Makalah PMK Kelompok 2 ...
Makalah PMK Kelompok 2 ...
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi ilmu gizi.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Pameran.........................................................................................................3
PENUTUP...................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................18
3.2 Saran...............................................................................................................................18
Lampiran...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia, penderita malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang kurang
mampu ekonominya. Kondisi anak dengan gejala Malnutrisi dianggap kondisi “biasa” dan
dianggap sepele oleh orang tuanya. Masyarakat di Indonesia, para ibunya berpendapat bahwa
anak yang buncit perutnya bukan kekurngan nutrisi, melainkan karena penyakit cacingan.
Kematian akibat malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang
mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan
yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya
penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan
nutrien oleh tubuh.
Salah satu cara penanggulangan masalah tersebut salah satunya adalah mengadakan pameran
gizi. Kegiatan pameran merupakan salah satu metode edukasi gizi dengan pendekatan massa
dengan tujuan untuk penyebarluasan informasi dan kesehatan kepada masyarakat banyak.
Sehingga pada akhirnya masyarakat mau dan mampu memelihara kesehatan mereka secara
mandiri.Diharapkan dengan adanya pameran gizi dapat memberikan pemahaman lebih
kepada ibu-ibu untuk lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita
mereka. Jika ibu lebih paham akan asupan gizi anaknya maka dapat menekan angka
prevalensi malnutrisi saat ini dan juga dapat terhidar dari dampak lanjutan dari malnutrisi
yaitu marasmus dan juga kwashiorkor.
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam
pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
1
d. Apa saja analisa yang dapat dilakukan untuk kegiatan tersebut?
b. Untuk mengetahui siapa saja sasaran dari pameran gizi terkait masalah ini.
c. Untuk mengetahui bagaimana konsep acara yang sesuai dengan tema pameran gizi.
d. Untuk mengetahui apa saja analisa yang dapat dilakukan untuk kegiatan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pameran
Sehingga dapat disimpulkan Pameran gizi adalah sekumpulan peragaan yang disusun secara
teratur dan menarik dengan maksud membantu seseorang mempelajari makanan dalam
hubungannya dengan kesejahteraan tubuh , meliputi kebutuhan makanan, nilai makanan ,
pemeliharaan makanan untuk golongan usia dan aktifitas tertentu.
Pameran merupakan sasaran yang efektif untuk penerangan dan pendidikan, karena orang
dapat melihat benda – benda dalam bentuk yang sebenarnya, baik dalam keadaan diam
maupun dalam proses kerjanya. Berdasarkan Hasil Penelitian Menunjukan bahwa seseorang
• 75 % dari visual
2
• 13 % dari auditif
Ide ini diambil karena tingkat malnutrisi di negara Indonesia masih tinggi yaitu sekitar
40%. Malnutrisi sendiri merupakan salah satu masalah serius di bidang kesehatan anak balita
baik dinegara maju maupun negara sedang berkembang karena angka kesakitan dan kematian
masih tinggi. Malnutrisi menurut World Health organization (WHO) adalah ketidak
seimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi untuk menjamin pertumbuhan yang optimal
hingga saat ini malnutrisi merupakan salah satu masalah serius di bidang kesehatan anak,
baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Malnutrisi juga dapat
menyebabkan kematian pada balita hal itu disebabkan karena kurangnya asupan makanan
yang mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas
makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.
3
Dengan status kesehatan balita yh mudah terkena penyakit akibat kekurangan
manultrisi
B. Identifikasi masalah
Disini yang terkena masalah adalah anak balita, dimana kurang serta lebihnya asupan
gizi pada anak balita berdampak pada kekurangan manultrisi, penurunan sistem
imunitas terhadap penyakit infeksi, dll. Kemungkinan besar disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan Ibu terkait pentingnya asupan gizi yang seimbang pada anak
balita.
Dimana disini yang menjadi kelompok rentannya ialah balita, dengan kelompok
sasaran ialah ibu dari balita tersebut, nakes / kader, serta institusi.
4
faktor Ya / tidak Tidak diketahui/ perlu
penelitian lebih lanjut
Pengetahuan Ibu
tentang kesehatan dan
gizi mempunyai
hubungan yang erat
dengan pendidikan.
Apakah perilaku Ya .
tersebut muncul karna
Lingkungan rumah
faktor lingkungan
kurang bersih. Barang
kurang tertata rapi.
