Anda di halaman 1dari 75

BORANG RANAP

No. Kasus Identitas Tindakan Diagnosis Tatalaksana Resume


1. Anak An. A/8 th Dengue IVFD RL 90 cc/jam, cek Demam 2 hari SMRS, langsung tinggi dan naik turun, lemas (+), nyeri
hemorrhagic lab darah rutin dan Ht ulu hati (+), muntah (-), mual (+), mimisan (+) dan gusi berdarah
fever serial, monitor KU, TTV, spontan (+) 1 kali sebelum dibawa ke RS.
dan tanda perdarahan
PF: KU TSS, CM, TD 100/70, N 110 x/m, R 20 x/m, S 38
Santagesic 3x300 mg, KA -/-, SI -/-, injeksi konjungtiva (-)
Ranitidin 2x60 mg IV hidung: blood clot +/+
mulut: perdarahan gusi (-)
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (+)
ext: akral hangat, CRT <2", ptekiae (+), rumple leede (+)
Lab: Hb 11/38/126.000/7500
2. Anak An. F/8 th tonsilitis akut, IVFD 3 cc/kg/jam, demam dan nyeri menelan 2 hari SMRS. Batuk (+) tidak berdahak,
febrile edukasi tatalaksana pilek (-). Sulit menelan (+), nafsu makan menurun karena nyeri saat
convulsions kejang pada keluarga menelan. Tidur ngorok (-). Kejang 1x di rumah, lama kejang <5
menit, kejang kelojotan, mata mendelik ke atas. Riwayat kejang
diazepam IV 0,3 mg/kg sebelumnya (-). selama demam di rumah diberikan sanmol. riwayat
bolus pelan IV jika imunisasi lengkap sesuai usia. riwayat lingkungan sekitar dengan
kejang, santagesic gejala serupa (-).
3x300 mg IV, ambroxol
3x30 mg tab KU TSS, CM, Nadi 100 x/m, R 23 x/m, S 37.9
mata KA -/- SI -/-
mulut: tonsil/faring T3-T3 hiperemis, detritus (+)
leher: pembesaran KGB (-) bullneck (-)
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (-)
ext: akral hangat, CRT <2"
Hb 12/33/248.000/6500
3. anak An. S/2 ngt Bronchopneumon infus Kaen 3B 40 cc/jam, pasien datang dengan sesak sejak 1 hari SMRS, semakin memberat 2
bulan ia, anemia, O2 1 lpm per nasal jam SMRS. Nafsu makan turun, malas menetek. Batuk (+), demam
hiponatremia kanul, nebulisasi, NGT, (+). Bayi lahir spontan dibantu bidan, langsung menangis, BBL 2450
Rontgen thoraks, gram. Riwayat keluarga dengan TB (-). Riwayat imunisasi lengkap
sesuai dengan usia.
Cefotaxime 3x300 mg
IV, Paracetamol 4x60 PF: RR 55 x/mnt, Suhu 38,5, SpO2 88 udara bebas, 97 dengan O2 1
mg IV, combivent lpm per nasal kanul
inhalant per 8 jam, Kepala: ubun-ubun cekung (+)
salbutamol syr 4x0,6 mg mata: air mata -/-
per NGT, MP 4x4 mg hidung: PCH +/+
pulv per NGT mulut: perioral sianosis (+)
toraks: retraksi intercostal +/+ suprasternal +/+, epigastric +/+.
p/ VBS +/+ menurun, Rh +/+ slem +/+, wh -/-
c/ BJ I II reg, g (-) m(-)
Abd: supel, datar, turgor lambat
ext: akral dingin, CRT >2 dtk
genital: kencing (-)

Lab: Hb 10/30/268.000/7900
RBC 3.51
elektrolit Na/K/Cl 126/4,8/105.3
Rontgen toraks: tampak infiltrat pada kedua lapang paru, tidak ada
kardiomegali
4. Anak An. AB/19 GEA IVFD RL 3cc/kg/jam, pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS. BAB cair
bulan pantau tanda vital dan sebanyak 6x/hari, isi ampas, lendir (+), darah (-), demam (+) Nafsu
kesadaran makan menurun, masih mau minum. Makan sehari-hari dimasak
oleh ibu. Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia
L-Bio 1x1 sch, zinc 1x20
mg, anbacim 2x120 mg, PF: KU TSS, CM, nadi 100 x/m, rr 24 x/m, suhu 37,7
santagesic 3x120 mg IV Kepala: ubun-ubun datar
mata: KA -/- SI -/- air mata +/+
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
Abd: BU (+) meningkat, supel, NT (+) periumbilikus, turgor baik
Ext: akral hangat, CRT <2 detik
anogenital: perianal rash (+)

Lab: Hb 8,1/28/437.000/15.000
FL: feses lembek, warna coklat kekuningan, lendir (+), darah (-)leu 5-
6/LPB, amoeba (-) telur cacing (-), benzidin (+)
5. Anak An. RN/2 NGT marasmus, TB IVFD Kaen 1B 80 cc/24 pasien datang dengan keluhan lemas dan tidak mau makan sejak 3
th paru, anemia def jam, nutrisi, cek lab DR, hari SMRS. Diketahui pasien merupakan pasien TB paru yang sedang
BB 7 kg besi SADT, Fe serum menjalani pengobatan bulan ke-4. keluhan batuk (+) tidak berdahak,
TB 76 cm pilek (-), demam (+) sumeng-sumeng.
sanmol syr 3x1/2 cth,
BBU <-3 apialis 1x1 cth, anbacim PF: KU TSS, CM, nadi 100 x/m, RR 20 x/m, suhu 37,8
SD 2x50 mg, ferriz 1x1, as. mata: KA +/+ SI -/-
TBU <-3 Folat 1x1, pengobatan tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
SD OAT sesuai panduan abd: BU (+), supel, NT (-)
bb/tb <-3 ext: akral hangat, CRT <3 dtk, spoon nail (-)
SD Lab: Hb 9/30/200.000/5900
SADT: gambaran hipokrom monositer
6. Jiwa Tn. S/33 Depresi konsul dr. SpKJ, rawat KU: marah-marah tanpa sebab sejak 1 bulan SMRS. Pasien selalu
th inap minta obat untuk sakit kepalanya, sering bicara sendiri tidak jelas
dan melamun. Pasien pernah bekerja sebagai pekerja bangunan
fluoxetine 10 mg/hari, namun keluar tanpa sebab. Pasien menjadi malas bekerja, malas
benzodiazepin makan, dan sulit tidur. Keinginan bunuh diri atau melukai diri sendiri
disangkal. Psaien sering merasa sedih dan tidak berguna karena
tidak dapat menafkahi keluarga dengan baik. Pasien pernah
mengalami keluhan yang sama 5 tahun SMRS, sempat dirawat di RS,
namun tidak pernah kontrol berobat.

Status psikiatri:
Penampilan tenang, dekorum cukup baik, roman muka sedih, kontak
mata adekuat, rapport adekuat, verbal bicara seperlunya, koheren,
mood eutimik, afek terbatas, halusinasi dan waham disangkal.
7. JIWA Tn. MI/33 Skizofrenia konsul dr. SpKJ, rawat KU: gelisah sejak 1 minggu SMRS, bicara meracau, sering
th paranoid inap mengancam keluarganya dengan benda tajam. Pasien memiliki
riwayat skizofrenia 10 tahun SMRS, dirawat, dan pulang dengan
zyprexa 1x1 vial perbaikan. Pasien merasa akhir-akhir ini keluarganya dan orang-
orang di sekitarnya yang selalu menjelek-jelekkan dan ingin
mencelakakan dirinya.

Status psikiatri:
Penampilan gelisah, dekorum baik, roman muka curiga, kontak mata
adekuat dan tajam, rapport kurang adekuat, verbal koheren dan
menjawab spontan, mood eutimik, afek terbatas, halusinasi audio
(+) suara-suara yang menjelek-jelekkan dan ingin membunuhnya,
waham disangkal
8. JIWA Tn. Skizofrenia konsul dr. SpKJ, rawat KU: mengancam dengan menggunakan pisau sejak 1 hari SMRS,
AKJ/36 th inap mengamuk sejak 1 minggu SMRS, sering bicara dan tertawa sendiri.
Pasien merasa ada yang membisikinya dan mengatakan bahwa ada
zyprexa 1x1 vial orang yang mau membunuhnya dan melihat sosok hitam besar.
Pasien mulai mengalami perubahan sikap sejak 17 tahun yll, sering
mondar-mandir dengan ekspresi marah, merusak barang-barang di
rumah, bicara komat-kamit, dan memukul orang jika keinginannya
tidak dipenuhi. pasien menjadi banyak makan dan dapat merokok
hingga 60 batang/hari. pasien pernah dirawat di RS namun 3 bulan
terakhir tidak pernah kontrol berobat. Pasien pernah belajar ke
'orang pintar' untuk meningkatkan wibawanya karena selalu merasa
sering dihina dan direndahkan oleh orang lain. pasien pernah
bertengkar dengan tetangganya dan hubungannya dengan tetangga
menjadi tidak baik. pasien dulunya merupakan anak yang baik,
penurut, dan rajin beribadah ke masjid.

Status psikiatri:
Penampilan hostile, dekorum buruk, kontak mata kurang adekuat,
verbal seperlunya dan kacau, mood, afek, halusinasi, dan waham
sulit dinilai
9. MEDIK Ny. SN, GERD Edukasi Pasien datang dengan nyeri ulu hati sejak 2 bulan SMRS, mual (+),
35 th muntah (-). Lidah terasa pahit dan asam.
Lansoprazole 2x30 mg
ac, Sukralfat syr 3x1 C, PF: KU CM, TD 110/70 N 80 R 20 S 36.8
domperidone 3x30 mg Mata KA -/- SI -/-
ac Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (+) epigastric
Ext akral hangat. CRT <2"
10. Medik Tn. Y, 49 HT Edukasi Pasien datang untuk kontrol HT. pusing (-) sakit kepala (-) pandangan
th kabur (-) lemah badan sesisi (-). Riw HT sejak 6 bulan. DM (-) jantung
Amlodipin 1x10 mg, (-) ginjal (-)
Captopril 3x12,5 mg
PF: KU CM, TD 170/100 N 80 R 20 S 36.8
Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2"
11. Medik Ny. C, 60 HT, gastritis Edukasi Pasien datang untuk kontrol HT. pusing (-) sakit kepala (-) pandangan
th kabur (-) lemah badan sesisi (-). Pasien juga mengeluhkan nyeri pada
Amlodipin 1x10 mg, ulu hati, mual (-) muntah (-). Riw HT sejak 6 bulan. DM (-) jantung (-)
Captopril 3x12,5 mg, ginjal (-)
Lansoprazole 1x30 mg
ac PF: KU CM, TD 150/90 N 80 R 20 S 36.8
Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (+) epigastric
Ext akral hangat. CRT <2"
12. Medik Ny. DJ, 66 Aneurisma aorta edukasi, konsul SpPD pasien datang mengeluhkan begah dan terasa ada denyutan pada
th abdominal perut sejak 3 bulan. Riw HT (+) sejak 2010, kontrol ke puskesmas.
Propanolol 2x10 mg,
amlodipin 1x5 mg PF: KU CM, TD 150/90 N 80 R 20 S 36.8
Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-) teraba massa berdenyut pada periumbilical
Ext akral hangat. CRT <2"
13. Medik Ny. TR, 78 OA genu bilateral Edukasi Pasien datang dengan keluhan nyeri kedua lutut. Nyeri bertambah
th saat jalan dan bangun dari duduk. Kaku di pagi hari <30 mnt.
meloxicam 1x7,5 mg k/p
nyeri, ranitidin 1x150 PF: KU CM, TD 110/70 N 80 R 20 S 36.8
mg ac, BC 1x1 Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2"
Status lokalis a/r genu: hiperemis +/+ edema +/+ krepitasi +/+
14. Medik Tn. CR, 70 asites konsul SpPD, rencana pasien datang dengan keluhan perut begah dan membesar sejak 6
th rawat inap bulan terakhir. riw. Sakit kuning (-) penggunaan obat-obatan suntik
(-) transfusi (-)
IVFD vasofix,
Lansoprazole 1x30 mg PF: KU CM, TD 120/70 N 100 R 20 S 36.8
ac, curcuma 3x1, Mata KA +/+ SI +/+
furosemide 1x40 mg Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd cembung, pudle sign (+), PS/PP +/+
Ext akral hangat, CRT <2"
15. Medik Ny. DS, 50 CHF edukasi pasien datang kontrol CHF. Sesak (+) berkurang dibanding kontrol
th sebelumnya. Bengkak pada kaki (+)
Furosemide 1x40 mg,
concor 1x2,5 mg, PF: KU CM, TD 150/90 N 80 R 20 S 36.8
captopril 3x12,5 mg Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2", edema tungkai +/+ pitting
16. medik Ny. K, 78 CHF, CKD, HT Edukasi pasien datang kontrol. Sesak (+) berkurang dibanding kontrol
th sebelumnya. Bengkak pada kaki (+).
Furosemide 1x40 mg,
concor 1x2,5 mg, PF: KU CM, TD 160/100 N 90 R 20 S 36.8
captopril 3x12,5 mg, Mata KA -/- SI -/-
spironolakton 1x25 mg Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2", edema tungkai +/+
17. Medik Ny. EW, susp TB paru Cek sputum BTA, Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 3 bulan terakhir. Batuk
41 th rontgen toraks berdahak kental. Batuk darah (-). Demam (+) BB turun. Keringat
malam (+). Riw pengobatan TB sebelumnya (-) TB di keluarga (-)
Cefixime 2x200 mg 5
hari, Nac 3x200 mg, PF: KU CM, TD 110/70 N 80 R 20 S 37.9
paracetamol 3x500 Mata KA -/- SI -/-
Leher pembesaran KGB (-)
Tho p/ VBS +/+ Rh +/+ wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2"
18. Bedah Nn. RC/20 Ca mammae rawat inap, rencana Benjolan pada payudara kiri, sejak 2 tahun lalu. Saat ini benjolan
th biopsy eksisi seukuran kelereng. Benjolan dirasa tidak bertambah besar. Riwayat
keganasan di keluarga tidak diketahui

PF: KU TSS, Kes CM, TD 110/70, N 88 x/m, RR 20 x/m, S 36,8


mata: KA -/- SI -/-
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: BU (+) normal, supel, NT (-)
ext: akral hangat, CRT <2 dtk
Lab: 11,8/32/217.000/7800
Pasien telah dilakukan biopsi dengan hasil benign tumor
Status lokalis a/r mammae sinistra:
teraba massa kenyal, mobile (-), batas tegas, ukuran 3x3 cm, pada
kuadran inferolateral mammae sinistra
19. Bedah Tn. inguinal hernia rawat inap, rencana Benjolan pada lipat paha kanan, masih dapat dimasukkan dengan
SW/43 th hernioraphy jari. Muncul sejak 6 tahun yang lalu, namun dirasa semakin
membesar sejak 1 bulan terakhir. Mual muntah disangkal. BAB tidak
ada keluhan. Nyeri disangkal.

PF: KU TSS, Kes CM, TD 110/70, N 88 x/m, RR 20 x/m, S 36,8


mata: KA -/- SI -/-
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: BU (+) normal, supel, NT (-)
ext: akral hangat, CRT <2 dtk
Lab: 14,8/36/286.000/7800
Status lokalis a/r inguinal dextra:
teraba massa lonjong, ukuran 4x5 cm pada saat valsava manuver. NT
(-), masih dapat dimasukkan dengan jari.
20. Bedah Ny. KR/60 neoplasm of rawat inap, rencana Benjolan pada payudara kanan, sejak 5 tahun lalu. Saat ini benjolan
th breast mastektomi total seukuran bola kasti, mudah berdarah. Riwayat keganasan di
keluarga tidak diketahui

PF: KU TSS, Kes CM, TD 110/70, N 88 x/m, RR 20 x/m, S 36,8


mata: KA -/- SI -/-
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: BU (+) normal, supel, NT (-)
ext: akral hangat, CRT <2 dtk
Lab: 11,8/32/217.000/7800
biopsi: malignant
Status lokalis a/r mammae dextra:
teraba massa keras, tidak beraturan, mudah berdarah, mobile (-),
batas tidak tegas, ukuran 12x10 cm, pada kuadran inferolateral
hingga superolateral mammae dextra
21. Bedah Tn. JA, 20 Bedah SS digiti 1 pedis cefadroxil 2x1 g, pasien datang dengan keluhan benjolan pada punggung jari 1 kaki
th minor dextra paracetamol 3x500 mg kanan sejak 3 minggu lalu. Awal mula ukuran benjolan tidak
diketahui, baru diketahui ada benjolan 3 minggu terakhir. Benjolan
kecil, namun mengganggu pasien saat memakai sepatu atau sandal.
Nyeri (-) demam (-)

PF: KU TSS, Kes CM, TD 110/70, N 88 x/m, RR 20 x/m, S 36,8


mata: KA -/- SI -/-
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: BU (+) normal, supel, NT (-)
ext: akral hangat, CRT <2 dtk
status lokalis a/r digiti 1 pedis sinistra:
massa (+) diameter 1 cm, lunak, nyeri (-) punctum (+)
22. Medik Tn. S, 59 - CVD SH pons - ivfd NS/12jam Anamnesis: lemas tubuh bag bawah sejak 1 hari SMRS, bicara pelo
tahun - Riwayat - 02 via NRM (-), mual (-) muntah (-), nyeri dada (-), sesak (-), nyeri ulu hati (-),
TB 165 NSTEMI - NAC 3x200 PO riwayat HT (+) DM (-), riwayat stroke (+) 5 tahun yg lalu. Batuk (+)
cm, BB 60 - levofloxacin 1x750 IV berdahak banyak, penurunan kesadaran (+)
- Dislipidemia
kg - amikasin 1x1 IV PF:
- Hiperuricemia - PCT infus 3x1 - KU TSB
- UAP perbaikan - omz 1x40 IV - Kes E4V1M1
- inhalasi combivent - TD 121/74
/8jam
- P 120
- lactulac 1x10cc PO
- concor 1x2,5 PO - T 46
- ramipril 1x5 PO - S 37,5
- alupurinol 1x100 PO - SpO2 91% dg NRM
- KSR 2x600 PO - Mata ca-/- si -/-, pupil bulat isokor, RCD +/+ RCI +/+
- Amlodipin 1x5 PO - Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
- gentamisin salep utk - C/BJI=II reg m(-) g(-)
decubitus
- Abd BU (+) normal, NT (-)
- citicolin 2x500 IV
- Ext akral hangat (+) crt<2, motorik (-)

PP:
- Hb 16,7; Ht 33; Tc 343; L 13,0
- Hitung jenis 0/3/0/82/6/7
- AGD: pH 7,36; pCO2 37; PO2 81; HCO3- 22
- TG 286; Cholesterol total 170; HDL 41; LDL 86
- Asam urat 8,1
- Troponin T (+)

Thorax AP: bronchitis, cor besar normal


23. Medik Sdr. N, 19 hidrocephalus - ivfd NS/8jam Anamnesis: penurunan kesadaran sejak 2 hari SMRS. Awalnya
tahun, TB akut ec - 02 on ventilator mngeluh sakit kepala, demam (+), keringat dingin (+), mual (+),
158 cm, meningitis TB - ceftriaxone 2x1 IV muntah (+) 3 kali, kejang (-). Riwayat pengobatan TB tidak tuntas.
BB 45 kg post VP shunt, TB Post vp shunt, penurunan kesadaran (+), kontak membaik
- omz 1x40 IV
paru aktif
- pct infus 3x1gr PF:
- OAT 4 FDC 1x3 tab PO - KU TSB
- Kes E4VtM5
- TD 110/80
- P 95
- T 21
- S 37
- SpO2 99%
- Mata ca-/- si -/- RCD +/+ RCI +/+
- Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+) normal, NT (-)
- Ext akral hangat (+) crt<2

PP:
- Hb 12,7; Ht 37; Tc 272; L 12,1
- Hit jenis: 0/0/0/76/13/11
- GDS 150
- Na 121,1; K 3,73; Cl 105,3; Ca 8,49
- AGD: pH 7,37; PCO2 34; PO2 85; HCO3- 22
- Thorax AP: TB paru aktif bilateral

