Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KESEIMBANGAN KARAKTER REMAJA

DALAM MENENTANG BUDAYA MALAS DAN NAKAL

BAGI PELAJAR DI TULUNGAGUNG

Oleh:

CAHYO MAULANA ASROFI

DINAS KELUARGA BERENCANA


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN TULUNGAGUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufiq, dan
hidayah-Nya lah, saya dapat menyelesaikan Paper ini yang berjudul “KONSEP
KESEIMBANGAN KARAKTER REMAJA DALAM MENENTANG BUDAYA MALAS
DAN NAKAL BAGI PELAJAR DI TULUNGAGUNG”. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi Alhamdulillah saya berhasil
menyelesaikannya dengan baik.

Paper ini disusun untuk memenuhi persyaratan Pemilihan Duta GenRe Kabupaten
Tulungagung tahun 2020 dan memberikan informasi beserta edukasi kepada remaja khususnya
bagi yang berstatus pelajar supaya menjadi remaja yang berkarakter, berkepribadian baik, dan
mampu untuk tidak berbuat buruk, apalagi merugikan orang lain.

Pembuatan paper ini, tentu melibatkan beberapa pihak yang telah mendukung saya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala SMK Negeri 3 Boyolangu
2. Bapak/Ibu Dewan Guru SMK Negeri 3 Boyolangu
3. Teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan
paper ini
4. Semua pihak yang sudah memberi kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan paper ini

Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil paper ini.
Karena itu, saya berharap semoga paper ini dapat menjadi karya yang mampu memberikan
motivasi dan edukasi kepada pembaca.

Saya menyadari bahwa karya paper yang saya susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap saya harapkan demi perbaikan di masa
depan. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Terima
kasih.
Tulungagung, 30 September 2020

Cahyo Maulana Asrofi

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 2
C. Tujuan Pembahasan …………………………………………………………. 2
D. Ruang Lingkup dan Sumber Data ……………………………..……………. 2
E. Metode Penelitian .. …………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Faktor Penyebab Sikap Malas …………………………...……. 3
B. Contoh Perilaku Kenakalan oleh Pelajar di Tulungagung ……………….…. 6
C. Dampak Sikap Malas dan Perilaku Kenakalan Remaja …………..……….... 8
D. Konsep Penyeimbangan Karakter bagi Remaja di Tulungagung …….…….. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………………………..… 11
B. Saran ……………………………………………………………………...…. 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..……………………. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana seseorang beralih dari anak-anak menuju
dewasa. Maka dari itu, masa ini sering disebut dengan masa pencarian jati diri. Pada masa
pencarian jati diri, remaja sering kali menemui berbagai masalah dengan melakukan
percobaan-percobaan. Masalah tersebut terkadang berkaitan dengan lingkungan maupun
orang tua. Remaja cenderung menutup diri dengan orang tua, sehingga menimbulkan
permasalahan yang biasa disebut dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan tindakan menyimpang. Tindakan menyimpang
merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Salah satu bentuk kenakalan remaja adalah keluar larut malam untuk pergi ke warung kopi.
Kenakalan semacam ini merupakan kenakalan yang sering terjadi di kalangan remaja saat
ini. Mereka hanya bersenang-senang dengan teman-temannya, tanpa memikirkan
dampaknya.
Apalagi pada saat musim wabah pandemi Covid-19 ini, banyak dari mereka yang
tetap berinteraksi aktif di warung kopi tanpa memenuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Maka dari itu, beberapa kali nampak dari mereka yang telah diingatkan dan diperintah
secara dialogis oleh tim patroli gabungan dari Polri, TNI, dan Satgas Pencegahan Covid-19
untuk segera pulang guna mencegah penyebaran Covid-19.
Namun, hal itu tidak membuat jera. Mereka tetap saja diam-diam beraktifitas di
warung kopi tersebut. Memang pada umumnya pada masa-masa seperti ini, mereka menjadi
malas untuk belajar bahkan untuk beraktifitas lainnya. Mereka ingin menggunakan waktu
dirumah ini untuk bersenang-senang semata. Maka, sangat pentingnya membangun
karakter sejak dini. Oleh karena itu, sebuah karakter harus dilatih dan ditempa terlebih
dahulu dengan konsep yang benar. Hal seperti itulah yang harus dikembangkan agar mereka
tetap bisa produktif saat masa pandemi Covid-19 ini.
Maka dari itu, dalam penyusunan paper ini, saya mengambil judul “Konsep
Keseimbangan Karakter Remaja dalam Menentang Budaya Malas dan Nakal bagi Pelajar
di Tulungagung” dalam rangka memberikan informasi dan memotivasi serta mengedukasi
para remaja, khususnya pelajar agar lebih giat belajar, berkepribadian baik, dan berkarakter.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi malas dan faktor penyebab sikap malas?
2. Apa saja perilaku kenakalan dari pelajar di Tulungagung?
3. Apa dampak dari sikap malas dan perilaku kenakalan remaja?
4. Seperti apa konsep penyeimbangan karakter bagi remaja di Tulungagung?

