OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK :
KELAS I
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2021
1. Analisis Saham
- Pengertian Saham
Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga
sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Bukti bahwa seseorang
atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka
sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang
Saham (DPS)26. Husnan menyatakan bahwa saham merupakan secarik kertas yang
menujukkan hak pemodal, yaitu hak yang memiliki kertas tersebut untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan saham
tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan
haknya. Jadi, saham merupakan tanda bukti kepemilikan perusahaan dan hak
pemodal atas perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
- Analisis Saham
Analisis Saham adalah membedah dan menelaah satu saham perusahaan
tertentu untuk melihat dan menilai kinerjanya selama ini, dengan tujuan menentukan
apakah saham tersebut profitable untuk dibeli atau tidak. Analisis saham adalah
evaluasi instrumen perdagangan tertentu, sektor investasi, atau pasar secara
keseluruhan. Analisis saham berusaha untuk menentukan aktivitas masa depan dari
suatu instrumen, sektor, atau pasar.
Analisis saham adalah metode bagi investor dan pedagang untuk membuat
keputusan pembelian dan penjualan. Dengan mempelajari dan mengevaluasi data
masa lalu dan saat ini, investor dan pedagang mencoba untuk mendapatkan
keunggulan di pasar dengan membuat keputusan yang tepat
2. Analisis Fundamental
- Pengertian Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada
fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan
pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung
maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental
lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham
perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.Analisis
fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi,
analisis industri, dan analisis rasio keuangan.
1. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan
pada model teknik fundamental. Analisis ini cenderung digunakan
untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu
keadaan ekonomi. Unsur- unsur makroekonomi yang biasa
dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan
domestik bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
yang diterapkan oleh suatu negara. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah
satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.
Analisis ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan
hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan
ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal
mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
2. Analisis Industri
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan
kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri
apa saja yang memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya.
Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan
informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan
saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan
dimasukkan dalam portofolio. Analisis Industri merupakan tahapan
penting pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya
tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak perusahaan
yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda. Untuk menyiasati
permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian
industri. Menurut Michael Porter (19960), fokus dari analisa
industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu
industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang
membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat
dikatakan analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi
dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah
berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi,
teknologi dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu
usaha.
3. Analisis Rasio Keuangan
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis
keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos
laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas).
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk
membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau
pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada
masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian
informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun
absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang
satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis
rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada
sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan
kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk
menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang.
Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan
keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat
memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat
kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya
memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus
dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang
dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih
luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan
industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian
industri.
- Rasio Analisis Fundamental
a. RASIO LIKUIDITAS
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah
perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:
1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak dan
laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.
Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
b. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar
c. Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan kas dan bank.
Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancar
b. RATIO PROFITABILITAS
dirumuskan dengan :
Total Ekuitas
Deviden per share merupakan total semua deviden yang dibagikan pada
tahun buku sebelumnya, baik deviden intern, deviden total atau deviden
saham. Adapun rumus yang dipergunakan yaitu :
4. Jenis berita, berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap indek saham
suatu Negara disbanding berita lainnya, seperti politik, social atau budaya.
3. Analisis Teknikal
- Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren
pasar atau sekuritas di masa depan dengan mempelajari grafik dari aksi pasar di
masa lalu dengan mempertimbangkan harga pasar instrumen dan minat atas
instrumen tersebut. Analisis teknikal merupakan salah satu analisis atau metode
pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, kontrak
berjangka (future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan
lainnya.Secara singkat, analisis teknikal dapat dikatakan sebagai analisis
sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis
- Adapun kelebihan dari menggunakan analisis teknikal ini bagi investor dalam
melakukan trading terhadap intrumen keuangan yaitu :
a. Analisis teknikal bisa diaplikasikan pada semua jenis surat berharga atau
sekuritas pada market manapun. Selama sekuritas tersebut memiliki data
historis dengan waktu yang beruntun dan bisa digambarkan grafik dari
runtutan waktu tersebut, maka sekuritas tersebut pasti bisa dianalisis dengan
analisis teknikal.
b. Analisis teknikal dapat menentukan waktu beli dan jual saham.
c. Analisis teknikal dapat diterapkan untuk berbagai dimensi waktu, baik
harian, mingguan, maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang.
d. Analisis teknikal dapat memberikan return yang tinggi hanya dengan
mempelajari adanya suatu perubahan tertentu pada market sebelum
bergerak menuju keseimbangan baru.
