwa 8,5% dari pemuda itu sangat nomofobik, 71,5% sedang dan 20,0% adalah
nomofobik ringan. Sehingga penting bagi kita khususnya peserta didik untuk mengetahui mengenai
Nomophobia baik definisi, dampak dan lain sebagainya.
A. Definisi
Nomophobia atau biasa dikenal dengan singkatan “No Mobile Phone Phobia” atau penyakit
tidak bisa jauh-jauh dari mobile phone merupakan suatu penyakit ketergantungan yang dialami
seorang individu terhadap mobile phone, sehingga bisa mendatangkan kekhawatiran yang
berlebihan jika mobile phone nya tidak ada di dekatnya. Orang yang didiagnosis menderita
Nomophobia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan mobile phone nya dibandingkan
berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya (Kendler dalam Davidson, dkk., 2006: 185).
Mereka yang menderita Nomophobia ditandai dengan perilaku kecemasan yang berlebihan
seperti, tidak mampu menon-aktifkan ponselnya untuk beberapa waktu, rasa khawatir yang
berlebihan jika kehabisan daya baterai, terus-menerus memeriksa pesan, panggilan, email baru
dan jejaring sosial. Bahkan penderita Nomophobia dapat membawa ponselnya hingga ke kamar
mandi karena terlalu cemas.
C. Dampak Nomophobia
Menggunakan gawai atau smartphone memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan kita
lebih cepat dan banyak manfaat lain namun di sisi lain, perangkat seluler dapat memiliki
dampak negatif, berikut diantaranya :
1. Remaja menggunakan media sosial didalam gadget mereka, sehingga menimbulkan lebih
banyak waktu yang digunakan untuk bermain gadget. Hal ini biasanya digunakan remaja
untuk berkomunikasi dimedia sosial dibandingkan dengan belajar (Harfiyanto, dkk, 2015).
2. Aplikasi yang ada didalam gadget membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Seringkali remaja mengabaikan orang disekitarnya bahkan tidak menganggap orang yang
mengajaknya mengobrol (Harfiyanto, dkk, 2015).
3. Remaja menjadi kecanduan dalam bermain gadget. Awalnya remaja menggunakan gadget
hanya untuk bermain game. Akan tetapi remaja lama-kelamaan menemukan kesenangan
dengan gadget sehingga hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan (Winoto, 2013).
4. Gadget memudahkan remaja mengakses berbagai situs yang tidak selayaknya diakses.
Berbagai hal yang marak diakses remaja adalah bermacam bentuk pornografi dan video
kekerasan (Winoto, 2013).
5. Media sosial yang ada didalam gadget sering menimbulkan berbagai kasus. Dimana kasus
tersebut seperti penculikan, pemerkosaan. Hal ini biasanya diawali dengan perkenalan di
media sosial (Winoto, 2013).
6. Remaja seringkali tidak dapat mengontrol kata-katanya. Mereka menggunakan kata-kata
kasar, mengejek, serta seringkali remaja
mencemooh dengan sesama teman sebaya di media sosial yang ada didalam gadget
(Winoto, 2013).
7. Bagi remaja gadget tidak menguntungkan. Hal ini dalam upaya untuk membangun
kemampuan dan keterampilan sosialnya (Sumantri, 2012).
8. Gadget membuat remaja menjadi malas bergerak dan beraktifitas. Biasanya remaja dalam
keseharian penuh untuk bermain gadget (Ameliola dan Nugraha, 2013).
D. Video Nomophobia
Video dapat diunduh di : https://www.youtube.com/watch?
v=3wUHhj_KfG0
Daftar Pustaka
Bragazzi, N. L., & Del Puente, G. (2014). A proposal for including nomophobia in the new DSM-V.
Psychology research and behavior management, 7, 155.
Dasiroh, U., Miswatun, S., Ilahi, Y. F., & Nurjannah, N. (2017). FENOMENA
NOMOPHOBIA DI KALANGAN MAHASISWA. MEDIUM, 6(1), 1-10.
Gurbuz, I. B., & Ozkan, G. (2020). What is Your Level of Nomophobia? An Investigation of
Prevalence and Level of Nomophobia Among Young People in Turkey. Community Mental
Health Journal, 1-9.
Latief, R. DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN FENOMENA NOMOPHOBIA.
Sodik, M. A. dampak kecanduan gadget di kalangan anak sekolah.
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
Nama :.................................................................................................................
Kelas :.................................................................................................................
Tanggal :.................................................................................................................
Apakah Anda seorang pecandu smartphone? Beri setiap jawaban pertanyaan pada skala 1
(benar-benar tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju) dan jumlahkan untuk mengetahui total
skornya. Harus jujur!.
No Skor No Skor
1 11
2 12
3 13
4 14
5 15
6 16
7 17
8 18
9 19
10 20
Total Skor
Guru BK Bisa menyebutkan item pernyataan ini :
1. Saya merasa tidak nyaman jika tidak dapat mengakses informasi melalui smartphone.
2. Saya akan kesal jika saya tidak dapat melihat informasi lewat smartphone ketika ingin
melakukannya.
3. Saya akan merasa gugup karena tidak bisa mendapatkan berita kejadian atau cuaca dan lainnya.
4. Saya kesal jika tidak dapat menggunakan smartphone ketika ingin
menggunakannya.
5. Kehabisan baterai sangat menakutkan bagi saya.
6. Saya akan panik jika kehabisan data paket bulanan.
7. Jika tidak ada sinyal atau koneksi Wifi maka saya akan mencarinya atau menemukan koneksi
wifi.
8. Saya takut terdampar di suatu tempat jika tidak bisa menggunakan smartphone.
9. Jika saya tidak bisa mengecek smartphone saya selama beberapa waktu saya akan merasa terus
ingin memeriksanya.
Jika saya tidak bersama dengan handphone saya…..
10. Saya akan cemas karena tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga atau teman.
11. Saya akan kuatir karena keluarga dan teman saya akan menghubungi saya.
12. Saya akan merasa gugup karena tidak bisa menerima pesan dan panggilan.
13. Saya akan cemas karena tidak bisa berhubungan dengan keluarga atau teman.
14. Saya akan gugup karena tidak dapat mengetahui apakah seseorang telah mencoba menghubungi
saya.
15. Saya akan merasa cemas karena koneksi saya untuk keluarga dan teman menjadi terganggu
16. Saya akan gugup karena tidak bisa online.
17. Saya tidak nyaman karena saya tidak bisa up to date dengan media sosial dan jaringan online.
18. Saya akan merasa canggung karena tidak bisa mengecek notifikasi untuk pembaharuan dari
koneksi dan jaringan online
19. Saya akan merasa cemas karena tidak bisa memeriksa pesan email.
20. Saya akan merasa aneh karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Nomophobia merupakan kepanjangan dari?
a. No Mobile Legend Phobia c. No Mobile Phone Phobia
b. No Mood Phone Phobia d. No Media Social Phone Phobia
3. Menurut mu apakah ada hubungan nya Nomophobia dengan sulit berinteraksi tatap muka?
a. Ya b. Tidak
4. Orang yang memiliki Nomophobia tidak akan tahan jika lupa membawa?
a. Pakaian ganti c. Dompet
b. Ponsel d. Mobil
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pendahuluan
Over thinking merupakan sebuah kebiasaan dimana seseorang mikirin sesuatu terus-menerus
seolah tidak ada ujungnya. Over thinking membuat seeorang kesulitan dalam menyelesaikan masalah.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang over thinking tersebut kelihatannya malah mengganggu
penyelesaian masalah seseorang. Studi eksperimental menunjukkan bahwa orang yang over thinking
mendorong mereka untuk menilai masalahnya sebagai sesuatu yang berlebihan dan tidak terpecahkan
(Lyubomirsky et al., 1999). Over thinking merupakan suatu perilaku yang dilakukan secara berulang
kali. Pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang tertekan di alam bawah sadar. Tentu hal ini bisa
menjadi kebiasaan yang buruk, maka dari itu peserta didik harus bisa mengatasi over thinking tersebut.
Daftar Pustaka
Bergland, Christopher (2017). New Research Explains Why Overthinking Can Hinder Creativity.
Retrieved 16 January
from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-athletes-
way/201706/new-research-explains-why-overthinking-can-hinder-creativity
Gordon, Kathryn (2019). 9 Strategies for Overcoming Overthinking. Retrieved 16 January from
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/out-the-ivory-tower/201905/9- strategies-
overcoming-overthinking
Morin, Amy (2017). Science Says This is What Happens to You When You Overthink Everything.
Petunjuk:
1. Tuliskan nama lengkapmu
2. List-lah masalah-masalah apa saja yang kamu pikirkan dan pemikiran-pemikiran apa yang selalu lalu-
lalang dipikiranmu ketika kamu sedang over thinking!
3. Kamu boleh mengekspresikan permasalahanmu tersebut dalam bentuk tulisan bebas dan senyamanmu
saja!
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Terlalu banyak berpikir yang akan menyebabkan kecemasan berlebihan,
merupakan definisi?
a. Berpikir kreatif c. Positive thinking
b. Critical thinking d. Over thinking
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Over Thinking dalam Menghadapi Masalah
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan
berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sosial dan pribadi Fungsi :
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Informasi
Topik : pantang menyerah
Sasaran : Kelas 11 2. Tahap Inti : 35 Menit
- Menanyakan maksud dari permainan
C. Materi, Metode Media yang telah dilakukan
Materi : Pantang Menyerah - Menjelaskan materi pantang menyerah
(Terlampir) - Meminta siswa menuliskan kalimat
yang membuat peserta didik tidak
Metode : Games, ceramah dan
mudah menyerah
penugasan
Media : LCD, PPT, Laptop
3. TahapPenutup : 5 Menit
- Guru BK meminta salah satu siswa untuk
D. Alokasi Waktu
mengomentari apa maksud dari games
1 x 45 Menit
yang dimainkan oleh peserta didik
- Membagikan lembar evaluasi
E. Tujuan Kegiatan
- Guru BK menutup pelajaran dengan
Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial berdoa bersama
Khusus :
1. Peserta didik menyadari diri untuk tidak cepat
menyerah
2. Peserta didik dapat percaya diri
dengan dirinya
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Menurut esensinya menjadi tangguh adalah mampu beradaptasi dan bangkit kembali ketika kita berada
di titik terbawah hidup kita.
Tantangan terbesar dalam menjadi tangguh yaitu terkadang ada saat dimana kita merasa bahwa kita sudah
lelah dengan semua masalah dikarenakan apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan ekspektasi dan ada
orang lain yang dengan mudahnya mendapatkan apa yang kita inginkan dengan usaha yang kurang dari kita.
Setelah mengetahui arti dari tangguh mari kita sekarang beralih membahas tentang beberapa tipe dari
tangguh. Sebenarnya tipe dari berperilaku tangguh atau pantang menyerah itu ada 3 yaitu :
Pertama tipe perilaku tangguh yang tertanam dalam diri kita saat masih kecil (anak – anak) yang
merupakan sifat alamiah yang kita bawa dikarenakan kita belum mengenal artinya sebuah kegagalan.
Kedua yaitu tipe perilaku tangguh akibat dari adaptasi. Maksud dari kalimat tersebut yaitu apabila
kita ada masalah pasti kita akan mencari cara untuk mengatasinya agar tidak stress. Hal ini merupakan
suatu hal alamiah yang dilakukan setiap individu untuk menjaga keseimbangan psikis.
Ketiga atau yang terakhir yaitu tipe perilaku tangguh yang didapatkan dari pelajaran hidup. Dalam
hal ini kita sudah banyak mempunyai pengalaman dalam menghadapi suatu masalah sehingga membuat
kita tahu hal terbaik apa yang harus kita lakukan jika masalah serupa mucul kembali.
Untuk selanjutnya yaitu apa saja ciri – ciri orang yang tangguh dalam hidup. Disini saya akan memberikan
beberapa contoh cirikhas yang hanya dimiliki orang tangguh. Saya akan memberikan empat cirikhas yang
dimiliki orang tangguh, yaitu:
Pertama adalah selalu optimis. Dalam menghadapi masalah orang tangguh akan
berpikir masalah tersebut sebagai suatu tantangan yang akan mengembangkan potensi diri sehingga
mereka lebih bersemangat dan selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik.
Kedua yaitu memiliki pedoman hidup. Pedoman hidup disini seperti suatu aturan yang dipegang teguh
dalam menghadapi suatu masalah apapun agar tidak berperilaku menyimpang ketika menghadapi
masalah yang diluar kemampuannya.
Ketiga yaitu mempunyai suatu keyakinan. Orang yang tangguh pasti memiliki keyakinan bahwa dia
bisa dalam suatu hal yang mengakibatkan dia menjadi seorang yang optimis.
Keempat yaitu berani melawan rasa takut. Dalam suatu masalah terkadang kita dihadapkan pada
suatu keputusan yang memiliki dampak yang besar. Apabila seseorang selalu berada di zona nyamannya
sudah pasti orang tersebut memilih keputusan yang itu – itu saja. Disini dalam konteks melawan rasa
takut yaitu kita mencoba untuk keluar dari zona nyaman kita dan mencoba mengambil keputusan
yang nantinya akan menjadi suatu titik mulai hidup kita dengan menganggap keputusan tersebut
sebagai suatu tantangan yang harus ditaklukan.
Setelah itu kita akan membahas pentingnya perilaku tangguh dalam hidup setiap individu. Dengan
menerapkan perilaku tangguh dalam menghadapi masalah kita akan lebih mengembangkan mekanisme
perlindungan diri kita terhadap suatu hasil yang jauh dari harapan kita, menjadi lebih tenang dalam
menghadapi masalah, dan juga membantu kita dalam mencegah penyakit psikis yang diakibatkan oleh
stress dan lain sebagainya.
