Desiminasi Awal Bab 1-3
Desiminasi Awal Bab 1-3
OLEH :
KELOMPOK IV
1. MOH. SAHRI ARIFANDI ( 7417001 )
2. ENJELA LAKSARI SASTRI H ( 7417027 )
3. ROSALINA HAFIFAH ( 7417033 )
4. UMI ASRIATUN ( 7417031 )
5. YENY RUSDIANA SARI ( 7417034 )
6. ASHABUL KAHFI ( 7417004 )
7. ADI RIZAL ARIFIN ( 7417007 )
8. NITA NOVITA SARI ( 7417030 )
9. SHOBIHAT ABDUL R ( 7417041 )
10. MAFTUHAH ( 7417009 )
11. LAILI ISTIANA ( 7417035 )
I
LEMBAR PENGESAHAN
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
taufiq serta hidayah – Nya sehingga kami mahasiswa Program Studi Profesi Ners
FIK UNIPDU Jombang dapat menyelesaikan Laporan Praktik Profesi Manajemen
Keperawatan di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang.
Penyusunan laporan ini penulis tidak lepas dari hambatan dan kesulitan
tetapi karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Zahro, MA, selaku Rektor UNIPDU Jombang.
2. Dr. Puji Umbaran, MKP selaku Direktur RSUD Jombang yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan praktik
manajemen keperawatan di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang
3. H. Andi Yudianto S.kep.Ns.,M.kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIPDU Jombang.
4. Khotimah, S.Kep.Ners,. M.Kes selaku Ka. Prodi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan UNIPDU Jombang.
5. Nur Hamid, S.Kep.Ns. selaku Ketua Komite Keperawatan RSUD Jombang.
6. Slamet Joko Sunarko, S.Kep.Ns. selaku Ka. Pokja Keperawatan RSUD
Jombang.
7. Sutikno, S.Kep.Ns. selaku Penanggung Jawab Kemahasiswaan RSUD
sekaligus Kepala Ruangan Jombang Paviliun Flamboyan.
8. Zulfah Khusniyah, S.Kep.Ns., M.PdI.. selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar kepada kami.
9. Windy Ardithia, S.Kep.Ns, selaku pembimbing klinik yang telah memberikan
fasilitas dan bimbingan kepada kami.
10. Semua staf dan perawat Paviliun Flamboyan yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung yang telah mendukung proses kegiatan praktik profesi
manajemen keperawatan kepada kami.
11. Klien dan keluarga yang bersedia sebagai pasien kelolaan pada kegiatan
praktik profesi manajemen keperawatan.
III
12. Seluruh teman-teman program studi profesi ners FIK UNIPDU Jombang atas
kerjasama dan partisipasinya sehingga praktik profesi manajemen
keperawatan berjalan dengan lancar.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Hasil Praktik
Profesi Manajemen Keperawatan di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang. Kami
menyadari bahwa Laporan Akhir Praktik Profesi Manajemen Keperawatan yang
kami buat ini banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan tugas
selanjutnya. Akhirnya kami berharap semoga Laporan Praktik Profesi Manajemen
Keperawatan di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca umumnya.
Kelompok IV
Praktik Profesi Manajemen Keperawatan
IV
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1
1.2. TUJUAN................................................................................................2
1.3. MANFAAT............................................................................................3
BAB 2 PENGKAJIAN.........................................................................................5
ANALISA SWOT..........................................................................................40
BAB 3 PERENCANAAN..................................................................................50
3.1. PENGORGANISASIAN.....................................................................50
V
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi organisasi pelayanan
kesehatan (Nursalam, 2012).
Kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini melibatkan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku dari para praktisi, klien, keluarga dan dokter. Saat
mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu diperhitungkan nilai-nilai dasar
keyakinan para perawat serta cara mengorganisasikan asuhan keperawatan
tersebut. Latar belakang dalam pemberian tugas dalam mutu asuhan yang
berorientasi teknik, mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan
keperawatan yang lebih holistik dan ada kemungkinan bahwa metode
keperawatan hanya merupakan prosedur dan teknik bukannya interpersonal
dan kontekstual yang berkaitan dengan mutu asuhan (Kurniadi, 2013).
Berdasarkan hasil data dan wawancara dengan petugas ruangan
paviliun Flamboyan pada tanggal 28 Maret 2018 didapatkan data bahwa kasus
penyakit dalam satu bulan terakhir, bulan Maret 2018 adalah CVA Infark
Trombolik dengan jumlah 122, CVA ICH dengan jumlah26, dan beberapa
penyakit dengan jumlah <10. Pada Ruang Paviliun Flamboyan menggunakan
MAKP model Tim. Berdasarkan hal tersebut, maka Mahasiswa Program Studi
Profesi Ners Kelompok IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren
Tinggi Darul ‘Ulum Jombang akan menerapkan Model Praktek Asuhan
Keperawatan Profesional dengan metode pemberian asuhan keperawatan
MAKP model Primary Nursing, dimana pelaksanaannya dimulai tanggal 2
April 2018 sampai 15 April 2018 yang melibatkan pasien kelolaan khusus di
kelas III Paviliun Flamboyan RSUD Kab. Jombang, bekerja sama dengan
perawat yang bertugas di ruang tersebut.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan dengan menggunakan Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) dengan model asuhan keperawatan Primary
Nursing.
2
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian dan menghitung kebutuhan tenaga
keperawatan disuatu ruangan perawatan di Paviliun Flamboyan.
b. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.
c. Menentukan rumusan masalah.
d. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional: (1) MAKP 2)
Penerimaan Pasien Baru (3) Timbang Terima (4) Ronde
Keperawatan (5) Pengelolaan Obat (6) Supervisi Keperawatan (7)
Discharge Planning (8) Dokumentasi Keperawatan.
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan salah satu model
penugasan asuhan keperawatan.
f. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan
berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan
Profesional: (1) MAKP 2) Penerimaan Pasien Baru (3) Timbang
Terima (4) Ronde Keperawatan (5) Pengelolaan Obat (6) Supervisi
Keperawatan (7) Discharge Planning (8) Dokumentasi
Keperawatan.
1.3. MANFAAT
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
penerapan model MAKP.
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
3
asuhan keperawatan profesional.
1.3.2 Bagi Pasien
1. Tercapai kepuasan klien yang optimal.
2. Klien merasa dimanusiakan.
3. Pelayanan kepada pasien semakin maksimal.
4. Hak-hak pasien sangat dihargai.
4
BAB 2
PENGKAJIAN
5
3. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran, kesehatan lainnya
dan penunjang sistem layanan kesehatan serta melaksanakan
penelitian secara terintegrasi.