- Prinsip dan Dasar Pemikiran
Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007:5) terdapat tiga asumsi atau anggapan
dasar yang dipakai dalam analisis teknikal yaitu sebagai berikut :
a. Market Price Discounts Everything (Pasar Mempertimbangkan Semua
Persoalan)
Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa sangat
berpengaruh terhadap harga saham. Kejadian atau peristiwa tersebut akan
tercermin pada harga sahamnya secara seketika. Suatu pasar sekuritas
dikatakan akan semakin efisien jika semua informasi semakin cepat diserap
oleh pasar dan tidak ada halangan bagi semua pelaku pasar untuk mengakses
informasi tersebut.
b. Price Moves In Trend (Harga Bergerak Mengikuti Arah Aliran)
Prinsip dasar berikutnya dalam penggunaan analisis teknikal adalah bahwa
jangan pernah mengambil keputusan transaksi yang melawan tren harga
yang sedang berlangsung.Karena pengguna analisis percaya bahwa semua
informasi tercermin pada harga pasar saham, maka tren tersebut
menunjukkan sikap para pelaku pasar atau investor atas suatu harga saham.
Pahami tren yang ada terlebih dahulu dan ikuti ke mana tren tersebut akan
bergerak agar bisa memanfaatkan pergerakan harga pasar tersebut untuk
meningkatkan hasil investasi.
c. History Repeats Itself (Sejarah Akan Berulang)
Dalam analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku
pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi
pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat
dari waktu ke waktu dalam grafik. Pola – pola ini mempunyai makna yang
dapat diinterpretasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
- Klasifikasi Analisis Teknikal
Secara umum, analisis teknikal digolongkan ke dalam beberapa kelas.
Penggolongan dalam beberapa kelas tersebut dibagi menjadi 2 kelas utama yang
dibedakan sebagai berikut :
a. Analisis Teknikal Klasik
Pengguna analisis teknikal ini biasa disebut sebagai chartist.Penggunanya
percaya bahwa tren dan sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh
berdasarkan bentuk dan pola tertentu dari grafik harga saham. Bentuk lain
dari analisis ini adalah penggunaan garis-garis penganalisis yang
diaplikasikan pada grafik harga menurut opini individual masing-masing
pengguna. Oleh karena itu dasar pengambilan keputusan transaksi biasanya
juga ditentukan berdasarkan judgment dan interpretasi penggunanya
terhadap suatu grafik.Mengingat sifatnya yang sangat subyektif, maka
analisis ini lebih banyak mengandung seni/art dari pada unsur
ilmiahnya.Demikian juga halnya, bahwa menurut masing-masing
penggunanya analisis ini juga spesifik untuk tiap-tiap sekuritas.Kelompok
analis ini dapat digolongkan ke dalam penganalisis garis gerak harga dan
penganalisis pola.
b. Analisis Teknikal Modern
Pengguna analisis ini biasa juga disebut sebagai technician.Penggunanya
percaya bahwa tren dan sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh
berdasarkan pola grafik yang ditentukan atau diindikasikan dari perhitungan
kuantitatif, bukan interpretasi subyektif terhadap suatu bentuk dan pola
grafik.Mengingat sifatnya yang bersifat kuantitatif, maka metode ini secara
ilmiah bisa diuji kemampuan dan kinerjanya dalam menghasilkan
keuntungan bagi investor. Faktor lain yang menguntungkan dari analisis
teknikal modern ini adalah bahwa indikatornya bisa diprogram secara
otomatis dengan menggunakan bantuan komputer. Secara garis besar,
indikator-indikator teknikal tersebut dapat dikelompokkan ke dalam in-
dikator pengikut tren (trend following indicator) dan indikator oscillator.
- Istilah – Istilah Penting Dalam Analisis Teknikal
a. Chart (Grafik)
Alat utama yang digunakan dalam analisis teknikal adalah berbentuk
chart yang digunakan untuk menggambarkan pola pergerakan harga
pada waktu yang lalu. Penggunaan chart membuat asumsi bahwa jika
pola pergerakan harga yang berbentuk pada saat ini atau akan datang ini
menyerupai pola pergerakan harga pada waktu yang lalu, maka
kemungkinan besar pola harga pada waktu yang akan datang akan
mengikuti pola pererakan harga pada waktu yang lalu.
