GEOTEKNIK
ROCK QUALITY DESIGNATION ( RQD )
Praktikum Dilaksanakan :
Disusun Oleh :
Feraldo Sandrio
BP/Nim: 2017/17080024
Dosen Pengampu :
Drs.Bambang Heriyadi, M.T
LABORATORIUM TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
LANDASAN TEORI
A. TEORI DASAR
L = 18 cm
Jumlah potongan inti bor diukur pada inti bor sepanjang 2 m. Potongan
akibat penanganan pemboran harus diabaikan dari perhitungan. Into bor
yang lembek dan tidak baik berbobot RQD = 0 (Bieniawski, 1989).
Dalam beberapa kondisi inti bor tidak tersedia, penghitungan nilai RQD
menggunakan metode tidak langsung, metode ini menggunakan jarak antar
kekar yang diperoleh dari permukaan batuan.
Priest dan Hudson (1976) mendefenisikan RQD sebagai :
RQD = 100 e-0.1 λ (0.1 λ + 1)
λ = Frekuensi bidang diskontinu per meter
Sementara untuk bidang diskontinu yang mempunya frekuensi 6-16/m,
nilai RQD dapat dihitung sebagai :
RQD = 110.4 – 3.68l λ
Priest dan Hudson, menyatakan nilai error dari persamaan ini adalah
sebesar 5%.
Berdasarkan nilai RQD maka dapat didefinisakan kekuatan batuan
sebagai berikut :
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
B. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan peralatan pengukuran.
2. Tentukan inti bor yang memiliki panjang ≥ 100 m
3. Ukur total panjang inti bor yang memiliki panjang ≥ 100 mm
4. Hitung nilai RQD.
5. Siapkan pita ukur dan penggaris
6. Ukur jarak scnaline yang akan dilakukan
7. Ukur jarak antar kekar dengan menggunakan penggaris
8. Hitung frekuensi kekar yang muncul untuk setiap meter scnaline
9. Hitung nilai RQD
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
A. HASIL PENGUKURAN
No. Core Panjang Inti Bor ≥100mm Total Panjang Inti Bor Nilai RQD
Box (mm) (mm) (%)
1 450
2 100
3 160
2000
4 125
5 105
6 140
7 125
5–6 0
6–7 0
7–8 0
8–9 0
9 – 10 0
10 – 11 0.065
11 – 12 0.245
12 – 13 0
13 – 14 0
14 – 15 0.08
\
B. ANALISIS DATA
BAB V
PEMBAHASAN
Potongan inti yang sama dapat diukur dengan tiga cara, yaitu sepanjang garis
sumbu, dari ujung ke ujung, atau sepanjang potongan laras lingkaran penuh
(Gambar 3. Pengukuran Panjang Inti dengan Penentuan RQD). Prosedur yang
dianjurkan adalah mengukur panjang inti sepasang garis sumbu. Lihat acua The
Internasioanl Society for Rock Mechanics (ISRM), Commission on Standardization
of Laboratory and Field Test (1978, 1981)
Patahan inti yang disebabkan oleh pengeboran harus disusun kembali dan
diperhitungkan sebagai satu potongan. Patahan akibat bor biasanya terjadi
karena permukaan yang kasar. Pada batuan schistose dan batuan berlapis,
biasanya sulit untuk membedakan antara patahan alami dan patahan akibat bor.
Oleh karena itu, sebaiknya dipertimbangkan sebagai patPahan alami dalam
perhitungan RQD yang konservatif untuk berbagai keperluan Jika RQD
digunakan sebagai bagian dari perkiraan pekerjaan pembongkaran atau
pengerukan, perhitungan menjadi tidak bersifat konservatif.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,
untuk menentukan nilai RQD dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu berdasarkan
bor core box dan juga berdasarkan kekar. Dari pengolahan data diatas, didapat
nilai RQD sebesar :
Bor Core Box = 60.25%
Kekar = 90.98% dan 54.51%
Hasil dari pengklasifikasian pada core box adalah batuan bersifat fair atau baik.
B. SARAN
Saat mengambil data coring, panjang coring yang diambil harus lebih atau
sama dengan 10mm. Dan juga pada scanline, apabila bidang kekarnya saling
berpotongan maka nilai scanlinenya sama dengan 0.
DAFTAR PUSTAKA