Anda di halaman 1dari 39

GAS BUMI

 Gas bumi adalah bahan bakar fosil


berbentuk gas.
 Komponen utama dalam gas bumi adalah
Metana (CH4).
 Gas bumi juga mengandung molekul-
molekul hidrokarbon yang lebih berat,
seperti Etana (C2H6), Propana (C3H8),
Butana (C4H10), dan gas-gas lainnya.
 komposisi gas bumi bervariasi sesuai
dengan sumber ladang gasnya.
 Gas bumi yang telah diproses dan akan
dijual bersifat tidak berasa dan tidak
berbau. Namun, sebelum gas tersebut
didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya
gas tersebut diberi bau dengan
menambahkan thiol.

2 Sumber : Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga - ESDM


MANFAAT GAS BUMI
1. Sebagai Bahan Baku Industri, seperti Bahan Baku Pupuk, Petrokimia, Metanol, Plastik dll
2. Sebagai Bahan Bakar :
a. Untuk Pembangkit Listrik, seperti pada PLTU/PLTG
b. Untuk Kendaraan Bermotor Berbahan Bakar Gas, dan
c. Untuk Industri-Industri Ringan, Menengah dan
3. Untuk Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga umumnya memasak, dalam bentuk LPG
maupun Jaringan Gas Rumah Tangga
4. Sebagai Komoditas Energi untuk Ekspor, misalnya dalam bentuk LNG

Sumber : bisnis.com/ Sumber : www.ruangenergi.com Sumber : www.ruangenergi.com


Sumber : economy.okezone.com/

3 Sumber : Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga - ESDM


TRANSPORTASI GAS
Transportasi Gas dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. Disalurkan langsung melalui Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi
2. Dicairkan menjadi Liquefied Natural Gas (LNG), sehingga dapat diangkut dengan kapal
pengangkut LNG dan truk LNG
3. Dicairkan menjadi Liquefied Petroleum Gas (LPG), sehingga dapat diangkut dengan
kapal pengangkut LPG dan truk LPG
4. Ditekan menjadi Compressed Natural Gas (CNG), kemudian diangkut dengan kapal atau
truk CNG.

Sumber : www.materialsperformance.com Sumber : www.ruangenergi.com Sumber : www.meco.co.id Sumber : www.anstertrailer.com

4
PIPA TRANSMISI GAS

Pipa Transmisi Gas adalah Pipa yang menyalurkan gas bumi dari Sumber Pasokan Gas
seperti Gas Processing Plant / Shipper / dari Receiving Station ke Konsumen Besar seperti
Kawasan Industri, Power Plant, Pabrik Pupuk dll, dan atau ke Jaringan Distribusi.

5
JARINGAN PIPA TRANSMISI GAS BUMI
Berdasarkan Kepmen ESDM No. 2700/K11/MEM/2012, Jaringan Transmisi Gas Bumi
dibedakan menjadi 4 kategori, diantaranya adalah sbb:

1. PIPA OPEN ACCESS

2. PIPA DEDICATED HULU

3. PIPA DEDICATED HILIR

4. PIPA KEPENTINGAN SENDIRI

6
PIPA OPEN ACCESS

Pipa Open Access : Jaringan Pipa Transmisi Gas yang dimiliki oleh BU Pemegang Izin
Usaha Pengangkutan Gas dan dapat dimanfaatkan oleh Pihak Lain (Penjual/Pembeli
Gas) dengan membayar Jasa Pengangkutan (Toll Fee) yang ditetapkan BPH Migas.

7
Sumber : Pengelolaan Gas Bumi - Diskusi Publik PWYP 2019
PIPA DEDICATED HULU

Pipa Dedicated Hulu : Jaringan Pipa Gas yang dibangun oleh KKKS untuk mengangkut &
menyalurkan gas sampai kepada konsumen atau pembelinya.

8
Sumber : Pengelolaan Gas Bumi - Diskusi Publik PWYP 2019
PIPA DEDICATED HILIR

Pipa Dedicated Hilir : Jaringan Pipa (umumnya Pipa Distribusi) Gas yang dibangun dan
dimiliki oleh BU Pemegang Izin Usaha Niaga Gas untuk mengangkut gas miliknya
sampai kepada konsumennya.

9
Sumber : Pengelolaan Gas Bumi - Diskusi Publik PWYP 2019
PIPA KEPENTINGAN SENDIRI

Pipa Kepentingan Sendiri : Jaringan pipa gas yang dibangun oleh Konsumen untuk
mengangkut gas yang mereka beli dari Produsen dan/atau BU Pemegang Izin Usaha
Niaga Gas.

