Anda di halaman 1dari 356

A. Asesmen Kebutuhan F.

Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Ada ditangan, Jangan bikin 2. Tahap Inti : 30 Menit
ketagihan! - Memberikan materi yang telah
Sasaran : Kelas 10 disiapkan berupa Power Point
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai penggunaan gadget.
Materi : Tips Mengurangi - Memberikan lembar kerja dan
Kecanduan Gadget menjelaskan cara mengerjakanya
(Terlampir) - Meminta peserta didik untuk
Metode : Ceramah dan Diskusi mengidentifikasi hasil lembar kerja yang
Media : Laptop dan Proyektor telah dikerjakan.

D. Alokasi Waktu
3. Tahap Penutup : 10 Menit
1 x 45 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
E. Tujuan Kegiatan
- Membagikan lembar evaluasi
Umum : mempelajari batasan-batasan penggunaan
dan pemanfaatan gawai dalam kehidupan sehari-
hari

Khusus :
1. Peserta didik dapat mengindentifikasi waktu-
waktu yang tepat untuk menggunakan gadget
2. Peserta didik dapat memberi contoh akibat
dari penggunaan gadget yang berlebihan
3. Peserta didik mengukur penggunaan gadget
secara pribadi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

6 Tips Mudah Kurangi Kecanduan pada Gadget Oleh


: Aufi Ramadhania Pasha

Di era serba teknologi seperti sekarang, rasanya sulit sekali untuk menjauhkan diri dari gadget.
Apalagi gadget memberikan segala kemudahan dalam beraktivitas. Namun, sadar atau tidak kalau gadget
dapat menyebabkan seseorang menjadi individualistis. Momen berkumpul bersama keluarga atau teman
untuk menambah keakraban sekalipun sudah tidak lagi berguna karena orang-orang sibuk sendiri dengan
gadget masing-masing. Seperti yang dilansir oleh The Spectator Index, Indonesia menduduki posisi ke-6 dari
daftar negara pecandu gadget terbesar di dunia. Sebanyak 236 juta masyarakat diperkirakan sudah
menggunakan gadget untuk mengakses informasi dari seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan
bertambah banyak dalam beberapa tahun berikutnya. Lalu, bagaimana cara mengurangi tingkat kecanduan
masyarakat terhadap gadget? Kita yang memulai, kita juga yang dapat merubahnya. Berikut ini terdapat 7
cara yang mungkin bisa membantu Anda dalam mengurangi kecanduan bermain gadget.
1. Matikan Notifikasi semua Aplikasi
Rasa ingin tahu langsung ada ketika pada gadget muncul notifikasi dari aplikasi tertentu. Secara
otomatis pastinya setiap orang langsung membuka aplikasi tersebut bahkan menghabiskan waktu selama
15 menit atau bahkan lebih untuk membaca isi dari notifikasi yang diterima. Tidak berhenti sampai
disitu, mungkin saja ada notifikasi dari aplikasi lain juga yang terus berdatangan hingga akhirnya tanpa
disadari waktu Anda terbuang untuk kegiatan tersebut. Agar waktu yang ada bisa digunakan dengan
baik, tak ada salahnya matikan notifikasi semua dari semua aplikasi yang ter- install pada gadget.
Dengan begitu, Anda tidak akan terganggu dengan notifikasi yang muncul sehingga penggunaan gadget
bisa diminimalisir.
2. Nonaktifkan Internet Sementara Waktu
Nonaktifkan internet sementara waktu bila sedang bekerja di kantor. Notifikasi muncul karena
internet dalam kondisi sedang aktif. Agar notifikasi tidak muncul ke layar smartphone, sebaiknya non-
aktifkan paket data untuk sementara waktu terutama jika sedang bekerja di kantor.
Mematikan internet akan membuat siapapun bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan, sehingga
proses penyelesaian tugas menjadi lebih cepat dan bisa mendapatkan hasil yang baik. Setelah itu,
aktifkan kembali internet untuk mengecek apapun yang diinginkan.
3. Hapus Aplikasi yang Menyebabkan Candu
Sosial media membuat kita candu bahkan membuat semua orang tidak bisa hidup tanpa sebuah
gadget. Bagaimana jika satu atau dua sosial media yang paling membuat kita candu dihapus dari
gadget? Menghapus beberapa sosial media akan membuat rasa penasaran kita terhadap dunia luar
sedikit berkurang sehingga kita tidak terlalu fokus sama yang namanya gadget.
Tetapi, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan sosial media ya. Boleh kok asal digunakan
untuk hal yang bermanfaat. Apabila sosial media menimbulkan dampak negatif seperti kecemburuan
sosial dan sebagainya, lebih baik beralih ke website bila ingin tetap update mengenai dunia maya.
Selain itu, ada aplikasi game juga membuat tak sedikit orang yang kecanduan bermain game,
apalagi game online yang mau tidak mau harus meng-upgrade game yang dimainkan. Agar kecanduan
bisa berkurang, hapuslah beberapa aplikasi game online yang Anda miliki.
4. Simpan Gadget di Tas saat Bepergian
Simpan gadget di dalam tas saat sedang berkumpul. Tak bisa dipungkiri, saat bepergian
bersama teman atau keluarga merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengabadikan momen dan di
unggah ke sosial media. Hal tersebut tentu saja diperbolehkan dan tiada satupun yang punya hak untuk
melarangnya, tapi sebaiknya bila waktu bincang-bincang di mulai jauhkan gadget tersebut dari hadapan
atau genggaman kita. Simpan gadget di dalam tas agar suasana hangout atau kumpul bisa lebih terasa
dan bermanfaat. Dengan begitu, akan membuat kita mulai terbiasa tidak tergantung pada gadget.
5. Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Tingkat kebosanan seseorang akan meningkat tajam saat hari libur tiba. Pada umumnya, gadget
menjadi solusi terbaik untuk mengisi waktu kosong di hari libur untuk menghilangkan rasa bosan.
Padahal ada banyak hal menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan untuk mengisi weekend. Misalnya
bersih-bersih rumah, memasak, atau menonton film secara marathon dan masih banyak lagi.
Aktivitas seperti ini perlahan-lahan akan membuat kita larut dalam suasana sehingga lupa pada
gadget. Biar kegiatan tersebut semakin seru, ajak saudara, teman bahkan pacar untuk melakukan
berbagai aktivitas bermanfaat saat weekend.
6. Ingat Dampak Penggunaan Gadget
Selain menimbulkan kecemburuan sosial, gadget juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Seperti yang terjadi pada generasi millenial saat ini, penggunaan gadget yang berlebihan dapat
merusak mata bahkan otak akibat radiasi dari smartphone.
Cara satu-satunya untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap sehat adalah dengan mengurangi
penggunaan gadget pada kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan pemakaian gadget saat diperlukan
saja, misalnya untuk mencari informasi saat menyelesaikan tugas, menyelesaikan pekerjaan,
menghubungi keluarga atau teman dan sebagainya. Bila hanya untuk melihat-lihat postingan yang dikira
kurang penting, sebaiknya tidak perlu dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Aufi Ramadhani Pasha (2018). 6 Tips Mengurangi Kecanduan Gadget.
https://www.cermati.com/artikel/6-tips-mudah-kurangi-kecanduan- pada-gadget
(diakses pada 20 April 2020)
Ciri-Ciri Kecanduan Gadget Oleh:
dr. Kevin Adrian

Seseorang dikatakan sudah kecanduan gadget apabila sebagian besar waktunya dihabiskan untuk
menggunakan gadget, seperti smartphone, tablet, laptop, atau portable gaming device. Istilah untuk kondisi
ini adalah nomophobia (no mobile phobia), yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa
smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya.
Anda dapat mengukur tingkat kecanduan terhadap gadget dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda?
 Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar?
 Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan?
 Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam?
 Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain?
 Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membalas status-status di
Facebook, atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain?
 Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa melakukan
hal lain yang lebih produktif?
 Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk denngan tugas
sekolah atau pekerjaan kantor?
Jika jawabannya lebih banyak “ya”, maka Anda dapat dikatakan mengalami kecanduan
gadget.

A. Dampak Kecanduan Gadget


Siapa pun yang kecanduan gadget dapat mengalami berbagai efek buruk, tidak peduli usia dan
profesinya. Beberapa dampak yang dapat muncul akibat kecanduan gadget adalah:
1. Efek fisik
Beberapa dampak negatif pada kesehatan fisik akibat kecanduan gadget adalah:
a) Masalah pada mata
Karena terlalu lama menatap layar gawai, mata bisa menjadi bermasalah. Beberapa
masalah pada mata yang berisiko terjadi pada pecandu gadget adalah mata lelah, mata kering,
dan penglihatan terganggu.
b) Nyeri di bagian tubuh tertentu
Orang yang sudah kecanduan gadget mungkin tidak menyadari bahwa lehernya sering
tertekuk dan jari-jari tangannya tidak berhenti mengetik di layar gawainya. Hal ini membuat
mereka rentan mengalami sakit leher, nyeri bahu, serta nyeri pada jari-jari dan pergelangan
tangan.
c) Infeksi
Layar gadget adalah sarangnya jutaan kuman. Bahkan ada riset yang menyatakan bahwa
kuman E.coli penyebab diare paling banyak ditemukan
pada gadget. Hal ini membuat orang yang sering bersentuhan dengan gadget lebih berisiko
terkena infeksi.
d) Kurang tidur
Pecandu gadget sering kali rela begadang, sehingga kualitas dan waktu tidurnya
berkurang. Jika dibiarkan berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur. Masalah
kesehatan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan
infertilitas.
Karena kurang tidur, pecandu gadget akan sulit berkonsentrasi dan mengalami
kelelahan sepanjang hari. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan saat bekerja
atau menyetir.
2. Efek psikologis
Tak hanya masalah fisik, kecanduan gadget juga dapat menyebabkan masalah psikologis,
yaitu:
a) Menjadi lebih mudah marah dan panik.
b) Stres
c) Sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi dengan
orang lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan gangguan kecemasan.
d) Sulit fokus atau berkonsentrasi ketika belajar atau bekerja.
e) Masalah dalam hubungan sosial, baik dengan keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangan.

B. Bijak dalam Menggunakan Gadget


Berikut ini adalah tips yang dapat Anda terapkan agar bisa lebih bijak dalam menggunakan
gadget dan terhindar dari risiko kecanduan:
 Tidak menggunakan gadget ketika sedang berjalan, apalagi saat mengoperasikan kendaraan
bermotor. Hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tepikan kendaraan dan
berhentilah sejenak jika Anda merasa ada notifikasi penting.
 Atur dan batasi waktu penggunaan gadget, misalnya maksimal dua atau tiga jam sehari. Jika
pekerjaan mengharuskan Anda untuk menggunakan gadget, maka cobalah cari aktifitas lain yang
tidak mengunakan gadget setelah selesai bekerja.
 Tidak menggunakan gadget ketika sedang makan bersama atau saat acara keluarga. Utamakan
bentuk komunikasi secara langsung agar Anda dan keluarga dapat menikmati kebersamaan dan tetap
menjalin kedekatan.
 Tentukan area bebas gadget, misalnya tidak menggunakan gadget ketika berada di kamar mandi,
dapur, atau kamar tidur.
 Ganti waktu penggunaan gadget dengan aktivitas yang lebih sehat, misalnya berolahraga atau
membaca buku.
 Jangan bermain gadget ketika akan tidur.
Tips-tips di atas juga dapat diterapkan kepada anak-anak di rumah agar kebiasaan ini tidak
mengganggu aktivitas belajar dan prestasi akademiknya.
Untuk mengurangi dan menghentikan kecanduan gadget, memang diperlukan kedisiplinan.
Namun, hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri Anda serta orang lain.
Apabila Anda masih juga sulit terlepas dari ketergantungan pada gadget, terutama jika hal ini
sudah menimbulkan kesulitan dalam menjalani aktivitas dan
pekerjaan sehari-hari, sebaiknya Anda berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bantuan.

Daftar Pustaka
Kevin Adrian. (2019). Ciri-Ciri Kecanduan Gadget. https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri- kecanduan-
gadget-dan-tips-menanggulanginya (diakses pada 20 April 2020)
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan melingkari salah satu jawaban yang kamu anggap
sesuai!

1. Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda?
Ya/Tidak
2. Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar?
Ya/Tidak
3. Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan? Ya/Tidak
4. Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam?
Ya/Tidak
5. Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain? Ya/Tidak
6. Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membuka Instagram,
atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain? Ya/Tidak
7. Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa
melakukan hal lain yang lebih produktif? Ya/Tidak
8. Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk dengan tugas
sekolah atau pekerjaan kantor? Ya/Tidak
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh efek negative pada fisik penggunaan gadget secara berlebihan,
kecuali!
a. Masalah pada mata
b. Nyeri tubuh
c. Kurang tidur
d. Badan terasa segar

2. Berikut contoh perilaku kecanduan gadget?


a. Menggunakan gadget seperlunya
b. Mengetahui Batasan waktu menggunakan gadget
c. Gadget digunakan untuk hal produktif dan penting
d. Menggunakan gadget kapanpun dan dimanapun

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya kecanduan gadget dengan gangguan fisik?
a. Ya b. Tidak

4. Apakah ada efek samping psikologis apabila menggunakan gadget secara berlebihan?
a. Ya b. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek
(V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang kecanduan
1.
gadget
Setelah menerima materi layanan BK tentang kecanduan gadget, timbul
2. kesadaran saya untuk selalu memonitor penggunaan gadget

Setelah menerima materi layanan BK tentang kecanduan gadget saya


3. menyadari bahwa saya sering lupa menilai diri saya secara positif

Materi layanan BK tentang kecanduan gadget, menyadarkan saya akan


4. pentingnya menjaga kesehatan dalam penggunaan gadget
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Aku Remaja 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menyimak tayangan cuplikan
film “dua garis biru”
C. Materi, Metode Media - Pembagian kelompok dan diskusi
Materi : Mengatasi (Terlampir) kelompok
Metode : Ceramah, Diskusi, Media
: PPT, Kertas dan Pulpen 3. Tahap Penutup : 10 Menit
Film : Dua Garis Biru - Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
D. Alokasi Waktu - Membagikan lembar evaluasi hasil
1 x 45 Menit

E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari peran seseorang dewasa dan
remaja menurut tugas perkembangannya

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan tugas-tugas
perkembangan sebagai remaja terkait
kematangan seksual
2. Peserta didik dapat menjelaskan terkait
pergaulan bebas yang ada di sekitar dan
mengetahui akibat yang ditimbulkan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Aku Remaja 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Presentasi hasil diskusi
- Sesi tanya jawab
C. Materi, Metode Media
Materi : Mengatasi (Terlampir) 3. Tahap Penutup : 10 Menit
Metode : Ceramah, Diskusi, Media - Guru BK memberikan penguatan atau
: PPT, Kertas dan Pulpen, merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit

E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari peran seseorang dewasa dan
remaja menurut tugas perkembangannya

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan tugas-tugas
perkembangan sebagai remaja terkait
kematangan seksual
2. Peserta didik dapat menjelaskan terkait
pergaulan bebas yang ada di sekitar dan
mengetahui akibat yang ditimbulkan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1 MATERI

TUGAS PERKEMBANGAN
REMAJA

A. Definisi Tugas Perkembangan


Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu merupakan suatu
hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika
gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan – kesulitan
dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai social expectations yang
artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang
penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.

B. Pembagian Tugas-Tugas Perkembangan


Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu
pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan
berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat
dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst
adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu.
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing- masing fase dari sejak masa bayi sampai usia
lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1. Masa Remaja
a. Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
c. Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
f. Perkembangan skala nilai
g. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
h. Persiapan mandiri secara ekonomi
i. Pemilihan dan latihan jabatan
j. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
2. Masa Dewasa Awal
a. Mulai bekerja
b. Memilih pasangan hidup
c. Belajar hidup dengan suami/istri
d. Mulai membentuk keluarga
e. Mengasuh anak
f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga
g. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
h. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
3. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
a. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis Menghubungkan diri
sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu ฀ Membantu anak-anak remaja belajar menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
b. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
d. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.

C. Masa Remaja Akhir


Remaja merupakan masa berkembangnya identity (identitas) (Erik Erickson (Adams & Gullota,
1983 : 36 – 37; Conger, 1977 : 92 – 93)). Identity adalah suatu pengorganisasian dorongan – dorongan
(drives), kemampuan – kemampuan (abilities), keyakinan – keyakinan (beliefs), dan pengalaman –
pengalaman individu ke dalam citra diri (images of self) yang konsisten (Anita E. Woolfolk).
Lustin Pikunas (1976 : 257 – 259), masa remaja akhir ditandai oleh keinginan yang kuat untuk
tumbuh dan berkembang secara matang agar dapat diterima oleh teman sebaya, orang dewasa, dan
budaya.
Menurut beberapa ahli tugas – tugas perkembangan pada masa ini adalah :
1. William Kay
a) Menerima fisiknya sendiri beriku keragaman kualitasnya. b) Mencapai kemandirian emosional
dari orangtua atau figur – figur yang menjadi otoritas. c) Mengembangkan keterampilan komunikasi
interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain baik secara individual
maupun kelompok.
d) Menemukan manusia model untuk dijadikan identitasnya. e) Menerima dirinya sendiri dan
memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. f) Memperkuat kemampuan mengendalikan
diri atas dasar prinsip atau falsafah hidup. g) Mampu meninggalkan masa kanak – kanaknya.
2. Robert J. Havighurst (1961)
a) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. b) Mencapai peranan sosial sebagai
pria atau wanita. c) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif. d) Mencapai
kemadirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. e) Mancapai jaminan kemandirian
ekonomi. f) Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan). g) Belajar merencanakan hidup
berkeluarga.
h) Mengembangkan keterampilan intelektual. i) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab
secara sosial. j) Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam
bertingkah laku. k) Mengamalkan nilai – nilai keimanan dan ketakwaan kepada tuhan dalam
kehidupan sehari – hari, baik pribadi maupun sosial.

Daftar Pustaka
Darkusno, Koko. TUGAS – TUGAS PERKEMBANGAN.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967101-
KOKO_DARKUSNO_A/TUGAS-TUGAS_PERKEMBANGAN.pdf (Diakses pada 1 Juni 2020)
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA

REVIEW FILM

Nama Kelompok : …………………………

Kelas : …………………………

1. Sikap yang seperti apa yang dapat kamu pelajari dalam film tersebut!
2. Bagaimana sikapmu sebagai orangtua apabila ada dalam film tersebut?
3. Bagaimana sikapmu sebagai Bima dalam film tersebut?
4. Bagaimana sikapmu sebagai Dara dalam film tersebut?
5. Apa pandangan yang dapat kamu ambil terkait film yang sudah ditonton!

LAMPIRAN 3
INSTRUMEN
INSTRUMEN
PENILAIAN
H ASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa itu remaja?

2. Tuliskan fungsi seksual pada remaja?

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya peran dan fungsi keluarga dengan tugas
perkembangan remaja?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
N K
SETUJ
U
Saya merasa senang tentang menerima materi layanan BK
1.
Remaja
Setelah menerima materi layanan BK tentang Remaja timbul kesadaran
2. saya untuk selalu menjaga perilaku
sebagai remaja
Setelah menerima materi layanan BK tentang Remaja saya
4. menyadari bahwa saya sering lengah dalam
menjalani peran sebagai remaja
Materi layanan BK tentang Remaja , menyadarkan saya
5.
akan pentingnya menjaga diri saat remaja
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Ice Breaking “Ibu Berkata” guna
Pribadi
mengetes konsentrasi
Fungsi : Pemahaman - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Topik : Anti panik hadapi serta menanyakan kesiapan peserta didik.
menstruasi
Sasaran : Kelas 10 2. Tahap Inti : 30 Menit
- Menayangkan media video materi
C. Materi, Metode Media mengenai menstruasi
Materi : Menstruasi (Terlampir) - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
Metode : Demonstasi dan Diskusi mengenai kecemasan apa saja yang
Media : PPT, Laptop dan Speaker mereka rasakan sebelum menghadapi
Video 1 : shorturl.at/qtxMQ menstruasi
Video 2 : shorturl.at/knEW7 - Membagi lembar kerja kepada peserta
didik dan menjelaskan cara
D. Alokasi Waktu mengerjakannya
1 x 45 Menit - Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

3. Tahap Penutup : 7 Menit


E. Tujuan Kegiatan
- Guru BK memberikan penguatan atau
Umum : Menerima keunikan diri dengan segala
merencanakan tindak lanjut.
kelebihan dan kekurangannya
- Membagikan lembar evaluasi hasil
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai
pengertian menstruasi dan siklus terjadinya
2. Peserta didik dapat memahami mengenai Pms
3. Peserta didik dapat mengetahui cara- cara
menghadapi pms dan gejala menstruasi
lainnya

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki peserta didik setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
Kepala Sekolah Guru BK

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI

Anti Panik hadapi Menstruasi


Oleh : Muftia Nurfajrina, S.Pd

A. Apa itu menstruasi?


Menstruasi merupakan proses yang dialami oleh setiap wanita, ditandai dengan keluarnya darah
dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan
proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan
penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi kehamilan,
endometrium akan mengalami peluruhan dan keluar bersama darah melalui vagina.

B. Berapa hari menstruasi berlangsung?


Normalnya menstruasi terjadi sekitar 3-7 hari pada kebanyakan wanita. Meski demikian, tidak
semua wanita mengalami siklus yang sama, bahkan di antara wanita yang berusia hampir sama. Siklus
mentruasi terkadang bisa datang lebih cepat atau lebih lambat, dengan perbedaan yang berkisar antara
21 hingga 35 hari.

C. Pada usia berapakah perempuan mengalami menstruasi?


Pada umumnya siklus pertama kali pada gadis remaja yaitu pada saat mereka usia 12 tahun ,
yaitu ketika mereka memasuki masa pubertas. Menstruasi pertama bisa datang lebih cepat atau lambat,
ada yang mengalaminya sejak usia 8 tahun, dan ada pula yang baru mengalaminya di atas usia 12 tahun.
Usia pertama menstruasi yang dialami oleh seorang anak juga umumnya terjadi pada usia yang sama
dengan ibu atau kakak perempuan mereka.Meski demikian, sebagian besar gadis remaja sudah
mengalami menstruasi secara rutin pada usia 16 hingga 18 tahun. Menstruasi akan terus berlangsung
sampai menopause. Menopause dapat terjadi pada wanita berusia 40 tahun hingga pertengahan usia 50
tahun

D. Gejala-Gejala Apa Saja yang Terjadi Selama Menstruasi?


Berikut diantaranya gejala-gejala yang terjadi sebelum mapun selama menstruasi berlangsung :

1. Sindrom pramenstruasi (PMS)


Dalam siklus menstruasi, perubahan kadar hormon dalam tubuh wanita akan terjadi.
Berubahnya jumlah hormon dapat mempengaruhi fisik dan emosi, yang dapat muncul beberapa hari
sebelum menstruasi. Gejala ini disebut sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS).
a. Perubahan-perubahan fisik yang biasanya muncul sebelum menstruasi diantaranya:
 Lelah
 Sakit kepala
 Perut kembung
 Payudara menjadi sensitif
 Kenaikan berat badan
 Nyeri pada otot dan sendi
 Diare
 Muncul jerawat
 Keluarnya cairan dari vagina atau keputihan normal sebelum menstruasi

b. Perubahan-perubahan emosi yang bisa terjadi pada saat wanita mengalami PMS diantaranya:
 Uring-uringan
 Suasana hati yang tidak stabil
 Sulit konsentrasi
 Mudah menangis
 Sulit tidur
 Perubahan nafsu makan
 Kecemasan berlebihan
 Turunnya rasa percaya diri

2. Kelainan pada Siklus Menstruasi


Durasi serta volume perdarahan pada siklus menstruasi yang dialami masing- masing
wanita berbeda-beda. Tiap wanita dianjurkan untuk memperhatikan atau mencatat siklus
menstruasinya agar dapat segera menyadari jika muncul kejanggalan tertentu. Siklus menstruasi
yang tidak biasa atau volume darah yang berlebihan terkadang dapat menandakan adanya masalah
kesehatan.

3. Menorrhagia
Menorrhagia adalah volume darah yang berlebihan saat menstruasi.
Beberapa gejala dalam kondisi ini adalah:
a. Volume darah yang terlalu banyak sehingga harus mengganti pembalut tiap jam dan ini
berlangsung selama beberapa jam
b. Harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan
c. Harus bangun untuk mengganti pembalut pada saat tidur
d. Mengalami gejala anemia, misalnya lemas atau sesak napas
e. Durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari atau menstruasi lama
f. Mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah berukuran besar selama lebih dari satu hari
g. Terpaksa membatasi rutinitas karena volume darah yang hilang berlebihan saat menstruasi.
Kelainan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari ketidakseimbangan hormon
hingga miom yang tumbuh pada rahim. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter
apabila Anda mengalami perdarahan yang berlebihan agar dapat ditangani secara seksama.

4. Metrorrhagia
Metrorrhagia merupakan perdarahan dari vagina yang terjadi diantara dua periode
menstruasi. Penyebab terjadinya metrorrhagia cukup beragam, dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan hromon, infeksi, miom, hingga kanker. Jika muncul metrorrhagia, dianjurkan
untuk berkonsultasi dengan dokter untuk
menjalani pemeriksaan sehingga dapat ditangani penyebabnya. Pengobatan metrorrhagia bergantung
kepada penyebab tejadinya metrorrhagia.

5. Oligomenorrhea
Haid biasanya datang tiap 21 hingga 35 hari. Tetapi, ada juga wanita yang mengalami
menstruasi secara tidak teratur, yaitu bila haid datang setelah 90 hari. Kondisi ini disebut sebagai
oligomenorrhoea.
Terdapat beberapa penyebabnya, seperti penggunaan kontrasepsi, obat penunda haid,
olahraga berat, gangguan pola makan, serta diabetes dan penyakit tiroid, sehingga penanganannya
pun berbeda-beda.

6. Amenorrhea
Amenorrhea adalah istilah medis di mana menstruasi terhenti sama sekali. Kondisi ini bisa
terjadi dengan alami atau diakibatkan oleh penyakit dan konsumsi obat tertentu. Sejumlah faktor
alami yang dapat menyebabkan masalah ini, di antaranya adalah:
a. Kehamilan
b. Menyusui
c. Menopause.
Penyakit yang menyerang indung telur (ovarium), seperti polycystic ovarian syndrome
(PCOS), bekas luka pada dinding rahim, bentuk vagina abnormal, organ reproduksi yang tidak
berkembang sempurna, gangguan hormon tiroid, dan adanya tumor pada kelenjar pituitari atau
hipofisis di otak juga dapat mengakibatkan amenorrhea.
Konsumsi obat maupun pil KB, stres, olahraga yang berlebihan, dan berat badan yang
terlalu rendah juga bisa menyebabkan amenorrhea. Jika penyebabnya sudah diatasi, menstruasi akan
kembali normal.

7. Dysmenorrhea
Dysmenorrhea atau nyeri haid adalah hal biasa yang pernah dirasakan tiap wanita.
Dysmenorrhea yang biasanya terjadi sebelum dan pada saat menstruasi ini umumnya berupa nyeri
atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung, dan terkadang menyebar hingga ke
punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan diare.
Obat pereda sakit dapat digunakan untuk mengatasi dysmenorrhoea. Tetapi hubungilah
dokter jika Anda mengalami nyeri menstruasi yang tidak tertahankan atau bertambah parah untuk
memastikan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh penyakit tertentu, terutama jika Anda berusia
di atas 25 tahun.

E. Gejala-gejala apa saja yang menandakan kelainan pada siklus menstruasi?


Gejala kelainan siklus menstruasi berbeda-beda untuk setiap kelainan, namun secara umum,
gejala yang perlu diperhatikan sebagai tanda kelainan siklus menstruasi adalah:
1. Terjadi lebih dari 7 hari
2. Mengalami perdarahan deras yang menyebabkan perlunya mengganti pembalut tiap 1-2 jam
3. Menstruasi terjadi lebih sering dalam kurun waktu 21 hari
4. Terjadinya menstruasi kurang dari yang seharusnya dalam kurun waktu 45 hari
5. Mengalami perdarahan berat yang diikuti munculnya lebam atau perdarahan. Hal ini harus menjadi
perhatian terutama pada wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kelainan perdarahan.
Jikalau kamu mengalami hal yang disebutkan diatas hal yang perlu kamu lakukan adalah
menghubungi orangtua dan pergi kedokter, misal kamu masih bingung mengenai kondisi fisik kamu
saat menstruasi kamu bisa menanyakan keluhanmu pada aplikasi tanya jawab dengan dokter misal
(halodoc, alodokter, yesdok atau aplikasi android/ios lainnya).

F. Cara apa saja sih yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang mengganggu
selama menstruasi?
Ini dia nih dibawah ini cara yang bisa kamu lakukan diantaranya :
1. Kompres bagian bawah perut dengan botol berisi air panas atau bantal pemanas untuk meredakan
nyeri yang terjadi.
2. Minum banyak air putih, dan pastikan hindari terlebih dahulu mengkonsumsi garam dan minuman
yang berkafein seperti kopi untuk mencegah pembengkakan
3. Lakukan olahraga secara teratur.
4. Makan makanan yang bergizi seimbang dan pastinya kaya akan zat besi dan kalsium.
5. Konsumsi vitamin E sebanyak 400 miligram, karena ini bisa mencegah peradangan dan
meningkatkan respon kekebalan tubuh.
6. Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres misalnya melakukan aktivitas yang menjadi minat
kamu (olahraga, musik ataupun aktivitas lainnya).

G. Bagaimana cara memilih pembalut yang tepat ?


Ketika kamu mengalami menstruasi kamu harus memakai pembalut untuk menampung darah
menstruasi, pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah infeksi pada vagina
maupun gangguan lainnya.
1. Pilih pembalut sesuai dengan kebutuhan
Pembalut dengan ukuran ekstra tebal dipakai pada saat volume darah menstruasi banyak umumnya
terjadi pada malam hari.

2. Pilih yang nyaman dipakai dan tidak mudah mengerut


Patokan pembalut yang nyaman dipakai adalah pembalut yang tidak mengganggu aktivitas sehari-
hari. Jika pembalut yang dipakai mudah mengerut, maka kebocoran rentan terjadi, sehingga dapat
menyebabkan darah tembus ke mana-mana.

3. Pilihlah pembalut berdaya serap tinggi


Namun pastikan bahwa pembalut yang berdaya serap tinggi itu permukaanya kering. Kondisi
permukaan pembalut yang kering memperkecil risiko terjadinya kelembapan dan iritasi.
4. Pada saat membeli pembalut, pastikan kemasannya baik dan tertutup rapat. Kerusakan kemasan,
seperti lubang, bisa menjadi celah masuk bakteri yang terbawa debu. Penggunaan pembalut
berkaitan dengan permukaan kulit organ tubuh yang relatif sensitif, makanya higienitasnya harus
terjaga.

5. Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur


Hal ini akan mengurangi faktor iritasi didaerah kulit vagina dan selain itu mengurangi
risiko kebocoran

Daftar Pustaka :
Anonim. 2019. Menstruasi. halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/menstruasi. (Diakses pada 19 Mei
2020)
dr. Marianti. 2018. Menstruasi. Alodokter. https://www.alodokter.com/menstruasi. (Diakses pada 19 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama :
Kelas :
No.Absen:
Hari/tanggal:

Langkah pengerjaan:

Bagi kamu yang memiliki nomor urut absen ganjil isi kolom 1 Bagi kamu
yang memiliki nomor urut absen genap isi kolom 2 Isilah kolom dibawah
ini sesuai dirimu

1. Ceritakanlah kecemasan/ketakutan 2. Buatlah tips menghadapi pms versi


apa yang sering kamu rasakan ketika kamu!
mentsruasi, dan bagaimana cara
kamu menghadapi itu !

Setelah mengisi kolom diatas dan sudah mendapatkan materi dari Guru BK
seputar menstruasi, tuliskanlah perasaanmu !
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut cara-cara menghadapi gejala pms, kecuali?
a. Melakukan olahraga tanpa kenal waktu
b. Minum air putih
c. Mengompres perut dengan air hangat
d. Melakukan olahraga teratur
2. Dibawah ini cara yang bisa kamu lakukan ketika mengalami gejala yang menandakan
kelainan saat menstruasi, kecuali?
a. melakukan tanya jawab dengan dokter melaluin aplikasi
b. pergi kedokter dengan orangtua
c. membiarkan saja
d. menghubungi orangtua
3. Apakah mengalami pms saat menstruasi itu hal yang normal?
a. Ya b. Tidak
4. Dibawah ini gejala pms fisik yang umumnya dirasakan ketika menstruasi,kecuali?
a. lelah c. sehat
b. Diare d. kenaikan berat badan

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang anti panik
1. menghadapi menstruasi

Setelah menerima materi layanan BK tentang anti panik menghadapi


menstruasi, timbul kesadaran saya untuk selalu mencari tahu perubahan
2.
fisik maupun psikologis apa yang akan saya alami dimasa remaja ini

Setelah menerima materi layanan BK tentang menstruasi saya


menyadari bahwa saya belum mengenali gejala yang menandai kelainan
3. dalam menstruasi sehingga membuat saya tidak menyadari pentingnya
kesehatan diri saat menstruasi

Materi layanan BK tentang menstruasi, menyadarkan saya akan


4. pentingnya memiliki pengetahuan mengenai menstruasi sehingga
terhindar dari perasaan panik
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pencegahan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Apa sih Prokastinasi itu ?
- Memberikan materi berupa PPT
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mengajak peserta didik untuk
brainstorming mengenai prilaku
C. Materi, Metode Media Prokastinasi.
Materi : Prokastinasi (Terlampir) - Meminta Peserta didik membentuk
Metode : Games, Diskusi & Ceramah kelompok yang terdiri dari 5 orang
Media : PPT, Laptop dan Proyektor - Guru BK mengajak peserta didik
bermain games “bersedia, tembak,
D. Alokasi Waktu dorr” dan menjelaskan serta memandu
1 x 45 Menit nya (Terlampir).
- Peserta didik dipersilahkan untuk
E. Tujuan Kegiatan bertanya kepada guru BK
Umum : meningkatkan motivasi peserta didik - Peserta didik diminta untuk
untuk memiliki pola perilaku yang produktif. mengerjakan lembar kerja yang
diberikan oleh guru BK (Terlampir).
Khusus :
3. Tahap Penutup : 7 Menit
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
prokastinasi
memberikan penguatan mengenai materi
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
kegiatan.
orang yang melakukan prokastinasi
- Membagikan lembar evaluasi hasil
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab
perilaku prokastinasi
4. Peserta didik dapat mengaitkan perilaku
prokastinasi dengan dampak yang akan
ditimbulkan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pencegahan
Topik : Apa sih Prokastinasi itu ?
2. Tahap Inti : 30 Menit
- Guru BK melakukan kilas balik materi
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
sebelumnya terutama pada sub materi
mengatasi perilaku prokastinasi
C. Materi, Metode Media - Guru BK memberikan lembar kerja
Materi : Prokastinasi (Terlampir) kepada peserta didik (Terlampir)
Metode : Games, Diskusi & Ceramah - Guru BK menjelaskan langkah- langah
Media : PPT, Laptop dan Proyektor cara mengerjakan tugas di lembar kerja
peserta didik
D. Alokasi Waktu - Guru BK mempersilahkan peserta didik
1 x 45 Menit untuk bertanya
- Guru BK meminta salah satu atau dua
E. Tujuan Kegiatan orang peserta didik untuk menyimpulkan
Umum : Meningkatkan motivasi peserta didik kegiatan yang telah dilakukan
untuk memiliki pola perilaku yang produktif.
3. Tahap Penutup : 7 Menit
Khusus : - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
memberikan penguatan mengenai materi
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi
kegiatan.
prokastinasi
- Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
orang yang melakukan prokastinasi
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab
perilaku prokastinasi
4. Peserta didik dapat mengaitkan perilaku
prokastinasi dengan dampak yang akan
ditimbulkan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. PETUNJUK PERMAINAN

1. Peserta didik duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk


2. Peserta didik akan bermain game kelompok “bersedia, tembak, dorr” (game ini untuk menguji
ketanggapan, kecepatan, respon, kerja sama, dan daya konsentrasi peserta didik. Game ini sebagai
metode untuk menjelaskan materi prokastinasi)
3. Peserta didik memilih nama negara untuk kelompoknya
4. Masing-masing anggota kelompok memilih angka dari 1-5 yang menjadi kode pada saat game
dimulai
5. Anggota kelompok yang memilih no 1 perlu berkata “BERSEDIA”, no 2 perlu berkata “SIAP”, no 3
perlu berkata “TEMBAK”, no 4 perlu berkata ‘DORR”, dan no 5 mengatakan NAMA NEGARA
KELOMPOK LAIN yang menjadi sasaran berikutnya
6. Ketika game dimulai, satu kelompok perlu menyebutkan kode yang telah dibagikan sesuai dengan
nomor yaitu 1-5 secara berurutan sehingga masing-masing anggota kelompok secara bergantian
menyebutkan kalimat “Bersedia Siap Tembak Dorr Negara A” secara bergantian dan cepat tanpa
jeda.
7. Kelompok lain yang nama negaranya disebut perlu melakukan hal yang sama seperti kelompok
sebelumnya lakukan
8. Jika ada anggota kelompok yang tidak merespon/lambat merespon atau kelompoknya tidak kompak
maka kelompok tersebut dinyatakan gugur dan masing- masing anggota kelompok perlu menjawab
pertanyaan yang ditanyakan oleh guru BK terkait materi prokastinasi
9. Semua kelompok diminta untuk mendiskusikan pertanyaan dari guru BK. Kelompok yang ditanya
oleh guru BK diberikan waktu 15 detik untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Setiap kelompok
memiliki kesempatan untuk melempar pertanyaan kepada kelompok lain jika tidak bisa menjawab
setelah diberikan waktu diskusi, Maka kelompok yang ditunjuk oleh kelompok gugur, perlu
menjawab menggantikan kelompok yang gugur tersebut. Namun, kelompok yang menjawab
pertanyaan yang dilemparkan kelompok lain, memiliki kesempatan untuk bebas jika kelompoknya
tersebut gugur.
10. Setelah pertanyaan di jawab oleh kelompok, guru BK menampilkan slide power point terkait
pertanyaan yang tadi ditanyakan tentang materi prokastinasi
11. Setelah selesai penjelasan, peserta didik memilih nomor yang lain di dalam kelompoknya dan
melakukan game yang tadi dilakukan kembali agar menemukan kelompok yang gugur dan mendapat
penjelasan dari guru BK terkait materi prokastinasi
12. Hal ini dilakukan sampai materi yang diberikan guru BK habis yaitu sebanyak 6 pertanyaan
* Jika semua kelompok kompak dan tidak ada kelompok yang gugur, guru BK yang memilih
kelompok untuk ditanyakan.

PERTANYAAN UNTUK GAME :


No Pertanyaan Slide Powerpoint
1. Apa sih prokastinasi itu ? Definisi Prokastinasi
2. Apa saja ciri-ciri orang yang suka menunda-nunda Ciri-Ciri Pelaku Prokastinasi
pekerjaannya ?
3. Hal apa saja yang sering kamu tunda pengerjaannya ? Jenis-Jenis Prokastinasi
4. Apa yang membuat kamu menunda-nunda suatu tugas atau Penyebab Perilaku Prokastinasi
pekerjaan ?
5. Apa dampaknya jika melakukan perilaku prokastinasi ? Dampak Prokastinasi
6. Hal apa yang dapat mencegah perilaku prokastinasi ? Mengatasi Perilaku Prokastinasi
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

PROKASTINASI
Oleh : Kania Yunita, S.Pd.

1. Pendahuluan
Masa sekolah menengah atas (SMA/SMK) adalah masa pencarian jati diri, dimana sebagian besar
dari mereka sibuk menikmati hal-hal yang dianggapnya menyenangkan sehingga sering melupakan
tanggung jawab yang perlu dijalaninya salah satunya adalah seringkali menunda-nunda suatu hal.
Terlebih lagi cukup banyak seorang pelajar pada tingkat SMA/SMK yang melakukan penundaan-
penundaan dalam hal akademik. Hal ini kelihatannya biasa saja namun jika tidak ada usaha untuk
merubahnya akan membentuk pribadi yang kurang disiplin dan menimbulkan dampak-dampak yang
merugikan lainnya.

2. Definisi
Brown dan Holzman berpendapat bahwa istilah prokastinasi digunakan untuk menunjukan suatu
kecenderungan menunda-nunda penyelesaian tugas atau pekerjaan. Tidak peduli apakah penundaan
tersebut memiliki alasan atau tidak (Rahmadani, 2019).
Menurut Solomon dan Rothblum, suatu penundaan dikatakan sebagai prokastinasi apabila
penundaan itu dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja, dan
menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subjektif (Triyono & Khairi, 2018). Selain itu, menurut
Newton, prokastinasi adalah penundaan suatu tindakan prioritas yang lebih tinggi ke prioritas yang lebih
rendah, atau melakukan sesuatu untuk memperoleh kesenangan dan dengan demikian menunda tugas
penting ke lain waktu (Widiseno, Purwanti, & Wicaksono, 2017).
Lalu, Lay mengartikan prokastinasi sebagai sebuah penundaan atau menunda mengerjakan suatu
tugas untuk beberapa waktu ke depan sebab tugas tersebut dianggap berat, kurang menyenangkan,
dan kurang menarik. Adapun menurut Steel, prokastinasi adalah penundaan dengan sengaja terhadap
kegiatan atau tugas yang diberikan kepada seseorang, meskipun seseorang tersebut mengetahui bahwa
perilakunya tersebut berpengaruh buruk untuk saat ini atau esok (Triyono & Khairi, 2018). Dengan
demikian, prokastinasi merupakan suatu tindakan menunda-nunda tugas atau suatu pekerjaan penting
yang disengaja dan dilakukan berulang-ulang oleh seseorang karena menganggap tugas tersebut berat,
kurang menyenangkan dan kurang menarik (pikiran irasional) yang membuatnya lebih memilih
menunda tugas/pekerjaannya tersebut untuk melakukan sesuatu hal yang lebih menyenangkan.
Prokastinasi dapat dilakukan seseorang dalam berbagai bidang dan salah satunya adalah prokastinasi
dalam bidang akademik. Prokastinasi akademik menurut McClosekey yaitu sebuah kecenderungan
untuk menunda kegiatan dan perilaku yang terkait dengan Pendidikan. Lebih spesifiknya lagi yaitu
perilaku peserta didik yang sering menunda-nunda untuk memulai mengerjakan tugas akademiknya
(Widiseno,
Purwanti, & Wicaksono, 2017).
3. Ciri-Ciri Prokastinator
Seseorang yang melakukan suatu penundaan tugas/pekerjaan disebut sebagai seorang
prokastinator. Dalam menentukan seseorang tersebut seorang prokastinator atau bukan dapat dilihat dari
tanda-tanda atau ciri-cirinya.
Menurut Burka dan Yuen (2017) seorang prokastinator memiliki ciri ciri :
1. Prokastinator lebih suka untuk menunda pekerjaan atau tugas-tugasnya
2. Berpendapat lebih baik mengerjakan nanti daripada sekarang dan menunda pekerjaan adalah bukan
suatu masalah/hal yang biasa
3. Terus mengulang perilaku prokastinasi
4. Pelaku prokastinasi akan kesulitan mengambil keputusan

Kemudian, Ferrari (2018) menyebutkan bahwa seseorang tergolong prokastinator jika melakukan
:
1. Menunda untuk memulai dan menyelesaikan tugas.
Prokastinator saat mendapatkan tuas, maka tidak sesegera mengerjakan tugas tersebut dengan
alasan belum mendapatkan materi yang diperlukan atau ingin mencari inspirasi supaya hasilnya
sempurna. Tetapi ketika sudah mendapatkan materi dan mulai mengerjakan tugas, tidak segera
menyelesaikan tugas tersebut.
2. Terlambat dalam mengerjakan tugas.
Prokasinator memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya
dalam mengerjakan tugas.
3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja.
Hal tersebut terlihat dengan adanya keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan
sendiri, meskipun sudah merencanakan tetapi rencana tersebut sering gagal dengan sebab-sebab
tertentu.
4. Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan.
Pada kondisi ini, prokastinator sengaja melakukan penundaan tugas. Banyak hal yang dapat
membuat orang menunda mengerjakan tugas. Ketika suatu tugas dirasa tidak menyenangkan, orang
cenderung menghindari tugas yang aversif (tidak menyenangkan) tersebut. Hal ini lah yang disebut
dengan task aversiveness (ketidaksenangan dan ketidaknikmatan individu terhadap suatu tugas).
Prkastinator lebih senang menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang menyenangkan
atau bersifat hiburan diri dan jauh dari tekanan sehingga menyita waktu untuk mengerjakan tugas
yang harus diselesaikan, seperti menonton televisi, bermain game atau internet, membaca bacaan
yang menyenangan seperti majalah, koran, komik, menonton film di bioskop, dan mendengarkan
musik.

4. Jenis-Jenis Prokastinasi
Prokastinasi menurut Santrock (2017) memiliki banyak bentuk yaitu sebagai berikut :
1. Mengabaikan tugas dengan harapan tugas tersebut akan berlalu
2. Meremehkan tugas-tugas yang harus dikerjakan atau terlalu tinggi dalam menilai kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki
3. Menggunakan waktu berjam-jam untuk bermain game dan menjelajahi internet
4. Mengelabui diri sendiri dengan menyatakan bahwa performa yang biasa-biasa saja atau buruk
sebagai suatu hal yang dapat diterima,
5. Mengganti aktivitas yang seharusnya dilakukan dengan aktivitas yang berguna namun kurang
penting
6. Meyakini bahwa sedikit menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan tidak akan merugikan
7. Mendramatisasi komitmen terhadap suatu tugas alih-alih mengerjakannya
8. Hanya bertekun pada sebagian kecil tugas

Selain itu, Solomon & Rothblum (2017) menyebutkan jenis-jenis Prokrastinasi di area akademik
yang dilakukan peserta didik, yaitu:
1. Tugas Mengarang, yaitu meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis,
misalnya menulis makalah, laporan, atau tugas mengarang lainnya
2. Tugas Belajar Menghadapi Ujian, misalnya ujian tengah, misalnya ujian tengah semester, akhir
semester atau ulangan mingguan
3. Tugas membaca meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan
dengan tugas akademik yang diwajibkan
4. Kerja tugas administratif seperti menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran,
daftar peserta praktikum, dan sebagainya
5. Menghadiri pertemuan yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran,
praktikum, dan pertemuan-pertemuan lainnya
6. Penundaan kinerja akademik secara keseluruhan yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan
tugas-tugas akademik secara keseluruhan

5. Penyebab Perilaku Prokastinasi


Ketika sebuah perilaku prokastinasi dilakukan tentu ada faktor tertentu yang menjadi penyebab
seseorang melakukannya. Secara umum, Ghufron dan Risnawita (2018) menyebutkan ada dua faktor
yang menyebabkan siswa atau seseorang melakukan prokastinasi, yaitu faktor internal dan eksternal :
1. Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dalam diri individu seperti kondisi fisik (fisiologis)
dan juga kondisi psikologis.
a. Fisik yang Lelah mengakibatkan seseorang cenderung untuk menunda pekerjaan lebih tinggi
dibanding yang tidak. Ditambah lagi dengan kuantitas jumlah pekerjaan.
b. Sedangkan kondisi psikologis dipengaruhi beberapa hal seperti regulasi diri, keyakinan diri,
motivasi, harga diri, dan trait kepribadian. Selain itu yang termasuk kondisi psikologis
seseorang seperti menurut Triyono (2018) yaitu malas, tidak memahami tugas, menunggu
batas akhir pengerjaan tugas. Selain itu, dapat berupa pikiran atau keyakinan-keyakinan
irasional yang dimiliki individu yaitu takut gagal, tidak suka pada tugas karena berat, tidak
menarik, dll, merasa segala sesuatu harus dilakukan dengan benar (perfeksionis) (Watson
(2019)).
Terkait dengan kondisi psikologis yang mempengaruhi seseorang melakukan
prokastinasi, sesuai dengan pendapat dari Spillane (Marsilia & Mahmudi, 2015) yaitu yang
menjadi sumber kecenderungan prokastinasi adalah : ketakutan akan kegagalan karena sasaran
tidak realistis, ketakutan akan keberhasilan yang memberi konsekuensi pemberian tanggung
jawab tambahan, ungkapan penolakan atau pemberontakan, kurangnya kecakapan dalam
memecahkan masalah, sikap perfeksionis (menuntut kesempurnaan).
2. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu seperti pola pengasuhan orang
tua dan kontrol pengawasan baik di lingkungan keluarga atau di sekolah. Serta lamanya batas
waktu pengerjaan tugas.

6. Dampak Prokastinasi
Fenomena prokastinasi akademik yang dialami remaja jika tidak diidentifikasi daan berusaha
diatasi akan berdampak negatif bagi peserta didik. Prokastinasi akademik merupakan bentuk kemalasan
di lingkungan akademik siswa dan akan berakibat pada banyaknya waktu yang terbuang sia-sia, tugas-
tugas menjadi terbengkalai, serta bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal. Prokastinasi
akademik juga berdampak negatif terhadap kegiatan akademik peserta didik. Peserta didik yang
melakukan prokastinasi akademik memiliki kecenderungan mendapat nilai rendah pada setiap mata
pelajaran, nilai ulangan, maupun ujian akhir (Widiseno, Purwanti, & Wicaksono, 2017). Selain itu,
dampak lain terkait prokastinasi yang dilakukan peserta didik adalah memiliik kondisi kesehatan yang
rata-rata kurang baik, stress, dan memberi pengaruh kepada perasaan atau emosi negative seperti cemas,
merasa bersalah, panik, tegang, mengutuk diri sendiri, merasa bersalah telah melakukan kecurangan,
dan rendah diri (Triyono & Khairi, 2018).

7. Mengatasi Perilaku Prokastinasi


Prokastinasi dapat diatasi dengan berbagai cara mengatasi keraguan diri menurut Spiale (2015).
Cara-cara tersebut diantaranya :
1. Cegahlah sebelum menjadi kebiasaan yang menyerang sedikit demi sedikit, namun akan berakibat
fatal
2. Menyiapkan agenda atau daftar hal yang harus dikerjakan setiap hari
3. Membagi kerja besar menjadi bagian-bagian kecil
4. Meningkatkan motivasi diri
5. Jangan mengikuti rasa bersalah yang tidak relevan
6. Meminta tolong atau mendelegasikan tugas kepada orang lain

DAFTAR PUSTAKA
Marsilia, & Mahmudi, I. (2015). Perubahan Perilaku Prokastinasi Akademik Melalui Konseling Kelompok
Dengan Teknik Token Ekonomi Pada Siswa Kelas X TP SMK Negeri I Wonosari Kabupaten Madiun.
Counsellia : Jurnal Bimbingan dan Konseling.
Rahmadani, D. (2019). Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Untuk Mereduksi prokastinasi Akademik
Siswa Kelas X Melalui Teknik Self Management di SMK Yayasan Pendidikan Delisha Tandam Hilir II.
UIN Sumatra Utara.

Triyono, & Khairi, A. M. (2018). Prokastinasi Akademik Siswa SMA (Dampak Psikologis dan Solusi
Pemecahannya dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal Al Qalam.

Widiseno, F. P., Purwanti, & Wicaksono, L. (2017). Studi Deskriptif Perilaku Prokastinasi Akademik Pada
Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Pontianak. FKIP Untan Pontianak.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA PERTEMUAN PERTAMA

Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Mata Pelajaran :

I. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan pendapatmu, pengalamanmu, dan yang kamu rasakan.

1. Apa arti prokastinasi menurutmu ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah kamu pernah melakukan perilaku prokastinasi ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

3. Ciri-ciri perilaku prokastinasi apa yang ada padamu ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

4. Hal apa saja yang sering kamu tunda pengerjaannya ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

5. Apa yang menyebabkanmu menunda-nunda sesuatu ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

6. Apa dampak yang kamu alami/rasakan setelah melakukan perilaku prokastinasi


? serta ceritakan pengalamanmu.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
PERTEMUAN KEDUA

Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Mata Pelaaran :

II. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan pendapatmu dan pengalamanmu.

1. Buatlah list aktivitas yang biasanya kamu lakukan sehari-hari (contohnya makan, mengerjakan
tugas sekolah, nonton tv, dll). Lalu, Kategorikan aktivitas tersebut ke dalam tabel yang ada di
bawah ini.
Keterangan : Rutin = selalu , Insidental = kadang-kadang , Terjadwal = di waktu yang selalu
sama , Tidak Terjadwal = kapanpun karna tidak ada jadwalnya

Aktivias Rutin & Terjadwal Aktivias Rutin & Tidak Terjadwal

Aktivias Insidental & Terjadwal Aktivias Insidental & Tidak Terjadwal

2. Amati aktivitasmu di tabel tersebut, di tabel manakah yang paling banyak terisi
aktivitasmu ?
3. Susunlah jadwal kegiatan yang harus kamu lakukan selama satu minggu ke depan.

Kegiatan Sehari-hari
Hari/Tanggal
Waktu

Pagi
(7-10)

Siang
(11-2)

Sore
(3-6)
Malam
(7-12)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa definisi prokastinasi ?
a. Suatu Tindakan menunda-nunda tugas/pekerjaan penting yang disengaja dan dilakukan
berulang-ulang
b. Kecenderungan perilaku untuk bersikap tegas
c. Perilaku yang selalu berpikir irasional
d. Suatu Tindakan untuk mengelola emosi negatif
2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri seorang prokastinator adalah…
a. Suka menunda tugas
b. Sulit mengambil keputusan
c. Mengulang perilaku prokastinasi
d. Memiliki manajemen waktu yang baik
3. Berikut ini yang merupakan jenis prokastinasi akademik, kecuali….
a. Tugas mengarang c. berjam-jam bermain game
b. Tugas membaca d. penundaan kinerja akademik
4. Apa sajakh factor penyebab prokastinasi ?
a. Faktor fisik dan waktu c. merasa depresi dan cemas
b. Kelelahan dan stress d. takut gagal dan pikiran irasional

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang prokastinasi
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang prokastinasi, timbul


2.
kesadaran saya untuk menghargai waktu

Setelah menerima materi layanan BK tentang prokastinasi saya


3. menyadari bahwa saya memiliki ciri-ciri seorang prokastinator

Materi layanan BK tentang prokastinasi, menyadarkan saya bahwa


4. perilaku prokastinasi menimbulkan dampak yang merugikan bagi
saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan Komponen :
dengan salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Ice Breaking “Dengar dan Ikuti”
Pribadi
(Terlampir)
Fungsi : Pemahaman dan
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pengembangan
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Topik : Arti Keluarga
Sasaran : Kelas 11
2. Tahap Inti : 30 Menit
- Menayangkan materi berupa Video 1
C. Materi, Metode Media
dan 2 (Terlampir)
Materi : Arti Keluarga (Terlampir) - Memberikan Lembar kerja dan
Metode : Diskusi, dan Ceramah Media menjelaskan langkah – langkah
: Speaker, PPT, dan Laptop mengerjakanya (Terlampir).
Video 1 : shorturl.at/oCHJ0 - Meminta tiap kelompok untuk
Video 2 : shorturl.at/nGH89 menjelaskan hasil lembar kerja dan
meminta kelompok lain untuk
D. Alokasi Waktu memberikan tanggapan
1 x 45 Menit - Memberikan tugas individu dan
menjelaskan langkah – langkah
E. Tujuan Kegiatan mengerjakanya (Terlampir).
Umum : mempelajari arti dan peran keluarga - Meminta peserta didik untuk
menyampaikan pesan maaf dan sayang
secara langsung kepada anggota
Khusus :
keluarga lain
1. Peserta didik dapat menjelaskan posisi hidup
dalam keluarga 3. Tahap Penutup : 10 Menit
2. Peserta didik dapat menjelaskan - Guru BK memberikan penguatan atau
pentingnya keluarga merencanakan tindak lanjut.
3. Peserta didik mampu menerapkan posisi dan
- Membagikan lembar evaluasi hasil
peran dalam keluarga

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman dan
Pengembangan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Arti Keluarga
- Menanyakan perasaan peserta didik
Sasaran : Kelas 11 setelah mengerjakan tugas
- Meminta peserta didik
C. Materi, Metode Media meyebutkan apa saja kendala yang
Materi : Arti Keluarga (Terlampir) dijumpai ketika menulis dan
Metode : Diskusi, dan Ceramah Media mengutarakan langsung ucapan maaf dan
: Pulpen dan HVS sayang kepada anggota keluarga
- Memberikan kesempatan peserta didik
D. Alokasi Waktu untuk mencurahkan pendapat dan
1 x 45 Menit perasaan
- Memberikan dukungan,
E. Tujuan Kegiatan semangat, dan apresiasi kepada usaha
yang telah dilakukan peserta didik
Umum : mempelajari arti dan peran keluarga
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Khusus :
- Guru BK memberikan penguatan atau
1. Peserta didik dapat mempelajari posisi hidup
merencanakan tindak lanjut.
dalam keluarga
- Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat mempelajari
pentingnya keluarga
3. Peserta didik mampu menerapkan posisi dan
peran dalam keluarga

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

ARTI KELUARGA
Yunisa Asih Prasetya, M.Pd

A. Defisi Keluarga
Menurut F.J Brown ( dalam Syamsyu, 2006) Keluarga ditinjau dari sudut pandang sosiologis
dapat diartikan dua macam, yaitu 1) dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang berhubungan
darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan “clan” atau marga. 2) dalam arti sempit
keluarga meliputi orangtua dan anak. Sedangkan keluarga menurut Departemen Kesehatan RI yaitu,
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam pengertian
psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan
masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi,
saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri ( Soeleman, 1994)
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang mempunyai hubungan darah ataupun keturunan yang hidup dalam satu
tempat tinggal, mempunyai peran masing-masing dan mempengaruhi, membutuhkan, berkaitan, dan
bergantung satu dengan yang lain.

B. Peran anggota keluarga


Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah menjalankan suatu peran (Soekanto, 1990).
Adapun peran anggota keluarga menurut Nurhadi (2008) antara lain:
1. Ayah
Ayah berperan sebagai kepala keluarga. Sebagai kepala keluarga ayah mempunyai tugas untuk
melindungi keluarganya dari gangguan atau marabahaya. Sebagai kepala keluarga ayah pun
bertugas mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ayah juga mempunyai tugas
dan tanggungjawab atas pendidikan anaknya.
2. Ibu
Ibu berperan sebagai kepala rumah tangga. Sebagai kepala rumah tangga maka seorang ibu
bertanggungjawab atas keluarganya tentang anaknya. Tugas seorang ibu tidak mudah karena ia
harus mengurus dan memperhatikan keluarga. Ibu mempuntai tugas untuk mengasuh anak,
menyediakan makanan untuk keluarga, membersihkan rumah, mengatur keuangan keluarga, dan
memperhatikan pendidikan anaknya.
3. Anak
Anak mempunyai peran sebagai anggota keluarga. Tugas seorang anak yaitu belajar dan
menghormati orangtua. Anak juga mempunyai hak atas perlindungan dan pendidikan dari
orangtua.
Namun, di dalam kehidupan nyata terdapat kedudukan dan peran yang disesuaikan dengan
kesepakatan dan keadaan setiap keluarga. Karena setiap
keluarga mempunyai cara dan prinsip yang berbeda untuk kepentingan dan keberlangsungan kehidupan
dalam keluarga.

Daftar pustaka :
Nurhadi. (2008). Mengenal Lingkungan Sekitar. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Soelaeman, M.
(1994). Pendidikan Keluarga. Bandung: Alfabeta
Soekanto, soejono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Syamsu, Yusuf.
(2006) Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rineka Cipta
LAMPIRAN 2. ICE BREAKING

“Dengar & Lakukan”

Tahapan Permainan :

1. Guru BK memberikan arahan kepada siswa mengenai nama dan tujuan permainan.
2. Guru BK meminta peserta didik berdiri.
3. Guru BK memberi instruksi :
- Jika siswa mendengar kata “lampu taman”, maka siswa harus berdiri tegap, tangan ditepukan diatas
kepala dan direntangkan sambil berkata “hidup” (tangan bertepuk) dan “mati” (tangan terentang).
- Jika siswa mendengar kata “lampu jalan”, maka siswa berkelompok menjadi 3 orang lalu berdiri
secara bertingkat dan menggerakkan jari tangan sambil membunyikan suara sirine.
- Jika siswa mendengar kata “bunga”, maka siswa berkelompok menjadi 5 orang lalu 4 orang berdiri
melingkar mengitari satu orang yang berjongkok dan menggerakan tangan diatas kepala sambil
berkata “mekar” (tangan terbuka) dan “kuncup” (tangan menutup).
3. Guru BK mengakhiri permainan dengan instruksi “bunga”
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA

Lembar Kerja Kelompok

Petunjuk :
- Buatlah kelompok yang terdiri 4-5 orang
- Diskusikan bersama anggota kelompok mengenai :

1. Makna yang terkandung dalam setiap video?


…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
2. Adakah pengetahuan baru yang didapatkan dari setiap video yang telah ditayangkan ?
tuliskan!
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
3. Peran dan kewajiban anak di dalam keluarga ?
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
4. Arti setiap anggota kelurga ?
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
LAMPIRAN 2. LEMBAR PENUGASAN

Tugas Individu

Nama :
No Absen :
Peserta didik diberikan penugasan refleksi pribadi sesuai dengan materi yang telah diberikan
1. Seberapa penting orangtua bagi dirimu ?
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
2. Pernahkah kamu membuat orangtuamu sedih? Apakah itu?
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
3. Coba tuliskan ucapan maaf dan sayang untuk kedua orangtua mu
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
…….…….…….………….………….………….………….………….………….………….………….
4. Sampaikan langsung kepada anggota keluargamu mengenai ucapan maaf dan sayang yang telah
kamu buat ( rekam proses dan respon anggota keluargamu)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Dalam arti sempit keluarga mempunyai pengertian yaitu
a. Meliputi orangtua dan anak
b. Meliputi orangtua, anak, dan sanak saudara
c. Meliputi sanak family
d. Meliputi keluarga inti dan saudara
2. Ayah berperan sebagai….
a. Kepala rumah tangga c. Kepala rukun tetangga
b. Kepala keluarga d. Anggota keluarga
3. Ia berperan sebagai kepala rumah tangga, yaitu…
a. Anak c. Ibu
b. Ayah d. Kakek
4. Anak juga mempunyai hak yang ia terima dari keduaorang taunya yaitu, hak
atas…
a. Pendidikan
b. Keuangan
c. Pendidikan dan perlindungan
d. Kebebasan
5. Sebagai keluarga kita berkewajiban untuk, kecuali…
a. Saling mengasihi
b. Saling mengasihani
c. Saling menghormati
d. Saling berbagi

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Peran
1. Keluarga
Setelah menerima materi layanan BK tentang Peran Keluarga,
2. saya mengetahui posisi hidup saya dalam
keluarga
Setelah menerima materi layanan BK tentang peran
3. Kelurga, saya mengetahui pentingnya Keluarga
Materi layanan BK tentang Peran Keluarga, membuat saya mampu
4. menjalankan posisi dalam keluarga dengan
baik
A. Asesmen Kebutuhan diperolehnya dari menempatkan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA skala prioritas tersebut.

B. Identitas Layanan Komponen : F. Pelaksanaan


Layanan Dasar Bidang : 1. Pendahuluan : 5 Menit
Pribadi - Guru BK/Konselor membuka dengan
Fungsi : Pemahaman salam dan berdoa.
Topik : Ayo Atur Keuanganmu! - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sasaran : Kelas 11 serta menanyakan kesiapan peserta didik.

C. Materi, Metode Media 2. Tahap Inti : 30 Menit


Materi : Mengatur keuangan pribadi - Menjelaskan materi awal tentang skala
(Terlampir) prioritas, ragam kebutuhan berdasarkan
Metode : Branstorming & task kebutuhan, dan utang.
Media : Laptop, LCD Projector, - Membuka sesi diskusi mengenai
lembar kerja siswa mengatur keuangan pribadi
- Meminta peserta didik mengisi lembar
D. Alokasi Waktu tugas mengenai pengaturan keuangan
1 x 45 Menit pribadi berdasarkan intensitas ragam
kebutuhan dan skala prioritas
E. Tujuan Kegiatan - Meminta 3 orang menjelaskan
pengaturan keuangannya dan 3 orang
Umum : Dapat mengetahui pentingnya mengatur
yang maju akan diberikan reward.
keuangan dan menghindari utang.
Khusus : 3. Tahap Penutup : 10 Menit
1. Peserta didik dapat menyebutkan kebutuhan - Membagikan lembar evaluasi dan
primer, sekunder, dan tersiernya closing statement.
2. Peserta didik dapat memadankan skala
prioritasnya masing-masing
3. Peserta didik dapat menunjukkan skala
prioritasnya beserta penjelasan resiko dan
keuntungan yang

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Ayo Atur Keuanganmu!


Oleh : Yovita Vina Permatasari

A. Ragam Kebutuhan Manusia Berdasarkan Intensitas:


1. Kebutuhan Primer: merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang untuk memenuhi
keberlangsungan hidupnya.
2. Kebutuhan Sekunder: merupakan kebutuhan yang kedua harus dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi.
3. Kebutuhan Tersier: merupakan kebutuhan yang ketiga dipenuhi jika kebutuhan primer dan
sekunder sudah terpenuhi, bersifat mewah untuk seseorang (Nurcahyaningtyas, 2013).

B. Skala prioritas
Merupakan urutan kebutuhan yang dibuat berdasarkan kebutuhan yang kamu perlukan, namun harus
memperhatikan presentase sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari
saja, tetapi juga untuk jangka panjang kehidupan (Yushita, 2017).

C. Utang
Utang adalah Uang yang dipinjam dari orang lain; dan utang merupakan kewajiban membayar kembali
apa yang sudah diterima (Setiawan, 2019). Artinya, ketika kamu memiliki utang terhadap orang lain,
maka itu harus dikembalikan sesuai tenggat waktu yang dijanjikan. Seseorang bisa berutang jika:
1. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, maka dari itu kamu perlu memperhatikan keuangan
pribadimu agar pemasukan dan pengeluaranmu stabil.
2. Membeli sesuatu sesuai keinginan bukan kebutuhan. Ingat ragam kebutuhan manusia berdasarkan
intensitasnya.
Ketika kamu berutang, yang harus bertanggungjawab atas utangmu adalah dirimu sendiri,
karena tidak ada satupun orang yang bertanggungjawab atas dirimu selain dirimu sendiri.

Daftar Pustaka :
Nurcahyaningtyas. (2013). Ekonomi kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Setiawan, Ebta. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa (Pusat Bahasa)
Yushita, A. N. (2017). Pentingnya literasi keuangan dan pengelolaan keuangan pribadi.
Jurnal nominal, VI(I), 11-26.
LAMPIRAN 2. LEMBAR TUGAS

Nama:
Kelas/No.Absen:
Hari/Tanggal:

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan pulpen/spidol berwarna merah untuk prioritas utama,
warna biru untuk prioritas kedua, dan warna hitam untuk prioritas terakhir. Kamu boleh
memprioritaskan lebih dari 1 kebutuhan.

Total uang jajan perbulan: Rp.

1. Sebagai seorang pelajar sekaligus seorang remaja pria / wanita, maka kebutuhan
primer saya adalah:

Total pengeluaran kebutuhan primer: Rp.

2. Sebagai seorang pelajar sekaligus seorang remaja pria / wanita, maka kebutuhan
sekunder saya adalah:

Total pengeluaran kebutuhan sekunder: Rp.


Jika tidak perlu dibeli perbulan, maka saya akan memenuhinya …. Bulan sekali.

3. Sebagai seorang pelajar sekaligus seorang remaja pria / wanita, maka kebutuhan
tersier saya adalah:

Total pengeluaran kebutuhan tersier: Rp.


Kebutuhan mewah ini jika perlu akan saya penuhi …. Bulan/tahun* sekali.

Dengan begitu, jika uang jajan saya Rp.....................................................per bulan, maka


kebutuhan yang akan saya penuhi adalah kebutuhan ………………….……….
Dengan tetap menyisakan uang cadangan saya tiap bulannya Rp……..............
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan pentingnya memiliki skala prioritas dalam mengatur keuangan!

2. Menurutmu, mengapa seseorang bisa berutang pada orang lain?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang pengaturan
1. keuangan pribadi
Setelah menerima materi layanan BK tentang pengaturan keuangan
pribadi, timbul kesadaran saya untuk lebih memperhatikan pemasukan
2. dan pengeluaran saya sesuai
dengan skala prioritas dan intensitas kebutuhan
Setelah menerima materi layanan BK tentang pengaturan keuangan
pribadi, saya menyadari bahwa saya kerapkali kesulitan keuangan
3. karena tidak memperhatikan skala
prioritas dan intensitas kebutuhan
Materi layanan BK tentang informasi beasiswa,
4. menyadarkan saya bahwa mengatur keuangan pribadi
adalah kebutuhan
A. Asesmen Kebutuhan 3. Peserta didik dapat merangkum cara
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA berhadapan dengan orang yang bersikap keras
kepala
B. Identitas Layanan Komponen :
Layanan Dasar Bidang : F. Pelaksanaan
Pribadi 1. Pendahuluan : 5 Menit
Fungsi : Pemahaman - Guru BK/Konselor membuka dengan
Topik : BBS (Batu Banget, Sih!) salam dan berdoa.
Sasaran : Kelas 11 - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Sikap keras kepala 2. Tahap Inti : 30 Menit
(Terlampir) - Membuka topik bahasan mengenai
Metode : Brainstorming, presentasi, pemahaman peserta didik terhadap sikap
permainan keras kepala
Media : Laptop, LCD Projector, - Membuka sesi diskusi mengenai hal
online quiz (bisa yang mengganggu dari sikap keras
menggunakan beragam kepala dan sisi positif orang yang
aplikasi seperti Kahoot!, bersikap keras kepala
Quizizz, dan lainnya). - Mempresentasikan cara
berhadapan dengan orang yang bersikap
D. Alokasi Waktu keras kepala
- Meminta peserta didik membuka link
1 x 45 Menit
untuk online quiz dan menilai
pemahaman peserta didik mengenai
E. Tujuan Kegiatan materi yang
Umum : mempelajari cara berhadapan dengan disampaikan
orang yang bersikap keras kepala
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi dan
1. Peserta didik dapat mengemukakan pengertian closing statement.
sikap keras kepala
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sisi
positif dari sikap keras kepala

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

BBS (Batu Banget, Sih!) Oleh


: Yovita Vina Permatasari

A. Definisi Sikap Keras Kepala


Sikap seseorang yang meyakini dan berpegang teguh pada argumen atau pemikirannya apapun
yang terjadi (Vries, 2018).

B. Sisi Positif dari Orang yang Keras Kepala (Vries, 2018):


1. Sikap keras kepala bisa menjadi salah satu hal yang dibutuhkan dalam kepemimpinan. Ketika
kamu yakin dengan sesuatu yang benar berdasarkan berbagai fakta yang ada, maka sikap keras
kepala bisa membawamu menuju kesuksesan, karena terkadang lawanmu hanya ingin
menyerangmu dengan berbagai pernyataan yang menjatuhkan, jika kamu punya fakta yang akurat
dan tepat, maka ketika kamu bersikap keras kepala dengan argumenmu, kamu bisa lebih dekat
dengan kesuksesan.

2. Orang yang keras kepala memiliki fokus yang sangat baik. Karena orang yang keras kepala tahu
apa yang mereka inginkan, kualifikasi seperti visi, orientasi tindakan, pertahanan, dan kegigihan
adalah sikap bawaan dari sikap keras kepala. Hal ini akan membawa mereka kepada ketekunan.
Ketekunan bisa diartikan keras kepala yang memiliki tujuan yang jelas dan terkonsep.

Yang menjadi masalah adalah, kebanyakan orang yang keras kepala tidak mengembangkan
sikapnya menjadi perilaku konstruktif seperti gigih dan tekun, melainkan menjadi bentuk
pemberontakan untuk menunjukkan otoritas, kekuasaan, berpemikiran tertutup dan menjadi sumbu
pendek. Pemikirannya hanya sebatas “saya harus menang dalam perdebatan ini untuk menunjukkan
bahwa saya benar” bahkan disaat sebenarnya argumennya tidak tepat, ia tetap merasa paling benar.
Orang yang keras kepala menerapkan strategi maladaptif untuk menunjukkan harga dirinya. Hal
tersebut menjadikan orang yang keras kepala sangat mengganggu dan membuat banyak orang tidak
nyaman ketika berada disekitarnya.

C. Berhadapan dengan Orang yang Bersikap Keras Kepala (modifikasi dari Silny, 2018):
1. Mulai terapkan sikap yang baru
Coba lihat orang yang keras kepala sebagai kesempatanmu untuk menjadi versi yang lebih baik
dari dirimu. Kamu tidak bisa mengubah orang lain, yang bisa kamu ubah adalah dirimu sendiri.
Jadi, cobalah ubah cara pandangmu terhadap orang yang keras kepala ini.

2. Berikan jeda
Ketika kamu berhadapan dengan orang yang keras kepala, coba kontrol dirimu dan jangan
menunjukkan perlawanan yang emosional. Kontrol lagi dirimu dengan dengan pergi ke toilet atau
ke tempat lain yang aman sehingga kamu bisa
berteriak, menangis, atau apapun untuk melampiaskan kekesalanmu. Setelah itu barulah kembali
berhadapan dengan orang tersebut.

3. Buat strategi
Rencanakan pembicaraanmu dengan penuh strategi. Arah pembicaraan yang tepat dapat
memberikan hasil yang positif daripada pertengkaran. Hindari bersikap menyalahkan seperti
berkata “Tidak, kamu salah!” tetapi coba nyatakan pendapatmu yang berlawanan dengan
pendapatnya dengan respek dan penuh kerendahan hati, utarakan berbagai fakta yang ada
berdasarkan hasil penelusuranmu, kamu juga bisa mengajaknya menelusuri hal yang diperdebatkan
bersama sehingga fakta yang akan berbicara.

4. Buat orang yang keras kepala itu mendengarkanmu


Mintalah orang tersebut duduk dan berbicara dengan serius. Perhatikan volume suara dan nada
bicaramu. Berbicaralah secara tatap muka dari hati ke hati.

5. Pastikan waktu yang tepat


Pendapatmu tidak harus diucapkan langsung. Coba cari waktu yang tepat, pastikan orang tersebut
dalam kondisi yang baik (sudah makan, dalam kondisi tenang dan mood yang baik). Sebelum
mengajak bicara tanyalah kepada dirimu sendiri “apakah ini waktu yang tepat?”

6. Berproses dengan perlahan


Belajarlah untuk bersabar karena membuka pikiran orang yang berpemikiran tertutup akan
memakan waktu, tapi seiring proses berlalu, tentu akan menghasilkan hasil yang baik juga.

7. Bahas per-detail masalah, bagi dalam beberapa segmen


Orang yang memiliki sikap keras kepala memiliki masalah temporary hearing loss, satu-satunya
pendapat yang dia dengar adalah pendapatnya sendiri. Pendapat orang lain yang berlawanan hanya
akan diingat sedikit. Itu sebabnya, kamu harus membahas masalah dengan orang yang keras kepala
dalam beberapa segmen, per-detail masalahnya, sehingga semua menjadi jelas.

8. Pahami sudut pandangnya


Belajarlah berbelas kasih. Coba dengarkan dan pahami pendapat dari sudut pandangnya meskipun
memang membutuhkan kesabaran berhadapan dengan orang yang keras kepala. Mintalah orang
tersebut menjelaskan alasan dibalik pendapatnya tersebut dan tunjukkan bahwa pendapatnya itu
penting, kemudian mintalah dia juga menghargai pendapatmu yang berlawanan.

9. Jangan berusaha melawan orang yang keras kepala


Ubah cara pikirmu, ingat bahwa kegigihan dan ketekunan adalah hal yang baik dan membawa
kesuksesan. Pikirkan bagaimana hal tersebut bisa menguntungkanmu, sehingga kamu bisa
mengarahkan sikap keras kepala orang tersebut untuk hal yang baik dan benar.
10. Enjoy the new you!,
Ketika kamu menguasai semua keterampilan tersebut, kamu akan menjadi pemilik tahta
pembicaraan. Kamu sekarang lebih tenang, lebih cerdas, dan lebih kuat dari sebelumnya. Butuh
kerja keras tetapi perlahan akan terlihat natural. Ingat bahwa beberapa kontributor terbaik dunia
adalah orang yang berpegang teguh pada pemikirannya, seperti Steve Jobs, Jeff Bezos, dan Bill
Gates. Itu sebabnya kamu perlu mempertahankan sisi positif dari orang yang keras kepala. Arahkan
sikap keras kepalanya menjadi sikap yang membangun dan positif. Berterimakasihlah pada orang
yang keras kepala karena telah menjadikanmu pribadi yang lebih baik.

Daftar Pustaka:
Silny, J. (2018, August 6). 12 Ways to deal with stubborn people and convince them to listen.
Retrieved from Lifehack: https://www.lifehack.org/articles/communication/12-ways-deal-
with-stubborn- people-and-convince-them-listen.html
Vries, M. F. (2018). I won’t, therefore I am: being stubborn. INSEAD(42), 1-19.
LAMPIRAN 2. ACUAN PERTANYAAN UNTUK ONLINE QUIZ

Buatlah pertanyaan quiz dengan acuan ini, baiknya dibuat dalam bentuk pilihan ganda.
Anda bebas menggunakan aplikasi apapun untuk membuat quiz ini.

1. Sikap keras kepala adalah … Sikap seseorang yang meyakini dan berpegang teguh pada
argumen atau pemikirannya apapun yang terjadi.
2. Sisi positif orang yang keras kepala … tekun dan gigih.
3. Siapa yang bisa kamu ubah, dirimu sendiri atau orang lain? Diri sendiri.
4. Yang dibutuhkan untuk berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala?
Kesabaran, kecerdasan, dan kekuatan.
5. Apa yang bisa kita lakukan ketika berhadapan dengan orang yang keras kepala, melawan
atau mengarahkan? Mengarahkan, karena semakin dilawan ia semakin ingin menang,
tidak peduli argumennya salah atau benar.
6. Bagaimana cara menyatakan pendapat yang berlawanan dengan orang yang keras kepala?
Dengan bersikap respek dan penuh kerendahan hati, dan mengutarakan berbagai fakta
pendukung yang ada.
7. Masalah orang yang memiliki sikap keras kepala adalah… temporary hearing loss.
8. Mengapa perlu mendengarkan sudut pandang orang yang keras kepala walau
argumennya tidak tepat? Supaya orang tersebut merasa dihargai dan dipahami.
9. Mengapa perlu memberi jeda ketika berhadapan dengan orang yang keras kepala?
Karena kamu perlu mengontrol dirimu, jangan terpancing emosi dan justru terarah pada
pertengkaran tak bermanfaat.
10. Ketika berhadapan dengan orang yang keras kepala berarti kita akan berproses
secara? Perlahan, karena membuka pikiran orang yang pemikirannya tertutup dan
sempit akan memakan waktu lama.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan pentingnya memahami cara berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala!

2. Menurutmu, mengapa seseorang bisa bersikap keras kepala?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang sikap keras
1. kepala
Setelah menerima materi layanan BK tentang sikap keras kepala, timbul
2. kesadaran saya untuk menerapkan cara
berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala
Setelah menerima materi layanan BK tentang sikap keras kepala, saya
menyadari bahwa saya kerapkali salah langkah dalam berhadapan
3. dengan orang yang keras
kepala
Materi layanan BK tentang sikap keras kepala, menyadarkan saya
bahwa berhadapan dengan orang yang bersikap keras kepala
4. membutuhkan strategi yang
tepat
A. Asesmen Kebutuhan 4. Peserta didik dapat menyiapkan kemungkinan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA kegiatan yang bernilai ekonomis

B. Identitas Layanan Komponen : F. Pelaksanaan


Layanan Dasar Bidang :
1. Pendahuluan : 5 Menit
Pribadi - Guru BK/Konselor membuka dengan
Fungsi : Pemahaman salam dan berdoa.
Topik : Belajar dari Pekerja Keras - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sasaran : Kelas 12 serta menanyakan kesiapan peserta didik.

C. Materi, Metode Media 2. Tahap Inti : 30 Menit


Materi : Hidup sederhana dari orang - Menayangkan media slide PPT
Super Kaya (Terlampir) - Peserta didik menuliskan kegiatan yang
Metode : Ceramah dan Diskusi diisi dan bernilai ekonomis
Media : PPT, Kertas dan Pulpen - Peserta didik menceritakan kegiatan
yang bernilai ekonomis pada teman-
D. Alokasi Waktu teman
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 7 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK memberikan penguatan atau
Umum : mempelajari sikap ulet, hemat dan merencanakan tindak lanjut.
bersungguh - sungguh dalam kemandirian perilaku - Membagikan lembar evaluasi
ekonomis

Khusus :
1. Peserta didik dapat menghubungkan
kebiasaan orang sukses dengan kebiasannya
terkait perilaku ekonomis
2. Peserta didik dapat menjelaskan beberapa
kegiatan yang bernilai ekonomis
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan
yang bernilai ekonomis

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1 MATERI

Pelajaran Hidup Dari Orang Super Kaya


Oleh: Aprilia Ika

Di era media sosial di mana banyak orang seolah berlomba memamerkan segala hal, para super kaya ini
justru menjalankan gaya hidup yang tetap sederhana, hemat dan efisien. Mereka memilih fokus pada apa hal-
hal yang lebih penting dalam hidup, ketimbang menghabiskan waktu dan uang mengurusi penampilan dan
hal-hal tersier lain. Bisa jadi, itulah rahasia mengapa mereka bisa mencapai kemakmuran hingga di tingkat
luar biasa. Inilah 8 pelajaran yang bisa kita pelajari dari gaya hidup sederhana orang-orang super kaya dunia
:
1. Mereka hidup di bawah kemampuan, Warren Buffet punya uang lebih dari 68,1 miliar dollar AS atau
sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan
harga fantastis yang dia inginkan. Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah
lama yang dia beli tahun 1958 seharga 31.500 dollar AS sampai saat ini. Hal yang serupa ditunjukkan
oleh Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan 51,5 miliar dollar AS. Kekayaan sebanyak itu
memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar.
Namun, Zuckerberg sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga
30.000 dollar AS.
2. Mereka tidak mendewakan penampilan, Bila Anda perhatikan, orang-orang super kaya yang jenius
itu justru tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan luar mereka. Lihat saja penampilan Steve Jobs
dengan T-shirt hitam kemana-mana. Juga Zuckerberg yang nyaman saja dengan kaos oblong berwarna
abu-abu dan celana jeans. Mereka memilih strategi seefisien mungkin terutama untuk hal-hal yang
kurang mendasar seperti “pakaian apa yang perlu dikenakan hari ini”. Dengan menghemat waktu dan
energi memikirkan hal-hal kurang penting, orang-orang superkaya ini bisa memaksimalkan energi dan
waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis. Selain itu,
berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk
penampilan.
3. Mereka senang beramal Para orang superkaya dunia senang beramal., Bill Gates, pendiri dan
pemilik Microsoft dan tercatat sebagai orang paling kaya sedunia, sudah dikenal sebagai pribadi yang
suka sekali beramal. Tahun 2017 ini, Bill Gates menyumbangkan sekitar 4,6 juta dollar AS untuk
kegiatan kemanusiaan. Nilai donasi itu adalah yang terbesar yang dikeluarkan oleh Gates dalam 17
tahun terakhir. Bill Gates memberi pelajaran penting tentang menjadi kaya: mereka yang benar-benar
kaya adalah mereka yang senang memberi. Sejauh ini, Bill Gates mencatat kekayaan senilai 90 miliar
dollar AS atau Rp 1.200-an triliun. Bukan hanya Bill Gates yang senang beramal. Orang superkaya lain
seperti Buffet, George Soros, sampai Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shops, juga dikenal sebagai
pesohor kaya raya yang senang berbagi pada sesama.
4. Mereka membawa bekal makan siang, Anda pasti sudah sering membaca betapa besar nilai
penghematan hanya dari kebiasaan membawa bekal makan siang dari rumah? Membawa bekal makan
siang dari rumah bukan cuma membantu Anda lebih hemat uang jajan, tapi juga bisa menghemat waktu
Anda dari kebingungan mencari
tempat makan yang tepat saat jam makan siang tiba. Anda bisa lebih fokus memakai waktu tersebut
untuk melakukan hal lain yang lebih penting. Charlie Ergen, pemilik Dish Network, yang memiliki
kekayaan bersih 14,4 miliar dollar AS, sampai hari ini masih rajin membawa bekal makan siang dari
rumah berisi sandwich dan minuman ringan setiap berangkat ke kantor. Bukan cuma itu, Ergen juga
berbagi kamar dengan kolega kerja ketika tengah berdinas ke luar kota.
5. Mereka tidak manja, Banyak kalangan yang baru kaya sudah merasa berhak atas kenyamanan tingkat
tinggi. Misalnya, membawa mobil pribadi kemana-mana walau terhadang macet yang sering tidak
masuk akal. Ingvar Kampard, pendiri IKEA, yang memiliki kekayaan bersih 39,3 miliar dollar AS,
sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja memakai transportasi umum kemana-mana. Sebagai salah
satu orang terkaya di dunia, Kampard tidak merasa harus mengubah gaya hidupnya menjadi serba wah.
Kampard masih senang bepergian menumpang pesawat kelas ekonomi dan makan siang di kafetaria
bersama karyawan-karyawannya dan naik bus kemana-mana.
6. Mereka pendukung hidup hemat energy, Para orang super kaya selalu menyukai konsep hidup
efisien dan hemat energi. Salah satu orang taipan terkenal asal India, Azem Premji . Premji yang
memiliki Wipro Ltd dan kekayaan bersih 16,6 miliar dollar AS, rajin mengingatkan para karyawannya
agar tidak lupa mematikan lampu setelah selesai dipakai. Premji juga asyik-asyik saja kemana-mana
menumpangi pesawat kelas ekonomi dan menyetir mobil bekas.
7. Mereka selalu membayar lunas utang kartu kredit, Para super kaya jarang membawa uang tunai
dalam jumlah besar. Mengutip Bussiness Insider, para orang super kaya lebih nyaman membawa uang
tunai seperlunya sesuai dengan kebutuhan. Mereka juga pengguna kartu kredit yang cerdas dengan
selalu membayar penuh tagihan kartu kredit supaya tidak perlu membayar bunga kart kredit yang mahal.
Para orang super kaya ini selalu menerapkan strategi yang jeli dalam mengelola uang mereka supaya
bisa mereka gunakan seoptimal mungkin.
8. Mereka rendah hati, Ada ungkapan, orang kaya baru biasanya yang lebih “ngotot” menunjukkan
kekayaan mereka. Didukung oleh media sosial, para OKB ini tidak sungkan memamerkan segala hal
yang mereka anggap sebagai penanda status sosial dan kekayaan yang mereka miliki. Nah, bagaimana
dengan mereka yang memang sungguh-sungguh kaya? Kebanyakan orang yang super kaya, justru
enggan memamerkan kekayaan mereka. Para taipan yang super kaya justru lebih sering bersikap rendah
hati. Contohlah pendiri Zara, Amancio Ortega yang tercatat sebagai orang terkaya nomer tiga di dunia
dengan kekayaan 82,3 miliar dollar AS. Memiliki kekayaan berlimpah tidak mengubah gaya hidup
Ortega menjadi super wah. Dia tidak segan bergabung dengan para karyawannya di kantor pusat Zara
untuk makan siang di kafetaria. Penampilan Ortega juga sederhana dengan memakai blazer biru, kemeja
putih dan celana abu-abu.

Daftar Pustaka:
Aprilia Eka (2017). Pelajaran Hidup Sederhana dari Orang Super Kaya
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/21/074307226/8-pelajaran- hidup-sederhana-
dari-orang-orang-super-kaya-dunia-?page=all (diakses pada 25 April 2020)
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA

LEMBAR KERJA NILAI EKNOMIS DALAM DIRI

Nama : ……………………….

Kelas : ……………………….

1. Tuliskan berbagai kegiatan mu yang menghasilkan nilai ekonomis?

2. Tuliskan contoh kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghasilkan nilai ekonomis?

3. Buatlah susunan rencana untuk membuat kegiatan yang bernilai ekonomis?


LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PENILAIAN

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh perilaku bernilai ekonomis?
a. Jajan tanpa batas
b. Belanja setiap waktu
c. Membeli sesuatu sesuai kebutuhan

2. Berikut contoh perilaku tidak bernilai ekonomis!


a. Gemar menabung
b. Membawa bekal makan siang
c. Berburu flash sale karena menuruti keinginan

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya memiliki nilia hidup ekonomis dengan
kesuksesan?
a. Ya b. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
N K
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Nilai Hidup
1.
Ekonomis
Setelah menerima materi layanan BK tentang Nilai Hidup
2. Ekonomis, timbul kesadaran saya untuk selalu
membedakan kebutuhan dan keinginan saat berbelanja
Setelah menerima materi layanan BK tentang Nilai hidup ekonomis saya
4. menyadari bahwa saya sering lupa membeli
sesuai kebutuhan, bukan keinginan
Materi layanan BK tentang ilia hidup ekonomis,
5. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki rasa puas
dengan sesuatu ayng dibutuhkan, bukan yang diinginkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Berani Menjadi Diri Sendiri 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru BK Menampilkan materi berupa
Video dan PPT
C. Materi, Metode Media - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
Materi : Berani Menjadi Diri Sendiri mengenai materi yang telah
(Terlampir) disampaikan, seperti contoh kasus
Metode : Diskusi dan Ceramah dalam kehidupan sehari-hari.
Media : LCD dan Laptop - Guru BK menjelaskan beberapa
Video : shorturl.at/U0278 pertanyaan dari peserta didik mengenai
materi dari hasil diskusi.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 3. Tahap Penutup : 7 Menit
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
E. Tujuan Kegiatan memberikan apresiasi kepada kelas.
Umum : Menerima keunikan diri dengan segaka - Membagikan lembar evaluasi
kelebihan dan kekurangannya

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep
pengungkapan diri
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk mengungkapkan
apa yang diinginkan
3. Peserta didik dapat mensimulasikan cara
mengungkap diri yang baik kepada orang lain

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI
KEGIATAN
BERANI MENJADI DIRI SENDIRI

A. Konsep Dasar Keterbukaan Diri (Self Disclosure)


Pengertian Self Disclosure Secara etimologi keterbukaan diri di angkat dari dua kata yaitu
keterbukaan, dengan awal kata buka dan diri. Meurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterbukaan
mengalami multi tafsir dengan pertimbangan bahwa dikondisikan dengan latar yang terjadi ketika hal
tersebut diungkapkan, adapun arti keterbukaan secara harfiah tersebut adalah “sebagai pemberian
informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. Informasi yang diberikan dapat mencakup berbagai hal
seperti “pengalaman hidup, perasaan, emosi, pendapat, cita-cita dan sebagainya.” Sedangkan dari
beberapa teori lain mengenai konsep keterbukaan diri dapat makna bimbingan dan konseling lebih
dikenal dengan istilah Self disclosure yang didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. Sedangkan Pederson mengartikan self
disclosure sebagai tindakan seseorang dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi pada orang lain
secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberi informasi yang akurat tentang dirinya.
Informasi yang akan disampaikan tergantung pada kemampuan seseorang dalam melakukan self
disclosure. Selain itu, dikemukakan bahwa self disclosure mempunyai beberapa karakteristik umum
antara lain: (1) Keterbukaan diri adalah suatu tipe komunikasi tentang informasi diri yang pada umumnya
tersimpan, yang dikomunikasikan kepada orang lain, (2) Keterbukaan diri adalah informasi diri yang
seseorang berikan merupakan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui oleh orang lain dengan
demikian harus dikomunikasikan, (3) Keterbukaan diri adalah informasi tentang diri sendiri yakni tentang
pikiran, perasaan dan sikap, (4) Keterbukaan diri dapat bersifat informasi secara khusus. Informasi secara
khusus adalah rahasia yang diungkapkan kepada orang lain secara pribadi yang tidak semua orang
ketahui, dan keterbukaan diri melibatkan sekurang-kurangnya seorang individu lain, oleh karena itu
keterbukaan diri merupakan informasi yang harus diterima dan dimengerti oleh individu lain, atau dengan
kata lain karakteristik self disclosure mengarah kepada hal yang lebih khusus yaitu informasi pribadi.12
Individu harus mengkomunikasikan informasi ini secara lisan dan orang lain harus menyadari tujuan dari
apa yang disampaikannya. Sehubungan dengan itu, self disclosure dapat diungkapkan melalui pikiran,
perasaan, dan pengalaman secara verbal.
B. Tips untuk menyampaikan pemikiran yang diinginkan
Berbicara boleh jadi merupakan kegiatan yang selalu kita lakukan. Hanya saja, tak semua orang
memiliki kemampuan untuk menyampaikan pikirannya.
Bagi orang-orang bersifat ekstrovert, berbicara dan menyampaikan pendapat barangkali hal yang sangat
mudah dilakukan. Padahal, menyampaikan pikiran, merupakan sebuah keahlian yang amat dibutuhkan dalam
banyak hal, seperti dalam pekerjaan dan juga hubungan. Lima kiat berikut ini bisa membantu kita yang memiliki
kesulitan menyampaikan pikiran-pikiran, terlebih keinginan atau sesuatu yang kita yakini.
1. Sampaikan Secara Spesifik, Bagi orang yang tak terbiasa bicara dan menyampaikan pendapat –terlebih di
keramaian- urusan ini bisa jadi “cobaan berat”. Apalagi bila diminta untuk menyampaikan pendapat untuk
sesuatu hal besar yang membutuhkan pemaparan panjang. Tak perlu berapi-api bicara tentang hal-hal yang
menarik perhatian atau merepet panjang tentang hal-hal menyebalkan yang dilakukan seorang teman.
Pembicaraan bisa dilatih dengan membiasakan diri membicarakan hal-hal ringan Agar bicara jadi lebih
mudah, pecahlah pokok-pokok pikiran dalam bagian-bagian kecil dan sampaikan satu saja dulu pecahan
kecil itu sebagai awal. Tak perlu memaksa untuk jadi orator ulung dalam sekejap. Anda bisa memulai dari
pembicaraan mengenai hal-hal kecil seperti memutuskan film yang ingin ditonton, atau di restoran apa Anda
ingin makan malam. Sampaikan apa yang Anda inginkan dan berpartisipasi dalam pembicaraan, sesedikit
apa pun yang disampaikan, akan melatih kita terbiasa dan akan sangat membantu ketika ada dalam suasa
kritis ketika ingin pikiran dan pendapat kita didengar.
2. Berpikir Sebelum Berucap, Dunia memang selalu seimbang diciptakan. Bila ada orang- orang yang sulit
sekali berpendapat, dan bahkan tak pernah bisa menyatakan pikirannya, ada pula sekelompok orang lainnya
yang bisa dengan ringan mengatakan apa saja, bahkan yang tak berguna sekalipun. Bila kita termasuk dalam
kelompok yang pertama, ada baiknya kita tak berubah menjadi seperti kelompok yang kedua manakala mulai
terlatih berbicara. Tak perlu nyinyir, agresif dan tak sopan pula bila menyatakan pendapat. Cercaan dan
kalimat-kalimat kasar sama sekali tak perlu dan tak akan membantu menyelesaikan masalah. Sebaliknya,
coba pikirkan kalimat apa yang ingin kita pilih, sebelum mengatakannya. Berpikir sebelum bicara, akan
membantu kita merawat hubungan dan menjaga orang tetap respek pada kita. Dengan memilih kata yang
akan kita ucapkan, sejatinya kita tengah bersikap asertif.
3. Santai Saja, Bicara dengan nada keras karena merasa bersemangat, mungkin akan seru dan disambut gegap
gempita oleh teman yang sudah biasa berbicara dengan Anda. Pada orang atau kelompok baru, bicaralah
dalam intonasi yang wajar. Sebab meninggikan suara, tak peduli hal itu kita lakukan karena terlalu
bersemangat, akan membuat orang malas menanggapi. Bicara santai dan jelas dengan nada yang tenang saja.
Hal ini justru akan lebih membantu memudahkan kita mengemukakan pendapat ketimbang saat kita
tersengat semangat dan bicara berapi-api.
4. Ikut Kelompok, Ada berapa banyak grup Whatsapp yang kita ikuti? Pilih satu atau dua yang paling
nyaman, dan jadikan grup itu tempat kita berlatih bicara dan mengemukakan pendapat. Tak perlu cari
musuh jika ada anggota grup yang berseberangan pendapat. Tapi jangan takut juga mengemukakan pendapat
atau keinginan apabila sedang ada topik hangat yang dibicarakan atau rencana minum teh bersama. Akan
lebih baik lagi jika kita juga bergabung dengan satu atau dua kelompok diskusi di dunia nyata, karena
bagaima pun, bertemu dan berbincang langsung akan lebih baik hasilnya ketimbang berbincang secara
virtual.
5. Kalau Susah Bicara, Tulis Saja., Kalau keempat cara sebelumnya tak juga membantu kita
mengatasi kesulitan menyampaikan pendapat, ada cara lain yang bisa dicoba: melalui tulisan.
Dengan tulisan, kita bisa menyampaikan pokok-pokok pikiran secara langsung, lugas dan jelas,
tanpa perlu berbasa-basi yang mungkin saja malas kita lakukan. Kadangkala, tulisan bisa lebih
ampuh menjadi “lidah” bagi pikiran-pikiran kita, bukan?

Daftar Pustaka
Handayani MM, Ratnawati S dan Helmi AF.(1998). Efektifitas Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap
Peningkatan Penerimaan Diri Dan Harga Diri. Jurnal Psikologi 2: 47-55
Johnson, David W. 1981. Reaching Out: Interpersonal Effectivenes and Self-Actualization.
London: Prentice-Hall International.
Papu, J. (2002). Pengungkapan diri. http://www.e-psikologi.com/sosial/120702.htm
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Buatlah daftar hal-hal yang ingin kamu lakukan atau capai !

2. Buatlah daftar hal-hal yang diinginkan selama 1 minggu yang sudah tercapai !

3. Tuliskan hambatan yang ditemui selama 1 minggu ketika melakukan yang diinginkan !

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Berani Menjadi Diri Sendiri
Setelah menerima materi layanan BK tentang Berani Menjadi Diri
2. Sendiri timbul kesadaran saya untuk belajar
mengungkapkan atas apa yang dinginkan oleh diri sendiri
Materi layanan BK tentang Berani Menjadi Diri Sendiri
3. menyadarkan saya akan pentingnya melakukan apa yang diinginkan
sesuai kata hati selama dalam aturan yang baik
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
4. Berani Menjadi Diri Sendiri
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan Komponen :
dengan salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang : Pribadi
- Ice Breaking “Ibu Berkata”
Fungsi : Pemahaman
(Terlampir)
Topik : Berfikir Sebelum Bertindak
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sasaran : Kelas 10
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Seni Mengenal Diri – 2. Tahap Inti : 30 Menit
Kelemahan 9. Ceroboh - Menayangkan media slide power point
(Terlampir) Kecerobohan
Metode : Diskusi dan Games TTS - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai sikap Kecerobohan dan
Media : LCD, Laptop dan PPT TTS
hubungannya dengan sifat kurang
bijaksana.
D. Alokasi Waktu - Memberikan pemahaman
1 x 45 Menit mengenai hubungan ice breaking “Ibu
berkata”, Dimana kuncinya “kenapa
E. Tujuan Kegiatan salah karena anda mengabaikan hal-
Umum : mempelajari cara-cara pengambilan hal yang tidak penting”, Karena orang
keputusan dan pemecahan masalah secara objektif yang ceroboh biasanya sering tidak
menganggap penting banyak hal.
Khusus : - Membagi siswa menjadi 2-4 kelompok,
1. Siswa dapat menjelaskan mengenai kemudian Menjelaskan mengenai
permainan TTS.
pentingnya sikap Bijak dalam mengurangi
- Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
kecerobohan atau kurang hati-hati
2. Siswa dapat menunjukan sikap bijak dalam 3. Tahap Penutup : 7 Menit
mengatasi kecerobohan atau kurang hati-hati
Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING

Ice Breaking
“Ibu Berkata”

Tujuan :
1. Peserta didik dapat melatih konsentrasi
2. Peserta didik dapat berfikir sebelum bertindak

Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk menunjuk sesuatu yang diperintahkan Guru BK
2. Kemudian Guru BK bisa memulai dengan hal yang mudah seperti menunjuk hidung dengan
mencotohkan didepan menunjuk hidung, dan dengan waktu yang relatif lambat
3. Kemudian setelah beberapa kali mencoba, percepatlah perintah dan Guru BK bisa mengecoh
peserta didik dengan memperagakan yang tidak sesuai yang dikatakan.
4. Lakukanlah berulang hingga konsentrasi siswa kembali
5. Diakhir kegiatan Guru BK bisa memberikan pemahaman hubungan ice breaking “Ibu
berkata” dengan materi, Dimana kuncinya “kenapa salah karena anda mengabaikan hal-hal
yang tidak penting”, Karena orang yang ceroboh biasanya sering tidak menganggap penting
banyak hal.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

KELEMAHAN #9. CEROBOH


KURANG HATI-HATI, CEPLAS-CEPLOS DALAM BICARA, SEHINGGA
MENYINGGUNG ORANG LAIN

Kurang hati-hati atau ceroboh adalah sifat orang yang kekanak-kanakan dan kurang bijaksana sehingga apa
pun yang terlintas di dalam pikirannya akan dikeluarkannya. Sebenarnya orang dengan sifat seperti ini suka
terus terang dan tidak bisa menyembunyikan rahasia apa pun. Sifat seperti ini sesungguhnya lebih banyak
merugikan diri sendiri daripada menguntungkan karena orang akan lebih sulit 'percaya' kepada orang yang
kurang hati-hati. Karena takut banyak hal-hal penting yang seharusnya disimpan sebagai data terbatas
perusahaan atau organisasi akan ‘bocor’ kemana-mana . Apalagi bila pembicaraan sudah menyinggung
perasaan orang lain, meskipun mungkin hal yang dibicarakan tidak salah namun tidak perlu sampai
menonjolkan kesalahan orang lain. Orang bisa saja mendendam sehingga akan menimbulkan kesulitan di
kemudian hari.

"Rekan saya orongnya tidak hati-hati, kalau bicara seenaknya sendiri, ceplas ceplos tanpa dipikir
dulu, alih-alih menyalahkan orang lain akibatnya malah dia yang disalahkan, sekarang dia
malahan banyak dijauhi dan dilecehkan rekan-rekannya."

Dalam berorganisasi setiap hal yang kita bicarakan mengatasnamakan organisasi atau perusahaan. Oleh
karenanya kita dituntut untuk lebth berhati-hati. Pembicaraan yang bersifat Internal antarpegawai
menunjukkan kemampuan kita dalam bekerja sehingga berdampak pada karier kita dalam perusahaan.
Pembicaraan dengan pihak luar selalu mencerminkan sikap perusahaan terhadap pelanggan dan akan
berdampak pada bisnis dengan pelanggan tersebut. Berbagai Informasi harus disaring sebelum disampalkan
kembali kepada orang-orang yang membutuhkannya agar dampaknya lebih produktif Kecerobohan dan
ketergesagesaan hanya akan menyinggung orang lain dan menimbulkan kesalahpahaman.

UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN-KESALAHAN YANG TIDAK PERLU SEBAIKNYA


HINDARI KECEROBOHAN ANDA DENGAN MENGIKUTI BERAPA TIPS BERIKUT :

1. Dengarkan sebelum Anda berbicara


Bila Anda bertemu rekan atau memimpin sebuah pertemuan, setelah saling memberi salam usahakan
agar Anda tidak langsung berbicara melainkan 'mendengarkan' terlehih dahulu. Sampaikan secara
singkat tujuan rapat yang Anda adakan kemudian berikan kesempatan pada para peserta meeting untuk
merespons topik-topik yang akan dibicarakan. Biarkan mereka yang mengambil Intslatif berbicara. Billa
situasinya memang tidak ada yang membuka pembicaraan Anda bisa memancingnya dengan satu atau
dua pertanyaan misalnya: "Rekan-rekan bagaimana menurut Anda sekalian hasil kerja kita kemarin?".
Bila di antara rekan Anda sudah menjawab atau memberi komentar maka Anda bisa morespons
seperlunya. Setelah mendengarkan Anda bisa mengolah apa yang Anda dengar dan respons Anda akan
jauh lebih baik daripada berbicara tanpa masukan dari rekan Anda terlebih dahulu. Dengan
mendengarkan
Anda bisa lebih memahami situasl yang mungkln dihadapi rekan-rekan Anda. Dan dengan lebih
memahami Anda lebih bisa mencari pilihan-pilihan atas solusi bagi permasalahan yang ada.

2. Anggap perbedoan sebagai suatu kewajaran


Bila ada 'perbedaan pendapat’ antara Anda dengan rekan maka Anda harus lebih berhati-hati. Perbedaan
pendapat biasanya akan lebih mendorong Anda untuk berbicara dibanding sebuah 'persamaan pendapat'.
Dan apabila Anda selalu ingin orang mengikuti kemauan Anda maka komentar Anda akan menjadi lehih
keras, ditambah dengan sifat Anda yang ceroboh maka serentetan kata-kata akan dengan mudah
meluncur dari mulut Anda. Namun ketahuilah bahwa di dunia Ini tidak ada orang yang seluruhnya
sependapat dengan Anda maka sebaliknya Anda bisa menganggap Perbedaan antara rekan Anda sebagal
sesuatu yang wajar. Yang terpenting adalah bahwa di antara perbedaan terbedaan Itu ada sesuatu yang
bisa diteritma oleh semua anggota kelompok. Perbedaan justru akan menambah kreativitas tim dalam
memecahkan masalah. Perbedaan juga bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman. Bukankah
dunia usaha memang penuh ketidak-pastian. Salah satunya dapat berbentuk perbedaan. maka Anda akan
bisa berjalan meskipun dengan sedlikit perhedaan.

3. Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri


Sesungguhnya harga diri Anda itu adalah sama dengan harga diri rekan-rekan Anda oleh karenanya
dengan menghargai orang lain artinya Anda menghargai diri sendiri juga. Dengan berpikir seperti ini
maka lebih bisa menahan diri apabila ingin menyalahkan atau merendahkan orang lain karena artinya
sama saja dengan merendahkan diri Anda sendiri. Sesungguhnya dalam berbagai hal kita justru lebih
banyak belajar dari orang lain bahkan dari mereka yang kurang berpendidikan sekalipun. Banyak nilai-
nilai lain di dalam hidup ini yang dapat dipelajari bukan dari pendidikan melainkan dari aktivitas
kehidupan itu sendiri. Orang-orang di desa misalnya lebih bisa melestarikan budaya gotong royong
daripada orang-orang yang hidup dikota-kota besar yang masyarakatnya sudah lebih individual. Mereka
lebih bisa saling menghargai dibandingkan orang di kota yang lebih berpendidikan.

"Perbedaan adalah suatu yang wajar terjadi, ketika anda lebih mendengarkan anda akan lebih
mengerti maka anda akan lebih bisa menghargai perbedaan."

Daftar pustaka
Getol,Gunadi. (2012). Seni Mengenal Diri. Jakarta : Gramedia.
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
(Tampilkan dalam PPT)
TEKA TEKI SULIT

1)
P
2) E

2) I

I 3)

4) A

3) N

4)

5)

Pertanyaan Menurun :
1. Kata bantu PENDIDIKAN
2. Olahraga menyodok bola pasti... (Diliat, karena kalo tidak diliat gak bisa main)
3. Burung terbang dengan? (Semaunya, Bukan Sayapnya karena dia terbang kalau dia mau)
4. Burung adalah hewan yang bisa... (Temenan, Karena ada burung yang gak bisa terbang) Pertanyaan
Mendatar :
1. Belajar matematika membuat kita .. (Pusing, Karena belum tentu bikin pinter tapi pasti bikin pusing)
2. Sifat pelit membuat orang menjadi.. (Mikir, Karena membuat orang mikir kenapa dia pelit)
3. dampak wabah corona membuat siswa tidak bisa sekolah sehingga belajar di ... (Tempatnya, karena belum tentu dirumah
ada yang dikosan ada yang di hotel, di Group WA dll)
4. yang sering mendapat nilai 100 saat ulangan tertulis? (Kertas, Bukan Cerdas karena nilainya ditulis di kertas)
5. untuk tinggal di luar negeri kita harus punya ... (Nama, karena kalo visa gak ada nama gak bisa)
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Kurang hati-hati atau ceroboh adalah sifat orang yang ?
a. Kekanak-kanakan
b. Dewasa
c. Biasa
d. Umum

2. Saat berkata orang ceroboh atau kurang hati-hati biasanya?


a. Berkata apa yang terlintas
b. Menimbang yang akan di katakana
c. Mendengarkan seksama sebelum berbicara
d. Mengingat hal penting yang perlu dikatakan

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya kecerobohan dengan sikap bijaksana?


a. Ya b. Tidak

4. Mendengarkan sebelum Anda berbicara merupakan salah satu cara untuk


menghilangkan sikap?
a. Teliti c. Ceroboh
b. Prihatin d. Bodoh

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Sikap
1. Ceroboh

Setelah menerima materi layanan BK tentang sikap ceroboh, timbul


2. kesadaran saya untuk selalu berfikir sebelum bertindak

Setelah menerima materi layanan BK tentang sikap ceroboh saya


3. menyadari bahwa saya sering berbicara tanpa berfikir

Materi layanan BK tentang Sikap Ceroboh, menyadarkan saya akan


4. pentingnya memiliki sikp bijaksana
A. Asesmen Kebutuhan 2. Peserta didik mampu menuliskan kembali
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA pengalaman kedukaan yang berpengaruh bagi
kehidupannya
B. Identitas Layanan Komponen : 3. Peserta didik mampu menggunakan jurnal
Layanan Dasar Bidang : Pribadi pribadi untuk mengatasi kedukaan dan
Fungsi : Pemahaman perasaan kehilangannya.
Topik : Berhadapan dengan Kedukaan
dan Perasaan Kehilangan Orang F. Pelaksanaan
Tersayang 1. Pendahuluan : 5 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru BK membuka dengan salam dan
berdoa.
C. Materi, Metode Media - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Materi : Jurnal Pribadi Dalam serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Mengatasi Kedukaan dan
Perasaan Kehilangan 2. Tahap Inti : 30 Menit
(Terlampir) - Guru BK meminta peserta didik
Metode : Brainstorming & task menyiapkan kertas dan alat tulis
Media : HVS dan ATK - Guru BK menanyakan pendapat peserta
didik mengenai topik
D. Alokasi Waktu - Memberikan lembar kerja dan
1 x 45 Menit menjelaskan mengenai
penggunaan jurnal pribadi untuk
mengatasi kedukaan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mengekspresikan perasaan dalam cara-
3. Tahap Penutup : 10 Menit
cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan
- Guru BK meminta perwakilan peserta
konflik
didik untuk menyampaikan
kesannya dalam mengikuti pembelajaran
Khusus :
hari ini.
1. Peserta didik mampu mengemukakan bahwa
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
perasaan sedih dan berduka adalah perasaan
memberikan apresiasi kepada kelas.
yang wajar muncul ketika kehilangan
- Membagikan lembar evaluasi hasil
seseorang yang disayang

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

BERHADAPAN DENGAN KEDUKAAN DAN PERASAAN KEHILANGAN ORANG TERSAYANG


Oleh Yovita Vina Permatasari
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi kedukaan dan perasaan kehilangan orang yang disayang
adalah dengan menulis jurnal harian. Hal ini dikarenakan sifatnya yang mandiri dan privat (bersifat rahasia),
namun tetap bisa mengeluarkan ekspresi kehilangan dari dalam dirimu. Cara menulis jurnal harian adalah
sebagai berikut (Wolfelt & Wolfelt, 2002):
1. Klarifikasi apa yang kamu pikirkan dan rasakan.
2. Ekspresikan dirimu seberapapun kamu merasa sedih, takut, bingung, ataupun kesepian.
3. Tingkatkan kesadaran dirimu bahwa pengalaman kedukaanmu berubah dari waktu ke waktu. Akan
terasa menakjubkan ketika kamu kembali ke bulan ataupun tahun yang lalu dan baca apa yang kamu
tulis, kemudian menyadari seberapa jauh kamu sudah berubah dari masa itu.
4. Perhalus intensitas pemikiran dan perasaanmu, bantu dirimu memahami bahwa pengalaman ini adalah
pengalaman tentang kedukaan dan kemurungan.
5. Bersihkan semua pemikiran dan keluh kesah hatimu yang membuatmu kewalahan dengan
menuangkannya dalam tulisan
6. Lihatlah rasa sakit yang kamu alami dan ubah itu menjadi sesuatu untuk bertahan hidup dan hidup
dengan terus maju.
7. Buatlah kesempatan untuk memahami bahwa hidupmu seimbang antara kedukaan dan kebahagiaan.
8. Buatlah gambaran perkembanganmu dalam berpetualang di dalam perjalanan kedukaanmu sebagai
bagian dari perjalanan hidupmu.

Daftar pustaka
Wolfelt, A. D., & Wolfelt, M. E. (2002). The healing your grieving heart: journal for teens. USA:
Companion.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

JURNAL PRIBADI PERASAAN BERDUKA DAN KEHILANGAN


Dimodifikasi dari Wolfelt, A. D., & Wolfelt, M. E. (2002). The healing your grieving heart: journal
for teens. USA: Companion
oleh Yovita Vina Permatasari
Petunjuk Pengisian:
1. Kerjakanlah dengan menggunakan 1 buku/binder/ notes yang baru supaya itu menjadi buku khusus
untuk jurnal pribadi perasaan berduka dan kehilanganmu.
2. Setiap nomor dapat diisi dengan jangka waktu 1-3 hari. Tidak perlu terburu-buru untuk menyelesaikan.
Pastikan kamu mengerjakannya dalam keadaan tenang dan ekspresikan semua perasaanmu.

Tulis ini di halaman pertama lembar bukumu.

Nama:
Orang yang telah berpulang:

Kerjakan no. 1-20 di lembar kedua dan seterusnya.


1. Secara umum, bagaimana kamu mendeskripsikan kedekatan hubunganmu dengan orang yang berpulang tersebut?
2. Bisakah kamu mengingat kapan kamu merasa sangat dekat dengan orang tersebut? Coba jelaskan.
3. Tuliskan salah satu pengalaman paling berharga yang kamu miliki dengan orang tersebut.
4. Apakah kepergiannya adalah sesuatu yang kamu ekspektasikan atau itu terjadi tiba-tiba? Seberapa besar
pengaruhnya terhadap perasaan kehilanganmu?
5. Adakah orang yang bisa kamu hubungi untuk meminta bantuan atau dukungan? Siapa?
6. Sejauh mana orang yang ada di nomor 5 bisa kamu percayakan?
7. Apakah kamu mau menerima dukungan dari keluarga dan teman-temanmu? Jika ya mengapa? Jika tidak
mengapa?
8. Pernahkah kamu memberikan respon terhadap perasaan kehilangan orang lain dalam hidupnya?
9. Apakah yang kamu respon waktu itu kepada orang lain sekarang sama seperti yang kamu respon pada dirimu
sendiri saat ini? Jelaskan.
10. Apakah kamu berpikir bahwa kepribadianmu berubah sebagai hasil dari perasaan duka dan kehilangan ini? Jika ya
mengapa? Jika tidak mengapa?
11. Apakah kepergian orang yang kamu sayang berpengaruh terhadap imanmu kepada Tuhan? Jelaskan.
12. Apakah kamu berpikir bahwa iman dan pengharapanmu pada Tuhan akan berperan dalam
prosesmu untuk “sembuh” dari perasaan kedukaan dan kehilangan ini? Jelaskan.
13. Menurutmu apakah gendermu berpengaruh pada dukungan orang-orang dalam perasaan kedukaan dan
kehilanganmu? Sejauh mana?
14. Tuliskan pemikiran dan perasaanmu mengenai “menerima kenyataan tentang kepergian orang
yang disayang”
15. Tuliskan pemikiran, perasaan, dan kapankah kamu merasakan sakit akibat kehilangan orang yang disayang.
16. Tuliskan apa yang kamu ingat dari orang yang sudah berpulang tersebut.
17. Ekspresikan dirimu lewat doa, tulislah doa untuk dirimu dan orang yang sudah berpulang kepada-Nya.
18. Apa hal-hal yang dilakukan orang lain yang membuatmu merasa didukung?
19. Tuliskan daftar hal-hal yang kamu syukuri dari hidupmu saat ini.
20. Tempelkan fotomu bersama orang tersayangmu yang sudah berpulang dan kenanglah hal baik tentangnya. Biarkan
kenangan itu hidup dalam hatimu.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berduka dan kehilangan adalah perasaan yang wajar dirasakan, bukan hal yang berlebihan dalam
hidup. ( Ya / Tidak )

2. Setiap orang memproses kesedihan dan perasaan berdukanya dengan berbeda, sehingga kita tidak
berhak menghakimi orang lain yang sedang berduka.
( Ya / Tidak )

3. Hanya orang yang berlebihan yang menangis meraung-raung saat ditinggal oleh orang yang
tersayang. ( Ya / Tidak )

4. Tidak perlu sedih karena orang yang meninggalkanmu pasti menginginkan kamu bahagia. (
Ya / Tidak )

5. Menulis jurnal akan membantumu mengeksplorasi dan merasakan kedukaan dan kehilanganmu
sehingga perlahan kamu bisa “sembuh” dari kedukaan dan kehilangan itu. ( Ya / Tidak )

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Berhadapan
1. dengan Kedukaan Perasaan Kehilangan Orang Tersayang

Setelah menerima materi layanan BK tentang Berhadapan dengan


Kedukaan Perasaan Kehilangan Orang Tersayang, timbul kesadaran
2.
saya untuk berproses menghadapi
perasaan duka dan kehilangan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Berhadapan dengan
Kedukaan Perasaan Kehilangan Orang Tersayang saya menyadari
3.
bahwa saya sering menganggap berduka
adalah tanda kelemahan
Materi layanan BK tentang Berhadapan dengan Kedukaan Perasaan
Kehilangan Orang Tersayang, menyadarkan saya akan pentingnya
4.
memiliki rasa penerimaan terhadap
kedukaan dan kehilangan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Ice Breaking “Bandingkan saja”
Pribadi
(Keterangan Terlampir)
Fungsi : Pemahaman
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Topik : Bersyukur Pangkal Bahagia
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
2. Tahap Inti : 30 Menit
C. Materi, Metode Media
- Menayangkan media slide PPT
Materi : Bersyukur (Terlampir) - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
Metode : Ceramah dan Diskusi mengenai rasa bersyukur seperti contoh
Media : PPT, Kertas dan Pulpen kasus dan dampaknya terhadap
kehidupan sehari-hari.
D. Alokasi Waktu - Memberikan pemahaman
1 x 45 Menit mengenai hubungan ice breaking
“Bandingkan saja”, dengan materi
E. Tujuan Kegiatan Bersyukur. dimana kita harus bisa selalu
Umum : Menerima keunikan diri dengan segala menerima apa yang kita miliki karena
kelebihan dan kekurangannya niscaya belum tentu orang lain lebih
beruntung dari kita
Khusus : - Membagi lembar kerja kepada siswa
dan menjelaskan cara
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai
mengerjakannya
pengertian, jenis dan manfaat bersyukur.
- Mengevaluasi hasil diskusi
2. Peserta didik dapat melatih rasa bersyukur. peserta didik

3. Tahap Penutup : 7 Menit


- Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING

Ice Breaking
“Bandingkan saja”

Tujuan : Peserta didik dapat memahami bahwa bersyukur merupakan kunci kebahagiaan

Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk memberikan nilai dari rentang 1-100 pada secarik
kertas
2. Kemudian minta salah satu perwakilan untuk mengumpulkan kertas tersebut
3. kemudian Guru BK dapat membagikan kertas tersebut secara acak
4. Kemudian Guru BK bisa meminta kepada peserta didik yang merasa mendapatkan nilai
terendah untuk mengangkatkan tangan dan yang merasa nilai nya cukup untuk diam. Pada
tahap ini peserta didik dilarang untuk memberitahukan berapa nilai yang ia dapatkan.
5. Selanjutnya bisa dibandingkan dengan peserta yang merasa nilainya rendah dengan yang tidak.
Pada tahap ini akan nada kemungkinan peserta didik yang merasa rendah namun nilainya lebih
tinggi dibandingkan temannya yang tidak merasa nilainya rendah. Untuk jaga-jaga Guru BK
sudah menyiapkan secarik kertas dengan nilai yang sangat rendah untuk membandingkan
kepada siswa yang merasa rendah.
6. Catatlah nilai tertinggi dari yang merasa nilainya kecil dan nilai terendah dari yang merasa
nilainya cukup.
7. Diakhir kegiatan atau diwaktu yang ditentukan Guru BK bisa memberikan pemahaman
mengenai hubungan ice breaking dengan materi Bersyukur, dimana kita harus bisa selalu
menerima apa yang kita miliki karena niscaya belum tentu orang lain lebih beruntung dari kita.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

BERSYUKUR PANGKAL BAHAGIA


Oleh Aviv Fathoni, S.Pd

“Bahagia bukan memiliki segalanya, namun bersyukur dengan semua hal sederhana yang kita miliki
(Merry Rianna)”
Setiap orang berhak memiliki kebahagiaan, namun bagaimana setiap orang bisa mendapatkan
kebahagiaan itu? Mungkin banyak hal yang terlintas dalam benak anda secara mengenai hal – hal yang dapat
membuat anda bahagia seperti kekayaan, persahabatan, kekasih, atau bahkan hal – hal yang mungkin tidak
bisa dimengerti oleh orang lain. Apapun itu sah sah saja namun yang pasti dari kutipan yang ditulis Merry
Rianna mungkin cara agar kita bahagia adalah dengan bersyukur. Adapun penelitian yang dilakukan
Mochamad Fahmy Arief & Nur Habibah tahun 2015 yang berjudul Pengaruh Strategi Aktivitas (Bersyukur
dan Optimis) terhadap Peningkatan Kebahagiaan pada Mahasiswa S1 PGSD dimana dari hasilnya diambil
kesimpulan bahwa strategi aktivitas (bersyukur dan optimis) memiliki pengaruh terhadap peningkatan
kebahagiaan subyek mahasiswa. Sehingga dari sini kita bahwa bersyukur merupakan salah satu kunci dalam
kebahagiaan agar kita bisa terhindar dari berbagai kekecewaan dalam keadaan yang tak sesuai dengan
kenyataan.

A. Definisi
M. Quraish Shihab (1996) dalam buku Wawasan al-Qur’an menjelaskan bahwa kosa kata
“syukur” berasal dari bahasa Al-Qur’an yang tertulis dalam bahasa Arab. Kata syukur adalah bentuk
mashdar dari kata kerja syakara–yasykuru–syukran–wa syukuran– wa syukranan. Kata kerja ini berakar
dengan huruf-huruf syin, kaf, dan ra’. Secara bahasa, syukur juga berasal dari kata “syakara” yang berarti
pujian atas kebaikan dan penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti menampakkan sesuatu kepermukaan.
Dalam hal ini menampakkan nikmat Allah. Sedangkan menurut istilah syara’, syukur adalah pengakuan
terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah yang disertai dengan kedudukan kepada-Nya dan
mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan tuntunan dan kehendak Allah (Mahfud, 2014). Dalam hal
ini, hakikat syukur adalah “menampakkan nikmat,” dan hakikat kekufuran adalah menyembunyikannya.
Menampakkan nikmat antara lain berarti menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan yang
dikehendaki oleh pemberinya, juga menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan lidah.
Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah syukur diartikan sebagai:
(1) rasa terima kasih kepada Allah, dan (2) untunglah (menyatakan lega, senang dan sebagainya). Selain
itu dalam Kusumastuti (2017) Kebersyukuran dalam bahasa Inggris disebut gratitude. Kata gratitude
diambil dari akar Latin gratia, yang berarti kelembutan, kebaikan hati, atau berterima kasih. semua kata
yang terbentuk dari akar Latin ini berhubungan dengan kebaikan. kedermawanan, pemberian, keindahan
dari memberi dan menerima, atau mendapatkan sesuatu tanpa tujuan apapun (Pruyer; Emmons &
McCullough, 2003). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan kebersyukuran adalah seamua perasaan
bahagia yang mencul ketika seseorang sedang membutuhkan sesuatu atau bahkan sudah dalam keadaan
cukup, menerima pemberian atau perolehan dari pihak lain sehingga orang tersebut merasa tercukupi
atau menerima kelebihan (Sulistyarini, 2010).
Menurut Emmons dan McCullough (2003) dalam Sulistyarini (2010), menunjukkan bahwa
kebersyukuran merupalcan sebuah bentuk emosi atau perasaan, yang kemudian berkembang menjadi
suatu sikap, sifat moral yang baik, kebiasaan, sifat kepribadian, dan akhinya akan mempengaruhi
seseorang menanggapi/bereaksi terhadap sesuatu atau situasi. Emmons juga menambahkan bahwa
syukur itu membahagiakan, membuat perasaan nyaman, dan bahkan dapat memacu motivasi. Dari
penjelasan tersebut diketahui bahwa dampak dari perasaan bersyukur dapat berkembang menjadi reaksi
atau tanggapan yang berwujud sebuah sikap. Oleh karena itu, syukur kemudian dapat mendorong atau
memotivasi seseorang. Beberapa tokoh psikologi dalam Seligman dan Peterson (2004) mendefinisikan
gratitude atau syukur sebagai suatu perasaan terima kasih dan menyenangkan alas respon penerimaan
hadiah, dimana hadiah itu memberikan manfaat dari seseorang atau suatu kejadian yang memberikan
kedamaian. Menurut Wood (2009) menyatakan kebersyukuran adalah sebagai bentuk ciri pribadi yang
berpikir positif. mempresentasikan hidup menjadi lebih positif.
Sehingga dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa syukur merupakan sebuah
pengakuan seseorang mengenai apa yang telah ia terima atau miliki dari pihak lain, pengakuan ini bisa
berupa sebuah ucapan pujian secara lisan ataupun terucap didalam hati dan dapat pula dilakukan dalam
bentuk tindakan yang ditujukan kepada pihak lain yang pada umum nya ditujukan kepada yang maha
Esa.

B. Komponen-komponen dalam Bersyukur


Ahli psikologi Barat Fitzgerald dalam Lopez dan Snyder (2004) dalam Nadhiroh, A. (2012).
mengemukakan beberapa komponen dalam bersyukur. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Rasa apresiasi yang hangat kepada orang lain atau sesuatu, meliputi perasaan cinta, dan kasih
sayang.
2. Niat baik (goodwill) yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu, meliputi keinginan untuk
membantu orang lain yang kesusahan, keinginan untuk berbagi, dll;
3. Kecenderungan untuk bertindak positif berdasarkan rasa penghargaan dan kehendak baik, meliputi
intensi menolong orang lain. membalas kebaikan orang lain. beribadah, dll. 4. Jenis-jenis Bersyukur

C. Jenis – jenis Bersyukur


Peterson dan Seligman (2004) dalam Nadhiroh, A. (2012), membedakan bersyukur menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Personal adalah rasa berterima kasih yang ditujukan kepada orang lain yang khusus yang telah
memberikan kebaikan atau sebagai adanya diri mereka.
2. Transpersonal adalah ungkapan terima kasih terhadap Tuhan, kepada kekuatan yang lebih tinggi,
atau kepada dunianya. Maslow dalam Peterson dan Seligman (2004) menyatakan bahwa bentuk
dasamya dapat berupa pengalaman puncak (peak experience), yaitu sebuah momen pengalaman
kekhusyukan yang melimpah.
D. Manfaat Bersyukur
Berbagai artikel dan penelitian banyak mengungkap banyak manfaat dari rasa bersyukur, berikut
sedikit dari manfaat bersyukur:
1. Peningkatan Kebahagiaan
Kebahagiaan yang kita miliki dapat ditingkatkan dengan rasa bersykur, hal ini dibuktikan oleh
penelitian yang dilakukan Mochamad Fahmy Arief & Nur Habibah (2015) dimana hasil penelitian
menunjukkan terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan bersykur terhadap
kebahagiaan seseorang. Dapat diambil kesimpulan bahwa strategi aktivitas (bersyukur dan optimis)
memiliki pengaruh terhadap peningkatan kebahagiaan.
2. Menurunkan Depresi
Depresi yang kita alami dapat diringankan dengan rasa bersyukur, hal ini dibuktikan oleh penelitian
yang dilakukan Mutia, Subandi dan Mulyati (2010) yang berjudul Terapi Kognitif Perilaku
Bersyukur untuk Menurunkan Depresi pada Remaja mendapatkan hasil yaitu diketahui bahwa orang
yang diberikan terapi bersyukur memiliki penurunan tingkat depresi yang signifikan dibandingkan
yang tidak diberikan terapi bersyukur.
3. Mendapatkan Kesejahteraan hidup (well being)
Kesejahteraan hidup (well being) adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif
terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur tingkah lakunya
sendiri, dapat menciptakan dan mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya,
memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi
dan mengembangkan dirinya. Kesejahteraan hidup (well being) ini bisa didapatkan dengan
bersyukur hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Nurul Arbiyah. Fivi Nurwianti. dan
Imelda Ika Dian Oriza (2008) dimana bersyukur memiliki hubungan positif dengan Kesejahteraan
hidup (well being).
4. Bersemangat
Selain mendapatkan Kesejahteraan hidup dari penelitian yang dilakukan oleh Nurul Arbiyah. Fivi
Nurwianti. dan Imelda Ika Dian Oriza (2008) diketahui juga bahwa pengaruh bersyukur dapat
membuat seseorang bersemangat dan menurunkan rasa putus asa dalam menjalankan aktifitas nya.
5. Penghargaan diri (self esteem) dan Kebergunaan diri (self worth).
Menurut Lyubomirsky (2007) dalam Arief (2015), Bersyukur juga dapat membantu seseorang
menikmati pengalaman hidup yang positif, seperti menikmati sebuah berkah dalam kehidupan,
mampu mendapatkan kemungkinan terbesar dari kepuasan dan kegembiraan dari situasi anda saat
itu. Selain itu, bersyukur dapat menunjang rasa penghargaan diri (self esteem) dan kebergunaan diri
(self worth).

E. Faktor yang Memicu dan Menghambat Bersyukur


Berikut hal-hal yang dapat memicu dan menghambat perasaan syukur individu:
1. Uintuk merasa bersyukur, seseorang membutuhkan pandangan yang luas terhadap hidup. Perasaan
bersyukur juga dapat muncul ketika seseorang menyadari adanya kehilangan pada dirinya (Peterson
dan Seligman, 2004).
2. Persepsi negatif dirasa dapat menghambat individu untuk bersyukur.
3. Sikap sombong juga dapat menghalangi bersyukur, karena individu merasa bahwa ia yang memiliki
kekuasaan atas segala yang akan terjadi.

F. Pelatihan Kebersyukuran
Pelatihan kebersyukuran adalah suatu terapi yang memfokuskan kebersyukuran terhadap nikmat
yang telah diberikan oleh Tuhan terhadap individu dengan cara mengucapkan terima kasih,
mengucapkan rasa syukur setiap hari, mensyukuri setiap peristiwa kehidupan dan dapat menurunkan
emosi negatif yang muncul dalam diri individu serta memperbesar munculnya emosi positif dalam
dirinya. Menurut McCullough (2008), pelatihan syukur dapat memunculkan emosi yang menyenangkan,
seperti kebahagiaan karena rasa syukur akan membawa manfaat bagi diri sendiri atau juga di hati orang
lain (Sulistyarini, 2010).
Snyder dan Lopes (2002) dalam Arief (2015), menguraikan empat langkah sederhana melalui
pendekatan kognitif perilaku untuk latihan bersyukur, yaitu:
1. Mengidentifikasi pikiran yang salah (kekurangan, kelemahan, atau penyesalan akan nasib)
2. Memutuskan dan mendukung pikiran syukur.
3. Menggantikan pikiran yang salah (kekurangan, kelemahan, atau penyesalan akan nasib) kearah
pikiran rasa bersyukur, dan
4. Mengaplikasikan rasa syukur dalam tindakan batin dan lahiriah.

Daftar Pustaka :
Arbiyah, N., Imelda, F. N., & Oriza, I. D. (2008). Hubungan bersyukur dan subjective well being pada
penduduk miskin. Universitas Indonesia, 14(01).
Arief, M. F., & Habibah, N. (2015). Pengaruh strategi aktivitas (bersyukur dan optimis) terhadap
peningkatan kebahagiaan pada mahasiswa S1 pendidikan guru sekolah dasar. In Seminar
Psikologi dan Kemanusiaan UMM.
Husna, A. (2013). Kaya dengan Bersyukur: Menemukan Makna Sejati Bahagia &. Gramedia Pustaka Utama
Kusumastuti, W., Setyorini, N., & Laksono, R. A. (2017, November). Makna Kebersyukuran Berdasarkan
Kajian Psikologis dan Kajian Tafsir Al Misbah. In Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan
Budaya (Vol. 1, No. 01).
Mutia, Subandi dan Mulyati. (2010). Terapi Kognitif Perilaku Bersyukur untuk Menurunkan Depresi pada
Remaja. Yogyakarta : Jurnal Intervensi Psikologi
Nadhiroh, A. (2012). Hubungan kebersyukuran dengan kebermaknaan hidup orang tua yang memiliki anak
autis (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA

Tempat dan Tanggal lahir :

Ketidakberuntungan Keberuntungan

Langkah-langkah pengisian :
1. Isilah tempat tanggal lahir mu dan jangan tuliskan nama mu
2. Tulislah satu hal yang menurut mu paling sial atau kurang beruntung yang pernah dialami di
Kolom Kiri
3. Kumpulkan kertas tugas ke Guru BK untuk kemudian dibagikan secara acak dan
mempertahankan kerahasiaan yang dimiliki individu
4. Kemudian kamu bisa isi Kolom Kanan lembar kerja teman mu yang telah kamu terima secara acak,
dengan mengubah kalimat negatif menjadi kalimat bersyukur di kolom kanan.

Seperti contoh

Ketidakberuntungan Keberuntungan

Sial banget gak sempet sarapan gara-gara Alhamdulillah walau gak sarapan gak
belum siap sarapan nya telat kesekolah, sarapan bisa jajan di
kantin

Parah banget sih ini hidup, disuruh Beruntung banget bisa sekolah dan
sekolah setiap hari, bangun pagi pulang mendapat tambahan fasilitas les yang gak
sore ampe rumah terus les lagi stress di dapet anak-anak lain
banget sumpah
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh perilaku bersyukur?
a. Merasa iri dengan hidup orang lain
b. Menyalahkan keadaan
c. Merasa badan terlalu kurus/gemuk
d. Menyukai bentuk muka yang saya miliki

2. Berikut komponen-komponen dalam bersyukur kecuali?


a. Memiliki rasa apresiasi yang hangat
b. Memiliki keinginan untuk memiliki
c. Memiliki kecenderungan bertindak positif
d. Memiliki niat baik

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya memiliki rasa bersyukut dengan kebahagiaan?
a. Ya b. Tidak

4. Ungkapan terima kasih terhadap Tuhan merupakan definisi jenis bersyukur?


a. Personal c. Transpersonal
b. Individual d. Transparan

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Bersyukur
1. Pangkal Bahagia

Setelah menerima materi layanan BK tentang Bersyukur, timbul


2. kesadaran saya untuk selalu mencari hal positif dari yang saya alami

Setelah menerima materi layanan BK tentang Bersyukur saya


3. menyadari bahwa saya sering lupa mensyukuri nikmat- nikmat yang
saya dapatkan

Materi layanan BK tentang Bersyukur, menyadarkan saya akan


4. pentingnya memiliki rasa bersyukur dengan kondisi yang saya miliki.
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman dan
Pengembangan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Body Image
- Guru BK memberikan
Sasaran : Kelas 10 materi yang telah disiapkan
- Peserta didik mengamati video yang
C. Materi, Metode Media ditampilkan
Materi : Jenis Body Image(Terlampir) - Guru BK mempersilahkan peserta didik
Metode : Ceramah dan Demonstrasi Media untuk bertanya mengenai materi yang
: PPT, Video dan Speaker Video sudh disampaikan
: shorturl.at/PXY05 - Guru BK memberikan lembar kerja
kepada peserta didik dan menjelaskan
D. Alokasi Waktu instruksi pengerjaan
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 10 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK meminta perwakilan peserta
Umum : Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi didik untuk
menyampaikan kesannya dalam
perasaan diri sendiri dan orang lain
mengikuti pembelajaran hari ini.
Khusus : - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang Body memberikan apresiasi kepada kelas.
Image positif maupun negative - Membagikan lembar evaluasi
2. Peserta didik dapat menunjukan kesadaran
baru, mengenai penilaian tubuhnya selama ini
termasuk kepada Body Image positif atau
negatif

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Body Image
Oleh : Muftia Nurfajrina, S.Pd

A. Pengertian Body Image


Body Image merupakan penilaian terhadap tubuh kita sendiri, penilaian ini bisa positif maupun
negatif tergantung pemahaman diri masing-masing dapat juga dikatakan gambaran atau persepsi
terhadap penampilan diri yang sifatnya subyektif. Idealnya Body Image yang harus dimiliki individu
adalah positif agar dia mampu menerima dirinya sendiri tanpa harus memikirkan standar tubuh
kebanyakan orang.
B. Bentuk-Bentuk Body Image Negatif
1. Body Shaming, Body shaming merupakan penilaian individu terhadap tubuhnya yang memunculkan
perasaan bahwa tubuhnya memalukan yang disebabkan oleh penilaian dirinya maupun orang lain
terhadap bentuk ideal yang tidak sesuai dengan tubuhnya
2. Beauty Privilage, Beauty previlage merupakan pengistimewaan yang diberikan seseorang kerena
kecantikannya atau ketampanannya yang cukup mempengaruhi karier dan pandangan orang lain
terhadap mereka atau dalam pengertian lain yaitu untuk mendeskripsikan hidup seseorang yang
terkesan diuntungkan dibandingkan oranglain karena kecantikan atau ketampanannya.
3. Body Dysmorphic Disorder, Gangguan dismorfik merupakan kondisi psikologis dimana individu
biasanya merasa cemas terhadap penampilan tubuh mereka memiliki kekurangan tertentu baik yang
nyata maupun yang hanya imajinasi mereka saja
4. Eating Disorder, Gangguan makan ditandai dengan gangguan patologi sikap maupun prilaku yang
berhubungan dengan makanan disini ada dua gangguan makan yaitu, anoreksia dan bulimia.
- Anoreksia ditandai dengan keengganan untuk menetapkan berat badan normal, penyimpangan
pandangan terhadap tubuh, perilaku makan yang sangat terganggu sehingga mengakibatkan
bentuk tubuh jadi sangat kurus.
- Bulimia ditandai dengan prilaku makan yang sangat besar yang sering berulang- ulang kemudian
dipaksa untuk dimuntahkan kembali.
C. 4 tips menghentikan pikiran negatif yang tidak sehat
1. Jadilah inspirasi bagi dirimu sendiri
2. Jangan selalu mengarah kepada bentuk tubuh idola kalian
3. Bicarakan permasalahan kalian pada yang ahli atau grup diskusi
4. Ikut kegiatan sosial selain menambah teman dan pengalaman hal ini juga akan menambah mood kok
Daftar Pustaka
Ifdil, I., Denich, A. U., & Ilyas, A. (2017). Hubungan body image dengan kepercayaan diri remaja putri.
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 2(3), 107-113.
Cast, T. (2004). Body image: Past, present, and future. Body image 1(1), 1-5.
doi:10.1016/S1740-1445(03)00011-1
Cast, T.Fleming, E., Alindrogan, J., Steadman, L., & Whitehead, A.(2002b). Beyond body Image as trait: the
development and validation of the body image states scale. Eating Disorders 10(1), 103-113.
doi:10.80/10640260290081678
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas/Peminatan :
Tempat,Tanggal :

Buatlah dibawah ini gambar dilengkapi dengan tulisan mengenai penilaian terhadap penampilan
fisikmu yang selama ini kamu pikirkan
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Penilaian individu terhadap tubuhnya yang memunculkan perasaan bahwa tubuhnya memalukan
yang disebabkan oleh penilaian dirinya maupun orang lain adalah definisi?
a. Eating Disorder c. Beauty Privilage
b. Body Image d. Body Shaming

2. Penilaian terhadap tubuh kita sendiri baik itu positif atau negative adalah definisi?
a. Eating Disorder c. Body Shaming
b. Body Image d. Beauty Privilage

3. Berikut bentuk-bentuk Body Image negatif, Keculi?


a. Eating Disorder c. Body Shaming
b. Body Image d. Beauty Privilage

4. Menurut mu apakah memiliki Body Image positif dapat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari ?
a. Ya b. Tidak

5. Memaksakan memuntahkan makanan setlah makan karna takut berat badan merupakan kelainan yang
dinamakan?
a. Buldosher c. Builder
b. Bulimia d. Bulamia

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Body Image
Setelah menerima materi layanan BK tentang Body Image,
2. timbul kesadaran saya untuk selalu menilai diri saya secara positif secara
fisik
Setelah menerima materi layanan BK tentang Body Image
3. saya menyadari bahwa saya sering lupa menilai fisik saya secara positif
dan membandingkan dengan orang lain
Materi layanan BK tentang Body Image, menyadarkan saya
4. akan pentingnya memiliki rasa bersyukur dengan kondisi fisik yang saya
miliki
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Brain, Beauty, Behavior
sebagai Modal 2. Tahap Inti : 30 Menit
Berkomunikasi di Publik - Mempresentasikan materi
Sasaran : Kelas 10 - Memperlihatkan video contoh
penerapan 3B dalam public speaking
- Membuka sesi tanya jawab tentang
C. Materi, Metode Media konsep 3B
Materi : Konsep Brain, Beauty, - Meminta peserta didik
Behavior (Terlampir) Metode : menuliskan apapun tentang dirinya dan
Presentasi, video, simulasi Media : nanti akan dipresentasikan dengan
Proyektor, laptop, speaker Video : durasi 2 menit
shorturl.at/avHU1 - Memilih peserta didik secara acak untuk
maju kedepan mempresentasikan dirinya
D. Alokasi Waktu sesuai konsep 3B
1 x 45 Menit - Meminta peserta didik yang tidak tampil
untuk memberikan penilaian terhadap
E. Tujuan Kegiatan penampilan temannya
Umum : Mempelajari pentingnya konsep 3B
(Brain, Beauty, Behavior) sebagai modal 3. Tahap Penutup : 10 Menit
berkomunikasi di publik - Membagikan lembar evaluasi dan
closing statement
Khusus :
1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian
Brain, Beauty, Behavior
2. Peserta didik dapat menunjukkan konsep
brain, beauty, behavior dalam presentasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Brain, Beauty, Behavior sebagai Modal Berkomunikasi di Publik Oleh :


Yovita Vina Permatasari

 Pengertian Brain, Beauty, Behavior


1. Brain: Intelegensia, memiliki kecerdasan, memiliki ilmu pengetahuan dan mandiri.
2. Beauty: Pandai merawat diri, bersih, enak dilihat, dan berpenampilan rapi.
3. Behavior: Percaya kepada Tuhan yang Maha Esa, berkepribadian luhur, memiliki hidup dan
kepedulian terhadap sesama, mampu menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi (Bono,
2008)

 Penerapan Konsep Brain, Beauty, Behavior:


1. Brain: kemampuan otak kita untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah, mengelola
emosi, menentukan bagaimana prinsip umum manusia yang harus digunakan pada nilai,
tujuan, dan tindakan, serta mengatasi kesulitan.
2. Beauty: berpenampilan yang sejujur-jujurnya namun bisa menempatkan diri.
3. Behavior: kemampuan kerja dan perilaku-perilaku dari seseorang yang menunjukkan
tindakan dalam melaksanakan tugas-tugas yang harus dilakukannya (Ardilla, 2013).

Daftar Pustaka :
Bono, E. d. (2008). Metode mencetuskan ide-ide kreatif dan orisinil. Yogyakarta: Think
Ardilla, S. (2013). Konsep 4B (Brain,beauty,behavior,brave) di mata publik.
Academia, 1-17.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Nama :
No Absen :

Tentang Aku
Tulislah apapun tentang dirimu dan nanti siapkan untuk dipresentasikan dengan durasi 2 menit
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan dengan bahasamu sendiri, apa itu konsep 3B dalam berkomunikasi di publik?

2. Jelaskan bagaimana penerapan konsep 3B dalam berkomunikasi di publik?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang konsep 3B
1. sebagai modal dalam berkomunikasi di publik
Setelah menerima materi layanan BK tentang konsep 3B, timbul
2. kesadaran saya untuk selalu menerapkan 3B ketika
berkomunikasi di publik
Setelah menerima materi layanan BK tentang konsep 3B, saya
3. menyadari bahwa saya sering tidak memperhatikan
keadaan diri saya saat berbicara di depan umum
Materi layanan BK tentang konsep 3B, menyadarkan saya akan
4. pentingnya memperhatikan keadaan diri saat
berbicara di depan umum
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman dan
Pencegahan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Citra Tubuh
- Mengajak peserta didik untuk
Sasaran : Kelas 11 brainstorming mengenai materi.
- Menampilkan materi berupa PPT dan
C. Materi, Metode Media video (Terlampir)
Materi : Faktor yang mempengaruhi - Memberikan lembar refleksi dan ke
Citra Tubuh (Terlampir) peserta didik menjelaskan cara
Metode : Ceramah, diskusi Media mengerjakannya (Terlampir)
: PPT, Laptop dan LCD - Meminta peserta didik untuk
Video : shorturl.at/OU689 menyampaikan hasil refleksinya dan
memberi tanggapan.
D. Alokasi Waktu - Menjelaskan mengenai
1 x 45 Menit pentingnya bersyukur dan menjaga apa
yang telah kita miliki.
E. Tujuan Kegiatan - Memberikan kesempatan kepada peserta
Umum : Menerima keunikan diri dengan segala didik untuk menanyakan hal yang belum
kelebihan dan kekurangannya dipahami

Khusus : 3. Tahap Penutup : 10 Menit


1. Peserta didik menjelaskan mengenai konsep - Guru BK memberikan penguatan atau
citra tubuh yang positif merencanakan tindak lanjut.
2. Peserta didik dapat menerima setiap - Membagikan lembar evaluasi hasil
kekurangan dan potensi diri
3. Peserta didik mampu menampilkan citra
tubuh positif

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA TUBUH


Oleh : Yunisa Asih P, S.Pd

Pada pertemuan ini kita akan berfokus pada Faktor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh, melanjutkan pada
materi yang diberikan di kelas 10 mengenai Body Image. Namun akan tetap dibahas sedikit mengenai
definisi, komponen dan aspek mengenai citra diri sebelum membahas Faktor Yang Mempengaruhinya.

A. Pengertian Citra Tubuh (Body Image)


Citra tubuh merupakan rangkaian dari sikap individu yang sadar maupun tidak disadari mengenai
tubuhnya. Termasuk tentang penilaian ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi (Stuart, 2012). Menurut
Honigman dan Castle (cit. Melliana, 2006) body image adalah gambaran mental seseorang terhadap
bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa
yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas bagaimana ‘kira-kira
penilaian orang lain terhadap dirinya. Sebenarnya, apa yang dia pikirkan dan rasakan, belum tentu
benar-benar merepresentasikan keadaan yang aktual, namun lebih merupakan hasil penilaian diri yang
subyektif. Citra tubuh pada umumnya berhubungan dengan remaja wanita daripada remaja pria, remaja
wanita cenderung untuk memperhatikan penampilan fisik (Mappiare, 1982)
Hal-hal yang menyebabkan remaja wanita tidak menerima physical selfnya misalnya :tinggi
badan, kemasakkan fisik, jerawat. Remaja wanita sangat peka terhadap penampilan dirinya dan
merenung perihal bagaimana wajahnya, apakah orang lain menyukai wajahnya serta selalu
menggambarkan dan mengembangkan seperti apa tubuhnya dan apa yang diinginkan dari tubuhnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa citra tubuh adalah pemikiran
atau konsep tentang fisik berupa penilaian diri yang subyektif, evaluasi terhadap diri berdasarkan
bagaimana penilaian orang lain terhadap dirinya, dimana berfungsi sebagai bentuk kontrol sosial. Selain
itu termasuk di dalamnya kesadaran individu dan bagaimana penerimaan terhadap physical self, yang
kemudian akan mendatangkan perasaan senang atau tidak senang terhadap tubuhnya, sehingga
mempengaruhi proses berfikir, perasaan, keinginan, nilai maupun perilakunya. Citra tubuh selalu
berubah-ubah karena dikembangkan selama hidup melalui pola interaksi dengan orang lain.

B. Komponen Citra Tubuh


Body image memiliki 2 komponen yaitu body image positif dan body image
negatif yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut;
1. Body image positif
Bentuk tubuh orang tersebut mungkin tidak sama seperti bentuk tubuh ideal di media dan
bentuk tubuh ideal yang beredar di masyarakat namun, orang tersebut sudah belajar untuk bangga
terhadap bentuk tubuh yang dia miliki (Krisna, 2014). Guslingga (Junior, 2016) mengatakan bahwa
orang yang memiliki body image positif mengarah pada kepuasan terhadap kondisi tubuhnya,
sehingga memiliki harga diri dan penerimaan jati diri yang tinggi, adanya percaya diri dan peduli
terhadap kondisi badan dan kesehatannya sendiri sehingga dapat memudahkan dalam
menyesuaikan diri dan lingkungan sekitarnya.
Yunita (2014) istilah body image positif adalah evaluasi gambaran diri keseluruhan secara
subjek dan positif, dimana evaluasi itu terdiri dari bagaimana perasaan dan persepsi seseorang
terhadap tubuhnya sendiri yang dilihat dari sisi positifnya.
Anderson-Fye (dalam Arieh, Casas, Frønes, dan Korbin, 2014), mengungkapkan karakteristik
dari body image positif adalah :
a. Menghargai serta menghormati tubuh sendiri
b. Menerima kekurangan tubuh sendiri
c. Mampu mengevaluasi tubuh sendiri
2. Body image negatif
Body image negatif juga biasa disebut body image dissatisfaction atau BID yakni
pandangan dan perasaan negatif seseorang terhadap tubuhnya. Body image dissatisfaction
bersinggungan dengan penilaian negatif terhadap bentuk tubuh, berat, dan hal apapun yang
berkaitan dengan ukuran sehingga membentuk persepsi adanya perbedaan antara pandangan
seseorang terhadap tubuhnya dengan kondisi ideal yang diharapkan untuk tubuhnya.
Body image negatif adalah pandangan negatif individu mengenai tubuh yang dimilikinya.
Dacey & Kenny (Muhsin, 2014) menyatakan bahwa body image negatif adalah ketidakmampuan
individu menerima keadaan tubuhnya yang pada akhirnya berakibat terjadi keterhambatan
perkembangan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain atau lingkungan sekitar, dan
kemampuan menciptakan hubungan yang positif dengan orang lain. Kebanyakan remaja kini
memiliki pengalaman body image negatif dikarenakan masa remaja adalah masa dimana terjadinya
perubahan fisik dan psikologis yang penting. Cash & Grant (Rombe, 2014) menyatakan body
image negatif adalah keyakinan individu yang penampilannya tidak memenuhi standar pribadinya,
sehingga individu menilai tubuhnya dengan rendah. Bilamana hal tersebut berlanjut, maka ini dapat
menyebabkan individu menjadi sensitif terhadap harga diri yang rendah, depresi, serta menarik diri.
Cash dan Pruzinsky (2002) pemikiran dan perasaan negatif pada tubuhnya merupakan
gangguan body image yang terbagi dua, yakni body image distortion dan body image
dissatisfaction. Adapun dampak dari body image negatif menurut Tadabbur (dalam Nurcahyani,
2018) yakni: (1) perasaan khawatir, murung, minder, dan kesulitan berkonsentrasi, (2) tertarik
untuk bertindak yang memiliki resiko untuk kesehatannya, (3) menghentikan interaksi sosial
dengan orang lain akibat dari rasa minder yang dimiliki, (4) malas untuk melakukan kegiatan yang
memperlihatkan bentuk tubuh seperti olahraga atau bahkan untuk melakukan hubungan suami
isteri, (5) penyakit mental yang cukup serius seperti anoreksia dan bulimia yaitu individu yang
sengaja makan dalam jumlah yang banyak dan dimuntahkan setelahnya..

C. Aspek-Aspek Citra Tubuh ( Body Image )


Menurut Suryanie (2005) aspek-aspek dalam citra tubuh yaitu :
1. Aspek persepsi terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan secara
keseluruhan,
2. Aspek perbandingan dengan orang lain, dan aspek reaksi terhadap orang lain.
3. Aspek penilaian atau pengukuran, perasaan dan harapan yang menyertai objek citra tubuh menjadi
dasar pengukuran terhadap citra tubuh. Pengukuran terhadap aspek-aspek tersebut menghasilkan
kepuasan atau ketidakpuasan seseorang terhadap bentuk-bentuk khusus tubuhnya.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh ( Body Image )
Menurut Schonfeld (cit. Suryanie, 2005) faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh antara lain :
1. Reaksi orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan orang lain, agar dapat
diterima oleh orang lain. Ia akan memperhatikan pendapat atau reaksi yang dikemukakan oleh
lingkungannya termasuk pendapat mengenai fisiknya.
2. Perbandingan dengan orang lain atau perbandingan dengan cultural idea. Wanita cenderung lebih
peka terhadap penampilan dirinya dan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain atau
lingkungan disekitarnya.
3. Identifikasi terhadap orang lain. Beberapa orang merasa perlu menyulap diri agar serupa atau
mendekati idola atau simbol kecantikan yang dianut agar merasa lebih baik dan lebih menerima
keadaan fisiknya.
4. Faktor-faktor sosiokultural mempunyai peranan penting dalam citra tubuh. Dalam lingkungan sosial
tertentu ada anggapan masyarakat mengenai tubuh ideal seperti
: tubuh ramping, kaki panjang, dan wajah menarik. Ciri seperti ini banyak digambarkan melalui
majalah dan tubuh ideal ini cenderung disukai banyak kalangan. Selain itu perbandingan
perkembangan fisik dengan orang lain dan reaksi orang lain terhadap fisiknya juga mempengaruhi
citra tubuh.

Daftar Pustaka :
Body Image. (2013,14 Mei). Love Your Body.
Yunita, E. D. (2014). Hubungan antara body image positif dengan penyesuaian sosial mahasiswi yang
memiliki tato di Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Kristen
Satya Wacana.
Stuart, G. W. (2012). Buku saku keperawatan jiwa Edisi 5. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Krisna, A. B.
(2014). Definisi gambar tubuh atau body image positif dan negatif. Artikel.
https://www.fimela.com/beauty-health/read/3838975/definisi-gambar-tubuh-atau- body-image-
positif-dan-negatif-i
Arieh, A. B., Casas, F., Frønes, I., & Korbin, J, E. (2014). Handbook of child well-being. New York: Springer
Reference.
Muhsin, A. (2014). Studi Kasus Kepuasan Remaja Putri Terhadap Keadaan Tubuhnya (Body Image Negatif
pada Remaja Putri). Skripsi. UNY
Rombe, S. (2014). Hubungan body image dan kepercayaan diri siswa dengan perilaku konsumtif pada remaja
putri di SMA Negeri 5 Samarinda. Journal Psikologi, 2(1).
Cash, T. F & Pruzinsky, T. (2002). Body image: A handbook of theory, research and clinical.
New York: Guilford Publications.
www.pedeajaa.wordpress.com/2012/05/14/apasih body imageimageitu/Video
www.youtube.doveevolution.
LAMPIRAN 2. LEMBAR REFLEKSI

REFLEKSI DIRI

Nama/inisial :

Usia :

Jenis kelamin :

1. Pernahkah anda berkeinginan mengubah bagian fisik anda?

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

2. Bagian apa yang ingin anda ubah? Kenapa?

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimaca cara anda mengubahnya?

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

4. Jika, adan dilahirkan kembali. Anda ingin menjadi apa? Mengapa?

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Aspek-aspek Citra tubuh yaitu, kecuali…..
a. Persepsi c. Penilaian
b. Perbandingan d. Konsepsi

2. Faktor yang mempengaruhi citra tubuh adalah….


a. Reaksi , perbandingan, dan Identifikasi terhadap oranglain
b. Persepsi, perbandingan, dan identifikasi terhadap oranglain
c. Faktor sosiokultural, perbandingan, dan identifikasi terdahap orang lain
d. Reaksi, Mencontoh, dan mengikuti orang lain

3. Citra tubuh selalu berubah-ubah Karena……


a. Dikembangkan selama hidup melalui pola kehidupan
b. Dikembangkan selama hidup karena tidak pasti
c. Diperngaruhi oleh minat dan bakat
d. Dikembangkan selama hidup melalui pola interaksi dengan orang lain

4. Perasaan puas terhadap kondisi tubuh, sehingga memiliki harga diri dan penerimaan jati diti yang
tinggi, adanya percaya diri dan peduli terhadap kondisi badan dan kesehatan sehingga dapat
memudahkan dalam menyesuaikan diri dan lingkungannya, merupakan pengertian dari…..
a. Konsep diri
b. Citra tubuh
c. Citra tubuh negatif
d. Citra tubuh positif

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Citra Tubuh
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang Citra Tubuh,


2. timbul kesadaran saya akan pentingnya mencintai diri sendiri

Setelah menerima materi layanan BK tentang Citra Tubuh


3. saya menyadari bahwa diri saya berharga
Materi layanan BK Citra Tubuh saya lebih percaya diri dengan
4.
diri sendiri
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Perbaikan (Penyembuhan)
Topik : Coping Stress akibat
2. Tahap Inti : 30 Menit
Perceraian Orangtua
- Guru BK Menampilkan materi berupa
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 Video dan PPT
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai materi yang telah
Materi : Coping Stress dan disampaikan, seperti penerapan Coping
Dampak Perceraian Stress dalam mengahadapi perceraian
(Terlampir) orang tua .
Metode : Ceramah dan Diskusi - Guru BK menjelaskan beberapa
Media : LCD dan Laptop pertanyaan dari peserta didik mengenai
Video : shorturl.at/EKV07 materi dari hasil diskusi.

D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 7 Menit


1 x 45 Menit - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
memberikan apresiasi kepada kelas.
E. Tujuan Kegiatan - Membagikan lembar evaluasi
Umum : mempelajari cara mengatasi dampak
perceraian orang tua secara positif

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan
dampak perceraian terhadap anak
2. Peserta didik menafsirkan strategi
coping stress
3. Siswa dapat menerapkan cara
menghadapi orangtua yang bercerai

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

STRATEGI COPING STRESS DALAM MENGHADAPI PERCERAIAN ORANG TUA

A. Pengertian Coping Stress


Coping Stress adalah usaha perubahan kognitif dan perilaku secara konstan sebagai respon yang
dilalui individu dalam menghadapi situasi yang mengancam dengan cara mengubah lingkungan atau
situasi yang stresful untuk menyelesaikan masalah (Farida, 1994). Stone (dalam Putrianti, 2007)
mengatakan bahwa coping merupakan proses dinamik dari suatu pola perilaku atau pikiran-pikiran
seseorang yang secara sadar digunakan untuk mengatasi tuntutan-tuntutan dalam situasi yang menekan
atau menegangkan sedangkan Coping Stress merupakan suatu proses yang dinamis individu mengubah
secara konstan pikiran dan perilaku mereka dalam merespon perubahan-perubahan dalam penilaian
terhadap kondisi stres dan tuntutan-tuntutan dalam situasi tersebut (Cheng dalam Hapsari, 2002).
Coping Stress bereaksi terhadap tekanan yang berfungsi memecahkan, mengurangi dan
menggantikan kondisi yang penuh tekanan. Menurut Pramadi (2003) Coping Stress diartikan sebagai
respon yang bersifat perilaku psikologis untuk mengurangi tekanan dan sifatnya dinamis. Coping Stress
merupakan upaya individu untuk mengatasi keadaan atau situasi yang menekan, menantang, atau
mengancam, yang berupa pikiran atau tindakan dengan menggunakan sumber dalam dirinya maupun
lingkungannya, yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan perkembangan individu (Shinta dalam
Effendi, 1999).

B. Strategi Coping Stress


Ketika remaja mengalami perceraian orang tua yang menimbulkan stres, akan melakukan
berbagai strategi untuk mengurangi atau mengatasi stres yang disebut dengan copingstress. Ada
beberapa kemungkinan strategi yang dapat dilakukan oleh remaja dalam menghadapi perceraian
orangtua, sebaga berikut :
1. Problem Focus Coping
Mereka dapat melakukan strategi atau coping yang berfokus pada problem focus coping merupakan
upaya mengatasi stres langsung pada sumbernya dengan cara mengubah masalah yang dihadapinya,
mempertahankan tingkah laku ataupun mengubah kondisi lingkungan. Beberapa metode problem
focus coping yaitu planful problem solving yaitu remaja berusaha menganalisa situasi untuk
memperoleh solusi dan kemudian mengambil tindakan langsung untuk menyelesaikan masalah,
seperti misalnya remaja memilih ikut salah satu orangtuanya. Confrontative coping yaitu remaja
mengambil tindakan asertif untuk berusaha mengubah keyakinan orang lain atau mengambil resiko
untuk mengubah situasi seperti misalanya marah kepada teman yang menanyakan tentang perceraian
orangtuanya. Seeking social support yaitu remaja berusaha mencari informasi dan kenyamanan
emosi dari orang lain, seperti misalnya berbicara kepada saudara mengenai perceraian orangtuanya.
2. Emotion Focus Coping
Emotion focus coping atau coping yang terpusat pada emosi yaitu usaha-usaha individu untuk
mengurangi atau menghilangkan stres yang dirasakan. Remaja cenderung menggunakan cara ini
ketika mengetahui bahwa hanya sedikit yang bisa dilakukannya untuk merubah kondisi lingkungan
yang sulit dirubah. Ada
beberapa metode emotion focus coping yaitu self control, usaha remaja untuk menyesuaikan diri
dengan perasaan ataupun tindakan dalam hubunganya dengan masalahseperti misalnya sering
menangismemikirkan perceraian orangtuanya.
3. Escape/avoidance
Escape/avoidance yaitu menghindari masalah dengan cara berkhayal dan beralih pada hal lain seperti
misalnya minum alkohol untuk mengurangi beban yang dirasakan.Accepting responsibility yaitu
mengakui peran diri sendiri dalam masalah dan sambil berusaha untuk memperbaikinya seperti
misalnya pasrah menerima keadaan orangtuanya bercerai.
4. Distancing
Distancing yaitu usaha kognitif untuk menjauhkan diri sendiri dari situasi atau menciptakan
pandangan yang positif terhadap masalah yang dihadapi seperti misalnya tidak memikirkan masalah
perceraian orangtuanya.
5. Positive reaappraisal
Usaha mencari makna positif dari permasalahan dengan berfokus pada pengembangan diri, biasanya
juga melibatkan hal-hal bersifat religius seperti misalnya, mendekatkan diri pada Tuhan. Apabila
remaja terbebani dengan masalah yang dialaminya, mereka memiliki reaksi yang berbeda-beda dan
juga mempunyai cara atau strategi yang berbeda-beda untuk mengurangi tekanan- tekanan tersebut.

Secara garis besar biasanya menggunakan dua cara, yaitu yang pertama adalah problem focused
coping (coping yang berfokus pada masalah), meliputi usaha untuk memperbaiki situasi dengan
membuat perubahan atau mengambil beberapa tindakan dan usaha segera untuk mengatasi ancaman
pada dirinya. Sedangkan yang kedua adalah problem focused emotion (coping yang berfokus pada
emosi), meliputi usahausaha dan gagasan yang mengurangiemosi negatif. Coping yang berfokus pada
emosi ini tidak memperbaiki situasi tetapi remaja tersebut merasa lebih baik. Dengan kata lain Coping
Stress merupakan suatu proses dimana remaja berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres
yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif
maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.

C. Dampak Negatif Perceraian OrangTua


Dampak negatif perceraian orang tua yaitu dalam jurnal Hughes (2009), mengatakan terdapat
beberapa dampak negatif yang dialami oleh remaja terhadap perceraian orang tua, antara lain sulitnya
untuk berkonsentrasi dalam menerima pelajaran sekolah, mempunyai konsep diri yang rendah,
mempunyai banyak masalah dengan orang tua dan juga dengan teman sebaya. Hughes (2009), juga
mengatakan bahwa perceraian sering menyebabkan hilangnya komunikasi antara anak dengan orang
tua.
Perceraian juga menuntut remaja untuk mampu melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang
terjadi dalam hubungannya dengan teman sebaya dan anggota keluarga besarnya. Dengan kata lain
bahwa remaja korban perceraian orangtua akan merasakan dampak negatif, baik bagi remaja itu sendiri
maupun dalam relasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebaliknya menurut Dunn et.al (2001) remaja yang
orangtuanya bercerai tidak merasakan perubahan yang signifikan
meskipun mengalami keterpisahan dengan orangtuanya, karena mereka mendapatkan penjelasan dari
orangtuanya atas terjadinya perceraian tersebut
Tidak semua remaja yang orangtuanya bercerai akan terpuruk, namun ada juga remaja yang tetap
mampu menunjukan prestasi dan lebih mandiri seperti misalnya remaja tetap berprestasi dalam bidang
akademiknya dan bisa lebih mandiri terhadap perceraian orangtuanya. Perceraian yang terjadi pada
keluarga juga dapat mempengaruhi persepsi remaja terhadap perceraian. Dalam jurnal Hacker (2011),
persepsi remaja terhadap perceraian sangatlah beragam, ada yang memiliki persepsi positif terhadap
perceraian, namun ada juga yang memiliki persepsi negatif terhadap perceraian.
Persepsi positif terhadap perceraian terbentuk apabila remaja tetap mendapatkan perhatian dari
kedua orangtuanya, terpenuhi kebutuhan finansial dan tetap menjalin hubungan yang baik antara kedua
orangtua dan keluarga besarnya. Sedangkan persepsi negatif terhadap perceraian terbentuk apabila
remaja tidak mendapatkan kasih sayang secara penuh dari kedua orangtuanya dan mereka harus
melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan dari keluarga yang utuh menjadi terpisah.
Persepsi negatif terhadap perceraian menuntut adanya penyesuain diri remaja terhadap perubahan
yang menimbulkan stres. Hal tersebut juga dikuatkan oleh lazarus & Folkman (1984) bahwa stres
bergantung secara penuh pada persepsi individu terhadap situasi yang berpotensi mengancam. Ketika
remaja menghadapi perceraian orangtuanya, hal itu menjadi stressor yang berpotensi menimbulkan stres
pada remaja. Dalam menghadapi situasi stres tersebut remaja cenderung melakukan strategi untuk
mengurangi stres yang disebut dengan coping stress. Menurut Lazarus & Folkman (dalam
Sarafino,2006) coping adalah usaha dari individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dari
lingkunganya dan usaha untuk meminimalisasi kesenjangan antara tuntutan dan kemampuan individu.
Artinya, apabila remaja merasa tertekan dengan masalah yang dialaminya karena perceraian orang tua
dan berbagai tekanan lain yang menyangkut masalah tersebut, maka setiap remaja memiliki cara
maupun strategi yang berbeda-beda untuk mengurangi tekanan-tekanan tersebut.

D. Tips Menghadapi Orangtua yang bercerai


1. Bukan Salah Kita
Saat perceraian terjadi, umumnya remaja menyalahkan diri sendiri. Kita merasa ikut berperan pada
penyebab perpisahan orangtua kita. Sama sekali bukan girls. Apapun yang terjadi dan segala
pemicu mereka bukan disebabkan oleh kesalahan kita. Setiap orangtua sama seperti saat kita
berpacaran, pasti ada yang enggak cocok. Dan ada kemungkinannya putus, dalam bahasa mereka
bercerai.
2. Berbicara dengan OrangTua
Mungkin kita masih emosi, kecewa dan sulit menerima kenyataan. Walau merasa begitu, enggak
ada salahnya kita curhat dengan mereka. Kalau mereka enggak bisa duduk bareng, kita bisa curhat
sendiri-sendiri. Ceritakan apa yang kita rasakan, tanya apapun yang membuat kita penasaran dan
buat komitmen dengan mereka agar perpisahan ini enggak merubah apapun.
3. Hadapi Sosial dengan Pikiran Terbuka
Perjalanan terberat kita nanti selain orangtua, juga tekanan sosial yang bisa bikin kita enggak pede
beraktivitas. Orang-orang termasuk teman di sekolah akan mulai gosip soal kita, apalagi kalau kita
melakukan kesalahan paling kecil dan sifatnya
remeh, pasti mereka langsung membesar-besarkan dengan embel-embel label kita sebagai anak
broken home. Tunjukan, perceraian ini enggak membawa dampak negatif pada diri kita. Kalau
sebelumnya malas belajar, saatnya berubah lebih baik. Dengan menunjukan prestasi, sifat
menyenangkan dan positif orang lain akan kagum dengan ketegaran dan sikap kita yang dewasa.
4. Keep In Touch
Saat bercerai kemungkinan kita akan tinggal jauh dengan salah satu orangtua kita. Saat seperti ini
bukan berarti kita harus melupakan mereka, dan tetap berusaha keep in touch. Walau kita marah
terhadap mereka, kita juga harus bersikap baik dan support keputusan ini. Buat komitmen dan
jadwal rutin dengan kedua belah pihak kapan kita wajib hangout atau bertemu satu sama lain.
Dengan melakukan ini, hati kita akan merasa lebih baik dan kasih sayang kedua orangtua tetap kita
rasakan.
5. Hak Asuh
Saat sidang perceraian, satu hal yang membuat kita merasa frustasi adalah hak asuh. Kalau mereka
minta memilih sendiri, kita merasa sangat berat dan sulit. Kita pengin tetap bersama mereka, tapi
hal itu enggak mungkin terjadi. Dan saat hasil hak asuh enggak sesuai harapan kita jangan keburu
kecewa. Seburuk apapun dan sejauh apapun nanti, orangtua enggak akan melupakan anaknya. Kita
bisa tetap menjalin hubungan dan sering bertemu dengan mereka. Kalau kita bingung memilih,
coba tanyakan apakah mungkin kalau kita tinggal dengan mereka berdua. Misalnya, sebulan
dengan mama kemudan sebulan berikut dengan papa.
6. Jangan Khawatir dengan Masa Depan
Hal yang paling kita khawatirkan saat bercerai adalah masalah keuangan. Apakah kita akan
mendapatkan fasilitas yang sama saat orangtua bercerai, keuangan sekolah, pendidikan non formal,
hobi dan lainnya. Ketakutan kita seperti ini memang wajar, tapi bagaimanapun sebagai anak kita
dilindungi secara hukum untuk mendapat fasilitas hidup termasuk edukasi. Jangan terlalu
memikirkan hal ini, karena meski berpisah kedua orangtua kita tetap berusaha memberikan yang
terbaik.
7. Lebih Mandiri
Tahu enggak keunggulan anak yang orangtuanya bercerai lebih mandiri, terbuka dan cepat mencari
solusi dibanding anak keluarga normal. Saat orangtua kita bercerai keadaan berubah dan memacu
kita supaya hidup lebih baik. Jadi, saat dewasa nanti kita enggak mudah merasa kecewa dan tahu
cara menghadapi sesuatu dengan positif dan mandiri. Banyak seleb terkenal yang justru menjadi
lebih kuat menghadapi cobaan dan sukses saat orangtua mereka berpisah. Jadi, jangan menjadikan
hal ini kahir dari segalanya.

Daftar Pustaka
Clemes., Bean., & Clark (1997). Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Jakarta: Binapura Aksara.
Prayascitta, Putri. (2010). Hubungan ANtara Coping Stress dan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Belajar
Remaja Yang OrangTuanya Bercerai. Skripsi
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang akan kamu pilih dalam strategi Coping Stress yang sedang kamu alami perihal perceraian
kedua orangtua kamu ?

2. Apa saja yang sudah kamu lakukan dalam menghadapi perceraian orangtua kamu? Apakah ada yang
sudah kamu lakukan di bagian cara menghadapi orangtua yang bercerai ?

3. Hal apa yang pernah kamu pikirkan atau lakukan ketika tidak mampu untuk menerima perceraian
kedua orang kamu ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Coping Stress akibat Perceraian Orangtua
Setelah menerima materi layanan BK tentang Coping Stress
2. akibat Perceraian Orangtua timbul kesadaran saya untuk dapat bangkit
dan tidak terpuruk
Setelah menerima materi layanan BK tentang Coping Stress akibat
Perceraian Orangtua saya menyadari harus berbicara secara terbuka
3.
dengan kedua orangtua saya
atas apa yang saya rasakan
Materi layanan BK tentang Coping Stress akibat Perceraian Orangtua
menyadarkan saya akan pentingnya
4.
meyakinkan diri sendiri bahwa perceraian yang terjadi bukan kesalahan
dari anak
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Informasi
Topik : Insomnia /susah tidur 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menceritakan tentang
pengalaman seseorang yang mengalami
C. Materi, Metode Media insomnia (Terlampir)
Materi : Mengenal Insomnia - Menanyakan ke peserta didik apakah
dan cara mengatasinya pernah memiliki pengalaman yang sama
(Terlampir) - Meminta peserta didik
Metode : Studi kasus dan ceramah menceritakan kisahnya kepada teman-
Media : LCD, PPT, Laptop teman di kelas
- Memberikan tips cara mengenali,
D. Alokasi Waktu mengatasi dan dampak buruk insomnia
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
E. Tujuan Kegiatan
dari pertemuan hari ini
Umum : Mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial - Guru BK menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
Khusus :
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi
insomnia
2. Peserta didik dapat menghindari
insomnia

G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
Proses program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir) didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahaman
Hasil siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah
(Terlampir) menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

PENGERTIAN INSOMNIA
Oleh : dr. Tjin Willy
A. Pengertian Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup
tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi
penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Kualitas dan kuantitas tidur memengaruhi kualitas hidup, serta kesehatan seseorang secara
keseluruhan. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan gangguan fisik dan mental. Pada umumnya,
butuh 8 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Terdapat dua tipe insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer
adalah insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sedangkan insomnia sekunder adalah
insomnia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya radang sendi, asma, depresi, kanker,
atau refluks asam lambung (GERD). Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-
obatan atau alkohol.
B. Gejala Insomnia
Insomnia ditandai dengan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Akibatnya, penderita
insomnia dapat mudah marah dan depresi. Gejala itu dapat memicu gejala lain, seperti:
1) Mengantuk pada siang hari, 2) Mudah lelah saat beraktivitas dan 3) Sulit fokus dalam beraktivitas.
Sulit tidur dapat membuat penderita insomnia kurang konsentrasi, sehingga berisiko mengalami
kecelakaan. Insomnia juga dapat menurunkan daya ingat dan gairah seks, serta menimbulkan gangguan
fisik dan mental.
C. Penyebab dan Faktor Risiko Insomnia
Insomnia dapat dialami oleh siapa saja, tetapi insomnia lebih berisiko terjadi pada orang lanjut
usia, dan seseorang yang memiliki gangguan kesehatan. Pada umumnya, insomnia disebabkan oleh
beberapa hal seperti:
1) Stres, 2) Depresi, 3) Gaya hidup tidak sehat, dan 4) Pengaruh obat-obatan tertentu.
D. Pengobatan Insomnia
Insomnia bisa diatasi dengan beberapa cara, misalnya penggunaan obat- obatan, terapi perilaku
kognitif, atau kombinasi keduanya. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi tiap
pasien. Jika diperlukan, dokter akan memberi pasien obat tidur untuk beberapa minggu. Insomnia bisa
dicegah dengan cara:
 Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur.
 Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
 Usahakan aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.

Daftar pustaka :
dr. Tjin Willy. (2018). Insomnia. https://www.alodokter.com/insomnia. Alodokter (Diakses pada jam 8.54
tanggal 14 mei 2020)
LAMPIRAN 2. CERITA PENGALAMAN

DISIKSA INSOMNIA

Setiap malam Anita uring-uringan karena sulit memejamkan mata. Buntutnya, ia sering mengganggu teman-
temannya melalui situs jejaring sosial Facebook, BlackBerry Messenger, dan Twitter.

"Setelah lewat pukul 12 malam rasanya aku seperti disiksa. Memejamkan mata susahnya minta ampun. Setelah
berdoa, baca buku, mendengarkan musik, semua hasilnya nihil," kata manajer promosi dan komunikasi sebuah
biro iklan di Jakarta ini. "Orang bilang aku mengalami insomnia."

Lain lagi dengan Iqbal, yang mengaku sulit tidur sejak lima tahun lalu. Segala terapi dan obat sudah ia coba. Tapi
tetap tak ada hasil yang menggembirakan.

"Kemarin waktu ada Piala Dunia, saya bersukacita. Sebab, ada hiburan, tidak lagi mengalami malam-malam
yang menyiksa. Tapi sekarang ya kembali ke asal," tutur kepala divisi teknologi informasi di sebuah
perusahaan di Menara Kuningan, Jakarta, ini.

Problem yang dialami Anita dan Iqbal, kata Gigin Pranoto, psikiater Klinik Healty & Fresh di kawasan Pulomas,
Jakarta, memang kian marak. "Kini jumlah penderita insomnia bertambah, meski belum ada data resmi," ujar
Gigin dalam sebuah seminar kesehatan gangguan tidur beberapa waktu lalu di Jakarta.

Gigin menjelaskan, insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu
merasa letih dan lelah sepanjang hari. Secara terus-menerus (lebih dari 10 hari) si penderita mengalami sulit tidur.
"Dia kesulitan memejamkan mata. Selalu terbangun pada tengah malam dan tidak bisa tidur lagi," ujarnya.

Gigin menerangkan, ada tiga jenis gangguan insomnia, yakni susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun
pada tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early
awakening insomnia).

Penyebab timbulnya insomnia beragam dan menyerang semua golongan usia. Namun perempuan lebih sering
menderita insomnia ketimbang laki-laki. Faktor lainnya antara lain makanan, suasana kamar, dilanda rasa cemas,
hingga konsumsi kafein yang berlebihan.

Meski tampak sepele, Nurmiati yakin insomnia yang tidak diatasi dengan segera bukan cuma mengganggu tidur,
tapi juga berpengaruh pada gangguan otak. Ia menyebutkan dua jenis insomnia yang masih bisa diatasi, yakni
keluhan sulit tidur kurang dari seminggu. Lalu ada insomnia jangka pendek akibat penyakit akut atau efek
samping pengobatan.

Daftar Pustaka
Tempo.co. 2010. Disiksa Insomnia. https://gaya.tempo.co/read/265351/disiksa- insomnia.
(Diakses pada 3 Juni 2020)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara mengatasi insomnia?

2. Apakah kamu memilki gejala insomnia?jika ada sebutkan?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Insomnia
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang insmonia, timbul


2. kesadaran saya untuk belajar mengatur jam tidur
saya
Setelah menerima materi layanan BK tentang insomnia saya menyadari
3. bahwa saya sering merasa lelah di siang hari
saat melakukan aktivitas
Materi layanan BK tentang insomnia, menyadarkan saya
4.
akan pentingnya mengatur jam istirahat yang cukup
Materi layanan BK tentang insomnia memberikan manfaat
5.
dan saya butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan
berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
: Sosial dan pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Informasi
Topik : sindrom kecemasan 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Membacakan tentang kisah seseorang
yang mengalami kecemasan
C. Materi, Metode Media - Meminta peserta didik untuk
Materi : Cara mengenal kecemasan dan menyampaikan inti cerita yang telah
mengatasinya (Terlampir) disampaikan
Metode : Bibliotheraphy & ceramah - Meminta peserta didik
Media : LCD, PPT, Laptop menuliskan hal-hal yang menurutnya
buku : Chicken Soup menjadi kecemasan nya selama ini
- Memberikan tips cara mengenali dan
D. Alokasi Waktu mengatasi kecemasan yang berlebihan
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
E. Tujuan Kegiatan
dari pertemuan hari ini
Umum : Mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial - Guru BK meminta salah satu siswa untuk
membacakan kecemasan yang sudah
Khusus : ditulis oleh peserta didik
1. Peserta didik mampu mengenali kecemasan - Guru BK mengajak peserta didik yang lain
2. Peserta didik dapat untuk mencari solusi bagi temannya dari
mengaplikasikannya untuk mengatasi tips yang telah disampaikan
kecemasan yang dimiliki - Guru BK menutup pelajaran dengan
berdoa bersama

G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
Proses kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan
(Terlampir) ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
Hasil pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah
(Terlampir) menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

JENIS GANGGUAN KECEMASAN DAN CARA MENGATASINYA


Oleh : Afnida, S. Psi, M. Psi, Psikolog

1. Serangan Panik
Serangan panik yang terjadi tiba-tiba, berulang, ditandai dengan sensasi fisik yang kuat (seperti:
detak jantung yang bertambah cepat, nafas pendek, otot tegang, kepala pusing), pikiran seakan-akan
berada dalam kondisi sangat berbahaya, dan dorongan untuk terbebas dari kondisi tersebut.
Seseorang yang mengalami serangan panik seringkali mengira mereka mengalami serangan
jantung, meskipun sebenarnya jantungnya sehat. Serangan panik ini dapat berlangsung selama beberapa
menit namun terkadang juga dalam beberapa jam. Ketakutan akan terjadinya serangan kembali
mengakibatkan seseorang untuk cenderung menghindari situasi yang dapat memicu serangan panik. Pada
individu yang memiliki kecenderungan panik, penghayatannya atas suatu ancaman (baik dari dalam diri
maupun luar dirinya) menyebabkan munculnya perasaan cemas, yang kemudian diikuti dengan
terjadinya perubahan sensasi fisik (seperti: detak jantung bertambah cepat, dada sesak). Interpretasi yang
irasional dan berlebihan atas sensasi fisik ini semakin menguatkan penghayatannya atas sesuatu yang ia
anggap sebagai ancaman (misal: “Saya pasti kena serangan jantung nih. Tolong! Saya harus segera
ditolong!”), sehingga ia menjadi semakin cemas dan sensasi fisik lainnya pun bertambah. Proses ini
berlangsung terus-menerus seperti lingkaran
setan, hingga pada puncaknya akan keluar dalam bentuk serangan panik.
Apabila Anda mengalami serangan panik, maka ada beberapa cara yang dapat Anda coba,
antara lain: Cobalah mengambil nafas dalam dan perlahan, Gunakan paper bag untuk bernafas.
Karbondioksida di paper bag akan membantu Anda untuk lebih tenang karena ia berfungsi
menyeimbangkan kembali antara kadar oksigen dan karbondioksida, Katakan pada diri Anda “Tenang,
kamu belum akan mati, serangan ini akan segera berakhir”, Cari seseorang yang Anda kenal dan
percaya untuk mengajak Anda mengobrol tentang apapun sampai merasa mampu mengendalikan diri
kembali, Jangan terjebak untuk mengurung diri di rumah demi menghindari terjadinya serangan lainnya,
Konsultasikan dengan dokter mengenai sensasi fisik yang Anda rasakan (jantung berdebar, sesak nafas,
dll). Lebih baik untuk mendapat diagnosis dari dokter daripada Anda hanya mengira-ngira penyakit
Anda yang justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Apabila gangguan panik masih berlanjut,
mintalah bantuan professional, baik itu psikolog maupun psikiater. Bentuk treatment yang biasanya
digunakan untuk mengatasi Gangguan Panik adalah farmakoterapi dan Cognitive-Behavioral Therapy
(CBT).
2. Gangguan Cemas Menyeluruh
Kecemasan yang tidak terbatas pada keadaan situasi tertentu, berlebihan dan sulit dikendalikan.
Seseorang yang mengalami Gangguan Cemas Menyeluruh cenderung untuk meminta diyakinkan oleh
orang lain bahwa semua akan baik-baik saja. Gangguan ini menyebabkan terjadinya tekanan emosi yang
mempengaruhi kehidupan seseorang, sehingga seringkali gangguan ini muncul bersamaan dengan
gangguan depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif. Bentuk treatment yang biasanya
digunakan untuk mengatasi gangguan ini adalah farmakoterapi dan Cognitive- Behavioral Therapy
(CBT).
3. Gangguan Fobia Khas
Ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Terdapat beberapa jenis Fobia Khas,
yaitu: takut hewan (serangga, anjing, dll), takut lingkungan alami (ketinggian, badai, air), takut cidera
injeksi darah (jarum suntik atau prosedur medis lainnya), takut situasi tertentu (berada di ruang yang
sempit, lift, pesawat). Umumnya (meski tidak semua) seseorang yang mengalami fobia menyadari
bahwa ketakutannya berlebihan dan tak beralasan. Fobia dapat menjadi sebuah gangguan bila fobia
tersebut sampai mengganggu aktivitas harian seseorang, misal: seseorang takut naik kendaraan umum,
sehingga apabila tidak ada anggota keluarga yang dapat mengantarnya dengan kendaraan pribadi, maka
ia memilih bolos bekerja meskipun agenda hari itu sangat penting dan sangat berpengaruh pada
penilaian kinerjanya. Seseorang yang memiliki Fobia Khas akan mengalami ketakutan yang amat sangat
dan mengalami sensasi fisik (jantung berdebar, dll) ketika berhadapan dengan objek yang ia takuti,
sehingga ia cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk menghindari objek/situasi tersebut.
4. Gangguan Fobia Sosial
Ketakutan berlebihan untuk melakukan interaksi sosial sehingga memilih untuk menghindar
situasi tersebut, atau tetap melakukan interaksi sosial namun dengan perasaan tertekan. Biasanya
ditandai dengan ketakutan berlebihan atas evaluasi negatif dari orang lain, seperti ketakutan akan
ditolak, dihina, atau malu dalam situasi sosial. Gangguan Fobia Sosial ini dapat menghambat seseorang
untuk menyelesaikan pendidikannya, mencapai kemajuan karir, atau mempertahankan pekerjaan-
pekerjaan yang membutuhkan keterampilan berelasi dengan orang lain.
5. Agorafobia
Rasa takut berlebihan dan perilaku menghindari tempat-tempat umum atau tempat keramaian.
Agorafobia bisa muncul setelah seseorang mengalami kehilangan dukungan dari seseorang yang penting
dalam hidupnya, misal: akibat kematian, perpisahan, atau perceraian. Dalam beberapa kasus, seseorang
yang mengalami Agorafobia sangat takut untuk meninggalkan rumahnya selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, sehingga mereka juga cenderung untuk bergantung pada dukungan/bantuan orang lain.
Secara umum penyebab Gangguan Fobik adalah faktor biologis dan faktor kognitif. Faktor
biologis yaitu karena Amygdala yang terlalu reaktif terhadap sinyal ancaman, takut, atau penolakan,
sementara itu prefrontal cortex memproses refleksi- diri terkait isyarat ancaman tersebut. Faktor kognitif
yaitu karena terlalu peka terhadap isyarat ancaman, sibuk dengan pikiran mengenai ancaman bahaya
yang akan terjadi, pikiran yang selalu mengalahkan diri sendiri dan keyakinan-keyakinan irasional.
Bentuk- bentuk treatment yang biasanya digunakan untuk mengatasi Gangguan Fobik adalah Systemic
Desensitization, Gradual Exposure, Flooding, Virtual Reality Therapy, Cognitive-Behavioral
Therapy, dan Farmakoterapi.

Daftar pustaka :
Afnida. (2018). Jenis Gangguan Kecemasan dan Cara Mengatasinya.
http://awalbros.com/kejiwaan/jenis-gangguan-kecemasan-dan-cara- mengatasinya/ (Diakes pada
jam 08.49, 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. CERITA PENGALAMAN

Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan,


Merasa Dikejar-kejar Sesuatu

Kim mengalami serangan panik pertama kali di sebuah kantor pada Oktober 2011. Saat itu, ia mengaku tidak
bisa melihat, harus berjalan perlahan, dan tekanan darahnya melonjak tinggi.

"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini gejala
kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim menceritakan serangan panik
pertamanya, dikutip dari laman Healthline.

"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini gejala
kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim.

Kecemasannya semakin bertambah saat dirinya menyadari bahwa keesokan harinya dia dan suaminya akan
melakukan perjalanan tanpa membawa anak dari Chicago ke California. Bahkan gangguan kecemasannya
semakin memburuk saat dirinya pulang dari perjalanan ke Lembah Napa bersama suaminya.

"Ketika kembali ke rumah, aku tahu bahwa kecemasan ini telah mencapai puncaknya dan tidak berkurang.
Aku tidak nafsu makan dan tidak bisa tidur di malam hari, bahkan terkadang bangun dalam keadaan panik."

"Aku bahkan tidak ingin membacakan cerita sebelum tidur pada anak-anakku, padahal itu merupakan hal
favoritku, dan itu membuatku tidak berdaya," kenang Kim.

Kecemasannya melanda hampir ke mana pun dia pergi. Namun, dia tahu bahwa tinggal di dalam bersama
dua anaknya bukanlah solusi. Kim terus mencoba melawannya terlepas dari betapa mengerikannya ia tidur
atau betapa cemasnya hari itu. Ia tidak pernah berhenti, meski setiap hari terasa melelahkan dan penuh
ketakutan. Akhirnya Kim memutuskan untuk pergi ke dokter guna mengetahui apakah kecemasannya
diperparah oleh alasan fisiologis dan psikologis. Hasil pemerikasaan menunjukkan bahwa tiroidnya tidak
berfungsi dengan baik dan dokter meresepkannya obat. Seolah tak puas, Kim juga mengunjungi seorang ahli
naturopati dan seorang ahli gizi yang berusaha mengevaluasi apakah makanan tertentu memicu
kecemasannya.

"Aku merasa seperti mengejar dan dikejar sesuatu karena ini tidak membantu," kata Kim.

Tak lama, seorang dokter kedokteran integratif meresepkan Xanax, sejenis obat penenang, yang bisa
diminumnya saat ia mengalami serangan panik. Namun, itu tidak berhasil untuknya. Ia merasa selalu cemas
dan tahu bahwa obat-obatan tersebut membuat ketagihan dan bukan solusi jangka panjang.

Setelah bertahun-tahun berjuang akhirnya Kim menemukan terapis yang tepat dan terbukti dapat membantu
mengatasi kecemasannya. Kim didiagnosa dengan kecemasan umum dan terapisnya menggunakan terapi
perilaku kognitif (CBT), yang mengajarkan pasien untuk membingkai ulang pikiran yang tidak membantu.
"Misalnya, 'Saya tidak akan pernah cemas lagi' menjadi 'Saya mungkin memiliki kebiasaan baru, tetapi saya
bisa hidup dengan kecemasan,'" jelas Kim.

Selain itu, terapis juga menggunakan paparan dan pencegahan respons (ERP), yang membuat pasien takut
dan mencegah untuk menghindarinya.

"Ini sangat membantu. Gagasan di balik terapi pajanan adalah untuk mengekspos diri Anda pada hal-hal
yang ditakuti, berulang kali, dengan langkah bertahap," katanya.

"Eksposur berulang terhadap rangsangan yang ditakuti memungkinkan kita untuk 'terbiasa' dengan
kecemasan dan mengetahui bahwa kecemasan itu sendiri tidak begitu menakutkan."

Kim mulai terbiasa, saat dia menghadapi pemicu paniknya, ia tidak menghindarinya dan bahkan menjadi
lebih mudah untuk pergi ke tempat umum. Kim mengunjungi terapisnya beberapa kali sebulan selama tiga
tahun setelah serangan panik pertamanya. Dengan semua kemajuan yang dia buat, dia merasakan dorongan
untuk membantu orang lain yang mengalami kecemasan. Sekarang Kim bekerja sebagai terapis dalam
program rawat jalan di rumah sakit kesehatan perilaku di Illinois, di mana ia menggunakan terapi paparan
untuk membantu pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (OCPD), gangguan stres pasca-
trauma (PTSD), dan kecemasan

Daftar Pustaka
Soesanti Harini Hartono. 2019. Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan, Merasa
Dikejar-kejar Sesuatu.https://health.grid.id/read/351646047/kisah- kim-walter-yang-
alami-gangguan-kecemasan-merasa-dikejar-kejar- sesuatu. (Diakses pada 3 Juni 2020)

LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA

IDENTIFIKASI KECEMASAN
Petunjuk :
o Tuliskan 3 kecemasan yang kamu alami sekarang ?
o Termasuk dalam apakah jenis kecemasan kamu?
o Menurut mu apakah kamu butuh bantuan professional untuk mengatasi kecemasan
kamu?
No kecemasan jenis butuh bantuan
kecemasan professional ?
1

3
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara mengatasi kecemasan?

2. Bagimana cara kamu mengalami kecemasan yg dimiliki?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang kecemasan
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang kecemasan, timbul


2. kesadaran saya untuk belajar mengatur rasa cemas
saya
Setelah menerima materi layanan BK tentang kecemasan
3.
saya menyadari bahwa saya sering merasa cemas
Materi layanan BK tentang kecemasan, menyadarkan saya akan
4. pentingnya mengatur kecemasan agar tidak
berlebihan
Materi layanan BK tentang kecemasan memberikan
5.
manfaat yang saya butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Keluarga Ku 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menonton cuplikan film “Nanti Kita
Cerita Tentang Hari Ini”
C. Materi, Metode Media
Materi : Pengertian Keluarga 3. Tahap Penutup : 5 Menit
(Terlampir) - Guru BK memberikan penguatan atau
Metode : Cinema Therapy merencanakan tindak lanjut.
Media : PPT, Kertas dan Pulpen, Film - Membagikan lembar evaluasi hasil
: Nanti Kita Cerita Tentang
Hari Ini

D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit

E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari pentingnya hubungan
keluarga dan harus selalu terjaga

Khusus :
1. Peserta didik mengetahui gambaran umum
keluarga harmonis
2. Peserta didik menyadari peran
sebagai anak dalam keluarga

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Keluarga Ku 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Diskusi bersama terkait film dan
mengisi dalam lembar kerja
C. Materi, Metode Media - Menyimak tayangan slide power point
Materi : Pengertian Keluarga - Curah pendapat terkait peranan keluarga
(Terlampir) di rumah
Metode : Ceramah dan Diskusi Media
: PPT, Kertas dan Pulpen, Film 3. Tahap Penutup : 5 Menit
: Nanti Kita Cerita Tentang - Guru BK memberikan penguatan atau
Hari Ini merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit

E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari pentingnya hubungan
keluarga dan harus selalu terjaga

Khusus :
1. Peserta didik mengetahui gambaran umum
keluarga harmonis
2. Peserta didik menyadari peran
sebagai anak dalam keluarga

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1 MATERI

TENTANG KELUARGA
Oleh: Rahman Rudyansyah, S.Pd
A. Pendahuluan
Keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah organisasi. Dimulai dari keluarga setiap individu
mendapatkan pembelajaran pertama kali. Peran serta keluarga dalam mempengaruhi menjadikan pribadi
seseorang di kemudian hari. Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Kelengkapan
sebuah anggota keluarga juga mempengaruhi adanya pembelajaran tersebut. Dalam hal ini akan
dijabarkan tentang peran serta keluarga yang dapat digunakan menjadi bahan rujukan.

B. Fungsi keluarga
Dalam perannya, keluarga memiliki fungsi nya masing-masing. Seperti dikutip Friedman dalam
Samsudin bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi, yakni:
1. Fungsi afeksi (kasih sayang); keluarga membrikan kenyamanan emosional anggota, membantu
anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress
2. Fungsi reproduksi atau pengatur keturunan; keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan
anak dan meneruskan keturunan
3. Fungsi solisalisasi; keluarga sebagai guru, menanmkan kepercayaan nilai, sikap, dan mekanisme
koping, memberikan feedback dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah
4. Fungsi ekonomi; keluarga memberikan finansial untuk enggota keluarganya dan kepetingan di
masyarakat
5. Fungsi keagamaan; memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragam, dan tugas kepala keluarga utnuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah didunia ini.
6. Funsgi social budaya; membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
7. Fungsi cinta kasih; memberikan kasih saying dan rasa aman, memberikan perhatian diantara
keluarga
8. Fungsi melindungi; me,indungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota
keluarga merasa terlindungi adan merasa aman
9. Fungsi sosialisasi dan Pendidikan; mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya,
menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik
10. Fungsi eksonomi; mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ,
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang

Dalam hal ini terdapat beberapa peran serta fungsi keluarga. Walaupun terkadang tidak semua
fungsi keluarga dapat dijalankan karena memang peran yang dibagi-bagi dalam keluarga. Seperti halnya
yang dikemukakan oleh Effendy dalam
artikel dosen Pendidikan bahwa peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu. Peranan indiviu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masayrakat. Seperti peran
ayah sebagai suami dari isteir dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari masyarakat dari lingungannya
Peran ibu sebagai isteri dan ibu bagi anak-anak, ibu mempunyai peranan utnuk mengurus rumah
tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai ssalah satu kelompok
sosialnya serta dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peran anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, social dan spiritual.
Dalam keluarga sudah memiliki peran masing-masing yang saling membantu dan bekerja sama
untuk epemenuhan fungsi dan peranannya.

Daftar Pustaka;
Artikel Dosen Pendidikan (2020). Pengertian keluarga menurut para ahli.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-keluarga-menurut-para-ahli/ (di akses pada 20
April 2020)
Samhis Setiawan (2019). Pengertian keluarga.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keluarga/ (di akses pada 20 April 2020)
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA

REVIEW FILM

Nama Kelompok : …………………………

Kelas : …………………………

1. Sebutkan fungsi-fungsi adanya keluarga!


2. Bagaimana sikapmu sebagai orangtua apabila ada dalam film tersebut?
3. Bagaimana sikapmu sebagai Aurora sebagai anak tengah?
4. Bagaimana fungsi keluarga jika dilihat dri film tersebut?
5. Apa pandangan yang dapat kamu ambil terkait film yang sudah ditonton!
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN
INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah kamu mengetahui tentang peran keluarga?
a. Ya b. Tidak

2. Apakah kamu mengetahui fungsi keluarga?


a. Ya b. Tidak

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya peran dan fungsi keluarga dengan kepribadian?
a. Ya b. Tidak

4. Sebutkan salah satu peran ayah dalam keluarga?


a. Bersantai ria
b. Memiliki prinsip “liat besok aja”
c. Mencari nafkah

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
N K
SETUJ
U
Saya merasa senang tentang menerima materi layanan BK
1.
Keluarga
Setelah menerima materi layanan BK tentang Keluarga timbul
2. kesadaran saya untuk selalu memerankan peran
anak yang baik
Setelah menerima materi layanan BK tentang
3. Keluargasaya menyadari bahwa saya sering lengah
dalam menjalani peran sebagai anak
Materi layanan BK tentang Keluarga , menyadarkan saya akan
4. pentingnya memiliki peranan masing-masing dari
anggota keluarga
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Kematangan Emosi 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menayangkan PPT Materi dan Video
macam-macam emosi
C. Materi, Metode Media - Mengajak peserta didik untuk
Materi : Jenis - Jenis Emosi (Terlampir) mengungkapkan pendapat
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : tentang emosi.
Laptop, Proyektor dan - Memberi penugasan dan Memastikan
Speaker aktif semua peserta didik paham terkait
Video : shorturl.at/ekzXY penugasan

D. Alokasi Waktu
3. Tahap Penutup : 5 Menit
1 x 45 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
E. Tujuan Kegiatan
- Membagikan lembar evaluasi
Umum : mempelajari ragam emosi dan kiat-kita
mengendalikannya

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan jenis - jenis
emosi
2. Peserta didik dapat menampilkan emosi
yang tepat pada setiap situasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Kematangan Emosi 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Mempersilahkan peserta didik untuk
menayangkan video penugasan
C. Materi, Metode Media pertemuan sebelumnya secara
Materi : Jenis - Jenis Emosi (Terlampir) bergantian.
Metode : Ceramah, Diskusi dan - Guru BK Menjadi moderator terkait
Penayangan Video kreasi presentasi video peserta didik
Peserta Didik - Mengevaluasi kegiatan
Media : Laptop, Proyektor dan - Membuat catatan-catatan
Speaker aktif observasi selama proses layanan

3. Tahap Penutup : 5 Menit


D. Alokasi Waktu
- Guru BK memberikan penguatan atau
1 x 45 Menit
merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari ragam emosi dan kiat-kita
mengendalikannya

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan jenis - jenis
emosi
2. Peserta didik dapat menampilkan
emosi yang tepat pada setiap situasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

10 JENIS EMOSI DALAM PSIKOLOGI


Oleh Devita Retno

Emosi adalah suatu perasaan yang pasti dimiliki setiap manusia. Semua orang pasti mengenal istilah
yang satu ini, yang digunakan untuk menggambarkan apa yang dirasakan oleh seseorang ketika ada
perubahan yang terjadi dalam kehidupannya sehari – hari. Dalam kehidupan sehari – hari, pada umumnya
kita akan melibatkan emosi ketika berbicara, memilih kata – kata, mengambil keputusan, memilih aktivitas
berdasarkan apa yang kita rasakan saat itu. Emosi memang memegang peranan yang besar dalam kehidupan
kita, dan merupakan salah satu hal yang menjadi penting dalam cara membentuk karakter anak usia dini
dengan memperhatikan tahap perkembangan emosi anak.
Secara etimologi atau asal bahasa, emosi diambil dari bahasa Latin yaitu ‘movere‘ yang artinya
“menggerakkan atau bergerak”. Kata ‘Movere’ lalu ditambah dengan awalan ‘e’ yang artinya ” bergerak
menjauh”. Dengan demikian, definisi emosi adalah suatu gejala dari psiko fisiologis yang akan menimbulkan
efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk suatu ekspresi tertentu.
Memperhatikan emosi akan menjadi cara mendidik anak hiperaktif dan membentuk pola asuh anak usia dini.
A. Perbedaan Emosi dan Perasaan
Emosi mempunyai peran penting untuk kehidupan kita. Yang terpenting adalah, emosi
merupakan bagian dari gen kita dan mempunyai kesamaan dari orang ke orang serta antar spesies.
Emosi bersifat fisik dan berdasarkan insting manusia. Seorang manusia bisa mengenali emosi seperti
amarah, kesedihan, kebahagiaan, dan lain – lain karena dia juga dapat merespon sesuatu hal dengan cara
yang sama. Emosi membantu manusia untuk merespon keadaan lingkungan secara biokimia, termasuk
respon pada penghargaan dan ancaman.
Sedangkan perasaan mengikuti kemunculan emosi berdasarkan respons bawah sadar akan
emosi yang dialami. Respons ini akan bervariasi berdasarkan keadaan mental, pengalaman, kepercayaan
dan ingatan. Perasaan dapat membangkitkan emosi lainnya, dan hal ini akan menjadi suatu siklus
tersendiri.
B. Jenis – Jenis Emosi

Emosi yang kita rasakan bukan hanya berupa satu bentuk saja, melainkan bisa dibedakan
menjadi beragam istilah yang lebih cocok untuk menggambarkan apa yang dirasakan saat itu. Beragam
jenis emosi yang ada yaitu:
1. Cinta, Ini adalah salah satu emosi yang paling penting dalam kehidupan manusia sehari – harinya.
Manusia biasanya akan mencintai hal yang membuatnya bahagia, aman, dan nyaman. Perasaan cinta
ini akan mengikat perasaan manusia dengan orang lain didekatnya seperti keluarga, teman, bahkan
negaranya.
Motivasi untuk berkorban demi orang yang dekat atau bagi negara akan lahir dari rasa cinta
yang dimiliki. Rasa cinta juga yang membuat seseorang dapat merasakan berbagai hal seperti
empati, belas kasihan, kemurahan hati, dan memberi cara menjadi pribadi yang menyenangkan bagi
seseorang, dan lain – lain. (Baca: Psikologi Cinta)
2. Benci, Lawan dari cinta adalah benci. Itu berarti manusia yang merasakan emosi berupa kebencian
akan merasakan ketidak sukaan kepada hal – hal yang tidak
membuatnya bahagia, mendatangkan kesedihan, atau menyakiti dirinya. Emosi ini akan dapat
mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Selain
mempelajari emosi, ketahuilah juga bahwa ada bidang psikologi sosial yang bisa dipelajari dan
juga kajian tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik dari Bloom.
3. Takut, Salah satu emosi yang kerap dirasakan adalah takut. Ketika merasa terancam atau berada
pada suatu situasi yang gawat, seseorang akan merasa takut karena merasa bahwa situasi itu dapat
membuat dirinya tersakiti secara mental dan fisik. Namun rasa takut ini juga dapat memberikan
manfaat bagi manusia, karena dapat membuat seseorang menjauhi bahaya dan merasakan inisiatif
untuk memberikan perlindungan atau mencari perlindungan. Ada bebearpa bidang lain dalam
psikologi, antara lain adalah psikologi diagnostik dan psikologi kepribadian.
4. Marah, Ketika sesuatu kehendak atau harapan seseorang terhadap suatu hal tidak terpenuhi karena
adanya hambatan tertentu, maka bisa saja emosi alami yang muncul adalah rasa marah. Misalnya,
merasa diperlakukan tidak adil oleh orang lain. Bila tidak dikendalikan, rasa marah ini dapat menjadi
destruktif dan merusak diri sendiri serta orang lain. Hal ini penting dilakukan sejak masih berusia
dini, contohnya mencari cara mengatasi anak pemarah agar tidak berlanjut menjadi seorang yang tidak
bisa mengendalikan amarahnya. Karena itulah seseorang perlu memiliki pengendalian diri yang kuat
untuk mengelola amarahnya sendiri.(baca: Persepsi dalam Psikologi)
5. Malu, Perasaan ini akan timbul ketika seseorang merasa telah melakukan suatu perbuatan yang
tercela atau mempertaruhkan harga dirinya. Seseorang bisa merasa malu apabila ia tahu bahwa
perbuatannya itu adalah suatu hal yang buruk dan tidak etis, serta takut bahwa perbuatannya itu akan
diketahui umum. Ada sisi positif dari perasaan malu, yaitu bisa memberikan ciri kepribadian yang
positif dengan mencegah seseorang melakukan perbuatan yang salah seperti bermaksiat dan berbuat
dosa. Ada beberapa tipe kepribadian manusia, yaitu salah satunya adalah kepribadian ambivert dan
kepribadian ganda.
6. Dengki, Rasa dengki adalah emosi yang dimiliki oleh banyak orang, hanya kadarnya berbeda – beda
setiap orang. Yang membedakan adalah kemampuan orang untuk mengelola perasaan negatif berupa
dengki di dalam dirinya sehingga tidak menguasai seluruh tindakan serta sifatnya. Dengki muncul
apabila merasa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain, rasa mencintai apa yang menjadi milik
orang lain dan mengharapkan bahwa hal itu akan menjadi miliknya juga. Dengki juga bisa timbul
karena tidak suka melihat kesuksesan orang lain dan berharap dirinya lah yang menjadi nomor satu.
(Baca: Teori Psikologi Kepribadian)
7. Cemburu, Ketika seseorang merasa cintanya tersaingi terhadap suatu objek tertentu, maka hal itu
akan melahirkan perasaan cemburu dan semangat untuk bersaing memperlihatkan yang terbaik
kepada objek cintanya. Emosi ini termasuk kepada perasaan yang menggelisahkan karena pada
umumnya orang yang merasa cemburu tidak akan memperlihatkan perasaannya namun hanya
menyimpannya dalam hati, karena anggapan bahwa memperlihatkan perasaan cemburu adalah
perasaan yang memperlihatkan kelemahan seseorang. Sehingga ia akan gelisah sebelum dapat
mengatasi rasa cemburunya tersebut. (baca: Konsep diri dalam Psikologi)
8. Gembira, Emosi gembira akan dirasakan apabila seseorang merasa bahagia, dan itu berarti ada
suatu hal yang menyenangkan hatinya. Orang biasanya merasa
gembira apabila mendapatkan hal yang baik dalam hidupnya, atau mendapati bahwa harapannya
terkabul sesuai dengan apa yang dia inginkan sejak awal atau mendapatkan hal yang menjadi
tujuannya. (baca:Kecerdasan Interpersonal)
9. Terkejut, Emosi berupa perasaan terkejut akan dirasakan apabila seseorang tidak mempunyai
persiapan atau tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Terkejut bisa meliputi perasaan terkesiap,
takjub dan terpana, serta terkadang perasaan tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Perasaan ini bisa menjadi emosi yang negatif maupun positif, tergantung kepada alasan yang
membuat seseorang terkejut. Terkadang, perasaan terkejut bisa menjadi cara mengenali potensi
diriseseorang dalam mengatasi suatu situasi yang tidak terduga.
10. Sedih, Sedih adalah emosi yang dirasakan ketika seseorang mengalami hal yang mengecewakan dan
menyakiti hatinya. Juga mengalami kehilangan sesuatu yang disayangi atau dicintai, misalnya ketika
putus cinta atau mengalami kematian orang terdekat. Rasa sedih bisa meliputi duka cita, depresi jika
mengalami kesedihan dalam waktu lama. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dalam
psikologi akan mampu mengelola rasa sedihnya sebelum mencapai tahap depresi. Beberapa jenis
emosi ini mampu dirasakan oleh semua orang di seluruh dunia terlepas dari latar belakang dan
budayanya, namun pengalaman merasakan emosi ini merupakan hal – hal yang benar – benar
subjektif. Pengalaman pribadi terhadap emosi yang dirasakan ketika mengalami suatu kejadian akan
membedakannya dengan emosi yang dirasakan oleh orang lain pada situasi yang sama. (baca:
Cabang Cabang Psikologi). Contohnya, ketika orang sedang marah, tingkat kemarahannya bisa
berbeda – beda antara satu orang dengan lainnya. Begitu juga ketika sedang terkejut, orang yang
lebih berpengalaman mungkin saja akan merasakan tingkat keterkejutan yang lebih ringan daripasa
seorang yang tidak berpengalaman sama sekali. Seorang manusia jarang mengalami bentuk emosi
yang murni, melainkan selalu berupa campuran antara berbagai emosi tergantung dengan situasi
yang dialami. Demikian penjelasan terkait jenis – jenis emosi yang sering terjadi dan dialami
oleh kondisi psikis manusia dalam prespektif psikologi.

Daftar Pustaka :
Devita Retno. 10 Jenis Emosi dalam Psikologi. https://dosenpsikologi.com/jenis-emosi (diakses pada 20
April 2020)

LAMPIRAN 2. PENUGASAN
PENUGASAN PERTEMUAN PERTAMA

Tujuan : Membuat video untuk menjelaskan tentang jenis-jenis emosi Petunjuk


Penugasan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk membuat video
2. Video berdurasi maksimal 5 menit
3. Video berisi perkenalan setiap anggota kelompok dan menjelaskan emosi-emosi dengan memeragakan
sebuah peran dalam sebuah cerita
4. Tugas video dikerjakan dalam jangka waktu 1 minggu
5. Kerjakan dengan cermat dan semangat!
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang dimaksud emosi?

2. Sebutkan 3 contoh emosi yang kamu ketahui!

3. Adakah hubungan emosi dengan kegiatan sehari-hari!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Emosi
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang Emosi, timbul kesadaran


2.
saya untuk selalu menjaga emosi positif

Setelah menerima materi layanan BK tentang Emosi saya menyadari


3. bahwa saya sering mengeluarkan emosi negative dalam kehidupan
sehari-hari

Materi layanan BK tentang Emosi, menyadarkan saya akan pentingnya


4. mengetahui jenis-jenis emosi dan mengelolanya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Ice Breaking “100 untuk saya 100 untuk
Pribadi mu” (Keterangan Terlampir)
Fungsi : Pemahaman - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Topik : 100/100 Nilai diri saya (1) serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Sasaran : Kelas 10
2. Tahap Inti : 30 Menit
C. Materi, Metode Media - Menayangkan media slide power point
Materi : Konsep Diri Positif (Terlampir) Konsep Diri Positif
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
PPT, Kertas dan Pulpen mengenai konsep diri positif seperti
contoh kasus dan dampaknya terhadap
D. Alokasi Waktu kehidupan sehari-hari.
1 x 45 Menit - Memberikan pemahaman
mengenai hubungan ice breaking “100
E. Tujuan Kegiatan untuk saya 100 untuk mu”, yang
Umum : menerima keunikan diri dengan segala dilakukan di awal kegiatan dengan materi
kelebihan dan kekurangannya konsep diri, dimana kita harus bisa selalu
menilai secara positif untuk diri kita dan
Khusus : orang lain baik secara fisik maupun
1. Siswa dapat menjelaskan mengenai Konsep psikologis.
diri Positif
2. Siswa dapat menjelaskan mengenai 2 aspek 3. Tahap Penutup : 7 Menit
Konsep Diri Guru BK memberikan penguatan atau
3. Siswa dapat menunjukan konsep diri positif merencanakan tindak lanjut.
secara fisik
4. Siswa dapat menunjukan konsep diri positif
secara Psikologis

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : 100/100 Nilai diri saya (1) 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 7,8,9,10 - Membagi lembar kerja kepada siswa
(Terlampir)
C. Materi, Metode Media - Menjelaskan cara mengerjakan lembar
Materi : Konsep Diri Postif (Terlampir) kerja
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : - Mengajak peserta untuk berdiskusi
PPT, Kertas dan Pulpen mengenai hasil lembar kerja
- Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
D. Alokasi Waktu - Membuat catatan-catatan
1 x 45 Menit observasi selama proses layanan

E. Tujuan Kegiatan 3. Tahap Penutup :10 Menit


Umum : menerima keunikan diri dengan segala - Guru BK memberikan penguatan atau
kelebihan dan kekurangannya merencanakan tindak lanjut.
- Membagikan lembar evaluasi
Khusus :
1. Siswa dapat menjelaskan mengenai Konsep
diri Positif
2. Siswa dapat menjelaskan mengenai 2 aspek
Konsep Diri
3. Siswa dapat menunjukan konsep diri positif
secara fisik
4. Siswa dapat menunjukan konsep diri positif
secara Psikologis

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING

Ice Breaking
“100 untuk saya 100 untuk mu”

Tujuan : Peserta didik dapat memahami bahwa dirinya berharga Langkah-

langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk menuliskan angka di telapak tangan kirinya dengan
angka 100
2. Kemudian minta siswa memilih salah satu teman yang ia percaya, jika waktu sedikit bisa
memilih teman sebangku.
3. Kemudian setiap siswa yang dipilih bisa menuliskan angka 100 di telapak tangan kanan.
4. Minta siswa untuk tidak menghapus angka tersebut dan menjaga angka tersebut tetap utuh
hingga akhir kegiatan.
5. Diakhir kegiatan Guru BK bisa memberikan pemahaman mengenai hubungan ice breaking
“100 untuk saya 100 untuk mu”, dengan materi konsep diri, dimana kita harus bisa selalu
menilai secara positif untuk diri kita dan orang lain baik secara fisik maupun psikologis
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

KONSEP DIRI POSITIF


Oleh Aviv Fathoni, S.Pd
A. Pendahuluan
Hal-hal yang dihadapi oleh remaja, sebagian besar menyangkut tentang dirinya. Sementara diri (self)
terbentuk dengan adanya konsep tentang diri (self concept). Indikasi masalah-masalah diri pribadi
maupun diri dengan lingkungannya menunjukkan bahwa banyak remaja memiliki konsep diri yang
kurang (rendah) atau belum memahami bagaimana konsep dirinya sendiri (Widiarti, Pratiwi Wahyu,
2017).
Konsep diri juga sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri remaja (siswa/i) dalam penelitian yang
dilakukan Bunga Nurika (2016) diketahui bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
konsep diri dengan kepercayaan diri, artinya semakin positif konsep diri yang dimiliki semakin tinggi
kepercayaan dirinya. Sehingga penting bagi siswa/I memiliki konsep diri yang positif agar siswa/I bisa
menghadapi permasalahan pribadi seperi kurang percaya diri dengan hal-hal yang dimiliki nya.

B. Definisi
Konsep diri merupakan gambaran menyeluruh tentang kemampuan dan sifat-sifat seseorang (Papalia &
Olds, 1996). Menurut Fittz (Hendriati Agustiani: 2009) keseluruhan kesadaran atau persepsi seseorang
tentang dirinya sendiri merupakan gambaran tentang diri atau konsep diri individu. Fitts juga
menyatakan, bahwa konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkahlaku seseorang. Dengan mengetahui
konsep diri seseorang, akan lebih mudah meramalkan dan memahami tingkahlaku orang tersebut. Jika
remaja menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang positif, maka hal ini disebabkan oleh penilaian
dirinya sendiri serta penilaian dirinya oleh orang lain bersifat positif. Hal yang sebaliknya dapat terjadi.
Jika seseorang mempersepsikan dirinya sebagai orang yang inferior dibandingkan dengan orang lain,
walaupun hal ini belum tentu benar, biasanya tingkah laku yang ditampilkan akan berhubungan dengan
kekurangan yang dipersepsinya secara subjektif tersebut (Hendriati Agustiani, 2009).

C. Aspek – Aspek Konsep diri


Menurut Hurlock konsep diri mempunyai dua aspek yaitu meliputi:
1. Aspek fisik, Terdiri dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya, kesesuiaan dengan
seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya dan gengsi yang diberikan
tubuhnya dimata orang lain.
2. Aspek Psikologis, Terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya,
harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.

Daftar pustaka
Fitzz,W.H. (1971). The Self Concept and Behaviour: Overview and Supplement. Research Monograph. No VII,
Library of Congress Catalog Number 72-80269. California.
Hendriati Agustiani. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Refika Aditama Hurlock, B.
(2005). Psikologi Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Widiarti, Pratiwi Wahyu. (2017). Konsep Diri (Self Concept) Dan Komunikasi Interpersonal Dalam
Pendampingan Pada Siswa Smp Se Kota Yogyakarta. Yogyakarta : UNY
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA

Tempat dan Tanggal lahir :

Deskripsi Fisik Keterangan Nilai 1 Nilai 2

Jenis dan warna rambut

Bentuk Muka

Warna Mata

Hidung

Bentuk Badan

Tinggi Badan

Warna Kulit

Tingkat Ketampanan / Kecantikan :

Siapa Aku?

Langkah-langkah pengisian :
1. Isilah tempat tanggal lahir mu dan jangan tuliskan nama mu
2. Tuliskan deskripsi fisik dirimu secara sederhana di kolom “Keterangan”
3. Berikan nilai pada setiap deskripsi fisik dirimu pada kolom “Nilai 1” dari rentang 0 – 100
4. Isilah nilai Kecantikan/Ketampanan dirimu di Kolom Sebelah Kiri dari rentang 0 – 100
5. Kemudian kumpulkan, setelah itu Guru BK akan memberikan lembar kerja teman mu untuk kamu isi
6. Kemudian setelah kamu mendapatkan lembar kerja teman mu
7. Berikan nilai pada setiap deskripsi fisik teman mu pada kolom “Nilai 2” dari rentang 0 – 100
8. Isilah nilai Kecantikan/Ketampanan teman mu di Kolom Sebelah Kanan dari rentang 0 – 100
9. Isilah pertanyaan “Siapa Aku?” Dengan menuliskan nama teman mu yang mungkin sesuai dengan deskripsi
di lembar kerja ini.
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut contoh perilaku konsep diri positif?
a. Kecewa dengan tinggi badan
b. Malu dengan warna kulit
c. Merasa badan terlalu kurus/gemuk
d. Menyukai semua fisik yang saya miliki

2. Berikut contoh perilaku konsep diri negatif?


a. Suka dengan warna dan jenis rambut sendiri
b. Tidak malu dengan bentuk wajah sendiri
c. Merasa puas dengan badan yang kurus/gemuk
d. Suka dengan badan yang tinggi

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya memiliki konsep diri positif dengan kepercayaan
diri?
a.Ya b. Tidak

4. Merasa diri berharga menurpakan konsep diri positif dalam aspek?


a. Fisik c. Psikologis
b. Psikomotorik d. Tubuh

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Konsep
1.
diri positif
Setelah menerima materi layanan BK tentang Konsep diri positif,
2. timbul kesadaran saya untuk selalu menilai diri saya secara positif

Setelah menerima materi layanan BK tentang Konsep diri positif


3. saya menyadari bahwa saya sering lupa menilai diri saya secara
positif

Materi layanan BK tentang Konsep diri positif, menyadarkan


4. saya akan pentingnya memiliki rasa puas dengan kondisi yang
saya miliki
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan
berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
: Sosial dan pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Informasi
Topik : LGBT
2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 11
- Membagi peserta didik menjadi 2
kelompok besar, terdiri dari kelompok
C. Materi, Metode Media pro dan kontra
Materi : LGBT (Terlampir) - Memberikan bahan yang akan
Metode : Debat dan ceramah didebatkan dan memberikan waktu
Media : LCD, PPT, Laptop untuk mempelajrai bahan yang akan di
debatkan
- Memulai debat dengan mempersilahkan
D. Alokasi Waktu kelompok pro yang berbicara dan
1 x 45 Menit dilanjut oleh kelompok konta
- Meminta tiap kelompok
E. Tujuan Kegiatan menuliskan hasil kesimpulan dari debat
Umum : Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis
dalam ragam kehidupan 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
Khusus : dari pertemuan hari ini
1. Peserta didik mampu menjelaskan mengenai - Guru BK menutup pelajaran
LGBT dengan berdoa bersama

G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program, dan
Proses antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
(Terlampir)
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
Hasil pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah
(Terlampir) menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

PENGERTIAN LGBT MENURUT PARA AHLI – PENYEBAB


Oleh : INA

LGBT atau kepanjangannya yaitu lesbian, gay, biseksual, dan trans gender. Istilah ini digunakan
sudah sejak tahun 90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok kelompok tertentu seperti pada
akronim yang disebutkan. Menilik singkat mengenai sejarah LGBT ini, ternyata homoseksual sudah ada
sejak jaman dahulu. Bahkan pada gambar atau relief mesir kuno juga ditemukan gambar dua orang pria yang
saling berciuman. Meskipun beberapa peneliti menentang kesimpulan tersebut, karena masing masing
memiliki keluarga anak dan istri.
Perilaku homoseksual terus menerus ada sejak jaman dahulu, dan menjadi pertentangan diantara
masyarakat dan juga dianggap perbuatan dosa. Homoseksual juga dikatakan sebagai penyimpangan dan
merupakan perilaku abnormal. Beberapa anggapan pada mulanya mengartikan perilaku menyimpang ini
seperti jiwa laki- laki yang terjebak di tubuh perempuan atau sebaliknya. Perdebatan demi perdebatan terus
muncul dan penelitian terus dilakukan.
Penelitian lebih banyak dilakukan oleh para psikiater dan mengartikan bahwa homoseksual maupun
heteroseksual merupakan penyakit mental dan kelainan mental. Beberapa ahli menyimpulkan pengertian dari
LGBT itu setelah melakukan berbagai macam percobaan, penelitian, maupun pengamatan sosial.
 Amerikan Psyciatric Association (APA)
Amerikan Psyciatric Association (APA) menyatakan bahwa orientasi seksual akan terus
berkembang sepanjang hidup seseorang. Orientasi seksual dibagi menjadi tiga berdasarkan dorongan
atau hasrat seksual dan emosional yang bersifat ketertarikan romantis pada suatu jenis kelamin sama.
Carol menjelaskan bahwa orientasi seksual merupakan ketertarikan yangmuncul pada seseorang dengan
jennis kelamin tertensu dan dilandasi perasaan emosional, fisik, seksual, dan cinta. Jika diuraikan
menurut hurufnya, pengertian masing- masing istilah dari LGBT yaitu:
- Lesbian : merupakan gangguan seksual yang menyimpang dimana wanita tertarik pada wanita
lainnya.
- Gay: merupakan perilaku menyimpang seksual dimana laki laki tertarik dengan sesama laki laki.
Gay juga disebut dengan homoseksual.
- Biseksual: merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang menyukai dua gender sekaligus
baik wanita maupun pria.
- Transgender: merupakan perubahan alat kelamin dikarenakan seseorang merasa alat kelaminnya
tidak menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya yang merupakan kebalikan dari apa yang dia
miliki. Kondisi ini memicu seorang wanita yang memiliki sifat tomboy dan merasa seperti laki laki
akan merubah jenis kelaminnya menjadi laki laki dan juga sebaliknya dengan cara operasi kelamin.
 Karl Maria Kertbeny
Kertbeny merupakan sosok yang memunculkan istilah homoseksual pertama kalinya. Dia
memberikan istilah itu untuk menjelaskan perilaku seksual dalam tiga kategori yaitu monoseksual,
heteroseksual, dan heterogen. Pengelompokan ini memberikan gambaran untuk hubungan seksual
terhadap sesama jenis kelamin,
hubungan seksual dengan sesama maupun berbeda jenis kelamin yang dianggap menyimpang dalam
masyarakat.
 Ebing
Ebing juga menjelaskan bahwa orang dengan homoksesual memiliki penurunan fungsi otak.
Penurunan fungsi otak inilah yang mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Pernyataan ini kemudian
diperkuat oleh Magnus Hirscfeld yang juga menjelaskan perkembangan otak pada homoseksual berbeda
waktu anak- anak. Faktor faktor lainnya yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan individu
menjadi homoseksual atau heteroseksual. Faktor faktor tersebut bisa diperoleh dari lingkungannya.
 Karl Heinreich Ulrichs
Karl pada abad 1825- 1895 menjadi aktivis gay berkebangsaaan jerman yang membela orang
orang gay dan menjelaskan bahwa orang orang homoseksual merupakan orang yang memiliki jiwa
feminin. Menurutnya laki laki yang mencintai laki laki merupakan gender ketiga yang berkembang atau
disebut juga wanita yang penuh semangat. Dia pun berjuang untuk menolak deskriminasi dan
kriminalisasi pada orang orang dengan homoseksual.
 Swain, Keith W
Menurutnya, LGBT merupakan suatu kelompok manusia yang memiliki kepuasan berhubungan
seksual sesama gender (gay, lesbian) ataupun biseksual.
 Alfred Kinsey
Kinsey merupakan seorang ahli serangga yang melaporkan penelitian tentang perilaku seksual
laki- laki dan homoseksualitas. Kinsey menyatakan bahwa homoseksual merupakan perilaku yang tidak
bisa disembuhkan. Kalaupun mereka ingin merubah dirinya, hal itu hanya mengelola fantasi
homoseksual untuk berhubungan seks dengan lawan jenis. Namun kenyataannya ini tidak bisa
disembuhkan. LGBT muncul dari perlakuan yang dipengaruhi oleh budaya, sosial, agama, ideologi,
hukum, dan ekonomi.
 Freud
Freud merupakan seorang psikologis klinis yang melihat gay sebagai akibat dari pola asuh dan
kekerasan dari sang ayah. Kondisi ini dianggap bahwa sang anak laki- laki merasa gagal mendapatkan
figure seorang ayah sehingga dirinya mulai muncul rasa mencintai dirinya sendiri atau mencintai sosok
laki- laki. Freud dalam suratnya yang ditujukan pada ibu- ibu tidak menyatakan bahwa homoseksual
merupakan penyimpangan. Dia menuliskan “is othing to be shamed, no vice, no degradation, it cannot
be classified as an illness”.
Freud menyatakan bahwa kondisi biseksual merupakan hasil dari predisposisi sewaktu kecil.
Hal ini berkembanga mulai dari kehidupan anak anak yang berada dalam lingkungan kehidupan
heteroseksual ataupun lingkungan tertentu lainnya. Gangguan terjadi akibat ketidakmatangan seksual
yang menghasilkan kondisi homoseksual ketika dewasa. Kondisi homoseksual juga bisa terjadi akibat
trauma masa kecil dimana pernah merasakan penyiksaaan dari saudara kandung, teman, ataupun orang
tua.
 Evelyn Hooker
Seorang psikolog yang meneliti tentang gay. Pada masanya, gay dianggap sebagai
penyimpangan perilaku, penyakit, dan harus disembuhkand engan dibawa ke psikiatris. Hooker menjadi
pioner dengan melakukan penelitian terhadap gay yang
melahirkan kesimpulan bahwa gay bukan patologis. Hal ini juga membuka pandangan baru pada eranya
terhadap gay.
 Kaplan, 1997
Orientasi seksual digambarkan seperti impuls seksual seseorang yang terdiri dari heteroseksual
(jenis kelamin berlawanan), homoseksual (jenis kelamin sama), dan biseksual (kedua jenis kelamin).
Gay dan lesbian dituliskan sebagai identitas diri pada sautu komunitas atau lingkungan untuk identitas
sosial.
 Santrock, 2002
Tidak ada yang tahu pasti penyebab homoseksual. Sebagian ahli mempercayai faktor tunggal
penyebab homoseksual dan bobotnya berbeda masing- masing orang. Namun penyebabyang pasti tidak
dapat diketahui dengan pasti. Teori tentang homoseksual dibagi menjadi dua golongan yaitu
esensialisme dan konstruksionis. Esensialisme menyatakan bahwa homoseksual dan heteroseksual itu
berbeda sejak lahir. Kontra ini menyebutkan perbedaan terjadi karena pertumbuhan biologis dan
perkembangan yang abnormal. Konstruksionis menyatakan perbedaan perkembangan homoseksual
adalah tetnang budaya dan waktu dan tidak berbeda secara lahiriah.
 Bieber’s Model
Bene menyatakan bahwa seorang gay memiliki hubunganyang kurang baik dengan seorang
ayah atau pria stright (pria normal). Ayah dari seorang gay bersifat lebih dominan sedangkan ibunya
memberikan perlindungan yang berlebih lebihan. Selain itu kondisi gay juga bisa muncul pada situasi
yang jauh dari sosok seorang ibu, terlalu dekat dengan ayah, ataupun tidak memiliki figur ayah dan ibu
yang sesuai.

PENYEBAB LGBT
Berikut ini terdapat beberapa penyebab seseorang bisa terkena sindrom LGBT, diantaranya:
1. Genetik
Franz Kallman melakukan penelitian nya terkait homoseksual dan menemukan komponen
genetik yang kuat. Pria homoseksual cenderung aakan memiliki saudara homoseksual dari gen ibunya.
2. Hormon
Sebuah penelitian menyatakan pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormon androgen
lebih rendah dari pada heteroseksual. Pendapat peneliti lain juga menyatakan stres saat kehamilan dapat
menyebabkan pembentukan gen homoseksual.
3. Ketidaknyamanan peran gender
Laki laki gay memiliki sifat feminim dan lesbian bersifat lebih maskulin. Hal ini disebut juga
cross gender yang memang tidak dapat dihubungkan sebab akibatnya. Laki laki feminin akan lebih
menyukai sosok yang lebih kuat dan maskulin seperti pria. Dan wanita maskulin menyukai sosok yang
lebih girly seperti wanita. Hal ini juga bisa muncul karena ketidaknyamanan atau diejek oleh teman
teman sebaya karena bentuk tubuh yang maskulin, kuat, atau lainnya sehingga anak perempuan yang
tidak nyaman akan menjadi tomboy.
4. Interaksi kelompok teman sebaya
Ketertarikan seksual yang lebih cepat pada usia anak memungkinkan sebagai pemicu juga.
Anak pada usia 12 tahun masih bermain dengan sesamanya dan belum
berani kontak dengan lawan jenis. Ketika perasaan erotis itu muncul, maka akan berfokus pada teman
teman lelakinya juga.
5. Sosial
Penyimpangan perilaku ini juga tidak terlepas dari peranan sosial atau masyarakat disekitarnya
termasuk orang orang terdekat. Misalnya apabila anak laki laki dibiasakan bermain boneka dari kecil
akan membentuk jiwa yang feminin dan sebaliknya. Selain itu gaya hidup perkotaan dan cara bicara
orang orang disekitarnya memacu orang untuk perkembang ke arah yang menyimpang karena rasa ingin
tahu dan tuntutan sosial.

LGBT masih menjadi perdebatan diantara kalangan sosial dan hukum yang juga mempertanyakan
keadilan dan sisi kemanusiaan. Beberapa negara sudah terbuka dengan kebebasan memilih pasangan dan
memberikan kebebasan pada LGBT, bahkan untuk melakukan pernikahan sesama jenis kelamin. Namun di
Indonesia sendiri, hal ini masih menjadi hal yang tahu dan dianggap perilaku menyimpang yang tidak pantas,
dan juga menyimpang dari ajaran agama.
Perilaku LGBT bisa muncul pada seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, sehingga perlu
adanya didikan dan dampingan yang baik saat tumbuh kembang anak. Perilaku menyimpang ini sulit untuk
disembuhkan dari seseorang, namun bukan berarti merupakan patologis yang bersifat menular. Sehingga
perlua danya dukungan dari keluarga, orang terdekat, dan juga lingkungan untuk bisa menjauhkan diri dari
perilaku menyimpang ini.
LBGT menuai banyak perhatian sosial dan kontra atau penolakan penolakan terhadap adanya
komunitas ini. Namun, LGBT pun juga merupakan seorang manusia yang normal dan tidak merugikan
sekitarnya, sehingga apapun pilihan mereka untuk menentukan identitas diri tidaklah sebaiknya dihina atau
dikuciilkan, namun perlu dukungan positif dan rasa kasih sayang yang membantu mereka menemukan
identitas yang benar dan tidak menyimpang.

Daftar pustaka :
INA. (2019). Pengertian LGBT Menurut Para Ahli – Penyebab. DosenPsikologi.com
https://dosenpsikologi.com/pengertian-lgbt-menurut-para-ahli (Di akses pada jam 8.54 tanggal 14
mei 2020)

LAMPIRAN 2: LEMBAR PENUGASAN

Kelompok :
Kelas
:
Kesimpulan
PRO KONTRA
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cirri-ciri LGBT?

2. Apa definisi dari LGBT?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang LGBT
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang LGBT, timbul kesadaran


2.
saya untuk mulai menjaga tingkah laku
Setelah menerima materi layanan BK tentang LGBT saya menyadari
3. bahwa saya masih kurang sekali mengetahui
tentang LGBT
Materi layanan BK tentang LGBT, menyadarkan saya akan
4.
pentingnya mengenal diri sendiri
Materi layanan BK tentang LGBT memberikan manfaat dan
5.
saya butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Luang yang Berulang 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Memberikan PPT materi
- Memberikan lembar kerja dan
C. Materi, Metode Media menjelaskan cara
Materi : Pemanfaatan Waktu Luang mengerjakannya
(Terlampir) - Meminta Peserta didik untuk
Metode : Ceramah dan Diskusi Media mengungkapkan pendapat
: Kertas, Pulpen, Proyektor, mengenai waktu luang.
Laptop, dan Speaker Aktif - Membuat peserta didik menjadi
Video : shorturl.at/GIOR9 berkelompok dan meminta tiap
kelompok untuk berdiskusi tentang
waktu luang yang digunakan
D. Alokasi Waktu
- Guru BK menayangkan video yang
1 x 45 Menit
telah disiapkan
- Membuka sesi tanya jawab mengenai
E. Tujuan Kegiatan materi
Umum : mempelajari ragam pengembangan diri
dalam mengisi waktu luang yang ada 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan dan
Khusus : merencanakan tindak lanjut, dimana
1. Peserta didik dapat menuliskan waktu luang setiap siswa membuat kegiatan selama
yang mereka miliki waktu luang dibuktikan dengan foto saat
2. Peserta didik menjelaskan waktu luang yang menggunakan waktu luang dan
ada. merefleksikan ke dalam tulisan.
3. Peserta didik dapat memberi contoh kegiatan - Membagikan lembar evaluasi
yang dapat diisi saat waktu luang
4. Peserta didik dapat menggunakan waktu luang
yang ada secara positif
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
Mengetahui : ………….., …………….
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

WAKTU LUANG
Oleh : Ari Setiyani

Dalam bahasa Inggris waktu luang dikenal dengan sebutan leisure. Kata leisure sendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu licere yang berarti diizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata lain
dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang (Free Time), George
Torkildsen (Januarius Anggoa, 2011). Berdasarkan teori dari George Torkildsen dalam bukunya yang
berjudul leisure and recreation management (Januarius Anggoa, 2011) definisi berkaitan dengan leisure
antara lain:
 Waktu luang sebagai waktu (leisure as time), Waktu luang digambarkan sebagai waktu senggang
setelah segala kebutuhan yang mudah telah dilakukan. Yang mana ada waktu lebih yang dimiliki untuk
melakukan segala hal sesuai dengan keinginan yang bersifat positif. Pernyataan ini didukung oleh
Brightbill yang beranggapan bahwa waktu luang erat kaitannya dengan kaitannya dengan kategori
discretionary time, yaitu waktu yang digunakan menurut pemilihan dan penilaian kita sendiri.
 Waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity), Waktu luang terbentuk dari segala kegiatan bersifat
mengajar dan menghibur pernyataan ini didasarkan pada pengakuan dari pihak The International Group
of the Social Science of Leisure, menyatakan bahwa: “waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan
yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri
sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau untuk
meningkatkan keikutsertaan dalam bermasyarakat.
 Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif (leisure as an end in itself or a state of
being), Pieper beranggapan bahwa:“Waktu luang harus dimengerti sebagai hal yang berhubungan dengan
kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-
faktor yang datang dari luar. Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan, akhir
pekan, atau liburan panjang.
 Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas (leisure as an all embracing), Menurut
Dumadezirer, waktu luang adalah relaksasi, hiburan, dan pengembangan diri. Dalam ketiga aspek
tersebut, mereka akan menemukan kesembuhan dari rasa lelah, pelepasan dari rasa bosan, dan kebebasan
dari hal-hal yang bersifat menghasilkan. Dengan kata lain, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh
aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru,
dan kebudayaan baru.
 Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup (leisure as a way of living), Seperti yang dijelaskan oleh
Goodale dan Godbye dalam buku The Evolution Of Leisure : “Waktu luang adalah suatu kehidupan yang
bebas dari tekanan-tekanan yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya sehingga
mampu untuk bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat menyenangkan, pantas, dan
menyediakan sebuah dasar keyakinan”.
Hal senada juga diungkapkan oleh Soetarlinah Sukadji (Triatmoko, 2007) yang melihat arti istilah
waktu luang dari 3 dimensi, yaitu:
1. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk bekerja
mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.
2. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri
atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati.
3. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi,
meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai
selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau
sebagai kegiatan menghindari sesuatu.
Dengan banyaknya definisi waktu luang, dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu yang
mempunyai posisi bebas penggunaannya dan waktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari sehingga
dapat dimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktifitas hidup yang efektif dan pengisian waktu
luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya
sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan
keterampilannya secara objektif.
Mengisi waktu luang bagi remaja terutama siswa yaitu waktu yang terdapat pada siswa diluar jam
pelajaran sekolah dan dapat diisi dengan kegiatan relaksasi atau istirahat, kegiatan hiburan atau rekreasi, dan
kegiatan pengembangan diri sesuai dengan pilihan sendiri sehingga akan timbul suatu kesembuhan dari rasa
capek dan melepaskan dari rasa bosan.

Daftar Pustaka :
Setiyani, A. (2012). Mengisi Waktu Luang Pada Siswa Sama Negeri 1 Ngemplak. Jurnal Kreativitas, (1), 17.

LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA TABEL WAKTU LUANG KU

Nama :
Kelas :
Hasil
Waktu Luang
Kegiatan (hasil yang didapat
(diisi dengan hari
No (kegiatan yang dilakukan selama waktu selama mengerjakan
dan jam waktu
luang) kegiatan di waktu
luang)
luang)
1.

2.

3.

…………,…………..20

(……………..)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan beberapa contoh kegiatan penggunaan waktu luang!

2. Sebutkan manfaat penggunaan waktu luang!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Mengisi
1. waktu luang

Setelah menerima materi layanan BK tentang mengisi waktu luang,


2. timbul kesadaran saya untuk selalu mengisi waktu luang secara positif

Setelah menerima materi layanan BK tentang Mengisi waktu luang


3. saya menyadari bahwa saya sering lupa mengisi waktu luang secara
positif

Materi layanan BK tentang Mengisi waktu luang, menyadarkan saya


4. akan pentingnya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Karier
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman dan Informasi
Topik : Macam-macam Olahraga 2. Tahap Inti : 35 Menit
Ringan Sasaran
- Memberikan materi berupa PPT
: Kelas 10, 11, 12 - Memberikan lembar kerja dan
menjelaskan langkah – langkah
C. Materi, Metode Media mengerjakannya.
Materi : Manfaat berolahraga dan - Mengajak peserta didik berdiskusi
alternatif olahraga ringan mengenai hasil lembar kerja
(Terlampir)
Metode : Diskusi dan Ceramah Media : 3. Tahap Penutup : 5 Menit
Proyektor, PPT, dan Laptop - Guru BK memberikan penguatan
- Memberikan lembar evaluasi hasil
D. Alokasi Waktu - Guru BK menutup kegiatan layanan
1 x 45 Menit dengan mengajak peserta didik
bersyukur/berdoa, mengakhiri dengan
E. Tujuan Kegiatan salam dan tepuk tangan yang meriah.
Umum : mempelajari manfaat berolahraga dan
alternatif olahraga ringan

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat
berolahraga
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai
olahraga ringan yang dapat dilakukan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

MANFAAT BEROLAHRAGA DAN ALTERNATIF OLAHRAGA RINGAN


Oleh : Aviv Fathoni, S.Pd,
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Selain menjaga pola makan yang sehat olahraga merupakan salah satu hal yang harus kita lakukan secara rutin untuk
menjaga kesehatan jasmani kita, seperti salah satu semboyan “mens sana in corpore sano” yang dituliskan oleh Decimus
Iunius Juvenalis, dimana semboyan tersebut memiliki arti di dalam pikiran yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat
sehingga kita dapat memahami bahwa tubuh yang sehat dapat mempengaruhi kesehatan psikis seseorang. Berikut akan
dijelaskan mengenai beberapa manfaat olahraga dan alterntif olahraga ringan

A. Manfaat Berolahraga
Menurut penelitian Djoko Peldlc Irianto pada tahun 1990, faktor penyebab timbulnya juvenile
delinquency atau Kenakalan remaja yang sering terjadi adalah kurang selektifnya pemilihan aktivitas
untuk pengisian waktu luang bagi remaja sehingga timbul ketidakseimbangan mental yang berakibat
terjadinya frustasi. Dari kesimpulan penelitian ini dapat diketahui bahwa Olahraga merupakan aktivitas
sublimatif yang tepat bagi kehidupan masa remaja, terutama untuk aspek psikis, remaja mampu
mempergunakan waktu luangnya dengan aktivitas positif yang bermanfaat untuk menghindarkan
frustasi selain itu olahraga mempunyai manfaat ganda bagi remaja, baik pengembangan diri maupun
masyarakat
Menurut penelitian yang dilakukan Chairunnisa Pertiwi pada tahun 2016, diketahui bahwa Salah
satu cara untuk mengurangi gejala dari sindrom pramenstruasi dengan melakukan olahraga karena
olahraga yang teratur dapat mengeluarkan hormon endorfin yang dapat mengurangi sindrom
pramenstruasi.
Menurut penelitian yang dilakukan Ina Rambu Lema dan Kristian Dwi Cahya pada tahun 2019
diketahui bahwa Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan
fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometrisdan fungsi
fisiologisnya,stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnyamaupun kemampuannya bersosialisasi
dengan lingkungannya nyata lebihunggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan
Olahragadari pada yang tidak aktif mengikutinya.Sesibuk apapun seseorang, dia harustetap menjaga
kesehatannya. Karena kesehatan itu sangat penting sekali. Baikbagi yang tua maupun muda, baik yang
sakit maupun sehat. Olahraga juga bisamencegah dan mengurangi penyakit. Contohnya ialah penyakit
yangberhubungan dengan pembuluh darah.
Menurut penelitian yang dilakukan Banu Setyo Adi pada tahun 2010 diketahui bahwa Orang yang
menderita penyakit kanker tidak hanya sakit secara fisik, tetapi bisa mempengaruhi psikologisnya yaitu
terjadi penolakan dalam diri, muncul rasa cemas, dan depresi. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa
depresi adalah dengan berolahraga. Apabila seseorang berolahraga maka akan muncul manfaat yang
sangat banyak, antara lain membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan
memicu timbulnya perasaan bahagia.
Selain manfaat diatas tentunya masih banyak lagi manfaat lainya dari berolahraga yang bisa kita
temui dikehidupan sehari-hari.
B. Alternatif Olahraga Ringan
Berikut adalah beberapa alternatif olahraga ringan yang dapat anda lakukan di dalam rumah : 1) Push
Up, 2) Sit Up, 3) Squat, 4) Lompat Tali, 5) Jumping Jacks, 6) Wall Sit, 7) Naik Turun Tangga, 8) Naik
Turun Kursi, 9) Lari di Tempat, 10) Jalan Cepat, 11) Hula Hoop, 12) Plank, 13) Lunge, 14) Single Leg
Balance Stick, 15) Senam Aerobik, 16) Bird Dog, 17) Side Plank, 18) Yoga, 19) Senam Lantai, 20)
Mengepel dan Menyapu lantai,
21) Mencuci Pakaian, dan masih banyak lainya

Daftar Pustaka :
Anonim. Macam Macam Olahraga Sederhana yang Dapat dilakukan di Rumah. GuruPenjaskes.com.
https://gurupenjaskes.com/macam-macam-olah-raga- sederhana-
yang-dapat-dilakukan-di-rumah. (Diakses pada 24 Mei 2020)
Adi, B. S. (2010). PERAN OLAHRAGA SEBAGAI SUMBER KEKUATAN MENGHADAPI PENYAKIT
KANKER. MEDIKORA, (1).
Cahya, K. D., & LEMA, I. R. (2019). Pentingnya Olahraga Dalam Kehidupan Sehari Agar Sehat dan
Bugar. STIKES Surya Mitra Husada
Chairunnisa Pertiwi. (2016). Hubungan aktivitas olahraga terhadap kejadian sindrom pramenstruasi pada
remaja di SMAN 4 Jakarta. Jakarta : FKIK UIN Jakarta
Djoko Peldlc Irianto. (1990). Olahraga Sebagai Alternatif Untuk Menghindarkan Frustasi Remaja.
Cakrawala Pendidlkan

LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA
PERENCANAAN OLAHRAGA

Nama :
No Absen :

No Jenis Olahraga Durasi


Menit / Hari Hari / Minggu

…../Hari …../Minggu

…../Hari …../Minggu

…../Hari …../Minggu

…../Hari …../Minggu

…………., ….. , ………….., 20 ..


Menyetujui

(……………..)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan menurut kamu pentingnya olahraga !

2. Sebutkan berbagai macam alternatif olahraga ringan yang bisa kamu lakukan !

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Macam - Macam Olahraga Ringan
Setelah menerima materi layanan BK mengenai Macam - Macam
Olahraga Ringan , timbul kesadaran saya untuk merencanakan pola
2. olahraga yang harus saya lakukan tiap
minggu
Setelah menerima materi layanan BK tentang Macam - Macam
3. Olahraga Ringan, saya menyadari bahwa saya
belum merencanakan olahraga yang akan saya lakukan
Materi layanan BK tentang Macam - Macam Olahraga
4. Ringan, menyadarkan saya akan pentingnya memiliki rencana dalam
melakukan aktifitas olahraga tiap hari
A. Asesmen Kebutuhan 3. Peserta didik dapat membuktikan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA bahwa hidupnya bermakna

B. Identitas Layanan Komponen : F. Pelaksanaan


Layanan Dasar Bidang : 1. Pendahuluan : 5 Menit
Pribadi - Guru BK/Konselor membuka dengan
Fungsi : Pemahaman salam dan berdoa.
Topik : Manajemen Kebahagiaan - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Diri untuk Memaknai Kehidupan serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Sasaran : Kelas 10
2. Tahap Inti : 30 Menit
C. Materi, Metode Media - Mempresentasikan materi
Materi : Manajemen Kebahagiaan - Mengajak peserta didik untuk
Diri (Terlampir) mengungkapkan pendapat
Metode : Presentasi, Brainstorming, mengenai membahagiakan diri sendiri
Refleksi diri dan orang lain.
Media : Kertas, Pulpen, Proyektor, - Mengajak peserta didik untuk
Laptop, dan kantong plastik mengidentifikasi hal-hal yang
membuatnya tidak bahagia dan tidak
D. Alokasi Waktu mensyukuri hidup dan hal- hal yang
membanggakan dari dirinya dan
1 x 45 Menit
membuatnya bersyukur (Petunjuk
Terlampir)
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari makna kehidupan dengan 3. Tahap Penutup : 10 Menit
manajemen kebahagiaan diri - Membagikan lembar evaluasi dan
closing statement
Khusus :
1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian
kebahagiaan
2. Peserta didik dapat menunjukkan standar
kebahagiaan dirinya selama ini

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Manajemen Kebahagiaan Diri untuk Memaknai Kehidupan Oleh :


Yovita Vina Permatasari

A. Pengertian
Kebahagiaan adalah perasaan baik secara fisik, sosial, emosional, dan psikologis (Froh, Bono, Emmons,
2010).
B. Life positions,
adalah matriks yang menunjukkan posisi seseorang di dalam lingkungannya. Terdiri dari :

Apabila dalam berelasi seorang individu tidak dalam kondisi yang keduanya “okay” maka relasi
tersebut tidak menghadirkan kebahagiaan bagi individu yang menjalani relasi tersebut (Wahyuni, Karsih,
Komalasari, 2011).

C. Strategi untuk bahagia


Orang bahagia memberikan diri mereka bahagia, orang yang tidak bahagia membiarkan diri
mereka terus melakukan hal yang tidak membahagiakan.
Orang yang tidak bahagia menghabiskan dua kali waktu lebih banyak memikirkan hal yang tidak
menyenangkan dalam hidup mereka, orang bahagia cenderung mencari informasi yang mencerahkan
mereka.

D. Tujuan dan makna hidupmu:


banyak hal tidak sama bila kamu tidak ada. Setiap tempat, yang telah kamu datangi, setiap orang yang
telah kamu ajak bicara, akan berbeda bila kamu tidak ada.

Daftar Pustaka :
Froh, J. J., Emmons, R. A., Card, N. A., Bono, G., & Wilson, J. A. (2011). Gratitude and the reduced costs of
materialism in adolescents. Journal of Happiness. 12:289–302
Wahyuni, E., Komalasari, G., Karsih. 2011. Teori dan teknik konseling. Jakarta: Indeks.
LAMPIRAN 2. PETUNJUK IDENTIFIKASI

BUANG YANG HARUS DI BUANG – JAGA YANG HARUS DI JAGA

Identifikasi
hal-hal yang membuatnya tidak bahagia dan tidak mensyukuri hidup dan
hal-hal yang membanggakan dari dirinya dan membuatnya bersyukur

Petunjuk :

1. Meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang membuatnya tidak bahagia dan tidak mensyukuri
hidup, kemudian menggumpal kertasnya dan memasukkan ke kantong plastik yang dibawa guru BK
2. Meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang membanggakan dari dirinya dan membuatnya
bersyukur menjadi dirinya sendiri dan meminta peserta didik menyimpannya di tempat yang paling
mudah dilihat
3. Mengajak peserta didik mengasumsikan bahwa hal—hal yang tidak membahagiakan dan membuatnya
tidak mensyukuri hidup sudah dibuang dari dirinya dan mengajak peserta didik lebih mencintai dan
memaknai hidupnya.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Mengapa kebahagiaanmu itu penting?

2. Sebutkan manfaat membahagiakan diri sendiri

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang manajemen
1. kebahagiaan diri untuk memaknai hidup
Setelah menerima materi layanan BK tentang manajemen kebahagiaan
2. diri, timbul kesadaran saya untuk selalu
menghargai kebahagiaan diri dan memaknai kehidupan
Setelah menerima materi layanan BK tentang manajemen kebahagiaan
3. diri, saya menyadari bahwa saya sering lupa
membahagiakan diri saya sendiri
Materi layanan BK tentang manajemen kebahagiaan diri,
4. menyadarkan saya akan pentingnya membahagiakan diri dan memaknai
kehidupan saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Manajemen waktu 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Memberikan Materi berupa PPT dan
Video (Terlampir)
C. Materi, Metode Media - Menanyakan tentang
Materi : Skala Prioritas (Terlampir) manajemen waktu dalam kehidupan
Metode : Cinema therapy & Debat sehari-hari
Media : Whiteboard,Spidol, Kertas - Membagi peserta didik menjadi 2 team
karton, dan Buku besar. Team pro dan kontra untu
Manajemen waktu mendebatkan sebuah kasus yang
Video : cuplikan film in time berhubungan dengan skala prioritas
- Guru BK menjadi moderator dan
D. Alokasi Waktu menyimpulkan hasil debat
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan
E. Tujuan Kegiatan
ataumerencanakan tindak lanjut.
Umum : mempelajari cara mengatur waktu agar
- Membagikan lembar evaluasi
dapat membuat skala prioritas

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan skala
prioritas yang dimiliki
2. Peserta didik dapat mengatur memanajemen
waktunya dengan baik

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Manajemen waktu 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mereview materi sebelumnya
- Bertanya kepada siswa tentang pelajaran
C. Materi, Metode Media sebelumnya mengenai manajemen
Materi : Skala Prioritas(Terlampir) waktu
Metode : Tabel kegiatan - Meminta peserta didik untuk membuat
Media : Whiteboard,Spidol, Kertas tabel kegiatan dalam seminggu pada
karton, dan Buku kertas karton dan menempatkan sesuai
Manajemen waktu dengan skala prioritas
- peserta didik membacakan hasil tabel
D. Alokasi Waktu - meminta peserta didik untuk konsisten
1 x 45 Menit melaksanakan daftar kegiatan sesuai
skala prioritas yang digambarkan dalam
tabel
E. Tujuan Kegiatan
- Guru meminta peserta didik
Umum : mempelajari cara mengatur waktu agar
menempelkan karton tersebut dikamar
dapat membuat skala prioritas siswa agar ia bisa dengan mudah
mengingat skala prioritasnya
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan skala 3. Tahap Penutup : 10 Menit
prioritas yang dimiliki - Guru BK memberikan penguatan
2. Peserta didik dapat mengatur memanajemen ataumerencanakan tindak lanjut.
waktunya dengan baik - Membagikan lembar evaluasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

MANAJEMEN WAKTU
Oleh : Muchlisin Riadi

A. Pengertian Manajemen Waktu


Manajemen waktu adalah perencanaan, proses atau tindakan yang telah ditentukan secara sadar
untuk melakukan suatu kegiatan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara
efektif, efisien dan produktif. Manajemen Waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan produktivitas terhadap waktu.
Berikut definisi dan pengertian manajemen waktu dari beberapa sumber buku:
 Menurut Atkinson (1994), manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan
segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat
memanfaatkan waktunya dengan sebaik- baiknya.
 Menurut Haynes (1994), manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dengan memanfaatkan
analisis dan perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
 Menurut Forsyth (2009), manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi
terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi juga produktivitas.
 Menurut Taylor (1990), manajemen waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil
utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan- kegiatan yang tidak berarti yang sering
memakan banyak waktu

B. Aspek-aspek Manajemen Waktu


Menurut Atkinson (1994), manajemen waktu terdiri dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
1. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan dapat membantu individu untuk memfokuskan perhatian terhadap pekerjaan
yang akan dijalankan, fokus terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai serta mampu
merencanakan suatu pekerjaan dalam batasan waktu yang disediakan.
2. Menyusun Prioritas
Menyusun prioritas perlu dilakukan mengingat waktu yang tersedia terbatas dan tidak semua
pekerjaan memiliki nilai kepentingan yang sama. Urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat,
yaitu dari prioritas terendah hingga pada prioritas tertinggi. Urutan prioritas ini dibuat dengan
mempertimbangkan hal mana yang dirasa penting, mendesak, maupun vital yang harus dikerjakan
terlebih dahulu.
3. Menyusun Jadwal
Aspek lainnya dalam manajemen waktu adalah membuat susunan jadwal. Jadwal merupakan daftar
kegiatan yang akan dilaksanakan beserta urutan waktu dalam periode tertentu. Fungsi pembuatan
jadwal adalah menghindari bentrokan kegiatan, menghindari kelupaan, dan mengurangi ketergesaan.
4. Bersikap Asertif
Sikap asertif dapat diartikan sebagai sikap tegas untuk berkata "Tidak" atau menolak suatu
permintaan atau tugas dari orang lain dengan cara positif tanpa harus merasa bersalah dan menjadi
agresif.
5. Bersikap Tegas
Tegas merupakan strategi yang diterapkan guna menghindari pelanggaran hak dan memastikan
bahwa orang lain tidak mengurangi efektivitas penggunaan waktu.
6. Menghindari Penundaan
Penundaan merupakan penangguhan suatu hal hingga terlambat dikerjakan. Penundaan dalam
pelaksanaan tugas dapat menyebabkan ketidakberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu, kemudian merusak jadwal kegiatan yang telah disusun secara apik serta mengganggu
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
7. Meminimalkan Waktu yang Terbuang
Pemborosan waktu mencakup segala kegiatan yang menyita waktu dan kurang memberikan manfaat
yang maksimal. Hal tersebut sering menjadi penghalang bagi individu untuk mencapai
keberhasilannya karena sering membuat individu menunda melakukan kegiatan yang penting.

C. Pengelolaan Manajemen Waktu


Menurut Haynes (1994), pengelolaan waktu secara efektif dan efisien dapat dilakukan dengan
beberapa langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan Waktu
Perencanaan diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam artian ini perencanaan waktu merupakan penentuan waktu yang tepat agar sesuai
dan tepat dengan tujuan yang direncanakan berkaitan dengan waktu, maka rencana membuat jadwal
bisa harian, mingguan, dan bulanan.Rencana dibuat dengan menitikberatkan prioritas kerja
seseorang. Ciri-ciri perencanaan waktu, yaitu:
a. Jelas, dalam mengidentifikasi pekerjaan yang dilakukan. Jadwal kegiatan harus didistribusikan
secara harian, mingguan, dan bulanan sehingga seseorang dapat mengerjakan tugas yang
diembannya.
b. Realistis, dalam arti berdasarkan pemikiran dalam mengatur jadwal, bila Anda baru saja
menyelesaikan tugas, jangan memaksa diri untuk menyelesaikan tugas yang selanjutnya. Jadi,
jangan sampai Anda terkekang dengan jadwal yang anda buat tersebut.
c. Fleksibel, dalam artian ini, jadwal kegiatan yang telah dibuat hendaknya dapat diubah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang terjadi serta dapat mengantisipasi perubahan yang ada.
d. Berkesinambungan, dalam arti perencanaan jadwal kegiatan pimpinan berjalan terus menerus
sehingga stagnan atau berhenti pada periode tertentu.
2. Pengorganisasian Waktu
Pengorganisasian diartikan sebagai suatu perintah untuk mengalokasikan sumber daya serta
pengaturan kegiatan secara terstruktur kepada setiap individu dan kelompok agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pengorganisasian waktu adalah kegiatan
mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis kegiatan dan mengelola waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mengorganisasikan waktu yang dimiliki, yaitu:
a. Membuat daftar kerja yang dilakukan.
b. Menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Mengatur jumlah yang terlibat dalam tugas tersebut.
d. Menetapkan/menentukan skala prioritas pada kegiatan penting dan mendesak, juga terhadap
kegiatan yang tidak mendesak atau dapat ditunda.
3. Pengkoordinasian Waktu
Pengkoordinasian adalah suatu usaha untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan orang lain
atau diri sendiri agar mau bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan tujuan yang
diinginkan. Dalam hal ini pengkoordinasian waktu adalah kegiatan untuk mengkoordinasikan dan
menyelaraskan kegiatan agar kegiatan dapat tercapai secara efektif dan efisien serta sesuai dengan
perencanaan waktu yang telah dibuat serta tujuan yang diinginkan.
4. Pengawasan Waktu
Pengawasan adalah kegiatan untuk memastikan apakah semua pekerjaan telah berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.Dalam hal ini pengawasan waktu adalah kegiatan untuk
menyesuaikan jadwal kegiatan dengan yang telah direncanakan sebelumnya.Tujuannya adalah untuk
mengoreksi jadwal yang tidak sesuai dengan rencana, ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan yang
hasilkan pada masing-masing kegiatan.Ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan menyusun jadwal
selanjutnya.

D. Hambatan Manajemen Waktu


Menurut Herawati (2008), terdapat beberapa hambatan yang sering ditemukan dalam
memanajemen waktu, yaitu:

1. Mendahulukan pekerjaan yang dicintainya, baru kemudian mengerjakan


pekerjaan yang kurang diminatinya.
2. Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum mengerjakan pekerjaan yang sulit.
3. Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang
membutuhkan waktu yang lama.
4. Mendahulukan pekerjaan darurat/mendesak, sebelum menyelesaikan pekerjaan- pekerjaan yang
penting.
5. Melakukan aktivitas yang mendekatkan mereka pada tujuan atau mendatangkan kemaslahatan bagi
diri mereka.
6. Menunggu batas waktu (mepet) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya.
7. Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan urutan.
8. Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa

Daftar Pustaka :
Muchlisin Riadi. (2019). Manajemen Waktu. kajianpustaka.com
https://www.kajianpustaka.com/2019/02/manajemen-waktu.html (Diakses pada 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah manajemen waktu mu sudah baik saat ini?

2. Bagaiamana membuat manajemen waktumu menjadi baik?

3. Sebutkan hal hal yang dapat membuat tidak berjalannya manajemen waktu yang
baik?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Bersyukur
1. manajemen waktu

Setelah menerima materi layanan BK tentang manajeman waktu, timbul


2. kesadaran saya untuk mengatur waktu dengan baik

Setelah menerima materi layanan BK tentang manajeman waktu saya


3. menyadari bahwa saya sering lalai dalam mengatur waktu

Materi layanan BK tentang manajemen waktu,


4. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki skala prioritas
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Mejadikan Orang Tua 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sebagai Teman - Menayangkan PPT materi serta
Sasaran : Kelas 11 menjelaskan nya
- Memberikan lembar kerja dan
C. Materi, Metode Media menjelaskan langkah – langkah
Materi : My prarent my best friend mengerjakannya (Terlampir)
(Terlampir) - Membagi peserta didik menjadi 4
Metode : Sosiodrama kelompok
Media : LCD, PPT, HVS, dan Pulpen - Memberikan tugas dan
menjelaskan nya (Terlampir)
D. Alokasi Waktu - Menentukan naskah terbaik dari tugas
1 x 45 Menit yang telah dibuat.

E. Tujuan Kegiatan 3. Tahap Penutup : 10 Menit


Umum : mempelajari pola komunikasi yang lebih - Guru BK memberikan penguatan
baik dengan orang tua - Membagikan lembar evaluasi

Khusus :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah-
masalah yang sering terjadi di rumah dengan
orang tua

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Mejadikan Orang Tua 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sebagai Teman - Guru BK menentukan urutan naskah
Sasaran : Kelas 11 yang akan ditampilkan
- Guru BK meminta peserta didik untuk
C. Materi, Metode Media bersiap – siap melakukan sosiodrama
Materi : My prarent my best friend - Guru BK Meminta peserta didik yang
(Terlampir) terpilih untuk melakukan sosiodrama
Metode : Sosiodrama - Mengajak peserta didik yang lain untuk
Media : naskah sosiodrama mengamati penampilan sosiodrama
- Mengajak peserta didik untuk
D. Alokasi Waktu mengungkapkan pendapat
1 x 45 Menit mengenai sosiodrama yang telah
ditampilkan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari pola komunikasi yang lebih 3. Tahap Penutup : 10 Menit
baik dengan orang tua - Guru BK memberikan penguatan
- Membagikan lembar evaluasi
Khusus :
1. Peserta didik dapat membandingkan pola
komunikasi yang dijalani dalam
kesehariannya dengan pola
komunikasi yang benar
2. Peseta didik dapat menerapkan komunikasi
yang lebih efektif dengan orang tua

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Cara Berkomunikasi dengan Efektif


Berapapun usia Anda, atau apa pun latar belakang dan pengalaman Anda, komunikasi efektif adalah
keterampilan yang bisa dipelajari. Umumnya, pemimpin- pemimpin besar sepanjang masa merupakan
komunikator dan orator hebat. Bahkan, komunikasi adalah salah satu jurusan paling populer pada tingkat
pendidikan tinggi, dan kemampuan berkomunikasi dengan efisien telah diakui orang banyak. Dengan sedikit
kepercayaan diri dan pengetahuan mendasar tentang komunikasi, Anda akan mampu mengemukakan
pendapat dalam waktu singkat

1. Menciptakan lingkungan yang tepat


 Pilihlah waktu yang tepat.
Seperti ungkapan yang sering kita dengar: ada tempat dan waktu untuk segalanya, demikian pula
untuk komunikasi. Hindari memulai diskusi hal-hal berat di waktu malam. Hanya segelintir orang
yang senang membicarakan topik berat seperti keuangan atau perencanaan jangka panjang saat
mereka lelah. Sebaliknya sampaikanlah pesan atau berdiskusilah mengenai hal ini di pagi atau sore
hari saat orang lebih siaga, sedia dan umumnya lebih mampu menanggapi dengan jelas.
 Fasilitasi perbincangan yang terbuka dan akrab.
Pilihlah tempat yang tepat yang memberikan kebebasan untuk berbicara dengan terbuka,
sehingga pembicaraan berkembang dan matang. Hormatilah orang dengan berkomunikasi dengan
mereka di tempat yang lebih pribadi.
 Hindari semua kemungkinan gangguan.
Matikan “semua” elektronik yang dapat mengganggu pembicaraan. Jika telepon berdering,
matikan pada deringan pertama, lalu matikan telepon sepenuhnya serta lanjutkan pembicaraan.
Jangan biarkan gangguan eksternal mengganggu konsentrasi Anda. Mereka bisa menganggu baik
Anda maupun pendengar Anda dan dapat membunuh pembicaraan secara efektif.

2. Komunikasi yang efektif dalam Konflik


 Dengarkan pihak lain. Biarkan mereka mengungkapkan perasaan mereka. Tunggu giliran Anda
berbicara, jangan potong pembicaraan mereka.
 Bicaralah dengan level suara yang tenang. Jangan berteriak atau membuat tuduhan mengenai
pihak lain atau aksi mereka.
 Biarkan mereka tahu bahwa Anda mendengarkan poin dan memahami sisi mereka. Ambil
waktu untuk membuat pernyataan seperti, “Jika saya mengerti Anda dengan benar, Anda
mengatakan bahwa….”
 Jangan memaksa mengakhiri argumentasi. Jika seorang menarik diri dari argumentasi atau keluar
ruangan, jangan ikuti mereka. Biarkan mereka melakukan hal tersebut dan bicaralah saat mereka
lebih tenang dan siap untuk berbicara. #Jangan mencoba untuk selalu mendapatkan kata akhir. Lagi-
lagi hal ini justru dapat memperuncing konflik yang justru takkan berakhir. Terkadang Anda harus
setuju untuk tidak setuju dan lanjut.

Daftar Pustaka
Anonim. (2104). Cara Berkomunikasi dengan Efektif. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Berkomunikasi-dengan-Efektif (Diakses pada 1 April 2020).

LAMPIRAN 2. PENUGASAN

SOSIODRAMA
Petunjuk :

1. Tulislah naskah adegan sosiodrama mengenai pola komunikasi dengan orang tua
2. seperti berdiskusi mengenai kesukaan hobi dengan orang tua dengan setting
3. kegiatan yang menyenangkan atau diskusi yang menyenangkan Buatlah naskah dengan
pemeran Ibu/Ayah dan Anak Jika sudah tentukan siapa di kelompokmu yang akan
berperan menjadi Ibu, Ayah dan Anak
Perankan hasil naskah sosiodramamu di depan kelas
LAMPIRAN 3. LEMBAR
KERJA
Aku dan Orang Tuaku
Petunjuk :
1. Siapkan alat tulis alat
2. Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut
3. Jika sudah selesai, kumpulkan ke Guru BK

1. Tulislah masalah yang sering terjadi antara dirimu dan orang tuamu !
2. Tuliskan beberapa kesamaan seperti hobi atau kegiatan dengan orang tuamu !
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Saya memahami cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain, khususnya dengan orang
tua
a. Ya b. Tidak

2. Saya memahami bagaimana mengidentifikasi masalah yang biasa terjadi dengan orang tua
a. Ya b. Tidak

3. Saya dapat membandingkan pola komunikasi yang benar


a. Ya b. Tidak

4. Saya dapat menerapkan cara berkomunikasi yang efektif dengn orang tua
a. Ya b. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE) (ubahlah sesuai topic dan materi) Berilah


tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V)
pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Menjadikan Orang Tua sebagai Teman”
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Menjadikan Orang Tua
sebagai Teman”, timbul kesadaran saya akan pentingnya
2. mengidentifikasi masalah ketika terjadi konflik
dengan orang tua
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Menjadikan Orang Tua
sebagai Teman”, timbul kesadaran saya untuk menerapkan pola
3. komunikasi yang efektif dengan orang
tua
Materi layanan BK tentang “Menjadikan Orang Tua sebagai
4. Teman”, menyadarkan saya akan pentingnya membahas
hal-hal yang positif dan menyenangkan dengan orang tua
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Memanfaatkan Waktu 2. Tahap Inti : 30 Menit
Luang - Guru BK menampilkan dan menjelaskan
Sasaran : Kelas 11 materi berupa PPT dan video
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai materi
Materi : Me time? Memang bisa? - Memberikan lembar kerja dan
(Terlampir) menjelaskan cara
Metode : Diskusi dan Penugasan Media : mengerjakanya
LCD, Laptop dan Speaker Video : - Setelah selesai mengerjakan lembar
shorturl.at/bkuzV kerja Guru BK meminta peserta didik
untuk saling bertukar informasi berbagai
D. Alokasi Waktu kegiatan yang mereka lakukan ketika
1 x 45 Menit memiliki waktu
senggang dan manfaatnya
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mengatur waktu senggang dalam 3. Tahap Penutup : 10 Menit
kejenuhan yang dirasakan - Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan ketika waktu senggang
2. Peserta didik dapat menguraikan waktu yang
digunakan untuk melakukan kegiatan
senggang
3. Peserta didik menerapkan waktu senggang
dengan lebih baik

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Mengisi Waktu Luang dengan Hal Berguna

Banyak orang hampir tidak memiliki waktu senggang saat menjalani keseharian. Akan tetapi,
kesempatan menikmati banyak waktu luang biasanya terbuka lebar ketika terjadi perubahan besar. Bagi
Anda yang memiliki waktu luang, gunakan sebaik mungkin dengan melakukan aktivitas bermanfaat sebagai
cara meningkatkan kreativitas, energi, antusiasme, dan kepuasan hidup. Untuk itu, isilah waktu luang dengan
menikmati hobi baru, belajar bahasa asing, bergabung dalam tim sukarelawan, atau beraktivitas dalam
komunitas religius.
1. Ikuti kursus di lembaga pendidikan atau pusat komunitas. Manfaatkan waktu luang dengan
mempelajari pengetahuan baru yang tidak berkaitan dengan pekerjaan atau pengembangan karier.
Berfokuslah mendalami hal tersebut sekadar untuk belajar tanpa keinginan mencapai target tertentu.
Contohnya, jika selama ini Anda memendam keinginan mempelajari arkeologi, berkemah di hutan, atau
berolahraga paralayang, mulailah melakukannya.
2. Rawatlah tanaman. Menanam sayuran merupakan cara tepat mengisi waktu luang sebab Anda bisa
memasaknya untuk anggota keluarga dan teman- teman. Kaktus adalah tanaman yang
mengagumkan dengan bunga yang indah dan tidak mudah mati. Tanamlah tumbuhan rempah yang
mudah dirawat dan bisa digunakan sebagai bumbu masak atau membuat prakarya. Jika berpengalaman
sebagai penata taman, desain ulang taman di pekarangan rumah atau gantilah tanaman yang ada.
Mengapa tidak bereksperimen dengan membuat taman untuk bermeditasi atau taman bergaya Persia?
3. Manfaatkan waktu saat memasak sebagai kesempatan untuk bersenang-senang, alih-alih sebagai
kewajiban. Memasak resep baru adalah cara menyenangkan untuk mengisi waktu apabila dilakukan
dengan gembira, bukan karena terpaksa. Siapkan buku resep lalu masaklah menu baru. Bukalah kulkas
dan lemari dapur untuk mencari tahu bahan makanan yang ada lalu gunakan internet untuk mencari
resep masakan yang menggunakan bahan-bahan tersebut (misalnya, carilah resep pizza dengan taburan
brokoli dan nanas). Habiskan waktu setelah makan siang untuk membuat kukis menggunakan cara baru
yang belum pernah Anda lakukan.
4. Pelajari bahasa asing. Belajar bahasa asing bermanfaat mengaktifkan pikiran sambil menikmati waktu
luang. Cara ini membantu Anda mengenal budaya asing dan mempelajari cara hidup di negara lain.
Carilah buku pelajaran bahasa asing melalui internet atau di perpustakaan. Bacalah majalah dan buku
atau tontonlah film dan tayangan TV berbahasa asing yang ingin dipelajari. Belajar berbahasa asing,
misalnya bahasa Jerman, membuat Anda mampu berkomunikasi dengan orang Jerman.
5. Lakukan aktivitas sesuai hobi, misalnya melukis atau menggambar. Membuat karya seni
merupakan cara tepat mengisi waktu luang sebab Anda bisa mengekspresikan diri dan mempelajari
keterampilan baru. Jika Anda gemar melukis, buatlah lukisan menggunakan berbagai cat, misalnya cat
akrilik, cat enamel, cat dinding untuk melukis mural, tinta, cat minyak, cat minyak dicampur air, pastel,
krayon, cat semprot (grafiti), atau cat air. Jika Anda lebih suka menggambar, siapkan buku gambar dan
pensil warna. Ingatlah bahwa berbagai karya seni dan kerajinan tangan tercipta karena ide yang sangat
beragam dari hobi tertentu. Anda bisa membuat banyak
kreasi hanya dengan melukis. Kunjungi toko bahan kerajinan tangan atau perlengkapan aktivitas hobi.
6. Buatlah jadwal kegiatan menggunakan agenda atau kalender. Sering kali, padatnya jadwal kerja,
rapat, penyelesaian tugas, aktivitas bersama teman-teman, dan rutinitas harian yang lain membuat Anda
kewalahan. Untuk mencegah stres, sisihkan waktu 10 menit untuk menyusun jadwal harian dengan
mencatat tanggal dan jam berapa Anda harus melakukan kegiatan tertentu sehingga Anda selalu
menepati janji. Selain agenda, Anda bisa membuat jadwal menggunakan aplikasi ponsel sehingga
kegiatan berjalan lancar dan tidak ada rencana yang terlupa.
7. Isilah waktu luang dengan membaca. Membaca kisah fiksi, nonfiksi, puisi, filosofi, biografi, atau
bacaan lain yang Anda minati merupakan cara efektif mengisi waktu luang. Selain membuat pikiran
tetap aktif, membaca berguna memperluas wawasan dan menambah kosa kata. Ada kalanya, tulisan
yang dibaca membantu Anda meningkatkan kemampuan berpikir objektif dan memahami budaya yang
belum Anda kenal. Jika ingin membaca dengan cara yang menyenangkan, habiskan waktu 1 jam di
perpustakaan atau toko buku terdekat untuk mencari dan membaca buku favorit.
8. Jagalah kesehatan dengan berolahraga rutin. Cara praktis dan sehat memanfaatkan waktu luang
adalah berolahraga. Waktu luang bisa menjadi kesempatan baik untuk menjaga kebugaran, misalnya
dengan berlatih angkat beban di garasi rumah atau melakukan push up di ruang duduk. Jika waktu luang
sangat terbatas, berlatihlah di kamar tidur selama 15-30 menit. Sesuaikan program latihan dengan waktu
luang yang tersedia. Jika ada waktu beberapa jam sehari, manfaatkan untuk berolahraga di rumah atau
berlari beberapa kilometer. Jika ingin berolahraga di luar rumah, bergabunglah di pusat kebugaran untuk
berlatih angkat beban dan membentuk otot atau gunakan peralatan yang bermanfaat melatih
kardiovaskular. Selain itu, Anda bisa berlari di taman, di lingkungan perumahan/tempat kerja, atau
berlatih panjat tebing bersama teman-teman.

Daftar Pustaka
Anonim. (2017). Cara Mengisi Waktu Luang dengan Hal Berguna. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Mengisi-Waktu-Luang-dengan-Hal-Berguna (Diakses pada 1 April
2020).

LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

MEMANFAATKAN WAKTU LUANG

KEGIATAN ALOKASI MANFAA PRIORIT


WAKTU T AS KE
(Jam/Hari)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Rincikan kegiatan yang bisa saya lakukan saat waktu senggang ?

2. Tuliskan pentingnya memanfaaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif ?

3. Tuliskan manfaat dari memanfaatkan waktu luang ?

4. Tuliskan cara menerapkan waktu luang yang baik ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE) (ubahlah sesuai topik dan materi) Berilah


tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V)
pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Memanfaatkan Waktu Luang”
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Memanfaatkan Waktu
2. Luang”, timbul kesadaran saya mengenai pentingnya memanfaatkan
waktu luang
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Memanfaatkan Waktu
Luang”, timbul kesadaran saya untuk memilih kegiatan yang dapat saya
3. pilih untuk
memanfaatkan waktu luang
Materi layanan BK tentang “Memanfaatkan Waktu Luang”,
4. menyadarkan saya akan pentingnya mengatur waktu untuk melakukan
kegiatan di waktu senggang
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menerima Diri Dengan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Menjaga Kesehatan - Guru BK menampilkan materi berupa
Dengan Baik video
Sasaran : Kelas 10 - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai materi
C. Materi, Metode Media - Menayangkan PPT materi serta
Materi : Cara menerima diri dan menjelaskan nya
Menjaga pola hidup sehat - Menginstruksikan peserta didik untuk
(Terlampir) menyiapkan alat tulis dan selembar
Metode : Autobiografi kertas
Media : HVS, LCD, Video, dan - Memberikan tugas dan
Laptop menjelaskan nya
Video : shorturl.at/gvIUY - Mengevalusi hasil pembelajaran

D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 10 Menit


1 x 45 Menit - Guru BK memberikan penguatan
- Membagikan lembar evaluasi
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mengkonsepkan hidup sehat dengan
menerima kondisi tubuh apapun

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
dari menerima diri
2. Peserta didik dapat merincikan pola hidup
sehat
3. Peseta didik dapat menerapkan hidup sehat
dengan menerima apapun kondisi tubuhnya

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.
Mengetahui : ………….., …………….
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Tips menjaga tubuh agar sehat


Oleh : Chris M. Matsko, MD.

Menjaga kesehatan sangat bermanfaat agar kita bisa menjalani keseharian yang penuh dengan
kesibukan. Padatnya aktivitas membuat banyak orang mengalami stres, mengonsumsi makanan tidak bergizi,
dan menerapkan pola hidup tidak sehat yang berdampak besar terhadap kesehatan. Pola makan yang buruk
dan olahraga tidak teratur berisiko meningkatkan berat badan dan memicu penyakit kronis (misalnya diabetes
atau hipertensi). Selain itu, Anda tidak bisa menikmati berbagai manfaat berolahraga. Merokok, stres yang
tidak terkendali, atau kekurangan tidur juga berbahaya bagi kesehatan. Agar kesehatan fisik tetap terjaga,
pastikan Anda menerapkan pola hidup sehat saat beraktivitas sehari-hari.

1. Pantaulah asupan kalori harian.


Untuk menjaga kesehatan tubuh, Anda harus mempertahankan berat badan yang ideal.
Kesehatan tubuh akan terganggu jika Anda kelebihan berat badan. Kalori digunakan sebagai satuan
pengukuran. Asupan kalori diperoleh dari makanan sebagai sumber energi agar tubuh bisa berfungsi
dengan baik dan beraktivitas sepanjang hari. Anda akan kelebihan berat badan jika mengonsumsi terlalu
banyak kalori. Berat badan akan turun jika asupan kalori dikurangi Orang Amerika disarankan mengatur
pola makan agar mengonsumsi maksimal 2.000 kalori/hari. Pastikan Anda mengetahui berapa
kebutuhan kalori harian untuk menjaga berat badan yang ideal. Jika ingin menurunkan berat badan,
mengurangi 500 kalori/hari dianggap sebagai cara berdiet yang aman dan berusahalah menurunkan ½-1
kg berat badan/minggu. Gunakan kalkulator daring atau aplikasi ponsel untuk menghitung kebutuhan
kalori harian. Sebagai panduan, orang dewasa yang beraktivitas intensitas sedang membutuhkan asupan
30 kalori/kg berat badan setiap hari untuk mempertahankan berat badan. Hitunglah kebutuhan asupan
kalori harian untuk memastikan apakah pola makan yang Anda terapkan sesuai kondisi fisik.

2. Terapkan pola makan dengan menu seimbang.


Mengonsumsi menu makan yang seimbang merupakan aspek penting untuk menjaga kesehatan
tubuh. Anda akan kesulitan menjaga kesehatan jika tidak mengonsumsi makanan dengan menu yang
seimbang Pola makan yang seimbang berarti mengonsumsi semua kelompok bahan makanan setiap hari
atau setidaknya sesering mungkin. Mengonsumsi berbagai bahan makanan dari setiap kelompok
membantu Anda memperoleh asupan nutrisi yang beragam.
Selain itu, pola makan seimbang berarti mengonsumsi setiap kelompok makanan dengan
perbandingan atau porsi yang tepat sesuai kebutuhan. Pola makan dikatakan tidak seimbang jika
sebagian besar porsi makan terdiri dari protein, tetapi porsi buah- buahan atau sayur-sayuran sangat
sedikit. Porsi makan yang seimbang terdiri dari setiap kelompok bahan makanan: 90-120 gram protein
(sebesar kotak kartu), 1 cangkir sayur-sayuran atau 2 cangkir sayuran berwarna hijau, ½ cangkir buah
dipotong kecil- kecil atau sepotong kecil buah, dan 30 gram atau ½ cangkir biji-bijian. Konsumsilah
menu harian yang seimbang setiap kali makan dan sebagai camilan terdiri dari 3-4 porsi protein, 5-9
porsi buah-buahan dan sayur-sayuran, dan 3-4 porsi biji-bijian (setengahnya berupa biji-bijian utuh)

3. Jangan merokok.
Banyak orang sudah tahu bahwa merokok adalah perilaku negatif yang menimbulkan berbagai
masalah kesehatan. Jika Anda merokok, hentikan kebiasan ini untuk menjaga kesehatan. Merokok
merupakan sumber berbagai penyakit, misalnya kanker dan penyakit paru, hipertensi, penyakit jantung,
kebutaan, dan penyakit mulut. Ada berbagai cara menghilangkan keinginan merokok atau menggunakan
produk tembakau yang lain, misalnya dengan mengunyah permen karet atau permen tanpa gula yang
dijual bebas, mengonsumsi obat sesuai resep dokter, dan mengikuti program konseling.

4. Biasakan tidur malam yang cukup setiap hari.


Anda harus tidur malam yang nyenyak setiap hari agar tubuh tetap sehat. Kekurangan tidur
berdampak buruk bagi kesehatan. Berbagai masalah akan muncul jika Anda kurang tidur, misalnya
berat badan naik, lebih cepat lapar, mudah lelah, kesulitan berfokus, tidak mampu berkonsentrasi atau
menghafal informasi, bahkan meningkatkan risiko kematian. Pastikan Anda tidur malam 7-9 jam setiap
hari. Pergilah tidur lebih awal agar kebutuhan tidur tercukupi. Sebelum tidur, matikan TV, ponsel,
tablet, atau laptop. Lampu dari perangkat tersebut membuat Anda sulit tertidur.

5. Atasi stress.
Akhir-akhir ini, banyak orang mengalami stres ringan yang kronis. Hal ini sepertinya tidak
berakibat buruk bagi kesehatan atau tubuh, tetapi dampak negatifnya sangat besar. Stres memicu
berbagai gangguan kesehatan, misalnya kekurangan tidur, kenaikan atau penurunan berat badan,
suasana hati tidak stabil, kelelahan/keletihan, dan lain-lain.
Kemampuan mengatasi stres berperan penting agar kesehatan tetap terjaga. Ada berbagai cara
mengatasi stres, misalnya mengobrol dengan teman atau anggota keluarga, berjalan santai di taman,
bermeditasi, berlatih yoga, tidur siang sebentar, atau mendengarkan musik favorit.Jika Anda kesulitan
mengatasi stres, berkonsultasilah dengan terapis untuk mendapatkan bantuan.

Daftar Pustaka
Chris M. Matsko, MD. (2015). Cara Memiliki Tubuh yang Sehat. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Memiliki-Tubuh-yang-Sehat (Diakses pada 1 April 2020).
Cara Menerima Tubuh Anda
Oleh : Tasha Rube, LMSW.

Kita terus dibombardir dengan gambaran bentuk tubuh “ideal” yang tidak realistis dan cenderung berbahaya.
Ini dapat mempersulit Anda untuk menerima, mencintai dan percaya diri dengan tubuh Anda sendiri, padahal
itu sangat penting. Hal lain yang juga tak kalah penting adalah mengetahui apa yang dapat dilakukan tubuh
Anda secara fisik dan untuk merasa nyaman dengan kapasitasnya. Menurut filsuf Baruch Spinoza, manusia
“tidak tahu apa yang bisa dilakukan tubuhnya”, dalam arti tidak seorang pun dapat mengetahui dengan pasti
apa yang sebenarnya dapat dilakukan tubuh mereka, paling tidak sebelum bereksperimen dengan hal itu.
Psikolog mencatat bahwa ada perbedaan jelas antara cara orang memandang tubuh mereka dan bagaimana
tubuh mereka bertindak. Agar Anda bisa menerima bentuk tubuh, penting bagi Anda untuk terhubung
dengan kedua aspek tubuh ini dengan kondisinya sendiri-sendiri.

1. Ketahui apa yang benar-benar memberi Anda kesenangan.


Buatlah daftar tentang momen-momen Anda yang paling menyenangkan. Cantumkan sebanyak
mungkin detail, seperti siapa yang bersama Anda, apa yang Anda lakukan, di mana Anda berada, dll.
Renungkan apa kesamaan semua itu. Apakah tipe orang-orang yang bersama Anda? Banyaknya
kegembiraan yang Anda rasakan? Atau suasananya, seperti berada di alam terbuka atau di kota besar?
Setelah Anda menyadari kondisi apa yang membuat tubuh Anda mengalami banyak kesenangan di masa
lalu, cobalah memaksimalkan waktu yang Anda lewatkan dalam situasi serupa di masa mendatang.
Semua orang memiliki tubuh yang unik, artinya Anda perlu bereksperimen dan mencari tahu apa
yang memberi Anda rasa senang. Penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah orang Amerika
menggambarkan diri mereka sangat bahagia dengan kondisi mereka saat ini, sebagian karena mereka
tidak sepenuhnya yakin apa yang sebenarnya membuat mereka bahagia. Mulailah dengan memikirkan
kembali masa-masa lampau yang Anda gambarkan sebagai masa bahagia.

2. Ketahui apa kepandaian Anda.


Sebagian dari memiliki struktur dan kimia tubuh yang unik adalah berdamai dengan fakta bahwa
tubuh manusia secara alami akan lebih baik pada beberapa aktivitas tertentu daripada aktivitas lainnya.
Sebagai contoh, jika pertumbuhan badan maksimal Anda adalah 157 cm, kemungkinan Anda tidak akan
menjadi pemain kelas dunia di NBA. Tetapi, mungkin Anda dapat menjadi penunggang kuda yang
piawai. Belajar menerima tubuh berarti belajar menerima bahwa tubuh Anda lebih baik saat melakukan
aksi tertentu yang bertentangan dengan orang lain. Anda mungkin memerlukan beberapa waktu untuk
mengetahui apa saja aktivitas tersebut.
Jika Anda tidak yakin aktivitas apa yang secara alami cocok untuk tubuh Anda, curahkan waktu
untuk bereksperimen dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah Anda bayangkan akan membuat
Anda tertarik. Ikuti kelas yoga atau membuat tembikar. Datangi acara improvisasi panggung. Seperti
yang dikatakan Spinoza, tidak ada cara untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan tubuh Anda sampai
Anda melakukannya
3. Identifikasi apa yang Anda suka dari tubuh dan penampilan Anda.
Orang yang memiliki citra tubuh buruk sekalipun dapat menemukan sesuatu yang mereka hargai
dari tubuh mereka. Belajar mencintai dan menghargai semua kualitas diri yang baik sangat penting,
termasuk juga kualitas fisik. Jangan biarkan diri Anda terpaku pada kualitas yang mengganggu Anda,
fokuslah hanya pada yang positif.
Sebagai contoh, mungkin Anda sekarang tidak senang dengan paha Anda— karena menurut
Anda terlalu gemuk atau kurus—tetapi cobalah melihat sisi positifnya. Mungkin Anda berharap
memiliki paha yang lebih ramping, tetapi paha Anda yang sekarang sangat kuat untuk mendorong Anda
mendaki bukit. Atau, Anda berpikir kaki Anda sangat kurus, tetapi Anda adalah satu dari sedikit orang
yang benar-benar pantas memakai celana jin ketat.

4. Terima tubuh Anda apa adanya.


Ini artinya tidak mencoba mengubah siapa Anda atau fokus pada kualitas yang tidak Anda
suka. Belajarlah menyukai tubuh Anda sendiri, cara Anda bergerak, merasa, dan berjalan. Lupakan
penampilan Anda yang dahulu, terutama jika tubuh Anda mengalami perubahan karena kehamilan,
melahirkan, kecelakaan, atau kondisi medis. Bersikap baiklah pada tubuh Anda apa adanya sekarang
juga
Jangan berdiet, kecuali dokter Anda menyarankan. Belajarlah mendengarkan tubuh Anda dan
makan jumlah yang membuat Anda nyaman. Jangan menahan diri dari makanan atau menyalahkan diri
sendiri karena Anda telah menyantap banyak makanan.

Daftar Pustaka
Chris M. Matsko, MD. (2015). Cara Memiliki Tubuh yang Sehat. id.wikihow.com.
https://id.wikihow.com/Memiliki-Tubuh-yang-Sehat (Diakses pada 1 April 2020).

LAMPIRAN 2. LEMBAR
TUGAS
Autobiografi

Petunjuk Penugasan :
1. Tulislah nama lengkap dan umurmu.
2. Tuliskan bagaimana kamu menjalani keseharianmu mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali di
malam hari
3. Tuliskan perkataan yang sering kamu dengar yang berkaitan dengan mengucilkan dirimu
4. Tuliskan bagaimana respon dan perasaanmu ketika mendengar kata-kata tersebut
5. Tuliskan bagaimana kamu mengatasi hal tersebut ketika kamu mendengar kata- kata yang dapat
menguncilkan dirimu
6. Tuliskan kegiatan apa saja yang kamu lakukan untuk selalu menjaga kesehatan
7. Tuliskan kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk menerima dirimu sebagai manusia yang
utuh dan sehat
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan pengertian dari menerima diri ?

2. Jelaskan pentingnya menerima diri dan menjaga kesehatan dengan baik ?

3. Jelaskan manfaat dari menerima diri dan menjaga kesehatan ?

4. Tuliskan kegiatan apa saja yang dapat saya lakukan untuk menjaga kesehatan ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek
(V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Menerima Diri Dengan Menjaga Kesehatan Dengan Baik”

Setelah menerima materi layanan BK tentang “Menerima Diri Dengan


2. Menjaga Kesehatan Dengan Baik”, timbul kesadaran saya untuk selalu
menjaga kesehatan tubuh

Setelah menerima materi layanan BK tentang “Menerima Diri Dengan


3. Menjaga Kesehatan Dengan Baik”, timbul kesadaran saya untuk selalu
menjaga kesehatan tubuh

Materi layanan BK tentang “Menerima Diri Dengan Menjaga Kesehatan


4. Dengan Baik”, menyadarkan saya akan pentingnya menjaga kesehatan dan
menerima diri dengan positif
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Mengenali diri sendiri 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Memberikan materi berupa PPT
- Mengajak peserta didik untuk bermain
C. Materi, Metode Media permainan mengenal identitas dan
Materi : Macam-macam tipe menjelaskan
kepribadian Myers Birggs Type - Setelah selesai bermain, mintalah
Indicator (MBTI) (Terlampir) peserta didik untuk mengisi lembar
Metode : Brainstorming dan Games kerja dan jelaskan cara pengisiannya
Media : LCD, PPT, Laptop, HVS & ATK - Mintalah peserta didik untuk sharing
pengalaman baru yang didapatkanya.
D. Alokasi Waktu - Membuka sesi tanya jawab untuk
peserta didik
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 5 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
Umum : menerima keunikan diri dengan segala
dari pertemuan hari ini
kelebihan dan kekurangannya
- Menginformasikan mengenai tidak lanjut
pertemuan berikutnya untuk mengisi tes
Khusus :
1. Peserta didik mampu menjelaskan identitas kepribadian MBTI.
dirinya - Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi - Guru BK menutup kegiatan layanan
potensinya dengan mengajak peserta didik
3. Peserta didik mampu mengubah bersyukur/berdoa, mengakhiri
perilakunya yang bisa diubah dengan salam dan tepuk tangan yang
meriah.

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Mengenali diri sendiri 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menjelaskan langkah-langkah mengisi
Tes Kepribadian Myers Birggs Type
C. Materi, Metode Media Indicator (MBTI)
Materi : Tes Myers Birggs Type - Membimbing jalannya kegiatan peserta
Indicator (MBTI) (Terlampir) didik mengisi tes Tes Kepribadian
Metode : MBTI Test dan Diskusi Media : Myers Birggs Type Indicator (MBTI)
HP/ Laptop, Internet & ATK - Membahas hasil tes kepribadian yang
telah mereka lakukan
D. Alokasi Waktu - Meminta peserta didik
1 x 45 Menit mereflesikan hasil tes dengan dirinya
sendiri apakah sesuai atau tidak, lalu
mengisi lembar kerja yang telah
E. Tujuan Kegiatan
dibagikan
Umum : menerima keunikan diri dengan segala
kelebihan dan kekurangannya 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
Khusus : dari pertemuan hari ini
1. Peserta didik mampu menjelaskan identitas
- Membagikan lembar evaluasi hasil
dirinya
- Guru BK menutup kegiatan layanan
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi
dengan mengajak peserta didik
potensinya
bersyukur/berdoa, mengakhiri
3. Peserta didik mampu mengubah
dengan salam dan tepuk tangan yang
perilakunya yang bisa diubah
meriah.

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

APA ITU TIPE KEPRIBADIAN?


--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tipe kepribadian adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengkategorikan kecenderungan seseorang
dalam berpikir dan bertindak dengan cara tertentu. Orang yang mengkategorikan kepribadian seseorang
menjadi 16 macam adalah Isabel Briggs Myers dan ibundanya, Katharine Briggs pada tahun 1960-an.
Mereka menggunakan teori dari psikolog bernama Carl Jung, kemudian mengembangkan idenya untuk
menciptakan kerangka tipe kepribadian yang lebih lengkap.
Myers dan Briggs mengusulkan bahwa tipe kepribadian terdiri dari empat kunci sifat dasar manusia.
1. Introvert (I) vs. Esktrovert (E) – Sifat dasar seseorang untuk memusatkan perhatiannya.
2. Sensing (S) vs. Intuition (N) – Sifat dasar seseorang untuk memahami sebuah informasi.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F) – Sifat dasar seseorang untuk menarik kesimpulan dan mengambil
keputusan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P) – Sifat dasar tentang pola hidup seseorang.

16 Tipe Kepribadian MBTI


A. Kepribadian INFP
INFP adalah orang yang idealis, pemegang prinsip yang kuat dan setia pada orang yang penting
bagi mereka. Mereka ingin hidup ini selaras dengan prinsip yang digenggamnya. Mereka punya rasa
ingin tahu yang tinggi dan mudah melihat kemungkinan. Mereka dapat memicu agar ide yang ada bisa
terwujud.
Seorang INFP ingin bisa memahami orang lain dan membantu agar mencapai potensinya.
Mereka fleksibel, mudah beradaptasi, dan menerima, kecuali ketika itu bertentangan dengan prinsip
yang mereka pegang.

B. Kepribadian INTJ
INTJ adalah orang yang orisinil dan bisa memotivasi agar idenya diterapkan sampai mencapai
tujuan. Mereka akan dengan cepat melihat pola dari peristiwa yang terjadi dan dapat menyusun
perspektif jangka panjang.
Seorang INTJ akan mengorganisir terlebih dahulu sebelum melakukan suatu hal. Mereka
terlihat skeptis tetapi orang yang mandiri. Mereka punya standar kinerja dan kompetensi yang tinggi,
baik untuk diri mereka sendiri ataupun orang lain.

C. Kepribadian INFJ
INFJ adalah seorang pecari makna dan hubungan antara ide, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Mereka ingin selalu memahami pola pikir orang lain. Mereka ingin mengetahui apa yang dapat
memotivasi seseorang dalam hidupnya.
Seorang INFJ akan berkomitmen dengan sungguh-sungguh mengerjakan pekerjaannya. Mereka
punya misi tentang cara terbaik melayani orang di sekitarnya. Mereka adalah orang yang tegas dan
terorganisir ketika menjalankan visinya.

D. Kepribadian INTP
INTP adalah orang yang akan berusaha memberikan penjelasan masuk akal untuk sesuatu yang
menarik baginya. Mereka tertarik pada sebuah ide daripada
interaksi sosial. Mereka juga orang yang abstrak dan teoritis, cerdas, tenang, mudah beradaptasi, dan
fleksibel.
Seorang INTP punya kemampuan untuk bisa fokus dan mendalami sebuah masalah sampai
terpecahkan, jika itu adalah minat mereka. Mereka cenderung skeptis, kadang kritis, dan selalu analitis.

E. Kepribadian ENTJ
ENTJ adalah orang suka berterus terang dan kalau ditunjuk, siap untuk jadi pemimpin. Mereka
dapat dengan mudah mengetahui mana kebijakan atau prosedur yang tidak efisien dan logis. Mereka
juga mampu mengimplementasikan dan mengembangkan sistem, guna mengatasi masalah dalam
organisasi.
Seorang ENTJ suka membahas rencana jangka panjang dan menetapkan suatu tujuan. Mereka
adalah pembaca yang baik, memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang mereka miliki biasanya
juga disampaikan kepada orang lain. Kadang, mereka akan memaksa ketika menyampaikan ide yang
dimiliki.

F. Kepribadian ENTP
ENTP adalah seorang yang siaga, cepat, berbakat, dan blak-blakan. Mereka bisa memecahkan
masalah yang sangat menantang. Mereka dapat menganalisa masalah dan merumuskan sebuah
kemungkinan dengan strategis.
Seorang ENTP bisa membaca orang lain. Mereka jenuh ketika harus mengerjakan rutinitas dan
tidak tertarik melakukan hal yang sama berulang kali. Mereka akan mencoba melakukan kegiatan yang
menarik minatnya.

G. Kepribadian ENFJ
ENFJ adalah orang yang hangat, pendengar yang baik, bertanggungjawab, dan memiliki empati
tinggi. Mereka mampu menyesuaikan kebutuhan, emosi, dan motivasi orang lain. Mereka ingin
membantu orang lain untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Seorang ENFJ dapat mendorong pertumbuhan seseorang ataupun kelompok. Mereka orang
yang loyal dan mau mendengarkan pujian dan kritik. Mereka senang bergaul, ingin memudahkan urusan
orang lain di kelompoknya, dan menjadi pemimpin yang bersemangat.

H. Kepribadian ENFP
ENFP adalah orang yang imajinatif, hangat, dan rasa antusiasme tinggi. Mereka melihat
kehidupan ini dengan banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi. Mereka dapat memahami hubungan
antara suatu kejadian dan sebuah informasi dengan mudahnya. Mereka juga merupakan orang yang
percaya diri ketika melakukan sesuatu berdasarkan pola yang sudah dilihat.
Seorang ENFP ingin orang lain mengakui dirinya, tetapi mereka juga siap ketika harus
memberikan dukungan dan apresiasi untuk orang lain. Mereka orang yang spontan dan fleksibel, ahli
menggunakan kemampuan untuk melakukan improvisasi dan fasih ketika berbicara.
I. Kepribadian ISFJ
ISFJ adalah orang yang ramah, teliti, tenang, dan bertanggungjawab. Mereka memiliki
komitmen dan selalu bersungguh-sungguh ketika sedang melaksanakan kewajibannya. Mereka orang
yang akurat, telaten, dan cermat.
Seorang ISFJ akan mengingat secara spesifik tentang orang yang penting buat mereka. Mereka
baik hati, perhatian, dan loyal. Mereka akan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang tertib di
tempat mereka tinggal dan bekerja.

J. Kepribadian ISFP
ISFP adalah orang yang baik hati, ramah, tenang, tetapi sensitif. Mereka menikmati kejadian
saat ini dan apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka inging punya ruang sendiri dan bekerja berdasar
waktu yang mereka tentukan.
Seorang ISFP sangat berkomitmen terhadap apa yang menjadi prinsip mereka dan orang yang
penting baginya. Mereka tidak suka ketika terjadi konflik dan perselisihan. Mereka juga tidak suka
memaksakan prinsip atau pendapatnya pada orang lain.

K. Kepribadian ISTJ
ISTJ adalah orang yang serius, tenang, handal dan teliti untuk meraih kesuksesan. Mereka
berorientasi pada fakta, praktis, bertanggungjawab, dan realistis. Mereka bekerja dengan tekun di satu
bidang. Jika memutuskan sesuatu, mereka lebih mengedepankan logika.
Seorang ISTJ akan senang ketika segala pekerjaan teratur dan tertib. Bukan hanya ketertiban di
tempat kerja saja yang mereka sukai, tapi juga di rumah dan kehidupan. Mereka adalah orang yang
memegang tradisi dan loyalitas.

L. Kepribadian ISTP
ISTP adalah orang yang fleksibel dan toleran. Mereka mengamati dengan tenang pada sebuah
masalah, kemudian akan bertindak cepat untuk menemukan solusi. Mereka menganalisa sebenarnya apa
yang membuat suatu hal bekerja.
Seorang ISTP dapat menemukan berbagai macam data dan menganalisanya dari sebuah
masalah. Mereka tertarik dengan hukum sebab dan akibat. Mereka mampu mengolah fakta yang ada
menggunakan prinsip efisien dan dapat diterima akal.

M. Kepribadian ESFJ
ESFJ adalah orang yang dapat diajak bekerjasama dan bekerja dengan sungguh-sungguh.
Mereka ingin lingkungan di sekitarnya selalu harmonis. Mereka senang bekerja dengan orang lain
ketika mengerjakan tugas yang membutuhkan ketelitian. Mereka juga orang yang suka kalau semua
berjalan tepat waktu.
Seorang ESFJ selalu mengerjakan tugasnya sampai hal yang kecil. Mereka mereka
memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain dan berusaha untuk memenuhinya. Mereka ingin
orang lain menghargai diri mereka dan segala apa yang dilakukannya.
N. Kepribadian ESFP
ESFP adalah orang yang bersahabat, ramah, dan menerima. Mereka mencintai orang lain dan
kehidupannya sendiri. Mereka senang menyelesaikan pekerjaan bersama dengan orang lain. Mereka
menggunakan pendekatan yang realistis dan akal sehat untuk mengerjakan tugasnya.
Seorang ESFP spontan, fleksibel, dan mudah beradaptasi dengan orang di lingkungan yang
baru. Mereka memiliki cara belajar terbaik dengan mencoba ketrampilan yang baru bersama orang lain.

O. Kepribadian ESTJ
ESTJ adalah orang yang realistis, praktis, dan menggunakan fakta. Mereka tegas dan
mengimplementasikan keputusan yang dibuat dengan cepat. Mereka
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengaturnya dan orang lain. Mereka fokus untuk bisa mendapat
hasil terbaik dengan cara paling efisien dan mungkin dilakukan. Seorang ESTJ punya standar logika
yang jelas, yang menuntun mereka secara sistematis. Mereka ingin orang lain juga mengikuti standar
logika miliknya. Mereka
kadang memaksakan rencananya agar bisa dilakukan.

P. Kepribadian ESTP
ESTP adalah orang yang toleran dan fleksibel, menggunakan pendekatan yang fokus terhadap
hasil langsung. Mereka menganggap kalau teori dan penjelasan itu membosankan. Mereka akan
semangat ketika memecahkan sebuah masalah.
Seorang ESTP menikmati waktu ketika mereka aktif berkomunikasi dengan orang lain. Mereka
akan menangkap pelajaran dengan baik dengan melakukannya langsung.

Daftar Pustaka :
https://sintesa.net/mbti/ (Diakses pada 8 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PERMAINAN
PERTEMUAN PERTAMA

PERMAINAN
MENGENAL
IDENTITAS

Petunjuk :
1. Minta peserta untuk berdiri berbaur. Jelaskan kepada peserta bahwa guru akan meminta peserta didik
untuk berkelompok, kelompok kiri dan kelompok kanan. Permainan akan berjalan beberapa putaran.
2. Putaran pertama : mintalah peserta didik pria kesebelah kanan, peserta didik wanita ke sebelah kiri.
Mintalah masing-masing kelompok untuk menyusun diri dari yang paling muda ke paling tua. Kepada
yang paling muda dan kepada yang paling tua, tanyakan apa perasaan mereka.
3. Putaran kedua : Mintalah peserta yang tinggi berkumpul di sebelah kanan dan pendek di sebelah kiri.
Kepada kelompok tinggi tanyakan apakah mereka bangga menjadi tinggi ? Kepada yang pendek,
tanyakan apakah mereka merasa minder.
4. Putaran ketiga : Mintalah peserta didik yang pemalu kesebelah kiri dan yang supel ke sebelah kanan.
Kepada Pemalu, tanyakan apakah mereka nyaman menjadi pemalu ataukah mau mengubah diri jadi
supel.
5. Putaran keempat : Mintalah peserta yang tahan godaan ke sebalah kanan dan yang mudah tergoda
kesebelah kiri.
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA

PERTEMUAN PERTAMA

Untuk melihat kehebatan dirimu, ikutilah permainan berikut. Ikuti instruksi dari guru, setelah selesai bermain
cobalah isi tabel berikut ini :

FISI PERILAK
K U

Yang perlu
diubah

Yang tidak
bisa dan
tidak perlu
diubah

Lakukan wawancara atau diskusi kelompok untuk mengumpulkan sebagian isian tabel berikut ini :

KELEBIHA KEKURANGAN
N

Menurut
Saya

Menurut
Orang Lain

Petunjuk :
1. Tempatkanlah semua kategori pada permainan sebelumnya pada tabel yang tersedia. Misalnya kategori usia di simpan pada
kolom fisik dan tidak dapat diubah. Kategori tahan godaan di simpan pada perilaku yang dapat diubah.
2. Tambahkanlah hal-hal lain dari diri mereka contoh-contoh perilaku yang perlu diubah, serta hal-hal fisik yang mereka harus
terima dengan penuh rasa syukur. Mintalah beberapa teman mu untuk sharing.
3. Buatlah daftar tabel di dua kertas dengan isi kelebihan dan kekurangan menurut diri sendiri dan orang lain
4. Kamu bisa mengisi tabel kelebihan dan kekurangan menurut diri sendiri, dan memberikan kertas satunya untuk diisi orang lain
PERTEMUAN KEDUA
Nama :
Kelas :

Tes Kepribadian Myers Birggs Type Indicator (MBTI)

Buka Link http://sintesa.net/mbti/

Apa Hasil
Kepribadianmu?

Apakah Sesuai dengan


Dirimu?

Jika sesuai, bagian apa


yang paling sesuai?
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Menurut kamu, apa yang dimaksud dengan kepribadian?

2. Apa potensi yang kamu miliki?

3. Apa hal yang bisa dan tidak bisa kamu ubah dalam diri kamu?

4. Sebutkan manfaat mengenali diri sendiri!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang mengenali
1. diri sendiri
Setelah menerima materi layanan BK mengenai mengenali diri sendiri,
2. timbul kesadaran saya untuk mengenali diri saya
sendiri
Setelah menerima materi layanan BK tentang mengenali diri sendiri,
3. saya menyadari bahwa saya belum mengenali diri
saya sendiri
Materi layanan BK tentang berkomunikasi dengan teman sebaya,
4. menyadarkan saya akan pentingnya mengenali
diri sendiri
Materi layanan BK tentang mengenali diri sendiri
5. memberikan manfaat bagi saya
Materi layanan BK tentang mengenali diri sendiri saya
6. butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Meningkatkan 2. Tahap Inti : 35 Menit
Kepercayaan Diri - Guru BK/Konselor menayangkan
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 sebuah video motivasi melawan rasa
takut menjadi percaya diri
C. Materi, Metode Media - Guru BK/Konselor meminta peserta
Materi : Kepercayaan Diri didik untuk
(Terlampir) brainstorming/curah pendapat mengenai
Metode : Ceramah, cinema therapy video yang telah ditayangkan
Dan Brainstorming. - Guru BK/Konselor menjelaskan
Media : PPT, LCD dan Speaker mengenai materi Meningkatkan
Video : shorturl.at/hmnKY Kepercayaan Diri dengan tayangan PPT.

3. Tahap Penutup : 5 Menit


D. Alokasi Waktu
- Guru BK memberikan penguatan atau
1 x 45 Menit
merencanakan tindak lanjut.
- Memberikan lembar evaluasi hasil
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
percaya diri
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
orang yang memiliki percaya diri tinggi dan
orang yang tidak percaya diri
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Meningkatkan 2. Tahap Inti : 35 Menit
Kepercayaan Diri - Guru BK/Konselor menjelaskan teknik
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 sosiodrama dan membagi peran kepada
peserta didik yang telah ditentukan dan
C. Materi, Metode Media meminta yang terpilih untuk memahami
Materi : Kepercayaan Diri dan menghayati peran masing- masing
(Terlampir) - Guru BK/Konselor meminta peserta
Metode : Ceramah, dan Sosiodrama didik yang lain untuk mengamati
Media : Skenario sosiodrama tersebut
- Guru BK/Konselor mengapresiasi
D. Alokasi Waktu peserta didik yang telah bermain dengan
1 x 45 Menit baik dan berani
- Guru BK/Konselor meminta peserta
didik untuk merefleksikan diri mengenai
E. Tujuan Kegiatan manfaat dari kegiatan sosiodrama yang
Umum : Menerima keunikan diri dalam konteks telah dilaksanakan
kehidupan sosial
3. Tahap Penutup : 5 Menit
Khusus : - Guru BK memberikan penguatan atau
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian merencanakan tindak lanjut.
percaya diri - Memberikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
orang yang memiliki percaya diri tinggi dan
orang yang tidak percaya diri
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Meningkatkan Kepercayaan Diri


Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.

A. Definisi Percaya Diri


Percaya diri berasal dari bahasa Inggris yakni self confidence yang artinya percaya pada
kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa penilaian tentang diri
sendiri adalah berupa penilaian yang positif. Penilaian positif inilah yang nanti akan menimbulkan
sebuah motivasi dalam diri individu untuk lebih mau menghargai dirinya.
Menurut Davies dalam Marjanti (2015) rasa percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan-
kemampuan sendiri, keyakinan pada adanya suatu maksud di dalam kehidupan, dan kepercayaan bahwa
dengan akal budi mereka akan mampu melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan dan
harapkan. Rasa percaya diri merupakan keberanian menghadapi tantangan karena memberi suatu
kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan
(Hakim, 2005).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah sikap
percaya dan yakin akan kemampuan diri sendiri, yang dapat membantu diri sendiri untuk memandang
dirinya dengan positif dan realistis serta berani menghadapi tantangan atau sesuatu hal yang baru
sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain.

B. Ciri-ciri orang yang Mempunyai Percaya Diri Tinggi


a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul didalam berbagai situasi.
d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.
e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya.
f. Memiliki kecerdasan yang cukup.
g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
h. Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya ketrampilan
berbahasa asing.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan didalam
menghadapi berbagai cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya didalam menghadapi
berbagai masalah tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap
ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa percaya diri seseorang
(Hakim, 2005)
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri peserta didik yang memiliki
rasa percaya diri tinggi adalah peserta didik yang memiliki sikap tenang, mempunyai potensi
dan kemampuan yang memadai, mampu
menetralisasi ketegangan, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi, memiliki kecerdasan,
keahlian dan ketrampilan yang dapat menunjang kehidupan.

C. Ciri-ciri orang yang tidak percaya diri


Menurut Hakim (2005) ciri-ciri orang yang tidak percaya diri, antara lain:
a. Mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu.
b. Gugup dan terkadang bicara gugup.
c. Tidak tahu bagaimana cara mengembangkan diri untuk memiliki kelebihan tertentu.
d. Sering menyendiri dari kelompok yang dianggap lebih dari dirinya.
e. Mudah putus asa.
f. Cenderung bergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah.
g. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah. Misalnya dengan menghindari tanggung jawab
atau mengisolasi diri yang menyebabkan rasa tidak percaya dirinya semakin buruk (Hakim, 2005).
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang ragu atau kurang
percaya diri biasanya selalu memandang negatif tentang dirinya sendiri pada saat beraktivitas
dalam proses pembelajaran. Selalu ada kekurangan di dalam dirinya dibandingkan dengan orang
lain. Peserta didik yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri biasanya kurang dapat
menyampaikan pesan kepada orang lain karena salah satu faktor penyebab tidak percaya diri
datang dari kemampuan berkomunikasi.

D. Strategi Meningkatkan Kepercayaan Diri


Menumbuhkan rasa percaya diri yang professional harus dimulai dari dalam diri individu. Hal
ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa tidak
percaya diri yang sedang dialaminya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika individu mengalami
krisis kepercayaan diri. Hakim (2005) menyatakan bahwa sikap-sikap hidup positif yang mutlak harus
dimiliki dan dikembangkan oleh mereka yang ingin membangun rasa percaya diri yang kuat yaitu:
a. Bangkitkan Kemauan Yang Keras. Kemauan adalah dasar utama bagi seorang individu yang
membangun kepribadian yang kuat termasuk rasa percaya diri.
b. Membiasakan Untuk Berani. Dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu membangkitkan
keberanian dan berusaha menetralisir ketegangan dengan bernafas panjang dan rileks.
c. Bersikap Dan Berpikiran Positif. Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan diri untuk
berfikir yang positif, logis dan realistis, dapat membangun rasa percaya diri yang kuat dalam diri
individu.
d. Membiasakan Diri Untuk Berinisiatif. Salah atu cara efektif untuk membangkitkan rasa percaya
diri adalah dengan membiasakan diri berinisiatif dalam setiap kesempatan, tanpa menunggu
perintah dari orang lain.
e. Selalu Bersikap Mandiri. Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
f. Belajar Dari Pengalaman. Sikap positif yang harus dilakukan dalam menghadapi kegagalan adalah
siap mental untuk menerimanya, untuk kemudian mengambil
hikmah dan pelajaran dan mengetahui faktor penyebab dari kegagalannya tersebut.
g. Tidak Mudah Menyerah (Tegar). Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar dalam
menghadapi rintangan dan mau berfikiran kritis untuk menyelesaika masalah merupakan sikap
yang harus dilakukan seorang individu untuk membentuk rasa percaya diri yang kuat dalam
dirinya.
h. Membangun Pendirian Yang Kuat. Pendirian yang kuat teruju jika kita dihadapkan pada berbagai
masalah dan pengaruh negative sebagai imbas dari interaksi sosial. Individu yang percaya diri
selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendirianya meskipun banyak pengaruh negatif
di sekelilingnya.
i. Pandai Membaca Situasi. Situasi yang perlu dibaca dan dipahami misalnya nilai- nilai etika yang
berlaku, agama dan adat istiadat suatu masyarakat tertentu.
j. Pandai Menempatkan Diri. Seorang individu bisa menempatkan dirinya pada posisi yang tepat,
yang bisa membuat individu tersebut dihargai sehingga dirinya akan meningkat.
k. Pandai Melakukan penyesuaian dan Pendekatan Pada Orang Lain. Seseorang yang mampu
melakukan penyesuaian diri tanpa kehilangan jati dirinya dan melakukan pendekatan yang wajar
untuk bekerja sama, akan memudahkan individu untuk mencapai kesuksesan dan menimbulkan
pengaruh positif bagi peningkatan percaya dirinya.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan rasa percaya diri, seseorang harus terlebih dahulu memahami dirinya sendiri,
dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal itu akan membuat individu selalu
berpikiran positif tentang dirinya dan orang lain, yang bisa menimbulkan perasaan saling menghargai
antar keduanya. Dalam keadaan seperti itu akan memungkinkan terciptanya suatu komunikasi yang
akrab, sehingga individu yang bersangkutan dapat dengan mudah dan nyaman membuka diri dan
mengemukakan pendapatnya.

Daftar Pustaka
Hakim, T. (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Marjanti, S. (2015). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok Bagi Siswa
X IPS 6 SMA 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Konseling GUSJIGANG.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA Naskah Sosiodrama :
Krisis Kepercayaan Diri

Tokoh :
1. Fya (siswa 1) : Gadis pemalu, tidak percaya diri, takut dan suka gugup, pintar.
2. Rey (siswa 2) : Gadis berani, tegas dan sigap.
3. Tari (siswa 3) : Gadis pencemburu, tidak perduli dan licik.
4. Lia (Guru BK) : Wanita perhatian, pengertian dan baik hati serta adil.

Cerita :
Stage one : halaman sekolah.
Pada pagi hari, semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Termasuk anak- anak pergi ke
sekolah dengan semangatnya. Begitu pun dengan Fya, yang merupakan siswi SMAN 1 Darussalam. Pagi itu,
seperti biasanya Fya pergi berangkat kesekolah dengan berjalan kaki dan tak ketinggalan cara kebiasaanya
berjalan, yaitu dengan wajah yang menunduk, tidak berani menatap orang-orang disekelilingnya dan gerak
kaki yang lamban dan pelan. Fya pun memasuki gerbang sekolah.

Disekolah...
Fya : (berjalan dengan menundukkan kepala serta langkah kaki yang pelan)

Beberapa saat kemudian sahabatnya, Rey muncul menghampiri dan menyapa hangat Fya. Di samping itu
ternyata Tari, teman sekelas mereka melihat tingkah keduanya dengan wajah dan senyum sinis.

Rey : “Assalamu’alaikum, Morning Fya” (jalan dengan cepat dating


mengagetkan Fya).
Fya : “Wa’alaikumsalam, hei Rey, morning.” (terkejut, kemudian menoleh kan
wajahnya dan tersenyum kepada Rey).
Rey : “Fya kalau jalan, tegak dong, mata juga lihatnya kedepan. Jangan nyari uang jatuh terus”
(sambil mempraktekkan didepan Fya).
Fya : “Iya, iya...” (hanya tersenyum kecil), “ayo cepat kita kekelas”
(menggandeng tangan Tari untuk cepat cepat menuju ke kelas).
Tari : Minggir ! (berjalan santai sambil memperhatikan Rey dan Fya sembari tersenyum
sinis).

Ke tiga siswi itu pun segera memasuki ruang kelas mereka. Disamping itu ternyata ada Ibu Reyhan yang
sedari tadi memperhatikan tingkah laku ke tiga sisiwi tersebut di depan sekolah.

Bu Reyhan : Tari, Tari. (dengan wajah memperhatikan, tersenyum serta Menggelengkan kepala ketika
melihat tingkah ke tiga siswi tersebut)

Stage two : di dalam kelas


Seperti biasanya setiap hari Senin pagi, saatnya bimbingan konseling memberikan layanannya, yang akan
dilakukan oleh Ibu Reyhan kepada anak kelas X1. Kelas yang
diduduki Fya, Rey dan Tari. Bu Reyhan memberikan materi tentang Menumbuhkan Percaya Diri. Diskusi
kelas pun dimulai. Disertai peristiwa menarik di dalamnya.
Bu Reyhan : “Assalamu’alaikum anak-anak...” (sapa siswa-siswa dengan riang).
Siswa-siswa : “Wa’alaikumsalam Ibu”, (dengan wajah ceria, kecuali Tari dengan wajah yang biasa saja).
Bu Reyhan : “Hari ini ibu ingin memberikan materi kepada kalian tentang “cara menumbuhkan rasa percaya
diri”, nah sebelum ibu mulai ibu mau tanya nih. Ayo siapa yang tau Percaya Diri itu apa?,”
(bertanya dengan wajah Memancing kepada siswa-siswa).
Rey : “Saya Bu!” (mengacungkan tangan dengan sigap dan memberikan argumennya). (pemeran
memberikan argumennya sesuai pemahan diri pemain).
Fya : (Ingin menjawab tetapi tidak berani).
Dila : (Melirik ke arah Rey dengan wajah sinis dan kesal).
Bu Reyhan : “Ya benar sekali, bagus Tari. Ok sekarang ibu akan menjelaskan lebih lanjut”.
(meberikan reward dengan pujian daan senyuman).

Selama setengah jam Bu Reyhan menjelaskan materinya dan tiba saatnya di sesi akhir kegiatan pembelajaran
Bu Reyhan melakukan penilaian segera pada siswa-siswanya dengan menyakanan pendapat siswanya untuk
mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat siswanya dari pembelajaran yang di berikan.

Bu Reyhan : “Dari yang sudah ibu jelaskan tadi, ibu mau bertanya dan ibu mau lihat sejauh mana
pemahaman siswa-siswa ibu tentang materi yang ibu sampaikan ini. Jadi tolong dengarkan
baik-baik ya..” (dengan tegas memberikan arahan).
Siswa-siswa : “Iyaa.. Bu...”
Fya : Hm, aku mau nanya Rey, tapi aku takut trus gak pede juga (dengan ekspresi gugup, takut
dan ragu).
Rey : Haduh Fya. Apa sih yang mesti ditakutin? Ayo dong ! (dengan ekspresi semangat dan
siap).
Tari : (melirik, dengan ekspresi cuek dan menganggap remeh kemudian bergumam sendiri).
Bu Reyhan : “Pertanyaan nya adalah ‘bagaimana agar kita tidak kehilangan percaya diri?’, ayo siapa yang
mau jawaaab?!”. (dengan mata menyelidik melihat siswa-siswanya).

Siswa-siswa pun bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan Bu Reyhan sambil mendata siswa-
siswanya duduk menunggu jawaban. Siswa-siswa pun mulai mencoba menjawab pertanyaan. Akan tetapi
hanya satu yang bisa menjawab pertanyaan. Hanya saja ia memiliki masalah pada kepercayaan dirinya.
Siswa tersebut adalah Fya dan kejadian yang tidak diinginkan pun terwujud.

Tari : (dengan loyo menunduk disertai wajah cemberut tidak jadi menjawab dan menoleh kepada
temannya Fya) “Fya, aku ga tau jawabannya. Fya pasti tau jawabannya kan? Buruan tunjuk
tangan gih ! Ayo dong ”.
Fya : (menundukkan kepala sambil menoleh ke arah Rey). “Aku tau, tapi kalau
salah gimana? Trus aku pasti disorak sama anak-anak”.
Rey : “Ga apa-apa Fya. Kita kan lagi belajar, jadi kalo salah sedikit ya ga masalah.
Ayolah angkat tanganmu”. (Menyemangati Fya).
Fya : “Ga ah, ga berani takut salah nanti”, (menggelengkan kepala)
Rey : “Yaudah Rey mau tau jawaban Fya apa sih?” (keingintahuan Tari untuk
memancing Fya untuk menjawab).
Fya : “Jawabannya,..”, (menjawab permintaan Tari dengan berbisik), (dialog pemeran, sesuai
dari pemahaman pemeran mengenai pertanyaan yang di berikan).
Rey : Sip, Mantap ! Tunggu apalagi Fya, jawab terus..

Disamping itu ternyata Tari diam-diam menguping pembicaraan Fya dan Rey.

Tari : (dengan badan sedikit menggeser, serta kuping sedikit mendekat, untuk mendengar
pembicaraan Fya dan Rey dengan wajah sinisnya).

Tiba saatnya Bu Reyhan meminta Jawaban dari pertanyaan yang diajukannya kepada siswa-siswanya, dan
semua siswanya pun serentak melihat Bu Reyhan dan mendengarkan apa yang akan dikatakan Bu Reyhan.
Bu reyhan pun melihat wajah siswanya satu persatu dan tahu siapa yang bisa menjawabnya. Hanya saja...
(pembaca prolog membacakan teks dengan nada suara yang membuat penasaran).

Bu Reyhan : “Ayo.. mana nih jawabannya? Siapa ayo yang mau menjawab?”, (dengan
ekspresi memancing siswa-siswanya untuk berbicara).
Fya : (Menunduk dan ragu-ragu).
Rey : (Menoleh ke arah Fya dan dengan sigap meraih tangan Fya dan
mengacungkannya), “Fya mau jawab bu!”.
Bu Reyhan : “iya Fya, Silahkan”.
Fya : “Engga bu, saya ga bisa”, (berbohong menurunkan tangan dan
menggelengkan kepala).

Akhirnya yang menjawab pertanyaan adalah Tari, hanya saja jawaban Tari adalah hasil menguping
jawabannya Fya.

Tari : “Bu, saya ingin Jawab !” (dengan wajah sombong dan PD nya). Bu Reyhan :
“Baik, silahkan Tari”
Tari : (menjawab pertnyaan dengan jawaban milik Fya), (pemeran berdialog untuk mnjawab
pertanyaan hasil percakapan berbisik antara Fya dengan Tari).

Mendengar sedikit jawaban yang baru dikeluarkan Tari. Fya dan Rey pun terkejut dan Rey segera bersikap
tegas.
Rey : (berdiri dengan sigap dan memotong perkataan Tari), “Maaf Bu (semua menoleh ke arah
Rey) Yang dijawab Tari itu jawabannya Fya.”, (Siswa pun bersorak ke arah Tari).
Tari : “Tidak, Ini jawaban saya bu..”, (membela diri dan memperkuat suara serta menoleh bu
Reyhan meminta pembelaan).
Rey : “Bohong bu!”.
Bu Reyhan : “Sudah-sudah jangan bertengkar, kalian sebaiknya duduk dan diam dulu..”, (menoleh ke arah
Rey dan Tari untuk diam dan duduk dan kemudian menoleh ke arah Fya), “Fya apa betul
jawaban yang diungkapkan Tari itu jawaban kamu?”.
Fya : “Iya benar, bu”.
Tari : (Melirik ke arah Fya dengan sinisnya dan Marah).
Bu Reyhan : “Nah Tari, perbuatan seperti itu tidak baik. Ibu tau apa yang kalian lakukan. Jadi, Tari sekarang
minta maaf kepada Fya! ”, (dengan wajah bijaksana meminta Dila untuk meminta maaf).
Tari : (dengan wajah malu kepada bu Reyhan serta menoleh ke Fya dengan
wajah menyesal), “Fya maafkan Aku yaa”.
Bu Reyhan : “Ok, sekarang Fya bangun. Berikan jawaban mu kepada ibu!”,
(mempersilahkan Fya bangun).
Rey : Ayo Fya, Kamu bisa !

Fya pun dengan sedikit gemetar memberanikan diri untuk berbicara.

Bu Reyhan : “Nah, seperti yang dikatakan Fya. Jika PD kita tidak hilang, kita harus menepis semua rasa
cemas itu dan percaya bahwa kita telah memberikan yang terbaik tidak usah takut dan ragu.
Dan bagi Fya, jangan lagi takut. Kita semua sedang belajar jadi kalau salah dapat dimaklumi,
Fya harus percaya pada kemampuan Fya sendiri. Karna hal itulah yang menjadikan kekuatan
dan menumbuhkan keberanian pada iri kita. Serta untuk Tari, ibu tau Tari berani, dan ingin
mendapatkan perhatian, ingin menjawab. Tetapi harus dengan usaha sendiri, walaupun kita
mendapatkan hasil yang baik hal itu tidak menumbuhkan rasa puas atau bahagia dalam batin
kita karna itu bukan hasil dari kemampuan kita”. (dengan bijaksana menjelaskan
argumennya pada anak-anak).

Mendengar penjelasan Bu Reyhan semua siswa pun paham betul dan mencoba untuk merubah kesalahan
yang ada pada dirinya. Dengan demikian siswa pun mengerti apa itu Percaya Diri dan mau melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sikap percaya dan yakin akan kemampuan yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk
memandang dirinya dengan positif dan realistis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan
orang lain merupakan pengertian dari?
a. Sikap dewasa c. Sikap asertif
b. Sikap percaya diri d. Sikap berani
2. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang mempunyai percaya diri tinggi
a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu
b. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah
c. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah
d. Jawaban A dan C benar
3. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang tidak percaya diri
a. Mudah cemas c. mampu menetralisasi ketegangan
b. Mampu menyesuaikan diri d. Berani mencoba sesuatu yang baru
4. Dibawah ini strategi yang tepat dalam meningkatkan kepercayaan diri adalah
a. Membiasakan untuk berani c. Jawaban A dan B benar
b. Bangkitkan kemauan yang keras d. Pasrah dengan keadaan

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Meningkatkan
1.
Kepercayaan Diri
Setelah menerima materi layanan BK tentang
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri, timbul kesadaran saya untuk selalu
berani untuk menghadapi sesuatu yang baru
Materi layanan BK tentang Meningkatkan Kepercayaan Diri,
3. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki kepercayaan diri yang
tinggi
Materi layanan BK tentang Meningkatkan Kepercayaan Diri,
4. menyadarkan saya bahwa tidak memiliki percaya diri
dapat menimbulkan dampak yang rugi bagi saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjaga Kesehatan Gigi dan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Mulut - Guru BK Menampilkan PPT materi
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai materi yang telah
C. Materi, Metode Media disampaikan, seperti contoh kasus
Materi : Menjaga Kesehatan Gigi dalam kehidupan sehari-hari.
dan Mulut (Terlampir) - Guru BK menjelaskan beberapa
Metode : Diskusi dan Ceramah Media : pertanyaan dari peserta didik mengenai
LCD dan Laptop materi dari hasil diskusi.

D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 10 Menit


1 x 45 Menit - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
memberikan apresiasi kepada kelas.
E. Tujuan Kegiatan - Membagikan lembar evaluasi hasil
Umum : mempelajari cara menjaga
kesehatan jasmani

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai
penyakit Gigi dan Mulut
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan Gigi dan Mulut

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Pendahuluan
Menjaga kesehatan memanglah suatu hal yang penting, karna tentunya jika kita tidak menjaga
kesehatan hingga mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan berdampak pada kehidupan pribadi dan
sosial kita. Tentunya bagi para remaja jika mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan mengalami
kesulitan pergi kesekolah untuk belajar, pergi bermain bersama teman-teman atau menekuni hobi yang
menyenangkan.
Sekecil apapun gangguan kesehatan harus tetap diperhatikan dan tentunya sebisa mungkin kita
mencegahnya. Salah satu yang tidak boleh kita lupakan yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Walaupun sering disepelekan faktanya dari data Kementrian Kesehatan RI 2019 diketahui bahwa
sebanyak 56,6% Remaja dan dewasa awal (15-24 tahun) mengalami gangguan kesehatan gigi. Sehingga
kita tidak boleh menyepelekan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, dan pada materi kali ini akan di
khususkan pembahasanya pada menjaga kesehatan Gigi dan Mulut.

B. Definisi Kesehatan Gigi dan Mulut


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015 tentang Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut, kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-
unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi
sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi
dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kesehatan gigi
dan mulut dapat merefleksikan kesehatan tubuh secara keseluruhan termasuk jika terjadi kekurangan nutrisi dan
gejala penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut dapat berdampak negatif pada
kehidupan sehari- hari di antaranya menurunnya kesehatan secara umum, menurunkan tingkat kepercayaan
diri, dan mengganggu performa dan kehadiran di sekolah atau tempat kerja.

C. Penyakit dan Gangguan pada Kesehatan Gigi dan Mulut


Menurut FDI (Fédération Dentaire Internationale) World Dental Federation (dalam Infodarin Gigi
Kemenkes 2019), permasalahan yang umum terjadi pada gigi dan mulut adalah:
1. Kerusakan gigi (karies)
Karies merupakan penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh orang di dunia. Karies disebabkan
karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan sulitnya akses terhadap
pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar.
2. Gangguan pada gusi (periodontal)
Periodontal merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.Gangguan ini diawali dengan
gingivitis (pembengkakan pada gusi akibat plak) yang jika tidak diobati akan menjadi periodontitis (infeksi
yang dapat menghancurkan gigi dan jaringan sekitarnya). Periodontal dapat berdampak serius dalam
kehidupan sehari-hari seperti kesulitan dalam menguyah, berbicara, dan kehilangan gigi.
3. Kanker
Kanker mulut merupakan salah satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak
seperti bibir,
gusi, lidah, kerongkongan, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, dan bagian bawah mulut. Kanker mulut
dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Penyebab utama dari kanker ini umumnya adalah
konsumsi rokok dan alkohol.

D. Faktor Resiko Kesehatan Gigi dan Mulut

E. Upaya Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Membiasakan perilaku menjaga gigi dan mulut seperti
a) Menyikat gigi 2x sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung Flouride
b) Mengganti sikat gigi tiap 3 bulan sekali
2. Menghindari faktor risiko
a) Mengurangi makanan manis
b) Berhenti merokok
c) Tidak mengkonsumsi alkohol
3. Memeriksakan gigi ke dokter tiap 6 bulan sekali

Daftar Pustaka
Kementrian Kesehatan RI (2019), Infidatin Kesehatan Gigi Nasional. pusdatin.kemkes.go.id.
https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%20gigi. pdf (Diakses
pada 12 Mei 2020).
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut berapa lama penggunaan satu sikat gigi?
a. 3 Bulan c. 5 bulan
b. 4 Bulan d. Hingga sikat gigi rusak

2. Dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut kita dianjurkan untuk secara rutin memeriksa
kondisi gigi dan mulut setiap ?
a. 5 Bulan c. 1 bulan
b. 6 Bulan d. Jika merasa sakit saja

3. Menurutmu apakah merokok beresiko mengganggu kesehatan gigi dan mulut?


a. Ya c. Tidak

4. Menurutmu apakah mengkonsumsi alkoholberesiko mengganggu kesehatan gigi dan mulut?


b. Ya c. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut
Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan
2. Gigi Dan Mulut timbul kesadaran saya untuk
terus menjaga kesehatan Gigi Dan Mulut
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut,
3. menyadarkan saya akan pentingnya menggosok gigi
2 kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut,
4. menyadarkan saya akan pentingnya Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut yang saya miliki.
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjaga Kesehatan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Pencernaan - Guru BK Menampilkan PPT materi
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai materi yang telah
C. Materi, Metode Media disampaikan, seperti contoh kasus
Materi : Gangguan Pencernaan dalam kehidupan sehari-hari.
(Terlampir) - Guru BK menjelaskan beberapa
Metode : Diskusi dan Ceramah pertanyaan dari peserta didik mengenai
Media : LCD, PPT dan Laptop materi dari hasil diskusi.

D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 10 Menit


1 x 45 Menit - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
memberikan apresiasi kepada kelas.
E. Tujuan Kegiatan - Membagikan lembar evaluasi hasil
Umum : mempelajari cara menjaga
kesehatan jasmani

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai
penyakit atau gangguan pencernaan
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk mencegah dan
mengobati berbagai penyakit atau gangguan
pencernaan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Gangguan Pencernaan
Oleh : dr. Tjin Willy

A. Definisi Gangguan Pencernaan


Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada salah satu organ sistem pencernaan, atau
lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.
Sistem pencernaan terdiri dari sejumlah organ, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus. Organ hati, pankreas, dan kantung empedu juga berperan dalam mencerna
makan, namun tidak dilewati oleh makanan atau terletak di luar saluran pencernaan.
Sistem pencernaan berfungsi menerima dan mencerna makanan menjadi nutrisi yang dapat
diserap. Nutrisi tersebut kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sistem pencernaan
juga berfungsi memisahkan dan membuang bagian makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Ketika
tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan baik, kondisi tersebut dapat menyebababkan intoleransi
makanan.

B. Gejala Gangguan Pencernaan


Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beragam gejala, seperti:
1. Sulit menelan
2. Sensasi terbakar di dada (heartburn)
3. Mual
4. Muntah
5. Perut kembung
6. Sakit maag
7. Sakit perut
8. Diare
9. Sembelit
10. Muntah darah atau BAB berdarah
11. Berat badan naik atau malah turun

C. Berbagai Gangguan Pencernaan dan Penyebabnya


Penyebab gangguan pencernaan sangat bervariasi, tergantung kepada penyakitnya. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa penyakit gangguan pencernaan beserta penyebab yang mendasarinya.
1. Penyakit refluks asam lambung
Penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam
lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Kondisi ini terjadi akibat melemahnya cincin otot kerongkongan
yang berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan setelah masuk ke lambung.
2. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan yang dapat menimbulkan nyeri, sulit menelan, dan
nyeri di bagian dada. Apabila dibiarkan tidak tertangani, esofagitis dapat menyebabkan penyempitan pada
kerongkongan.
3. Akalasia
Akalasia adalah kondisi ketika saraf di area esofagus (kerongkongan) mengalami kerusakan.
Kondisi tersebut menyebabkan otot katup di antara kerongkongan dan lambung kehilangan
kelenturan, sehingga makanan sulit terdorong ke lambung.
4. Gastritis
Gastritis adalah peradangan di dinding lambung, yang dapat terjadi tiba-tiba (akut), atau berlangsung
dalam jangka panjang (kronis). Kondisi ini dapat menyebabkan tukak lambung.
5. Tukak lambung
Tukak lambung (peptic ulcer) merupakan luka terbuka yang terbentuk di lapisan lambung, atau bisa juga
terjadi di usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, dan
penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang.
6. Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah penyakit akibat reaksi sistem imun terhadap konsumsi gluten, yaitu protein yang
dapat ditemukan pada gandum. Pada penderita penyakit celiac, gluten akan memicu reaksi sistem imun di
usus halus. Bila kondisi tersebut berlangsung terus- menerus, lapisan usus halus dapat rusak dan mencegah
nutrisi terserap.
7. Penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan pada saluran empedu. Sumbatan
disebabkan oleh batu hasil pengkristalan kolesterol. Pada beberapa kasus, batu empedu terbentuk dari
pengkristalan bilirubin atau zat yang menyebabkan penyakit kuning.
8. Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Peradangan tersebut dipicu oleh tersumbatnya
kantung empedu oleh batu empedu atau tumor. Penyumbatan menyebabkan cairan empedu terperangkap di
dalam kantung empedu, dan memicu peradangan.
9. Hepatitis.
Hepatitis adalah istilah yang merujuk pada peradangan hati. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi
virus, penyakit autoimun, serta paparan alkohol, obat, racun kimia, atau NAPZA.
10. Sirosis
Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati, yang menyebabkan fungsi hati menurun atau bahkan
gagal berfungsi. Sirosis merupakan akibat jangka panjang dari hepatitis.
11. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreas merupakan organ yang menghasilkan
enzim untuk mencerna makanan dan hormon untuk mengatur kadar gula darah. Pankreatitis dapat
disebabkan oleh penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol.
12. Radang usus
Sebagaimana namanya, radang usus adalah kondisi ketika usus mengalami peradangan. Radang usus
terdiri dari 2 jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Bedanya, radang pada kolitis ulseratif hanya
terjadi di usus besar. Sedangkan pada penyakit Crohn, radang dapat terjadi di seluruh bagian saluran
pencernaan.
13. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan pada divertikula. Divertikula sendiri adalah kantong- kantong abnormal
yang terbentuk di saluran pencernaan. Divertikulitis dapat menimbulkan gejala demam, sakit perut, mual,
muntah, sembelit atau diare.
14. Proktitis
Proktitis adalah peradangan pada rektum (bagian akhir dari usus besar yang tersambung ke anus).
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa ingin BAB yang sering (tenesmus). Proktitis juga menyebabkan nyeri
di perut, rektum, dan anus.
15. Kanker usus besar
Kanker usus besar bisa bermula dari tumor jinak yang disebut polip adenoma. Seiring waktu, polip
tersebut berkembang menjadi ganas.
16. Fisura ani
Fisura ani adalah luka terbuka pada jaringan yang melapisi anus. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri
dan tegang pada dubur atau anus. Penderita juga dapat mengalami perdarahan saat buang air besar.
17. Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus. Meskipun wasir bisa tidak
menimbulkan gejala, pada beberapa kasus dapat menimbulkan gatal dan nyeri pada anus, serta keluarnya
darah atau nanah saat atau setelah BAB.

D. Diagnosis Gangguan Pencernaan


Dokter akan menduga pasien mengalami gangguan pencernaan, bila terdapat gejala yang telah dijelaskan
di atas. Adapun untuk memastikan penyebab yang mendasari gejala tersebut, dokter gastroenterologi akan
menjalankan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Uji sampel di laboratorium. Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel darah, urine, atau feses
pasien, untuk diteliti di laboratorium. Sampel tersebut dapat membantu dokter mengetahui penyebab
gangguan sistem pencernaan, misalnya pasien terinfeksi bakteri atau virus.
2. Endoskopi. Endoskopi dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan dengan menggunakan
selang kecil yang dilengkapi kamera. Selang dapat dimasukkan melalui mulut, dubur, atau melalui sayatan
kecil yang dibuat di dekat organ yang akan diperiksa. Selain melihat secara visual, endoskopi juga
berfungsi untuk mengambil sampel jaringan (biopsi) pada organ yang terkena, guna diperiksa di bawah
mikroskop.
3. Uji pencitraan. Uji pencitraan dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan. Sejumlah uji
pencitraan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan pencernaan antara lain foto Rontgen
dengan pewarna bahan barium, USG, CT scan, atau MRI.

E. Pengobatan Gangguan Pencernaan


Pengobatan untuk gangguan pencernaan sangat bervariasi. Tergantung kepada penyebab dan tingkat
keparahannya, dokter dapat meresepkan obat-obatan, atau menjalankan prosedur bedah, seperti akan dijabarkan
di bawah ini.
Ada beberapa jenis penyakit atau gangguan pada telinga, di antaranya:
1. Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani gangguan pencernaan adalah:
- Obat maag, misalnya antasida, penghambat histamin-2 (H2 blockers), dan jenis penghambat pompa
proton (proton pump inhibitor).
- Paracetamol.
- Probiotik.
- Obat pencahar.
- Antibiotik.
- Obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh untuk penyakit autoimun (obat imunosupresif).
- Obat yang melemaskan otot anus, misalnya nifedipine atau nitrogliserin.
- Suntik botox.
2. Prosedur medis
Tergantung kepada jenis dan tingkat keparahan gangguan pencernaan yang diderita pasien, dokter dapat
memilih salah satu dari sejumlah prosedur medis di bawah ini:
- Kolesistektomi, untuk mengangkat batu empedu.
- Pemotongan usus pada kasus divertikulitis dan kanker usus besar.
- Tindakan pengikatan (ligasi), menyuntikan zat untuk mengecilkan pembuluh darah (skeloterapi), dan
terapi lase), untuk mengatasi wasir.
- Proktokolektomi (bedah pengangkatan keseluruhan kolon dan rektum), guna mengatasi kolitis ulseratif
dan penyakit Crohn.
- Transplantasi hati pada kasus sirosis parah.
- Pengobatan gangguan pencernaan mungkin membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
ada baiknya Anda memiliki asuransi kesehatan yang terpercaya untuk meringankan biaya pengobatan.
3. Komplikasi Gangguan Pencernaan
Bila tidak segera ditangani, gangguan pencernaan dapat menimbulkan komplikasi serius, baik di organ
yang terdampak maupun pada organ di sekitarnya. Beberapa komplikasi tersebut adalah:
- Perdarahan saluran pencernaan
- Anemia (kekurangan sel darah merah)
- Dehidrasi
- Osteoporosis (pengeroposan tulang)
- Fistula (saluran abnormal) antara usus dan kandung kemih
- Splenomegali (pembesaran limpa)
- Kekurangan nutrisi
- Penyempitan esofagus

F. Pencegahan Gangguan Pencernaan


Gangguan pencernaan dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, antara lain:
1. Mempertahankan berat badan ideal, atau menurunkan secara perlahan bila berat badan berlebih.
2. Memperbanyak makanan berserat, seperti buah dan sayur.
3. Rutin berolahraga.
4. Mencukupi asupan cairan.
5. Tidak menunda bila terasa hendak BAB.
6. Tidak mengejan terlalu keras saat BAB.
7. Menghindari duduk atau jongkok terlalu lama di toilet.
8. Menghindari konsumsi alkohol.
9. Menerapkan perilaku seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan,
serta menghindari berbagi penggunaan jarum suntik, untuk mencegah hepatitis akibat virus.

Daftar Pustaka
dr. Tjin Willy. (2019). Gangguan Pencernaan. alodokter.com.
https://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan (Diakses pada 12 Mei 2020).
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berikut gejala gangguan pencernaan, kecuali?
a. Mual c. Perut Kembung
b. Muntah d. Berat Badan Tetap

2. Melemahnya cincin otot kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan setelah
masuk ke lambung, dapat mengakibatkan gangguan?
a. Gerd c. Penyakit batu empedu
b. Kolesistitis d. Penyakit celiac

3. Menurutmu apakah menjaga kesehatan pencernaan merupakan hal yang penting?


a. Ya c. Tidak

4. Menurutmu apakah melakukan olahraga secara rutin dapat mencegah gangguan pencernaan?
a. Ya c. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan
2. Pencernaan, timbul kesadaran saya untuk terus
menjaga pola makanan
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan
3. Pencernaan, menyadarkan saya akan pentingnya secara
rutin berolahraga dan makan makanan berserat tinggi
Materi layanan BK tentang Menjaga Kesehatan Pencernaan ,
menyadarkan saya akan pentingnya melakukan berbagai upaya
4. pencegahan gangguan
pencernaan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjaga Kesehatan Telinga 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru BK Menampilkan PPT materi
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai materi yang telah
Materi : Menjaga Kesehatan Telinga disampaikan, seperti contoh kasus
(Terlampir) dalam kehidupan sehari-hari.
Metode : Diskusi dan Ceramah - Guru BK mengajak peserta didik untuk
Media : LCD, PPT dan Laptop bermain tebak bunyi (Petunjuk
Terlampir)
D. Alokasi Waktu - Guru BK menjelaskan hubungan
1 x 45 Menit permainan dengan pentingnya menjaga
kesehatan telinga.
E. Tujuan Kegiatan
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Umum : mempelajari cara menjaga
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
kesehatan jasmani
memberikan apresiasi kepada kelas.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai
penyakit telinga
2. Peserta didik dapat menjabarkan hal - hal
yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan telinga

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

MENJAGA KESEHATAN TELINGA DAN PENDENGARAN


Oleh : Aviv Fathoni, S.Pd

A. Pendahuluan
Menjaga kesehatan memanglah suatu hal yang penting, karna tentunya jika kita tidak menjaga
kesehatan hingga mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan berdampak pada kehidupan pribadi dan
sosial kita. Tentunya bagi para remaja jika mengalami gangguan kesehatan atau sakit akan mengalami
kesulitan pergi kesekolah untuk belajar, pergi bermain bersama teman-teman atau menekuni hobi yang
menyenangkan.
Sekecil apapun gangguan kesehatan harus tetap diperhatikan dan tentunya sebisa mungkin kita
mencegahnya. Salah satu yang tidak boleh kita lupakan yaitu menjaga kesehatan telinga dan
pendengaran.

B. Definisi
Telinga adalah organ indera yang bertanggung jawab untuk pendengaran. Setiap bagian telinga memiliki
peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak.
Secara umum telinga terbagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Gangguan pendengaran
disebabkan oleh gangguan salah satu atau beberapa bagian dari telinga luar, tengah atau dalam.
Gangguan Pendengaran adalah kehilangan pendengaran di salah satu atau kedua telinga. Tingkat
penurunan gangguan pendengaran terbagi menjadi ringan, sedang, sedang berat, berat dan sangat berat.

C. Akibat Gangguan Pendengaran


Pada Orang Dewasa, Gangguan pendengaran mempunyai dampak dalam hal berkomunikasi, emosional
dan hubungan social. Pada anak-anak, Dapat mempengaruhi nilai akademik/prestasi belajar, dan dapat
mengakibatkan gangguan perkembangan wicara.

D. Jenis Gangguan Pendengaran


1. Tuli Sejak Lahir (Tuli Kongenital)
2. Sumbatan Serumen (Kotoran Telinga)
3. Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK/Congek)
4. Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB)
5. Tuli karena usia lanjut (Presbikusis)

E. Beberapa Macam Gangguan pada Telinga


Ada beberapa jenis penyakit atau gangguan pada telinga, di antaranya:
1. Otitis eksterna
Otitis eksterna atau swimmer’s ear merupakan peradangan pada telinga luar. Gangguan ini
bisa terjadi jika telinga Anda sering kemasukan air, misalnya karena berenang.
Telinga yang sering kemasukan air akan menjadi basah dan lembap, sehingga memudahkan
bakteri atau jamur untuk lebih mudah berkembang biak di liang telinga. Selain karena liang telinga
yang sering basah, otitis eksterna juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti terlalu sering atau terlalu
kuat membersihkan telinga, luka atau cedera, kemasukan benda asing, atau masalah pada kulit
telinga,
misalnya kulit kering atau eksim. Otitis eksterna dapat menimbulkan beberapa gejala berikut ini:
- Gatal pada telinga
- Sakit, terutama saat telinga disentuh atau ditarik
- Telinga tampak kemerahan dan bengkak
- Keluar cairan dari telinga
- Gangguan pendengaran
- Telinga terasa penuh atau tersumbat
- Demam
- Muncul benjolan di leher atau sekitar telinga karena pembengkakan kelenjar getah bening
2. Otitis media
Otitis media merupakan gangguan pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh infeksi
virus atau bakteri. Otitis media lebih sering dialami oleh anak- anak dibandingkan orang dewasa.
Gejala yang ditimbulkan oleh otitis media antara lain sakit telinga, gangguan pendengaran, demam,
serta keluarnya cairan dari telinga yang berwarna kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan, dan
berbau busuk.
3. Otitis interna
Otitis interna adalah infeksi pada telinga dalam yang mengendalikan fungsi pendengaran dan
menjaga keseimbangan tubuh. Gangguan pada telinga ini dapat terjadi akibat otitis media yang tidak
diobati dan infeksi virus atau bakteri di telinga. Gejala infeksi telinga bagian dalam meliputi vertigo,
pusing, sulit berdiri atau duduk, mual, muntah, telinga berdenging, sakit telinga, dan kehilangan
pendengaran.
4. Gendang telinga pecah
Gendang telinga atau membran timpani merupakan selaput tipis yang memisahkan saluran
telinga dan telinga bagian tengah. Jika terjadi gangguan pada telinga, gendang telinga bisa saja
pecah. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gendang telinga pecah, di antaranya:
- Infeksi telinga tengah atau otitis media parah yang tidak diobati
- Telinga kemasukan benda asing
- Kebiasaan mengorek telinga terlalu dalam menggunakan benda tertentu, seperti cotton bud atau
tusuk gigi
- Suara yang sangat keras, seperti ledakan
- Benturan atau cedera di bagian kepala atau telinga
- Barotrauma atau perubahan tekanan udara secara mendadak, misalnya saat di dalam pesawat
atau menyelam
Gendang telinga pecah dapat menimbulkan gejala berupa sakit telinga, keluar cairan dari
telinga, gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan vertigo atau pusing berputar.
5. Telinga berdenging
Telinga berdenging atau tinnitus ditandai dengan sensasi berdenging pada telinga yang dapat
berlangsung dalam waktu singkat atau lama. Gangguan telinga ini bisa disebabkan oleh banyak hal,
antara lain:
- Gangguan pada sel saraf di dalam telinga
- Penuaan
- Kebiasaan mendengar suara dengan volume kencang, baik dalam jangka waktu sebentar atau
lama
- Penyumbatan kotoran telinga
- Tulang telinga mengeras
6. Kolesteatoma
Gangguan pada telinga ini disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kulit yang tidak normal di
dekat gendang telinga atau ruang telinga bagian tengah. Pertumbuhan jaringan kulit ini dapat
mengakibatkan jaringan dan tulang di sekitar telinga tengah mengalami kerusakan, sehingga fungsi
telinga terganggu.
Kolesteatoma dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti nyeri, telinga berbau busuk,
keluar cairan dari telinga, telinga terasa penuh atau tersumbat, gangguan pendengaran, serta
melemahnya otot wajah di bagian sisi telinga yang terkena kolesteatoma.
7. Otosklerosis
Ketika telinga menangkap suara, gendang telinga dan tulang pendengaran di dalam telinga
bagian tengah akan bergetar untuk menciptakan impuls atau rangsang pendengaran agar dapat
dikirim ke otak. Ketika rangsangan tersebut sampai ke otak, terjadilah proses pendengaran.
Namun, pada kondisi otosklerosis, tulang-tulang pendengaran di dalam telinga tengah kaku
dan tidak dapat bergerak dengan baik. Gangguan pada telinga ini dapat membuat penderitanya sulit
mendengar dan sering mengalami telinga berdenging. Selain beberapa kondisi di atas, masih ada
beberapa macam gangguan pada telinga lainnya, misalnya neuroma akustik atau tumor pada saraf
telinga dan prebiakusis, yaitu kondisi menurunnya fungsi pendengaran akibat penuaan.

F. Penanganan Gangguan pada Telinga


Jika Anda mengalami gejala gangguan pada telinga, segera pergi ke dokter spesialis THT untuk
mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Untuk mendiagnosis jenis gangguan telinga yang Anda
alami dan menentukan apa penyebabnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik pada telinga menggunakan
otoskop dan melakukan pemeriksaan penunjang lain, seperti timpanometri, tes pendengaran, serta CT scan atau
MRI pada kepala dan telinga. Setelah penyebab gangguan pada telinga yang Anda alami diketahui, dokter dapat
memberikan penanganan berupa:
1. Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan akan disesuaikan dengan penyebab gangguan pada telinga yang Anda alami.
Dokter dapat meresepkan obat antibiotik dalam bentuk tetes telinga untuk membasmi bakteri penyebab
infeksi serta obat antijamur untuk menghilangkan jamur yang tumbuh dan menginfeksi telinga Anda. Untuk
mengatasi pembengkakan dan peradangan yang parah di telinga, dokter juga akan meresepkan obat tetes
telinga kortikosteroid. Jika gangguan pada telinga membuat Anda kesakitan, dokter dapat meresepkan obat
pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
2. Operasi
Jika antibiotik tidak efektif untuk mengatasi gangguan pada telinga atau jika cairan menumpuk di
telinga Anda selama lebih dari 3 bulan, dokter dapat melakukan operasi pada gendang telinga atau
miringotomi. Tindakan ini dilakukan untuk mengeringkan cairan atau nanah yang terperangkap di belakang
gendang telinga. Pada kondisi gendang telinga pecah, dokter dapat menambal atau menutup lubang dengan
patch atau melakukan tindakan operasi timpanoplasti. Operasi juga biasanya dilakukan untuk menangani
penyakit kolesteatoma dan neuroma akustik.
3. Penggunaan alat bantu dengar
Jika gangguan pada telinga yang Anda alami menyebabkan gangguan pendengaran cukup berat, dokter
biasanya akan menyarankan penggunaan alat bantu
dengar. Untuk kasus tertentu, dokter juga dapat menyarankan Anda untuk menjalani operasi implan koklea.
Gangguan pada telinga merupakan masalah kesehatan yang serius karena dapat menimbulkan gangguan
pendengaran dan komplikasi lainnya, seperti meningitis. Oleh karena itu, Anda perlu segera memeriksakan
diri ke dokter THT untuk mendapatkan pengobatan yang tepat jika Anda mengalami gejala gangguan pada
telinga.

G. Cara Tepat Menjaga Kesehatan Telinga


Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan telinga:
1. Hentikan kebiasaan mengorek telinga
Di liang telinga, adanya kotoran telinga dalam jumlah sedikit sebetulnya adalah hal yang
normal. Kotoran telinga ini dibentuk sebagai salah satu cara untuk melindungi liang telinga dari
kotoran dan debu.
Namun, kadang bisa terjadi penumpukan kotoran telinga yang membuat telinga terasa gatal
atau tersumbat. Oleh karena itu, banyak orang menggunakan cotton bud, penjepit kertas, atau
bahkan jepit rambut untuk membersihkan kotoran telinga. Hati-hati, kebiasaan ini justru bisa
melukai telinga dan membuat kotoran telinga masuk lebih dalam.
Sebenarnya, telinga punya cara alami untuk membersihkan kotorannya sendiri. Tapi jika
kotoran telinga menumpuk dan membuat telinga Anda terasa tidak nyaman atau pendengaran Anda
jadi terganggu, sebaiknya kunjungi dokter THT untuk melakukan pemeriksaan dan pembersihan
telinga dengan cara yang aman.
2. Jauhkan telinga dari suara yang terlalu keras
Jika Anda gemar mendengarkan musik menggunakan earphone, ada beberapa hal
yang perlu Anda perhatikan Jangan menggunakan
earphone atau headphone selama 1 jam secara terus menerus. Beri waktu pada telinga untuk
beristirahat sekitar 5 menit sebelum mendengarkan musik kembali.
Selain itu, jaga volume suaranya. Hindari mendengarkan musik yang keras dalam jangka
waktu lama, karena bisa merusak telinga.
Jika Anda bekerja di lingkungan yang bising, seperti di pabrik atau konstruksi bangunan,
maka Anda dianjurkan untuk menggunakan earplug atau sumbat telinga agar terhindar dari
gangguan pendengaran.
3. Hindari penggunaan ear candle
Salah satu metode alternatif yang cukup populer di masyarakat untuk membersihkan telinga
adalah terapi ear candle.
Namun faktanya, banyak dokter yang tidak menyarankan penggunaan ear candle, karena
metode ini tidak terbukti efektif untuk membersihkan telinga dan tidak jelas apa manfaatnya untuk
kesehatan telinga.
Bukannya bermanfaat, penggunaan ear candle juga cenderung berbahaya karena bisa
menyebabkan cedera pada telinga, seperti terbakar dan tersumbatnya saluran telinga.
4. Menjaga telinga agar tetap kering
Kondisi telinga yang sering basah atau terlalu lembap memungkinkan bakteri dan jamur
berkembang biak di dalam telinga. Hal ini akan memicu iritasi dan infeksi pada telinga.
Bila Anda hobi berenang, sebaiknya gunakan penyumbat telinga untuk mencegah air masuk
ke dalam telinga. Jika Anda merasa ada air yang masuk ke
dalam telinga saat mandi hingga membuat pendengaran menjadi tidak jelas, segera miringkan kepala
untuk mengalirkan air keluar.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengeringkan telinga dengan handuk yang bersih dan
kering setiap selesai berenang atau mandi.
5. Melakukan pemeriksaan telinga secara rutin
Pemeriksaan telinga ke dokter THT secara rutin juga penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan telinga dan mendeteksi bila ada gangguan pada telinga. Pada pemeriksaan ini, dokter akan
mengevaluasi kondisi kesehatan telinga dan fungsi pendengaran Anda dengan melakukan
pemeriksaan fisik pada telinga serta tes pendengaran.
Melalui pemeriksaan secara rutin ke dokter, tanda atau gejala penyakit telinga dapat
terdeteksi sejak dini dan tindakan penanganan bisa segera dilakukan. Jika Anda menyayangi
pendengaran Anda, jagalah senantiasa kesehatan telinga dengan baik melalui cara-cara di atas. Jika
tidak terdapat keluhan pada telinga atau pendengaran, Anda dapat memeriksakan kesehatan telinga
ke dokter THT setiap 3-5 tahun.
Namun jika terdapat keluhan pada telinga, seperti nyeri telinga, keluar cairan atau darah dari
telinga, atau pendengaran mendadak terganggu, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke
dokter THT agar dapat segera diberikan pengobatan.

Daftar Pustaka
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2019), Mengenal Organ Indera Telinga. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/mengenal- organ-indera-telinga (Diakses pada 12
Mei 2020).
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2019), Gangguan Pendengaran dan Akibatnya. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/gangguan- pendengaran-dan-akibatnya (Diakses
pada 12 Mei 2020).
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2020), 4 Jenis Gangguan Pendengaran. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan- indera/4-jenis-gangguan-pendengaran
(Diakses pada 12 Mei 2020).
P2PTM Kementrian Kesehatan RI (2020), 4 Jenis Gangguan Pendengaran. p2ptm.kemkes.go.id.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan- indera/4-jenis-gangguan-pendengaran.
(Diakses pada 12 Mei 2020).
Kevin Adrian. (2020). Macam-Macam Gangguan pada Telinga dan Penanganannya. alodokter.com.
https://www.alodokter.com/macam-macam-gangguan-pada- telinga-dan-penanganannya.
(Diakses pada 12 Mei 2020).
Kevin Adrian. (2019). Ketahui Cara Menjaga Kesehatan Telinga yang Tepat. alodokter.com.
https://www.alodokter.com/ketahui-cara-menjaga-kesehatan-telinga-yang- tepat. (Diakses pada
12 Mei 2020).
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PERMAINAN

TEBAK SUARA

Tujuan : Melatih kesensitifan indra pendengaran

Alat dan Bahan :

1. 5 Wadah (Botol Air Mineral, Kaleng dan lain - lainnya.)

2. Isi wadah dengan berbagai benda yang berbeda-beda seperti kacang ijo, beras, koin,
kancing, manik-manik dan lain - lainnya.

Petunjuk :

1. Sampaikanlah tujuan di adakannya games ini

2. Perkenalkan ke lima wadah yang telah di isi kepada peserta didik

3. Perdengarkan setiap wadah ketika di kocokan atau dibunyikan

4. Minta peserta didik untuk menutup mata

5. Guru BK bisa mengocok salah satu wadah, kemudian

6. Minta peserta didik untuk menebak suara dari wadah yang telah dikocok dengan
mengacungkan jari sejumlah no kode wadah yang di tebak

7. Untuk peserta didik yang salah diminta untuk membuka mata, kemudian permainan
dilanjutkan hingga semua peserta tersisa sedikit atau batas waktu telah habis

8. Berikanlah apresiasi kepada peserta didik yang paling lama bertahan dengan tepuk tangan
yang meriah
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Gangguan pendengaran yang terjadi jika telinga Anda sering kemasukan air adalah?
a. Otitis eksterna c. Otitis media
b. Otitis interna d. tinnitus

2. Gejala infeksi telinga bagian yang ditandai denganvertigo, pusing, sulit berdiri atau
duduk, mual, muntah, telinga berdenging, sakit telinga, dan kehilangan
pendengaran adalah?
a. Otitis eksterna c. Otitis media
b. Otitis interna d. tinnitus

3. Menurutmu apakah menjaga kesehatan telinga dan pendengaran merupakan hal yang penting?
a. Ya b. Tidak

4. Menurutmu apakah menggunakan headset atau sejenisnya dapat beresiko mengganggu


kesehatan telinga dan pendengaran?
a. Ya b. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Menjaga Telinga
Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjaga Telinga, timbul
2. kesadaran saya untuk terus menjaga
kesehatan telinga
Materi layanan BK tentang Menjaga Telinga , menyadarkan saya akan
3. pentingnya secara rutin memeriksa telinga ke
dokter.
Materi layanan BK tentang Menjaga Telinga , menyadarkan
4. saya akan pentingnya menjaga kebersihan telinga
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Ice Breaking “369 tepuk tangan”, caranya
Pribadi
yaitu siswa berhitung bergantian dari 1
Fungsi : Pemahaman sampai 9, lalu siswa yang mendapatkan
Topik : Menjalankan Perintah angka 3,
Agama itu Mulia (1) 6 dan 9 tidak boleh disebut angkanya
Sasaran : Kelas 10 tetapi hanya tepuk tangan sekali saja.
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
C. Materi, Metode Media serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Materi : Menjalankan Perintah
Agama itu Mulia (Terlampir) 2. Tahap Inti : 30 Menit
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : - Menayangkan PPT materi
LCD, Laptop dan Karton - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
mengenai perilaku yang sesuai dan yang
D. Alokasi Waktu dilarang oleh kaidah agama
1 x 45 Menit - Mengkelompokkan peserta didik, tiap
kelompok terdiri dari 4 orang.
E. Tujuan Kegiatan - Memberikan lembar kerja dan
Umum : mengembangkan pemikiran menjelaskan cara mengerjakanya
tentang kehidupan beragama
3. Tahap Penutup : 5 Menit
Khusus : - Guru BK mengajak peserta didik untuk
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian membuat kesimpulan dan memberikan
agama secara religius penguatan atau merencanakan tindak
2. Peserta didik dapat menyebutkan macam- lanjut.
macam agama - Membagikan lembar evaluasi hasil
3. Peserta didik dapat menyebutkan contoh
perilaku yang sesuai dengan kaidah agama
dan larangan yang ditentukan oleh agama

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Menjalankan Perintah 2. Tahap Inti : 30 Menit
Agama itu Mulia (2) - Melanjutkan diskusi pertemuan pertama
Sasaran : Kelas 10 - guru BK meminta setiap kelompok
menentukan 2 anggota yang akan tetap
C. Materi, Metode Media stay (tinggal) di kelompoknya dan sisa
Materi : Menjalankan Perintah anggota yang lain berpencar ke kelompok
Agama itu Mulia (Terlampir) lain.
Metode : Two Stay Two Stray - Semua peserta didik saling berbagi apa
Media : LCD, Laptop dan HVS yang telah mereka diskusikan sebelumnya
ke kelompok lain.
D. Alokasi Waktu - Setelah selesai, semua kembali ke
1 x 45 Menit kelompok semula dan melaporkan apa
yang mereka temukan dari kelompok lain
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK/Konselor meminta setiap
Umum : mempelajari perilaku yang lebih baik kelompok untuk membandingkan dan
sesuai dengan kaidah ajaran agamanya membahas hasil diskusi mereka

Khusus : 3. Tahap Penutup : 10 Menit


1. Peserta didik dapat menyebutkan contoh - Guru BK menagjak peserta didik untuk
perilaku yang sesuai dengan kaidah agama membuat kesimpulan dan memberikan
dan larangan yang ditentukan oleh agama penguatan atau merencanakan tindak
2. Peserta didik dapat melaksanakan fungsi lanjut.
agama bagi kehidupan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Menjalankan Perintah Agama itu Mulia


Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.
A. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan kelebihan berupa akal fikiran yang
membedakan dengan makhluk lain, sehingga manusia dapat menjalankan perintah dan menjauhi
larangan agama yang diturunkan oleh Tuhan yang Maha Esa. Toleransi adalah sikap menghormati
pendirian atau keyakinan orang lain yang bertindak sesuai dengan ajaran agama, adat istiadat, suku,
budayanya. Di Indonesia agama yang resmi diakui saat ini ialah Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha
dan Konghucu. Semua agama itu mengajarkan kepada umatnya tentang toleransi, kerukunan umat
manusia, saling kasih-mengasihi, kerja sama, dan hal-hal baik lainnya. Agama sebagai pondasi atau
sebuah dasar pijakan bagi siapapun manusia karena tanpa agama, maka manusia hidupnya tidak punya
arah yang jelas untuk membawa kemana orientasi hidupnya.

B. Definisi Agama (Religius)


Agama berasal dari bahasa Sansekerta (bahasa India Kuno), yang berarti a= tidak, dan gama=
kacau. Jadi yang dimaksud dengan agama adalah peraturan- peraturan yang dipergunakan untuk
mengatur manusia agar hidupnya di dunia ini tidak kacau. Agama dalam kehidupan individu berfungsi
sebagai suatu sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut
menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang
dianutnya. Sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang khusus dalam kehidupan individu serta
dipertahankan sebagai bentuk ciri khas (Arifin, 2008). Berdasarkan pengertian tersebut agama adalah
suatu petunjuk atau pedoman yang memuat norma-norma yang mengatur individu dalam bersikap dan
bertingkah laku sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

C. Fungsi Agama dalam Kehidupan Individu


Agama dalam kehidupan individu juga berfungsi (Ramayulis, 2002), sebagai :
1. Sumber Nilai Dalam Menjaga Kesusilaan. Di dalam ajaran agama terdapat nilai- nilai bagi
kehidupan manusia. Nilai-nilai inilah yang dijadikan sebagai acuan dan sekaligus sebagai petunjuk
bagi manusia. Sebagai petunjuk agama menjadi kerangka acuan dalam berpikir, bersikap, dan
berperilaku agar sejalan dengan keyakinan yang dianutnya. Sistem nilai yang berdasarkan agama
dapat memberi pedoman bagi individu dan masyarakat. Sistem nilai tersebut dalam bentuk
keabsahan dan pembenaran dalam kehidupan individu dan masyarakat.
2. Agama Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Frustasi. Menurut pengamatan psikolog bahwa
keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingkah laku keagamaan. Orang yang mengalami frustasi
tidak jarang bertingkah laku religius atau keagamaan, untuk mengatasi frustasinya. Karena
seseorang gagal mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan kebutuhannya, maka ia mengarahkan
pemenuhannya kepada Tuhan. Untuk itu ia melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui ibadah,
karena hal tersebut yang dapat melahirkan tingkah laku keagamaan.
3. Agama Sebagai Sarana Untuk Memuaskan Keingintahuan. Agama mampu memberikan
jawaban atas kesukaran intelektual kognitif, sejauh kesukaran itu diresapi oleh keinginan
eksistensial dan psikologis, yaitu oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi dalam
kehidupan, agar dapat menempatkan diri secara berarti dan bermakna ditengah-tengah alam
semesta ini.

D. Fungsi Agama dalam Kehidupan Masyarakat


Fungsi agama dalam masyarakat (Thouless, 1992), antara lain:
1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi
menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan
benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat.
Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat.
3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau
berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh.
Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
4. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat
beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
5. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia,
bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak
bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Allah,
itu adalah ibadah.
6. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-
masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan.
Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki
sistem kehidupan yang ada.
7. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka
persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar “Civil Society” (kehidupan masyarakat)
yang memukau.
8. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau
kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi
agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

E. Contoh Perintah yang harus dijalankan dalam Agama


1. Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan, berdoa sebelum makan, sebelum tidur,
sebelum perjalanan, sebelum belajar, sebelum memasuki tempat ibadah, dll.
2. Tidak mencuri barang atau sesuatu yang bukan milik kita.
3. Tidak menghina maupun mencela orang lain.
4. Tidak melukai atau membunuh orang lain.
5. Bersikap jujur
6. Membaca kitab suci agama masing-masing dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.
7. Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.
8. Mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing.

F. Contoh Larangan yang Harus dijauhi dalam Agama


Berikut ini terdapat larangan yang umum dimiliki oleh semua agama, antara lain:
1. Mencuri. Semua agama di dunia ini melarang pencurian, yang artinya mengambil sesuatu milik
orang lain tanpa ijin pemiliknya secara sah. Bahkan, aturan mencuri ini dimasukkan ke dalam
norma hukum, agar sanksi yang diberikan langsung. Beberapa kegiatan yang termasuk pencurian
adalah ; merampok, mencuri barang, korupsi harta dan waktu, penyelewengan jabatan, dan lain-
lain. Beberapa agama punya sanksi sendiri terhadap pencuri, misalnya dalam agama Islam pencuri
dipotong tangannya agar ada efek jera pada pelaku, namun biasanya aturan sanksi yang diikuti
adalah sanksi berdasarkan norma hukum.
2. Berzina. Berzina adalah melakukan hubungan intim dengan orang yang bukan pasangannya secara
hukum negara dan agama. Berzina dilarang oleh semua agama, karena perbuatan ini memberikan
banyak dampak negatif. Dampak negatifnya, antara lain: Menyebarnya penyakit yang dapat
menular karena hubungan seksual dengan berganti pasangan. Tidak diketahuinya lagi asal usul
pasti seorang anak dari garis ayah, menurunnya. moralitas suatu masyarakat, dan lain-lain.
3. Tidak Melaksanakan Ibadah wajib. Ibadah wajib yang dimaksud adalah sholat dalam agama
Islam atau sembahyang dalam agama lain menyebutnya. Sholat dan sembahyang diyakini sebagai
sarana berhubungan dengan tuhan Yang Maha Esa, merupakan wujud rasa syukur, dan doa dengan
segala kondisi yang ada. Orang yang tidak melaksanakan sholat dan sembahyang dianggap telah
melakukan dosa, meskipun tidak ada sanksi tegas yang langsung diterima pelanggar. Masyarakat
menganggap sholat dan sembahyang merupakan hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan.
4. Konsumsi Minuman Keras atau Alkohol. Minuman yang mengandung alkohol mengandung
banyak bahaya dari zat-zat beracun yang dikandungnya. Bahaya tersebut terutama menyerang dan
merusak otak para pengguna atau orang yang mengkonsumsi alkohol secara rutin dan terus
menerus.
5. Melakukan Perjudian. Seperti halnya minuman alkohol dan berzina, melakukan perjudian juga
dilarang oleh semua anggota. Karena pada dasarnya lebih banyak manusia / individu yang
mengalami kerugian ketika melakukannya. Dan menggantungkan nasib pada hal yang belum pasti
juga merupakan hal yang dilarang dalam agama.)
6. Tidak Menghormati Orangtua. Setiap agama memerintahkan umatnya untuk menghormati orang
yang lebih tua, terutama orangtua yang telah melahirkan kita. Meskipun tidak ada sanksi hukum
secara jelas, tidak mematuhi orangtua umumnya akan menghasilkan penyesalan yang dalam dan
tidak habis-habis kepada si pelaku.
7. Memfitnah. Memfitnah artinya menyebarkan keburukan orang lain yang tidak benar adanya.
Biasanya dilakukan karena seseorang merasa iri dan dengki
terhadap keberhasilan seseorang. Dalam semua agama, hal ini juga termasuk kategori perbuatan
yang dilarang, karena memfitnah dapat menghancurkan nama baik seseorang dan merusak
hubungan sosial yang terjadi dalam mayarakat. Di beberapa negara, memfitnah diikat pula dalam
norma hukum dengan hukuman fisik berupa pidana kurungan atau denda. Di Indonesia, seseorang
yang memfitnah orang lain akan mendapat sanksi berkaitan dengan pasal pencemaran nama baik.
8. Membunuh. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang berhak terhadap nyawa seseorang selain
Tuhan. Maka tindakan mengambil nyawa seseorang atau membunuh termasuk pelanggaran norma
agama. Semua agama menyetujui hal ini. Dalam norma-norma hukum, membunuh mempunyai
undang-undang yang jelas dan sanksi fisik denda sebagai hukuman pelanggaran.
9. Berbuat Jahat Terhadap sesama Manusia. Ada banyak aktegori berbuat jahat. dari mulai secara
fisik, verbal, maupun psikologis yang membuat orang lain merasa tidak nyaman. Misalnya,
pemukulan, menyakiti hati orang lain dengan perkataan, menekan orang lain secara psikologis atau
mengancam, dan lain-lain. Meskipun tidak semua tindakan jahat diatur dalam norma hukum,
namun secara norma agama tindakan ini merupakan tindakan yang menghasilkan dosa.

G. Manfaat Menjalankan Perintah Agama


Dapat disaksikan dan bahkan dilihat dalam pengalaman kehidupan nyata bahwa, betapa besar
perbedaan antara orang beriman yang hidup menjalankan agamanya, dengan orang yang tidak beragama
atau acuh tak acuh kepada agamanya. Pada rawud wajah orang yang hidup dengan berpegang teguh
dengan keyakinan agamanya terlihat ketentraman pada batinnya, sikapnya selalu tenang. Mereka tidak
merasa gelisah atau cemas, kelakuan dan perbuatannya tidak ada yang akan menyengsarakan atau
menyusahkan orang lain.
Lain halnya dengan orang yang hidupnya terlepas dari ikatan agama. Mereka biasanya mudah
terganggu oleh kegoncangan dan suasana galau yang senantiasa menghiasi pikiran dan perasaanya.
Perhatiannya hanya tertuju kepada diri dan golongannya; tingkah laku dan sopan santun dalam hidup
biasanya diukur atau dikendalikan oleh kesenangan-kesenangan lahiriah yang mengacu kepada
pemenuhan dan kepuasan hawa nafsu belaka. Dalam keadaan senang, dimana segala sesuatu berjalan
lancar dan menguntungkannya, seorang yang tidak beragama akan terlihat gembira, senang dan bahkan
mungkin lupa daratan. Tetapi apabila ada bahaya yang mengancam, kehidupan susah, banyak problema
yang harus dihadapinya, maka kepanikan dan kebingungan akan menguasai jiwanya, bahkan akan
memuncak sampai kepada terganggunya kesehatan jiwanya, bahkan lebih jauh mungkin ia akan bunuh
diri atau membunuh orang lain (Arifin, 2008).

Daftar Pustaka
Arifin, B. S. (2008). Psikologi Agama. Bandung: CV. Pusaka Setia. Thouless, R.
H. (1992). Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali. Ramayulis. (2002).
Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Petunjuk:
1. Bacalah dan diskusikanlah ilustrasi berjudul pandangan dibawah ini
2. Setelah selesai, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan
kelompokmu
3. Setelah selesai berdiskusi, tilislah hasil diskusinya di kertas karton yang disediakan

ILUSTRASI
PANDANGAN
Sebuah pengendara mobil mewah dalam perjalanan dia memandang helikopter yang
ada di seitarnya, kemudian dia berpikir, “Pasti enak mengendarai itu”.
Kemudian, ada seorang pengendara mobil yang modelnya sederhana, memandang pengendara yang
mobilnya mewah tadi, dia berpikir “Pasti enak punya mobil mewah”.
Kemudian pengendara mobil sederhana ini lewat didepan pengendara bermotor, dan pengendara bermotor
berpandangan, “Enak yah punya mobil kalau hujan tidak kehujanan, kalau panas tidak kepanasan”.
Selanjutnya pengendara motor ini melewati seorang pejalan kaki, pejalan kaki ini pun memandang
pengendara bermotor seraya berbicara “Andaikata saya punya motor pasti enak, cepat sampai di tujuan”.
Seterusnya pejalan kaki ini berpapasan dengan orang yang berada di kursi roda, saling pandang kemudian
orang yang berkursi roda itu berkata “Enak yah punya kaki yang bisa berjalan tidak perlu kemana-mana pake
kursi roda”. Pejalan kaki tadi sentak malu atas apa yang telah ia sebutkan sebelumnya. Dia lalu berujar
“Maafkan saya, saya tidak menjaga ucapan saya”. Lalu sepanjang jalan dia berpikir “Terima Kasih Ya Allah
telah mengingatkan pentingnya bersyukur padaku”.

IDENTIFIKASI
Setelah membaca ilustrasi berjudul pandangan, apa yang kamu pikirkan tentang
1. Pengendara mobil mewah 3. Pengendara motor
2. Pengendara mobil sederhana 4. Pejalan kaki

ANALISIS
1. Jika kamu menjadi pengguna kursi roda apa yang kamu pikirkan tentang:
a. Pengendara mobil mewah c. Pengendara Motor
b. Pengendara mobil sederhana d. Pejalan kaki
2. Jika kamu menjadi pengguna kursi roda apa yang kamu rasakan ketika kamu berpapasan dengan pejalan
kaki yang berbicara “Andaikata saya punya motor pasti enak, cepat sampai di tujuan”?

GENERALISASI
1. Apa kaitan cerita tersebut dengan materi yang telah kita bahas? Jelaskan!
2. Hikmah apa yang bisa kamu ambil dalam cerita tersebut?
3. Bagaimana kamu mempraktikan hikmah tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa definisi agama?
a. Suatu petunjuk atau pedoman yang memuat norma-norma yang mengatur individu dalam
bersikap dan bertingkah laku
b. Suatu ketentuan hidup yang bersumber dari pergaulan masyarakat
c. Suatu ketentuan hidup yang dibuat oleh pejabat berwenang
d. Suatu peraturan hidup yang berasal dari manusia
2. Berikut contoh perintah yang harus dijalankan dalam agama?
a. Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan
b. Mencuri
c. Berzina
d. Membunuh
3. Berikut contoh perilaku yang harus dihindari sesuai dengan larangan agama?
a. Mencuri dan memfitnah c. Jujur
b. Bermanfaat untuk orang lain d. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Apa manfaat yang dirasakan apabila kita menjalankan perintah agama?
a. Merasa gelisah c. Menyusahkan orang lain
b. Merasakan Ketentraman batin d. Merasa Cemas

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan
berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Menjalankan
1. Perintah Agama itu Mulia

Setelah menerima materi layanan BK tentang Menjalankan Perintah


Agama itu Mulia, timbul kesadaran saya untuk selalu menjalankan
2. perintah yang sesuai dengan kaidah agama dan menjauhi larangannya

Materi layanan BK tentang Menjalankan Perintah Agama itu Mulia,


3. menyadarkan saya akan pentingnya melaksanakan fungsi agama bagi
kehidupan

Materi layanan BK tentang Menjalankan Perintah Agama itu Mulia,


menyadarkan saya bahwa menjalankan perintah yang sesuai dengan
4. kaidah agama menimbulkan manfaat positif bagi saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang
- Ice Breaking “Notifikasi”
: Pribadi dan Sosial
Fungsi : Pemahaman dan (Terlampir)
Pengembangan - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Topik : Nomopobia Is Dangerous serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
2. Tahap Inti : 30 Menit
C. Materi, Metode Media - Guru BK memberikan
materi PPT dan Video yang telah
Materi : Bahaya Nomophobia
disiapkan
(Terlampir) - Guru BK mengajak peserta didik untuk
Metode : Ceramah dan Diskusi Media berdiskusi mengenai topik.
: PPT, Video dan Speaker - Guru BK menjelaskan hubungan ice
breaking dengan materi.
D. Alokasi Waktu - Guru BK memberikan lembar kerja dan
1 x 45 Menit menjelaskan langkah- langkah
pengerjaannya.
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK menyebutkan item-item tes
Umum : mengambil keputusan dan pemecahan nomophobia dan meminta peserta didik
masalah atas dasar informasi/data secara obyektif menulis skor dari tiap pernyataan tes
- Guru BK menjelaskan mengenai
tingkatan nomophobia
Khusus :
berdasarkan skor tes
1. Peserta didik mencirikan orang yang memiliki
- Guru BK mengajak peserta didik
Nomophobia berdiskusi mengenai hasil lembar kerja
2. Peserta didik menjelaskan dampak dan mengevaluasinya.
Nomophobia
3. Peserta didik mengukur tingkat 3. Tahap Penutup : 7 Menit
Nomophobia yang dimiliki - Guru BK menyimpulkan dan memberikan
apresiasi kepada kelas.
- Membagikan lembar evaluasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. Ice Breaking

Ice Breaking
“Notifikasi”
Tujuan :
Peserta didik dapat melatih ketidak ketergantungan menggunakan gawai

Langkah-langkah Kegiatan :
1. Berikanlah penjelasan singkat mengenai topik Nomophobia, kemudian berikan alasan
mengenai ice breaking ini untuk melatih ketidak tergantungan menggunakan gawai.
2. Pada Tahap ini peserta didik diminta secara sukarela untuk mengumpulkan semua gawai yang
dimiliki ke depan meja Guru/meja paling depan.
3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap gawai peserta didik sudah dilabeli nama pemiliknya.
4. Biarkan semua gawai hidup dan tidak dimatikan.
5. Biarkan gawai tersebut hingga jam pelajaran selesai.
6. Jika ada gawai yang berbunyi maka si pemilik akan mendapatkan hukuman. Hukuman bisa
bervariasi, bisa dikaitkan dengan materi atau diminta untuk menjawab pertanyaan seputar
materi.
7. Jika selesai, bagikan gawai secara berurutan. Pastikan semua gawai kembali kepemiliknya.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

Oleh Aviv Fathoni, S.Pd

“Lebih khawatir lupa bawa uang dibandingkan membawa dompet” kadang pernyataan ini sering
kita dengar di era globalisasi ini. Tidak heran begitu banyak peserta didik kini lebih aktif dengan
smartphone yang mereka miliki dibandingkan hidup di dunia nyata karna di era ini kegunaan
smartphone tidak lagi hanya sebatas media komunikasi, namun juga bisa menjadi media transaksi,
media sosial, hiburan dan banyak fungsi lainnya. Kemajuan teknologi ini tentu bermanfaat namun
kita juga harus bijak dalam menggunakan teknologi ini, tidak sedikit dari kita memiliki
ketergantungan smartphone atau yang bisa disebut dengan Nomophobia “No Mobile Phone
Phobia”. Survey yang dilakukan Gurbuz, I. B., & Ozkan, G. pada tahun 2020 kepada 400 pemuda
di turki ditemukan bahwa 8,5% dari pemuda itu sangat nomofobik, 71,5% sedang dan 20,0% adalah
nomofobik ringan. Sehingga penting bagi kita khususnya peserta didik untuk mengetahui mengenai
Nomophobia baik definisi, dampak dan lain sebagainya.
A. Definisi
Nomophobia atau biasa dikenal dengan singkatan “No Mobile Phone Phobia” atau penyakit
tidak bisa jauh-jauh dari mobile phone merupakan suatu penyakit ketergantungan yang dialami
seorang individu terhadap mobile phone, sehingga bisa mendatangkan kekhawatiran yang
berlebihan jika mobile phone nya tidak ada di dekatnya. Orang yang didiagnosis menderita
Nomophobia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan mobile phone nya dibandingkan
berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya (Kendler dalam Davidson, dkk., 2006: 185).
Mereka yang menderita Nomophobia ditandai dengan perilaku kecemasan yang berlebihan
seperti, tidak mampu menon-aktifkan ponselnya untuk beberapa waktu, rasa khawatir yang
berlebihan jika kehabisan daya baterai, terus-menerus memeriksa pesan, panggilan, email baru
dan jejaring sosial. Bahkan penderita Nomophobia dapat membawa ponselnya hingga ke kamar
mandi karena terlalu cemas.

B. Ciri-ciri dan karakteristik orang mengidap nomophobia


Bragazzi, N. L., & Del Puente, G. (2014) menuliskan mengenai ciri-ciri dan
karakteristik orang mengidap nomophobia sebagai berikut:
1. Menghabiskan banyak waktu menggunakan ponsel, memiliki satu atau lebih perangkat, dan
selalu membawa pengisi daya sendiri;
2. Merasa cemas dan gelisah ketika kehilangan handset, ponsel tidak tersedia di dekat anda
atau tidak dapat menggunakannya karena kurangnya jangkauan jaringan, baterai dan /
atau kurangnya kuota, dan mencoba
untuk menghindari sebanyak mungkin tempat dan situasi di mana penggunaan perangkat
dilarang (seperti angkutan umum, restoran, teater, dan bandara);
3. Sering melihat layar ponsel untuk melihat apakah pesan atau panggilan telah diterima
(kebiasaan yang disebut oleh David Laramie sebagai " ringxiety " atau Phantom Ringing
Syndrome – yaitu keadaan dimana sering mengira telepon genggam Anda bergetar atau
berbunyi, padahal tak ada pesan atau panggilan masuk);
4. Selalu menghidupkan ponsel (24 jam sehari) dan tidur dengan perangkat seluler di tempat
tidur
5. Jarang berinteraksi tatap muka sosial dengan manusia dan lebih suka berkomunikasi jarak
jauh;
6. Menimbulkan hutang atau biaya yang besar karena menggunakan ponsel.

C. Dampak Nomophobia
Menggunakan gawai atau smartphone memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan kita
lebih cepat dan banyak manfaat lain namun di sisi lain, perangkat seluler dapat memiliki
dampak negatif, berikut diantaranya :
1. Remaja menggunakan media sosial didalam gadget mereka, sehingga menimbulkan lebih
banyak waktu yang digunakan untuk bermain gadget. Hal ini biasanya digunakan remaja
untuk berkomunikasi dimedia sosial dibandingkan dengan belajar (Harfiyanto, dkk, 2015).
2. Aplikasi yang ada didalam gadget membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Seringkali remaja mengabaikan orang disekitarnya bahkan tidak menganggap orang yang
mengajaknya mengobrol (Harfiyanto, dkk, 2015).
3. Remaja menjadi kecanduan dalam bermain gadget. Awalnya remaja menggunakan gadget
hanya untuk bermain game. Akan tetapi remaja lama-kelamaan menemukan kesenangan
dengan gadget sehingga hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan (Winoto, 2013).
4. Gadget memudahkan remaja mengakses berbagai situs yang tidak selayaknya diakses.
Berbagai hal yang marak diakses remaja adalah bermacam bentuk pornografi dan video
kekerasan (Winoto, 2013).
5. Media sosial yang ada didalam gadget sering menimbulkan berbagai kasus. Dimana kasus
tersebut seperti penculikan, pemerkosaan. Hal ini biasanya diawali dengan perkenalan di
media sosial (Winoto, 2013).
6. Remaja seringkali tidak dapat mengontrol kata-katanya. Mereka menggunakan kata-kata
kasar, mengejek, serta seringkali remaja
mencemooh dengan sesama teman sebaya di media sosial yang ada didalam gadget
(Winoto, 2013).
7. Bagi remaja gadget tidak menguntungkan. Hal ini dalam upaya untuk membangun
kemampuan dan keterampilan sosialnya (Sumantri, 2012).
8. Gadget membuat remaja menjadi malas bergerak dan beraktifitas. Biasanya remaja dalam
keseharian penuh untuk bermain gadget (Ameliola dan Nugraha, 2013).

D. Video Nomophobia
Video dapat diunduh di : https://www.youtube.com/watch?
v=3wUHhj_KfG0

Daftar Pustaka
Bragazzi, N. L., & Del Puente, G. (2014). A proposal for including nomophobia in the new DSM-V.
Psychology research and behavior management, 7, 155.
Dasiroh, U., Miswatun, S., Ilahi, Y. F., & Nurjannah, N. (2017). FENOMENA
NOMOPHOBIA DI KALANGAN MAHASISWA. MEDIUM, 6(1), 1-10.
Gurbuz, I. B., & Ozkan, G. (2020). What is Your Level of Nomophobia? An Investigation of
Prevalence and Level of Nomophobia Among Young People in Turkey. Community Mental
Health Journal, 1-9.
Latief, R. DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN FENOMENA NOMOPHOBIA.
Sodik, M. A. dampak kecanduan gadget di kalangan anak sekolah.
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
Nama :.................................................................................................................

Kelas :.................................................................................................................

Tanggal :.................................................................................................................

Apakah Anda seorang pecandu smartphone? Beri setiap jawaban pertanyaan pada skala 1
(benar-benar tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju) dan jumlahkan untuk mengetahui total
skornya. Harus jujur!.

No Skor No Skor

1 11

2 12

3 13

4 14

5 15

6 16

7 17

8 18

9 19

10 20

Total Skor
Guru BK Bisa menyebutkan item pernyataan ini :
1. Saya merasa tidak nyaman jika tidak dapat mengakses informasi melalui smartphone.
2. Saya akan kesal jika saya tidak dapat melihat informasi lewat smartphone ketika ingin
melakukannya.
3. Saya akan merasa gugup karena tidak bisa mendapatkan berita kejadian atau cuaca dan lainnya.
4. Saya kesal jika tidak dapat menggunakan smartphone ketika ingin
menggunakannya.
5. Kehabisan baterai sangat menakutkan bagi saya.
6. Saya akan panik jika kehabisan data paket bulanan.
7. Jika tidak ada sinyal atau koneksi Wifi maka saya akan mencarinya atau menemukan koneksi
wifi.
8. Saya takut terdampar di suatu tempat jika tidak bisa menggunakan smartphone.
9. Jika saya tidak bisa mengecek smartphone saya selama beberapa waktu saya akan merasa terus
ingin memeriksanya.
Jika saya tidak bersama dengan handphone saya…..
10. Saya akan cemas karena tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga atau teman.
11. Saya akan kuatir karena keluarga dan teman saya akan menghubungi saya.
12. Saya akan merasa gugup karena tidak bisa menerima pesan dan panggilan.
13. Saya akan cemas karena tidak bisa berhubungan dengan keluarga atau teman.
14. Saya akan gugup karena tidak dapat mengetahui apakah seseorang telah mencoba menghubungi
saya.
15. Saya akan merasa cemas karena koneksi saya untuk keluarga dan teman menjadi terganggu
16. Saya akan gugup karena tidak bisa online.
17. Saya tidak nyaman karena saya tidak bisa up to date dengan media sosial dan jaringan online.
18. Saya akan merasa canggung karena tidak bisa mengecek notifikasi untuk pembaharuan dari
koneksi dan jaringan online
19. Saya akan merasa cemas karena tidak bisa memeriksa pesan email.
20. Saya akan merasa aneh karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Bagaimana Skor Anda:


Nilai 20: Not at all Nomophobia. Anda tidak ada masalah dengan smartphone Anda, meskipun terpisah darinya.
Nilai 21-60: Mild Nomophobia. Anda sedikit gelisah ketika lupa membawa ponsel selama sehari, atau terjebak
disuatu tempat tanpa koneksi wifi, tapi kecemasan Anda tidak terlalu besar.
61-100: Moderate Nomophobia. Anda cukup dekat dengan perangkat yang dimiliki, Anda sering memeriksa
pembaharuan saat Anda berjalan atau berbicara dengan teman dan Anda sering merasa cemas ketika terpidah
dari smartphone. Ini saatnya untuk sejenak menjauhkan diri dari ponsel.
101-140: Severe Nomophobia. Anda tidak bisa lepas dari ponsel selama 60 detik untuk memeriksa ponsel. Hal
itu yang pertama Anda lakukan di pagi hari, dan yang terakhir di malam hari. Kegiatan tersebut mendominasi
sebagian besar aktivitas sehari-hari Anda. Saatnya untuk serius mengurangi ketergantungan Anda dari ponsel.
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Nomophobia merupakan kepanjangan dari?
a. No Mobile Legend Phobia c. No Mobile Phone Phobia
b. No Mood Phone Phobia d. No Media Social Phone Phobia

2. Salah satu ciri Nomophobia adalah menghidupkan Ponsel selama ?


a. 2 jam sehari c. 8 Jam sehari
b. 24 jam sehari d. 16 Jam sehari

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya Nomophobia dengan sulit berinteraksi tatap muka?
a. Ya b. Tidak

4. Orang yang memiliki Nomophobia tidak akan tahan jika lupa membawa?
a. Pakaian ganti c. Dompet
b. Ponsel d. Mobil

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Nomophobia

Setelah menerima materi layanan BK tentang Nomophobia timbul


2. kesadaran saya untuk selalu berhati- hati dalam menggunakan ponsel

Setelah menerima materi layanan BK tentang Nomophobia saya


menyadari bahwa saya pernah/sering cemas saat tidak membawa atau
3.
tidak bisa menggunakan ponsel

Materi layanan BK tentang Nomophobia , menyadarkan saya akan


4. pentingnya memiliki batassan dalam menggunakan ponsel
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Over Thinking dalam 2. Tahap Inti : 35 Menit
Menghadapi Masalah - Guru BK/Konselor menayangkan
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 sebuah video cara mengatasi over
thinking.
C. Materi, Metode Media - Guru BK/Konselor meminta peserta
Materi : Over Thinking dalam didik untuk
Menghadapi Masalah Brainstorming/curah pendapat mengenai
(Terlampir) video tersebut.
Metode : Ceramah, Brainstorming - Menayangkan PPT materi mengenai
dan Expressive Writing Over Thinking dalam Menghadapi
Media : PPT, Laptop dan LCD Masalah.
- Mengajak peserta didik untuk
Video : shorturl.at/djoJ1
Brainstorming/ curah pendapat
mengenai Over Thinking dalam
D. Alokasi Waktu Menghadapi Masalah seperti ciri- ciri
1 x 45 Menit dan dampak Over Thinking.
- Guru BK/Konselor meminta peserta
E. Tujuan Kegiatan didik untuk expressive writing atau
Umum : mempelajari sikap Over Thinking menuliskan bagian- bagian terburuk atau
sehingga dapat menghadapi masalah yang tersulit dalam hidupnya atau masalah-
dialaminya masalah yang ada dipikiran.

Khusus : 3. Tahap Penutup : 5 Menit


1. Peserta didik dapat menjelaskan arti dan - Guru BK mengajak peserta didik untuk
menyebutkan ciri-ciri Over Thinking membuat kesimpulan dan memberikan
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak penguatan atau merencanakan tindak
dari Over Thinking lanjut.
3. Peserta didik dapat mengatasi Over Thinking - Memberikan lembar evaluasi hasil.
dalam menghadapi masalah
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Over Thinking dalam Menghadapi Masalah


Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.

A. Pendahuluan
Over thinking merupakan sebuah kebiasaan dimana seseorang mikirin sesuatu terus-menerus
seolah tidak ada ujungnya. Over thinking membuat seeorang kesulitan dalam menyelesaikan masalah.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang over thinking tersebut kelihatannya malah mengganggu
penyelesaian masalah seseorang. Studi eksperimental menunjukkan bahwa orang yang over thinking
mendorong mereka untuk menilai masalahnya sebagai sesuatu yang berlebihan dan tidak terpecahkan
(Lyubomirsky et al., 1999). Over thinking merupakan suatu perilaku yang dilakukan secara berulang
kali. Pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang tertekan di alam bawah sadar. Tentu hal ini bisa
menjadi kebiasaan yang buruk, maka dari itu peserta didik harus bisa mengatasi over thinking tersebut.

B. Definisi Over Thinking


Over thinking adalah memikirkan atau menganalisa sesuatu hal yang berlebihan yang cenderung
akan menyakiti diri sendiri daripada membantu. Over thinking adalah terlalu banyak berpikir yang akan
menyebabkan kecemasan berlebihan. Over thinking terjadi disaat otak kita memikirkan sesuatu secara
terus-menerus meski karena tidak sengaja pikiran-pikiran tersebut muncul dan membuat kita
memikirkannya. Orang yang over thinking biasanya memikirkan sesuatu yang telah terjadi dan akan
terjadi. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya perasaan sakit hati, bersalah, malu, marah, sampai
cemas dengan hal yang akan datang. Hal ini terjadi karena mungkin orang tersebut terobsesi akan suatu
hal dan mengkhawatirkannya, yang pada akhirnya bisa mengganggu kualitas hidup mereka.

C. Ciri-ciri Over Thinking


Adapun ciri-ciri seseorang yang Over Thinking adalah sebagai berikut : 1) Sangat sering memunculkan
kata-kata “bagaimana jika?” atau “gimana nanti?”, 2) Memikirkan banyak hal sekaligus, 3) Merasa
cemas secara berlebihan, 4) Terlalu sering memikirkan perkataan orang, 5) Menderita gangguan tidur,
6) Sering membanding-bandingkan satu hal dengan hal yang lain, 7) Terus-menerus merasa segala
sesuatu menjadi menegangkan, 8) Terlalu mengkhawatirkan akan masa depan, 9) Sering memikirkan
masa lalu / suatu hal yang sudah terjadi

D. Penyebab Over Thinking


1. Suasana hati yang tertekan
2. Pemikiran tentang masa lalu, kemungkinan terjadi karena sebuah penyesalan yang belum bisa
seseorang proses atau belum bisa move on dari hal tersebut. Memiliki perasaan bersalah terhadap
kejadian tertentu di masa lalu.
Contoh pikiran:
a. “Kenapa ya aku ngalamin itu dulu?”
b. “Andai aku gak lakuin mungkin gak akan terjadi”
Pikiran tersebut menandakan ada sebuah masalah yang belum seseorang terima di masa lalu.
Akhirnya belum bisa move on dan kepikiran terus.
3. Pemikiran tentang masa depan, ketika otak terlalu memikirkan sesuatu yang akan terjadi nanti, hal
ini akan membuat otak terus memikirkan hal tersebut yang belum tentu akan terjadi sesuai yang
dipikirkan. Terlalu khawatir terhadap apa yang akan dialami di masa depan.
Contoh pertanyaan:
a. “Apa yang akan terjadi nanti?”
b. “Nanti bagaimana kalau ini terjadi?”

E. Dampak dari Over Thinking


Adapun dampak memiliki sikap Over Thinking yaitu :1) Gangguan makan, 2) Gangguan tidur, 3)
Gangguan kecemasan (Anxiety), 4) Memikirkan sesuatu secara berulang namun, berakhir tanpa hasil
dan terus-menerus memikirkannya (Analisis Paralysis), 5) Membuat masalah yang terjadi semakin rumit
dan tidak selesai, 6) Menguras tenaga dan pikiran, 7) Stres dan depresi

F. Cara Mengatasi Over Thinking dalam Menghadapi Masalah


Kathryn (2019) mengemukakan bahwa cara mengatasi over thinking sebagai berikut:
1) Salurkan emosi-emosi dan pikiran-pikiran ke dalam sebuah media (contoh: menuliskannya), 2)
Evaluasi apa yang sebenarnya terjadi, 3) Cerita ke orang yang dipercaya, 4) Mindfull (fokus pada
kegiatan yang dilaksanakan saat ini), 5) Menerima keadaan di dalam setiap kejadian, 6) Berdamai
dengan masa lalu dan masa depan,
7) Meditasi

Daftar Pustaka
Bergland, Christopher (2017). New Research Explains Why Overthinking Can Hinder Creativity.
Retrieved 16 January
from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-athletes-
way/201706/new-research-explains-why-overthinking-can-hinder-creativity
Gordon, Kathryn (2019). 9 Strategies for Overcoming Overthinking. Retrieved 16 January from
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/out-the-ivory-tower/201905/9- strategies-
overcoming-overthinking
Morin, Amy (2017). Science Says This is What Happens to You When You Overthink Everything.

LAMPIRAN 2. Expressive Writing

Petunjuk:
1. Tuliskan nama lengkapmu
2. List-lah masalah-masalah apa saja yang kamu pikirkan dan pemikiran-pemikiran apa yang selalu lalu-
lalang dipikiranmu ketika kamu sedang over thinking!
3. Kamu boleh mengekspresikan permasalahanmu tersebut dalam bentuk tulisan bebas dan senyamanmu
saja!
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Terlalu banyak berpikir yang akan menyebabkan kecemasan berlebihan,
merupakan definisi?
a. Berpikir kreatif c. Positive thinking
b. Critical thinking d. Over thinking

2. Dibawah ini mana yang termasuk ciri-ciri over thinking?


a. Berdamai dengan masa lalu c. Menerima keadaan diri
b. Fokus pada masa kini d. Terlalu mengkhawatirkan masa depan

3. Dampak dari over thinking adalah?


a. Membuat otak menjadi fresh
b. Membuat pikiran menjadi tenang
c. Membuat masalah yang terjadi semakin rumit dan tidak selesai
d. Menyelesaikan masalah

4. Bagaimana cara mengatasi over thinking?


a. Salurkan emosi dan pikiran ke dalam sebuah media dengan menuliskannya
b. Tidak mempedulikan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri
c. Menekan emosi negatif
d. Memikirkan permasalahan yang terjadi secara terus-menerus

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. Over Thinking dalam Menghadapi Masalah

Setelah menerima materi layanan BK tentang Over Thinking dalam


Menghadapi Masalah, timbul kesadaran saya untuk menghindari Over
2. Thinking dalam Menghadapi Masalah karena terdapat dampak
buruknya

Materi layanan BK tentang Over Thinking dalam Menghadapi Masalah,


menyadarkan saya akan pentingnya mengatasi over thinking untuk
3.
dapat menyelesaikan masalah dengan baik

Materi layanan BK tentang Over Thinking dalam Menghadapi Masalah,


menyadarkan saya untuk melakukan cara-cara untuk mengatasi over
4. thinking dalam menghadapi masalah
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan
berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sosial dan pribadi Fungsi :
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Informasi
Topik : Pantang Menyerah 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 11 - Meminta peserta didik untuk
membentuk kelompok besar yang terdiri
C. Materi, Metode Media dari kelompok perempuan dan
Materi : Pantang Menyerah kelompok laki- laki
(Terlampir) - Menjelaskan kepada peserta didik
Metode : games dan ceramah peraturan bermainnya
Media : LCD, PPT, Laptop - Peserta didik melakukan percobaan
permainan
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Guru BK meminta salah satu siswa untuk
E. Tujuan Kegiatan mengomentari apa maksud dari games
Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks yang dimainkan oleh peserta didik
kehidupan sosial - Membagikan lembar evaluasi
- Guru BK menutup pelajaran dengan
Khusus : berdoa bersama
1. Peserta didik menyadari diri untuk tidak cepat
menyerah
2. Peserta didik dapat percaya diri
dengan dirinya

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan
berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sosial dan pribadi Fungsi :
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Informasi
Topik : pantang menyerah
Sasaran : Kelas 11 2. Tahap Inti : 35 Menit
- Menanyakan maksud dari permainan
C. Materi, Metode Media yang telah dilakukan
Materi : Pantang Menyerah - Menjelaskan materi pantang menyerah
(Terlampir) - Meminta siswa menuliskan kalimat
yang membuat peserta didik tidak
Metode : Games, ceramah dan
mudah menyerah
penugasan
Media : LCD, PPT, Laptop
3. TahapPenutup : 5 Menit
- Guru BK meminta salah satu siswa untuk
D. Alokasi Waktu
mengomentari apa maksud dari games
1 x 45 Menit
yang dimainkan oleh peserta didik
- Membagikan lembar evaluasi
E. Tujuan Kegiatan
- Guru BK menutup pelajaran dengan
Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial berdoa bersama

Khusus :
1. Peserta didik menyadari diri untuk tidak cepat
menyerah
2. Peserta didik dapat percaya diri
dengan dirinya

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Menurut esensinya menjadi tangguh adalah mampu beradaptasi dan bangkit kembali ketika kita berada
di titik terbawah hidup kita.
Tantangan terbesar dalam menjadi tangguh yaitu terkadang ada saat dimana kita merasa bahwa kita sudah
lelah dengan semua masalah dikarenakan apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan ekspektasi dan ada
orang lain yang dengan mudahnya mendapatkan apa yang kita inginkan dengan usaha yang kurang dari kita.
Setelah mengetahui arti dari tangguh mari kita sekarang beralih membahas tentang beberapa tipe dari
tangguh. Sebenarnya tipe dari berperilaku tangguh atau pantang menyerah itu ada 3 yaitu :
 Pertama tipe perilaku tangguh yang tertanam dalam diri kita saat masih kecil (anak – anak) yang
merupakan sifat alamiah yang kita bawa dikarenakan kita belum mengenal artinya sebuah kegagalan.
 Kedua yaitu tipe perilaku tangguh akibat dari adaptasi. Maksud dari kalimat tersebut yaitu apabila
kita ada masalah pasti kita akan mencari cara untuk mengatasinya agar tidak stress. Hal ini merupakan
suatu hal alamiah yang dilakukan setiap individu untuk menjaga keseimbangan psikis.
 Ketiga atau yang terakhir yaitu tipe perilaku tangguh yang didapatkan dari pelajaran hidup. Dalam
hal ini kita sudah banyak mempunyai pengalaman dalam menghadapi suatu masalah sehingga membuat
kita tahu hal terbaik apa yang harus kita lakukan jika masalah serupa mucul kembali.

Untuk selanjutnya yaitu apa saja ciri – ciri orang yang tangguh dalam hidup. Disini saya akan memberikan
beberapa contoh cirikhas yang hanya dimiliki orang tangguh. Saya akan memberikan empat cirikhas yang
dimiliki orang tangguh, yaitu:
 Pertama adalah selalu optimis. Dalam menghadapi masalah orang tangguh akan
berpikir masalah tersebut sebagai suatu tantangan yang akan mengembangkan potensi diri sehingga
mereka lebih bersemangat dan selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik.
 Kedua yaitu memiliki pedoman hidup. Pedoman hidup disini seperti suatu aturan yang dipegang teguh
dalam menghadapi suatu masalah apapun agar tidak berperilaku menyimpang ketika menghadapi
masalah yang diluar kemampuannya.
 Ketiga yaitu mempunyai suatu keyakinan. Orang yang tangguh pasti memiliki keyakinan bahwa dia
bisa dalam suatu hal yang mengakibatkan dia menjadi seorang yang optimis.
 Keempat yaitu berani melawan rasa takut. Dalam suatu masalah terkadang kita dihadapkan pada
suatu keputusan yang memiliki dampak yang besar. Apabila seseorang selalu berada di zona nyamannya
sudah pasti orang tersebut memilih keputusan yang itu – itu saja. Disini dalam konteks melawan rasa
takut yaitu kita mencoba untuk keluar dari zona nyaman kita dan mencoba mengambil keputusan
yang nantinya akan menjadi suatu titik mulai hidup kita dengan menganggap keputusan tersebut
sebagai suatu tantangan yang harus ditaklukan.

Setelah itu kita akan membahas pentingnya perilaku tangguh dalam hidup setiap individu. Dengan
menerapkan perilaku tangguh dalam menghadapi masalah kita akan lebih mengembangkan mekanisme
perlindungan diri kita terhadap suatu hasil yang jauh dari harapan kita, menjadi lebih tenang dalam
menghadapi masalah, dan juga membantu kita dalam mencegah penyakit psikis yang diakibatkan oleh
stress dan lain sebagainya.
Beberapa manfaat dari perilaku ulet yaitu; pertama meningkatkan pembelajaran kita dan nilai akademik.,
kedua menurunkan persentase kematian akibat bunuh diri yang dikarenakan stress dan lebih menyehatkan
pikiran seseorang, ketiga dan yang terakhir lebih membuat hidup seseorang damai.

Sebenarnya faktor utama apa yang menyebabkan orang mudah menyerah?


Menurut saya setiap orang pasti sudah mengetahui apa itu arti dari tangguh dan ulet tanpa harus saya
jelaskan seperti materi di atas. Namun dalam praktiknya banyak orang yang hanya tahu tapi tidak mau untuk
mencoba atau mencoba tetapi berhenti ditengah jalan dikarenakan tidak sanggup lagi.
Sebanarnya terdapat dua faktor yang yang menyebabkan orang mudah menyerah, yaitu:
 Penguasaan diri. Maksud dari penguasaan diri tersebut yaitu bahwa kita mengenal diri kita dengan
baik dan memiliki kuasa sepenuhnya terhadap diri kita. Penguasaan diri memiliki arti yang berbeda
dengan optimis, mengapa berbeda ? karena ketika kita menguasai diri kita dengan baik kita akan kuat
dan tabah jika mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan, jika di optimis kita bekerja dengan
sungguh sungguh untuk mencapai target kita tanpa memikirkan kegagalan pekerjaanya yang
mengakibatkan kita kurang bersiap dalam menghadapi skenario terburuk dari keputusan kita.
 Dukungan dari orang di sekitar kita. Sebenarnya banyak orang yang menyerah karena faktor
kurangnya dukungan dari orang sekitar semisal keluarga atau sahabat. Salah satu contoh yang sering
terjadi yaitu orang tua yang tidak mendukung pilihan program studi sang anak dikarenakan merasa tidak
ada perkembangan berarti pada sang anak padahal sang anak amat mencintai program studi tersebut dan
masih berusaha untuk memperjuangkannya.

Dalam kasus ini anak biasanya hanya akan menerima dengan lapang dada pilihan orang tua karena
merasa tidak berkembang dan tidak mendapat dukungan. Hal ini mencerminkan bahwa orang di sekitar kita
juga merupakan faktor yang penting dalam ketangguhan kita menghadapi suatu masalah yang berat.
Untuk menjaga diri kita dari tindakan mudah menyerah terdapat beberapa cara untuk meningkatkan
ketangguhan kita, yaitu:
 Belajar dari pengalaman. Jangan pernah malu untuk gagal karena gagal merupakan sebuah
kesuksesan yang tertunda.
 Take action. Maksud dari kalimat ini yaitu berpikir dari masalah yang ada dan mencoba untuk segera
menyelesaikannya.
 Selalu terhubung dengan orang terdekat. Hal ini karena disaat kita gagal kita akan butuh support
terbesar dari mereka. Dan untuk yang terakhir yaitu rileks atau jangan mudah stress dengan masalah
yang kita hadapi.

Untuk terakhir kalinya yaitu saya ingin membahas tentang salah satu tokoh sukses yang
tangguh dalam menghadapi masalahnya, yaitu Travis kalanick(1). Tentu kita pasti mengenal tokoh pendiri
UBER tersebut. Pria kelahiran 9 Agustus 1976 ini pada awalnya merintis perusahaan awalnya yang bernama
SCOUR pada 1998 yang merupakn aplikasi berbagi berkas sejawat bersama teman-teman.
SCOUR dinyatakan bangkrut padan tahun 2000 karena tuduhan hak cipta. Setalah itu pada tahun
berikutnya kalanick bersama teknisi scout terdahulu mendirikan perusahaan baru bernama Red Swoosh
yang bergerak dalam bidang yang sama dengan pendahulunya.namun perusahaaan ini hanya bertahan
selama 6 tahun dan kemudian diakuisisi oleh Akamai Technologies pada tahun 2007.
Setelah itu pada tahun 2009 Kalanick beserta Garret Camp mendirikan UBER yang merupakan salah
satu perusahaan startup yang sukses. Dari kisah kalanick dapat kita simpulkan bahwa apabila kita
gagal,jangan pernah menyerah dan selalu mencoba lagi dan lagi.

Referensi :
Dinda Aulia Rachmanda .(2016). Bagaimana Caranya untuk Tidak Mudah Menyerah?. www.dictio.id.
https://www.dictio.id/t/bagaimana-caranya-untuk-tidak-mudah- menyerah/1685. (Diakses pada
14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PPERMAINAN

Sebelum kegiatan dimulai :


1. Siswa diminta membawa sapu tangan dipertemuan sebelumnya
2. Setiap kelas menyediakan 2 wadah

Cara permainannya:
1. Siswa di minta membentuk 2 kelompok besar yang terdiri dari kelompok perempuan dan
kelompok laki-laki
2. Guru bk meminta siswa mengikatkan sapu tangan yang dibawanya ke tangan sebelah kanan
3. Guru bk meminta setiap kelompok menunjuk 2 orang yang bertugas
- 1 orang untuk memegang wadah dan dijaga ketat oleh kelompoknya
- 1 orang untuk menyerang kelompok lawan untuk memegang wadah yang dipegang lawan
sambil melepaskan sapu tangan yang di ikatkan oleh masing2 orang di kelompok lawan
4. Cara permainannya setiap kelompok membuat lingkaran dan menjaga si orang yg memegang
wadah agar wadah tersebut tidak disentuh oleh pihak lawan sambil juga menjaga agar sapu
tangan yang diikatnya tidak di lepas oleh perwakilan lawan yang menyerang.
5. Permainan berakhir apabila ada penyerang yang bisa menyentuh wadah yg di pegang kelompok
lawan serta paling banyak melepaskan sapu tangan lawan
LAMPIRAN 3. LEMBAR PENUGASAN

PENUGASAN PERTEMUAN
PERTAMA PRESENTASI
INDIVIDU

Petunjuk :
Buatlah kata kata atau gambar yang membuat kamu jadi tidak mudah menyerah setelah itu
pajanglah kreasi mu ditempat yg kamu akan melihat selalu!
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara-cara agar tidak mudah pantang menyerah!

2. Bagaimana cara kamu tidak mudah menyerah?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang pantang
1.
menyerah
Setelah menerima materi layanan BK tentang pantang menyerah, timbul
2. kesadaran saya untuk selalu
bersemangat disituasi apapun
Setelah menerima materi layanan BK tentang pantang menyerah, saya
3. menyadari bahwa saya mudah sekali untuk
menyerah dengan keaddaan
Materi layanan BK tentang pantang menyerah,
4.
menyadarkan saya akan pentingnya berpikir positif
Materi layanan BK tentang pantang menyerah memberikan
5.
manfaat dan saya membutuhkannya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Preventif
Topik : Pencegahan Penggunaan 2. Tahap Inti : 30 Menit
NAPZA - Guru BK menampilkan dan menjelaskan
Sasaran : Kelas 10 materi berupa PPT dan video
- Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
C. Materi, Metode Media mengenai materi
Materi : NAPZA? Yuk kenal lebih - Menjelaskan cara pembuatan poster
jauh! (Terlampir) dengan canva
Metode : Diskusi Kelompok dan - Membagi peserta didik menjadi 4
Pembuatan Poster Media : kelompok
LCD, Laptop, Video, dan - Memberikan tugas kepada setiap
Canva kelompok untuk membuat poster ajakan
Video : shorturl.at/rFLR6 untuk menghindari NAPZA dan
bahayanya bagi kalangan remaja
D. Alokasi Waktu terutama peserta didik SMA
1 x 45 Menit - Meminta kelompok untuk
mengkampanyekan poster yang dibuat
E. Tujuan Kegiatan dari tugas pertemuan ini
Umum : mempelajari bahaya NAPZA bagi
kehidupan remaja. 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
NAPZA
2. Peserta didik dapat menyebutkan macam-
macam NAPZA
3. Peserta didik dapat menguraikan lebih lanjut
mengenai bahaya Napza bagi remaja

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik
Fungsi : Preventif
Topik : Pencegahan Penggunaan 2. Tahap Inti : 30 Menit
NAPZA - Guru BK menentukan urutan kelompok
Sasaran : Kelas 10 yang akan maju
- Meminta peserta didik untuk bersiap-
C. Materi, Metode Media siap mengkampanyekan poster yang
Materi : NAPZA? Yuk kenal lebih telah dibuat di depan kelas
jauh! (Terlampir) - Peserta didik secara bergantian
Metode : Kampanye Poster mengkampanyekan poster yang telah
Media : Poster dibuat dipertemuan sebelumnya
- Guru BK meminta peserta didik lain
D. Alokasi Waktu untuk memperhatikan
1 x 45 Menit - Setelah presentasi selesai Guru BK
mengajak peserta didik untuk
E. Tujuan Kegiatan menanggapi penampilan
Umum : mempelajari bahaya NAPZA bagi kelompok lain
kehidupan remaja.
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Khusus : - Guru BK memberikan penguatan
1. Peserta didik dapat menjelaskan - Membagikan lembar evaluasi
tentang pengertian NAPZA
2. Peserta didik dapat menyebutkan macam-
macam NAPZA
3. Peserta didik menguraikan lebih lanjut
mengenai bahaya Napza bagi remaja

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

NAPZA

A. Apa Itu NAPZA?


NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Istilah
lain yang sering digunakan untuk menyebut NAPZA adalah narkoba yang berarti narkotika dan obat
atau bahan berbahaya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik itu sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan
menyebabkan ketergantungan.
Sedangkan psikotropika diartikan sebagai jenis narkotika yang dapat memberikan pengaruh
pada pikiran, emosi, dan perilaku. Psikotropika adalah jenis obat yang bekerja dengan cara
memengaruhi saraf. Selain narkoba dan psikotropika, terdapat juga zat adiktif lainnya yang termasuk ke
dalam NAPZA. Zat adiktif lainnya yang dimaksud adalah semua jenis zat selain narkoba dan
psikotropika yang dapat menimbulkan kecanduan atau ketergantungan pada penggunanya.
Ketika seseorang mulai berhenti mengomsumsi zat ini, maka akan timbul reaksi tertentu seperti
rasa sakit yang luar biasanya. Sensasi ini kemudian membuat orang tidak dapat berhenti menggunakan
zat-zat tersebut.

B. Jenis-Jenis NAPZA
Secara umum narkoba dibedakan dalam tiga kategori utama berdasarkan efeknya yang berbeda-
beda. Berikut adalah jenis-jenis NAPZA berdasarkan efek yang dihasilkan:
1. Depresan. Depresan bekerja memperlambat pesan yang dikirim ke dan dari otak. Obat ini bekerja
menekan sistem saraf pusat dan aktivitas fungsional tubuh. Penggunaan depresan dapat membuat
penggunanya menjadi tenang, tertidur, atau bahkan tidak sadarkan diri.
Penggunaan depresan dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual dan muntah, pingsan,
hingga napas terhenti. Jenis NAPZA yang masuk kategori depresan seperti: 1) Alkohol, 2) Opioid
(heroin, morfin, dll), 3) Ganja, 4) Obat penenang (valium)
2. Stimulan, Stimulan adalah kebalikan dari depresan, jenis obat ini justru mempercepat pesan yang
dikirim ke dan dari otak. Efek yang dihasilkan dari penggunaan stimulan umumnya adalah lebih
bersemangat dan bahagia.
Penggunaan obat stimulan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan
suhu tubuh, paranoid, gelisah, dan psikotik. Apabila obat stimulan digunakan bersama dengan
depresan maka dapat memberikan tekanan berlebihan pada jantung yang berbahaya bagi kesehatan.
Jenis NAPZA yang masuk kategori stimulan seperti: 1) Amfetamin, 2) Ekstasi, 3) Kokain
3. Halusinogen, Halusinogen adalah obat yang dapat mengubah persepsi tentang kenyataan. Obat ini
dapat menyebabkan kita melihat dan mendengarkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan tidak
terjadi.
Apa yang dilihat dan didengar seseorang yang terpengaruh obat ini biasanya berbeda-beda
bergantung pada suasana hati, kondisi pikiran, dan latar
belakang kehidupannya. Obat ini dapat membuat Anda merasa panik, cemas, paranoid, dan kehilangan
kontak dengan kenyataan.
Jenis NAPZA yang masuk ke dalam kategori halusinogen adalah seperti: 1) LSD, 2)
Magic mushroom (jamur ajaib), 3) Ekstasi, 4) Ganja dengan dosis tinggi

C. Bahaya NAPZA
Efek samping obat terlarang dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada tubuh. Kerusakan ini
dapat berupa gejala ringan hingga masalah kesehatan serius, hampir memengaruhi seluruh organ vital
dalam tubuh.
Berikut ini berbagai efek samping atau bahaya NAPZA yang perlu Anda waspadai:
1. Penyakit Kardiovaskular, Penyalahgunaan NAPZA jenis stimulan dapat memberikan efek pada
jantung. Obat stimulan akan menyebabkan kerusakan pada jantung setiap kali digunakan. Apabila
digunakan dalam jangka panjang, maka obat ini dapat menyebabkan penyakit jantung kronis,
termasuk gagal jantung. Sedangkan obat jenis heroin dapat menyebabkan pembuluh darah kolaps
dan bahkan menyebabkan infeksi pada pembuluh darah atau jantung.
2. Kerusakan Sistem Pernapasan, Obat jenis opioid dapat menekan pernapasan dan memperburuk
kondisi asma. Selain itu, semua jenis obat-obatan terlarang yang penggunaannya dihisap dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru yang dapat memicu penyakit seperti emfisema, kanker paru-paru,
dan bronkitis kronis
3. Kerusakan Ginjal, Penyalahgunaan NAPZA juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal.
Beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, kerusakan jaringan otot, dan
dehidrasi. Kondisi ini apabila dibiarkan akan menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang seperti
gagal ginjal.
4. Kerusakan Hati, Opioid seperti heroin dapat menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan hati biasanya
akan lebih buruk lagi apabila penggunaan obat bersamaan dengan penyalahgunaan alkohol juga.
Kerusakan ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal hati.
5. Gangguan Saluran Pencernaan, Banyak jenis NAPZA yang memberikan efek kerusakan dan
pembusukan di saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit kronis seperti refluks
asam, sembelit, dan nyeri perut kronis.
6. Kerusakan Otak, Alasan mengapa kecanduan adalah kondisi yang sulit diatasi adalah karena dapat
mengubah otak seseorang. Beberapa bentuk kerusakan otak yang terjadi akibat penyalahgunaan
NAPZA meliputi: 1) Gangguan fungsi kognitif,
2) Perubahan dalam memori, 3) Perubahan koneksi pada otak, 4) Kematian sel-sel otak.
Bukan hanya akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan mental, tapi juga dapat
merusak kehidupan sosial seseorang. Lebih parahnya, bisa sangat berpotensi menyebabkan
kematian.

D. Ciri-Ciri Pengguna NAPZA


Pengguna NAPZA atau narkoba dapat dikenali melalui berbagai ciri. Berikut adalah beberapa
ciri-ciri pecandu narkoba yang paling umum: 1) Sering mengalami perubahan suasana hati, 2)
Euforia, 3) Depresi, 4) Perubahan penampilan, 5) Sering sakit, 6) Mengalami gangguan kronis,
7) Halusinasi dan delusi, 8) Impulsif,
9) Kemampuan menikmati kesenangan menurun, 10) Cenderung menarik diri dari keramaian
Selain ciri-ciri di atas, tentunya masih banyak sekali ciri-ciri lain yang dapat mengindikasikan
seseorang sebagai pengguna narkoba. Efek narkoba pada setiap orang berbeda-beda, sehingga ciri yang
muncul juga dapat berbeda-beda pada setiap orang.
Apabila orang di sekitar Anda mengalami perubahan yang menjurus ke ciri-ciri penggunaan
narkoba, Anda dapat menelusuri lebih lanjut agar dapat mencegah orang tersebut mengalami
kecanduan NAPZA lebih lanjut.

E. Pencegahan NAPZA
Salah satu langkah terbaik penanggulangan penyalahgunaan NAPZA pada dasarnya adalah pada
pencegahannya. Dilansir dari laman resmi BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional), pencegahan dilakukan berdasarkan seberapa jauh orang tersebut terlibat.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang bisa dilakukan:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada orang yang belum mengenal NAPZA serta pada
masyarakat yang berpotensi dapat membantu pencegahan penyalahgunaan narkoba. Kegiatan yang
dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan meliputi: 1) Penyuluhan tentang budaya narkoba, 2)
Memberikan penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba, dan 3)
Memberikan Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini dilakukan pada orang yang sedang mencoba penggunaan NAPZA serta pada
masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar orang tersebut dapat berhenti dan tidak
mengalami kecanduan.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan sekunder meliputi: 1)
Deteksi dini anak yang menyalahgunakan NAPZA, 2) Konseling, 3) Bimbingan sosial
melalui kunjungan rumah, 4) Penerangan dan pendidikan pengembangan individu
3. Pencegahan Tersier
Langkah ini dilakukan pada orang yang sedang menggunakan atau pernah menggunakan
narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti dari
penyalahgunaan narkoba dan tidak kembali menggunakan NAPZA.
Langkah yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan tersier meliputi:
 Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta masyarakat yang ada di
lingkungan sekitarnya
 Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat kembali
sebagai pengguna narkoba.
Itu dia berbagai informasi yang Anda perlu ketahui tentang NAPZA. Setelah mengetahui
betapa bahayanya NAPZA, Anda dapat mengingatkan orang-orang sekitar Anda untuk jangan coba-
coba mendekatkan diri dengan narkoba.

Daftar Pustaka
dr. Jati Satriyo. NAPZA: Pengertian, Jenis, Bahaya, Pencegahan, dll. doktersehat.com.
https://doktersehat.com/napza/ (Diakses pada 1 April 2020).
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Tuliskan pengertian NAPZA?

2. Tuliskan macam-macam NAPZA?

3. Tuliskan dampak dari penggunaan NAPZA?

4. Tuliskan cara menjauhi penggunaan NAPZA?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE) (ubahlah sesuai topik dan materi) Berilah


tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V)
pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. “Pencegahan Penggunaan NAPZA”
Setelah menerima materi layanan BK tentang “Pencegahan Penggunaan
2. NAPZA”, timbul kesadaran saya untuk mengetahui bahaya dari
penggunaan NAPZA

Setelah menerima materi layanan BK tentang “Pencegahan Penggunaan


NAPZA”, timbul kesadaran saya untuk selalu menjaga diri agar tidak
3. terjerumus dari
penggunaan NAPZA
Materi layanan BK tentang “Pencegahan Penggunaan NAPZA”,
4. menyadarkan saya akan pentingnya menjauhi
penggunaan NAPZA
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan
salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi dan Sosial Fungsi : serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Pemahanan dan
Pengembangan diri 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Pentingnya Bersikap Asertif - Memberikan lembar kuis dan
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 menjelaskan tujuan serta cara
mengerjakannya. (Terlampir)
C. Materi, Metode Media - Membahas dan mendiskusikan kuis
Materi : Asertif (Terlampir) Metode : yang telah dikerjakan
Kuis, Diskusi dan Role play Media : PPT, - Menayangkan PPT materi perilaku
Laptop, LCD, HVS, asertif
Pulpen & Naskah Role play - Membagi peserta didik menjadi
berkelompok (terdiri dari 6 orang)
D. Alokasi Waktu - Memberikan penugasan dan
menjelaskan langkah - langkah
1 x 45 Menit
pengerjaannya (Terlampir).
- Sebelum mengerjakan lembar kerja,
E. Tujuan Kegiatan
Guru BK meminta 2 orang peserta
Umum : mempelajari sikap asertif untuk didik untuk melakukan role play yang
meningkatkan keterampilan sosial dialognya sudah disediakan
(Terlampir).
Khusus : - Meminta peserta didik
1. Peserta didik dapat menjelaskan kemampuan Diskusikanlah lembar kerja bersama
asertif kelompok
2. Peserta didik dapat menunjukan dampak
perilaku asertif pada kehidupan sosial 3. Tahap Penutup : 7 Menit
3. Peserta didik dapat menunjukan kemampuan - Guru BK menyimpulkan pertemuan
berkomunikasi secara asertif terkait materi perilaku asertif serta
memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk berlatih menerapkan perilaku
asertif
G. Evaluasi - Membagikan lembar evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan
salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi dan Sosial Fungsi : serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Pemahanan dan
Pengembangan diri 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Pentingnya Bersikap Asertif - Meminta peserta didik untuk duduk
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah di bentuk pada pertemuan
C. Materi, Metode Media sebelumnya
Materi : Asertif (Terlampir) Metode : - Guru BK menyebutkan urutan
Kuis, Diskusi dan Role play Media : Naskah kelompok untuk tampil
Role play melakukan role play
- Guru BK meminta kelompok yang lain
D. Alokasi Waktu memperhatikan kelompok yang sedang
1 x 45 Menit menampilkan role play
- Guru BK memberikan apresiasi atas
penampilan peserta didik
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari keterampilan dalam bersikap
3. Tahap Penutup : 7 Menit
asertif dan meningkatkan keterampilan dalam
- Guru BK memberikan apresiasi atas
bersosial
penampilan peserta didik yang telah
melakkan role play
Khusus :
- Membagikan lembar evaluasi
1. Peserta didik dapat menjelaskan kemampuan
asertif
2. Peserta didik dapat menunjukan dampak
perilaku asertif pada kehidupan sosial
3. Peserta didik dapat menunjukan kemampuan
berkomunikasi secara asertif

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR KUIS

QUIZ ASERTIF

Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :
Mata Pelajaran :

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara mencentang jawaban yang sesuai dengan keadaanmu saat ini.
Pertanyaan ini tidak mengandung benar atau salah sehingga jawablah secara jujur dan disesuaikan dengan
keadaanmu yang sebenarnya. Kerjakanlah kuis ini dalam waktu 3 menit.

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Apakah kamu mengalami kesulitan untuk berkata jujur mengenai pikiranmu
dan perasaanmu ?

2. Apakah kamu selalu tidak bisa menolak permintaan orang lain


yang membutuhkan bantuanmu meski kamu tidak benar- benar bisa
membantunya ?
3. Apakah kamu selalu menyembunyikan perasaanmu jika kamu merasa
tersinggung dan marah karena perbuatan temanmu
sendiri ?
4. Apakah kamu merasa sulit untuk memulai komunikasi dengan orang lain ?

5. Apakah kamu kesulitan untuk bergaul dengan temanmu atau orang-orang


di sekitarmu ?

6. Apakah kamu mudah tersinggung dan menunjukan


kemarahanmu ?

7. Apakah kamu selalu merasa buntu dan tidak tau apa yang harus dilakuan
jika sedang terdesak ?

8. Apakah kamu merasa jengkel jika di kritik orang lain ?

9. Apakah kamu tidak bisa menerima penolakan ?

10. Apakah kamu enggan/sulit memberikan


pandangan/pendapatmu kepada orang lain ?

Score :
Ya =
Tidak =
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

Pentingnya Bersikap Asertif


Oleh : Kania Yunita, S.Pd.

A. Pendahuluan
Dalam dunia pergaulan maupun dalam proses belajar saat ini, siswa dituntut untuk dapat aktif dalam
mengemukakan pendapat, saran, dan keinginan yang dimilikinya secara langsung, jujur, dan terbuka.
Untuk mengatasi masalah dalam mengemukakan pendapat tersebut siswa dituntut untuk
mengembangkan perilaku asertif secara efektif dalam interaksi sosial di dalam lingkungannya.
Terutama dalam interaksi sosialnya dengan teman sebayanya. Seringkali ditemukan bahwa seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya ada yang merasa kesulitan dalam mengungkapkan
pendapat maupun perasaannya. Ada pula yang dapat mengungkapkan pendapat dan perasaannya namun
setahnya merasakan perasaan-perasaan negatif seperti cemas dan rasa bersalah. Dalam berinteraksi
kerap kali seseorang mengalami hambatan seperti itu. Hal ini mengungkapkan bahwa seseorang tersebut
belum memahami bagaimana seharusnya berkomunikasi asertif yang membuat dirinya dapat dengan
bebas mengungkapkan pikiran dan perasaannya tanpa merasa terbebani. Serta dapat memenuhi hak
pribadi namun tetap menghormati hak orang lain.

B. Definisi
Pengertian Asertif berasal dari kata “to assert” yang mempunyai arti “menyatakan pendapat
dengan tegas”. Kemampuan berkomunikasi dengan tegas merupakan kemampuan dalam
memformulasikan buah pikiran atau ide positif maupun negatif secara jujur, langsung, dan terbuka
(Husna, 2018).
Menurut Rini (2001) Asertvitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak
serta perasaan orang lain (Putri, 2013).
Menurut Wills dan Daisley, Asertif (Assertiveness) diartikan sebagai kemampuan untuk
mengekspresikan emosi, mempertahankan kebenaran dan mempertahankan interaksi dengan orang lain
secara jujur, bertanggung jawab, dan bebas dari rasa cemas. Artinya, ketika seseorang ingin
menyampaikan pendapatnya terhadap suatu aturan atau keputusan, ia dapat menyampaikan pikiran dan
perasaannya secara terbuka, jujur, tanggung jawab tanpa diikuti dengan perasaan “takut” atau khawatir
(Rozali & Sitasari, 2018).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku asertif adalah perilaku individu
dalam mengekspresikan perasaan maupun pikiran seseorang secara tegas, terbuka, dan bebas tanpa rasa
cemas dan khawatir namun tetap memperhatikan perasaan orang lain serta tetap mempertahankan hak
sendiri tanpa mengganggu hak orang lain.
Pelatihan Asertif merupakan suatu terapi yang melatih kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan pendapat, perasaan, sikap, dan hak tanpa disertai adanya perasaan cemas. Sebuah
penelitian mengungkapkan hasil bahwa pelatihan asertif
menggunakan role play efektif untuk meningkatkan kemampuan asertif seseorang. Latihan asertif yang
dilakukan yakni mengkomunikasikan kebutuhan, menolak permintaan, mengekspresikan perasaan
positif dan negatf secara terbuka, jujur, langsung, dan sesuai dengan pemahaman (Rozali & Sitasari,
2018).

C. Aspek-Aspek Perilaku Asertif


Berikut aspek dari perilaku asertif menurut Rathus & Nevid (Putri, 2013) :
1. Bicara asertif
Dapat ditunjukan dengan mampu berbicara jujur dan lembut tentang apa yang diyakini kepada orang
lain
2. Kemampuan mengungkapkan perasaan
Kemampuan mengungkapkan perasaan dapat ditunjukan dengan memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan segala yang dirasakan
3. Menyapa dan memberi salam kepada orang lain
Menyapa dan memberi salam kepada orang lain dapat ditunjukan dengan kemampuan individu untuk
menyapa orang lain
4. Ketidaksepakatan
Ketidaksepkatan dapat ditunjukkan dengan kemampuan individu
mempertahankan haknya
5. Menanyakan alasan
Menanyakan alasan dapat dilihat melalui kemampuan individu untuk
menanyakan alasan kepada orang lain ketika memberi keputusan
6. Berbicara mengenai diri sendiri
Berbicara mengenai diri sendiri dapat dilihat melalui kemampuan individu untuk berbicara dari sudut
pandang diri sendiri kepada orang lain
7. Menghargai pujian dari orang lain
Menghargai pujian dari orang lain dapat dilihat melalui kemampuan individu untuk menerima segala
pujian yang diberikan
8. Menolak untuk menerima begitu saja pedapat orang yang suka berdebat
Dapat dilihat melalui kemampuan individu untuk menolak permintaan orang lain yang tidak
rasional
9. Menatap lawan bicara
Menatap lawan bicara dapat dilihat melalui kemampuan individu untuk menatap lawan bicara yang
berlaku kepada siapapun juga
10. Respon melawan rasa takut
Dapat dilihat melalui kemampuan individu untuk memiliki keyakinan diri sebagai orang yang
berani

D. Karakteristik Perilaku Asertif


Berdasarkan definisi dan aspek perilaku asertif, maka seseorang yang telah memiliki perilaku asertif dapat
dilihat melalui karakteristik sebagai berikut :
1. Berbicara jujur
2. Mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan sosial dengan baik
3. Mampu meminta tolong pada orang lain pada saat membutuhkan
4. Mampu memberikan pandangan atau pendapat
5. Dapat menolak permintaan yang tidak layak (berani berkata tidak)
6. Mampu mengekspresikan ketidaksetujuan dan ketidaktenangan (perasaan dan
pikiran)
7. Bersikap tenang dan dapat mengendalikan emosi (tidak mudah tersinggung, tidak cepat marah)
8. Tau apa yang harus dilakukan (merencanakan tindakan)
9. Menghormati hak sendiri dan orang lain
10. Mampu menerima kecaman dan kritik dari orang lain

E. Faktor yang mempengaruhi perilaku asertif


1. Jenis kelamin
2. Self esteem
3. Kebudayaan
4. Tingkat Pendidikan
5. Tipe kepribadian
6. Situasi tertentu dan lingkungan sekitar
7. Pola asuh orang tua
8. Usia
9. Stategi coping

F. Manfaat perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari :


Menurut Fensterhein & Baer orang yang berperilaku asertif memiliki manfaat sebagai berikut (Putri,
2013) :
1. Merasa bebas untuk mengemukakan emosi yang dirasakan melalui kata-kata dan tindakan.
Misalnya : “inilah saya, inilah yang saya rasakan, inilah yang saya inginkan.”
2. Dapat berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan orang yang tidak dikenal, sahabat, dan
keluarga. Dalam berkomunikasi relatif terbuka, jujur, dan sebagaimana mestinya.
3. Mempunyai pandangan yag aktif tentang hidup, karena orang asertif cenderung mengejar apa yang
diinginkan dan berusaha agar sesuatu itu terjadi serta sadar akan dirinya bahwa ia tidak dapat selalu
menang. Maka ia menerima keterbatasannya. Akan tetapi ia selalu berusaha untuk mencapai
sesuatu dengan usaha sebaik-baiknya dan sebaliknya orang yang tidak asertif selalu menunggu
terjadinya sesuatu
4. Bertindak dengan cara yang dihormatinya sendiri. Maksudnya karena sadar bahwa ia tidak dapat
selalu menang, ia menerima keterbatasan namun ia berusaha untuk menutupi dengan mencoba
mengembangkan dan selalu belajar dari lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Husna, J. (2018). Pengaruh Perilaku Asertif Pustakawan dalam Keberhasilan Program Liaison
Librarian di Perpustakaan. Anuva .
Putri, M. B. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Perilaku Asertif dengan Perilaku
Agresif Siswa Kelas XI SMA N 1 Ngaglik. FIP Universitas Yogyakarta.

Rozali, Y. A., & Sitasari, N. W. (2018). Pelatihan Asertif dalam Meningkatkan Komunikasi Asertif
pada Guru SDIT X Jakarta. Psikologika : Jurnal Pemikiran dan Penelitian psikologi.
LAMPIRAN 3. PENUGASAN

ROLE PLAY PERILAKU ASERTIF

Petunjuk :
1. Tentukan perwakilan kelompok untuk mengambil kertas undian di guru BK
2. Undian berisi tema untuk role play yang akan ditampilkan kelompoknya
3. Buatlah naskah/dialog role play perilaku asertif dan tidak asertif sesuai dengan tema yang didapat
4. Diskusikanlah dengan kelompok mu untuk membuat dialog role play yang akan ditampilkan di
pertemuan selanjutnya

LAMPIRAN 4. DIALOG ROLE PLAY

Perilaku Asertif

Situasi : Aldo telah berjanji kepada ibunya. setelah jam pulang sekolah ia akan langsung pulang ke
rumah karena ibunya meminta Aldo untuk mengantarnya belanja ke pasar. Namun, tiba-tiba
sesaat sebelum jam pulang sekolah, temannya Aldo meminta untuk menemaninya makan di
tempat biasa mereka makan bersama.

Dialog
Aldo : (melihat ke layar Hp nya) wah ibu mau diantar ke pasar nanti pulang sekolah. Oh iya juga sih hari
ini jadwalnya ibu beli bahan buat dagang ya ? yaudah deh nanti aku langsung pulang.
Bili : eh Aldo, makan dulu yuk. Aku lapar banget nih. Biasanya kan kita makan dulu sebelum pulang.
Ibuku gak masak lagi hari ini. Makanya mau makan dulu sebelum pulang.
Aldo : hmm.. hari ini gak bisa bili. Maaf ya…
Bili : ah kamu mah gitu. Padahal kalau kamu minta temenin selalu aku temenin.
Aldo : hehehe… maaf ya hari ini gak bisa. besok deh ya.. Kamu mau minta temenin kemana aja aku anterin
kalau besok. Tapi hari ini aku gak bisa. Soalnya sudah janji sama ibu.
Bili : yah makan sendirian deh
Aldo : hahaha.. jangan sedih bro. maaf ya. Aku pulang duluan… sudah ditunggu ibu.
Bye.
LAMPIRAN 5. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Kemampuan untuk mengekspresikan emosi, mempertahankan kebenaran, dan mempertahankan
interaksi dengan orang lain secara jujur, bertanggung jawab, dan bebas dari rasa cemas adalah
pengertian dari….
a. Asertif c. Emotion Qoutient
b. Aktualisasi Diri d. Strategi Coping

2. Istilah kata asertif berasal dari kata “to assert” yang berarti….
a. Bertindak tegas c. Mempetahankan hak pribadi
b. Mampu mengekspresikan perasaan d. Menyatakan pendapat dengan tegas

3. Di bawah ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif, kecuali


faktor….
a. Jenis kelamin c. Self esteem
b. Tingkat pendidikan d. Hobi

4. Berikut ini yang termasuk aspek perilaku asertif yaitu….


a. Ketidaksepakatan c. Bersikap skeptis
b. Emosi yang meluap-luap d. Merasa cemas

5. Apakah menurutmu tingkat kepercayaan diri dapat mempengaruhi perilaku asertif seseorang ?
a. Ya b. Tidak

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Perilaku
1.
Asertif
Setelah menerima materi layanan BK tentang Perilaku Asertif timbul
2. kesadaran saya untuk bersikap lebih tegas dan berani mengungkapkan
pendapat dan perasaan saya
Setelah menerima materi layanan BK tentang perilaku asertif saya
3. menyadari bahwa saya belum menerapkan perilaku asertif

Materi layanan BK tentang perilaku asertif, menyadarkan saya akan


4. pentingnya bersikap tegas untuk menghormati
hak pribadi namun tetap menghormati hak orang lain
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Pilihan dan Keputusan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Guru BK membagi peserta didik menjadi
berkelompok
C. Materi, Metode Media - Guru BK memberikan lembar kerja dan
Materi : Pilihan dan Keputusan menjelaskan cara mengerjakannya
(Terlampir) - Guru BK meminta peserta didik untuk
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : berdiskusi mengenai lembar kerja
HVS, Pulpen dan Proyektor Video : (mengenai pilihan dan cara menentukan
shorturl.at/BEOW5 keputusan pada pilihan yang ada).
- Guru BK mengamati jalannya diskusi
D. Alokasi Waktu - Kemudian peserta didik diminta untuk
1 x 45 Menit mempresentasikan hasil diskusi, tiap
kelompok selama 2 menit
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK memberikan materi PPT dan
Umum : mengambil suatu keputusan dengan Video yang telah disiapkan
mempertimbangkan baik- buruknya atau benar-
atau salahnya sesuatu 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan dan
Khusus : merencanakan tindak lanjut
1. Peserta Didik dapat menyikapi pilihan yang - Membagikan lembar evaluasi hasil
ada didalam kegiatan sehari- hari
2. Peserta Didik dapat menganalisi berbagai
pilihan yang ada dalam kegiatan sheari-hari.

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

UPAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEPAT


Oleh Sumaryanto

A. Unsur dan Dasar Pengambilan Keputusan


Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur- unsur /
komponen-komponen dari pengambilan keputusan tersebut. Unsur-unsur / komponen-komponen dari
pengambilan keputusan yaitu:
1. Tujuan dari pengambilan keputusan
2. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya / diluar jangkauan
manusia.
4. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.

B. Dasar-Dasar dari Pengambilan Keputusan yang Berlaku


1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif,
sehingga mudah terkena pengaruh. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meskipun
waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang
dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan
lainnya.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.
Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan
untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan diambil.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,
sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan dengan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan
praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat
menimbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang
ideal.
Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
a) Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
b) Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
c) Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya.
d) Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
e) Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.

Daftar Pustaka
Satu Persen – Indonseian Life Schools. (2019). Cara Mengambil Keputusan yang Tepat (Memilih Pilihan
Hidup) https://www.youtube.com/watch?v=Kvd6J8D3crI (diakses pada 20 April 2020)

Sumaryanto. (2011). Upaya Pengmbilan Keputusan yang Tepat. Yogyakarta: UNY


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873957/pengabdian/4-upaya- pengambilan-keputusan-
yang-tepat.pdf

LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

KELOMPOK……
Nama Anggota: 1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jawablah Pertanyaan ini sesuai dengan keadaan mu masing-masing ya!

1. Apakah kalian pernah berada dalam suatu pilihan Jawaban:

2. Sebutkan langkah-langkah kalian utnuk memilih suatu pilihan Jawaban:


LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan salh satu contoh langkah untuk menentukan pilihan!

2. Bagaimana apabila pilihan tidak sesuai dengan keinginan

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek
(V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Pilihan dan
1. Keputusan

Setelah menerima materi layanan BK tentang Pilihan dan Keputusan,


timbul kesadaran saya untuk selalu mempertimbangkan keputusan
2. sebelum saya memutuskan pilihan

Setelah menerima materi layanan BK tentang Pilihan dan Keputusan,


3. saya menyadari bahwa sebelumnya saya jarang memepertimbangkan
sesuatu dengan cermat

Materi layanan BK tentang Pilihan dan Keputusan,m enyadarkan saya


4. akan pentingnya akan perencanaan sebelum memilih keputusan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Pola Hidup Bersih dan Sehat 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Menayangkan materi pengantar berupa
PPT.
C. Materi, Metode Media
- Membagi peserta didik menjadi 6
Materi : Menerapkan pola hidup
kelompok
sehat dan Menjaga
- Meminta tiap kelompok untuk
kebersihan (Terlampir)
Metode : Ceramah, diskusi kelompok mendiskusikan tips pola hidup sehat dan
Media : LCD dan laptop upaya menjaga kebersihan pribadi
- Setelah selesai tiap kelompok
D. Alokasi Waktu menyampaikan hasil diskusi kelompok
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 10 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK memberikan penguatan atau
Umum : mempelajari cara menjaga merencanakan tindak lanjut.
kesehatan jasmani - Membagikan lembar evaluasi hasil

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pola hidup
sehat
2. Peserta didik dapat menyebutkan langkah-
langkah menjaga kebersihan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT


Oleh : Uripah Nurfatimah, S.Pd

A. TIPS POLA HIDUP SEHAT


Kesehatan sejatinya merupakan harta yang paling berharga dalam kehidupan manusia. Seringkali
keluhan kesehatan datang secara tiba – tiba karena manusia lalai menjaga kesehatan. pola hidup sehat
merupakan kebiasaan hidup yang berpegang pada menjaga kesehatan. Sebagai remaja, pola hidup sehat
yang dapat dilakukan seharo – hari ialah :
1. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
2. Mengonsumsi makanan berserat tinggi, sayuran, dan buah segar setiap hari
Selain mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, sayur dan buah juga mengandung serat yang baik
untuk metabolisme tubuh. Serat juga membantu kita merasa keyang lebih lama sehingga membantu
mempertahankan berat badan. Hindari makan makanan yang digoreng dan gunakan cara memasak
lain yang tak merusak kandungan gizi.
3. Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak, gula, atau garam Batasi asupan gula dan
garam tiap harinya. Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko obesitas, kanker, diabetes tipe II,
penyakit kardiovaskular, dll. Sedangkan garam berlebih bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan
stroke.
4. Mengonsumsi susu atau produk dari susu setiap hari
Susu dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk menjaga mekanisme pertahanan tubuh kamu terhadap
penyakit.
5. Tenang dan selalu berpikiran positif
Pikiran yang tenang dan positif, psikologis yang sehat juga akan berdampak kepada kesehatan
fisik.
6. Menjaga berat badan dalam batas normal
Berat badan ideal untuk membantu kita untuk terhindar dari berbagai penyakit tidak menular (PTM)
seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, infertilitas dan lain-lain.
7. Olahaga secara teratur
Olahraga secara teratur baik untuk menjaga tubuh tetap fit dan menjaga kepadatan tulang agar tidak
mudah rapuh.
8. Istirahat yang cukup
Kurangnya tidur dapat mengakibatkan regenerasi sel terhambat sehingga tubuh tidak dalam keadaan
yang fit.
9. Minum air putih 1,5 – 2 liter per hari
Manfaat air putih memang banyak, salah satunya adalah menjaga kestabilan pencernaan dan
melancarkan pembuangan racun (toksin) dan terhindar dari penyakit ginjal. Bagi wanita minum air
putih dapat di manfaatkan sebagai menjaga kulit tetap sehat.
10. Tidak merokok
Rokok dengan berbagai kandungan racun di dalamnya tentu dapat membahayakan kesehatan.
Kebiasaan merokok dapat menjadi penyebab
timbulnya berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari penyakit paru-paru dan saluran pernapasan,
penyakit kardiovaskular, hingga kanker.
11. Cek kesehatan berkala
Mulailah mengakrabkan diri dengan fasilitas layanan kesehatan. Bukan untuk mengobati, namun
untuk melakukan pencegahan. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik dari mengobati.
12. Kelola stres
Stres yang tak kunjung hilang tak hanya mempengaruhi emosi, tapi juga dapat melemahkan sistem
imun. Stres bahkan bisa memicu darah tinggi hingga serangan jantung sehingga harus dihindari.

B. LANGKAH MENJAGA KEBERSIHAN


Untuk menjaga diri agar tetap sehat, menjaga kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting
dilakukan. Banyak penyakit yang tersebar saat bakteri berbahaya pindah dari satu orang ke orang lain
melalui kontak langsung, seperti bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, atau kontak tidak langsung,
seperti menyentuh suatu barang yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. Hal yang perlu
diperhatikan dalam kaitannya menjaga kebersihan antara lain:
1. Kebersihan Pribadi
Mandi dengan teratur, sehari 2x, Gunakan deodorant. Menjaga kebersihan mulut dan gigi,
Rajin mencuci tangan dengan sabun, Cuci pakaian, sprei tempat tidur, dan handuk secara berkala,
Selalu mengenakan alas kaki dan jaga kebersihan alas kaki, Jaga kebersihan kuku, jangan biarkan
Panjang, dan Membersihkan diri setelah melakukan aktivitas toilet. Selain itu sehubungan dengan
wabah covid 19 yang kita alami pada tahun 2020, jangan lupa juga untuk mengikuti protocol
pencegahan penularan wabah tersebut.
2. Kebersihan di dalam rumah
Sapu dan pel lantai rumah setiap hari, Bersihkan perabot yang ada di rumah, dapat
menggunakan cairan disinfektan agar debu, virus, dan bakteri yang menempel mati, Rutin
menjemur Kasur dan bantal guling, Tidak meludah di sembarang tempat, Buang sampah di
tempatnya, Jangan membiarkan hewan peliharaan menjilati bagian tubuh kita atau naik ke tempat
tidur, Tidak membiarkan hewan berkeliaran di dalam rumah, Membiasakan selalu memakai alas
kaki. Karena bila kita tidak memakai alas kaki bisa terserang cacing tambang yang memasuki tubuh
melalui telapak kaki, Melakukan 3M (Menguras, menutup, mengubur) pada tempat – tempat yang
mungkin menjadi sarang nyamuk, Menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga,
Membuka jendela rumah agar cahaya matahari dapat masuk dan sirkulasi udara lebih baik

Daftar Pustaka :
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Warta Kesmas Edisi 04 Ayo Hidup Sehat!. Jakarta : Kementerian Kesehatan
RI
Suharjana. 2012. Kebiasaan Berperilaku Hidup Sehat dan Nilai – Nilai Pendidikan Karakter.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Stress yang biasanya dialami oleh seorang remaja disebabkan oleh …
a. Hubungan pertemanan
b. Tugas sekolah dan pelajaran yang berat
c. Tuntutan adik kelas
d. Uang saku yang dimiliki
2. Mandi secara rutin 2x sehari merupakan langkah untuk menjaga kebersihan …
a. Hati c. Rumah
b. Tubuh d. Lingkungan
3. DI bawah ini yang bukan merupakan pola hidup sehat ialah ialah …
a. Tidur larut karena mengerjakan tugas sekolah di malam hari
b. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
c. Menjaga pikiran agar tetap positif dan menghilangkan stress
d. Melakukan aktivitas olahraga
4. Langkah menjaga kebersihan diri pribadi dapat dilakukan dengan cara …
a. Mengisi waktu luang dengan menyalurkan hobi
b. Mandi secara rutin 2x sehari
c. Tidak membiarkan hewan berkeliaran di dalam rumah
d. Melakukan 3M (Menguras, menutup, mengubur) pada tempat – tempat yang mungkin menjadi
sarang nyamuk

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Pola hidup
1. bersih dan sehat
Setelah menerima materi layanan BK Pola hidup bersih dan
2. sehat timbul kesadaran saya untuk menerapkan pola hidup bersih dan
sehat
Setelah menerima materi layanan BK tentang Pola hidup bersih dan
3. sehat, saya mengetahui pentingnya
menerapkan pola hidup bersih dan sehat
Materi layanan BK tentang Pola hidup bersih dan sehat, memberikan
saya kesadaran bahwa penting untuk mengaplikasikan pola hidup bersih
4. dan sehat dalam
keseharian
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pengembangan diri 2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Pola Hidup Hemat
- Mengajak peserta didik untuk
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 brainstorming mengenai prilaku hemat.
- Memberikan materi berupa PPT Definisi
C. Materi, Metode Media dan ciri-ciri perilaku hemat dan video 1
Materi : Sikap Hemat (Terlampir) (Terlampir).
Metode : Diskusi, Ceramah, & - Memberikan materi berupa PPT manfaat
Cinema Therapy Media dan tips hidup hemat dan video 2
: PPT, dan Speaker aktif (Terlampir).
Video 1 : shorturl.at/ajnxy Video 2 - Mengajak peserta didik untuk
: shorturl.at/CGQV6 melakukan diskusi mengenai materi
yang telah diberikan.
D. Alokasi Waktu - guru BK memberi lembar kerja dan
menjelaskan cara
1 x 45 Menit
mengerjakannya.
E. Tujuan Kegiatan 3. Tahap Penutup : 7 Menit
Umum : Mempelajari strategi dan peluang untuk - Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
berperilaku hidup hemat memberikan penguatan mengenai materi
kegiatan.
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat menggambarkan pola
hidup hemat
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi perilaku
hemat
3. Peserta didik dapat menyusun
rencana keuangannya
4. Peserta didik dapat mengatur
keuangannya secara mandiri

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

POLA HIDUP HEMAT


Oleh : Kania Yunita, S.Pd.

A. Pendahuluan
Hemat adalah hati-hati dalam menggunakan uang, barang, dan sebagainya. Menggunakan sesuatu
sesuai dengan keperluan tidak berlebih-lebihan. Lawan dari perilaku hemat adalah perilaku
boros/konsumtif yaitu berlebih-lebihan dalam menggunakan uang, barang, dan sebagainya. Hemat
ataupun boros merupakan sebuah pilihan seseorang dalam menjalani hidupnya (gaya hidup). Perilaku
hemat penting kita pelajari agar dalam menjalani kehidupan kita senantiasa dapat memanfaatkan dan
memaksimalkan apa yang kita miliki, mengasah kita dalam mempertimbangkan sesuatu yang penting,
berfikir secara matang, dan melatih kita untuk membuat keputusan yang bermakna. Selain itu, perilaku
hemat pun membuat kita menjadi manusia yang pandai bersyukur karena kita hidup secara sederhana
yang hanya menggunakan atau membeli sesuatu sesuai dengan kemampuan kita.

B. Pengertian Hidup Hemat


Sikap hemat merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan memertimbangkan kebutuhan yang datang.
Sikap hemat sangat penting bagi siswa/pelajar karena untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya
memerlukan intelegensi yang tinggi namun juga sikap dan perilaku kita di dalam mengatur keuangan
atau perekonomian kita (Noor, 2007).
Sikap hemat merupakan salah satu hal yang penting yang bertujuan untuk selau mengupayakan
memiliki dana cadangan untuk hal-hal di luar perkiraan (Bakry, 1981). Pola hidup hemat berarti gaya
hidup yang tidak boros dan tidak berlebihan. Sikap seseorang dalam memenuhi kebutuhannya tidak
berlebih-lebihan dan tidak boros.

C. Perilaku dalam melakukan gaya hidup hemat


Pola perilaku hidup hemat merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan dengan lebih
mengutamakan hal yang penting dan bermanfaat sehingga dalam melakukannya perlu pertimbangan dan
perhitungan yang matang. Berikut adalah perilaku yang mencerminkan pola hidup hemat (Pangestuti,
2019) :
1. Tidak langsung menghabiskan uang saku dari orang tua namun disisihkan untuk ditabung.
Menyisihkan uang saku yang diberikan oleh orang tua Sebagian untuk disimpan dan sebagian
untuk kehidupan sehari-hari
2. Membeli barang sesuai dengan yang dibutuhkan dan bermanfaat bukan hanya sekedar hawa nafsu
saja
3. Membeli barang tidak terpengaruh oleh teman-temannya. Membeli barang bukan karena pengaruh
dari temannya namun karena pribadi memang membutuhkan barang tersebut
4. Memasak sendiri atau membawa bekal agar pengeluaran untuk uang makan menjadi lebih hemat
D. Tips memiliki pola hidup hemat
Berikut adalah tips atau cara agar memiliki pola hidup hemat (Ciputra, n.d.) :
1. Buat prioritas kebutuhan dan pengeluaran, bedakan mana kebutuhan dan keinginan
Dalam hal ini perlu membuat list/daftar keperluan dalam satu bulan. Pastikan untuk antara
kebutuhan yang bersifat wajib/urgent (primer) dengan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer
adalah kebutuhan yang yang jika tidak dipenuhi akan mengganggu kelangsungan hidup. Sedangkan
kebutuhan bersifat sekunder dapat digolongkan ke dalam kebutuhan yang bersifat keinginan.
Kebutuhan ini jika tidak dilaksanakan tidak akan memberikan dampak yang besar pada
keberlangsungan hidup.
2. Pastikan pengeluaran lebih kecil daripada pendapatan
Setelah Menyusun list kebutuhan dan memisahkan kebutuhan berdasarkan kategorinya, berikutnya
adalah Menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran dengan memastikan tidak besar pasak
daripada tiang
3. Menjaga kesehatan menghemat biaya pengobatan
Caranya dengan menjaga pola makan, memakan makanan bergizi dan melakukan olahraga rutin.
Membiasakan memiliki pola hidup sehat.
4. Belanja secara bijak
Perlu memprioritaskan barag/benda yang berguna, bermanfaat, dan benar- benar dibutuhkan,
jangan membeli suatu barang hanya karena gengsi atau bujukan dari teman. Usahakan selalu
mempunyai tujuan jika ingin pergi ke suau tempat dan menetapkan budget pengeluaran agar tidak
melebihi yang sudah ditetapkan.
5. Boleh mengikuti keinginan namun tetap ada batasnya
Jika sudah melaksanakan list kebutuhan namun ingin pergi berlibur untuk refreshing dan
menghabiskan waktu luang, sebaiknya berlibur dengan perhitungan yang matang. Saran lain, jika
dalam satu bulan sudah melakukan perjalanan wisata/librang, sebaiknya hindari melakukan rencana
perjalanan berikutnya dalam satu bulan. Serta usahakan untuk mencari fasilitas berlibur yang
murah.
6. Bawa bekal lebih baik daripada membeli makanan di luar
Tips yang bisa dianjurkan untuk menyiasai ini adalah membawa bekal dari rumah. Selain dapat
menghemat pengeluaran, makanan yang akan dimakan pun terjaga kebersihannya.
7. Membeli barang yang punya nilai investasi
Cobalah untuk berinvestasi ke dalam sesuatu yang bernilai berguna atau putarkan uang dengan cara
berbisnis
8. Menjaga lingkungan dengan “Go Green”
Pola hidup hemat dapat ditempuh dengan berbagai cara dan salah satunya adalah dengan prinsip go
green yaitu dengan cara menghemat listrik maupun menghemat pengunaan air dalam rumah dan
menerapkan 3R (reuse, reduce, dan recycle).
9. Jangan meremehkan uang receh
Jika mendapatkan kembaian berua receh, simpan uang receh tersebut ke dalam wadah. Jika uang
receh tersebut terkumpul cukup banyak, dapat ditkarkan ke bank dengan uang kertas.
10. Tidak terpengaruh pergaulan sosial yang boros/mewah
11. Disiplin menabung
12. Mulai sejak dini, tularkan juga dengan sekitarmu

Selain itu, jika ingin belajar untuk memiliki pendapatan dengan kemampuan sendiri, berusahalah
untuk memperoleh pendapatan tersebut tanpa mengganggu pelajaran. Misalnya bekerja paruh waktu
atau memulai suatu wirausaha kecil dari hasil karya sendiri (kerajinan tangan, membuat kue,
menggambarkan, ataupun dengan memanfaatkan media online).

E. Manfaat perilaku hemat


Menurut Hurlock, tugas perkembangan seorang remaja yaitu dapat mencapai kemandirian berupa
emosional dan terbebas dari orang tua maupun orang dewasa di sekitarnya. Aspek perkembangan
remaja salah satunya yaitu perkembangan kognitif dimana kemampuan remaja dalam membedakan hal-
hal yang penting dengan yang lainnya, kemudian remaja mampu membuat kesimpulan dari hal-hal yang
penting dan yang tidak.
Dengan melakukan gaya hidup hemat justru mereka dapat mengatur keuangannya dengan baik
sehingga bisa menabung dan bisa digunakan ketika ada kebutuhan-kebutuhan mendesak di masa depan.
Dimana remaja dalam hal tersebut sudah mampu mengantisipasi kejadian-kejadian yang akan terjadi di
masa depan sehingga berpikir untuk menabung. Kemudian manfaat lainnya yaitu remaja belaja untuk
mempersiapkan dirinya untuk melangsungkan kehidupan keluarga di masa depan (Pangestuti, 2019).

VIDEO 1 : Video “Minimalism Changed Me”


Link : https://youtu.be/hOyLDjdFoY4
berdurasi 5.30 menit. Konten video menjelaskan seperti apa hidup minimalis. Minimalis
memiliki makna yang sama dengan istilah hidup hemat yang pada intinya hidu
berkecukupan sesuai kebutuhan.

VIDEO 2 : Video “5 ide pekerjaan yang cocok untuk mahasiswa & pelajar”
Link : https://youtu.be/xwiI5H5eAis
Berdurasi 5.39 menit. Konten video menjelaskan mengenai ide-ide pekerjaan yang dapat
dijalani secara part time atau mudah dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
Bakry, O. (1981). Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa.
Ciputra,U. (n.d.). ciputrauceo.com. Retrieved from Google:
ciputrauceo.net/blog/2015/2/10/manfaat-hidup-hemat-dan-12-cara-hidup-hemat

Noor, H. F. (2007). Ekonomi Manajerian. Jakarta: Raja Grafindo.

Pangestuti, W. N. (2019). Dinamika Psikologi Gaya Hidup Sehat di Kalangan Mahasiswa.


Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Youtube.com
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Hari/Tanggal :
Nama Lengkap :
Kelas/Jurusan :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda :
1. Apakah kamu sudah menerapkan pola hidup hemat ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

2. Apa saja hal yang sudah kamu lakukan terkait pola hidup hemat ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

3. Apakah yang membuatmu sulit menerapkan pola hidup hemat ?


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

4. Buatlah skala prioritas kebutuhan-kebutuhanmu dan bedakan manakah yang merupakan


kebutuhan yang wajib/urgent dan kebutuhan sekunder (keinginan) !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

5. Jika kamu ingin menambah pendapatan keuanganmu, apa yang akan kamu lakukan ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Tugas :

6. Buatlah rencana dalam mengatur keuanganmu selama 2 minggu ke depan !

MINGGU KE-1 MINGGU KE-2


Jumlah Jumlah
Keterangan Keterangan
(Rp) (Rp)

PENDAPATAN

Jumlah Jumlah
Keterangan Keterangan
(Rp) (Rp)

PENGELUARAN

SALDO

Petunjuk :
1. Tuliskan keterangan dari mana saja kamu memiliki pendapatan beserta jumlahnya pada kolom
pemasukan (contoh : uang saku)
2. Tuliskan keterangan uang yang kamu miliki digunakan untuk apa saja pada kolom pengeluaran
beserta jumlahnya
3. dapat menambahkan keterangan tanggal jika dibutuhkan
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Suatu perbuatan atau Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dengan menerapkan
prinsip kehati-hatian dan mempertimbangkan kebutuhan yang akan datang merupakan
pengertian dari….
a. Sikap dewasa c. sikap hemat
b. Sikap asertif d. sikap konsumtif

2. Berikut yang bukan merupakan manfaat perilaku hemat adalah….


a. Meningkatkan rasa syukur
b. Melatih diri dalam membuat keputusan yang matang
c. Mempersiapkan kehidupan berkeluarga
d. Menjadi dapat mengelola stress

3. Ciri-ciri perilaku hemat yaitu…


a. Membeli barang sesuai yang dibutuhkan c. Mengoleksi barang yang unik
b. Selalu mewujudkan keinginan pribadi d. Update mengenai tren terkini

4. Manakah yang termasuk cara untuk memiliki pola hidup hemat


a. Pengeluaran dan pendapatan seimbang c. Menjaga Kesehatan
b. Membel barang yang bernilai seni tinggi d. Belanja sesuai keinginan diri

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang pola hidup
1. hemat

Setelah menerima materi layanan BK tentang pola hidup hemat, timbul


2. kesadaran saya untuk memiliki kebiasaan yang mencerminkan pola
hidup hemat

Setelah menerima materi layanan BK tentang pola hidup hemat saya


3. menyadari bahwa sangat penting belajar mengatur keuangan sendiri
sejak dini

Materi layanan BK tentang pola hidup hemat, menyadarkan saya bahwa


4. pola hidup hemat memiliki banyak manfaat
A. Asesmen Kebutuhan dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K
kehidupan yang lebih sehat.
B. Identitas Layanan Komponen :
F. Pelaksanaan
Layanan Dasar Bidang :
1. Pendahuluan : 5 Menit
Pribadi
- Guru BK membuka dengan salam dan
Fungsi : Informasi
berdoa.
Topik : Pola hidup sehat
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sasaran : Kelas 10
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
2. Tahap Inti : 35 Menit
Materi : Cara Meningkatkan Pola
- Memberikan materi berupa PPT dan
Hidup Sehat dan Manfaat Pola
Video (Terlampir)
Hidup Sehat (Terlampir) - Guru BK mengadakan
Metode : Brainstorming dan Diskusi brainstorming tentang contoh - contoh
Media : Proyektor, powerpoint, gaya hidup sehat.
Laptop, dan Speaker Aktif - Guru BK mengadakan tanya jawab
Video : shorturl.at/anyU4 tentang dampak negatif jika memiliki
shorturl.at/eHTVW pola hidup tidak sehat.
shorturl.at/gijFI
shorturl.at/deyLM 3. Tahap Penutup : 5 Menit
D. Alokasi Waktu - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
1 x 45 Menit dari pertemuan hari ini
- Guru BK memberikan penguatan
E. Tujuan Kegiatan - memberikan lembar evaluasi hasil
Umum : mempelajari cara menjaga - Guru BK menutup kegiatan layanan
kesehatan jasmani dengan mengajak peserta didik
bersyukur/berdoa, mengakhiri
Khusus : dengan salam dan tepuk tangan yang
1. Peserta didik mampu mempersiapkan diri, meriah.
menerima dan bersikap positif serta dinamis
terhadap perubahan fisik

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

POLA HIDUP SEHAT


--------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Cara Meningkatkan Pola Hidup Sehat


1. Hindari kebiasan buruk yang merusak kesehatan
Merokok, mengonsumsi minuman keras, begadang, atau mengonsumsi narkoba merupakan
kebiasaan buruk yang berdampak merusak kesehatan. Untuk memiliki tubuh yang sehat, kebiasaan-
kebiasaaan buruk ini harus dijauhi sejauh-jauhnya.
2. Konsumsi makanan sehat
Kita adalah apa yang kita makan. Mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang akan
memberi kita tubuh yang sehat. Sebaliknya, kita pun dapat terserang berbagai gangguan kesehatan jika
tidak selektif dalam memilih makanan. Sayuran hijau, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian adalah makanan
yang mampu menunjang kesehatan kita, yang seyogianya selalu kita konsumsi. Sementara itu, makanan
cepat saji, gorengan, makanan berlemak tinggi, makanan yang mengandung pengawet atau pewarna, dan
minuman bersoda, minuman dengan kadar gula tinggi, atau minuman yang mengandung kafein tinggi
adalah makanan- makanan dan minuman perusak kesehatan yang konsumsinya mesti kita batasi, atau
kita hindari sama sekali.
3. Perhatikan teknik pengolahan makanan
Makanan yang dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau ditumis dengan minyak yang sedikit,
lebih dianjurkan karena kandungan minyaknya sedikit atau bahkan bebas minyak sehingga bagus untuk
pemeliharaan kesehatan.
4. Biasakan bangun pagi
Bangun pagi, lalu sejenak berada di luar rumah akan memberi tubuh kita kesempatan untuk
menghirup udara bersih. Hal ini sangat bagus untuk menjaga kesehatan paru-paru dan menghindarkan
kita dari gangguan pernapasan. udara siang hingga malam hari di perkotaan umumnya telah tercemar
oleh berbagai zat pencermar. oleh karena itu, kita harus menyeimbangkan hidup kita dengan menghirup
udara bersih di pagi hari.
5. Jangan tinggalkan olahraga
Bukan rahasia lagi bahwa olahraga secara rutin merupakan salah satu cara untuk menjaga
kesehatan. Kita pun sebaiknya selalu berolahraga secara rutin. jadikan olahraga sebagai salah satu pola
hidup sehat kita. Pilihlah jenis olahraga yang dapat kita lakukan dengan mudah, tanpa memerlukan
tempat dan peralatan khusus. Misalnya, jalan kaki, lari pagi, atau naik turun tangga.
6. Melakukan pemeriksaan secara berkala
Untuk memastikan bahwa kita benar-benar sehat, sebaiknya kita melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala ke dokter. pemeriksaan kesehatan ini juga berguna untuk mendeteksi sejak dini
kemungkinan adanya gangguan kesehatan sehingga penanganan pun dapat dilakukan sesegera mungkin.
7. Menjaga kebersihan
Bersih pangkal sehat. Kebiasaan menjaga kebersihan diri dan lingkungan akan menjauhkan kita
dari serangan berbagai macam penyakit.
Akibat tidak menjaga pola hidup sehat tubuh kita akan mudah terkena berbagai
penyakit seperti:
1) Disentri, 2) Cacingan, 3) Terkena diare, 4) Kurang nya gizi, 5) System pertahanan tubuh menjadi
kurang atau lemah, seperti muda sakit, 6) Dan lain-lain

B. Manfaat Pola Hidup Sehat


1. Umur Yang Panjang
Memang Umur yang mengetahui hanyalah yang kuasa (allah) dan tidak ada makhluk lain yang
bisa memberikan umur lebih panjang atau sebaliknya didahulukan umurnya untuk
menghadapnya. Namun apakah kita pernah mempunyai angan-angan atau pemikiran tentang pola
hidup kita? pola hidup yang tidak sehat sekarang ini bisa saja mengancam kita sewaktu-
waktu.Oleh karena itu mulai dari sekarang usahakan kita menghindari berbagai pola hidup yang
tidak sehat. Sebaliknya jika kita sudah melakukan pola hidup sehat tingkatkanlah pola hidup kita,
sehingga kita bisa terbebasdari sakit.
2. Menghindarkan Diri dari Penyakit
Orang yang memiliki kebiasaan pola hidup sehat tentunya akan lebih kebal terhadap berbagai
penyakit, jika dibandingkan orang yang tidak memiliki kesadaran pola hidup sehat. Mereka
biasanya akan terkena berbagai macam penyakit yang sangat berbahaya.
3. Dapat Menjaga Fungsi Tubuh
Tubuh manusia haruslah selalu dijaga kesehatan dan kebugarannya. Hidup kita akan terasa lebih
berarti ketika kita memiliki fungsi tubuh yang baik bukan? Tentu untuk mendapatkan fungsi
tubuh yang baik ini kita harus melakukan hal hal yang berkaitan dengan pola hidup kita.
4. Tidur Pulas Dan Nyaman
Jika kita sudah menjalankan pola makan sehat, dan olahraga yang teratur, walaupun kita hanya
melakukan olahraga naik turun tangga kantor berkali-kali, maka hal ini bisa membuat tubuh kita
lelah dimalam hari, dan tentunya tidur kita akan menjadi lebih pulas dan nyaman, sehingga dipagi
harinya badan kita akan fresh dan segar lagi.
5. Tampil Lebih Baik
Jika dilihat dari berbagai segi bentuk tubuh, baik dilihat dari rambutnya, muka, mata, dan postur
tubuh, tentunya orang yang melakukan pola hidup sehat akan tampak lebih fresh dan nyaman
untuk dipkitang. Beda dengan orang yang melakukan pola hidup tak sehat seperti minum-
minuman keras memakai obat- obatan terlarang, seorang yang melakukan pola hidup tak sehat
seperti itu akan terlihat pucat dan tidak menarik sekali untuk dipandang.
6. Dapat berfikir lebih Positif dan berfikir sehat
Saat kita sehat tentunya fikiran kita akan lebih berkembang dan mudah bukan? Tentu saja sangat
berbeda jika keadaan kita sedang sakit pikiran yang ada hanyalah rasa pusing, oleh karenanya
mulailah dari sekarang untuk melakukan pola hidup sehat.

Daftar Pustaka :
Mulyatiningsih, Rudi dkk. 2004. Bimbingan Pribadi-sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta:PT Grasindo
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. saya merokok dan minum minuman berakohol
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah

2. saya berolah raga


a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah

3. saya makan makanan bergizi


a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah

4. saya beristirahat secara teratur


a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah

5. saya melakukan rekreasi


a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Bersyukur kepada Tuhan YME karena diberikan kesehatan
1.

Disiplin dalam menjaga pola hidup sehat


2.

Sebagai remaja ikut bertanggung jawab menjaga


3.
kesehatan diri dan lingkungan
Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi
4.
masalah pola hidup sehat
Aktif berolahraga dan menjaga kesehatan agar dapat
5.
tumbuh dengan baik
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. IdentitasLayanan
berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topic kegiatan,
Sosial dan pribadi Fungsi :
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Informasi
Topik : Potret Diri
2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 dan 11
- Memutarkan video “dove you are
beautiful more than think”
C. Materi, Metode Media - Meminta peserta didik untuk
Materi : mengenali sisi positif pada menyampaikan inti video tadi
diri sendiri (Terlampir) - Mengajak peserta didik bermain “potret
Metode : games dan ceramah Media diri” dengan cara pertama peserta didik
: LCD, PPT, Laptop Video diminta untuk menuliskan 10 hal
: Dove you are beautiful tentang dirinya, lalu setelah itu di
more than think baliknya peserta didik diminta menulis
“what do you about me” setelah itu
D. Alokasi Waktu kertas tersebut di berikan kepada teman
disebalahnya secara estafet dan mereka
1 x 45 Menit
diminta untuk menuliskan hal positif
tentang temannya.
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mengenal kemampuan dan keinginan diri 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Guru BK meminta salah satu siswa untuk
Khusus : membacakan komentar yang diberikan
1. Peserta didik mampu mengenali sisi positif oleh temannya.
dirinya - Memberikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menunjukan sikap percaya - Guru BK menutup pelajaran dengan
diri dengan dirinya berdoa bersama

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor

....................................... .......................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang : - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Sosial dan pribadi Fungsi : serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Informasi
Topik : potret diri Sasaran 2. Tahap Inti : 35 Menit
: Kelas 10 dan 11 - Guru BK meminta peserta didik
membacakan 10 hal yang telah ia
C. Materi, Metode Media tuliskan pada pertemuan sebelumnya
Materi : Mengenali Sisi Positif Pada - Guru BK meminta peserta didik untuk
Diri Sendiri (Terlampir) melihat perbedaan hal yang dituliskan
Metode : games dan ceramah Media oleh temannya dan yang dituliskan oleh
: LCD, PPT, Laptop Video dirinya sendiri
: Dove you are beautiful - Guru BK menjelaskan tentang materi
more than think potret diri

3. TahapPenutup : 5 Menit
D. Alokasi Waktu
- Guru BK menanyakan sisi positif salah
1 x 45 Menit
satu peserta didik
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK mengajak peserta didik untuk
Umum : mengenal kemampuan dan keinginan diri selalu melihat sisi positif dari dirinya
- Memberikan lembar evaluasi hasil
Khusus : - Guru BK menutup pelajaran dengan
1. Peserta didik mampu mengenali sisi positif berdoa bersama
dirinya
2. Peserta didik dapat menunjukkan
sikap percaya diri dengan dirinya

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor

....................................... .......................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

INILAH 10 KEUNTUNGAN "POSITIVE THINKING"


Sikap mencerminkan dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap
sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Sikap yang
baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan setiap
individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur yang terpenting dalam menciptakan jenis kehidupan
Anda.
Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan
yang positif dapat membantu Anda untuk mengatasi situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih
baik. Berikut ini beberapa manfaat dari berpikit positif :
1. Mengatasi stres : Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran
negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres.
Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.
2. Menjadi lebih sehat : Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara
bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian,
bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan.
Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot,
kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.
3. Percaya diri : Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi
orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan yang lebih baik.
4. Bisa mengambil keputusan yang benar : Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang
salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda
memilih keputusan dengan cepat.
5. Meningkatkan fokus : Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi
masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda.
6. Bisa mengatur waktu lebih baik : Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan
yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak
waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
7. Lebih sukses dalam hidup : Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa
mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat
mengubah hidup Anda.
8. Memiliki banyak teman : Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang- orang dan
ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.
9. Menjadi pemberani : Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan
rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun
yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.
10. Hidup lebih bahagia: Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda
sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif,
Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

Tips agar Anda selalu berpikiran positif :


- Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.
- Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.
- Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud
- Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.
- Baca dan kutipan yang inspirasional.
- Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
- Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.

Seseorang yang berpikir positif tahu bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik daripada siapa
pun. Dan ingat, keberhasilan terjadi kepada mereka yang percaya diri!

DAFTAR PUSTAKA :
Asep Candra (2011). "Inilah 10 Keuntungan "Positive Thinking"",
https://health.kompas.com/read/2011/08/06/10050416/Inilah.10.Keuntungan.Positiv e.Thinking.
(Diakses pada 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 2. PETUNJUK PERMAINAN

PERMAINAN
“POTRET DIRI”

Petunjuk :
1. Tuliskan 10 hal tentang diri sendiri (boleh yang baik maupun yang buruk)
2. Balik kertas yang kamu isi dan tulis “what do you think about me?”
3. Oper kertas mu ke teman sebelah/depan/belakang mu secara menyeluruh
4. Silahkan tulis pendapat tentang teman kalian dibawah tulisan “what do you think about me?” dan
dengan syarat hanya menuliskan hal hal baik yang dimiliki oleh teman kalian

Saya itu :

1. . 6.
2. . 7.
3. . 8.
4. . 9.
5. . 10.

“what do you think about me?”


LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan manfat berfikir positif?

2. bagaimana cara kamu agar selalu berpikir positif?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang potret diri
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang potret diri, timbul


2. kesadaran saya untuk berfikir positif terhadap diri
sendiri
Setelah menerima materi layanan BK tentang potret diri
3.
saya menyadari sering menilai buruk terhadap diri sendiri
Materi layanan BK tentang potret diri, menyadarkan saya
4.
akan pentingnya berpikir positif
Materi layanan BK tentang potret diri memberikan manfaat
5.
dan saya butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pengembangan diri
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Problem Solving
- Mengajak peserta didik untuk
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 brainstorming mengenai materi.
- Memberikan materi berupa PPT
C. Materi, Metode Media PROBLEM SOLVING (Terlampir).
Materi : Problem Solving (Terlampir) - Mempersilahkan peserta didik untuk
Metode : Diskusi, Ceramah, & bertanya mengenai materi.
Studi kasus - Meminta peserta didik untuk
Media : Laptop, Proyektor, PPT, HVS membentuk kelompok yang terdiri dari
Pulpen dan Gelas Plastik, 4 orang.
- Guru BK memberi lembar kerja dan
D. Alokasi Waktu menjelaskan cara
1 x 45 Menit mengerjakannya.
- Meminta peserta didik untuk
E. Tujuan Kegiatan mempersiapkan presentasi hasil diskusi
lembar kerja pada pertemuan
Umum : mempelajari cara-cara pengambilan
selanjutnya.
keputusan dan
pemecahan masalah secara obyektif. 3. Tahap Penutup : 7 Menit
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
Khusus : memberikan penguatan mengenai materi
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah kegiatan.
yang dialaminya dan mengkategorikan jenis- - Membagikan lembar evaluasi hasil
jenis masalah
2. Peserta didik dapat mendiskusikan cara
penyelesaiannya suatu masalah dan memilih
cara penyelesaian sesuai

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
Pengembangan diri
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Problem Solving
- Guru BK mereview hasil dari
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 pertemuan kemarin
- Guru BK mempersilahkan peserta didik
C. Materi, Metode Media untuk memaparkan hasil diskusi
Materi : Problem Solving (Terlampir) masing-masing kelompok pada
Metode : Presentasi dan Diskusi Media pertemuan sebelumnya
: Laptop, Proyektor, PPT, HVS - Guru BK menanyakan
Pulpen dan Gelas Plastik, tanggapan kelompok lain terhadap
kelompok yang memaparkan hasil
D. Alokasi Waktu diskusinya
1 x 45 Menit - Guru BK menyimpulkan hasil diskusi
masing-masing kelompok yang telah
dipaparkan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari cara-cara pengambilan
3. Tahap Penutup : 7 Menit
keputusan dan
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
pemecahan masalah secara obyektif.
memberikan penguatan mengenai materi
kegiatan.
Khusus :
- Membagikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah
yang dialaminya dan mengkategorikan jenis-
jenis masalah
2. Peserta didik dapat mendiskusikan cara
penyelesaiannya suatu masalah dan memilih
cara penyelesaian sesuai

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

PROBLEM SOLVING
Oleh : Kania Yunita, S.Pd.

A. Pendahuluan
Dalam perjalanan hidupnya, setiap orang senantiasa akan menghadapi masalah. Begitu pula
seorang remaja, dapat dipastikan mengalami berbagai macam masalah juga. Masa remaja adalah masa
transisi dimana individu mengalami perubahan fisik, psikis, maupun sosial yang disebabkan karena
lingkungan menganggap remaja bukan anak-anak dan belum saatnya dianggap dewasa (Hurlock, 1994).
Ketidakmampuan remaja untuk mengatasi masalahnya menurut cara yang mereka yakini menyebabkan
banyaknya remaja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu diperlukannya kemampuan remaja dalam
mengatasi pemecahan masalah atau yang sering disebut dengan PROBLEM SOLVING (Riyadi,
Rochmanudin, & Narni, 2016).

B. Definisi
Pengertian masalah atau problem dari pandangan setiap orang mungkin akan berbeda-beda.
Masalah yang dialami seseorang pun akan berbeda pula dengan yang dihadapi oleh seseorang lainnya.
Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau tidak terlihat) dimana antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan
keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan merupakan akibat dari masalah yang
tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang dirasakan seseorang dapat menjadi pertanda seseorang
sedang mengalami masalah yang tidak terpecahan. Masalah yang tidak dipecahkan dapat menimbulkan
masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus menyikapi masalah yang dialaminya (Riyadi,
Rochmanudin, & Narni, 2016).
Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami masalah
dan fator-faktor penyebabnya, serta menemukan alternatif pemecahannya yang paling tepat agar
terhindar dari kondisi yang merugikan. PROBLEM SOLVING juga dapat diartikan sebagai suatu
pendekatan dan prosedur dalam menghadapi masalah. Dalam memecahkan masalah terdapat langkah-
langkah yang harus diikuti.

C. Jenis-Jenis Masalah
1. Masalah Pribadi (Personal)
a. Frustasi arena tidak tercapainya cita-cita
b. Konflik psikis (kurang sesuainya antara keinginan/minat dengan kemampuan) atau konfli
antar kebutuhan seksual dengan norma agama
c. Bersikap apatis (kurang bergairah/berminat) dalam menghadapi kehidupan atau mengalami
indolensi (kelesuan hidup)
d. Bersikap pesimis akan masa depan
e. Kurang dapat membagi waktu
f. Frustasi karena kurang mendapat kasih sayang atau perhatian orang tua
g. Frustasi karena putus cinta
h. Merasa minder (rendah diri) bergaul dengan orang lain
i. Merasa kurang percaya diri (tidak PD) dalam mengekspresikan diri
j. Memiliki penyakit yang sulit disembuhkan
2. Masalah Keluarga
a. Hubungan yang kurang harmonis (gap communication) antar ayah-ibu, atau orangtua-anak
b. Ekonomi lemah
c. Ketidakutuhan keluarga (meninggal atau bercerai)
d. Orangtua kurang memperhatikan kebutuhan anak
e. Orang tua tidak menampilkan pribadinya sebagai figur moral yang baik
3. Masalah Dalam Kelompok Sebaya (Peer Group)
a. Norma kelompok yang kurang sesuai dengan norma pribadi
b. Berkembangnya sikap egois diantara kelompok
c. Kurang berkembangnya sikap toleransi, loyalitas, dan kebersamaan
d. Gaya hidup atau perilaku teman dalam kelompok tidak sesuai dengan ajaran agama atau
berakhlak buruk (seperti dalam cara berpakaian, berpenampilan, dan berkata-kata)
e. Terperangkap dalam gank yang perilakunya brutal/sadis, seperti gank motor yang berkembang
di kota-kota besar
4. Masalah Belajar
a. Merasa sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar
b. Kurang memiliki motivasi belajar
c. Kurang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
d. Kurang memiliki keterampilan untuk belajar
5. Masalah Karier
a. Belum mengetahui sekolah lanjutan atau perguruan tinggi yang akan dimasuki
b. Belum memahami jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan sendiri
c. Masih bingung untuk memilih jenis pekerjaan yang cocok dengan kemampuan dan minat
d. Merasa pesimis bahwa setelah sekolah bisa melanjutkan studi atau
mendapatkan pekerjaan yang diharapkan (Yusuf, 2009)

D. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


Berikut adalah langkah-langkah dalam memecahan suatu masalah (Yusuf, 2009) :
1. Memahami dan mengidentifikasi sumber masalah (Mengklarifikasi masalah)
2. Menemukan alternatif pemecahan masalah
3. Menguji alternatif pemecahan masalah (tes resiko)
4. Mengambil keputusan (decision making)
5. Melakukan kegiatan sesuai dengan keputusan yang diambil

E. Contoh Pemecahan Masalah


1. Memahami dan mengidentifikasi sumber masalah (Mengklarifikasi masalah)
Disini remaja memahami dan menerima masalah yang dihadapinya, yaitu “frustasi karena gagal
memasuki sekolah favorit”. Setelah itu dilakukan analisis tentang sumber atau faktor yang
menyebabkan kegagalannya tersebut. Hasil analisis menemukan, bahwa yang menjadi sumber
kegagalan itu adalah :
(a) kekurangsiapan untuk menempuh ujian : kurang belajar, tidak ikut bimbingan belajar
tambahan, dan mengalami stress pada saat mengikuti tes, dan
(b) terlalu banyaknya pesaing yang memasuki jurusan yang diidamkannya.
2. Menemukan alternatif pemecahan masalah Alternatif
yang dapat ditempuh adalah :
a. Tetap bersiteguh memilih perguruan tinggi tersebut
b. Tetap memilih PT tersebut, tetapi jurusannya berbeda (yang kurang
pesaingnya)
c. Memilih perguruan tinggi swasta
3. Menguji alternatif pemecahan masalah (tes resiko)
a. Menguji alternatif pertama, maka resikonya dia akan kehilangan waktu satu tahun untuk
menunggu tes tahun berikutnya. Peluang untuk dapat diterima masih tipis, karena banyaknya
pesaing yang mungin prestasi belajarnya lebih baik. Untuk itu dia harus memacu diri untuk
belajar lebih intensif, di samping belajar di rumah, juga mengikut bimbingan belajar.
b. Apabila memilih alternatif kedua, maka resikonya pun tetap sama, kehilangan waktu satu
tahun, namun peluangnya untuk dapat diterima agak lebih besar, karena kurangnya pesaing
c. Apabila memilih seolah swasta, maa resio yang dihadapinya lebih ringan jika dibandingkan
dengan kedua pilihan di atas, sebab dia tidak usah menunggu satu tahun dan pilihan perguruan
tinggi swasta lebih beragam. Walaupun begitu mungkin resiko yang agak berat (terutama bagi
yang sosial ekonomi nya rendah) adalah biaya masuk perguruan tinggi negeri dan juga suasana
hati atau kurangnya minat untuk memasuki perguruan tinggi swasta
4. Mengambil keputusan (decision making)
Setelah menguji ketiga alternatif di atas, maka selanjutnya peserta didik mengambil keputusan
dengan lebih mempertimbangkan resikodarti setiap alternatif tersebut. Untuk mengambil keputusan
tersebut, dia harus melihat alternatif mana yang resikonya lebih ringan atau lebih mampu untuk
menjalaninya. Dalam mengambil keputusanini, tidak salahnya dia meminta pendapat atau nasihat
orang tua, teman karib, atau guru.
5. Melakukan kegiatan sesuai dengan keputusan yang diambil
Setelah mengambil keputusan, maka langkah selanjutnya peserta didik harus melakukan kegiatan
yang sesuai dengan pilihan yang telah diambilnya. Dia harus konsisten atau bertanggung jawab
terhadap keputusannya.

DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, S., Rochmanudin, & Narni. (2016). Materi Layanan Klasikal Bimbingan & Konseling untuk SMK
Kelas 11. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA “Problem Solving”

Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Langkah-Langkah PROBLEM SOLVING

1. Identifikasi Masalah (Tuliskan masalah yang tertera pada kertas yang kamu pilih)

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

2. Alternatif Permasalahan (tuliskan apa saja pilihan alternatif permasalahan. Minimal 2 alternatif
masalah)

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

3. Resiko dari Setiap Alternatif Masalah (tuliskan resiko dari setiap alternatif masalah yang telah kamu
tuliskan)

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. Mengambil Keputusan (tuliskan pilihan alternatif masalah yang diputuskan untuk menjadi solusi
pemecahan masalah dan jelaskan alasannya)

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

5. Melakukan Kegiatan (Susunlah rencana kegiatan yang akan dilakukan secara sederhana berdasarkan
keputusan yang telah ditetapkan)

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

Petunjuk:
1. Masing-masing peserta didik menuliskan masalah apapun yang sedang dialaminya pada sebuah
kertas
2. Peserta didik menggulung kertas tersebut dan dikumpulkan pada sebuah gelas plastik/wadah per
kelompoknya
3. Masing-masing kelompok bertukar gelas plastik/wadah yang berisikan kertas masalah peserta didik
4. Tiap kelompok mengambil satu kertas dari gelas plastik/wadah yang telah ditukar dengan kelompok
lain
5. Tiap kelompok mendiskusikan masalah dari kertas yang mereka pilih
6. Tiap kelompok menganalisis masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh
guru BK pada materinya
7. Tiap kelompok menuliskan hasil diskusi kelompoknya di sebuah kertas
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Suatu kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dialami
disebut….
a. Kecewa c. Masalah
b. Frustasi d. Pemecahan masalah
2. Frustasi karena kurang mendapat kasih saying atau perhatian orang tua merupakan
jenis masalah….
a. Keluarga c. Belajar
b. Pribadi d. Karier
3. Upaya untuk memahami masalah dan faktor-faktor penyebabnya serta menemukan alternatif
pemecahannya yang paling tepat merupakan pengertian dari….
a. Masalah c. Resiko
b. Empati d. Problem Solving
4. Manakah yang bukan termasuk Langkah-langkah dalam pemecahan
masalah……..
a. Menguji masalah
b. Mengambil keputusan
c. Menemukan alternative pemecahan masalah
d. Tes resiko

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Problem Solving

Setelah menerima materi layanan BK tentang Problem Solving, timbul


2. kesadaran saya untuk selalu menyelesaikan masalah yang dihadapi

Setelah menerima materi layanan BK tentang PROBLEM SOLVING


saya menyadari bahwa sebelumnya saya belum mengetahui Langkah-
3.
langkah dalam memecahkan masalah

Materi layanan BK tentang Problem Solving, menyadarkan saya akan


4. pentingnya mempertimbangkan suatu resiko sebelum mengambil
keputusan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Remaja ideal 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru menyampaikan materi tentang
tugas seorang remaja
C. Materi, Metode Media - Peserta didik diminta untuk menuliskan
Materi : Remaja Yang Berprestasi refleksi diri mengenai tugas remaja yang
(Terlampir) sudah dilaksanakan dengan baik dan
Metode : Curah Pendapat, Presentasi yang masih perlu dikembangkan
Media : PPT,LCD dan Laptop - Beberapa peserta didik
mempresentasikan hasil
D. Alokasi Waktu pekerjaannya
1 x 45 Menit
3. Tahap Penutup : 10 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK memberikan penguatan dan
Umum : mempelajari tugas masa remaja dan cara memberikan tindak lanjut berupa
menjadi remaja yang berprestasi penugasan dengan teman sebangku untuk
membuat poster 100 prestasi
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai
tugas sebagai pelajar, teman, anak dan bagian
dari masyarakat.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi menjadi
remaja yang berprestasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Remaja ideal
2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
- Memberikan cerita mengenai kisah
seseorang yang berhasil meraih
C. Materi, Metode Media
beberapa prestasi dari 100 prestasi yang
Materi : Remaja Yang Berprestasi ia ingin capai selama 1 tahun
(Terlampir) - Peserta didik saling bertukar tugas
Metode : Curah Pendapat, Presentasi mengenai poster 100 prestasi yang telah
Media : PPT, LCD dan Laptop dibuat dengan teman sebangku
- Peserta didik menganalisis dan
D. Alokasi Waktu menanggapi tugas temannya
1 x 45 Menit - Peserta didik mempresentasikan hasil
dari tugas yang dibuat
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari tugas masa remaja dan cara 3. Tahap Penutup : 10 Menit
menjadi remaja yng berprestasi - Peserta didik diminta untuk membuat
kesimpulan pembelajaran
Khusus : - Peserta didik diminta
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai menempelkan karton berisi 100 prestasi
tugas sebagai pelajar, teman, anak dan bagian tersebut dikamarnya
dari masyarakat. - Membagikan lembar evaluasi
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi menjadi
remaja yang berprestasi

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui: …………..,…………….
KepalaSekolah Guru BK/Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR
KERJA PERTEMUAN PERTAMA
TUGAS SEBAGAI
REMAJA

Refleksikanlah tugas mu sebagai seorang remaja dengan menuliskan yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan di dalam kolom berikut.
1. Tuliskan tugas yang sudah siswa jalankan dengan baik sebagai remaja?
2. Tuliskan tugas yang belum dilakukan sebagai remaja dan apa kendalanya?
3. Kapan waktu yang tepat siswa akan melakukan tugas yang belum di lakukan?

Tugas yang Sudah Dilakukan

Tugas yang Belum Kendala Rencana Waktu Akan


Dilakukan dilakukan
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

TANGGUNG JAWAB
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menyelesaikan tugas yang telah diterima secara tuntas
dengan ikhlas melalui usaha yang maksimal serta berani menanggung segala akibatnya.

B. Hal - hal Yang Menunjukkan Tanggung Jawab


1. Tanggung jawab berarti melakukan tugas-tugas kita. Orang yang bertanggung jawab
melaksanakan semua tugasnya dengan sebaik mungkin.
2. Tanggung jawab berarti menerima apa yang diwajibkan dan melaksanakan tugas sesuai dengan
kemampuan kita.

C. Jenis – Jenis Tanggung Jawab


1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Orang yang terbiasa melakukan tanggung jawabnya dengan rela maka tidak akan kesulitan
untuk melakukan tanggung jawab lainnya. Oleh karena itu, sebagai remaja yang akan menjadi orang
dewasa, harus belajar bertanggung jawab karena salah satu ciri manusia dewasa adalah bertanggung
jawab.
2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Jika kita melaksanakan tanggung jawab sebagai anggota keluarga, berarti pada diri kita ada
dorongan untuk meringankan dan memberi kebahagiaan pada semua anggota keluarga. Salah satu
penyebab timbulnya konflik antara anak dan orang tua adalah dilalaikannya tanggung jawab, baik
pada tugas sebagai anggota keluarga maupun tugas-tugas untuk kepentingan diri sendiri.
3. Tanggung Jawab Sebagai Siswa Di Sekolah
Seorang siswa yang bertanggung jawab akan menunjukkan kecintaannya pada sekolah
dengan selalu berusaha disiplin, baik dalam perkataan maupun tingkah lakunya. Semua ini akan
tercermin dari cara berpakaian, cara berhadapan dengan guru, keseriusan dalam mengikuti mata
pelajaran, cara berhubungan dengan atau warga sekolah lainnya, serta perilakunya yang jauh dari
hal-hal negatif yang membahayakan diri dan lingkungannya. Menjadi siswa yang bertanggung jawab
itu menyenangkan dan membanggakan.
Kita tentu bangga kepada siswa yang memiliki prestasi dalam bidang akademis., tidak
mencontek, selalu mengerjakan tugas sekolah, disiplin dalam peraturan, dan tidak pernah membolos.
4. Tanggung Jawab Sebagai Anggota Masyarakat
Selain tertib di jalan raya, tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar juga
diwujudkan dalam bentuk bagaimana kita menjalin hubungan yang baik dengan tetangga, aktif
dalam kegiatan sosial, dan ikut serta dalam menjaga keamanan. Misalnya: bertegur sapa ketika
bertemu dengan tetangga, membantu orang yang tertimpa bencana, membuang sampah pada
tempatnya, atau melaporkan tamu yang akan menginap di rumah kita. Seluruh
bentuk tanggung jawab tersebut bertujuan untuk menciptakan peraturan dan keamanan dalam
masyarakat.
5. Tanggung Jawab Sebagai Umat Beragama
Komunitas religius mengurangi tindakan-tindakan penuh resiko. Remaja aktif dalam
kegiatan keagamaan memiliki resiko yang lebih kecil untuk terkena pengaruh negatif pergaulan,
seperti penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, minum-minuman keras, atau bahkan
keinginan untuk bunuh diri, dibandingkan dengan remaja yang tidak bergabung dengan komunitas
keagamaan

Daftar Pustaka :
Triry Watuna (2012) Tanggung Jawab. ruangkonselingwatuna.blogspot
https://ruangkonselingwatuna.blogspot.com/2012/01/tanggung-jawab.html (Diakses pada 14 mei
2020)

LAMPIRAN 3. PETUNJUK PENUGASAN

TUGAS POSTER 100 PRESTASI


Petunjuk :

1. Pada pertemuan pertama setelah selesai pertemuan

2. Berilah tugas untuk membuat Poster di karton besar

3. Tanyalah orang-orang sekitar kalian tentang prestasi yang ingin diraih mereka sebanyak
banyaknya untuk membuat poster

4. Hias dengan hiasan menarik di karton tersebut


LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Seberapa besar tanggung jawab yang kamu miliki apabila di nilai dari 1-10? Beri alasan?

2. Mampukah kamu menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai remaja?

3. Apa yang kamu lakukan apabila kamu belum menjadi remaja yang ideal?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang menjadi
1. remaja ideal
Setelah menerima materi layanan BK tentang menjadi remaja ideal,
2. timbul kesadaran saya akan pentingnya
tanggung jawab
Setelah menerima materi layanan BK tentang menjadi remaja ideal saya
3. menyadari bahwa saya sering lupa
melakukan tanggungjawab sebagai remaja
Materi layanan BK tentang menjadi akan remaja ideal,
4. menyadarkan saya pentingnya memiliki rasa
tanggung jawab.
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Sehat Kunci Kebahagiaan 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Guru BK Menampilkan materi berupa
Video dan PPT
C. Materi, Metode Media - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
Materi : Sehat Kunci Kebahagiaan mengenai materi yang telah
(Terlampir) disampaikan, seperti contoh kasus
Metode : Ceramah dan Diskusi dalam kehidupan sehari-hari .
Media : LCD dan Laptop - Guru BK menjelaskan beberapa
Video : shorturl.at/ceqy6 pertanyaan dari peserta didik mengenai
materi dari hasil diskusi.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 3. Tahap Penutup : 7 Menit
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
E. Tujuan Kegiatan memberikan apresiasi kepada kelas.
Umum : mempelajari cara menjaga - Membagikan lembar evaluasi
kesehatan jasmani

Khusus :
1. Peserta didik dapat memahami pengertian
kesehatan dan kebahagiaan
2. Peserta didik dapat mengaitkan kesehatan
mempengaruhi kebahagiaan
3. Peserta didik dapat menerapkan pola hidup
sehat

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Sehat Kunci Kebahagiaan

A. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan
pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan
emosional. Status kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi
kebanyakan kerusakan pada periode- periode awal bukanlah kerusakan yang serius jika orang mau
menyadarinya. (Santoso, 2012: 8).
Menurut definisi yang dirumuskan oleh WHO, kesehatan adalah sebagai : ”a state of complete
physical, mental and social well being and not merely the absence of disease or infirmity“. (WHO,
1948), adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit).
Dalam UU RI Nomor 23 tahun 1992 kesehatan juga dinyatakan mengandung dimensi mental dan
social : “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi “.
Kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kebugaran dan
penampilan tubuh, serta harta yang paling berharga yang tidak pernah bisa ditukar dengan apapun. Oleh
karena itu setiap orang tentu mendambakan hidup sehat bahagia dan ingin selalu tampak sehat, bugar,
penampilan yang bagus dan awet muda, tidak lekas keriput karena menua. Hal tersebut dapat dirasakan
apabila kita pernah sakit. Olahraga dan kesehatan merupakan kebutuhan bagi setiap orang, karena
semua orang pasti ingin sehat, tidak seorangpun yang ingin sakit atau terganggu kesehatannya.
Kesehatan juga harus dilandasi beberapa aspek prilaku untuk menuju pola hidup sehat dengan 2 hal
sebagai berikut :
1. Prilaku hidup bersih dan sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
paradigma sehat dalam budaya perorangan. Keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat,
bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental,
spiritual maupun social, (Depkes RI, 2009). Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah upaya
untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment). Masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
(Notoatmodjo, 2007).
2. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat Penerapan prilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku
yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahan dan meningkatkan
kesehatannya. (Notoatmodjo, 2007)
a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang di sini dalam arti kualitas
(mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih). Secara kualitas
mungkin di Indonesia dikenal
dengan ungkapan empat sehat lima sempurna.
b. Olahraga teratur, juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti frekuensi dan
waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung
dari usia, status kesehatan yang bersangkutan.
c. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk
penyesuaian dengan lingkungan modern. mengharuskan rang untuk bekerja keras dan
berlebihan, sehingga waktu istirahat berkurang. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.
d. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-macam bagi
kesehatan. Lebih-lebih sebagai akibat dari tuntunan hidup ang keras seperti diuraikan di atas.
Kecenderungan stress akan meningkat pada setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang
penting dijaga agar stres tidak menyebabkan gangguan kesehatan, kita harus dapat
mengendalikan atau mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
e. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya: tidak berganti-ganti
pasangan dalam hubungan seks, penyeuaian diri kita terhadap lingkungan dan sebagainya

B. Kebahagiaan (Happiness)
Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat kata “bahagia” dapat diartikan
dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya
cacat dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat abstrak dan tidak dapat
disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam
Kosasih, 2002).
Sumner (dalam Veenhoven, 2006) menggambarkan kebahagiaan sebagai “memiliki sejenis sikap
positif terhadap kehidupan, dimana sepenuhnya merupakan bentuk dari kepemilikan komponen kognitif
dan afektif. Aspek kognitif dari kebahagiaan terdiri dari suatu evaluasi positif terhadap kehidupan, yang
diukur baik melalui standard atau harapan, dari segi afektif kebahagiaan terdiri dari apa yang kita sebut
secara umum sebagai suatu rasa kesejahteraan (sense of well being), menemukan kekayaan hidup atau
menguntungkan atau perasaan puas atau dipenuhi oleh hal-hal tersebut.”
Diener (1985) menyatakan bahwa happiness atau kebahagiaan mempunyai makna yang sama
dengan subjective wellbeing dimana subjective wellbeing terbagi atas dua komponen didalamnya.
Kedua komponen tersebut adalah komponen afektif dan komponen kognitif.

C. Keterkaitan Kebahagiaan dengan Kesehatan


Seligman (2002) memberikan delapan faktor eksternal yang mempengaruhi kebahagiaan
seseorang, namun tidak semuanya memiliki pengaruh yang besar. Selain itu, Carr (2004) juga
mengemukakan beberapa hal yang berkontribusi terhadap kebahagiaan. Berikut ini adalah penjabaran
dari faktor-faktor eksternal yang berkontribusi terhadap kebahagiaan seseorang menurut Seligman
(2002) yang didukung oleh Carr (2004) yaitu uang, pernikahan, kehidupan sosial, kesehatan, agama,
emosi positif, usia, pendidikan/iklim/ras/gender dan produktivitas pekerjaan.
Salah satu factor kebahagiaan yang dijelaskan di atas adalah kesehatan. Sehingga individu yang
merasa dirinya sehat akan mendapat kontribusi positif terhaadap kebahagiannya disbanding individu
yang merasa dirinya kurang sehat, terlepas dari kondisi kesehatan mereka yang sesungguhnya, namun
jika sakit yang dialami parah dan berkepanjangan, kebahagiaan dapat mengalami penurunan walaupun
tidak terlalu banyak.

D. Tips Menjaga Kesehatan


Apa kamu ingin punya tubuh sehat? Memiliki tubuh yang sehat sudah pasti impian semua orang.
Dengan tubuh yang sehat maka kita bisa terhindar dari berbagai macam penyakit yang bisa menyerang
kapan saja. Untuk itu, mulai sekarang kamu membiasakan diri hidup sehat. Di bawah ini kami akan
membagikan 10 cara menjaga tubuh sehat agar tubuhmu terhindar dari penyakit. Maka dari itu, simak
penjelasan kami di bawah ini:
1. Konsumsi sayuran hijau
Sudah dari dulu sayuran hijau merupakan makanan yang harus kamu konsumsi agar memiliki
tubuh yang sehat. Kandungan vitamin dan berbagai macam kandungan zat bermanfaat lainnya
sangat dianjurkan oleh dokter untuk membuat tubuhmu selalu prima dan terhindar dari berbagai
macam penyakit. Beberapa sayur hijau yang bisa kamu konsumsi antara lain: kembang kol,
brokoli, dan juga kol dapat mengirimkan sinyal ke dalam tubuh sehingga meningkatkan produksi
protein yang ada di permukaan sel.
2. Vitamin D
Mengkonsumsi vitamin D juga merupakan cara terbaik yang harus kamu lakukan untuk
menghindarkan tubuhmu dari berbagai macam penyakit. Beberapa makanan yang mengandung
vitamin D antara lain: jamur, kuning telur, ikan salmon, hati sapi, ikan tuna.Selain itu, kamu juga
bisa membeli suplemen vitamin D serta pilihlah suplemen yang mengandung D3 karena
bermanfaat meningkatkan vitamin D yang ada di dalam darah.
3. Berolahraga rutin
Tidak bisa kita pungkiri bahwa berolahraga merupakan aktivitas yang sangat menyehatkan. Bahkan
orang yang tidak rutin berolahraga berpotensi menderita berbagai macam penyakit. Sudah banyak
penelitian yang telah membutkikan bahwa berolahraga rutin mampu menghindarkan dari berbagai
penyakit seperti stroke, stres, mempercepat peredaran darah, dan lain sebagainya.
4. Minum teh hijau
Teh hijau mengandung antioksidan yang tinggi yang dinamakan flavonoid. Dengan begitu,
mengkonsumsi teh hijau secara rutin dapat menurunkan tekanan darah serta terhindar dari penyakit
kardiovaskuler.
5. Istirahat yang cukup
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, kamu bisa melakukannya dengan istirahat yang banyak.
Penelitian telah membuktikan bahwa dengan tidur minimal 8 jam dalam kurun waktu 2 minggu
membuat tubuh menjadi lebih kebal dari bakteri, virus, dan juga kuman.
6. Mengurangi stress
Ketika seseorang stres, maka kekebalan tubuh pun juga akan menurun. Akibatnya seseorang lebih
mudah terserang penyakit. Maka dari itu kamu harus pandai
mengelola stres kamu. Caranya bagaimana? Kamu harus membiasakan diri untuk mediasi agar
supaya stresmu bisa terkendali.
7. Bersosialisasi
Apakah kamu pernah tahu bahwa bersosialisasi juga bisa menghindarkanmu dari penyakit?
Biasanya penyakit timbul dari rasa kesepian yang dialami seseorang. Dengan bersosialisasi, maka
seseorang bisa sembuh dari penyakit jantung. Selain itu, sosialisasi juga mampu menghilangkan
stres.
8. Menjaga kebersihan
Meskipun kamu sering mengkonsumsi makanan bergizi dan berolahraga, namun hall lain yang juga
harus kamu perhatikan adalah kamu harus membiasakan diri juga untuk menjaga kebersihan
badanmu. Bukan hanya badan melainkan juga kebersihan lingkungan sekitar. Beberapa yang bisa
kamu lakukan adalah mandi setiap hari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, membuang
sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan mulut, dan lain-lain.
9. Mengkonsumsi probiotik
Cara menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit juga kamu lakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Salah satu makanan tersebut adalah yogurt.
Yogurt mengandung probiotik yang berguna menurunkan stres. Probiotik juga menghindarkanmu
dari beberapa masalah pencernaan.
10. Menghindari alcohol
Cara terakhir yang membantu membuat tubuhmu terhindar dari penyakit adalah menghindari
alkohol. Alkohol menimbulkan beragam penyakit, khususnya untu organ seperti paru-paru,
jantung, maupun hati

Daftar Pustaka
Bourne, Paul Andrew, et al. Re-testing Theories on the Correlation of Health Status, Life Satisfaction and
Happiness. 2010. North Journal of Medical Sciences. Vol 2, No. 7.
Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang dimaksud dengan PHBS ?

2. Apa hubungannya kebahagiaan dengan kesehatan ? Jelaskan !

3. Apa saja hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesahatan tubuh ?

4. Bagaimana cara mengajak keluarga untuk melakukan PHBS dan menjaga kesehatan ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Sehat Kunci
1. Kebahagiaan

Setelah menerima materi layanan BK tentang Sehat Kunci Kebahagiaan


2. timbul kesadaran saya untuk menjaga kesehatan tubuh saya agar
bahagia

Setelah menerima materi layanan BK tentang Sehat Kunci Kebahagiaan


3. saya menyadari menjaga keshatan tubuh merupakan hal penting

Materi layanan BK tentang Sehat Kunci Kebahagiaan menyadarkan


4. saya untuk mengajak keluarga dan orang sekitar saya untuk menjaga
kesehatan
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Sex education
2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
- Guru menyampaikan materi tentang sex
education
C. Materi, Metode Media
- Peserta didik diminta untuk menuliskan
Materi : Sex education (Terlampir) mengenai fakta tentang sex education
Metode : Curah Pendapat, Presentasi yang diketahui oleh peserta didik
Media : PPT, LCD dan Laptop - Beberapa peserta didik
mempresentasikan hasil
D. Alokasi Waktu pekerjaannya
1 x 45 Menit - Guru merefleksikan pekerjaan peserta
didik dengan cara membahas fakta-fakta
E. Tujuan Kegiatan tentang sex education yg telah di
Umum : mempelajari cara-cara membina tuliskan oleh peserta didik.
kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan - Guru memberikan kesempatan peserta
teman sebaya didik bertanya tentang sex education

Khusus : 3. Tahap Penutup : 10 Menit


1. Peserta didik dapat mengetahui - Guru BK memberikan penguatan atau
tentang fakta sex education merencanakan tindak lanjut.
2. Peserta didik mampu mengaplikasikan - Membagikan lembar evaluasi
sex education yg diketahui

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR KERJA

FAKTA TENTANG SEX EDUCATION

Nama :
No Absen :

Tulislah hal-hal yang kamu ketahui tentang sex education tanpa melihat internet atau sumber lain
dikotak yang tersedia. Tuliskan hal –hal yang benar-benar kamu ketahui atau pernah kamu dengar
sebelumnya, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengetahuan kamu tetang sex
education.
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

PENTINGNYA “SEX EDUCATION” BAGI


REMAJA
Oleh: Diana Septi Purnama, M.Pd

Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan
benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku
seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Pendidikan Seks adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau
wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada
wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi
karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan
sebagainya.
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih trend-nya “sex
education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja, baik
melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk mencegah biasnya pendidikan seks maupun
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Beberapa Hal Pentingnya Pendidikan Seks
bagi Remaja : 1) Untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja. 2) Memiliki kesadaran akan pentingnya
memahami masalah seksualitas. 3) Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya. 4) Memahami
masalah-masalah seksualitas remaja. 5) Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-
masalah seksualitas
Fenomena yang berkaitan dengan masalah penyimpangan seksual remaja tercatat pada data UNFPA
(Data Kependudukan PBB) yang menunjukan, setiap tahunnya 15 Juta remaja berusia 15 – 19 Thn
melahirkan dan 4,4 Juta diantaranya memilih aborsi. Sebagian menjalani aborsi yang tidak aman. Sementara
remaja yang melahirkanpun masih beresiko. Hasil penelitian menunjukan melahirkan pada usia kurang dari
18 thn beresiko kematian 2-5 kali lebih tinggi dari usia 20-29thn.
Aktifitas seksual remaja merambah ke masalah lain yaitu 100 juta tertular penyakit kelamin. Secara
global, 40% dari kasus HIV/AIDS terjadi pada usia 15-24 thn. Ini berarti tiap hari ada 7000 remaja terinfeksi
HIV. Penyimpangan seksual di kalangan remaja, dalam hal ini negara-negara barat, majalah Time (Pikiran
Rakyat, 29 Januari 1995) memberitakan tentang gejala aborsi di Negara-negara tersebut.
NEGARA Remaja yang Melakukan Aborsi NEGARA Remaja yang Melakukan Aborsi
Perancis 180 dari 450 Swedia 210 dari 320
Inggris 175 dari 450 Belanda 50 dari150
Kanada 180 dari 450
Untuk kondisi di Indonesia, majalah sabili (No 12 Th.XI 1 Januari 2004) melaporkan hasil penelitian
tentang penyimpangan seksual di kalangan remaja, yaitu :
1) Hasil penelitian Yayasan Priangan Jawa Barat di tujuh kota besar di JABAR menunjukkan bahwa
sebanyak 21% siswa SLTP dan 35% siswa SMU disinyalir telah melakukan homoseksual. 2) Hasil survey
Pelajar Islam Indonesia (PII) dengan menyebarkan angket ke 400 responden yang berusia antara 12-24 tahun
yang berdomisili diberbagai kota di Jawa
Barat menunjukkan 75% pelajar dan mahasiswa telah melakukan. 3) Penyimpangan perilaku 45%
melakukan penyimpangan seksual, yang diantaranya 25% pelajar pria melakukan homoseksual. 4) Penelitian
terhadap mahasiswi di Jogja yang dilakukan oleh Iip, sebanyak 97% mahasiswi sudah tidak perawan lagi
Sementara meninjau berbagai fenomena yang terjadi di Indonesia, agaknya masih timbul pro kontra di
masyarakat, lantaran adanya anggapan bahwa membicarakan seks adalah hal yang tabu dan pendidikan seks
akan mendorong remaja untuk berhubungan seks. Sebagian besar masyarakat masih berpandangan
stereotype dengan pendidikan seks seolah sebagai suatu hal yang vulgar.
Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang
adalah hubungan seks. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara
biologis. Seksualitas menyangkut beberapa hal antara lain dimensi biologis, yaitu berkaitan dengan organ
reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan; dimensi psikologis, seksualitas berkaitan dengan
identitas peran jenis, perasaan terhadap seksualitas dan bagaimana menjalankan fungsinya sebagai makhluk
seksual; dimensi sosial, berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar manusia serta
bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan
perilaku seks; dan dimensi kultural, menunjukkan bahwa perilaku seks itu merupakan bagian dari budaya
yang ada di masyarakat
Berdasarkan kesepakatan internasional di Kairo 1994 (The Cairo Consensus) tentang kesehatan
reproduksi yang berhasil ditandatangani oleh 184 negara termasuk Indonesia, diputuskan tentang perlunya
pendidikan seks bagi para remaja. Dalam salah satu butir konsensus tersebut ditekankan tentang upaya untuk
mengusahakan dan merumuskan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi serta menyediakan informasi
yang komprehensif termasuk bagi para remaja.
Ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana
anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih
menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman
tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Faktor kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di
lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang
menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi
pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex
education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang
tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.
Berbicara mengenai ”sex education”, tidak hanya mengenai organ tubuh reproduksi saja, tetapi
banyak hal yang harus kita pelajari antara lain ekonomi, sosial budaya, bahkan politik. Banyaknya PSK
(Pekerja Seks Komersial) di mana-mana, hal ini disebabkan faktor ekonomi, sehingga mereka tidak lagi
bertanggung jawab terhadap organ reproduksinya dan tidak menyadari akan terjadinya penularan virus HIV
dan penyakit kelamin lainnya. Dengan belajar tentang sex education, diharapkan remaja dapat menjaga
organ-organ reproduksi pada tubuh mereka dan orang lain tidak boleh menyentuh organ reproduksinya
khususnya bagi remaja putri. Organ reproduksi remaja
adalah hak remaja dan menjadi tanggung jawab remaja itu sendiri untuk melindungi dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Masuk kurikulum
Tidak bisa dipungkiri apabila berbicara tentang seks di mana saja adalah topik yang seru dan
”heboh”. Bagaimana serunya kalau seks dijadikan topik yang dibahas tuntas di sekolah? ”Heboh”, penuh
kejutan tapi banyak juga nilai edukasinya. Saat ini seks bukan lagi merupakan hal yang tabu yang bikin kita
malu-malu untuk membahasnya. Mungkin kita baru menyadari betapa pentingnya pengetahuan tentang seks
karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan remaja dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang
pergaulan bebas, hal ini sebenarnya sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah.
Pergaulan bebas remaja ini bisa juga karena dipicu dengan semakin canggihnya kemajuan teknologi, juga
sekaligus dari faktor perekonomian global. Namun hanya menyalahkan itu semua juga bukanlah hal yang
tepat. Remaja pada masa puber (13 thn ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari
hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa
ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk
mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Ada beberapa pendapat yang bilang, ”sex education”
memang pantas dimasukkan dalam kurikulum di sekolah menengah, apalagi siswa pada ini adalah masa
pubertas. ”Sex education” sangat perlu sekali untuk mengantisipasi, mengetahui atau mencegah kegiatan seks
bebas dan mampu menghindari dampak-dampak negatif lainnya.
Berarti memang terbukti pada masa puber, banyak remaja yang melakukan sesuatu hanya untuk
menjawab rasa ingin tahu mereka atau hanya mengikuti trend, sehingga mereka melakukan hal-hal yang
belum pantas untuk dilakukan. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan akan muncul masalah baru yang
dapat merusak masa depan mereka. Apabila sudah ”kebablasan” bukan saja remajanya sendiri yang akan
kena batunya, namun orang tua juga tidak kuasa untuk menahan rasa malu. Pembekalan tentang seks ini
penting dan perlu sekali. Pengenalan atau pendidikan tentang seks, dapat dimulai dengan berbicara santai
atau diskusi langsung tentang kesehatan reproduksi. Dengan cara yang lebih akrab , mungkin siswapun tidak
perlu malu-malu lagi. Disamping itu juga dengan seringnya membuat sebuah seminar tentang seks dengan
mengundang pakar yang bisa menjelaskan lebih detil lagi. Misalnya dokter atau psikolog, yang cakap dan
paham dalam urusan gaya hidup remaja.
Ada beberapa sekolah yang sudah memberikan pelajaran tentang ”sex education” yang disisipkan ke
dalam pelajaran Biologi, Agama dan Bimbingan Konseling. Namun hanya dapat bekal dari sekolah tentu
tidak cukup. Komunikasi dari orang tua dan anak pun tidak kalah pentingnya. Sepertinya tidak hanya remaja
saja yang berhak mendapatkan pengetahuan tentang seks dan gaya hidup remaja saat ini. Sebelum remaja
yang dikasih pelajaran, orang tua pun mesti mendapatkan pengetahuan tentang gaya hidup remaja saat ini,
hal-hal apa saja yang sedang trend di kalangan remaja, jadi akan terjalin komunikasi yang terbuka antara
orang tua dan anak. Karena bukan tidak mungkin mereka yang tidak dekat atau jauh dari kontrol orang tualah
yang lebih sering terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Daftar Pustaka :
Diana Septi Purnama. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310878/pengabdian/sex- education-
high-school.pdf (Diakses pada 14 Mei 2020)
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah selama ini sex education sudah dipelajari oleh siswa?

2. apakah selama ini sex education yang ada sudah benar menurut kalian?

3. Hal apa yang baru kamu ketahui tentang sex education setelah pembahasan
ini?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. sex education

Setelah menerima materi layanan BK tentang sex educatio, timbul


2. kesadaran saya untuk selalu mencari tahu fakta tentang sex education

Setelah menerima materi layanan BK tentang sex education saya


3. menyadari bahwa ada pemikiran yang berbeda dari yang saya ketahui

Materi layanan BK tentang sex education, menyadarkan saya akan


4. pentingnya memiliki rasa bersyukur dengan kondisi yang saya miliki.
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Sikap Jujur 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 - Menayangkan PPT materi mengenai
sikap jujur
C. Materi, Metode Media - Mengajak peserta didik untuk
Materi : Sikap Jujur Brainstorming/ curah pendapat
(Terlampir) mengenai sikap jujur seperti contoh
Metode : Ceramah, Brainstorming sikap jujur dan tidak jujur, dan cara
dan Diskusi membiasakan sikap jujur.
Media : PPT, Laptop dan LCD - Guru BK/Konselor membagi peserta
didik ke dalam 4 kelompok.
D. Alokasi Waktu - Guru BK/Konselor meminta tiap
kelompok secara bergantian untuk
1 x 45 Menit
mempresentasikan hasil diskusi, dan
mempersilahkan kelompok lain
E. Tujuan Kegiatan untuk menanggapinya.
Umum : mempelajari cara membiasakan sikap
jujur dalam kehidupan sehari-hari 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Guru BK mengajak peserta didik untuk
Khusus : membuat kesimpulan dan memberikan
1. Peserta didik dapat menjelaskan penguatan atau merencanakan tindak
pengertian jujur lanjut.
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri - Memberikan lembar evaluasi hasil.
orang yang jujur
3. Peserta didik dapat membedakan contoh sikap
jujur dan tidak jujur
4. Peserta didik dapat menunjukan cara
membiasakan sikap jujur

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Sikap Jujur
Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.

A. Pendahuluan
Secara umum jujur merupakan kesesuaian antara perkataan dengan yang ada di dalam hati serta
dibuktikan dengan perbuatan. Jujur merupakan akhlak yang mulia dan terpuji namun untuk menjadi
orang jujur sangat sulit. Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal
penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran merupakan nilai-nilai yang memberi
pedoman bagi setiap orang dalam bertingkah laku. Maka, pemahaman dan pengalaman terhadap nilai-
nilai ini akan mempengaruhi sejauhmana orang berperilaku jujur. Kesalahan pemahaman dan
penanaman nilai-nilai kejujuran dalam konteks pendidikan dan pembelajaran dapat mendorong individu
berperilaku menyimpang dari nilai-nilai. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai
kejujuran agar peserta didik memiliki pedoman yang baik dalam bertingkah laku yang baik.

B. Definisi Jujur
Rusyan (2006) mengemukakan bahwa jujur dalam bahasa arab merupakan terjemahan dari kata
siddiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan
sesuai dengan kebenaran. Menurut Arifin (2008) mengemukakan bahwa kejujuran adalah mengatakan
sesuatu dengan sebenar- benarnya. Definisi yang lain dari kejujuran ialah berkata atau berbuat sesuatu
dengan sebenar-benarnya, tidak ada unsur kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran
adakalanya dalam hal ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan. Kejujuran menurut kamus besar
bahasa indonesia berdasar dari kata jujur yang mendapat imbuhan ke-an yang artinya lurus hati, tidak
berbohong, tidak curang, tulus atau ikhlas. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sikap jujur adalah orang yang dapat dipercaya antara perkataan dan perbuatannya
sesuai dengan apa yang dibicarakan, tanpa ada kebohongan atau manipulasi didalamnya.

C. Ciri-ciri Orang yang Jujur


Menurut Sa’aduddin (2006) mengemukakan bahwa ciri-ciri macam kejujuran adalah sebagai
berikut:
1. Jujur Niat dan Kemauan Niat adalah melakukan segala sesuatu dilandasi motivasi dalam kerangka
hanya mengharap ridha Allah SWT. Nilai sebuah amal dihadapan Allah swt, sangat ditentukan oleh
niat atau motivasi seseorang.
2. Jujur Dalam Perkataan Jujur dalam bertutur kata adalah bentuk kejujuran yang paling populer
ditengah masyarakat. Orang yang selalu berkata jujur akan dikasihi oleh Allah Swt dan dipercaya
oleh orang lain. Sebaliknya, orang yang berdusta meski hanya sekali apabila sering berdusta maka
akan kehilngan kepercayaan dari masyarakat.
3. Jujur dalam berjanji seperti seorang muslim yang jujur akan senantiasa menepati janji pada
siapapun meskipun hanya terhadap anak kecil.
4. Jujur dalam bermuamalah yaitu jujur dalam niat, lisan dan jujur dalam berjanji tidak akan sempurna
jika tidak dilengkapi dengan jujur ketika berinteraksi atau bermuamalah dengan orang lain.
5. Jujur dalam berpenampilan sesuai dengan kenyataan yaitu seseorang yang jujur akan senantiasa
menampilkan diri dengan apa adanya sesuai kenyataan yang sebenarnya

D. Contoh Sikap Jujur dan Tidak Jujur


4. Contoh sikap peserta didik yang jujur
a) Mengerjakan segala tugas yang diberikan oleh guru
b) Tidak mencontek pekerjaan teman
c) Melaksanakan piket pada waktunya
d) Berani mengakui kesalahan
e) Mengembalikan barang yang bukan miliknya
f) Bertanya pada guru jika belum mengerti
g) Tidak berlaku curang ketika bermain.
5. Contoh sikap peserta didik yang tidak jujur
a) Izin ke kamar mandi tetapi kekantin
b) Menyontek
c) Tidak mengakui kesalahan
d) Pura pura sakit agar tidak sekolah
e) Mengerjakan pekerjaan rumah disekolah
f) Mengambil sesuatu tanpa sepengetahuan yang punya
g) Bolos pada jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi

E. Manfaat Sikap Jujur


Kejujuran membuat orang lain senantiasa percaya kepada kita, dan membuat orang berpikir
bahwa kita dapat diandalkan. Berkata jujur dapat membantu merasa tenang di dalam hati. Teman-teman
memandang kita sebagai seorang sahabat. Orangtua melihat kita sebagai anak yang membanggakan.
Guru, masyarakat akan mengenal kita sebagai seorang yang berintegritas tinggi dan dapat diandalkan.

F. Cara Membiasakan Sikap Jujur


a. Mencari teman yang jujur dan menghindari teman yang buruk
b. Mencari lingkungan yang jujur dan menghindari lingkungan yang buruk
c. Selalu mengingat dampak buruk dari ketidakjujuran
d. Selalu mengingat Tuhan

Daftar Pustaka
A.tabrani Rusyan (2006). Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Intimedia Cipta Nusantara. Muhammad
Arifin Bin Badri (2008). Sifat Perniagaan Nabi. Bogor: Pustaka Darul Ilmi.
Iman Abdul Mukmin Sa’Aduddin (2006). Meneladani Akhlak Nabi Membangun
Kepribadian Muslim. Bandung: Rosda Karya.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Petunjuk:
1. Tuliskan nama kelompokmu
2. Diskusikan masing-masing gambar dibawah ini sesuai dengan kelompokmu
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan dibawah ini di kertas karton

Kelompok 1 Kelompok 2

Kelompok 3 Kelompok 4

Diskusikanlah pertanyaan dibawah ini dengan teman kelompokmu!

1. Buatlah yel-yel yang menarik dan memiliki makna untuk tidak melakukan tindakan sesuai dengan
gambar yang kelompokmu diskusikan! (dipraktikan saat presentasi)
2. Apa ketidakjujuran yang dialami dalam gambar tersebut? Jelaskan!
3. Coba kamu identifikasikan penyebab apa yang mendorong seseorang menjadi tidak jujur sesuai
dengan gambar tersebut!
4. Sebutkan akibat-akibat yang didapatkan dari tidak jujur sesuai dengan gambar tersebut!
5. Bagaimana perasaanmu ketika melihat ilustrasi gambar tersebut?
6. Menurutmu, bagaimana agar bisa menghindari perilaku yang ada digambar tersebut?
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran tidak ada unsur kebohongan atau manipulasi
didalamnya, merupakan definisi?
a. Kebaikan c. Jujur
b. Nasionalisme d. Mandiri

2. Dibawah ini mana yang termasuk ciri-ciri orang yang jujur?


a. Jujur dalam bertutur kata c. Perilaku tidak sesuai dengan perkataan
b. Berkata tidak benar d. Memanipulasi kejadian sebenarnya

3. Dibawah ini mana contoh sikap yang tidak jujur?


a. Mengembalikan barang yang bukan milik kita
b. Mengambil sesuatu tanpa sepengetahuan yang punya
c. Meyontek
d. Jawaban b dan c benar

4. Bagaimana cara yang tepat untuk membiasakan sikap jujur?


a. Mencari teman yang jujur dan menghindari teman yang buruk
b. Tidak mempedulikan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri
c. Mengikuti pergaulan teman yang tidak baik
d. Mengikuti keinginan tanpa mempedulikan akibatnya

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Sikap Jujur
1.

Setelah menerima materi layanan BK tentang Sikap Jujur, timbul


2. kesadaran saya untuk menghindari sikap tidak jujur karena terdapat
dampak buruknya

Materi layanan BK tentang Sikap Jujur, menyadarkan saya akan


3. pentingnya bersikap jujur untuk mendapatkan manfaat positifnya

Materi layanan BK tentang Sikap Jujur, menyadarkan saya untuk


4. melakukan cara-cara untuk membiasakan sikap jujur
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan
salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
: Pribadi dan Sosial
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahanan dan
pencegahan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Tahukah kamu,
- Mengajak peserta didik untuk
Nomophobia ?
brainstorming penggunaan HP dalam
Sasaran : Kelas 10, 11, 12 kehidupan sehari-hari.
- Menayangkan PPT materi
C. Materi, Metode Media - Membagai peserta didik menjadi 4
Materi : Nomophobia (Terlampir) kelompok (sesuai barisan)
Metode : Diskusi dan Permainan Media : - Mengajak peserta didik untuk
PPT, Laptop, LCD, dan HVS melakukan sebuah permainan dan
menjelaskan langkah – langkah
D. Alokasi Waktu kegiatannya (Terlampir).
1 x 45 Menit - Setelah semua kelompok menyelesaikan
permainan, guru BK mengajak peserta
E. Tujuan Kegiatan didik untuk mendiskusikan game
tersebut dengan materi yang telah
Umum : memperlajari keragaman interaksi atau
disampaikan.
komunikasi di lingkungan sosial
3. Tahap Penutup : 7 Menit
Khusus :
- Guru BK menyimpulkan pertemuan
1. Peserta didik dapat mendefinisikan istilah terkait materi Nomophobia
nomophobia - Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri- ciri
pelaku nomophobia
3. Peserta didik dapat menjelaskan dampak
dari penggunaan handphone
secara berlebihan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. LEMBAR KUIS

PERMAINAN PESAN BERANTAI

Petunjuk Kegiatan :
1. Bentuklah kelompok per barisan tempat duduknya sehingga terbentuk 4 kelompok
2. Tiap kelompok diminta maju ke depan kelas untuk memainkan permainan secara bergantian,
kelompok yang sedang tidak maju diminta untuk mengamati dengan seksama apa yang terjadi pada
saat proses permainan.
3. Sementara kelompok yang sedang mendapat giliran untuk ikut permainan berbaris secara horizontal
di depan kelas.
4. Semua anggota kelompoknya menghadap ke satu arah sambil menutup mata kecuali satu orang
diurutan pertama.
5. Satu orang yang di urutan pertama diberikan satu pesan (kata-kata yang tertulis di kertas) oleh guru
BK dan harus memperagakan kata-kata tersebut melalui gerakan tubuh ke teman di belakangnya.
6. Begitu seterusnya hingga temannya pada giliran terakhir menyebutkan rangkaian kata apa yang
sesuai dengan gerakan tubuh yang diperagakan temannya.
7. Setelah selesai setiap anggota dapat mendiskusikan apa yang membuat tebakan temannya benar dan
apa yang membuat tebakan temannya salah
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

NOMOPHOBIA
Oleh : Kania Yunita, S.Pd.

A. Pendahuluan
Di era globalisasi saat kini teknologi berkembang pesat terkhususnya teknologi bidang
komunikasi maupun informasi. Sehingga tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan
manusia. Pada saat ini pengguna smartphone di seluruh lapisan masyarakat dan segala usia. Hal ini
merupakan tren di masa kini. Tren tersebut dapat dilihat dari semua orang mempunyai telepon genggam,
bahkan memiliki lebih dari satu. Telepon genggam telah membuat perubahan dari alat komunikasi
sederhana menjadi perangkat komunikasi yang canggih yang sering disebut dengan smartphone. Hal ini
menjadikan telepon genggam sebagai barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat apalagi di
kalangan anak muda. Smartphone memfasilitasi individu dalam proses melakukan komunikasi dan
memberikan tingkat mobilitas yang memungkinkan pengguna smartphone dapat dihubungi setiap saat.
Hal ini salah satunya disebabkan dampak penggunaan kecanggihan teknologi smartphone yang
membuat semua hal serba mudah.

B. Definisi
Penggunaan telepon genggam yang terus menerus atau berlebihan jika dibiarkan maka akan
menimbulkan kecanduan telepon genggam (mobile phone addict) didefinisikan sebagai perilaku
keterikatan terhadap telepon genggam yang disertai dengan kurangnya kontrol dan memiliki dampak
negatif bagi individu. Penelitian di Inggris menunjukan bahwa orang dengan mobile phone addict
memiliki istilah lain yaitu nomophobia. Istilah ini diciptakan oleh YouGov di bawah Lembaga UK post
office yang merupakan sebuah organisasi riset di Inggris (Prasetyo, 2017).
Kata nomophobia merupakan singkatan dari No Mobile Phone Phobia. Ini pertama kali
teridentifikasi pada tahun 2008 oleh peneliti dari Inggris. Seiring dengan kemajuan teknologi, fenomena
nomophobia pun semakin sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan anak
muda.
Elia (2017) menjelaskan bahwa nomophobia merupakan rasa takut akan kehilangan ponsel dan
merasa tidak bisa jauh dari ponselnya. Perasaan tersebut merupakan sindrom ketakutan berlebihan dan
perasaan cemas yang timbul bila tidak berada di dekat ponsel.
Penelitian King dan Anna menjelaskan bahwa nomophobia mengarah pada perilaku menyimpang
di dunia modern. Nomophobia adalah jenis fobia yang ditandai ketakutan berlebihan jika seseorang
kehilangan ponselnya. Orang yang menderita nomophobia selalu hidup dalam kekhawatiran dan selalu
merasa cemas dalam meletakan ponselnya sehingga selalu membawa pergi kemanapun.
Penelitian terbaru yang dilakukan King, Valenca, Silva, Sancassiani, Machado, & Nardi pada
tahun 2004 mendefinisikan nomophobia merupakan ketakutan di era modern yang muncul Ketika tidak
mampu untuk berkomunikasi melalui ponsel atau internet. Nomophobia adalah fobia situasional yang
berhubungan dengan agoraphobia dan termasuk menjadi sakit dan tidak menerima bantuan segera.
Sehinga dapat disimpulkan dari berbagai pendapat yang ada bahwa nomophobia merupakan
perasaan takut dan cemas yang berlebihan ketika tidak berada di dekat ponselnya sehingga selalu
tergantung dengan ponselnya dan membawanya kemanapun.

C. Bagaimana Nomophobia dapat muncul pada diri remaja ?


Eksistensi remaja dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditunjukan melalui keaktifan
penggunaan telepon genggam (handphone). Penggunaan handphone secara tidak langsung dapat
menjadi ukuran eksistensi remaja dalam kelompoknya. Jenis handphone dan fitur di dalamnya,
diprediksi dapat mewakili konsep diri yang dimiliki remaja. Walaupun belum tentu penggunaan
handphone tersebut dimanfaatkan seluruhnya secara optimal dalam kehiduoan sehari-hari. Tingginya
tingkat pemakaian handphone di kalangan remaja perlu juga diseimbangkan dengan keterampilan dalam
memanfaatkan handphone tersebut. Ketidakmampuan remaja dalam memaksimalkan penggunaan
handphone membuat diri remaja merasa gagal, malu, terisolir, kehilangan harga diri, dan mengalami
gangguan psikologis (emosional). Namun sebaliknya, jika remaja terlalu asik dengan handphone yang
dimiliki dan tidak mampu untuk mengontrol diri, hal tersebut tentu akan menimbulkan masalah baru.
Tekanan akibat perubahan kondisi sosial budaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang demikian pesat seringkali mengakibatkan timbulnya masalah psikologis berupa nomophobia yaitu
ketergantungan handphone sehingga muncul perasaan gelisah, khawatir, dan takut ketika jauh dari
handphone.
Jika diamati, ketergantungan dapat diamati karena kepraktisan, privasi, keluasan akses yang
sangat tinggi, dan kemudahan lain sehingga menyebabkan kehidupan remaja menjadi tergantung pada
fasilitas tersebut. Menurut Saverin dan Tankard, Ketika seseorang semakin bergantung pada suatu
media untuk memenuhi kebutuhannya, media tersebut menjadi semakin penting untuk orang tersebut.
Saat ini, handphone sudah seperti benda yang wajib dibawa kemanapun remaja berada. Handphone
sangat mudah diterima karena kebermanfaatannya dalam memberikan layanan yang memudahkan
seseorang dalam memperoleh informasi, hiburan, memfasilitasi seseorang untuk dapat bereskpresi
secara bebas, dsb. Menurut Reza (Sudarji, 2007) mengemukakan hadirnya beragam fitur menarik
semakin mengikut pengguna agar terus bermain dengan handphone nya sehingga dapat menimbulkan
kecanduan (Muyana & Widyastuti, 2017).

D. Karakteristik Nomophobia
Menurut Balgazzi dan Del Puente (Rahayunigrum & Sary, 2019) :
1. Menggunakan secara teratur telepon genggam dan menghabiskan banyak waktu untuk memainkan
telepon genggam, memiliki satu atau lebih telepon genggam, dan selalu membawa charger
kemanapun
2. Merasa cemas dan gugup memikirkan kehilangan atau ketika telepon genggam tidak berada di
dekatnya atau tidak dapat digunakan karena kurangnya jaringan, baterai telepon genggam akan
habis, dan mencoba untuk menghindari sebanyak mungkin tempat dan situasi di mana penggunaan
telepon genggam dilarang (seperti bioskop dan bandara)
3. Melihat layar telepon genggam untuk melihat atau memastikan apakah pesan atau panggilan telah
diterima
4. Menjaga telepon genggam selalu diaktifkan (24 jam sehari), tidur dengan telepon genggam di
tempat tidur
5. Melakukan sedikit tatap muka dan interaksi sosial dengan manusia yang akan menyebabkan
kecemasan dan stress sehingga lebih memilih untuk melakukan komunikasi dengan telepon
genggam
6. Menghabiskan uang hanya untuk penggunaan telepon genggam

E. Aspek atau Dimensi Nomophobia


Beberapa aspek atau dimensi dari nomophobia menurut Sudarji (2017), antara lain :
1. Tidak bisa berkomunikasi (not being able to commnicute). Merujuk pada perasaan kehilangan
Ketika tiba-tiba jaringan komunikasi terputus
2. Kehilangan konektivitas (losing connectedness). Merujuk pada perasaan kehilangan berlebihan
Ketika tida ada koneksi jaringan internet sehingga tidak dappat terhubung dengan media sosial
3. Tidak mampu mengakses informasi (not being able to access information). Merupakan perasaan
tidak nyaman ketika tidak dapat mengakses informasi dari dunia maya
4. Menyerah pada kenyamanan (giving up convenience). Merupakan perasaan nyaman Ketika
memanfaatkan fasilitas yang ada pada handphone daripada berinteraksi dengan dunia nyata yaitu
lingkungan yang ada di sekitarnya.

F. Faktor penyebab nomophobia


Nomophobia berkaitan erat dengan bagaimana kondisi kehidupan sosial kita. Keterampilan kita
dalam bersosial di dunia nyata ternyata dapat mempengaruhi kita dalam melakukan penggunaan
smartphone. Menurut Liu dan Kuo, individu yang mengalami kecemasan sosial, rasa malu, dan
rendahnya kemampuan interpersonal rentan mengalami nomophobia. Individu yang memiliki
keterampilan sosial rendah cenderung mencari media lain untuk menghindari interaksi secara langsung
dengan orang lain sehingga individu menggunakan smartphone sebagai sarana untuk menghindari
penolakan sosial (Prasetyo, 2017).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya nomophobia (Ramaita, Armaita, & Vandelis,
2019)yaitu :
1. Toleransi yang kurang
2. Kesulitan untuk mengontrol impuls/kontrol diri yang kurang
3. Melarikan diri dari masalah yang ada
4. Konsekuensi negatif dari kehidupan sehari-hari
5. Keinginan individu sebagai manusia unuk memenuhi kebutuhannya

G. Dampak Nomophobia
Nomophobia memiliki dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Salah satu dampaknya adalah
berdampak pada Kesehatan. Menurut Joshi (2019) dampak kesehatan yang terjadi ketika seseorang
terlalu sering menggunakan telepon genggam yaitu :
1. Resiko kanker tinggi
2. Lebih rendah jumlah sperma (bagi laki-laki)
3. Carpal tunnel syndrome, kondisi tangan yang sakit/nyeri akibat syaraf terjepit di pergelangan
tangan
4. Resiko tinggi dalam kecelakaan
5. Text neck dan sekitarnya seperti bahu/sakit kepala yang disebabkan oleh postur tubuh yang tegang
saat melihat ke bawah pada layar ponsel dan mengetik untuk waktu yang lama
Selain itu, beberapa dampak atau efek psikologis yang ditimbulkan dari
nomophobia yaitu :
1. Tidak fokus dalam percakapan dan interaksi sosial yang sedang berlangsung di dunia nyata
2. Sering berhalusinasi akan adanya notifikasi jejaring sosial di telepon genggam yang mengakibatkan
seringkali mengecek telepon genggam/smartphone
3. Menjadi kurang memperhatikan lingkungan sekitar karena lebih memperhatikan smartphone
sehingga membuat kurangnya rasa peduli pada lingkungan sekitar (apatis dan antisosial)
Nomophobia adalah efek dari perubahan zaman dan kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi.
Kontrol diri yang kurang baik akan membuat kita mengalami nomophobia. Oleh karena itu, kita perlu
cermat dan cerdas dalam mengikuti perkembangan teknologi dan tren terkini. Sejatinya komunikasi
yang paling ideal adalah komunikas tatap muka secara langsung. Salah satu hal yang mempengaruhi
nomophobia adalah kurangnya keterampilan dalam bersosial atau berkomunikasi di lingkungan sosial.
Kita perlu mengenali berbagai macam bentuk komunikasi dan mengenali dampak baik dan buruknya.
Game pesan berantai merupakan permainan untuk mengenalkan salah satu bentuk komunikasi dan
unsur-unsur komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak selalu harus
menggunakan handphone bahkan banyak game komunikasi lainnya yang membuat kita sadar bahwa
berkomunikasi secara langsung lebih menyenangkan dan bermanfaat dibandingkan hanya lewat media
saja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut
Merpaung (2011) komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan media dan cara yang dipahami oleh kedua belah pihak sehingga
keduanya saling memiliki kesamaan arti lewar transmisi pesan secara simbolik (Habsari, 2005).
Komponen dasar dalam komunikasi (Habsari, 2005) yaitu :
1. Komunikator : orang atau sekolompok orang yang menyampaikan pesan atau informasi
2. Komunikan : orang yang menerima pesan atau informasi
3. Esensi (pesan) : inti informasi yang diterima
4. Interaksi : hubungan timbal balik antara pembicara dengan audiens
5. Media : sarana yang digunakan dalam komunikasi sehingga dapat berlangung secara efektif
6. Pemahaman bersama : kesepahaman pesan dan tujuan komunikasi
7. Proses komunikasi : serangkaian kegiatan timbal balik antara komunikator dengan komunikan
melalui siklus komunikasi

DAFTAR PUSTAKA
Habsari, S. (2005). Bimbingan dan Konseling SMA untuk Kelas XI. Jakarta: PT Grasindo.
Muyana, S., & Widyastuti, D. A. (2017). Nomophobia (No-Mobile Phone Phobia) Penyakit Remaja Masa
Kini. BK Universitas Ahmad Dahlan.

Prasetyo, M. D. (2017). Hubungan antara Nomophobia dan Prososial pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Rahayunigrum, D. C., & Sary, A. N. (2019). Studi Tingkat Kecemasan Remaja Terhadap No- Mobile Phone
(Nomophobia). Jurnal Keperawatan BSI Vol. VII .

Ramaita, Armaita, & Vandelis, P. (2019). Hubungan Ketergantungan Smartphone dengan Kecemasan
(Nomophobia). Jurnal Kesehatan .
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa arti nomophobia ?
a. Perasaan takut dan cemas Ketika tidak berada di dekat handphone nya
b. Perasaan cemas jika menyampaikan pendapat atau perasaan
c. Kekhawatiran dalam berkomunikasi di dunia nyata
d. Menilai bahwa media sosial lebih menyenangkan dibandingkan dunia nyata
2. Menurutmu, apa yang menyebabkan remaja dapat rentan terkena nomophobia ?
a. Ingin memiliki keterampilan komunikasi
b. Cenderung ingin selalu berinteraksi
c. Tidak bisa mengontrol diri
d. Ingin selalu mengikuti perkembangan zaman
3. Di bawah ini merupakan karakteristik seseorang yang memiliki nomophobia
kecuali…
a. Menghabiskan banyak waktu untuk bermain hp
b. Selalu membawa hp kemanapun beserta chargerannya
c. Lebih memilih bermain hp dibandingkan mengobrol dengan orang di sekitarnya
d. Merasa cemas jika ingin meminta tolong
4. Apa dampak atau efek dari nomophobia ?
a. Gangguan pernapasan
b. Berkurangnya rasa peduli terhadap lingkungan sekitar (apatis)
c. Seringkali tidak nafsu makan
d. Stress berat / depresi

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang nomophobia
1.
Setelah menerima materi layanan BK tentang nomophibia, timbul
2. kesadaran saya untuk dapat mengontrol diri dalam
menggunakan handphone
Setelah menerima materi layanan BK tentang nomophobia saya
3. menyadari bahwa penggunaan handphone yang berlebihan berdampak
buruk
Materi layanan BK tentang nomophobia, menyadarkan
4. saya untuk menyeimbangkan antara berkomunikasi tatap langsung dan
melalui media
Materi layanan BK tenatng nomophobia menyadarkan
5. saya untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitar di dunia nyata
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Tak Ada Alasan Untuk 2. Tahap Inti : 30 Menit
Rendah Diri - Menayangkan materi berupa PPT dan
Sasaran : Kelas 10
video (Terlampir).
- Membagi peserta didik menjadi 8
C. Materi, Metode Media
kelompok
Materi : Rendah Diri (Terlampir)
Metode : Ceramah dan Jigsaw Media : - Memberikan dan menjelaskan
LCD, Laptop dan Speaker Video 1 : penugasan (Terlampir).
shorturl.at/pxFOQ - Memantau peserta didik dalam
melakukan diskusi kelompok.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
E. Tujuan Kegiatan merencanakan tindak lanjut.
Umum : mempelajari perasaan rendah diri - Membagikan lembar evaluasi hasil

Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
rendah diri dan penyebabnya timbul
2. Peserta didik dapat mengenal ciri-ciri orang
yang merasa rendah diri
3. Peserta didik dapat menunjukkan cara
mengatasi perasaan rendah diri

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Tak Ada Alasan Untuk 2. Tahap Inti : 30 Menit
Rendah Diri - Meminta peserta didik membentuk
Sasaran : Kelas 10
kelompok yang terdiri dari 4 orang
- Setiap anggota kelompok berasal dari
C. Materi, Metode Media
kelompok yang memiliki tema berbeda.
Materi : Rendah Diri (Terlampir)
Metode : Ceramah dan Jigsaw Media : - Tiap anggota kelompok dapat
LCD, Laptop dan Speaker menjelaskan hasil diskusi yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
D. Alokasi Waktu - Memantau peserta didik dalam
1 x 45 Menit melakukan diskusi kelompok.
- Memberikan paparan materi dan
E. Tujuan Kegiatan penguatan mengenai hasil diskusi
Umum : mempelajari penyebab dan ciri- ciri orang
yang merasa rendah diri serta dapat mengatasinya 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK memberikan penguatan atau
Khusus : merencanakan tindak lanjut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian - Membagikan lembar evaluasi hasil
rendah diri dan penyebabnya timbul
2. Peserta didik dapat mengenal ciri-ciri orang
yang merasa rendah diri
3. Peserta didik dapat menunjukkan cara
mengatasi perasaan rendah diri

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

TAK ADA ALASAN UNTUK RENDAH DIRI


Oleh : Uripah Nurfatimah, S.Pd

A. Pengertian Rendah Diri


Seorang psikolog, dokter, dan terapis Alfred Adler menyatakan bahwa rendah diri merupakan
segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa
secara subyektif, ataupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna (Sujanto, 2004). Rasa rendah
diri itu bukanlah suatu pertanda ketidaknormalan, melainkan justru merupakan pendorong bagi segala
perbaikan dalam kehidupan manusia. Rasa rendah diri yang berlebihan sehingga manifestasinya tidak
normal, misalnya timbulnya kompleks rendah diri atau kompleks untuk superior. Tetapi dalam keadaan
normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong kearah kemajuan atau kesempurnaan (superior).
Adapun contoh dari orang yang merasa rendah diri seperti :
1. Mira merasa dirinya tidak berbakat karena tidak mahir menari, menyanyi, maupun melukis, padahal
ia mahir dalam olahraga beladiri.
2. Shinta merasa tidak ada teman yang mau berteman dengannya karena ia miskin. Padahal ia
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih dari teman-temannya

B. Sebab-Sebab Timbulnya Perasaan Rendah Diri


Penyebab timbulnya rasa rendah diri dapat berasal dari dalam diri ataupun dari luar diri individu
tersebut. Penyebab perasaan rendah diri yang berasal dari dalam diri individu antara lain :
1. Ketidakmampuan akan keterampilan tertentu
2. Lemahnya penguasaan materi belajar
3. Memiliki fisik yang tidak sempurna (cacat)
4. Susah berkomunikasi
Sementara itu, Penyebab perasaan rendah diri yang berasal dari luar diri individu antara lain :
1. Berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi lemah
2. Memiliki orangtua yang tidak harmonis atau bercerai
3. Pola asuh orangtua yang keliru, seperti terlalu melindungi atau memanjakan anak
4. Adanya perbedaan suku/ras dari mayoritas lingkungan sosialnya.

C. Ciri – Ciri Orang yang Merasa Rendah Diri


Ciri – ciri yang akan muncul dari seorang yang merasa rendah diri antara lain :
1. Tidak terlalu banyak memiliki harapan dalam menjalani kehidupan
2. Memiliki pemikiran yang negatif
3. Merasa canggung
4. Lebih senang menyendiri dan tidak suka bergaul
5. Ragu dalam bertindak
6. Menghindari kompetisi
7. Mudah tersinggung
8. Mengabaikan kelebihan yang dimiliki
9. Tidak percaya akan kemampuan diri sendiri
10. Menundukkan kepala jika sedang berbicara dan tidak berani menatap lawan bicara
11. Merasa lebih buruk dari orang lain

D. Cara Mengatasi Timbulnya Perasaan Rendah Diri


Berdasarkan penyebab – penyebab munculnya perasaan rendah diri dari individu, perlu disadari
bahwa setiap individu memiliki keadaan yang berbeda beda disertai kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan rendah diri yang timbul antara lain :
1. Bersyukur bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna
2. Kenali kelebihan diri yang dimiliki kemudian kembangkan dan maksimalkan potensi diri pada
kelebihan tersebut
3. Menerima kekurangan diri yang dimiliki karena tidak ada manusia yang sempurna
4. Berpikir positif terhadap diri sendiri. Yakinlah bahwa kita bisa mengupayakan yang terbaik dalam
hal apapun
5. Membaca buku-buku yang dapat memotivasi diri
6. Berbaurlah dengan lingkungan yang dapat menimbulkan sikap positif pada diri
7. Jangan menganggap kegagalan sebagai sebuah akhir dari kehidupan. Kegagalan adalah sebuah hal
yang normal dan tinggal bagaimana kita melakukan perbaikan diri atas kegagalan tersebut
8. Apabila muncul pemikiran yang negatif segera alihkan dengan pemikiran positif yang penuh rasa
syukur

Daftar Pustaka :
Mulyatiningsih, Rudi dkk.2004.Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia
Sujanto, Agus.2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Bumi Aksara
LAMPIRAN 2. LEMBAR PENUGASAN

DISKUSI KELOMPOK
PERTEMUAN PERTAMA
Petunjuk :

1. Bagi anggota kelas menjadi 8 kelompok. Masing-masing kelompok melakukan diskusi dengan tema :
Kelompok 1 dan kelompok 5 : Pengertian rendah diri
Kelompok 2 dan kelompok 6 : Penyebab timbulnya rasa rendah diri Kelompok 3 dan
Kelompok 7 : Ciri – ciri individu yang memiliki rasa rendah diri Kelompok 4 dan kelompok
8 : Cara mengatasi rasa rendah diri
2. Setiap kelompok mendiskusikan mengenai tema yang mereka dapatkan, dan mencatat hasil diskusinya
untuk digunakan pada pertemuan selanjutnya.

PERTEMUAN KEDUA
Petunjuk :
1. Setelah selesai melakukan diskusi kelompok pada pertemuan pertama,
2. setiap peserta didik kembali membentuk kelompok baru yang beranggotakan 4 orang dengan materi
diskusi sebelumnya yang berbeda.
3. Di kelompok baru, setiap anggota saling membagikan hasil diskusi di kelompok sebelumnya. Sehingga
setiap peserta didik sudah mendapatkan keempat materi yang berbeda tersebut.
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Hal dibawah ini yang bukan merupakan kemungkinan penyebab munculnya rasa
rendah diri ialah…..
a. Mendapatkan nilai pelajaran yang kecil
b. Memiliki uang saku yang lebih banyak dari teman-teman yang lain
c. Memiliki cacat tubuh
d. Mendapat kritikan dari banyak orang atas penampilan pentasnya
2. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa rendah diri ialah …..
a. Bergaul dengan sesama teman yang pemalu
b. Menyembunyikan kelebihan diri dan membiarkan hanya diri sendiri yang mengetahuinya
c. Menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing serta
tidak ada manusia yang sempurna
d. Berusaha untuk menyerupai sosok yang dianggap sempurna
3. Mengalami kesulitan berkomunikasi bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya
perasaan rendah diri yang bersifat ……
a. Informal c. Eksformal
b. Internal d. Eksternal
4. Dibawah ini yang merupakan contoh dari sikap rendah diri ialah …..
a. Tidak mengikuti ekskul tetentu karena merasa tidak berminat
b. Tidak membeli barang tertentu karena merasa tidak punya cukup uang
c. Tidak mau bergaul dengan orang lain karena merasa bisa melakukan apapun sendiri
d. Tidak pernah mengikuti kompetisi apapun karena merasa tidak akan pernah menang

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Tak ada
1. alasan untuk rendah diri
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tak ada alasan untuk
2. rendah diri, timbul kesadaran saya akan tidak perlunya merasa rendah
diri dalam hal apapun
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tak ada alasan untuk
3. rendah diri saya menyadari bahwa saya tidak perlu merasa rendah diri

Materi layanan BK Tak ada alasan untuk rendah diri,


4. menyadarkan saya bahwa saya tidak memiliki alasan untuk
merasa rendah diri
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Terlambat ?
2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10
- Guru BK Menceritakan kisah sang
pembunuh 100 Jiwa
C. Materi, Metode Media
- Guru BK memberikan PPT materi
Materi : Apakah terlambat dan Tujuh Cara mengendalikan perbuatan
Tujuh Cara mengendalikan dosa
perbuatan dosa (Terlampir) - Mengajak peserta didik untuk berdiskusi
Metode : Ceramah dan Diskusi Media mengenai materi dan kisah yang telah
: HVS, Pulpen dan Laptop disampaikan.
PPT : shorturl.at/boquN
3. Tahap Penutup : 5 Menit
D. Alokasi Waktu - Guru BK memberikan penguatan bahwa
1 x 45 Menit sesungguhnya beribadah dan bertaubat
bisa kapan saja dan manusia memanglah
E. Tujuan Kegiatan tempat salah dan dosa dan cara
Umum : mengembangkan pemikiran menghindari perbuatan yang tidak sesuai
tentang kehidupan beragama dengan kaidah agama.
- Membagikan lembar evaluasi
Khusus :
1. Peserta Didik dapat menjelaskan perbuatan
yang melanggar kaidah- kaidah agama dan
menghindarinya.
2. Peserta Didik mengubah pandangan untuk
terus mengikuti kaidah agama dalam
kehidupan sehari-hari

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

KISAH TAUBAT PEMBUNUH 100 JIWA


Oleh Hazanul Rizqa

Pepatah mengatakan, "Banyak jalan menuju Roma." Maknanya, banyak cara untuk meraih suatu tujuan. Hal
itu juga berlaku dalam persoalan taubat nasuha.

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang cukup panjang. Isinya menceritakan kisah seorang
pembunuh berdarah dingin. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Di antara (umat) sebelum kalian, terdapat
seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang."

Suatu ketika, terbersit di hati pria tersebut akan azab Sang Pencipta. Dia berpikir, alangkah baiknya bila dia
memohon ampunan-Nya sebelum ajal tiba. Namun, apakah taubat orang yang telah membunuh puluhan
nyawa tak bersalah akan diterima

Pertanyaan itu sungguh-sungguh membebaninya. "Dia kemudian menanyakan kepada orang-orang tentang
siapa (di antara mereka) yang paling berilmu. Kemudian, dia diarahkan kepada seorang rahib. Dia pun
mendatangi (rumah) rahib itu, untuk kemudian bertanya kepadanya. Dia telah membunuh 99 orang, apakah
masih terbuka (pintu) taubat baginya

Rahib itu pun menjawab, 'Tidak ada." Seketika, pria itu membunuh rahib tersebut, sehingga genap jumlah
korbannya seratus orang," sabda Nabi SAW.

Kisahnya tidak berhenti sampai di situ. Sang pembunuh lantas menemui tokoh lain. Kali ini, dia diterima
serorang alim ulama. Setelah menceritakan keadaannya, dia pun bertanya, apakah masih tersedia taubat
baginya

"Orang alim itu menjawab, 'Ya. Siapa pula yang menghalang-halangi untuk bertaubat!
Pergilah dari kota ini dan (bergegaslah menuju) kota itu. Karena di sana ada kaum yang taat beribadah
kepada Allah. Beribadahlah bersama mereka, jangan kembali ke negerimu. Sebab, negerimu itu telah
menjadi negeri yang buruk," Nabi SAW melanjutkan sabdanya. Atas saran orang alim itu, sang pembunuh
segera hijrah dari negeri asalnya. Pria yang telah menewaskan seratus nyawa itu ingin memulai babak baru
kehidupan, di negeri tujuan yang berisi banyak orang salih.

Kisahnya diceritakan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana riwayat Imam Muslim. Rasulullah
SAW menuturkan, "Dia (sang pembunuh 100 jiwa) pun berangkat. Saat tiba di persimpangan jalan, ajal
datang menjemputnya. Lalu (datanglah) Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab; (keduanya)
memperebutkannya.

Malaikat Rahmat berkata, 'Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah.'
Sementara, Malaikat Azab berkata, 'Dia belum melakukan satu kebaikan pun.'

Akhirnya, turun sesosok malaikat yang berwujud manusia. Kemudian, keduanya (Malaikat Rahmat dan
Malaikat Azab) sepakat untuk menjadikannya penengah. Dia berkata,
'Ukurlah jarak di antara tanah (tempat kematian sang pembunuh). Lalu perhatikan, ke arah mana dia lebih
dekat. Maka berarti dia termasuk penghuni tempat itu.'

Masing-masing pun mengukurnya. Ternyata, pria tersebut lebih dekat ke arah (negeri) yang hendak dia tuju.
Maka Malaikat Rahmat kemudian menemani jiwanya."

Menurut Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya, Shahihul Qashash an-Nabawy, kisah tersebut membuka
pintu harapan bagi siapapun orang beriman yang hendak meraih ampunan Allah SWT.

Ingat kembali surah az-Zumar ayat ke-53. Artinya, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'"

Allah melarang kita untuk berputus asa dan meyakinkan kita betapa ampunan-Nya amat luas. Lihatlah, pria
yang telah membunuh seratus nyawa. Atas izin Allah SWT, langkah kakinya digerakkan dalam hijrah
menuju kehidupan yang lebih islami. Walaupun dia sudah meninggal sebelum mencapai negeri tujuan,
ternyata taubatnya sudah diterima Allah SWT.

Demikian pula. Menurut Syekh Umar Sulaiman, dari kisah ini dapatlah dipetik suatu hikmah. Betapa rahib
yang menjadi korban ke-100 merupakan orang yang pandai beribadah, tetapi belum tentu berilmu. Kata-
katanya yang menghakimi--bahwa taubat sang pembunuh tidak mungkin diterima--terbukti keliru.

Rahib tersebut kurang bijak bila dibandingkan dengan ulama yang menasihati sang pembunuh agar hijrah
dari negeri asalnya. Ulama tersebut menilai, siapapun hamba Allah berkesempatan mendapatkan naungan
dan ampunan-Nya. Dengan begitu, terbukalah jalan menuju pintu taubat; tertutuplah celah kembali kepada
kemaksiatan.

Daftar Pustaka
Hazanul Rizqa. (2020). Kisah Pembunuh 1000 Jiwa. Republika.co.id.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- digest/19/03/04/pnumz3458-kisah-taubat-
pembunuh-100-jiwa-2habis- ViewOnlyFromCMS (diakses pada 20 April 2020)
TUJUH CARA MENGENDALIKAN DOSA
Oleh Andi Nur Aminah

Sebagai manusia kita tidak luput dari khilaf dan dosa. Namun, sebagai Muslim kita harus berusaha
menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat menjerumuskan kita dalam perbuatan dosa. Karena, jika
tidak berhati-hati maka jiwa kita bisa lemah dan akhirnya semakin jauh dari Allah SWT.
Untuk itu, perlu adanya kontrol diri agar terhindar dari perbuatan dosa. Dilansir Muslim Village, terdapat
tujuh cara mengendalikan diri agar terhindar dari perbuatan dosa. Apa saja Berikut ini ulasannya.
1. Kenali musuh
Strategi yang terpenting dalam sebuah peperangan adalah dengan cara mengenali musuh.
Semakin banyak mengetahui tentang musuh maka semakin mudah menghadapinya dalam pertempuran.
Demikian juga dengan hidup di dunia. hidup di dunia sejatinya adalah pertempuran melawan godaan
setan yang selalu menyesatkan manusia. Untuk itu, kita perlu mempelajari tentang berbagai cara dan
taktik setan dalam menyesatkan manusia.

2. Selalu minta bantuan dan perlindungan kepada Allah SWT


Sebagai Muslim kita memiliki akses langsung dengan Allah SWT tanpa adanya perantara.
Untuk itu, mintalah bantuan dan perlindungan kepada Allah SWT. Karena, sebenarnya Allah SWT
selalu berada di sekitar kita. Setiap akan beraktivitas pagi, jangan lupa kepada Allah SWT agar
dilindungi dari godaan setan di dunia. Lalu, sesaat sebelum tidur biasakan juga mengakui dosa-dosa
kepada Allah SWT, kemudian mintalah pengampunan dari-Nya.

3. Luangkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT


Hubungan dan komunikasi sehari-hari dengan Allah SWT merupakan prinsip dasar untuk
mengendalikan diri dari perbuatan dosa. Hubungan itu bisa di dilakukan dengan cara meluangkan waktu
membaca Alquran dan berzikir. Ini akan sangat membantu agar tetap fokus kepada Allah SWT dalam
beraktivitas sehari-hari.

4. Hindari situasi yang penuh dosa


Seorang Muslim akan sangat berhati-hati dalam berbuat untuk menghindari situasi yang
mungkin menyebabkan dosa. Dosa sebisa mungkin akan menghampiri kita. Jika berada pada kondisi
yang bisa menimbulkan dosa maka segeralah pergi dari tempat itu.

5. Ketahui konsekuensinya
Dosa adalah dinding yang memisahkan kita dari Allah SWT. Dosa bisa memperbudak dan
menghancurkan hidup kita. Banyak orang yang mengalami kehancuran karena mengejar hal-hal yang
dilarang oleh Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kita dengan tubuh dan
pikiran yang sehat.
6. Isi pikiran dengan mengingat Allah SWT
Berfikir tentang sesuatu bisa membuat hal itu menjadi kenyataan. maka hindarilah berfikir
tentang hal-hal yang dapat menimbulkan godaan jahat dalam pikiran. Isi pikiran dengan mengingat
Allah SWT.

7. Segera Bertobatlah ketika khilaf


Jika Anda khilaf dan akhirnya jatuh ke dalam perbuatan dosa maka segeralah bertobat. Anda
harus menyesali perbuatan dosa tersebut dan berkomitmen tidak akan mengulanginya lagi.

Daftar Pustaka
Andi Nur Aminah. (2015). Tujuh Cara Mengendalikan Dosa.
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- nusantara/15/12/15/nzejz8384-ini-
tujuh-cara-mengendalikan-dosa (diakses pada 20 April 2020)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah setiap pendosa berhak bertaubat Sebutkan alasannya!

2. Sebagai manusia, apa yang harus kita lakukan ketika kembali terjerumus pada perbuatan salah
dan dosa

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek
(V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1. ‘Terlambat ( )’

Setelah menerima materi layanan BK tentang ‘Terlambat ( )’,


2. timbul kesadaran saya untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan

Setelah menerima materi layanan BK tentang ‘Terlambat ( )’,


3. timbul kesadaran saya untuk selalu menjauhi lingkungan yang memicu adanya
perbuatan salahdalam kaidah agama

Materi layanan BK tentang ‘Terlambat ( )’, menyadarkan saya akan pentingnya


4. untuk kembalil kepada kaidah-kaidah agama
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan Komponen :
salam dan berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Wakatu Untuk Ku
2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
- Guru BK memberikan materi
- Guru BK mengajak peserta didik untuk
C. Materi, Metode Media berdiskusi mengenai topik.
Materi : Wakatu Untuk Ku (Terlampir) - Guru BK memberikan lembar kerja dan
Metode : Ceramah dan Diskusi Media : menjelaskan langkah- langkah
PPT, LCD, dan Laptop pengerjaannya.
- Guru BK mengajak peserta didik
D. Alokasi Waktu berdiskusi mengenai hasil lembar kerja
1 x 45 Menit dan mengevaluasinya.

E. Tujuan Kegiatan 3. Tahap Penutup : 10 Menit


Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks - Guru BK menyimpulkan dan memberikan
kehidupan sosial apresiasi kepada kelas.
- Membagikan lembar evaluasi hasil
Khusus :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya
memiliki waktu senggang
2. Peserta didik merencanakan waktu senggang
yang ia miliki
3. Peserta didik dapat menentukan berbagai
kegiatan positif dalam mengisi waktu
senggang

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Oleh Aviv Fathoni, S.Pd

Dalam satu hari terdiri dari 24 jam, saya yakin semua orang mengetahui hal tersebut namun mungkin tidak
setiap orang memahami pembagian waktu dalam 24 jam tersebut. Seberapa lama kita harus bekerja dan
belajar dalam satu hari Seberapa lama pulakah
kita harus terjun ke masyarakat dan berkumpul dengan sahabat untuk bersosialisasi dan tentunya seberapa
banyakkah kita boleh menyisihkan waktu untuk diri kita sendiri

Mungkin kamu tentunya pernah menjumpai orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
belajar atau bekerja, mungkin juga anda menjumpai orang-orang yang sering menghabiskan waktunya
bersama teman, sahabat atau orang- orang disekitarnya, dan juga anda mungkin pernah menjumpai sedikit
dari mereka yang sibuk dengan dunianya sendiri pun mereka sedikit atau bahkan tidak berinteraksi dengan
orang lain seperti sahabat atau kekasih. Keberagaman tersebut dikarnakan setiap orang memiliki pengaturan
waktunya masing-masing menggunakan skala pioritas nya sendiri
Selama pengaturan waktu yang kamu buat memiliki keseimbangan dan memenuhi setiap aspek kebutuhan
tentunya kamu tidak akan memiliki masalah, namun terkadang orang melupakan salah satu aspek penting
dalam hidup yang seharusnya dilakukan dalam 24 jam yang kita miliki. Apa saja aspek-aspek tersebut
dijelaskan pada gaya hidup di Australia yang dikemukakan oleh Robert Owen yaitu sebagai berikut
“8 jam bekerja, 8 jam rekreasi, dan 8 jam istirahat”
Awal mula dikampanyekan mengenai hal ini dikarnakan untuk mengurangi jamkerja buruh pada saat itu,
namun dari hal tersebut kita harus memahami bahwa di setiap 24 jam yang kita miliki kita harus
menyisihkan waktu untuk karier, bersosialisasi dan untuk kepentingan dan kebutuhan pribadi diri kita
sendiri. Berdasarkan hal tersebut penting bagi kita mengatur waktu yang kita miliki untuk ketiga hal tersebut,
terutama dalam mengatur waktu untuk kita sendiri seperti menjalankan hobi atau berekreasi.
Berikut ada beberapa manfaat Bersantai dan Rekreasi, Bersantai dan rekreasi merupakan salah satu
kebutuhan fundamental manusia, melalui rekreasi orang dapat menjumpai, mengalami, dan menikmati
kebahagiaan hidup. Terdapat beberapa manfaat dari rekreasi (Haryono dalam Muhammad Tahir (2005),
yaitu;
1. Rekreasi dan kesehatan
Rekreasi dapat menambah dan memelihara kesegaran dan kesehatan jasmani setiap individu.
Bahkan beberapa bentuk kegiatan rekreasi tertentu dapat menambah stabilitas perkembangan fisik yang
bersifat kreatif.
2. Rekreasi dan kesehatan mental
Rekreasi dapat membina sikap hidup sehat dan membahagiakan; rekreasi juga dapat
menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk menyalurkan tenaga fisik dan daya pikiran yang kurang
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
rekreasi khususnya musik, kesenian, dan pekerjaan tangan tepat sekali untuk memperbaiki atau merehab
harga diri seseorang.
3. Rekreasi dan character building
Rekreasi dapat mengembangkan sifat-sifat manusia, dan sangat mempengaruhi perkembangan
kehidupan seseorang. untuk dapat menyatakan dan mewujudkan cita-cita sportmanship, membina kerja
sama dan menghargai hak-hak orang lain.
4. Rekreasi dan pencegahan kriminalitas
Rekreasi dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kejahatan serta kenakalan anakanak atau
remaja. Dalam hal ini rekreasi bukan merupakan usaha untuk menghilangkan kejadian-kejadian tersebut
tetapi berguna untuk menyalurkan ambisi dan kehausan akan aktivitas anak-anak dan remaja ke arah
yang lebih berguna.
5. Rekreasi dan moral
Manusia membutuhkan inspirasi. Pada saat orang merasakan dirinya kurang tenang, kurang
percaya diri, menghadapi banyak tekanan hidup, maka melalui rekreasi dapat menimbulkan semangat
hidup kembali.

Daftar Pustaka
Anonim. 2019. AWAL MULA PENERAPAN JAM KERJA 8 JAM SEHARI. jpayroll.com.
http://www.jpayroll.com/blog/2019/09/06/awal-mula-penerapan-jam-kerja-8-jam- sehari/. (Diakses
pada 29 Mei 2020)
Dinata, A., & Sa’adatus Salasiah, F. A. PREFERENSI TEMPAT BERSANTAI DAN REKREASI BAGI
MASYARAKAT KOTA PEKANBARU, INDONESIA.

LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA


Nama :.................................................................................................................
Kelas :.................................................................................................................
Tanggal :.................................................................................................................
No Jenis Kegiatan Alokasi Waktu
Per Hari Per Minggu Per Bulan Per Tahun
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Tuliskan berbagai kegiatan yang menurut mu merupakan hal yang termasuk dalam
kebutuhan pribadi?

2. Tuliskan berbagai kegiatan yang menurut mu merupakan hal yang termasuk dalam
kebutuhan sosial?

3. Tuliskan berbagai kegiatan yang menurut mu merupakan hal yang termasuk dalam
kebutuhan karir atau Belajar?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Wakatu Untuk Ku

Setelah menerima materi layanan BK tentang Wakatu Untuk Ku


2. timbul kesadaran saya untuk membagi waktu untuk diri saya sendiri

Setelah menerima materi layanan BK tentang Wakatu Untuk Ku saya


menyadari bahwa saya pernah/sering membiarkan waktu yang saya
3.
jalankan tanpa membagi-baginya sesuai kebutuhan

Materi layanan BK tentang Wakatu Untuk Ku, menyadarkan saya


4.
akan pentingnya meluangkan waktu untuk diri sendiri
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka dengan
B. Identitas Layanan
salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar Bidang
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
: Pribadi dan Sosial
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Taklukan Rasa Kesepian Mu 2. Tahap Inti : 30 Menit
Sasaran : Kelas 10, 11, 12
- Guru BK menampilkan PPT
materi
C. Materi, Metode Media - Guru BK mengajak peserta didik untuk
Materi :Conquer loneliness berdiskusi mengenai materi yang sudh
(Terlampir) disampaikan
Metode : Ceramah dan Diskusi - Guru BK memberikan lembar kerja
Media : PPT, HVS dan Pulpen kepada peserta didik dan menjelaskan
instruksi pengerjaan
D. Alokasi Waktu - Guru BK mengajak peserta didik untuk
1 x 45 Menit berdiskusi mengenai lembar kerja yang
telah dikerjakan
E. Tujuan Kegiatan
3. Tahap Penutup : 10 Menit
Umum : mengekspresikan perasaan dalam cara-
- Guru BK meminta perwakilan peserta
cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan
didik untuk menyampaikan
konflik
kesannya dalam mengikuti pembelajaran
hari ini.
Khusus :
- Guru BK menyimpulkan pertemuan dan
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai
memberikan apresiasi kepada kelas.
rasa kesepian dan jenis- jenisnya
- Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peserta didik dapat menunjukan langkah-
langkah dalam
menghilangkan rasa kesepian
3. Peserta didik dapat menunjukan keadaan yang
berhubungan dengan rasa kesepian

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki
siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Yuk Taklukan Rasa Kesepian Mu


Oleh Aviv Fathoni, S.Pd
Pernahkah disaat anda berada dikeramaian anda merasa kesepian? Banyak yang halu lalang disekitar anda,
namun anda merasa sendiri. Contoh lain mungkin anda pernah datang ke sebuah pesta, ditempat tersebut
tentunya sangatlah ramai dan meriah namun anda hanya mengenal orang yang mengundang anda dan tak
mengenal tamu lain nya. Mungkin terlintas dibenak anda, anda merasa sendirian namun perasaan itu lebih
tepat nya disebut dengan kesepian karna tentunya anda berada di tempat yang ramai saat itu namun tidak ada
yang bisa di ajak bercengkrama dan menikmati pesta yang sedang berlangsung. Pada materi ini kamu akan
diajak untuk lebih mengenali tentang kesepian, apa sebenarnya itu kesepian, ada berapa jenis kesepian itu
dan tentunya bagaimana cara mengatasi kesepian yang sedang kita rasakan.
A. Definisi
Frank J. Bruno dalam bukunya yang berjudul Conquer Loneliness (Menaklukan Kesepian)
membahas tuntas tentang Kesepian, menurutnya Kesepian lebih dari sekedar kata. Kesepian adalah suatu
pengalaman personal yang sangat menekan. Hidup dalam kesepian sama hal nya hidup di padang gurun
yang gersang dimana kita haus secara emosional dan psikologis.
Kesepian anda bukanlah sesuatu yang superfisial (luka yang berada dipermukaan). Kesepian tidak
dapat menghilang begitu saja dengan mudahnya. Kesepian bisa tinggal lama dan terus-menerus
mengganggu. Bagaikan penyakit yang tidak bisa langsung diobati atau bagaikan musuh yang selalu
membututi anda yang selalu berada disekitar anda untuk menyerang disaat lengah.
Secara singkat dapat dipahami bahwa kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang
negatif yang trutama ditandai oleh adanya perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna
dengan orang lain.
B. Beberapa keadaan yang berhubungan dengan kesepian
Frank J. Bruno menejelaskan bahwa ada beberapa keadaan mental dan emosional yang berhubungan
dengan kesepian, yakni :
1) Isolasi (Merasa terpisah), 2) Alienasi (Merasa terasing), 3) Penolakan, 4) Merasa disalahmengerti, 5)
Merasa tidak dicintai, 6) Depresi, 7) Tidak mempunyai sahabat, 8) Malas membuka diri (tertutup) atau
bungkam, 9) Bosan, 10) Gelisah Dan tentu daftar diatas dapat diperpanjang
C. Jenis-Jenis Kesepian
Jika dailihat dari segi waktu atau durasi yang dialami seseorang dalam mengalami kesepian Frank J.
Bruno mengatakan bahwa kesepian dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Kesepian sementara (Transient loneliness), Kesepian sementara datangnya singkat dan cepat
berlalu. Seperti angina dingin yang berehembus tiba-tiba entah dari mana datang nya lalu berhenti
dan menghilang juga entah ke mana. Frank J. Bruno memberikan cotoh sebagaimana jika kita
sedang diundang kesebuah pesta dan disana anda hanya mengenal tuan rumah, orang-orang
disekeliling anda tampaknya saling mengenal satu dengan lainya. Namun diantara merekaa
nampaknya tidak ada yang tertarik kepada anda, mereka kelihatannya tidak menganggap anda
sebagai sesorang. Tuan rumah terlalu sibuk dengan tamu- tamunya yang lain, anda merasa
terabaikan dan ditolak. Anda pun pasti mau tak mau akan mengalami kesepian sementara dalam
keadaan seperti ini. Akan dapat
dipastikan kebanyakan dari kita akan mengalami hal yang sama bila dalam situasi demikian.
Merasa kesepian dalam suatu pesta menggambarkan bahwa hadirnya orang lain di sekitar kita belum
tentu dapat menjamin bahwa kita tidak mengalami kesepian.
2. Kesepin kronis (Cronic loneliness), Kesepin kronis (Cronic loneliness) adalah kesepian yang kita
alami terus-menerus atau tak hilang-hilang. Kesepian ini dialami seseorang dalam waktu yang lama,
dan nampaknya terus saja berlangsung dan anda merasa was-was juga kapan akan berakhir. Hidup
anda sedikit demi sedikit akan terkikis dan hancur bagaikan sepotong besi yang termakan karat.
Kesepian jenis ini memiliki banyak wajah dan semakin dipengaruhi lagi oleh sejumlah factor
psikologis.
Perbedaan Kesepian sementara (Transient loneliness) dan kesepian kronis (Cronic loneliness) bukan
satu-satunya cara untuk melihat jenis-jenis kesepian. Frank J. Bruno juga menggolongkan kesepian
menjadi tiga bagian lainya, yaitu sebagai berikut :
1. Kesepian kognitif (Cognitive loneliness)
Merupakan kesepian yang akan kita alami saat kita memiliki sedikit atau bahkan tidak sama sekali
teman untuk berbagi/bertukar pikiran. Seperti halnya jika anda memiliki sebuah ketertarikan pada
sebuah bidang namun disekitar anda tidak ada yang mengetahui menganai bidang yang anda minati
sehingga anda akan sulit untuk berdiskusi dan bertukar pikiran/ide yang anda miliki tentang hal
tersebut.
2. Kesepian behavioral (Behavioral loneliness)
Merupakan kesepian yang terjadi bila kita tidak memiliki teman untuk berjalan-jalan atau untuk
aktivitas diluar rumah, mungkin aktivitas yang ingin kita lakukan bisa kita lakukan sendiri namun
kepuasan nya akan jauh berkurang. Seperti menonton bioskop, berbelanja atau bahkan bermain
game.
3. Kesepian emosi (Emotional loneliness)
Merupakan kesepian yang terjadi ketika kita membutuhkan kasih sayang tetapi tidak
mendapatkannya. Menurut Frank J. Bruno kesepian ini merupakan kesepian yang paling penting dan
sangat buruk dampaknya, kita tidak akan pernah dapat menghilangkan kebutuhan akan kasih sayang,
kita membutuhkannya sebagai seorang anak, remaja, dan sebagai orang dewasa. Kita
membutuhkannya, walau tidak setiap hari, paling tidak di saat-saat tertentu seperti halnya anda butuh
makan dan minum.
D. Langkah-Langkah Menaklukkan Kesepian
Tidak hanya memberikan penjelasan mengenai kesepian, namun Frank J. Bruno dalam bukunya yang
berjudul Conquer Loneliness (Menaklukan Kesepian) juga memberikan cara-cara untuk kita
menghilangkan kesepian, adapun 4 langkah yang bisa dilakukan peserta didik dari 9 langkah yang
disarankan oleh Frank J. Bruno berikut yaitu :
1. Menjumpai orang yang tepat, Berhubungan dengan orang lain sangatlah penting untuk mengatasi
rasa kesepian, namun hubungan-hubungan itu sendiri tidaklah mencukupi. Dalam langkah ini kita
tidak sekedar berhubungan dengan orang lain saja namun juga harus berhubungan atau menjumpai
orang yang tepat adapun cara-cara nya yaitu sebagai berikut :
a. Jangan mengabaikan peluang dalam menjalin hubungan
Seringkali peluang dalam menjalin hubungan datang melalui perantara teman kita. Bersikaplah
terbuka akan setiap kesempatan, jalani hubungan dengan segenap hati. Kita mungkin akan
mengalami ketidak cocokan atau lainya namun anda bisa memikirkannya nanti.
b. Jangan bersikeras bertemu secara khusus
Kita secara bawah sadar terpengaruh dengan berbagai cerita, film dan media sosial yang pernah
kita lihat, tidaklah penting pertemuan anda terbilang khusus
seperti diatas kapal pesiar, pulau pribadi dan lainya. Kita harus menjadi realistis, bagaimana cara
kita bertemu seseorang tidak banyak artinya jika anda bertemu dengan cara biasa baik melalui
pekerjaan atau keluarga anda seharusnya merasa puas. Fokuskan perhatian anda pada orangnya,
bukan pada bagaimana cara anda bertemu dengannya.
c. Jadilah pengunjung tetap ditempat yang anda sukai
Akan mudah bagi kita membuka percakapan lalu menjalin suatu hubungan persahabatan dengan
orang yang bisa atau mau mengerti norma dan minat yang anda miliki. Disana kamu mugkin
akan melihat orang yang juga menjadi pengunjung tetap seperti anda, jika anda memiliki
kesempatan coba bukalah pembicaraan untuk memulai.
d. Bergabunglah dengan sebuah klub atau organisasi
e. Ikutlah sebuah kelas/kursus yang anda minati
f. Bersikaplah aktif dalam komunitas anda
g. Pertimbangkanlah menjadai anggota keagamaan
h. Berbicaralah pada banyak orang
i. Datanglah ke peristiwa-peristiwa sosial dimana anda diundang
Peristiwa sosial yang dimaksud ini seperti acara pernikahan, reuni sekolah, piknik, pesta ulang
tahun, wisuda teman atau acara sosial lainya yang serupa dengan itu, sambutlah. Untuk
mengatasi keterasingan sosial anda perlu melihat dunia luar untuk bergaul dengan orang lain.
j. Jika anda sudah cukup umur dan tidak mempunyai kecenderungan untuk menyalahgunakan
alcohol, jadilah pengunjung teratur sebuah bar atau pub.
k. Pertimbangkan untuk memberi respon atau memasang iklan pribadi.
Pada zaman dahulu dihalaman belakang koran-koran sering muncul iklan pribadi yang
mendeskripsikan tentang seseorang pada umumnya bertujuan untuk mencari pasangan. Namun
di era ini kamu bisa degan aktif merespon berbagai postingan orang lain di media sosial atau
kamu juga bisa aktif dalam memposting mengenai diri kamu.
l. Carilah pekerjaan paruh waktu, selama rutinitas wajib anda tidak terganggu
m. Ikutilah kelompok pendukug
Mungkin di Indonesia masih belum popular mengenai kelompok pendukung, di luar negeri
banyak kelompok-kelompok pendukung yang dibentuk dengan alasan yang sama. Seperti
masalah percintaan, masalah ketergantungan alkohol dan lainya. Hal ini mungkin bisa anda lihat
di film ‘SINGLE Part 2’ karya raditya dika, disana ditampilkan dalam sebuah adegan yang
menampilkan dimana raditya dika dan tetangganya sedang berkumpul disebuah kelompok
pendukung yang memiliki masalah percintaan.
n. Ingatlah semakin anda dewasa, adalah hal yang wajar anda berbincara dengan orang asing
o. Waspadalah, hati-hatilah dan bersikap realistis
Bukalah diri anda untuk berbicara engan orang yang tak dikenal. Namun, anda harus selalu
waspada akan risiko-risiko yang mungkin dapat terjadi. Tanpa menjadi terlalu berlebihan,
sangatlah bijaksana bagi anda untuk menyadari bahwa tidak semua orang dapat dipercaya,
bahwa tidak semua orang dapat kita nilai hanya dengan melihat luarnya saja
2. Mintalah perhatian, Kita semua membutuhkan kasih sayang untuk mempertahankan atau
memelihara kualitas kita sebagai manusia, kita membutuhkan kasih sayang seperti halnya kita
membutuhkan makanan dan minuman. Dalam mendapatkan kasih sayang mendapatkan perhatian
adalah
salah satu cara yang dapat dilakukan. Suatu perhatian dalam teori transactional analysis yang
dikemukakan oleh Eric Berne diartikan sebagai suatu pengakuan, yang merupakan penghargaan atau
bukti utama dari baik cinta maupun kasih sayang. Meminta perhatian merupakan salah satu cara
dalam memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, walau dalam konteks budaya atau nilai yang kita
miliki bahwa mencari perhatian merupakan perilaku yang negative. Namun pada dasarnya hal
tersbut sah-sah saja dilakukan, adapun tips-tips dalam mendapatkan perhatian :
a. Ubah pemikiran anda mengenai mencari perhatian adalah hal negative, berpikirlah dalam
kerangka mendapatkan kasih sayang.
b. Jangan berusaha untuk mendapatkan perhatian orang yang keras hati
c. Jangan takut untuk meminta perhatian, anda berhak mendapatkan perhatian sebagai anak dari
orang tua anda, sebagai sahabat dari sahabat anda dan lain sebagainya.
d. Jangan ketagihan dengan perhatian yang negatif (menampar, mendorong, mencubit, menyiksa,
mengkritik tajam, mencaci maki dan lainya yang menyakitkan baik secara fisik maupun emosi)
e. Belajarlah mencintai diri sendiri
f. Coba buatlah sebuah surat untuk dirimu sendiri, tulislah seperti surat yang ingin anda berikan
kepada sorang sahabat terbaik.
g. Pusatkanlah perhatian mu pada orang yang menumbuhkembangkan dirimu
h. Murah hatilah dengan perhatian diri anda sendiri
3. Perbaiki keprbadian untuk meningkatkan daya Tarik, Perbaiki keprbadian anda anda agar
mudah disenangi oleh orang lain, pahamilah bahwa yang memiliki kepribadian yang baik akan lebih
mudah untuk berinteraksi dengan orang lan sehingga penting untuk memahami beberapa hal berikut
:
a. Pahamilah bahwa orang lain juga memiliki ego, perbaikilah diri anda dengan mencoba lebih
memperhatikan keinginan teman atau lawan bicara anda.
b. Berusahalah untuk tidak memberikan keritik tajam
c. Buatlah orang merasa penting
d. Seringlah memberi pujian namun jangan berlebihan
e. Hindari membicarakan diri anda sendiri secara terus menerus
f. Seringlah tersenyum
g. Lakukan kontak mata yang baik saat sedang berbicara
h. Pelajari seni mendengar aktif
4. Popularitas bukalnlah jawaban, Mungkin banyak dari kita memikirkan bahwa untuk
menghilangkan rasa kesepian dengan meningkatkan popularitas, namun hal tersebut bukanlah
jawaban yang tepat. Coba renungkan banyak dari pada artis terkenal di dunia merasa depresi hingga
memilih mengakhiri hidupnya sendiri, mereka merasakan kesepian dan tidak tempat untuk
bersinggah secara psikologis. Adapun tips dari bagian ini yang bisa anda lakukan yaitu sebagai
berikut ini :
a. Ingatlah bahwa anda tidak dapat menyenangkan semua orang
b. Tolaklah pendapat anda perlu berdiskusi dengan setiap orang, cukup dengan orang-orang yang
bersangkutan atau ahli dibidangnya.
c. Jangan iri pada status sosial orang yang populer
d. Apabila memiliki banyak organisasi, kurangilah
e. Binalah segelintir hubungan yang mendalam, bukan hubungan yang banyak namun biasa-biasa
saja atau dangkal.
E. Beberapa Hasil Penelitian Tentang Kesepian
1. Remaja yang Putus Pacaran, hasil penelitian yang dilakukan oleh Shafira (2008) diketahui bahwa
para remaja sangat merasakan kesepian ketika mengalami putus pacaran. Dampak kesepian pada
remaja sangat dikhawatirkan, karena pada seorang remaja dapat melakukan hal-hal yang
membahayakan ketika merasa kesepian atau putus hubungan dengan orang yang sangat disayangi.
2. Kecerdasan Sosial, Penelitian yang dilakukan oleh Garvin (2017) diketahui bahwa semakin tinggi
kecerdasan sosial pada remaja, maka akan semakin rendah kesepian yang dialami oleh remaja,
demikian pula dengan sebaliknya. Peneliti kemudian menyarankan agar orangtua maupun pendidik
juga perlu memerhatikan dan melatih kecerdasan sosial remaja agar tidak mudah mengalami
kesepian.
3. Kecanduan internet dan Smarthphone, Dari penelitian yang dilakukan oleh Sarastyo,
J. J. D. (2019) mengenai ‘Hubungan Antara Kesepian Dengan Kecanduan Smartphone Pada
Remaja’ diketehui bahwa adanya hubungan positif antara kesepian dengan kecanduan smartphone
pada remaja. Besarnya sumbangan variabel kesepian terhadap kecanduan smartphone sebesar 23,1%
artinya apabila kesepian tinggi memprediksikan meningginya kecanduan smartphone pada remaja.
Hal tersebut menunjukkan masih ada 76,9% yang dipengaruhi oleh faktor lain. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Hakim, S. N., & Raj, A. A. (2017) mengenai ‘Dampak kecanduan
internet (internet addiction) pada remaja’ diketahui bahwa subjek merasa setengah dari
kebutuhannya itu bisa terpenuhi lewat internet dan dengan kehadiran internet membuat subjek
merasa tidak kesepian.
4. Dating Violence (Kekerasan dalam pacaran), Penelitian yang dilakukan oleh Hasmayni, B. (2015)
diketahui bahwa bila semakin sering siswa-siswi mengalami dating violence maka semakin tinggi
keparahan kondisi psikologis yang dialami baik itu dalam bentuk depresi, stress, kecemasan maupun
kesepian.
5. Bullying, Penelitian yang dilakukan oleh Christina, V. (2011) diketahui bahwa remaja yang menjadi
korban bullying akan mengalami beberapa dampak psikologis salah satunya perasaan kesepian.

Daftar pustaka
Bruno, Frank J. (1997). Conquer Loneliness (Menaklukan Kesepian). New York : arrangement with
Macmillan General Reference A Simon & Schuster Macmillan, Inc.
Christina, V. (2011). Dampak psikologis remaja korban bullying (Doctoral dissertation, Prodi Psikologi
Unika Soegijapranata).
Garvin, G. (2018). Hubungan Kecerdasan Sosial Dengan Kesepian Pada Remaja. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, dan Seni, 1(2), 93-99.
Hakim, S. N., & Raj, A. A. (2017). Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja. Prosiding
Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 1.
Hasmayni, B. (2015). Dampak Psikologi Dating Violence Remaja Di Sma Tugama Medan. JURNAL
DIVERSITA, 1(1).
Nasution, Shafira. (2008). Kesepian Pada Remaja yang Putus Pacaran. Medan : Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Sarastyo, J. J. D. (2019). Hubungan Antara Kesepian Dengan Kecanduan Smartphone Pada Remaja
(Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Analisis Rasa Kesepian Mu

Nama :
No. Absen :

Langkah 1. Tuliskan rasa kesepian yang kamu rasakan saat ini atau yang pernah kamu rasakan secara detail

Langkah 2. Tentukan rasa kesepian yang kamu tuliskan termasuk ke dalam jenis kesiapan apa

Jenis Kesepian Berdasarkan Kondisi

Kesepian kognitif Kesepian behavioral Kesepian emosi

Jenis Kesepian Berdasarkan Waktu

Transient loneliness Cronic loneliness

Langkah 3. Tulislah persentase tingkat masalah kesepian mu

Langkah 4. Tuliskan solusi yang mungkin anda lakukan untuk menaklukan rasa kesepian tersebut

Langkah 5. Jika kamu masih ragu atas solusi yang kamu miliki, jawablah 2 pertanyaan berikut Dengan siapa

kamu ingin bercerita masalah tersebut

Apakah kamu bersedia konseling dengan Guru BK? Ya Tidak


LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berdasarkan waktu jenis kesepian terbagi menjadi … Jenis?
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

2. Berikut adalah jenis kesepian berdasarkan kondisi nya kecuali?


a. Behavioral
b. Kognitif
c. Emosi
d. Psikologis

3. Menurut mu apakah kesepian dan kesendirian adalah hal yang sama?


a. Ya b. Tidak

4. Tidak memiliki teman untuk bertukar pikiran merupakan kondisi kesepian jenis?
a. Behavioral
b. Kognitif
c. Emosi
d. Psikologis

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Menaklukan
1.
Kesepian

Setelah menerima materi layanan BK tentang Menaklukan Kesepian,


2. timbul kesadaran saya akan rasa kesepian yang saya miliki

Setelah menerima materi layanan BK tentang Menaklukan Kesepian


3. saya menyadari bahwa saya pernah atau sering merasa kesepian

Materi layanan BK tentang Menaklukan Kesepian, menyadarkan saya


4. akan pentingnya memahami langkah- langkah dalam menaklukan
kesepian yang saya miliki
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Informasi
Topik : Belajar dari kesulitan
2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 dan 11
- Memberikan materi berupa PPT dan
Video. (Terlampir)
C. Materi, Metode Media - Meminta peserta didik i berkelompok
Materi : Membangun kemampuan dan berdiskusi dengan teman sebelahnya
menghadapi kesulitan tentang materi dan video yang
(Terlampir) disampaikan
Metode : cinema therapy, dan Diskusi - Meminta Peserta didik untuk
Media : Proyektor, powerpoint, menjnyampaikan hasil diskusi
Laptop, dan Speaker Aktif - Membuka sesi tanya jawab mengenai
Video : shorturl.at/diSW4 materi

D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 5 Menit


1 x 45 Menit - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
dari pertemuan hari ini.
E. Tujuan Kegiatan - Membagikan lembar evaluasi hasil.
Umum : Mempelajari cara-cara pengambilan - Guru BK menutup kegiatan layanan
keputusan dan pemecahan masalah secara objektif dengan mengajak peserta didik bersyukur
atau berdoa, mengakhiri dengan salam dan
Khusus : tepuk tangan yang meriah.
1. Peserta didik dapat membuat keputusan yang
tepat dari sebuah kesulitan
2. Peserta didik dapat menggunakan
kemampuannya dalam kesulitan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

MEMBANGUN KEMAMPUAN MENGHADAPI KESULITAN


---------------------------------------------------------------------------------------------------

Sikap – sikap penting yang perlu dikembangkan dalam bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan
hidup antara lain :
1. Tahan Banting (hardiness)
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tahan banting tidak terlalu menderita akibat negatif
yang berasal dari kesulitan. Orang – orang yang tahan banting cenderung tidak terlalu menderita, dan
kalaupun menderita tidak terlalu lama. Sifat tahan banting merupakan peramal kesehatan dan kualitas
kehidupan secara keseluruhan. Penelitian lain melaporkan bahwa sifat tahan banting dapat dibangun,
ditingkatkan dan dipacu, misal dengan diberi latihan berupa tugas – tugas
dan tanggung jawab tertentu.

2. Keuletan
Orang yang pernah didera berbagai penderitaan / kesulitan hidup dan mampu memecahkannya,
dapat tumbuh menjadi orang – orang ulet. Mereka terbukti memiliki karakteristik sebagai perencana –
perencana, mampu menyelesaikan masalah dan bisa memanfaatkan peluang.
Keuletan adalah kemampuan yang dapat dipelajari (dibentuk). Orang – orang yang semasa
Kita semua dilahirkan dengan
sejumlah keuletan.

Baru seletah diuji, kita mengenali

kanak – kanaknya sudah pernah menghadapi dan mengatasi kesulitan, atau menjadi lebih ulet dan
kehidupannya lebih baik, dibandingkan mereka yang semasa kanak – kanaknya hidup lebih enak.

3. Efektivitas Diri
Keyakinan bahwa Anda mengusai kehidupan dan kemampuan Anda untuk menghadapi
tantangan yang muncul disebut efektivitas diri. Penelitian Albert Bandura, menunjukkan bahwa orang
yang memiliki rasa efektifitas diri, bisa bangkit kembali dari kegagalan. dia berfokus pada bagaimana
menghadapi sesuatu, bukannya mencemaskan apa jadinya nanti jika salah bertindak.

Kesuksesan sangat dipengaruhi oleh


kemampuan Anda dalam
mengendalikan atau menguasai
kehidupan Anda sendiri.
Daftar Pustaka :
Nurbowo dkk. 2010. Pengembangan Materi Bimbingan konseling berbasis Multimedia.
Yogyakarta: Paramitra Publishing
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara-cara yang tepat untuk bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan hidup!

2. Sebutkan manfaat belajar dari kesulitan!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang belajar dari
1. kesulitan
Setelah menerima materi layanan BK tentang belajar dari
2. kesulitan, timbul kesadaran saya untuk selalu belajar dari kesulitan yang
muncul dalam kehidupan saya
Setelah menerima materi layanan BK tentang belajar dari kesulitan, saya
3. menyadari bahwa saya sering mengeluh
ketika mendapatkan kesulitan
Materi layanan BK tentang belajar dari kesulitan,
4. menyadarkan saya akan pentingnya menghadapi kesulitan dan tantangan
hidup
Materi layanan BK tentang belajar dari kesulitan
5. memberikan manfaat dan saya butuhkan
A. Asesmen Kebutuhan mampu mencari manfaat positif dari internet
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K
dan gadget.
B. Identitas Layanan Komponen :
F. Pelaksanaan
Layanan Dasar Bidang :
1. Pendahuluan : 5 Menit
Pribadi
- Guru BK membuka dengan salam dan
Fungsi : Pemahaman
berdoa.
Topik : Cerdas bermedia sosial dan
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
penggunaan gadget
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Sasaran : Kelas 10 dan 11
2. Tahap Inti : 35 Menit
C. Materi, Metode Media
- Memberikan materi berupa PPT dan
Materi : Menggunakan Gadget
Video (Terlampir)
Dengan Tepat (Terlampir) - Meminta peserta didik
Metode : Brainstorming dan Diskusi berpasangan dan mendiskusikan materi
Media : Proyektor, powerpoint, menggunakan
Laptop, dan Speaker Aktif mindmapping (Terlampir)
Video : shorturl.at/eoCEP - Membimbinga jalanya diskusi
shorturl.at/aBH49 - Meminta tiap pasangan untuk
menyampaikan hasil diskusi
D. Alokasi Waktu - Peserta didik lain dapat menyampaikan
1 x 45 Menit pendapatnya mengenai hasil diskusi
kelompok lain.
E. Tujuan Kegiatan
3. Tahap Penutup : 5 Menit
Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks
- Guru BK memberikan penguatan atau
kehidupan sosial
merencanakan tindak lanjut.
Khusus : - Membagikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi
dampak dan hal yang kurang tepat dalam
penggunaan internet & gadget
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi hal
yang perlu diperhatikan dan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian
(Terlampir) program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Cerdas bermedia sosial dan 2. Tahap Inti : 35 Menit
penggunaan gadget - Mereview pertemuan pertama.
Sasaran : Kelas 10 dan 11 - Membagi peserta didik menjadi 8
kelompok untuk bermain games.
C. Materi, Metode Media - Menjelaskan langkah - langkah games
Materi : Menggunakan Gadget tebak aplikasi (terlampir)
Dengan Tepat (Terlampir) - Peserta didik menyimpulkan hasil
Metode : Games dan Diskusi Media kegiatan dari pertemuan sebelumnya dan
: ATK, HVS dan Karton sekarang

D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 5 Menit


1 x 45 Menit - Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
E. Tujuan Kegiatan - Membagikan lembar evaluasi hasil
Umum : mempelajari keunikan diri dalam konteks
kehidupan sosial

Khusus :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi
dampak dan hal yang kurang tepat dalam
penggunaan internet & gadget
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi hal
yang perlu diperhatikan dan mampu mencari
manfaat positif dari internet dan gadget.
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

MENGGUNAKAN GADGET DENGAN TEPAT

A. Penggunaan gadget dan internet


Gadget dan internet tidak akan bisa dipisahkan secara jauh dengan generasi Z. Mereka besar
dalam perkembangan teknologi yang semakin menjadi sahabat bagi kehidupan. Penggunaan gadget dan
internet ini terkadang membuat orangtua dan anak memicu pertengkaran karena remaja yang
menganggap orangtua “gagap teknologi” sehingga tidak memahami kesenangan yang didapatkan oleh
anak.
Kegiatan yang dilakukan oleh anak dalam penggunaan internet dan gadget tidak jauh dari untuk
menyenangkan mereka, seperti chatting, menonton video secara live, atau shopping secara online.
Banyak juga anak yang mengambil kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka seperti
fotografi, menyanyi, memasak, ataupun bisnis. Hasil yang didapatkan tergantung terhadap bagaimana
anak dapat memanfaatkan internet dan gadget sebaik mungkin dan tentunya dengan pengawasan
orangtua.

B. Literasi Digital Indonesia


Kerangka Literasi Digital Indonesia memiliki
tiga bagian utama yaitu proteksi, hak-hak, dan
pemberdayaan. Setiap bagian memiliki sub-bagian
yang menjelaskan lebih rinci. Kerangka Literasi
Digital ini harus dipahami oleh setiap individu yang
akan dan sudah terpapar oleh internet dan gadget
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Proteksi
Bagian ini memberikan
pemahaman tentang perlunya
kesadaran dan pemahaman yang terkait dengan
keselamatan dan kenyamanan
siapapun pengguna internet. Beberapa di antaranya adalah perlindungan data pribadi, keamanan
daring, dan privasi individu dengan layanan teknologi enkripsi sebagai salah satu solusi yang
disediakan. Tantangan- tantangan yang termasuk risiko personal masuk pula dalam bagian ini, di
antaranya terkait isu cyberbully, cyber stalking, cyber harassment, dan cyber fraud.
2. Hak-hak
Bagian ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa hak-hak mendasar yang harus diketahui
dan dihormati oleh para pengguna internet. Hak tersebut terkait kebebasan berekspresi yang
dilindungi, hak atas kekayaan intelektual, serta hak untuk berkumpul dan berserikat. Contoh hak
atas kekayaan intelektual antara lain seperti hak cipta dan hak pakai. Salah satu contoh hak pakai
adalah model lisensi creative commons (CC). Contoh dari hak berkumpul dan berserikat di dunia
maya adalah dengan adanya aktivisme sosial, seperti melakukan kritik sosial melalui hashtag di
media sosial, advokasi melalui karya multimedia, dan petisi online.
3. Pemberdayaan
Bagian ini memberikan pemahaman mengenai jurnalisme warga yang berkualitas;
kewirausahaan terkait dengan pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dan/atau
produk digital seperti teknopreuneur, startup digital, dan pemilik UMKM serta pentingnya etika
informasi.

C. Dampak penggunaan gadget dan internet yang tidak bijak


1. Cyberbullying
2. Eksploitasi seksual dan kekerasan pada anak
3. Predator online
4. Penipuan
5. Malware, spyware, spam
6. Phising
7. Berita bohong (hoax)
8. Ujaran kebencian (hate speech)
9. Pelanggaran privasi
10. Konten negatif seperti kekerasan atau pornografi
11. Masalah fisik
12. Masalah psikologis
13. Masalah finansial

D. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan gadget dan internet yang bijak
1. Kebutuhan
Kita perlu menentukan apa saja hak yang kita miliki dalam penggunaan gadget dan internet.
Hal ini juga disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga selama penggunaan menjadi terarah dan tidak
berlebihan atau kesalahan yang memberikan risiko.
2. Tanggung jawab
Pada dunia maya, manusia juga memiliki tanggung jawab yang perlu dilakukan baik untuk
kepentingan pribadi atau orang lain. Kita perlu bertanggung jawab terhadap konten yang kita cari
dan lihat, apakah memberikan dampak atau risiko yang buruk atau tidak. Memperhatikan juga
penggunaan media sosial mengenai hal apa saja yang perlu kita share dari diri kita yang bisa kita
tanggung jawabkan. Bertanggung jawab juga atas komunikasi kita dengan orang lain menggunakan
gadget dan tetap memperhatikan nilai dan moral.
3. Risiko
Kita perlu memperhatikan apakah yang kita share melalui gadget kita dapat memberikan risiko bagi
kehidupan kita dan orang lain, seperti menyebarkan konten atau komentar negatif, memberikan atau
mencantumkan data pribadi pada media sosial, mengakses konten negatif.

Daftar Pustaka :
Tim ITC Watch. (2019). Pakai Internet Secara Sehat dan Cerdas di Sekolah (Buku Aktivitas Siswa). Smart
Online School. Jakarta.
Tim ITC Watch. (2019). Mengaplikasikan Penggunaan Internet Sehat dan Cerdas di Sekolah (Panduan Bagi
Guru dan Orangtua). Smart Online School. Jakarta.
LAMPIRAN 2. MIND MAPPING DISKUSI BERKELOMPOK (PERTEMUSN PERTAMA)

TANGGUNG
JAWAB

KEBUTUHAN
RISIKO

YOUTUBE
LAMPIRAN 3.PETUNJUK PERMAINAN (GAMES)

TEBAK APLIKASI

Alat dan bahan:


1. Gambar beberapa aplikasi yang sering digunakan oleh remaja
2. Powerpoint
3. Papan Diskusi

Petunjuk:
1. Guru BK akan menyebutkan tiga clue yang berkaitan dengan aplikasi tersebut, dapat berupa cara
penggunaan, risiko karena pengunaan yang tidak tepat, atau kasus yang pernah terjadi.
2. Setiap baris duduk dipersilahkan bertanya jika guru BK sudah selesai membacakan
clue dari aplikasi tersebut.
3. Ketika waktu habis, kelompok dipersilahkan mengangkat papan diskusi jika sudah mengetahui
jawabannya
4. Kelompok yang bisa menjawab dapat menunjuk kelompok lain untuk menceritakan pengalamannya
dengan aplikasi tersebut.
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial dan penggunaan
gadget yang tepat!

2. Sebutkan manfaat bermedia sosial dan penggunaan gadget yang tepat!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang cerdas
1. bermedia sosial dan penggunaan gadget
Setelah menerima materi layanan BK mengenai cerdas bermedia sosial
dan penggunaan gadget, timbul kesadaran saya untuk selalu
2. menggunakan media sosial
dan gadget dengan tepat
Setelah menerima materi layanan BK tentang cerdas bermedia sosial
dan penggunaan gadget, saya menyadari bahwa saya sering tidak
3. menggunakan media sosial dan
gadget dengan tepat
Materi layanan BK tentang cerdas bermedia sosial dan
4. penggunaan gadget, menyadarkan saya akan pentingnya menggunakan
media sosial dan gadget dengan tepat
Materi layanan BK tentang cerdas bermedia sosial dan
5. penggunaan gadget memberikan manfaat bagi saya
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SMA/K 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan
B. Identitas Layanan Komponen :
berdoa.
Layanan Dasar Bidang :
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Pribadi
serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Fungsi : Pemahaman
Topik : Kehidupan beragama 2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas 10 - Memberikan PPT materi
- Mengajak peserta didik untuk
C. Materi, Metode Media brainstorming/curah pendapat mengenai
Materi : Pengaruh iman dan taqwa materi yang telah disampaikan.
(Terlampir) - Membuka sesi tanya jawab mengenai
Metode : Brainstorming, Ceramah, materi
dan Diskusi
Media : Proyektor, PPT, dan Laptop 3. Tahap Penutup : 5 Menit
- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
D. Alokasi Waktu dari pertemuan hari ini
1 x 45 Menit - Membagikan lembar evaluasi hasil
- Untuk menghargai semua proses belajar
E. Tujuan Kegiatan tadi, rayakanlah dengan meminta setiap
Umum : mengembangkan pemikiran peserta didik untuk menyalami orang
tentang kehidupan beragama yang ada di kanan dan kiri sambil
mengatakan, “saya bangga dengan
Khusus : kelebihan kamu”.
1. Peserta didik mampu menjelaskan keragaman - Guru BK menutup kegiatan layanan
agama dengan mengajak peserta didik
2. Peserta didik mampu menjalin hubungan yang bersyukur/berdoa, mengakhiri
baik antarumat beragama dengan salam dan tepuk tangan yang
meriah.

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program,
(Terlampir) dan antusias/perhatian peserta didik) dan didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi
proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
(Terlampir) pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN


--------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengaruh Iman dan Taqwa di Era Globalisasi
Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi arus
globalisasi dapat diimplementasikan antara lain :

1. Iman dan taqwa melenyapkankan kepercayaan benda


Orang yang beriman hanya percaya pada kekuasaan Allah. Jika Allah hendak memberikan
pertolongan, maka tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalanginya. Sebaliknya, jika Allah hendak
menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan yang
demikian menghilangkan sifat mendewakan manusia yang sedang berkuasa,

2. Iman dan taqwa menanamkan semangat berani membela yang benar


Mayoritas orang tidak berani mengemukakan pendapat mereka tentang kebenaran, karena takut
menghadapi risiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa dirinya akan selalu mendapat
perlindungan dari Allah jika mereka tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. Hal ini akan
menumbuhkan sikap berani mengemukakan pendapat tidak hanya diam dan ikut melaksanakan keputusan
padahal keputusan tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya.

3. Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama dalam hidupnya, mereka
rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha terlebih dahulu memanfaatkan potensi mereka
untuk sebuah usaha kemandirian. Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap
instan, yang ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi keimanan
ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada proses, sehingga tindak
kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi secara perlahan.

4. Iman dan taqwa memberikan ketenangan jiwa


Seringkali orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan.
Orang yang beriman hatinya tenteram, mempunyai keseimbangan, dan jiwanya tenang karena Allah telah
menjajikan pada umat bahwa setiap kebaikan yang mereka tanam pasti akan menuai hasil yang baik.
Dengan ketenteraman hati, pemikiran akan semakin jernih dan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru
yang dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi muda.

5. Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen


Keimanan dan ketaqwaan membuat seseorang selalu berbuat ikhlas , tanpa pamrih kecuali keridhaan
Allah. Orang yang mendengarkan kata hatinya akan melaksanakan berdasarkan moral dan
bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang harus diterimanya. Hal ini mendorong sikap saling
bekerjasama antar umat agama, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi tercipta keseimbangan sosial
ekonomi masyarakat.
Pada akhirnya arus globalisasi akan membawa manfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
yang merata pada tiap individu.

6. Iman dan taqwa memberikan keberuntungan


Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan
pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam
hidupnya. Hal ini akan menanamkan sikap optimis pemuda dalam menghadapi arus globalisasi, mereka
akan yakin dengan berbekal iman dan taqwa dan mengembangkan potensi membangun life skill,
memperluas wawasan dan menumbuhkan identitas rasional yang mereka miliki, mereka tidak akan
tertinggal dengan kemajuan zaman.

Daftar Pustaka :
Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN
PENILAIAN
HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan cara-cara yang tepat dalam menjalani kehidupan beragama!

2. Sebutkan manfaat berhubungan yang baik dalam kehidupan beragama!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDA
NO PERNYATAA SETUJU
K
N
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang kehidupan
1. beragama
Setelah menerima materi layanan BK tentang kehidupan beragama,
2. timbul kesadaran saya untuk selalu beretika
dalam berkomunikasi dengan teman sebaya
Setelah menerima materi layanan BK tentang kehidupan beragama, saya
3. menyadari bahwa saya sering tidak
beretika dalam kehidupan beragama
Materi layanan BK tentang kehidupan beragama,
4. menyadarkan saya akan pentingnya memiliki etika dalam kehidupan
beragama
Materi layanan BK tentang kehidupan beragama
5. memberikan manfaat bagi saya
Materi layanan BK tentang kehidupan beragama saya
6. butuhkan

Anda mungkin juga menyukai