Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO ROLE PLAY

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :

Wahyu Rochdiat M. S.Kep.,Ns. M.Kep, Sp. Kep. J

Disusun Oleh : Kelompok A

1. Ni ketut Nik santi (19160099)


2. Indri Dwijayanti Thomas (19160031)
3. Finna Ponika (19160030)
4. Indah lestari (19160028)
5. A.A. Dwi Aristya Sukma Adi (19160041)
6. Adi Yusuf (19160050)
7. Kadek Arya Dewa (19160059)
8. Dewa ayu giska mahastari (19160009)
9. A.A. Mas Aristya Sukma Dewi (19160010)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2020
SKENARIO ROLE PLAY MANKEP GEL. A

PembagianPeran

Karu : Adi Y (pagi)


PN1 : Kadek (pagi)
AN1 : Finna (pagi)
AN1 : Gung Gek (siang)
PN2 : Giska (pagi)
AN2 : Niksanti (pagi)
AN2 : Indri (siang)
AN2 : Gung Adi (siang)
PX : Indah

MEETING MORNING

Di Bangsal A akan di lakukan meeting morning dengan karu dan perawat yang
berjaga pada pagi ini

Karu (Adi Y) : “Selamat pagi semua, bagaimana kabarnya pada pagi hari ini”

Semua Perawat : “Baik pak”

Karu (Adi Y) : “Syukurlah, baik sebelum kita mulai meeting morning pada pagi hari ini
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatnya kita semua dapat berkumpul di ruangan ini dengan keadaan
sehat. Sebelum meeting morning kita awali dengan berdoa menurut ajaran
agama dan kepercayaan masing-masing. Berdo’a saya persilakan”

“Berdo’a cukup, baik untuk teman-teman semua seperti biasanya kita


melakukan meeting morning ini bertujuan untuk koordinasi internal ruang
perawatan kita. Meeting morning pada pagi hari ini membahas tentang
penerapan proses asuhan keperawatan diruangan dan permasalahan yang
terjadi diruangan. Sebelum mulai meeting morning saya minta tolong
mbak giska untuk menjadi notulen ya, bagimana mbak giska apakah mbak
giska bersedia”

PN2 (Giska) : “Bersedia pak”


Karu (Adi Y) : “Baik untuk mempersingkat waktu yang pertama mengenai penerapan proses
asuhan keperawatan diruangan, saya mohon maaf sebelumnya pada teman-
teman semua tidak menyampaikan hasil rapat minggu lalu dengan semua
kepala ruangan dan direktur. Hasil rapatnya ruangan kita merupakan salah
satu yang belum optimalnya penerapan proses asuhan keparawatan.
Sehingga saya menekankan kepada semua teman-teman agar dapat
tingkatkan asuhan keperawatan sesuai dengan standarnya. Saya akan
mejelaskan sedikit terkait standar asuhan keperawatan yaitu :

- Yang pertama kita harus lihat prinsip dokumentasinya seperti


1. Pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi dan
evaluasi
2. Catat setiap respon pasien dan keluarga
3. Pastikan kebenaran setiap data yang akan dicatat
4. Data pasien harus objektif bukan penafsiran perawat
5. Penulisan jelas
6. Penulisan menggunakan tinta yang tidak mudah dihapus
7. Jika, terjadi kesalahan penulisan: coret bagian yang salah dan
diganti dengan data yang benar, kemudian tanda tangani
8. Setiap dokumentasi mencantumkan waktu, tanda tangan dan nama
terang penulis
9. Dokumentasi dibuat dengan tepat, jelas dan lengkap
- Pendokumentasian asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
evaluasi
1. Pengkajian, Berisikan informasi tentang pasien secara
komprehensif, sistematis dan logis yang mendukung pada
identifikasi masalah pasien
2. Diagnosa keperawatan sejalan dengan diagnosis medis sebab saat
melakukan pengkajian keperawatan
3. Rencana keperawatan, Berisikan kegiatan penentuan pemecahan
masalah, perumusan tujuan, rencana tindakan dan penilaiaan
asuhan keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisa data
dan diagnosa keperawatan
4. Implemetasi keperawatan yaitu serangkaiaan kegitatan yang
dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah pasien/klien
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
5. Evaluasi keperawatan yaitu membandingkan secara sistematis dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah
ditetapkan pada pasien/klien, sehingga evaluasi keperawatan
keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan
dengan tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan terkait penerapan proses asuhan
keperawatan diruangan. Nanti untuk lengkapnya bisa dibaca poster yang
telah dibuat dan akan di tempelkan setiap sudut ruangan kita. Apakah ada
yang ingin bertanya?”