Beberapa manfaat dari perilaku ulet yaitu; pertama meningkatkan pembelajaran kita dan nilai akademik.,
kedua menurunkan persentase kematian akibat bunuh diri yang dikarenakan stress dan lebih menyehatkan
pikiran seseorang, ketiga dan yang terakhir lebih membuat hidup seseorang damai.
Dalam kasus ini anak biasanya hanya akan menerima dengan lapang dada pilihan orang tua karena
merasa tidak berkembang dan tidak mendapat dukungan. Hal ini mencerminkan bahwa orang di sekitar kita
juga merupakan faktor yang penting dalam ketangguhan kita menghadapi suatu masalah yang berat.
Untuk menjaga diri kita dari tindakan mudah menyerah terdapat beberapa cara untuk meningkatkan
ketangguhan kita, yaitu:
Belajar dari pengalaman. Jangan pernah malu untuk gagal karena gagal merupakan sebuah
kesuksesan yang tertunda.
Take action. Maksud dari kalimat ini yaitu berpikir dari masalah yang ada dan mencoba untuk segera
menyelesaikannya.
Selalu terhubung dengan orang terdekat. Hal ini karena disaat kita gagal kita akan butuh support
terbesar dari mereka. Dan untuk yang terakhir yaitu rileks atau jangan mudah stress dengan masalah
yang kita hadapi.
Untuk terakhir kalinya yaitu saya ingin membahas tentang salah satu tokoh sukses yang
tangguh dalam menghadapi masalahnya, yaitu Travis kalanick(1). Tentu kita pasti mengenal tokoh pendiri
UBER tersebut. Pria kelahiran 9 Agustus 1976 ini pada awalnya merintis perusahaan awalnya yang bernama
SCOUR pada 1998 yang merupakn aplikasi berbagi berkas sejawat bersama teman-teman.
SCOUR dinyatakan bangkrut padan tahun 2000 karena tuduhan hak cipta. Setalah itu pada tahun
berikutnya kalanick bersama teknisi scout terdahulu mendirikan perusahaan baru bernama Red Swoosh
yang bergerak dalam bidang yang sama dengan pendahulunya.namun perusahaaan ini hanya bertahan
selama 6 tahun dan kemudian diakuisisi oleh Akamai Technologies pada tahun 2007.
Setelah itu pada tahun 2009 Kalanick beserta Garret Camp mendirikan UBER yang merupakan salah
satu perusahaan startup yang sukses. Dari kisah kalanick dapat kita simpulkan bahwa apabila kita
gagal,jangan pernah menyerah dan selalu mencoba lagi dan lagi.
Referensi :
Dinda Aulia Rachmanda .(2016). Bagaimana Caranya untuk Tidak Mudah Menyerah?. www.dictio.id.
https://www.dictio.id/t/bagaimana-caranya-untuk-tidak-mudah- menyerah/1685. (Diakses pada
14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PPERMAINAN
Cara permainannya:
1. Siswa di minta membentuk 2 kelompok besar yang terdiri dari kelompok perempuan dan
kelompok laki-laki
2. Guru bk meminta siswa mengikatkan sapu tangan yang dibawanya ke tangan sebelah kanan
3. Guru bk meminta setiap kelompok menunjuk 2 orang yang bertugas
- 1 orang untuk memegang wadah dan dijaga ketat oleh kelompoknya
- 1 orang untuk menyerang kelompok lawan untuk memegang wadah yang dipegang lawan
sambil melepaskan sapu tangan yang di ikatkan oleh masing2 orang di kelompok lawan
4. Cara permainannya setiap kelompok membuat lingkaran dan menjaga si orang yg memegang
wadah agar wadah tersebut tidak disentuh oleh pihak lawan sambil juga menjaga agar sapu
tangan yang diikatnya tidak di lepas oleh perwakilan lawan yang menyerang.
5. Permainan berakhir apabila ada penyerang yang bisa menyentuh wadah yg di pegang kelompok
lawan serta paling banyak melepaskan sapu tangan lawan
LAMPIRAN 3. LEMBAR PENUGASAN
PENUGASAN PERTEMUAN
PERTAMA PRESENTASI
INDIVIDU
Petunjuk :
Buatlah kata kata atau gambar yang membuat kamu jadi tidak mudah menyerah setelah itu
pajanglah kreasi mu ditempat yg kamu akan melihat selalu!
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara-cara agar tidak mudah pantang menyerah!
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Preventif
Topik : Pencegahan Penggunaan 2. Tahap Inti : 30 Menit
NAPZA - Guru BK menentukan urutan kelompok
Sasaran : Kelas 10 yang akan maju
- Meminta peserta didik untuk bersiap-
C. Materi, Metode Media siap mengkampanyekan poster yang
Materi : NAPZA? Yuk kenal lebih telah dibuat di depan kelas
jauh! (Terlampir) - Peserta didik secara bergantian
Metode : Kampanye Poster mengkampanyekan poster yang telah
Media : Poster dibuat dipertemuan sebelumnya
- Guru BK meminta peserta didik lain
D. Alokasi Waktu untuk memperhatikan
1 x 45 Menit - Setelah presentasi selesai Guru BK
mengajak peserta didik untuk
E. Tujuan Kegiatan menanggapi penampilan
Umum : mempelajari bahaya NAPZA bagi kelompok lain
kehidupan remaja.
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Khusus : - Guru BK memberikan penguatan
1. Peserta didik dapat menjelaskan - Membagikan lembar evaluasi
tentang pengertian NAPZA
2. Peserta didik dapat menyebutkan macam-
macam NAPZA
3. Peserta didik menguraikan lebih lanjut
mengenai bahaya Napza bagi remaja
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
NAPZA
B. Jenis-Jenis NAPZA
Secara umum narkoba dibedakan dalam tiga kategori utama berdasarkan efeknya yang berbeda-
beda. Berikut adalah jenis-jenis NAPZA berdasarkan efek yang dihasilkan:
1. Depresan. Depresan bekerja memperlambat pesan yang dikirim ke dan dari otak. Obat ini bekerja
menekan sistem saraf pusat dan aktivitas fungsional tubuh. Penggunaan depresan dapat membuat
penggunanya menjadi tenang, tertidur, atau bahkan tidak sadarkan diri.
Penggunaan depresan dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual dan muntah, pingsan,
hingga napas terhenti. Jenis NAPZA yang masuk kategori depresan seperti: 1) Alkohol, 2) Opioid
(heroin, morfin, dll), 3) Ganja, 4) Obat penenang (valium)
2. Stimulan, Stimulan adalah kebalikan dari depresan, jenis obat ini justru mempercepat pesan yang
dikirim ke dan dari otak. Efek yang dihasilkan dari penggunaan stimulan umumnya adalah lebih
bersemangat dan bahagia.
Penggunaan obat stimulan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan
suhu tubuh, paranoid, gelisah, dan psikotik. Apabila obat stimulan digunakan bersama dengan
depresan maka dapat memberikan tekanan berlebihan pada jantung yang berbahaya bagi kesehatan.
Jenis NAPZA yang masuk kategori stimulan seperti: 1) Amfetamin, 2) Ekstasi, 3) Kokain
3. Halusinogen, Halusinogen adalah obat yang dapat mengubah persepsi tentang kenyataan. Obat ini
dapat menyebabkan kita melihat dan mendengarkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan tidak
terjadi.
Apa yang dilihat dan didengar seseorang yang terpengaruh obat ini biasanya berbeda-beda
bergantung pada suasana hati, kondisi pikiran, dan latar
belakang kehidupannya. Obat ini dapat membuat Anda merasa panik, cemas, paranoid, dan kehilangan
kontak dengan kenyataan.
Jenis NAPZA yang masuk ke dalam kategori halusinogen adalah seperti: 1) LSD, 2)
Magic mushroom (jamur ajaib), 3) Ekstasi, 4) Ganja dengan dosis tinggi
C. Bahaya NAPZA
Efek samping obat terlarang dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada tubuh. Kerusakan ini
dapat berupa gejala ringan hingga masalah kesehatan serius, hampir memengaruhi seluruh organ vital
dalam tubuh.
Berikut ini berbagai efek samping atau bahaya NAPZA yang perlu Anda waspadai:
1. Penyakit Kardiovaskular, Penyalahgunaan NAPZA jenis stimulan dapat memberikan efek pada
jantung. Obat stimulan akan menyebabkan kerusakan pada jantung setiap kali digunakan. Apabila
digunakan dalam jangka panjang, maka obat ini dapat menyebabkan penyakit jantung kronis,
termasuk gagal jantung. Sedangkan obat jenis heroin dapat menyebabkan pembuluh darah kolaps
dan bahkan menyebabkan infeksi pada pembuluh darah atau jantung.
2. Kerusakan Sistem Pernapasan, Obat jenis opioid dapat menekan pernapasan dan memperburuk
kondisi asma. Selain itu, semua jenis obat-obatan terlarang yang penggunaannya dihisap dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru yang dapat memicu penyakit seperti emfisema, kanker paru-paru,
dan bronkitis kronis
3. Kerusakan Ginjal, Penyalahgunaan NAPZA juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal.
Beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, kerusakan jaringan otot, dan
dehidrasi. Kondisi ini apabila dibiarkan akan menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang seperti
gagal ginjal.
4. Kerusakan Hati, Opioid seperti heroin dapat menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan hati biasanya
akan lebih buruk lagi apabila penggunaan obat bersamaan dengan penyalahgunaan alkohol juga.
Kerusakan ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal hati.
5. Gangguan Saluran Pencernaan, Banyak jenis NAPZA yang memberikan efek kerusakan dan
pembusukan di saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit kronis seperti refluks
asam, sembelit, dan nyeri perut kronis.
6. Kerusakan Otak, Alasan mengapa kecanduan adalah kondisi yang sulit diatasi adalah karena dapat
mengubah otak seseorang. Beberapa bentuk kerusakan otak yang terjadi akibat penyalahgunaan
NAPZA meliputi: 1) Gangguan fungsi kognitif,
2) Perubahan dalam memori, 3) Perubahan koneksi pada otak, 4) Kematian sel-sel otak.
Bukan hanya akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan mental, tapi juga dapat
merusak kehidupan sosial seseorang. Lebih parahnya, bisa sangat berpotensi menyebabkan
kematian.
E. Pencegahan NAPZA
Salah satu langkah terbaik penanggulangan penyalahgunaan NAPZA pada dasarnya adalah pada
pencegahannya. Dilansir dari laman resmi BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional), pencegahan dilakukan berdasarkan seberapa jauh orang tersebut terlibat.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang bisa dilakukan:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada orang yang belum mengenal NAPZA serta pada
masyarakat yang berpotensi dapat membantu pencegahan penyalahgunaan narkoba. Kegiatan yang
dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan meliputi: 1) Penyuluhan tentang budaya narkoba, 2)
Memberikan penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba, dan 3)
Memberikan Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini dilakukan pada orang yang sedang mencoba penggunaan NAPZA serta pada
masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar orang tersebut dapat berhenti dan tidak
mengalami kecanduan.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan sekunder meliputi: 1)
Deteksi dini anak yang menyalahgunakan NAPZA, 2) Konseling, 3) Bimbingan sosial
melalui kunjungan rumah, 4) Penerangan dan pendidikan pengembangan individu
3. Pencegahan Tersier
Langkah ini dilakukan pada orang yang sedang menggunakan atau pernah menggunakan
narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti dari
penyalahgunaan narkoba dan tidak kembali menggunakan NAPZA.
Langkah yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan tersier meliputi:
Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta masyarakat yang ada di
lingkungan sekitarnya
Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat kembali
sebagai pengguna narkoba.
Itu dia berbagai informasi yang Anda perlu ketahui tentang NAPZA. Setelah mengetahui
betapa bahayanya NAPZA, Anda dapat mengingatkan orang-orang sekitar Anda untuk jangan coba-
coba mendekatkan diri dengan narkoba.
Daftar Pustaka
dr. Jati Satriyo. NAPZA: Pengertian, Jenis, Bahaya, Pencegahan, dll. doktersehat.com.
https://doktersehat.com/napza/ (Diakses pada 1 April 2020).
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Pencegahan Penggunaan NAPZA”
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Pencegahan Penggunaan
2. NAPZA”, timbul kesadaran saya untuk mengetahui bahaya dari
penggunaan NAPZA
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan
salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi dan Sosial Fungsi : serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Pemahanan dan
Pengembangan diri 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Pentingnya Bersikap Asertif - Meminta peserta didik untuk duduk
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah di bentuk pada pertemuan
C. Materi, Metode Media sebelumnya
Materi : Asertif (Terlampir) Metode : - Guru BK menyebutkan urutan
Kuis, Diskusi dan Role play Media : Naskah kelompok untuk tampil
Role play melakukan role play
- Guru BK meminta kelompok yang lain
D. Alokasi Waktu memperhatikan kelompok yang sedang
1 x 45 Menit menampilkan role play
- Guru BK memberikan apresiasi atas
penampilan peserta didik
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari keterampilan dalam bersikap
3. Tahap Penutup : 7 Menit
asertif dan meningkatkan keterampilan dalam
- Guru BK memberikan apresiasi atas
bersosial
penampilan peserta didik yang telah
melakkan role play
Khusus :
- Membagikan lembar evaluasi
1. Peserta didik dapat menjelaskan kemampuan
asertif
2. Peserta didik dapat menunjukan dampak
perilaku asertif pada kehidupan sosial
3. Peserta didik dapat menunjukan kemampuan
berkomunikasi secara asertif
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR KUIS
QUIZ ASERTIF
Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Mata Pelajaran :
Jawablah pertanyaan berikut dengan cara mencentang jawaban yang sesuai dengan keadaanmu saat ini.
