STEREONET
5.1.Beberapa Definisi
Teknik Stereografis merupakan metoda grafis yang digunakan untuk menunjukkan stike
dan dip dari suatu bidang. Sebelum melakukan pengeplotan pada struktur, perlu
dipahami dahulu beberapa istilah yang harus diketahui dalam pengukuran bidang lemah.
(Gambar 5.1)
STEREONET | 55
Strike : Arah garis horizontal yang terletak pada suatu bidang lemah yang
miring.
Dip : Kecondongan dengan sudut kemiringan terbesar, dibentuk oleh bidang
lemah miring dengan bidang horizontal.
Dip Direction : Arah Kemiringan bidang lemah miring, diukur pada bidang horisontal
dan tegak lurus strike.
Plunge : Kemiringan suatu garis miring, diukur dari bidang horisontal.
Trend : Arah dan garis pada bidang horisontal yang terbentuk dari proyeksi
suatu garis miring.
STEREONET | 56
Gambar 5.2 Penggambaran struktur bidang pada jaring Schmidt
(Hoek & Bray,1981)
STEREONET | 57
C. Sudut Perpotongan Dua Bidang
Sebagai contoh, akan digambarkan dua bidang A dan D, dengan orientasi N 300 o E /
50o N dan N 230o E / 36o N (lihat Gambar 3) :
Tahap I : penggambaran kedua bidang tersebut pada jaring Schmidt, sehingga
diperoleh kutub kedua bidang (lihat bagian A).
Tahap II : memutar kedua bidang tersebut sehingga berhimpit pada satu busur
lingkaran besar. Sudut antara kedua kutub tersebut merupakan sudut
perpotongan kedua bidang di atas (64o).
STEREONET | 58
Gambar 5.3 Penggambaran arah dan penujaman perpotongan dua bidang
(Hoek & Bray,1981)
STEREONET | 59
Gambar 5.5 Penggambaran sudut geser dalam
(Hoek & Bray,1981)
STEREONET | 60