Pemanfaatan Teknologi Informasi Guna Mendukung Pembelajaran Ditengah Pandemi
Pemanfaatan Teknologi Informasi Guna Mendukung Pembelajaran Ditengah Pandemi
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
GUNA MENDUKUNG
PEMBELAJARAN DITENGAH
PANDEMI
Kompetensi
Setelah mempelajari materi pada modul ini, peserta diklat diharapkan dapat
memahami mengenai teknologi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran di masa pandemi.
| 1
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
I. Pengantar
Pandemi Covid 19 menyadarkan banyak orang bahwa teknologi mempunyai
peranan yang demikian penting dalam banyak aspek kehidupan tidak hanya
ekonomi tapi juga dalam menunjang pembelajaran.1 Kesadaran tersebut
bukan saja kesadaran yang bersifat lokal tapi sudah bersifat global. Apa yang
terjadi di Indonesia, juga terjadi di Amerika, Cina dan belahan dunia lainnya.
Momentum pandemi juga menyadarkan kita semua bahwa menjadi
keniscayaan bahwa guru harus “akrab” dengan teknologi.2 Bahkan jika ditarik
pada konteks yang lebih luas, menjadi momentum bagi dunia pendidikan
untuk menuju adaptasi terhadap pendidikan era industri 4.0.3
Seperti kita tahu, dalam pendidikan era industri 4.0 dikenal istilah 4 C, yaitu:
Creativity and Innovation, Collaboration, Communication, Critical Thinking and
Problem Solving. Meski demikian 4 C yang terdapat pada industri 4.0, adalah
4 C yang diantarai dengan teknologi informasi. Dengan demikian paling tidak
ada beberapa kompetensi yang mutlak dikuasai siswa agar bisa beradaptasi
di lingkungan abad 21 diantaranya:
Way of thinking
Artinya adalah cara berpikir, maksudnya adalah siswa harus bisa memiliki
keahlian untuk memiliki cara berpikir yang bisa menjadi bekal mengarungi
abad 21. Diantara cara berpikirnya adalah berpikir kritis, membuat keputusan,
kreatif dalam setiap pembelajaran.
Maksudnya adalah cara seseorang untuk bisa hidup pada dunia abad 21 ini.
Dunia yang sangat masif penggunaan teknologi informasi. Kemampuan yang
1
"Pandemi Covid-19, Mendikbud: Saatnya Manfaatkan ...." 2 Jul. 2020,
https://kabar24.bisnis.com/read/20200702/79/1260858/pandemi-covid-19-mendikbud-saatnya-manfaatkan-tekn
ologi-dengan-optimal. Accessed 14 Aug. 2020.
2
"Pandemi Covid-19, Momentum bagi Guru untuk Mengakrabi ...."
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01375366/pandemi-covid-19-momentum-bagi-guru-unt
uk-mengakrabi-teknologi. Accessed 15 Aug. 2020.
3
"Pandemi Covid-19 Momentum Adaptasi Pendidikan Era i4.0 ...." 21 May. 2020,
https://www.kemenkopmk.go.id/pandemi-covid-19-momentum-adaptasi-pendidikan-era-i40. Accessed 15 Aug.
2020.
Ways of Working
Maksudnya adalah cara kerja atau apa yang harus siswa kerjakan (caranya).
Dengan mengetahui konsep 4c di atas maka siswa pada pembelajaran ini
harus mampu bekerja secara mandiri dan kolaborasi (kerjasama). Landasan
kerja ini harus berhubungan dengan apa yang relevan pada abad 21 salah
satunya adalah kerjasama dengan diantarai Teknologi Informasi dan
Teknologi.
Tools of Working
Agar manusia bisa maksimal dalam bekerja secara mandiri maupun grup.
Mereka harus bisa mengoperasikan segala bidang yang berhubungan dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan penguasaan alat pada TIK
tersebut maka setiap manusia bisa mengembangkan pekerjaannya secara
maksimal.
| 3
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
komunikasi serta faktor kesiapan sumber daya manusia sebagai pengguna
dari perangkat teknologi tersebut. Dua sebab utama tersebut sebenarnya
saling terkait. Bagaimana guru akan membekali siswa akan kompetensi abad
21 tersebut jika guru sendiri banyak yang masih belum menguasai bahkan
mengenal teknologi tersebut. Atau bagaimana guru bisa menerapkan jika tidak
tersedia infrastruktur.