Pertanyaan ini tidak mengandung benar atau salah sehingga jawablah secara jujur dan disesuaikan dengan
keadaanmu yang sebenarnya. Kerjakanlah kuis ini dalam waktu 3 menit.
7. Apakah kamu selalu merasa buntu dan tidak tau apa yang harus dilakuan
jika sedang terdesak ?
Score :
Ya =
Tidak =
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
A. Pendahuluan
Dalam dunia pergaulan maupun dalam proses belajar saat ini, siswa dituntut untuk dapat aktif dalam
mengemukakan pendapat, saran, dan keinginan yang dimilikinya secara langsung, jujur, dan terbuka.
Untuk mengatasi masalah dalam mengemukakan pendapat tersebut siswa dituntut untuk
mengembangkan perilaku asertif secara efektif dalam interaksi sosial di dalam lingkungannya.
Terutama dalam interaksi sosialnya dengan teman sebayanya. Seringkali ditemukan bahwa seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya ada yang merasa kesulitan dalam mengungkapkan
pendapat maupun perasaannya. Ada pula yang dapat mengungkapkan pendapat dan perasaannya namun
setahnya merasakan perasaan-perasaan negatif seperti cemas dan rasa bersalah. Dalam berinteraksi
kerap kali seseorang mengalami hambatan seperti itu. Hal ini mengungkapkan bahwa seseorang tersebut
belum memahami bagaimana seharusnya berkomunikasi asertif yang membuat dirinya dapat dengan
bebas mengungkapkan pikiran dan perasaannya tanpa merasa terbebani. Serta dapat memenuhi hak
pribadi namun tetap menghormati hak orang lain.
B. Definisi
Pengertian Asertif berasal dari kata “to assert” yang mempunyai arti “menyatakan pendapat
dengan tegas”. Kemampuan berkomunikasi dengan tegas merupakan kemampuan dalam
memformulasikan buah pikiran atau ide positif maupun negatif secara jujur, langsung, dan terbuka
(Husna, 2018).
Menurut Rini (2001) Asertvitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak
serta perasaan orang lain (Putri, 2013).
Menurut Wills dan Daisley, Asertif (Assertiveness) diartikan sebagai kemampuan untuk
mengekspresikan emosi, mempertahankan kebenaran dan mempertahankan interaksi dengan orang lain
secara jujur, bertanggung jawab, dan bebas dari rasa cemas. Artinya, ketika seseorang ingin
menyampaikan pendapatnya terhadap suatu aturan atau keputusan, ia dapat menyampaikan pikiran dan
perasaannya secara terbuka, jujur, tanggung jawab tanpa diikuti dengan perasaan “takut” atau khawatir
(Rozali & Sitasari, 2018).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku asertif adalah perilaku individu
dalam mengekspresikan perasaan maupun pikiran seseorang secara tegas, terbuka, dan bebas tanpa rasa
cemas dan khawatir namun tetap memperhatikan perasaan orang lain serta tetap mempertahankan hak
sendiri tanpa mengganggu hak orang lain.
Pelatihan Asertif merupakan suatu terapi yang melatih kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan pendapat, perasaan, sikap, dan hak tanpa disertai adanya perasaan cemas. Sebuah
penelitian mengungkapkan hasil bahwa pelatihan asertif
menggunakan role play efektif untuk meningkatkan kemampuan asertif seseorang. Latihan asertif yang
dilakukan yakni mengkomunikasikan kebutuhan, menolak permintaan, mengekspresikan perasaan
positif dan negatf secara terbuka, jujur, langsung, dan sesuai dengan pemahaman (Rozali & Sitasari,
2018).
DAFTAR PUSTAKA
Husna, J. (2018). Pengaruh Perilaku Asertif Pustakawan dalam Keberhasilan Program Liaison
Librarian di Perpustakaan. Anuva .
Putri, M. B. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif dengan Perilaku
Agresif Siswa Kelas XI SMA N 1 Ngaglik. FIP Universitas Yogyakarta.
Rozali, Y. A., & Sitasari, N. W. (2018). Pelatihan Asertif dalam Meningkatkan Komunikasi Asertif
pada Guru SDIT X Jakarta. Psikologika : Jurnal Pemikiran dan Penelitian psikologi.
LAMPIRAN 3. PENUGASAN
Petunjuk :
1. Tentukan perwakilan kelompok untuk mengambil kertas undian di guru BK
2. Undian berisi tema untuk role play yang akan ditampilkan kelompoknya
3. Buatlah naskah/dialog role play perilaku asertif dan tidak asertif sesuai dengan tema yang didapat
4. Diskusikanlah dengan kelompok mu untuk membuat dialog role play yang akan ditampilkan di
pertemuan selanjutnya
Perilaku Asertif
Situasi : Aldo telah berjanji kepada ibunya. setelah jam pulang sekolah ia akan langsung pulang ke
rumah karena ibunya meminta Aldo untuk mengantarnya belanja ke pasar. Namun, tiba-tiba
sesaat sebelum jam pulang sekolah, temannya Aldo meminta untuk menemaninya makan di
tempat biasa mereka makan bersama.
Dialog
Aldo : (melihat ke layar Hp nya) wah ibu mau diantar ke pasar nanti pulang sekolah. Oh iya juga sih hari
ini jadwalnya ibu beli bahan buat dagang ya ? yaudah deh nanti aku langsung pulang.
Bili : eh Aldo, makan dulu yuk. Aku lapar banget nih. Biasanya kan kita makan dulu sebelum pulang.
Ibuku gak masak lagi hari ini. Makanya mau makan dulu sebelum pulang.
Aldo : hmm.. hari ini gak bisa bili. Maaf ya…
Bili : ah kamu mah gitu. Padahal kalau kamu minta temenin selalu aku temenin.
Aldo : hehehe… maaf ya hari ini gak bisa. besok deh ya.. Kamu mau minta temenin kemana aja aku anterin
kalau besok. Tapi hari ini aku gak bisa. Soalnya sudah janji sama ibu.
Bili : yah makan sendirian deh
Aldo : hahaha.. jangan sedih bro. maaf ya. Aku pulang duluan… sudah ditunggu ibu.
Bye.
LAMPIRAN 5. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Kemampuan untuk mengekspresikan emosi, mempertahankan kebenaran, dan mempertahankan
interaksi dengan orang lain secara jujur, bertanggung jawab, dan bebas dari rasa cemas adalah
pengertian dari….
a. Asertif c. Emotion Qoutient
b. Aktualisasi Diri d. Strategi Coping
2. Istilah kata asertif berasal dari kata “to assert” yang berarti….
a. Bertindak tegas c. Mempetahankan hak pribadi
b. Mampu mengekspresikan perasaan d. Menyatakan pendapat dengan tegas
5. Apakah menurutmu tingkat kepercayaan diri dapat mempengaruhi perilaku asertif seseorang ?
a. Ya b. Tidak
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Perilaku
1.
Asertif
Setelah menerima materi layanan BK tentang Perilaku Asertif timbul
2. kesadaran saya untuk bersikap lebih tegas dan berani mengungkapkan
pendapat dan perasaan saya
Setelah menerima materi layanan BK tentang perilaku asertif saya
3. menyadari bahwa saya belum menerapkan perilaku asertif
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka
Satu Persen – Indonseian Life Schools. (2019). Cara Mengambil Keputusan yang Tepat (Memilih Pilihan
Hidup) https://www.youtube.com/watch?v=Kvd6J8D3crI (diakses pada 20 April 2020)
KELOMPOK……
Nama Anggota: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan salh satu contoh langkah untuk menentukan pilihan!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Pilihan dan
1. Keputusan
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pola hidup
sehat
2. Peserta didik dapat menyebutkan langkah-
langkah menjaga kebersihan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka :
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Warta Kesmas Edisi 04 Ayo Hidup Sehat!. Jakarta : Kementerian Kesehatan
RI
Suharjana. 2012. Kebiasaan Berperilaku Hidup Sehat dan Nilai – Nilai Pendidikan Karakter.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Stress yang biasanya dialami oleh seorang remaja disebabkan oleh …
a. Hubungan pertemanan
b. Tugas sekolah dan pelajaran yang berat
c. Tuntutan adik kelas
d. Uang saku yang dimiliki
2. Mandi secara rutin 2x sehari merupakan langkah untuk menjaga kebersihan …
a. Hati c. Rumah
b. Tubuh d. Lingkungan
3. DI bawah ini yang bukan merupakan pola hidup sehat ialah ialah …
a. Tidur larut karena mengerjakan tugas sekolah di malam hari
b. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
c. Menjaga pikiran agar tetap positif dan menghilangkan stress
d. Melakukan aktivitas olahraga
4. Langkah menjaga kebersihan diri pribadi dapat dilakukan dengan cara …
a. Mengisi waktu luang dengan menyalurkan hobi
b. Mandi secara rutin 2x sehari
c. Tidak membiarkan hewan berkeliaran di dalam rumah
d. Melakukan 3M (Menguras, menutup, mengubur) pada tempat – tempat yang mungkin menjadi
sarang nyamuk
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pendahuluan
Hemat adalah hati-hati dalam menggunakan uang, barang, dan sebagainya. Menggunakan sesuatu
sesuai dengan keperluan tidak berlebih-lebihan. Lawan dari perilaku hemat adalah perilaku
boros/konsumtif yaitu berlebih-lebihan dalam menggunakan uang, barang, dan sebagainya. Hemat
ataupun boros merupakan sebuah pilihan seseorang dalam menjalani hidupnya (gaya hidup). Perilaku
hemat penting kita pelajari agar dalam menjalani kehidupan kita senantiasa dapat memanfaatkan dan
memaksimalkan apa yang kita miliki, mengasah kita dalam mempertimbangkan sesuatu yang penting,
berfikir secara matang, dan melatih kita untuk membuat keputusan yang bermakna. Selain itu, perilaku
hemat pun membuat kita menjadi manusia yang pandai bersyukur karena kita hidup secara sederhana
yang hanya menggunakan atau membeli sesuatu sesuai dengan kemampuan kita.
Selain itu, jika ingin belajar untuk memiliki pendapatan dengan kemampuan sendiri, berusahalah
untuk memperoleh pendapatan tersebut tanpa mengganggu pelajaran. Misalnya bekerja paruh waktu
atau memulai suatu wirausaha kecil dari hasil karya sendiri (kerajinan tangan, membuat kue,
menggambarkan, ataupun dengan memanfaatkan media online).
VIDEO 2 : Video “5 ide pekerjaan yang cocok untuk mahasiswa & pelajar”
Link : https://youtu.be/xwiI5H5eAis
Berdurasi 5.39 menit. Konten video menjelaskan mengenai ide-ide pekerjaan yang dapat
dijalani secara part time atau mudah dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, O. (1981). Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa.
Ciputra,U. (n.d.). ciputrauceo.com. Retrieved from Google:
ciputrauceo.net/blog/2015/2/10/manfaat-hidup-hemat-dan-12-cara-hidup-hemat
Youtube.com
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda :
1. Apakah kamu sudah menerapkan pola hidup hemat ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Apa saja hal yang sudah kamu lakukan terkait pola hidup hemat ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
5. Jika kamu ingin menambah pendapatan keuanganmu, apa yang akan kamu lakukan ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Tugas :
PENDAPATAN
Jumlah Jumlah
Keterangan Keterangan
(Rp) (Rp)
PENGELUARAN
SALDO
Petunjuk :
1. Tuliskan keterangan dari mana saja kamu memiliki pendapatan beserta jumlahnya pada kolom
pemasukan (contoh : uang saku)
2. Tuliskan keterangan uang yang kamu miliki digunakan untuk apa saja pada kolom pengeluaran
beserta jumlahnya
3. dapat menambahkan keterangan tanggal jika dibutuhkan
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Suatu perbuatan atau Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dengan menerapkan
prinsip kehati-hatian dan mempertimbangkan kebutuhan yang akan datang merupakan
pengertian dari….
a. Sikap dewasa c. sikap hemat
b. Sikap asertif d. sikap konsumtif
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang pola hidup
1. hemat
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka :
Mulyatiningsih, Rudi dkk. 2004. Bimbingan Pribadi-sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta:PT Grasindo
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. saya merokok dan minum minuman berakohol
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Bersyukur kepada Tuhan YME karena diberikan kesehatan
1.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor
....................................... .......................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang : - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sosial dan pribadi Fungsi : serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Informasi
Topik : potret diri Sasaran 2. Tahap Inti : 35 Menit
: Kelas 10 dan 11 - Guru BK meminta peserta didik
membacakan 10 hal yang telah ia
C. Materi, Metode Media tuliskan pada pertemuan sebelumnya
Materi : Mengenali Sisi Positif Pada - Guru BK meminta peserta didik untuk
Diri Sendiri (Terlampir) melihat perbedaan hal yang dituliskan
Metode : games dan ceramah Media oleh temannya dan yang dituliskan oleh
: LCD, PPT, Laptop Video dirinya sendiri
: Dove you are beautiful - Guru BK menjelaskan tentang materi
more than think potret diri
3. TahapPenutup : 5 Menit
D. Alokasi Waktu
- Guru BK menanyakan sisi positif salah
1 x 45 Menit
satu peserta didik
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK mengajak peserta didik untuk
Umum : mengenal kemampuan dan keinginan diri selalu melihat sisi positif dari dirinya
- Memberikan lembar evaluasi hasil
Khusus : - Guru BK menutup pelajaran dengan
1. Peserta didik mampu mengenali sisi positif berdoa bersama
dirinya
2. Peserta didik dapat menunjukkan
sikap percaya diri dengan dirinya
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor
....................................... .......................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Seseorang yang berpikir positif tahu bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik daripada siapa
pun. Dan ingat, keberhasilan terjadi kepada mereka yang percaya diri!
