Disusun Oleh:
Kelompok 11
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas berupa Makalah Asesmen Kebutuhan dan
Rencana Pendidikan yang berjudul ”Perumusan proyek”
Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, karena hanya dengan petunjuknya dan segala usaha upaya beliau, kita
dapat rasakan kehidupan yang berbudaya, beraturan dan menjadikan kita makhluk yang lebih
mulia di hadapan Tuhan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan semua
yang turut membantu dalam menyelesaikan Makalah ini terutama kepada Bapak Dr. Suhaimi,
S.Pd., M.Pd kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya karena telah memberikan
bimbingan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah Asesmen Kebutuhan dan Rencana Pendidikan yang berjudul ”Perumusan
proyek” ini disusun untuk memenuhi tugas dan kami sangat mengharapkan masukan, saran,
kritikan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika ada kesalahan pada penulisan Makalah ini. Mudah-mudahan
tulisan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil Pendidikan dan meningkatkan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul............................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1
Latar belakang............................................................................................................1
Rumusan masalah.......................................................................................................1
Tujuan penulisan........................................................................................................2
Bab II Pembahasan.....................................................................................................3
Konsep Perumusan Proyek........................................................................................3
Mengembangkan Aktifitas Proyek.............................................................................3
Menyusun Anggaran Proyek......................................................................................5
Format Perumusan Proyek.........................................................................................6
Alat Bantu Manajemen Proyek..................................................................................6
Bab III Penutup..........................................................................................................9
Kesimpulan................................................................................................................9
Saran...........................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen proyek yang baik dalam sebuah organisasi mempengaruhi
keberhasilan organisasi tersebut dalam menjalankan proyeknya. Analoginya adalah
bahwa sebuah permainan dapat berlangsung tanpa strategi. Namun hal tersebut
berpotensi menimbulkan disharmoni dalam permainan. Tanpa strategi yang matang,
permainan berlangsung tanpa konsep, arah, dan tujuan yang jelas, sehingga berimbas
pada kegagalan dalam mencapai tujuan akhir.
Proyek, sebagaimana didefinisikan di dalam A Guide to the Project Body of
Knowledge (PMBOK Guide) yang dirilis oleh Project Management Institute (PMI),
adalah usaha bersifat sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk yang unik,
layanan, atau hasil. Definisi tersebut diperjelas dengan karakteristik proyek, di
antaranya menghasilkan sesuatu yang unik, terdiri dari kegiatan yang saling terkait,
menghasilkan deliverables berkualitas, melibatkan beberapa sumber daya, dan
didorong oleh kendala keterbatasan, Abrar (2009:98).
Dalam empat dekade terkini, manajemen proyek telah menjadi sebuah tema
penting bagi organisasi yang mengedepankan pengelolaan proses bisnisnya secara
profesional dan modern. Fenomena ini disadari oleh organisasi berskala besar maupun
kecil, pemerintah maupun swasta. Perkembangan organisasi yang terus bergerak maju
mengikuti perkembangan zaman berdampak pada munculnya gagasan pengembangan
aneka produk unggulan organisasi yang dikelola pada level proyek, program, dan
portofolio.
Pada makalah ini akan dibahas beberapa hal penting terkait manajemen proyek
dalam sebuah organisasi seperti konsep perumusan proyek, cara mengembangkan
aktivitas proyek, cara menyusun anggaran proyek, format perumusan proyek dan alat
bantu yang digunakan untuk manajemen proyek.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep perumusan proyek?
2. Bagaimana cara mengembangkan aktivitas proyek?
3. Bagaimana cara menyusun anggaran proyek?
4. Bagaimana format perumusan proyek?
5. Apa saja alat bantu manajemen proyek?
1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan memahami tentang konsep perumusan proyek.
2. Mengetahui dan memahami tentang cara mengembangkan aktivitas proyek
3. Mengetahui dan memahami tentang cara menyusun anggaran proyek
4. Mengetahui dan memahami tentang format perumusan proyek
5. Mengetahui apa saja alat bantu manajemen proyek.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap ini disebut juga design proyek, yaitu latihan dalam perncanaan mikro yang
kegiatannya berupa merinci proyek ke dalam sejumlah aktivitas detail dan menjadi satu paket
tindakan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan/target yang sudah ditentukan.
Suatu proyek adalah satu kelompok aktivitas yang dapat diorganisasikan sebagai satu
unit kegiatan. Terdiri dari sejumlah aktivitas, tugas/butir-butir pekerjaan yang saling
berkaitan. Yang pertama dalam perumusan proyek adalah mengembangkan proyek menjadi
kegiatan-kegiatan/tugas-tugas/butir-butir pekerjaan. Penggunaan kata aktivitas memiliki arti
yang luas karena aktivitas membutuhkan sumber daya dan waktu.