Untuk lebih memahami tentang terminologi ini, diberikan suatu contoh ilustrasi.
Seorang guru memanfaatkan perangkat komputer untuk mengumpulkan
referensi sumber bahan belajar, kemudian menyusun rencana pembelajaran
dengan perangkat lunak Microsoft Word. Selanjutnya, sebelum mengajar guru
membuat media pembelajaran berupa video atau bahan tayang dengan
bantuan perangkat lunak editing video dan Power Point. Dalam proses ini,
komputer masih sebatas perangkat teknologi informasi. Pada saat guru
mengunggah media pembelajaran di kanal YouTube melalui komputer yang
terkoneksi dengan jaringan internet maka pada proses ini komputer telah
menjadi perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
4
Sutabri, Tata. 2014.”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta
5
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2013. “Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Revisi.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
6
Abdul Kadir. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi.Yogyakarta
| 5
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
Gambar Suasana Ruang Kelas VII SMP Negeri 4 Pakem Yogyakarta dengan Media
Pembelajaran Berbasis TIK
Sumber :
https://smpn4pakem.sch.id/wp/blog/i-movie-sebagai-media-pembelajaran-bahasa-inggr
is-kelas-vii-smp-negeri-4-pakem/
Gambar Visualisasi Data Jumlah Pengguna dan Lama Waktu Mengakses Internet di
Indonesia
Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia
Dari hasil riset tersebut juga diketahui bahwa setiap hari pengguna internet di
Indonesia rata-rata terkoneksi dengan jaringan internet selama 7 jam 59
menit. Waktu akses tersebut lebih lama jika dibandingkan dengan rata-rata
waktu akses internet penduduk dunia yang hanya 6 jam 43 menit perhari. Tiga
website yang paling sering diakses pengguna internet Indonesia adalah situs
pencarian Google, situs sosial media YouTube dan Facebook.
Jumlah anak usia sekolah yang menjadi pengguna internet di Indonesia terus
bertambah seiring dengan adanya peristiwa global pandemi COVID 19. Masa
pandemi yang terjadi mulai awal tahun 2020 menyebabkan proses
pembelajaran tatap muka di sekolah harus beralih ke pembelajaran jarak jauh.
Pemanfaatan komputer dan perangkat telepon pintar yang terkoneksi dengan
jaringan internet merupakan salah satu teknologi yang dimanfaatkan oleh
7
Saifuddin Chalim & E. Oos M. Anwas. Jurnal Penyuluhan, Maret 2018 Vol. 14 No. 1
● Peserta didik dapat mengakses sumber belajar dari website yang ada
di seluruh dunia kapan saja dan dari mana saja dengan media yang
beragam tidak hanya berbentuk teks namun juga dapat berbentuk
grafis maupun video.
● Guru dapat mengirimkan atau mengunggah materi pembelajaran dan
memberikan penugasan kepada siswa kapan saja dan dari mana
saja.
● Peserta didik dapat berdiskusi dengan teman dalam satu kelompok
kerja, berkolaborasi mengerjakan tugas-tugas tanpa bertatap muka
dari mana saja dan kapan saja.
● Peserta didik dapat berkomunikasi, mengajukan pertanyaan dan
menyampaikan permasalahan dalam pembelajaran kepada guru
meskipun tidak bertatap muka di kelas.
● Guru dapat memberikan arahan, menjelaskan suatu topik
pembelajaran dan menjawab pertanyaan dari peserta didik meskipun
tidak bertatap muka di kelas dari mana saja dan kapan saja.
Hal yang perlu dipahami adalah bahwa internet merupakan dunia virtual yang
hampir tanpa batas. Di dalamnya terdapat banyak informasi yang dibutuhkan
sebagai sumber belajar, namun ada juga informasi yang sifatnya belum dapat
dan atau tidak dapat diakses oleh peserta didik. Salah satu contoh informasi
yang tidak boleh diakses anak adalah konten informasi yang mengandung
unsur kekerasan, pelecehan fisik dan verbal, juga pornografi.
Masih dari laporan survei APJII tahun 2018, sebanyak 55.9% responden
mengaku pada saat mengakses internet, tiba-tiba muncul konten pornografi.
