Anda di halaman 1dari 87

NAMA,

TINDA ISI DATA


NO. tgl UMUR, DIAGNOSA ISI DATA RINGKASAN PENYAKIT
KAN PENATALAKSANAAN
BB, TB
1. 26/5/ Ny.E; Efusi Pleura Pasang Oksigen dengan nasal kanul 2-4 Pasien rujukan RSUD Welala Kolaka Timur dengan
2020 37thn; dd massa paru infus lpm sesak sejak 2 hari SMRS. Sesak dirasakan terus-menerus
165cm; Nebu Combivent dan tidak disertai mengi. Sesak tidak dipengaruhi
52kg IVFD RL 20 tpm aktivitas. Keluhan lain yakni batuk 2 hari SMRS, tidak
Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv berdahak dengan frekuensi sering. Riwayat demam 1 hari
Inj. Metilprednisolon 125 mg/12 SMRS, penurunan berat badan disangkal, mual (-),
j/iv muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yang
Konsul spesialis paru sama sebelumnya (-), riwayat penyakit dikeluarga tidak
diketahui, riwayat bepergian keluar kota dan kontak
dengan pasien covid (-), suami (-), anak (-), tetangga (-),
riwayat merokok disangkal, riwayat konsumsi obat TB
disangkal, riwayat memasak menggunakan tungku arang
+- 15 tahun. Pasien mendapat terapi nebu combivent di
rumah sakit sebelumnya, dan sesak dirasakan berkurang.

Primary survey
A: clear, cervical spine control
B: RR 28x/m, ireguler, asymetris
C: TD 120/70 mmHg, N 96 x/m, regular, kuat angkat
D: GCS E3M6V5, suhu: 36,7°C,
Secondary survey
K/L : CA-/-, SI-/-, purse lip breathing(-), sianosis (-),
penggunaan M. sternocleidomastoideus (-), pemb. KGB
(-)
Thorax :
- Inspeksi: nampak sakit, gerak dada
sisi kanan tertinggal,
- Palpasi: fremitus raba sisi kanan menurun
- Perkusi: suara ketok sisi kanan redup
pd.bag.bawah garis Ellis Damoiseau
- Auskultasi: suara napas sisi kanan menurun
Rhonki ++/+ , wheezing -/-, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen : cekung ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, NT (-), massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)

Pem. Lab
WBC 15.030/uL
HGB 13,8 g/dL
PLT 316.000/uL
Neutrophil 93.2 %

Foto thorax : efusi pleura massive dextra dd massa paru


2. 26/5/ Tn. Vulnus Pasang Rawat luka Pasien datang dengan keluhan terdapat luka di bibir
2020 andika, laseratum infus Jahit luka (5 jahitan ) bawah sebelah dalam setelah terjatuh saat sedang
26 thn, region labialis Asam mefenamat 500 mg, 3x1 berkendara. Pasien mengalami kecelakaan tunggal yakni
169 cm, superior Cefadroxil 500 mg, 2x1 menabrak pembatas jalan oleh karna masih dalam
64 kg, pengaruh alkohol, pasien masih dapat membuka dan
menutup mulut serta menggerakkan rahang bawah.
keluhan lain sakit kepala (-), mual (-), muntah (-),
Perdarahan dari liang telinga (-), BAB dan BAK dbn.
Riwayat penyakit lain disangkal, riwayat penyakit
keluarga (-), riwayat pengobatan (-).

KU : CM, sakit sedang, E4M6V4


TD : 120/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m
S : 36,7°C

K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pemb. KGB


(-)
- Regio labialis posterior : luka ukuran 4x2,3x1 cm,
hematom (+), perdarahan minimal
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)
3. 26/5/ Tn. J, 46 Ulkus diabetic - IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan luka pada telapak kaki
2020 thn, 65 pedis dextra + Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv kanan yang memberat sejak 3 hari SMRS.1 bulan yang
kg, 167 dm tipe II Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv lalu, tiba-tiba muncul luka di tumit kaki kanan yang
cm Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv semakin lama semakin membesar. Luka timbul setelah
Konsul spesialis Bedah pasien memakai sepatu yang rutin dipakai oleh
Pro debridement diabetic foot pasien ke tempat kerja. Riwayat trauma disangkal.
Luka dirasa nyeri seperti berdenyut, VAS 5-6. Keluhan
lain berupa demam (+), sakit kepala (-), batuk (-), pilek
(-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Setiap
hari, pasien merawat luka sendiri di rumah dan konsumsi
antinyeri yang dibeli diwarung, namunluka bertambah
luas dan semakin nyeri. Pasien telah melakukan operasi
debridement untuk pembersihan luka 1 minggu yang lalu,
dan direncanakan akan konsul pada tgl 27/5/2020.
Namun pasien merasa luka semakin basah dan berbau
tidak sedap, disertai nyeri yang semakin bertambah
hingga pasien susah tidur, di daerah luka, VAS 6-7,
dirasa berdenyut. Riwayat penyakit DM yang tidak
terkontrol sejak 4 tahun yang lalu, HT disangkal,
dyslipidemia disangkal, riwayat keluarga ibu pasien
meninggal dengan DM tipe II, riwayat gaya hidup yang
sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan manis,
riwayat pengobatan DM yang tidak terkontrol.

KU : lemah, sakit sedang, GCS E4M6V4


TD : 140/100 mmHg
N : 93x/m
P : 20 x/m,
S :36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-, pupil isokor Ø2/2mm, ref.cahaya


(+/+), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : cembung ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, NT (-), hepatosplenomegali (-)
Extremitas bawah :
Region pedis dextra:
I : terdapat necrotic ulcer, Deformity (-), edema
(+), wagner 4
P : nyeri tekan (+) , suhu disekitar ulkus teraba
hangat
ROM : aktif pasif pergerakan sendi sulit dinilai karna
nyeri
NVD : sensibilitas menurun. Capillary refill time > 2”

Pem. Lab
WBC 12.740/uL
HGB 14,9 g/dL
PLT 488.000/uL
GDS 328 mg/dL

Xray thoraks : dbn


Xray pedis : sudah dilakukan seminggu yang lalu namun
pasien tidak membawa foto
4 26/5/ Nn. K, 23 Trauma Pasang Hecting luka (7 jahitan) Pasien post KLL, menabrak terotoar jalan 30 menit
2020 thn, 152 kapitis ringan infus IVFD RL 20 tpm SMRS. Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm
cm,48 kg, Vulnus Hecting Inj. as. Tranexamat 500 mg terlepas. Muntah (+), nyeri kepala (+), mengantuk (+),
laseratum situasi Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv sesak napas (-).
region Inj. Dexametason 5 mg/iv Primary survey
frontalis et Inj. Ondancentron /12j/iv A: clear, cervical spine control
mandibula Observasi KU B: spontan, RR 20x/m
C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 12x1 cm, vulnus laseratus region
mandibula 5x1 cm, fraktur leford (-), avulsi gigi (-).
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: cembung ikut gerak napas, BU (+) normal,
NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn
5. 26/5/ Tn. H, 62 Combutio Pasang IVFD RL 20 tpm Pasien masuk dengan keluhan nyeri hebat pada luka
2020 thn, 160 Grade II AB infus Inj. Petidin 1 amp/iv bakar oleh karna tersiram air panas saat pasien terjatuh
cm, 72 14% ec. Burn Pasang Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv didepan wadah air mendidih, yang dialami 4 hari SMRS,
kg, injury kateter Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv nyeri berdenyut dan terus menerus, keluhan lain riwayat
debride Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j demam 1 hari yang lalu, sakit kepala (-), batuk (-), flu (-),
ment Pasang kateter mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat
debridement penyakit lain disangkal, riwayat penyakit keluarga
Konsul spesialis Bedah disangkal, riwayat pengobaan, hanya berupa betadin
yang dibeli sendiri diwarung dekat rumah, namun
dirasakan luka makin nyeri dan kian memburuk.
Primary survey
A: clear, cervical spine control
B: spontan, RR 20x/m
C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m, regular, kuat angkat
D: GCS E3M6V5, suhu: 36,7°C,
Secondary survey
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas = status lokalis
Status lokalis
olecranon region : 5,5 %
femoralis dextra-sinistra region: 4.5 %
inguinal dan pubic region:4 % +
Total: 14%

Pem. Lab
WBC 13.740/uL
HGB 11,9 g/dL
PLT 462.000/uL
GDS 196 mg/dL

Xray thoraks : tb paru


Rapid test: non reaktif
6. 27/5/ Ny. R, 31 Gastritis Pasang IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 5 hari
2020 thn,152 kronik infus Inj. Pantoprasole 40 mg/24j/iv SMRS. Nyeriulu hati di rasakan hilang timbul, terutama
cm, 55 Inj. Ondancentron 12j/iv sebelum makan. Nyeriseperti tertusuk-tusuk, tembus ke
kg, Sucralfat syrp 3x1 cth belakang. Disertai perut kembung, mual dan muntah dan
Konsul spesialis penyakit dalam rasa berdebar-debar. Pasienmengaku muntah terjadi
sesaat setelah makan. Demam (-), sakit kepala (-), batuk
(-). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan
merasa lemah. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
obat anti nyeri tanpa resepdokter untuk mengobati nyeri
kepala dan nyeri sendi. Sulit BAB 1 minggu terakhir,
BAK dbn. Riwayat menderita keluhan yang sama ada
sejak 2 tahun yang lalu.Riwayat dengan keluhan yang
sama di dalam keluarga tidak ada. Riwayat pengobatan
konsumsi ranitidine namun dirasakan tidak membaik

KU :lemah, sakit sedang, E4V5M6


TD : 110/70 mmHg
N : 77 x/m
P : 20 x/m,
S : 37.2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-),vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi: Datar, ikut gerak napas
- Auskultasi: peristaltik kesan normal
- Palpasi: Nyeri tekan epigastrium (+) , massa
tumor (-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-),
ballottement (-)
- Perkusi: Timpani
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Pem. Lab
WBC 9.340/uL
HGB 12,6 g/dL
PLT 262.000/uL

Xray thoraks : dbn


7. 26/5/ By. Ny. Hirsprung - Inj. Pct 3cc/8j/iv (jika demam) Pasien rujukan RS. Benyamin guluh dengan tidak bisa
2020 S, 2 hari, disease Stop intake oral BAB sejak dilahirkan. Pasien lahir spontan dibantu
3000 Pasang OGT 5 fr bidan, lahir langsung menangis, BBL 3000 gram. Saat
gram, 49 Inj. Cefotaksim 150 mg/12j/iv hamil ibu pasien tidak rutin kontrol ke bidan dan dokter
cm Konsul dokter spesialis anak kandungan. Pasien merupakan anak kedua. Setelah lahir
Rencana colon in loop pasien tidak segera BAB, disertai muntah berwarna hijau
Rawat perinatology sebanyak 4x, dan perut kembung dan sesak . pasien
langsung dibawa ke RS benyamin guluh untuk mendapat
penanganan, pasien dikonsulkan ke bagian bedah, diinfus
(d10%, 14 tpm), diinjeksi obat-obatan ( gentamicin,
ampisilin, domperidon ), pasien tidak dipasangkan OGT
oleh karna tidak tersedia dirumah sakit, dan dari hasil
pemeriksaan lab didapatkan : WBC 15.340/uL, HGB
12,6 g/dL, PLT 362.000/uL . Karena keterbatasan sarana,
pasien dirujuk ke RSUD kota kendari.
KU : pasif, menangis tidak adekuat
Kes : CM
BBS : 3000 gram
N : 150 x/m
P : 44 x/m,
S : 38,5°C
Kulit = Ikterus (-)
K/L = konj.hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), napas
cuping hidung (-), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, bronkovesikuler, ronki (+/+), wheezing
(-/-), S1S2 reguler, murmur (-)
abdomen = distensi (+), BU (+) N, defans (+),
hepatosplenomegali (-).
Dubur : lubang anus (+)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

colon in loop : megacolon kongenital


dx: hirsprung disease
8. 30/5/ Ny.S, 44 Ckd,ht - IVFD RL 20 tpm Pasien rujukan Puskesmas tinanggea dengan keluhan
2020 Thn, 168 emergency Inj. Pantoprasole 40 mg/24j/iv mual muntah sejak 3 jam SMRS, sebanyak 5 kali, sisa
Cm, 76 ,dm tipe II Inj. Ondancentron 12j/iv makanan (+), darah (-). Keluhan disertai nyeri ulu hati
Kg Cek DR, GDS, Ur & Cr (+), perut terasa melilit (+), demam (-), lemas (+), pusing
Konsul Spesialis Penyakit dalam (+). BAB dbn, namun 3 bulan terakhir sering sulit BAK,
dan disertai busa, warna kuning kecoklatan. Riwayat
DMT2 dengan injeksi insulin, Riw. HT tidak terkontrol,
Riw. Bengkak seluruh tubuh sejak 3 bulan yang lalu,
bengkak menetap sampai seminggu dan dirasakan
berkurang dengan sendirinya. Riw .penyakit dikeluarga
(-). Riw. Pengobatan di puskesmas sebelumnya

KU : CM
TD : 150/90 mmHg
N : 92x/m
P : 20 x/m
S : 36,4°C

K/L : CA-/-, SI-/-, edema palpebral (+/+), pemb. KGB


(-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :cembung, ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, NT seluruh lap. perut, massa(-), distensi (-),
defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema pretibial
miniml (+/+)

Pem. Lab
WBC 10.360/uL
HGB 12,1 g/dL
PLT 275.000/uL
GDS 353 mg/dL
Ur/Cr 179/10,7 mg/dL
9. 26/5/ Tn. M, -Hemiparese infus IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lemah anggota gerak kiri
2020 63 thn, sinistra ec. Inj. Omeprazole 40 mg/IV sejak 4 hari SMRS saat pasien bangun tidur. Nyeri kepala
161 cm, Susp. NHS Inj. Citicolin 500 mg/IV (-), muntah (-), pelo (-), susah menelan (+), merot ke kiri
68 kg, Amlodipin tab 10 mg 1x1 (+). RPD : HT (+) tidak terkontrol, dislipidemia (+), PJK
(-), merokok (+), DM tipe 2 (-), stroke (-)

KU : CM,
TD : 180/110 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m, S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-, pupil isokor Ø 2/2 mm, reflex cahaya


+/+, lidah deviasi ke kiri,
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
WBC 9.800/uL
HGB 13.1 g/dL
PLT 297.000/uL
HCT 49.1%

10. 29/5/ asites -


2020
11. 29/5/ Tn. R / Susp. Pasang IVFD RL 20 TPM Pasien datang dengan elhan nyeri perut kanan bawah
2020 42 th Appendisitis infus Inj. Rantidin 50 mg/12j/iv sejak 2 hari SMRS. Nyeri dirasakan awalnya di uluhati
akut Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kemudian menjalar sampai ke perut bawah sebelah
Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv kanan, makin lama nyeri makin dirasakan seperti
Konsul spesialis bedah tertusuk-tusuk. Keluhan lain demam (+), sakit kepala
(-), , batuk (-), flu (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan
menurun (+), BAB dan BAK dbn. Riwayat penyakit lain
(-), riwayat penyakit dalam keluarga (-), riwayat
pegobatan (-).

KU : CM
TD:120/70 mmhg
N: 84x/m
P: 20 x/m,
S: 37°C

K/L : konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor


2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-),
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, mc burney (+), blumberg sign (+), rovsing sign
(+), psoas sign (+), massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-),

Pem. Lab :
WBC 14.800/uL
HGB 12.8 g/dL
PLT 297.000/uL
HCT 59.1%
Neutrophil : 81,7%

Xray thorax : dbn


Dx : Appendicitis akut
12. 30/5/ Ny. L, 29 tension - KIE Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang
2020 thn, 52 headache IVFD RL 20 tpm dirasakan sejak 2 hari. Nyeri dirasakan terutama pada
kg, 158 Inj Paracetamol 1 gr/IV puncak kepala seperti diikat sampai kebagian belakang
cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv leher. Keluhan lain: demam (-), mual (+), muntah (+),
Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv sering sendawa (+), nyeri pada perut (+). Napsu makan
Observasi tension headache menurun, BAB dan BAK dalam batas normal.
Rawat jalan Riw.keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. Keluarga
(-), riw pengobatan sebelumnya (-)..

KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 89 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 7

Dx:tension headache

13. 30/5/ Ny. K; 74 Diabetic Foot Infus KIE Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kiri yang
2020 thn, 82 S + Anemia IVFD RL 28 tpm dirasakan sejak 2 minggu, luka terasa nyeri. Pasien juga
kg, 167 Ceftriaxone 1 gr/12j/IV mengeluhkan lemas dan napsu makan menurun. Demam
cm Ranitidine 50 mg/12j/IV (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (+), BAB kadang
Paracetamol 1 gr/8j/IV hitam. BAK kesan normal. Riw DM (+), HT (-).
Cek DR, GDS
Konsul Spesialis Bedah KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 37,5 C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat

Regio pedis sinistra :


- Inspeksi: deformitas (-), hematome (-), bengkak (+),
hiperemis (+) terdapat luka ukuran 2 cm x 2 cm,
perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)
- ROM : gerak aktif pasif terbatas karena nyeri
- NVD : sensibilitas menurun, CRT < 2 det

Pem. Lab :
WBC 12.800/uL
HGB 8.6 g/dL
PLT 227.000/uL

Dx: Diabetic Foot + Anemia


14. 28/02 Tn. W; Hemiparese Infus KIE Pasien rujukan RS Konawe dengan keluhan lemah
/2020 62 th, 76 Dekstra ec IVFD NaCl 0,9% 20 tpm separuh badan sebelah kanan sejak 1 hari yang lalu
kg, 173 susp NHS Inj. Ranitidine 50 mg/IV SMRS disertai bicara cadel dan kesulitan menelan.
cm Inj. Citicolin 500 mg/IV Keluhan lain: sakit kepala (-), demam (-), mual (-),
Konsul Spesialis Saraf muntah (-), nyeri tekan ulu hati (+), nafsu makan
menurun, BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat
HT (+), Stroke (-), DM (-). Riw. Pengobatan sebelumnya
:Citicolin, Ranitidine.
KU : CM
TD : 160/100 mmHg
N : 96 x/m
P : 24 x/m
S : 36°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 35/35
- tonus otot : tangan kanan meningkat, kiri normal/kaki
kanan meningkat, kiri normal
- Babinski -/-

Pem. Lab:
HGB 13.2 g/dL
PLT 255.000/uL
WBC 11.560/uL
GDS 218 mg/dl

Dx: Hemiparese Dekstra ec susp NHS


15. 03/06 Tn. H, 28 Susp. - IVFD RL 20 TPM Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
/2020 thn, 70 appendicitis Inj. Rantidin 50 mg/12j/iv sejak 3 hari SMRS. Nyeri dirasakan awalnya di uluhati
kg, 162 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kemudian menjalar sampai ke perut bawah sebelah
cm Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv kanan, makin lama nyeri makin dirasakan seperti
Konsul spesialis bedah tertusuk-tusuk. Keluhan lain demam (-), sakit kepala (-), ,
batuk (-), flu (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan
menurun (+), BAB dan BAK dbn. Riwayat penyakit lain
(-), riwayat penyakit dalam keluarga (-), riwayat
pegobatan (-).
KU : CM
TD:120/70 mmhg
N: 84x/m
P: 20 x/m,
S: 36.9°C

K/L : konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor


2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-),
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, mc burney (+), blumberg sign (+), rovsing sign
(+), psoas sign (+), obturator sign (+), massa(-), distensi
(-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-),

Pem. Lab :
WBC 11.800/uL
HGB 13.6 g/dL
PLT 327.000/uL
HCT 59.1%
Neutrophil : 80,5%

Xray thorax : dbn


Dx :susp. Appendicitis akut
17. 03/06 Tn. B , Vulnus Hecting Asam mefenamat tab 500 mg Pasien datang dengan keluhan luka pada lengan bagian
/2020 38 thn, laceratum reg. luka 3x1 bawah sejak 30 menit SMRS akibat terkena besi yang
78 kg, Antebrachium metilpredinsolon tab 4 mg 3x1 berada di lokasi tempat kerja.
167 cm sinistra ec Cefadroxil tab 500 mg 2x1
terkena besi Rawat Jalan KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Regio antebrachium sinistra :
- Inspeksi: hematome (+), bengkak (+), terdapat luka
robek ukuran 3,5 cm x 0,5 cm, perdarahan aktif (+)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)

D:/ Vulnus laceratum reg. Antebrachium sinistra ec


terkena besi
18. 03/06 An. F, 15 Onikolisis Ekstraks Rawat luka Pasien datang dengan keluhan kuku ibu jari kaki kanan
/2020 thn, 44 traumatik i kuku Gentamicin zalf terlepas sebagiansetelah menabrak pintu pagar. Pasien
kg, 145 Asam mefenamat 500 mg 3x1 juga merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk, perdarahan
cm masif (-).
KU : CM
TD : 110/60 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98%
S : 36,7°C
Regio digiti I pedis dextra : avulsi kuku (+), hematom
(+), perdarahan sedikit

Dx : Onikolisis traumatic
19. 3/6/2 Tn. Heri Susp.Ileus Bed rest nyeri perut sejak 2 bulan SMRS dan memberat sejak 1
020 Agus obstruksi Stop intake oral minggu SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus, terasa
Santoso, Pasang NGT melilit (+), riw. Demam (-), sakit kepala (-), batuk (-), flu
38 thn, IVFD RL 20 tpm (-),mual (+), muntah (-), perut terasa kembung (+), tidak
72 kg, Inj. Rantidin 50 mg/12j/iv bisa buang air besar sejak 5 hari yang lalu, awalnya 1
170 cm Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv bulan terakhir mulai mengalami perubahan pola BAB
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j (skin yang awalnya biasa saja menjadi sedikit-
test (+) sedikit,konsistensi keras dan berwarna hitam seperti
Konsul spesialis bedah kotoran kambing. Pasien juga megeluhkan belum kentut
sejak 5 hari terakhir.
KU :lemah, sakit sedang, E4V5M6
TD : 110/70 mmHg
N : 77 x/m
P : 20 x/m,
S : 37.2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-),vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi: Datar, ikut gerak napas
- Auskultasi: peristaltik kesan menurun (4x/m)
- Palpasi: Nyeri tekan semua region (+) , massa
tumor (-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-),
ballottement (-)
- Perkusi: Timpani
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Rt:
- Sphinter ani : mencekik (+)
- Mukosa : licin
- Ampula : kosong
- Handscoen : - darah (-), feses (-)

Pem. Lab
WBC 12.340/uL
HGB 12,6 g/dL
PLT 362.000/uL

Xray thoraks : dbn


BNO 3 posisi: susp ileus obs
Dx: ileus obstruksi
20. 4/6/2 Ny. ruhi, Hematemesis infus Oksigen dengan nasal kanul 2-4 Pasien rujukan dari puskesmas motaha dengan Anemia,
020 69 thn, + anemia ec. lpm mengeluh lemas sejak 1 bulan SMRS, riwayat demam
72 kg, Susp. Ulkus IVFD RL 20 tpm (-), sait kepala (-), batuk (-), flu (-), nyeri ulu hati (-),
157 cm peptikum Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv mual (=), muntah (+) 3x bercampur darah segar, rasa
Inj. Pantoprazole 40 mg/24j/iv terbakar sampai kedada (-), sendawa (-). BAB pucat (+),
Sucralfat syrp 3x1 cth BAK dbn, nafsu makan menurun (+), riwayat pernah
Cek DR,GDS,Ur/Cr dirawat di rsud bahteramas dengan eluhan yng sama 5
Konsul spesialis pnyakit dalam bulan yang lalu, dan mendapatkan transfuse 6 kantong.
Ri. Keluarga (-), Riw. Sering mengkosumsi jamu dan
obat-obatan herbal (+) sejak 10 tahun yag lalu.

KU : CM, lemah
TD : 110/80 mmhg
N : 74 x/m
P : 22 x/m
S : 37,0°C
K/L = konj.anemis (++/++), sklera ikterik (-/-), pemb.
KGB (-),
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler (+/+), rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : cembung, ikut gerak napas, BU kesan
normal, timpani, nyeri teka epigastrium
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pemeriksaan lab:
WBC 10.300/uL
HGB 3,4 gr%
PLT 484.000/uL
GDS: 105
Ur: 26 mg/dl
Cr: 0.93 mg/dl
Xray thoraks : dbn
Dx: Hematemesis + anemia ec. Susp. Ulkus peptikum
21 4/6/2 Tn. F, 32 susp. Pasang KIE Pasien rujukan PKM datang dengan keluhan nyeri pada
020 thn, 67 Apendicitis infus IVFD RL 20 tpm perut kanan bawah yang dialami sekitar 12 jam SMRS.
kg, 164 Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv Keluhan lain demam (+), sakit kepala (-), mual (-),
cm Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV muntah (-), napsu makan menurun (+), BAB dan BAK
Konsul Spesialis Bedah dalam batas normal. Riwayat penyakit (-). Riwayat
pengobatan di PKM, paracetamol.

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (-), Psoas sign (-), Obturator sign
(+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 14.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 172.000/uL
WBC 13.000/uL
Neutrophyl 73,5%

Xray thorax : dbn


D:/ susp. Apendicitis
22. 4/6/2 Ny. GERD Ranitidin 150 mg 2x1 Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 2
020 Wartini, Ondansetron 4 mg 3x1 minggu terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (-),
34 thn, Sucralfat Syr 3x1 C nyeri ulu hati (+), sering sendawa (+).demam (-), BAK
55 kg, Paracetamol 500 mg 3x1 dan BAB dbn. Riw. Penyakit sebelumya (-). Riw.
157 cm Rawat jalan Penyakit keuarga (-), riw. Pengobatan (-).
KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)
EKG : dbn
Dx: susp. GERD
23. 5/6/2 An. Impetigo IVFD RL 10 tpm Pasien rujukan PKM motaha dengan keluhan bengkak
020 ferdy, 13 krustosa + Inj.Metilprednisolon 62,5 seluruh daerah mulut sejak 5 hari SMRS, awalnya mucul
thn, 48 infeksi mg/12j/iv benjolan berupa gelembung berisi nanah di area sekitar
kg, 142 sekunder Inj. Gentamicin 1 amp/12j/iv hidung lalu meluas dalam 3 hari terakhir sampai kedalam
cm Inj. Pct infus 480 mg/8j/iv mulut dan kemudian pecah sehingga tampak seperti
Sagestam cream koreng, pasien sulit membuka mulut, demam (+), sakit
Konsul dokter spesialis kulit dan kepala (+), batuk (-), flu (-), mual (+), muntah (-), BAB
kelamin (-) sejak 3 hari yang lalu. BAK dbn. Riwayat keluhan
Cek DR,SGOT,SGPT, Ur/Cr, yang sama (-), riwayat keluarga (-), riwayat konsumsi
Urin Rutin obat-obatan (-), alergi (-), kontak dengan bahan iritan (-),
mendapat pengobatan berupa IVFD RL 20 tpm dan
amoxicillin injeksi dari puskesmas.

KU : CM, lemah
TD: 110/70
N : 82 x/m
P : 16 x/m,
S : 38,8°C
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pemb. KGB
(-),
- Status lokalis (region facialis):
 Effloresensi : tampak vesikel lentikuler
multipel, krusta tebal kuning seperti madu
dengan berbagai ukuran, disertai adanya erosi
dan skuama pada seluruh regio buccal, nasal,
dan zygomatical
 Palpasi: teraba hangat disbanding area tubuh
sekitar, nyeri tekan (+)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, nyeri
perut kuadran bawah kanan tengah kiri
Genital : dbn
extremitas = akral hangat (+/+), edema (+/+) pada region
tarsalis yang disertai adanya vesikel berisi nanah multipel

Pemeriksaan lab:
WBC 17.300/uL
HGB 11,6 gr%
PLT 204.000/uL

Xray thoraks: dbn


Dx : Impetigo krustosa + infeksi sekunder
24. 4/6/2 Tn. U, 75 Hernia IVFD RL 16 tpm Pasien masuk dengan keluhan bengkak pada buah zakar
020 thn, 65 scrotalis dd Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv sejak 5 hari SMRS, bengkak dirasakan terus menerusdan
kg, 174 orchitis Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv tidak berkurang, pasien kurang memperhatikan apakah
cm Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv bengkak tersebut dimulai dari daerah lipatan paha hingga
Cek DR, foto thoraks turun ke area skrotum, keluhan disertai nyeri hebat,
Konsul spesialis bedah demam (-), batuk (-), flu (-), mual (-), munntah (-), BAB
encer sejak 3 hari terkahir, BAK berwarna kuning
kecoklatan, dan sedikit-sedikit, pasien masih bisa kentut.
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat ht
(-), dm (-), BPH (-), riwayat keluarga (-), riwayat
pengobatan (-)
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, distensi (-),
defans (-)
Genitalia :
- Inspeksi: tampak edema pada kedua skrotum,
hematom (+)
- Palpasi: nyeri tekan (+), suhu sama dengan daerah
sekitar
- Auskultasi: bising usus sulit dinilai
- Finger test : sulit dinilai
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/5

Pem. Lab
WBC 12.30/uL
HGB 15,2 g/dL
PLT 230.000/uL
Neutrophil 15.2 %

Xray thoraks: dbn


Dx: hernia scrotalis dd orchitis
25. 4/6/2 Ny. R, 66 Kesadaran IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Pasien detang dengan penurunan keadaran sejak 30 menit
020 th, 70 kg, meurun post Manitol 100 cc/4 jam (habis SMRS. Sebelumnya pasien post KLL 3 jam yang lalu,
168 cm contusion dalam 20 menit) akibat terjatur dari motor karna bajunya terlilit pada
serebri ec Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv rantai motor, saat terjatuh pasien sadar dan mengeluh
perdarahan Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv nyeri kepala hebat, pasien sempat dibawah pulang
intracranial Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j kerumah, muntah (+) sebanyak 4 kali berisi lendir +
Drips citicoline 500 mg /12j/iv darah dan mendapatkan pengobatan ondacentron,
Drips Paracetamol 1 gr/6j/iv ketorolac dan betahistine, namun tidak membaik.
Inj. Furosemid 20 mg/12j/iv Riwayat HT (-), DM (-).
Inj. Dexametason 1 amp/12j/iv
Konsul spesialis saraf Primary survey
Vit k 1 amp/24j/iv A: clear, cervical spine control
Asam.traneksamat 500 mg/8j/iv B: RR 28x/m, ireguler, asymetris
Rawat ICU C: TD 180/90 mmHg, N 110 x/m, Iregular, kuat angkat
CT-scan D: GCS E2M4V2, suhu: 37,7°C,
Secondary survey
Kepala : Mesocephal, hematoma (+) region parietalis
sinistra
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil anisokor (2,5mm/1mm), reflek pupil direk
(+/-), reflek pupil indirek (+/-),
Telinga : poerdarahan dari liang telinga (-/+)
Hidung : Napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), septum
deviasi (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), karies dentis (-) atrofi papil
lidah(-), lidah deviasi (-)
Leher : Simetris, pembesaran KGB (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)
Pem. Lab
WBC 17.30/uL
HGB 15,2 g/dL
PLT 230.000/uL
Neutrophil 15.2 %

Dx: Kesadaran meurun post contusion serebri ec


perdarahan intracranial
26. 6/6/2 Tn. j / 53 Hemiparese KIE Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
020 thn, 53 sinistra ec IVFD NaCl 0,9% 20 tpm sebelah kiri sejak 4 jam SMRS, bicara pelo dan kesulitan
kg, 162 susp NHS Inj. Omeprazole 40 mg/IV menelan. Keluhan lain: sakit kepala (-), mual (-), muntah
cm Inj. Citicolin 500 mg/IV (-), nafsu makan normal, BAB dan BAK dalam batas
Amlodipin tab 10 mg 1x1 normal. Riwayat Stroke (-), DM (-), Riw. Penyakit Ginjal
Cek DR (+) 5 tahun lalu HT disangkal. Riw. Kolesterol (+).
X-Rays Thorax
Konsul Spesialis Saraf KU : CM
TD : 190/120 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
K/L : CA-/-, SI-/-lidah deviasi ke kiri,
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.9 g/dL
HCT 29.5%
PLT 344.000/uL
WBC 12.900/uL

D:/ Hemiparese S ec susp NHS


27. 6/6/2 Ny.K, 41 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
020 thn, 54 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/IV dirasakan 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus.
kg, 167 Inj. Omeprazol 40 mg/12j/PO Demam (-), Mual (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan.
cm Observasi Colic Abdomen BAB dan BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Rawat jalan sebelumnya (+), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
Keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx:dyspepsia

28. 6/6/2 tn.S, 38 BPPV infus IVFD RL 20 tpm + drips NS Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1
020 thn, 58 Inj. ondancentron amp/iv hari SMRS, pusing dirasakan terus menerus dan
kg, 157 Betahistin 2x24 mg/po memberat dengan perubahan posisi. Keluhan disertai
cm Konsul spesialis saraf lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAK dan
BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat HT
(-), dm (-), kolesterol (-), riwayat pengobatan (-).
KU : sedang
Kes : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m,
S : 37,2°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: BPPV

29. 6/6/2 Tn. M. Trauma Infuse Hecting luka Pasien post KLL, menabrak mobil truk yang sedang
020 ta Amin, 22 kapitis ringan Hecting IVFD RL loading 500 cc 28 tpm parker. Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm
thn, 45 Vulnus situasi Drips adona +vit K+as. terlepas. Muntah (-), nyeri kepala (-), mengantuk (+),
kg, 167 laseratum Tranexamat 500 mg sesak napas (-).
cm region Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv Primary survey
frontalis et Inj. Pantoprazole 40 mg/12j/iv A: clear
mandibula Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv B: spontan, RR 20x/m
Inj. Piracetam 1gr/12j/iv C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 12x1 cm, vulnus laseratus region
mandibula 5x1 cm
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn (-)
Xray: dbn

Dx : Trauma kapitis ringan + Vulnus laseratum region


frontalis et mandibula
30. 6/6/2 An. F, 14 GEA tanpa IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB encer > 10x sejak 2
020 thn, 54 dehidrasi Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv hari yang lalu, BAB berisi cairan dan ampas, darah (-),
kg, 143 Inj.ondancentron 4 mg/12j/iv cucian beras (-), bau amis (-),sebelumnya muntah yang
cm Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv sebanyak 2 kali sejak tadi pagi dengan isi berupa
Zink 20 mg 1x1 makanan (+), darah (-), Lendir(-).Keluhan lain seperti
New diataps 2x2 Demam (-), Sakit kepala (-), Pusing (-), Batuk (-), Pilek
Rawat jalan (-), Sesak (-), Bak kesan normal. Riwayat keluhan yang
sama sebelumnya (+), Riwayat penyakit yang sama
dalam keluarga (-), Riwayat penyakit HT (-), DM (-),
Alergi (-). Riwayat Pengobatan (+) paracetamol.

KU: Sakit sedang/CM


TD : 120/70 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,9°C

K/L : CA-/-, SI-/-, Bibir kering (-)


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan meningkat,
timpani, nyeri tekan epigastrium (+) distensi (-), defans
(-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pemeriksaan Lab:
WBC 11.200/uL
HGB 11,6 gr%
PLT 149.000/uL

Dx: Gastroenteritis Akut tanpa tanda dehidrasi


31. 6/6/2 Tn. N, 27 Vulnus ictum IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan luka tusuk pada dada
020 thn, 48 region axilaris Oksigen nasal kanul 6 LPM sebelah kanan setelah tertusuk pisau 20 menit SMRS,
kg, 157 anterior Rawat luka + hecting situasi saat sedang nongkrong. Nyeri (+), perdarahan aktif (+),
cm sinistra Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv sesak (+), sakit kepala (-), batuk (-), flu (-), BAB dan
Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-),riwayat dm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j (-), HT (-), asma (-), riwayat keluarga (-), riwayat
Konsul spesialis bedah pengobata (-).
Foto thorax
KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/m
P : 28 x/m,
S : 36.6°C

Regio axilaris anterior sinistra : luka tusuk (+) ukuran


2cmx1cmx1cm, perdarahan aktif (+), hematom (-), udem
(-), nyeri tekan (+), krepitasi (-)
CRT <2 dtk
Head to toe tak tampak kelainan
Pemeriksaan Lab:
WBC 10.200/uL
HGB 13,6 gr%
PLT 249.000/uL

Xray thoraks: dbn


Dx: Vulnus ictum region axilaris anterior sinistra
32. 6/6/2 Tn. J, 43 Susp. IVFD RL 20 tpm Pasien rujukan PKM datang dengan keluhan nyeri pada
020 thn 55 Appendicitis Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv perut kanan bawah yang dialami sekitar 2 hari SMRS.
kg, 158 akut Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV Keluhan lain demam (+), sakit kepala (-), mual (+),
cm Inj. Paracetamol 1 gr/8j/IV muntah (+), napsu makan menurun (+), BAB dan BAK
Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv dalam batas normal. Riwayat penyakit (-). Riwayat
Cek DR pengobatan di PKM, paracetamol. KU : CM
Konsul Spesialis Bedah TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 38°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 23.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 272.000/uL
WBC 14.000/uL
Neutrophyl 73,5%

Thoraks xray: dbn


Dx: susp. Apendicitis
33. 6/6/2 tn. E, 68 CHF Pasang Monitor Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
020 thn, 63 IVFD NaCl 0,9% 10 tpm 2 minggu, memberat 4 jam SMRS. Pasien sering merasa
kg, 157 Inj. Furosemide 40 mg/ IV sesak terutama ketika beraktivitas. Batuk (-), nyeri dada
cm Cek DR (-), demam (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
X-Rays Thorax kesan normal. Riw. Asma (-), DM (-) dan HT (+). Pasien
Konsul Spesialis Jantung dan memiliki Riwayat Penyakit jantung (+), 1 minggu yang
Pembuluh Darah lalu pasien sempat di rawat di RS dengan keluahan yang
sama.

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 74 x/ menit
P : 24 x/ menit
S : 36 C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax :
- Paru: simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing +/+
- Jantung : IC nampak 1 cm dari linea midclavicula
sinistra, IC teraba, thrill (+),Pekak (+), batas jantung
kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas
jantung kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, BJ
I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 11.6 g/dL
HCT 35,2%
PLT 317.000/uL
WBC 8.700/uL

X-Rays Thorax
- Cardiomegaly

EKG
- Q Patologis + ST elevasi V2-V5

Dx: Dispneu ec susp CHF


34. 8/6/2 An. T, 2 Dbd grd II IVFD RL 40 tpm Pbm rujukan dari praktek dr. musyawarah Sp.A dengan
020 thn, 12 konsul spesialis anak DBD, datang dengan keluhan demam sejak 7 hari yang
kg, 102 lalu, namun dirasakan berkurang 3 hari belakangan,
cm hilang timbul (+), keluhan lain perdarahan pada gusi (+),
ruam merah diseluruh tubuh (+), batuk (-), flu (-), mual
(+), mutah (=) 1 x isi cairan, BAB dan BAK dbn. Riw.
Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. Keluarga (-),
riwayat pengobatan dengan sanmol (+), 3 hari yang lalu.

KU : lemah,CM
TD : 110/70 mmHg
N : 125 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-, tampak bercak perdarahan pada gusi


(+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-),distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55,
tampa ruam kemerahan diseluruh tubuh
Rumple leed test (sulit dinilai )

Lab:
HGB 13,7 g/dL
PLT 32.000/uL
WBC 14.300/uL

Dx: DBD gr II
35. 8/6/2 An. Colic IVFD RL 14 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan tembus
020 Desya, Abdominal Ranitidine 25 mg/12j/IV belakang sejak 2 jam SMRS. Demam (-), mual (-),
11 thn, Ketorolac 15 mg/8j/IV muntah (-), napsu makan menurun. BAB dan BAK dalam
20 kg, Ondansentron 2 mg/8j/IV batas normal. Riw. Keluahan sama (-). Riwayat penyakit
128 cm Konsul Spesialis Bedah lain (-).

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+),Rovsing sign (-), blumberg sign (-), psoas sign (-),
obturator sign (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Lab:
HGB 14,3 g/dL
PLT 341.000/uL
WBC 12.300/uL
Neutrophyl 69 %
Lymphocyte 22,6%
GDS 165 mg/dl

D:/ Colic Abdomen


36. 8/6/2 tn. Hematoma Rawat luka Pasien masuk dengan keluhan benjolan berwarna
020 Aljum, palpebral Asam mefenamat tab 500 mg kemerahan pada kelopak mata sebelah kiri yang muncul
27 thn, sinistra post 3x1 setelah pasien terjatuh ditempat kerjanya 30 menit
54 kg, trauma metilpredinsolon tab 4 mg 3x1 SMRS, keluhan lain berupa nyeri (+), sakit kepala (-),
163 cm Cefadroxil tab 500 mg 2x1 psing (-), batuk(-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAB
Rawat jalan dan BAK dbn. Riwayat keluhan yag sama (-), riwayat
HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-), riwayat pengobatan
sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
hematoma pada palpebral kiri, nyeri tekan (+), teraba
hangat disbanding kulit sekitar (+), gangguan visus (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: Hematoma palpebral sinistra post trauma


37. 8/6/2 Ny. BPPV IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm + Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1
020 Sumanti, drips NS hari SMRS, pusing dirasakan terus menerus dan
45 thn, Inj. ondancentron 4mg/8j/iv memberat dengan perubahan posisi. Keluhan disertai
69 kg, Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAK dan
158 cm Betahistin 2x12 mg/po BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat HT
Konsul spesialis saraf (+), dm (-), kolesterol (-), riwayat pengobatan (-).
KU : sedang
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
Xray thorax: dbn

Dx: BPPV
38. 8/6/2 Tn. Kesdam susp. Suction (goodel) Pasien masuk dengan penurunan kesadaran 30 menit
020 Paulus, HS IVFD Nacl 0,9 % 16 tpm SMRS, sebelumnya 1hari yang lalu bicara pelo dan
75 thn, O2 dengan NRM 10-13 lpm kesulitan menelan. Keluhan lain: sakit kepala hebat (+),
54 kg, Elevasi kepala 30° mual (+), muntah (+), nafsu makan normal, BAB dan
174 cm Pasang kateter urin no 16 fr BAK dalam batas normal. Riwayat Stroke (-), DM (-),
Drip citicoline 1g/iv Riw. HT (+) sejak 10 tahun terakhir, pengobatan tidak
Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv terkontrol. Riw. Kolesterol (-).
Drip Paracetamol 1 gr/iv Primary survey
Konsul spesialis saraf A: gargling, cervical spine control
Rawat ICU B: spontan, RR 22x/m, SPO2 97-99% tanpa O2
Inj. Furosemide 1amp/12j/iv C: TD 260/140 mmHg, N 60x/m, iregular, kuat angkat
Inj. Piracetam 3 g/iv D: GCS E1M1V1, suhu: 36,7°C,
Infus manitol 200 cc dalam 20 Secondary survey
menit (habis) K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
Inf. Pct 1gr/iv anisokor 2,5cm/1cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Pasang ngt thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas =status lokalis

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil anisokor, diameter
2,5 mm/1mm
- Parese N.VII, parese N. IX (sulit dinilai karna pasien
tidak sadarkan diri)
Motorik:
- lateralisasi ke kiri (+)
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.9 g/dL
HCT 29.5%
PLT 166.000/uL
WBC 10.900/uL
Gds 139 mg/dl
D:/ kesadaran menurun susp HS
39. 9/6/2 Tn. CHF IVFD RL 14 tpm Pasien rujukan RSAD dr ismoyo dengan keluhan
020 Latief, 58 Oksigen nasal kanul 4 lpm bengkak pada kedua kaki sejak 2 bulan yll dan memberat
thn , 68 Cek DR, kimia darah, rapid test sejak 2 hari terakhir. Demam (-), batuk (+) berlendir,
kg, 172 dan Xray thorax nyeri dada (-), sesak (+), lebih nyaman tidur dengan
cm Konsul spesialis jantung posisi setengah duduk, mudah lelah terutama saat
Rawat ICCU melakukan aktifitas berat. BAK dan BAB dbn. Riw. HT
(+), asam urat (-), hiperkolestrolemia (-), DM (-).
Riwayat keluhan yang sama (+), 2 tahun lalu dirawat
oleh dokter spesialis jantung, pasien jarang kontrol,
rwayat keluarga (-), riwayat pengobatan (+) jika bengkak
minum obat dari dokter tapi tidak ingat namanya.

KU : CM
TD : 190/80 mmHg
N : 65 x/m
P : 22 x/m,
S : 36,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (+), defans (-), hepatomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema pretibial
(+/+)

Pem. Lab :
WBC 8.800/uL
HGB 16.5 g/dL
PLT 150.000/uL
GDS 70 mg/dL
Ur/Cr 41/0.9 mg/dL
SGOT/SGPT 122/22 mg/dL
kol. Total 159 mg/dL
RAPID TEST : non reaktif
Xray thorax: Cardiomegali

DX: CHF
40. 9/6/2 Tn. L , 72 Dispneu ec Oksigen Nasal Canul 3-4 lpm Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
020 thn, 58 susp CHF + Inhalasi combivent / inhalasi 1 tahun memberat sejak 1 hari terkahir. Awalnya keluhan
kg, 157 PPOK Cefixime 200 mg 2x1 tab sesak diperberat saat pasien bekerja dan membaik setelah
cm eksaserbasi Ambroxol 30 mg 3x1 tab istirahat, namun saat ini pasien terus-terusan sesak.
akut Dexamethasone 0,5 mg 3x1 tab Keluhan batuk (+), dahak (-), nyeri dada (-), demam (-),
IVFD NaCl 0,9% 10 tpm mula (-), mutah (-), BAB dalam batas normal, susah
Inj. Furosemide 40 mg/ IV BAK (+). Pasien memiliki riw HT (+) tidak teratur
Cek DR, GDS mengkonsumsi obat, riwayat DM disangkal, riw. Asma
X-Rays Thorax (-). Pasien merupakan perokok aktif sejak > 10 tahun lalu
Konsul Spesialis Jantung dan sampai saat ini.
Pembuluh Darah
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/m
P : 28 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing +/+
- Jantung : IC nampak 1 cm dari linea midclavicula
sinistra, IC teraba, thrill (+),Pekak (+), batas jantung
kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas
jantung kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, BJ
I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 9.9 g/dL
HCT 30.7%
PLT 189.000/uL
WBC 11.600/uL
Neutrophyl 91,2%
GDS 119 mg/dl

X-Rays Thorax
- Cardiomegaly
- Bronkhitis

D:/ Dispneu ec Susp. CHF + PPOK

41 9/6/2 By. Ny Icterus Nasal kanul O2 0,5 lpm PBM masuk dengan keluhan kuning sejak3 hari setelah
020 T, 49 obstruktif IVFD D5 ½ NS 8 tpm dilahirkan sampai sekarang, awalnya kuning hanya pada
hari, 4,5 Kramer 5 ec. Inj. Vit. K 2 mg/im bagian mata lalu meluas ke seluruh bagian tubuh,
kg, 93 cm Susp. Puyer ( hp pro +ursodeoksikolat keluhan lain demam (-), kuat menyusu (+), sesak (-)
cholelitiasis acid) 2x1cth muntah (-), BAB dempul (+), BAK dbn. Riw. Dilahirkan
Konsul spesialis anak normal dtiolong oleh bidan, cukup bulan, langsung
menangis,BBL 3,5 gram. riw. Keluarga (-), riwayat
pengobatan sebelumnya (-).
KU : pasif, menangis tidak adekuat
Kes : CM
BBS : 4000 gram
N : 146 x/m
P : 46 x/m,
S : 37,5°C
Kulit = Ikterus kramer 5 (+)
K/L = konj.hiperemis (-/-), sklera ikterik (+/+), napas
cuping hidung (-), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, bronkovesikuler, ronki (-/-), wheezing
(-/-), S1S2 reguler, murmur (-)
abdomen = distensi (-), BU (+) N, defans (-),
hepatosplenomegali (-).
Dubur : lubang anus (+)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pem. Lab :
HGB 10.3 g/dL
HCT 31.7%
PLT 389.000/uL
WBC 16.600/uL

Xray thoraks: dbn


Dx: Icterus obstruktif Kramer 5 ec susp. cholelitiasis
42. 9/6/2 Ny. R, 64 HNP IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar
020 thn, 73 Ranitidine 50 mg/12j/IV sampai ke paha sebelah kiri tembus kebelakang sejak 2
kg, 164 Ketorolac 30 mg/8j/IV hari yang lalu post KLL, saat sedang berjalan kaki,
cm Cek DR pasien tiba-tiba terserempet oleh motor yang melaju
Konsul spesialis saraf kencang dari arah belakang sehingga pasien jatuh
Xray lumbosacral dan thorax terduduk, penurunan kesadarn (-), sakit kepala (-), mual
(-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yag
sama (-), riwayat HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-),
riwayat pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
- Lasaque test (+)
- Patrick test (+)
- Kontrapatrick test (+)
Pem. Lab :
HGB 11.9 g/dL
HCT 30.7%
PLT 289.000/uL
WBC 8.600/uL

Xray lumbosacral AP/lateral : kesan susp. HNP


Xray thoraks: cardiomegaly

Dx: HNP
43. 9/6/2 Tn.S, 75 Anemia + IVFD RL 1000 ml lanjut Pasien datang dengan keluhan BAB darah 5 kali sejak 2
020 thn, 70 hematokezia maintenance 20 tpm jam SMRS. BAB darah cair berwarnah merah segar
kg, 168 susp. Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV sampai darah hitam menggumpal dengan volume sekitar
cm Perdarahan Inj. Pantoprazol 40 mg/12j/IV 400 cc. Keluhan lain: demam (-), sakit kepala (-), mual
saluran cerna Inj. Asam traneksamat 500 (+), muntah (-), nyeri perut (-). BAK dalam batas normal.
bagian atas mg/8j/IV Riwayat penyakit sama (+) 9 bulan yang lalu. Riwayat
Cek DR, GDS HT (+), DM(+), Rematik (+) rutin konsumsi obat anti
Kosul Spesialis Penyakit Dalam nyeri yang dibeli secara bebas.

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

RT
- Spincter Ani menjepit
- Mukosa licin, permukaan datar, massa (-)
- Ampula kosong, kolaps (-), dilatasi (-)
- Handscoend: tampak darah segar (+), feses (-), lendir
(-)

D:/ Anemia + Hematokezia ec Susp. Gastropathy oains


DD Gastritis erosifa kronis

44. 10/6/ tn. R, 47 Abses ludwig IVFD Nacl 0,9 % 28 tpm Pasien masuk dengan keluhan begkak pada wajah dan
2020 thn, 45 dd ca Inj.Ranitidine 50 mg/12j/IV leher sejak 20 hari SMRS, awalnya pasien mencabut
kg, 168 nasofaring Inj.Ketorolac 30 mg/8j/IV giginya yang tengah meradang, kemudian keesokan
cm Inj.Dexametason5 mg/8j/IV harinya muncul benjolan pada daerah pipi kiri yang
Konsul spesialis THT akhirnya membesar hingga sekarang sampai ke leher
Inj.ceftriakson 1gr/12j/iv bagian belakang, keluhan lain berupa susah membuka
Drips metronidazole 500 mulut (+), suara berubah menjadi serak , demam (+),
mg/12j/iv sakit kepala (-), rasa lendir jatuh dari hidung ke
tenggorokan (-), mual (-), muntah (-), BAB (-) sejak 10
hari terakhir, BAK dbn. Riwayat keluhan yag sama (-),
riwayat HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-), riwayat
pengobatan sebelumnya (-).
KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-, teraba massa berupa abses region


buccal-cervicalis anterior dan sebagian region cervicalis
lateralis dengan diameter 25 cm x 8 cm imobile, nyeri
tekan (+), teraba hangat dibanding kulit daerah sekitar
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan menurun (+), distensi (-),
defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), CRT < 2 dtk,
motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 13.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 342.000/uL
WBC 73.000/uL
Dx: Abses ludwig dd ca nasofaring
45. 11/6/ Ny,S, 67 Anemia susp IVFD RL 30 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB darah 4 kali sejak 3
2020 thn, 59 gastritis Inj. Ceftriakson 1g/12j/IV jam SMRS. BAB darah cair berwarna merah segar
kg, 153 erosive + Inj. Pantoprazol 40 mg/24j/IV sampai darah hitam menggumpal dengan volume sekitar
cm uklus diabetic Inj. Asam traneksamat 500 100-300 cc. Keluhan lain: demam (-), sakit kepala (-),
region pedis mg/8j/IV mual (+), muntah (-), nyeri perut (-). BAK dalam batas
sinistra digiti Sucralfat syrp 3x1 cth normal. Riwayat penyakit sama (+) 9 bulan yang lalu.
IV-V Cek DR, GDS, foto thorax, rapid Riwayat HT (+), DM(+) tidak terkontrol, Rematik (+)
test rutin konsumsi obat anti nyeri yang dibeli secara bebas.
Kosul Spesialis Penyakit Dalam KU : CM
Transf. PRC sampai dengan Hb TD : 130/80 mmHg
10 g/dL , 2 bag (400 cc) N : 88 x/m
Inj. Furosemide 1 amp pro P : 20 x/m
transfuse jika TD > 100 mmHg S : 36°C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, terdapat ulkus diabetic pada
region pedis sinistra digiti IV-V, edema (+) diarea sekitar
ulkus, motorik 55/55