24. Medik Tn. S, 31 Nephrolithiasis ivfd RL/6jam Anamnesis: demam sejak 1 hari SMRS, naik turun, nyeri perut (+)
tahun, TB dextra santagesik 3x1 sebelah kanan, mual (+), muntah (-), nyeri saat BAK (+)
168 cm, ISK omz 1x40
BB 65 kg levofloxacin 1x500 PF:
Hipokalemia
Kalk 2x1 - KU TSS
Hipokalsemia KSR 3x1 - Kes CM
- TD 130/90
- P 76
- T 20
- S 36
- Mata ca-/- si -/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+) normal, NT (-), nyeri ketok CVA (+/-)
- Ext akral hangat (+) crt<2

PP:
- Hb 12,5; Ht 37; Tc 255; L 14,1
- Hit jenis: 0/0/0/82/10/8
- Urinalisis: eritrosit (+) leukosit (+) bakteri (+)
- Na 140,1; K 3,12; Cl 103,8; Ca 8,04

USG Abdomen: Nefrolithiasis dextra, hepatomegaly


25. Medik Tn. S, 51 obs trismus - ivfd RL / 8jam Anamnesis: Sulit membuka mulut tiba2 7 hari yg lalu, sulit makan
tahun, TB suspek tetanus +neurosanbe minum, riwayat tangan terkena golok 1 bulan yg lalu, dijahit di
167 cm, - MP 2x125 mantri dan diberi suntikan di bokong. Rahang terasa kaku, nyeri (-)
- citicolin 2x500
BB 60 kg
- omz 1x40 PF:
- KU TSS
- Kes CM
- TD 120/80
- P 84
- T 20
- S 36,4
- Mata ca-/- si-/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/-wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+), soepel, nyeri tekan (-)
- Ext akral hangat (+) crt<2
- Status lokalis: luka pada dorsum manus tertutup plester,
darah (-), pus (-)
- Status neurologis:
o Kaku kuduk (-)
o B I/II/III (-)
o Trismus (+)
o Parese NVII NXII (-)
o Hemiparese (-)

PP:
- Hb 13,5; Ht 39; Tc 340; L 11,2
- Hit jenis: 0/0/0/65/26/9
- CT scan kepala dengan kontras: tak ada kelainan

26. Bedah An. F, 8 Hematemesis ec - ivfd Kaen 1B 1700 Anamnesis: Post tonsilektomi tanggal 22/4/19, sering jeluar darah
tahun, TB suspek epistaksis ml/24 jam dari mulut selama 3 minggu setelah op, 1 hari SMRS muntah darah
127 cm; dd pendarahan - cefotaxime 3x750 mg 500 cc, penurunan BB 6 kg, post eksplorasi THT tidak ada masalah.
BB 30 kg post tonsilektomi IV PF:
- as tranexamat 3x250 - KU TSS
Suspek aneurisma - transfusi PRC 250 ml - Kes CM
aorta regio - PCT infus 3x300mg - P 110
abdomen
- T 20
- S 37
- Mata ca+/+ si-/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/-wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+), teraba massa, pulsasi (+)
- Ext akral hangat (+) crt<2

PP:
- Hb 9,8; Ht 30; Tc 561; L 12,0
- Hit jenis: 0/1/0/57/36/6
- Rencana USG abdomen

27. Medik Tn. S, 60 - Edema paru - O2 8lpm NRM Anamnesis: Sesak sejak 2 jam SMRS. Batuk berdahak 5bulan
tahun, TB akut - diet DM 1800kkal terakhir, kaki bengkak (+) sejak 4 bulan yg lalu. Asma (-) riwayat HT
167 cm, - DMT2 suspek RG2 dan DM disangkal, pucat (+)
BB 70 kg PF:
KAD - ivfd vasofix
- KU TSS
- HHD - NTG 5mcg/menit IV
- Kes CM
- CAP drip selama 24 jam
- TD 150/70
- CKD dd AKI - furosemid 2x40
- P 104
- spiro 1x25
- T 28
- lactulax 1xc1
- S 36,7
- novorapid
- Mata ca+/+ si-/-
sliding/6jam
- Thorax p/vbs+/+ rh+/+wh-/-
- ceftizoxime 3x1
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- combivent /8jam
- Abd BU (+), soepel, nyeri tekan (-)
- NAC 3x200
- Ext akral hangat (+) crt<2, pitting oedem (-/-)
- ranitidine 2x50
- renoguard 3x1 PP:
- as folat 2x1 - Hb 8,8; Ht 28; Tc 196, L 19,8
- bicnat 3x500 - Hit jenis: 0/0/0/86/11/3
- GDS 318
- Na 140,4; K 5,82; Cl 103,9
- Ur 145,5 Cr 9,20
- Urinalisis: protein (+) Glukosa (+)
- AGD: pH 7,12; PCO2 54,5; PO2 80; HCO3- 17
- Thorax AP: infiltrate paru bilateral
- EKG: sinus takikardi, LVH

28. medik Tn. W, 63 - CKD on HD - ivfd RL Anamnesis: Sesak napas 3 hari SMRS, makin memberat, dipengaruhi
tahun, TB - HT urgency 250cc/24jam aktivitas, kaki bengkak (-), BAK sedikit, BAB tak ada keluhan. Demam
168 cm, - O2 4 lpm (-), riwayat HT (+), riwayat cuci darah (+) tiap hari senin dan kamis.
BB 65 kg PF:
- furosemid 2x40
- KU TSS
- omz 1x40
- Kes CM
- renoguard 3x1
- TD 200/100
- captopril 3x12,5
- P 113
- T 28
- S 36,7
- SpO2 80% dengan O2 3lpm via NK
- Mata ca+/+ si-/-
- Thorax p/vbs+/+ rh+/+ penuh seluruh lapang paru, wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+), soepel, datar
- Ext akral hangat (+) crt<2, edem (-)

PP:
- Hb 7,4; Ht 21; Tc 126; L 6,6
- Hit jenis: 0/1/0/86/9/4
- GDS 104
- Thorax AP: oedem paru bilateral
- EKG: Sinus takikardi, LVH, RBBB

29. bedah Ny. S, 63 abses subkutan  NaCL 500cc/8jam Anamnesis: :pasien datang dengan keluhan nyeri pada tungkai kaki
tahun, a/r plantar pedis  Omeprazole 1x40 mg kanan sejak 2 minggu smrs, pada tungkai terlihat luka tertutup
155 cm, dextra, HT stage I, iv bernanah. Demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri kepala (-), nyeri
55 kg DMT2  Visilin sx 4x1,5 mg iv dada (-), sesak nafas (-), bab dan bak t.a.k. Riwayat HT dan DM
 Novorapid sliding terkontrol.
PF:
scale/8 jam
- Ku tss
 Ramipril 1x5 mg po
- Kes cm
 Insisi drainase abses
- Td 150/90
- N 106
- Rr 20
- S 36,5
- SpO2 99%
- Mata ca-/- si-/-
- Thorax ves +/+ rh -/- wh -/-
- BJ I II reg m(-), g(-)
- Abd bu(+), supel, NT(+) epigastrium
- Eks akral.hangat, crt <2 detik
- Status lokalis :
o L : abses a/r plantar pedis dextra, hiperemis (-)
o F: nyeri tekan (+)

PP:
- darah rutin: Hb 11,5; Ht 34; Tc 305; L 12,5
- GDS 205
- EKG kesan LVH
- Thorax AP: cardiomegali, pulmo tak ada kelainan

30. medik Ny. R, 67 HT stage I, DMT2, - ivfd d10/8jam Anamnesis: Penurunan kesadaran sejak 8 SMRS, muntah 3x cair,
tahun, koma - bolus d40 demam (-) sesak (-) nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-), BAB BAK tak ada
156 cm, hipoglikemik 1000cc kelainan, riwayat HT (+) DM (+)
60 kg PF:
- amlodipin 1x5
- KU TSS
- ceftizoxime 2x1
- Kes CM
- omz 2x40
- TD 150/90
- P 88
- T 22
- S 36
- Mata ca-/- si-/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/-wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+), soepel, nyeri tekan (-)
- Ext akral hangat (+) crt<2

PP:
- darah rutin: Hb 8,8; Ht 25; Tc 121; L 12,7
- hitung jenis: 0/0/0/82/8/10
- GDS 33
- Na 135,8; K 4,51; Cl 100,7

31. medik Ny. H, 69 GEA, HT stage I - ivfd Anamnesis: BAB cair > 10 kali/ hari sejak 2 hari SMRS, ampas (-),
tahun, futrolit/8jam lendir (+), darah (-), muntah > 10 kali sejak 1 hari SMRS, cair, darah
157 cm, - levofloxacin (-), demam (-) mual (+) pusing (+), lemas (+)
50 kg PF:
1x500
- KU TSS
- ondansetron
- Kes CM
3x4
- TD 140/90
- vit b6 3x1
- P 93
- New diatab 2
- T 22
tab / diare,
- S 36
maks 12
- Kepala ca-/- si-/-, mukosa mulut kering
tab/hari
- Thorax p/vbs+/+ rh-/-wh-/-
- ramipril 1x2,5
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- omz 1x40
- Abd BU (+), soepel, nyeri tekan (-)
- lacto-b 3x1
- Ext akral hangat (+) crt<2
- zinc 1x20
- ekstra PP:
loperamid 1 tab - darah rutin: Hb 12,8; Ht 37; Tc 215, L 7,3
- hitung jenis: 0/0/0/86/13/1
- GDS 130
- Ca 8,33; Na 132,4; K 3,34; Cl 97,5
- Ur 110; Cr 4,08
32. medik Ny. D, 65 Susp meningitis - ivfd Anamnesis: Pagi ini tidak bisa dibangunkan dari tidurnya, tidur
tahun, asering/8jam malam sejak pulul 21:00 (jam pemeriksaan 09:50), demam (+) 1 hari
159 cm, - santagesik 3x1 SMRS, naik turun, mual muntah (-) sesak (-), riwayat HT (+) tak
60 kg terkontrol (beli obat sndiri, nama obatnya lupa)
- citicolin 2x500
PF:
- omz 1x40 - KU TSB
- ct scan - Kes E1V2M2
brain+kontras - TD 90/60 --> post loading RL 500cc jadi 90/50
- cek elektrolit,ur - P 97, sulit teraba
cr, ot pt, ca, mg - T 24
- S 39
- Mata ca-/- si-/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/-wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+), soepel
- Ext akral hangat (+) crt<2

PP:
- darah rutin: Hb 11,4; Ht 35; Tc 209; L 13,2
- hitung jenis: 0/1/0/84/14/1
- GDS 115

33. medik Ny. S, 40 Kolesistitis, - ivfd Anamnesis: Nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu SMRS, perut
tahun, hemorrhoid, futrolit/8jam terasa membesar, BAK sperti air teh, BAB berdarah menetes, ada
158 cm, DMT2 - vicillin sx 4x1,5 benjolan keluar masuk saat BAB
60 kg PF:
- dexketoprofen
- KU TSS
2x25
- Kes CM
- ranitidine 2x50
- TD 110/70
- novorapid
- P 88
sliding
- T 22
scale/8jam
- S 36,6
- Mata ca-/- si-/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/-wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+), soepel, nyeri tekan (+) RUQ
- Ext akral hangat (+) crt<2

PP:
- darah rutin: Hb 10,1; Ht 29; Tc 457; L 35,7
- Hitung jenis: 0/0/0/90/6/4
- Na 140,2; K 4,06; Cl 94,7
- GDS 315
- Lipase 7,2; Amilase 23,4
- SGOT 10,7; SGPT 9,3
- ureum: 57,9; kreatinin: 3,87
- proteinuri (+) Glukosuri (+), leukosit urin (+), eritrosit urin (+)
epitel (+) bakteri (+)

34. obgyn Ny. N, 23 Sisa plasenta Nonfarmakologi: Anamnesis: P2A1 post partum spontan matur datang dengan
tahun, 1. Observasi pendarahan menetes-netes sejak 3 jam SMRS. Mulas-mulas (+),
157 cm, perdarahan mual muntah (-), lemah badan (+)
56 kg 2. USG
PF:
Farmakologi: - KU TSS, kes CM
1. Cefotaxime - TTV: TD 100/60; N 100; RR 24; T 36,5
2x1gr - Mata Ca +/+
2. Asam - Abdomen: TFU 1 jari bawah pusat
tranexamat 3x1 - PD tidak dilakukan, pendarahan aktif asal intrauterine
3. PRC 300cc/hari - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)

PP:
- Darah rutin: Hb 6,8; Ht 20; Tc 144; L 12,5

35. obgyn Ny. N, 30 Post partum Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 parturien 41-42 minggu datang dengan belum
tahun, serotinus, SC  Persalinan SC mulas-mulas, keluar air-air (-), gerakan janin (+)
160 cm,  Observasi
58 kg tanda-tanda PF:
- KU TSR, kes CM
persalinan
- TTV: TD 120/80; N 92; RR 22; T 36,5
Farmakologi: - Mata Ca -/-
 Oxytosin 5 IV - Abdomen: TFU 32 cm, His 1x10’10”, preskep, DJJ 144x/m
20tpm - PD pembukaan 1 cm, ketuban (-), kepala H I
 Cefotaxime - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)
2x1gram
PP:
 Ketorolac 3x30
- Darah rutin: Hb 10,8; Ht 32; Tc 180; L 11,8
mg

36. obgyn Ny. N, 30 Post partum Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 parturien 41-42 minggu datang dengan mulas-
tahun, serotinus, normal  Persalinan mulas sejak pukul 07:00, keluar air-air (-), gerakan janin (+)
160 cm, pervaginam
58 kg  Observasi PF:
- KU TSR, kes CM
tanda-tanda
- TTV: TD 120/80; N 92; RR 22; T 36,5
persalinan
- Mata Ca -/-
Farmakologi: - Abdomen: TFU 32 cm, His 1x10’10”, preskep, DJJ 144x/m
 Oxytosin 5 IV - PD pembukaan 1 cm, ketuban (-), kepala H I
20tpm - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)
 Cefotaxime
2x1gram PP:
- Darah rutin: Hb 10,8; Ht 32; Tc 180; L 11,8

37. obgyn Ny. N, 20 Premature Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 parturien 31-32 minggu datang dengan mulas-
tahun, contraction  Observasi his, mulas sejak pukul 11:00, keluar air-air (-), gerakan janin (+)
160 cm, DJJ
58 kg  Rawat PF:
- KU TSR, kes CM
konservatif
- TTV: TD 120/80; N 90; RR 22; T 36,5
Farmakologi: - Mata Ca -/-
 Nifedipine - Abdomen: TFU 24 cm, His 1x10’10”, preskep, DJJ 148x/m
3x10mg - PD pembukaan (-)
 Dexamethasone - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)
2x5mg
PP:
- Darah rutin: Hb 10,8; Ht 32; Tc 188; L 12,1

38. obgyn Ny. N, 33 Placenta previa Nonfarmakologi: Anamnesis: G4P2A1 parturien aterm datang dengan pendarahan
tahun, 1. Observasi menetes-netes sejak 1 hari SMRS. Mulas-mulas (+) sejak pukul
157 cm, perdarahan 11:00, keluar air-air (-), gerakan janin (+)
65 kg 2. Persalinan SC
3. USG PF:
- KU TSR, kes CM
Farmakologi: - TTV: TD 120/80; N 90; RR 22; T 36,5
1. Cefotaxime - Mata Ca +/+
2x1gr - Abdomen: TFU 32 cm, His 1x10’10”, preskep, DJJ 148x/m
2. Ketorolac - PD tidak dilakukan, pendarahan tidak aktif
3x30mg - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)
3. PRC 150cc/hari
PP:
- Darah rutin: Hb 7,1; Ht 32; Tc 198; L 12,1

39. obgyn Ny. N, 21 Blighted ovum Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 gravida 7-8 minggu matur datang dengan
tahun,  Observasi pendarahan flek sejak 3 jam SMRS. Mulas-mulas (+), mual muntah
157 cm, perdarahan (-), lemah badan (-)
55 kg  USG
PF:
 Dilatasi dan
- KU TSR, kes CM
kuretase
- TTV: TD 110/70; N 100; RR 24; T 36,5
Farmakologi: - Mata Ca -/-
 Cefotaxime - Abdomen: TFU tak teraba
2x1gr - PD tidak dilakukan
 Asam - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)
tranexamat 3x1
PP:
- Darah rutin: Hb 10,5; Ht 31; Tc 230; L 7,5
- USG: kesan blighted ovum

40. obgyn Ny. N, 21 Post partum Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 parturien 36 minggu datang dengan mulas-
tahun, spontan, PEB  Persalinan mulas pukul 15:00, keluar air-air (-), gerakan janin (+), tekanan darah
160 cm, pervaginam tinggi baru hari ini. Kaki bengkak (+), sesak (-), pusing (-).
58 kg  Observasi
PF:
tekanan darah
- KU TSR, kes CM
dan proteinuria
- TTV: TD 180/110; N 90; RR 22; T 36,5
Farmakologi: - Mata Ca -/-
 Protab PEB - Abdomen: TFU 29 cm, His 1x10’10”, preskep, DJJ 144x/m
 Oxytosin 5 IV - PD pembukaan 1 cm, ketuban (+), kepala H I
20tpm - Ekstrimitas: oedem tungkai (+/+)
 Cefotaxime
PP:
2x1gram
- Darah rutin: Hb 10,1; Ht 31; Tc 205; L 10,8
 Metildopa
- Proteinuria (+)
3x500

41. obgyn Ny. N, 21 Post partum SC, Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 parturien 36 minggu datang dengan mulas-
tahun, PEB  Persalinan SC mulas pukul 17:00, keluar air-air (-), gerakan janin (+), tekanan darah
160 cm,  Observasi tinggi baru hari ini. Kaki bengkak (+), sesak (-), pusing (-).
58 kg tekanan darah
PF:
dan proteinuria
- KU TSR, kes CM
Farmakologi: - TTV: TD 180/110; N 90; RR 22; T 36,5
 MgSO4 10 gram - Mata Ca -/-
dalam 475 cc RL - Abdomen: TFU 29 cm, His 1x10’10”, preskep, DJJ 144x/m
dalam 10 jam - PD pembukaan 1 cm, ketuban (+), kepala H I
 Oxytosin 5 IV - Ekstrimitas: oedem tungkai (+/+)
20tpm
PP:
 Cefotaxime
- Darah rutin: Hb 10,3; Ht 30; Tc 177; L 11,8
2x1gram
- Proteinuria (+)
 Metildopa
3x500
 Ketorolac 3x1

42. obgyn Ny. N, 21 KPD Nonfarmakologi: Anamnesis: G1P0A0 parturien 36 minggu datang dengan keluar air-
tahun,  Persalinan air sejak pukul 17:00, mulas-mulas (+) sejak pukul 17:00, gerakan
160 cm, pervaginam janin (+), demam (-)
58 kg  Observasi
PF:
tanda-tanda
- KU TSR, kes CM
infeksi
- TTV: TD 120/80; N 90; RR 22; T 36,5
Farmakologi: - Mata Ca -/-
 Dexametason - Abdomen: TFU 29 cm, His 1x10’30”, preskep, DJJ 144x/m
2x5 - PD pembukaan 2 cm, ketuban (-), kepala H I
 Oxytosin 5 IV - Ekstrimitas: oedem tungkai (-/-)
20tpm
PP:
 Cefotaxime
- Darah rutin: Hb 10,3; Ht 30; Tc 177; L 15,8
2x1gram

43. Medik Tn S, 54 CAP, candidiasis candistatin drop 4x gtt 2 pasien dateng pertama kali dengan keluhan sesak sejak 1 bulan yg
tahun oral lalu dan semakin memberat, disertai batuk berdahak sejak 1 bulan
IUVD asering yg lalu. Saat ini sesak berkurang, batuk (+), terdapat bercak putih
500cc/8jam pada lidah, sariawan (+)
loading asering 250cc -- PF: KU TSS Kes CM
> TD ulang 80/60 --> * TD 80/60 -> TD ulang 90/60*
loading RL 500(1) -> N 97
90/60 -> loading RL 500 R 20
(2) S 36
cefotaxim 3x1gr iv SpO2 97%
combivent/8jam Mata ca si-/-
Nac 3x200 mg Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
Meptin 2x C/BJI=II reg m(-) g(-)
omeprazole 1x40 mg iv Abd BU(+) nt(-) Ext akral hangat (+) crt<2