DAFTAR PUSTAKA :
Asep Candra (2011). "Inilah 10 Keuntungan "Positive Thinking"",
https://health.kompas.com/read/2011/08/06/10050416/Inilah.10.Keuntungan.Positiv e.Thinking.
(Diakses pada 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PERMAINAN
PERMAINAN
“POTRET DIRI”
Petunjuk :
1. Tuliskan 10 hal tentang diri sendiri (boleh yang baik maupun yang buruk)
2. Balik kertas yang kamu isi dan tulis “what do you think about me?”
3. Oper kertas mu ke teman sebelah/depan/belakang mu secara menyeluruh
4. Silahkan tulis pendapat tentang teman kalian dibawah tulisan “what do you think about me?” dan
dengan syarat hanya menuliskan hal hal baik yang dimiliki oleh teman kalian
Saya itu :
1. . 6.
2. . 7.
3. . 8.
4. . 9.
5. . 10.
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan manfat berfikir positif?
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pengembangan diri
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Problem Solving
- Guru BK mereview hasil dari
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 pertemuan kemarin
- Guru BK mempersilahkan peserta didik
C. Materi, Metode Media untuk memaparkan hasil diskusi
Materi : Problem Solving (Terlampir) masing-masing kelompok pada
Metode : Presentasi dan Diskusi Media pertemuan sebelumnya
: Laptop, Proyektor, PPT, HVS - Guru BK menanyakan
Pulpen dan Gelas Plastik, tanggapan kelompok lain terhadap
kelompok yang memaparkan hasil
D. Alokasi Waktu diskusinya
1 x 45 Menit - Guru BK menyimpulkan hasil diskusi
masing-masing kelompok yang telah
dipaparkan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari cara-cara pengambilan
3. Tahap Penutup : 7 Menit
keputusan dan
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
pemecahan masalah secara obyektif.
memberikan penguatan mengenai materi
kegiatan.
Khusus :
- Membagikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah
yang dialaminya dan mengkategorikan jenis-
jenis masalah
2. Peserta didik dapat mendiskusikan cara
penyelesaiannya suatu masalah dan memilih
cara penyelesaian sesuai
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
PROBLEM SOLVING
Oleh : Kania Yunita, S.Pd.
A. Pendahuluan
Dalam perjalanan hidupnya, setiap orang senantiasa akan menghadapi masalah. Begitu pula
seorang remaja, dapat dipastikan mengalami berbagai macam masalah juga. Masa remaja adalah masa
transisi dimana individu mengalami perubahan fisik, psikis, maupun sosial yang disebabkan karena
lingkungan menganggap remaja bukan anak-anak dan belum saatnya dianggap dewasa (Hurlock, 1994).
Ketidakmampuan remaja untuk mengatasi masalahnya menurut cara yang mereka yakini menyebabkan
banyaknya remaja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu diperlukannya kemampuan remaja dalam
mengatasi pemecahan masalah atau yang sering disebut dengan PROBLEM SOLVING (Riyadi,
Rochmanudin, & Narni, 2016).
B. Definisi
Pengertian masalah atau problem dari pandangan setiap orang mungkin akan berbeda-beda.
Masalah yang dialami seseorang pun akan berbeda pula dengan yang dihadapi oleh seseorang lainnya.
Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau tidak terlihat) dimana antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan
keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan merupakan akibat dari masalah yang
tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang dirasakan seseorang dapat menjadi pertanda seseorang
sedang mengalami masalah yang tidak terpecahan. Masalah yang tidak dipecahkan dapat menimbulkan
masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus menyikapi masalah yang dialaminya (Riyadi,
Rochmanudin, & Narni, 2016).
Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami masalah
dan fator-faktor penyebabnya, serta menemukan alternatif pemecahannya yang paling tepat agar
terhindar dari kondisi yang merugikan. PROBLEM SOLVING juga dapat diartikan sebagai suatu
pendekatan dan prosedur dalam menghadapi masalah. Dalam memecahkan masalah terdapat langkah-
langkah yang harus diikuti.
C. Jenis-Jenis Masalah
1. Masalah Pribadi (Personal)
a. Frustasi arena tidak tercapainya cita-cita
b. Konflik psikis (kurang sesuainya antara keinginan/minat dengan kemampuan) atau konfli
antar kebutuhan seksual dengan norma agama
c. Bersikap apatis (kurang bergairah/berminat) dalam menghadapi kehidupan atau mengalami
indolensi (kelesuan hidup)
d. Bersikap pesimis akan masa depan
e. Kurang dapat membagi waktu
f. Frustasi karena kurang mendapat kasih sayang atau perhatian orang tua
g. Frustasi karena putus cinta
h. Merasa minder (rendah diri) bergaul dengan orang lain
i. Merasa kurang percaya diri (tidak PD) dalam mengekspresikan diri
j. Memiliki penyakit yang sulit disembuhkan
2. Masalah Keluarga
a. Hubungan yang kurang harmonis (gap communication) antar ayah-ibu, atau orangtua-anak
b. Ekonomi lemah
c. Ketidakutuhan keluarga (meninggal atau bercerai)
d. Orangtua kurang memperhatikan kebutuhan anak
e. Orang tua tidak menampilkan pribadinya sebagai figur moral yang baik
3. Masalah Dalam Kelompok Sebaya (Peer Group)
a. Norma kelompok yang kurang sesuai dengan norma pribadi
b. Berkembangnya sikap egois diantara kelompok
c. Kurang berkembangnya sikap toleransi, loyalitas, dan kebersamaan
d. Gaya hidup atau perilaku teman dalam kelompok tidak sesuai dengan ajaran agama atau
berakhlak buruk (seperti dalam cara berpakaian, berpenampilan, dan berkata-kata)
e. Terperangkap dalam gank yang perilakunya brutal/sadis, seperti gank motor yang berkembang
di kota-kota besar
4. Masalah Belajar
a. Merasa sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar
b. Kurang memiliki motivasi belajar
c. Kurang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
d. Kurang memiliki keterampilan untuk belajar
5. Masalah Karier
a. Belum mengetahui sekolah lanjutan atau perguruan tinggi yang akan dimasuki
b. Belum memahami jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan sendiri
c. Masih bingung untuk memilih jenis pekerjaan yang cocok dengan kemampuan dan minat
d. Merasa pesimis bahwa setelah sekolah bisa melanjutkan studi atau
mendapatkan pekerjaan yang diharapkan (Yusuf, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, S., Rochmanudin, & Narni. (2016). Materi Layanan Klasikal Bimbingan & Konseling untuk SMK
Kelas 11. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA “Problem Solving”
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Langkah-Langkah PROBLEM SOLVING
1. Identifikasi Masalah (Tuliskan masalah yang tertera pada kertas yang kamu pilih)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Alternatif Permasalahan (tuliskan apa saja pilihan alternatif permasalahan. Minimal 2 alternatif
masalah)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
3. Resiko dari Setiap Alternatif Masalah (tuliskan resiko dari setiap alternatif masalah yang telah kamu
tuliskan)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. Mengambil Keputusan (tuliskan pilihan alternatif masalah yang diputuskan untuk menjadi solusi
pemecahan masalah dan jelaskan alasannya)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
5. Melakukan Kegiatan (Susunlah rencana kegiatan yang akan dilakukan secara sederhana berdasarkan
keputusan yang telah ditetapkan)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Petunjuk:
1. Masing-masing peserta didik menuliskan masalah apapun yang sedang dialaminya pada sebuah
kertas
2. Peserta didik menggulung kertas tersebut dan dikumpulkan pada sebuah gelas plastik/wadah per
kelompoknya
3. Masing-masing kelompok bertukar gelas plastik/wadah yang berisikan kertas masalah peserta didik
4. Tiap kelompok mengambil satu kertas dari gelas plastik/wadah yang telah ditukar dengan kelompok
lain
5. Tiap kelompok mendiskusikan masalah dari kertas yang mereka pilih
6. Tiap kelompok menganalisis masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh
guru BK pada materinya
7. Tiap kelompok menuliskan hasil diskusi kelompoknya di sebuah kertas
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Suatu kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dialami
disebut….
a. Kecewa c. Masalah
b. Frustasi d. Pemecahan masalah
2. Frustasi karena kurang mendapat kasih saying atau perhatian orang tua merupakan
jenis masalah….
a. Keluarga c. Belajar
b. Pribadi d. Karier
3. Upaya untuk memahami masalah dan faktor-faktor penyebabnya serta menemukan alternatif
pemecahannya yang paling tepat merupakan pengertian dari….
a. Masalah c. Resiko
b. Empati d. Problem Solving
4. Manakah yang bukan termasuk Langkah-langkah dalam pemecahan
masalah……..
a. Menguji masalah
b. Mengambil keputusan
c. Menemukan alternative pemecahan masalah
d. Tes resiko
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Problem Solving
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Remaja ideal
2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
- Memberikan cerita mengenai kisah
seseorang yang berhasil meraih
C. Materi, Metode Media
beberapa prestasi dari 100 prestasi yang
Materi : Remaja Yang Berprestasi ia ingin capai selama 1 tahun
(Terlampir) - Peserta didik saling bertukar tugas
Metode : Curah Pendapat, Presentasi mengenai poster 100 prestasi yang telah
Media : PPT, LCD dan Laptop dibuat dengan teman sebangku
- Peserta didik menganalisis dan
D. Alokasi Waktu menanggapi tugas temannya
1 x 45 Menit - Peserta didik mempresentasikan hasil
dari tugas yang dibuat
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari tugas masa remaja dan cara 3. Tahap Penutup : 10 Menit
menjadi remaja yng berprestasi - Peserta didik diminta untuk membuat
kesimpulan pembelajaran
Khusus : - Peserta didik diminta
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai menempelkan karton berisi 100 prestasi
tugas sebagai pelajar, teman, anak dan bagian tersebut dikamarnya
dari masyarakat. - Membagikan lembar evaluasi
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi menjadi
remaja yang berprestasi
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR
KERJA PERTEMUAN PERTAMA
TUGAS SEBAGAI
REMAJA
Refleksikanlah tugas mu sebagai seorang remaja dengan menuliskan yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan di dalam kolom berikut.
1. Tuliskan tugas yang sudah siswa jalankan dengan baik sebagai remaja?
2. Tuliskan tugas yang belum dilakukan sebagai remaja dan apa kendalanya?
3. Kapan waktu yang tepat siswa akan melakukan tugas yang belum di lakukan?
TANGGUNG JAWAB
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menyelesaikan tugas yang telah diterima secara tuntas
dengan ikhlas melalui usaha yang maksimal serta berani menanggung segala akibatnya.
Daftar Pustaka :
Triry Watuna (2012) Tanggung Jawab. ruangkonselingwatuna.blogspot
https://ruangkonselingwatuna.blogspot.com/2012/01/tanggung-jawab.html (Diakses pada 14 mei
2020)
3. Tanyalah orang-orang sekitar kalian tentang prestasi yang ingin diraih mereka sebanyak
banyaknya untuk membuat poster
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Seberapa besar tanggung jawab yang kamu miliki apabila di nilai dari 1-10? Beri alasan?
3. Apa yang kamu lakukan apabila kamu belum menjadi remaja yang ideal?
Khusus :
1. Peserta didik dapat memahami pengertian
kesehatan dan kebahagiaan
2. Peserta didik dapat mengaitkan kesehatan
mempengaruhi kebahagiaan
3. Peserta didik dapat menerapkan pola hidup
sehat
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan
pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan
emosional. Status kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi
kebanyakan kerusakan pada periode- periode awal bukanlah kerusakan yang serius jika orang mau
menyadarinya. (Santoso, 2012: 8).
Menurut definisi yang dirumuskan oleh WHO, kesehatan adalah sebagai : ”a state of complete
physical, mental and social well being and not merely the absence of disease or infirmity“. (WHO,
1948), adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit).
Dalam UU RI Nomor 23 tahun 1992 kesehatan juga dinyatakan mengandung dimensi mental dan
social : “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi “.
Kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kebugaran dan
penampilan tubuh, serta harta yang paling berharga yang tidak pernah bisa ditukar dengan apapun. Oleh
karena itu setiap orang tentu mendambakan hidup sehat bahagia dan ingin selalu tampak sehat, bugar,
penampilan yang bagus dan awet muda, tidak lekas keriput karena menua. Hal tersebut dapat dirasakan
apabila kita pernah sakit. Olahraga dan kesehatan merupakan kebutuhan bagi setiap orang, karena
semua orang pasti ingin sehat, tidak seorangpun yang ingin sakit atau terganggu kesehatannya.
Kesehatan juga harus dilandasi beberapa aspek prilaku untuk menuju pola hidup sehat dengan 2 hal
sebagai berikut :
1. Prilaku hidup bersih dan sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
paradigma sehat dalam budaya perorangan. Keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat,
bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental,
spiritual maupun social, (Depkes RI, 2009). Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah upaya
untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment). Masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
(Notoatmodjo, 2007).
2. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat Penerapan prilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku
yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahan dan meningkatkan
kesehatannya. (Notoatmodjo, 2007)
a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang di sini dalam arti kualitas
(mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih). Secara kualitas
mungkin di Indonesia dikenal
dengan ungkapan empat sehat lima sempurna.
b. Olahraga teratur, juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti frekuensi dan
waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung
dari usia, status kesehatan yang bersangkutan.
c. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk
penyesuaian dengan lingkungan modern. mengharuskan rang untuk bekerja keras dan
berlebihan, sehingga waktu istirahat berkurang. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.
d. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-macam bagi
kesehatan. Lebih-lebih sebagai akibat dari tuntunan hidup ang keras seperti diuraikan di atas.
Kecenderungan stress akan meningkat pada setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang
penting dijaga agar stres tidak menyebabkan gangguan kesehatan, kita harus dapat
mengendalikan atau mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
e. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya: tidak berganti-ganti
pasangan dalam hubungan seks, penyeuaian diri kita terhadap lingkungan dan sebagainya
B. Kebahagiaan (Happiness)
Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat kata “bahagia” dapat diartikan
dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya
cacat dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat abstrak dan tidak dapat
disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam
Kosasih, 2002).
Sumner (dalam Veenhoven, 2006) menggambarkan kebahagiaan sebagai “memiliki sejenis sikap
positif terhadap kehidupan, dimana sepenuhnya merupakan bentuk dari kepemilikan komponen kognitif
dan afektif. Aspek kognitif dari kebahagiaan terdiri dari suatu evaluasi positif terhadap kehidupan, yang
diukur baik melalui standard atau harapan, dari segi afektif kebahagiaan terdiri dari apa yang kita sebut
secara umum sebagai suatu rasa kesejahteraan (sense of well being), menemukan kekayaan hidup atau
menguntungkan atau perasaan puas atau dipenuhi oleh hal-hal tersebut.”
Diener (1985) menyatakan bahwa happiness atau kebahagiaan mempunyai makna yang sama
dengan subjective wellbeing dimana subjective wellbeing terbagi atas dua komponen didalamnya.
Kedua komponen tersebut adalah komponen afektif dan komponen kognitif.
Daftar Pustaka
Bourne, Paul Andrew, et al. Re-testing Theories on the Correlation of Health Status, Life Satisfaction and
Happiness. 2010. North Journal of Medical Sciences. Vol 2, No. 7.
Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang dimaksud dengan PHBS ?
3. Apa saja hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesahatan tubuh ?
4. Bagaimana cara mengajak keluarga untuk melakukan PHBS dan menjaga kesehatan ?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Sehat Kunci
1. Kebahagiaan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR KERJA
Nama :
No Absen :
Tulislah hal-hal yang kamu ketahui tentang sex education tanpa melihat internet atau sumber lain
dikotak yang tersedia. Tuliskan hal –hal yang benar-benar kamu ketahui atau pernah kamu dengar
sebelumnya, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengetahuan kamu tetang sex
education.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan
benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku
seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Pendidikan Seks adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau
wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada
wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi
karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan
sebagainya.
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih trend-nya “sex
education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja, baik
melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk mencegah biasnya pendidikan seks maupun
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Beberapa Hal Pentingnya Pendidikan Seks
bagi Remaja : 1) Untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja. 2) Memiliki kesadaran akan pentingnya
memahami masalah seksualitas. 3) Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya. 4) Memahami
masalah-masalah seksualitas remaja. 5) Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-
masalah seksualitas
Fenomena yang berkaitan dengan masalah penyimpangan seksual remaja tercatat pada data UNFPA
(Data Kependudukan PBB) yang menunjukan, setiap tahunnya 15 Juta remaja berusia 15 – 19 Thn
melahirkan dan 4,4 Juta diantaranya memilih aborsi. Sebagian menjalani aborsi yang tidak aman. Sementara
remaja yang melahirkanpun masih beresiko. Hasil penelitian menunjukan melahirkan pada usia kurang dari
18 thn beresiko kematian 2-5 kali lebih tinggi dari usia 20-29thn.
Aktifitas seksual remaja merambah ke masalah lain yaitu 100 juta tertular penyakit kelamin. Secara
global, 40% dari kasus HIV/AIDS terjadi pada usia 15-24 thn. Ini berarti tiap hari ada 7000 remaja terinfeksi
HIV. Penyimpangan seksual di kalangan remaja, dalam hal ini negara-negara barat, majalah Time (Pikiran
Rakyat, 29 Januari 1995) memberitakan tentang gejala aborsi di Negara-negara tersebut.
NEGARA Remaja yang Melakukan Aborsi NEGARA Remaja yang Melakukan Aborsi
Perancis 180 dari 450 Swedia 210 dari 320
Inggris 175 dari 450 Belanda 50 dari150
Kanada 180 dari 450
Untuk kondisi di Indonesia, majalah sabili (No 12 Th.XI 1 Januari 2004) melaporkan hasil penelitian
tentang penyimpangan seksual di kalangan remaja, yaitu :
1) Hasil penelitian Yayasan Priangan Jawa Barat di tujuh kota besar di JABAR menunjukkan bahwa
sebanyak 21% siswa SLTP dan 35% siswa SMU disinyalir telah melakukan homoseksual. 2) Hasil survey
Pelajar Islam Indonesia (PII) dengan menyebarkan angket ke 400 responden yang berusia antara 12-24 tahun
yang berdomisili diberbagai kota di Jawa
Barat menunjukkan 75% pelajar dan mahasiswa telah melakukan. 3) Penyimpangan perilaku 45%
melakukan penyimpangan seksual, yang diantaranya 25% pelajar pria melakukan homoseksual. 4) Penelitian
terhadap mahasiswi di Jogja yang dilakukan oleh Iip, sebanyak 97% mahasiswi sudah tidak perawan lagi
Sementara meninjau berbagai fenomena yang terjadi di Indonesia, agaknya masih timbul pro kontra di
masyarakat, lantaran adanya anggapan bahwa membicarakan seks adalah hal yang tabu dan pendidikan seks
akan mendorong remaja untuk berhubungan seks. Sebagian besar masyarakat masih berpandangan
stereotype dengan pendidikan seks seolah sebagai suatu hal yang vulgar.
Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang
adalah hubungan seks. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara
biologis. Seksualitas menyangkut beberapa hal antara lain dimensi biologis, yaitu berkaitan dengan organ
reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan; dimensi psikologis, seksualitas berkaitan dengan
identitas peran jenis, perasaan terhadap seksualitas dan bagaimana menjalankan fungsinya sebagai makhluk
seksual; dimensi sosial, berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar manusia serta
bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan
perilaku seks; dan dimensi kultural, menunjukkan bahwa perilaku seks itu merupakan bagian dari budaya
yang ada di masyarakat
Berdasarkan kesepakatan internasional di Kairo 1994 (The Cairo Consensus) tentang kesehatan
reproduksi yang berhasil ditandatangani oleh 184 negara termasuk Indonesia, diputuskan tentang perlunya
pendidikan seks bagi para remaja. Dalam salah satu butir konsensus tersebut ditekankan tentang upaya untuk
mengusahakan dan merumuskan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi serta menyediakan informasi
yang komprehensif termasuk bagi para remaja.
Ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana
anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih
menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman
tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Faktor kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di
lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang
menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi
pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex
education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang
tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.
Berbicara mengenai ”sex education”, tidak hanya mengenai organ tubuh reproduksi saja, tetapi
banyak hal yang harus kita pelajari antara lain ekonomi, sosial budaya, bahkan politik. Banyaknya PSK
(Pekerja Seks Komersial) di mana-mana, hal ini disebabkan faktor ekonomi, sehingga mereka tidak lagi
bertanggung jawab terhadap organ reproduksinya dan tidak menyadari akan terjadinya penularan virus HIV
dan penyakit kelamin lainnya. Dengan belajar tentang sex education, diharapkan remaja dapat menjaga
organ-organ reproduksi pada tubuh mereka dan orang lain tidak boleh menyentuh organ reproduksinya
khususnya bagi remaja putri. Organ reproduksi remaja
adalah hak remaja dan menjadi tanggung jawab remaja itu sendiri untuk melindungi dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Masuk kurikulum
Tidak bisa dipungkiri apabila berbicara tentang seks di mana saja adalah topik yang seru dan
”heboh”. Bagaimana serunya kalau seks dijadikan topik yang dibahas tuntas di sekolah? ”Heboh”, penuh
kejutan tapi banyak juga nilai edukasinya. Saat ini seks bukan lagi merupakan hal yang tabu yang bikin kita
malu-malu untuk membahasnya. Mungkin kita baru menyadari betapa pentingnya pengetahuan tentang seks
karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan remaja dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang
pergaulan bebas, hal ini sebenarnya sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah.
Pergaulan bebas remaja ini bisa juga karena dipicu dengan semakin canggihnya kemajuan teknologi, juga
sekaligus dari faktor perekonomian global. Namun hanya menyalahkan itu semua juga bukanlah hal yang
tepat. Remaja pada masa puber (13 thn ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari
hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa
ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk
mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Ada beberapa pendapat yang bilang, ”sex education”
memang pantas dimasukkan dalam kurikulum di sekolah menengah, apalagi siswa pada ini adalah masa
pubertas. ”Sex education” sangat perlu sekali untuk mengantisipasi, mengetahui atau mencegah kegiatan seks
bebas dan mampu menghindari dampak-dampak negatif lainnya.
Berarti memang terbukti pada masa puber, banyak remaja yang melakukan sesuatu hanya untuk
menjawab rasa ingin tahu mereka atau hanya mengikuti trend, sehingga mereka melakukan hal-hal yang
belum pantas untuk dilakukan. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan akan muncul masalah baru yang
dapat merusak masa depan mereka. Apabila sudah ”kebablasan” bukan saja remajanya sendiri yang akan
kena batunya, namun orang tua juga tidak kuasa untuk menahan rasa malu. Pembekalan tentang seks ini
penting dan perlu sekali. Pengenalan atau pendidikan tentang seks, dapat dimulai dengan berbicara santai
atau diskusi langsung tentang kesehatan reproduksi. Dengan cara yang lebih akrab , mungkin siswapun tidak
perlu malu-malu lagi. Disamping itu juga dengan seringnya membuat sebuah seminar tentang seks dengan
mengundang pakar yang bisa menjelaskan lebih detil lagi. Misalnya dokter atau psikolog, yang cakap dan
paham dalam urusan gaya hidup remaja.
Ada beberapa sekolah yang sudah memberikan pelajaran tentang ”sex education” yang disisipkan ke
dalam pelajaran Biologi, Agama dan Bimbingan Konseling. Namun hanya dapat bekal dari sekolah tentu
tidak cukup. Komunikasi dari orang tua dan anak pun tidak kalah pentingnya. Sepertinya tidak hanya remaja
saja yang berhak mendapatkan pengetahuan tentang seks dan gaya hidup remaja saat ini. Sebelum remaja
yang dikasih pelajaran, orang tua pun mesti mendapatkan pengetahuan tentang gaya hidup remaja saat ini,
hal-hal apa saja yang sedang trend di kalangan remaja, jadi akan terjalin komunikasi yang terbuka antara
orang tua dan anak. Karena bukan tidak mungkin mereka yang tidak dekat atau jauh dari kontrol orang tualah
yang lebih sering terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Daftar Pustaka :
Diana Septi Purnama. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310878/pengabdian/sex- education-
high-school.pdf (Diakses pada 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah selama ini sex education sudah dipelajari oleh siswa?
2. apakah selama ini sex education yang ada sudah benar menurut kalian?
3. Hal apa yang baru kamu ketahui tentang sex education setelah pembahasan
ini?
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Sikap Jujur
Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.
A. Pendahuluan
Secara umum jujur merupakan kesesuaian antara perkataan dengan yang ada di dalam hati serta
dibuktikan dengan perbuatan. Jujur merupakan akhlak yang mulia dan terpuji namun untuk menjadi
orang jujur sangat sulit. Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal
penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran merupakan nilai-nilai yang memberi
pedoman bagi setiap orang dalam bertingkah laku. Maka, pemahaman dan pengalaman terhadap nilai-
nilai ini akan mempengaruhi sejauhmana orang berperilaku jujur. Kesalahan pemahaman dan
penanaman nilai-nilai kejujuran dalam konteks pendidikan dan pembelajaran dapat mendorong individu
berperilaku menyimpang dari nilai-nilai. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai
kejujuran agar peserta didik memiliki pedoman yang baik dalam bertingkah laku yang baik.
B. Definisi Jujur
Rusyan (2006) mengemukakan bahwa jujur dalam bahasa arab merupakan terjemahan dari kata
siddiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan
sesuai dengan kebenaran. Menurut Arifin (2008) mengemukakan bahwa kejujuran adalah mengatakan
sesuatu dengan sebenar- benarnya. Definisi yang lain dari kejujuran ialah berkata atau berbuat sesuatu
dengan sebenar-benarnya, tidak ada unsur kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran
adakalanya dalam hal ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan. Kejujuran menurut kamus besar
bahasa indonesia berdasar dari kata jujur yang mendapat imbuhan ke-an yang artinya lurus hati, tidak
berbohong, tidak curang, tulus atau ikhlas. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sikap jujur adalah orang yang dapat dipercaya antara perkataan dan perbuatannya
sesuai dengan apa yang dibicarakan, tanpa ada kebohongan atau manipulasi didalamnya.