C. Tujuan Pembahasan
 Tujuan Umum :
1. Untuk menerapkan pengetahuan tata tulis dalam penulisan sebuah karya ilmiah dalam
bentuk paper.
2. Untuk memenuhi persyaratan Pemilihan Duta GenRe Kabupaten Tulungagung tahun
2020.
 Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan definisi malas dan faktor penyebab sikap malas.
2. Memaparkan perilaku-perilaku kenakalan dari pelajar di Tulungagung.
3. Memberikan contoh dampak dari sikap malas dan perilaku kenakalan remaja.
4. Memberikan pengertian tentang konsep penyeimbangan karakter bagi remaja di
Tulungagung.

D. Ruang Lingkup dan Sumber Data


 Ruang Lingkup :
Dari hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar, umumnya di daerah
Tulungagung, mulai dari siswa-siswi yang ada disekolah / kampus dan siswa-siswi yang
tinggal di sekitar lingkungan rumah.
 Sumber Data :
1. Tinjauan pustaka tentang sikap malas dan kenakalan remaja melalui web internet.
2. Pengamatan langsung terhadap karakter perilaku kenakalan remaja.

E. Metode Penelitian
Dalam menulis paper ini saya menggunakan metode pengamatan di lingkungan
sekitar dan kajian pustaka untuk mendapatkan data informasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Faktor Penyebab Sikap Malas


Kemalasan dalam bahasa latin adalah acedia yang berarti kelelahan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “malas” berarti tidak mau bekerja atau mengerjakan
sesuatu. Sedangkan dalam bahasa Arab, disebut dengan Al-Kaslu yang bermakna berat
untuk mengerjakan sesuatu dan berhenti dari menyempurnakan sesuatu. Imam Raghib al-
Ashfahani rahimahullah mengatakan, “Malas adalah merasa berat dalam suatu urusan
yang seharusnya tidak perlu merasa berat.”
Secara harfiah, malas adalah suatu perasaan dimana seseorang akan enggan
melakukan sesuatu karena di dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak
adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut, sehingga jika karakter ini dicondongkan
terus-menerus, maka akan menjadi tabiat / kebiasaan.
Dalam prespektif islam, sifat malas dibagi menjadi 2 macam. Pertama, malasnya
akal. Yaitu tidak memakainya untuk berpikir dan merenungi ciptaan Allah SWT, atau bisa
juga tidak menggunakan akal untuk sesuatu yang memperbaiki dirinya, berupa dunia dan
kehidupannya. Tidaklah kemunduran sebuah kaum kecuali karena sebab malasnya orang-
orang yang berakal dan sedikitnya orang yang mau memanfaatkan kekuatan fikiran. Kedua,
malasnya badan. Yaitu mencakup seluruh anggota badan. Malas ini akan memberikan
dampak yang sangat berbahaya bagi kemaslahatan diri pribadi khususnya, dan lingkungan
sekitarnya pada umumnya.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab sikap malas, diantaranya :