Tiga metode grafik utama yang sering digunakan :
1) Chart lajur, banyak digunakan oleh pemakai chart, sumbu tegak
mewakili harga, dan chart mendatar waktu. Pada chart lajur harian tanda
tertentu dibuat untuk menunjukan harga tertinggi, terendah, dan harga
penutup pada hari itu. Informasi harga untuk hari-hari berikutnya akan
diplot disebelah kanan dari harga hari ini.
2) Chart rata-ratabergerak, merupakan satu metode yang sangat
popular untuk meramalkan harga yang digunakna oleh para nalisis
teknikal. Chart ini dihitung untuk jangka waktu kapan saja yang
diinginkan, contoh 3 hari, 5 hari, 10 hari ataupun lebih. Kelebihan
metode ini adalah dapat melicinkan (smoot out) pergerakan apa saja
yang tidak normal yang mungkin berlaku di antar hari-hari tertentu.
3) Chart titik dan angka (PAF), metode ini memerlukan informasi
intrahari (informasi harga untuk setiap pardagangan yang berlangsung
dalam sehari) yang biasanya tidak di peroleh oleh investor biasa. Chart
ini melaporkan harga sepanjang sumbu mendatar tanpa memberi
perhatian pada waktu perdagangan berlangsung.
Dalam analisis teknikal, dikenal beberapa macam-macam chart, diantaranya
yaitu :
Sebuah analisis teknikal line chart memiliki pergerakan yang jelas dan halus
tetapi tidak menyediakan informasi harga tertinggi, terendah, dan harga
pembukaan setiap sesi, akibatnya fluktuasi analisa teknikal pasar tidak terlihat
selama periode tersebut.
Analisa teknikal Candlestick merupakan grafik tertua yang ditemukan oleh analis
teknikal. Struktur tubuhnya menyerupai lilin, dan memiliki unsur yang sama
dengan bar chart, terdapat data pembukaan, tertinggi, terendah dan penutupan
pada setiap sesinya. Harga yang mengalami kenaikan biasanya dibentuk dengan
warna terang, dan harga turun dengan warna gelap. Selain berfungsi sebagai salah
satu tipe grafik, candlestick juga memiliki model analisa tersendiri yang telah
luas digunakan oleh trader di dunia.
b. Garis Tren
Analisis Teknikal dibentuk dari asumsi tren harga.Garis tren adalah alat
yang penting dalam analisis teknikal, baik untuk melakukan identifikasi
maupun konfirmasi. Garis tren adalah suatu garis lurus yang
menghubungkan dua atau lebih poin harga dan kemudian di masa yang
akan datang dapat membentuk garis support atau resistance.Garis tren
dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Garis Tren Naik (Up Trend), merupakan garis yang memiliki
kemiringan (slope) positif, dan ini terbentuk dengan
menghubungkan dua atau lebih poin harga terendah. Harga terendah
yang kedua harus lebih tinggi dari yang pertama agar slope-nya
positif.Tren menigkat mencermikan terjadinya ekses demand.
2) Garis Tren Menurun (Down Trend), merupakan kebalikan dari Up
Trend, yaitu garis yang memiliki kemiringan (slope) negatif, dan
dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih poin tertinggi. Tren
menurun mencerminkan terjadinya ekses supply.
Triple Top, adalah pola pembalikan yang terbuat dari tiga harga
tertinggi yang diikuti oleh sebuah break di bawah support. Berbeda
dengan tripple bottom, triple tops biasanya terben-tuk dalam jangka
waktu yang lebih pendek dan biasanya berada pada range 3 sampai 6
bulan. Biasanya dibandingkan dengan tops, bottom butuh waktu lebih
lama untuk terbentuk
d. Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi
menjadi dua, yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan
Descending Triangle (segitiga menurun). Descending Triangle
terbentuk jika ada beberapa lembah yang sama rendah dengan beberapa
puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi perubahan
harga saham antara garis batas bawah yang horizontal dengan garis
batas yang mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus
garis batas bawah disertai dengan peningkatan volume perdagangan, ini
memberi sinyal untuk melakukan aksi jual karena analisa harga saham
tersebut diperkirakan harga akan terus menurun. Sementara Ascending
Triangle terbentuk jika pergerakan harga saham mengikuti pola yang
berkebalikan dengan Descending Triangle. Pola ini memberikan sinyal
untuk melakukan aksi beli saham karena diperkirakan harga akan terus
menaik.
e. Head and Shoulder
Analisis teknikal saham Head and Shoulder dapat dibagi menjadi 2
bentuk yaitu Head and Shoulder Top dan Head and Shoilder Bottom.
