Anda di halaman 1dari 47

Terminologi Gizi

TERMINOLOGI DIAGNOSIS GIZI


Masalah
Domain Kode Uraian
NI.1.1 Peningkatan energi expenditur
NI.1.2 Asupan energi tidak
Keseimbangan energi (NI.1)NI.1.3 Kelebihan asupan energi
NI.1.4 Perkiraan asupan energi tidak memadai
NI.1.5 Perkiraan kelebihan asupan energi
NI.2.1 Asupan oral tidak memadai
NI.2.2 Kelebihan asupan oral
NI.2.3 Infus nutrisi enteral tidak memadai
NI.2.4 Kelebihan infus nutrisi enteral
NI.2.5 Komposisi nutrisi enteral tidak konsisten dengan kebutuhan
Asupan oral atau dukungan nutrisi
NI.2.6
(2) Pemberian nutrisi enteral tidak konsisten dengan kebutuhan
NI.2.7 Infus nutrisi parenteral tidak memadai
NI.2.8 Kelebihan Infus nutrisi parenteral
NI.2.9 Komposisi nutrisi parenteral tidak konsisten dengan kebutuhan
NI.2.10 Pemberian nutrisi parenteral tidak konsisten dengan kebutuhan
NI.2.11 Daya terima makanan terbatas
NI.3.1 Asupan cairan tidak memadai
Asupan cairan (3)
NI.3.2 Asupan cairan berlebih
Substansi Bioaktif (4) NI.4.1 Asupan substansi bioaktif tidak memadai
NI.4.1.1 Asupan plant stanol ester tidak memadai
NI.4.1.2 Asupan plant sterol ester tidak memadai
NI.4.1.3 Asupan protein kedele tidak memadai
NI.4.1.4 Asupan psyllium tidak adekuat
NI.4.1.5 Asupan beta-glukan tidak memadai
NI.4.2 Asupan substansi bioaktif berlebih
NI.4.2.1 Asupan plant stanol ester berlebih
NI 4.2.2 Asupan plant sterol ester berlebih
NI.4.2.3 Asupan protein kedele berlebih
NI.4.2.4 Asupan psyllium berlebih
NI.4.2.5 Asupan beta-glukan berlebih
NI.4.2.6 Asupan bahan tambahan makanan berlebih
NI.4.2.7 Asupan kafein berlebih
NI.4.3 Asupan Alkohol berlebih
Zat gizi (5) NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi (sebutkan ______)
NI.5.2 Asupan energi dan protein tidak memadai
NI.5.3 Penurunan kebutuhan zat gizi (sebutkan ________)
NI.5.4 Ketidakseimbangan zat gizi
NI.5.5 Lemak dan Kolesterol
NI.5.5.1 Asupan lemak tidak memadai
NI.5.5.2 Asupan lemak berlebih
NI.5.5.3 Asupan lemak tidak konsisten dengan kebutuhan (sebutk
NI.5.6 Protein
NI.5.6.1 Asupan protein tidak memadai
NI.5.6.2 Asupan protein berlebih
NI.5.6.3 Asupan jenis protein tidak konsisten dengan kebutuhan (s
NI.5.7 Asam amino
NI.5.7.1 Asupan jenis asam amino tidak konsisten dengan kebutuh
NI.5.8 Karbohidrat dan serat
NI.5.8.1 Asupan KH tidak memadai
NI.5.8.2 Asupan KH berlebih
NI.5.8.3 Asupan jenis KH tidak konsisten dengan kebutuhan (sebu
NI.5.8.4 Asupan KH tidak konsisten
NI.5.8.5 Asupan serat tidak memadai
NI.5.8.6 Asupan serat berlebih
NI.5.9 Vitamin
NI.5.9.1 Asupan vitamin tidak memadai (sebutkan _______)
NI.5.9.1.1
NI.5.9.1.2
NI.5.9.1.3
NI.5.9.1.4
NI.5.9.1.5
NI.5.9.1.6
Asupan (NI) NI.5.9.1.7
NI.5.9.1.8
NI.5.9.1.9
NI.5.9.1.10
NI.5.9.1.11
NI.5.9.1.12
NI.5.9.1.13
NI.5.9.2 Kelebihan asupan vitamin (sebutkan _________)
NI.5.9.2.1
NI.5.9.2.2
NI.5.9.2.3
NI.5.9.2.4
NI.5.9.2.5
NI.5.9.2.6
NI.5.9.2.7
NI.5.9.2.8
NI.5.9.2.9
NI.5.9.2.10
NI.5.9.2.11
NI.5.9.2.12
NI.5.9.13
NI.5.10 Mineral
NI.5.10.1Asupan mineral tidak memadai (sebutkan _____)
NI.5.10.1.1
NI.5.10.1.2
NI.5.10.1.3
NI.5.10.1.4
NI.5.10.1.5
NI.5.10.1.6
NI.5.10.1.7
NI.5.10.1.8
NI.5.10.1.9
NI.5.10.1.10
NI.5.10.1.11
NI.5.10.1.12
NI.5.10.1.13
NI.5.10.1.14
NI.5.10.1.15
NI.5.10.1.16
NI.5.10.1.17
NI.5.10.1.18
NI.5.10.2Asupan mineral berlebih (sebutkan ____)
NI.5.10.2.1
NI.5.10.2.2
NI.5.10.2.3
NI.5.10.2.4
NI.5.10.2.5
NI.5.10.2.6
NI.5.10.2.7
NI.5.10.2.8
NI.5.10.2.9
NI.5.10.2.10
NI.5.10.2.11
NI.5.10.2.12
NI.5.10.2.13
NI.5.10.2.14
NI.5.10.2.15
NI.5.10.2.16
NI.5.10.2.17
NI.5.10.2.18
NI.5.11 Multi nutrient
NI.5.11.1Prediksi asupan zat gizi tidak memadai (sebutkan ______
NI.5.11.2Prediksi asupan zat gizi berlebih (sebutkan __________)
Fungsional (1) NC.1.1 Kesulitan menelan
NC.1.2 Kesulitan mengunyah/menggigit
NC.1.3 Kesulitan menyusui
NC.1.4 Perubahan fungsi saluran cerna
NC.1.5 Prediksi kesulitan menyusui
Biokimia (2) NC.2.1 Utilisasi zat gizi terganggu
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
NC.2.3 Interaksi makanan dan obat
NC.2.4 Prediksi interaksi makanan dan obat
Berat badan (3) NC.3.1 Berat badan kurang
NC.3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
NC.3.3 Kelebihan berat badan
NC.3.3.1 Kelebihan berat badan dewasa atau anak
NC.3.3.2 Obesitas, anak
NC.3.3.3 Obesitas, klas I
NC.3.3.4 Obesitas, klas II
NC.3.3.5 Obesitas, klas III
NC.3.4 Kenaikan berat badan yang tidak diharapkan
NC.3.5 Pertumbuhan dibawah rata-rata
Klinis (NC) NC.3.6 Rata-rata pertumbuhan cepat
Gangguan Malnutrisi (4) NC.4.1 Malnutrisi (Kurang Gizi)
NC.4.1.1 Malnutrisi karena kelaparan
NC.4.1.1.1
NC.4.1.1.2
NC.4.1.2 Malnutrisi karena penyakit atau kondisi kronis
NC.4.1.2.1
NC.4.1.2.2
NC.4.1.3 Malnutrisi karena penyakit akut atau trauma
NC.4.1.3.1
NC.4.1.3.2
NC.4.1.4 Malnutrisi pada anak bukan karena penyakit
NC.4.1.4
NC.4.1.4
NC.4.1.4
Pengetahuan & Kepercay NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan gizi
NB.1.2 Perilaku dan kepercayaan yang salah terkait dengan makanan dan
NB.1.3 Tidak siap untuk diet/ merubah perilaku
NB.1.4 Kurang dapat menjaga/monitoring diri
NB.1.5 Gangguan pola makan
NB.1.6 Kurang patuh mengikuti rekomendasi gizi
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah
Aktifitas fisik dan fungsi NB.2.1 Aktifitas fisik kurang
Perilaku & Lingkungan NB.2.2 Aktifitas fisik berlebihan
NB.2.3 Tidak mampu/ tidak mau mengurus diri sendiri
NB.2.4 Kemampuan menyiapkan makanan terganggu
NB.2.5 Kualitas hidup buruk
NB.2.6 Kesulitan makan secara mandiri
Keamanan & akses maka NB.3.1 Konsumsi makanan yang tidak aman
NB.3.2 Akses makanan/air terbatas
NB.3.3 Akses suplai makanan terbatas
NB.3.4 Akses minum terbatas
Lain-lain NO.1.1 Tidak ada diagnosis gizi saat ini
Penyebab Tanda dan Gejala

