Halaman Judul
Halaman Judul
Disusun oleh:
Nama : dr. Devi Agustina Fadilah
NIP : 199108182019032013
Golongan/Angkatan : III / LXV
No. Presensi : 14
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : RSKBD Panti Nugroho Purbalingga
Coach : Gigus Nuryanto, A.Pi
Mentor : dr. Wiwin Dyah Priwanti
1
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
KEDUDUKAN DAN PERAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Disusun oleh :
Nama : dr. Devi Agustina Fadilah
NIP :199108182019032013
2
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan :
Hari, tanggal : Selasa, 18 Juni 2019
Tempat : BPSDM NAK Ungaran
Coach, Mentor,
Narasumber,
.................................
NIP...........................
3
PRAKATA
4
5. selaku narasumber/penguji yang memberikan
saran, masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan
aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LVX.
7. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan LVX.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LVX
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
9. Seluruh anggota keluarga atas dukungannya selama ini.
Penulis
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................1
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................3
PRAKATA............................................................................................................................4
DAFTAR TABEL...................................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................9
A. Latar Belakang........................................................................................................9
B. Identifikasi Isu......................................................................................................12
C. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan....................................................................15
D. Rumusan Masalah................................................................................................15
E. Tujuan..................................................................................................................15
F. Manfaat................................................................................................................16
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................17
A. Sikap Perilaku Bela Negara...................................................................................17
B. Nilai Dasar CPNS...................................................................................................18
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI................................................................23
D. Budaya 6S.............................................................................................................28
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
9
administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan,
upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Sedangkan yang dimaksud dengan sarana pelayanan kesehatan,
adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Polikliknik, dan atau Unit
Kesehatan lainnya. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila
dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. (
ASN yang bekerja di rumah sakit salah satunya adalah dokter umum
yang tentunya dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ASN saat
melakukan pekerjaan. Dokter ASN adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehaan
Belakangan ini PNS di bidang kesehatan sekarang menjadi sorotan
publik dikarenakan beberapa hal yang dilihat oleh masyarakat terutama
tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Masyarakat
semakin kritis dalam menilai mutu pelayanan kesehatan yang
didapatkan. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan semakin
meningkat baik di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal
tersebut mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan dan mendorong para tenaga medis
untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan yang bertajuk. Excelent
service. Tentunya hal tersebut membutuhkan komitmen dari para tenaga
medis untuk selalu prima dalam menjalankan tugasnya.
Dokter, perawat, tenaga penunjang medis serta nonmedis harus
memahami tata cara pelayanan dengan baik terutama kepada pasien
10
dan keluarga pasien, karena pasien dan keluarga adalah konsumen
utama di rumah sakit. Pemberi pelayanan sebaiknya bekomunikasi aktif
untuk mendukung pelayanan. Tata cara melayani pasien dapat dinilai
baik bilamana dilaksanakan oleh petugas yang cepat, sikap yang ramah,
sopan, tertib dan penuh tanggung jawab. Pelayanan dan komunikasi
yang baik antar kedua belah pihak akan berdampak pada kesehatan
yang lebih baik, kenyaman dan kepuasan pasien, serta menghindari
perselisisihan antar dokter dengan pasien.
Sesuai dengan Peraturan Direktur no. 066/001/2018 tentang
Kebijakan Pelayanan RSKBD Panti Nugroho, Rumah Sakit memiliki
budaya 6S dalam pelayanan yaitu senyum, salam, sapa, sopan, santun
dan semangat. Dengan penerapan budaya 6S rasa kepercayaan dan
kepuasan pasien terhadap dokter akan lebih baik, pasien akan merasa
tenang dan aman saat ditangani, sehingga pasien akan patuh
menjalankan petunjuk dan nasihat dokter karena yakin bahwa semua
yang dilakukan untuk kepentingan dirinya. Kepuasan pasien merupakan
satu indikator keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Pasien yang merasa tidak puas maka akan meningkatkan
angka komplain pada pihak Rumah Sakit.
Saat ini penulis merupakan dokter ahli pertama yang bertugas di IGD
(Instalasi Gawat Darurat) dan bangsal. Berdasarkan pengalaman penulis
di pelayanan kesehatan, didapatkan temuan proses penerapan budaya
6S yang telah dilaksanakan namun belum optimal.
Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun laporan
rancangan aktualisasi CPNS 2019 dengan judul “Optimalisasi Pelayanan
Medis Melalui Budaya 6S Dalam Pelayanan Dokter Dan Pasien Di IGD
RSKBD Panti Nugroho Purbalingga” dengan tujuan memberikan
pelayanan kesahatan paripurna guna mencapai misi Pemerintah
Kabupaten Purbalingga yakni meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia utamanya melalui peningakatan derajat kesehatan masyarakat,
yang sejalan dengan misi RSKBD Panti Nugroho Purbalingga yaitu
mewujudkan pelayanan kesehatan yang pofesional, berkualitas serta
11
mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien dan menyediakan
fasilitas kesehatan yang handal dan nyaman sesuai standar.
B. Identifikasi Isu
12
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variable dengan rentang Skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
13
Tabel 2. 1 Analisis Dengan Metode APKL dan USG
Kriteria A Kriteria B
No Sumber Isu Isu Peringkat
A P K L Keterangan U S G Jumlah
1. Pelayanan Kurang optimalnya pelaksanaan Code Blue + + - + Tidak
Publik di RSKBD Panti Nugroho. Memenuhi
syarat
14
C. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan
15
F. Manfaat
16
BAB II
LANDASAN TEORI
17
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang
secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang
prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual,
dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya,
memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan
sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab
tiu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan
latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
18
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
19
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
20
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
21
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan
dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
22
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan
kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
23
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
24
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan
untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
25
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Joint working, atau kolaborasi sementara;
26
Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
D. Budaya 6S
27
3. Sapa
Sapa merupakan perkataan untuk menegur. Menegur dalam hal
ini bukan berarti menegur karena salah, melainkan menegur karena
kita bertemu dengan seseorang,misalnya dengan memanggil
namanya atau menggunakan sapaan-sapaan yang sering
digunakan (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Bila seorang
menyapa orang lain maka suasana akan menjadi hangat dan
bersahabat.
4. Sopan
Sopan memiliki arti hormat, takzim dan tertib menurut adat.
Seseorang yang sopan akan bersikap mengikuti adat, tidak pernah
melanggar adat. (Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
5. Santun
Santun adalah halus dan baik (tingkah lakunya), sabar dan
tenang juga penuh belas kasih (suka menolong) (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008). Seseorang yang bersikap santun akan
memikirkan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri
sendiri.
6. Semangat
Semangat merupakan kekuatan (kegembiraan, gairah) batin atau
nafsu (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang dan sebagainya
(KBBI,2016
Dengan penerapan budaya 6S maka akan terjalin ikatan yang baik
antar petugas di Rumah Sakit dengan pasien dan keluarganya.
28
j.
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
1. Gambaran Umum
Rumah sakit merupakan lembaga pemerintah yang
menjalankan fungsi kesehatan yakni memberikan sarana
dasar upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan
penunjang di mana dalam penyelenggaraan harus
memperhatikan fungsi sosial.
Sebagai fungsi sosial di bidang kesehatan, Rumah
Sakit Khusus Bersalin Daerah Panti Nugroho Purbalingga
selanjutnya disingkat RSKBD Panti Nugroho Purbalingga
merupakan pelayanan publik yang senantiasa melakukan
pemasaran atas peran, fungsi dan manajemen rumah sakit.
Oleh karena RSKBD Panti Nugroho Purbalingga terus
berbenah diri untuk mengembangkan kualitas manajemen
rumah sakit melaksanakan tugas dan fungsi rumah sakit
secara profesional.
Rumah Sakit Khusus Bersalin Daerah Panti Nugroho
merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
terletak di Jalan Soekarno-Hatta Km 02, Kelurahan
Karangmanyar, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.
Sebelumnya merupakan gabungan dari Puskesmas
Pembantu Purbalingga Kidul dan Klinik Bersalin Panti Nugroho
yang kemudian sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati
Purbalingga No. 6 Tahun 2003 menjadi Rumah Bersalin Daerah
Panti Nugroho. Pada Tahun 2012 resmi menjadi Rumah Sakit
Khusus Bersalin Daerah Panti Nugroho dengan adanya Perda
No. 12 Tahun 2012. Karena nomenklatur RSKBD sudah tidak
29
ada lagi dalam Permenkes No. 56 Tahun 2014, RSKBD harus
dikembangkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D dengan
unggulan Pelayanan Ibu dan Anak. Dimana pelayanan
spesialistik yang sudah berjalan Klinik Spesialis Obstetri dan
Gynecologi dan Spesialis Bedah Umum. Saat ini kami sedang
proses melengkapi Klinik Spesialis Anak, Spesialis Penyakit
Dalam, Spesialis Radiologi dan Spesialis Patologi Klinik.