 Menurut pandangan islam :


1. Tabiat Manusia itu Sendiri
Diantara manusia ada yang terbiasa untuk berjiwa malas. Jiwanya condong
untuk menunda-nunda sebuah urusan. Tidak ada semangat untuk mencapai perkara
yang sempurna. Hidupnya habis untuk bermalas-malasan, jalan di tempat, dan tidak
maju-maju. Semoga kita semua terhindar dari tabiat ini.

3
2. Pendidikan di Rumah
Pendidikan di dalam rumah mempunyai peranan yang sangat besar dalam
membentuk kepribadian sesorang. Anak pemalas, bisa jadi karena kebiasaan di
rumahnya demikian. Inilah pentingnya menanamkan pendidikan yang benar sejak di
dalam rumah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Betapa banyak orang yang
membinasakan anaknya, kelezatan hatinya hanya untuk dunia, sedang dirinya lalai dari
kampung akhirat. Tidak mendidik anaknya, malah membantu anak untuk memuaskan
nafsunya. Dia menyangka dengan demikian telah berbuat baik dan memuliakan
anaknya, bahkan yang benar dia telah menghinakan, dia menyangka menyayangi
padahal hakikatnya menzaliminya. Maka hilanglah kesempatan untuk mengambil
manfaat dari anaknya, dan hilanglah darinya baginya di dunia dan akhirat. Apabila
engkau perhatikan kerusakan pada anak, maka engkau akan dapati bahwa sebab
umumnya adalah dari seorang bapak.”

3. Lingkungan dan Masyarakat


Dua perkara ini mempunyai pengaruh besar dalam perubahan diri seseorang.
Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan yang baik akan melatih jiwa menjadi
semangat. Hal ini bagaikan sebuah tanaman yang tumbuh di tanah yang baik. Allah
SWT berfirman yang artinya : “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh
subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran Kami bagi
orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf : 58)

4. Banyak tidur
Banyak tidur membuat hati menjadi kotor. Jiwanya akan merasa malas, tidak
punya semangat untuk berbuat kebaikan dalam memanfaatkan waktunya. Waktunya
habis di atas kasur, tercegah dari kebaikan yang banyak. Bahkan tidak mustahil perkara
yang Allah SWT wajibkan seperti sholat jadi terlalaikan, bahkan juga menjadi sebab
percekcokan dalam rumah tangga.

4
5. Panjang Angan-Angan dan Sering Menunda Pekerjaan
Ini adalah problem besar yang sering menghambat dalam pemanfaatan waktu.
Kalau seorang pekerja tertimpa penyakit ini, bisa dipastikan performance dan
kinerjanya sangat tidak bisa diharapakan. Oleh karena itu, Allah mengancam dengan
ancaman yang keras bagi orang yang sering menunda-nunda dan berangan-angan. Allah
SWT berfirman yang artinya : “Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-
senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan
mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (Q.S. Al-Hijr : 3)

 Menurut pandangan umum :


1. Kebiasaan Suka Menunda
Menunda satu sampai dua kali itu wajar. Kebiasaan menunda tugas itu disebut
Procrastination yang berarti kebiasaan terus-menerus mendunda suatu tugas atau
pekerjaan yang tidak disuka dan malah mengerjakan tugas atau pekerjaan lain. Hal ini
merupakan hal yang pastinya sering dilakukan oleh setiap orang. Orang yang memiliki
gejala ini disebut Procrastinator. Walaupun kelihatan seperti masalah sepele tetapi akan
sangat merugikan apabila seseorang menjadi procrastinator terlalu lama.