Analisis teknikal saham Head & Shoulder Top memberikan sinyal
untuk jual karena diperkirakan harga akan terus menurun. Garis leher
(neckline) digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling
bawah kedua bahu (shoulder) untuk mendapatkan suatu sinyal kapan
aksi jual dilakukan.Jika dari analisa harga saham, pergerakan harga
saham (bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke bawah (piercing
the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual saham untuk
mengurangi kerugian (cut loss).
2014 2013
QUARTER
Last Price 1.795 1.610
Share Out 46.900.000.000 46.900.000.000
Market Cap. 84.140.800.000.000 75.468.900.000.000
BALANCE SHEET
Cash 1.894.600.000.000 1.614.200.000.000
Total Asset 12.425.000.000.000 11.315.100.000.000
S.T Borrowing 251.900.000.000 583.900.000.000
L.T Borrowing 44.200.000.000 0,0
Total Equity 9.817.500.000.000 8.500.000.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 17.368.500.000.000 16.002.100.000.000
Gross Profit 8.475.800.000.000 7.679.100.000.000
Operating Profit 2.904.200.000.000 2.684.300.000.000
Net Profit 2.064.700.000.000 1.919.500.000.000
EBITDA 3.095.800.000.000 2.836.800.000.000
Interest Expense 52.000.000.000 28.000.000.000
RATIO
EPS 42 39
PER 43,27 x 32,17 x
BVPS 197 169
PBV 9,3 x 7,40 x
ROA 16,62% 16,96%
ROE 21,03% 22,58%
DER 0,3 x 0,32 x
EV/EBITDA 26,66 26,24
Debt/Equity 0,03 0,07
Debt/TotalCap 0,03 0,06
Debt/EBITDA 0,10 0,21
EBITDA/IntExps 59,52 99,04
2014 2013
QUARTER
Last Price 1.125 1.225
Share Out 5.600.000.000 5.600.000.000
Market Cap. 6.248.300.000.00 6.803.700.000.000
0
BALANCE SHEET
Cash 573.400.000.000 394.100.000.000
Total Asset 2.968.200.000.00 2.471.900.000.000
0
S.T Borrowing 133.300.000.000 49.100.000.000
L.T Borrowing 203.100.000.000 1.900.000.000
Total Equity 1.811.100.000.000 1.624.400.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 4.521.000.000.00 4.348.100.000.000
0
Gross Profit 1.385.500.000.00 1.292.200.000.000
0
Operating Profit 342.500.000.000 293.800.000.000
Net Profit 234.600.000.000 214.500.000.000
EBITDA 421.100.000.000 324.000.000.000
Interest Expense 26.900.000.000 9.600.000.000
RATIO
EPS 35 29
PER 42,4 x 20,24 x
BVPS 309 279
PBV 4,75 x 2,14 x
ROA 7,90% 8,68%
ROE 12,95% 13,21%
DER 0,6 x 0,52 x
EV/EBITDA 14,27 19,94
Debt/Equity 0,19 0,03
Debt/TotalCap 0,16 0,03
Debt/EBITDA 0,80 0,16
EBITDA/IntExps 15,67 33,61
2014 2013
QUARTER
Last Price 259 188
Share Out 3.100.000.000 3.100.000.000
Market Cap. 802.700.000.000 582.700.000.000
BALANCE SHEET
Cash 135.800.000.000 121.400.000.000
Total Asset 1.248.300.000.000 1.294.500.000.000
S.T Borrowing 223.900.000.000 318.600.000.000
L.T Borrowing 15.600.000.000 100.000.000
Total Equity 592.000.000.000 590.800.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 1.381.400.000.000 1.337.500.000.000
Gross Profit 312.400.000.000 337.600.000.000
Operating Profit 46.300.000.000 -32.300.000.000
Net Profit 1.200.000.000 -54.200.000.000
EBITDA 60.200.000.000 -20.600.000.000
Interest Expense 39.000.000.000 30.900.000.000
RATIO
EPS -15 -26
PER -23,13 x -5,81 x
BVPS 179 189
PBV 1,98 x 0,81 x
ROA 0,09% -4,19%
ROE 0,20% -9,18%
DER 1,37 x 1,18 x
EV/EBITDA 15,06 -37,82
Debt/Equity 0,40 0,54
Debt/TotalCap 0,29 0,35
Debt/EBITDA 3,98 -15,45
EBITDA/IntExps 1,54 -0,67
Sektor Hasil Industri Untuk Konsumsi