Daftar Pustaka
A.tabrani Rusyan (2006). Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Intimedia Cipta Nusantara. Muhammad
Arifin Bin Badri (2008). Sifat Perniagaan Nabi. Bogor: Pustaka Darul Ilmi.
Iman Abdul Mukmin Sa’Aduddin (2006). Meneladani Akhlak Nabi Membangun
Kepribadian Muslim. Bandung: Rosda Karya.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Petunjuk:
1. Tuliskan nama kelompokmu
2. Diskusikan masing-masing gambar dibawah ini sesuai dengan kelompokmu
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan dibawah ini di kertas karton
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 Kelompok 4
1. Buatlah yel-yel yang menarik dan memiliki makna untuk tidak melakukan tindakan sesuai dengan
gambar yang kelompokmu diskusikan! (dipraktikan saat presentasi)
2. Apa ketidakjujuran yang dialami dalam gambar tersebut? Jelaskan!
3. Coba kamu identifikasikan penyebab apa yang mendorong seseorang menjadi tidak jujur sesuai
dengan gambar tersebut!
4. Sebutkan akibat-akibat yang didapatkan dari tidak jujur sesuai dengan gambar tersebut!
5. Bagaimana perasaanmu ketika melihat ilustrasi gambar tersebut?
6. Menurutmu, bagaimana agar bisa menghindari perilaku yang ada digambar tersebut?
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran tidak ada unsur kebohongan atau manipulasi
didalamnya, merupakan definisi?
a. Kebaikan c. Jujur
b. Nasionalisme d. Mandiri
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Sikap Jujur
1.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR KUIS
Petunjuk Kegiatan :
1. Bentuklah kelompok per barisan tempat duduknya sehingga terbentuk 4 kelompok
2. Tiap kelompok diminta maju ke depan kelas untuk memainkan permainan secara bergantian,
kelompok yang sedang tidak maju diminta untuk mengamati dengan seksama apa yang terjadi pada
saat proses permainan.
3. Sementara kelompok yang sedang mendapat giliran untuk ikut permainan berbaris secara horizontal
di depan kelas.
4. Semua anggota kelompoknya menghadap ke satu arah sambil menutup mata kecuali satu orang
diurutan pertama.
5. Satu orang yang di urutan pertama diberikan satu pesan (kata-kata yang tertulis di kertas) oleh guru
BK dan harus memperagakan kata-kata tersebut melalui gerakan tubuh ke teman di belakangnya.
6. Begitu seterusnya hingga temannya pada giliran terakhir menyebutkan rangkaian kata apa yang
sesuai dengan gerakan tubuh yang diperagakan temannya.
7. Setelah selesai setiap anggota dapat mendiskusikan apa yang membuat tebakan temannya benar dan
apa yang membuat tebakan temannya salah
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
NOMOPHOBIA
Oleh : Kania Yunita, S.Pd.
A. Pendahuluan
Di era globalisasi saat kini teknologi berkembang pesat terkhususnya teknologi bidang
komunikasi maupun informasi. Sehingga tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan
manusia. Pada saat ini pengguna smartphone di seluruh lapisan masyarakat dan segala usia. Hal ini
merupakan tren di masa kini. Tren tersebut dapat dilihat dari semua orang mempunyai telepon genggam,
bahkan memiliki lebih dari satu. Telepon genggam telah membuat perubahan dari alat komunikasi
sederhana menjadi perangkat komunikasi yang canggih yang sering disebut dengan smartphone. Hal ini
menjadikan telepon genggam sebagai barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat apalagi di
kalangan anak muda. Smartphone memfasilitasi individu dalam proses melakukan komunikasi dan
memberikan tingkat mobilitas yang memungkinkan pengguna smartphone dapat dihubungi setiap saat.
Hal ini salah satunya disebabkan dampak penggunaan kecanggihan teknologi smartphone yang
membuat semua hal serba mudah.
B. Definisi
Penggunaan telepon genggam yang terus menerus atau berlebihan jika dibiarkan maka akan
menimbulkan kecanduan telepon genggam (mobile phone addict) didefinisikan sebagai perilaku
keterikatan terhadap telepon genggam yang disertai dengan kurangnya kontrol dan memiliki dampak
negatif bagi individu. Penelitian di Inggris menunjukan bahwa orang dengan mobile phone addict
memiliki istilah lain yaitu nomophobia. Istilah ini diciptakan oleh YouGov di bawah Lembaga UK post
office yang merupakan sebuah organisasi riset di Inggris (Prasetyo, 2017).
Kata nomophobia merupakan singkatan dari No Mobile Phone Phobia. Ini pertama kali
teridentifikasi pada tahun 2008 oleh peneliti dari Inggris. Seiring dengan kemajuan teknologi, fenomena
nomophobia pun semakin sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan anak
muda.
Elia (2017) menjelaskan bahwa nomophobia merupakan rasa takut akan kehilangan ponsel dan
merasa tidak bisa jauh dari ponselnya. Perasaan tersebut merupakan sindrom ketakutan berlebihan dan
perasaan cemas yang timbul bila tidak berada di dekat ponsel.
Penelitian King dan Anna menjelaskan bahwa nomophobia mengarah pada perilaku menyimpang
di dunia modern. Nomophobia adalah jenis fobia yang ditandai ketakutan berlebihan jika seseorang
kehilangan ponselnya. Orang yang menderita nomophobia selalu hidup dalam kekhawatiran dan selalu
merasa cemas dalam meletakan ponselnya sehingga selalu membawa pergi kemanapun.
Penelitian terbaru yang dilakukan King, Valenca, Silva, Sancassiani, Machado, & Nardi pada
tahun 2004 mendefinisikan nomophobia merupakan ketakutan di era modern yang muncul Ketika tidak
mampu untuk berkomunikasi melalui ponsel atau internet. Nomophobia adalah fobia situasional yang
berhubungan dengan agoraphobia dan termasuk menjadi sakit dan tidak menerima bantuan segera.
Sehinga dapat disimpulkan dari berbagai pendapat yang ada bahwa nomophobia merupakan
perasaan takut dan cemas yang berlebihan ketika tidak berada di dekat ponselnya sehingga selalu
tergantung dengan ponselnya dan membawanya kemanapun.
D. Karakteristik Nomophobia
Menurut Balgazzi dan Del Puente (Rahayunigrum & Sary, 2019) :
1. Menggunakan secara teratur telepon genggam dan menghabiskan banyak waktu untuk memainkan
telepon genggam, memiliki satu atau lebih telepon genggam, dan selalu membawa charger
kemanapun
2. Merasa cemas dan gugup memikirkan kehilangan atau ketika telepon genggam tidak berada di
dekatnya atau tidak dapat digunakan karena kurangnya jaringan, baterai telepon genggam akan
habis, dan mencoba untuk menghindari sebanyak mungkin tempat dan situasi di mana penggunaan
telepon genggam dilarang (seperti bioskop dan bandara)
3. Melihat layar telepon genggam untuk melihat atau memastikan apakah pesan atau panggilan telah
diterima
4. Menjaga telepon genggam selalu diaktifkan (24 jam sehari), tidur dengan telepon genggam di
tempat tidur
5. Melakukan sedikit tatap muka dan interaksi sosial dengan manusia yang akan menyebabkan
kecemasan dan stress sehingga lebih memilih untuk melakukan komunikasi dengan telepon
genggam
6. Menghabiskan uang hanya untuk penggunaan telepon genggam
G. Dampak Nomophobia
Nomophobia memiliki dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Salah satu dampaknya adalah
berdampak pada Kesehatan. Menurut Joshi (2019) dampak kesehatan yang terjadi ketika seseorang
terlalu sering menggunakan telepon genggam yaitu :
1. Resiko kanker tinggi
2. Lebih rendah jumlah sperma (bagi laki-laki)
3. Carpal tunnel syndrome, kondisi tangan yang sakit/nyeri akibat syaraf terjepit di pergelangan
tangan
4. Resiko tinggi dalam kecelakaan
5. Text neck dan sekitarnya seperti bahu/sakit kepala yang disebabkan oleh postur tubuh yang tegang
saat melihat ke bawah pada layar ponsel dan mengetik untuk waktu yang lama
Selain itu, beberapa dampak atau efek psikologis yang ditimbulkan dari
nomophobia yaitu :
1. Tidak fokus dalam percakapan dan interaksi sosial yang sedang berlangsung di dunia nyata
2. Sering berhalusinasi akan adanya notifikasi jejaring sosial di telepon genggam yang mengakibatkan
seringkali mengecek telepon genggam/smartphone
3. Menjadi kurang memperhatikan lingkungan sekitar karena lebih memperhatikan smartphone
sehingga membuat kurangnya rasa peduli pada lingkungan sekitar (apatis dan antisosial)
Nomophobia adalah efek dari perubahan zaman dan kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi.
Kontrol diri yang kurang baik akan membuat kita mengalami nomophobia. Oleh karena itu, kita perlu
cermat dan cerdas dalam mengikuti perkembangan teknologi dan tren terkini. Sejatinya komunikasi
yang paling ideal adalah komunikas tatap muka secara langsung. Salah satu hal yang mempengaruhi
nomophobia adalah kurangnya keterampilan dalam bersosial atau berkomunikasi di lingkungan sosial.
Kita perlu mengenali berbagai macam bentuk komunikasi dan mengenali dampak baik dan buruknya.
Game pesan berantai merupakan permainan untuk mengenalkan salah satu bentuk komunikasi dan
unsur-unsur komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak selalu harus
menggunakan handphone bahkan banyak game komunikasi lainnya yang membuat kita sadar bahwa
berkomunikasi secara langsung lebih menyenangkan dan bermanfaat dibandingkan hanya lewat media
saja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut
Merpaung (2011) komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan media dan cara yang dipahami oleh kedua belah pihak sehingga
keduanya saling memiliki kesamaan arti lewar transmisi pesan secara simbolik (Habsari, 2005).
Komponen dasar dalam komunikasi (Habsari, 2005) yaitu :
1. Komunikator : orang atau sekolompok orang yang menyampaikan pesan atau informasi
2. Komunikan : orang yang menerima pesan atau informasi
3. Esensi (pesan) : inti informasi yang diterima
4. Interaksi : hubungan timbal balik antara pembicara dengan audiens
5. Media : sarana yang digunakan dalam komunikasi sehingga dapat berlangung secara efektif
6. Pemahaman bersama : kesepahaman pesan dan tujuan komunikasi
7. Proses komunikasi : serangkaian kegiatan timbal balik antara komunikator dengan komunikan
melalui siklus komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Habsari, S. (2005). Bimbingan dan Konseling SMA untuk Kelas XI. Jakarta: PT Grasindo.
Muyana, S., & Widyastuti, D. A. (2017). Nomophobia (No-Mobile Phone Phobia) Penyakit Remaja Masa
Kini. BK Universitas Ahmad Dahlan.
Prasetyo, M. D. (2017). Hubungan antara Nomophobia dan Prososial pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Rahayunigrum, D. C., & Sary, A. N. (2019). Studi Tingkat Kecemasan Remaja Terhadap No- Mobile Phone
(Nomophobia). Jurnal Keperawatan BSI Vol. VII .
Ramaita, Armaita, & Vandelis, P. (2019). Hubungan Ketergantungan Smartphone dengan Kecemasan
(Nomophobia). Jurnal Kesehatan .
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa arti nomophobia ?
a. Perasaan takut dan cemas Ketika tidak berada di dekat handphone nya
b. Perasaan cemas jika menyampaikan pendapat atau perasaan
c. Kekhawatiran dalam berkomunikasi di dunia nyata
d. Menilai bahwa media sosial lebih menyenangkan dibandingkan dunia nyata
2. Menurutmu, apa yang menyebabkan remaja dapat rentan terkena nomophobia ?
a. Ingin memiliki keterampilan komunikasi
b. Cenderung ingin selalu berinteraksi
c. Tidak bisa mengontrol diri
d. Ingin selalu mengikuti perkembangan zaman
3. Di bawah ini merupakan karakteristik seseorang yang memiliki nomophobia
kecuali…
a. Menghabiskan banyak waktu untuk bermain hp
b. Selalu membawa hp kemanapun beserta chargerannya
c. Lebih memilih bermain hp dibandingkan mengobrol dengan orang di sekitarnya
d. Merasa cemas jika ingin meminta tolong
4. Apa dampak atau efek dari nomophobia ?
a. Gangguan pernapasan
b. Berkurangnya rasa peduli terhadap lingkungan sekitar (apatis)
c. Seringkali tidak nafsu makan
d. Stress berat / depresi
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang nomophobia
1.
Setelah menerima materi layanan BK tentang nomophibia, timbul
2. kesadaran saya untuk dapat mengontrol diri dalam
menggunakan handphone
Setelah menerima materi layanan BK tentang nomophobia saya
3. menyadari bahwa penggunaan handphone yang berlebihan berdampak
buruk
Materi layanan BK tentang nomophobia, menyadarkan
4. saya untuk menyeimbangkan antara berkomunikasi tatap langsung dan
melalui media
Materi layanan BK tenatng nomophobia menyadarkan
5. saya untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitar di dunia nyata
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Tak Ada Alasan Untuk 2. Tahap Inti : 30 Menit
Rendah Diri - Menayangkan materi berupa PPT dan
Sasaran : Kelas 10
video (Terlampir).