4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang professional dan
akuntabel.
C. KREDO
C I N T A K U (Cepat, Indah, Nyaman, Terjangkau,
Aman, Kepercayaan, Umum)
Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Jombang adalah Pelayanan PRIMA yaitu Pelaksanaan
yang CEPAT, Sigap dan berhasil guna dilayani dalam kondisi
lingkungan yang INDAH dan suasana nyaman serta tarif yang
TERJANGKAU oleh seluruh lapisan masyarakat. Tak kalah
pentingnya adalah memberikan jaminan rasa AMAN baik secara
fisik maupun psikologis serta tetap menjaga KEPERCAYAAN
pengguna jasa pelayanan dengan tekat kepuasan pasien sebagai
yang utama dan pertama yang berlaku pada seluruh masyarakat
secara UMUM tanpa membedakan status sosial.
D. KEBIJAKAN MUTU
Pelayanan berbasis profesional dengan mengacu pada mutu
layanan Berstandar Nasional yang sesuai ddengan Visi, Misi dan
Kredo “CINTAKU” RSUD Kab. Jombang.
1. BUDAYA MUTU
Kreatifitas dan keterbukaan didukung tidak saling
menyalahkan, Kekeliruan, Kegagalan dan Kinerja yang
belum Optimal dilaporkan serta dikaji untuk melakukan
peningkatan tanpa rasa takut untuk disalahkan, dan
mendorong kepada penilaian terbuka terhadap kesalahan dan
kegagalan.
Penghargaan terhadap Staf.
Siap menerima perbedaan pendapat.
6
2.2. ORIENTASI RUANGAN PAVILIUN FLAMBOYAN
Paviliun Flamboyan merupakan salah satu bagian instalasi dari unit
pelayanan rawat inap unit penyakit Neurologi (saraf) yang ada di RSUD
Kab. Jombang, yang memberikan pelayanan keperawatan medis. Memiliki 3
dokter spesialis penyakit dalam diharapkan mampu memberikan layanan
pada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Jombang dan sekitarnya.
Tenaga keperawatan serta non keperawatan menjadi yang utama dalam
pemberian pelayanan yang cepat sigap dan berhasil guna agar tercapai visi
dan misi RSUD Kab. Jombang.
7
membedakan bangsa, suku, agama dan status sosialnya di
setiap tempat pelayanan kesehatan.
3) Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat,serta
memiliki wewenang melakukan asuhan keperawatan secara
utuh berdasarkan standart asuhan keperawatan.
4) Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan
secara terus menerus untuk perkembangan staf dalam
memberikan pelayanan keperawatan.
5) Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha
bersama dari seluruh anggota tim kesehatan, pasien dan
keluarganya.
D. Tujuan
a) Tujuan Umum
Melaksanakan pelayanan keperawatan yang profesional
secara holistik kepada pasien sesuai standart asuhan
keperawatan yang berlaku.
b) Tujuan Khusus
1) Memberikan asuhan keperawatan bio, psiko, sosial,
spiritual pada kasus penyakit Neurologi (saraf).
2) Menurunkan angka kematian.
3) Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antar
petugas, pasien, dan keluarga.
8
Gambar 2.1 Diagram Struktur MAKP Paviliun Flamboyan
9
2.3. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan tanggal 26 sampai 28 Maret 2018,
meliputi ketenangaan dan pasien, sarana dan prasarana, penerapan MAKP.
Data yang di peroleh dianalisis dengan analisa SWOT sehingga di dapatkan
beberapa rumusan masalah, kemudian di pilih satu sebagai prioritas
masalah.
10
3. SULIS Katim Amd.Kep - 1. Training EEG digital40 ch-
SETYOWA biologi USA di RSUD Jombang
TI 2009
2. Pelatiahan pencegahan dan
pengendalian infeksi(PPI) dasar
2018
3. Bimbingan teknis analisa
jabatan dan analisa beban kerja
2018
4. Seminar dan workshop’’patient
safety teknik terapai cairan’’
2015
5. Seminar pendidikan
keperawatan berkelanjutan
sebagai upaya mewujutkan
keluarga sehat 2016.
4. MACHROJI Katim Amd.Kep - 1. Pelatihan PPGD 2013
5. NOVITA Perawat Amd.Kep - 1. Sertifikat PPI dasar 2016
TRIANA 2. Sertifikat workshop essential
pain management 2015
3. Pelatihan resusitasi jantung
paru, otak, penggunaan APAR,
hand hyiegine 2014
4. Sertifikat pelatihan PITC
( provider insiated tes HIV and
conseling ) 2015
5. Sertifikat pelatihan service
excellence and etos kerja 2018
6. Sertifikat pelatihan PPGD 2015
6. LINA Bidan Amd.Keb - 1. Jaringan nasional pelatihan
IRAWATI Pelaksana klinik kesehatan reproduksi
pusat pelatihan klinik sekunder
Jawa Timur 2016
7. ASTRI Perawat Amd.Kep - 1. Penggulangan penderita gawat
KUMALAS darurat(PPDG) 2013
ARI 2. Pencegahan dini terhadap
kanker servick 2015
3. Aplikasi hypnoterapi pada
asuhan keperawatan dan praktik
layanan keperawatan 2016
4. Pelatihan pencegahan dan
pengendalian infeksi 2016
8 AYU DEWI Perawat S.Kep.Ns - 1. Workshop’’Teknik aseptik
NOVITASA dispesing dan safety medical
RI device 2018
2. Basic Life Supprt(BLS), Basic
Cardiack Life Support(BCLS)
2010
3. Pelatihan perawatan luka
dasar/Certified wound care
clinician Assosiate program
2015
4. Certified wound care clinician
associate program 2015
9. WINDY Perawat S.Kep.Ns - Sertifikat pelatihan PPGD 2012
ARDHITIA Sertifikat workshop essential
11
EKA paint management 2015
Sertifikat pelatihan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
