Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KASUS PEMBELAJARAN JARAK JAUH

PERIODE 6 JULI – 2 AGUSTUS 2020

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
Alfin Ihza Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo, Sp.B, Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020

i
DAFTAR ISI

Halaman Depan....................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................. ii

Kasus Bedah Saraf.................................................................................. 1

Seorang Laki-laki 49 Tahun Dengan Tetraparese Spastik ec SCI............ 1

Kasus Bedah Ortopedi............................................................................. 10

Seorang Laki-laki 42 Tahun Dengan Fraktur Femur dan Tibia Sinistra

Terbuka Grade 3B..................................................................................... 10

Kasus Bedah Plastik................................................................................ 17

Seorang Laki-laki 36 Tahun Dengan Finger Tip Injury Digiti III Manus

Dekstra Allen Type III ec Terjepit Pintu Besi 2 Jam SMRS..................... 17

Kasus Bedah Anak.................................................................................. 23

Seorang Bayi 2 Hari Ileus Obstruktif Letak Tinggi ec Atresia Ileum....... 23

Kasus Bedah Urologi............................................................................... 30

Seorang Laki-laki 20 Tahun Dengan Torsio Testis Sinistra Late Onset... 30

Kasus Bedah Digestif............................................................................... 38

Ileus Obstruktif Letak Tinggi ec Adhesive Small Bowel Obstruction...... 38

ii
1

LAPORAN KASUS BEDAH SARAF

SEORANG LAKI-LAKI 35 TAHUN DENGAN SEFALGIA KRONIK E.C. SOL INTRAKRANIAL


Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
Alfin Ihza Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo, Sp.B, Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020

LAPORAN KASUS BEDAH SARAF


2

IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. S
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ungaran, Semarang.
Agama : Islam
Suku : Jawa
Masuk RSDK : 17 oktober 2019
No. CM : C780476

DAFTAR MASALAH
No Problem Aktif Tanggal Problem Pasif Tanggal
1. Nyeri kepala hebat 30/10/2019
2. Tidak bisa melihat 30/10/2019

ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis (30/10/2019 pukul 13.00 WIB di Rajawali 1B)
Keluhan utama : nyeri kepala hebat dan tidak bisa melihat

Riwayat Penyakit Sekarang


Kurang lebih 5 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri kepala hebat, nyeri dirasakan diseluruh
kepala terutama bagian belakang kanan. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak membaik saat istirahat
dan meningkat saat melakukan aktivitas. Keluhan pasien saat itu juga diikuti oleh keluhan lain yaitu
mual dan muntah setiap sehabis makan. atas dasar keluhan tersebut pasien berobat ke puskesmas dan
didiagnosis vertigo lalu diberi obat namun tidak membaik.
Kurang lebih 4 bulan yang lalu pasien kembali memeriksakan diri ke puskesmas namun meminta
rujukan untuk dirujuk ke RS Soewondo untuk dilakukan pemeriksaan CT-SCAN tanpa kontras dan
dikatakan oleh dokter di RS Soewondo ada tumor di dalam kepala pasien. Pasien kemudian di rujuk ke
RSDK untuk penanganan lebih lanjut. Setelah itu pasien rutin setiap bulan ke poli bedah saraf.
Kurang lebih 2 minggu yang lalu pasien mengaku mulai tidak bisa melihat, nyeri kepala hebat,
mual dan muntah. Pasien lalu dibawa ke IGD RSDK.

Riwayat Penyakit Dahulu


3

 Hipertensi disangkal
 Kencing manis disangkal
 Riwayat operasi disangkal
 Riwayat stroke disangkal
 Riwayat radiasi disangkal
 Riwayat tumor disangkal
 Riwayat trauma kepala disangkal

Riwayat Keluarga
- Riwayat keganasan
- Riwayat hipertensi
- Riwayat diabetes
- Riwayat stroke

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien bekerja sebagai pedagang
Pendidikan terakhir SMP
Mempunyai 2 orang anak
Kesan sosial ekonomi kurang.
Pembayaran dengan JKN PBI

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik tanggal 30 Oktober 2019 pukul 14.00 WIB.
Keadaan Umum : tampak baik
Kesadaran : GCS: E4M6V5
Tanda Vital : Tensi : 130/80mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 18 kali/menit
Suhu : 36,5 0C
Kepala : mesosefal
Mata : conjunctiva palpebra anemis (-/-), ptosis, diameter pupil 5mm/7mm, refleks cahaya
(-/-)
Telinga : discharge (-/-)
Hidung : discharge (-/-)
4

Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-)


Leher : jejas (-), deviasi trakhea (-)
Thorax : jejas (-)
Paru
I : pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, jejas (-)
Pa : sonor di seluruh lapangan paru
Pe : stem fremitus tidak dapat dinilai
Au : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
Jantung :
I : ictus cordis tidak tampak
Pa : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm linea midclavicularis sinistra
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : bunyi jantung I-II normal, bising (-)
Abdomen :
I : datar, jejas (-)
Pa : supel, nyeri tekan tidak dapat dinilai, hepar/lien tak teraba
Pe : timpani, pekak sisi (+), pekak alih (-)
Au : bising usus (+),

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

N I (Olfaktorius)
kanan kiri
Subjektif + +
Objektif dengan bahan + +

N II (Optikus)
kanan kiri
Tajam penglihatan NLP NLP
Lapangan penglihatan - -
Melihat warna - -
Fundus okuli tidak dilakukan tidak dilakukan

N III (Okulomotor)
kanan kiri
Sela mata 1,5 cm 1,5cm
Pergerakan mata terhambat bebas
Strabismus + -
Pupil :
-diameter 5mm 7mm
-bentuk bulat bulat
5