n energi expenditur
Peningkatan kebutuhan energi (status katabolik) FH
supan energi
supan energi tidak memadai
elebihan asupan energi
l tidak memadai
supan oral
enteral tidak memadai
nfus nutrisi enteral
nutrisi enteral tidak konsisten dengan kebutuhan
nutrisi enteral tidak konsisten dengan kebutuhan
parenteral tidak memadai
nfus nutrisi parenteral
nutrisi parenteral tidak konsisten dengan kebutuhan
nutrisi parenteral tidak konsisten dengan kebutuhan
a makanan terbatas
an tidak memadai
an berlebih
stansi bioaktif tidak memadai
upan plant stanol ester tidak memadai
upan plant sterol ester tidak memadai
upan protein kedele tidak memadai
upan psyllium tidak adekuat
upan beta-glukan tidak memadai
stansi bioaktif berlebih
upan plant stanol ester berlebih
upan plant sterol ester berlebih
upan protein kedele berlebih
upan psyllium berlebih
upan beta-glukan berlebih
upan bahan tambahan makanan berlebih
upan kafein berlebih
ohol berlebih
n kebutuhan zat gizi (sebutkan ______)
ergi dan protein tidak memadai
kebutuhan zat gizi (sebutkan ________)
mbangan zat gizi
upan lemak tidak memadai
upan lemak berlebih
upan lemak tidak konsisten dengan kebutuhan (sebutkan _______)

upan protein tidak memadai


upan protein berlebih
upan jenis protein tidak konsisten dengan kebutuhan (sebutkan _______)

upan jenis asam amino tidak konsisten dengan kebutuhan (sebutkan _______)

upan KH tidak memadai


upan KH berlebih
upan jenis KH tidak konsisten dengan kebutuhan (sebutkan ______)
upan KH tidak konsisten
upan serat tidak memadai
upan serat berlebih

upan vitamin tidak memadai (sebutkan _______)


Vitamin A
Vitamin C
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Thiamin
Riboflavin
Niasin
Asam Folat
Vitamin B6
Vitamin B12
Asam Pantotenat
Biotin
elebihan asupan vitamin (sebutkan _________)
Vitamin A
Vitamin C
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Thiamin
Riboflavin
Niasin
Asam Folat
Vitamin B6
Vitamin B12
Asam Pantotenat
Biotin

upan mineral tidak memadai (sebutkan _____)


Kalsium
Klorida
Zat besi
Magnesium
Kalium
Fosfor
Natrium
Seng
Sulfat
Fluor
Copper
Yodium
Selenium
Mangan
Kromium
Molibdenum
Boron
Kobalt
upan mineral berlebih (sebutkan ____)
Kalsium
Klorida
Zat besi
Magnesium
Kalium
Fosfor
Natrium
Seng
Sulfat
Fluor
Copper
Yodium
Selenium
Mangan
Kromium
Molibdenum
Boron
Kobalt

ediksi asupan zat gizi tidak memadai (sebutkan ________)


ediksi asupan zat gizi berlebih (sebutkan __________)

engunyah/menggigit

fungsi saluran cerna


sulitan menyusui
gizi terganggu
nilai laboratorium terkait gizi
akanan dan obat
eraksi makanan dan obat

berat badan yang tidak diharapkan


erat badan
elebihan berat badan dewasa atau anak
besitas, anak
besitas, klas I
besitas, klas II
besitas, klas III
erat badan yang tidak diharapkan
an dibawah rata-rata
ertumbuhan cepat
Kurang Gizi)
alnutrisi karena kelaparan
Malnutrisi terkait kelaparan tingkat sedang
Malnutrisi terkait kelaparan tingkat berat
alnutrisi karena penyakit atau kondisi kronis
Malnutrisi karena penyakit atau kondisi kronis tingkat sedang
Malnutrisi karena penyakit atau kondisi kronis tingkat berat
alnutrisi karena penyakit akut atau trauma
Malnutrisi karena penyakit akut atau trauma tingkat sedang
Malnutrisi karena penyakit akut atau trauma tingkat berat
alnutrisi pada anak bukan karena penyakit
getahuan terkait makanan dan gizi
n kepercayaan yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi
untuk diet/ merubah perilaku
at menjaga/monitoring diri
pola makan
uh mengikuti rekomendasi gizi
makanan yang salah

k berlebihan
pu/ tidak mau mengurus diri sendiri
n menyiapkan makanan terganggu

akan secara mandiri


makanan yang tidak aman
anan/air terbatas
ai makanan terbatas
m terbatas
iagnosis gizi saat ini
Tanda dan Gejala

