Anda di halaman 1dari 48

Terminologi Gizi

TERMINOLOGI DIAGNOSIS GIZI


Masalah
Domain Kode
NI.1.1 Peningkatan energi expenditur
NI.1.2 Asupan energi tidak memadai
Keseimbangan energi NI.1.3 Kelebihan asupan energi
(NI.1)
NI.1.4 Perkiraan asupan energi tidak memadai

NI.1.5 Perkiraan kelebihan asupan energi


NI.2.1 Asupan oral tidak memadai
NI.2.2 Kelebihan asupan oral

NI.2.3 Infus nutrisi enteral tidak memadai


NI.2.4 Kelebihan infus nutrisi enteral
Komposisi nutrisi enteral tidak konsisten
NI.2.5 dengan kebutuhan
Pemberian nutrisi enteral tidak
Asupan oral atau NI.2.6 konsisten dengan kebutuhan
dukungan nutrisi (2)
NI.2.7 Infus nutrisi parenteral tidak memadai
NI.2.8 Kelebihan Infus nutrisi parenteral
Komposisi nutrisi parenteral tidak
NI.2.9 konsisten dengan kebutuhan
Pemberian nutrisi parenteral tidak
NI.2.10 konsisten dengan kebutuhan
NI.2.11 Daya terima makanan terbatas
NI.3.1 Asupan cairan tidak memadai
Asupan cairan (3)
NI.3.2 Asupan cairan berlebih
Asupan substansi bioaktif tidak
Substansi Bioaktif (4) NI.4.1 memadai

NI.4.1.1

NI.4.1.2

NI.4.1.3
NI.4.1.4
NI.4.1.5

NI.4.2 Asupan substansi bioaktif berlebih


NI.4.2.1
NI 4.2.2
NI.4.2.3
NI.4.2.4
NI.4.2.5

NI.4.2.6
NI.4.2.7
NI.4.3 Asupan Alkohol berlebih
Peningkatan kebutuhan zat gizi
Zat gizi (5) NI.5.1 (sebutkan ______)
Asupan energi dan protein tidak
NI.5.2 memadai
Penurunan kebutuhan zat gizi (sebutkan
NI.5.3 ________)
NI.5.4 Ketidakseimbangan zat gizi
NI.5.5 Lemak dan Kolesterol
NI.5.5.1
NI.5.5.2

NI.5.5.3
NI.5.6 Protein
NI.5.6.1
NI.5.6.2

NI.5.6.3
NI.5.7 Asam amino

NI.5.7.1
NI.5.8 Karbohidrat dan serat
NI.5.8.1
NI.5.8.2

Asupan (NI) NI.5.8.3


NI.5.8.4
NI.5.8.5
NI.5.8.6
NI.5.9 Vitamin

NI.5.9.1
NI.5.9.2

NI.5.10 Mineral

NI.5.10.1

NI.5.10.2
NI.5.11 Multi nutrient

NI.5.11.1

NI.5.11.2
Fungsional (1) NC.1.1 Kesulitan menelan
NC.1.2 Kesulitan mengunyah/menggigit
NC.1.3 Kesulitan menyusui
NC.1.4 Perubahan fungsi saluran cerna
NC.1.5 Prediksi kesulitan menyusui
Biokimia (2) NC.2.1 Utilisasi zat gizi terganggu

NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi


NC.2.3 Interaksi makanan dan obat
NC.2.4 Prediksi interaksi makanan dan obat
Berat badan (3) NC.3.1 Berat badan kurang
Penurunan berat badan yang tidak
NC.3.2 diharapkan
NC.3.3 Kelebihan berat badan

NC.3.3.1
NC.3.3.2
NC.3.3.3
NC.3.3.4
NC.3.3.5
Kenaikan berat badan yang tidak
NC.3.4 diharapkan
NC.3.5 Pertumbuhan dibawah rata-rata
Klinis (NC)
NC.3.6 Rata-rata pertumbuhan cepat
Gangguan Malnutrisi (4) NC.4.1 Malnutrisi (Kurang Gizi)
Klinis (NC)

NC.4.1.1

NC.4.1.2

NC.4.1.3

NC.4.1.4

Pengetahuan & Kurang pengetahuan terkait makanan


Kepercayaan NB.1.1 dan gizi
Perilaku dan kepercayaan yang salah
NB.1.2 terkait dengan makanan dan zat gizi
NB.1.3 Tidak siap untuk diet/ merubah perilaku
NB.1.4 Kurang dapat menjaga/monitoring diri
NB.1.5 Gangguan pola makan
Kurang patuh mengikuti rekomendasi
NB.1.6 gizi
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah
Aktifitas fisik dan fungsi NB.2.1 Aktifitas fisik kurang
Perilaku & Lingkungan NB.2.2 Aktifitas fisik berlebihan
Tidak mampu/ tidak mau mengurus diri
NB.2.3 sendiri
Kemampuan menyiapkan makanan
NB.2.4 terganggu
NB.2.5 Kualitas hidup buruk
NB.2.6 Kesulitan makan secara mandiri
Keamanan & akses
makanan NB.3.1 Konsumsi makanan yang tidak aman
NB.3.2 Akses makanan/air terbatas
NB.3.3 Akses suplai makanan terbatas
NB.3.4 Akses minum terbatas
Lain-lain NO.1.1 Tidak ada diagnosis gizi saat ini
Uraian

Asupan plant stanol ester tidak


memadai
Asupan plant sterol ester tidak
memadai
Asupan protein kedele tidak
memadai
Asupan psyllium tidak adekuat
Asupan beta-glukan tidak memadai

Asupan plant stanol ester berlebih


Asupan plant sterol ester berlebih
Asupan protein kedele berlebih
Asupan psyllium berlebih
Asupan beta-glukan berlebih
Asupan bahan tambahan makanan
berlebih
Asupan kafein berlebih

Asupan lemak tidak memadai


Asupan
Asupan lemak
lemak berlebih
tidak konsisten
dengan kebutuhan (sebutkan
_______)

Asupan protein tidak memadai


Asupan
Asupan protein berlebih
jenis protein tidak konsisten
dengan kebutuhan (sebutkan
_______)

Asupan jenis asam amino tidak


konsisten dengan kebutuhan
(sebutkan _______)

Asupan KH tidak memadai


Asupan KH berlebih
Asupan jenis KH tidak konsisten
dengan kebutuhan (sebutkan
______)
Asupan KH tidak konsisten
Asupan serat tidak memadai
Asupan serat berlebih

Asupan vitamin tidak memadai


(sebutkan _______)
NI.5.9.1.1
NI.5.9.1.2
NI.5.9.1.3
NI.5.9.1.4
NI.5.9.1.5
NI.5.9.1.6
NI.5.9.1.7
NI.5.9.1.8
NI.5.9.1.9
NI.5.9.1.10
NI.5.9.1.11
NI.5.9.1.12
NI.5.9.1.13
Kelebihan asupan vitamin
(sebutkan _________)
NI.5.9.2.1
NI.5.9.2.2
NI.5.9.2.3
NI.5.9.2.4
NI.5.9.2.5
NI.5.9.2.6
NI.5.9.2.7
NI.5.9.2.8
NI.5.9.2.9
NI.5.9.2.10
NI.5.9.2.11
NI.5.9.2.12
NI.5.9.13

Asupan mineral tidak memadai


(sebutkan _____)
NI.5.10.1.1
NI.5.10.1.2
NI.5.10.1.3
NI.5.10.1.4
NI.5.10.1.5
NI.5.10.1.6
NI.5.10.1.7
NI.5.10.1.8
NI.5.10.1.9
NI.5.10.1.10
NI.5.10.1.11
NI.5.10.1.12
NI.5.10.1.13
NI.5.10.1.14
NI.5.10.1.15
NI.5.10.1.16
NI.5.10.1.17
NI.5.10.1.18
Asupan mineral berlebih (sebutkan
____)
NI.5.10.2.1
NI.5.10.2.2
NI.5.10.2.3
NI.5.10.2.4
NI.5.10.2.5
NI.5.10.2.6
NI.5.10.2.7
NI.5.10.2.8
NI.5.10.2.9
NI.5.10.2.10
NI.5.10.2.11
NI.5.10.2.12
NI.5.10.2.13
NI.5.10.2.14
NI.5.10.2.15
NI.5.10.2.16
NI.5.10.2.17
NI.5.10.2.18

