Disusun Oleh :
SALSABILA A.A. AMIR : 18064016
ADETIA F. LAPOD : 18064061
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmanya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan Terima Kasih kepada teman –
teman yang sudah berpartisipasi dalam memberikan materi maupuan pikirannya.
Dan harapan kami semoga Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca agar dapat memperbaiki bentuk dan isi dari Makalah agar
menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuam maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dari Makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
Makalah ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restaurant merupakan suatu ruangan atau tempat dimana tamu dapat membeli
dan menikmati makanan dan minuman atau merupakan seksi yang menyiapkan
makanan dan minuman bagi tamu yang memerlukannya. Asal usul nama
restaurant bisa ditelusuri abad ke-16, ketika istilah pertama kali ditemukan di
prancis sampai zaman romawi kuno (abad ke-12). Berasal dari kata prancis
restaurer atau restore yang artinya pembangkitan tenaga. Dimasa ini restoran
diartikan sebagai ruang kecil di sebuah pondokan, tempat hidangan sederhana
dengan bahan baku yang diambil dari sekitar pondokan.
Restoran pun kini tidak hanya sebuah tempat makan, tapi juga menjadi sebuah
trend bagi penikmat masakan. Saat ini restoran di Indonesia semakin berkembang,
tidak hanya restoran yang menjuak masakan yang hanya mengandalkan rasa,
tetapi juga restoran yang di design sedemikian unik dan menarik dari segi tempat
juga masakannya. Di Indonesia pun ada juga yang mengandalkan keunikan
makanan dari negeri lain, seperti restoran jepang yang akhir akhir ini banyak
diminati semua kalangan terutama kalangan muda.
Selain restoran Bar juga dapat menghasilkan pendapatan besar bagi hotel. Bar
adalah suatu tempat yang menjual dan menyediakan minuman baik yang
mengandung alcohol maupun yang tidak mengandung alcohol serta memberikan
pelayanan kepada tamu yang dating. Bar mempunya peran penting karena
merupakan salah satu bagian dari Food and Beverage service terutama pada
pelayanan minuman.
Tokoh utama di dalam operasional bar adalah bartender. Bartender seseorang
yang bertugas di bar. Bartender adalah seseorang yang melayani minuman di bar
dimana biasanya seorang bartender memenuhi kebutuhan minuman yang
diinginkan oleh konsumen, termasuk minuman beralkohol dari beberapa jenis
seperti bir, anggur dan koktail. Dalam meningkatkan pelayanan terhadap
pelanggan, peran seorang bartender sangat diperlukan dalam menciptakan segala
minuman racikan serta mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk tempat
itu sendiri.
Asal-usul penggunaan nama restaurant bisa ditelurusi ke abad ke-16, ketika istilah ini
pertama kali ditemukan di Prancis. sampai zaman Romawi Kuno kuno (abad ke-2).
Berasal dari kata Prancis restaurer atau restore yang artinya pembangkitkan tenaga.
Spesifiknya istilah ini dipakai untuk sajian sup yang sarat kaldu.
Cerita tersebut sungguh berbeda dengan arti kata restaurant yang berkembang pada
akhir abad ke-18. Di masa ini, resto diartikan sebagai ruang kecil di sebuah pondokan
(tavern), tempat para pelancong mengisi perut. Makanan yang disajikan merupakan
hidangan sederhana dengan bahan baku dari sekitar pondokan.
Terobosan konsep terjadi sekitar tahun 1782, ketika restoran yang terletak di Rue De
Richelieu, Paris, menulis daftar makanan dalam menu. Makanan kemudian disajikan
dalam porsi personal dan setiap tamu dilayani satu per satu. Menu yang dikeluarkan
pun tidak sekaligus, melainkan bertahap.
Perkembangan pesat terjadi justru karena Revolusi Prancis. Waktu itu berbagai guild
—semacam serikat para tukang dan perajin yang mengatur perizinan kerja dan usaha
— dibubarkan, memudahkan orang untuk membuka restoran.
Peluang ini ditangkap oleh para pelayan dan koki kaum bangsawan yang kehilangan
majikannya yang dipancung atau melarikan diri. Untuk menghidupi diri, mereka
membuka restoran sendiri. Perkembangan restoran pun didukung oleh urbanisasi dan
munculnya kelas menengah yang terdiri dari para profesional dan orang bisnis.
Kini restoran berkembang menjadi dua jenis, yakni restoran kasual yang menyajikan
makanan sehari-hari untuk para pekerja yang tak sempat pulang ke rumah untuk
makan. Dan, fine dining yaitu restoran dengan tampilan eksklusif dan makanan yang
disajikan lebih artistik menggunakan peralatan makan mewah.
Jenis restoran kasual di dunia termasuk di Prancis sendiri banyak dipengaruhi oleh
gaya hidup Amerika. Contohnya, cafetaria (kantin di perkantoran atau sekolah), rest-
stop restaurant (resto di pinggir jalan tol), fast food restaurant (resto cepat saji),
hingga bistro (resto kecil yang punya bar dan memberi pelayanan cepat).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap restoran memiliki ciri khas pelayanannya tersendiri dan tadi kita telah
memperlajari pelayanan-pelayanan yang ada direstoran, dan setiap restoran juga
sebelum membuka restoran mereka sudah menentukan konsep restoran yang akan
mereka gunakan dan pelayanan jenis apa yang akan digunakan, namun sebelum
menentukan jenis pelayanan yang akan digunakan lebih baik melihat dulu aspek
tenaga kerja yang dimiliki apakah karyawan kita banyak atau sedikit, dan
pengetahuan tentang menu juga dari karyawan sangat penting. Serta mengetahui
kualitas pelayanan yang ada di retoran dan bar.
3.2 Saran
Departemen food and berverage lebih memperhatikan peyalanan terhadap
konsumen di bagian restoran dan bar, agar citra retoran dan bar dapat dilihat, dinilai
dan dirasakan langsung oleh konsumen.
GAMBAR PROFIL RESTORAN DAN BAR DI HOTEL
BAR
RESTORAN