Anda di halaman 1dari 3

1.

Berdasarkan data per 15 Februari 2021 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
jumlah akuntan publik yang telah mendapat izin dari menteri keuangan yaitu
sebanyak 1.401 orang.

Berdasarkan data per 15 Februari 2021 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
jumlah kantor akuntan publik yang telah mendapat izin dari menteri keuangan yaitu
sebanyak 480 KAP.
Data tersebut didapa dilaman https://www.kemenkeu.go.id/page/informasi-terbaru-
tentang-akuntan-publik-dan-penilai-publik/

2. Jumlah akuntan di ASEAN


Berdasarkan data yang saya ambil dari Asean CPA dilaman https://aseancpa.org/
jumlah akuntan di ASEAN per 15 Februari 2021 sebanyak 5.027 orang diantaranya
1.850 dari Indonesia, 85 orang dari Filipina, 5 orang dari Brunei Darussalam, 403
dari Myanmar, 828 dari Singapura 693 Orang dari Thailand, dan 1.163 orang dari
Malaysia.

3. Pada Oktober 2018 OJK membekukan izin AP Marlinna dan AP Merliyana


Syamsul telah melanggar POJK Nomor 13/POJK.03/2017 Tentang Penggunaan Jasa
Akuntan Publik Dan Kantor Akuntan Publik. Beberapa pelanggaran yang dilakukan
antara lain, memberikan opini yang tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang
sebenarnya. Dimana mereka melakukan audit laporan keuangan PT. SNP Finance.

27 Juni 2019 berdasarkan keputusan menteri keuangan No. 312/KM.1/2019


membekukan izin terhadap AP Kasnee Sirumapea. Kementerian Keuangan melalui
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) juga mengenakan sanksi pembekuan izin
selama 12 bulan terhadap Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumpea atas LKT 2018 dari
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Sanksi ini diberikan karena kesalahan penyajian
LKT 2018 terkait dengan perjanjian kerja sama penyediaan layanan konektivitas
dengan PT Mahata Aero Teknologi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenakan sanksi kepada kantor akuntan publik
partner dari Ernst and Young (EY) karena dinilai tak teliti dalam penyajian laporan
keuangan PT Hanson International Tbk (MYRX). Atas kesalahan ini OJK
memberikan sanksi membekukan Surat Tanda Terdaftar (STTD) selama satu tahun.
Dalam laporan keuangan tersebut juga tak mengungkapkan adanya Perjanjian
Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas kavling siap bangun (KASIBA) tertanggal 14 Juli
2019 yang dilakukan oleh Hanson International sebagai penjual.

4. Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 ayat 1 seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut:

● Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah;
● Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3;
● Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
● Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
● Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan
Publik;
● Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih;
● Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh
Menteri; dan
● Tidak berada dalam pengampuan.
Untuk mendapatkan izin Akuntan Publik, Akuntan Publik Asing harus
memenuhi syarat sebagai berikut:

● berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;


● memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
● tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin sebagai akuntan
publik di negara salnya;
● tidak pernah dipidana;
● tidak berada dalam pengampuan;
● mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia;
● mempunyai pengetahuan di bidang perpajakan dan hukum dagang Indonesia;
● berpengalaman praktik dalam bidang penugasan asurans yang dinyatakan dalam
suatu hasil
● penilaian oleh asosiasi profesi akuntan publik;
● sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh dokter di Indonesia; dan

Anda mungkin juga menyukai