Anda di halaman 1dari 3

Tabel 2.

28
Observasi pelaksanaan Meeting Morning
Dari Tanggal 13-22 Juli 2021
di Ruang rawat B RSUD A
(9 kali observasi dengan 1 kali libur)
No Variabel yang dinilai Observasi
13 14 15 16 17 19 20 21 22

1. KaRu menyiapkan tempat untuk 0 1 1 1 1 1 1 1 1


melakukan meeting morning
2. KaRu memberikan arahan kepada 1 1 1 1 1 1 1 1 1
staf dengan materi yang telah
disiapkan sebelumnya
3. KaRu melakukan klarifikasi apa yang 1 1 1 1 1 1 1 1 1
telah disampaikan kepada staff
4. Memberikan kesempatan staf untuk 1 1 1 1 1 1 1 1 1
mengungkapkan permasalahan yang
muncul di ruangan
5. Bersama-sama staf mendiskusikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pemecahan masalah yang dapat
ditempuh
6. KaRu memberi motivasi dan 0 1 1 1 1 1 1 1 1
reinforcement kepada staff
Total (%) 52/54x100% 2/54x100%
=96,29% = 3,70%
Kategori Baik
Sumber : Data primer Ruang B RSUD A, 2021

Pelaksanaan Kegiatan Meeting Morning

No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan


1 Mengidentifikasi pelaksanaan meeting morning 10 Juli 2021
di ruangan dan mendiskusikan dengan
karu/dosen terkait kegiatan meeting morning
diruangan
2 Mencari literature meeting morning 11 Juli 2021
3 Konsul dan revisi meeting morning 12-13 Juli 2021
4 Melakukan bermain peran meeting morning di 13-22 Juli 2021
ruangan
5 Mengevaluasi meeting morning di ruangan 13-22 Juli 2021

Analisa Data:

Berdasarkan tabel 2.28 tentang observasi pelaksanaan meeting morning di


ruang rawat B RSUD A dari 9 kali observasi pada tanggal 13 Juli – 22 Juli 2021,
selain hari Minggu tanggal 18 Juli 2021, menunjukkan hasil nilai total “ya”
96,29% dan nilai total “tidak” 3,70% dengan kategori baik. Hal ini dapat
dipertahankan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan di ruang B. Tetapi
masih ada dua point yang belum dilaksanakan 100% yaitu : KaRu menyiapkan
tempat untuk melakukan meeting morning dan KaRu memberi motivasi dan
reinforcement kepada staff. Pada pelaksanaan meeting morning di ruang rawat B
RSUD A juga sudah melakukan sesuai dengan time table yang dibuat dan sudah
dilakukan sesuai tanggal yang dicantumkan, hal tersebut juga akan mempengaruhi
mutu pelayanan dan mutu asuhan keperawatan, karena sudah sesuai dengan time
table yang dibuat. Jadi, agar tetap mempertahankan mutu pada kategori baik dan
dapat meningkat menjadi 100%, KaRu pada saat melakukan meeting morning
tetap melakukan sesuai dengan point-point pelaksanaan. Dengan tetap
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung : Hal tersebut juga menjadi lebih baik karena terdapat
faktor pendukung seperti dukungan dan kerjasama dari perawat/staf di
ruang rawat B RSUD A untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah.
b. Faktor Penghambat : penatalaksanaan meeting morning selama 9 kali
observasi juga memiliki faktor penghambat dan menyebabkan kategori
menjadi kurang baik, yaitu pada observasi pertama penatalaksanaan
meeting morning sebelum dilakukan implementasi ada beberapa point
yang belum dilaksanakan yaitu : Memberikan kesempatan staf untuk
mengungkapkan permasalahan yang muncul di ruangan, KaRu melakukan
klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada staff, Bersama-sama staf
mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat ditempuh, dan KaRu
memberi motivasi dan reinforcement kepada staff. Faktor penghambat
pada evaluasi terakhir didapatkan dua point yang belum dilaksanakan yaitu
: KaRu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting morning dan KaRu
memberi motivasi dan reinforcement kepada staff.
c. Upaya Berkesinambungan (RTL) : rencana tindak lanjut agar tidak ada
faktor penghambat perawat saling mengingatkan mengenai point
pelaksanaan meeting morning dan KaRu melakukan sesuai ponit-point,
sedangkan untuk tepat waktu, perawat/staf di ruang rawat B RSUD A
diminta kumpul di nurse station 5 menit sebelum meeting morning
dimulai.

Anda mungkin juga menyukai