Para pengguna internet ini tidak dengan sengaja membuka website yang
memiliki konten pornografi, namun konten tersebut muncul tiba-tiba dalam
bentuk jendela pop-up (pop-up window) atau dilampirkan dalam bentuk banner
iklan.
| 8
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
Sementara untuk peserta didik usia 17 tahun keatas atau yang telah duduk di
jenjang Sekolah Menengah Atas(SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
perlu mendapatkan pengetahuan atau wawasan bagaimana etika berinteraksi
di internet. Kasus perundungan di dunia maya (cyber bullying) marak terjadi.
Beberapa kasus anak-anak yang mengalami perundungan di dunia maya
berakhir dengan trauma bahkan sampai meninggal dunia.
8
Sartana & Nelia Afriyeni, Jurnal Psikologi Insight Vol.1, No.1, Departemen Psikologi UPI, April
2017: hlm 25-29.
Berikut adalah beberapa dampak negatif internet bagi peserta didik yang
harus diwaspadai oleh guru dan orang tua:
● pornografi
● perundungan (cyber bullying)
● penipuan
● perjudian
● kecanduan game online
● ketidak aktifan fisik
● mengabaikan lingkungan sekitar
● menyebarnya berita bohong (hoax)
| 11
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
3. Mengenakan pakaian rapi dan sopan. Beberapa sekolah bahkan mewajibkan
peserta didik menggunakan seragam sekolah agar suasana pembelajaran
lebih terbangun meskipun peserta didik belajar dari rumah
4. Peserta didik diharapkan tidak makan dan minum selama kegiatan video
conference
5. Memohon ijin kepada guru jika ingin meninggalkan ruangan video
conference
6. Memohon izin kepada guru jika ingin mengajukan pertanyaan, tidak
diperkenankan memotong pembicaraan guru dan atau peserta didik yang
lain
da 3 yaitu:
Fungsi umum dari Parental Control a
| 13
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
4. Masuk ke akun Microsoft, jika belum punya harus membuat akun dulu
| 14
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
Meskipun komputer atau ponsel anak telah berada pada moda Parental
Control, penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut tetap membutuhkan
Platform yang lebih lengkap seperti dalam Google Classroom, Google Docs,
Slide, Spreadsheet, dan Office 360 memungkinkan kolaborasi secara
langsung di internet dalam proses perubahan tanpa harus diunduh atau
diunggah terlebih dahulu. Layanan awan (cloud services) tersebut menjadikan
setiap orang tidak harus memiliki dokumen atau bahkan memiliki komputer
untuk bekerja.
| 17
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
| 18
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
| 19
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
| 20
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
| 21
PTP PPPPTK PKn dan IPS
Materi Diklat PKG Berbasis Kebutuhan Siswa
transparansi aplikasi sangat penting. Hambatan utama untuk pembelajaran
kolaboratif virtual adalah kesulitan dalam mencapai kesepakatan ketika
beragam sudut pandang, batasan budaya, ketajaman pemikiran, atau gaya
belajar kognitif dan kerja yang berbeda.
E-Modul
E-modul adalah modul versi elektronik dimana akses dan penggunaannya
dilakukan melalui alat elektronik seperti komputer, laptop, tablet atau bahkan
smartphone. Teks pada e-modul dapat dibuat menggunakan Microsoft Word.
Tapi untuk menampilkan media yang interaktif, e-modul harus dibuat
menggunakan program e-book khusus seperti Flipbook Maker, ibooks Author,
Calibre, dan lain sebagainya.
Kelebihan e-modul dari bahan ajar cetak adalah bahwa e-modul lengkap
dengan media interaktif seperti video, audio, animasi dan fitur interaktif lain
yang dapat dimainkan dan diputar ulang oleh siswa saat menggunakan
e-modul. E-modul dinilai bersifat inovatif karena dapat menampilkan bahan
ajar yang lengkap, menarik, interaktif, dan mengemban fungsi kognitif yang
bagus. E-modul ini tidak selalu berupa modul online yang terdapat pada
website, tapi juga bisa berupa modul luring yang disimpan pada flashdisk.
Aplikasi paling mudah untuk membuat e-modul misalnya dengan ispring suite
juga dengan exe learning. Perbedaan antara kedua aplikasi tersebut adalah
soal lisensi. Yang pertama bersifat proprietary9 sementara yang kedua bersifat
open source10.