2. Tidak Tau Tujuan Hidup


Ini adalah problem yang banyak terjadi di kalangan remaja saat ini. Banyak yang
hanya mengikuti teman-temannya. Bahkan ini terjadi dalam menentukan sekolah /
kampus yang notabene merupakan hal yang krusial untuk penentuan masa depan. Hal
ini membuktikan bahwa masih banyak remaja yang tidak mengenali dirinya sendiri.
Dan dapat dikaitkan juga dengan karakter yang kurang puas akan kehidupan, karena hal
itu merupakan katalisator yang menunjukkan hidup yang tidak bertujuan.

3. Kurangnya Motivasi
Problem ini biasanya didasari oleh penetapan tujuan yang tidak realistis. Setiap
orang perlu memiliki tujuan di masa depan yang bisa dijadikan pegangan untuk
meningkatkan motivasi. Oleh karena itu, hal ini sangat berkaitan erat dengan problem
tujuan hidup di atas. Maka, harus dimulai dengan positive thingking dan memulainya
dengan tujuan yang masuk akal yang lebih memungkinkan bisa untuk dicapai tujuan
tersebut di masa depan.

5
4. Tidak Bertanggungjawab
Orang yang tidak bertanggungjawab dalam suatu pekerjaan cenderung menjadi
orang yang malas dalam pekerjaan tersebut.

5. Terlalu Banyak Aktifitas yang Ingin Dilakukan


Ketika seseorang kelelahan dengan hal-hal yang harus dilakukan, otak akan
cenderung menjadi bingung dan melambat.

B. Contoh Perilaku Kenakalan oleh Pelajar di Tulungagung


1. Remaja Asal Tulungagung Edarkan Narkoba di Trenggalek pada Juni 2019
Pelaku yang berumur 22 tahun, warga Desa Notorejo, Kecamatan Gondang,
Kabupaten Tulungagung diringkus Satresnarkoba Polres Trenggalek. Pelaku diringkus
petugas, lantaran diduga kuat telah mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu dan pil dobel
L di wilayah Trenggalek. Ia tertangkap di tepi jalan raya, tepatnya masuk Desa
Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek saat bertransaksi.
Selanjutnya, pelaku dan barang bukti dibawa ke Mapolres Trenggalek, guna
proses lebih lanjut. Pelaku terjerat pasal 114 ayat (1) subside pasal 112 (1) UU RI nomor
35 tahun 2009 tentang narkotika dan atau pasal 197 Jo pasal 106 ayat 1 Subs pasal 196
Jo pasal 98 ayat 2 dan 3 UU RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman
hukumannya maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp. 10 miliar.
2. Kasus Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) pada Juli 2019
Kasus ini terjadi di kalangan pelajar di Kabupaten Tulungagung, khususnya
homoseksual antar lelaki (gay). Setelah penelusuran kejadian homoseksual di kalangan
pelajar oleh Dinas Pendidikan Tulungagung, ternyata di jenjang SMA/SMK justru
jarang ditemukan. Yang banyak ditemukan malah di kalangan SMP.
Jumlah remaja di Kabupaten Tulungagung yang melakukan hubungan sejenis
alias Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) cukup banyak, hingga mencapai hamper 500
remaja. Tercatat ada 498 remaja pelaku LSL yang tersebar di tujuh kecamatan.
Ironisnya, sekitar 60 persen dari remaja pelaku hubunga LSL tersebut, berusia antara 11
dan 20 tahun dan berstatus sebagai pelajar.

6
Didik Eka Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulungagung mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan
terhadap 175 pelajar yang sudah melakukan LSL, Hasilnya, 21 pelajar dinyatakan
positif HIV.

3. Pencurian Uang 2 Remaja di Kantor Tata Usaha SMP 3 Ngunut pada Juli 2019
Kasus ini dilakukan terjadi di salah satu SMP di Tulungagung. Dengan pelaku
oleh 2 remaja berumur 16 dan 13 tahun yang masih berstatus siswa kelas VIII. Dari hasil
pemeriksaan polisi, kedua remaja mengaku telah melakukan lima kali mencuri di
sekolah yang sama.