Perkiraan asupan energi dari diet kurang dari kebutuhan berdasarkan perhitungan RMR
FH RIWAYAT TERKAIT MAKANAN DAN GIZI
1 Asupan Makanan dan Zat Gizi
1.1 Asupan Energi
1.1.1 Asupan Energi
1.1.1.1 Perkiraan asupan energi dalam 24 jam
1.1.1.2 Pengukuran asupan energi dalam 24 jam
1.2 Asupan Makanan dan Minuman
1.2.1 Asupan Cairan
1.2.1.1 Perkiraan asupan cairan dalam 24 jam
1.2.1.2 Pengukuran asupan cairan dalam 24 jam
1.2.1.3 Cairan dari makanan
1.2.1.4 Pengganti atau suplemen makanan cair
1.2.2 Asupan Makanan
1.2.2.1 Jumlah makanan
1.2.2.1.1 Perkiraan jumlah makanan
1.2.2.1.1.1 Perkiraan penyajian makanan pokok dalam 24 jam
1.2.2.1.1.2 Perkiraan penyajian buah-buahan dalam 24 jam
1.2.2.1.1.3 Perkiraan penyajian sayur mayur dalam 24 jam
1.2.2.1.1.4 Perkiraan penyajian susu dan olahannya dalam 24 jam
1.2.2.1.1.5 Perkiraan penyajian makanan sumber protein dalam 24 jam
1.2.2.1.1.6 Perkiraan penyajian makanan sumber lemak dalam 24 jam
1.2.2.1.1.7 Perkiraan penyajian makanan tanpa energi dalam 24 jam
1.2.2.1.2 Pengukuran jumlah makanan
1.2.2.1.2.1 Pengukuran penyajian makanan pokok dalam 24 jam
1.2.2.1.2.2 Pengukuran penyajian buah-buahan dalam 24 jam
1.2.2.1.2.3 Pengukuran penyajian sayur mayur dalam 24 jam
1.2.2.1.2.4 Pengukuran penyajian susu dan olahannya dalam 24 jam
1.2.2.1.2.5 Pengukuran penyajian makanan sumber protein dalam 24 jam
1.2.2.1.2.6 Pengukuran penyajian makanan sumber lemak dalam 24 jam
1.2.2.1.2.7 Pengukuran penyajian makanan tanpa energi dalam 24 jam
1.2.2.2 Jenis Makanan
1.2.2.3 Pola Makan/Snack
1.2.2.3.1 Perkiraan pola makan/snack
1.2.2.3.1.1 Perkiraan jumlah makan utama dalam 24 jam
1.2.2.3.1.2 Perkiraan jumlah snack dalam 24 jam
1.2.2.3.2 Pengukuran pola makan/snack
1.2.2.3.2.1 Pengukuran jumlah makan utama dalam 24 jam
1.2.2.3.2.2 Pengukuran jumlah snack dalam 24 jam
1.2.2.4 Index Kualitas Diet
1.2.2.5 Variasi Makanan
1.2.3 Asupan ASI/susu formula bayi
1.2.3.1 Asupan ASI
1.2.3.1.1 Upaya pemberian ASI dalam 24 jam
1.2.3.1.2 Perkiraan volume asupan ASI dalam 24 jam
1.2.3.1.3 Pengukuran volume asupan ASI dalam 24 jam
1.2.3.1.4 Kecukupan asupan ASI
1.2.3.2 Asupan Susu Formula Bayi
1.2.3.2.1 Upaya pemberian susu formula bayi dalam 24 jam
1.2.3.2.2 Perkiraan volume asupan susu formula dalam 24 jam
1.2.3.2.3 Pengukuran volume asupan susu formula bayi dalam 24 jam
1.2.3.2.4 Kecukupan asupan susu formula bayi
1.3 Asupan Enteral dan Perenteral
1.3.1 Asupan Nutrisi Enteral
1.3.1.1 Formula nutrisi enteral
1.3.1.1.1 Komposisi formula nutrisi enteral
1.3.1.1.2 Konsentrasi formula nutrisi enteral
1.3.1.1.3 Perkiraan volume formula nutrisi enteral dalam 24 jam
1.3.1.1.4 Perngukuran volume formula nutrisi enteral dalam 24 jam
1.3.1.2 Perkiraan volume cairan pembilas pipa makanan enteral dalam 24 jam
1.3.1.3 Pengukuran volume cairan pembilas pipa makanan enteral dalam 24 jam
1.3.2 Asupan Nutrisi Parenteral
1.3.2.1 Formula Nutrisi Parenteral
1.3.2.2 Cairan Intra Vena
1.4 Asupan Substansi Bioaktif
1.4.1 Asupan Alkohol
1.4.1.1 Ukuran/volume minuman
1.4.1.2 Frekuensi
1.4.1.3 Pola konsumsi alkohol
1.4.2 Asupan Substansi Bioaktif
1.4.2.1 Perkiraan asupan substansi bioaktif
1.4.2.1.1 Perkiraan asupan Plant Stanol Ester dalam 24 jam
1.4.2.1.2 Perkiraan asupan Plant Sterol Ester dalam 24 jam
1.4.2.1.3 Perkiraan asupan protein kedele dalam 24 jam
1.4.2.1.4 Perkiraan asupan psyllium dalam 24 jam
1.4.2.1.5 Perkiraan asupan beta-glukan dalam 24 jam
1.4.2.2 Pengukuran asupan substansi bioaktif
1.4.2.2.1 Pengukuran asupan Plant Stanol Ester dalam 24 jam
1.4.2.2.2 Pengukuran asupan Plant Sterol Ester dalam 24 jam
1.4.2.2.3 Pengukuran asupan protein kedele dalam 24 jam
1.4.2.2.4 Pengukuran asupan psyllium dalam 24 jam
1.4.2.2.5 Pengukuran asupan beta-glukan dalam 24 jam
1.4.2.3 Asupan Bahan Tambahan Makanan (spesifik)
1.4.3 Asupan Kafein
1.4.3.1 Perkiraan asupan total kafein dalam 24 jam
1.4.3.2 Pengukuran asupan total kafein dalam 24 jam
1.5 Asupan Zat Gizi Makro
1.5.1 Asupan Lemak
1.5.1.1 Perkiraan asupan lemak
1.5.1.1.1 Perkiraan asupan total lemak dalam 24 jam
1.5.1.1.2 Perkiraan asupan lemak jenuh dalam 24 jam
1.5.1.1.3 Perkiraan asupan asam lemak trans dalam 24 jam
1.5.1.1.4 Perkiraan asupan lemak tak jenuh ganda dalam 24 jam
1.5.1.1.4.1 Perkiraan asupan asamlinoleat dalam 24 jam
1.5.1.1.5 Perkiraan asupan lemak tak jenuh tunggal dalam 24 jam
1.5.1.1.6 Perkiraan asupan asam lemak omega 3 dalam 24 jam
1.5.1.1.6.1 Perkiraan asupan asam alfa-linoleat dalam 24 jam
1.5.1.1.6.2 Perkiraan asupan asam eicosapentanoat dalam 24 jam
1.5.1.1.6.3 Perkiraan asupan asam docosahexanoat dalam 24 jam
1.5.1.1.7 Perkiraan asupan asam lemak esensial dalam 24 jam
1.5.1.1.8 Perkiraan asupan asam lemak rantai sedang dalam 24 jam
1.5.1.2 Pengukuran asupan lemak
1.5.1.2.1 Pengukuran asupan total lemak dalam 24 jam
1.5.1.2.2. Pengukuran asupan lemak jenuh dalam 24 jam
1.5.1.2.3 Pengukuran asupan asam lemak trans dalam 24 jam
1.5.1.2.4 Pengukuran asupan lemak tak jenuh ganda dalam 24 jam
1.5.1.2.4.1 Pengukuran asupan asamlinoleat dalam 24 jam
1.5.1.2.5 Pengukuran asupan lemak tak jenuh tunggal dalam 24 jam
1.5.1.2.6 Pengukuran asupan asam lemak omega 3 dalam 24 jam
1.5.1.2.6.1 Pengukuran asupan asam alfa-linoleat dalam 24 jam
1.5.1.2.6.2 Pengukuran asupan asam eicosapentanoat dalam 24 jam
1.5.1.2.6.3 Pengukuran asupan asam docosahexanoat dalam 24 jam
1.5.1.2.7 Pengukuran asupan asam lemak esensial dalam 24 jam
1.5.1.2.8 Pengukuran asupan asam lemak rantai sedang dalam 24 jam
1.5.1.3 Total lemak dalam diet
1.5.1.4 Total lemak dari nutrisi enteral
1.5.1.5 Total lemak dari nutrisi parenteral
1.5.1.6 Total lemak dari cairan intravena
1.5.2 Asupan Kolesterol
1.5.2.1 Perkiraan asupan kolesterol dalam 24 jam
1.5.2.2 Pengukuran asupan kolesterol dalam 24 jam
1.5.3 Asupan Protein
1.5.3.1 Perkiraan asupan protein
1.5.3.1.1 Perkiraan total asupan protein dalam 24 jam
1.5.3.1.2 Perkiraan asupan protein bernilai biologis tinggi dalam 24 jam
1.5.3.1.3 Perkiraan asupan kasein dalam 24 jam
1.5.3.1.4 Perkiraan asupan whey dalam 24 jam
1.5.3.1.5 Perkiraan asupan gluten dalam 24 jam
1.5.3.1.6 Perkiraan asupan total protein per kg BB dalam 24 jam
1.5.3.2 Pengukuran asupan protein
1.5.3.2.1 Pengukuran total asupan protein dalam 24 jam
1.5.3.2.2 Pengukuran asupan protein bernilai biologis tinggi dalam 24 jam
1.5.3.2.3 Pengukuran asupan kasein dalam 24 jam
1.5.3.2.4 Pengukuran asupan whey dalam 24 jam
1.5.3.2.5 Pengukuran asupan gluten dalam 24 jam
1.5.3.2.6 Pengukuran asupan total protein per kg BB dalam 24 jam
1.5.3.2.7 Asupan protein alami
1.5.3.2.8 Total protein dari diet
1.5.3.2.9 Total protein dari nutrisi enteral
1.5.4 Asupan Asam Amino
1.5.4.1 Perkiraan asupan asam amino
1.5.4.1.1 Perkiraan asupan total asam amino dalam 24 jam
1.5.4.1.2 Perkiraan asupan asam amino esensial dalam 24 jam