10
Sumber : Pengelolaan Gas Bumi - Diskusi Publik PWYP 2019
CONTOH PETA LOKASI JARINGAN
TRANSMISI DAN DISTRIBUSI GAS BUMI

Sumber : Kepmen ESDM No. 2700-K11-MEM-2012


GRESIK-SEMARANG GAS TRANSMISSION PIPELINE PROJECT
Owner PT. Pertamina Gas

Contractor Konsorsium WIKA-Rabana-Kelsri

Scope of Work Engineering, Procurement, Construction,


Commissioning, Start-up, Mechanical
Performance for Gas Onshore Pipeline from
Gresik to Semarang, that consist of :
 276 KM 28" Main Pipeline
 49 HDD & Mini HDD
 103 Auger Boring
 2 Station in Gresik & Semarang, include All
Facility (Pump, Pipe, Tank, Condensate Truck
Loading, Power System, Control System)
 1 Gas Metering Facility
 1 Future Connection (FC) in Babat
 17 Line Break Control Valve (LBCV)
 Civil Works & Buildings
 Mechanical & Piping Works
 Electrical & Instrumentation Works

12
PETA JALUR PIPA TRANSMISI GAS
DARI GRESIK-SEMARANG
LEGEND

- PIPELINE

Main Line 276 km

Auger Boring 103 location

HDD & Mini HDD 49 location

- STATION

GRE Station di Kab Gresik

ORF Station di Kota Semarang

- LBCV

17 LBCV di sepanjang Pipeline

- FC / RF

FC di Babat

RF di Bojonegoro

13
FLOW DIAGRAM PADA PROYEK PIPA TRANSMISI GAS
DARI GRESIK-SEMARANG

14
FASILITAS PADA PROYEK PIPA TRANSMISI GAS
DARI GRESIK-SEMARANG

GRE Station
Gresik

LBCV Area
(LBCV 1 s.d 17)

ORF Station
Semarang

15
PROJECT PIPELINE STAGES

EPC COMMS
Engineering, Commissioning &
Procurement and Gas-In
Construction

START PHASE 1 PHASE 2 PHASE 3 PHASE 4

START PRECOM O&M


Contract Signed Pre Commissioning Operation & Maintenance
Mechanical Guarantee
 Cleaning
 Filling Water
 Pre Hydrotest
 Hydrotest
 Dewatering
 Swabbing
 Caliper
 Purging and Drying

16
TAHAPAN KONSTRUKSI PIPA TRANSMISI GAS
Pelaksaan konstruksi pipeline memiliki beberapa tahapan, yaitu :
1. Pelaksanaan Survei untuk mendapatkan data pendukung yang akan berfungsi dalam
proses desain.
2. Pembersihan Jalur Pipa (ROW Clearing) yang terdiri dari dua kegiatan yaitu
kegiatan cut and filled dan kegiatan clearing and grading. Pada tahapan ini, jalur pipa
dibersihkan dan dilakukan pemotongan pohon sepanjang jalur, untuk selanjutnya
dilakukan perataan.
3. Loading dan Unloading Material Pipa dari Stockyard ke Lokasi Site.

ROW Clearing Pipe Unloading on Stock Yard Pipe Transportation from


Stock Yard to Stringing Area
17
TAHAPAN KONSTRUKSI PIPA TRANSMISI GAS
Pelaksaan konstruksi pipeline memiliki beberapa tahapan, yaitu :
3. Stringing atau Penjajaran Pipa di Sepanjang Jalur Pipa.
4. Trenching atau Penggalian Tanah untuk tempat masuknya pipa.
5. Welding atau Pengelasan antar Pipa. Sebelum dilakukannya proses pengelasan
seorang Welding Inspector harus membuat Welding Procedure Specification sebagai
pedoman prosedur pengelasan bagi para Welder.

