*Diskusi Pembelajaran Jarak jauh ( PJJ ) Tahun Ajaran 2021/2022*

Pandemi telah menyebabkan terjadinya krisis pendidikan. Salah satu krisis pendidikan di era
pandemi adalah menurunnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut Bapak/ibu guru sebaiknya mengajak orangtua/wali dan siswa
melakukan kesepakatan kelas sebelum mengawali pembelajaran selama satu semester ke depan.

Pembuatan kesepakatan diawali dengan mengajak siswa dan orangtua atau wali murid untuk
menyampaikan usulan dan gagasannya agar pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa berjalan dengan
baik.

undanglah siswa dan orangtua dalam WhatsApp Group (WAG) kelas untuk membahas bentuk-
bentuk pembelajaran yang mereka inginkan dan bisa dijangkau pada semester 1 tahun ajaran
2021/2022

Ada tiga topik utama yang bisa dibahas melalui WAG, yaitu:

1. Bentuk pembelajaran dan penugasan

Untuk daring  menggunakan WAG dengan semua fiturnya yang juga dikombinasikan dengan
GC,G-Form,G-Chat dan aplikasi lain seperti zoom, Tik Tok dan youtube streaming. Jadi anak-
anak tetap bisa fokus belajar. Sedangkan untuk luring saya berencana menggunakan kegiatan
guru berkeliling (guling),”

adanya pembelajaran bauran (blended). Pembelajaran daring dikombinasikan dengan kegiatan

guru keliling (guling) ke rumah siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Diskusi topik ini bisa menghasilkan beberapa kesepakatan:

1) PJJ secara luring dilakukan dengan cara guling.

2) Memanfaatkan pembelajaran melalui WAG setiap hari,

3) Pembelajaran melalui GC,Google meet,G-Form,G-Chat/fitur google lainnya dan aplikasi lain

seperti Tik Tok,zoom dan quiziz.

4) Pengerjaan tugas dilakukan setelah luring dan daring selesai.

5) Tugas bisa dikumpulkan berupa foto/video, dan buku tugas yang telah disepakati

6) Pembahasan dilakukan bersama lewat voice note/chat/video conference.

 
 2. Penumbuhan karakter dan literasi dalam pembelajaran

Ada dua model penumbuhan karakter dan literasi : (1) dilakukan terintegrasi dalam mata
pelajaran, atau (2) dilaksanakan secara terpisah atau berdiri sendiri.

“Pada pilihan pertama, kegiatan dilakukan sesuai tema yang ada dalam mata pelajaran. Di dalam
pembelajaran tersebut aktivitas yang dilakukan mengedepankan penumbuhkembangan karakter
dan literasi siswa,”

Sedangkan untuk pilihan kedua, setiap siswa memiliki target aktivitas keseharian seperti
membantu orangtua mengerjakan tugas rumah, melakukan ibadah ( spiritual ), dan kegiatan
positif lainnya..

Untuk literasi dilakukan setiap hari atau siswa menyelesaikan membaca satu buku bacaan dalam
rentang waktu satu minggu. Aktivitas tersebut tercatat dalam jurnal karakter dan literasi.

3. Pengembangan life skill siswa

Pengembangan life skill atau kecakapan hidup dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam

sebulan.  Kegiatannya berupa projek di rumah. Misalnya siswa membuat ramuan obat-obatan,
membuat masker, membuat hand sanitizer, memasak bersama orangtua, atau membuat kerajinan
tangan.

Setelah semua gagasan dibahas dan disepakati, hasilnya ditulis dan dibagikan kembali lewat
WAG. Permasalahan yang mungkin muncul saat pelaksanaan pembelajaran dapat diselesaikan
dengan merujuk pada kesepakatan yang sudah dibuat.

Hasil dari kesepakatan bisa dibuat dalam bentuk jadwal pembelajaran mingguan dan dibagikan
kepada semua siswa dan orangtua.

Yang pasti saya sangat harapkan bapak/ibu guru agar kreatif dan inovatif sehingga anak-anak
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
*Contoh Peraturan atau Tata Tertib Grup Whatsapp*
Sangat diharapkan kesadaran anak-anak,ortu/wali dalam menyikapi beberapa hal berikut ini, agar
disimak dan dijalankan bersama untuk kebaikan dan kebersamaan kita dalam memanfaatkan
grup ini sebaik mungkin:
1) Postingan yang diharapkan adalah informasi yang akurat, bukan hoax.
2) Semua anggota grup diharuskan memakai kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung
anggota lain.
3) Dilarang mengunggah foto, video, link yang berbau pornografi, pornoaksi dan tindak
kekerasan.
4) Dilarang memposting sesuatu yang mengandung unsur SARA.
Sisanya silakan ditambahkan bapak/ibu..