9
Proprietary software atau yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia artinya software dengan hak milik. Adalah
software yang kode programnya tidak dibagikan secara terbuka atau disebut juga dengan Closed source. Kebanyakan
proprietary software memiliki hak cipta (Copyright) . Copyright i ni biasanya sama seperti layaknya hak cipta pada musik.
Dimana orang-orang tidak boleh secara sembarangan menggandakan data musik. Orang yang melanggar ketentuan ini dapat
dikenakan hukuman secara legal.
10
Open source atau yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia berarti sumber terbuka adalah perangkat lunak yang
kode sumber (source code) -nya bisa didapatkan secara gratis melalui berbagai media seperti internet, CD, atau USB Stick.
11
Apa itu epub? Epub adalah format buku digital yang telah menjadi standar resmi IDPF (International Digital
Publishing Forum). Epub dibuat berdasarkan bahasa HTML dan XHTML dan bersifat terbuka sehingga boleh
digunakan oleh perangkat apapun.
Dengan aplikasi ini dan memanfaatkan mic yang ada pada laptop maka akan
dapat dibuat media berbasis audio yang bisa disimpan dalam berbagai macam
format dari mp3 hingga ogg. Selain itu audio tersebut dapat langsung diedit
dan ditambahkan berbagai efek. Setelah media tersebut dibuat, media dapat
dibagikan pada macam-macam media penyimpanan.
Beberapa video bahkan sudah dalam bentuk yang sudah jadi, yang tinggal
diunduh, simpan dalam flashdisk dan didistribusikan. Salah satu penyedia
adalah pada laman rumah belajar Kemdikbud pada tautan berikut:
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/
VI. Penutup
Anda sudah berada pada bagian akhir modul tentang Pemanfaatan Teknologi
Informasi Guna Mendukung Pembelajaran Ditengah Pandemi. Setelah
membaca modul ini diharapkan Bapak/Ibu guru peserta pelatihan dapat
memahami secara menyeluruh apa yang diuraikan di dalamnya, dengan
pemahaman tersebut akan menjadi bekal dalam pelaksanaan proses
pembelajaran yang bermutu, yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi,
dan produktivitas pembelajaran serta bermakna bagi para peserta didik.
Kemampuan-kemampuan yang bapak/ibu guru kuasai setelah mempelajari
Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi kinerja segenap peserta, tidak
saja pada saat pendidikan dan latihan (diklat), tetapi pada saat bapak/ibu guru
melaksanakan tugas di daerah masing-masing. Modul ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kami selaku penyusun berharap saran dan
kritik yang konstruktif untuk kesempurnaan modul ini.
Daftar Pustaka
Abdul Kadir. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi.Yogyakarta
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2013. “Pengantar Teknologi Informasi”.
Edisi Revisi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
https://smpn4pakem.sch.id/wp/blog/i-movie-sebagai-media-pembelajaran-bahasa-in
ggris-kelas-vii-smp-negeri-4-pakem/
https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia, Hootsuite&We Are Social.
Mulyadi. 2016. “Sistem Akuntansi”. Penerbit Salemba. Jakarta.
"Pandemi Covid-19, Mendikbud: Saatnya Manfaatkan ...." 2 Jul. 2020,
https://kabar24.bisnis.com/read/20200702/79/1260858/pandemi-covid-19-m
endikbud-saatnya-manfaatkan-teknologi-dengan-optimal. Accessed 14 Aug.
2020.
"Pandemi Covid-19, Momentum bagi Guru untuk Mengakrabi ...."
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01375366/pandemi-covid-19-
momentum-bagi-guru-untuk-mengakrabi-teknologi. Accessed 15 Aug. 2020.
“Pandemi Covid-19 Momentum Adaptasi Pendidikan Era i4.0 ...." 21 May. 2020,
https://www.kemenkopmk.go.id/pandemi-covid-19-momentum-adaptasi-pen
didikan-era-i40. Accessed 15 Aug. 2020.
Saifuddin Chalim & E. Oos M. Anwas. Jurnal Penyuluhan, Maret 2018 Vol. 14 No. 1
Sartana & Nelia Afriyeni, Jurnal Psikologi Insight Vol.1, No.1, Departemen Psikologi
UPI, April 2017: hlm 25-29.
Sutabri, Tata. 2014.”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Andi.
Yogyakarta.