4. Perkelahian di Sekolah pada Februari 2020


Aksi kekerasan di sekolah yang merupakan dampak kenakalan remaja di sorot
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tulungagung. Hal itu
diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Haryo Dewanto saat
dirinya di Pendopo Kabupaten Tulungagung.
Aksi ini terjadi pada saat ada siswa mendemokan salam atau jurus perguruan,
kemudian ada perkelahian. Meski ada gerakan jurus atau salam perguruan, Bapak Haryo
Dewanto membantah jika kejadian itu karena terpengaruh dampak bentrok perguruan
yang sering terjadi di Tulungagaung.

5. Kuli Bangunan Cabuli Remaja 14 Tahun di Tulungagung pada Maret 2020


Pelaku pencabulan yang masih berumur 19 tahun ditangkap anggota Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (UPP) Polres Tulungagung.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia mengungkapkan, perbuatan itu
dilakukan Pelaku pada 24 Januari 2020 dini hari. Hal itu terjadi karena disuruh
temannya ke sebuah kos dan korban terjebak. Pelaku melakukan rudapaksa kepada
korban tiga kali. Korban sempat melawan tapi kalah kuat. Usai kejadian itu korban
menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya. Ibunya korba kemudian membuat
laporan ke Polres Tulungagung, pada 28Januari 2020.
Akhirnya pemuda dengan lengan penuh tato ini berhasil ditangkap, dan
menjalani proses hokum. Pelaku terjerat tersangka denga Undang-undang perlindungan
ana, karena korbannya masih dibawah umur. Ancamannya penjara selama 15 tahun.

7
C. Dampak Sikap Malas dan Perilaku Kenakalan Remaja
 Dampak dari Sikap Malas, diantaranya :
1. Bagi dirinya sendiri, segala pekerjaanya akan menumpuk karena suka menunda-nunda
sehingga tidak ada pekerjaan yang dapat selesai dengan sempurna. Ia akan kehilangan
atau setidaknya dapat menghambat kemajuan dan potensi yang ada dalam dirinya
karena keengganannya untuk berbuat.
2. Bagi keluarga, akan selalu merepotkan orang tua, karena ia sangat bergantung pada
orang yang ada disekitarnya sehingga sulit untuk dapat hidup mandiri.
3. Bagi lingkungan dan masyarakat, ia tidak akan menjadi seseorang yang dapat
bekerjasama di lingkungan masyarakat, karena kurangnya relasi dengan orang lain. Dan
nantinya kreatifitasnya akan hilang, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia.
4. Bagi lingkungan sekolah / kampus, ia tidak akan menjadi siswa / siswi yang taat, karena
kurangnya kesadaran terhadap perilaku disiplin dan akhirnya bisa tidak naik kelas.
5. Pada akhirnya akan timbul penyesalan pada diri yang bersangkutan terlebih bila mana
menyaksikan teman sejawat meraih kesuksesan sementara dirinya masih jauh harapan.
6. Sifat malas merupakan salah satu sifat yang disenangi syetan karena dengan sifat malas,
manusia akan sengsara, terlebih malas beribadah. Sehingga syetan dapat membisik-
bisikan kepadanya untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama dan dapat
terperosok pada keadaan untuk menghalalkan segala cara.

 Dampak dari Perilaku Kenakalan Remaja, diantaranya :


1. Memicu Pernikahan Dini. Hal ini merupakan dampak dari kenakalan remaja yakni
berkaitan dengan seks yang dilakukan sebelum ada ikatan pernikahan. Biasanya dari
mereka berpikiran bahwa pacaran harus ada ikatan badan, yakni dengan seks. Hal itu
adalah pemahaman yang salah karena tidak sesuai dengan norma yang berlaku di
Indonesia dan juga perbuatan dosa.
2. Memicu Perceraian. Hal ini sangat bisa terjadi. Seperti halnya kasus di Tulungagung
mengenai perceraian akibat seorang suami warga Tulungagung yang menceraikan
istrinya dengan alasan tak tahan oleh permintaan istrinya untuk bercinta 9 kali dalam
sehari. Kasus percerian ini terjadi di usia pernikahan yang kurang dari satu tahun. Dan
pasangan ini tergolong masih muda, barangkali barangkali memang kebutuhan batinnya
tinggi.