1.5.4.1.2.1 Perkiraan asupan histidin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.2 Perkiraan asupan methionin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.3 Perkiraan asupan isoleusin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.4 Perkiraan asupan leusin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.5 Perkiraan asupan lisin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.6 Perkiraan asupan threonin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.7 Perkiraan asupan tryptophan dalam 24 jam
1.5.4.1.2.8 Perkiraan asupan fenilalanin dalam 24 jam
1.5.4.1.2.9 Perkiraan asupan valin dalam 24 jam
1.5.4.1.3 Perkiraan asupan asam amino non esensial dalam 24 jam
1.5.4.1.3.1 Perkiraan asupan arginin dalam 24 jam
1.5.4.1.3.2 Perkiraan asupan glutamin dalam 24 jam
1.5.4.1.3.3 Perkiraan asupan homosistein dalam 24 jam
1.5.4.1.3.4 Perkiraan asupan tiramin dalam 24 jam
1.5.4.1.3.5 Perkiraan asupan torosin dalam 24 jam
1.5.4.2 Pengukuran asupan asam amino
1.5.4.2.1 Pengukuran asupan total asam amino dalam 24 jam
1.5.4.2.2 Pengukuran asupan asam amino esensial dalam 24 jam
1.5.4.2.2.1 Pengukuran asupan histidin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.2 Pengukuran asupan methionin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.3 Pengukuran asupan isoleusin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.4 Pengukuran asupan leusin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.5 Pengukuran asupan lisin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.6 Pengukuran asupan threonin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.7 Pengukuran asupan tryptophan dalam 24 jam
1.5.4.2.2.8 Pengukuran asupan fenilalanin dalam 24 jam
1.5.4.2.2.9 Pengukuran asupan valin dalam 24 jam
1.5.4.2.3 Pengukuran asupan asam amino non esensial dalam 24 jam
1.5.4.2.3.1 Pengukuran asupan arginin dalam 24 jam
1.5.4.2.3.2 Pengukuran asupan glutamin dalam 24 jam
1.5.4.2.3.3 Pengukuran asupan homosistein dalam 24 jam
1.5.4.2.3.4 Pengukuran asupan tiramin dalam 24 jam
1.5.4.2.3.4 Pengukuran asupan tirosin dalam 24 jam
1.5.4.2.4 Asam amino total dari nutrisi enteral
1.5.4.2.5 Asam amino total dari nutrisi parenteral
1.5.4.2.6 Asam amino total dari cairan intravena
1.5.5 Asupan Karbohidrat
1.5.5.1 Perkiraan asupan karbohidrat
1.5.5.1.1 Perkiraan asupan karbohidrat total dalam 24 jam
1.5.5.1.2 Perkiraan asupan karbohidrat kompleks dalam 24 jam
1.5.5.1.3 Perkiraan asupan karbohidrat sederhana dalam 24 jam
1.5.5.1.4 Perkiraan asupan galaktosa dalam 24 jam
1.5.5.1.5 Perkiraan asupan laktosa dalam 24 jam
1.5.5.1.6 Perkiraan asupan fruktosa dalam 24 jam
1.5.5.2 Perkiraan nilai indeks glikemik total per hari
1.5.5.3 Perkiraan beban glikemik total per hari
1.5.5.4 Pengukuran asupan karbohidrat
1.5.5.4.1 Pengukuran asupan karbohidrat total dalam 24 jam
1.5.5.4.2 Pengukuran asupan karbohidrat kompleks dalam 24 jam
1.5.5.4.3 Pengukuran asupan karbohidrat sederhana dalam 24 jam
1.5.5.4.4 Pengukuran asupan galaktosa dalam 24 jam
1.5.5.4.5 Pengukuran asupan laktosa dalam 24 jam
1.5.5.4.6 Pengukuran asupan fruktosa dalam 24 jam
1.5.5.5 Karbohidrat total dari diet
1.5.5.6 Karbohidrat total dari nutrisi enteral
1.5.5.7 Karbohidrat total dari nutrisi parenteral
1.5.5.8 Karbohidrat total dari cairan intravena
1.5.5.9 Rasio insulin-karbohidrat
1.5.6 Asupan serat
1.5.6.1 Perkiraan asupan serat
1.5.6.1.1 Perkiraan asupan serat total dalam 24 jam
1.5.6.1.2 Perkiraan asupan serat larut air dalam 24 jam
1.5.6.1.3 Perkiraan asupan serat tidak larut air dalam 24 jam
1.5.6.2 Pengukuran asupan serat
1.5.6.2.1 Pengukuran asupan serat total dalam 24 jam
1.5.6.2.2 Pengukuran asupan serat larut air dalam 24 jam
1.5.6.2.3 Pengukuran asupan serat tidak larut air dalam 24 jam
1.6 Asupan Zat Gizi Mikro
1.6.1 Asupan Vitamin
1.6.1.1 Perkiraan Asupan Zat Gizi Mikro
1.6.1.1.1 Perkiraan asupan Vitamin A dalam 24 jam
1.6.1.1.2 Perkiraan asupan Vitamin C dalam 24 jam
1.6.1.1.3 Perkiraan asupan Vitamin D dalam 24 jam
1.6.1.1.4 Perkiraan asupan Vitamin E dalam 24 jam
1.6.1.1.5 Perkiraan asupan Vitamin K dalam 24 jam
1.6.1.1.6 Perkiraan asupan Thiamin dalam 24 jam
1.6.1.1.7 Perkiraan asupan Riboflavin dalam 24 jam
1.6.1.1.8 Perkiraan asupan Niasin dalam 24 jam
1.6.1.1.9 Perkiraan asupan Asam Folat dalam 24 jam
1.6.1.1.10 Perkiraan asupan Vitamin B6 dalam 24 jam
1.6.1.1.11 Perkiraan asupan Vitamin B12 dalam 24 jam
1.6.1.1.12 Perkiraan asupan Asam Pantotenat dalam 24 jam
1.6.1.1.13 Perkiraan asupan Biotin dalam 24 jam
1.6.1.1.14 Perkiraan asupan Multivitamin dalam 24 jam
1.6.1.2 Perhitungan Asupan Zat Gizi Mikro
1.6.1.2.1 Pengukuran asupan Vitamin A dalam 24 jam
1.6.1.2.2 Pengukuran asupan Vitamin C dalam 24 jam
1.6.1.2.3 Pengukuran asupan Vitamin D dalam 24 jam
1.6.1.2.4 Pengukuran asupan Vitamin E dalam 24 jam
1.6.1.2.5 Pengukuran asupan Vitamin K dalam 24 jam
1.6.1.2.6 Pengukuran asupan Thiamin dalam 24 jam
1.6.1.2.7 Pengukuran asupan Riboflavin dalam 24 jam
1.6.1.2.8 Pengukuran asupan Niasin dalam 24 jam
1.6.1.2.9 Pengukuran asupan Asam Folat dalam 24 jam
1.6.1.2.10 Pengukuran asupan Vitamin B6 dalam 24 jam
1.6.1.2.11 Pengukuran asupan Vitamin B12 dalam 24 jam
1.6.1.2.12 Pengukuran asupan Asam Pantotenat dalam 24 jam
1.6.1.2.13 Pengukuran asupan Biotin dalam 24 jam
1.6.1.2.14 Pengukuran asupan Multivitamin dalam 24 jam
1.6.2 Asupan Mineral/Trace Elemen
1.6.2.1 Perkiraan Asupan Mineral
1.6.2.1.1 Perkiraan asupan kalsium dalam 24 jam
1.6.2.1.2 Perkiraan asupan klorida dalam 24 jam
1.6.2.1.3 Perkiraan asupan zat besi dalam 24 jam
1.6.2.1.4 Perkiraan asupan magnesium dalam 24 jam
1.6.2.1.5 Perkiraan asupan kalium dalam 24 jam
1.6.2.1.6 Perkiraan asupan fosfor dalam 24 jam
1.6.2.1.7 Perkiraan asupan natrium dalam 24 jam
1.6.2.1.8 Perkiraan asupan seng dalam 24 jam
1.6.2.1.9 Perkiraan asupan sulfat dalam 24 jam
1.6.2.1.10 Perkiraan asupan fluor dalam 24 jam
1.6.2.1.11 Perkiraan asupan copper dalam 24 jam
1.6.2.1.12 Perkiraan asupan yodium dalam 24 jam
1.6.2.1.13 Perkiraan asupan selenium dalam 24 jam
1.6.2.1.14 Perkiraan asupan mangan dalam 24 jam
1.6.2.1.15 Perkiraan asupan kromium dalam 24 jam
1.6.2.1.16 Perkiraan asupan molibdenum dalam 24 jam
1.6.2.1.17 Perkiraan asupan boron dalam 24 jam
1.6.2.1.18 Perkiraan asupan kobalt dalam 24 jam
1.6.2.1.19 Perkiraan asupan multi-mineral dalam 24 jam
1.6.2.1.20 Perkiraan asupan multi-trace elemen dalam 24 jam
1.6.2.2 Pengukuran asupan mineral
1.6.2.2.1 Pengukuran asupan kalsium dalam 24 jam
1.6.2.2.2 Pengukuran asupan klorida dalam 24 jam
1.6.2.2.3 Pengukuran asupan zat besi dalam 24 jam
1.6.2.2.4 Pengukuran asupan magnesium dalam 24 jam
1.6.2.2.5 Pengukuran asupan kalium dalam 24 jam
1.6.2.2.6 Pengukuran asupan fosfor dalam 24 jam
1.6.2.2.7 Pengukuran asupan natrium dalam 24 jam
1.6.2.2.8 Pengukuran asupan seng dalam 24 jam
1.6.2.2.9 Pengukuran asupan sulfat dalam 24 jam
1.6.2.2.10 Pengukuran asupan fluor dalam 24 jam
1.6.2.2.11 Pengukuran asupan copper dalam 24 jam
1.6.2.2.12 Pengukuran asupan yodium dalam 24 jam
1.6.2.2.13 Pengukuran asupan selenium dalam 24 jam
