Anda di halaman 1dari 2

Sifat-Sifat Selulosa

Menurut Fengel dan Wegener (1984), sifat selulosa terdiri dari sifat fisika dan
sifat kimia. Selulosa rantai panjang mempunyai sifat fisik yang lebih kuat,
lebih tahan lama terhadap degradasi yang disebabkan oleh pengaruh panas,
bahan kimia maupun pengaruh biologis.
Berikut beberapa sifat lain dari selulosa, yaitu:

 Dapat terdegradasi oleh hidrolisa, oksidasi, fotokimia maupun secara


mekanis sehingga berat molekulnya menurun.
 Tidak larut dalam air maupun pelarut organik, tetapi sebagian larut
dalam larutan alkali.
 Dalam keadaan kering, selulosa bersifat higroskopis, keras dan rapuh.
Bila selulosa cukup banyak mengandung air maka akan bersifat lunak.
Jadi fungsi air disini adalah sebagai pelunak.
 Selulosa dalam kristal mempunyai kekuatan lebih baik jika
dibandingkan dengan bentuk amorfnya.

Sedangkan menurut Harsini dan Susilowati (2010), sifat-sifat serat selulosa


adalah sebagai berikut:

 Memiliki kekuatan tarik yang tinggi.


 Mampu membentuk jaringan.
 Tidak mudah larut dalam air, alkali dan pelarut organik.
 Relatif tidak berwarna.
 Memiliki kemampuan mengikat yang lebih kuat.

Mikrokristalin selulosa atau microcrystalline cellulose banyak digunakan


pada industri farmasi, kosmetik, makanan, dan industri lainnya. Pada pencetakan
tablet dengan metoda kompresi langsung, mikrokristalin selulosa digunakan sebagai
pengikat kering, tablet desintegran, absorben, pengisi, pelumas, dan antiadherent.
Mikrokristalin selulosa telah digunakan secara luas sebagai bahan tambahan pada
kompresi langsung karena sifat alir, kompatibilitas, dan kompresibilitas yang baik
(Ngozi, et al., 2014; Haque, et al., 2015).

Bahan limbah yang dapat diolah menjadi mikrokristalin selulosa diantaranya


adalah: jerami padi, ampas tebu, kulit jagung, serbuk penggergajian, tongkol jagung,
koran bekas dan bahan lain yang mengandung selulosa (Haque, et al., 2015). Pada
penelitian ini limbah jerami padi digunakan karena menurut survey, selama ini
sebagian besar jerami padi dibuang, hanya 4% yang dimanfaatkan untuk pakan ternak
(Halim, et al., 2002).

Anda mungkin juga menyukai