1. Hasil hemanalyzer:
Hb = 6 g/dL Leukosit = 9.000 /mm3 Trombosit = 600.000 / mm3
Darah tepi: eritroblast = 15/100 leukosit.
a. Bagaimana menurut anda hasil laboratorium tersebut di atas? (Hasil leukosit perlu
dikoreksi terhadap eritrosit berinti).
b. Apa yang dilakukan terhadap hasil laboratorium di atas sebelum dikeluarkan? (Koreksi
dengan rumus: jumlah leukosit alat – (eri berinti/(100+eri berinti)) x jumlah leuko alat).
3. Seorang pria 25 tahun datang dengan keluhan demam beberapa hari dan riwayat sering
mimisan.
Hasil pemeriksaan darah:
Hb = 6 g/dL Ht = 19% Leukosit = 50.000 /mm3 Trombosit = 90.000 / mm3
Diff count = 2/0/0/40/50/5, AMC = 3%
a. Apa diagnosis anda? (Suspek keganasan hematologi).
b. Pemeriksaan apa yang anda sarankan? (Pemeriksaan BMP dan pengecatan sitokimia).
4. Seorang pria melakukan pemeriksaan GDP dengan hasil 220 g/dL, 2 jam kemudian pasien
tersebut melakukan pemeriksaan GD2PP dengan hasil 220 g/dL.
a. Sebutkan 3 hal yang dapat menyebabkan hal tersebut. (Intake yang tidak tepat,
konsumsi obat anti diabetik oral, aktivitas berat).
b. Berapa jumlah glukosa yang diberikan sebelum pengambilan gula ke-dua? (75 gram).
5. Seorang pasien melakukan pemeriksaan antibodi HIV secara cepat dengan hasil tes
pertama reaktif, hasil tes kedua reaktif dan hasil tes ketiga non reaktif.
a. Syarat pemilihan ketiga alat untuk tes cepat HIV?
(Alat 1 = sensitivitas 99% sensitivitas lebih tinggi dari reagen 2 & 3
Alat 2 = spesifisitas 98% spesifisitas lebih tinggi dari reagen 1
Alat 3 = spesifisitas 99% spesifisitas lebih tinggi dari reagen 1 & 2).
b. Untuk hasil tersebut di atas, apa yang anda lakukan? (Menyarankan pemeriksaan ulang
setelah 12 minggu).
6. TAT
(Grafik kurva hasil pemeriksaan TAT dengan ADP 1, 2, 5, 10 . Semuanya naik).
a. Kejanggalan yang anda temukan pada hasil tersebut? (Kurva dengan rangsang minimal
(1) tidak berada pada garis baseline).
b. Apa penyebab yang memungkinkan kejanggalan tersebut? (Kesalahan penambahan
ADP).
7. QC
a. Bagaimana hasil baku mutu internal untuk hari ke-11? (masih dapat diterima).
b. Apa yang perlu dilakukan agar alat dapat running pada hari itu? (Periksa reagen dan
bahan kontrol, kalibrasi bila memungkinkan).
8. Seorang pria berusia 53 tahun dengan diagnosis hepatitis B akut. Hasil pemeriksaan kimia
klinik: ureum 10 mg/dL, kreatinin 0,1 mg/dL.
a. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
(Kemungkinan kesalahan pra-analitik dimana sampel banyak terdiri dari cairan jaringan,
kesalahan preparasi sampel. Kesalahan fase analitik kemungkinan dapat diakibatkan
interferensi dari keadaan sampel yang ikterik).
b. Apa saran yang akan anda berikan (catatan) pada hasil tersebut? (Beri catatan bahwa
sampel ikterik dan mohon pemeriksaan ulang setelah terapi).
9. Hasil urinalisis:
pH = 9 BJ = 1,010 Protein = +2 Glukosa = -
Pada pemeriksaan sedimen ditemukan epitel 1-2/LPK, leukosit 0-1/LPB, eritrosit 1-2/LPB,
tidak ditemukan adanya silinder.
a. Parameter manakah yang tidak memenuhi syarat pemeriksaan sedimen? (BJ < 1,018;
pH basa).
b. Mengapa parameter tersebut menyebabkan pemeriksaan sedimen tidak dapat
dikerjakan? (Karena kedua keadaan tersebut di atas dapat menyebabkan kerusakan sel-
sel/silinder).
11. Malaria
a. Bentuk apa yang tampak pada gambar? (Tuliskan dengan lengkap) (Stadium gametosit
Plasmodium falciparum).
b. Bila anda menemukan hal tersebut, preparat apa yang perlu diperlukan dan
kegunaannya masing-masing? (Sediaan apus darah tebal untuk menentukan
parasitemia; dan sediaan apus darah tipis untuk menentukan morfologi jenis dan
stadium parasit).