Tidak ada tikus,
kecoa, lalat, dan
serangga yang
berkeliaran di dalam
rumah.
5
Apakah perilaku Ya
tersebut ada karena
Tingkat pendidikan
kurangnya tingkat
gizi yang lebih tinggi
pendidikan
akan memudahkan
Seseorang atau
masyarakat untuk
menyerap informasi
dan menerapkan
dalam
Perbaikan kesehatan
dan keadaan gizi.
Sedangkan
pendapatan yang
rendah akan
Mengakibatkan
lemahnya daya beli
sehingga tidak
memungkinkan untuk
mengatasi Kebiasaan
makan dengan cara-
cara tertentu secara
efektif terutama untuk
anak Mereka
6
Apakah ada peningkatan Ya
kesadaran karena adanya acara Kesadaran sangat
ini meningkat pesat karena
ilmu yang dibagikan
begitu beragam dan
mudah dimengerti
Banyak hal yang dapat
dipelajari terlebih
bagaimana gizi
seimbang dan
memanfaat kan sumber
daya disekitar untuk
pemenuhan gizi balita
7
2.3.2 Perencanaan (Plan)
Di dalam proses perencanaan juga terdapat proses penentuan tujuan dari diadakannya
program pameran tersebut. Maksud utama penentuan tujuan adalah untuk
membimbing program ke arah pemecahan masalah.
a. Identifikasi Tujuan
Tujuan umum : untuk menambah pengetahuan masyarakat khususnya para ibu dan
diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat.
Tujuan Khusus :
8
fasilitator.
2. Pengadaan Praktek Ibu-Ibu memeriksakan kesehatan
Pemeriksaan balitanya kepada petugas acara
Kesehatan dan melakukan konseling gizi di
(Antropometri) tempat yang telah di sediakan.
dan Konsultasi
Gizi
3. Bazaar Camilan Modelling dan Disediakan tempat bazaar
balita Praktek camilan yang diisi dengan
berbagai macam camilan yang
bergizi dan juga baik untuk balita.
9
Setiap kegiatan telah disusun penanggung jawab dalam masing-masing kegiatan agar ter
koordinir dan juga mengetahui masing-masing dari list tugas yang harus dikerjakan.
No Kegiatan Penanggung jawab Job description
1. Menampilkan Video Sie. Acara Memberikan materi penyuluhan
Mengenai Malnutrisi dan menampilkan video
mengenai Malnutrisi
pelaksanaan pameran ini akan berlangsung selama 1 hari. Kegiatan ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan masyarakat khususnya para ibu dan diharapkan dapat merubah
perilaku masyarakat.. Kegiatan pemeriksaan kesehatan (antropometri) dan konsultasi gizi
disini tujuannya untuk memberikan fasilitas kepada Ibu balita untuk mengetahui apakah
program telah berjalan dengan baik yakni meningkatkan status gizi balita. Kegiatan
terakhir yaitu menyediakan bazaar camilan balita yang bertujuan untuk memberikan
camilan yang berkualitas dan bergizi bagi balita yang datang dalam pameran tersebut.
Adapun detail kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:
Kegiatan Pameran dengan Tema “Cegah Malnutrisi dengan Konsumsi Makanan Bergizi”
Waktu : 25 Januari 2022
Pukul : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Balai Desa Medokan Semampir
10
kegiatan:
No Kegiatan Evaluasi
1. Menampilkan Video Mengenai Membuat daftar peserta yang
Malnutrisi hadir saat penyuluhan
berlangsung.
Melihat keaktifan peserta
Melihat dari proses pada saat
pemecahan masalah kasus secara
berkelompok.
2. Pengadaan Pemeriksaan Membuat daftar peserta yang
Kesehatan (Antropometri) dan melakukan pemeriksaan
Konsultasi Gizi kesehatan dan juga konseling
gizi.
Melihat antusiasme peserta yang
melakukan pemeriksaan
kesehatan dan juga konseling
gizi.
Mencatat/membuat laporan
terkait pemeriksaan kesehatan dan
konseling gizi.
3. Bazaar Camilan balita Mencatat pemasukan dan
pengeluaran camilan yang
terjual.
2.3.3 Pre Test
Pre test diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara peserta yang
sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan
sebagai kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta terhadap materi yang akan
disampaikan, kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran diberikan. Adapun
manfaat dari diadakannya pree test adalah untuk mengetahui kemampuan awal peserta
mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal peserta ini,
fasilitator akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya
nanti.
