1111 1713 1 PB
1111 1713 1 PB
Abstrak
Infeksi leher dalam merupakan salah satu kegawatdaruratan medis dalam bidang telinga, hidung dan tenggorokan.
Infeksi leher dalam terjadi pada ruang potensial di dalam leher sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai
sumber dari bagian mulut, telinga, hidung dan tenggorokan. Abses terjadi sebagai akumulasi pus dalam rongga
tubuh, dalam hal ini terjadi pada rongga dalam leher. Laki-laki usia 37 tahun datang dengan keluhan bengkak dan
nyeri pada leher sisi kanan sejak 5 hari sebelum masuk RS, pasien juga mengeluhkan nyeri tenggorokan, sulit
menelan disertai demam. Pada pemeriksaan fisik di temukan tampak karies gigi molar III kanan bawah dan
hiperemis pada faring. Pada pemeriksaan leher tampak abses pada spatium submandibular, parafaringeal dan
subtracheal dextra, fluktuasi (+) ukuran >10 cm, angulus mandibularis tidak teraba. Pasien didiagnosis abses
parafaringeal dekstra, abses submandibular dextra dan abses subtracheal. Terapi direncanakan yaitu RL 20 tpm,
kombinasi metronidazole 3 x 500 mg IV infus, ciprofloxacin 2 x 1 gr IV dan gentamicin 3x80 mg IV, Ketorolac 2x30
mg IV, Ranitidine 2x50 mg IV dan kultur swab molar III kanan bawah, serta pemeriksaan darah lengkap ulang. Pasien
dilakukan pemasangan NGT. Pada hari keempat perawatan terbentuk fistul faringokutan.
Korespondensi: Eva Nur Lizar, alamat Jl. Taman Malaka Selatan, Buaran Regency Blok E-9, Jakarta Timur, HP
082177846999, email evanurlizar@yahoo.co.id
peradangan yang disertai pembentukan yang disebabkan infeksi gigi 76%, abses
pus pada ruang parafaring. Sebelum era submandibula 61% disebabkan oleh infeksi
antibiotika, 70% dari abses leher dalam gigi.4
merupakan penjalaran infeksi dari tonsil Penatalaksanaan infeksi leher dalam
dan faring, akan tetapi saat ini penyebab dapat berupa tindakan dan pemberian
abses leher dalam yang sering ditemukan antibiotik guna mengeradikasi
adalah infeksi gigi dan sekitar 20% kasus mikroorganisme penyebab abses.
abses leher dalam dengan sumber infeksi Antibiotik empiris merupakan langkah awal
yang tidak ditemukan.1 untuk meng-cover infeksi bakteri yang
Infeksi leher dalam merupakan memproduksi beta lactamase. Terapi
infeksi leher pada ruang (potensial) spesifik dilakukan bila hasil kultur telah
diantara fasia leher dalam sebagai akibat muncul. Drainase bedah diindikasikan
penjalaran infeksi dari berbagai sumber untuk penderita dengan abses atau
seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus ancaman terjadinya komplikasi. Ruang
paranasal, telinga tengah dan leher.2 Abses primer yang terkena dan perluasan
terjadi sebagai akumulasi dari pus dalam keruang lainnya harus dibuka dan
suatu rongga patalogis yang dapat terjadi didrainase. Drainase dapat berupa aspirasi
dibagian tubuh manapun sebagai reaksi abses atau insisi dan eksplorasi, tergantung
pertahanan tubuh terhadap benda asing. pada luasnya abses dan komplikasi yang
Infeksi pada area leher dalam tidak selalu ditimbulkannya.3
menyebabkan abses. Pada kasus-kasus
dimana infeksi jaringan lunak tidak Kasus
terlokalisir dimana eksudat menyebar Pria, usia 37 tahun datang dengan
keantara celah interstitial jaringan ikat.3 keluhan bengkak dan nyeri pada leher sisi
Pembentukan abses merupakan hasil kanan sejak 5 hari sebelum masuk rumah
perkembangan dari flora normal dalam sakit. Nyeri bertambah terutama dengan
tubuh. Flora normal dapat tumbuh dan penekanan. Pasien masih dapat berbicara
mencapai daerah steril dari tubuh baik dengan jelas, tetapi terbatas. Pasien
secara perluasan langsung, maupun mengurangi pergerakan pada rahang dan
melalui laserasi atau perforasi. leher karena dapat memicu nyeri. Bengkak
Berdasarkan kekhasan flora normal yang pada leher dirasakan semakin membesar
ada di bagian tubuh tertentu maka kuman hingga membuatnya tak nyaman. Pasien
dari abses yang terbentuk dapat diprediksi juga mengeluhkan nyeri tenggorokan, sulit
berdasarkan lokasinya. Sebagian besar menelan disertai demam yang hilang
abses leher dalam disebabkan oleh timbul. 2 hari sebelumnya sudah berobat
campuran berbagai kuman, baik kuman ke mantri tetapi belum mengalami
aerob, anaerob, maupun fakultatif perbaikan.