Ptosis + -

N IV (Trochlearis) kanan kiri


Pergerakan mata terhambat bebas
Sikap bulbus sentral sentral
Melihat kembar - -

N V (Trigeminus) kanan kiri


Membuka mulut + +
Mengunyah + +
Menggigit + +
Reflek kornea + +
Sensibilitas muka + +

N VI (Abdusens)
kanan kiri
Pergerakan mata ke lateral + +
Sikap bulbus sentral sentral
Melihat kembar - -

N VII (Fasialis)
kanan kiri
Menutup mata + +
Memperlihatkan gigi + + asimetris
Perasaan lidah 2/3 depan + +
Kerutan dahi + +
Senyum - +

N VIII (Vestibulokoklearis)
kanan kiri
Detik arloji + +
Suara berbisik + +

N IX (Glossofaringius)
kanan kiri
Pengecapan lidah 1/3 belakang: + +
Sensibilitas faring : + +

N X (Vagus)
Arcus faring : Simetris
Uvula : Deviasi (-)
Bicara : disfonia (-)
Menelan : +

N XI (Aksesorius)
kanan kiri
Memalingkan wajah : + +
Mengangkat bahu : + +

N XII (Hipoglossus)
Pergerakan lidah : bebas, papil atrofi (-)
6

Tremor : tidak terdapat tremor


Artikulasi : tidak terdapat disartri
Deviasi : tidak terdapat deviasi

ANGGOTA GERAK
ANGGOTA GERAK ATAS
• Motorik
Kanan Kiri
Pergerakan : + +
Kekuatan : 5/5/5 5/5/5
Tonus : normotonus normotonus
Trofi : eutrofi Eutrofi
• Refleks
Kanan Kiri
Refleks biceps : ++ ++
Refleks triceps: ++ ++
Refleks Hoffman : - -
Refleks Tromner : - -
 Sensibilitas
Kanan Kiri
Sensibilitas taktil : + +
Perasaan nyeri : + +

ANGGOTA GERAK BAWAH (TUNGKAI)


Motorik kanan kiri
Pergerakan + +
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi eutrofi

Refleks
Kanan Kiri
• Refleks Patella : ++ ++
• Refleks Achiles : ++ ++
• Refleks Babinski : - -
• Refleks Chaddok : - -
• Refleks Schaeffer : - -
• Refleks Gordon : - -
• Refleks Oppenheim : - -
7
8

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :
9

- massa solid ekstraaksialbentuk lobulated (ukuran lesi sekitar AP 6,7 x CC 8,3 x LL 5,2 cm)
dengan nekrotik area didalamnya, yang tampak menempel dan sulit dipisahkan dengan tentorium
cerebelli kanan, mengisi supratentorial posterior kanan dan fossa posterior intratentorial sisi
kanan, disertai edema luas, efek massa midline shifting ke kiri, herniasi uncal ke kiridan herniasi
tonsilar serebeli (curiga tentorial meningioma)
- tampak tanda peningkatan TIK

DIAGNOSA KERJA
SOL Intrakranial
INITIAL PLAN
In. Dx :S :-
: O : MSCT Kepala kontras
In. Rx :
- Inf. RL 20 tpm
- Dexamethason
- ranitidine
- Asam mefenamat

In. Mx : keluhan, keadaan umum, tanda-tanda vital, GCS, ureum kreatinin

In. Ex :
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien saat ini
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kemungkinan resiko yang dapat terjadi
setiap tindakan yang dilakukan
10

LAPORAN KASUS BEDAH ORTOPEDI

SEORANG

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Junior Bagian Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
Alfin Ihza Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo, Sp.B, Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH


11

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
12

LAPORAN KASUS BEDAH ORTOPEDI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. UN
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bunyur Asih, Tegal
No. CM : C755411
Tanggal masuk : 19 Oktober
2019
Tanggal dikasuskan: 20 Oktober
2019
Ruang Rawat : IGD

II. DAFTAR MASALAH


NO. MASALAH AKTIF TANGGAL NO. MASALAH PASIF TANGGAL

1. Luka terbuka pada 19/10/2019


paha kiri
2. Nyeri pada paha kiri 19/10/2019

3. Kaki tidak bisa 19/10/2019


digerakan

III. ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien dari alloanamnesis dengan istri pasien pada tanggal 20 Oktober
2019 pada pukul 07.00

Keluhan Utama
Luka terbuka pada paha kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


± 6 jam SMRS pasien pulang dari tempat bekerja di kota Kudus. Tempat kerja
pasien terletak di Kecamatan Beuleud. Pasien pada hari itu tergesa-gesa untuk pulang
ke rumah karena merasa tidak enak badan, pasien merasa perlu untuk pulang cepat
sehingga memacu motor dengan kecepatan 80 km/jam. Pasien terkejut karena tiba-tiba
di depan terdapat mobil yang akan menyeberang. Pasien membanting motor sehingga
4
13

pasien terjatuh dengan menumpu ke tengah dan kaki sebelah kiri. Saat terjatuh, pasien
terpental sejauh 4 meter. Setelah pasien jatuh, pasien mencoba bangun sendiri akan
tetapi datang sebuah mobil sedan hitam yang melintas melewati kaki kirinya dengan
kecepatan tinggi. Setelah dilindas, pasien melihat tulangnya keluar dan kaki pasien
mulai merasa kesakitan. Pasien tidak mengalami benturan pada kepala, tidak ada
riwayat pingsan, tidak ada nyeri kepala, mual dan muntah disangkal. Pasien ditolong
oleh warga sekitar dan dibawa ke RSUD Kudus untuk mendapatkan pertolongan
pertama di RS tersebut. Penjahitan dilakukan pada pasien disertai dengan pemasangan
infus, bidai, dan perujukan pasien ke RSUP Dr. Kariadi karena kurangnya kelengkapan
alat.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa
- Riwayat alergi disangkal
- Riwayat DM disangkal
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat kelainan perdarahan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Keluhan serupa disangkal
- Keluhan alergi disangkal