PN1 (Kadek) : “Baik pak, saya ingin bertanya. Apakah ada hasil evaluasi dari proses
asuhan keperawatan yang kita lakukan”

Karu (Adi Y) : “Ada mas, akan dilakukan evaluasi setiap harinya untuk mengetahui
sudah dilakukan sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang ada atau
belum, apakah sudah jelas mas kadek?”

PN1 (Kadek) : “Sudah jelas pak”

AN1 (Finna) : “Pak, saya mau bertanya jadi kita melakukan proses asuhan keperawatan
harus secara lengkap dan jelas ya?

Karu (Adi Y) : “Iya benar sekali mbak finna, karena itu sebagai bukti bahwa kita telah
melakukan sesuai dengan standarnya. Apakah masih ada yang ingin
didiskusikan lagi mbak finna”

AN1 (Finna) : “Tidak ada pak”

Karu (Adi Y) : “Teman-teman ada yang ingin ditanyakan lagi?”

Semua perawat : “Tidak pak”

Karu (Adi Y) : “Baik, jika tidak ada petanyaan, mungkin ada hal lain yang ini
disampaikan?”
PN2 (Giska) : “Dari saya tidak ada pak”

AN2 (Niksanti) : “Saya juga tidak pak”

Karu (Adi Y) : “Baik, jika tidak ada yang ingin didiskusikan lagi, saya minta kepada
mbak giska untuk menyimpulkan meeting morning kita hari ini”

PN2 (Giska) : “Baik, terima kasit atas waktunya. Saya simpulkan meeting morning hari
ini mengenai penerapan proses asuhan keperawatan dilakukan harus sesuai
dengan standar yang tepat karena sebagai bukti yang kuat bagi kita sebagai
seorang perawat. Dilihat dari prinsip dokumentasi dan pendokumentasian
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasinya
harus sesuai. Mungkin itu saja yang dapat saya simpulkan, saya
kembalikan kepada bapak Adi”

Karu (Adi Y) : “Baik, terima kasih mbak giska. Saya ingatkan kembali karena ruangan
perawatan kita standar penerapan proses asuhan keperawatan belum
optimal maka dari itu sangat penting bagi kita semua untuk tingkatkan
asuhan keperawatan yang lebih baik lagi sesuai dengan standar penerapan
proses asuhan keperawatan yang ada, selain itu saya harapkan teman-
teman dapat meningkatkan PAK, meningkatkan pelaksanaan komunikasi
terapeutik, selalu menerapkan prosedur cuci tangan yang benar yaitu 6
langkah dan 5 momen, meningkatkan pelaksanaan post conference dan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan seperti yang sudah kita bahas saat
meeting morning kemarin. semua hal tersebut kita lakukan guna
meningkatkan mutu pelayanan di ruangan kita ini. Terima kasih atas kerja
keras dan usaha teman-teman semua untuk ikut serta selalu berproses
meningkatkan mutu pelayanan di ruangan kita. Tetap semangat dalam
memberikan asuhan yang optimal kepada pasien dan keluarga. Jika tidak
ada yang ingin di diskusikan lagi saya minta kepada ketua tim untuk selalu
mengingatkan terkait apa yang telah saya sampaikan pagi ini kepada
teman-teman di timnya. Saya tutup meeting morning pagi hari ini dengan
doa, berdoa menurut ajaran agama dan keparcayaannya masing-masing
berdoa dipersilahkan, berdoa cukup selamat pagi dan selamat bertugas.