Prediksi asupan zat gizi tidak


memadai (sebutkan ________)
Prediksi asupan zat gizi berlebih
(sebutkan __________)

Kelebihan berat badan dewasa atau


anak
Obesitas, anak
Obesitas, klas I
Obesitas, klas II
Obesitas, klas III
Malnutrisi karena kelaparan
NC.4.1.1.1
NC.4.1.1.2
Malnutrisi karena penyakit atau
kondisi kronis
NC.4.1.2.1
NC.4.1.2.2
Malnutrisi karena penyakit akut atau
trauma
NC.4.1.3.1
NC.4.1.3.2
Malnutrisi pada anak bukan karena
penyakit
NC.4.1.4
NC.4.1.4
NC.4.1.4
FH RIWAYAT TERKAIT MAKANAN DAN GIZI
1 Asupan Makanan dan Zat Gizi
1.1 Asupan Energi
1.1.1 Asupan Energi
1.1.1.1 Perkiraan asupan energi dalam 24 jam
1.1.1.2 Pengukuran asupan energi dalam 24 jam
1.2 Asupan Makanan dan Minuman
1.2.1 Asupan Cairan
1.2.1.1 Perkiraan asupan cairan dalam 24 jam
1.2.1.2 Pengukuran asupan cairan dalam 24 jam
1.2.1.3 Cairan dari makanan
1.2.1.4 Pengganti atau suplemen makanan cair
1.2.2 Asupan Makanan
1.2.2.1 Jumlah makanan
1.2.2.1.1 Perkiraan jumlah makanan
1.2.2.1.1.1 Perkiraan penyajian makanan pokok dalam 24 jam
1.2.2.1.1.2 Perkiraan penyajian buah-buahan dalam 24 jam
1.2.2.1.1.3 Perkiraan penyajian sayur mayur dalam 24 jam
1.2.2.1.1.4 Perkiraan penyajian susu dan olahannya dalam 24 jam
1.2.2.1.1.5 Perkiraan penyajian makanan sumber protein dalam 24 jam
1.2.2.1.1.6 Perkiraan penyajian makanan sumber lemak dalam 24 jam
1.2.2.1.1.7 Perkiraan penyajian makanan tanpa energi dalam 24 jam
1.2.2.1.2 Pengukuran jumlah makanan
1.2.2.1.2.1 Pengukuran penyajian makanan pokok dalam 24 jam
1.2.2.1.2.2 Pengukuran penyajian buah-buahan dalam 24 jam
1.2.2.1.2.3 Pengukuran penyajian sayur mayur dalam 24 jam
1.2.2.1.2.4 Pengukuran penyajian susu dan olahannya dalam 24 jam
1.2.2.1.2.5 Pengukuran penyajian makanan sumber protein dalam 24 jam
1.2.2.1.2.6 Pengukuran penyajian makanan sumber lemak dalam 24 jam
1.2.2.1.2.7 Pengukuran penyajian makanan tanpa energi dalam 24 jam
1.2.2.2 Jenis Makanan
1.2.2.3 Pola Makan/Snack
1.2.2.3.1 Perkiraan pola makan/snack
1.2.2.3.1.1 Perkiraan jumlah makan utama dalam 24 jam
1.2.2.3.1.2 Perkiraan jumlah snack dalam 24 jam
1.2.2.3.2 Pengukuran pola makan/snack
1.2.2.3.2.1 Pengukuran jumlah makan utama dalam 24 jam
1.2.2.3.2.2 Pengukuran jumlah snack dalam 24 jam
1.2.2.4 Index Kualitas Diet
1.2.2.5 Variasi Makanan
1.2.3 Asupan ASI/susu formula bayi