Riwayat Gizi
Bayi hanya diberikan ASI sejak lahir

Riwayat Imunisasi
Hepatitis B

Riwayat Kelahiran
Bayi lahir perabdominal secara SC di RS Columbia Asia ditolong oleh dokter Sp.OG pada
usia kehamilan 37 minggu atas indikasi riwayat SC sebelumnya
Riwayat Tumbuh Kembang
Tidak ada

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan supir yang sedang mencari pekerjaan tambahan, istri
merupakan ibu rumah tangga, anak pasien masih bersekolah di SD.
14

Pasien merupakan pengguna JKN PBI. Kesan ekonomi kurang.

IV. DATA OBJEKTIF


A. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 07.05 WIB.
Keadaan umum : tampak sakit
Status gizi :
TB : 150 cm
BB : 50 kg
IMT : 20 kg/m2
Tanda vital
Tekanan darah : 110/70
Nadi : 86x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 35x/menit
Suhu : 36,50C
VAS : 3-4
Status generalis
Kepala : Mesosefal, dengan ubun-ubun nampak datar
Mata : Kedua mata sejajar dan bentuk sama, dapat membuka
dan menutup sendiri, konjungtiva anemis tidak ada,
sklera ikterik tidak ada
Hidung : bentuk hidung kerucut, septum hidung lurus ditengah
dengan 2 buah lubang hidung yang sama besar dan
bersih. Saddle nose (-)
Mulut : bibir simetris di tengah dan lembab, bibir sumbing
(-), gusi sumbing (-), langit-langit sumbing (-).
Telinga : bentuk dan ukuran aurikula kanan dan kiri normal,
dengan lubang telinga yang bersih. Tanpa ada
fistula
Leher : trakhea lurus ditengah
Thoraks : bentuk thoraks simetris, warna kulit sama dengan
15

sekitar. Tidak pectus carinatum maupun excavatum.

Paru

- Inspeksi : gerak dinding hemithorax kiri dan kanan simetris saat


inspirasi, gerak dinding hemithorax kiri dan kanan
simetris saat ekspirasi.
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru dextra sinistra
- Auskultasi : suara dasar vesikuler di semua
hemisfer paru Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicular sinistra
- Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, suara tambahan tidak terdengar

Abdomen
- Inspeksi : dinding abdomen intak, permukaan cembung, tidak
ditemukan venektasi, tidak ditemukan spider nevi,
massa dan hernia umbilikalis.
- Auskultasi : bising 40 kali per menit, tidak ada metallic sound.
- Palpasi : supel, hepar teraba 2cm dibawah angulus costae, lien
teraba di schuffner 1.

- Perkusi : Hipertimpani seluruh lapang perut, pekak hepar masih


ada
Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Sianosis -/- -/-


16

Akral dingin -/- -/-

Edema -/- -/-

Cappilary refill <2”/<2” <2”/<2”

Kekuatan 5555/5555 (nyeri) 5555/5555 (nyeri)

Status Lokalis
Inspeksi : Tampak diskontinuitas jaringan ujung telah dijahit sepanjang 30 cm membentuk
garis melewati anterior distal femur, genu, prosimal kruris,
Palpasi : Krepitasi (+), nyeri tekan (+), pulsasi a. popliteal sulit dinilai, pulsasi a. dorsalis
pedis (+), pulsasi a. tibialis posterior (+).

Foto Klinis
17

V. DIAGNOSIS AWAL
- Fraktur patella terbuka sinistra grade III B
- Fraktur terbuka femur 1/3 distal grade III B
- Fraktur cruris sinistra 1/3 proksimal terbuka grade III B
- Open skin avulsi region femoralis cruris sinistra ec terlindas mobil 6 jam
SMRS

VI. INITIAL PLAN


Ip Dx : S : -
O : X-foto femur sinistra, X-foto genu sinistra, X-foto cruris sinistra posisi AP dan
lateral, laboratorium darah lengkap, ureum, kreatinin, PTT/APTT
Ip Tx :
- Infus RL 20 tetes per menit
- Pemasangan spalk
- Ampicillin sulbactam 1,5 gr/8 jam IV
- Ketorolac 30 mg/8 jam IV
- Pro debridement cito
Ip Mx :
- TTV, KU, keluhan
Ip Ex :
- Memberitahukan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pemeriksaan penunjang yang akan
dilakukan.
- Menjelaskan kepada keluarga pasien terkait risiko pembedahan beserta prognosis.
18

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK

SEORANG LAKI-LAKI 36 TAHUN DENGAN FINGER TIP INJURY DIGITI


III MANUS DEKSTRA ALLEN TYPE III EC TERJEPIT PINTU BESI 2 JAM
SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Junior Bagian Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
Alfin Ihza Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo,Sp.B,Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
19

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AF
Umur : 36 tahun
Tanggal lahir : 22 Juli 2983
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bunyur Asih, Tegal

Pekerjaan : Wiraswasta

No. CM : C782517
Tanggal masuk : 17 Oktober
2019
Tanggal dikasuskan: 18 Oktober
2019
Ruang Rawat : IGD