44. medik Tn DK/42 Hepatoma, Diare IVFD Bfluid/12 jam perawatan hari ke-2 pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 1 tahun yg
Tahun akut OMZ 1x40 mg iv lalu dan memberat 4 bulan yg lalu, sulit flatus, bab hitam, bak
Tramadol 3x100mg drip seperti teh, riwayat HT (+). Saat ini nyeri ulu hati (+), BAB terakhir 4x
NS 100cc selama 30 cair bewarna hitam sore kemarin, pagi ini BAB 1x konsistensi cair.
menit
Domperidon 3x10cc PF :KU TSS Kes CM
TD 120/90
N 89
R 24
S 36,2
SpO2 96%
Mata ca si-/-
Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-) Ext akral hangat (+) crt<2
45. medik Ny M/80 Stroke infark Manitol 200/150/150 perawatan hari ke-2 pasien dateng ke igd dengan penurunan
th citikolin 2x500 mg inj kesadaran sejak pagi, pasien asalnya jatuh lalu badannya lemas dan
omeprazol 1x40 iv akhirnya tidak sadar. Riwayat HT (+).
santagesic 3x1 iv bila Saat ini kesadaran menurun, lemah tangan dan kaki kanan (+), sesak
perlu napas (+).
captopril 3x25 mg
Asering 20 gtt/menit O: KU TSS
Kes sopor
TD 150/90
N 90
R 24
S 36,8

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
46. medik Tn I/59 th CAP O2 3 lpm/menit perawatan hari ke-1 pasien dateng ke igd dengan keluhan sesak
RL/6 jam nafas sejak 3 hari yang lalu, batuk berdahak sejak 1 bulan hilang
ambroxol 3x1 po timbul, demam sejak 1 hari yang lalu. Riwayat HT. Pengobatan TB (-)
Anlodipin 1x 5 mg po Saat ini sesak napas (+), batuk berdahak, demam (+), keringat dingib
(+), nyeri ulu hati (+)

O: KU TSS
Kes CM
TD 130/70
N 88
R 28
S 36,8
SpO2 95%

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh+/+ wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
47. medik Tn. N/25 Viral Infection RL/8 jam perawatan hari ke-2 pasien dateng ke igd dengan keluhan demam
th - ranitidin 2x1 iv sejak 2 hari smrs, mual (+), lemas (+), muntah (-). Saat ini demam
- Ondansentron 3x1 hari ke 4, pusing (+), mual (+), BAB sulit, mimisan (-), gusi berdarah
- santagesic 3x1 (+).
O: KU TSS
Kes CM
TD 90/60
N 87
R 20
S 37,1
SpO2 99%

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
48. bedah Nn. N/13 Fistula ani NaCl 0,9 1000cc/24jam : keluar cairan dari lubang bagian atas dekat anus
th - Ranitidin 2x1 O: KU TSS
- Paracetamol 3x1 Kes CM
- Fosmicin 2x2g drip TD 100/90
N 125
R 24
S 36,5
SpO2 98%

Mata ca+/+ si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2

Status lokalis a/r coccygus :


I : tampak luka terbuka ukuran 1x0,5x0,5 cm, feses (-), darah (-), pus
(-), terpasang colostomy bag, *cairan (+) bewarna kuning
kehitaman*
P : NT (+)
49. Medik Tn D/59 Melena, DM IVFD NaCl 0,9% per 6 perawatan hari ke-1 pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1
th jam minggu terakhir, nafsu makan menurun sejak 1 minggu, BAB hitam
- new diatab 2 tab/diare (+), nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (+). Riwayat DM (+).
po, max 12 tab/hari Saat ini lemas (+), nafsu makan menurun (+), BAB hitam (+) cair > 5x
- zinc tab 1x1 po hari ini, nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-).
- omeprazole 1x40 mg iv
- ondensentron 3x4 mg O: KU TSS
- anbacim 3x1 gr Kes CM
- novorapid sliding TD 90/60
scale/8 jam N 86
- pro EGD senin R 20
S 36,5
SpO2 98%

Mata ca+/+ si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
50. Medik Tn D/59 Stroke Infark IVFD NaCl / 8jam Pasien datang dengan keluhan lemah/lemas pada tangan kanan saat
th - citicolin 2x500 mg iv terbangun dari tidur malam. Jatuh (-), mual (-), muntah (-), nyeri
- omeprazole 1x40 mg iv kepala (-). Bicara pelo (-), kesulitan menelan (-), bibir mencong ke
- mecobalamin 3x1 po kanan (+). Riwayat HT tidak terkontrol (+) Saat ini lemah anggota
gerak kanan (+), kaki terasa berat bila digerakkan (+), bicara pelo (+),
bibir mencong ke kanan (+), pusing (+)
O: KU TSS
Kes cm
TD 170/90
N 100
R 22
S 36,7
SpO2 97%

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
Motorik 3|5
4|5
51. medik Ny. N/24 Dengue Infection IVFD RL / 6 jam + KCl Pasien datang dengan panas 6 hari naik turun, nyeri perut (+) sejak
th 12,5 meq / 12 jam 2 hari, BAB hitam (+), bintik kemerahan pada kedua lengan dan kaki.
- Ca glukonas 3gr dalam Saat ini nyeri ulu hati (+), batuk berdarah (+).
D5 200 cc guyur O: KU TSS
- Omeprazole 2x40 mg Kes cm
iv TD 130/80
- MP 2 x 1 amp iv N 58
- ondencentron 3 x 8 mg R 18
iv S 36,5
- anbacim 2x 1 gr iv
Mata ca-/- si-/-
Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(+), timpani (+)
Ext akral hangat (+) crt<2, edema (-)
52. medik Ny. T/68 SNH, sequale O2 3lpm nasal canul Pasien datang dengan kejang selama 1 jam, tidak terdapat keluhan
th stroke - IVFD asering 500/8 jam sebelumnya, lemah angvota gerak kiri sejak 1 tahun yg lalu, mual (-),
- santagesic 3x1 gr iv muntah (-), nyeri kepala (-). Riwayat HT (+), stroke (+). Saat ini tidak
bila S > 38 C terdapat keluhan.
- Diazepam 1 amp bolus O: KU TSS
pelan iv jika kejang Kes cm
- Citicolin 2x500 mg iv TD 130/70
- OMZ 1x40 mg iv N 70
- Fenitoin 3x300 mg iv R 22
Advis Sp.An Acc pindah S 36,8
ruangan. SpO2 99 %

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
53. medik Ny. R/ 71 Sindrom geriatri, IVFD Asering /8jam perawatan hari ke -2 pasien dateng dengan lemas dan tidak bisa
CAD - Ranitidin 2x1 iv jalan sejak 2 minggu, nyeri di ulu hati (+), sesak (+), riwayat HT (+),
- Ondensentron 3x4 mg DM (+). Saat ini lemas (+), nyeri ulu hati (+), sesak nafas (+)
- Metformin 3x500 mg O: KU TSS
- Captopril 3x6,25 mg Kes *sopor*
- Ceftrizoxime 3x1 gr iv TD 70/50
- Novorapid sliding /8 N 90
jam R 26
- Bfluid S 36,5
- Vascon 0,05-0,2 SpO2 97%
meq/kgbb/menit
Mata ca-/- si-/-
Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
54. medik Ny. E/ 56 NSTEMI dd UAP, O2 2 lpm dengan nasal perawatan hari ke -1 nyeri dada 4 hari SMRS menjalar ke lengan kiri,
th HT emergency kanul terasa panas di dada (+), sesak (+), nyeri perut (+). Riwayat HT (+)
dengan HHD, - IVFD asering 500cc/ 24 O: KU TSS
Dispepsia jam Kes CM
- ASA 80 mg TD 170/100
- CPG 75 mg N 90
- ISDN 5 my bila nyeri R 22
dada S 36
- Lovenox 2x0,6 mg
selama 5 hari Mata ca-/- si-/-
- Concor 1c2,5 mg po Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
- lactulac syr 1x 1 C po C/BJI=II reg m(-) g(-)
- OMZ 1x40 mg po Abd BU(+) nt(+), supel
- Captopril 3x25 mg po Ext akral hangat (+) crt<2
- Diltiazem 1x10 mg po
- Atrovastatin 1x20 mg
po
55. Obgyn Ny. SD/38 G2P1A0 patutien NaCl 3% /24 jam : Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 2 hari, sesak timbul sejak
th aterm kala 1 fase - Vascon 0,5 mcq/kgBB 2 minggu SMRS, batuk berdahak sejak 1 bulan, demam (-), kaki
laten + IUFD + - Dobutamin 10 bengkak sejak 1 bulan, mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-),
PEB dengan mcq/kgBB pandangan buram (-), mules keluar air - air (-). Saat ini keluhan sylity
edema paru, - Dopamin 10 mcq / dinilai
PPCM kgBB O: KU DPO
- Midazolam 4 mg /jam TD 110/60
- Transamin 500mg N 130
- PCT inf 1 gr R 25
- Ceftriaxone 2 gr S 38
- OMZ 1 x 40 mg SpO2 98%
- Bicnat 150 meq + NS
100cc (1jam) iv , lalu Mata ca-/- si-/-
bicnat 150 meq (kedua) Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
+ NS 100cc (3 jam) iv C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
56. medik Tn. R/55 severe CAP, nebu combivent / 6 jam Perawatan hari ke 4, pasien dateng ke IGD dengan keluhan sesak,
th STEMI - vascon 0,1 mcg batuk (+). Saat ini sesak bertambah berat (+)
- dobutamin 10 mcg O: KU TSB
- aminofilin 1/2 gr / 2 Kes CM
jam TD 97/60
- ventolin inhaler N 140
1puff/2 jam RR 34
- aspilet 75 mg 1x1 S 37
- ISDN 3x5 mg
- laxadine 1x10 cc Mata ca-/- si-/-
- levofloxacin 1x500 mg Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh+/+
iv C/BJI=II reg m(-) g(-)
- lovenox 2x0,6 cc Abd BU(+) nt(-)
selama 5 hari Ext akral hangat (+) crt<2
57. medik Tn. N/14 epitaksis bilateral, transfusi prc 400cc perawatan hari ke-2 pasien datang ke IGD dgn keluhan mimisan 3
th thalasemia target Hb 11 g/dl jam SMRS, keluhan disertai dengan demam 3 hari, naik turun,
- transfusi TC 5 unit muntah (+) 2 kaki, gusi berdarah (-). Ruwayat thalasemia sejak usia 9
- IVFD NaCl 0,9% bulan, rutin transfusi 1 bulan sekali. Saat ini mimisan dari kedua
500cc/12 jam lubang hidung (+) menetes hingga tenggorokan, demam haru ke-5
- IVFD Widahes 500cc O: KU TSS
/24 jam Kes CM
- asam tranexamat TD 100/30
3x200 mg iv N 108
- OMZ 1x10 mg iv R 22
- PCT 3x250 mg k/p S 36,5
- Curcuma 3x1 SpO2 99%
- SNMC 2amp dalam D5
100cc (2jam) iv 2 hari THT : epitaksis +/+, darah diorofaring (-)
pemberian Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
- NaCl 3% 250cc/24 jam C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd BU(+) nt(-), supel
Ext akral hangat (+) crt<2
58. bedah Tn. C/59 Epitaksis, HT - IVFD RL 500cc/8 jam Pasien datang ke IGD dengan mimisan sejak 5 hari SMRS,
th - Anbacim 2x1 iv sebelumnya pasien sering mimisan, riwayat HT (+). Pasien sudah
- Vit K 1x1 dilakukan endoskopi kemarin. Pukul 02.00 WIB terdapat perdarahan
- Transamin 3x1 aktif pada lubang hidung kiri. Saat ini perdarahan sudah berkurang.
- OMZ 1x1 O: KU TSS
- Dexketoprofen 2x1 Kes cm
- Captopril 3x25 mg *TD 180/80*
- Amlodipin 1x10 mg N 86
- Concor 1x2,5 mg R 22
S 36,5

Mata ca-/- si-/-


Hidung rembesan darah (+), perdarahan aktif (-)
Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd soepel, NT (-), BU (+),
Ext akral hangat (+) crt<2
59. Bedah Ny. M/49 SOL IVFD NaCl 0,9% Pasien datang ke IGD dengan keluhan kedua mata tidak dapat
th 1500cc/24 jam dibuka sejak 1 tahun, nyeri kepala sejak 5 tahun. Pasien didiagnosa
- Fosmin 2x1gr iv SOL frontal base dan telah dilakukan craniotomy pada tanggal
- Dexketoprofen 3x50 11/04/2019. Keluhan saar ini nyeri pada bekas luka operasi (+),
mg iv pusing (+).
- Omz 1x40 mg iv O: KU TSS
- Kalnex 3x500mg Kes cm
- Dexametason 4x2 amp TD 130/80
iv N 98
- Citicholin 2x500 mg iv R 20
- Phenytoin 3x100 mg S 37,2

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd soepel, NT (-), BU (+),
Ext akral hangat (+) crt<2

Status neurologis :
GCS : 15
Pupil isokor, bulat 3 mm/3 mm, RC +/-
Motorik 5|5
5|5
60. Bedah Tn.S/54 Massa a/r IVFD frutolit/8 jam pasien datang ke IGD dengan keluhan sulit menelan sejak 3 hari
th submentalis & - ketorolac 3x 1 amp SMRS, Saat ini nyeri pada luka bekas operasi, mual (+), muntah (-),
sublingual post - rabitidine 2x1 demam (-)
tracheostomy - metilprednisolon O: KU TSS
POD 8 2x125 mg Kes cm
- meropenem STOP TD 110/70
- metronidazole STOP N 80
- cefotaxime 2x1 gr R 20
S 36

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd soepel, NT (-), BU (+),
Ext akral hangat (+) crt<2
61. Anak An. P, KDS IVFD frutolit 18cc/jam Pasien kejang 1 kali dirumah 1jam SMRS, durasi kejang 5 menit.
USia 8 Santagesic 3x70 mg k/p Kejang seluruh tubuh. Setelah kejang pasen sadar. Saat di IGD pasien
bulan diazepam 2 mg iv bila kejang 1 kali selama 5 menit. Keluhan dsertai demam. Riwayat
BB: 6,3 kg kejang kejang sebelumnya (-). Keluhan disertai BAB cair 3x/ hari, ampas (+),
diazepampulv 3x2 mg lendir (-), darah (-)
L bio 1x1
Zinc sirup 1x20 mg KU TSS, CM, Nadi 120 x/m, R 28 x/m, S 38.5
mata KA -/- SI -/-, UUB cekung (-)
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (-), turgor kembali cepat (+)
ext: akral hangat, CRT <2"
Hb 10
Ht 30
Tr 493000
L 29500
62. Anak An. V, BP O2 nasal kanul 2 lpm Pasien batuk sejak 7 hari SMRS,batuk berdahak bewarna putih,
Usia 8 IVFD frutolit 24 cc/jam Batuk disertai sesak, pilek (+), Demam (+) sejak 6 hari SMRS.
bulan Santagesic IV 3x80mg
BB : 8,3 K/P KU TSS, CM, Nadi 130x/m, R 32 x/m, S 36,8, SpO2 97% dengan nasal
kg Ceftriaxone 3x400 mg iv kanul
Dexamethasone 3x1 mg mata KA -/- SI -/-
iv mulut: mukosa basah, bibir kering (-)
tho: p/ VBS +/+ Rh +/+ Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (-)
ext: akral hangat, CRT <2"
Hb 12,3
Ht 38
Tr 358.000
L : 13200

Rontgen Thorax : Bronchopneumonia bilateral


63. Anak An. N, GEA IVFD Frutolit 30cc/jam Pasien menceret 2-6x/hari sejak 3 hari SMRS, ampas (+), lendir (-),
Usia 2 - Santagesic 3x100 mg darah (-). BAB bewarna kuning, nyeri perut (+). keluhan disertai
tahun 5 k/p iv muntah sebanyak 2-5 kali.
bulan - Ondansentron 3x1 mg
BB : 10,2 - Znc sirup 1x20 mg KU TSS, CM, Nadi 115 x/m, R 25 x/m, S 37.5
kg - Anbacim 2x500 mg iv mata KA -/- SI -/-, UUB cekung (-)
- L bio 1x1 mulut: mukosa basah, bibir kering (-)
tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (-), turgor cepat
ext: akral hangat, CRT <2"
Hb 11,9
Ht 33
Tr 308.000
L : 7400
Benzidine test ; NEGATIVE
64. Bedah Tn.S/75 Hemoroid gr IV RL 500cc/8 jam perawatan hari ke -2. Pasien datang ke IGD dengan keluhan keluar
th - cefuroxime 2x1 iv benjolan dari anus sejak 1 minggu, keluar darah dari benjolan (+).
- ketorolac 3x1 iv
- as. Tramexamat 3x500 Saar ini pasien mengeluhkan sesak napas (+),
iv
- vit k 3x1 iv O: KU TSS
Kes cm
TD 100/70
N 113
R 28
S 36
SpO2 100% dengan nasal kanul

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd soepel, NT (-), BU (+),
Ext akral hangat (+) crt<2
65. Medik Tn. K/56 Limfoma maligna, IVFD RL 1500 cc/24 jam perawatan hari ke -1. Pasien datang ke IGD dengan keluhan seluruh
th low intake - Ondansentron 8mg badan terasa nyeri, keluhan disertai dengan mual (+), muntah (+),
3x1 iv BAB susah (+), lemas (+), nyeri perut (+).
- Ranitidin 2x1 iv
- Ketorolac 3x30 mg iv Saat ini mual (+), nasfu makan menurun (+),

O: KU TSS
Kes cm
TD 110/70
N 96
R 22
S 36,4

Mata ca-/- si-/-


Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
C/BJI=II reg m(-) g(-)
Abd soepel, NT (-), BU (+),
Ext akral hangat (+) crt<2
66. Anak An. AD, KDS, acute  Oksigen nasal cannule Keluhan utama: Kejang
14 bulan faringitis 2 liter/menit Anamnesis: Pasien kejang 1x SMRS, durasi 5 menit. Kejang seluruh
 IVFD Futrolit 30cc/jam tubuh (+), mata mendelik keatas, setelah kejang pasien menangis.
 Santagesik 3x100mg Sebelumnya pasien demam selama 3 hari. Keluhan batuk dan pilek
IV jika perlu (+) selama 3 hari. Keluhan BAB cair, gusi berdarah disangkal.
 Anbacim 3x500 mg IV Riwayat dahulu: Riwayat kejang (-)
 Inhalasi NaCl 0,9% 5
menit/ 8 jam Pemeriksaan Fisik:
 Ambroxol 3x1,5ml Keadaan umum: sakit sedang, kompos mentis
(22,5mg) p.o. N: 141x/m
 Diazepam 3mg IV R: 48x/m
bolus pelan jika kejang S: 39 derajat celcius
 Diazepam pulv 3x3mg SpO2: 93%
p.o. selama demam BB: 9 kg
Kepala: normocephal
Mata: Conjuntiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Tonsil T3-T3 hiperemis
Leher: Pembesaran KGB (-/-)
Thorax:
Pulmo: VBS (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor: Bunyi jantung S1S2 reguler, murmur (-)
Abdomen: datar supel, Bising usus (+), normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2sec

Lab:
Hb: 11,5
Ht: 34%
Tr: 525 mm3
Leko: 32.4/mm3 (leukositosis)

67. Anak An. AZ, 6 Tifoid IVFD Futrolit 500cc/ KU: Demam
tahun 8jam Anamnesis: Pasien mengeluhkan demam sejak 4 hari SMRS. Demam
Santagesik 3x250mg IV dirasakan terus menerus, disertai menggigil, nyeri ulu hati, dan
jika perlu mual. Keluhan batuk pilek, BAB cair, mimisan, gusi berdarah
Cefixime 2x130mg disangkal.
selama 5 hari RPD: (-)
Ondansetron 2x1 gr
PCT syrup 3x1 cth Pemeriksaan Fisik:
KU: sakit sedang, kompos mentis
N: 100x/m
R: 28x/m
S: 38,6
SpO2: 95%
BB: 24kg
Kepala: mata: CA (-/-), SI (-/-), PCH (-)
Leher: pembesaran KGB (-/-)
Thorax: Pulmo: VBS ka = ki, Rh (-/-), Wh (-/-); Cor: Bunyi jantung S1S2
reguler, murmur (-)
Abdomen: datar, supel, BU (+) normal, nyeri tekan epigastric (+),
turgor baik
Eks: akral hangat, CRT <2sec