1.6.2.2.14 Pengukuran asupan mangan dalam 24 jam
1.6.2.2.15 Pengukuran asupan kromium dalam 24 jam
1.6.2.2.16 Pengukuran asupan molibdenum dalam 24 jam
1.6.2.2.17 Pengukuran asupan boron dalam 24 jam
1.6.2.2.18 Pengukuran asupan kobalt dalam 24 jam
1.6.2.2.19 Pengukuran asupan multi-mineral dalam 24 jam
1.6.2.2.20 Pengukuran asupan multi-trace elemen dalam 24 jam
2 Administrasi Makanan dan Zat. Gizi
2.1 Riwayat Diet
2.1.1 Pemesanan diet
2.1.1.1 Pemesanan makanan biasa, makanan seimbang
2.1.1.2 Pemesanan makanan diet modifikasi
2.1.1.3 Pemesanan makanan enteral
2.1.1.4 Pemesanan makanan parenteral
2.1.2 Pengalaman diet
2.1.2.1 Diet yang dijalani sebelumnya
2.1.2.2 Edukasi/konseling diet/gizi sebelumnya
2.1.2.3 Menjalani diet yang ditentukan sendiri (bukan anjuran profesional)
2.1.2.4 Upaya dalam berdiet
2.1.2.5 Alergi makanan
2.1.2.6 Intoleransi makanan
2.1.3 Lingkungan saat makan
2.1.3.1 Lokasi
2.1.3.2 Suasana
2.1.3.3 Pengasuh/teman makan
2.1.3.4 Ruang/fasilitas menyusui yang memadai
2.1.3.5 Makan sendirian
2.1.4 Administrasi nutrisi enteral dan parenteral
2.1.4.1 Akses enteral
2.1.4.2 Akses parenteral
2.1.4.3 Posisi tubuh, nutrisi enteral
2.1.5 Puasa
2.1.5.1 Pola puasa dalam 1 hari, laporan
2.1.5.2 Pola puasa per pekan, laporan
2.1.5.3 pola puasa bulanan, laporan
2.1.5.4 Pola puasa tahunan, laporan
2.1.5.5 Toleransi puasa, laporan
3 Penggunaan obat-obatan dan obat komplementer/alternatif
3.1 Obat-obatan
3.1.1 Obat yang diresepkan
3.1.1.1 Faktor sensitivitas insulin
3.1.2 Penggunaan obat bebas (tanpa resep dokter)
3.1.3 Penyalahgunaan obat
3.2 Obat-obat komplementer/alternatif
3.2.1 Penggunaan obat komplementer/alternatif terkait gizi
4 Pengetahuan/Kepercayaan/Sikap
4.1 Pengetahuan tentang makanan dan gizi
4.1.1 Pengetahuan gizi masyarakat
4.1.2 Pengetahuan gizi yang mendukung secara indidual
4.1.3 Pengetahuan gizi klien individu
4.2 Keterampilan tentang makanan dan gizi
4.2.1 Keterampilan gizi masyarakat
4.2.2 Keterampilan gizi yang mendukung secara indidual
4.2.3 Keterampilan gizi klien individu
4.3 Kepercayaan dan Sikap
4.3.1 Konflik dengan sistem nilai pribadi / keluarga
4.3.2 Citra tubuh terdistorsi
4.3.3 Kepitusan akhir kehidupan
4.3.4 Motivasi
4.3.5 Asyik dengan makanan/zat gizi
4.3.6 Asyik dengab berat badan
4.3.7 Kesiapan terhadap perubahan perilaku terkait gizi
4.3.8 Efikasi diri
4.3.9 Bicara sendiri/kognitif
4.3.10 Tujuan terkait gizi yang tidak realistis
4.3.11 Keyakinan/sikap yang tidak ilmiah
4.3.12 Makanan kesukaan
4.3.13 Emosi
5 Perilaku
5.1 Ketaatan/kepatuhan
5.1.1 skor kepatuhan yang dilaporkan sendiri
5.1.2 Kehadiran kunjungan gizi
5.1.3 Kemampuan mengingat tujuan gizi
5.1.4 Swa-monitor pada tingkat yang disepakati
5.1.5 Manajemen diri seperti yang disepakati
5.2 Perilaku Menghindar
5.2.1 Menghindar
5.2.2 Membatasi makan
5.2.3 Penyebab perilaku menghindar
5.3 Perilaku pesta dan lembersihan
5.3.1 Perilaku makan "Pesta"
5.3.2 Perilaku makan "sapu bersih"
5.4 Perilaku Makan
5.4.1 Durasi makan
5.4.2 Persen dari waktu makan dihabiskan untuk makan
5.4.3 Lebih suka minum daripada makan
5.4.4 Menolak makan/mengunyah
5.4.5 Meludahkan makanan
5.4.6 Memamah biak
5.4.7 Kelelahan pasien / klien / pengasuh selama proses pemberian makan menyebabkan asupan yang
5.4.8 Kesediaan mencoba makanan baru
5.4.9 terbatasnya jumlah makanan yang diterima
5.4.10 Preferensi sensorik yang kaku
5.5 Jejaring Sosial
5.5.1 Kemampuan untuk membangun dan memanfaatkan jaringan sosial
6 Faktor yang mempengaruhi akses ke makanan dan / atau persediaan makanan dan gizi
6.1 Partisipasi program makanan / gizi
6.1.1 Kelayakan Program Pemerintah
6.1.2 Partisipasi pada Program Pemerintah
6.1.3 Kelayakan Program Masyarakat
6.1.4 Partisipasi pada Program Masyarakat
6.2 Ketersediaan makanan yang aman
6.2.1 Ketersediaan tempat berbelanja
6.2.2 Pengadaan makanan yang aman
6.2.3 Fasilitas persiapan makanan yang memadai
6.2.4 Ketersediaan tempat penyimpanan makanan yang aman
6.2.5 Teknik penyimpanan yang memadai
6.2.6 Identifikasi makanan yang aman
6.3 Ketersediaan air bersih yang aman
6.3.1 Ketersediaan air minum
6.3.2 Dekontaminasi air yang tepat
6.4 Ketersediaan persediaan makanan terkait gizi
6.4.1 akses ke persediaan terkait makanan dan gizi
6.4.2 Akses ke alat bantu makan
6.4.3 Akses ke peralatan bantu persiapan makan
7 Aktifitas dan fungsi fisik
7.1 Menyusui
7.1.1 Inisiasi menyusui
7.1.2 Durasi menyusui
7.1.3 ASI eksklusif
7.1.4 Masalah-masalah dalam menyusui
7.2 ADL (kegiatan sehari-hari) dan IADL (instrumen kegiatan sehari-hari) terkait gizi
7.2.1 Kemampuan fisik untuk menyelesaikan tugas persiapan makanan
7.2.2 Kemampuan fisik untuk makan secara mandiri
7.2.3 Kemampuan untuk memposisikan diri dalam kaitannya dengan piring/peralatan makan
7.2.4 Menerima bantuan untuk makan
7.2.5 Kemampuan untuk menggunakan alat makan adaptif
7.2.6 Kemampuan kognitif untuk menyelesaikan tugas persiapan makan
7.2.7 Ingat untuk makan
7.2.8 Ingatan tentang makanan
7.2.9 Skor pemeriksaan status mental secara sederhana
7.2.10 Skor aktifitas sehari-hari terkait gizi
7.2.11 Skor instrumen aktifitas sehari-hari terkait gizi
7.3 Aktifitas Fisik
7.3.1 Riwayat aktifitas fisik
7.3.2 Konsistensi
7.3.3 Frekuensi
7.3.4 Durasi
7.3.5 Intensitas
7.3.6 Tipe aktifitas fisik
7.3.7 Kekuatan
7.3.7.1 Kekuatan genggam tangan
7.3.8 Waktu untuk nonton TV
7.3.9 Waktu aktifitas tetap lainnya
7.3.10 Waktu aktifitas fisik yang tidak disengaja/direncanakan
7.3.11 termogenesis waktu tidak beraktifitas
7.4 Faktor yang mempengaruhi akses ke aktivitas fisik
7.4.1 Keamanan Lingkungan
7.4.2 "Walkability" lingkungan
7.4.3 Kedekatan dengan taman/lingkungan hijau
7.4.4 Akses ke fasilitas / program kegiatan fisik
8 Tindakan yang berpusat pada pasien / klien terkait gizi
8.1 Kualitas hidup gizi
8.1.1 Kualitas hidup gizi
AD PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1.1 Komposisi Tubuh/Riwayat Berat Badan
1.1.1 Tinggi/Panjang Badan
1.1.2 Berat Badan
1.1.3 Ukuran Tubuh
1.1.4 Perubahan Berat Badan
1.1.5 Indek Masa Tubuh
1.1.6 Indikator Pola Pertumbuhan/Peringkat Persentil
1.1.7 Kompartemen Tubuh
BD DATA BIOKIMIA, TES DAN PROSEDUR MEDIS
1.1 Keseimbangan Asam Basa
1.1.1 pH Arteri
1.1.2 Bikarbonat Arteri
1.1.3 Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri (PaCO2)
1.1.4 Tekanan parsial oksigen dalam darah arteri (PaCO2)
1.1.5 pH Vena
1.1.6 Bikarbonat Vena
1.2 Profil Ginjal dan Elektrolit
1.2.1 BUN
1.2.2 Kreatinin
1.2.3 Rasio BUN-Kreatinin
1.2.4 Filtrasi Glumerulus
1.2.5 Natrium
1.2.6 Klorida
1.2.7 Kalium
1.2.8 Magnesium
1.2.9 Serum Kalsium
1.2.10 Ion Kalsium
1.2.11 Fosfor
1.2.12 Osmolalitas Serum
1.2.13 Hormon Paratiroid
1.3 Profil Asam Lemak Esensial
1.3.1 Rasio Triene-Tetraene
1.4 Profil Saluran Cerna
1.4.1 Alkalin Fosfatase
1.4.2 Alkalin Amilo Tranferase (ALT/SGPT)
1.4.3 Aspartat Amino Transferase (AST/SGOT)
1.4.4 Gamma Glutamil Transferase (GGT)
1.4.5 Volume Residu Lambung (Cairan Lambung/CL)
1.4.6 Total Bilirubin
1.4.7 Serum Amonia