II. DAFTAR MASALAH


NO. MASALAH AKTIF TANGGAL NO. MASALAH PASIF TANGGAL

1. Luka pada jari ke-3 17/10/2019


tangan kanan

III. ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 17 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB.

Keluhan Utama
Luka pada jari ke-3 tangan kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Kurang lebih 2 jam SMRS pasien akan membuka toko miliknya yang berada di jalan Dr.
Cipto Semarang Timur. Jari ke-3 pasien secara tidak sengaja terjepit ketika mencoba
membuka pagar toko yang berkerut kembali. Pasien mengeluhkan tangannya berkerut dan
nyeri sehingga pasien memaksakan diri untuk memeriksakan tangannya ke RS Panti Wilasa.
Di RS pasien diberi anti nyeri dan kemudian diperban. Pihak rumah sakit menyarankan pasien
untuk dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pasien tidak
4
20

mengeluh lemas, demam, dan nyeri dirasakan terpusat pada jari ke-3 yang putus tersebut.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa
- Riwayat alergi disangkal
- Riwayat DM disangkal
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat kelainan perdarahan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Keluhan serupa disangkal
- Keluhan alergi disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang wiraswasta dengan penghasilan
Rp30.000.000,00 per bulan, istri bekerja sebagai ibu rumah tangga, pasien
berobat dengan biaya sendiri. Kesan ekonomi cukup.

IV. DATA OBJEKTIF


A. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 07.05 WIB.
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Status gizi :
TB : 160 cm
BB : 48 kg
IMT : 21 kg/m2
Tanda vital
Tekanan darah : 108/60
Nadi : 98x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 18x/menit
Suhu : 36,50C
VAS : 3-4
Status generalis
Kepala : Mesosefal, dengan ubun-ubun nampak datar
Mata : Kedua mata sejajar dan bentuk sama, dapat membuka dan
21

menutup sendiri, konjungtiva anemis tidak ada, sklera


ikterik tidak ada
Hidung : bentuk hidung kerucut, septum hidung lurus ditengah
dengan 2 buah lubang hidung yang sama besar dan bersih.
Saddle nose (-)
Mulut : bibir simetris di tengah dan lembab, bibir sumbing (-),
gusi sumbing (-), langit-langit sumbing (-).
Telinga : bentuk dan ukuran aurikula kanan dan kiri normal,
dengan lubang telinga yang bersih. Tanpa ada fistula
Leher : trakhea lurus ditengah
Thoraks : bentuk thoraks simetris, warna kulit sama dengan sekitar.
Tidak pectus carinatum maupun excavatum.
Paru

- Inspeksi : gerak dinding hemithorax kiri dan kanan simetris saat


inspirasi, gerak dinding hemithorax kiri dan kanan simetris
saat ekspirasi.
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru dextra sinistra
- Auskultasi : suara dasar vesikuler di semua hemisfer
paru Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicular sinistra
- Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, suara tambahan tidak terdengar

Abdomen
- Inspeksi : dinding abdomen intak, permukaan cembung, tidak
ditemukan venektasi, tidak ditemukan spider nevi, massa
dan hernia umbilikalis.
- Auskultasi : bising 40 kali per menit, tidak ada metallic sound.
- Palpasi : supel, hepar teraba 2cm dibawah angulus costae, lien
22

teraba di schuffner 1.

- Perkusi : Hipertimpani seluruh lapang perut, pekak hepar masih


ada

Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Sianosis -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Edema -/- -/-

Cappilary refill <2”/<2” <2”/<2”

Kekuatan 5555/5555 (nyeri) 5555/5555 (nyeri)

Status Lokalis
Inspeksi : Tampak diskontinuitas jaringan pada digit III manus dekstra, kuku terlepas, dasar
luka adekuat, tepi luka tidak teratur, dinding luka tidak beraturan.
Palpasi : Nyeri tekan, teraba tulang
Foto klinis
23

V. DIAGNOSIS AWAL
- Fingertip injury digiti III manus dekstra Allen type III ec terjepit pintu
besi 2 jam SMRS

VI. INITIAL PLAN


Ip Dx : S : -
O : X-foto manus AP Oblique
Ip Tx :
- Pembersihan luka
- Injeksi ATS
- Rekonstruksi
- Paracetamol 500 mg/8 jam
Ip Mx :
- Keluhan, perdarahan
Ip Ex :
- Memberitahukan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pemeriksaan penunjang yang akan
dilakukan.
- Menjelaskan kepada keluarga pasien terkait risiko pembedahan beserta prognosis.
24

LAPORAN KASUS BEDAH ANAK

SEORANG BAYI 2 HARI DENGAN ILEUS OBSTRUKTIF LETAK TINGGI ET


CAUSA ATRESIA ILEUM

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Junior Bagian Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
Alfin Ihza Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo,Sp.B,Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
25

LAPORAN KASUS BEDAH ANAK

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Umur : 0 tahun, 0
bulan, 2 hari Jenis kelamin : Laki-
laki
Agama : Islam
Alamat : Village cluster aurora garden, RT 002/005, Kelurahan
Bubakan, Semarang

No. CM : C781229
Tanggal masuk : 20
Oktober 2019

II. DAFTAR MASALAH


NO. MASALAH AKTIF TANGGAL NO. MASALAH PASIF TANGGAL

1. Perut kembung 20/10/2019 1.

III. ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ayah pasien pada tanggal 20 Oktober 2019 pukul
06.00.
Keluhan Utama
Perut kembung