Kegiatan RSKBD yang dilaksanakan saat Tahun 2018 :
Klinik Gigi, KIA/KB, Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
(Pagi dan Sore), Pertolongan Persalinan yang buka 24 jam, IGD
pelayanan 24 jam. Daerah Jangkauan kerjanya meliputi seluruh
Kabupaten Purbalingga dan kabupaten sekitarnya seperti
Banjarnegara, Purwokerto, perbatasan Pemalang.
Letak Rumah Sakit Khusus Bersalin Daerah Panti
Nugroho berada di Kelurahan Karangmanyar Kecamatan
Kalimanah. Dengan batas - batas :
Sebelah Utara : Persawahan milik Penduduk
Sebelah Barat : Pekarangan Kosong milik Penduduk
Sebelah Timur : Jalan Desa Kelurahan Karangmanyar
Sebelah Selatan : Jalan Raya Soekarno Hatta
2. Visi
Visi Kabupaten Purbalingga adalah : “Purbalingga
Yang Mandiri Dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat
Sejahtera Yang Betakhlak Mulia” dengan adanya rumusan
visi tersebut, maka Rumah Sakit Khusus Bersalin Daerah
Panti Nugroho sebagai Rumah Sakit yang berhubungan
langsung dengan pelayanan terhadap masyarakat
mempunyai Visi sebagai berikut : “Menjadi Rumah Sakit
Rujukan Yang Mandiri, Pilihan Utama Masyarakat
Purbalingga Dan Sekitarnya”. Maka dengan visi tersebut
30
diharapkan dapat berperan dalam mendukung dan
menjadikan masyarakat Purbalingga Sehat, Mandiri.
3. Misi
Untuk mewujudkan visi Purbalingga Sehat dan
Sejahtera maka ditetapkan Misi yaitu :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional,
berkualitas serta mengutamakan kepuasan dan keselamatan
pasien
b. Menyediakan fasilitas kesehatan yang handal dan nyaman
sesuai standar
c. Berupaya maksimal meningkatkkan kualitas Sumber Daya
Manusia
d. Berperan serta dalam menunjang pembangunan Sistim
Kesehatan Nasional
Dengan misi tersebut maka Rumah Sakit Khusus
Bersalin Daerah Panti Nugroho akan memberikan pelayanan
terhadap masyarakat dengan sebaik mungkin dan sebagai
tempat yang menyenangkan baik untuk pasien maupun
petugasnya dalam melayani pasien.
4. Tata Nilai
Tata Nilai Rumah Sakit Khusus Bersalin Daerah Panti
Nugroho dirumuskan dengan kata “CANTIK” yang merupakan
singkatan dari Cekatan, Aman, Nyaman, Teliti, Ibadah,
Kompeten.
5. Moto
Motto Rumah Sakit Khusus Bersalin Daerah Panti
Nugroho adalah Melayani Sepenuh Hati.
31
6. Struktur Organisasi
7. Tujuan
a. Terwujudnya pembangunan kesehatan khususnya
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas, sehingga
akan mendukung penurunan AKI dan AKB di Kabupaten
Purbalingga.
b. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas
melalui pelatihan, seminar, bimbingan teknis sesuai dengan
kompetensinya.
c. Terwujudnya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
berkualitas, profesional, efektif dan efisien.
d. Terlindungninya pelayanan kesehatan ibu dan anak di
bawah bimbingan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten.
e. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam
menggunakan sarana pelayanan kesehatan dengan jaminan
kesehatan.
