Anda di halaman 1dari 22

Argentometri

Oleh : Lisna Gianti,M.Farm.,Apt


Argentometri
Melibatkan reaksi pengendapan antara ion
halide (Cl-, I- , Br-) dengan ion perak Ag+
Titrasi ini biasanya disebut sebagai
Argentometri
Yaitu titrasi penentuan analit yang berupa
ion halida (pada umumnya) dengan
menggunakan larutan standart perak nitrat
AgNO3
Titrasi Argentometri
 Titrasi pengendapan (Argentometri) adalah golongan titrasi di
mana hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang
sukar larut.
 Prinsip dasarnya adalah reaksi pengendapan yang mencapai
kesetimbangan pada setiap penambahan titran; tidak ada
pengotor yang mengganggu dan diperlukan indikator untuk
melihat titik akhir titrasi.
 Hanya reaksi pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi.
 Reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk
yang tak larut atau endapan yang biasanya melibatkan senyawa-
senyawa ionik.
Misalnya: [Pb(NO3)2] + 2NaI Pbl2 + 2NaNO3
Penggunaan Titrasi Argentometri

 Titrasi argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk


menentukan ion halida
 Juga dapat dipakai untuk menentukan:
• Merkaptan (thioalkohol)
• asam lemak dan
• Beberapa PO43- dan ion arsenat AsO43-
Dasar titrasi argentometri

 Adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut


antara titran dengan analit.
 Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah:
 Titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan
bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam
yang tidak mudah larut AgCl.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
 Ag+ aq)+ Cl- (aq) AgCl (s)
(endapan putih)

 Ag+ aq)+ CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)


(coklat kemerahan)
Berdasarkan cara pengamatan Titik
akhir titrasi Argentometri dibagi:
1.Terjadinya kekeruhan (turbidity)
2.Terjadinya endapan berwarna
3.Terjadinya ion kompleks berwarna
4.Dengan indikator adsopsi
Berdasarkan indikator yang dipakai
titrasi Argentrometri dibagi 3, yaitu:
Argentometri Metode Mohr
Argentometri Metode Voldhard
Argentometri Metode Fajans
Argentometri Metode Mohr
• Kegunaan metode Mohr yaitu untuk penetapan kadar Klorida atau Bromida.
• Prinsip penetapannya larutan klorida atau bromida dalam suasana netral atau agak
alkalis dititrasi dengan larutan standarnya tersebut yaitu AgNO3 dan penambahan
K2CrO4 sebagai indikator.
• Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis,
pH 6,5 – 9,0.
• Apabila ion klorida atau bromida telah habis diendapkan oleh ion perak, maka ion
kromat akan bereaksi dengan ion perak membentuk endapan perak kromat yang
berwarna coklat merah sebagai titik akhir titrasi.
• Reaksinya:

• Titik akhir titrasi terjadi perubahan warna pada endapan menjadi merah coklat (AgCrO₄)
Argentometri Metode Voldhard