Stringing Trenching Fit-up Welding Welding

18
TAHAPAN KONSTRUKSI PIPA TRANSMISI GAS
Pelaksaan konstruksi pipeline memiliki beberapa tahapan, yaitu :
7. Pengujian dengan metode Non Destructive Test (NDT) untuk menguji hasil las-lasan. Jenis dari NDT ini
bermacam-macam, beberapa diantaranya ialah Inspeksi Visual, Radiography Test, X Ray Test, dan lain lain.
8. Field Joint Coating (FJC) atau Pekerjaan Pembalutan Hasil Pengelasan di Setiap Sambungan Pipa setelah
hasil NDT mendapatkan persetujuan atau memenuhi syarat. Tujuan dari Field Joint Coating ini ialah untuk
melindungi permukaan pipa dari korosi.
9. Pengujian dengan metode Holiday Test untuk menguji hasil FJC dengan menggunakan tegangan 12 KV
dimana jika terjadi kebocoran, alat ini akan mengeluarkan suara.
10. Pemasangan Anoda untuk mencegah pipa dari korosi
11. Lowering atau penurunan pipa setalah semua pipa telah selesai di las.
12. Backfilling atau penimbunan lubang galian setelah pipa selesai diturunkan ke dasar galian.

19 NDT & Holiday Test Field Joint Coating Lowering Backfilling


INSTRUMENTASI PADA
PROYEK PIPA TRANSMISI GAS GRESIK-SEMARANG
KHUSUSNYA DI LBCV AREA

1. SECTIONAL VALVE

2. RTU-SCADA

20
PFD
LBCV

21
P&ID
LBCV

22
PROSES ALIR GAS DI PIPA TRANSMISI
PROCESS GAS

RUAS RUAS RUAS


PIPELINE PIPELINE PIPELINE
GRE – LBCV 01 LBCV 01 LBCV 01 - 02 LBCV 02 LBCV 03

PIPELINE Pressure Pressure

23
PROSES ALIR GAS DI PIPA TRANSMISI
PROCESS GAS

RUAS RUAS RUAS


PIPELINE PIPELINE PIPELINE
LBCV 15 - 16 LBCV 16 LBCV 16 - 17
LBCV 17 LBCV - ORF

Pressure Pressure ORF

24
LAYOUT
LBCV

25
FASILITAS PENDUKUNG DI AREA LBCV

26
PENGGUNAAN SHUTDOWN VALVE DENGAN DOUBLE ACTING ACTUATOR
SEBAGAI PENGGANTI VALVE DENGAN GAS OVER OIL ACTUATOR

Line Brake Control Valve adalah salah


satu safety device pada jalur pipa transmisi.

Local Control Panel Fungsi LBCV ini adalah sebagai pengaman


ketika terjadi kebocoran pada pipa gas
atau terjadi permasalahan sepanjang
jalur pipa, maka LBCV ini akan melakukan
Double Acting Actuator pengamanan dengan memblokir /
menutup secara segmental dari jalur
(Fail in Last Position)
pipa gas tersebut sehingga gas dapat
diisolir dan dilakukan penanganan lebih
lanjut.

Fully Welded Ball Valve Pada Proyek ini, digunakan SDV dengan
Double Acting Actuator untuk menggantikan
Sectional Valve yang biasanya
menggunakan Gas Over Oil Actuator.

27
PENENTUAN JUMLAH SECTIONAL VALVE
PADA JALUR PIPA TRANSMISI
Line Break Control Valve (LBCV) disebut juga Sectional Valve / Block Valve

Lokasi Proyek Pipa Transmisi Gas dari Gresik-Semarang berada di Klasifikasi Kategori Lokasi Class 3,
yang berarti Lokasi Pemasangan Pipa Gas tersebut melewati atau berada dekat dengan pemukiman
warga atau fasilitas umum lainnya.

Oleh karena itu pada proyek ini, LBCV dipasang setiap ±16 km atau 10 mil

Proyek Pipa Transmisi Gas dari Gresik-Semarang memiliki panjang jalur pipa sepanjang 267 km, dengan
jumlah LBCV sebanyak 17 unit.
28
Sumber : ASME B31.8
SCHEMATIC
SDV - LBCV

29
MODE PENGOPERASIAN SDV-LBCV

30
PENGOPERASIAN SDV-LBCV
Membuka LBCV, setelah terkena Logic Shutdown :
1. Pastikan Valve Inlet N2 (12A) dan (12B) dalam kondisi terbuka
2. Tekan tombol “Latch” pada Solenoid SVR-B (25)
3. Pastikan Tuas Selector Local / Remote (26B) dalam kondisi
Local Mode
4. Informasikan ke Tim di Control Room, untuk menormalkan
status Solenoid SVR-A (27B) dan Solenoid SVR–B (25)
5. Tarik Manual Button Open/Close Valve (18) untuk merubah ke
posisi Open
6. Ketika Solenoid sudah dinormalkan / dalam kondisi “Energize”,
maka Valve LBCV akan terbuka
7. Setelah LBCV terbuka, ubah Tuas Selector Local / Remote
(26B) ke Remote Mode