8
3. Akan menghancurkan masa depan dari remaja itu sendiri. Kenakalan remaja yang
telah dianggap biasa seperti mencuri makanan, apabila kita biarkan begitu saja maka
akan menjadi kebiasaan serta berkembang menjadi merugikan orng lain.
4. Orang tua juga akan terkena dampaknya. Sebab kedua orang tua akan menanggung
beban materi atas seluruh akibat dari kenakalan anaknya. Tak hanya itu, orang tua akan
menanggung beban moril, sebab dicemooh oleh teman, saudara, dan juga tetangga.

D. Konsep Penyeimbangan Karakter bagi Remaja di Tulungagung


 Peran Orang tua :
1. Menanamkan pola asuh yang baik terhadap anak sejak prenatal serta balita.
2. Membekali anak dengan dasar moral dan juga agama.
3. Menerapkan komunikasi yang baik dan juga efektif antara orangtua – anak.
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan guru.
5. Menjadi tokoh panutan untuk anak baik itu di dalam perilaku ataupun dalam hal
menjaga lingkungan yang sehat.
6. Mau mendengarkan keluh kesah sang anak.
7. Dengarkan sang anak, menenangkan sang anak, nasehati sang anak dengan tidak
menghakiminya.
8. Dengarkan pendapatnya.
9. Jangan menerapkan pikiran “parents know best”.
10. Luangkan waktu sibukmu untuk sang anak.

 Peran Guru :
1. Bersahabat dengan siswa.
2. Menciptakan kondisi atau suasana sekolah yang nyaman.
3. Memberikan keleluasaan bagi siswa untuk mengekspresikan diri di dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Menyediakan sarana serta prasarana bermain dan olahraga.
5. Meningkatkan peran dan juga pemberdayaan guru BP.
6. Mendidik remaja pandai untuk memilih teman serta lingkungan yang baik dengan
mengarahan komunitas yang baik supaya bisa mengembangkan karakternya.
7. Melatih remaja harus membentuk ketahanan diri supaya tidak terpengaruh apabila
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

9
 Remaja yang bersikap hidup sehat ialah remaja yang seperti berikut :
1. Mengerti tujuan hidup mereka.
2. Memahami faktor penghambat ataupun pendukung perkembangan kematangannya.
3. Bergaul secara bijaksana.
4. Terus menerus untuk memperbaiki diri.

Dengan begitu, remaja bisa diharapkan menjadi remaja yang handal dan sehat.
Remaja harus mengetahui identitasi dirinya serta mempunyai kekhawatiran serta
harapan. Dengan kata lain remaja harus mengerti dirinya sendiri atau menemukan jati
dirinya.

 Dalam penyeimbangnya karakter agar remaja tetap bisa terus menerus disiplin adalah :
Seorang remaja yang terencana harus membuat gambar sket kuadran kegiatan !
Sket ini bisa di rencanakan setiap minggu, ataupun per 2 minggu. Intinya segala
sesuatu yang akan dilakukan harus terjadwal, seperti contoh dibawah ini :

TIDAK
MENDESAK MENDESAK

1.Sholat 5 Waktu 1.Belajar

PENTING 2.Deadline Tugas 2.Pekerjaan Freelance


3.Perlombaan 3.Olahraga
4.Ujian Sekolah 4.Rapat Acara
4.
1.Pergi Hajatan 1.Bermain HP
2.Tugas 2.Jalan-jalan
TIDAK
PENTING Kelompok 3.Makan-makan
3.Organisasi 4.Nonton Film
rumah
4.
Gambar di atas merupakan sket kuadran yang digunakan untuk menjadwalkan kesibukan
seseorang, khususnya kalangan pelajar. Kita bisa membuat konsep acara yang Penting dan
Mendesak, Penting tapi Tidak Mendesak, Tidak Penting tapi Mendesak, serta Tidak Penting
dan Tidak Mendesak (harus kita minmalisir).