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien lahir pada tanggal 18 Oktober 2019 pukul 11.00dari Ibu G3P2A0 dengan usia
kehamilan 31 minggu, persalinan menggunakan seksio caesaria. Seksio caesaria dilakukan
karena 2 kehamilan sebelumnya juga dilakukan prosedur serupa. Saat lahir bayi langsung
menangis. Bayi memiliki berat badan lahir 2800 gram, lingkar kepala 34 cm, dan panjang badan
45 cm. Kurang lebih 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien muntah sebanyak 5 kali sehari.
Muntah berwarna hijau, jumlah tidak banyak, muntah terjadi sekitar 1 jam setelah pasien
minum. Pasien mendapatkan ASI eksklusif. Setelah muntah hijau pasien diberi perawatan oleh
4
26

dokter di RS Kolumbia Asia berupa infus agar tidak dehidrasi. Ayah pasien mengeluhka perut
pasien makin lama makin membesar dan bayi semakin rewel. Setelah dilakukan pemeriksaan
akhirnya dokter merujuk pasien untuk dilakukan tindakan karena mencurigai pasien menderita
ileus obstruktif. Sebelum merujuk, pasien dipasangkan orogastric tube, catether, dan rectal tube.
Pasien belum BAB sejak lahir sampai dilakukan rujukan. Buang air kecil normal dan sering
mengeluarkan muntah hijau yang dilihat melalui OGT yang dipasang.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


- Keluhan cacat lahir disangkal
- Keluhan penyakit serupa disangkal

Riwayat Perinatologi
Prenatal
Ibu kontrol kehamilan di dokter spesialis obstetri dan ginekologi di
Rumah Sakit Columbia Asia Semarang

Natal
Bayi laki-laki lahir aterm dari Ibu G3P2A0 berusia 32 tahun dengan usia
kehamilan 37 minggu lahir secara SC ditolong oleh dokter obstetri dan
ginekologi RS Columbia Asia indikasi riwayat SC sebelumnya. Berat lahir
2800 gram, panjang badan 45 cm, lingkar kepala 34 cm. APGAR score 3-5-1,
riwayat sianosis tidak ada, ikterik tidak ada, bayi mengonsumsi ASI eksklusif
Post Natal
Dirawat di ruang bersalin bersama ibunya
27

Riwayat Gizi
Bayi hanya diberikan ASI sejak lahir

Riwayat Imunisasi
Hepatitis B

Riwayat Kelahiran
Bayi lahir perabdominal secara SC di RS Columbia Asia ditolong oleh dokter Sp.OG pada usia
kehamilan 37 minggu atas indikasi riwayat SC sebelumnya
Riwayat Tumbuh Kembang
Tidak ada
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah bekerja sebagai pegawai BUMN dan Ibu bekerja sebagai rumah
tangga dengan pendidikan sarjana. Penghasilan ayah Rp.10.000.000,00
per bulan. Pasien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Biaya
pengobatan ditanggung sendiri.

IV. DATA OBJEKTIF


A. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 14 April 2019 pukul 14.00 WIB di
Ruang rawat anak lt.1 RSDK.
Keadaan umum : tampak sakit
Status gizi :
PB : 48.5 cm
BB : 2.6 kg
IMT : 11.55
Tanda vital
Nadi : 140x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 35x/menit
Status generalis
Kepala : Mesosefal, dengan ubun-ubun nampak datar
Mata : Kedua mata sejajar dan bentuk sama, dapat membuka
dan menutup sendiri, konjungtiva anemis tidak ada,
sklera ikterik tidak ada
Hidung : bentuk hidung kerucut, septum hidung lurus ditengah
28

dengan 2 buah lubang hidung yang sama besar dan


bersih. Saddle nose (-)
Mulut : bibir simetris di tengah dan lembab, bibir sumbing
(-), gusi sumbing (-), langit-langit sumbing (-).
Telinga : bentuk dan ukuran aurikula kanan dan kiri normal,
dengan lubang telinga yang bersih. Tanpa ada fistula
Leher : trakhea lurus ditengah
Thoraks : bentuk thoraks simetris, warna kulit sama dengan
sekitar. Tidak pectus carinatum maupun excavatum.
Paru

- Inspeksi : gerak dinding hemithorax kiri dan kanan simetris saat


inspirasi, gerak dinding hemithorax kiri dan kanan
simetris saat ekspirasi.
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru dextra sinistra
- Auskultasi : suara dasar vesikuler di semua
hemisfer paru Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
29

- Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicular sinistra


- Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, suara tambahan tidak terdengar

Abdomen
- Inspeksi : dinding abdomen intak, permukaan cembung, tidak
ditemukan venektasi, tidak ditemukan spider nevi, massa
dan hernia umbilikalis.
- Auskultasi : bising 40 kali per menit, tidak ada metallic sound.
- Palpasi : supel, hepar teraba 2cm dibawah angulus costae, lien
teraba di schuffner 1.

- Perkusi : Hipertimpani seluruh lapang perut, pekak hepar masih


ada

Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Sianosis -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Edema -/- -/-

Cappilary refill <2”/<2” <2”/<2”


30

V. DIAGNOSIS AWAL
- Ileus obstruktif letak tinggi
VI. INITIAL PLAN
Ip Dx : S : -
O : Babygram, darah rutin
Ip Tx :
- Infus D5 ¼ NS
- Pemasangan OGT
- Pemasangan rectal tube
- Pemasangan direct catether
- Pro laparotomi eksplorasi
- Injeksi ampicilin sulbactam 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam
- Menjaga kehangatan menggunakan infant warmer
Ip Mx :
- TTV, BAB dan BAK, hasil pemeriksaan babygram dan hasil
pemeriksaan urinalisis
Ip Ex :
- Memberitahukan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pemeriksaan penunjang yang
akan dilakukan.