Lab:
Hb 13
Ht: 39
Tr: 236
Leu: 3,9 (leukopenia), Tubex test: 6
68. Anak An. RR, 7 Susp. Meningitis Inf Futrolit 84cc/ 4jam KU: Demam sejak 2 hari SMRS. Demam tidak disertai BAB cair, mual
tahun bacterialis Santagesic 4x300 mg IV muntah, kejang. Hari ke 2 di rawat inap pasien mengalami kejang
jika demam durasi 5 menit sebanyak 1x, kejang seluruh tubuh dan mata
Ondansetron 3x4mg IV mendelik ke atas, sadar setelah kejang. Keluhan pusing, mual dan
Diazepam 8mg IV bila muntah (+). Riwayat kejang berulang sebelumnya (+).
kejang
Diazepam 3x 8mg pulv Pemeriksaan Fisik:
Ceftriaxone 2x2 gr IV KU: sakit sedang, kompos mentis
Dexa 3x5 mg IV N: 135x/m
Rencana EEG R: 22x/m
S: 40
SpO2: 98%
BB: 28kg
Kepala: mata: CA (-/-), SI
Mulut: tonsil T3-T3 hiperemis
Thorax: Pulmo: VBS ka = ki, Rh (-/-), Wh (-/-); Cor: Bunyi jantung S1S2
reguler, murmur (-)
Abdomen: datar, supel, BU (+) normal
Eks: akral hangat, CRT <2sec
Babinski (+)
Kernig sign (+)

Lab:
Hb 13,3
Ht 39
Tr 337
Leuko 10,3
69. Anak An. RR, 10 Epilepsi Inf Futrolit 90cc/jam KU: kejang
th Santagesic 3x300 mg IV Pasien mengeluhkan demam pada 1 hari SMRS, disertai kejang
jika demam dengan durasi 2 jam. Saat kejang mata melihat ke atas, bibir
Diazepam 9mg IV bila mencong ke kiri dan tak sadarkan diri. Keluhan mual dan muntah (+).
kejang Riwayat kejang ada 2 tahun yang lalu.
Asam valproat 2x 5ml
(17mg/kgbb/hari) Pemeriksaan Fisik:
R/ EEG kontrol poli KU: sakit sedang, kompos mentis
N: 110x/m
R: 24x/m
S: 36,5
SpO2: 98%
BB: 29kg
Kepala: mata: CA (-/-), SI (-/-)
Thorax: Pulmo: VBS ka = ki, Rh (-/-), Wh (-/-); Cor: Bunyi jantung S1S2
reguler, murmur (-)
Abdomen: datar, supel, BU (+) normal
Eks: akral hangat, CRT <2sec

Lab:
Hb 11,5
Ht 38
Tr 265
Leuko 9,7
70. Anak An. RS, 11 Sindrom nefrotik, Santagesic 3x350 mg IV KU: Demam
th hipoalbumin jika demam Pasien mengeluhkan demam sejak 5 hari SMRS. Keluhan demam
Ceftriaxone 1x1,5 gr IV disertai dengan nyeri perut kanan bawah kurang lebih 12 hari.
Metilprednisolon 16mg Terdapat bengkak di wajah dan kaki. Keluhan mual, muntah, batuk
p.o. pilek, mimisan, gangguan BAB (-)
Albumin IV
Obat pulang: captopril Pemeriksaan Fisik:
3x6,25mg p.o, MP 16mg KU: sakit sedang, kompos mentis
po TD: 120/70mmHg
N: 132x/m
R: 20x/m
S: 39,3
SpO2: 98%
BB: 40kg
Kepala: mata: CA (-/-), SI (-/-), edema periorbital
Thorax: Pulmo: VBS ka = ki, Rh (-/-), Wh (-/-); Cor: Bunyi jantung S1S2
reguler, murmur (-)
Abdomen: datar supel, BU (+) normal, NT (+)
Eks: akral hangat, CRT <2sec, edema kaki (+/+)

Lab:
Hb 13,1
Ht 38
Tr 371
Leuko 11,8
Albumin 0,83
Trigliserid 320
Urinalisis: protein 500, Ur 37, Cr 0,81
71. Anak By. DH, 0 Asfiksia Resusitasi Neonatus Anamnesis : Bayi laki-laki lahir secara spontan ditolong bidan,
hari neonatorum Oksigen 0.5 lpm ketuban jernih dan tidak segera menangis. Lahir dari ibu G3P1A1
Termoregulasi 36,5-37,5 paturien aterm dengan PEB. Apgar Score: 5/6
C Pemeriksaan Fisik:
Injeksi vit K 1mg IM -BBL: 360 gram
Observasi keluhan dan -HR: 160x/m, R:66x/m, S: 36,8 C, SpO2: 80%
tanda vital - Kepala: normocephal, PCH (-), POS (-)
Salep mata profilaksis - Thoraks: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/-. BJ 1,2 reguler, murmur (-), retraksi
Oksitetrasiklin ODS IC (+)
TF ASI 8x10cc - Abdomen: Retraksi epigastric (+), BU (+), soepel
- Ekstremitas: Akral hangat, akrosianosis
Lab: Dalam batas normal

72. Anak By. JN, 0 Asfiksia - Resusitasi Neonatus menangis. Lahir dari ibu G2P1A0 paturien aterm dengan PEB. Gerak
hari neonatorum - Oksigen 0.5 lpm kurang aktif. Apgar Score: 5/6
- Termoregulasi 36,5- Pemeriksaan Fisik:
37,5 C -BBL: 2970 gram
- Injeksi vit K 1mg IM -HR: 160x/m, R:68x/m, S: 36,2 C, SpO2: 80%
- Observasi keluhan dan - Kepala: normocephal, PCH (-), POS (-)
tanda vital - Thoraks: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/-. BJ 1,2 reguler, murmur (-), retraksi
-Salep mata profilaksis IC (+)
Oksitetrasiklin ODS - Abdomen: Retraksi epigastric (+), BU (+), soepel
- TF ASI 8x30cc - Ekstremitas: Akral hangat, akrosianosis, CRT <3 detik
(82cc/kg) Lab: Dalam batas normal
- Hep B 0 IM
73. Anak By. IZ, 10 Neonatal seizure - D10% 300ml/24 jam Anamnesis : Pasien datang dengan keluhan tidak mau menetek dan
hari - O2 0.5 lpm nk jarang menangis. Tampak kaku di tangan dan kaki dan mata
- Sibital loading 60mg IV berkedip2 tanpa sadar, sebanyak 1x di rumah dan 1x di IGD, durasi
habis dalam 20-30 sekitar 5 menit. Pasien lahir spontan ditolong bidan, lahir segera
menit, selanjutnya 12 menangis.
jam kemudian 2x7.5mg
IV Pemeriksaan Fisik:
- Ceftriaxone 2x150mg -BBL: 3150 gram
IV -HR: 130x/m, R:34x/m, S: 37 C, SpO2: 98% dgn nk
- RL 60cc - Kepala: normocephal, PCH (-), POS (-), UUB datar
- Thoraks: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/-. BJ 1,2 reguler, murmur (-), retraksi
(-)
- Abdomen: Retraksi epigastric (-), BU (+), soepel
- Ekstremitas: Akral hangat, CRT <3 detik

Lab:
- Hb 11,2
- Ht 32
- Tr 440
- L 12,3
- GDS 77
74. obgyn Ny. SM, Premature Terminasi kehamilan Anamnesis:
28 th contraction dengan sectio caesarea Pasien G1P0A0 datang dengan keluhan mules-mules sejak jam
Nifedinipe 3x20mg 21.00, disertai dengan keluar air-air, gerak janin (+). HPHT: 03-08-18
Ketolorac 3x30mg
Ceftriaxone 2x1 gram Pemfis:
Asam mefenamat TD: 100/60mmHg
3x500mg p.o N: 81x/m
Cefadroxil 2x500mg p.o R: 22x/m
Mata: CA -/-, SI -/-
Thorax: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/-, BJ I-II reg, murmur (-)
Abd: cembung gravida, TFU 26cm, DJJ (+), His 3x10’x10”, puka
preskep
PD: v/v tak, Ɵ9cm, portio tipis lunak, ket (+), Kep H II
Eks: akral hangat, edema -/-

Lab:
Hb 12,1
Ht 35
Tr 430
L 25,1

75. Obgyn Ny. W, 26 IUFD Cefotaxime 2x1gr IV Anamnesis:


th Induksi persalinan: G1P0A0 gravida 25mgg dengan IUFD. Pasien tudak merasakan gerak
misoprstol ½ tab per janin sejak 1 hari SMRS, mules-mules (-), keluar air-air (-), hasil USG
fornix posterior -> dr Haris: IUFD
Oxytosin 5IU dalam
D5% 20tpm Pemfis:
Asam mefenamat TD: 120/80mmHg
3x500mg p.o N: 80x/m
Cefadroxil 2x500mg R: 20x/m
Mata: CA -/-, SI -/-
Thorax: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/-, BJ I-II reg, murmur (-)
Abd: cembung gravida, TFU 24cm, DJJ (-), His (-)
PD: v/v tak, pembukaan kuncup
Eks: akral hangat, edem (-)

Lab:
Hb 10,1
Ht 31
Tr 183
L 8,6
76. Obgyn Ny. SA, 25 Preeklampsia Augmentasi persalinan: Anamnesis:
th ringan Oxytosin 5IU dalam Pasien datang dengan keluhan mules-mules sejak jam 05.00, keluar
D5% 20tpm air-air (-), gerak janin (+).
Metildopa 3x500mg G1P0A0 part aterm kala 1 fase laten, hipertensi sejak tanggal
Persalinan pervaginam 21/3/2019, sesak (-). HPHT: 15 Juli 2018
Asam mefenamat
3x500mg p.o Pemfis:
Cefadroxil 2x500mg p.o TD: 160/100mmHg
N: 81x/m
R: 22x/m
Mata: CA -/-, SI -/-
Thorax: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/-, BJ I-II reg, murmur (-)
Abd: cembung gravida, TFU 31cm, DJJ (+), His 1x10’x10”, puka
preskep
PD: v/v tak, Ɵ1cm, portio tipis lunak, ket (+), Kep H I
Kala IV: ruptur perieum derajat II  hecting perineum
Eks: akral hangat, edem (-)

Lab:
Hb 13,5
Ht 39
Tr 229
L 13,0
Protein urin: 25
77. bedah Tn. D, 39 Edema cerebri Bed rest Anamnesis: Pasien datang dnegan keluhan nyeri kepala, tanpa
th IVFD RL 20gtt/menit disertai mual muntah. Keluhan lemah anggota gerak sebelah
Dexamethason 4x1 amp disangkal. Riwayat HT disangkal
Eperison 3x1
Ketoprofen supp 1x Pemeriksaan Fisik:
KU: TSS, CM
T: 110/70
N: 80
R: 20
S: 36
Mata: CA-/-, SI -/-
Thorax: VBS +/+, Rh -/-, Wh-/-. BJ S1-S2 reguler, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen: BU (+), soepel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2", edema tungkai (-)

Lab: dalam batas normal


CT scan kepala dengan kontras: edema serebri
78. Bedah An. YL, 12 Obstipasi IVFD asering/Bfluid = Anamnesis: Pasien tidak bisa BAB sejak hampir 1 bulan SMRS,
th 2:1  1500cc/24 jam disertai perut mulas dan begah. Flatus (-) sejak 2 hari SMRS. Keluhan
Diet lunak, banyak disertai nyeri pada anus. Riw BAB berdarah (-)
minum air putih dan
buah pepaya Pemeriksaan Fisik:
Lactulac syr 2dd 1C KU: TSS, CM
Dulcolax supp T: 120/80
N: 100
R: 20
S: 36,4
Mata: CA-/-, SI -/-
Thorax: VBS +/+, Rh -/-, Wh-/-. BJ S1-S2 reguler, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen: BU (+) meningkat, soepel, NT (+) defans muskular (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2"
RT: massa (-), darah (-). Sfingter ani kuat, massa (-), NT (+), ampula
recti tidka kolaps, hanscoen: darah (-), feses coklat

Lab: dalam batas normal


79. JIWA Tn. T, 34 Skizofrenia Nonfarmakologi: Alloanamnesis: Pasien datang diantar keluarganya karena sering
tahun 1. Konseling dan marah-marah sejak 6 bulan yang lalu. Sejak 5 hari yang lalu, pasien
edukasi keluarga pasien: sering mondar-mandir, merusak barang, dan terlihat bingung.
bahwa pasien sedang Keluarga tidak tahu apa yang mencetuskan kondisi pasien. Pasien
mengalami gangguan juga dikatakan sering berbicara sendiri dan mendengar suara yang
jiwa akibat suatu tidak ada wujudnya. Pasien pernah mengalami kondisi yang sama 1
pencetus, sehingga tahun yang lalu. Riwayat keluarga tidak ada yang mengalami kondisi
harus mendapat serupa.
dukungan penuh dari
PF: Status generalis tidak ada kelainan. Penampilan tampak bingung,
keluarga dalam
dekorum kurang rapi, roman muka hostile, kontak adekuat, verbal
terapinya termasuk
inkoheren, mood distimik, afek tumpul, halusinasi lihat (+) dengar
untuk rutin kontrol (+), waham bizarre (+)
setelah keluar RS, dan
tidak dijauhi
2. Pendampingan ADL
agar dapat dilakukan
dengan baik
3. Pasien diminta untuk
tetap bersosialisasi
dengan sesama pasien
selama dirawat

Farmakologis:
1. Depakote ER 500 mg
2. Hexymer 2 mg
3. Prolepsi 300
4. Clorilex 100 mg
5. Arinia 15 mg
6. Risperidon 2 mg
7. Zyprexa RAIM
8. Lodomer inj
9. Sertralin 50 mg
10. Vit B6

80. obgyn Ny. K, 28 - Preeklamsia − Rawat inap Anamnesis:


th ringan − Cek lab Pasien G1P0A0 parturien aterm 42-43 minggu datang dengan
- Serotinous − Pasang infus keluhan mulas-mulas sejak pukul 18.00 dan keluar air-air sejak pukul
13.00. gerak janin masih dirasakan oleh ibu. Tekanan darah tinggi
- KPD − Pemeriksaan dalam
sejak 26 Maret 2019. HPHT: 15 Juni 2018, TP: 22 Maret 2019.
- Gawat janin − Skin test
- Spontan vertex − CTG Pemeriksaan fisik:
delivery − Resusitasi KU: TSS. Kes: CM.
- Single live birth intrauterine TD: 130/90 mmHg. N: 86x/men. R: 24x/men. S; 36.8.
− Augmentasi Mata: KA -/-. SI -/-
persalinan Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
Abdomen: TFU 33 cm. puka. Preskep. DJJ 146x. HIS 1x10x15’.
− Episiotomy
PD: v/v tidak ada kelainan. Portio tebal/lunak. Pembukaan 2 cm.
− Persalinan Ketuban  sisa mekoneal. Kepala Hodge I
pervaginam Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”. Edema -/-.
− IVFD RL 500 cc/12
jam CTG jam 00.10: non-reaktif  resusitasi neonates.
− Cefotaxime 2x1 gr Kala II: perineum kaku, episiotomy.
iv Hasil Lab:
Hb: 11.2
− D40% 2 fl bolus
Ht: 33
− Oxytocin 5 IU Tr: 281
dalam D5% 500 cc Leu: 13,5
20 tpm Protein urin negative.
− Asam mefenamat
3x500 mg po
− Cefadroxil 2x500
mg po

81. Obgyn Ny.M/22 - Inersia uteri - Rawat inap Pasien G1P0A0 parturien aterm kala II memanjang datang dengan
th - Moderate keluhan mulas-mulas sejak pukul 11.00 tidak cukup kuat dan keluar
preeklamsia - Cek lab air-air sejak pukul 22.00. gerak janin masih dirasakan oleh ibu.
- Ketuban - Pasang infus Tekanan darah tinggi sejak masuk rumah sakit. Sesak -.
Pemeriksaan fisik:
mekoneal - Pemeriksaan dalam
KU: TSS. Kes: CM.
- Gawat janin - Skin test TD: 150/90 mmHg. N: 86x/men. R: 24x/men. S; 37.8.
- Spontan vertex - CTG Mata: KA -/-. SI -/-
delivery - Resusitasi Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
- Single live birth intrauterine Abdomen: TFU 33 cm. puka. Preskep. DJJ 152x. HIS 3x10x30’.
- Episiotomy PD: v/v tidak ada kelainan. Portio tebal/lunak. Pembukaan lengkap.
- Persalinan Ketuban -  sisa mekoneal. Kepala Hodge II.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”. Edema -/-.
pervaginam
- IVFD RL 500 cc/12 CTG jam 01.50: non-reaktif  resusitasi neonates.
jam Kala II: perineum kaku, episiotomy.
- Cefotaxime 2x1 gr iv Hasil Lab:
- D40% 2 fl bolus Hb: 12.1
- Asam mefenamat Ht: 35
3x500 mg po Tr: 161
Leu: 15.4
- Cefadroxil 2x500 mg
Protein urin negative.
po

82. Obgyn Ny.D/42 - Ketuban - Rawat inap Pasien G3P2A0 parturien aterm kala I fase laten datang dengan
th pecah dini - Cek lab keluhan mulas-mulas sejak pukul 00.00 dan keluar air-air sejak pukul
- Spontan - Pasang infus 17.00. gerak janin masih dirasakan oleh ibu.
Pemeriksaan fisik:
vertex - Pemeriksaan dalam
KU: TSS. Kes: CM.
delivery - Cek lakmus TD: 120/80 mmHg. N: 87x/men. R: 24x/men. S; 36.8.
- Single live - Skin test Mata: KA -/-. SI -/-
birth - Augmentasi Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
persalinan Abdomen: TFU 29 cm. puka. Preskep. DJJ 142x. HIS 1x10x15’.
- Persalinan PD: v/v tidak ada kelainan. Portio tebal/lunak. Pembukaan 1 cm.
pervaginam Ketuban -  jernih, lakmus test +. Kepala Hodge I.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”. Edema -/-.
- IVFD RL 500 cc/12 jam
- Cefotaxime 2x1 gr iv CTG jam 01.50: non-reaktif  resusitasi neonates.
- Oxytocin 10 IU dalam Kala II: perineum kaku, episiotomy.
D5% 500 cc 10 tpm Hasil Lab:
- Asam mefenamat Hb: 10.5
3x500 mg po Ht: 32
- Cefadroxil 2x500 mg Tr: 179
po Leu: 8.3

83. Medik Tn. D, 58 - Hipertensi - Rawat inap Pasien datang dengan keluhan skait kepala sejak 4 jam SMRS disertai
th Urgensi - Cek lab dengan adanya nyeri perut serta lemas seluruh badan. Mual dna
- Gastroenteriti - Pasang infus muntah 1x isi cairan. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Demam sejak
- Foto rontgent toraks 12 jam SMRS. Sesak -. Batuh -. Nyeri dada-. Riwayat HT + DM -.
s akut
- IVFD NaCl 0.9%/8 jam
- Hypokalemia - Santagesik 3x1 amp Pemeriksaan fisik:
- CHF gr III-IV - Ranitidine 2x50 mg KU: TSS. Kes: CM.
- Febris e.c - Amlodipine 1x10 mg TD: 230/100 mmHg. N: 96x/men. R: 24x/men. S; 37.8.
Bacterial - Furosemide 2x40 mg Mata: KA -/-. SI -/-
infection - Spironolakton 1x25 Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
mg Abdomen: datar, soepel. BU +. Timpani. NTE +.
- Concor 1x2,5 mg Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”.
- New diatab 1x2 tab
tiap BAB Hasil Lab:
- KSR 3x600 mg Hb: 12.8
- KCl 25 mEq dalam RL Ht: 38
100 cc habis dalam 6 Tr: 104
jam Leu: 15,1
- Bicnat SGPT: 17,1
- Asam folat 2x1 tab Ur/Cr: 55,6/2,74
- Levofloxacin 1x500 NS1: negative
mg Tubex: 0
- Loperamid Na: 141. K: 2,56. Cl: 100,9. Ca: 9,40.
Rontgent torak: Dalam batas normal.