RSUD Jombang 2015
Sertifikat pelatihan pendidikan
pasien dan keluarga terintegrasi
2015
10. SITI Asper SMA - -
ROMELAH
11. IDA Katim Amd.Kep - -
FATMAWA
TIN
12. ACH. Perawat Amd.Kep - 1. Sertifikat pelatihan BLS 2009
SYAIFUDIN 2. Sertifikat pelatihan gertale mas
berlian dan jumantik 2009
3. Sertifikat penanganan bencana
kebakaran dan bantuan hidup
dasar RSUD Jombang 2011
4. Sertifikat seminar tekhnik cepat
dalam intreprestasi gambaran
EKG dan penatalaksanaan
emergency secara komprehensif
2013
5. Setifikat pelatihan service
exellence dan etos kerja 2016
6. Sertifikat pelatihan BTCLS 119
jakarta 2016
14. TRI ANDI S Perawat Amd.Kep - 1. Sertifikat pelatihan BLS 2013
15. SHINDY Perawat Amd.Kep - 1. Pelatihan Basic Trauma dan
OKTAVIAN Cardiac Life Support di kediri
A 2015
2. Pelatihan PPGD 2015
16. ERLY Bidan Amd.Keb -
MUSTIKA Pelaksana -
WATI
17. NUR Asper SMA -
LATIFAH -
12
of change memasuki MEA
2016
20. LINGGA Bidan Amd.Keb - 1. Sertifikat jaringan nasional
ANJAR S Pelaksana platihan klinik kesehatan
reproduksi pusat pelatihan
klinik sekunder, Jawa Timur
2013
2. Pelatihan pencegahan dan
pengendalian infeksi RSUD
Jombang 2015
3. Pelatihan Midwife update di
Kabupaten Jombang 2018
21. PRADITHA Bidan SST - 1. Sertifikat pelatihan standarisasi
IKA L Pelaksana tekhnologi kontrasepsi terkini
( contraceptive teknologi
update) 2013
2. Sertifikat seminar belajar pintar
program hamil dan pentingnya
ASI serta penyelamatan ibu
hamil 2016
3. Sertifikat seminar
penatalaksanaan terkini
kegawat daruratan obsetri,
pemasangan IUD pasca
plasenta previa dan
pengayoman medi 2015
4. Seminar strategi tenaga
kesehatan sebagai agent of
change dalam memasuki MEA
2016
5. Sertifikat pelatihan sentralisasi
asuhan persalinan normal 2014
22. MOCHLAS Perawat Amb.Kep - 1. Pelatihan bencana kebakaran,
ROMAWAN evakuasi pasien dann RJPO di
A RSUD.Jombang 2016
2. Pelatihan PPGD Di STIKES
ICME Jombang
3. Seminar inspiring skillis
exellence grend recruitment job
mengubah mindset nursing
profesional 2016
4. Workshop management
resusitasi 2018
23. ANIK Perawat Amd.Kep - 1. Pelatihan PPGD di Kediri 2015
SUMIATI 2. Pelatihan BCLS di
RSUD.Saiful Anwar malang
2010
24. SIS DWI Asper SMA - -
ASTUTI
13
P Pelaksana pertolongan persalinan dalam
upaya pencegahan HIV dari ibu
ke bayi 2011
2. Sertifikat pelatihan standarisasi
asuhan persalinan normal 2013
28. IMAMA Perawat S.Kep Ns - 1. Basic Life Support/Basic
MASLAHA Cardiac Life Support 2012
H 2. Pelatihan’’ Bencana Kebakaran,
Evakuasi pada pasien dan RJPO
2016
29. DITA Perawat Amd.Kep - 1. Pelatihan BTCLS di Rsu dr
LUTFIANA Saiful Anwar, Malang 2013
S 2. Seminar penanganan
kegawatdaruratan kerja
keracunan dan gigitan ular
berbisa di Nganjuk 2015
3. Seminar praktik mandiri
menjelang disahkannya UU
keperawatan di Graha Surabaya
2013
4. Seminar kesehatan nursing and
nutrition update 2013
“penatalaksanaan terpadu
diabetes militus dan workshop
life senam, diabetes militus
2013
5. Penatalaksanaan ansietas dan
nyeri dengan metode
hypnoterapi di RSJ Menur 2016
30. MOCH. Perawat Amd.Kep - 1. Sertifikat pelatihan PPGD 2013
JALALUDI 2. Sertifikat pelatihan “Bencana
N Kebakaran, evaluasi pasien dan
RJPO 2016
3. Sertifikat workshop sistem
manajemen pengelolaan data
mutu dan keselamatan pasien
2018
4. Sertifikat pelatihan pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI)
dasar 2018
31. ANI Asper D1 - 1. Pelatihan’’service excellence
MASTYANI dan etos kerja’’ 2018
NGSIH
32. DESI Admin S.Kep - 1. Pelatihan kerja program satu
RAHMAWA tahun 2010
TI
33. IBNU Katim Amd.Kep - 1. Sertifikat pelatihan PPGD 2013
AMIRUDIN
14
paru, otak, penggunaan APAR,
hand hyiegine di RSUD
Jombang 2014
35. ELLYS Perawat Amd.Kep - -
ATIKA
RESTI
36. ZIZI SARI P Bidan Amd.Keb - 1. Sertifikat pelatihan klinik
Pelaksana standarisasi asuhan persalinan
normal 2014
2. Sertifikat pelatihan standarisasi
tekhnologi kontrasepsi terkini
2014
37. RITA DWI Perawat Amd.Kep - -
MAYASARI
C. Tenaga Non-Medis
No. Kualifikasi Jumlah Jenis
1 Administrasi 4 -
3 Clining Service 2 -
Sumber data : daftar pegawai paviliun Flamboyan, 2018
15
D. Pembagian Dinas Perawat Paviliun Flamboyan
Dinas Libur
Tenaga
Pagi Sore Malam
Karu 1 - - -
Wakaru 1 - - -
Katim 2 1 1 1
Perawat Pelaksana 11 5 5 5
Asisten Perawat 2 1 1 1
Administrasi 1 1 1 1
Cleaning Service 1 1 - -
Sumber data : daftar pegawai paviliun Flamboyan, 2018
16
Tanggal 27 Maret 2018
Tingkat Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat
ketergantungan pasien Pagi Siang Malam
Total care 8 8 x 0,36 = 2,88 8 x 0,30 = 2,4 8 x 0,20 = 1,6
Partial care 21 21 x 0,27 = 5,67 21 x 0,15 = 3,15 21 x 0,10 = 2,1
Minimal care 10 10 x 0,17 = 1,7 10 x 0,14 = 1,4 10 x 0,07 = 0,7
TOTAL 39 10,25 = 10 6,95 = 7 4,4 = 4
Total tenaga perawat :
Pagi : 10 orang
Siang : 7 orang
Malam : 4 orang +
21 orang
Jumlah total tenaga perawat pada tanggal 27 Maret 2018 sebanyak 21
orang.