- Menjelaskan kepada keluarga pasien terkait risiko pembedahan


31

LAPORAN KASUS BEDAH UROLOGI

SEORANG LAKI-LAKI 20 TAHUN DENGAN TORSIO TESTIS SINISTRA


LATE ONSET

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Junior Bagian Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
Alfin Ihza Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo, Sp.B, Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
32

LAPORAN KASUS BEDAH UROLOGI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. TAP
Umur : 20 tahun
Tanggal lahir : 22 Juli 2983
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Duwet RT 002/004, Klepu, Semarang
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status : Belum kawin
No. CM : C782650
Tanggal masuk : 17 Oktober
2019
Tanggal dikasuskan: 18 Oktober
2019
Ruang Rawat : IGD

II. DAFTAR MASALAH


NO. MASALAH AKTIF TANGGAL NO. MASALAH PASIF TANGGAL

1. Torsio testis sinistra 18/10/2019


late onset

III. ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 18 Oktober 2019.

Keluhan Utama
Nyeri pada kantung pelir kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


± 2 hari SMRS pasien mengeluhka nyeri pada kantung pelir kiri. Nyeri dirasakan
mendadak setelah pasien bangun tidur di pagi hari. Nyeri dirasakan terpusat di pelir kiri
dan tidak menjalar ke bagian tubuh lainnya. Nyeri tidak berkurang saat beristirahat
maupun beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kantung pelir sebelah kiri
sejak 4 jam kemudian. Demam disangkal, mual dan muntah disangkal, BAB dan BAK

4
33

tidak terdapat kelainan. Pasien merasa sangat terganggu akibat keluhannya sehingga
pasien memutuskan untuk berobat ke dokter keluarga di dekat rumahnya. Dokter klinik
yang memeriksa pasien memutuskan untuk memberikan antinyeri lalu merujuk pasien ke
RS Ken Saras.
± 1 hari SMRS pasien datang ke RS Ken Saras dan bertemu dengan dokter sesuai
rujukan. Dokter yang memeriksa pasien merujuk pasien ke RSUP Dr. Kariadi karena
keterbatasan alat. Pada saat masuk rumah sakit pasien mengeluhkan nyeri sudah tidak
tertahan lagi dan mengeluhkan skrotumnya membesar sebesar bola pingpong. Pasien
tidak mengeluhkan demam, pasien tidak dapat beraktivitas, dan hanya berbaring di
tempat tidur.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa
- Riwayat alergi disangkal
- Riwayat DM disangkal
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat kelainan perdarahan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Keluhan serupa disangkal
- Keluhan alergi disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang pegawai swasta dan masih hidup di rumah
orang tuanya. Orang tua pasien masih hidup dan bekerja sebagai
pegawai negeri. Penghasilan pasien per bulan sebesar Rp3.000.000,00
per bulan. Pasien merupakan pengguna JKN kelas I.

IV. DATA OBJEKTIF


A. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 19.20 WIB.
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Status gizi :
TB : 170 cm
BB : 78 kg
IMT : 26,98 kg/m2
34

Tanda vital
Tekanan darah : 110/70
Nadi : 86x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 16x/menit
Suhu : 36,60C
VAS :4
Status generalis
Kepala : Mesosefal, dengan ubun-ubun nampak datar
Mata : Kedua mata sejajar dan bentuk sama, dapat membuka
dan menutup sendiri, konjungtiva anemis tidak ada,
sklera ikterik tidak ada
Hidung : bentuk hidung kerucut, septum hidung lurus ditengah
dengan 2 buah lubang hidung yang sama besar dan
bersih. Saddle nose (-)
Mulut : bibir simetris di tengah dan lembab, bibir sumbing
(-), gusi sumbing (-), langit-langit sumbing (-).
Telinga : bentuk dan ukuran aurikula kanan dan kiri normal,
dengan lubang telinga yang bersih. Tanpa ada
fistula
Leher : trakhea lurus ditengah
Thoraks : bentuk thoraks simetris, warna kulit sama dengan
sekitar. Tidak pectus carinatum maupun excavatum.
Paru

- Inspeksi : gerak dinding hemithorax kiri dan kanan simetris saat


inspirasi, gerak dinding hemithorax kiri dan kanan
simetris saat ekspirasi.
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru dextra sinistra
- Auskultasi : suara dasar vesikuler di semua
35

hemisfer paru Jantung


- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicular sinistra
- Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, suara tambahan tidak terdengar

Abdomen
- Inspeksi : dinding abdomen intak, permukaan cembung, tidak
ditemukan venektasi, tidak ditemukan spider nevi,
massa dan hernia umbilikalis.
- Auskultasi : bising 40 kali per menit, tidak ada metallic sound.
- Palpasi : supel, hepar teraba 2cm dibawah angulus costae, lien
teraba di schuffner 1.

- Perkusi : Hipertimpani seluruh lapang perut, pekak hepar masih


ada

Status Urologi
Regio flank dekstra dan sinistra :
- Inspeksi : Warna kulit sama dengan warna sekitarnya. Tanda radang tidak
ditemukan, tidak ditemukan hematom, alignment tulang belakang normal. Tidak
ada undulasi, tidak ada massa
- Palpasi : Tidak teraba massa, tidak teraba ballottement, tidak ada nyeri tekan
dan nyeri ketok costovertebra
Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Sianosis -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Edema -/- -/-

Cappilary refill <2”/<2” <2”/<2”

Kekuatan 5555/5555 (nyeri) 5555/5555 (nyeri)

Status Lokalis
Testis sinistra :
Inspeksi : Tampak edema, warna kulit lebih merah dari sekitar
36

Palpasi : Teraba testis membesar, ukuran 5x4 cm, konsistensi keras, perabaan hangat, nyeri
tekan (+), phren sign (-), deming sign (+), angel sign (+), testis kiri terletak lebih
tinggi dari testis kanan.
Testis dekstra :
Inspeksi : Tidak ada edema, warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi : Perabaan kenyal, nyeri tekan tidak ada

Foto klinis

Kesan : Testis kiri tampak lebih tinggi dan besar dari testis kanan, warna kemerahan

Kesan : Tampak testis kiri membengkak

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah RSDK tanggal 18 Oktober 2019 pukul 02.00.
37

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN Ket.
NORMAL
38

HEMATOLOGI 13.00-
16 g/dl
Hemoglobin 16.00

Hematokrit 47,8 % 40-54

Eritrosit 5,65 106 / uL 4,4-5.9

23.00-
MCH 27,6 Pg
31.00

MCV 76 fL 76-96

29.00-
MCHC 30,4 g/dL
36.00

Leukosit 11 103 / uL 3,8 – 10.6 H

Trombosit 300 103 / uL 150-400

11.60-
RDW - %
14.80

MPV 9,2 fL 4.00-11.00

KIMIA KLINIK

Gula sewaktu 120 mg/dL 80-160

Ureum 15 mg/dL 15-39

Kreatinin 0,9 mg/dL 0.6-1.30

ELEKTROLIT

Natrium 138 mmol/L 136-145

Kalium 4,0 mmol/L 3,5-5, 1

Chlorida 101 mmol/L 98-107

KOAGULASI

PPT 10,6/10,3 detik 9,4-11,3

APTT 36,1/32,1 detik 27,1-40,2


39

Pemeriksaan Urin Rutin

Pemeriksaan Hasil
Warna Kuning
Eritrosit 0,9/µL (0-25)
Berat jenis 1.034
pH 5,5
Yeast cell 1,4/µL
Protein Negatif
Urobilin Normal
Bakteri 4,7/µL
Sperma 0,0/µL
Bilirubin Negative
Aseton Negative
Nitrit Negative

Foto USG Doppler RSDK


Kesan : Torsio testis sinistra

V. DIAGNOSIS AWAL
- Torsio testis sinistra late onset

VI. INITIAL PLAN


Ip Dx : S : -
O:-
Ip Tx :
- Pro eksplorasi testis
- Paracetamol 500 mg/8 jam PO
- Infus RL 20 TPM
- Cefazolin 1 gram IV/30 menit sebelum operasi
Ip Mx :
- Keluhan, TTV, keadaan umum
Ip Ex :
- Memberitahukan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pemeriksaan penunjang yang akan
dilakukan.
- Menjelaskan kepada keluarga pasien terkait risiko pembedahan beserta prognosis.

LAPORAN KASUS BEDAH DIGESTIF


40

ILEUS OBSTRUKTIF LETAK TINGGI ET CAUSA ADHESIVE SMALL


BOWEL OBSTRUCTION

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Junior Bagian Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh
:
Alfin Ihza
Trimahendra
22010119220139

Mentor Residen
dr. Andy Supandi

Mentor Senior
dr. Agus Priambodo, Sp.B, Sp.OT(K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
41

LAPORAN KASUS BEDAH DIGESTIF

I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. S
2. Tanggal Lahir : Semarang, 14 November 1957
3. Umur : 62 tahun
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kwaron, RT 006/002,
Kelurahan Bangetayu Kulon,
Kecamatan Genuk, Kota
Semarang, Jawa Tengah
7. No. CM : C781695
8. Status : Kawin
9. Tanggal masuk : 14 Oktober 2019
10. Tanggal dikasuskan : 15 Oktober 2019
11. Ruang : Instalasi Gawat Darurat
12. Pekerjaan : Pensiunan

II. DAFTAR MASALAH


NO. MASALAH AKTIF TANGGAL NO. MASALAH PASIF TANGGAL

1. Ileus obstruktif 15/10/2019


Letak tinggi Et
Causa Adhesive
Small Bowel
Obstruction
2. Anemia 15/10/2019

III. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan dengan pasien dan alloanamnesis dengan istri
pasien pada tanggal 15 Oktober 2019 Pukul 19.00 WIB.

Keluhan Utama
Perut kembung
42

Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan BAB


bercampur darah, darah berwarna merah segar, pasien merasa nyeri pada
saat BAB, pasien mengeluhkan BAB berbentuk seperti kotoran kambing.
Tidak ada yang memperberat dan memperingan gejala pasien. Pasien
mengeluhkan celana yang dipakainya semakin longgar. Gejala yang dirasa
membuat pasien terganggua karena bertambah berat dari waktu ke waktu
sehingga pasien memeriksakan diri ke dokter keluarga pasien. Setelah
diperiksa dokter mencurigai adanya massa pada saluran pencernaan pasien.
Dokter keluarga membuat rujukan pasien ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Kariadi Semarang guna dilakukan pemeriksaan dan tata laksana lebih lanjut.
Saat di RS, pasien dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan CT scan dari
pemeriksaan tersebut pasien didiagnosis menderita CA kolorektal dan
pasien setuju untuk dilakukan pembedahan. Setelah pembedahan pasien
tidak memiliki keluhan. Pasien menjalani kemoterapi 12 kali.
1 Tahun sebelum masuk RS, pasien rutin kontrol ke RS Dr Kariadi.
Pasien sudah tidak mengeluhkan BAB bercampur darah dan tidak lagi
berbentuk seperti kotoran kambing. BAB pasien melalui lubang yang dibuat
oleh dokter. Pasien dilakukan tindakan pembedahan lagi guna menyambung
usus dan mengurangi perlengketan. Setelah pembedahan pasien
mengeluhkan adanya bekas luka yang tumbuh tidak semestinya.
3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan sakit perut
seperti kram, perut pasien dirasa semakin membesar, pasien sudah tidak
kentut sejak 3 hari, dan tidak BAB selama 5 hari, pasien merasa sangat
terganggu karena keluhan tersebut. Tidak ada yyang memperingan dan
memperberat gejala pasien. Pasien sudah tidak BAK selama 2 hari terakhir.
Akhirnya pasien dibawa ke IGD RSUP Dr, Kariadi Semarang guna
mendapatkan pertolongan.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini
- Riwayat karsinoma kolorektal
- Riwayat pembedahan sebanyak 2 kali (2017 dan 2018)
- Riwayat alergi disangkal
43