1.2.3.1 Asupan ASI


1.2.3.1.1 Upaya pemberian ASI dalam 24 jam
1.2.3.1.2 Perkiraan volume asupan ASI dalam 24 jam
1.2.3.1.3 Pengukuran volume asupan ASI dalam 24 jam
1.2.3.1.4 Kecukupan asupan ASI
1.2.3.2 Asupan Susu Formula Bayi
1.2.3.2.1 Upaya pemberian susu formula bayi dalam 24 jam
1.2.3.2.2 Perkiraan volume asupan susu formula dalam 24 jam
1.2.3.2.3 Pengukuran volume asupan susu formula bayi dalam 24 jam
1.2.3.2.4 Kecukupan asupan susu formula bayi
1.3 Asupan Enteral dan Perenteral
1.3.1 Asupan Nutrisi Enteral
1.3.1.1 Formula nutrisi enteral
1.3.1.1.1 Komposisi formula nutrisi enteral
1.3.1.1.2 Konsentrasi formula nutrisi enteral
1.3.1.1.3 Perkiraan volume formula nutrisi enteral dalam 24 jam
1.3.1.1.4 Perngukuran volume formula nutrisi enteral dalam 24 jam
1.3.1.2 Perkiraan volume cairan pembilas pipa makanan enteral dalam 24 jam
1.3.1.3 Pengukuran volume cairan pembilas pipa makanan enteral dalam 24 jam
1.3.2 Asupan Nutrisi Parenteral
1.3.2.1 Formula Nutrisi Parenteral
1.3.2.2 Cairan Intra Vena
1.4 Asupan Substansi Bioaktif
1.4.1 Asupan Alkohol
1.4.1.1 Ukuran/volume minuman
1.4.1.2 Frekuensi
1.4.1.3 Pola konsumsi alkohol
1.4.2 Asupan Substansi Bioaktif
1.4.2.1 Perkiraan asupan substansi bioaktif
1.4.2.1.1 Perkiraan asupan Plant Stanol Ester dalam 24 jam
1.4.2.1.2 Perkiraan asupan Plant Sterol Ester dalam 24 jam
1.4.2.1.3 Perkiraan asupan protein kedele dalam 24 jam
1.4.2.1.4 Perkiraan asupan psyllium dalam 24 jam
1.4.2.1.5 Perkiraan asupan beta-glukan dalam 24 jam
1.4.2.2 Pengukuran asupan substansi bioaktif
1.4.2.2.1 Pengukuran asupan Plant Stanol Ester dalam 24 jam
1.4.2.2.2 Pengukuran asupan Plant Sterol Ester dalam 24 jam
1.4.2.2.3 Pengukuran asupan protein kedele dalam 24 jam
1.4.2.2.4 Pengukuran asupan psyllium dalam 24 jam
1.4.2.2.5 Pengukuran asupan beta-glukan dalam 24 jam
1.4.2.3 Asupan Bahan Tambahan Makanan (spesifik)
1.4.3 Asupan Kafein
1.4.3.1 Perkiraan asupan total kafein dalam 24 jam
1.4.3.2 Pengukuran asupan total kafein dalam 24 jam
1.5 Asupan Zat Gizi Makro
1.5.1 Asupan Lemak
1.5.1.1 Perkiraan asupan lemak
1.5.1.1.1 Perkiraan asupan total lemak dalam 24 jam
1.5.1.1.2 Perkiraan asupan lemak jenuh dalam 24 jam
1.5.1.1.3 Perkiraan asupan asam lemak trans dalam 24 jam
1.5.1.1.4 Perkiraan asupan lemak tak jenuh ganda dalam 24 jam
1.5.1.1.4.1 Perkiraan asupan asamlinoleat dalam 24 jam
1.5.1.1.5 Perkiraan asupan lemak tak jenuh tunggal dalam 24 jam
1.5.1.1.6 Perkiraan asupan asam lemak omega 3 dalam 24 jam
1.5.1.1.6.1 Perkiraan asupan asam alfa-linoleat dalam 24 jam
1.5.1.1.6.2 Perkiraan asupan asam eicosapentanoat dalam 24 jam
1.5.1.1.6.3 Perkiraan asupan asam docosahexanoat dalam 24 jam
1.5.1.1.7 Perkiraan asupan asam lemak esensial dalam 24 jam
1.5.1.1.8 Perkiraan asupan asam lemak rantai sedang dalam 24 jam
1.5.1.2 Pengukuran asupan lemak
1.5.1.2.1 Pengukuran asupan total lemak dalam 24 jam
1.5.1.2.2. Pengukuran asupan lemak jenuh dalam 24 jam
1.5.1.2.3 Pengukuran asupan asam lemak trans dalam 24 jam
1.5.1.2.4 Pengukuran asupan lemak tak jenuh ganda dalam 24 jam
1.5.1.2.4.1 Pengukuran asupan asamlinoleat dalam 24 jam
1.5.1.2.5 Pengukuran asupan lemak tak jenuh tunggal dalam 24 jam
1.5.1.2.6 Pengukuran asupan asam lemak omega 3 dalam 24 jam
1.5.1.2.6.1 Pengukuran asupan asam alfa-linoleat dalam 24 jam
1.5.1.2.6.2 Pengukuran asupan asam eicosapentanoat dalam 24 jam
1.5.1.2.6.3 Pengukuran asupan asam docosahexanoat dalam 24 jam
1.5.1.2.7 Pengukuran asupan asam lemak esensial dalam 24 jam
1.5.1.2.8 Pengukuran asupan asam lemak rantai sedang dalam 24 jam
1.5.1.3 Total lemak dalam diet
1.5.1.4 Total lemak dari nutrisi enteral
1.5.1.5 Total lemak dari nutrisi parenteral
1.5.1.6 Total lemak dari cairan intravena
1.5.2 Asupan Kolesterol
1.5.2.1 Perkiraan asupan kolesterol dalam 24 jam
1.5.2.2 Pengukuran asupan kolesterol dalam 24 jam
1.5.3 Asupan Protein
1.5.3.1 Perkiraan asupan protein
1.5.3.1.1 Perkiraan total asupan protein dalam 24 jam
1.5.3.1.2 Perkiraan asupan protein bernilai biologis tinggi dalam 24 jam
1.5.3.1.3 Perkiraan asupan kasein dalam 24 jam
1.5.3.1.4 Perkiraan asupan whey dalam 24 jam
1.5.3.1.5 Perkiraan asupan gluten dalam 24 jam
1.5.3.1.6 Perkiraan asupan total protein per kg BB dalam 24 jam
1.5.3.2 Pengukuran asupan protein
1.5.3.2.1 Pengukuran total asupan protein dalam 24 jam
1.5.3.2.2 Pengukuran asupan protein bernilai biologis tinggi dalam 24 jam
1.5.3.2.3 Pengukuran asupan kasein dalam 24 jam
1.5.3.2.4 Pengukuran asupan whey dalam 24 jam
1.5.3.2.5 Pengukuran asupan gluten dalam 24 jam
1.5.3.2.6 Pengukuran asupan total protein per kg BB dalam 24 jam
1.5.3.2.7 Asupan protein alami
1.5.3.2.8 Total protein dari diet
1.5.3.2.9 Total protein dari nutrisi enteral
1.5.4 Asupan Asam Amino
1.5.4.1 Perkiraan asupan asam amino
1.5.4.1.1 Perkiraan asupan total asam amino dalam 24 jam
1.5.4.1.2 Perkiraan asupan asam amino esensial dalam 24 jam
1.5.4.1.2.1 Perkiraan asupan histidin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.2 Perkiraan asupan methionin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.3 Perkiraan asupan isoleusin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.4 Perkiraan asupan leusin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.5 Perkiraan asupan lisin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.6 Perkiraan asupan threonin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.7 Perkiraan asupan tryptophan dalam 24 jam
1.5.4.1.2.8 Perkiraan asupan fenilalanin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.9 Perkiraan asupan valin dalam 24 jam
1.5.4.1.3 Perkiraan asupan asam amino non esensial dalam 24 jam
1.5.4.1.3.1 Perkiraan asupan arginin dalam 24 jam
1.5.4.1.3.2 Perkiraan asupan glutamin dalam 24 jam
1.5.4.1.3.3 Perkiraan asupan homosistein dalam 24 jam
1.5.4.1.3.4 Perkiraan asupan tiramin dalam 24 jam
1.5.4.1.3.5 Perkiraan asupan torosin dalam 24 jam
1.5.4.2 Pengukuran asupan asam amino
1.5.4.2.1 Pengukuran asupan total asam amino dalam 24 jam
1.5.4.2.2 Pengukuran asupan asam amino esensial dalam 24 jam
1.5.4.2.2.1 Pengukuran asupan histidin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.2 Pengukuran asupan methionin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.3 Pengukuran asupan isoleusin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.4 Pengukuran asupan leusin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.5 Pengukuran asupan lisin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.6 Pengukuran asupan threonin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.7 Pengukuran asupan tryptophan dalam 24 jam
