Anda di halaman 1dari 4

https://www.pustakamadani.com/2019/09/pengertian-standard-operational.

html

Diundu : Sabtu, 17 Juli 2021 Jam : 11.05

Pengertian Standard Operational Procedure


(SOP), Tujuan penerapan SOP dan Fungsi atau
Manfaat SOP
pintarilmuSeptember 11, 2019

A. Pengertian Standard Operational Procedure (SOP)


Setiap perusahaan, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsinya
pada setiap unit/bagian/elemen perusahaan. Panduan tersebut dikenal dengan istilah Standard
Operational Procedure (SOP). SOP merupakan sistem yang berisi urut-urutan/tahapan
melakukan kegiatan/pekerjaan mulai dari awal sampai akhir.

Pengertian mengenai SOP dari berbagai pendapat dapat diuraikan sebagai berikut:

1. SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang
paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. Biasanya, SOP terdiri
dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh
bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008).

2. SOP merupakan panduan/pedoman yang digunakan untuk memastikan kegiatan


operasional perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015).

3. SOP merupakan urutan langkah-langkah melakukan suatu pekerjaan, lokasi/tempat


pekerjaan tersebut dilakukan, apa saja yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya,
bilamana melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Moekijat, 2008).

4. SOP adalah suatu pedoman untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan
alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural
sesuai dengan tata kerja, prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan (Tjipto
Atmoko, 2011)

5. SOP adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi yang tertulis dan dibakukan,
mengenai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara, waktu, tempat
melakukan pekerjaan dan aktor yang berperan dalam kegiatan tersebut (Insani, 2010).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa SOP diperlukan oleh perusahaan dalam
menjamin pelaksanaan pekerjaan ditangani dengan sebaik- baiknya. Dengan demikian,
perusahaan perlu menyusun SOP dengan tujuan untuk menjelaskan standar yang baku
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang di dalam suatu organisasi. SOP dikatakan
baik, apabila SOP tersebut mampu menjadi panduan untuk semua karyawan baik termasuk
karyawan baru, menghemat biaya, memudahkan kegiatan pengawasan, dan mewujudkan
koordinasi yang baik antar bagian dalam perusahaan.

B. Tujuan penerapan SOP


Tujuan penerapan SOP adalah sebagai berikut :

a. menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.

b. sebagai acuan melaksanakan pekerjaan tertentu bagi sesama pekerja, dan supervisor.

c. menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan


pekerjaan.

d. sebagai ukuran untuk menilai mutu pelayanan.

e. menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif.

f. menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait.

g. sebagai dokumen yang digunakan untuk menjelaskan dan menilai pelaksanaan kerja
apabila terjadi kesalahan.

h. sebagai dokumen yang dapat digunakan untuk kegiatan pelatihan.

i. sebagai arsip bila telah di buat revisi SOP


C. Fungsi dan Manfaat SOP
Fungsi SOP adalah antara lain sebagai berikut:

a. memperlancar tugas pegawai.


b. sebagai dasar hukum apabila terjadi penyimpangan/kesalahan
c. mengetahui hambatan yang muncul dan memudahkan untuk melacaknya.
d. mengarahkan pegawai untuk disiplin dalam bekerja.
e. sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan yang rutin

Menurut Permenpan No. PER/21/M-PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar


Operating Prosedure (SOP) Administrasi Pemerintahan, SOP memiliki manfaat bagi
organisasi yaitu:

a. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus,
mengurangi kesalahan dan kelalaian.

b. Membantu staf untuk menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses
sehari-hari

c. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam


melaksanakan tugas

d. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan cara kongkret untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan

e. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat
melakukan tugasnya

f. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi dikelola secara baik dan efisien

g. Sebagai pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian
pelayanan sehari-hari

h. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan


i. Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan
sehingga dapat menjamin pelayanan tetap berjalan

Tags:
Bisnis dan PemasaranKejuruan

Anda mungkin juga menyukai