Anda di halaman 1dari 11

1 - 11

Pengaruh Endorser terhadap Purchase Intention dengan


Perceived Value dan Perceived Usefulness sebagai Variabel Mediasi
(Studi Pada Viewer Food Vlogger of YouTube Channel)
Dyajeng Puteri Woro Subagio*, Dwita Laksmita Rachmawati
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Merdeka Pasuruan, Indonesia
*
dyajengsubagio@gmail.com

Abstract
The main objective of this study is to investigate, describe and analyze the direct
and indirect effect of endorsing, perceived value, and perceived usefulness on
purchase intention. Statistical population of the present study is all viewer five
food vloggers with the most subscribers on YouTube channel in Indonesia. This
study uses questionnaires as the research instrument with 200 respondents as the
sample. Sampling technique is purposive sampling. This study uses Partial Least
Square (PLS) to analyze the data. The result shows there is a significant direct
effect of endorser credibility on perceived value and perceived usefulness. In
addition, perceived value and perceived usefulness have a significant influence
on purchase intention. This study also confirms that perceived value and
perceived usefulness mediates the influence of endorser credibility on purchase
intention. However, the other result shows that there is no significant relationship
between endorser credibility of food vlogger on purchase intention. Distance and
price are the main reasons customer has no purchase intention of food product
that has been reviewed by endorsers.

Keywords: Endorser, Perceived Value, Perceived Usefulness, Purchase Intention

PENDAHULUAN digunakan oleh pelaku bisnis. Keller (2008)


Indonesia adalah negara yang berpendapat bahwa periklanan merupakan
mempunyai berbagai macam adat, budaya bagian dari komunikasi non personal yang
berserta kulinernya. Keberagaman jenis digunakan pelaku bisnis untuk memberikan
kuliner hampir tersebar di seluruh kota informasi produk yang bersifat persuatif
maupun pelosok daerah di Indonesia. Industri kepada konsumen dan target pasar. Iklan
kuliner menjadi sangat menjanjikan bagi para dapat dikatakan baik apabila memiliki daya
pengusaha makanan. Di sisi lain, tarik tertentu sehingga mampu mengikat
perkembangan industri makanan di Indonesia perhatian pasar serta dapat membentuk
memunculkan sebuah tantangan yang harus kepercayaan konsumen. Strategi periklanan
dihadapi oleh pelaku bisnis dalam merebut yang banyak digunakan oleh pelaku bisnis
dan mempertahankan pangsa pasar. Hal ini saat ini adalah penggunaan YouTuber sebagai
mendorong pengusaha kuliner untuk dapat endorser. Endorser dapat diartikan sebagai
mengenalkan dan mempromosikan tentang seseorang yang memiliki ketenaran di
produknya kepada masyarakat di tengah kalangan publik serta memanfaatkannya
persaingan yang ketat. Periklanan merupakan untuk mempromosikan suatu produk (Kok
salah satu strategi pemasaran yang umum Wei & Li, 2013; Kim et al., 2014). Strategi