84. Medik Tn. S, 49 - Edema paru - Rawat inap Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak 6 jam
th akut - Cek lab SMRS. Sesak dirasakan semakin memberat saat pasien tidur. Pasien
- Anemia - Pasang infus juga mengeluhkan BAB mencret disertai mual dan muntah. BAB
hitam sejak satu minggu SMRS. Riwayat DM -, HT -.
- GEA e.c - Foto rontgent toraks
Pemeriksaan fisik:
Gastritis erosive - IVFD Futrolit/8 jam KU: TSS. Kes: CM.
- DM tipe 2 - Cek SADT, LDH, Feses TD: 100/70. N: 92x/men. R: 27x/men. S; 36.8.
- Suspek lengkap, Asam urat, Mata: KA +/+. SI -/-
leukemia Ca, Mg, elektrolit, Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh +/+. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
Ureum kreatinin, Abdomen: datar, soepel. BU +. Timpani. NTE +.
SGOT/SGPT, Albumin, Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”.
PT, aPTT.
- TC 8 unit Hasil Lab:
Hb: 3
- PRC 500cc/hari target
Ht: 9
Hb 10 Tr: 2
- B12 3x1 tab Leu: 5,1
- Novorapid sliding GDS: 269
scale/6 jam Rontgent torak: edema paru.
- Furosemide 1x40 mg
iv
- Spironolakton 1x25
mg iv
- Omeprazole 1x40 mg
iv
- Ondansetron 2x8 mg
- Sucralfat 1x1 cth

85. Medik Tn. C, 28 DHF grade I − Rawat inap Pasien datang dengan keluhan demam yang dirasakan sejak 3 hari
th − Cek lab SMRS. Demam dirasakan naik turun, badan lemas, pusing, mual, dan
− Pasang infus muntah isi cairan setiap diisi makanan. Nafsu makan berkurang, BAB
mencret 1 kali sehari sejak tiga hari SMRS. Riwayat DM dan HT tidak
− USG hepar
ada.
− Rontgent toraks Pemeriksaan fisik:
− EKG KU: TSS. Kes: CM.
− IVFD RL 500 cc/8 TD: 100/70. N: 100x/men. R: 20x/men. S; 38.8.
jam Mata: KA -/-. SI -/-
− Omeprazole 1x40 Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh +/+. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
mg iv Abdomen: datar, soepel. BU +. Timpani. NTE +.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”.
− Santagesik 3x1 amp
Rumple leede +. Ptechiae -.
iv
− Levofloxacin 1x500 Hasil Lab:
mg iv Hb: 13,6
− Anbacim 3x1 amp Ht: 38-35-34-35
iv Tr: 105-175-378
Leu: 11,1
IgM dengue -. IgG degue +.
Tubex: 0
Bilirubin total: 3,64
Bilirubin direk: 3,02
Bilirubin ndirek: 0,62
Ur/Cr: 7,6/1,53
IgM Leprospirosis: -
SADT: tersangka anemia ec inflamasi.
USG: Hepatomegali ringan.

86. Medik NY. W, 59 Dispepsia, − Rawat inap Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah yang dirasakan
th hipokalemia − Cek lab sejka 20 hari SMRS sebanyak 10-15 kali per hari dan hanya keluar air.
− Pasang infus Nyeri ulu hati +. Demam -. Sesak -. Nyeri dada -. BAB dan BAK tidak
ada keluhan. Pasien sudah berobat ke dokter dan diberikan obat
− EKG
untuk mengurangi mual muntahnya, namun karena pasien merasa
− Omeprazole 1x40 keluhannya masih dirasakan, akhirnya pasien berobat kembali ke
mg iv dokter, dari dokter pasien dirujuk ke IGD RSUD Waled. Tidak ada
− Ondansetron 3x8 riwayat HT dan DM.
mg iv Pemeriksaan fisik:
− Sukralfat 3x1 cth KU: TSS. Kes: CM.
− KSR 3x600 mg TD: 120/70. N: 72x/men. R: 22x/men. S; 36.7.
Mata: KA +/+. SI -/-
− Rebamipide 3x100
Toraks: P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh +/+. C/ BJ I=II reg. M-. G-.
mg Abdomen: datar, soepel. BU +. Timpani. NTE +.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2”. Turgor baik.

Hasil Lab:
Hb: 13,8
Ht: 40
Tr: 279
Leu: 7,3
GDS: 114
Na: 141,3
K: 3,17
Cl: 10,3

87. Anak By. Ny. R, NSPT + NCB + − Termoregulasi. Lahir bayi laki-laki segera menangis, secara spontan, ketuban jernih,
0 hari SMK − Injeksi Vitamin K dari ibu G3P2A0 parturien aterm kala I fase aktif dengan PEB.
1*1 mg IM.
Pemeriksaan fisik:
− Salep mata
KU states IV. HR: 150x. RR: 40x. S: 36,7 OC. Apgar Score 9/10. BBL:
oxytetracycline 1*1 2.740 gram. Downe Score: 1. New Ballard Score: 38-39 minggu. LK:
ODS. 36 cm.
− ASI ad lib. Kepala: Normocephal, UUB datar. PCH -. POS -. Langit-langit mulut
intak. Toraks: Cor: BJ I=II murni regular. Murmur -. Gallop -. Pulmo:
Retraksi -. Suara napas bronkovesikuler +. Wheezing -/-. Rhonki -/-.
Abdomen: Datar, soepel. Tali pusat segar. Bising usus +. Genital laki-
laki tidak ada kelainan. Anus +. Ekstremitas: Simetris. Akral hangat.
Akrosianosis -. CRT <3”.

88. Anak By. ST, 0 NSC + NCB + SMK − Termoregulasi. Lahir bayi laki-laki secara sectio cesarea, lahir segera menangis,
hari Susp. hidrosefalus − Injeksi Vitamin K ketuban jernih, gerak aktif, warna kulit kemerahan, dari seorang ibu
1*1 mg IM. G3 P2 A0 gravida 40-41 minggu dengan letak sungsang.
− Salep mata
Pemeriksaan Fisik:
oxytetracycline 1*1 KU states IV. HR: 138x. RR: 42x. S: 36,6 OC. Apgar Score 8/9. Downe
ODS. Score: 0. New Ballard Score: 40-41 minggu. BBL: 3.810 gram. LK: 38
− Observasi lingkar cm.
kepala. Kepala: Normocephal, UUB datar. PCH -. POS -. Langit-langit mulut
− ASI/SF 8x10 intak. Toraks: Cor: BJ I=II murni regular. Murmur -. Gallop -. Pulmo:
cc/spen Retraksi -. Suara napas bronkovesikuler +. Wheezing -/-. Rhonki -/-.
Abdomen: Datar, soepel. Tali pusat segar. Bising usus +. Genital laki-
laki tidak ada kelainan. Anus +. Ekstremitas: Simetris. Akral hangat.
Akrosianosis -. CRT <3”.

89. Anak By. SR, 0 NSC + NCB + SMK − Termoregulasi. Lahir bayi perempuan secara sectio cesarea, lahir segera menangis,
hari BBLR − Injeksi Vitamin K ketuban jernih, gerak aktif, warna kulit kemerahan, dari seorang ibu
1*1 mg IM. G1P0A0 gravida 37-38 minggu.
− Salep mata
Pemeriksaan fisik:
oxytetracycline 1*1 KU states IV. HR: 140x. RR: 42x. S: 36,7 OC. SpO2=90%. Apgar Score
ODS. 9/10. BBL: 2.410 gram. Downe Score: 0. New Ballard Score: 37-38
− Cek darah rutin dan minggu. LK: 35 cm.
gula darah Kepala: Normocephal, UUB datar. PCH -. POS -. Langit-langit mulut
sewaktu. intak. Toraks: Cor: BJ I=II murni regular. Murmur -. Gallop -. Pulmo:
− ASI/SF 8x10 cc Retraksi -. Suara napas bronkovesikuler +. Wheezing -/-. Rhonki -/-.
Abdomen: Datar, soepel. Tali pusat segar. Bising usus +. Genital laki-
/spen
laki tidak ada kelainan. Anus +. Ekstremitas: Simetris. Akral hangat.
Akrosianosis -. CRT <3”.
90. Anak By. SL, 0 − Neonatal − Termoregulasi Lahir bayi perempuan, secara spontan, tidak segera menangis,
hari Hiperbilirubi − Resusitasi neonates ketuban jernih, gerak bayi kurang aktif, bayi tampak kekuningan dari
nemia − Pemeriksaan darah ibu G2P1A0 parturien aterm kala I fase laten.
Pemeriksaan fisik:
− Sepsis rutin, GDS, Bilirubin
KU states IV. HR: 160x. RR: 62x. S: 36,7 OC. SpO2=80%. Kremer III.
Neonatal total, Bilirubin Apgar Score 5/6. BBL: 2.170 gram. Downe Score: 6. New Ballard
− Hipoglikemia direk Score: 34-35 minggu. LK: 34 cm.
Persisten − IVFD D10 8 gtt/mnt Kepala: Normocephal, UUB datar. PCH +. POS -. Langit-langit mulut
− BBLR − Fototerapi intak. Toraks: Cor: BJ I=II murni regular. Murmur -. Gallop -. Pulmo:
− Normal − D10% Retraksi intercostal +. Suara napas bronkovesikuler +. Wheezing -/-.
Spontan + − Ampicillin 2*125 Rhonki -/-. Abdomen: Datar, soepel, retraksi epigastrium +. Tali
pusat segar. Bising usus +. Genital perempuan tidak ada kelainan.
Normal mg
Anus +. Ekstremitas: Simetris. Akral hangat. Akrosianosis +. CRT <3”.
Kurang Bulan − Gentamycin 1*10 Laboratorium:
+ Sesuai mg Hb: 15
Masa − Injeksi Vitamin K Leukosit: 32.000
Kehamilan. 1*1 mg IM. GDS: 32-84 mg/dL
− Salep mata Bil.tot: 13 gr/dL
oxytetracycline 1*1 Bil.dir: 0,32 gr/dL
ODS.
− ASI 8x10 cc/spen

91. Anak By. T, 0 Asfiksia − Termoregulasi Lahir bayi laki-laki, secara spontan, tidak segera menangis, dengan
hari CTEV bilateral − Resusitasi neonates lilitan tali pusat 2 kali, ketuban jernih, gerak bayi kurang aktif, dari
NSPT + NCB + − Pemeriksaan darah ibu G2P1A0 parturien aterm dengan KPD >12 jam.
SMK
rutin, GDS
Pemeriksaan fisik:
− Oksigen via nasal KU states IV. HR: 154x. RR: 40x. S: 36,7 OC. SpO2=80%. Apgar Score
kanul ½ lpm 5/6. BBL: 2.640 gram. Downe Score: 6. New Ballard Score: 38-39
− Injeksi Vitamin K minggu. LK: 35 cm.
1*1 mg IM Kepala: Normocephal, UUB datar. PCH +. POS -. Langit-langit mulut
− Salep mata intak. Toraks: Cor: BJ I=II murni regular. Murmur -. Gallop -. Pulmo:
oxytetracycline 1*1 Retraksi intercostal +. Suara napas bronkovesikuler +. Wheezing -/-.
Rhonki -/-. Abdomen: Datar, soepel, retraksi epigastrium +. Tali
ODS
pusat segar. Bising usus +. Genital laki-laki tidak ada kelainan. Anus
− ASI 8x30 cc/spen +. Ekstremitas: Simetris. Akral hangat. Akrosianosis +. CRT <3”.
− Kontrol ke poli X-Ray Pedis:
ortopedi Talipes Equinovarus Billateral
92. Anak By. RL, 4 − Sepsis − Termoregulasi Lahir bayi laki-laki, secara spontan, tidak segera menangis, tampak
hari Neonatorum − Resusitasi neonates kebiruan, pada kepala terdapat benjolan, tampak bintik merah
− Trombositop − Pemeriksaan darah muncul di wajah, ketuban jernih, gerak bayi kurang aktif, dari ibu
G4P2A1 parturien aterm kala I fase laten dengan KPD >12 jam.
enia dengan rutin, GDS, bilirubin
ptekie a.r − Injeksi Vitamin K Pemeriksaan fisik:
fasialis 1*1 mg IM KU states IV. HR: 164x. RR: 68x. S: 36,7 OC. SpO2=80%. Apgar Score
− Neonatal − Salep mata 5/6. BBL: 3.580 gram. Downe Score: 6. New Ballard Score: 39-40
hiperbilirubi oxytetracycline 1*1 minggu. LK: 35 cm.
nemia ODS Kepala: Normocephal, UUB datar, caput +. Ptechiae di kedua pipi.
− Asfiksia − Fototerapi PCH +. POS +. Langit-langit mulut intak. Toraks: Cor: BJ I=II murni
regular. Murmur -. Gallop -. Pulmo: Retraksi intercostal +. Suara
− Normal − IVFD D10 10
napas bronkovesikuler +. Wheezing -/-. Rhonki -/-. Abdomen: Datar,
Spontan + gtt/mnt soepel, retraksi epigastrium +. Tali pusat segar. Bising usus +. Genital
Normal − Ampisilin 2*175 mg laki-laki tidak ada kelainan. Anus +. Ekstremitas: Simetris. Akral
Cukup Bulan − Gentamycin 1*14 hangat. Akrosianosis +. CRT <3”.
+ Sesuai mg Laboratorium:
Masa − Cetirizine 1*0,3 mg Hb: 14,6
Kehamilan. Ht: 42
Tr: 78.000
L: 21.000
BT: 11,45
BD: 0,24
BI: 11,21

93. Jiwa Tn. A, 34 Skizofrenia stelofi 5 mg+THF 2 mg+ KU: mengamuk dan sulit tidur.
th residual Clorifex 25 mg+Prolepsi RPS:
300 mg+Arinia 5 mg -> Mengamuk sebanyak 2* dalam 1 bulan terakhir. Memukuli orang-
pulv 1 caps (2*1) orang. Sulit tidur sejak 1 minggu lalu. Halusinasi auditori bisikan-
bisikan yang mengejek dan menjelek-jelekkan pasien.
RPD: Riw skizofrenia +.

Pemeriksaan fisik:
TSJ. CM.
TD: 120/80. N:88*. R: 21*. S: 36°.
Mata: KA -/-. SI -/-.
Toraks:
P/: VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-.
C/ BJ I=II reguler. M (-). G (-).
Abdomen: datar, lembut, BU +. NT -.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2".

Pemeriksaan psikiatri:
Penampilan: roman muka biasa, kontak ada, rapport inadekuat.
Bicara: kurang spontan
Emosi: mood eutimik, afek terbatas.
Pikiran: bentuk autistik, halusinasi -, waham -

94. Jiwa Tn. K, 35 Skizofrenia Risperidone 1 mg+THF 1 KU: pura-pura mati


th residual mg+ Clorifex 25 RPS:
mg+Prolepsi 300 Pasien dibawa ke RSUD Waled karena pura-pura mati sejak 3 jam
mg+Arinia 5 mg -> pulv SMRS. Pasien menarik diri dari lingkungan. Waham dikendalikan.
1 caps Berkeinginan untuk membunuh, mengamuk, bunuh diri. Riwayat
Depakote 500 mg+B6 -> kecewa karena harapan berlebih.
pulv 2 caps RPD: dirawat 3 kali.
Zyprexa 1 vial IM
Pemfis:
TSS. CM.
TD: 110/80. 84*. 20*. 36°.
Mata: KA -/-. SI -/-.
Toraks:
P/: VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-.
C/ BJ I=II reguler. M (-). G (-).
Abdomen: datar, lembut, BU +. NT -.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2".
Motorik: Playing dead. Delirium +.
Pemeriksaan psikiatri:
Penampilan: roman muka biasa, kontak ada, rapport inadekuat.
Bicara: suara pelan, kurang spontan.
Emosi: mood eutimik, afek terbatas.
Pikiran: bentuk autistik, halusinasi dengar, waham curiga.
95. Jiwa Tn. F, 27 Skizofrenia risperidone 1 mg+THF 1 KU: mengamuk
th residual mg+ Clorifex 25 RPS:
mg+Prolepsi 300 Pasien datang ke IGD dibawa keluarga dan warga karena mengamuk
mg+Arinia 5 mg -> pulv dan meresahkan warganya. Pasien suka memukul ayahnya dan
1 caps (2*1). perempuan yanh dilihatnya. Menurut keluarga pasien, pasien suka
merusak rumah seperti memecahkan kaca tanpa sebab yang jelas.
Pasien merasa ada sesosok perempuan yang bicara kepadanya
seperti mengejek dan membuat pasien kesal. Ketika kesal, pasien
memukul orang yang ada disekitarnya. Pasien masih masu makan
tetapi sudah tidak mau mandi. Riwayat dirawat di RS Arjawinangun 5
hari tll dengan keluhan yang sama.

Pemeriksaan fisik:
TSJ. CM.
TD: 110/70. N:98*. R: 20*. S: 36,5°.
Mata: KA -/-. SI -/-.
Toraks:
P/: VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-.
C/ BJ I=II reguler. M (-). G (-).
Abdomen: datar, lembut, BU +. NT -.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2".
Pemeriksaan psikiatri:
Penampilan: roman muka biasa, kontak ada, rapport inadekuat.
Bicara: kurang spontan
Emosi: mood eutimik, afek terbatas.
Pikiran: bentuk autistik, halusinasi audio + visual +, waham -
96. Jiwa Tn. TR, 31 Skizofrenia risperidon 1 mg+THF 1 KU: lemas dan minat berkurang sejak 3 minggu lalu
th residual mg+ Clorifex 25 RPS:
mg+Prolepsi 300 Keluhan sejak 2 minggu yang lalu. Minat bicara kurang, termasuk
mg+Arinia 5 mg -> pulv kepada suami pasien. Bicara hanya ketika menginginkan sesuatu.
1 caps (2*1) Berbicara kepada suami hanya jetika meminta uang. Nafsu makan
Depakote 500 mg+B6 -> wajar, tapi tidak mau makan di hadapan suami. Hanya menjawab
2*1 cap pulv pertanyaan anaknya. Tidur cukup. Tidak ada ide bunuh diri. Tidak
pernah marah atau pun bicara kasar. Menangis tanpa sebab yang
jelas. Sering tampak sedih. Tidak pernah tiba-tiba tertawa atau tiba-
tiba sangat bersemangat. Suami mengatakan keluhan pertama kali
muncul 3 hari setelah saudara tiri pasien mengalami masalah
keuangan. Pasien dapat tertaea dengan aneh.
RPD: pernah dirawat keluhan serupa. Perawatan terakhir dua bulan
lalu. Minum obat teratur. Pemberian obat terakhir 3 jam smrs.
RPK: anak pertama dari 2 bersaudara.
Riw. Pribadi:
Pasien bukan pribadi yang pendiam.
Riw pendidikan lulusan SD
Sebelumnya dapat melakukan pekerjaan rumah dengan baik

TSJ. CM.
TD: 100/60. N:88*. R: 2.1*. S: 36,5°.
Mata: KA -/-. SI -/-.
Toraks:
P/: VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-.
C/ BJ I=II reguler. M (-). G (-).
Abdomen: datar, lembut, BU +. NT -.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2".

Status Psikiatri:
Penampilan:
Roman muka murung, kontak ada, rapport kurang adekuat.
Verbal: mutisme selektif.
Emosi: mood eutimik, afek terbatas.
Pikiran: bentuk autistik. Halusinasi audiovisual disangkal.
97. Bedah Tn. R, 57 NGT Hernia ingunalis Operasi cito benjolan di kedua buah pelir sejak 1 th sms. Awalnya keluar masuk,
th lateralis bilateral NGT 3 hari smrs tidak dapat dimasukkan kembali. Mual +. Muntah + isi
strangulata Puasa cairan. BAB terakhir malam smrs. Flatus -. BAK sedikit tapi sering dan
Fosmisin 2*1 gr nyeri saat keluar 1 minggu smrs.
Ondansetron 3*1
Ketoprofen 3*30 TSB. CM.
GV pod 2 TD: 120/70. N: 100. R: 20. S: 37°.