1. PER : Pada tahun 2014 last price dr saham KLBF sebesar 1.795, saham
KAEF sebesar 1.125, dan saham INAF sebesar 259. sedangkan PER dari
saham PT Kalbe farma Tbk adalah 43.27, Kimia Farma sebesar 42.4, dan
Indo farma sebesar -23.13. Maka jelas bahwa secara fundamental saham
KLBF lebih murah dibandingkan dengan saham KAEF dan INAF. Dimana
PER itu adalah perbandingan harga saham dengan laba bersih perusahaan
atau dapat diasumsikan bahwa harga saham KLBF adalah 43.27 kali laba
bersih perusahaan
2. EPS : Dilihat dari EPS masing-masing perusahaan maka EPS dari PT Kalbe
Farma menunjukan nilai terbesar dibandingkan dengan PT Kimia Farma
dan PT Indo farma dan dari tahun 2013 sampai 2014 EPS dari KLBF
mengalami peningkatan. Hal ini menandakan bahwa PT Kalbe Farma
mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang
saham.
3. DER : Dilihat dari DER masing-masing perusahaan maka DER dari PT
Kalbe Farma lebih baik dibandingkan dengan DER PT Kimia Farma dan
PT Indo farma dimana DER dari KLBF menurun dari tahun 2013 sampai
2014
4. ROA : Berdasarkan ROA masing-masing perusahaan, PT Kalbe Farma
menunjukan persentase tertinggi dibandingkan PT Kimia Farma dan PT
Indo farma. Dimana jika ROA menunjukan nilai total aktiva yang
dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan.
5. ROE : Berdasarkan ROE masing-masing perusahaan, PT Kalbe Farma
menunjukan persetase tertinggi dibandingkan PT Kimia Farma dan PT Indo
Farma. Dimana jika ROA dari suatu perusahaan semakin tinggi maka
semakin baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan modalnya untuk
menghasilkan laba.
6. PBV : PBV berpengaruh terhadap ROE, jika ROE meningkat maka PBV
akan meningkat pula.
2. Analisis Teknikal
Berikut ini adalah chart perbandingan harga saham KLBF, KAEF dan INAF selama
2 tahun terakhir :
Dari sektor hasil industri untuk konsumsi dilihat dari grafik diatas
KLBF masih menduduki tingkat tertinggi dibandingkan dengan KAEF
dan INAF.
Dimana grafik KLBF tidak terlalu berfluktuasi, sedangkan grafik
KAEF menunjukan penurunan antara tanggal 16 Juni 2013 sampai 15
Desember 2013. Kemudian grafik KAEF meningkat pada tanggal 15
Desember 2014 melebihi KLBF namun kembali mengalami penurunan
pada tanggal 16 Juni 2015. Sedangkan pada grafik INAF berfluktuasi
dari tanggal 16 Juni 2013 sampai sebelum akhir tahun 2014, dan
mengalami peningkatan kembali pada tanggal 15 Desember 2014.
Kemudian menurun kembali pada tanggal 16 Juni 2015.
Contoh 2 :
1. Analisis Industri
Seiring dengan perkembangan teknologi industri otomotif saat ini kian
tumbuh dengan pesat sehingga persaingan diantara produsen otomotif dunia
terjadi sedemikian ketat dalam menciptakan produk yang dapat memenuhi selera
pasar serta mampu mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian.
Produksi otomotif dunia yang terus berkembang dalam memenuhi
kebutuhan konsumen, Indonesia termasuk salah satu pasar otomotif paling
potensial di dunia. Produksi mobil di Indonesia, selain untuk dijual dipasar
domestik, para produsen otomotif juga mengekspor mobil dan motor dengan
jumlah yang besar. Angka produksi dan penjualan kendaraan bermotor dunia
tentunya menjadi cerminan potensi pasar ekspor suku cadang, aksesoris dan
perlengkapan mobil dan motor. Maka kami tertarik untuk memilih satu
perusahaan yaitu PT Astra Internasional Tbk untuk kami analisis lebih lanjut.