Semua perawat : “Selamat pagi”


Setalah selesai melakukan meeting morning dilanjutkan Pre Conference Tim 1
dan Tim 2.

PRE CONFERENCE TIM 1

PN1 (Kadek) : “Selamat pagi semuanya, sebelum kita memulai pre conference kita pagi
hari ini kita buka dengan berdo’a menurut agama dan kepercayaan kita
masing-masing, berdo’a saya persilahkan, (berdo’a selesai). Baik jumlah
pasien tim 1 ada 8 orang. Kamar 1A-1D akan dikelola oleh mbak finna dan
pasien 2A-2D dikelola oleh saya sendiri, baik langsung saja mbak finna
memaparkan rencana yang akan dilakukan kepada pasien”

AN1 (Finna) : “Baik, terima kasih mas kadek atas waktu yang diberikan

- Kamar 1A atas nama Tn. T uisa 33 tahun dengan fraktur femur sinistra
H1, dengan diagnosa keperawatan nyeri akut, hambatan mobilitas
fisik, risiko infeksi. Tindakan yang akan dilakukan pada hari yaitu
pantau TTV, memeberikan injeksi obat ceftriaxone dan ketorolac,
motivasi latihan relaksasi, perawatan luka, pasien di rencana akan
dilakukan operasi pemasangan orif.
- Kamar 1B atas nama Ny.W usia 50 tahun dengan DM tipe II, diagnosa
keperawatan kerusakan integritas kulit, nyeri akut dan risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah. Tindakan yangkan dilakukan
pada hari ini yaitu pantau TTV, perawatan luka, memberikan insulin
novorapid 8 unit, memberikan injksi ketorolac, mengukur GDS dan
mempersiapkan pasien pulang
- Kamar 1C atas nama Ny. N usia 33 tahun post op orif fraktur ulna H2,
dengan diagnosa keperawatan nyeri akut, risiko perdarahan dan risiko
infeksi. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu melakukan
pemantauan TTV, motivasi latihan relaksasi, memberikan injeksi
ampicillin, ketolorac dan ganti balutan.
- Kamar 1D atas nama Tn. F usia 45 tahun dengan suspect CKD,
diagnosa keperawatan kelebihan cairan, intoleransi aktivitas dan
gangguan pertukaran gas. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu
pengukuran TTV, pemberian furosemid, serta pengambilan darah dan
urine untuk dicek laboratorium. Baik itu saja dari saya, terima kasih”
PN1 (Kadek) : “Baik, terima kasih mbak finna, untuk pasien 1D hasil pemeriksaan
laboratorium nanti jangan lupa untuk arsip di ruangan dan pasien 1D nanti
jangan lupa memberikan edukasi sebelum pulang ya mba finna”

AN1 (Finna) : “Baik mas, terima kasih atas masukannya”