1.5.4.2.2.8 Pengukuran asupan fenilalanin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.9 Pengukuran asupan valin dalam 24 jam
1.5.4.2.3 Pengukuran asupan asam amino non esensial dalam 24 jam
1.5.4.2.3.1 Pengukuran asupan arginin dalam 24 jam
1.5.4.2.3.2 Pengukuran asupan glutamin dalam 24 jam
1.5.4.2.3.3 Pengukuran asupan homosistein dalam 24 jam
1.5.4.2.3.4 Pengukuran asupan tiramin dalam 24 jam
1.5.4.2.3.4 Pengukuran asupan tirosin dalam 24 jam
1.5.4.2.4 Asam amino total dari nutrisi enteral
1.5.4.2.5 Asam amino total dari nutrisi parenteral
1.5.4.2.6 Asam amino total dari cairan intravena
1.5.5 Asupan Karbohidrat
1.5.5.1 Perkiraan asupan karbohidrat
1.5.5.1.1 Perkiraan asupan karbohidrat total dalam 24 jam
1.5.5.1.2 Perkiraan asupan karbohidrat kompleks dalam 24 jam
1.5.5.1.3 Perkiraan asupan karbohidrat sederhana dalam 24 jam
1.5.5.1.4 Perkiraan asupan galaktosa dalam 24 jam
1.5.5.1.5 Perkiraan asupan laktosa dalam 24 jam
1.5.5.1.6 Perkiraan asupan fruktosa dalam 24 jam
1.5.5.2 Perkiraan nilai indeks glikemik total per hari
1.5.5.3 Perkiraan beban glikemik total per hari
1.5.5.4 Pengukuran asupan karbohidrat
1.5.5.4.1 Pengukuran asupan karbohidrat total dalam 24 jam
1.5.5.4.2 Pengukuran asupan karbohidrat kompleks dalam 24 jam
1.5.5.4.3 Pengukuran asupan karbohidrat sederhana dalam 24 jam
1.5.5.4.4 Pengukuran asupan galaktosa dalam 24 jam
1.5.5.4.5 Pengukuran asupan laktosa dalam 24 jam
1.5.5.4.6 Pengukuran asupan fruktosa dalam 24 jam
1.5.5.5 Karbohidrat total dari diet
1.5.5.6 Karbohidrat total dari nutrisi enteral
1.5.5.7 Karbohidrat total dari nutrisi parenteral
1.5.5.8 Karbohidrat total dari cairan intravena
1.5.5.9 Rasio insulin-karbohidrat
1.5.6 Asupan serat
1.5.6.1 Perkiraan asupan serat
1.5.6.1.1 Perkiraan asupan serat total dalam 24 jam
1.5.6.1.2 Perkiraan asupan serat larut air dalam 24 jam
1.5.6.1.3 Perkiraan asupan serat tidak larut air dalam 24 jam
1.5.6.2 Pengukuran asupan serat
1.5.6.2.1 Pengukuran asupan serat total dalam 24 jam
1.5.6.2.2 Pengukuran asupan serat larut air dalam 24 jam
1.5.6.2.3 Pengukuran asupan serat tidak larut air dalam 24 jam
1.6 Asupan Zat Gizi Mikro
1.6.1 Asupan Vitamin
1.6.1.1 Perkiraan Asupan Zat Gizi Mikro
1.6.1.1.1 Perkiraan asupan Vitamin A dalam 24 jam
1.6.1.1.2 Perkiraan asupan Vitamin C dalam 24 jam
1.6.1.1.3 Perkiraan asupan Vitamin D dalam 24 jam
1.6.1.1.4 Perkiraan asupan Vitamin E dalam 24 jam
1.6.1.1.5 Perkiraan asupan Vitamin K dalam 24 jam
1.6.1.1.6 Perkiraan asupan Thiamin dalam 24 jam
1.6.1.1.7 Perkiraan asupan Riboflavin dalam 24 jam
1.6.1.1.8 Perkiraan asupan Niasin dalam 24 jam
1.6.1.1.9 Perkiraan asupan Asam Folat dalam 24 jam
1.6.1.1.10 Perkiraan asupan Vitamin B6 dalam 24 jam
1.6.1.1.11 Perkiraan asupan Vitamin B12 dalam 24 jam
1.6.1.1.12 Perkiraan asupan Asam Pantotenat dalam 24 jam
1.6.1.1.13 Perkiraan asupan Biotin dalam 24 jam
1.6.1.1.14 Perkiraan asupan Multivitamin dalam 24 jam
1.6.1.2 Perhitungan Asupan Zat Gizi Mikro
1.6.1.2.1 Pengukuran asupan Vitamin A dalam 24 jam
1.6.1.2.2 Pengukuran asupan Vitamin C dalam 24 jam
1.6.1.2.3 Pengukuran asupan Vitamin D dalam 24 jam
1.6.1.2.4 Pengukuran asupan Vitamin E dalam 24 jam
1.6.1.2.5 Pengukuran asupan Vitamin K dalam 24 jam
1.6.1.2.6 Pengukuran asupan Thiamin dalam 24 jam
1.6.1.2.7 Pengukuran asupan Riboflavin dalam 24 jam
1.6.1.2.8 Pengukuran asupan Niasin dalam 24 jam
1.6.1.2.9 Pengukuran asupan Asam Folat dalam 24 jam
1.6.1.2.10 Pengukuran asupan Vitamin B6 dalam 24 jam
1.6.1.2.11 Pengukuran asupan Vitamin B12 dalam 24 jam
1.6.1.2.12 Pengukuran asupan Asam Pantotenat dalam 24 jam
1.6.1.2.13 Pengukuran asupan Biotin dalam 24 jam
1.6.1.2.14 Pengukuran asupan Multivitamin dalam 24 jam
1.6.2 Asupan Mineral/Trace Elemen
1.6.2.1 Perkiraan Asupan Mineral
1.6.2.1.1 Perkiraan asupan kalsium dalam 24 jam
1.6.2.1.2 Perkiraan asupan klorida dalam 24 jam
1.6.2.1.3 Perkiraan asupan zat besi dalam 24 jam
1.6.2.1.4 Perkiraan asupan magnesium dalam 24 jam
1.6.2.1.5 Perkiraan asupan kalium dalam 24 jam
1.6.2.1.6 Perkiraan asupan fosfor dalam 24 jam
1.6.2.1.7 Perkiraan asupan natrium dalam 24 jam
1.6.2.1.8 Perkiraan asupan seng dalam 24 jam
1.6.2.1.9 Perkiraan asupan sulfat dalam 24 jam
1.6.2.1.10 Perkiraan asupan fluor dalam 24 jam
1.6.2.1.11 Perkiraan asupan copper dalam 24 jam
1.6.2.1.12 Perkiraan asupan yodium dalam 24 jam
1.6.2.1.13 Perkiraan asupan selenium dalam 24 jam
1.6.2.1.14 Perkiraan asupan mangan dalam 24 jam
1.6.2.1.15 Perkiraan asupan kromium dalam 24 jam
1.6.2.1.16 Perkiraan asupan molibdenum dalam 24 jam
1.6.2.1.17 Perkiraan asupan boron dalam 24 jam
1.6.2.1.18 Perkiraan asupan kobalt dalam 24 jam
1.6.2.1.19 Perkiraan asupan multi-mineral dalam 24 jam
1.6.2.1.20 Perkiraan asupan multi-trace elemen dalam 24 jam
1.6.2.2 Pengukuran asupan mineral
1.6.2.2.1 Pengukuran asupan kalsium dalam 24 jam
1.6.2.2.2 Pengukuran asupan klorida dalam 24 jam
1.6.2.2.3 Pengukuran asupan zat besi dalam 24 jam
1.6.2.2.4 Pengukuran asupan magnesium dalam 24 jam
1.6.2.2.5 Pengukuran asupan kalium dalam 24 jam
1.6.2.2.6 Pengukuran asupan fosfor dalam 24 jam
1.6.2.2.7 Pengukuran asupan natrium dalam 24 jam
1.6.2.2.8 Pengukuran asupan seng dalam 24 jam
1.6.2.2.9 Pengukuran asupan sulfat dalam 24 jam
1.6.2.2.10 Pengukuran asupan fluor dalam 24 jam
1.6.2.2.11 Pengukuran asupan copper dalam 24 jam
1.6.2.2.12 Pengukuran asupan yodium dalam 24 jam
1.6.2.2.13 Pengukuran asupan selenium dalam 24 jam
1.6.2.2.14 Pengukuran asupan mangan dalam 24 jam
1.6.2.2.15 Pengukuran asupan kromium dalam 24 jam
1.6.2.2.16 Pengukuran asupan molibdenum dalam 24 jam
1.6.2.2.17 Pengukuran asupan boron dalam 24 jam
1.6.2.2.18 Pengukuran asupan kobalt dalam 24 jam
1.6.2.2.19 Pengukuran asupan multi-mineral dalam 24 jam
1.6.2.2.20 Pengukuran asupan multi-trace elemen dalam 24 jam
2 Administrasi Makanan dan Zat. Gizi
2.1 Riwayat Diet
2.1.1 Pemesanan diet
2.1.1.1 Pemesanan makanan biasa, makanan seimbang
2.1.1.2 Pemesanan makanan diet modifikasi
2.1.1.3 Pemesanan makanan enteral
2.1.1.4 Pemesanan makanan parenteral
2.1.2 Pengalaman diet
2.1.2.1 Diet yang dijalani sebelumnya
2.1.2.2 Edukasi/konseling diet/gizi sebelumnya
2.1.2.3 Menjalani diet yang ditentukan sendiri (bukan anjuran profesional)
2.1.2.4 Upaya dalam berdiet
2.1.2.5 Alergi makanan
2.1.2.6 Intoleransi makanan
2.1.3 Lingkungan saat makan
2.1.3.1 Lokasi
2.1.3.2 Suasana
2.1.3.3 Pengasuh/teman makan