11
Dari hasil pengamatan dan wawancara kepada peserta, belum ada yang mengetahui
cara pencegahan malnutrisi. Hal ini menandakan ibu ibu masih sangat minim akan
pengetahuan kesehatan terutama gizi pada anaknya.Sebelum sosialisasi dimulai,
ibu ibu diberi koesioner seputar malnutrisi. Adapun pre-test dalam program ini
dimana ibu mengisi kuesioner singkat terkait pendapat dan pemahamannya
mengenai gizi buruk, serta pertanyaan pemilihan media seperti apa yang kiranya
akan disukai oleh masyarakat setempat. Pre-test dibagikan melalui selebaran
kepada ibu-ibu balita sebelum dilaksanakannya program, ini untuk menghindari
kesalahan materi/metode yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
Berikut gambar yang menunjukkan contoh pre-test.
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Menurut ibu, apakah makanan yang berharga mahal
akan mempengaruhi nilai gizi pada makanan
tersebut?
2. Apakah ibu pernah atau sering mengkonsumsi
makanan pengganti nasi seperti jenis mie instant
yang di jual di pasaran untuk balita?
3. Apakah ibu suka memberikan makanan seperti
udang, kepiting karena itu sangat berguna bagi
tubuh anak yang sedang tumbuh dan berkembang?
4. Yang ibu tau yang dikatakan makanan seimbang
adalah harus seperti tumpeng gizi?
5. Pada masa balita mengatur makanan tidak penting
karena jika bada balita gemuk berarti anak sudah
dikatakan sehat.
Deliver Massage merupakan tahap lanjutan atau tahap berikutnya dalam suatu proses
penyelenggaraan pameran yang dilakukan setelah tahap Pre-test. Deliver massage menjadi
“jantung” atau point inti dari sebuah proses pameran. Hal ini menerangkan bahwa pada
tahapan ini, Deliver Massage menyajikan beberapa informasi penting yang bersifat edukatif
bagi audien atau masyarakat umum terutama ibu-ibu yang memiliki balita.
12
Dalam konteks pameran gizi, Deliver Massage menyediakan informasi seputar prevalensi
kejadian malnutrisi, resiko malnutrisi, pencegahan malnutrisi dengan mengonsumsi
makanan bergizi, apa itu makanan bergizi dan apa saja makanan bergizi. Singkatnya
pameran gizi menyajikan hal-hal seputar tema yang menjadi topik pameran yaitu “CEGAH
MALNUTRISI DENGAN KONSUMSI MAKANAN BERGIZI”. Dalam penyajian
pameran gizi, hendaknya dilakukan dengan teknik komunikasi langsung tanpa banyak
tulisan. Artinya unsur verba dalam pameran hanya sedikit dibandingkan dengan unsur non
verba, dimana benda (makanan bergizi) dipamerkan lebih dominan dibandingkan tulisan
terkait makanan bergizi tersebut.
Media lainpun dapat digunakan dalam pameran ini, seperti laeflet, brosur, atau foto buku
makanan untuk menambah pemahaman masyarakat khususnya ibu-ibu akan sosialisasi
dalam pameran tersebut. Selain menambah pemahaman masyarakat tentang malnutrisi dan
pencegahannya dengan mengonsumsi makanan bergizi, media ini juga memudahkan
masyarakat khususnya ibu-ibu untuk menyediakan pemahaman gizi serta makanan bergizi
kepada masyarakat sekitarnya (keluarga) sehingga dapat berdampak pada menurunnya
angka kejadian malnutrisi pada balita melalui makanan bergizi.
Sasaran Acara
Sebagai salah satu metoda edukasi gizi dengan pendekatan massa, target sasaran pameran
kita kali ini adalah masyarakat umum dan secara khusus ibu yang memiliki anak balita
yang rentan terkena malnutrisi dengan rentan usia 6 bulan – 5 tahun.
Pelaksanaan Acara
Waktu : 09.00-selesai
Deskripsi Acara
Acara pameran gizi yang diselenggarakan dengan meliputi penampilan dan pemaparan
video tentang malnutrisi pada kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan antropometri pada
13
balita dan di akhiri dengan konsultasi gizi gratis dan juga bazar cemilan sehat untuk anak
yang diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu tentang pemenuhan asupan gizi pada
anak balita.