1.4.8 Laporan Toxicologi, termasuk alkohol
1.4.9 Prothrombine Time (PT)
1.4.10 Partial Thromboplastine Time (PTT)
1.4.11 INR (rasio)
1.4.12 Lemak Feses
1.4.13 Amilase
1.4.14 Lipase
1.4.15 Enzim Pencernaan Lain (khusus)
1.4.16 D-xylosa
1.4.17 Tes Hidrogen Pernafasan
1.4.18 Biopsi Usus
1.4.19 Kultur Feses
1.4.20 Waktu Pengosongan Lambung
1.4.21 Waktu Transit Usus Halus
1.4.22 Film Abdomen
1.4.23 Tes Menelan
1.5 Profil Endokrin/Glukosa
1.5.1 Gula Darah Puasa
1.5.2 Gula Darah Acak
1.5.3 HgA1C
1.5.4 Glukosa Plasma Kapiler Sebelum Makan
1.5.5 Puncak Glukosa Plasma Kapiler Setelah Makan
1.5.6 Tes Toleransi Glukosa (TTG)
1.5.7 Tingkat Kortisol
1.5.8 Ikatan Protein-IGF
1.5.9 Tes Fungsi Tiroid (TSH, T4, T3)
1.5.10 Tes Hormon Pituitary (GH, ACTH, LH, FSH)
1.6 Profil Inflamasi
1.6.1 C-reactive Protein
1.7 Profil Lemak
1.7.1 Serum Kolesterol
1.7.2 Kolesterol HDL
1.7.3 Kolesterol LDL
1.7.4 Kolesterol non HDL
1.7.5 Total Kolesterol : Kolesterol HDL
1.7.6 LDL : HDL
1.7.7 Serum Trigliserida
1.8 Profil Kecepatan Metabolisme
1.8.1 Pengukuran Kecepatan Metabolisme Basal
1.8.2 Pengukuran Respiratory Quotient
1.9 Profil Mineral
1.9.1 Copper (Cu), plasma/serum
1.9.2 Yodium (I), urinary excretion
1.9.3 Seng (Zn), plasma/serum
1.9.4 Boron (Bo), plasma/serum
1.9.5 Kromium (Cr), serum/urin
1.9.6 Fluor (F), plasma
1.9.7 Mangan (Mn), urine/plasma darah
1.9.8 Molybdenum, serum
1.9.9 Selenium, serum/urin
### Profil Anemia Gizi
1.10.1 Hemoglobin (Hb)
1.10.2 Hematokrit (Ht)
1.10.3 MCV (Mean Corpuscular Volume)
1.10.4 Folat sel darah merah
1.10.5 Rentang distribusi sel darah merah
1.10.6 B12, serum
1.10.7 Asam metilmanolic, serum
1.10.8 Asam Folat, serum
1.10.9 Homosistein, serum
1.10.10 Ferritin, serum
1.10.11 Zat beai, serum
1.10.12 Total Iron-binding capacity (TIBC)
1.10.13 Saturasi Transferrin
1 Profil Protein
1.11.1 Albumin
1.11.2 Prealbumin
1.11.3 Transferrin
1.11.4 Fenilalanin, plasma
1.11.5 Tirosin, plasma
1.11.6 Asam amino lain, khusus
1.11.7 Level antibody, khusus
1.11.8 Carbohydrate-deficient transferrin
1 Profil Urin
1.12.1 Warna urin
1.12.2 Osmolalitas urin
1.12.3 Urin specific gravity
1.12.4 Tes Urin, khusus
1.12.5 Volume urin
1 Profil Vitamin
1.13.1 Vitamin A, serum/plasma retinol
1.13.2 Vitamin C, plasma/serum
1.13.3 Vitamin D, 25-hydroxy
1.13.4 Vitamin E, plasma alfa-tocoferol
1.13.5 Tiamin, koefisien aktivitas untuk aktivitas transketolase eritrosit
1.13.6 Riboflavin, koefisien aktivitas untuk aktivitas glutation reductase
1.13.7 Niasin urin. Konsentrasi N'metil-nicotinamid
1.13.8 Vitamin B6, konsentrasi piridoksal 5'fosfat serum/plasma
1.13.9 Asam Pantotenat, eksresi pantotenat urin, plasma
1.13.10 Biotin, ekskresi 3-hydroxyisovaleric acid urin atau serumlymphocyte propionil Co-A carboxilase pa
PD TEMUAN FISIK TERKAIT GIZI
1.1 Temuan Fisik terkait gizi
1.1.1 Penampilan keseluruhan (posisi tubuh, misal: kontraktur otot; postur tubuh; penampilan cushingo
1.1.2 Bahasa tubuh (cttn: bervariasi tergantung budaya)
1.1.3 Sistem Kardiovaskuler, Pernafasan (khusus) : edema; suara peenafasan;nafas pendek
1.1.4 Ekstrimitas, Otot dan Tulang (khusus) : kondisi tulang; peeubahan ukuran baju; edema perifer; pe
1.1.5 Sistem Pencernaan (mulut-rektum)(khusus): sendawa berlebihan; cheilosis, kekeringan membran
1.1.6 Kepala dan Mata (khusus). Mata: bitot's spot; rabun senja; sklera jaundice; mata cekung; pengliha
1.1.7 Saraf dan Kognitif (khusus). bingung/kehilangan konsentrasi; hasil evaluasi saraf; pusing; motorik
1.1.8 Kulit (khusus). acanthanosis nigricans; kalsinosis; perubahan konsisten karena kekurangan/keleb
1.1.9 Tanda-tanda Vital (khusus). Tekanan darah (mmHg); Nadi (x/menit); pernafasan (x/menit); suhu t
CH RIWAYAT KLIEN
1 Data Personal
1.1 Riwayat Personal
1.1.1 Usia
1.1.2 Jenis Kelamin
1.1.3 Ras/etnis
1.1.4 Bahasa
1.1.5 Faktor Literasi
1.1.6 Pendidikan
1.1.7 Peran dalam keluarga
1.1.8 Penggunaan tembakau/rokok
1.1.9 Cacat fisik
1.1.10 Mobilisasi
2 Pasien / klien / riwayat medis / kesehatan keluarga
2.1 Riwayat medis / kesehatan pasien / klien atau keluarga yang berorientasi gizi
2.1.1 Keluhan nutrisi utama pasien / klien (khusus)
2.1.2 Kardiovaskuler (khusus)
2.1.3 Endokrin/Metabolisme (khusus)
2.1.4 Ekskretoris (khusus)
2.1.5 Gastrointestinal/Saluran Cerna (khusus)
2.1.6 Ginekologi (khusus)
2.1.7 Hematologi/Onkologi (khusus)
2.1.8 Imun (mis: alergi makanan)(khusus)
2.1.9 Integumentaris (khusus)
2.1.10 Muskuloskeletal (khusus)
2.1.11 Neurologik (khusus)
2.1.12 Psikological (khusus)
2.1.13 Respiratorik (khusus)
2.1.14 Lainnya (khusus)
2.2 Pengobatan/Terapi
2.2.1 Pengobatan Medis/Terapi (khusus)
2.2.2 Pembedahan (khusus)
2.2.3 Perawatan paliatif/Akhir Kehidupan
3 Riwayat Sosial
3.1 Riwayat Sosial
3.1.1 Faktor Sosial Ekonomi (khusus)
3.1.2 Situasi kehidupan/rumah (khusus)
3.1.3 Isu Domestik (khusus)
3.1.4 Dukungan Sosial dan Kesehatan (khusus)
3.1.5 Lokasi geografi rumah (khusus)
3.1.6 Okupasi (khusus)
3.1.7 Agama (khusus)
3.1.8 Riwayat krisis baru-baru ini
3.1.9 Tingkat stress harian
CS STANDAR PEMBANDING
1 Kebutuhan Energi
1.1 Perkiraan Kebutuhan Energi
1.1.1 Perkiraan Kebutuhan Energi Total
1.1.2 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2 Kebutuhan Zat Gizi Makro
2.1 Perkiraan Kebutuhan Lemak
2.1.1 Perkiraan Kebutuhan Lemak Total
2.1.2 Jenis lemak yang dibutuhkan
2.1.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2.2 Perkiraan Kebutuhan Protein
2.2.1 Perkiraan Kebutuhan Protein Total
2.2.2 Jenis protein yang dibutuhkan
2.2.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2.3 Perkiraan Kebutuhan Karbohidrat
2.3.1 Perkiraan Kebutuhan Karbohidrat Total
2.3.2 Jenis karbohidrat yang dibutuhkan
2.3.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
2.4 Perkiraan Kebutuhan Serat
2.4.1 Perkiraan Kebutuhan Serat Total
2.4.2 Jenis serat yang dibutuhkan
2.4.3 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
3 Kebutuhan Cairan
3.1 Perkiraan Kebutuhan Cairan
3.1.1 Perkiraan Kebutuhan Cairan Total
3.1.2 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
4 Kebutuhan Zat Gizi Mikro
4.1 Perkiraan Kebutuhan Vitamin
4.1.1 Vitamin A
4.1.2 Vitamin C
4.1.3 Vitamin D
4.1.4 Vitamin E
4.1.5 Vitamin K
4.1.6 Thiamin
4.1.7 Riboflavin
4.1.8 Niasin
4.1.9 Asam Folat
4.1.10 Vitamin B6
4.1.11 Vitamin B12
4.1.12 Asam Pantotenat
4.1.13 Biotin
4.1.14 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
4.2 Perkiraan Kebutuhan Mineral
4.2.1 Kalsium
4.2.2 Klorida
4.2.3 Zat Besi
4.2.4 Magnesium
4.2.5 Kalium
4.2.6 Fosfor
4.2.7 Natrium
4.2.8 Seng
4.2.9 Sulfat
4.2.10 Fluor
4.2.11 Copper
4.2.12 Yodium
4.2.13 Selenium
4.2.14 Mangan
4.2.15 Kromium
4.2.16 Molibdenum
4.2.17 Boron
4.2.18 Kobalt
4.2.19 Metode untuk memperkirakan kebutuhan
5 Rekomendasi Berat Badan dan Pertumbuhan
5.1 Rekomedasi Berat Badan/Indeks Massa Tubuh/Pertumbuhan
5.1.1 Berat Badan Ideal/Referensi BB
5.1.2 Rekomendasi IMT
5.1.3 Pola Pertumbuhan yang diharapkan
lam 24 jam
in dalam 24 jam
k dalam 24 jam
dalam 24 jam