2.1.3.4 Ruang/fasilitas menyusui yang memadai
2.1.3.5 Makan sendirian
2.1.4 Administrasi nutrisi enteral dan parenteral
2.1.4.1 Akses enteral
2.1.4.2 Akses parenteral
2.1.4.3 Posisi tubuh, nutrisi enteral
2.1.5 Puasa
2.1.5.1 Pola puasa dalam 1 hari, laporan
2.1.5.2 Pola puasa per pekan, laporan
2.1.5.3 pola puasa bulanan, laporan
2.1.5.4 Pola puasa tahunan, laporan
2.1.5.5 Toleransi puasa, laporan
3 Penggunaan obat-obatan dan obat komplementer/alternatif
3.1 Obat-obatan
3.1.1 Obat yang diresepkan
3.1.1.1 Faktor sensitivitas insulin
3.1.2 Penggunaan obat bebas (tanpa resep dokter)
3.1.3 Penyalahgunaan obat
3.2 Obat-obat komplementer/alternatif
3.2.1 Penggunaan obat komplementer/alternatif terkait gizi
4 Pengetahuan/Kepercayaan/Sikap
4.1 Pengetahuan tentang makanan dan gizi
4.1.1 Pengetahuan gizi masyarakat
4.1.2 Pengetahuan gizi yang mendukung secara indidual
4.1.3 Pengetahuan gizi klien individu
4.2 Keterampilan tentang makanan dan gizi
4.2.1 Keterampilan gizi masyarakat
4.2.2 Keterampilan gizi yang mendukung secara indidual
4.2.3 Keterampilan gizi klien individu
4.3 Kepercayaan dan Sikap
4.3.1 Konflik dengan sistem nilai pribadi / keluarga
4.3.2 Citra tubuh terdistorsi
4.3.3 Keputusan akhir kehidupan
4.3.4 Motivasi
4.3.5 Asyik dengan makanan/zat gizi
4.3.6 Asyik dengab berat badan
4.3.7 Kesiapan terhadap perubahan perilaku terkait gizi
4.3.8 Efikasi diri
4.3.9 Bicara sendiri/kognitif
4.3.10 Tujuan terkait gizi yang tidak realistis
4.3.11 Keyakinan/sikap yang tidak ilmiah
4.3.12 Makanan kesukaan
4.3.13 Emosi
5 Perilaku
5.1 Ketaatan/kepatuhan
5.1.1 skor kepatuhan yang dilaporkan sendiri
5.1.2 Kehadiran kunjungan gizi
5.1.3 Kemampuan mengingat tujuan gizi
5.1.4 Swa-monitor pada tingkat yang disepakati
5.1.5 Manajemen diri seperti yang disepakati
5.2 Perilaku Menghindar
5.2.1 Menghindar
5.2.2 Membatasi makan
5.2.3 Penyebab perilaku menghindar
5.3 Perilaku pesta dan lembersihan
5.3.1 Perilaku makan "Pesta"
5.3.2 Perilaku makan "sapu bersih"
5.4 Perilaku Makan
5.4.1 Durasi makan
5.4.2 Persen dari waktu makan dihabiskan untuk makan
5.4.3 Lebih suka minum daripada makan
5.4.4 Menolak makan/mengunyah
5.4.5 Meludahkan makanan
5.4.6 Memamah biak
5.4.7 Kelelahan pasien / klien / pengasuh selama proses pemberian makan menyebabkan asupan y
5.4.8 Kesediaan mencoba makanan baru
5.4.9 terbatasnya jumlah makanan yang diterima
5.4.10 Preferensi sensorik yang kaku
5.5 Jejaring Sosial
5.5.1 Kemampuan untuk membangun dan memanfaatkan jaringan sosial
6 Faktor yang mempengaruhi akses ke makanan dan / atau persediaan makanan dan gizi
6.1 Partisipasi program makanan / gizi
6.1.1 Kelayakan Program Pemerintah
6.1.2 Partisipasi pada Program Pemerintah
6.1.3 Kelayakan Program Masyarakat
6.1.4 Partisipasi pada Program Masyarakat
6.2 Ketersediaan makanan yang aman
6.2.1 Ketersediaan tempat berbelanja
6.2.2 Pengadaan makanan yang aman
6.2.3 Fasilitas persiapan makanan yang memadai
6.2.4 Ketersediaan tempat penyimpanan makanan yang aman
6.2.5 Teknik penyimpanan yang memadai
6.2.6 Identifikasi makanan yang aman
6.3 Ketersediaan air bersih yang aman
6.3.1 Ketersediaan air minum
6.3.2 Dekontaminasi air yang tepat
6.4 Ketersediaan persediaan makanan terkait gizi
6.4.1 akses ke persediaan terkait makanan dan gizi
6.4.2 Akses ke alat bantu makan
6.4.3 Akses ke peralatan bantu persiapan makan
7 Aktifitas dan fungsi fisik
7.1 Menyusui
7.1.1 Inisiasi menyusui
7.1.2 Durasi menyusui
7.1.3 ASI eksklusif
7.1.4 Masalah-masalah dalam menyusui
7.2 ADL (kegiatan sehari-hari) dan IADL (instrumen kegiatan sehari-hari) terkait gizi
7.2.1 Kemampuan fisik untuk menyelesaikan tugas persiapan makanan
7.2.2 Kemampuan fisik untuk makan secara mandiri
7.2.3 Kemampuan untuk memposisikan diri dalam kaitannya dengan piring/peralatan makan
7.2.4 Menerima bantuan untuk makan
7.2.5 Kemampuan untuk menggunakan alat makan adaptif
7.2.6 Kemampuan kognitif untuk menyelesaikan tugas persiapan makan
7.2.7 Ingat untuk makan
7.2.8 Ingatan tentang makanan
7.2.9 Skor pemeriksaan status mental secara sederhana
7.2.10 Skor aktifitas sehari-hari terkait gizi
7.2.11 Skor instrumen aktifitas sehari-hari terkait gizi
7.3 Aktifitas Fisik
7.3.1 Riwayat aktifitas fisik
7.3.2 Konsistensi
7.3.3 Frekuensi
7.3.4 Durasi
7.3.5 Intensitas
7.3.6 Tipe aktifitas fisik
7.3.7 Kekuatan
7.3.7.1 Kekuatan genggam tangan
7.3.8 Waktu untuk nonton TV
7.3.9 Waktu aktifitas tetap lainnya
7.3.10 Waktu aktifitas fisik yang tidak disengaja/direncanakan
7.3.11 termogenesis waktu tidak beraktifitas
7.4 Faktor yang mempengaruhi akses ke aktivitas fisik
7.4.1 Keamanan Lingkungan
7.4.2 "Walkability" lingkungan
7.4.3 Kedekatan dengan taman/lingkungan hijau
7.4.4 Akses ke fasilitas / program kegiatan fisik
8 Tindakan yang berpusat pada pasien / klien terkait gizi
8.1 Kualitas hidup gizi
8.1.1 Kualitas hidup gizi
AD PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1.1 Komposisi Tubuh/Riwayat Berat Badan
1.1.1 Tinggi/Panjang Badan
1.1.2 Berat Badan
1.1.3 Ukuran Tubuh
1.1.4 Perubahan Berat Badan
1.1.5 Indek Masa Tubuh
1.1.6 Indikator Pola Pertumbuhan/Peringkat Persentil
1.1.7 Kompartemen Tubuh
BD DATA BIOKIMIA, TES DAN PROSEDUR MEDIS
1.1 Keseimbangan Asam Basa
1.1.1 pH Arteri
1.1.2 Bikarbonat Arteri
1.1.3 Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri (PaCO2)
1.1.4 Tekanan parsial oksigen dalam darah arteri (PaO2)
1.1.5 pH Vena
1.1.6 Bikarbonat Vena
1.2 Profil Ginjal dan Elektrolit
1.2.1 BUN
1.2.2 Kreatinin
1.2.3 Rasio BUN-Kreatinin
1.2.4 Filtrasi Glumerulus
1.2.5 Natrium
1.2.6 Klorida
1.2.7 Kalium
1.2.8 Magnesium
1.2.9 Serum Kalsium
1.2.10 Ion Kalsium
1.2.11 Fosfor
1.2.12 Osmolalitas Serum
1.2.13 Hormon Paratiroid
1.3 Profil Asam Lemak Esensial
1.3.1 Rasio Triene-Tetraene
1.4 Profil Saluran Cerna
1.4.1 Alkalin Fosfatase
1.4.2 Alkalin Amilo Tranferase (ALT/SGPT)
1.4.3 Aspartat Amino Transferase (AST/SGOT)
1.4.4 Gamma Glutamil Transferase (GGT)
1.4.5 Volume Residu Lambung (Cairan Lambung/CL)
1.4.6 Total Bilirubin
1.4.7 Serum Amonia
1.4.8 Laporan Toxicologi, termasuk alkohol
1.4.9 Prothrombine Time (PT)
1.4.10 Partial Thromboplastine Time (PTT)
1.4.11 INR (rasio)
1.4.12 Lemak Feses
1.4.13 Amilase
1.4.14 Lipase
1.4.15 Enzim Pencernaan Lain (khusus)
1.4.16 D-xylosa
1.4.17 Tes Hidrogen Pernafasan
1.4.18 Biopsi Usus
1.4.19 Kultur Feses
1.4.20 Waktu Pengosongan Lambung
1.4.21 Waktu Transit Usus Halus
1.4.22 Film Abdomen
1.4.23 Tes Menelan
1.5 Profil Endokrin/Glukosa
1.5.1 Gula Darah Puasa
1.5.2 Gula Darah Acak
1.5.3 HgA1C
1.5.4 Glukosa Plasma Kapiler Sebelum Makan