1
2

endorsement mempunyai efek yang positif mampu medorong terbentuknya minat beli
dalam mempromosikan suatu produk yang (purchase intention) (Roy, 2018; Sertoglu et
diyakini mampu mempermudah konsumen al., 2014; Gupta et al., 2015; Qureshi &
dalam mengingatnya (Ohanian, 1990). Malik, 2017; Mohd, 2016). Pada penelitian
Platform online yang sangat populer perilaku pembelian, purchase intention
di Era Revolusi Industri 4.0 salah satunya didefinisikan sebagai minat konsumen untuk
adalah YouTube. YouTube memperoleh membeli produk di masa yang akan datang
prosentase 49% sebagai social media yang (Hsu & Tsou, 2011; Saxena, 2011). Purchase
sering digunakan di Indonesia (We Are Social intention dapat digunakan untuk memprediksi
and Hootsuite, 2017). Selanjutnya, Google perilaku pembelian yang nyata (Hsu & Tsou,
mengungkapkan bahwa 57% pengguna 2011).
YouTube menggunakan aplikasi tersebut Kredibilitas yang dimiliki oleh
sebagai konten hiburan, serta 86% endorser secara implisit akan membentuk
menggunakan YouTube sebagai media untuk suatu image atau citra atas produk sehingga
mencari informasi baru (https://id. mampu meningkatkan atau menurunkan
techinasia.com/). value dari suatu produk yang dipasarkan. Hal
Kehadiran food vlogger sebagai ini sejalan dengan hasil penelitian Chi et al.,
celebrity YouTube berpengaruh besar pada (2011); Ohanian (1990); Renton & Renton
industri makanan di Indonesia. Keberadaan (2006) yang menyebutkan bahwa endorser
mereka membantu para pengusaha kuliner di credibility berpengaruh signifikan terhadap
Indonesia untuk mempromosikan produk perceived value dari suatu produk tertentu.
makanan atau minumannya kepada Kotler & Keller (2009) menyatakan bahwa
masayarakat luas melalui media YouTube. customer perceived value adalah selisih
Hasil ulasan mereka tentang makanan yang antara penilaian pelanggan prospektif atas
telah dicoba akan dijadikan pertimbangan perceived usefulness dan price dari suatu
masyarakat atau konsumen dalam melakukan penawaran terhadap alternatifnya. Dengan
keputusan pembelian terhadap makanan. Hal kata lain, nilai dari sebuah produk akan
ini juga mempermudah masyarakat atau meningkat apabila sesuai dengan keinginan,
konsumen untuk memperoleh informasi kebutuhan serta permintaan konsumen. Selain
maupun rekomendasi kuliner yang akan itu, endorser yang kredibel mampu
mereka beli. meningkatkan persepsi manfaat (perceived
Efektivitas endorsement dipengaruhi usefulness) yang dirasakan konsumen
oleh kredibilitas endorser dalam (McKnight et al., 2003; Mir & Rehman, 2013;
menyampaikan pesan. Hal ini bergantung Wang et al., 2003). Perceived usefulness
pada attractiveness, trustworthiness dan level adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa
of expertise dari seorang endorser (Ohanian, menggunakan suatu sistem atau teknologi
1990). Attractiveness mengacu pada daya akan meningkatkan kinerjanya dalam
tarik fisik seseorang, misalnya kecantikan, mendapatkan suatu informasi tertentu
keeleganan, sikap, dan etika (Amos et al., (Thompson et al., 1991).
2008 ; Han & Ki, 2010). Trustworthiness Terdapat banyak food vlogger yang
berkaitan dengan derajat kepercayaan memliki channel dengan konten kuliner.
penerima informasi pada kemampuan Beberapa diantaranya telah memiliki
endorser untuk menyampaikan informasi pengikut atau subscriber lebih dari 1 juta.
yang jujur dan dapat dipercaya (Erdogan et Artinya mereka telah menjadi sosok yang
al., 2001). Sedangkan expertise mengacu populer di kalangan masyarakat dan
pada sejauh mana kemampuan dan diharapkan mampu menjadi influencer bagi
pengalaman seorang dapat membantu masyarakat khususnya di bidang kuliner.
konsumen dalam proses pengambilan Berikut 5 food vlogger dengan subscriber
keputusan (Amos et al., 2008). Persepsi terbanyak di YouTube:
konsumen akan endorser yang kredibel
3

Tabel 1. Lima Food Vlogger dengan Subscriber Endorser


Terbanyak di YouTube Endorser merupakan individual yang
No Nama Food Jumlah Jumlah dinilai menarik oleh publik dan dapat
Vlogger Subscriber Viewer digunakan oleh kegiatan pemasaran untuk
1 Tanboy Kun 2.589.116 316.977.476 mengiklankan produk terhadap konsumen.
2 Ria SW 2.400.848 371.913.390 Sosok endorser seperti ini bisa berasal dari
3 Mgdalenaf 1.189.016 133.618.184 kalangan selebriti ataupun non selebriti.
4 Ken & Grat 1.170.460 218.318.544 Endorser dimaksudkan untuk menyampaikan
5 Nex Carlos 1.152.550 153.674.898 pesan kepada konsumen mengenai produk
Sumber: (https://www.youtube.com/, diakses 4 Mei (Belch & Belch, 2013). Pemilihan selebriti
2019)
sebagai endorser memerlukan pertimbangan,
Keahlian dan kejujuran para food
sebab karakteristik endorser berpengaruh
vlogger diatas dalam melakukan review dan
pada efektifitas dalam menaikkan brand
memberikan segala informasi mengenai
awareness dan citra produk (Royan, 2005).
kuliner yang mereka coba, membawa banyak
Credibility merupakan hal yang harus
manfaat bagi pelaku industri kuliner di
diperhatikan dari seorang endorser. Semakin
Indonesia. Kredibilitas dan kepopuleran
tinggi kredibilitas endorser, maka efektivitas
seorang YouTuber akan mendorong
penyampaian promosi akan semakin besar
perusahaan untuk menggunakan strategi
(Wang et al., 2003). Efektivitas seorang
endorsement. Pemilihan para YouTuber
endorser dalam menyampaikan pesan
tersebut sebagai endorser dirasa mampu
bergantung pada attractiveness,
meningkatkan penjualan produk. Beberapa
trustworthiness dan level of expertise dari
penelitian menyebutkan bahwa seseorang
seorang endorser (Ohanian, 1990).
cenderung akan membeli dan mengkonsumsi
produk yang di konsumsi atau di endorse oleh
selebriti favoritnya (Dhar & Khan, 2006; Perceived Value
Wilcox et al., 2011; Wilcox & Stephen, Perceived value mencerminkan
2013), hubungan antara konsumen dengan produk.
Mengacu pada latar belakang dan Customer perceived value merupakan selisih
fenomena bisnis tersebut, endorser memiliki antara penilaian pelanggan prospektif atas
peranan penting bagi konsumen dengan perceived usefulness dan price dari suatu
memberikan suatu arahan dalam menentukan penawaran terhadap alternatifnya (Kotler &
keputusan pembeliannya. Namun peranan Keller, 2009). Perceived value terbentuk dari
endorser dalam mempengaruhi minat beli pengetahuan yang didapatkan dan diharapkan
konsumen perlu dikaji sebab konsumen pada konsumen serta apa yang diterima. Konsumen
umumnya akan melakukan penilaian terhadap akan membandingkan persepsi kualitas
produk sehingga terbentuk perceived value terhadap produk dengan pengorbanan yang
akan sebuah produk dan perceived usefulness dilakukan untuk mendapatkan produk
dari penggunaan suatu teknologi yang tersebut.
mempengaruhi purchase intention. Oleh Perceived value digunakan konsumen
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk untuk mempertimbangkan aspek layanan dan
menguji peranan langsung variabel endorser biaya yang ditawarkan beberapa produk
terhadap purchase intention serta untuk pesaing. Tingginya perceived value terhadap
mengetahui apakah varibel endorser akan suatu produk akan menimbulkan minat beli
membentuk varibel perceived value dan (purchase intention) pada diri konsumen (Chi
perceived usefulness terlebih dahulu yang et al., 2011).
selanjutnya berpengaruh terhadap variabel Mohammad (2012) berpendapat
purchase intention pada produk makanan terdapat tiga indikator perceived value yaitu:
yang telah diulas oleh food vlogger pada menawarkan nilai yang baik (offer good
channel YouTube. value), harga yang pantas (worth price),
kelayakan (appropriatesness), kesesuaian
4