Pemfis:
Mata: KA -/-. SI -/-.
Toraks:
P/ VBS +/+. Rh -/-. Wh -/-.
C/ BJ I=II reg. M(-). G(-).
Abdomen: soepel. BU + NT +. Blass penuh.
Ekstremitas: akral hangat +. Edema -/-.

Status lokalis a/r skrotum bilateral:


I: massa +. Hiperemis +.
P: NT +. Kenyal +. Transluminasi -.
A: BU +
98. Bedah Tn. T, 47 Cedera kepala Ivfd NaCl 0.9%/8 jam luka terbuka pada piggir nata kanan dan pusing setelah ditabrak
th ringan Inj ketorolak 3*1 amp motor 30 menit smrs dengan kepala terbentur stang sepeda.
VL a/r orbitalis Ranitidine 3*1 amp Pingsan -. Muntah 1 kali di igd. Perdarahan dari hidung +. Telinga -.
dekstra Observasi 24 jam. Jika Mulut -. Lemah anggota gerak -.
Multiple VE tidak ada keluhan, boleh
pulang. TSS. CM.
TD: 120/80. N: 80. R: 20. S: 36.
Mata: KA -/-. SI -/-.
Toraks:
P/ VBS +/+. Wh -/-. Rh -/-.
C/ BJ I=II reg. M -. G -.
Abdomen: soepel. BU +. Timpani. NT -.
Ekstremitas: akral hangat. CRT <2".

Status neurologis:
GCS 15.
Pupil bulat isokor d: 3 mm
RC +/+
Motorik 5/5/5/5

Status lokalis a/r orbitalis dextra:


I: tampak hematoma +. Darah -.
P: nyeri tekan +.
Status lokalis a/r frontalis dekstra
I: luka tertutup verbant. Darah -. Pus -.
P: nyeri tekan +.
99. Bedah Tn. O, 33 cedera kepala IVFD NaCl 500/8 jam pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 jam smrs setelah
th sedang + contusio Citicholine 2x1 amp terjatuh dari jembatan dengan posisi tengkurap pada saat pasien
cerewet a/r Ranitidine 2x1 amp bekerja. Pasien tidak menggunakan alat pelindung diri. Pasien
frontotemporal Dexketoprofen 3x1 amp sempat pingsan selama 20 menit. Muntah 1 kali di tempat kejadian.
sinistra Mannitol 4x125 mg iv 1 kali di IGD. Keluar darah dari mata kiri, hidung kanan. Kejang -.
Lemah anggota gerak -. Pasien sempat dibawa ke ouskesmas
terlebih dahulu.

TSS. CM.
TD: 110/60. N: 88x. R: 20x. S: 36°.
Airway: clear
Breathing: tidak ada napas tertinggal, simrtris kanan-kiri
C: N: 88x teraba kuat angkat.
D: GCS 15. Pupil isokor. d: 3 mm. RC +/+.
Motorik 5/5/5/5

Status lokalis a/r palpebra sinistra:


I: hematoma + minimal sklera keluar darah + minimal
P: NT +

status lokalis a/r oksipital dekstra:


I: hematoma +
P: NT +

Status lokalis a/r frontalis


I: VE +.
P: NT +.

Hb: 16.1
Ht: 48
Tr: 221
Leu: 11.3
GDS: 117
100. Bedah Tn. D, 18 Multiple VE a/r Hecting a.r pina auricula pasien datang dengan keluhan terdapat luka lecet pada bahu, wajah,
th manus bilateral dekstra tangan. Muntah -. Mual -. Pusing +. Terdapat luka robek pada telinga
dan shoulder IVFD RL 500/8jam kiri. Sebelumnya meminum alkohol.
sinistra Anbacim 3x1 gr
VL a/r antitragus Ranitidine 2x1 amp TSS. CM.
sinistra Ketorolak 3x30 mg iv A: Clear
B: simetris, tidak ada gerak napas yang tertinggal,
C: TD 120/80. N: 80. Teraba kuat.
D: GCS 15. Pupil bulat isokor d 3 mm. RC +/+.

Mata: KA -/-. SI -/-.


Toraks: VBS +/+. Rh -/-. Wh -/-. BJ I=II reg. M-. G-.
Abdomen: BU +. NT -.
Ekstremitas: akral hangat. CRT<2".

Status lokalis a/r fasialis:


I: VE multipel. Darah +.
P: NT +. Krepitasi -.

a/r manus dekstra et sinistra


I: multipel VE. darah +
P: NT +. Krepitasi -.

a/r shoulder sinistra


I: VE +. Darah +.
P: NT +. Krepitasi -.

a/r antitragus sinistra


I: VE multipel. Darah +.
P: NT +. Krepitasi -.
101. obgyn Ny. K, 39 PEB, spontaneous Tatalaksana non Resume : Pasien G5P3A1 hamil 38-39 minggu datang dengan
tahun vertex delivery, farmako : IVFD, cek lab keluhan mules-mules sejak 10 jam SMRS. Keluar air-air disangkal,
single live birth, darah rutin, persalinan gerak janin masih dirasakan ibu. Pasien diketahui memiliki tekanan
rupture perineum pervaginam, penjahitan darah tinggi pada kehamilan saat ini ketika kontrol kehamilan pada
gr. II robekan perineum. usia kehamilan 25 minggu. Keluhan pandangan kabur (-), nyeri ulu
hati (-), nyeri kepala (-), kejang (-). Riwayat tekanan darah tinggi
Tatalaksana farmako : pada kehamilan sebelumnya disangkal. Pasien memiliki riwayat KET
RL 500cc/8 jam, MgSo4 9 tahun yang lalu. ANC (+) rutin di bidan dan USG di PKM sebanyak
(sesuai protap PEB), 1x. Pasien menikah 1x, usia pernikahan 18 tahun. KB suntik. Riwayat
oxytocin 5 IU drip, alergi obat (-), alergi makanan (-). HPHT 18 Mei 2018.
metildopa 3x500mg, PF: KU baik, TD 150/100, N 88, R 21, S 36.8℃
asam mefenamat TFU 30 cm, puka, preskep. His 2x25". DJJ 150-154 bpm
3x500mg, cefadroxil PD v/v tak, p.lunak, bukaan 2 cm, ket (+), kep. H1
2x500mg. Lab :
urinalisis : warna kuning keruh, protein urine (+)
darah rutin : Hb 10,2; hematocrit 31mg/dl; trombosit 288.000mg/dl;
leukosit 10.900mg/dl
Kala II: jam 11.55 lahir bayi tunggal hidup, spontan, langsung
menangis, dibantu dokter, apgar 8/9
Kala III: plasenta lahir lengkap, <30 mnt, terdapat laserasi perineum
derajat II. dilakukan jahit perineum
Kala IV: obs. TTV (TD 160/90, N 86, R 20, S 36) dan perdarahan

102. obgyn Ny. Y, 34 gawat janin, Tatalaksana non Resume : Pasien G2P1A0 datang dengan keluhan mules-mules sejak
th delivery by farmako : IVFD, cek lab 12 jam SMRS, keluar air-air disangkal, gerak janin masih dirasakan
emergency SC, darah rutin, USG, CTG, ibu. Riwayat ANC (+) rutin di bidan dan USG di PKM sebanyak 2x.
single live birth resusitasi intra-uterine, Pasien menikah 1x, usia pernikahan 14 tahun. KB suntik. Anak
EKG, emergency SC, pertama lahir di bidan, 2600gr, hidup 12 tahun. Anak kedua lahir di
tubektomi. bidan, 2800gr, hidup 9 tahun. Riwayat alergi obat (-), alergi makanan
Tatalaksana farmako : (-). HPHT lupa.
RL 500cc/8 jam, PF : KU baik, TD 130/70mmHg, N 80x/menit, R 20x/menit, S 36.8℃
dexamethasone 2x6mg, TFU 27 cm, preskep. His 1x/10’.15". DJJ 154-160 bpm
ceftriaxone 1x2gr, PD v/v tak, p.lunak, bukaan 1 cm, ket (+), kep. H1
ketorolac 3x30mg, asam ekstremitas : edema -/-
mefenamat 3x500mg, Lab :
cefadroxil 2x500mg. darah rutin : Hb 10.9; hematocrit 33mg/dl; trombosit 399.000mg/dl;
leukosit 12.900mg/dl
CTG pukul 10.10 : non reactive  dilakukan resusitasi intra-uterine
 informed consent untuk dilakukan emergency SC.

103. obgyn Ny. D, 30 KPD, spontaneous Tatalaksana non sejak 16 jam SMRS. Keluhan disertai dengan mules-mules yang
th vertex delivery, farmako : IVFD, cek lab dirasakan sejak 12 jam SMRS. Gerak janin masih dirasakan ibu.
single live birth darah rutin, Riwayat ANC (+) rutin di bidan dan USG di PKM sebanyak 1x. Pasien
pemeriksaan dalam, cek menikah 1x, usia pernikahan 10 tahun. KB pil. Anak pertama lahir di
lakmus, skin test, bidan, 2800gr, hidup 8 tahun. Riwayat demam selama kehamilan
augmentasi persalinan, disangkal. Riwayat trauma selama kehamilan disangkal. Riwayat
persalinan pervaginam alergi obat (-), alergi makanan (-). HPHT lupa.
Tatalaksana farmako : PF: KU baik, TD 120/80mmHg, N 87x/menit, R 20x/menit, S 36.8℃
cefotaxime 1x1gr, TFU 31 cm, puki, preskep. His 2x/10’.15". DJJ 144-148 bpm
oxytocin 5 IU, cefadroxil PD v/v tak, p.lunak, bukaan 2 cm, ket (-), lakmus (+), kep. H1
2x500mg, asam ekstremitas : akral hangat, CRT<2”, edema -/-
mefenamat 3x500mg Lab :
darah rutin : Hb 10,0; hematocrit 30mg/dl; trombosit 190.000mg/dl;
leukosit 10.300mg/dl
pH cairan ketuban 8,0
Kala II: jam 04.35 lahir bayi tunggal hidup, spontan, langsung
menangis, dibantu dokter, apgar 8/9
Kala III: plasenta lahir lengkap, <30 mnt, tidak terdapat laserasi
perineum.
Kala IV: obs. TTV (TD 160/90, N 86, R 20, S 36) dan perdarahan.
104. obgyn Ny. W, 34 PEB, spontaneous Tatalaksana non Resume : Pasien G2P1A0 hamil 9 bulan datang mengeluhkan mules-
th vertex delivery, farmako : IVFD, cek lab mules sejak 12 jam SMRS. Keluar air-air dari jalan lahir (-), gerak
single live birth, (DR, UR, HIV, HBsAg), janin msh dirasakan. keluhan pusing (-), pandangan kabur (-), nyeri
laserasi perineum pemasangan kateter ulu hati (-), kejang (-). Riwayat hipertensi pd kehamilan sebelumnya
derajat II urine, skin test, dan selama kehamilan disangkal. ANC (+) rutin di bidan dan USG di
augmentasi persalinan, PKM sebanyak 1x. Pasien menikah 1x, usia pernikahan 14 tahun. KB
amniotomi, persalinan suntik. Anak I lahir di bidan, hidup, BBL 3,7 kg, usia 12 tahun. riwayat
pervaginam alergi obat (-), alergi makanan (-). HPHT 17/5/18, TP 22/2/19.
Tatalaksana farmako :
RL 500cc/8 jam, MgSO4 PF: KU baik, TD 160/90mmHg, N 88x/menit, R 21x/menit, S 36.8℃
sesuai protap PEB, TFU 32 cm, puka, preskep. His 2x25". DJJ 140-144
oksitosin 5 IU drip, PD v/v tak, p.lunak, bukaan 4 cm, jet (+), kep. H1
cefotaxim 1x2 gr, Kala II: jam 08.55 lahir bayi tunggal hidup, spontan, langsung
metildopa 3x500 mg, menangis, dibantu dokter, apgar 8/9
asam Folat 1x1 tab, Kala III: plasenta lahir lengkap, <30 mnt, terdapat laserasi perineum
asam Mefenamat dr. I. dilakukan jahit perineum
3x500. Kala IV: obs. TTV (TD 160/90, N 86, R 20, S 36) dan perdarahan
105. obgyn Ny. H, 38 Blighted ovum Tatalaksana non Resume : Pasien G4P3A0 datang dirujuk dari PKM pabuaran dengan
tahun farmako : IVFD, Dx. G4P3A0 gravida 16 minggu dengan blighted ovum. Px
laminaria, kuretase mengeluhkan keluar darah sedikit-sedikit sejak 7 hari SMRS. ANC (+)
Tatalaksana farmako : di bidan, imunisasi TT (-). Anak I, lahir hidup, BBL 3 kg, di bidan, usia
RL 500 cc/8 jam, asam 19 tahun. Anak II lahir hidup di bidan, BBL 3 kg, usia 15 th, Anak III
Mefenamat 3x500, lahir hidup di RSUD Waled a/i KPD, BBL 3 kg, usia 9 th. KB suntik.
cefadroxil 2x500, nikah 1x, lama 21 tahun. alergi (-). penyakit penyerta (-). USG tgl
metergin 3x1 26/1/19 hasil BO. HPHT lupa.

PF: KU TSS, CM, TD 110/70mmhg, N 80x/menit, R 21x/menit, S


36.5℃
TFU tidak teraba
PD v/v tak, p kuncup

Konsul SpOG untuk dilakukan kuretase


106. obgyn Ny. S, 29 Sisa placenta, Tatalaksana non Resume : Pasien P2A0 post partum spontan 17 hari di Puskesmas
tahun anemia ec. farmako : IVFD, cek lab datang dengan keluhan perdarahan pervaginam . Predarahan
Hemoragic akut darah rutin, dirasakan sejak 3 hari SMRS. Jumlah darah banyak, ganti pembalut
pemasangan kateter 3x/hari. Pasien mengeluhkan lemas dan pusing. Keluhan mulas (-).
urine, transfusi PRC,
USG, skin test, PF: KU TSS, CM, TD 110/70mmHg, N 88x/menit, R 22x/menit, S
pemeriksaan dalam, cek 36.7℃
SADT kuretase. Konjungtiva anemis (+/+)
Tatalaksana farmako : TFU tidak teraba, massa (-), NT (-)
NaCl 0.9% 500cc/8 jam, USG: sisa plasenta
oksitosis 5 IU drip, asam Hb 5.9, Ht 21, Leu 4000, Plt 390.000
Tranexamat 3x500mg, Konsul Sp.OG untuk dilakukan kuretase.
ranitidin 2x50mg,
ceftriaxone 2x1gr,
metergin 1 amp IM,
metronidazol 3x500mg,
cefadroxil 3x500mg
107. Bedah Ny. W, 39 fibroadenoma Tatalaksana non Resume : pasien datang dengan keluhan benjolan di payudara
tahun mammae sinistra farmako : R/ USG kirinya sejak 6 bulan SMRS. Benjolan dirasakan sebesar kelereng.
mammae Keluhan disertai dengan rasa tidak nyaman di sekitar payudara.
Keluhan tidak disertai dengan nyeri hebat pada benjolan,
Tatalaksana farmako : kemerahan, demam, serta keluar cairan dari payudara. Ukuran
ibuprofen 3x400mg po benjolan tidak dipengeruhi oleh siklus menstruasi.
Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
TD : 120/80mmHg, N : 80x/menit, R : 20x/menit, S : 36.7℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Status lokalis : mammae sinistra : benjolan soliter, berbatas tegas,
diameter 2cm, konsistensi kenyal, mobile, tenderness (-)
108. Bedah Ny. N, 37 Fibroadenoma Tatalaksana non Resume : pasien datang dengan keluhan benjolan di payudara
tahun mammae farmako : R/ USG kanannya sejak 4 bulan SMRS. Pasien merasakan ada 2 benjolan
mammae dirasakan sebesar kelereng di payudara kanannya. Keluhan disertai
dengan rasa tidak nyaman di sekitar payudara. Keluhan tidak disertai
Tatalaksana farmako : dengan nyeri hebat pada benjolan, kemerahan, demam, serta keluar
ibuprofen 3x400mg cairan dari payudara. Ukuran benjolan tidak dipengeruhi oleh siklus
menstruasi.
Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
TD : 110/70mmHg, N : 84x/menit, R : 20x/menit, S : 36.7℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Status lokalis : mammae dextra : benjolan diskret, berbatas tegas,
diameter paling besar 2cm, paling kecil 1.5cm, konsistensi kenyal,
mobile, tenderness (-)
109. Bedah Tn. T, 67 Post WSD ec. Tatalaksana non Pasien datang untuk kontrol kondisi setelah dirawat 1 minggu yang
th Spontaneous farmako : aff hecting lalu dengan diagnosis Spontaneous Pneumothorax dextra. Sebelum
Pneumothorax dirawat, pasien datang ke IGD RSUD Waled dengan keluhan sesak
dextra Tatalaksana farmako : nafas yang dirasakan tiba-tiba. Pasien memiliki riwayat TB Paru dan
ibuprofen 3x400mg, vit mengaku sudah menjalani pengobatan TB selama 6 bulan, namun
C 2x1 tidak kontrol BTA pada bulan ke-5 dan ke-6. Pasien dirawat selama 1
minggu di RSUD Waled dan dipasang WSD. Pasien pulang dengan
kondisi perbaikan.
Keluhan saat ini sesak sudah jauh berkurang, nyeri masih dirasakan
pada luka bekas tindakan WSD. Batuk (-), demam (-).

Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
TD : 130/80mmHg, N : 88x/menit, R : 22x/menit, S : 36.3℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan<kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : terdapat luka bekas pemasangan WSD pada ICS VI


dextra, jahitan baik, tidak ada rembesan.
110. Bedah Ny. W, 29 Tumor mammae Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan benjolan di payudara kirinya sejak 1
tahun sinistra farmako : R/ biopsy tahun SMRS. Pasien merasakan ada 1 benjolan dirasakan sebesar
eksisi oleh spesialis kelereng dan semakin lama semakin membesar hingga sebesar bola
bedah. pingpong. Keluhan disertai dengan rasa nyeri. Keluhan tidak disertai
dengan kemerahan pada kulit payudara, demam, serta keluar cairan
Tatalaksana farmako : dari payudara. Ukuran benjolan tidak dipengeruhi oleh siklus
asam mefenamat menstruasi.
3x400mg Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
TD : 120/80mmHg, N : 80x/menit, R : 20x/menit, S : 36.5℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Status lokalis : mammae sinistra : benjolan soliter, berbatas tegas,
diameter 3.5cm, konsistensi keras, non-mobile, tenderness (+)

USG mammae: massa padat pada mammae sinistra, suspek tumor


mammae.
111. Bedah Tn. D, 56 Multiple lipoma Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan benjolan pada lengan kanan sejak 8
tahun farmako : R/ eksisi bulan SMRS. Pasien mengeluhkan adanya 4 benjolan pada lengan
lipoma oleh spesialis kanannya. Awalnya benjolan hanya satu, kemudian membesar dan
bedah diikuti oleh munculnya benjolan yang lain. Keluhan tidak disertai
dengan nyeri, rasa baal pada lengan dan tangan serta jari-jari
Tatalaksana farmako : tangan, dan tidak pula disertai dengan demam.
ibuprofen 3x500mg
Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
TD : 130/80mmHg, N : 89x/menit, R : 20x/menit, S : 36.4℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : antebrachi dextra : massa diskret, berbatas tegas,


konsistensi kenyal, diameter paling besar 3 cm, paling kecil 1 cm,
mobile, tenderness (-)

USG, kesan : massa lipoma multiple pada antebrachi dextra.