dalam 24 jam
otein dalam 24 jam
mak dalam 24 jam
gi dalam 24 jam
lam 24 jam
lam 24 jam

dalam 24 jam
dalam 24 jam
nyebabkan asupan yang tidak memadai
latan makan
onil Co-A carboxilase pada kehamilan

; penampilan cushingoid; amputasi; kemampuan komunikasi; affect; status Tanner; dsb)

nafas pendek
baju; edema perifer; penurunan/kelebihan lemak subkutan; kelelahan; merasa kedinginan setiap saat; tangan / kaki, sianosis, k
s, kekeringan membran mukus; merasa makanan tersangkut di tenggorokan; gingivitis, heartburn, serak, mulut bau/haloaitosis
; mata cekung; penglihatan; xeroftalmia. Kepala: ubun-ubun menonjol/cekung; rambut rapuh/rontok/kusam; sakit kepala; rambu
si saraf; pusing; motorik: gangguan gaya berjalan; perubahan neurologis lain; gemetar
rena kekurangan/kelebihan zat gizi; dermatitis; kering bersisik; ekimosis, eritema-bersisik-mengelupas; output fistula, volume; f
afasan (x/menit); suhu tubuh (derajad)
saat; tangan / kaki, sianosis, kesemutan dan mati rasa, mobilitas sendi, gerakan pergelangan tangan / digit / lengan / lutut / pin
n, serak, mulut bau/haloaitosis; lesi mulut/tenggorokan; kondisi bibir; kelainan mulut/palatum; gangguan mengunyah; edema m
tok/kusam; sakit kepala; rambut tidak berpigmen, mukosa hidung kering; perubahan indra penciuman; pelipis cekung (tanda m

elupas; output fistula, volume; folikuler hiperkeratosis; integritas/turgor; jaundice; perdarahan perifolikuler; petechiae; luka tekan
ngan / digit / lengan / lutut / pinggul; massa otot; nyeri/kelemahan otot; persendian, artralgia, efusi; kondisi kuku; russell's sign
ngguan mengunyah; edema mukosal; pembengkakan kelenjar parotis; polidipsi; stomatitis; fungsi menelan terganggu/menyakit
uman; pelipis cekung (tanda malnutrisi)

folikuler; petechiae; luka tekan, lokasi dan tingkatan; pruritis; dermatitis seborik; penyembuhan luka; xantoma
si; kondisi kuku; russell's sign
i menelan terganggu/menyakitkan; pouching; koordinasi menghisap-menelan-bernafas pada bayi; gangguan rasa pengecap; k