Ada beberapa faktor yang sekiranya dapat menentukan keberhasilan proyek antara lain
ketepatan memilih bentuk orgnisasi proyek, memilih pimpinan yang cakap, dan pembentukan
tim proyek yang terintegrasi dan terorganisir. Namun demikian ada hal lain yang juga penting
untuk diperhatikan untuk menjamin suksesnya pelaksanaan proyek yakni perencanaan.
Berikut beberapa argumen mengapa perencanaan menjadi satu hal penting dalam manajemen
proyek:
Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek. Perencanaan yang
baik akan memuat tujuan dari proyek. Dengan adanya tujuan tersebut maka semua pihak
yang terlibat mengetahui dan memahami kemana setiap kegiatan harus diarahkan.
3
B. Mengembangkan Aktifitas Proyek
4
E. Menyiapkan alat baca dan alat cetak
f. Mencetak dan menjilid
g. Mendistribusikan
aktivitas selanjutnya adalah menyusun rencana dengan membuat kerangka kerja
ACTS atau Agency, Cost, Time, Space.
Agency : menganalisa dan merancang struktur organisasi
Cost : merencanakan sumberdaya, menetapkan unit cost dan menyususn anggaran
Time : menetapkan waktu pelaksanaan dan menyusun jadwal kegiatan (schedule)
Space : merancang dan membuat instalasi untuk melakukan pengawasan
Hasil keputusan ini disebut juga rencana kerja proyek dan merupakan inti dari
formulasi proyek.
Kadang-kadang rencana kerja disebut juga sebagai rencana operasional yang
disingkat dengan planops, berikut tabelnya.
Mulai Lama
Aktivitas Oleh siapa lokasi biaya
dikerjakan kegiatan
1. . . . . . . . . . . . . . . . ........ ........ ........ ........
2. . . . . . . . . . . . . . . . ........ ........ ........ ........
3. . . . . . . . . . . . . . . . ........ ........ ........ ........
4. . . . . . . . . . . . . . . . ........ ........ ........ ........
Perlu di cetak bahwa jika aktivitas dilakukan oleh satu agency yang sama maka kolom
kedua pada tabel di atas (kolom oleh siapa) diganti dengan informasi lain. Selain itu tidak
semua aktivitas harus dibiayai, ada juga aktivitas-aktivitas yang tidak memerlukan biaya,
sehingga kolom biaya bisa dikosongkan untuk aktivitas tersebut.
Yang terpenting dalam menyusun anggaran adalah kesesuaian sumber daya yang
dibutuhkan baik dari jumlah dan kualitasnya maupun dari jenis pelayanan dan barang-barang
yang dihasilkan dari seluruh proyek.
Dari biaya yang dikumpulkan harus berdasarkan kerangka kerja ACTS proyek untuk
mempersiapkan anggaran proyek. Anggaran proyek berhubungan juga dengan tahun
5
anggaran yang berlaku pada suatu negara. Jadi proyek yang dilakukan dalam jangka waktu
tiga tahun maka diharapkan mulai pada pertengahan tahun anggaran suatu negara.
Anggaran proyek mengikuti bentuk anggaran yang diterima suatu negara. penganggaran
moderen seperti penyusunan anggaran berdasarkan kinerja (performence budgeting), atau
berdasarkan program yang dipakai (program badgeting). Anggaran proyek akan menjadi
sebagai berikut.
Tahun 2009 2010 2011 2012
Lama kegiatan 6 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
Kriteria yang harus ada dalam format perumusan proyek adalah kejelasan, kelengkapan,
dan keakuratan. Setiap institusi memiliki satu set format formulasinya sendiri. Kadang-
kadang sudah cukup garis besarnya saja (outline) yang harus diikuti dan ada juga satu set
format yang dicetak. Outline dan format ini disebut juga proposal project/design project.
Perlu dicatat bahwa pada umumnya agensi-agensi mengikuti suatu desain teliti dan
tepat (rigorous) untuk memformulasikan proyek. Selanjutnya untuk menjelaskan sejumlah
format untuk halaman judul, rencana kerja, anggaran proyek, dan lain-lain, agensi kemudian
menyediakan suatu outline dilengkapi dengan petunjuk bagaimana setiap bagian itu harus
ditulis. Contoh berikut diambil dari proyek UNDP:
6
Bagian IV : Anggaran proyek
1. Formulir
Perumusan proyek mungkin merancang sendiri bentuk formulir yang akan digunakan,
atau menggunakan formulir yang sudah ada guna menghemat waktu. Data penentuan
biaya dan perkiraan sumber daya dikumpulkan dan disimpan secara baik agar mudah
diperoleh. Formulir sebaiknya dirancang untuk waktu yang lama selama tahap
formulasi proyek berlangsung.
2. Grafik
Untuk membantu penyajian akhir proyek, alat bantu grafik seperti dibawah ini dapat
digunakan secara efektif yaitu:
a. Diagram batang (Gannt or Bar Chart). Diagram ini sederhana dan dapat memuat
permulaan dan lamanya setiap aktivitas proyek yang disajikan dalam bentuk
kalender.
b. Diagram alur (Flow Chart): menggunakan syimbol yang berlaku secara
internasional dimana alur kerja dalam proyek disajikan dari awal permulaan
proyek sampai proyek itu berakhir.
c. Organigram (Organizational Chart); ini menyajikan unit kerja, sifat dan
pendelegasian wewenang, batas-batas kewenangan dan tanggung jawab dengan
menggunakan struktur organisasi proyek.
d. Diagram Aktivitas Ganda (Multilpe Activy Chart); bentuknya lebih kecil dan
lebih dinamis daripada organigram. Diagram ini memperlihatkan distribusi
pekerjaan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
3. Analisis Jaringan Kerja
Analisis jaringan kerja yaitu Teknik managemen yang membantu perumusan proyek
dalam dua cara signifikan yaitu:
a. Metodologi alternatif untuk menyiapkan rencana kerja analisis proyek dalam
urutan-urutan aktifitas dengan cara yang logis. Jadi analisis kerja adalah metode
alternatif untuk mempersiapkan rencana kerja.
7
b. Sebagai alat bantu grafik pada saat menyajikan proyek yang telah dirumuskan.
Prinsipnya adalah bahwa dalam analisis jaringan kerja, semua aktivitas dalam proyek
adalah saling berkaitan dan bergantung satu sama lain. Aktifitas seperti ini bentuknya
berupa jaringan atau kisi-kisi. Dua Teknik analisis jaringan kerja dapat digunakan
dalam tahap perumusan proyek Pendidikan adalah PERT (programme evaluation and
review technique) dan CPM (critical path method)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen proyek yang baik dalam sebuah organisasi mempengaruhi keberhasilan
organisasi tersebut dalam menjalankan proyeknya, Tanpa strategi yang matang, permainan
berlangsung tanpa konsep, arah, dan tujuan yang jelas, sehingga berimbas pada kegagalan
dalam mencapai tujuan akhir.
Proyek adalah usaha bersifat sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk
yang unik, layanan, atau hasil. Definisi tersebut diperjelas dengan karakteristik proyek, di
antaranya menghasilkan sesuatu yang unik, terdiri dari kegiatan yang saling terkait,
menghasilkan deliverables berkualitas, melibatkan beberapa sumber daya, dan didorong
oleh kendala keterbatasan.
Ada beberapa faktor yang sekiranya dapat menentukan keberhasilan proyek antara
lain ketepatan memilih bentuk orgnisasi proyek, memilih pimpinan yang cakap, dan
pembentukan tim proyek yang terintegrasi dan terorganisir.
Perencanaan menjadi satu hal penting dalam manajemen proyek karena
dapat menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian. Dengan perencanaan yang baik
maka apa yang harus dikerjakan, kapan mengerjakannya, dan sumber daya apa yang
diperlukan, dan apa yang menjadi target dari kegiatan tersebut menjadi jelas bagi setiap
orang. Efesiensi Operasi. Perencanaan yang baik maka kegiatan-kegiatan yang tidak jelas
dan yang membutuhkan sumber daya dapat dieleminasi.
Ada beberapa hal penting terkait manajemen proyek dalam sebuah organisasi yang
harus diperhatikan seperti konsep perumusan proyek, cara mengembangkan aktivitas
proyek, cara menyusun anggaran proyek, format perumusan proyek dan alat bantu yang
digunakan untuk manajemen proyek
B. Saran
Semua aktivitas dalam proyek adalah saling berkaitan dan bergantung satu sama
lain, jadi hendaknya semua orang disebuah organisasi hendaknya saling bersenergi dalam
9
melaksanakan suatu proyek. Sehingga pelaksanaan proyek itu dapat berhasil dengan baik
sesuai tujuan
DAFTAR PUSTAKA
10