(ARS302)
MODUL SESI 11
CONSUMER PERCEIVED VALUE
DISUSUN OLEH
Dr. HASYIM.,MM.,M.Ed
Pengantar
Pengertian Persepsi
Customer Perceived Value adalah selisih antara evaluasi calon pelanggan atas
semua manfaat serta semua biaya yang ditawarkan dan alternatif-alternatif lain
yang dipikirkan (KK2009). Proses evaluasi tersebut melibatkan pertukaran apa
yang diterima konsumen (customer total value, service value, image value) dan
apa yang telah dikorbankan (customer total cost, monetary cost dan non monetary
cost yang mencakup biaya waktu, energi dan mental). Dilihat dari sisi konsumen,
memiliki value yang tinggi merupakan faktor utama dalam melakukan transaksi
jual beli (Hollbrook: 1994). KK (2009 )Customer Perceived Value berupa
harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa yang dapat memuaskan
mereka.
Ziethmal (1988) dalam Li (2010 ) menyatakan bahwa Customer Perceived Value
merupakan penilaian secara keseluruhan dari nilai guna produk berdasarkan
persepsi yang diterimanya atau atas apa yang telah diterima oleh konsumen
tersebut. Ducoffe (1996), mengatakan bahwa Customer Perceived value sebagai
nilai terhadap produk atau jasa yang diterima konsumen berdasarkan iklan dari
produk atau jasa tersebut. Li (2010: 20) yang sejalan dengan teori dari Lemon,
et.al (2001), bahwa Customer Perceived Value memegang peranan kunci dalam
hubungan antara pembeli dengan perusahaan, yang tercipta dari beberapa faktor,
yaitu ‘quality, price and convenience’.Cronin (2000) mengkaitkan Customer
Perceived Value pada sistem belanja on line sebagai keseluruan penilaian
konsumen terhadap kualitas dan pengorbanan yang dikeluarkan dalam berbelanja;
‘customer’s overall judgment of quality and sacrifice to shop Sedangkan Moliner
(2007) mengatakan bahwa Customer Pereived Value lebih kepada pengalaman
setelah mengkonsumsi, dimana didalamnya termasuk penilaian subyektif dan
reaksi emosional setelah mengkonsumsi sebuah produk atau jasa. Monroe (1990)
Figure 3.2
Nilai yang dipersepsikan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
4 / 16
Terdapat 7 indikator nilai pelanggan yaitu:
1. Nilai produk, yaitu manfaat yang bisa didapat jika pelanggan menggunakan
produk/jasa. : diantara komponen yang dinilai oleh konsumen adalah daya
tahan produk,kualitas kenyamana, kualitas kemanan, kelengkapan Fitur
(feature), Desain produk, Kemasan, Desain
2. Nilai layanan,yaitu manfaat yang didapat pelanggan setelah mendapat layanan,
komponen yang dinilai oleh konsumen adalah Tanggap (Responsiveness)
Kemampuan penyedia jasa untuk memberikan layanan sesuai dengan standar
layanan yang di sampaikan dalam hal kecepatan dan ketepatan pelayanan
Reliabilitas (Reliability): Keandalan layanan seperti tidak ada unsur-unsur
tipuan (cheating) di dalam memberikan layanan, Empati (emphaty)
kemampuan penyedia layanan memberikan bantuan seperti yang diharapkan
oleh konsumen, Assurance: adanya perasaan kepercayaan dari konsumenm
bahwa layanan yang diperoleh dari produsen sangat terjamin. Bukti Phisik
(Tangible) Layanan berupa bukti phisik yang diperoleh konsumen sesuai
dengan yang seharus nya diterima
3. Nilai personel, adalah manfaat yang bisa didapat pada saat berinteraksi dengan
karyawan. manfaat yang didapat pelanggan setelah mendapat layanan,
komponen yang dinilai oleh konsumen antara lain apresiasi yang diberikan
oleh penyedia jasa yang dapat memberikan perasaan puas dan terapresiasi yang
dirasakan oleh konsumen dari interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen
pada saat transaksi berlangsung
4. Nilai moneter (moneter value),yaitu pengorbanan yang dikeluarkan pelanggan
untuk produk/jasa yang didapatkannya. Penilaian Konsumen terhadap
pengorbanan dalam bentuk moneter (rupiah) yang mereka keluarkan dibanding
dengan apa yang diberikan oleh penyedia jasa /produk
5. Nilai energy (cost of energy),yaitu pengorbanan yang dikeluarkan pelanggan
berupa energy yang dikorbankan dalam upaya memperoleh produk atau jasa
yang di konsumesi. Penilaian ini diukur dari energy yang dikeluarkan oleh
konsumen
Figure 3.3
Determinan Customer Perceived Value
Persepsi secara umum disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, misalnya pengalaman
dan ingatan, suasanan hati, perhatian, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun
fisik. Meskipun individu memandang pada satu benda / hal yang sama, mereka
dapat mempersepsikan benda/hal tersebut dengan berbeda-beda (Thoha, 2003).
Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-
balikkan persepsi. Faktor-faktor ini dari:
a. Pelaku persepsi (perceiver).
b. Objek atau yang dipersepsikan.
c. Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan.
Persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi,
dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan
karena ada beberapa faktor yang bersifat yang bersifat subyektif yang
mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing-masing individu akan berbeda
satu sama lain (Goldstein, 2011)
Persepsi selalu dipengaruhi oleh dua proses yang saling melengkapi dan bukan
berjalan sendiri-sendiri (Suharnan, 2005). Proses-proses tersebut adalah bottom-
up processing dan top-down processing. Hal ini berarti suatu persepsi atau
interpretasi mengenai suatu stimulus akan ditentukan oleh kombinasi antara sifat-
sifartr yang ada pada stimulus yang dipersepsi itu (bottom- up) dengan
pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan seseorang dengan stimulus yang
ada (top-down).
Dengan kata lain faktor-faktor-faktor yang memengaruhi yaitu (1) informasi yang
ditampilkan oleh stimulus pada waktu itu dan, (2) pengetahuan serta pengalaman
yang relevan yang dimiliki dan telah disimpan di dalam ingatan seseorang. Selain
itu ada pula prinsip tambahan antara lain familiaritas, ukuran,intensitas dan gerak.
Proses terjadinya persepsi melalui tiga proses yaitu proses fisik, proses fisiologis
dan proses psikologis. Proses fisik berupa objek menimbulkan stimulus, lalu
stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses fisiologis berupa stimulus
Pengertian Cost Benefit analysis menurut pendapat para ahli antara lain:
Cost Benefit Analysis adalah suatu tehknik untuk menganalisis biaya dan
manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait
dengan alternative tindakan yang akan dilakukan. Tehknik ini
membandingkan nilai manfaat kini dengan investasi dari biaya investasi yang
sama sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan (J. Schniederjans et al
2004). Pada pengertian lain Cost Benefit Analysis adalah sebagai analisis
yang menjabarkan alasan bisnis,kenapa atau kenapa tidak pilih spesifik suatu
investasi harus dipilih ( Keen, 2003)
Cost Benefit analysis juga dapat menentukan apakah hasil yang
menguntungkan dari sebuah alternative,akan cukup untuk dijadikan alasan
dalam menentukan biaya pengambilan alternative. Analisa ini telah dipakai
secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal (Siegel dan
Shim,1994), Berdasarkan pengertian Cost Benefit Analysis yang disampaikan
para ahli diatas,dapat disimpulkan bahwa Cost Benefit Analysis memiliki
pengertian suatu analisis sistematis yang berupa perbandingan antara manfaat
======hsm=====