Kegunaannya untuk penetapan kadar perak atau garamnya, penetapan kadar


halida (Cl, Br, I)
• Prinsip penetapan kadar perak ditetapkan dengan cara titrasi langsung.
• Larutan standarnya larutan tiosianat (KCSN atau NH₄CNS).
• Indikator menggunakan besi (III) amonium sulfat.
• Titik akhir titrasinya terbentuk kompleks besi (III) tiosianat Fe(CNS)²⁺ yang larut,
berwarna merah. Reaksinya seperti berikut:
• Ag+ + NH4CNS AgCNS(endapan putih)+ NH4+ jika Ag+ sudah habis, maka
• NH4CNS + Fe3+ Fe(CNS)2+ + NH4+
Berdasarkan indikator yang dipakai
titrasi Argentrometri dibagi 3, yaitu:
3. Argentometri Metode Fajans
Titrasi argentometri yang menggunakan indicator adsorbsi ini dikenal
dengan sebutan titrasi argentometri metode Fajans. Sebagai contoh
marilah kita gunakan titrasi ion klorida dengan larutan standart Ag+.
Dimana hasil reaksi dari kedua zat tersebut adalah:
Ag+(aq) +Cl-(aq) AgCl(s) (endapan putih).
Persamaan Molekul dan Persamaan
Ionik
 Persamaan yang menggambarkan proses
pengendapan timbal iodida pada reaksi [Pb(NO3)2] +
2NaI Pbl2 + 2NaNO3 disebut persamaan molekul,
karena rumus senyawanya dituliskan seolah-olah semua
spesi berada sebagai molekul atau keseluruhan unit
 Persamaan molekul berguna karena memberikan
informasi mengenai identitas pereaksi (yaitu timba nitrat
dan natrium iodida)
Persamaan Molekul dan Persamaan
Ionik
 Ketika senyawa ionik larut dalam air, maka akan terurai
menjadi komponen kation dan anion. Sehingga reaksi antara
natrium iodide dan timbal nitrat dapat dituliskan sebagai
berikut:
 Pb2+ + 2NO3- + 2Na+ +2I- Pbl2 + 2Na+ +2NO3-
 Persamaan reaksi diatas, yang menunjukkan spesi-spesi yang
terlarut dalam bentuk ion-ion bebasnya disebut persamaan
ionik.
 Ion-ion yang tidak terlibat dalam reaksi keseluruhan dalam
hal ini ion-ion Na+ dan NO3- disebut ion pendamping.
Persamaan Molekul dan Persamaan
Ionik
 Reaksi antara natrium iodide dan timbal nitrat yaitu:
Pb2+ + 2NO3- + 2Na+ +2I- Pbl2 + 2Na+ +2NO3-
 Dari persamaan diatas ion pendamping muncul pada kedua
ruas persamaan dan tidak berubah selama reaksi kimia, ion-
ion tersebut dapat diabaikan
 Untuk memusatkan perhatian pada perubahan yang
sebenarnya terjadi, maka dituliskan persamaan ionik total
yang menunjukkan hanya spesi-spesi yang benar-benar
berperan dalam reaksi seperti berikut:
Pb2+ + 2I- Pbl2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengendapan
1. Temperatur
• Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu, jadi dengan
meningkatnya suhu maka pembentukan endapan akan
berkurang disebabkan banyak endapan yang berada pada
larutannya.
2. Sifat alami pelarut
• Garam anorganik mudah larut dalam air dibandingan dengan
pelarut organik seperti alcohol atau asam asetat.
• Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda dalam
melarutkan suatu zat, begitu juga dengan zat yang berbeda
memiliki kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengendapan
3. Pengaruh ion sejenis
• Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam larutan yang
mengandung ion sejenis dibandingkan dalam air saja.
• Sebagai contoh kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika kita larutkan dalam
larutan NH4OH disbanding dengan kita melarutkannya dalam air,

• Hal ini disebabkan dalam larutan NH4OH sudah terdapat ion sejenis yaitu OH-
• Sehingga akan mengurangi konsentrasi Fe(OH)3 yang akan terlarut
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengendapan
4.Pengaruh pH
• Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari
asam lemah dipengaruhi oleh pH
• Hal ini disebabkan karena penggabungan proton dengan
anion endapannya.
• Misalnya endapan AgI akan semakin larut dengan adanya
kenaikan pH disebabkan H+ akan bergabung dengan I-
membentuk HI
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengendapan
5. Pengaruh hidrolisis
• Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air
maka dihasilkan perubahan konsentrasi H+, dimana
hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut
mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan
kelarutan garam tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengendapan
6. Pengaruh ion kompleks
• Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan
semakin meningkat dengan adanya pembentukan
kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut.
• Sebagai contoh AgCl akan naik kelarutannya jika
ditambahkan larutan NH3, hal ini disebabkan karena
terbentuknya kompleks Ag(NH3)2Cl.
Kelarutan
 Bagaimana kita dapat meramalkan apakah endapan akan terbentuk
ketika dua larutan dicampurkan atau ketika satu senyawa ditambahkan
ke dalam satu larutan? Hal ini tergantung pada kelarutan (Solubility) dari
zat terlarutm yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam
sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu.
 Zat-zat tersebut dapat sedkit larut, tidak dapat larut atau larut.
 Zat dikatakan dapat larut jika sebagian besar zat tersebut melarut ketika
ditambahkan air. Jika tidak zat tersebut digambarkan sebagai sedikit larut
atau tidak dapat larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat,
tetapi daya larutnya tidak sama.
kelarutan yang khas dari senyawa-senyawa ionik
dalam air pada suhu 250C

 Semua senyawa logam alkali (golongan 1A) dapat larut


 Semua senyawa ammonium (NH4+ ) dapat larut
 Sebagian besar hidroksida (OH)- tidak dapat larut.
Pengecualiannya adalah hidroksida logam alkali dan barium
hidroksida [Ba(OH)2]. Kalsium hidroksida [Ca(OH)2] sedikit larut
 Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida (CI-), bromide
(Br-) atau iodide (I-) dapat larut. Pengecualiannya adalah
senyawa-senyawa yang mengadung Ag+, Hg22+ dan Pb2+
 Semua karbonat (CO32-), fosfat (PO43-) dan sulfida (S2-) tidak dapat
larut
Terimakasih……

Anda mungkin juga menyukai