- Membagi peserta didik menjadi 8
C. Materi, Metode Media
kelompok
Materi : Rendah Diri (Terlampir)
Metode : Ceramah dan Jigsaw Media : - Memberikan dan menjelaskan
LCD, Laptop dan Speaker Video 1 : penugasan (Terlampir).
shorturl.at/pxFOQ - Memantau peserta didik dalam
melakukan diskusi kelompok.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
E. Tujuan Kegiatan merencanakan tindak lanjut.
Umum : mempelajari perasaan rendah diri - Membagikan lembar evaluasi hasil
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
rendah diri dan penyebabnya timbul
2. Peserta didik dapat mengenal ciri-ciri orang
yang merasa rendah diri
3. Peserta didik dapat menunjukkan cara
mengatasi perasaan rendah diri
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Tak Ada Alasan Untuk 2. Tahap Inti : 30 Menit
Rendah Diri - Meminta peserta didik membentuk
Sasaran : Kelas 10
kelompok yang terdiri dari 4 orang
- Setiap anggota kelompok berasal dari
C. Materi, Metode Media
kelompok yang memiliki tema berbeda.
Materi : Rendah Diri (Terlampir)
Metode : Ceramah dan Jigsaw Media : - Tiap anggota kelompok dapat
LCD, Laptop dan Speaker menjelaskan hasil diskusi yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
D. Alokasi Waktu - Memantau peserta didik dalam
1 x 45 Menit melakukan diskusi kelompok.
- Memberikan paparan materi dan
E. Tujuan Kegiatan penguatan mengenai hasil diskusi
Umum : mempelajari penyebab dan ciri- ciri orang
yang merasa rendah diri serta dapat mengatasinya 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
Khusus : merencanakan tindak lanjut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian - Membagikan lembar evaluasi hasil
rendah diri dan penyebabnya timbul
2. Peserta didik dapat mengenal ciri-ciri orang
yang merasa rendah diri
3. Peserta didik dapat menunjukkan cara
mengatasi perasaan rendah diri
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar Pustaka :
Mulyatiningsih, Rudi dkk.2004.Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia
Sujanto, Agus.2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Bumi Aksara
LAMPIRAN 2. LEMBAR PENUGASAN
DISKUSI KELOMPOK
PERTEMUAN PERTAMA
Petunjuk :
1. Bagi anggota kelas menjadi 8 kelompok. Masing-masing kelompok melakukan diskusi dengan tema :
Kelompok 1 dan kelompok 5 : Pengertian rendah diri
Kelompok 2 dan kelompok 6 : Penyebab timbulnya rasa rendah diri Kelompok 3 dan
Kelompok 7 : Ciri – ciri individu yang memiliki rasa rendah diri Kelompok 4 dan kelompok
8 : Cara mengatasi rasa rendah diri
2. Setiap kelompok mendiskusikan mengenai tema yang mereka dapatkan, dan mencatat hasil diskusinya
untuk digunakan pada pertemuan selanjutnya.
PERTEMUAN KEDUA
Petunjuk :
1. Setelah selesai melakukan diskusi kelompok pada pertemuan pertama,
2. setiap peserta didik kembali membentuk kelompok baru yang beranggotakan 4 orang dengan materi
diskusi sebelumnya yang berbeda.
3. Di kelompok baru, setiap anggota saling membagikan hasil diskusi di kelompok sebelumnya. Sehingga
setiap peserta didik sudah mendapatkan keempat materi yang berbeda tersebut.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Hal dibawah ini yang bukan merupakan kemungkinan penyebab munculnya rasa
rendah diri ialah…..
a. Mendapatkan nilai pelajaran yang kecil
b. Memiliki uang saku yang lebih banyak dari teman-teman yang lain
c. Memiliki cacat tubuh
d. Mendapat kritikan dari banyak orang atas penampilan pentasnya
2. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa rendah diri ialah …..
a. Bergaul dengan sesama teman yang pemalu
b. Menyembunyikan kelebihan diri dan membiarkan hanya diri sendiri yang mengetahuinya
c. Menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing serta
tidak ada manusia yang sempurna
d. Berusaha untuk menyerupai sosok yang dianggap sempurna
3. Mengalami kesulitan berkomunikasi bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya
perasaan rendah diri yang bersifat ……
a. Informal c. Eksformal
b. Internal d. Eksternal
4. Dibawah ini yang merupakan contoh dari sikap rendah diri ialah …..
a. Tidak mengikuti ekskul tetentu karena merasa tidak berminat
b. Tidak membeli barang tertentu karena merasa tidak punya cukup uang
c. Tidak mau bergaul dengan orang lain karena merasa bisa melakukan apapun sendiri
d. Tidak pernah mengikuti kompetisi apapun karena merasa tidak akan pernah menang
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Tak ada
1. alasan untuk rendah diri
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tak ada alasan untuk
2. rendah diri, timbul kesadaran saya akan tidak perlunya merasa rendah
diri dalam hal apapun
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tak ada alasan untuk
3. rendah diri saya menyadari bahwa saya tidak perlu merasa rendah diri
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Pepatah mengatakan, "Banyak jalan menuju Roma." Maknanya, banyak cara untuk meraih suatu tujuan. Hal
itu juga berlaku dalam persoalan taubat nasuha.
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang cukup panjang. Isinya menceritakan kisah seorang
pembunuh berdarah dingin. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Di antara (umat) sebelum kalian, terdapat
seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang."
Suatu ketika, terbersit di hati pria tersebut akan azab Sang Pencipta. Dia berpikir, alangkah baiknya bila dia
memohon ampunan-Nya sebelum ajal tiba. Namun, apakah taubat orang yang telah membunuh puluhan
nyawa tak bersalah akan diterima
Pertanyaan itu sungguh-sungguh membebaninya. "Dia kemudian menanyakan kepada orang-orang tentang
siapa (di antara mereka) yang paling berilmu. Kemudian, dia diarahkan kepada seorang rahib. Dia pun
mendatangi (rumah) rahib itu, untuk kemudian bertanya kepadanya. Dia telah membunuh 99 orang, apakah
masih terbuka (pintu) taubat baginya
Rahib itu pun menjawab, 'Tidak ada." Seketika, pria itu membunuh rahib tersebut, sehingga genap jumlah
korbannya seratus orang," sabda Nabi SAW.
Kisahnya tidak berhenti sampai di situ. Sang pembunuh lantas menemui tokoh lain. Kali ini, dia diterima
serorang alim ulama. Setelah menceritakan keadaannya, dia pun bertanya, apakah masih tersedia taubat
baginya
"Orang alim itu menjawab, 'Ya. Siapa pula yang menghalang-halangi untuk bertaubat!
Pergilah dari kota ini dan (bergegaslah menuju) kota itu. Karena di sana ada kaum yang taat beribadah
kepada Allah. Beribadahlah bersama mereka, jangan kembali ke negerimu. Sebab, negerimu itu telah
menjadi negeri yang buruk," Nabi SAW melanjutkan sabdanya. Atas saran orang alim itu, sang pembunuh
segera hijrah dari negeri asalnya. Pria yang telah menewaskan seratus nyawa itu ingin memulai babak baru
kehidupan, di negeri tujuan yang berisi banyak orang salih.
Kisahnya diceritakan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana riwayat Imam Muslim. Rasulullah
SAW menuturkan, "Dia (sang pembunuh 100 jiwa) pun berangkat. Saat tiba di persimpangan jalan, ajal
datang menjemputnya. Lalu (datanglah) Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab; (keduanya)
memperebutkannya.
Malaikat Rahmat berkata, 'Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah.'
Sementara, Malaikat Azab berkata, 'Dia belum melakukan satu kebaikan pun.'
Akhirnya, turun sesosok malaikat yang berwujud manusia. Kemudian, keduanya (Malaikat Rahmat dan
Malaikat Azab) sepakat untuk menjadikannya penengah. Dia berkata,
'Ukurlah jarak di antara tanah (tempat kematian sang pembunuh). Lalu perhatikan, ke arah mana dia lebih
dekat. Maka berarti dia termasuk penghuni tempat itu.'
Masing-masing pun mengukurnya. Ternyata, pria tersebut lebih dekat ke arah (negeri) yang hendak dia tuju.
Maka Malaikat Rahmat kemudian menemani jiwanya."
Menurut Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya, Shahihul Qashash an-Nabawy, kisah tersebut membuka
pintu harapan bagi siapapun orang beriman yang hendak meraih ampunan Allah SWT.
Ingat kembali surah az-Zumar ayat ke-53. Artinya, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'"
Allah melarang kita untuk berputus asa dan meyakinkan kita betapa ampunan-Nya amat luas. Lihatlah, pria
yang telah membunuh seratus nyawa. Atas izin Allah SWT, langkah kakinya digerakkan dalam hijrah
menuju kehidupan yang lebih islami. Walaupun dia sudah meninggal sebelum mencapai negeri tujuan,
ternyata taubatnya sudah diterima Allah SWT.
Demikian pula. Menurut Syekh Umar Sulaiman, dari kisah ini dapatlah dipetik suatu hikmah. Betapa rahib
yang menjadi korban ke-100 merupakan orang yang pandai beribadah, tetapi belum tentu berilmu. Kata-
katanya yang menghakimi--bahwa taubat sang pembunuh tidak mungkin diterima--terbukti keliru.
Rahib tersebut kurang bijak bila dibandingkan dengan ulama yang menasihati sang pembunuh agar hijrah
dari negeri asalnya. Ulama tersebut menilai, siapapun hamba Allah berkesempatan mendapatkan naungan
dan ampunan-Nya. Dengan begitu, terbukalah jalan menuju pintu taubat; tertutuplah celah kembali kepada
kemaksiatan.
Daftar Pustaka
Hazanul Rizqa. (2020). Kisah Pembunuh 1000 Jiwa. Republika.co.id.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- digest/19/03/04/pnumz3458-kisah-taubat-
pembunuh-100-jiwa-2habis- ViewOnlyFromCMS (diakses pada 20 April 2020)
TUJUH CARA MENGENDALIKAN DOSA
Oleh Andi Nur Aminah
Sebagai manusia kita tidak luput dari khilaf dan dosa. Namun, sebagai Muslim kita harus berusaha
menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat menjerumuskan kita dalam perbuatan dosa. Karena, jika
tidak berhati-hati maka jiwa kita bisa lemah dan akhirnya semakin jauh dari Allah SWT.
Untuk itu, perlu adanya kontrol diri agar terhindar dari perbuatan dosa. Dilansir Muslim Village, terdapat
tujuh cara mengendalikan diri agar terhindar dari perbuatan dosa. Apa saja Berikut ini ulasannya.
1. Kenali musuh
Strategi yang terpenting dalam sebuah peperangan adalah dengan cara mengenali musuh.
Semakin banyak mengetahui tentang musuh maka semakin mudah menghadapinya dalam pertempuran.
Demikian juga dengan hidup di dunia. hidup di dunia sejatinya adalah pertempuran melawan godaan
setan yang selalu menyesatkan manusia. Untuk itu, kita perlu mempelajari tentang berbagai cara dan
taktik setan dalam menyesatkan manusia.
5. Ketahui konsekuensinya
Dosa adalah dinding yang memisahkan kita dari Allah SWT. Dosa bisa memperbudak dan
menghancurkan hidup kita. Banyak orang yang mengalami kehancuran karena mengejar hal-hal yang
dilarang oleh Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kita dengan tubuh dan
pikiran yang sehat.
6. Isi pikiran dengan mengingat Allah SWT
Berfikir tentang sesuatu bisa membuat hal itu menjadi kenyataan. maka hindarilah berfikir
tentang hal-hal yang dapat menimbulkan godaan jahat dalam pikiran. Isi pikiran dengan mengingat
Allah SWT.
Daftar Pustaka
Andi Nur Aminah. (2015). Tujuh Cara Mengendalikan Dosa.
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- nusantara/15/12/15/nzejz8384-ini-
tujuh-cara-mengendalikan-dosa (diakses pada 20 April 2020)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah setiap pendosa berhak bertaubat Sebutkan alasannya!
2. Sebagai manusia, apa yang harus kita lakukan ketika kembali terjerumus pada perbuatan salah
dan dosa
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. ‘Terlambat ( )’
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Dalam satu hari terdiri dari 24 jam, saya yakin semua orang mengetahui hal tersebut namun mungkin tidak
setiap orang memahami pembagian waktu dalam 24 jam tersebut. Seberapa lama kita harus bekerja dan
belajar dalam satu hari Seberapa lama pulakah
kita harus terjun ke masyarakat dan berkumpul dengan sahabat untuk bersosialisasi dan tentunya seberapa
banyakkah kita boleh menyisihkan waktu untuk diri kita sendiri
Mungkin kamu tentunya pernah menjumpai orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
belajar atau bekerja, mungkin juga anda menjumpai orang-orang yang sering menghabiskan waktunya
bersama teman, sahabat atau orang- orang disekitarnya, dan juga anda mungkin pernah menjumpai sedikit
dari mereka yang sibuk dengan dunianya sendiri pun mereka sedikit atau bahkan tidak berinteraksi dengan
orang lain seperti sahabat atau kekasih. Keberagaman tersebut dikarnakan setiap orang memiliki pengaturan
waktunya masing-masing menggunakan skala pioritas nya sendiri
Selama pengaturan waktu yang kamu buat memiliki keseimbangan dan memenuhi setiap aspek kebutuhan
tentunya kamu tidak akan memiliki masalah, namun terkadang orang melupakan salah satu aspek penting
dalam hidup yang seharusnya dilakukan dalam 24 jam yang kita miliki. Apa saja aspek-aspek tersebut
dijelaskan pada gaya hidup di Australia yang dikemukakan oleh Robert Owen yaitu sebagai berikut
“8 jam bekerja, 8 jam rekreasi, dan 8 jam istirahat”
Awal mula dikampanyekan mengenai hal ini dikarnakan untuk mengurangi jamkerja buruh pada saat itu,
namun dari hal tersebut kita harus memahami bahwa di setiap 24 jam yang kita miliki kita harus
menyisihkan waktu untuk karier, bersosialisasi dan untuk kepentingan dan kebutuhan pribadi diri kita
sendiri. Berdasarkan hal tersebut penting bagi kita mengatur waktu yang kita miliki untuk ketiga hal tersebut,
terutama dalam mengatur waktu untuk kita sendiri seperti menjalankan hobi atau berekreasi.