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pada dasarnya, sikap malas merupakan suatu perasaan dimana seseorang akan enggan
melakukan sesuatu karena di dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau
tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut, sehingga jika karakter ini
dicondongkan terus-menerus, maka akan menjadi tabiat / kebiasaan.
2. Faktor penyebab sikap malas ada 2, yakni : Faktor Internal (dari diri sendiri) dan Faktor
Eksternal (dari keadaan sekitar).
3. Kenakalan remaja mencangkup seluruh perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh para remaja. Perilaku ini tentunya dapat merugikan
diri sendiri serta orang disekitarnya.
4. Konsep penyeimbangan karakter yang baik agar mampu bersikap disiplin adalah
dengan cara merencanakan jadwal dengan penggambaran sket kuadran kegiatan agar
lebih terencana dan semangat melaksanakannya.

B. SARAN
1. Perlunya dalam penanaman nilai moral, pendidikan, serta religious di dalam diri seorang
remaja.
2. Perlu adanya pengawasan dari orang tua dan guru, ataupun semua pihak yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan karakter
bagi para remaja agar bisa berkepribadian baik dan tidak malas.
3. Perlu adanya berbagai tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di
Indonesia supaya tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ppkmb2017b.blogspot.com/2018/05/karya-ilmiah-kenakalan-remaja-fanny.html'
https://makalahsekolah.wordpress.com/2013/01/12/karya-ilmiah-tentang-kenakalan-remaja/
https://journal.trunojoyo.ac.id/kompetensi/article/download/4963/3371
https://eduforina.blogspot.com/2016/06/makalah-mengatasi-siswa-malas-belajar.html
https://www.wattpad.com/345405347-dakwah-jalanan-cara-islam-menghilangkan-sifat
https://www.academia.edu/9686109/Malas_dalam_perspektif_islam
https://www.kompasiana.com/www.zakyhidayat.com/555467c76523bdc5144af038/faktor-
penyebab-malas-belajar-dan-cara-mengatasinya
https://jagokata.com/arti-kata/katalisator.html
https://www.tribunnews.com/regional/2019/07/26/temuan-mengejutkan-saat-menelusuri-
penyimpangan-perilaku-seksual-pelajar-di-tulungagung
https://www.google.com/amp/s/surabaya.tribunnews.com/amp/2020/03/09/kuli-bangunan-
cabuli-remaja-14-tahun-di-tulungagung-korban-sempat-melawan-tapi-kalah-kuat
https://www.google.com/amp/s/jateng.suara.com/amp/read/2020/08/16/070500/sehari-9-kali-
bercinta-suami-di-tulungagung-tak-tahan-dan-ceraikan-istri
https://suaramojokerto.com/2019/07/31/175-pelajar-di-tulungagung-lakukan-hubungan-
sejenis-21-siswa-positif-hiv/
https://www.google.com/amp/s/faktualnews.co/2019/06/25/edarkan-narkoba-di-trenggalek-
seorang-remaja-asal-tulungagung-dicokok-polisi/146248/amp/
https://belajaraturanislam.blogspot.com/2017/05/sifat-malas-dan-akibatnya.html?m=1
https://www.yuksinau.id/kenakalan-
remaja/#:~:text=Berikut%20adalah%20beberapa%20dampak%20dari,depan%20dari%20rema
ja%20itu%20sendiri.&text=Remaja%20yang%20sudah%20melanggar%20hukum,dijauhi%20
oleh%20orang%2Dorang%20disekitarnya.
https://kbbi.web.id

12

Anda mungkin juga menyukai