2. Sejarah Singkat
PT Astra International Tbk pertama kali didirikan pada tanggal 20
Februari 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporation (AII) Kantor
pusat ASII berdomosili di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,
Jakarta..Perusahaan ini didirikan oleh Drs. Tjia Kian Tie (Alm), Wiliam
Soerjadja (Tjia Kiang Liong), dan E.Hariman (Liem Peng Hong). PT Astra
International bergerak dalam bidang usaha ekspor-impor hasil bumi, inventaris
alat-alat kereta api untuk PKA (sekarang PJKA), serta bahan-bahan untuk proyek
pengembangan PLTA Jatiluhur.
Pemegang saham terbesar Astra International Tbk adalah Jardine Cycle
& Carriage Ltd (50,09%), perusahaan yang didirikan di Singapura.Jardine Cycle
&Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd,
perusahaan yang didirikan di Bermuda. Saat ini, Astra International Tbk
memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara
lain: Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Astra Graphia Tbk (ASGR), Astra Otoparts
Tbk (AUTO) dan United Tractors Tbk (UNTR).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ASII bergerak di bidang
perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak
meliputi perakitan dan penyaluran mobil (Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks,
Peugeot dan BMW), sepeda motor (Honda) berikut suku cadangnya, penjualan
dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan
perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
Pada tahun 1990, ASII memperoleh Pernyataan efektif BAPEPAM-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASII (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 30.000.000 saham dengan nominal Rp1.000,- per saham,
dengan Harga Penawaran Perdana Rp14.850,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 April 1990.
1. Analisis Fundamental
PT Astra Internasional Tbk
2014 2013
QUARTER
Last Price 7.750 7.775
Share Out 40.500.000.000 40.500.000.000
Market Cap. 313.747.500.000.00 314.759.600.000.00
0 0
BALANCE SHEET
Cash 21.179.000.000.000 18.819.000.000.000
Total Asset 236.029.000.000.00 213.994.000.000.00
0 0
S.T Borrowing 37.421.000.000.000 37.403.000.000.000
L.T Borrowing 32.651.000.000.000 30.097.000.000.000
Total Equity 120.324.000.000.00 106.188.000.000.00
0 0
INCOME STATEMENT
Revenue 201.701.000.000.00 193.880.000.000.00
0 0
Gross Profit 38.809.000.000.000 35.311.000.000.000
Operating Profit 20.163.000.000.000 18.603.000.000.000
Net Profit 19.181.000.000.000 19.417.000.000.000
EBITDA 27.957.000.000.000 26.066.000.000.000
Interest Expense 1.375.000.000.000 1.109.000.000.000
RATIO
EPS 477 443
PER 15,56 x 15,33 x
BVPS 2.852 2.434
PBV 2,60 x 2,79 x
ROA 8,13% 9,07%
ROE 15,94% 18,29%
DER 1,05 x 1,12 x
EV/EBITDA 12,97 13,94
Debt/Equity 0,58 0,64
Debt/TotalCap 0,37 0,39
Debt/EBITDA 2,51 2,59
EBITDA/IntExps 20,33 23,50
2014 2013
QUARTER
Last Price 3.935 4.050
Share Out 4.800.000.000 3.900.000.000
Market Cap. 18.965.600.000.000 15.615.900.000.000
BALANCE SHEET
Cash 1.353.700.000.000 764.900.000.000
Total Asset 13.369.500.000.000 9.582.000.000.000
S.T Borrowing 608.000.000.000 1.382.500.000.000
L.T Borrowing 77.100.000.000 357.600.000.000
Total Equity 9.859.100.000.000 5.748.900.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 3.094.400.000.000 2.360.800.000.000
Gross Profit 422.800.000.000 373.000.000.000
Operating Profit 145.800.000.000 144.100.000.000