1.5.5 Puncak Glukosa Plasma Kapiler Setelah Makan
1.5.6 Tes Toleransi Glukosa (TTG)
1.5.7 Tingkat Kortisol
1.5.8 Ikatan Protein-IGF
1.5.9 Tes Fungsi Tiroid (TSH, T4, T3)
1.5.10 Tes Hormon Pituitary (GH, ACTH, LH, FSH)
1.6 Profil Inflamasi
1.6.1 C-reactive Protein
1.7 Profil Lemak
1.7.1 Serum Kolesterol
1.7.2 Kolesterol HDL
1.7.3 Kolesterol LDL
1.7.4 Kolesterol non HDL
1.7.5 Total Kolesterol : Kolesterol HDL
1.7.6 LDL : HDL
1.7.7 Serum Trigliserida
1.8 Profil Kecepatan Metabolisme
1.8.1 Pengukuran Kecepatan Metabolisme Basal
1.8.2 Pengukuran Respiratory Quotient
1.9 Profil Mineral
1.9.1 Copper (Cu), plasma/serum
1.9.2 Yodium (I), urinary excretion
1.9.3 Seng (Zn), plasma/serum
1.9.4 Boron (Bo), plasma/serum
1.9.5 Kromium (Cr), serum/urin
1.9.6 Fluor (F), plasma
1.9.7 Mangan (Mn), urine/plasma darah
1.9.8 Molybdenum, serum
1.9.9 Selenium, serum/urin
1.10 Profil Anemia Gizi
1.10.1 Hemoglobin (Hb)
1.10.2 Hematokrit (Ht)
1.10.3 MCV (Mean Corpuscular Volume)
1.10.4 Folat sel darah merah
1.10.5 Rentang distribusi sel darah merah
1.10.6 B12, serum
1.10.7 Asam metilmanolic, serum
1.10.8 Asam Folat, serum
1.10.9 Homosistein, serum
1.10.10 Ferritin, serum
1.10.11 Zat beai, serum
1.10.12 Total Iron-binding capacity (TIBC)
1.10.13 Saturasi Transferrin
1.11 Profil Protein
1.11.1 Albumin
1.11.2 Prealbumin
1.11.3 Transferrin
1.11.4 Fenilalanin, plasma
1.11.5 Tirosin, plasma
1.11.6 Asam amino lain, khusus
1.11.7 Level antibody, khusus
1.11.8 Carbohydrate-deficient transferrin
1.12 Profil Urin
1.12.1 Warna urin
1.12.2 Osmolalitas urin
1.12.3 Urin specific gravity
1.12.4 Tes Urin, khusus
1.12.5 Volume urin
1.13 Profil Vitamin
1.13.1 Vitamin A, serum/plasma retinol
1.13.2 Vitamin C, plasma/serum
1.13.3 Vitamin D, 25-hydroxy
1.13.4 Vitamin E, plasma alfa-tocoferol
1.13.5 Tiamin, koefisien aktivitas untuk aktivitas transketolase eritrosit
1.13.6 Riboflavin, koefisien aktivitas untuk aktivitas glutation reductase
1.13.7 Niasin urin. Konsentrasi N'metil-nicotinamid
1.13.8 Vitamin B6, konsentrasi piridoksal 5'fosfat serum/plasma
1.13.9 Asam Pantotenat, eksresi pantotenat urin, plasma
1.13.10 Biotin, ekskresi 3-hydroxyisovaleric acid urin atau serumlymphocyte propionil Co-A carboxilase
PD TEMUAN FISIK TERKAIT GIZI
1.1 Temuan Fisik terkait gizi
1.1.1 Penampilan keseluruhan (posisi tubuh, misal: kontraktur otot; postur tubuh; penampilan cushin
1.1.2 Bahasa tubuh (cttn: bervariasi tergantung budaya)
1.1.3 Sistem Kardiovaskuler, Pernafasan (khusus) : edema; suara peenafasan;nafas pendek
1.1.4 Ekstrimitas, Otot dan Tulang (khusus) : kondisi tulang; peeubahan ukuran baju; edema perifer
1.1.5 Sistem Pencernaan (mulut-rektum)(khusus): sendawa berlebihan; cheilosis, kekeringan memb
1.1.6 Kepala dan Mata (khusus). Mata: bitot's spot; rabun senja; sklera jaundice; mata cekung; peng
1.1.7 Saraf dan Kognitif (khusus). bingung/kehilangan konsentrasi; hasil evaluasi saraf; pusing; moto
1.1.8 Kulit (khusus). acanthanosis nigricans; kalsinosis; perubahan konsisten karena kekurangan/ke
1.1.9 Tanda-tanda Vital (khusus). Tekanan darah (mmHg); Nadi (x/menit); pernafasan (x/menit); suh
CH RIWAYAT KLIEN
1 Data Personal
1.1 Riwayat Personal
1.1.1 Usia
1.1.2 Jenis Kelamin
1.1.3 Ras/etnis
1.1.4 Bahasa
1.1.5 Faktor Literasi
1.1.6 Pendidikan
1.1.7 Peran dalam keluarga
1.1.8 Penggunaan tembakau/rokok
1.1.9 Cacat fisik
1.1.10 Mobilisasi
2 Pasien / klien / riwayat medis / kesehatan keluarga
2.1 Riwayat medis / kesehatan pasien / klien atau keluarga yang berorientasi gizi
2.1.1 Keluhan nutrisi utama pasien / klien (khusus)
2.1.2 Kardiovaskuler (khusus)
2.1.3 Endokrin/Metabolisme (khusus)
2.1.4 Ekskretoris (khusus)
2.1.5 Gastrointestinal/Saluran Cerna (khusus)
2.1.6 Ginekologi (khusus)
2.1.7 Hematologi/Onkologi (khusus)
2.1.8 Imun (mis: alergi makanan)(khusus)
2.1.9 Integumentaris (khusus)
2.1.10 Muskuloskeletal (khusus)
2.1.11 Neurologik (khusus)
2.1.12 Psikological (khusus)
2.1.13 Respiratorik (khusus)
2.1.14 Lainnya (khusus)
2.2 Pengobatan/Terapi
2.2.1 Pengobatan Medis/Terapi (khusus)
2.2.2 Pembedahan (khusus)
2.2.3 Perawatan paliatif/Akhir Kehidupan
3 Riwayat Sosial
3.1 Riwayat Sosial
3.1.1 Faktor Sosial Ekonomi (khusus)
3.1.2 Situasi kehidupan/rumah (khusus)
3.1.3 Isu Domestik (khusus)
3.1.4 Dukungan Sosial dan Kesehatan (khusus)
3.1.5 Lokasi geografi rumah (khusus)
3.1.6 Okupasi (khusus)
3.1.7 Agama (khusus)
3.1.8 Riwayat krisis baru-baru ini
3.1.9 Tingkat stress harian
CS STANDAR PEMBANDING
1 Kebutuhan Energi
1.1 Perkiraan Kebutuhan Energi
1.1.1 Perkiraan Kebutuhan Energi Total
1.1.2 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2 Kebutuhan Zat Gizi Makro
2.1 Perkiraan Kebutuhan Lemak
2.1.1 Perkiraan Kebutuhan Lemak Total
2.1.2 Jenis lemak yang dibutuhkan
2.1.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2.2 Perkiraan Kebutuhan Protein
2.2.1 Perkiraan Kebutuhan Protein Total
2.2.2 Jenis protein yang dibutuhkan
2.2.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2.3 Perkiraan Kebutuhan Karbohidrat
2.3.1 Perkiraan Kebutuhan Karbohidrat Total
2.3.2 Jenis karbohidrat yang dibutuhkan
2.3.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2.4 Perkiraan Kebutuhan Serat
2.4.1 Perkiraan Kebutuhan Serat Total
2.4.2 Jenis serat yang dibutuhkan
2.4.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
3 Kebutuhan Cairan
3.1 Perkiraan Kebutuhan Cairan
3.1.1 Perkiraan Kebutuhan Cairan Total
3.1.2 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
4 Kebutuhan Zat Gizi Mikro
4.1 Perkiraan Kebutuhan Vitamin
4.1.1 Vitamin A
4.1.2 Vitamin C
4.1.3 Vitamin D
4.1.4 Vitamin E
4.1.5 Vitamin K
4.1.6 Thiamin
4.1.7 Riboflavin
4.1.8 Niasin
4.1.9 Asam Folat
4.1.10 Vitamin B6
4.1.11 Vitamin B12
4.1.12 Asam Pantotenat
4.1.13 Biotin
4.1.14 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
4.2 Perkiraan Kebutuhan Mineral
4.2.1 Kalsium
4.2.2 Klorida
4.2.3 Zat Besi
4.2.4 Magnesium
4.2.5 Kalium
4.2.6 Fosfor
4.2.7 Natrium
4.2.8 Seng
4.2.9 Sulfat
4.2.10 Fluor
4.2.11 Copper
4.2.12 Yodium
4.2.13 Selenium
4.2.14 Mangan
4.2.15 Kromium
4.2.16 Molibdenum
4.2.17 Boron
4.2.18 Kobalt
4.2.19 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
5 Rekomendasi Berat Badan dan Pertumbuhan
5.1 Rekomedasi Berat Badan/Indeks Massa Tubuh/Pertumbuhan
5.1.1 Berat Badan Ideal/Referensi BB
5.1.2 Rekomendasi IMT
5.1.3 Pola Pertumbuhan yang diharapkan
pokok dalam 24 jam
han dalam 24 jam
yur dalam 24 jam
olahannya dalam 24 jam
sumber protein dalam 24 jam
sumber lemak dalam 24 jam
tanpa energi dalam 24 jam