PN1 (Kadek) : “Iya mbak finna, saya lanjutkan untuk pasien kelolaan saya

- Kamar 2A atas nama Ny. A usia 60 tahun dengan diagnosa suspect


SNH d d SH, diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik, risiko
ketidakefektifan perfusi jaringan otak. Untuk program hari ini
dilakukan tindakan pengukuran TTV, bantuan pemenuhan kebutuhan
ADL seperti makan dan mandi, latihan ROM, injeksi citicolin,
rencana dilakukan pemeriksaan CT Scan.
- Kamar 2B atas nama Tn. I 45 tahun dengan post op hemoroid H1,
diagnosa keperawatan nyeri akut, intoleran aktivitas, gangguan pola
tidur. Tindakan yang akan dilakukan Pengukuran TTV, Pengajaran
manajemen nyeri dengan non farmakologi, kolaborasi pemberian obat
ketorolac, dan pantau eliminasi fekal pasien.
- Kamar 2C atas nama Tn. M berusia 52 tahun dengan diagnosa post op
orif fraktur humerus sinistra H2, diagnosa keperawatan nyeri akut,
risiko infeksi, intoleran aktivitas. Untuk tindakan yang akan dilakukan
hari ini yaitu pengukuran TTV, memantau skala nyeri, dan kolaborasi
dengan terapi injeksi ketorolac dan ampicilin.
- Kamar 2D atas nama Ny. R berusia 55 tahun dengan DM tipe II, untuk
diangnosa keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah, risiko
infeksi, kerusakan integritas kulit. Untuk program hari ini dilakukan
pengukuran TTV, Pemantauan kadar gula darah, Lakukan perawatan
luka pada kaki kiri pasien, serta memberikan terapi insulin novorapid
4 IU dan konsul DPJP terkait rencana pulang. Sekian pemaparan
program atau tindakan yang akan dilakukan, apakah ada tambahan?”

AN1 (Finna) : “Tidak ada mas”

PN1 (Kadek) : “Baik kalau tidak ada yang didiskusikan lagi, saya ingatkan kembali
untuk menerapkan apa yang sudah disampaikan bapak Adi saat meeting
morning tadi yaitu tentang penerapan proses asuhan keperawatan,
peningkatan penerapan PAK, peningkatan pelaksanaan post conference,
peningkatan pelaksanaan komunikasi terapeutik, peningkatan mutu asuhan
keperawatan dan menerapkan 6 langkah 5 momen cuci tangan. Baik tetap
semangat untuk menjalankan tugas kita hari ini semoga dapat menjadi
berkah bagi kita semua, saya akhiri pre conference pada pagi hari ini
dengan berdo’a, berdo’a menurut ajaran agama dan kepercayaan masing-
masing saya persilahkan, berdo’a cukup. selamat pagi dan selamat
bertugas”

AN1 (Finna) : “Selamat pagi dan selamat bertugas juga mas kadek”

PRE CONFERENCE TIM 2

PN2 (Giska) : “Selamat pagi semuanya, sebelum kita memulai pre conference kita pagi
hari ini kita buka dengan berdo’a menurut agama dan kepercayaan kita
masing-masing, berdo’a saya persilahkan, (berdo’a selesai). Baik jumlah
pasien tim 2 ada 8 orang. Kamar 3A-3D akan dikelola oleh mbak niksanti
dan pasien 4A-4D dikelola oleh saya sendiri, baik langsung saja mbak
niksanti memaparkan rencana yang akan dilakukan kepada pasien”

AN2 (Niksanti) : “Baik, terima kasih mbak giska atas waktu yang diberikan

- Kamar 3A atas nama Tn.G uisa 30 tahun dengan post op fraktur tibia
sinistra H1, dengan diagnosa keperawatan nyeri akut, risiko infeksi
dan hambatan mobilitas fisik. Tindakan yang akan dilakukan pada hari
yaitu pantau TTV, memeberikan injeksi obat ceftriaxone dan
ketorolac, motivasi latihan relaksasi, perawatan luka dan rencana
dilakukan foto rontgen ulang.
- Kamar 3B atas nama Ny.K usia 50 tahun dengan SH, diagnosa
keperawatan intoleran aktivitas, risiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak,. Tindakan yangkan dilakukan pada hari ini yaitu pantau
TTV, latihan ROM, injeksi citicoline, dan rencana dilakukan CT Scan
ulang.
- Kamar 1C atas nama Ny.L usia 30 tahun post op orif fraktur fibula
H4, dengan diagnosa keperawatan nyeri akut, hambatan mobilitas
fisik dan risiko infeksi. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu
melakukan pemantauan TTV, memberikan injeksi ampicillin,
ketolorac, perawatan luka dan rencana pulang konsul dengan DPJP
- Kamar 3D atas nama Tn.T usia 45 tahun dengan suspect CKD,
diagnosa keperawatan kelebihan cairan, intoleransi aktivitas dan
gangguan pertukaran gas. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu
pengukuran TTV, pemberian furosemid. Baik itu saja dari saya, terima
kasih”