- Riwayat kelainan pembekuan darah disangkal


- Riwayat anemia disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal
- Riwayat keluarga dengan keganasan disangkal
- Riwayat keluarga dengan kelainan pembekuan darah disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


- Riwayat keluhan dengan keluhan serupa disangkal
- Riwayat keluarga dengan keganasan disangkal
- Riwayat keluarga dengan kelainan pembekuan darah disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


- Pasien merupakan pensiunan dan istri merupakan pensiunan swasta
- Anak pasien bekerja sebagai pegawai swasta
- Pasien merupakan pengguna JKN-PBI
44

IV. DATA OBJEKTIF


A. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 19.20 WIB
Keadaan umum : Tampak lemah
Kesadaran : E4M6V5, GCS 15
Tanda vital
Tekanan darah : 108/60 mmHg
Nadi : 98x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 18x/menit
Suhu : 36,5oC
Status gizi
Berat badan : 48 Kg
Tinggi badan : 158 cm
IMT : 20 Kg/m2
Status generalis
Kepala : Bentuk kepala mesosefal
Mata : Sklera pada kedua mata putih, konjungtiva palpebral
pada kedua mata berwarna merah terang.

Hidung : Bentuk septum hidung lurus, lubang hidung


sama besar dan bersih
Mulut : Bibir berwarna merah dan lembab.
Telinga : Kedua telinga bersih dan warna kulit sama
dengan sekitar
Thoraks : Bentuk thoraks simetris, warna kulit sama
dengan sekitar.
45

- Inspeksi :
• saat statis dinding hemithorax kiri dan kanan simetris dan datar
• saat dinamis gerak dinding hemithorax kiri dan kanan
simetris dan mengembang bersamaan
- Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru dextra dan sinistra
- Auskultasi : suara dasar
vesikuler (+/+) Jantung
- Inspeksi : ictus cordis normal (tidak tampak)
- Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicular sinistra,
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II
reguler Abdomen

- Inspeksi : Cembung, kemerahan pada kulit tidak ada,


terdapat bekas luka pada regio kiri bawah
abdomen, penonjolan pada regio kiri bawah
pasien.

- Palpasi : Supel, hepar dan lien normal (tidak teraba). Tidak


terdapat nyeri tekan pada seluruh regio abdomen
46

- Perkusi : hiperimpani seluruh regio abdomen, pekak


hepar masih ada
- Auskultasi : bising usus (+) normal, tidak ada metallic sound
Ekstremitas
Superior Inferior

Sianosis -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Edema -/- -/-

Cappilary refill <2”/<2” <2”/<2”

Status lokalis
Inspeksi : terdapat sebuah benjolan bentuknya tidak beraturan di kiri bawah abdomen,
tidak terdapat luka, tidak terdapat pus, jaringan nekrotik, warna putih, tidak
terfixir pada daerah sekitarnya.
Palpasi : diameter 4 cm, jarak 6 cm dari umbilikus, permukaan tidak rata, batas tidak
tegas, konsistensi lunak, tidak terfiksir, tidak nyeri saat ditekan dan
digerakkan, tidak berdarah saat digerakkan.
Foto Klinis
47

B. PEMERIKSAAN KHUSUS
Rectal Touche
Tonus sfingter ani cukup, ampula recti tidak kolaps, mukosa licin, tidak terdapat nyeri
tekan, pada sarung tangan terdapat feces, tidak terdapat darah, dan lendir.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
48

Foto polos abdomen


49

Kesan :
 Gambaran ileus obstruksi
 Tak tampak gambaran pneumoeritoneum

V. DIAGNOSIS AWAL
- Ileus obstruktif letak tinggi ec adhesive small bowel obstruction
- Anemia mikrositik hipokromik

VI. INITIAL PLAN


1. Ileus Obstruktif letak tinggi ec adhesive small bowel obstruction

Ip Dx : S : -
O : MSCT abdomen + kontras

Ip Tx :

- Infus RL rehidrasi 8 jam pertama 94 TPM 16 jam kedua 36 TPM

- Dekompresi menggunakan NGT

- Memasang direct catether

- Pro laparotomy adhesiolysis


Ip Mx :

Tanda-tanda vital, skor VAS, urin output, tekanan


intraabdomen
Ip Ex :
- Memberitahukan kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit yang diderita pasien
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga akan rencana
penatalaksanaan dari penyakit dan tujuannya.
- Menginformasikan mengenai risiko dan komplikasi
dari tindakan yang akan dilakukan
- Menginformasikan mengenai prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai