JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN) Ravik Karsidi mengatakan bahwa Ujian Nasional (UN) tetap menjadi syarat penerimaan mahasiswa baru. “Sesuai persyaratan yang kami cantumkan, peserta SNMPTN harus tetap mengikuti UN. Mereka yang tidak mengikuti UN, tidak bisa ikut dalam seleksi tersebut, “ujar Ravik di Jakarta, Selasa (11/4/2018) SNMPTN adalah Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan menggunakan nilai raport, namun Rektor Universitas Negeri 11 Maret ini menegaskan penggunaan nilai UN diserahkan kepada masing-masing Rektor PTN. “Sejauhmana, penggunaan nilai UN tersebut sangat tergantung pada Rektor masing-masing. Tidak bisa disamakan antara Perguruan Tinggi satu dengan yang lain, “ujarnya. Seperti di beritakan, tahun ini jadwal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dimulai 15 Maret sampai 15 April 2018. Pengumuman hasil seleksinya dilaksanakan pada 26 April 2018 nanti. Ketua SNMPTN dan SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan, pelaksanaan SNMPTN memiliki syarat sekolah berdasarkan akreditasi. Untuk sekolah akreditasi A, siswa yang dapat mengikuti SNMPTN merupakan 50 persen terbaik di sekolahnya.