32
8. Daftar Ketenagaan RSKBD Panti Nugroho
Jumlah Karyawan RSKBD Panti Nugroho Purbalingga Tahun 2018
Struktural : 6 orang
Fungsional
Dokter
Dokter Umum : 9 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Dokter Spesialis Obsgyn : 1 orang
Dokter Spesialis Bedah Umum : 1 orang
Dokter Spesialis Anastesi : 3 orang
Staf Fungsional lain
Perawat : 39
orang
Perawat Anestesi : 1 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Bidan : 29 orang
Apoteker : 3 orang
D3 Farmasi : 6 orang
Analis Lab : 8 orang
Kesling : 1 orang
Staf Lainnya
Kepegawaian dan logistik : 2 orang
Keuangan : 9 orang
Bendahara : 3 orang
IT : 1 orang
Kasir : 4 orang
Rekam Medik : 6 orang
Ahli Gizi : 2 orang
Juru Masak : 7 orang
Jaga Malam : 3 orang
Satpam : 4 orang
Sopir : 3 orang
Laundry : 4 orang
CSSD : 2 orang
IPSRS & IPLRS : 2 orang
Tukang Kebun : 1 orang
33
Tabel 3.1 Keadaan Fisik RSKBD Panti Nugroho
No Fisik
1. Jumlah : 41 TT
Kelas 1 : 4 TT
Flamboyan 1 : 1 kamar 2 TT, AC, Kamar mandi dalam
Flamboyan 2 dan 3, 1 kamar 1 TT, Kipas angin
Kelas 2 : 16 TT
Dahlia 1 : 1 Kamar 6 TT, AC, Kamar mandi dalam
Dahlia 2 : 1 Kamar 4 TT, AC, Kamar mandi dalam
Dahlia 3 : 1 Kamar 3 TT, AC, Kamar mandi dalam
Dahlia 4 : 1 kamar 3 TT, AC, Kamar mandi dalam
Kelas 3 : 21 TT
Mawar 1 : 1 kamar 7 TT, AC, Kamar mandi dalam
Mawar 2 : 1 kamar 7 TT, AC, Kamar mandi dalam
Mawar 3 : 1 kamar 7 TT, AC, Kamar mandi dalam
Ruang Bayi : Inkubator 9
Inkubator Transport : 1
Rawat Gabung : box bayi : 13 box bayi
Luas Tanah RSKBD Panti Nugroho
Luas Tanah = 8.200 m²
34
6. Membuat catatan medik rawat inap.
7. Membuat catatan medik rawat jalan.
8. Melakukan tugas jaga di Rumah Sakit.
9. Mengikuti seminar / lokakarya.
C. Role Model
Role model yang penulis pilih adalah Dokter Konsulan Obstetri dan
Ginekologi di RSKBD Panti Nugroho Purbalingga, dr. Sutrisno Sp.OG.
Beliau lahir di Cilacap, 21 Juni 1983. Riwayat pendidikan kedokteran
beliau di Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Sudirman pada tahun
2002-2008, melanjutkan studi di Departemen Obstetri dan Gynekologi
Fakultas Keodkteran Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 2010-
2014, melanjutkan Pendidikan Pasca Sarjana combine degree Ilmu
Kedokteran Dasar Fakultas Keodkteran Universitas Padjajaran Bandung
pada tahun 2013. Saat ini, beliau sedang menjalankan izin belajar di
Universitas Indonesia divisi Onkologi Ginekologi.
Beliau menjabat sebagai Dokter Fungsional Obstetri dan
Ginekologi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan Dokter
Fungsional Obstetri dan Ginekologi merangkap Ketua Komite Medik di
RSKBD Panti Nugroho sejak tahun 2014-2019.
Penulis memilih beliau sebagai role model karena pola pikir, sikap
dan perilaku beliau yang dapat penulis contoh sebagai ASN. Nilai-nilai
dasar ASN yang dapat penulis contoh dari beliau antara lain kepemipinan,
adil hormat, sopan, ramah, santun dan tanggungjawab. Beliau sebagai
35
dokter dapat mengayomi bawahannya (Akuntabilitas), dapat dengan tegas
dan berani mengambil keutusan dengan cepat dan tepat saat kondisi
tertentu. Beliau mau mendengarkan pendapat dokter lain dalam
mengambil keputusan (Nasionalisme). Beliau sangat ramah, hormat dan
santun terhadap pasiennya sehingga beliau sangat dikagumi dan
disenangi oleh banyak pasiennya (Etika Publik). Selain itu, Beliau berlaku
adil dan tanggung jawab teradap tugas yang diberikan (Anti Korupsi).
Penulis berharap dapat menerapkan nilai-nila ASN yang dicontohkan oleh
dr. Sutrisno, Sp.OG dalam menjalankan setiap tugas dan kegiatan.
36
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
37
Judul : Optimalisasi pelayanan medis melalui
penerapan budaya 6S dalam
pelayanan dokter dan pasien di IGD
RSKBD Panti Nugroho Purbalingga.
Gagasan penyelesaian Isu : 1. Perencanaan dan perbaikan SOP
terkait.
2. Sosialisasi SOP dan budaya 6S.
3. Membuat komitmen bersama
dokter umum.
4. Pembuatan poster yang menarik
mengenai 6S.
5. Penerapan 6S dalam pelayanan
dokter kepada pasien.
6. Evaluasi terhadap pasien di
bangsal dalam pelayanan
penerapan 6S di IGD RSKBD Panti
Nugroho.
7. Laporan feedback evaluasi
kegiatan dalam rapat pelayanan .
38
Tabel 4.1 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Perencanaan 1.Konsultasi Dokumen hasil Nilai-nilai dasar yang dapat mendukung Misi Kegitana ini
dan dengan atasan perbaikan SOP diterapkan : Organisasi : menguatkan
perbaikan tentang rancangan terkait yang Akuntabilitas Nilai Organisasi
SOP terkait. kegiatan. terarsipkan. (keseimbangan) Mewujudkan Cekatan, Teliti
(inovasi) 2.Membuat pembagian kewenangan pelayanan yang Aman dan
rancangan dan tercermin dari adanya tatanan profesional, kompeten
perbaikan SOP kewenangan dalam pengajuan berkualitas serta
terkait kegiatan. mengutamakan
2. Melakukan (kepemimpinan) kepuasan dan
konsultasi dan Menghadap kepada pimpinan keselamatan
permohonan memperlihatkan adanya chain of pasien
persetujuan kepada command dalam organisasi ini
atasan (transparansi) Menyediakan
Keputusan yang daimbil dan fasilitas
pelaksanaannya dilakukan kesehatan yang
dengan mengikuti regulasi yang handal dan
telah ditetapkan nyaman sesuai
Nasionalisme standar
(musyawarah)
berdiskusi dan bermusyawarah Berupaya
guna mencapai tujuan bersama maksimal
39
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(sila ke 4) meningkatkan
Etika public kualitas sumber
(hormat, sopan) daya manusia
Saling menghormati
berkomunikasi dan
berkonsultasi menggunakan
bahasa sopan.
(Taat kepada perintah atasan)
Menerima keputusan yangtelah
di setujui bersama dan
disahkan pimpinan
Komitmen Mutu
Perbaikan SOP berdasarkan
inovasi dan berorientasi
mutu.
Antikorupsi
(Disiplin)
Dalam menemui pimpinan
harus tepat waktu, tepat
penampilan dan tepat prosedur.
2. Sosialisasi 1. Membuat Terlaksananya Akuntabilitas Sosialisasi SOP Sosialisasi SOP
SOP dan undangan dan sosialisasi SOP (kepemimpinan) mendukung misi menguatkan
40
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
budaya 6S daftar hadir dan budaya 6S mampu memimpin jalannya organisasi yang nilai: Cekatan,
(Inovasi, sosialisasi kepada seluruh rapat dengan baik dan dalam pertama: Aman, teliti dan
perintah 2. Menyiapkan dokter yang hadir. pelaksanaan sosialisasi kompeten
atasan) bahan untuk Etika public Mewujudkan
sosialisasi (hormat, sopan) pelayanan
3. Melakukan Saling menghormati dalam kesehatanyang
sosialisasi kepada berkomunikasi dan profesional,
seluruh dokter berkonsultasi menggunakan berkualitas serta
bahasa sopan dengan efektif mengutamakan
dan efisien. kepuasan dan
Komitemen Mutu keselamatan
Sosialisasi dilakukan dengan pasien
efektif dan efisien.