an pokok dalam 24 jam


uahan dalam 24 jam
mayur dalam 24 jam
an olahannya dalam 24 jam
an sumber protein dalam 24 jam
an sumber lemak dalam 24 jam
an tanpa energi dalam 24 jam

a dalam 24 jam

ama dalam 24 jam


alam 24 jam
bayi dalam 24 jam

alam 24 jam
al dalam 24 jam
eral dalam 24 jam
enteral dalam 24 jam

lam 24 jam
am 24 jam

dalam 24 jam
t dalam 24 jam
dalam 24 jam
alam 24 jam
noleat dalam 24 jam
apentanoat dalam 24 jam
ahexanoat dalam 24 jam
alam 24 jam
ang dalam 24 jam

lam 24 jam
a dalam 24 jam
eat dalam 24 jam
gal dalam 24 jam
3 dalam 24 jam
a-linoleat dalam 24 jam
osapentanoat dalam 24 jam
cosahexanoat dalam 24 jam
dalam 24 jam
edang dalam 24 jam

tinggi dalam 24 jam

dalam 24 jam

is tinggi dalam 24 jam

B dalam 24 jam

alam 24 jam
alam 24 jam
lam 24 jam

am 24 jam
dalam 24 jam
alam 24 jam

al dalam 24 jam

am 24 jam
dalam 24 jam

am 24 jam
dalam 24 jam
alam 24 jam
n dalam 24 jam
dalam 24 jam
am 24 jam

dalam 24 jam
n dalam 24 jam
n dalam 24 jam

nsial dalam 24 jam


alam 24 jam
dalam 24 jam
ein dalam 24 jam
alam 24 jam
am 24 jam

alam 24 jam
dalam 24 jam
dalam 24 jam
a dalam 24 jam

alam 24 jam
am 24 jam

alam 24 jam
n profesional)
an makan menyebabkan asupan yang tidak memadai

nan dan gizi


) terkait gizi

an piring/peralatan makan
phocyte propionil Co-A carboxilase pada kehamilan

; postur tubuh; penampilan cushingoid; amputasi; kemampuan komunikasi; affect; status Tanner; dsb)

peenafasan;nafas pendek
bahan ukuran baju; edema perifer; penurunan/kelebihan lemak subkutan; kelelahan; merasa kedinginan setiap saat; tangan / ka
bihan; cheilosis, kekeringan membran mukus; merasa makanan tersangkut di tenggorokan; gingivitis, heartburn, serak, mulut b
klera jaundice; mata cekung; penglihatan; xeroftalmia. Kepala: ubun-ubun menonjol/cekung; rambut rapuh/rontok/kusam; sakit
; hasil evaluasi saraf; pusing; motorik: gangguan gaya berjalan; perubahan neurologis lain; gemetar
n konsisten karena kekurangan/kelebihan zat gizi; dermatitis; kering bersisik; ekimosis, eritema-bersisik-mengelupas; output fis
x/menit); pernafasan (x/menit); suhu tubuh (derajad)
nginan setiap saat; tangan / kaki, sianosis, kesemutan dan mati rasa, mobilitas sendi, gerakan pergelangan tangan / digit / leng
vitis, heartburn, serak, mulut bau/haloaitosis; lesi mulut/tenggorokan; kondisi bibir; kelainan mulut/palatum; gangguan menguny
but rapuh/rontok/kusam; sakit kepala; rambut tidak berpigmen, mukosa hidung kering; perubahan indra penciuman; pelipis cek

ersisik-mengelupas; output fistula, volume; folikuler hiperkeratosis; integritas/turgor; jaundice; perdarahan perifolikuler; petechia
ergelangan tangan / digit / lengan / lutut / pinggul; massa otot; nyeri/kelemahan otot; persendian, artralgia, efusi; kondisi kuku; r
/palatum; gangguan mengunyah; edema mukosal; pembengkakan kelenjar parotis; polidipsi; stomatitis; fungsi menelan tergan
n indra penciuman; pelipis cekung (tanda malnutrisi)

darahan perifolikuler; petechiae; luka tekan, lokasi dan tingkatan; pruritis; dermatitis seborik; penyembuhan luka; xantoma
artralgia, efusi; kondisi kuku; russell's sign
matitis; fungsi menelan terganggu/menyakitkan; pouching; koordinasi menghisap-menelan-bernafas pada bayi; gangguan rasa