Total tenaga perawat rata - rata per hari (21+21) : 2 = 21 orang
Jumlah tenaga lepas per hari (menggunakan metode ratio)
Jumlah hari tak kerja pertahun = 86
Hari minggu pertahun = 52 hari + cuti tahunan 12 hari
Hari besar pertahun = 10 hari + cuti sakit atau izin 12 hari
Jadi jumlah keseluruhan 52 + 12 + 10 + 12 = 86 hari
- Jumlah tenaga yang dibutuhkan di paviliun Flamboyan / 24 jam = 27
orang
- Jumlah hari kerja efektif perorang/ tahun = 365 – 86 hari = 279 hari
RUMUS
Jumlah hari tak kerja pertahun x jumlah tenaga / 24 jam
Jumlah hari kerja efektif perorang / tahun
86 x 21 = 6,4 = 6 orang
279
Jadi jumlah perawat yang lepas dinas perhari = 6 orang
Perawat yang dibutuhkan di Paviliun Flamboyan berdasarkan hasil
perhitungan tanggal 26-28 Maret 2018 sebanyak 21 orang.
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di paviliun
Flamboyan adalah :
17
Perawat : 21 orang
Struktural : 3 orang
Lepas dinas : 8 orang +
32 orang
Jadi kebutuhan perawat perhari yang bertanggung jawab di paviliun
Flamboyan adalah : 32 orang
18
Jumlah tenaga lepas per hari (menggunakan metode ratio)
Jumlah hari tak kerja pertahun = 86
Hari minggu pertahun = 52 hari + cuti tahunan 12 hari
Hari besar pertahun = 10 hari + cuti sakit atau izin 12 hari
Jadi jumlah keseluruhan 52 + 12 + 10 + 12 = 86 hari
- Jumlah tenaga yang dibutuhkan di kelas 3 paviliun Flamboyan / 24 jam = 3
orang
- Jumlah hari kerja efektif perorang/ tahun = 365 – 86 hari = 279 hari
RUMUS
Jumlah hari tak kerja pertahun x jumlah tenaga / 24 jam
Jumlah hari kerja efektif perorang / tahun
86 x 3 = 0,9 = 1 orang
279
Jadi jumlah perawat yang lepas dinas perhari = 1 orang
Perawat yang dibutuhkan di kelas 3 Paviliun Flamboyan berdasarkan hasil
perhitungan tanggal 26-28 Maret 2018 sebanyak 3 orang
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di paviliun
Flamboyan adalah :
Perawat : 3 orang
Struktural : 3 orang
Lepas dinas : 1 orang +
7 orang
Jadi kebutuhan perawat perhari yang bertanggung jawab di paviliun
Flamboyan adalah : 7 orang
19
3) Pasien
Alur masuk – keluar Paviliun Flamboyan RSUD Kab. Jombang :
20
2.3.2. Sarana dan Pra Sarana (M2- Material)
Dari hasil pengumpulan data pada tanggal 26-28 Maret 2018 didapatkan:
A. Lokasi dan denah ruangan
21
B. Sarana dan prasarana
a) Fasilitas pasien kelas
Fasilitas pasien di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang
Tabel. Fasilitas Pasien Kelas 1 di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang.
Kondisi Barang
Jumlah
No Jenis Barang Kurang
Barang Baik Rusak Berat
Baik
1 Meja Pasien 5 5 - -
2 Tempat Tidur 5 5 - -
3 Kasur 5 5 - -
4 Kursi Pengunjung 10 10 - -
5 Meja Pengunjung 5 5 - -
6 Meja Pasien 5 5 - -
7 Kursi Teras 5 5 - -
8 Kipas Angin 5 5 - -
9 Kamar Mandi 5 5 - -
10 Jam Dinding 5 5 - -
11 Telepon 5 5 - -
12 Rak Jemuran 5 5 - -
13 Wastafel 5 5 - -
14 Cermin 5 5 - -
15 Tempat Sampah 5 5 - -
Dalam
16 Keset 10 10 - -
22
Tabel 3 Fasilitas pasien kelas III di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang.
Kondisi Barang
Jumlah
No Jenis Barang Kurang
Barang Baik Rusak Berat
Baik
1 Meja Pasien 9 9 - -
2 Kamar Mandi 2 2 - -
3 Tempat Tidur 9 9 - -
4 Kasur 9 9 - -
5 Kursi 10 10 - -
6 Kipas Angin 4 4 - -
7 Jam Dinding 1 1 - -
23
13. Dug Besar 9 9 - -
14. Guling 4 4 - -
15. Batal 14 14 - -
24
35 Troli 2 besar 6 6 - -
36 Troli EKG 1 1 - -
37 Troli visite 1 1 - -
38 Tounge spatel 4 4 - -
39 Tromol verbal 27 cm 2 2 - -
40 Tabung 02 kecil 4 4 - -
41 Troli UDD 1 1 - -
42 Reflek hummer 2 2 - -
43 Cucing, tutup 8 8 - -
44 Alat baca foto 1 1 - -
45 Baskom sibin 4 4 - -
46 Bengkok 6 6 - -
47 Bak Instrumen 6 6 - -
48 Standart infuse 25 25 - -
49 Tabung o2 besar 28 28 - -
50 Safety box 2 2 - -
51 Save countainer 3 3 - -
25
22 Sampah Tisu Kotor 7 7 - -
23 Kipas Angin 2 2 - -
24 Tempat handrub 20 20 - -
25 Handrub 15 15 - -
26
13. SOP pemberian obat ke bagian farmasi pasien
umum dan VIP
14. SOP menyediakan makanan cadangan
15. SOP menyediakan air minum
16. SOP pelayanan gizi rawat inap
17. SOP konsultasi gizi
18. SOP perencanaan menu
19. SOP permintaan makanan untuk pasien baru
20. SOP permintaan makanan untuk pasien ruangan
21. SOP perubahan diet
22. SOP penyajian makanan
23. SOP inventarisasi alat
24. SOP pencucian alat makanan pasien
27
9. Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Tumor Intrakranial
10. Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Vertigo
28
C. Buku Administrasi Penunjang
Tabel 9 Daftar Buku administrasi penunjang di ruang Pavilliun
Flamboyan
No Buku penunjang
1. Buku ronde keperawatan
2. Buku supervisi
3. Buku EKG
4. Buku laporan operasi
5. Buku transfusi darah
6. Buku GDA
7. Buku pengiriman laboratorium
8. Buku diet
9. Buku nilai kritis laborat
10. Buku pengiriman UDD
11. Buku inventaris alat medis
12. Buku Laundry
13. Buku TTV
14. Buku kejadian infeksi
15. Buku kematian
16. Buku kejadian jatuh
17. Buku pantau restrain
18. Buku terpasang NGT
19. Buku pantau terpasang DK
20. Buku pantau pemasang infus
21. Buku jenis pemulangan
22. Buku pantau gelang
23. Buku assasment awal medis
29
1. Penerimaan Pasien Baru
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima
kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan
pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan,
perawatan, medis, dan tata tertib ruangan (Nursalam, 2016).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
Paviliun Flamboyan, didapatkan data bahwa penerimaan pasien
baru sudah dilakukan mulai dari timbang terima dengan petugas
IGD (identitas pasien, data penunjang yang dibawakan ke ruangan,
jam datang, konfirmasi hak perawatan), kemudian petugas ruangan
memberikan edukasi HPK (Hak Pasien dan Keluarga) dan PPK
(Pendidikan Pasien dan Keluarga), orientasi ruangan, dan PPI
(Pencegahan Penanggulangan Infeksi). Akan tetapi belum terdapat
ruangan khusus untuk menerima pasien baru.
2. Timbang Terima
Timbang terima (operan) merupakan tehnik/cara
menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan
keadaan klien (Nursalam, 2012).
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa perawat
ruangan dan pengamatan, timbang terima dilakukan di nurse
30
station kemudian ke pasien bed to bed dan kembali lagi ke nurse
station sudah terlaksana
Isi timbang terima tersebut meliputi identitas pasien,
diagnosa medis, masalah keperawatan, rencana keperawatan yang
sudah/belum dilaksanakan, persiapan rencana umum yang perlu
dilakukan dan ditindak lanjuti (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu).
3. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi
pada pasien dengan melibatkan tim keperawatan, kepala rungan ,
dokter, ahli gizi dan melibatkan pasien secara langsung sebagai
fokus kegiatan (Nursalam, 2012).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
Flamboyan, didapatkan data bahwa selama ini ronde keperawatan
di paviliun Flamboyan sudah pernah dilakukan namun tidak secara
berkesinambungan dikarenakan tidak adanya kasus baru / kasus
yang tidak terselesaikan. Dalam pemecahan masalah di ruangan
menggunakan sistem RDK (Refleksi Diskusi Kasus) dipimpin Karu
dengan tim perawat.
4. Pengelolaan Obat
Sentralisasi obat adalah pegelolaan obat dengan sistem
menyerahkan seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat,
dengan tujuan penggunaan obat dapat dilakukan secara benar
sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan obat.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala
tim di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang,sentralisasi obat sudah
dilakukan dengan system UDD.
UDD (Unit Dose Dispensing) adalah suatu sistem distribusi
obat kepada pasien rawat inap disiapkan dalam untuk dosis terbagi
31
siap pakai untuk pemakaian selama 24 jam, distribusi obat UDD
merupakan tanggung jawab farmasi, juga terkait dengan staf
medis,perawat dan administrasi.
Mekanisme sentralisasi obat dengan system UDD adalah
pertama dokter menuliskan advis kemudian penulisan resep obat
didelegasikan kepada perawat dari perawat langsung diberikan
kepada farmasi kemudian dari farmasi obat diserahkan ke ruangan
dan perawat menuliskan CPOT sesuai jumlah obat kemudian
perawat memintakan tanda tangan keluarga sebagai bukti obat
sudah diterima.
32
5. Supervisi Ruang Keperawatan
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan
dan peningkatan kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka
dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara
efisien dan efektif (Nursalam, 2012).
Berdasarkan hasil wawancara di Paviliun Flamboyan RSUD
Jombang yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung,
dimana seorang pengawas secara pribadi langsung dapat
berhadapan dengan pegawai yang disupervisi baik secara individu
maupun secara kelompok dan supervise dokumen. Di ruang
Flamboyan supervisi dilakukan secara mendadak
6. Discharge Planning
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis
dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang
(Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan
beberapa perawat ruangan dan pengamatan Discharge planing
sudah dilakukan oleh perawat ruangan dengan memberikan
penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarga saat merawat
pasien dan pada saat pasien pulang. Adapun isi dari discharge
planning: nutrisi, kontrol dan pengobatan penyakit dan dosis obat
yang harus dikonsumsi. Lembar leaflet diberikan saat memang
terdapat stok leaflet yang banyak, terkadang leaflet habis sehingga
pasien/keluarga tidak diberi leaflet saat pulang.
Lembar instrumen Discharge planing
o Pengobatan/control
o Perawatan diri
33
o Leaflet
7. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan catatan otentik dalam
penerapan manajemen asuhan keperawatan prosional diharapkan
dapat menghadapi tuntutan tanggung jawab dan tanggung gugat
terhadap segala tindakan yang dilaksanakan. (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
paviliun Flamboyan, Pendokumentasian asuhan keperawatan di
paviliun Flamboyan dilaksanakan segera setelah pasien masuk dan
saat terjadi masalah keperawatan. Sistem pendokumentasiannya
yang berlaku adalah SOR (Source Orientit Record) yaitu sistem
pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga
kesehatan, misalnya dari dokter, perawat, ahli gizi dan lain-lain.
Dokumentasi keperawatan meliputi pengkajian hingga evaluasi.
Pedoman yang digunakan untuk penulisan asuhan keperawatan
diagnose mengacu pada SDKI dan intervensi keperawatan yakni
mengacu pada NIC-NOC.