anaerob.2 Pasien pernah mengalami sakit gigi
Ruang yang berpotensi di leherdalam kurang lebih 6 bulan lalu selama 3 hari.
yang dapat mengalami infeksi yaitu ruang Keluhan seperti ini baru pertama kali
parotis, ruang submandibular, ruang dialami pasien. Sakit gigi dirasakan pada
peritonsilar, retrofaringeal, danger space, sisi kanan dan terjadi berulang. Riwayat
ruang prevertebra, dan ruang mastikator. radang mulit, telinga, hidung, dan
Menurut penelitian yang dilakukan tenggorokan disangkal. Pasien merupakan
Parhischar dan kawan-kawan, terhadap perokok sejak 17 tahun yang lalu.
210 infeksi leher dalam, 175 (83,3%) dapat Pada pemeriksaan fisik didapatkan
diidentifikasi penyebabnya. Penyebab keadaan umum sedang, kesadaran compos
terbanyak infeksi gigi 43%. Ludwig’s angina mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
Daftar Pustaka
1. Bailey BJ. Tonsillitis, Tonsillectomy 5. Dhingra PL. Disease of ear nose and
and adenoidectomy in head and throat. Edisi ke-4. New Delhi, India:
neck surgery otolaryngology. Edisi Elsevier. 2007. hlm. 129-135; 145-48.
ke-4. Philadelphia: Lippincolt 6. Raharjo SP. Infeksi leher dalam. Edisi
Williams & wilkins. 2006. hlm.1183- pertama. Yogyakata: Graha Ilmu.
97. 2013. hlm.1-57.
2. Fachruddin D. Abses leher dalam. 7. Vieira F, Allen SM, Stock RIM. Deep
Dalam: Iskandar M, Soepardi AE neck infection. OtolaryngolClin North
editor. Buku ajar ilmu penyakit Am. 2008; 41(3):459-83.
telinga hidung tenggorok. Edisi ke 6. 8. Motahari SJ, Poormoosa R, Nikkhah
Jakarta: Balai Penerbit FK-UI. 2007. M, Bahari M, Shirazy SM,
Hlm.185-8. Khavarinejad F, Dkk. Treatment and
3. Surarso Bakti. Abses leher dalam di prognosis of deep neck
dalam pendidikan kedokteran infections. Indian J Otolaryngol Head
berkelanjutan ix ilmu kesehatan tht- Neck Surg. 2015; 11(1): 6-7.
kl. penatalaksanaan 9. Yang S. Analysis of life-threatening
kegawatdaruratan di bidang telinga complications of deep neck abscess
hidung tenggorok-bedah kepala dan and the impact of empiric
leher. departemen ilmu kesehatan antibiotics. ORL. 2007.hlm.249-56.
THT-KL FK UNAIR-RSUD Dr Soetomo. 10. Lee Joon-Kyoo, Kim Hee-Dae, Lim
Surabaya. 2011. Hlm. 123-32. Sang-Chul. Predisposing factors of
4. Parhiscar. Deep neck abscess: a complicated deep neck infection: an
review of 210 cases. Ann Otol Rhinol analysis of 158 cases. Yonsei Medical
laryngology. 2011; 110(11):1051-4. Journal. 2007; 48(1):55-62.