Anda di halaman 1dari 10

Analisis Jurnal

HUBUNGAN KETEPATAN TRIASE DENGAN RESPONSE TIME


PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT TIPE C
Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat
Dosen pembimbing : Ida Rosidawati, M.Kep

Disusun oleh :
Dicky Nur Fauzy
C1614201042
Kelas : 3B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2019
HUBUNGAN KETEPATAN TRIASE DENGAN RESPONSE TIME
PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT TIPE C

Dicky Nur Fauzy

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

ABSTRAK

Latar belakang : Hal terpenting ketika perawat melakukan triase adalah


melakukan response time. Penurunan penilaian skala triase akan memperpanjang
waktu penanganan yang seharusnya diterima oleh pasien sesuai dengan kondisi
klinisnya sehingga akan beresiko menurunkan angka keselamatan pasien dan
kualitas dari layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi hubungan ketepatan triase dengan response time perawat di IGD
rumah sakit tipe C. Sampel berjumlah 36 responden yang diambil menggunakan
teknik total sampling. Desain Penelitian yang di gunakan adalah observasional
yang bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil Penelitian uji
fisher’s exact test pada tingkat kemaknaan 95%, diperoleh nilai signifikan p =
0,003 atau lebih kecil dari 0,05 (0,003 <0,05). Kesimpulan hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara ketepatan triase dengan response
time perawat di IGD rumah sakit tipe C.
Kata Kunci : Triase, Ketepatan, Response Time, IGD.
DESKRIPSI
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan titik masuk yang sangat penting
untuk pelayanan kesehatan bagi pasien yang membutuhkan penanganan dan
perawatan mendesak (Sunyoto dkk, 2014). Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Tahun 2009, Jumlah kunjungan ke RSU di Indonesia pada tahun 2007
sebanyak 33.094.000 dengan pasien yang melakukan kunjungan ke IGD sebanyak
4.402.205 atau 13,3% dari total seluruh kunjungan di RSU (Keputusan Menteri
Kesehatan, 2009).
Triase merupakan hal penting dalam merawat dan melakukan penilaian
awal pasien di IGD (Khairina, dkk. 2018). Tujuan utama dari triase adalah untuk
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas semua pasien gawat darurat
(Garbez, et all. 2011).
Penurunan penilaian skala triase atau ketidaktepatan triase akan
memperpanjang waktu penanganan yang seharusnya di terima oleh pasien sesuai
dengan kondisi klinisnya dan kemudian akan beresiko menurunkan angka
keselamatan pasien dan kualitas dari layanan kesehatan (Khairina, Marini &
Huriani, 2018).
Pasien gawat darurat harus ditangani dengan waktu < 5 menit (Keputusan
Menteri Kesehatan, 2009). Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan
pada pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) memerlukan standar
sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu
penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang
tepat. Waktu tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5 menit. (Kepmenkes RI,
2009).
ANALISIS PICOT (Population, Intervensi, Compare, Outcome, Time)

Jurnal1 Jurnal2 Jurnal3


JUDUL HUBUNGAN RESPONSE TIME HUBUNGAN
KETEPATAN PERAWAT DI RESPONSE TIME
TRIASE DENGAN RUANG INSTALASI PERAWAT
RESPONSE TIME GAWAT DARURAT DENGAN TINGKAT
PERAWAT DI KECEMASAN
INSTALASI PASIEN KATEGORI
GAWAT TRIASE KUNING
DARURAT IGD) DI IGD RSU GMIM
RUMAH SAKIT KALOORAN
TIPE C. AMURANG
P Populasi dalam Populasi adalah Sampel penelitian ini
penelitian ini adalah perawat di Instalasi 77 responden yang
perawat yang Gawat Darurat (IGD) didapat dengan
bekerja di IGD RSU Rumah Sakit Umum menggunakan teknik
GMIM Pancaran Daerah Meuraxa Kota purposive sampling
Kasih Manado Banda Aceh yang
berjumlah 24 orang berjumlah 32 orang.
dan RSU GMIM
Bethesda Tomohon
berjumlah 16 orang
dengan total 40
orang.
I Menganalisis Untuk mengetahui Untuk mengetahui
hubungan ketepatan hubungan hubungan response
triase dengan karakteristik perawat time perawat dengan
response time dengan response time tingkat kecemasan
perawat di Instalasi di Ruang Instalasi pasien ketegori triase
Gawat Darurat IGD) Gawat Darurat kuning di IGD
C Pelaksanaan triase Response time yang Keberhasilan waktu
sangat
memanjang dalam tanggap atau response
mempengaruhi penanganan pasien time sangat
response time, jika
gawat darurat dapat tergantung kepada
triase tidak
dilakukan dengan menurunkan usaha kecepatan yang
tepat maka akan
penyelamatan pasien. tersedia serta kualitas
memperlambat
waktu tanggap pemberian
(responsetime) yang
pertolongan untuk
akan diterima pasien
sehinggaakan menyelamatkan
meningkatkan resiko
nyawa atau mencegah
kerusakan organ atau
kecacatan, dan cacat sejak di tempat
bahkan sampai pada
kejadian, dalam
kematian pasien.
Selain itu juga akan perjalanan hingga
berpengaruh pada
pertolongan rumah
kualitas pelayanan
kesehatan rumah sakit
sakit dan akan
menambah biaya
perawatan pasien
tersebut.
O Hasil penelitian Berdasarkan hasil Response time
menunjukkan bahwa
penelitian ada perawat di Instalasi
pelaksanaan triase di
IGD rumah sakit hubungan antara Gawat Darurat RSU
Tipe C dilakukan
faktor tingkat GMIM Kalooran
dengan tepat.
Response Time di pengetahuan dengan Amurang rata-rata
IGD rumah sakit
response time pada tidak tepat yaitu lebih
Tipe C termasuk
kategori lambat. perawat (p-value dari 5 menit. Tingkat
Terdapat hubungan
0,007), tidak ada kecemasan pasien
yang signifikan
antara ketepatan hubungan antara kategori triase kuning
triase dengan
faktor tingkat di Instalasi Gawat
response time di
IGD rumah sakit tipe pendidikan dengan Darurat RSU GMIM
C.
response time pada Kalooran Amurang
perawat (p-value mayoritas mengalami
1.000), tidak ada kecemasan berat.
hubungan umur Terdapat hubungan
dengan response time yang signifikan antara
perawat (p-value response time perawat
0.142) dan ada dengan tingkat
hubungan lama kerja kecemasan pasien
dengan response time kategori triase kuning
perawat ( p-value di Instalasi Gawat
0.001). Darurat RSU GMIM
Kalooran Amurang.
T 2019 2016 2015
PEMBAHASAN