RT
- Spincter Ani menjepit
- Mukosa licin, permukaan datar, massa (-)
- Ampula kosong, kolaps (-), dilatasi (-)
- Handscoend: tampak darah segar (+), feses (-), lendir
(-)

Pem. Lab
WBC 23.740/uL
HGB 7,0 g/dL
PLT 189.000/uL
GDS 188 mg/dL

Rapid test : non reaktif


Xray thorax: Dbn

D:/ Anemia + Hematokezia ec susp gastritis erosive +


uklus diabetic region pedis sinistra digiti IV-V
46. 11/6/ An. N, 13 GEA tanpa IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB cair yang dirasakan
2020 thn, 39 tanda-tanda Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv sejak 8 jam SMRS. BAB > 5 kali sehari, darah (-), lendir
kg, 148 dehidrasi New diataps 2x2, selanjutnya (-), ampas (-). Demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri
cm tiap BAB 1 tab, max 8 tab/hari perut (-), napsu maka menurun. BAK dalam batas
Rawat Jalan normal. Riwayat DM (-), HT (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C
K/L : CA-/-, SI-/-, mata cekung (-/-)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan meningkat, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-) , turgor kulit dbn
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

D/: GEA tanpa tanda-tanda dehidrasi


47. 12/6/ tn. I, 68 TB PARU dd
2020 thn, 46 tumor paru
kg, 164
cm
48. 12/6/ Ny. N, 62 General Infus KIE Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 hari SMRS.
2020 thn 89 Weakness + IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Demam (-), mual (+), muntah (+) 1 kali, nafsu makan
kg, 165 DM T2 Inj. Ondancentron 4 mh/IV baik, sering merasa haus. BAB dalam batas normal.
cm Inj. Ranitidine 50 mg/IV Frekuensi BAK meningkat. Riwayat HT (+). Riw. DM
Cek GDS (+) sejak 3 bulan yang lalu dan mendapatkan pengobatan.
Observasi Riwayat Demam (+).

KU : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 75 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,6 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, sonor +/+, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Pem. Lab
WBC 11.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 189.000/uL
GDS 259 mg/dl

Dx: General Weakness + DM T2


49. 12/6/ An. A, 2 Susp. Grand Oksigen nasal kanul 2 lpm Pasien datang dengan keluhan kejang seluruh tubuh 15
2020 thn, 11 mal seizure IVFD RL 14 tpm menit SMRS, kejang diawali ketika pasien sedang
kg, 115 Stesolid rectal 5 mg menangis dan tiba-tiba mengalami kejang seluruh tubuh,
cm Cek DR, elektrolit kejang terus berlanjut hingga tiba di rumah sakit, durasi
Konsul dokter spesialis anak kejang >15 menit dan diikuti dengan penurunan
Pro EEG kesadaran setelahnya.keluhan lain berupa demam
sebelum kejang (-), sakit kepala (+), pusing (-), batuk
(-), pilek (-), mual (-), muntah (+), BAB dan BAK dbn.
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) pasien
riwayat kejang saat 1 hari setelah dilahirkan, dan 3 bulan
yang lalu, tiap kejang pasien tidak pernahdidahului
adanya demam, durasi kejang rata-rata > 15 menit dan
selalu diikuti dengan penurunan kesadaran setelahya.
Riwayat kelahiran, lahir normal ditolong oleh bidan,
cukup bulan, BBL 3,700 gram, langsung menangis, ,
riw. Keluarga (-), riw. Pengobatan sebelumnya (-).

KU : lemah, CM
T : 110/60 mmHg
N : 78x/m
R : 20x/m
S : 36,5

Kepala : Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-),


tampak mulut mencucu dan disertai kedipan mata
berulang-ulang (tic mototrik)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) N , NT epigastrium (-),
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), CRT <2 dtk,
tampak terjadi spastik otot dari seluruh tubuh. Reflex
Babinski (+/+)

Pem. Lab
WBC 11.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 189.000/uL
Na 136 mEq/L
Kalium 3,4 mEq/L

Dx : Susp. Grand mal seizure


50. 12/6/ Ny. H, 51 HT urgency + IVFD RL 20 tpm + Drips NS Pasien datang dengan keluhan lemah seluruh tubuh 5 jam
2020 thn, 77 dyspepsia Inj. Ranitidin 50mg/12jam SMRS.keluhan lain berupa demam (-),sakit kepala (+),
kg, 167 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv pusing (-), batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-),
kg Amlodipine 5 mg tab 1x1 BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama
Rawat jalan sebelumnya (-) Riwayat Dm (-), riw. HT (+) tidak
terkontrol, riw. Keluarga (-), riw. Pengobatan
sebelumnya (-).

KU : lemah, CM
T : 170/110 mmHg
N : 98x/m
R : 22x/m
S : 36,5
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) N , NT epigastrium (+),
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), CRT <2 dtk

Dx : HT urgency + dyspepsia
51. 12/6/ Tn. M, Migrainedeng IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang
2020 43 thn, an aura Inj. Ranitidine 5 mg/12j/iv dirasakan sejak 4SMRS. Nyeri dirasakan terutama pada
67 kg, Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kepala bagian kiri, seperti tertusuk-tusuk dan berdenyut,
172 cm Inj.ondancentron 4mg/8j/iv diperberat dengan cahaya yang terang dan suara yang
Ibu profen 500 mg 4x1 berisik. Keluhan lain: demam (-), mual (+), muntah (-),
Rawat jalan Napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
normal. Riw.keluhan yang sama sebelumnya (-), riw.
Keluarga (-), riw pengobatan sebelumnya (+) pasien
mengkonsumi asam mefenamat namun tidak dirasakan
perbaikan.

KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 86 x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 8

Dx:migraine dengan aura


52. 12/6/ Tn. S, 48 Abses regio IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan bengkak pada bagian
2020 thn, 46 perianal + Inj.Ranitidine 50 mg/12j/IV pantat yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Awalnya
kg, 163 DM tipe II Inj.Ketorolac 30 mg/8j/IV terdapat bisul pada daerah pantat, yang bertambah
cm Inj.ceftriakson 1gr/24j/iv banyak dan semakin membesar. Demam (-), mual (-),
Amlodipn tab 10 mg 1x1 muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat
Cek DR, GDS HT (+), DM (+) sejak 7 tahun terakhir. Riwayat
Konsul spesialis Penyakit dalam pengobatan sebelumnya (+) pengobatan HT dan DM
namun tidak terkontrol.
KU : CM
TD : 190/110 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (+),
distensi (-), defans (-)
Regio peri anal:
- Inspeksi : Abses difuse, hiperemis (+), crusta (-),
pus (+)
- Palpasi : teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 12.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 249.000/uL
GDS 349 mg/dl

Dx: Abses regio perianal + DM tipe II


53. 12/6/ Tn. A, 36 Syncope + IVFD RL 20 tpm + drips NS Pbm dengan keluhan lemas seluruh tubuh yang dirasakan
2020 thn, 58 STEMI Inj.Ranitidine 50 mg/12j/IV tiba-tiba setelah berolahraga +- 30 menit SMRS. Keluhan
kg, 164 anterior Inj.Ondancentron4 mg/8j/IV lain demam (-), sakit kepala (-), , batuk (-), flu (-), mual
cm Cek DR, GDS (+), muntah (-), nafsu makan menurun (-), BAB dan
Konsul spesialis jantung BAK dbn. Riwayat penyakit lain (-), riwayat perokok
sejak 10 tahun yang lalu, namun 2 tahun terakhir sudah
berhenti, riwayat penyakit dalam keluarga (+) ibu pasien
menderita HT, riwayat pengobatan (-).
KU : CM
TD:130/70 mmhg
N: 74x/m
P: 20 x/m,
S: 37°C

K/L : konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor


2cm/2cm, pemb. KGB (-),
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-),

Pem. Lab :
WBC 9.650/uL
HGB 13.8 g/dL
PLT 297.000/uL

EKG: STEMI ANTERIOR ( ST elevasi pada v3-v4)


Dx: Syncope + STEMI anterior

54. 13/6/ Tn.H, 35 Colic IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah
2020 thn, 62 abdomen ec. Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv kananatas yang dirasakan 5 jam SMRS. Nyeri dirasakan
kg, 174 Susp. Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv terus menerus. Demam (-), Mual (-), muntah (-). BAB
cm cholelithiasis Konsul spesialis penyakit dalam dan BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Inj. Cefotaxime 1 vial/12j/iv sebelumnya (+) 1 minggu lalu di rawat inap dengan colic
Ursodeoksilat acid 3x1 tab abdomen susp. Cholelithiasis, riwayat HT (-), DM (-),
Amlodipine 10 mg, 1x1 tab riwayat Keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM
TD : 170/100 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri perut
kanan atas (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 12.7 g/dL
PLT 289.000/uL
WBC 9.890/uL
GDS: 100 mg/dl

Dx: Colic Abdomen ec. Susp. cholelithiasis


55. 13/6/ Tn. A, 66 General IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 4 hari SMRS.
2020 thn, 53 weakness ec Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-), mual (+), muntah
thn, 167 DM tipe II + Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv (+) 3 kali, nafsu makan menurun, sering merasa haus.
cm icterus pro Cek DR, GDS, SGOT,SGPT BAB dalam batas normal. Frekuensi BAK meningkat.
evaluasi + Konsul dokter spesialis penyakit Riwayat HT (+). Riw. DM (+) sejak 15 tahun terakhir
Diabetik foot dalam namun tidak rutin melakukan pengobatan. Riw.
region pedis Cucuma 3x1 tab Keluarga (-).
dekstra
KU : CM
TD : 140/80 mmHg
N : 75 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,6 C

K/L : CA-/-, SI+/+


Thorax : simetris, sonor +/+, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-) , hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat , crt < 2 detik
Region pedis dextra:
I : terdapat necrotic ulcer, Deformity (-), edema
(+), wagner 5
P : nyeri tekan (+) , suhu disekitar ulkus teraba
hangat
ROM : aktif pasif pergerakan sendi sulit dinilai karna
nyeri
NVD : sensibilitas menurun. Capillary refill time > 2”

Pem. Lab
WBC 8.740/uL
HGB 12,9 g/dL
PLT 488.000/uL
GDS 328 mg/dL
SGOT/SGPT : 94/40 U/l

Dx: General weakness ec DM tipe II + icterus pro


evaluasi + Diabetik foot region pedis dekstra
58. 15/6/ An.M, 14 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 30
2020 thn, 39 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/iv menit SMRS. Keluhan lain Demam (-),sakit kepala (-),
kg, 146 Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv pusing (-), batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-),
cm Rawat jalan nyeri ulu hati (+), sendawa (-), BAB dan BAK kesan
normal. Riwayat yg sama sebelumnya (+), riw. DM (-),
riw pola makan tak teratur (+), kebiasaan makan pedas
(+), riw pengobatan (-)

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36 C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia
59. 15/6/ Tn. B, 39 Vulnus ictum WT+ HT Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari telunjuk
2020 thn, 64 mata pancing Cefadroxil 500 mg, 2x1 tab kanan setelah tertusuk mata pancing yang dirasakan
kg, 163 region digiti Asam mefenamat 500 mg, 3x1 sejak 30 menit SMRS. keluhan lain berupa Demam (-),
cm IV manus tab mual (-), muntah (-).Riw. HT (-), DM (-), riw.
dekstra Rawat jalan Pengobatan (-)

KU : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : Regio manus dextra
- Inspeksi: deformitas (-), hematome (-), bengkak (-),
hiperemis (+), terdapa luka tusuk ukuran 0,2 cm x 0,2
kedalaman sulit ditentukan, perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)
- ROM : gerak aktif pasif dbn
- NVD : sensibilitas dbn, CRT < 2 det

Dx: Vulnus ictum mata pancing region digiti IV manus


dekstra
60. 17/6/ Tn. M, Colic IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari
2020 72 thn, abdomen ec Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv lalu memberat 3 jam SMRS. Keluhan lain demam (-),
68 kg, konstipasi Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv mual (-), muntah (-), napsu makan baik, pasien belum
158 cm Dulcolax tab 3x1 BAB sejak 3 hari lalu. BAK dalam batas normal. Riw.
Konsul spesialis penyakit dalam Penyakit sama (-).