Susunan Acara
Evaluasi pada kegiatan program penyuluhan pencegahan malnutrisi balita ini yaitu
evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif pada kegiatan dilakukan dengan melihat
hasil evaluasi proses dan hasil yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu terkait pencegahan
malnutrisi balita mengalami penurunan. Untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan
(antropometri) dan konsultasi gizi, evaluasi yang dilakukan yaitu dengan melihat
pemahanman dan kemampuan ibu dalam menerapkannya dirumah. Dan akan diliat kembali
hasilnya saat imunisasi .
Hasil dari seluruh kegiatan dievaluasi secara sumatif dengan melakukan pada ibu
terkait perubahan yang dirasakan melalui kegiatan yang telah dilakukan. Hasilnya, para ibu
menyatakan bahwa sekarang ibu-ibu di Desa Medokan Semampir sudah rutin
memperhatikan dan memberikian makanan bergizi dan seimbang beragam kepada anak
mereka. Para ibu juga menyatakan, bahwa adanya peningkatan nilai gizi untuk anak-anak
mereka setelah ibu memperaktekkan ilmu dari pameran gizi, dampak yang paling
mengembirakan para ibu menjadi memperhatikan tumbuh kembang anak melalui: tinggi
badan dan berat badan, makanan yang diberikan pu n menjadi lebih sehat ,bergizi dan
beragam. Serta bila ada kegiatan tentang kesehatan anak para ibu semnngat mengikuti
karena telah berubahnya persepsi menjadi menarik dan bermanfaat.
Kegiatan dalam program malnutrisi balita sudah dijalankan dengan baik oleh ibu di
Desa Medokan Semampir. Tujuan dari program ini pun sudah tercapai, yaitu dibuktikan
dengan adanya peningkatan kualitas balita pada perhitungan imunisasi yang tentu saja
berdampak dengan meningkatnya nilai gizi, dan tumbuh kembang balita.
Hingga saat ini pemantauan dan dukungan dari tim masih terus dipantau, seperti
kegiatan pameran gizi pada balita dilakukan secara berkala di Desa Medokan Semampir.
Kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung karena adanya kesadaran ibu untuk menjaga
15
kesehatan gizi pada anak-anak mereka. Melalui keberhasilan prograam pameran gizi balita
di Desa Medokan Semampir kota Surabaya, maka tim akan berupaya untuk terus
melanjutkan program ini pada ibu-ibu lainnya yang dalam lingkungannya berpotensi
adanya malnutrisi pada balita. Selain itu, tim juga akan terus memantau dan mengevaluasi
setiap program demi menunjang kesuksesan kegiatan pameran gizi di Desa Medokan
Semampir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Malnutrisi merupakan suatu keadaan di mana tubuh mengalami
gangguan terhadap absorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan,
perkembangan dan aktivitas. Penyebab Malnutrisi secara langsung ialah karena kurangnya
asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah
makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian
makanan yang salah. Serta karena adanya penyakit infeksi. Sedangkan penyebab yang tidak
langsung ialah kurangnya ketahanan pangan keluarga, kualitas perawatan ibu dan anak, sanitasi
16
lingkungan yang kurang, buruknya pelayanan kesehatan. Diharapkan dengan adanya edukasi gizi
melalui pameran ini diharapkan dapat menambah pemahaman kepada ibu tentang asupan zat gizi
untuk anak balitanya .
3.2 Saran
Pameran gizi yang diselenggarakan sebaiknya dilakukan secara berkala dalam periode terntu dan
juga diadakan penyuluhan giz secara rutin agar pemahaman ibu akan pemenuhan kebutuhan gizi
pada balita dapat tercukupi dengan baik sesuai AKG.
Lampiran
SUSUNAN KEPANITIAAN
PELINDUNG
PENASEHAT
Wakil Rektor I :
17
PEMBINA/PEMBIMBING
STEERING COMMITEE
ORGANIZING COMMITE
: Melati Setya
: Naomi Febby
: Nor Hidayati
: Rima Aulia
: Saqinatul Khiyaroh
: Tina Widya
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Friendha Yuanta.2019. Pengembangan Media Video Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada
Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Pendidikan Dasar.p-ISSN 2685-7642 | e-ISSN 2685-8207 Vol.1
No.2 Desember 2019 | Hal 91-100
Lamid, Astuti, dkk. 2018. Penanganan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Provinsi Banten, Jawa
Barat, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan : 2(3).
20