Salah satu bagian di rumah sakit yang memberikan pelayanan adalah Instalasi
Gawat Darurat. IGD merupakan gerbang utama jalan masuknya penderita gawat
darurat. IGD adalah suatu instalasi bagian rumah sakit yang melakukan tindakan
berdasarkan triage terhadap pasien.
Salah satu indikator keberhasilan penanggulangan medik penderita gawat
darurat adalah kecepatan memberikan pertolongan yang memadai kepada
penderita gawat darurat baik pada keadaan rutin sehari-hari atau sewaktu bencana.
Keberhasilan waktu tanggap atau response time sangat tergantung kepada
kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian pertolongan untuk
menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat sejak di tempat kejadian, dalam
perjalanan hingga pertolongan rumah sakit.
Response Time merupakan kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung
sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan (Suhartati et al. 2011). Waktu
tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5 menit. (Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, 2009).
Pelaksanaan triase sangatmempengaruhi response time, jika triasetidak
dilakukan dengan tepat maka akanmemperlambat waktu tanggap (responsetime)
yang akan diterima pasien sehinggaakan meningkatkan resiko kerusakan
organatau kecacatan, dan bahkan sampai padakematian pasien. Selain itu juga
akanberpengaruh pada kualitas pelayanankesehatan rumah sakit dan akan
menambahbiaya perawatan pasien tersebut.
Pengetahuan yang baik akan dapat membuat perawat berfikir dengan cepat
tindakan apa yang harus dilakukan untuk pasien gawat darurat, sehingga
pengetahuan sangat mempengaruhi kinerja perawat. pengetahuan variasinya
sangat luas tergantung dari faktor yang mempengaruhinya. Khusus untuk perawat
IGD, pengetahuan penanganan gawat darurat bisa didapat dari berbagai seminar
ataupun media informasi yang sudah berkembang saat ini.
MANFAAT DAN KEKURANGAN

1. Manfaat
a. Jurnal 1 : Mengetahui bahwa pelaksanaan triase sangat mempengaruhi
response time, jika triase tidak dilakukan dengan tepat maka akan
memperlambat waktu tanggap (response time) yang akan diterima pasien
sehingga akan meningkatkan resiko kerusakan organ atau kecacatan, dan
bahkan sampai padakematian pasien.
b. Jurnal 2 : Mengetahui bahwa adanya hubungan antara faktor tingkat
pengetahuan dengan response time pada perawat dan ada hubungan lama
kerja dengan response time perawat.
c. Jurnal 3 : Mengetahui bahwa peran perawat sangat penting karena selain
sebagai ujung tombak di instalasi gawat darurat, peran perawat sangat
menentukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien di IGD melalui
pelayanan yang cepat dan tepat serta melaksanakan asuhan keperawatan
terlebih khusus asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
kecemasan (ansietas).
2. Kekurangan
a. Jurnal 1 : Tidak terdapatnya saran.
b. Jurnal 2 : Nama dari tempat penelitian tidak dicantumkan.
c. Jurnal 3 : Terdapat kesalahan penulisan kata dan tidak tercantumnya saran.
SIMPULAN DAN SARAN
Hal terpenting ketika perawat melakukan triase adalah melakukan
response time.Penurunan penilaian skala triase akan memperpanjang waktu
penanganan yang seharusnya diterima oleh pasien sesuai dengan kondisi klinisnya
sehingga akan beresiko menurunkan angkakeselamatan pasien dan kualitas dari
layanan kesehatan.
Pengetahuan dan masa kerja yang telah dijalani oleh perawat akan
membentuk pengalaman kerja sehingga akan mampu meningkatkan pengetahuan
dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya. Semakin lama masa kerja yang
dijalani seorang perawat maka akan semakin banyak pengalaman yang
diperolehnya sehingga akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Bagi pelayanan kesehatan Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
masukan tentang pelayanan perawat berdasarkan karakteristik perawat terhadap
response time. Penelitian ini hendaknya dapat digunakan untuk wawasan dan
pengetahuan peneliti dan mahasiswa keperawatan tentang pelaksanaan response
time di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
DAFTAR PUSTAKA
1. Patricia Glory Tuwo, Jimmy F. Rumampuk, Mario E. Katuuk (2019).
HUBUNGAN KETEPATAN TRIASE DENGAN RESPONSE TIME
PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT
TIPE C. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran;
Universitas Sam Ratulangi Manado.
2. Sri Hartati; Halimuddin (2016). RESPONSE TIME PERAWAT DI
RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
3. Akrian N Tumbuan, Lucky Kumaat, Reginus Malara (2015).
HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN TINGKAT
KECEMASAN PASIEN KATEGORI TRIASE KUNING DI IGD RSU
GMIM KALOORAN AMURANG. Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran; Universitas Sam Ratulangi Manado.

Anda mungkin juga menyukai