html
Pengertian mengenai SOP dari berbagai pendapat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang
paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. Biasanya, SOP terdiri
dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh
bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008).
4. SOP adalah suatu pedoman untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan
alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural
sesuai dengan tata kerja, prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan (Tjipto
Atmoko, 2011)
5. SOP adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi yang tertulis dan dibakukan,
mengenai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara, waktu, tempat
melakukan pekerjaan dan aktor yang berperan dalam kegiatan tersebut (Insani, 2010).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa SOP diperlukan oleh perusahaan dalam
menjamin pelaksanaan pekerjaan ditangani dengan sebaik- baiknya. Dengan demikian,
perusahaan perlu menyusun SOP dengan tujuan untuk menjelaskan standar yang baku
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang di dalam suatu organisasi. SOP dikatakan
baik, apabila SOP tersebut mampu menjadi panduan untuk semua karyawan baik termasuk
karyawan baru, menghemat biaya, memudahkan kegiatan pengawasan, dan mewujudkan
koordinasi yang baik antar bagian dalam perusahaan.
b. sebagai acuan melaksanakan pekerjaan tertentu bagi sesama pekerja, dan supervisor.
e. menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif.
f. menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait.
g. sebagai dokumen yang digunakan untuk menjelaskan dan menilai pelaksanaan kerja
apabila terjadi kesalahan.
a. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus,
mengurangi kesalahan dan kelalaian.
b. Membantu staf untuk menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses
sehari-hari
d. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan cara kongkret untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan
e. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat
melakukan tugasnya
g. Sebagai pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian
pelayanan sehari-hari
Tags:
Bisnis dan PemasaranKejuruan