Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS HIV/AIDS

OLEH

Nama : Aliza Namira Sitepu

N.p.m : 18.11.006

Kelas : Psik 2.1

Dosen Pembimbing : Ns. Adirman Lafau, S.kep

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM SARJANA
TA.2019/2020
KASUS

Seorang wanita 31 tahun dirawat dengan keluhan batuk lama, demam,


penurunan berat badan yang drastis, diare kronis, nyeri telan, luka pada mulut
dan labia mayora. Radiologi torak didapatkan infiltrat pada kedua paru.
Penderita sebelumnya telah dirawat sebagai penderita HIV/AIDS dan
Tuberkulosis (TB) paru (kasus drop out). Hasil laboratorium didapatkan CD4
absolut : 6; CD 4 % : 3 % , hasil sputum didapatkan bakteri tahan asam (BTA),
ulkus pada oral dan pada labia mayora. Penderita dirawat di ruang isolasi,
diberikan : O2 3 – 4 liter/menit, infus RL / D5 / Aminofusin, dipasang nasogastric
tube. Parasetamol 3x500 mg, tranfusi packet red cell (PRC), Kotrimoksazole
1x960 mg, Nystatin oral drops 4x2 cc, Fluconazole oral 1x100 mg, Fusidic cream
pada labia mayora, Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg, Ethambutol 1000 mg. Dalam
4 hari pertama keadaan umum membaik, diare berkurang. Hari berikutnya
keadaan umum menurun diberikan tambahan antibiotika Ciprofloxacin
200mg/12jam. Penderita dirawat selama 12 hari dengan diagnosa kerja HIV/AIDS
dan TB paru serta infeksi opportunis, penderita meninggal dunia setelah dirawat
12 hari.

PENGKAJIAN

DS:-pasien mengatakan batuk lama

-penurunan berat badan yang derastis

-diare kronis

-nyeri telan

-luka pada mulut dan labia mayora

DO:-radiologi torak di dapatkan infiltrat pada kedua paru

-Hasil laboratorium didapatakan CD4 absolut

6;CD 4%:3%

-hasil sputum didapatkan BTA

-ulkus pada oral dan labia mayora


Diagnosa keperawatan:

1).ketidakseimbangan nutrisi b/d nyeri telan d/d ulkus pada oral

2).ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b/d diare kronis d/d pasien tampak
lemas

3).ketidak efektifan bersihan jalan nafas b/d penyakit paru obstruksi kronis d/d
terdapat infiltrat pada kedua paru

INTERVENSI

-anjurkan pasien untuk memakan makanan yang lunak

-ajarkan pasien batuk efektif

-anjurkan pasien untuk minum air hangat

-memberikan pasien posisi yang nyaman

-berkolaborasi dengan dokter dalam memberikan terapi

IMPLEMENTASI

-berikan infus RL/D5/aminofusin

-dipasang nasogastrictube

-berikan PCT 3x 500mg

Transfusi PRC,kortimoksazole 1x960mg

Nystatin oral drops 4x2cc, fluconazole oral 1x100mg

Fusidic cream pada labia mayora , rifampisin 450mg,INH 300mg, ethambutol


1000mg

EVALUASI

Setelah dilakukan perawatan selama 4 hari keadaan pasien sudah mulai membaik

Hari keadaan umum pasien menurun, sehingga mendapat terapi tambahan


ciprofloxacin 200mg/12 jam
Selama 12 hari dirawat pasien meninggal dunia karena terdiagnosa HIV/AIDS, tb
paru serta infeksi opportunis

Anda mungkin juga menyukai