34
B. Laporan pasien KRS
Laporan pasien KRS Paviliun Flamboyan
No Jenis pasien
1. Umum
2. BPJS (non PBI)
3 Kartu Jombang Sehat
4 BPJS Mandiri
5 BPJS PBI (Pemerintah)
35
a. Kasus Terbanyak
Pada periode Desember 2017 – Februari 2018, rata-rata penyakit
terbanyak adalah penyakit CVA Infark Trombotik
Bulan Desember
NO PENYAKIT JUMLAH
1. CVA Infark Trombotik 136
2. CVA ICH 24
3. Tumor Cerebri 6
4. Epilepsy 5
5. Low Back Pain 2
6. Tetraparese 2
7. Vertigo 1
8. Ensepalitis 1
9. Cervical root syndrome 1
10. CVA subaracnoid haimoragic 1
36
Bulan Februari 2018
NO PENYAKIT JUMLAH
1. CVA Infark Trombotik 122
2. CVA ICH 26
3. Tumor Otak 5
4. Konvulsi 3
5. CVA 3
6. CVA Subaracnoid 3
7. LBP 1
8. Epilepsi 1
9. Vertigo 1
10. Paraparese UMN 1
b. BOR pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari senin sampai rabu,
tanggal 26-28 Maret 2018, didapatkan gambaran kapasitas tempat
tidur ruang Paviliun Flamboyan yaitu 32 tempat tidur dengan rincian
sebagai berikut :
1. Gambaran umum jumlah tempat tidur di Paviliun Flamboyan :
BOR tanggal 26-28 Maret 2018:
No. Ruangan 26 Maret 2018 27 Maret 2018 28 Maret 2018
1. Kelas I 5 TT (kosong 1) 5 TT (kosong 1) 5 TT (Penuh)
( 5 TT )
2. Kelas II ( 6 6 TT(penuh) 8 TT (2 TT 7 TT (1 TT
TT ) exstra) exstra)
3. Kelas III 9(penuh) 9(penuh) 9(penuh)
( 9 TT )
4. HCU (12 16 TT (4 TT 18 TT (6 TT 16 TT (4 TT
TT) exstra) exstra) exstra)
Jumlah 36TT 38 TT 37 TT
Tanggal 26 Maret 2018: BOR 36/32 X 100 = 112 %
Tanggal 27 Maret 2018: BOR 38/32 X 100 = 118 %
Tanggal 28 Maret 2018: BOR 37/32 X 100 = 116 %
BOR rata - rata Tanggal 26/28 Maret 2018: BOR 37/32 X 100
= 116 %
37
2. Gambaran jumlah tempat tidur pasien kelolaan mahasiswa
praktik manajemen keperawatan di Paviliun Flamboyan:
No. Tanggal Kelas 2 BOR
1. 26 Maret 2018 9 TT (penuh) 9/9 × 100% = 100%
2. 27 Maret 2018 9 TT (penuh) 9/9 x 100% = 100%
3. 28 Maret 2018 9 TT (penuh) 9/9 x 100% = 100%
Tanggal 26 Maret 2018: BOR 9/9 × 100% = 100%
Tanggal 27 Maret 2018: BOR 9/9 × 100% = 100%
Tanggal 28 Maret 2018: BOR 9/9 × 100% = 100%
BOR rata - rata tanggal 26/28 Maret 2018 adalah 100%
a. Promosi
Ruang rawat inap flamboyan melakukan promosi kesehatan
melalui marketing yang sudah ada di RSUD Jombang
( media masa radio , membagikan leaflet yang berisikan
tentang penyakit dan penatalaksanaannya). Selain itu
promosi dilakukan melalui penyuluhan kesehatan ( PKRS ).
b. Produk
Ruang rawat inap flamboyan memiliki keuunggulan dalam
menangani kasus penyakit syaraf. Ruang ini juga
dipergunakan sebagai tempat praktika mahasiswa kesehatan
di wilayah jombang dan sekitarnya.
1. Kepuasan
Berikut akan dipaparkan mengenai kepuasan pasien terhadap kinerja
perawat. Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrument berupa kuisioner
tentang standart pelayanan minimum (SPM). Kuisioner berisi pertanyaan
yang mencakup kecepatan pelayanan, keramahan/ kesopanan petugas,
kejelasan pemberian informasi, orientasi ruangan, keamanan, kenyamanan,
fasilitas dan keterampilan petugas di ruangan.
Adapun indikator kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan di
nilai berdasarkan kuesioner yang berjumlah 6 pertanyaan dengan 12 item,
masing-masing pertanyaan diberi nilai berdasarkan jawaban kemudian di
total tiap-tiap responden dan dijumlah secara keseluruhan.
38
Dari pengkajian tanggal 26 Maret -28 maret 2018 kami mendapat
responden berjumlah 17 responden yang akan dijadikan sebagai data pre
MAKP.
No Item pertanyaan Pilihan jawaban
39
terdapat nama obat, dosis pemberian, waktu pemberian dan tanda tangan
petugas yang memberikan obat.
b. Jumlah angka kejadian flebitis tidak terjadi di kelas III. Dikarenakan rata –
rata rawat inap pasien 4-7 hari. Sedangkan penggantian Intravena line (IVL)
adalah setiap 3 hari atau ada keluhan yang lain.
c. Kejadian pasien jatuh tidak terjadi, didapatkan bahwa 100% pasien tidak
mengalami jatuh selama dilakukan perawatan. Dari hasil pengamatan
menunjukkan bahwa model tempat tidur untuk semua kelas sudah ada
pengaman bed, dan sudah ada pita kuning sebagai tanda resiko jatuh tinggi
dan hijau resiko jatuh rendah. Sehingga, pasien di paviliun Flamboyan kelas
III tidak ada kejadian resiko jatuh.
40
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Ruang Flamboyan RSUD Jombang
Analisa SWOT M1
N BOBOT X
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
1 Sumber Daya Manusia (Man)
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Ruang Flamboyan memiliki visi sebagai 0,3 4 1,2 S–W
ruangan dengan pelayanan paripurna 3,6 – 2 =
bidang neurologi 1,6
2. Tenaga medis di ruang Flamboyan 0,4 3 1,2
memiliki pendidikan yang bagus
3. Perawat Flamboyan memiliki beberapa 0,3 4 1,2
sertifikat dan mengikuti beberapa
pelatihan
TOTAL 1 3,6
Weakness
1. Beban kerja perawat di ruang cukup 0,5 4 2
tinggi
TOTAL 0,5 2
b. Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa praktek manajemen 0,4 3 0,6 O–T
dan KMB 3,3 – 1,6
1,7
2. Adanya kerja sama yang baik antara 0,4 3 1,2
mahasiwa dan perawat ruangan
3. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,3 3 0,9
profesionalisasi perawat
4. Adanya program akreditasi RS dari 0,6 2 1,2
pemerintahan, dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian
TOTAL 1,3 3,3
Treathened
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari 0,2 2 0,4
masyarakat untuk pelayanan yang lebih
profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
akan hokum
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
akan pentingnya kesehatan
4. Persaingan antar Rumah Sakit makin kuat 0,1 2 0,2
5. Adanya tuntutan tingkatan pendidikan 0,1 2 0,2
perawat yang lebih tinggu
TOTAL 0,8 1,6
41
Analisa SWOT M2
42
Analisa SWOT M3
2. Sentralisasi Obat
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk 0,2 3 0,6 S–W
pengelolaan sentralisasi obat 2,1 – 0
2,1
43
3. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi 0,3 2 0,6
obat oleh perawat berkolabotasi dengan
depo farmasi
4. Adanya buku Timbang Trima 0,2 1 0,2
5. Adanya lembar CPOT dalam pemberian 0,2 2 0,4
obat ke pasien
TOTAL 1,0 2,1
Weakness
- - - -
TOTAL - - -
Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang 0,3 2 0,6 O–T
Praktik Manajemen Keperawatan 1,5 – 0,8
0,7
2. Kerjasama yang baik antar Perawat dan 0,3 3 0,9
Depo Farmasi
TOTAL 0,9 1,5
Treathened
1. Adanya tuntutan masyarakat yang 0,2 2 0,4
semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang lebih
professional
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
tentang hokum
TOTAL 0,4 0,8
3. Supervisi
Internal Factor (IFAS)
1. Strength
1. Terlaksananya supervise di Ruangan 0,2 3 0,6 S–W
1,0 – 0
1,0
44
4. Timbang Trima
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan 0,2 3 0,6 S–W
timbang terima setiap pagi 3,1 – 1,3
1,8
2. Ada laporan jaga setiap sif 0,4 2 0,8
3. Timbang terima sudah merupakan 0,5 2 1,0
kegiatan rutin yang telah dilaksanakan
4. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 3 0,6
melaksanakan timbang terima
TOTAL 1,3 3,1
Weakness
- - - -
TOTAL - - -
b. Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1-Keperawatan yang 0,3 3 0,9 O–T
praktek manajemen keperawatan 2,5 – 2,2
2,3
2. Adanya kerjasama yang baik antara 0,4 4 1,6
mahasiswa SI –Keperawatan yang praktik
dengan perawat ruangan
TOTAL 0,7 2,5
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,4 3 1,2
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,5 2 1,0
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai asuhan
keperawatan
TOTAL 0,9 2,2
5. Discharge Planning
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,4 3 1,2 S–W
discharge planning di ruangan untuk 3,0 – 0,9
pasien pulang 2,1
2. Adanya kartu control berobat 0,4 3 1,2
3. Perawat memberikan pendidikan 0,3 2 0,6
kesehatan secara informal kepada
pasien/keluarga selama pasien di
rawat/pulang
TOTAL 1,1 3,0
Weakness
1. Rendahnya tingkat pendidikan keluarga 0,3 3 0,9
pasien dalam menerima Edukasi
Kesehatan
TOTAL 0,3 0,9
Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1-Keperawatan yang 0,4 4 1,6 O–T
melakukan praktik manajemen 3,1 – 1,2
keperawatan 1,9
2. Adanya kerja sama yang baik antara 0,5 3 1,5
45
mahasiswa S1-Keperawatan dengan
perawat klinik
TOTAL 0,9 3,1
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,4 3 1,2
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
profesiona
TOTAL 0,4 1,2
6. Ronde Keperawatan
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Bidang perawatan dan ruangan 0,3 2 0,6
mendukung adanya ronde keperawatan
TOTAL 0,3 0,6
Weakness
Ronde keperawatan belum terlaksana secara 0,2 2 0,4
rutim karena terbatasnya kasus yang akan
dirondekan
TOTAL 0,2 0,4
Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang 0,6 4 2,4 O–T
manajemen keperawatan 4,0 – 1,2
2,8
2. Adanya kesempatan dari kepala ruangan 0,4 4 1,6
untuk mengadakan ronde keperawatan
pada perawat dan mahasiswa praktek
TOTAL 1,0 4,0
Treathened
1. Adanya tuntuta yang lebih tinggi dari 0,4 3 1,2
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
yang profesional
TOTAL 0,4 1,2
7. Dokumentasi Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk 0,3 4 1,2 S–W
tenaga kesehatan ( sarana administrasi 2,0 – 0
penunjang) 2,0
2. Sudah ada format pendokumentasian 0,2 3 0,6
3. Format asuhan Keperawatan sudah ada 0,2 3 0,6
4. Adanya kesadaran perawat tentang 0,3 3 0,9
tanggung jawab dan tanggung gugat
5. Lengkapnya pendokumentasian 0,4 3 1,2
TOTAL 1,4 2,0
Weakness
1. - - - -
TOTAL - - -
b. Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya program pelatihan 0,2 3 1,2 O–T
2,8 – 0,9
1,9
2. Mendapat peluang perawat untuk 0,2 3 1,2
46
meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM)
3. Mahasiswa S! Keperawatan praktek 0,3 2
manajemen untuk mengembangkan
sistem doumentasi
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0,2 2 0,4
mahasiswa
TOTAL 0,9 2,8
Treathened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien 0,2 3 0,6
dan keluarga) akan tanggung jawab dan
tanggung gugat
2. Persaingan RS dalam memberikan 0,2 2 0,4
pelayanan
TOTAL
Analisa SWOT M4
BOBOT X
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING
RATING
4 Keuangan (M4)
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Ada pendapatan tambahan yaitu dari 0,2 2 0,4 S–W
usaha koperasi ruangan 3,6 – 2 =
1,6
2. Adanya bantuan dana dari pemerintah 0,2 3 0,6
berupa BPJS/KJS/Askes
3. Administrasi dan keuangan sudah 0,4 3 1,2
didokumentasikan dengan sistem
komputerisasi
4. Sistem administrasi sudah terstruktur 0,3 2 0,6
TOTAL 1,1 3,8
Weakness
- 0,5 4 2
TOTAL 0,5 2
b. Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai RS 0,4 3 0,6 O–T
3,0 – 0,8
2,2
2. Ada kesempatan untuk menambah 0,6 4 2,4
penghasilan ruangan dari usaha koperasi
TOTAL 1,0 3,0
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,4 2 0,8
masyarakat untuk mendapatan pelayanan
kesehatan yang lebih professional
sehingga membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai sarana dan
prasarana
TOTAL 0,4 0,8
47
Analisa SWOT M5
BOBOT X
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING
RATING
1 Mutu (M5)
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Mutu pelayanan sudah terlaksana dengan 0,4 4 1,6 S–W
baik dan efektif sesuai dengan ketentuan 3,6 – 2 =
yang ditetapkan RS 1,6
2. Rata-rata BOR cukup baik 0,3 3 0,9
TOTAL 1,1 3,8
Weakness
- 0,5 4 2
TOTAL 0,5 2
b. Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity
1. Mahasiswa profesi Ners Praktek 0,5 3 1,5 O–T
Manajemne dan KMB 3,5 – 1,8
1,7
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0,5 4 2,0
mahasiswa
TOTAL 1 3,5
Treathened
1. Adanya peningkatan standard masyarakat 0,3 4 1,2
yang harus dipenuhi
2. Persaingan RS dalam memberikan 0,3 2 0,6
pelayanan keperawatn
TOTAL 0,6 1,8
48
Diagram Layang
49
Identifikasi masalah Menurut Analisa SWOT
50
BAB 3
PERENCANAAN
3.1. PENGORGANISASIAN
Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional dalam
menunjukkan kebijakan internal yang sifatnya umum, diperlukan suatu
penyusunan struktur organisasi kelompok, yaitu sebagai berikut:
KETUA
M. Sahri Arifandi
WAKIL KETUA
Enjela Laksari
SEKERTARIS BENDAHARA
Rosalina Hafifah Umi Asriatun
PJ MAKP
Yeni Rusdiana Sari
51
Pengelolaan ruang rawat inap diselenggarakan pengorganisasian dengan
pembagian peran sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan.
2. Perawat Primer
3. Perawat Assosiate.
Pembagian tugas masing - masing peran diuraikan pada lembar tersendiri setelah
pelaksanaan MAKP (terlampir).
3.2. PERENCANAAN KEGIATAN MAKP
3.2.1. Persiapan Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP)
a. Penanggung jawab : Yeni Rusdiana Sari
b. Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan praktek manajemen
keperawatan oleh mahasiswa Profesi Ners UNIPDU, mahasiswa
mampu menerapkan MAKP Primary Nursing secara optimal.
c. Pelaksanaan Kegiatan :Aplikasi MAKP dilaksanakan pada tanggal
2-22 maret 2018
d. Rencana Strategi:
1. Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) yang akan dilaksanakan yaitu model Primary
Nursing
2. Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.
3. Melakukan pembagian perawat.
4. Melakukan deskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.
5. Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.
6. Menerapkan model MAKP yang direncanakan.
e. Kriteria evaluasi :
1. Struktur.
Persiapan pelaksanaan dilakukan 3 hari sebelumnya. Model Asuhan
Keperawatan Profesional sebelum dilaksanakan di Paviliun
Flamboyan berkoordinasi dengan pembimbing dan dengan
persetujuan dari pembimbing ruangan yang ada.
2. Proses
52
Selama pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional di
Paviliun Flamboyan berjalan sesuai dengan rencana.
3. Hasil
Pemahaman mahasiswa tentang Model Asuhan Keperawatan
Profesional meningkat.
53
d. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan
perawat
3. Evaluasi hasil
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis,
serta tata tertib ruangan
c. Pasien sudah menandatangani persetujuan penerimaan pasien
baru
54
2. Evaluasi proses.
Kegiatan berjalan sesuai dengan alur timbang terima.
3. Evaluasi hasil.
- Mahasiswa melakukan timbang terima dengan benar.
- Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift dengan
baik.
55
rondekan, informed concent, menghubungi konsultan, dll).
Pembagian peran : Karu, PP, PA.
2. Proses :
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
3. Hasil :
Klien puas dengan hasil pelayanan.
Masalah klien dapat teratasi.
4. Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah klien.
Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
56
2. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan pengelolaan
obat.
e. Kriteria Hasil.
a. Struktur :
- Pelaksanaan pengelolaan obat dilaksanakan di Paviliun Flamboyan
unit penyakit dalam.
- Persiapan sarana dan prasarana (kotak obat, informed concent, lembar
serah terima, dll).
- Persiapan dilakukan sebelumnya.
- Perawat yang bertugas.
b. Proses :
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan
ruangan yang telah ditentukan dan klien yang telah menyetujui
informed consent untuk dilakukan pengelolaan obat.
- Pelaksanaan pengelolaan obat sesuai dengan alur yang
telah ditentukan.
c. Hasil :
- Klien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
- Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 7T dan 1W
- Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
- Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar
57
4. Melaksanakan supervisi keperawatan bersama-sama dengan kepala
ruangan dan staf keperawatan.
5. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.
e. Kriteria Hasil :
1. Struktur :
Supervisi dilaksanakan di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang
Peserta supervisi keperawatan hadir ditempat pelaksanaan kegiatan.
Persiapan perlengkapan supervisi (format / instrumen supervisi,
proposal kegiatan, dan lain – lain).
2. Proses :
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai peran
yang telah ditentukan.
Kegiatan berjalan sesuai dengan alur supervisi keperawatan.
3. Hasil :
Pelaksanaan supervisi sesuai dengan yang direncanakan.
58
a. Persiapan dilakukan pada saat klien masuk Paviliun Flamboyan
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c. Penyusunan proposal.
d. Menetapkan kasus.
2) Proses.
a. Discharge planning dilaksanakan perawat terhadap setiap
klien baru, klien sedang di rawat, dan klien pulang.
b. Perawat memberi informasi kepada klien sesuai dengan
masing – masing kasus yang dihadapi klien.
3) Hasil.
a. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan
keluarga.
b. Klien terkesan sangat diperhatikan selama dalam
perawatan.
c. Bagi klien yang akan pulang merupakan suatu hal yang
berharga setelah dari Rumah Sakit.
59
3. Mengadopsi SAK Paviliun Flamboyan Menyiapkan petunjuk teknis
pengisian format dokumentasi keperawatan.
4. Melaksanakan pendokumentasian bersama dengan perawat ruangan.
5. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan dokumentasi keperawatan.
e. Kriteria Hasil :
1. Struktur.
- Kegiatan dokumentasi keperawatan dilaksanaan di
Paviliun Flamboyan RSUD Jombang.
- Persiapan dilakukan sebelumnya dengan persetujuan pembimbing.
2. Proses.
- Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi.
- Evaluasi hasil menggunakan indikator perubahan
fisiologis dan tingkah laku klien.
- Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
diambil tindakan selanjutnya.
- Evaluasi melibatkan keluarga dan tim kesehatan lain.
- Evaluasi dilakukan dengan standar (tujuan yang ingin
dicapai dan standar praktik keperawatan).
3. Hasil.
- Setiap tindakan keperawatan terdokumentasikan dengan baik.
- Setiap hasil tindakan dapat mudah dievaluasi sesuai dengan standar
(tujuan yang ingin dicapai dalan standar praktik keperawatan).
- Pendokumentasian ruangan berjalan sistematis.
- Privasi dan keselamatan klien dan perawat terjaga.
60
5