112. Bedah Tn. H, 46 Hernia inguinalis Tatalaksana non : pasien datang dengan keluhan benjolan pada selangkangannya
tahun dextra reponible farmako : edukasi sejak 4 bulan SMRS. Benjolan dirasakan semakin lama semakin
benjolan dapat membesar. Keluhan tidak disertai dengan nyeri dan demam.
bertambah besar dan Benjolan masih dapat dimasukkan kembali namun semakin lama
tidak dapat dimasukkan benjolan dirasa semakin membesar. Gangguan BAB dan BAK tidak
kembali, jangan ada.
mengangkan benda
berat dan jangan terlalu Pemeriksaan Fisik :
banyak mengedan. R/ Kesaradan : compos mentis
hernioraphy oleh TD : 130/80mmHg, N : 76x/menit, R : 20x/menit, S : 36.3℃
spesialis bedah Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Tatalaksana farmako : Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
ibuprofen 3x500mg bila Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
nyeri. Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Status lokalis : inguinalis dextra : benjolan berukuran 3x4x2cm,
kemerahan (-), konsistensi lunak, nyeri tekan (-), Valsalva maneuver
(+).
113. Bedah Tn. F, 49 Hernia inguinalis Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan benjolan pada selangkangan kirinya
th sinistra reponible farmako : edukasi sejak 8 bulan SMRS. Benjolan dirasakan semakin lama semakin
benjolan dapat membesar. Keluhan tidak disertai dengan nyeri dan demam.
bertambah besar dan Benjolan masih dapat dimasukkan kembali namun semakin lama
tidak dapat dimasukkan benjolan dirasa semakin membesar. Gangguan BAB dan BAK tidak
kembali, jangan ada.
mengangkan benda Pemeriksaan Fisik :
berat dan jangan terlalu Kesaradan : compos mentis
banyak mengedan. R/ TD : 120/80mmHg, N : 86x/menit, R : 20x/menit, S : 36.3℃
hernioraphy oleh Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
spesialis bedah Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Tatalaksana farmako : Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
ibuprofen 3x500mg bila Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
nyeri. Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Status lokalis : inguinalis sinistra : benjolan berukuran 3.5x4x2cm,
kemerahan (-), konsistensi lunak, nyeri tekan (-), Valsalva maneuver
(+).
114. Bedah Tn. M, 67 Hernia scrotalis Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan benjolan pada buah pelir sejak 7
th dextra reponible farmako : edukasi bulan SMRS. Benjolan dirasakan semakin lama semakin membesar.
benjolan dapat Keluhan tidak disertai dengan nyeri dan demam. Benjolan masih
bertambah besar dan dapat dimasukkan kembali namun semakin lama benjolan dirasa
tidak dapat dimasukkan semakin membesar. Gangguan BAB dan BAK tidak ada. Mual dan
kembali, jangan muntah tidak ada.
mengangkan benda
berat dan jangan terlalu Pemeriksaan Fisik :
banyak mengedan. R/ Kesaradan : compos mentis
hernioraphy oleh TD : 130/80mmHg, N : 84x/menit, R : 22x/menit, S : 36.3℃
spesialis bedah Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Tatalaksana farmako : Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
ibuprofen 3x500mg bila Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
nyeri. Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : scrotum dextra : benjolan berukuran 5x4x4cm,


kemerahan (-), konsistensi lunak, nyeri tekan (-), Valsalva maneuver
(+), transilluminasi (-), prhen sign (-).
115. Bedah Ny. K, 70 chronic limb Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kanannya yang
tahun ischemic a/r pedis farmako : necrotomy semakin lama semakin menghitam sejak 7 hari SMRS. Keluhan
dextra debridement, kompres disertai dengan nyeri dan keluar nanah dari luka. Nyeri dirasakan
kassa lembab NaCl terus-menerus sehingga pasien sulit beraktivitas. Pasien mengaku
0.9%, ganti verband luka pertama kali muncul sekitar 1 bulan yang lalu, sebelumnya
setiap hari. didahului oleh rasa sakit pada kaki kanannya. Sakit awalnya
dirasakan jjika pasien berjalan jauh atau terlalu lama berjalan dan
Tatalaksana farmako : berkurang saat istirahat.
cefadroxil 2x500mg po,
asam mefenamat Pemeriksaan Fisik :
3x500mg po, vit C 2x1 Kesaradan : compos mentis
po TD : 120/80mmHg, N : 86x/menit, R : 20x/menit, S : 36.3℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : pedis dextra : ulkus berwarna merah kehitaman,


berukuran 5x6cm, tepi tidak rata, pus (+), nyeri tekan (+), pulsasi
dorsalis pedis sulit dinilai, pulsasi popliteal (+) adekuat, pulsasi
femoral (+) adekuat.
116. Bedah Tn. H, 23 Lipoma a/r femur Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan benjolan pada paha kiri sejak 5 bulan
th sinistra farmako : USG, kesan : SMRS. Pasien mengeluhkan adanya sebuah benjolan pada paha
massa lipoma multiple kirinya. Awalnya benjolan kecil sebesar kelereng, kemudian
pada femur dextra. R/ membesar menjadi sebesar bola pingpong. Keluhan tidak disertai
eksisi lipoma oleh dengan nyeri pada benjolan maupun nyeri menjalar pada kaki, rasa
spesialis bedah baal pada kaki, dan tidak pula disertai dengan demam.

Tatalaksana farmako : Pemeriksaan Fisik :


ibuprofen 3x500mg Kesaradan : compos mentis
TD : 130/80mmHg, N : 89x/menit, R : 20x/menit, S : 36.4℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : femur sinistra : massa soliter, berbatas tegas,


konsistensi kenyal, diameter 3.5 cm, mobile, tenderness (-)
117. Bedah Tn. J, 66 cellulitis pedis Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan nyeri dan luka pada kedua kakinya
th bilateral, DM tipe farmako : necrotomy sejak 2 hari SMRS. Keluhan disertai dengan adanya gelembung berisi
2 debridement, kompres cairan dan nanah. Pasien mengeluhkan kakinya bengkak, kemerahan
kassa lembab NaCl dan sangat nyeri sehingga pasien sulit beraktivitas. Pasien memiliki
0.9%, ganti verband riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol. Pasien sudah lama mengeluhkan
setiap hari. kakinya baal, kemudian dua hari yang lalu pasien ingin merendam
kakinya dengan air hangat. Pasien menyiapkan air hangat, namun
Tatalaksana farmako : karena tidak terasa hangat, pasien menambahkan air panas lagi ke
cefixime 2x200mg po, baskomnya, hingga tanpa disadari kakinya melepuh, luka, dan kini
asam mefenamat mengeluarkan nanah.
3x500mg po, vit C 2x1
po, cilostazol 2x50mg Pemeriksaan Fisik :
po, metformin 3x500mg Kesaradan : compos mentis
po. TD : 130/80mmHg, N : 88x/menit, R : 22x/menit, S : 36.3℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : pedis dextra : ulkus berukuran 5x6cm, tepi tidak rata,
pus (+), bullae (+), nyeri tekan (+), pulsasi dorsalis pedis sulit dinilai,
pulsasi popliteal (+) adekuat, pulsasi femoral (+) adekuat.
pedis sinistra : ulkus berukuran 6x7cm, tepi tidak rata, pus (+), bullae
(+), nyeri tekan (+), pulsasi dorsalis pedis sulit dinilai, pulsasi
popliteal (+) adekuat, pulsasi femoral (+) adekuat
118. Bedah Tn. L, 19 open fracture a/r Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan luka terbuka di tangan kanan sejak 30
th digiti 5 manus farmako : IVFD NaCl menit SMRS. Luka terbuka di jari kelingking tangan kanan. Jari
dextra 0.9% 500cc/8jam, X-ray kelingking patah, terlihat tulang patah, sisa sambungan hanya kulit.
manus bilateral, konsul Perdarahan aktif (+), nyeri (+), trauma benda tajam.
spesialis bedah
orthopedi Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
Tatalaksana farmako : TD : 120/80mmHg, N : 86x/menit, R : 20x/menit, S : 36.3℃
ketorolac 3x20mg iv, Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
kalnex 3x1 iv, fosmicin Thorax : bentuk dan gerak simetris
2x1gr iv Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : a/r phalang dextra


look : tampak luka terbuka (+), vulnus laceratum (+), panjang luka
8cm, lebar luka 0.5cm, tepi rata, kedalaman 2cm, perdarahan aktif
(+), tampak tulang patah, digiti 5 terlepas
feel : hangat, krepitasi sulit dinilai, NT (+)
move : digiti 5 terlepas, digiti 1-4 active movement
119. Bedah Ny. AN, OA genu bilateral Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutut kanan dan kiri sejak
53 th farmako : konsul SpOT 8 bulan SMRS. Nyeri pertama kali dirasakan pada lutut kiri, beberapa
untuk injeksi bulan kemudian mulai terasa keluhan yang sama pada lutut kanan.
intraarticular. Edukasi Nyeri lutut dirasakan hilang timbul. Nyeri memberat saat pasien
menganai penyakit yang berjalan jauh atau menaiki tangga. Keluhan tidak disertai dengan
diderita pasien, edukasi kemerahan dan panas pada lutut. Keluhan demam tidak ada.
melatih gerakan sendi Riwayat trauma sebelumnya tidak ada.
lutut.
Pemeriksaan Fisik :
Tatalaksana farmako : Kesaradan : compos mentis
meloxicam 1x15mg, TD : 120/80mmHg, N : 82x/menit, R : 20x/menit, S : 36.3℃
glucosamine 2x1, Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
lansoprazole 1x1, Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : genu dextra : edema (+), hiperemis (-), nyeri tekan (-),
ROM aktif terbatas
genu sinistra : edema (+), hiperemis (-), nyeri tekan (-), ROM aktif
terbatas
120. Bedah Ny. MH, spondylolisthesis Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 7 bulan SMRS.
63 th L3-L4 farmako : konsul Nyeri dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien sedang
spesialis orthopaedi. mencuci pakaian dan mengangkan benda berat. Sesekali nyeri
Edukasi menganai dirasakan menjalar hingga ke paha. Riwayat trauma ada, pasien
postur tubuh, cara mengaku pernah terjatuh dalam posisi terduduk.
duduk dan cara
membawa benda. R/ Pemeriksaan Fisik :
fisioterapi. Kesaradan : compos mentis
TD : 120/80mmHg, N : 82x/menit, R : 20x/menit, S : 36.3℃
Tatalaksana farmako : Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
ketorolac 3x1, Thorax : bentuk dan gerak simetris
gabapentin 1x30mg, Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
oscal 1x1, omeprazole Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
2x1 Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : a/r lumbal : deformitas (+), benjolan (-), krepitasi (-),
ROM aktif terbatas
121. Bedah Ny. WT, spondylosis Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak +/-1 tahun
69 th vertebra L2-L5 farmako : konsul SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien sedang
spesialis orthopaedi. mengangkan benda berat. Nyeri dirasakan menjalar hingga paha.
Edukasi menganai Riwayat trauma tidak ada
postur tubuh, cara
duduk dan cara Pemeriksaan Fisik :
membawa benda. R/ Kesaradan : compos mentis
fisioterapi. TD : 130/80mmHg, N : 86x/menit, R : 22x/menit, S : 36.0℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Tatalaksana farmako : Thorax : bentuk dan gerak simetris
meloxicam 1x15mg, Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
gabapentin 1x30mg, Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
oscal 1x1, omeprazole Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
2x1 Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : a/r lumbal : deformitas (+), kemerahan (-), krepitasi


(-), ROM aktif terbatas
122. Bedah An. IF, 6 close fracture ibuprofen syr 2x1cth, pasien datang diantar ayahnya untuk kontrol post ORIF atas indikasi
th tibia dextra post osfit 1x1 close fracture tibia dextra POD 18. Keluhan saat ini nyeri masih
ORIF terasa.

Pemeriksaan Fisik :
Kesaradan : compos mentis
N : 88x/menit, R : 20x/menit, S : 36.5℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : a/r pedis dextra : bekas jahitan baik, deformitas (-),
kemerahan (-), nyeri tekan (+), ROM aktif terbatas
123. Bedah Ny. R, 24 fracture patella Tatalaksana non pasien datang untuk kontrol post OP freacture patella dextra POD
th dextra POD 32 farmako : edukasi untuk 32. Saat ini nyeri dirasakan sudah berkurang dan pasien sudah dapat
latihan berjalan setiap berjalan tanpa alat bantu.
hari dan berhati-hati
agar tidak terjadi Pemeriksaan Fisik :
trauma berulang pada Kesaradan : compos mentis
patella. TD : 120/80mmHg, N : 84x/menit, R : 20x/menit, S : 36.2℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Tatalaksana farmako : Thorax : bentuk dan gerak simetris
oscal 1x1 Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : genu dextra : luka bekas operasi baik, edema (-),
hiperemis (-), nyeri tekan (-), ROM aktif.
124. Bedah Ny. RN, fracture radius Tatalaksana non pasien datang untuk kontrol post ORIF atas indikasi freacture radius
68 th dextra post ORIF farmako : edukasi untuk dextra POD 16. Saat ini nyeri masih dirasakan, terkadang nyeri
POD 16 tidak terlalu banyak menjalar ke jari tangan.
menggunakan tangan
kanan terlebih dahulu Pemeriksaan Fisik :
dan edukasi untuk tidak Kesaradan : compos mentis
diurut. TD : 120/90mmHg, N : 74x/menit, R : 20x/menit, S : 36.2℃
Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Tatalaksana farmako : Thorax : bentuk dan gerak simetris
osfit 1x1, meloxicam Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
1x1, osteonate 1x1, Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
gabapentine 2x1 Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik

Status lokalis : antebrachi dextra : luka bekas operasi baik, edema (-),
hiperemis (-), nyeri tekan (+), ROM aktif.
125. Bedah Ny. AN, LBP Tatalaksana non pasien datang dengan keluhan nyeri punggung bawah sejak 6 bulan
71 th farmako : edukasi SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul, memberat saat sedang
mengenai postur tubuh, membawa benda berat. Nyeri kadang dirasakan menjalar ke paha.
edukasi cara
mengangkat barang. R/ Pemeriksaan Fisik :
fisioterapi. Kesaradan : compos mentis
TD : 120/90mmHg, N : 78x/menit, R : 20x/menit, S : 36.2℃
Tatalaksana farmako : Kepala : Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
osfit 1x1, gabapentine Thorax : bentuk dan gerak simetris
2x1, oscal 1x1, Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
osteonate 1x1 Pulmo : vbs kanan=kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Status lokalis : a/r lumbal : deformitas (+), benjolan (-), nyeri tekan
(-)
126. Medik Tn. S, 50 DM tipe II Novorapid 3x10iU, Pasien dengan keluhan haus, sering berkemih, sering lapar.
th Levemir 1x10iU Kesemutan. Riw. DM (+)

Pemeriksaan fisik general dalam batas normal.


Pemeriksaan fisik sensoris baal pada telapak kaki

GDS 300
127. Medik Ny. W, 60 Hipertensi Amlodipin 1x5mg Riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu, nyeri pundak. Riw. Hipertensi
th Caprotpril 3x25mg (+)

Pemfis:
BP 170/100mmHg, TTV lain dalam batas normal
Status generalis dalam batas normal
128. Medik Ny. U, 58 Hipertensi Amlodipin 1x5mg Riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu, nyeri pundak. Riw. Hipertensi
th Caprotpril 3x25mg (+)

Pemfis:
BP 160/100mmHg, TTV lain dalam batas normal
Status generalis dalam batas normal
129. Medik Tn. S, 50 DM tipe II Novorapid 3x10iU, Pasien dengan keluhan haus, sering berkemih, sering lapar.
th Levemir 1x10iU Kesemutan. Riw. DM (+) 4 tahun

Pemeriksaan fisik general dalam batas normal.


Pemeriksaan fisik sensoris baal pada telapak kaki

GDS 268
130. Medik Tn. K, 50 NGT HAP IVFD Nacl 0,9% /8 jam Riwayat ranap 6 hari. Sesak nafas, batuk, nyeri dada
th Meropenem 3x1 VBS +/+ Rh +/+ RR 34x/ menit Temp 39.0
Combivent /8 jam Leukositosis Neutrofilia Absolut
Nac 3x200 mg X ray infiltrat
Santagesic 3x1
131. obgyn Ny. I, 29 PEB, ADHF metildopa 3x500 G1P0A0 gravida 37 minggu dengan TD tinggi dan sesak (+) sejak 1
tahun, cefadroxil 2x500 minggu SMRS, saat ini: P1A0, sesak (-), keluhan lain (-)
157 cm, asam mefenamat 3x500 PF:
65 kg ivfd RL/24jam - KU TSS
furosemid 1x40
inh combivent / 8 jam - Kes CM
- TD 120/80
- P 80
- T 20
- S 36
- SpO2 99
- Mata ca-/- si -/-
- Thorax p/vbs+/+, rh+/+ berkurang, wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+) normal, NT (-)
- Ext akral hangat (+) crt<2, oedem tungkai (+/+) minimal

PP:
- darah rutin: Hb 10,6; Ht 32, Tc 283; L 23,0
- hitung jenis: 0/0/0/90/7/3
- Urine rutin: warna kuning kemerahan, protein (+), leukosit
(+), eritrosit (+)
- Thorax AP: oedem pulmonal bilateral

132. medik Ny. S, 63 Stroke, DM tipe 2 - ivfd NS/6jam lemah anggota gerak sebelah kiri sejak 15 jam SMRS, riwayat jatuh
tahun, - citicolin 2x500 (-), muntah (+), nafsu makan menurun, bicara pelo, BAB cair (+) 1
158 cm, - omz 1x40 hari yg lalu. Riwayat HT (-) DM (+) 6 tahun yl tak terkontrol. Keluhan
60 k saat ini masih lemah anggota gerak kiri, bicara pelo, mual (+),
- pletaal 1x100
muntah (-)
- ceftizoxime 3x1 PF:
- levofloxacin - KU TSS
1x500 - Kes CM
- TD 140/80
- P 80
- T 22
- S 36,2
- Mata ca-/- si -/-
- Thorax p/vbs+/+ rh-/- wh-/-
- C/BJI=II reg m(-) g(-)
- Abd BU (+) normal, NT (-)
- Ext akral hangat (+) crt<2
- Status neurologis:
o Kaku kuduk (-)
o Parese NXII, NVII
o Hemiparese (+)
o Motorik atas (5/1) bawah (5/1)

PP:
- darah rutin: Hb 11,2; Ht 33; Tc 245; L 10,5
- CT scan kepala: tak tampak infark maupun pendarahan

133. Medik Tn. S, 53 DMT2, Anemia - IVFD RL + B Os datang dengan keluhan nyeri telapak kaki kiri sejak 2 mgg SMRS.
tahun, pendarahan, fluid/12 jam Pada kaki kiri terdapat bula (+) berisi nanah, nyeri (+), bengkak (+).
168 cm, Sepsis, - Meropenem Keluhan disertai meriang, mual (+). muntah (-). Riw HT (-) dan DM
70 kg hypoalbuminemia (+), riwayat kecelakaan (+) tidak dibawa ke dokter, hanya ke tukang
3x1gr IV
urut
- OMZ 1x40mg IV PF:
- Novorapid - KU: TSS, kes: CM
sliding scale/6 - TD 90/60 mmHg
jam - N 100x/mnt
- Domperidon - R 26x/mnt
3x10mg - S 36.6°C
- Channa 3x1 - SpO2 92% dg nasal kanul
- Ondansetron - Kepala: Mata: ca -/-, si -/-
3x4mg IV k/p - Thorax: vbs +/+, Rh+/+, Wh -/-
muntah - cor : BJ 1,2 reguler, murmur (-) gallop (-)
- Santagesic - Abdomen: BU (+), NT (-), soepel
3x1gr k/p - Ekstremitas: akral hangat , CRT <2sec
- Pletaal 2x50mg
- Vascon 0.05 - PP:
0.2mcg/kg/mnt - darah rutin: Hb 6,8; Ht 17; Tc 355; L 65,0
IV - hit jenis: 0/0/0/95/2/3
- levemir 1x15 - GDS 282
unit SC - Albumin 2,5
- aspilet 1x80
- heparin 2x5000
unit

134. Medik Nn. TI, 16 Dengue fever - RL 500 cc/6 jam Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
tahun, TB - ranitidine 2x50 IV Demam hilang timbul tak menentu waktunya. Keluhan disertai
165 cm, - santagesik 3x1 IV dengan sakit perut dan mual, tetapi tidak sampai muntah. Pasien
BB 55 kg - ondansentrin 3x4mg IV tidak mengeluh adanya gangguan BAB dan BAK. Riwayat keluhan
- Omeprazole 1x40mg serupa (-). Riwayat keluarga keluhan serupa (-).
IV
- ceftriaxone 1x2 gr IV PF:
- KU: tampak sakit sedang, kesadaran CM
- TTV: TD 10/70, N 87, RR 24, T 38,4
- Mata ca -/- si -/-
- thorax: pulmo VBS +/+ Wh -/- Rh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
- abdomen: BU(+) normal, NT (+) epigastrium, soepel
- ekstrimitas: akral hangat, CRT <2 detik