PN2 (Giska) : “Baik, terimakasih mbak niksanti, untuk pasien 3C jangan lupa berika
edukasi sebelum pulang ya”

AN2 (Niksanti) : “ Baik mbak, terima kasih”

PN2 (Giska) : “Baik, kalau begitu saya lanjutkan pasien kelolaan saya

- Kamar 4A atas nama Tn.B usia 50 tahun dengan diagnosa suspect


SNH d d SH, diagnosa keperawatan risiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak dan hambatan mobilitas fisik. Tindakan yang akan
dilakukan hari ini yaitu pengukuran TTV, latihan ROM, memberikan
injeksi citicolin.
- Kamar 4B atas nama Ny.D usia 35 tahun dengan post op Appendiks
H1, diagnosa keperawatan nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh, risiko infeksi. Tindakan yang akan
dilakukan Pengukuran TTV, Pengajaran manajemen nyeri dengan non
farmakologi, kolaborasi pemberian obat analgetik berupa ketorolac
dan ceftriaxone.
- Kamar 4C atas nama Tn.M usia 52 tahun dengan diagnosa post op orif
fraktur femur sinistra H3, diagnosa keperawatan nyeri akut, risiko
infeksi, hambatan mobilitas fisik. Untuk tindakan yang akan dilakukan
hari ini yaitu pengukuran TTV, memantau skala nyeri, mengajarkan
manajemen relaksasi, perawatan luka, kolaborasi dengan terapi injeksi
ketorolac dan ampicilin, dan rencana pulang konsul dengan DPJP
- Kamar 4D atas nama Tn.T usia 55 tahun dengan DM tipe II,
diangnosa keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah, risiko
infeksi, kerusakan integritas kulit. Untuk tindakan yang akan
dilakukan hari ini yaitu pengukuran TTV, Pemantauan kadar gula
darah, Lakukan perawatan luka pada kaki kanan pasien, serta
memberikan terapi insulin novorapid 8 IU. Sekian pemaparan program
atau tindakan yang akan dilakukan pada hari ini. Apakah ada
tambahan?”

AN2 (Niksanti) : “Ada sedikit masukan dari saya mas, untuk pasien 4C agar nanti
dilakukan pemberian edukasi sebelum pulang”

PN2 (Giska) : “Terima kasih mbak niksanti sudah menggingatkan, mungkin ada
masukan lagi?”

AN2 (Niksanti) : “Tidak ada mbak”

PN2 (Giska) : “Baik kalau tidak ada yang didiskusikan lagi, saya ingatkan kembali
untuk menerapkan apa yang sudah disampaikan bapak Adi saat meeting
morning tadi yaitu tentang penerapan proses asuhan keperawatan,
peningkatan penerapan PAK, peningkatan pelaksanaan post conference,
peningkatan pelaksanaan komunikasi terapeutik, peningkatan mutu asuhan
keperawatan dan menerapkan 6 langkah 5 momen cuci tangan. Baik tetap
semangat untuk menjalankan tugas kita hari ini semoga dapat menjadi
berkah bagi kita semua, saya akhiri pre conference pada pagi hari ini
dengan berdo’a, berdo’a menurut ajaran agama dan kepercayaan masing-
masing saya persilahkan, berdo’a cukup. selamat pagi dan selamat
bertugas”

Sebelum operan jaga, perawat berkumpul untuk melaksanakan post conference

POST CONFERENCE TIM 1

Anda mungkin juga menyukai