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Colic abdomen ec konstipasi

61. 17/6/ Tn. A, 37 Hematoma Neurosanbe tab 1x1 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu kiri yang
2020 thn, 73 shoulder joint Natrium diclofenac 50 mg, 2x1 dirasakan sejak 20 menit SMRS, sebelumnya pasien
kg, 174 sinistra post tab mengalami KLL dengan mekanisme pasien yang
cm KLL Metilprednisolon 4 mg, 2x1 tab mengendarai motor menabrak bagian belakang
Rawat jalan pengendara mobil oleh karna jalanan yag licin dan rem
nya tidak berfungsi baik, saat jatuh pasien tersadar.
Pasien juga mengeluhkan lemas (+) Demam (-), mual (-),
muntah (-), BAB dan BAK kesan normal. Riw DM (+),
HT (-).rwayat pengobatan sebelumya (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 37,2 C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat

Regio shoulder joint sinistra :


- Inspeksi: deformitas (-), hematome (+), bengkak (+),
hiperemis (+), perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (-)
- ROM : gerak aktif pasif dbn
- NVD : sensibilitas dbn, CRT < 2 det

Dx: Hematoma shoulder joint sinistra post KLL


62. 17/6/ Tn. S, 65 Epistaksis IVFD RL 28 tpm Pasien datang dengan keluhan perdarahan dari hidung
2020 thn, 67 anterior Inj. as. Tranexamat 500 srjak 2 hari SMS dengan frekuensi +- 7 kali, 50 cc
kg, 158 mg/12j/iv berupa darah merah segar, bergumpal (+), keluhan lain
cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv demam (-), sakit kepala (+), pusing (-), batuk (-), pilek
Tampon epinefrin (prn) (-), post nasal drips (-), mual (-), muntah (-), penurunan
Konsul dokter spesialis THT berat badan (-), BAB dan BAK dbn. Riw. Keluhan yang
Inj. Cefotaxime 1gr/12j/iv sama sebelumnya 9-), riw HT (+), sejak 1 tahun
belakangan, riw. DM (-), riw. Keluarga (-), riw.
Pengobatan sebelumnya (+) amlodipine 10 mg 1x1 tab.

KU : CM
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-, tampak bercak perdarahan pada konka


nasalis dextra dan sinistra, perdarahan aktif (-),
phenomena palatum molle (+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (-),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 7.240/uL
HGB 13,9 g/dL
PLT 228.000/uL

Dx: Epistaksis anterior

63. 17/6/ Ny. H, 66 Abses region IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan bengkak pada bagian
2020 thn, 45 pedis sinistra Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv punggung kaki kiri yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir.
kg, 156 + DM tipe II Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv Awalnya terdapat bisul pada daerah tersebut, yang
cm Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv bertambah banyak dan semakin membesar. Demam (-),
Konsul dokter spesialis bedah mual (-), muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat HT (-), DM (+) sejak 5 tahun yang lalu, namun
tidak terkontrol.

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Regio dorsalis pedis sinistra:
- Inspeksi : Abses difuse, hiperemis (+), crusta (+),
pus (+)
- Palpasi : teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (+),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 14.240/uL
HGB 14,9 g/dL
PLT 328.000/uL
GDS 411 mg/dL

Dx: Abses region pedis sinistra + DM tipe II


64. 18/6/ By. R, 2 Brochopneum IVFD D5 ½ NS 16 Tpm (mikro) Pbm datang dengan keluhan sesak sejak 1 minggu yang
2020 bulan, 4,3 onia Cek lab DR, RAPID TEST lalu, terus menerus dan kian bertambah sesak, keluhan
kg, 76 cm Konsul spesialis anak lain riw. Demam 3 hari yang lalu, batuk (+), pilek (+)
Inj. Cefotaxime 400 mg/12j/iv berisis lendir berwarna bening, muntah sejak tadi malam
Inj. Gentamicin 20 mg/24j/iv frek. 5 kali berisi ASI, menyusu ade kuat, BAB dan BAK
dbn, riw. Keluhan yg sama (-), riw. Lahir normal, cukup
bulan, ditolong oleh bidan BBL : 3kg, langsung
menangis, riw. Munisasi hep B (+), BCG (+), riw. Ibu
pasien batuk pilek seminggu belakangan (+), riw.
Pengobatan sebelumya (-).
KU : sakit sedang, menangis adekuat, sianosis (-),
Kes : CM
BBS : 4300 gram
N : 156 x/m
P : 78 x/m,
S : 36,5°C
Kulit = Ikterus (-)
K/L = konj.hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), napas
cuping hidung (-), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax :
- Inspeksi: simetris kanan=kiri, retraksi subcostal
(+)
- Palpasi: nyeri sulit dinilai, krepitasi (-)
- Perkusi: sonor
- Auskultasi:
Rhonki basa kasar hampir diseluruh lapangan
paru ++/++ , wheezing -/-, Jantung : BJ I/II
murni reguler, murmur (-)
abdomen = distensi (-), BU (+) N, defans (-),
hepatosplenomegali (-).
Dubur : lubang anus (+)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pem. Lab
WBC 15.240/uL
HGB 13,1 g/dL
PLT 304.000/uL

Dx: Brochopneumonia
65. 18/6/ tn. K, 19 Cephalgia ec. IVFD RL 20 tpm + drips NS Pbm dengan keluhan sakit kepala sejak 1 minggu yang
2020 thn, 54 Susp. Impaksi Inj. ketorolac 30mg/8j/iv lalu awalnya dirasakan dari gusi kiri bagian belakang
kg, 164 molar III Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv menjalar dan terasa semakin nyeri, keluhan lain demam
cm Observasi (-),sakit kepala (-), batuk (-), pilek (-), nyeri saat
Rawat jalan mengunyah (+), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
dbn. Riw. Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw.
ASMA sejak kecil, riw. Pengobatan sebelumnya (+)
mendapatkan terapi berupa antibiotik, analgetik dan anti
radang dari puskesmas 2 hari yang lalu namun dirasakan
tidak membaik.
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 89 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 9

Dx: Observasi cephalgia ec. Susp. Impaksi molar III


66. 18/6/ Tn. K, 45 app IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan
2020 thn, 56 Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv bawah yang dialami sekitar 1 SMRS. Awalnya dirasakan
kg, 168 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv menjalar dari uluhati ke perut kanan bawah, Keluhan lain
cm Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv demam (+),sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), napsu
Konsul Spesialis Bedah makan menurun (+), BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat penyakit (-). Riwayat pengobatan (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (-), Psoas sign (-), Obturator sign
(+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 23.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 172.000/uL
WBC 14.000/uL
Neutrophyl 85,5%

D:/ susp. Apendicitis

67. 19/6/ Ny. I; 35 Asma KIE Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 th; Bronkhial Combivent 1 fl/Nebulizer jam 1 hari SMRS. Seak dicetuskan oleh karna perubahan
eksaserbasi Oksigen nasal kanul 4 lpm suhu dingin, pasien bisa mengucapkan beberapa kalimat,
akut Observasi pasien lebih nyaman duduk, serangan < 4x dalam
Rawat jalan sebulan. Batuk (-), nyeri dada (-), demam (-). Pasien
Salbutamol tab 2 mg 3x1 sempat mengkonsumsi Salbutamol 2 jam yang lalu
metylpredinisolon tab 4 mg 2x1 namun pasien masih merasa sesak. Riwayat keluhan
yang sama (+), sejak pasien berusia 15 tahun, Riw. asma
dalam keluarga (+), ayah dan kakak pasien.

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 32 x/menit
S : 36oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing +/
+ seluruh lapangan paru
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

68. 19/6/ Ny. M; Dyspepsia + IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri uluhati sejak 1 hari
2020 61 th; HT Grade I Inj. pantoprazol 40 mg/12j/iv menit SMRS. Demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu
Inj. Ondancentron 4 mg/8j/iv hati (+), nafsu makan baik. Batuk (-), sesak (-). BAB dan
Amlodipin tab 10 mg 1x1 BAK dalam batas normal. Riwayat HT (+), DM (-).
Observasi Riwayat maag (+).
Rawat Jalan
KU : CM
TD : 150/90 mmHg
N : 100 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan ulu hati (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

D:/ Dyspepsia + HT Grade I


69. 19/6/ Tn. L; 48 Susp. TB Paru KIE ke Puskesmas Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak warna
2020 thn, 48 Ambroxol 30 mg 3x1 tab hijau disertai bercak darah, batuk dirasakan sejak > 4
kg, 158 Asam Tranexamat 500 mg 3x1 minggu SMRS. Demam (+) hilang timbul, keringat
cm tab malam (+), sesak (-), nyeri dada (-), mual (-), muntah (-),
Paracetamol 500 mg 3x1 tab jika napsu makan menurun (-), BB menurun (+), BAB dan
demam BAK kesan normal. Riw. Pengobatan 6 bulan (-).
Methylprednisolone 4 mg 3x1
tab KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 96 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : nyeri tekan (-), vokal fremitus normal
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : vesikuler +/+, Rhonki +/+, wheezing
-/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Susp. TB Paru

70. 19/6/ Tn. J, 63 Hemiparese IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
2020 thn, 64 sinistra ec. Inj. Omeprazole 40 mg/IV sebelah kiri sejak 6 jam SMRS, bicara pelo dan kesulitan
kg, 171 Susp. NHS Inj. Citicolin 500 mg/IV menelan. Keluhan lain: sakit kepala (-), mual (-), muntah
cm Amlodipin tab 10 mg 1x1 (-), nafsu makan normal, BAB dan BAK dalam batas
Cek DR normal. Riwayat Stroke (-), DM (-), Riw. Penyakit Ginjal
X-Rays Thorax (+) 5 tahun lalu HT disangkal. Riw. Kolesterol (+).
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 190/130 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.6 g/dL
HCT 28.5%
PLT 374.000/uL
WBC 11.300/uL

D:/ Hemiparese S ec susp NHS


71. 19/6/ By N; 24 Diare dengan KIE Pasien diantar ibunya dengan keluhan BAB cair sekitar 5
2020 hari; 2,0 dehidrasi IVFD KN3B 12 tpm (mikro) minggu terakhir dengan frequensi > 3 kali sehari , lendir
kg ringan sedang Zinc syr 10 mg 1x1 selama 10 (-), darah (-). Demam (-), menggigil (-), kejang (-), batuk
hari (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), minum banyak (+).
Cek DR BAK dalam batas normal. Riwayat lahir cukup bulan,
Konsul Dokter Spesialis Anak BBL (3000 gram). Riwayat ASI kuat menyusu (+).
KU : CM
N : 110 x/m
P : 40 x/m
S : 37,1°C
BB : 2200 gram

K/L : CA-/-, SI-/-, mata cekung, bibir kering


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-)
HGB 12,9g/dL
PLT 344.000/uL
WBC 11.800/uL
GDS 111 mg/dl
Neutrophyl 44,5%
Lymphocyte 35,2%

Dx: Diare akut dengan dehidrasi sedang berat

72. 19/6/ By. L, Dx: Resusitasi Jantung Paru Pbm baru dilahirkan 2 jam SMRS, dgn usia kandungan
2020 2jam; BBLSR/BKB/ VTP 24 minggu, lahir spontan, tidak ditolong, tidak menangis,
1300 SMK/RDN 02 nasal kanul 1 lpm apgar score 0/1, downe score 5, biru seluruh badan,
gram; 38 Perawatan talipusat, pemtangan apatis, merintih, meconium (+), Riwayat kelahiran dari
cm; paru, vit K 1mg/im/lateral paha ibu G1P1A0, ibu tidak pernah kontrol ANC dan selama
Perawatan suhu ( incubator) kehamilan ( bulan ke 3- bulan ke 5) sering demam dan
Konsul dokter spesialis anak mengkonsumsi paracetamol.
KU : sakit berat , sianosis
TD : -
N : 156 x/menit
P : 67 x/menit
S : 35,2 C
SpO2 : tidak terbaca

GCS : E4M(sulitdinilai)V(sulitdinilai)
N. Cranialis:
- RCTL +/+, pupil isokor
Tanda-tanda prematurtas (+)

K/L : CA-/-, SI-/-, perioral sianosis (+), pernapsan cuping


hidung (+)
Thorax : simetris, bronkovesikuler -/, Rhonki -/-,
wheezing -/-, retraksi substernal, subcostal, dan
intracostal
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(sulit dinilai), distensi (-), defans (-)
Genital dan dubur : (+)
Extremitas : akral dingin, edema (-), reflex primitive (+)

Dx: BBLSR/BKB/SMK/RDN

73. 23/6/ An. T; 15 Dyspepsia Lansoprazole 30 mg 2x1 tab Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 th; 38 kg; Domperidone 10 mg 3x1 tab dirasakan 3 hari SMRS, keluhan disertai mual (+),
Rawat Jalan muntah (+) 2 kali. Demam (-), napsu makan baik, BAB
KIE makan teratur, hindari dan BAK dalam batas normal. Pasien mengaku sering
makanan yang merangsang telat makan. Riw. Maagh (-). RPO (-).
pengeluaran asam lambung
seperti makanan asam, pedas, KU : CM
kopi dll T : 110/60 mmHg
N : 82 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia

74. 23/6/ An. A; 17 Dyspepsia KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 th; 52 kg; IVFD RL 20 tpm dirasakan 1hari SMRS. Demam (-),mual (-), muntah (-),
Ranitidine 50 mg/12j/iv napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
Observasi normal. Pasien mengaku sering telat makan. Riw. Maagh
Rawat jalan (-). RPO (-).
KU : CM
T : 120/70 mmHg
N : 78 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,3 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik

Dx: Dyspepsia

75. 23/6/ Tn. J; 35 Acute KIE PBM dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang
2020 th; 53 kg, Appendicitis IVFD RL 20 tpm dirasakan sejak 12 jam SMRS, nyeri awalnya pada
164cm Ranitidin 50 mg/12j/iv daerah ulu hati berpindah ke perut kanan bawah. Demam
Ketorolac 30 mg/8j/Iv (-), mual (+), muntah (-), napsu makan menurun, BAB
Ceftriakson 1gr/12j/iv (ST) dan BAK kesan normal. RPO : RL, Paracetamol
Cek DR
Konsul Spesialis Bedah KU : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 84 xmnt, kuat angkat
P : 20 x/mnt
S : 36,6 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Pem. Lab :
HGB 13.9 g/dL
HCT 42.3%
PLT 200.000/uL
WBC 22.000/uL
Neutrophyl 88,1%

Dx: Acute Appendicitis

76. 23/6/ Tn. A; Vomiting Infus IVFD RL 30 tpm Pasien dengan nyeri ulu hati sejak tadi malam, disertai
2020 33th; Profuse Pantoprazol 40 mg/12j/IV mual (+), muntah > 10x dirumah, > 5x di RS, demam (-),
Ondansentron 4 mg/8j/IV napsu makan menurun. BAB dan BAK dalam batas
Sucralfat syr 3x1 cth normal. Riw. Maagh (+). Riw. Pengobatan sebelumnya
Cek DR (-).
Konsul Spesialis Penyakit
Dalam KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Pem Lab.
HB 13,6 g/dl
PLT 417.000/uL
WBC 9.890/uL
Neutrophyl 67,5%
Lymphocyte 22,2%

Dx: Vomiting Profuse

77. 23/6/ Tn. I; 25 Asma KIE Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 th; Bronkhial Combivent 1 fl/Nebulizer jam 2 pagi tadi (8 jam SMRS). Pasien tiba-tiba terbangun
ekaserbasi Observasi dari tidurnya, pasien hanya bisa mengucapkan beberapa
akut Salbutamol tab 2 mg 3x1 kata, pasien lebih nyaman duduk, serangan < 4x dalam
Dexamethasone tab 0,5 mg 3x1 setahun. Batuk (-), nyeri dada (-), demam (-). Pasien
sempat mengkonsumsi dan Salbutamol3 jam yang lalu
namun pasien masih merasa sesak. Riwayat asma dalam
keluarga (-).

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 32 x/menit
S : 36oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing +/
+
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

78. 23/6/ Ny. M; Vertigo berat Infus IVFD NaCl 0,9% + Drips Pasien datang dengan keluhan pusing berputar yang
2020 48 th; Neurosanbe 1 A 20 tpm dirasakan sejak 3 jam SMRS. Diperberat dengan adanya
Pantoprazole 40 mg/12j/IV perubahan posisi, keluhan lain berupa Demam (-), sakit
Ondansentron 4 mg/8j/IV kepala (+), mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati (+),
Paracetamol 1 gr/8j/IV napsu makan menurun, BAB kesan normal. Sulit BAK.
Betahistine maleat tab 12 mg 3 Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), Riw HT (-),
x1 DM (-). Riw. Pengobatan sebelumnya (-).
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 92 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri
tekan(-), teraba , distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx:Vertigo Berat

79. 23/6/ An .M; Colic Abd ec Infus IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
2020 17 th, 57 Susp ISK Inj.Ketorolac 30 mg/8j/iv sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri saat berkemih,
kg, 163 Inj.Rantidin 50 mg/12j/iv kencing berwarna kuning pekat. Demam (-), mual (-),
cm Observasi muntah (-), nyeri ulu hati (-). BAB dalam batas normal.
Obat Pulang Pasien sempat masuk RS dengan keluhan sama dua hari
kotrimoksasol480 mg 2 x 2 tab yang lalu. Riwayat penyakit lain (-). Riwayat kebiasaan
Natrium Diclofenac 50 mg 3 x1 konsumsi air mineral sedikit dan sering duduk lama di
tab depan komputer.

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 18 x/m
S : 37,2°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
supra pubik (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS6/10
Dx: Colic Abdomen ec Susp ISK

80. 23/6/ Tn. A; 22 Dyspepsia + Infus IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati disertai
2020 th Anxyety Inj. Ranitidine 50mg/12j/v jantung berdebar-debar sejak 30 menit SMRS. Seminggu
Dissorder KIE ke Poli/praktek Spesialis terakhir pasien sering bertengkar dengan ayah tirinya dan
Kedokteran Jiwa terkadang dipukuli, hal ini membuat pasien selalu mimpi
buruk tiap malamnya. Keluhan lain Demam (-),sering
berkeringat dingin tiba-tiba, mual (-), muntah (-),
sendawa (-), rasa terbakar didada (-). BAB dan BAK
dalam batas normal. Riwayat keluhan sama (-). Riwayat
pengobatan (-).
KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 96 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: dyspepsia + Anxyety Dissorder

81. 23/6/ Tn. R; 38 Cephalgia Infus IVFD RL + Drips Neurosanbe Pasien datang dengan keluahan nyeri kepala hebat seperti
2020 th; 59 kg, berat 20 tpm terikat sejak 1 hari SMRS. Tidak berdenyut, tidak
158 cm Ranitidine 50 mg/12j/iv menjalar sampai ke tengkuk, Demam (-), mual (+),
Ketorolac 30 mg/8j/iv muntah (-), nyeri ulu hati (-), BAB dan BAK dalam batas
Observasi normal. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-).
Rawat jalan Riw. HT (-), DM (-), kolesterol (+), riw. Pengobatan
Ibu profen 500 mg, 3x1 tab sebelumnya (-).
Neurosanbe 3x1 tab
KU : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
ulu hati (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 7/10

Dx: Cephalgia Berat


82. 24/6/ Tn.A, 47 Low back Natrium diclofenat 50 mg, 2x1 Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 2
2020 thn, 63 pain tab hari SMRS, dirasakan tiba-tiba setelah pasien
kg, 163 Neurosanbe 3x1 tab mengangkat beban berat, demam (-), sakit kepala (-),
cm Rawat jalan mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat
keluhan yag sama (-), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
- Lasaque test (-)
- Patrick test (-)
- Kontrapatrick test (-)
Dx: LBP
83. 24/6/ An. S; Vulus Hecting Rawat luka Pasien datang dengan keluhan luka pada kepala sejak 30
2020 4th; 15 Laceratum reg Rawat Jalan menit SMRS karena terjatuh dari kursi.
kg occipital Amoxicilin syr 3x1 cth
Paracetamol syr 3x1 cth KU: CM
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/mnt
P : 24 x/mnt
S : 36 C

K/L : CA -/-, SI -/-


Regio Occipital
Inspeksi : hematoma (+), edema (+), krepitasi (-), vulnus
laceratum ukuran 1cm x 0,5 cm, perdarahan aktif (-)
Palpasi : teraba hangat, nyeri tekan (+)

D:/ Vulnus laceratum regio occipital

84. 24/6/ Nn. M, Corpus Ekstraksi benda asing Pbm datang dengan keluhan telinga sebelah kanannya
2020 24 thn, alienum Asam mefenamat 500 mg, 3x1 kemasukan serangga kecil saat berkendara tanpa
52 kg, auricula tab menggunakan helm sejak 30 menit SMRS, telinga
168 cm dextra Rawat jalan berdenging (-), penurunan pendengaran (+), nyeri (+),
demam (-), mual (-), mutah (-), BAB dan BAK dbn. Riw.
Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. pengobatan (-).
KU: CM
TD : 120/60 mmHg
N : 80 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36 C

K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-), tampak


Corpus Alienum pada meatus acusticus auricular dekstra
yang bergerak”, hematom di area sekitar, MT tampak
intak, othorea (-).
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: Corpus alienum auricula dextra


85. 24/6/ Ny. N, 45 Asma Combivent 1 fl/Nebulizer Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 thn Bronkhial Oksigen nasal kanul 4 lpm jam 2 jam SMRS. Sesak dicetuskan oleh karna
eksaserbasi Observasi perubahan suhu dingin, pasien bisa mengucapkan
akut Salbutamol tab 2 mg 3x1 beberapa kalimat, , serangan < 2 x dalam setahun. Batuk
metylpredinisolon tab 4 mg 2x1 (-), nyeri dada (-), demam (-). Riwayat keluhan yang
sama (+) , Riw. Asma (+) namun tidak terkontrol,
riw.dalam keluarga (+), ayah pasien. Riw. Pengobatan
(-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 28 x/menit
S : 36, 7oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler -/-, Rhonki -/-, wheezing +/+
seluruh lapangan paru
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

86. 24/6/ An. T; 15 Colic Infus IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kiri atas yang
2020 th; 40 kg; Abdomen Ranitidine 50 mg/12j/iv dirasakan 3 hari yang lalu. Demam (+), mual (-), muntah
Ketorolac 30 mg/8j/iv (-), napsu makan berkurang, belum BAB empat hari,
Paracetamol 500 mg/6j/iv BAK kesan normal. Pasien memiliki riwayat keluhan
Cek DR, UL yang sama 1 minggu yang lalu dan telah mendapatkan
Observasi pengobatan di RS Korem. Riw. Maagh (-). Pasien jarang
Obat Pulang minum dan jarang mengkonsumsi buah dan sayuran.
Ciprofloxacin 500 mg 2x1 tab
Natrium Diclofenac 50 mg 2x1 KU : CM
tab TD : 110/60 mmHg
KIE Atur pola makan, konsumsi N : 88 x/menit
Sayuran dan Buah, minum 1,5-2 P : 20 x/menit
L/hari S : 37,8oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) dan hipokondrium sinistra (+), hepar
tidak teraba, lien tidak teraba, distensi (-), defans (-),
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55
VAS : 8

Pem Lab:
Darah Rutin
HB 12,9 g/dl
PLT 263.000/uL
WBC 13.600/uL
Neutrophyl 78,6%
Lymphocyte 9,7%
Urinalisis
Eritrosit 2-3 (Rujukan 0-3 LBP)
Leukosit 3-4 (Rujukan 0-5 LBP)

Dx: Colic Abdomen

87. 24/6/ Ny. J; 33 Cardiac Resusitasi Jantung Paru 2 siklus Pasien perawatan ICU dengan keluhan apneu. Pasien
2020 th; Arrest merupakan pasien Kesadaran menurun ec susp SOL +
B20. Pasien telah mendapatkan penanganan triple airway
manuver,ventilasi dengan ambu bag, Sulfas Atropin 4
ampul, Norepinefrine 1 ampul namun tidak ada respon.

KU : Koma
TD : -
N:-
P :-
S : 35,5 C

GCS : E1M1V1
N. Cranialis:
- Pupil : RCL -/-, RCTL -/-, pupil midriasis total

EKG : Asistol

Dx: Cardiac Arrest

88. 24/6/ Ny. R, 73 Penurunan Pasang IVFD RL 1000 ml (guyur) Pbm datang dengan penurunan kesadaran sejak 30 menit
2020 thn, kesadaran + kateter Oksigen sungkup 10 lpm SMRS, secara tiba-tiba, awalnya pasien dalam kondisi
ca cerviks std Pasang kateter lemas dan sempat muntah, setelah sebelumnya mendapat
III B Pasang monitor perawatan home care oleh perawat selama 1 minggu oleh
Konsul spesialis OBGYN karna kondisi pasien yang terus menurun post dirawat 1
Rawat ICU bulan yg lalu dgn CA cerviks std III B oleh spesialis
OBGYN, riw. Keluar darah dari jalan lahir (-), Keluhan
lain: sakit kepala hebat (+), mual (+), muntah (+), nafsu
makan menurun, BAB dan BAK dalam batas normal,
riw. HT(+), DM (-), kolesterol (-), namun tidak
terkontrol.

Primary survey
A: snoring, cervical spine control
B: spontan, RR 28x/m, SPO2 96-98% tanpa O2
C: TD 50/30 mmHg, N (tidak teraba)
D: GCS E1M1V1, suhu: 35,7°C,
Secondary survey
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
anisokor 3,5cm/1cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (+/+),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas =akral dingin, crt > 2 detik

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil anisokor, diameter
2,5 mm/1mm
- Babinski -/-

Dx: Penurunan kesadaran + ca cerviks std III B

89. 24/6/ Ny. K, 27 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 thn, 49 Pantoprazole 40 mg/12j/iv dirasakan 3hari SMRS. Demam (-),mual (+), muntah (+),
kg, 162 Ondancentron 4 mg/8j/iv napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
vm Observasi normal. Pasien mengaku sering telat makan. Riw. Maagh
Rawat jalan (-). RPO (+) pasien mengkonsumsi ranitidine namun
dirasakan tidak ada perubahan.