Net Profit 265.500.000.000 266.600.000.000
EBITDA 239.600.000.000 144.100.000.000
Interest Expense 12.400.000.000 33.300.000.000
RATIO
EPS 178 179
PER 23,61 x 20,43 x
BVPS 2,016 1884
PBV 2,08 x 1,94 x
ROA 1,99% 2,78%
ROE 2,69% 4,64%
DER 0,44 x 0,36 x
EV/EBITDA 76,36 115,12
Debt/Equity 0,07 0,30
Debt/TotalCap 0,06 0,23
Debt/EBITDA 2,86 12,07
EBITDA/IntExps 19,34 4,32
2014 2013
QUARTER
Last Price 1 2
Share Out 3.500.000.000 3.500.000.000
Market Cap. 3.711.300.000.000 6.516.600.000.000
BALANCE SHEET
Cash 1.050.200.000.000 2.236.100.000.000
Total Asset 16.042.900.000.000 15.350.800.000.00
0
S.T Borrowing 246.800.000.000 0
L.T Borrowing 6.123.600.000.000 5.960.700.000.000
Total Equity 5.983.300.000.000 5.724.300.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 13.070.700.000.000 12.352.900.000.00
0
Gross Profit 2.445.100.000.000 2.272.900.000.000
Operating Profit 1.153.700.000.000 1.365.300.000.000
Net Profit 269.900.000.000 120.300.000.000
EBITDA 1.219.800.000.000 1.392.600.000.000
Interest Expense 621.100.000.000 567.100.000.000
RATIO
EPS 86 79
PER 16,55 x 21,35 x
BVPS 1699 1653
PBV 0,84 x 1,02 x
ROA 1,68% 0,78%
ROE 4,51% 2,10%
DER 1,63 x 1,52 x
EV/EBITDA 7,40 7,35
Debt/Equity 1,06 1,04
Debt/TotalCap 0,52 0,51
Debt/EBITDA 5,22 4,28
EBITDA/IntExps 1,96 2,42
Sektor Industri Lainnya
1. PER : Pada tahun 2014 last price dr saham ASII sebesar 7.750, saham GJTL
sebesar 1.065, dan saham AUTO sebesar 3.935. sedangkan PER dari saham
PT Astra Internasional adalah 23.61, PT Gajah tunggal sebesar 16.55, dan
PT Astra Otoparts sebesar 23.61. Maka jelas bahwa secara fundamental
saham ASII lebih murah dibandingkan dengan saham GJTL dan AUTO.
Dimana PER itu adalah perbandingan harga saham dengan laba bersih
perusahaan atau dapat diasumsikan bahwa harga saham ASII adalah 15.56
kali laba bersih perusahaan
2. EPS : Dilihat dari EPS masing-masing perusahaan maka EPS dari PT Astra
Internasional Tbk menunjukan nilai terbesar dibandingkan dengan PT
Gajah Tunggal Tbk dan PT Astra Otopart Tbk dan dari tahun 2013 sampai
2014 EPS dari ASII mengalami peningkatan. Hal ini menandakan bahwa
PT Astra Internasional Tbk mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang
baik kepada pemegang saham.
3. DER : Dilihat dari DER masing-masing perusahaan maka DER dari PT
Astra International Tbk lebih baik dibandingkan dengan DER PT Gajah
Tunggal Tbk dan PT Astra Otoparts Tbk dimana DER dari ASII menurun
dari tahun 2013 sampai 2014 walaupun DER dari PT Astra Otoparts Tbk
lebih kecil dari ASII tetapi DER dari PT Astra Otoparts Tbk meningkat dari
tahun 2013 sampai 2014.
4. ROA : Berdasarkan ROA masing-masing perusahaan, PT Astra
Internasional Tbk menunjukan persentase tertinggi dibandingkan PT Gajah
Tunggal Tbk dan PT Astra Otoparts Tbk. Dimana jika ROA menunjukan
bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan
mampu memberikan laba bagi perusahaan.
5. ROE : Berdasarkan ROE masing-masing perusahaan, PT Astra
Internasional Tbk menunjukan persetase tertinggi dibandingkan PT Gajah
Tunggal Tbk dan PT Astra Otoparts Tbk. Dimana jika ROA dari suatu
perusahaan semakin tinggi maka semakin baik kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan laba.
6. PBV : PBV berpengaruh terhadap ROE, jika ROE meningkat maka PBV
akan meningkat pula.
2. Analisis Teknikal
Berikut ini adalah chart perbandingan harga saham ASII, AUTO dan
GJTL selama 2 tahun terakhir :