ka; xantoma
i; gangguan rasa pengecap; kondisi gigi geligi; kondisi lidah; perut keras/kembung/kram/sakit; masalah nafsu makan; asites; fu
asalah nafsu makan; asites; fungsi usus : fungsi usus, flatus (tipe, frekuensi, volume); bising usus; nyeri epigastrium; mual; mu
s; nyeri epigastrium; mual; muntah; kekenyangan
NP PRESKRIPSI GIZI
1.1 Preskripsi Gizi (khusus) : Rekomendasi makanan umum/diet sehat; modifikasi diet; pemesanan makana
ND Pengiriman makanan dan / atau gizi
1 Makanan Utama dan Selingan
1.1 Diet umum/sehat
1.2 Komposisi makanan utama/selingan
1.2.1 Modifikasi Bentuk Diet
1.2.2 Modifikasi Energi Diet
1.2.3 Modifikasi Protein Diet
1.2.4 Modifikasi Karbohidrat diet
1.2.5 Modifikasi Lemak Diet
1.2.6 Modifikasi Kolesterol Diet
1.2.7 Modifikasi Serat Diet
1.2.8 Modifikasi Cairan Diet
1.2.9 Modifikasi diet untuk makanan khusus atau kandungan tertentu
1.2.10Modifikasi Vitamin Diet
1.2.11Modifikasi Mineral Diet
1.3 Jadwal makanan/cairan
1.3.1 Memodifikasi jadwal asupan untuk membatasi puasa
1.4 Kelompok makanan/minuman khusus
1.4.1 Modifikasi diet buah-buahan
1.4.2 Modifikasi diet sayur-sayuran
1.4.3 Modifikasi diet padi-padian
1.4.4 Modifikasi diet makanan berprotein
1.5 Lain-lain (khusus)
2 Nutrisi Enteral dan Parenteral
2.1 Nutrisi Enteral
2.1.1 Modifikasi komposisi makanan cair
2.1.2 Modifikasi konsentrasi makanan cair
2.1.3 Modifikasi kecepatan pemberian makanan cair
2.1.4 Modifikasi volume makanan cair
2.1.5 Modifikasi jadwal pemberian makanan cair
2.1.6 Modifikasi rute pemberian makanan cair
2.1.7 Masukkan selang makanan enteral
2.1.8 Perawatan daerah sekitar
2.1.9 Pembilasan pipa makanan
2.2 Nutrisi Parenteral/cairan intravena
2.2.1 Modifikasi komposisi nutrisi parenteral
2.2.2 Modifikasi konsentrasi nutrisi parenteral
2.2.3 Modifikasi kecepatan pemberian nutrisi parenteral
2.2.4 Modifikasi volume nutrisi parenteral
2.2.5 Modifikasi jadwal pemberian nutrisi parenteral
2.2.6 Modifikasi rute pemberian nutrisi parenteral
2.2.7 Perawatan daerah sekitar akses nutrisi parenteral
2.2.8 Pemberian cairan intra vena
3 Terapi Suplemen Gizi
3.1 Terapi Suplemen Makanan Medis
3.1.1 Minuman Komersial Kemasan
3.1.2 Makanan Komersial Kemasan
3.1.3 Minuman siap minum
3.1.4 Makanan siap konsumsi
3.1.5 Tujuan _________ (khusus) : suplemen energi, protein, KH, serat dan/atau asupan lemak
3.2 Terapi Suplemen Vitamin dan Mineral
3.2.1 Suplemen Terspi Multivitamin/mineral
3.2.2 Suplemen terapi Multi-trace elemen
3.2.3 Suplemen terapi Vitamin
3.2.3.1 Vitamin A
3.2.3.2 Vitamin C
3.2.3.3 Vitamin D
3.2.3.4 Vitamin E
3.2.3.5 Vitamin K
3.2.3.6 Thiamin
3.2.3.7 Riboflavin
3.2.3.8 Niasin
3.2.3.9 Asam Folat
3.2.3.10 Vitamin B6
3.2.3.11 Vitamin B12
3.2.3.12 Asam Pantotenat
3.2.3.13 Biotin
3.2.4 Suplemen terapi Mineral
3.2.4.1 Kalsium
3.2.4.2 Klorida
3.2.4.3 Zat Besi
3.2.4.4 Magnesium
3.2.4.5 Kalium
3.2.4.6 Fosfor
3.2.4.7 Natrium
3.2.4.8 Seng
3.2.4.9 Sulfat
3.2.4.10 Fluor
3.2.4.11 Copper
3.2.4.12 Yodium
3.2.4.13 Selenium
3.2.4.14 Mangan
3.2.4.15 Kromium
3.2.4.16 Molibdenum
3.2.4.17 Boron
3.2.4.18 Kobalt
3.3 Pengelolaan zat bioaktif
3.3.1 Plant stanol esters
3.3.2 Plant sterol esters
3.3.3 Protein kedele
3.3.4 Psyllium
3.3.5 Beta-glukan
3.3.6 Bahan tambahan makanan, khusus
3.3.7 Alkohol
3.3.8 Kafein
3.3.9 Lain-lain, sebutkan____
4 Bantuan Makan
4.1 Perangkat makan adaptif
4.2 Posisi makan
4.3 Pengatur makan
4.4 Perawatan mulut
4.5 Bantuan pemilihan menu
4.6 lain-lain
5 Pengelolaan Lingkungan Makan
5.1 Pencahayaan
5.2 Bau ruangan
5.3 Gangguan lingkungan
5.4 Ketinggian meja
5.5 Layanan meja
5.6 Suhu ruangan
5.7 Layanan makan
5.8 Lokasi makan
5.9 Lain-lain
6 Manajemen Pengobatan terkait Gizi
6.1 Obat dokter
6.2 Obat bebas
6.3 Obat komplementer / altetnatif terkait nutrisi
E Edukasi Gizi
1 Konten pendidikan gizi
1.1 Pendidikan gizi yang berhubungan dengan konten
1.3 Bimbingan aktivitas fisik
2 Aplika Pelajari pengucapannya
2.1 Pendidikan interpretasi hasil laboratorium terkait gizi
2.2 Pendidikan keterampilan terkait gizi
2.3 Pendidikan teknis atau keterampilan
C Konseling Gizi
1 Landasan / pendekatan teoritik
1.1 Teori kognitif-perilaku
1.2 Model kepercayaan kesehatan
1.3 Teori pembelajaran sosial
1.4 Model transtheoritical / tahapan perubahan
2 Strategi
2.1 Wawancara motivasi
2.2 Penetapan tujuan
2.3 Monitoring mandiri
2.4 Penyelesaian masalah
2.5 Dukungan sosial
2.6 Pengelolaan stress
2.7 Kontrol stimulus
2.8 Restrukturisasi kognitif
2.9 Pencegahan kekambuhan
2.10 Manajemen penghargaan / kontinjensi
2.11 Lain-lain
RC Koordinasi Perawatan Gizi oleh seorang Ahli Gizi
1 Kolaborasi dan Rujukan Gizi
1.1 Pertemuan Tim
1.2 Rujukan ke praktisi nutrisi dan dietetika dengan keahlian berbeda
1.3 Kolaborasi dengan praktisi nutrisi dan dietetika lainnya
1.4 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
1.5 Rujukan ke tenaga kesehatan lain
1.6 Rujukan ke lembaga/program di komunitas
2 Pemulangan dan transfer perawatan gizi ke penyedia layanan gizi lain
2.1 Pemulangan dan transfer ke penyedia layanan lain (dokter, dokter gigi, fisioterapis, dsb)
2.2 Pemulangan dan transfer ke lembaga/program kemasyarakatan
2.3 Pemulangan dan transfer ke praktisi nutrisi dan dietetika dengan keahlian berbeda
P Aksi Gizi Berrbasis Populasi
1 Kerangka teori populasi
1.1 Model Sosial Ekologi
1.2 Organisasi Masyarakat
1.3 Diffusi inovasi
1.4 Pemasaran Sosial
1.5 Teori Perubahan Organisasi
1.6 Komunikasi massal
1.7 Aksi Politikal
2 Strategi Populasi
2.1 Perubahan Lingkungan
2.2 Perubahan Organisasi
2.3 Perubahan Politik Publik
3 Pengaturan Populasi
3.1 Pengaturan tempat tinggal
3.2 Pengaturan sekolah
3.3 Pengaturan tempat kerja
3.4 Pengaturan rekreasi dan olahraga
3.5 Pengaturan produksi dan penyediaan makanan
3.6 Pengaturan layanan
3.7 Pengaturan pemerintah
3.8 Pengaturan di komunitas besar
4 Sektor Populasi
4.1 Sektor Pertanian
4.2 Sektor Pendidikan
4.3 Sektor Pemerintahan
4.4 Sektor Kesehatan
4.5 Sektor Makanan dan Minuman
4.6 Sektor Industri dan Bisnis
4.7 Sektor Kesejahteraan Sosial
4.8 Sektor Nirlaba
4.9 Sektor Masyarakat, Tetangga, Keluarga
ikasi diet; pemesanan makanan enteral; tingkat zat bioaktif; asupan makanan
an/atau asupan lemak
ioterapis, dsb)

Anda mungkin juga menyukai