KU : CM
T : 120/60 mmHg
N : 88 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,7 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik

Dx: Dyspepsia

90. 26/6/ tn.B, 48 Cardiac arrest Resusitasi Jantung Paru 2 siklus Pasien perawatan TERATAI dengan keluhan apneu.
2020 thn 57 Pasien merupakan pasien anemia + colic abdomen yang
kg, 164 tiba-tiba terjatuh saat hendak kekamar mandi dan
cm langsung tidak sadarkan diri .
KU : Koma
TD : tidak terukur
N : tidak teraba
P :tidak ada napas
S : 35,5 C

GCS : E1M1V1
N. Cranialis:
- Pupil : RCL -/-, RCTL -/-, pupil midriasis total

EKG : Asistol

Dx: Cardiac Arrest


91. 26/6/ gonorhea
2020
92. 26/6/ Asma
2020 bronchial
eksaserbasi
akut
93. 26/6/ dyspepsia
2020
94. 26/6/ Tn. H, 37 Dyspepsia Ivfd RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 30 menit
2020 tahun,56 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv SMRS. Demam (-), sakit kepala (+), pusing (-),tegang
kg, 163 Inj. Ranitidine 50 mh/12j/iv pada leher (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (+) hilang
cm Inj. Ondancentron 4mg/8j/iv timbul, mual (-), muntah (+) 3 kali isi cairan dan sisa
Sucralfat syrp 3x1 cth makanan, BAB dan BAK dbn. Riw. Maagh (-), Riw. HT
Rawat Jalan (-), DM (-).

KU : CM
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral Hangat, Edema (-)

Dx:Dyspepsia

95. 27/6/ Ny. N; 48 Dx:Vulnus Infus KIE Pasien datang nyeri pada wajah 1 jam SMRS post KLL.
2020 thn; 59 Laceratum Wound Toilet Sakit kepala (-), pusing (+), mual (-), muntah (-).
kg, 157 Regio Facialis IVFD RL 20 tpm Riwayat pingsan setelah kecelakaan (-).
cm post KLL + Ranitidine 50 mg/12j/IV
Deviasi Ketorolac 30 mg/8j/IV KU : CM
septum nasi X-Rays Skull AP/Lat TD : 110/70 mmHg
Konsul Spesialis Telinga Hidung N : 80 x/m
Tenggorok P : 20 x/m
S : 36°C

Regio Facialis :
- Inspeksi: deformitas (+), hematome (+), bengkak (+),
terdapat vulnus laceratum ukuran 3 cm x 0,5 cm
pada regio nasal sinistra, perdarahan aktif (-) dan
vulnus laceratum regio supra labialis 2 cm x 2 cm,
perdarahan aktif (-), skin loss (+)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+), krepitasi
(-)

X-Rays Skull AP/Lat


- Deviasi septum Nasi

Dx:Vulnus Laceratum Regio Facialis post KLL +


Deviasi septum nasi

96. 27/6/ Injury wrist


2020 join manus
dextra
97. 27/6/ tn. S, 65 Dyspnea susp. KIE Pasien datang dengan keluhan batuk > 3 bulan SMRS
2020 thn 53 TB paru IVFD NaCl 0,9% 20 tpm berlendir, kadang terdapat bercak darah. Nyeri dada (-),
kg, 167 Oksigen nasal kanul 4 lpm batuk (-), sesak (+), demam (-), keringat malam (+),
cm Pantoprazole 40 mg/12j/IV mual (-), muntah (-), napsu makan menurun, nyeri perut
Codein 10 mg 3x1 tab (+), BB menurun, keringat malam (+), BAB kadang
Cek DR encer, BAK dalam batas normal. Riw. Berobat 6 bulan
Konsul Spesialis Paru (+) tuntas dan dinyatakan sembuh > 5 tahun lalu. Riw.
HT dan DM disangkal.
KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x/mnt
P : 26 x/mnt
S : 37,2 C
SpO2 : 96%

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru : simetris, bronkovesikuler +/+, Rh +/+, Wh
-/-, vocal fremitus menurun dibasal paru kanan
dan kiri
- Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 10,9 g/dl
PLT 147.000/ul
WBC 16.800/ul
Neutrophyl 83,4%
Lymphocyte 12,1%

X-Rays Thorax
- kesan TB Paru lama aktif lesi luas dengan atelektasis
Dextra

Dx: dyspnea ec TB Paru

98. 27/6/ tn. M, 71 PPOK O2 nasal canul 3-4 lpm Pasien rujukan pkm Koltim dengan dengan nyeri Chest
2020 thn, 50 IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm Pain, Dyspepsia, sup. PPOK. Keluhan saat ini nyeri dada
kg, 172 Cek DR, ur,cr, gds, elektrolit kiri (+) sejak 2 hari SMRS, sesak (+), batuk (+) berdahak
cm X-Rays Thorax, ekg warna kuning sejak 2 bulan terakhir, demam (+),
Konsul Spesialis Paru keringat malam (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati,
napsu makan menurun. BAB dan BAK dalam batas
normal. Riw. keluhan batuk lama 2 bulan yang lalu
dengan hasil lab sputum (-). Riw. Perokok berat sejak
remaja (+) mengkonsumsi sehari 1 bungkus rokok, Riw.
Pengobatan 6 bulan (-). RPO di PKM, nebu combivent,
RL, Ceftriaxone, ranitidine, nitrokaf, MP, Digoksin,
furosemide, aspilet.

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/mnt
P : 28 x/mnt
S : 37,8 C
SpO2 : 92%

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Pem Lab.
HB 11,2 g/dl
PLT 286.000/uL
WBC 6.600/uL
Neutrophyl 92%
Lymphocyte 2,9%

Ekg: dbn
X-Rays Thorax
- Emfisema paru

Dx: PPOK

99. 27/6/ Tn. G, 63 Dyspneu ec Infus EKG Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 thn, 57 Pneumonia + IVFD RL 20 tpm 4 hari SMRS disertai nyeri ulu hati dan dada terasa
kg, 164 ACS Pantoprazole 40 mg/12j/IV panas. Nyeri dada (-), batuk (-), demam (-), keringat
cm Aspilet 80 mg 1 x 2 tab malam (+), mual (-), muntah (-), napsu makan menurun,
Clopidogrel 75 mg 1 x 4 tab BB menurun, BAB dan BAK dalam batas normal. Riw.
Cek DR,GDS, elektrolit, Rapid keluhan sama (+) . Riw. HT (+) konsumsi obat penurun
test tek. darah.
Xray thoraks
Konsul Spesialis Paru KU : CM
TD : 160/90 mmHg
N : 84 x/mnt
P : 32 x/mnt
S : 36,7 C
SpO2 : 100%

Kepala : anemis (-), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, bronkovesikuler +/+, Rh -+/+, Wh -/-
Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 13,8 g/dl
PLT 237.000/uL
WBC 15.500/uL
Neutrophyl 68,3%
Lymphocyte 18,8%
GDS : 130 mg/dl
Rapid Test Covid19 : Non Reaktif
Elektrolit: dbn

Foto Thorax
- kesan pneumonia dextra

EKG : NSTEMI

Dx: Dyspneu ec Pneumonia + ACS

100 27/6/ Balanitis


. 2020
101 27/6/ Combutio grd
. 2020 I, 9 %
102 27/6/ Dyspepsia
2020
103 27/6/ Tn. H; 62 HT urgency KIE Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba lemas seluruh
. 2020 tahun; 65 IVFD NaCl 0.9% 20 tpm tubuh dan terjatuh 30 menit SMRS. Demam (-),sakit
kg, 168 Furosemide 40 mg/IV kepala (-), pusing (-), tegang pada leher (-), mual (+),
cm Amlodipin 10 mg tab/PO muntah (+) 1 kali, BAB dan BAK kesan normal. Riw.
ISDN 5 mg/Sublingual HT (+) tidak terkontrol. Riw. HT dalam keluarga (+)
EKG orang tua pasien.
X-Rays Thorax
DR, Ur, Cr, Rapid Test Covid- KU : CM
19 TD : 260/130 mmHg
Konsul Spesialis Jantung dan N : 90 x/ menit
Pembuluh Darah P : 24 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : IC nampak 1 cm dari linea midclavicula
sinistra, IC teraba, thrill (-),Pekak (+), batas jantung
kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas jantung
kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, BJ I/II murni
reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

X-Rays Thorax
- Cardiomegaly

EKG
- HHD

Dx: HT Urgency

104 27/6/ Ny. W, GERD Ranitidin 150 mg 2x1 Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 2
. 2020 54 thn, Domperidon 10 mg 3x1 minggu terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (-),
55 kg, Sucralfat Syr 3x1 C nyeri ulu hati (+), demam (-), BAK dan BAB dbn. Riw.
157 cm Rawat jalan Penyakit sebelumya (-).
KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98%
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)
EKG : dbn
105 29/6/ Tn. A, 22 Trauma Infuse Hecting luka Pasien post KLL, menabrak mobil truk yang sedang
2020 thn, 45 kapitis ringan Hecting IVFD RL loading 500 cc 28 tpm parker. Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm
kg, 167 Vulnus situasi Drips as. Tranexamat 500 mg terlepas. Muntah (-), nyeri kepala (-), mengantuk (+),
cm laseratum Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv sesak napas (-).
region Inj. ranitidin 50 mg/12j/iv Primary survey
frontalis et Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv A: clear
mandibula Observasi B: spontan, RR 20x/m
Rawat jalan C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 8x3 cm, vulnus laseratus region
mandibula 4,2 x1 cm
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn (-)

Dx: Trauma kapitis ringan


Vulnus laseratum region frontalis et mandibula
106 29/6/ tn. L, 67 HT Urgency KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 30 menit
. 2020 thn, 54 IVFD NaCl 0,9% 20 tpm SMRS. Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-), tegang
kg, 172 Captopril 25 mg/Sublingual pada leher (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), mual
cm Observasi (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riw. Maagh (-),
Obat pulang Riw. HT (+) tidak rutin kontrol.
Candesartan 16 mg 1x1 (pagi)
Amlodipin 10 mg 1x1 (malam) KU : CM
Lansoprazole 30 mg 2x1 TD : 200/110 mmHg
N : 88 x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 37,6 C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax :
- Paru : simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
- Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral Hangat, Edema (-)

Dx: HT Urgency

107 29/6/
. 2020
108 29/6/
. 2020
109 29/6/
. 2020
110 29/6/
. 2020
111 29/6/
. 2020
112 29/6/
. 2020
113 29/6/
. 2020
114 1/7/2 Pneumonia +
. 020 DM tipe II
115 1/7/2 dyspepsia
. 020
116 1/7/2 Vertigo +
. 020 cephalgia
berat + HT
grd I
117 1/7/2 DBD
. 020
118 1/7/2 Ny. T; Hemiparese Pasang KIE Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
. 020 67 th; Dekstra ec infus IVFD NaCl 0,9% 20 tpm + sebelah kanan yang memberat 8 jam SMRS. Keluhan
susp NHS Drips Neurosanbe 1 Ampul disertai bicara cadel dan sulit menelan terutama
Citicolin 500 mg/12j/IV makanan/minuman cair. Deman (-) sakit kepala (+), mual
Ranitidine 50mg/12j/IV (-), muntah (-), nafsu makan menurun, BAB dan BAK
Ketorolac 30mg/8j/IV dalam batas normal. Riwayat HT (+), Stroke Hemorrhage
Cek DR, GDS (+), DM (-). RPO: -
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 35/35,
- tonus otot : tangan kanan meningkat, kiri normal/kaki
kanan meningkat, kiri normal
- Babinski -/-

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-) distensi (-), defans (-)

Dx: Hemiparese Dekstra ec susp NHS


119 1/7/2 Dyspnea ec.
. 020 HHD
120 1/7/2 Ny. T; 75 General Infus KIE Pasien datang dengan keluhan lemas yang dirasakan
. 020 tahun; Weakness + IVFD RL 20 tpm + Drips NS 1 sejak 2 hari SMRS disertai muntah 3x berisi makanan.
Vomiting + Ampul Demam (-), sakit kepala (+), mual (-), napsu makan
HT Grade II Inj. Ondansentrone 2 mg/8j/IV menurun (+), nyeri ulu hati (+), BAB dan BAK dalam
Inj. Pantoprazole 40 mg/12j/IV batas normal. Riw. Pengobatan: pasien sempat masuk
Amlodipin 10 mg 1x1 tab IGD RSUD Kota Kendari kemarin dan di observasi
(malam) dengan Dyspepsia. Riw. HT (+), DM (-).
Cek DR, GDS
Konsul Spesialis Penyakit KU : CM
Dalam TD : 180/90mmHg
N : 88x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 36 C

Kepala : anemis (-), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan meningkat, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : edema (-)

Pem Lab.
HB 12 g/dl
PLT 269.000 /uL
WBC 5.800/uL
GDS 130 gr/dl

Dx: General Weakness + Vomiting + HT Grade II

121 1/7/2
. 020
122 1/7/2
. 020

Anda mungkin juga menyukai