PP: Hb 16,6, Ht 46, Tc 90 ribu, Na 134,4, K 2,70


135. Medik Nn. NA, KAD, DM tipe 1 - NS 500 cc/ 8jam Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadarn sejak 2 jam
15 tahun, - NS 500 cc + KCl 50 meq SMRS. Pasien memiliki riwayat kencing manis yang baru diketahui
155 cm, / 24 jam sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya pasien merasa lemah badan, saat
45 kg - omeprazole 1x40 mg diperiksa kadar gula darahnya ternyata terlalu rendah, sehingga oleh
IV orangtuanya diberi teh manis, namun tak lama setelah itu pasien
- cefotaxime 3x1 gr IV mengalami penurunan kesadaran dan napas terlihat sesak. Riwayat
- infus paracetamol keluarga dengan DM disangkal.
4x500
- levemir 1x10U PF:
- sliding scale/6jam - KU: tampak sakit berat, kesadaran koma (E2V2M2)
- TTV: TD 100/60, N 150, RR 35 kussmaul, T 37
- mata ca -/- si -/-
- thorax pulmo vbs +/+ Rh -/- Wh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-)
gallop (-)
- abdomen BU(+) normal
- ekstrimitas akral hangat, crt < 2 detik

PP:
- darah rutin: Hb 17,7; Ht 49; Tc 554 ribu; Leukosit 40 ribu; eritrosit
5,9 juta
- htiung jenis 0/0/0/73/21/6
- GDS 505
- AGD: pH 7,17; pCO2 13,6; pO2 158; BE -23; HCO3 5
- urinalisis: keruh, protein urin 500, glukosa urin 1000, keton urin
150

136. Medik Ny. R, 32 NSTEMI, DM tipe - NS 500cc/6 jam Pasien datang dengan keluhan lemah badan sejak 3 jam SMRS.
tahun, TB 2, dispepsia - omeprazole 1x40mg IV Keluhan disertai dengan nyeri ulu hati dan mual, tetapi tidak sampai
158 cm, - ondansentron 3x4mg muntah. Pasien juga mengeluh demam, batuk, dan sakit kepala sejak
BB 55 kg IV 2 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu,
- novorapid sliding riwayat hipertensi disangkal. Keluhan serupa belum pernah dialami
scale / 6 jam sebelumnya, riwayat keluarga dengan keluhan serupa tidak ada.
- trombopect 4 unit
- cpg 1x75 mg PF:
- aspilet 1x80 mg - keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran CM
- TTV: TD 100/60, N 90, RR 20, T 36,8
- mata: ca -/- si -/-
- thorax: pulmo vbs +/+ Rh -/- Wh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-)
gallop (-)
- abdomen: BU(+) normal, soepel, timpani, NT (+) epigastrium
- ekstrimitas: akral hangat, CRT <2 detik

PP:
- darah rutin: Hb 14,9; Ht 45; Tc 190 ribu; leukosit 8100; eritrosit
3,25 juta
- hitung jenis: 1/0/0/64/23/12
- GDS 465
- kimia darah:
1. Elekrolit: Na 131,2; K 2,05; Cl 112,5
2. Fungsi hepar: SGOT 62,5; SGPT 22,2
3. Marker jantung: CKMB 8,21
4. Profil lipid: Kolesterol total 141; HDL 9,7; LDL 73,26; TG 331
- EKG: sinus takikardia, T inverted (II,III,aVF,V1-V6)
137. Medik Ny. P, 24 DHF - RL 500cc/4 jam Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam
tahun, TB - santagesik 3x1 gr IV dirasakan hilang timbul tidak tentu waktunya. Demam dirasakan
157 cm, - ondansentron 3x8 mg cukup tinggi, tetapi tidak diukur. Keluhan disertai dengan lemah
BB 55 kg IV badan, sakit kepala, dan sakit perut, tidak disertai mual muntah
- Metilprednisolon 2x1 maupun gangguan pada BAB dan BAK. Riwayat keluhan serupa (-)
inj Riwayat keluarga keluhan serupa (-). Pasien menyangkal telah
- omeprazole 2x40 mg bepergian ke suatu daerah.
IV
- ambacim 2x1 gr IV PF:
- primolut 2x1 - keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran CM
- TTV: TD 110/70, N 96, RR 20, T 38,5
- mata: ca -/- si -/-
- thorax: pulmo vbs +/+ Rh -/- Wh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-)
gallop (-)
- abdomen: BU(+) normal, NT (-)
- ekstrimitas: akral hangat, CRT <2 detik

PP: Hb 14,3, Ht 43, Tc 21 ribu


138. Medik Ny. K, 57 CAP - RL 500 cc / 8jam Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak > 1 bulan. Dahak
tahun, - O2 3lpm nasal kanul berwarna putih kental. Keluhan disertai dengan penurunan BB,
160 cm, - ondansentron 3x4mg keringat malam (+), sesak napas (+), riwayat batuk darah 2 minggu
60 kg IV yang lalu, riwayat demam 3 hari. Pasien belum pernah mengalami
- santagesik 3x1 IV keluhan serupa sebelumnya. Riwayat keluarga dengan keluhan
- ranitidine 2x50 IV serupa tidak ada.
- ceftidoxime 3x1 IV
- inhalasi combivent / 8 PF:
jam - KU: tampak sakit sedang, kesadaran CM
-NAC 3x200 mg - TTV: TD 110/70, N 87, RR 23, T 36,8; SpO2 98% dg nasal kanul
- mata ca -/- si -/-
- thorax: pulmo vbs +/+ Rh +/+ Wh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
- abdomen: BU(+) normal, NT (-)
- ekstrimitas: akral hangat, crt<2 detik

PP:
- darah rutin: Hb 10,8; Ht 31; Tc 273 ribu; Leukosit 18,3 ribu; eritrosit
3,58 juta
- GDS 110
- rontgen thorax AP: tampak infiltrat pada kedua lapang atas paru
139. Medik Ny. D, 37 Evan’s syndrome - NS 500cc/12 jam Pasien datang dengan keluhan lemah badan sejak seminggu SMRS.
tahun, TB - asam folat 3x1 Lemah badan disertai dengan rasa mudah lelah. Pasien juga
158 cm, - vit C 3x1 dikatakan terlihat pucat 3 hari terakhir dan 1 hari SMRS terdapat
BB 50kg - Metilprednisolon 16 pendarahan dari gusi. Pasien menyangkal adanya bintik maupun
mg 3-0-0 ruam merah pada kulit. Pasien juga tidak mengeluh adanya demam.
- transfusi trombosit 4 Pasien sudah sering mengalami keluhan serupa sejak > 10 tahun
unit yang lalu dan selalu dirawat di RS untuk menerima transfusi darah.
Riwayat keluarga dengan keluhan serupa tidak ada.
PF:
- keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran CM
- TTV: TD 100/60, N 82, RR 20, T 36,5
- mata: ca +/+ si -/-
- thorax: pulmo vbs +/+ Rh -/- Wh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-)
gallop (-)
- abdomen: BU(+) normal, NT (-)
- ekstrimitas: akral hangat, CRT <2 detik, anemis (+/+)

PP:
- darah rutin: Hb 5,2; Ht 16; Tc 15 ribu; Leukosit 9600; Eritrosit 1,55
juta
- hitung jenis: 0/0/0/74/21/5
- Coomb’s Test: direct (-), indirect (-)
- SADT:
1. Eritrosit: normokrom anisopoikilositosis
2. Leukosit: jumlah cukup, kelainan morfologi (-), sel muda (-)
3. Trombosit: jumlah sangat kurang, kelainan morfologi (-)
4. Kesan: Suspek Evans Syndrome

140. Medik Ny ER, 38 HHS, DM tipe 2 - NS 500 cc / 6jam Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 jam SMRS, sakit kepala
tahun, - novorapid sliding (-), demam (-), sesak napas (-), nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah
156 cm, scale / 8 jam (-), riwayat DM(+) 5 tahun. Riwayat hipertensi disangkal. Pasien
55 kg - levemir 1x10 U SC belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat
- viccilin sx 4x1,5gr IV keluarga dengan keluhan serupa tidak ada.
- ranitidine 2x50 IV
PF:
- KU: tampak sakit sedang, kesadaran CM
- TTV: TD 140/100, N 98, RR 24, T 36,2
- mata ca -/- si -/-
- thorax: pulmo vbs +/+ Rh -/- Wh -/-, cor BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
- abdomen: BU(+) normal, NT (-)
- ekstrimitas: akral hangat, crt<2 detik

PP:
- darah rutin: Hb 15,7; Ht 47; Tc 273 ribu; Leukosit 18,6 ribu; eritrosit
5,34 juta
- GDS 579
- rontgen thorax AP: tak tampak kelainan
- EKG: SVT, LAD, pulmonary disease pattern, nonspecific ST
abnormality
141. JIWA Tn. RH 23 Skizofrenia 4. Konseling dan Alloanamnesa: Pasien datang diantar oleh keluarganya karena sering
tahun residual edukasi keluarga pasien: marah-marah sejak 2 tahun yang lalu. Kondisi pasien memburuk
170cm bahwa pasien sedang sejak 2 bulan terakhir karena merusak barang. Pasien dikatakan juga
63kg mengalami gangguan sering berbicara sendiri dan senyum sendiri, tetapi saat ditanya
jiwa akibat suatu sedang berbicara dengan siapa, pasien tidak menjawab. Pasien mulai
pencetus, sehingga marah-marah sejak pasien ditinggal pergi oleh pacarnya, biasanya
harus mendapat hubungan pasien dengan pacarnya sudah sangat dekat. Sejak saat
dukungan penuh dari itu pasien jadi marah-marah, malas melakukan aktivitas.
keluarga dalam
terapinya termasuk PF: Status Generalis tidak ditemukan kelainan. Roman muka tampak
untuk rutin kontrol hostile, kontak adekuat, verbal inkoheren, mood agitatif, afek sesuai,
setelah keluar RS, dan terdapat halusinasi lihat dan dengar, terdapat waham bizarre,
tidak dijauhi penampilan kurang rapih, perilaku agresif.
5. Pendampingan ADL
agar dapat dilakukan
dengan baik
6. Pasien diminta untuk
tetap bersosialisasi
dengan sesama pasien
selama dirawat

Farmakologis:
- Stelosi 5
- Hexymer 2 mg
- Prolepsi 300
- Clorilex 100 mg
- Arinia 15 mg
- Risperidon 2 mg
- Zyprexa RAIM
- Lodomer inj
- Sertralin 50 mg

142. Jiwa Ny. T, 39 Skizofrenia 1.Konseling dan edukasi Beberapa bulan terakhir, kondisi pasien semakin berat karena
th residual keluarga pasien: bahwa merusak barang dan melukai diri sendiri. Pasien dikatakan juga
pasien sedang sering berbicara sendiri dan kabur dari rumah. Keluarga mengatakan
mengalami gangguan kondisi pasien dicetuskan oleh anak pertamanya yang mengalami
jiwa akibat suatu kecelakaan dan dituntut oleh keluarga korban tewas pada
pencetus, sehingga kecelakaan tersebut sehingga pasien harus menjual semua harta
harus mendapat bendanya. Tidak ada riwayat keluarga yang memiliki kondisi yang
dukungan penuh dari sama.
keluarga dalam
terapinya termasuk PF: Status generalis tidak ditemukan kelainan. Roman muka hostile,
untuk rutin kontrol dekorum tidak rapi, kontak inadekuat, verbal agresif inkoheren,
setelah keluar RS, dan mood agitatif, afek sesuai, halusinasi visual (+) audio (+), waham
tidak dijauhi bizarre (+) curiga (+), perilaku agresif
2.Pendampingan ADL
agar dapat dilakukan
dengan baik
3.Pasien diminta untuk
tetap bersosialisasi
dengan sesama pasien
selama dirawat

Farmakologis:
1.Stelosi 5
2.Hexymer 2 mg
3.Prolepsi 300
4.Clorilex 100 mg
5.Arinia 15 mg
6.Depakote ER 500 mg
7.Vit B6

143. Jiwa Ny. N, 30 Skizofrenia 1. Konseling dan Alloanamnesis: Pasien datang diantar keluarganya karena sering
tahun, TB residual edukasi keluarga pasien: marah-marah sejak 4 tahun yang lalu. Pasien dikatakan juga sering
155 cm, bahwa pasien sedang berbicara sendiri, tertawa sendiri, merasa gelisah, dan kadang ingin
BB 55 kg mengalami gangguan melukai orang lain dengan golok. Keluarga tidak tahu apa pencetus
jiwa akibat suatu kondisi pasien. Pasien sudah pernah dirawat 2 kali, pertama 4 tahun
pencetus, sehingga yang lalu, dan yang kedua 1 tahun yang lalu. Riwayat keluarga tidak
harus mendapat ada yang mengalami kondisi yang serupa.
dukungan penuh dari
keluarga dalam PF: Status generalis tak ada kelainan. Penampilan gelisah, dekorum
terapinya termasuk tidak rapi, roman muka tampak bingung, kontak inadekuat, verbal
untuk rutin kontrol inkoheren, mood distimik, afek datar, halusinasi visual (+) audio (+),
setelah keluar RS, dan waham bizarre (+)
tidak dijauhi
2. Pendampingan ADL
agar dapat dilakukan
dengan baik
3. Pasien diminta untuk
tetap bersosialisasi
dengan sesama pasien
selama dirawat

Farmakologis:
- Stelosi 5
- Hexymer 2 mg
- Prolepsi 300
- Clorilex 100 mg
- Arinia 15 mg
- Risperidon 2 mg
- Zyprexa RAIM
- Lodomer inj
- Depakote ER 500
mg
- Vit B
- Haloperidol 1,5 mg
144. Anak An. M, 13 DHF - IVFD RL 120 Demam 3 hari SMRS, langsung tinggi dan naik turun, lemas (+), nyeri
tahun, cc/jam ulu hati (+), muntah (-), mual (+), mimisan (-) dan gusi berdarah
145 cm, - Santagesic spontan (-).
37 cm PF:
3x270 mg
- KU TSS, CM, TD 100/70, N 110 x/m, R 20 x/m, S 38
- Ranitidin 2x90
- KA -/-, SI -/-, injeksi konjungtiva (-)
mg IV
- tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
- abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (+)
- ext: akral hangat, CRT <2", ptekiae (+), rumple leede (+)

PP: Hb 13,1; Ht 38; Tc 49.000; L 3000

145. Anak An. N, 1 GEA, BP - infus Kaen 3B pasien datang dengan sesak dan batuk sejak 7 hari SMRS, semakin
bulan, 50 40 cc/jam memberat 1 hari SMRS. Nafsu makan turun, malas menetek. Batuk
cm; 5 kg - O2 1 lpm per (+), demam (+). BAB cair sejak 3 hari SMRS, 5x/hari, isi air, ampas (+),
lendir (+), darah (-). Bayi lahir spontan dibantu bidan, langsung
nasal kanul
menangis, BBL 2000 gram. Riwayat keluarga dengan TB (-). Riwayat
- Cefotaxime imunisasi tidak diketahui.
3x300 mg IV PF:
- Paracetamol - RR 50 x/mnt, Suhu 38,7, SpO2 86 udara bebas, 98 dengan
4x60 mg IV O2 1 lpm per nasal kanul
- combivent - Kepala: ubun-ubun cekung (+)
inhalant per 8 - mata: air mata -/-
jam - hidung: PCH +/+
- salbutamol syr - mulut: perioral sianosis (+)
4x0,6 mg per - toraks: retraksi intercostal +/+ suprasternal +/+, epigastric
NGT +/+.
- MP 4x4 mg pulv - p/ VBS +/+ menurun, Rh +/+ slem +/+, wh -/-
per NGT - c/ BJ I II reg, g (-) m(-)
- L-Bio 1x1 sachet - Abd: supel, datar, turgor lambat, BU (+) meningkat
- zinc syr 1x10 mg - ext: akral dingin, CRT >2 dtk
- anogenital: kencing (-), sisa BAB (+)

PP:
- Hb 10; Ht 30; Tc 268.000; L 7900
- Rontgen toraks: tampak infiltrat pada kedua lapang paru,
tidak ada kardiomegali

146. Anak An. A, 19 Diare akut - IVFD RL pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS. BAB cair
bulan, 85 disentriform 3cc/kg/jam sebanyak 6x/hari, isi ampas, lendir (+), darah (-), demam (+) Nafsu
cm, 12 kg - L-Bio 1x1 sch makan menurun, masih mau minum. Makan sehari-hari dimasak
oleh ibu. Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia
- zinc 1x20 mg
PF:
- anbacim 2x120 - KU TSS, CM, nadi 100 x/m, rr 24 x/m, suhu 37,7
mg - Kepala: ubun-ubun datar
- santagesic - mata: KA -/- SI -/- air mata +/+
3x120 mg IV - tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
- Abd: BU (+) meningkat, supel, NT (+) periumbilikus, turgor
baik
- Ext: akral hangat, CRT <2 detik
- anogenital: perianal rash (+)

PP:
- Hb 8,1/28/437.000/15.000
- FL: feses lembek, warna coklat kekuningan, lendir (+), darah
(-)leu 5-6/LPB, amoeba (-) telur cacing (-), benzidin (+)
147. Anak An. L, 8 DHF - IVFD RL 90 Demam 3 hari SMRS, langsung tinggi dan naik turun, lemas (+), nyeri
tahun, cc/jam ulu hati (+), muntah (-), mual (+), mimisan (-) dan gusi berdarah
125 cm, - Santagesic spontan (-).
27 kg PF:
3x300 mg
- KU TSS, CM, TD 100/70, N 110 x/m, R 20 x/m, S 38
- Ranitidin 2x60
- KA -/-, SI -/-, injeksi konjungtiva (-)
mg IV
- tho: p/ VBS +/+ Rh -/- Wh -/-. C/ BJ I II reg, g (-) m(-)
- abd: supel, BU (+) normal, NT epigastric (+)
- ext: akral hangat, CRT <2", ptekiae (+), rumple leede (+)

PP: Hb 11,1; Ht 38; Tc 53.000; L 3100


148. Medik Tn. TP, 70 COPD Spiriva 1x1, berotec 2x1 pasien datang untuk kontrol COPD. Sesak berkurang, bunyi nafas
th puff, ambroxol 3x30 mg, mengi (+) kadang-kadang. Batuk masih saat malam hari. Riw
cetrizine 1x10 mg, MP merokok (+) 4 bungkus/hari sejak usia 20 tahun.
1x4 mg
PF: KU CM, TD 110/70 N 80 R 20 S 36.8
Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh +/+ wh +/+
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2"
149. Medik Ny. JJ, 70 CAD, HT Edukasi Pasien datang kontrol HT. Sebelumnya pasien pernah mengalami
th Captopril 3x12,5 mg, nyeri dada kiri terasa seperti ditindih pada 3 bulan SMRS. Saat ini
Amlodipin 1x10 mg, keluhan nyeri dada tidak ada.
Aspilet 1x80 mg, CPG
1x75 mg PF: KU CM, TD 160/100 N 96 R 20 S 36.8
Mata KA -/- SI -/-
Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-)
Ext akral hangat. CRT <2"
150. Medik Ny. U, 48 Konstipasi kronis R/ barium enema, rawat Pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAB sejak 2 bulan terakhir.
th ec. Susp Ca colon inap, konsul SpPD BAB dirasa sulit, keras, dan keluar seperti kotoran kambing.
Penurunan BB (+)
IVFD NaCl 0,9% /8 jam,
Lactulax syr 2x15 cc, as. PF: KU CM, TD 110/70 N 80 R 20 S 36.8
Folat 2x1, SF 2x1, vit C Mata KA +/+ SI -/-
2x1 Tho p/ VBS +/+ Rh -/- wh -/-
c/ BJ I II reg. g (-) m(-)
Abd BU (+) supel, NT (-), massa (-)
Ext akral hangat. CRT <2"

Anda mungkin juga menyukai