yembuhan luka; xantoma


fas pada bayi; gangguan rasa pengecap; kondisi gigi geligi; kondisi lidah; perut keras/kembung/kram/sakit; masalah nafsu mak
ram/sakit; masalah nafsu makan; asites; fungsi usus : fungsi usus, flatus (tipe, frekuensi, volume); bising usus; nyeri epigastriu
); bising usus; nyeri epigastrium; mual; muntah; kekenyangan
NP PRESKRIPSI GIZI
1.1 Preskripsi Gizi (khusus) : Rekomendasi makanan umum/diet sehat; modifikasi diet; pemesanan makana
ND Pengiriman makanan dan / atau gizi
1 Makanan Utama dan Selingan
1.1 Diet umum/sehat
1.2 Komposisi makanan utama/selingan
1.2.1 Modifikasi Bentuk Diet
1.2.2 Modifikasi Energi Diet
1.2.3 Modifikasi Protein Diet
1.2.4 Modifikasi Karbohidrat diet
1.2.5 Modifikasi Lemak Diet
1.2.6 Modifikasi Kolesterol Diet
1.2.7 Modifikasi Serat Diet
1.2.8 Modifikasi Cairan Diet
1.2.9 Modifikasi diet untuk makanan khusus atau kandungan tertentu
1.2.10Modifikasi Vitamin Diet
1.2.11Modifikasi Mineral Diet
1.3 Jadwal makanan/cairan
1.3.1 Memodifikasi jadwal asupan untuk membatasi puasa
1.4 Kelompok makanan/minuman khusus
1.4.1 Modifikasi diet buah-buahan
1.4.2 Modifikasi diet sayur-sayuran
1.4.3 Modifikasi diet padi-padian
1.4.4 Modifikasi diet makanan berprotein
1.5 Lain-lain (khusus)
2 Nutrisi Enteral dan Parenteral
2.1 Nutrisi Enteral
2.1.1 Modifikasi komposisi makanan cair
2.1.2 Modifikasi konsentrasi makanan cair
2.1.3 Modifikasi kecepatan pemberian makanan cair
2.1.4 Modifikasi volume makanan cair
2.1.5 Modifikasi jadwal pemberian makanan cair
2.1.6 Modifikasi rute pemberian makanan cair
2.1.7 Masukkan selang makanan enteral
2.1.8 Perawatan daerah sekitar
2.1.9 Pembilasan pipa makanan
2.2 Nutrisi Parenteral/cairan intravena
2.2.1 Modifikasi komposisi nutrisi parenteral
2.2.2 Modifikasi konsentrasi nutrisi parenteral
2.2.3 Modifikasi kecepatan pemberian nutrisi parenteral
2.2.4 Modifikasi volume nutrisi parenteral
2.2.5 Modifikasi jadwal pemberian nutrisi parenteral
2.2.6 Modifikasi rute pemberian nutrisi parenteral
2.2.7 Perawatan daerah sekitar akses nutrisi parenteral
2.2.8 Pemberian cairan intra vena
3 Terapi Suplemen Gizi
3.1 Terapi Suplemen Makanan Medis
3.1.1 Minuman Komersial Kemasan
3.1.2 Makanan Komersial Kemasan
3.1.3 Minuman siap minum
3.1.4 Makanan siap konsumsi
3.1.5 Tujuan _________ (khusus) : suplemen energi, protein, KH, serat dan/atau asupan lemak
3.2 Terapi Suplemen Vitamin dan Mineral
3.2.1 Suplemen Terspi Multivitamin/mineral
3.2.2 Suplemen terapi Multi-trace elemen
3.2.3 Suplemen terapi Vitamin
3.2.3.1 Vitamin A
3.2.3.2 Vitamin C
3.2.3.3 Vitamin D
3.2.3.4 Vitamin E
3.2.3.5 Vitamin K
3.2.3.6 Thiamin
3.2.3.7 Riboflavin
3.2.3.8 Niasin
3.2.3.9 Asam Folat
3.2.3.10 Vitamin B6
3.2.3.11 Vitamin B12
3.2.3.12 Asam Pantotenat
3.2.3.13 Biotin
3.2.4 Suplemen terapi Mineral
3.2.4.1 Kalsium
3.2.4.2 Klorida
3.2.4.3 Zat Besi
3.2.4.4 Magnesium
3.2.4.5 Kalium
3.2.4.6 Fosfor
3.2.4.7 Natrium
3.2.4.8 Seng
3.2.4.9 Sulfat
3.2.4.10 Fluor
3.2.4.11 Copper
3.2.4.12 Yodium
3.2.4.13 Selenium
3.2.4.14 Mangan
3.2.4.15 Kromium
3.2.4.16 Molibdenum
3.2.4.17 Boron
3.2.4.18 Kobalt
3.3 Pengelolaan zat bioaktif
3.3.1 Plant stanol esters
3.3.2 Plant sterol esters
3.3.3 Protein kedele
3.3.4 Psyllium
3.3.5 Beta-glukan
3.3.6 Bahan tambahan makanan, khusus
3.3.7 Alkohol
3.3.8 Kafein
3.3.9 Lain-lain, sebutkan____
4 Bantuan Makan
4.1 Perangkat makan adaptif
4.2 Posisi makan
4.3 Pengatur makan
4.4 Perawatan mulut
4.5 Bantuan pemilihan menu
4.6 lain-lain
5 Pengelolaan Lingkungan Makan
5.1 Pencahayaan
5.2 Bau ruangan
5.3 Gangguan lingkungan
5.4 Ketinggian meja
5.5 Layanan meja
5.6 Suhu ruangan
5.7 Layanan makan
5.8 Lokasi makan
5.9 Lain-lain
6 Manajemen Pengobatan terkait Gizi
6.1 Obat dokter
6.2 Obat bebas
6.3 Obat komplementer / altetnatif terkait nutrisi
E Edukasi Gizi
1 Konten pendidikan gizi
1.1 Pendidikan gizi yang berhubungan dengan konten
1.3 Bimbingan aktivitas fisik
2 Aplika Pelajari pengucapannya
2.1 Pendidikan interpretasi hasil laboratorium terkait gizi
2.2 Pendidikan keterampilan terkait gizi
2.3 Pendidikan teknis atau keterampilan
C Konseling Gizi
1 Landasan / pendekatan teoritik
1.1 Teori kognitif-perilaku
1.2 Model kepercayaan kesehatan
1.3 Teori pembelajaran sosial
1.4 Model transtheoritical / tahapan perubahan
2 Strategi
2.1 Wawancara motivasi
2.2 Penetapan tujuan
2.3 Monitoring mandiri
2.4 Penyelesaian masalah
2.5 Dukungan sosial
2.6 Pengelolaan stress
2.7 Kontrol stimulus
2.8 Restrukturisasi kognitif
2.9 Pencegahan kekambuhan
2.10 Manajemen penghargaan / kontinjensi
2.11 Lain-lain
RC Koordinasi Perawatan Gizi oleh seorang Ahli Gizi
1 Kolaborasi dan Rujukan Gizi
1.1 Pertemuan Tim
1.2 Rujukan ke praktisi nutrisi dan dietetika dengan keahlian berbeda
1.3 Kolaborasi dengan praktisi nutrisi dan dietetika lainnya
1.4 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
1.5 Rujukan ke tenaga kesehatan lain
1.6 Rujukan ke lembaga/program di komunitas
2 Pemulangan dan transfer perawatan gizi ke penyedia layanan gizi lain
2.1 Pemulangan dan transfer ke penyedia layanan lain (dokter, dokter gigi, fisioterapis, dsb)
2.2 Pemulangan dan transfer ke lembaga/program kemasyarakatan
2.3 Pemulangan dan transfer ke praktisi nutrisi dan dietetika dengan keahlian berbeda
P Aksi Gizi Berrbasis Populasi
1 Kerangka teori populasi
1.1 Model Sosial Ekologi
1.2 Organisasi Masyarakat
1.3 Diffusi inovasi
1.4 Pemasaran Sosial
1.5 Teori Perubahan Organisasi
1.6 Komunikasi massal
1.7 Aksi Politikal
2 Strategi Populasi
2.1 Perubahan Lingkungan
2.2 Perubahan Organisasi
2.3 Perubahan Politik Publik
3 Pengaturan Populasi
3.1 Pengaturan tempat tinggal
3.2 Pengaturan sekolah
3.3 Pengaturan tempat kerja
3.4 Pengaturan rekreasi dan olahraga
3.5 Pengaturan produksi dan penyediaan makanan
3.6 Pengaturan layanan
3.7 Pengaturan pemerintah
3.8 Pengaturan di komunitas besar
4 Sektor Populasi
4.1 Sektor Pertanian
4.2 Sektor Pendidikan
4.3 Sektor Pemerintahan
4.4 Sektor Kesehatan
4.5 Sektor Makanan dan Minuman
4.6 Sektor Industri dan Bisnis
4.7 Sektor Kesejahteraan Sosial
4.8 Sektor Nirlaba
4.9 Sektor Masyarakat, Tetangga, Keluarga
kasi diet; pemesanan makanan enteral; tingkat zat bioaktif; asupan makanan
an/atau asupan lemak
ioterapis, dsb)

Anda mungkin juga menyukai