Antikorupsi Menyediakan
(Disiplin) fasilitas
Dalam menemui pimpinan harus kesehatan yang
tepat waktu, tepat penampilan handal dan
dan tepat prosedur. nyaman sesuai
standar
3. Membuat 1. Menyiapkan Terlaksananya Akuntabilitas: Pembuatan Pembuatan
komitmen tempat penandatangan (konsistensi) komitmen komitmen
bersama penandatangan komitmen bersama Dokter diharapkan dapat bersama bersama ini
dokter umum. komitmen konsisten untuk dapat mendukung Visi menguatkan tata
41
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Inovasi) 2. Melakukan menjalankan komitmennya. RSKBD Panti nilai kompeten
penandatangan - Nasionalisme Nugroho untuk
komitmen Penandatanganan komitmen menjadi Rumah
bersama dilakukan sesuai dengan Sakit rujukan
sumpah dan janji menjadi yang mandiri,
pribadi yang lebih baiksesuai pilihan utama
sila pertama Pancasila masyarakat
- Komitmen Mutu Menjadikan Purbalingga dan
dokter yang lebih Efektif, sekitarnya
efisien, inovatif dan bermutu
- Anti korupsi Dan Misi yang
Komitmen ini meningkatkan pertama, kedua
Disiplin dan kerja keras dan ketiga, yaitu:
Mewujudkan
pelayanan yang
profesional,
berkualitas serta
mengutamakan
kepuasan dan
keselamatan
pasien
Menyediakan
42
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
fasilitas
kesehatan yang
handal dan
nyaman sesuai
standar
Berupaya
maksimal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
4. Pengadaan 1. Konsultasi Terpasangnya Etika Publik mendukung Misi Pembuatan
poster yang dengan mentor poster 6S di Diwujudkan dengan adanya yaitu: poster ini
menarik 2. Membuat desain tempat- yang kerja sama dengan rekan kerja menguatkan tata
mengenai 6S. poster dengan strategis dalam pemasangan poster Menyediakan nilai Teliti dan
(inovasi) ahlinya fasilitas kompeten
3.Memasang poster Komitmen Mutu kesehatan yang
di lokasi strategis. Diwujudkan dengan melakukan handal dan
inovasi baru yang efektif nyaman sesuai
dengan berorientasi mutu. standar.
Anti Korupsi
Diwujudkan dengan usaha
mendesain banner secara
43
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mandiri, kerja keras dan
penuh tanggung jawab
5 Penerapan 6S .1.Memperkenalkan Terlaksananya Akuntabilitas mendukung Visi menguatkan tata
dalam diri dan penerapan 6S (kejelasan target) RSKBD Panti nilai Teliti dan
pelayanan mengucapkan dalam pelayanan Kegiatan ini diatur sedemikian Nugroho untuk kompeten
pasien di IGD. salam. medis di IGD rupa agar target dapat tercapai. menjadi Rumah
(SKP,inovasi,) 2.Melakukan (keadilan) Sakit rujukan
penerapan 6S dalam Melakukan evaluasi tanpa yang mandiri,
pelayanan medis di membedakan latarbelakang. pilihan utama
IGD. Etika public masyarakat
(sopan, hormat) Purbalingga dan
Berkomunikasi, berkonsultasi sekitarnya
dan berkerjasama dengan
seluruh pihak terkait dengan Dan Misi yang
sopan ramah dan hormat. yaitu:
Komitmen mutu Mewujudkan
(orientasi mutu) pelayanan yang
mempersiapkan segala sesuatu profesional,
sebelum kegiatan menunjang berkualitas serta
suksesnya kegiatan. mengutamakan
(efektif dan efisien) kepuasan dan
Dalam proses penentuan keselamatan
pasien.
44
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelaksanaan kegiatan
mengedepankan tepat guna dan Menyediakan
tepat sasaran dengan minimal fasilitas
resiko kesehatan yang
Anti korupsi handal dan
(disiplni) nyaman sesuai
Pelaksanaan dilakukan tepat standar.
wakltu
(Tanggung jawab) Berupaya
Mempertanggungjawabkan hasil maksimal
kegiatan meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
6. Evaluasi 1. Menemui pasien Hasil penerapan Akuntabilitas mendukung Visi menguatkan tata
terhadap secara acak di ruang budaya 6S dalam (kejelasan target) RSKBD Panti nilai Teliti dan
pasien di rawat inap. pelayanan Kegiatan ini diatur sedemikian Nugroho untuk kompeten
bangsal 2. Memperkenalkan pasien. rupa agar target dapat tercapai. menjadi Rumah
dalam diri dan (keadilan) Sakit rujukan
penerapan 6S mengucapkan Melakukan evaluasi tanpa yang mandiri,
di IGD. salam. membedakan latarbelakang. pilihan utama
(inovasi) 3. Menyampaikan Etika public masyarakat
maksud dan tujuan (sopan, hormat) Purbalingga dan
dari kegiatan Berkomunikasi, berkonsultasi sekitarnya
45
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4.Meminta ijin untuk dan berkerjasama dengan
dilakukan evaluasi seluruh pihak terkait dengan Dan Misi yang
5.Mengucapkan sopan ramah dan hormat. yaitu:
terimakasih. Komitmen mutu
(orientasi mutu) Mewujudkan
mempersiapkan segala sesuatu pelayanan yang
sebelum kegiatan menunjang profesional,
suksesnya kegiatan. berkualitas serta
(efektif dan efisien) mengutamakan
Dalam proses penentuan kepuasan dan
pelaksanaan kegiatan keselamatan
mengedepankan tepat guna dan pasien.
tepat sasaran dengan minimal
resiko Menyediakan
Anti korupsi fasilitas
(disiplni) kesehatan yang
Pelaksanaan dilakukan tepat handal dan
wakltu nyaman sesuai
(Tanggung jawab) standar.
Mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan Berupaya
maksimal
meningkatkan
46
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kualitas sumber
daya manusia
7 Laporan 1. Mempersiapkan Terlaksananya Nilai-nilai dasar yang dapat Kegiatan tersebut menguatkan tata
feedback bahan untuk laporan feedback diterapkan : mendukung Misi nilai Teliti,
evaluasi laporan hasil evaluasi kegiatan Akuntabilitas RSKBD Panti Cekatan dan
kegiatan evaluasi dalam di Rapat (keseimbangan) Nugroho kompeten
kedalam rapat rapat pelayanan Pelayanan Medis.. pembagian kewenangan Purbalingga yang
pelayanan. 2. Melaporan hasil tercermin dari adanya tatanan ketiga, yaitu:
(Perintah evaluasi. kewenangan dalam tindak lanjut Berupaya
Atasan) selanjutnya. maksimal
(kepemimpinan) meningkatkan
Menghadap kepada pimpinan kualitas sumber
memperlihatkan adanya chain of daya manusia
command dalam organisasi ini
(tanggung jawab)
Sebagai bukti telah
dilakukannya kegiatan, haruslah
ada dokumen secara tertulis.
(kejelasan)
memiliki kejelasan , peran dan
tanggung jawab.
Nasionalisme
(musyawarah)
47
Konstribusi
Output/Hasil Keterkaitan Dengan Materi Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan ANEKA Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berdiskusi dan bermusyawarah
guna mencapai tujuan bersama
(sila ke 4)
Etika public
(hormat, sopan)
Saling menghormati dalam
berkomunikasi dan
berkonsultasi menggunakan
bahasa sopan dengan efektif
dan efisien.
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
48
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan RSKBD Panti Nugroho pada
tanggal 20 Juni – 23 Juli 2019 2019. Adapun kegiatan-kegiatan
aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2.
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut :
Tabel 5.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
21-22
24-26
Dokumentasi
Perencanaan dan foto, dokumen
1 tertulis (SOP)
perbaikan SOP terkait
21-22
27-28
2-4
Notulen, foto,
vidio, daftar
2 Sosialisasi SOP hadir
21-22
27-28
2-4
Notulen,
Membuat komitmen Dokumentasi
3 foto dan vidio
bersama dokter.
24-28
5-6
Konsep,
Pengadaan poster Dokumentasi
4 yang menarik tentang foto
6S
8-13
4-6
49
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
Antisipasi Strategi
No. Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
Segera revisi
Konsultasi Berkoordinasi
Tidak dan
dengan atasan dengan tim
disetujuinya berkonsultasi
1 mengenai managemen
rancangan kembali
Rancangan pelayanan
kegiatan dengan
Kegiatan medis.
atasan.
Berkoordinasi
Tidak Segera revisi
Perbaikan dan dengan tim
disetujuinnya dan
2 perencanaan managemen
rancangan berkonsultasi
SOP terkait pelayanan
SOP kembali.
medis
Berkoordinasi Pembuatan
Belum
Membuat poster dengan tim desain
adanya
3 yang menarik managemen dilakukan
desain yang
tentang 6S pelayanan dengan
sesuai
medis ahlinya
Jadwal
Memberikan
kegiatan
sosialisasi
Kegiatan yang pelayanan Managemen
kegiatan
4 tidak selesai dokter di waktu dengan
sesuai jadwal
tepat waktu Rumah Sakit baik
yang
jejaring yang
disepakati
padat
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
51
kedua dan ketiga yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan yang
profesional, berkualitas serta mengutamakan kepuasan dan
keselamatan pasien, Menyediakan fasilitas kesehatan yang handal
dan nyaman seuai standar, Berubapa maksimal meningkatkan
kualitas sumber daya manusia” dan sejalan dengan nilai organisasi
CANTIK.
B. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
54