Cara menutup LBCV, dengan Manual Push Button :


1. Pastikan Valve Inlet N2 (12A) dan (12B) dalam kondisi terbuka
2. Tekan Manual Button Open/Close Valve (18) untuk merubah ke
posisi Close
3. Valve LBCV akan otomatis tertutup

31
SMG GRS

RTU DAN SCADA


ARCHITECTURE
PRG

32
LBCV
FASILITAS PENDUKUNG RTU LBCV

PDB PANEL REMOTE TERMINAL UNIT UPS & PERANGKAT BACK-UP BATERAI
TELEKOMUNIKASI

33
SISTEM KOMUNIKASI RTU LBCV

 Sepanjang Jalur Pipa Transmisi Gas antara Stasiun Gresik sampai ORF Semarang
telah terpasang 17 RTU yang dilengkapi dengan Communication Panel untuk sarana
komunikasi dengan SCADA Server di Station.
 Sistem Komunikasi yang digunakan adalah Fiber Optic dan VSAT.
 Pemilihan menyesuaikan dengan jangkauan provider masing-masing di lokasi LBCV
tersebut.
34
LOGIC PADA SAFETY SYSTEM AREA LBCV

Kondisi LBCV ketika Normal Operasi Kondisi Ketika Listrik PLN trip / Listrik PLN mati

Kondisi normal, ketika pressure pipeline berada di normal working Ketika Listrik PLN trip / mati, RTU akan mengirimkan Alarm Power
pressure nya, PSLL normal, N2 Bootle masih dalam kondisi penuh, Source Failure Status (XI) ke HMI, dan UPS akan mem-backup power
Listrik PLN dalam kondisi menyala dan Sistem Komunikasi normal. selama 2 jam.

35
LOGIC PADA SAFETY SYSTEM AREA LBCV
Kondisi Ketika Manual Push Button di LBCV ditekan Kondisi Ketika terjadi Low-Low Pressure pada Pipeline

Ketika Manual Push Button di LBCV ditekan, maka Ketika terjadi Low-Low Pressure pada Pipeline (400 Psig) yang dideteksi
oleh PSLL-A, maka akan men-trigger ESD untuk de-energize solenoid
LBCV akan otomatis Close
SVR-A dan SVR-B sehingga LBCV akan tertutup / Close dan akan men-
trigger alarm Pressure Pipeline Low-Low (PALL-A) active
36
LOGIC PADA SAFETY SYSTEM AREA LBCV
Kondisi Ketika terjadi Low-Low Pressure pada N2 Bootle A Kondisi Ketika terjadi Low-Low Pressure pada N2 Bootle B

Ketika terjadi Low-Low Pressure pada N2 Bootle A (85 Psig) yang Ketika terjadi Low-Low Pressure pada N2 Bootle B (85 Psig) yang
dideteksi oleh PSLL-C, maka akan men-trigger alarm Pressure N2 dideteksi oleh PSLL-B, maka akan men-trigger alarm Pressure N2
Bootle-A Low-Low (PALL-C) dan membuka / meng-energize solenoid Bootle-B Low-Low (PALL-B)
SVR-C, sehingga jalur N2 dari Bootle B dapat mengalir ke LBCV

37
LOGIC PADA SAFETY SYSTEM AREA LBCV

Kondisi Ketika Kondisi 1 LBCV Close maka akan Kondisi Emergency Shutdown Signal from Station
men-trigger Semua LBCV untuk Close

Ketika LBCV Close, maka Limit Switch akan aktif dan mengirimkan sinyal ke Ketika Manual Push Button (HMI) di GRE atau ORF Station ditekan untuk
HMI bahwa Valve LBCV dalam kondisi Close (ZIC), sehingga men-trigger Total Shutdown, maka akan men-trigger ESD untuk de-energize solenoid
ESD untuk de-energize solenoid SVR-A dan SVR-B semua Valve LBCV SVR-A dan SVR-B semua LBCV, sehingga Semua LBCV akan tertutup /
lainnya. Ketika solenoid SVR-A dan SVR-B de-energize, maka LBCV akan Close
tertutup / Close

38
Tarimo Kasiah
Terima kasih salamat ありがとう
gracias Danke merci
bedankt
谢谢 Matur Nuwun ‫لك‬ ‫شكرا‬
teşekkür ederim Благодарю вас

THANK YOU grazie hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai