1. Pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, bisa pula diartikan
sebagai membesar atau tumbuh. Adapun pengertian riba secara istilah setiap pengambilan tambahan yang dilakukan seseorang baik itu pada transaksi jual beli atau pun pada kegiatan pinjam meminjam yang dilaksanakan secara bathil sebab bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh islam.
2. Hukum riba dalam Islam adalah haram. Kebanyakan riba terdapat
dalam bahaya hutang dalam Islam, sehingga semakin menyengsarakan orang yang susah. Allah ta’ala berfirman: كَ ِ ِع ْن َد هَّللا ِ َو َما آتَ ْيتُ ْم ِم ْن زَ َكا ٍة تُ ِري ُدونَ َوجْ هَ هَّللا ِ فَأُولَئ.اس فَال يَرْ بُو ِ َّو فِي أَ ْم َوا ِل الن.َ َُو َما آتَ ْيتُ ْم ِم ْن ِربًا لِيَرْ ب هُ ُم ْال ُمضْ ِعفُون “Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang- orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Ruum: 39) 3. Secara garis besar macam-macam riba dibagi menjadi dua, yaitu riba tentang piutang dan riba jual beli. Riba hutang piutang terbagi lagi menjadi riba Qard dan riba Jahiliyah. Sedangkan riba jual beli terbagi menjadi riba Fadhl dan riba Nasi'ah. 1. Riba Hutang Piutang Riba hutang piutang terbagi menjadi 2 macam, yaitu riba Qard dan riba Jahiliyah. - Riba Qard Riba Qard yaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang. - Riba Jahiliyah Riba Jahiliyah yaitu hutang yang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak mampu bayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan. 2. Riba Jual Beli Riba jual beli terbagi juga menjadi 2, yaitu riba Fadhl dan riba Nasi'ah. - Riba Fadhl Riba Fadhl yaitu pertukaran antara barang-barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda dan barang yang dipertukarkan termasuk dalam jenis 'barang ribawi'. - Riba Nasi'ah Riba Nasi'ah yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi dengan jenis barang ribawi lainnya. 4. "Contoh tersebut berkaitan dengan riba fadhl" karena dari pengertiannya saja adalah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian.
Landasan Hukum Riba
Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah
SWT tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa. ” (Q.S. Al-Baqarah: 276). 5. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional adalah :
1. Perbedaan hukum : bank syariah menggunakan syariah Islam yang
berdasar atas Al-Quran serta Hadist yang mana sudah difatwakan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia), sedangkan bank konvensional menggunakan hukum positif yang telah berlaku dan diakui di Indonesia.
2. Perbedaan investasi : bank syariah hanya menerima pengajuan
pinjaman hanya dari jenis usaha yang halal, sedangkan bank konvensional menerima pengajuan pinjaman dari segala jenis usaha. 3. Perbedaan orientasi : bank syariah berorientasi untuk memperoleh keuntungan serta mendapatkan kebahagian dan kemakmuran baik di dunia maupun di akhirat, sedangkan bank konvensional hanya berorientasi untuk memperoleh keuntungan semata.
4. Perbedaan keuntungan : keuntungan yang diperoleh bank syariah
melalui sistem bagi hasil, sedangkan keuntungan yang diperoleh bank konvensional berasal dari bunga.
5. Perbedaan nasabah dan bank : hubungan antara nasabah dan bank
syariah ialah sebagai mitra, sedangkan hubungan antara nasabah dan bank konvensional ialah sebagai kreditur dan debitur.
6. Perbedaan keberasaan dewan pengawas : setiap transaksi yang
dilakukan oleh bank syariah akan diawasi oleh dewan pengawas, yaitu ahli ekonomi atau ulama yang telah memahami mengenai fiqih muamalah, sedangkan transaksi yang dilakukan oleh bank konvensial tidak diawasi oleh dewan pengawas, kecuali hukum positif.