Berikut ada beberapa manfaat Bersantai dan Rekreasi, Bersantai dan rekreasi merupakan salah satu
kebutuhan fundamental manusia, melalui rekreasi orang dapat menjumpai, mengalami, dan menikmati
kebahagiaan hidup. Terdapat beberapa manfaat dari rekreasi (Haryono dalam Muhammad Tahir (2005),
yaitu;
1. Rekreasi dan kesehatan
Rekreasi dapat menambah dan memelihara kesegaran dan kesehatan jasmani setiap individu.
Bahkan beberapa bentuk kegiatan rekreasi tertentu dapat menambah stabilitas perkembangan fisik yang
bersifat kreatif.
2. Rekreasi dan kesehatan mental
Rekreasi dapat membina sikap hidup sehat dan membahagiakan; rekreasi juga dapat
menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk menyalurkan tenaga fisik dan daya pikiran yang kurang
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
rekreasi khususnya musik, kesenian, dan pekerjaan tangan tepat sekali untuk memperbaiki atau merehab
harga diri seseorang.
3. Rekreasi dan character building
Rekreasi dapat mengembangkan sifat-sifat manusia, dan sangat mempengaruhi perkembangan
kehidupan seseorang. untuk dapat menyatakan dan mewujudkan cita-cita sportmanship, membina kerja
sama dan menghargai hak-hak orang lain.
4. Rekreasi dan pencegahan kriminalitas
Rekreasi dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kejahatan serta kenakalan anakanak atau
remaja. Dalam hal ini rekreasi bukan merupakan usaha untuk menghilangkan kejadian-kejadian tersebut
tetapi berguna untuk menyalurkan ambisi dan kehausan akan aktivitas anak-anak dan remaja ke arah
yang lebih berguna.
5. Rekreasi dan moral
Manusia membutuhkan inspirasi. Pada saat orang merasakan dirinya kurang tenang, kurang
percaya diri, menghadapi banyak tekanan hidup, maka melalui rekreasi dapat menimbulkan semangat
hidup kembali.
Daftar Pustaka
Anonim. 2019. AWAL MULA PENERAPAN JAM KERJA 8 JAM SEHARI. jpayroll.com.
http://www.jpayroll.com/blog/2019/09/06/awal-mula-penerapan-jam-kerja-8-jam- sehari/. (Diakses
pada 29 Mei 2020)
Dinata, A., & Sa’adatus Salasiah, F. A. PREFERENSI TEMPAT BERSANTAI DAN REKREASI BAGI
MASYARAKAT KOTA PEKANBARU, INDONESIA.
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Tuliskan berbagai kegiatan yang menurut mu merupakan hal yang termasuk dalam
kebutuhan pribadi?
2. Tuliskan berbagai kegiatan yang menurut mu merupakan hal yang termasuk dalam
kebutuhan sosial?
3. Tuliskan berbagai kegiatan yang menurut mu merupakan hal yang termasuk dalam
kebutuhan karir atau Belajar?
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Wakatu Untuk Ku
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Daftar pustaka
Bruno, Frank J. (1997). Conquer Loneliness (Menaklukan Kesepian). New York : arrangement with
Macmillan General Reference A Simon & Schuster Macmillan, Inc.
Christina, V. (2011). Dampak psikologis remaja korban bullying (Doctoral dissertation, Prodi Psikologi
Unika Soegijapranata).
Garvin, G. (2018). Hubungan Kecerdasan Sosial Dengan Kesepian Pada Remaja. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, dan Seni, 1(2), 93-99.
Hakim, S. N., & Raj, A. A. (2017). Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja. Prosiding
Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 1.
Hasmayni, B. (2015). Dampak Psikologi Dating Violence Remaja Di Sma Tugama Medan. JURNAL
DIVERSITA, 1(1).
Nasution, Shafira. (2008). Kesepian Pada Remaja yang Putus Pacaran. Medan : Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Sarastyo, J. J. D. (2019). Hubungan Antara Kesepian Dengan Kecanduan Smartphone Pada Remaja
(Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama :
No. Absen :
Langkah 1. Tuliskan rasa kesepian yang kamu rasakan saat ini atau yang pernah kamu rasakan secara detail
Langkah 2. Tentukan rasa kesepian yang kamu tuliskan termasuk ke dalam jenis kesiapan apa
Langkah 4. Tuliskan solusi yang mungkin anda lakukan untuk menaklukan rasa kesepian tersebut
Langkah 5. Jika kamu masih ragu atas solusi yang kamu miliki, jawablah 2 pertanyaan berikut Dengan siapa
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berdasarkan waktu jenis kesepian terbagi menjadi … Jenis?
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
4. Tidak memiliki teman untuk bertukar pikiran merupakan kondisi kesepian jenis?
a. Behavioral
b. Kognitif
c. Emosi
d. Psikologis
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Menaklukan
1.
Kesepian
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Sikap – sikap penting yang perlu dikembangkan dalam bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan
hidup antara lain :
1. Tahan Banting (hardiness)
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tahan banting tidak terlalu menderita akibat negatif
yang berasal dari kesulitan. Orang – orang yang tahan banting cenderung tidak terlalu menderita, dan
kalaupun menderita tidak terlalu lama. Sifat tahan banting merupakan peramal kesehatan dan kualitas
kehidupan secara keseluruhan. Penelitian lain melaporkan bahwa sifat tahan banting dapat dibangun,
ditingkatkan dan dipacu, misal dengan diberi latihan berupa tugas – tugas
dan tanggung jawab tertentu.
2. Keuletan
Orang yang pernah didera berbagai penderitaan / kesulitan hidup dan mampu memecahkannya,
dapat tumbuh menjadi orang – orang ulet. Mereka terbukti memiliki karakteristik sebagai perencana –
perencana, mampu menyelesaikan masalah dan bisa memanfaatkan peluang.
Keuletan adalah kemampuan yang dapat dipelajari (dibentuk). Orang – orang yang semasa
Kita semua dilahirkan dengan
sejumlah keuletan.
kanak – kanaknya sudah pernah menghadapi dan mengatasi kesulitan, atau menjadi lebih ulet dan
kehidupannya lebih baik, dibandingkan mereka yang semasa kanak – kanaknya hidup lebih enak.
3. Efektivitas Diri
Keyakinan bahwa Anda mengusai kehidupan dan kemampuan Anda untuk menghadapi
tantangan yang muncul disebut efektivitas diri. Penelitian Albert Bandura, menunjukkan bahwa orang
yang memiliki rasa efektifitas diri, bisa bangkit kembali dari kegagalan. dia berfokus pada bagaimana
menghadapi sesuatu, bukannya mencemaskan apa jadinya nanti jika salah bertindak.
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara-cara yang tepat untuk bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan hidup!
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Cerdas bermedia sosial dan 2. Tahap Inti : 35 Menit
penggunaan gadget - Mereview pertemuan pertama.
Sasaran : Kelas 10 dan 11 - Membagi peserta didik menjadi 8
kelompok untuk bermain games.
C. Materi, Metode Media - Menjelaskan langkah - langkah games
Materi : Menggunakan Gadget tebak aplikasi (terlampir)
Dengan Tepat (Terlampir) - Peserta didik menyimpulkan hasil
Metode : Games dan Diskusi Media kegiatan dari pertemuan sebelumnya dan
: ATK, HVS dan Karton sekarang
Khusus :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi
dampak dan hal yang kurang tepat dalam
penggunaan internet & gadget
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi hal
yang perlu diperhatikan dan mampu mencari
manfaat positif dari internet dan gadget.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
D. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan gadget dan internet yang bijak
1. Kebutuhan
Kita perlu menentukan apa saja hak yang kita miliki dalam penggunaan gadget dan internet.
Hal ini juga disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga selama penggunaan menjadi terarah dan tidak
berlebihan atau kesalahan yang memberikan risiko.
2. Tanggung jawab
Pada dunia maya, manusia juga memiliki tanggung jawab yang perlu dilakukan baik untuk
kepentingan pribadi atau orang lain. Kita perlu bertanggung jawab terhadap konten yang kita cari
dan lihat, apakah memberikan dampak atau risiko yang buruk atau tidak. Memperhatikan juga
penggunaan media sosial mengenai hal apa saja yang perlu kita share dari diri kita yang bisa kita
tanggung jawabkan. Bertanggung jawab juga atas komunikasi kita dengan orang lain menggunakan
gadget dan tetap memperhatikan nilai dan moral.
3. Risiko
Kita perlu memperhatikan apakah yang kita share melalui gadget kita dapat memberikan risiko bagi
kehidupan kita dan orang lain, seperti menyebarkan konten atau komentar negatif, memberikan atau
mencantumkan data pribadi pada media sosial, mengakses konten negatif.
Daftar Pustaka :
Tim ITC Watch. (2019). Pakai Internet Secara Sehat dan Cerdas di Sekolah (Buku Aktivitas Siswa). Smart
Online School. Jakarta.
Tim ITC Watch. (2019). Mengaplikasikan Penggunaan Internet Sehat dan Cerdas di Sekolah (Panduan Bagi
Guru dan Orangtua). Smart Online School. Jakarta.
LAMPIRAN 2. MIND MAPPING DISKUSI BERKELOMPOK (PERTEMUSN PERTAMA)
TANGGUNG
JAWAB
KEBUTUHAN
RISIKO
YOUTUBE
LAMPIRAN 3.PETUNJUK PERMAINAN (GAMES)
TEBAK APLIKASI
Petunjuk:
1. Guru BK akan menyebutkan tiga clue yang berkaitan dengan aplikasi tersebut, dapat berupa cara
penggunaan, risiko karena pengunaan yang tidak tepat, atau kasus yang pernah terjadi.
2. Setiap baris duduk dipersilahkan bertanya jika guru BK sudah selesai membacakan
clue dari aplikasi tersebut.
3. Ketika waktu habis, kelompok dipersilahkan mengangkat papan diskusi jika sudah mengetahui
jawabannya
4. Kelompok yang bisa menjawab dapat menunjuk kelompok lain untuk menceritakan pengalamannya
dengan aplikasi tersebut.
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial dan penggunaan
gadget yang tepat!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang cerdas
1. bermedia sosial dan penggunaan gadget
Setelah menerima materi layanan BK mengenai cerdas bermedia sosial
dan penggunaan gadget, timbul kesadaran saya untuk selalu
2. menggunakan media sosial
dan gadget dengan tepat
Setelah menerima materi layanan BK tentang cerdas bermedia sosial
dan penggunaan gadget, saya menyadari bahwa saya sering tidak
3. menggunakan media sosial dan
gadget dengan tepat
Materi layanan BK tentang cerdas bermedia sosial dan
4. penggunaan gadget, menyadarkan saya akan pentingnya menggunakan
media sosial dan gadget dengan tepat
Materi layanan BK tentang cerdas bermedia sosial dan
5. penggunaan gadget memberikan manfaat bagi saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Kehidupan beragama 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Memberikan PPT materi
- Mengajak peserta didik untuk
C. Materi, Metode Media brainstorming/curah pendapat mengenai
Materi : Pengaruh iman dan taqwa materi yang telah disampaikan.
(Terlampir) - Membuka sesi tanya jawab mengenai
Metode : Brainstorming, Ceramah, materi
dan Diskusi
Media : Proyektor, PPT, dan Laptop 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
D. Alokasi Waktu dari pertemuan hari ini
1 x 45 Menit - Membagikan lembar evaluasi hasil
- Untuk menghargai semua proses belajar
E. Tujuan Kegiatan tadi, rayakanlah dengan meminta setiap
Umum : mengembangkan pemikiran peserta didik untuk menyalami orang
tentang kehidupan beragama yang ada di kanan dan kiri sambil
mengatakan, “saya bangga dengan
Khusus : kelebihan kamu”.
1. Peserta didik mampu menjelaskan keragaman - Guru BK menutup kegiatan layanan
agama dengan mengajak peserta didik
2. Peserta didik mampu menjalin hubungan yang bersyukur/berdoa, mengakhiri
baik antarumat beragama dengan salam dan tepuk tangan yang
meriah.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima layanan.
....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
3. Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama dalam hidupnya, mereka
rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha terlebih dahulu memanfaatkan potensi mereka
untuk sebuah usaha kemandirian. Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap
instan, yang ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi keimanan
ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada proses, sehingga tindak
kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi secara perlahan.
Daftar Pustaka :
Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara-cara yang tepat dalam menjalani kehidupan beragama!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang kehidupan
1. beragama
Setelah menerima materi layanan BK tentang kehidupan beragama,
2. timbul kesadaran saya untuk selalu beretika
dalam berkomunikasi dengan teman sebaya
Setelah menerima materi layanan BK tentang kehidupan beragama, saya
3. menyadari bahwa saya sering tidak
beretika dalam kehidupan beragama
Materi layanan BK tentang kehidupan beragama,
4. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki etika dalam kehidupan
beragama
Materi layanan BK tentang kehidupan beragama
5. memberikan manfaat bagi saya
Materi layanan BK tentang kehidupan beragama saya
6. butuhkan