harga dengan produk yang ditawarkan (suit diartikan pula sebagai minat konsumen untuk
price). melakukan pembelian produk di masa yang
akan datang (Hsu & Tsou, 2011; Saxena,
Perceived Usefulness 2011). Minat seseorang dapat tercermin
Frekuensi penggunaan teknologi melalui penilaian terhadap sebuah produk.
bergantung pada manfaat yang dirasakan oleh Ketika timbul minat seseorang akan memiliki
penggunanya. Kepercayaan seseorang dalam dorongan psikologis yang sangat kuat untuk
penggunaan sistem atau teknologi tertentu melakukan sesuatu kegiatan. Kaitannya
dapat meningkatkan kinerjanya merupakan dengan pemasaran, minat konsumen terhadap
pengertian dari perceived usefulness suatu produk berpengaruh besar terhadap
(Thompson et al., 1991). Dengan kata lain, keputusan pembelian yang akan dilakukan.
perceived usefulness terhadap suatu teknologi Oleh karenanya, purchase intention dapat
informasi merupakan manfaat yang digunakan untuk memprediksi perilaku
diharapkan oleh pengguna dalam pembelian yang nyata (Hsu & Tsou, 2011).
mendapatkan sesuatu. Seseorang akan Berdasarkan uraian di atas, penelitian
cenderung melakukan penggunaan berulang ini bertujuan untuk menguji apakah Endorser
pada teknologi apabila merasakan suatu (X1) berpengaruh pada Perceived Value (Z1),
kemudahan (perceived ease of use) (Subagio Perceived Usefulness (Z2), dan Purchase
et al., 2018). Intention (Y). Selajutnya akan dilakukan
Produk yang disampaikan oleh pengujian apakah perceived value dan
endorser pada channel YouTube akan perceived usefulness mampu memediasi
mempermudah seseorang dalam memperoleh hubungan antara varibel endorser dengan
informasi dan rekomendasi akan suatu purchase intention. Adapun kerangka
produk. Pavlou & Fygenson (2006) konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat
mendefinisikan perceived usefulness sebagai pada gambar 1 berikut ini.
informasi dari jejaring internet atau website
yang dipercayai dapat meningkatkan efisiensi
dalam memperoleh informasi produk.
Berdasarkan Technology Acceptance Model
(TAM), perceived usefulness dapat
mempengaruhi sikap konsumen (Mir &
Rehman, 2013). Perceived usefulness yang
dirasakan oleh seseorang dari
perekomendasian pada website akan
mempengaruhi minat beli konsumen (Hsu &
Tsou, 2011). Pada penelitian yang dilakukan Gambar 1 : Kerangka Konseptual
oleh Yuksel (2016), terdapat empat indikator Sumber: Dikembangkan oleh peneliti (2019)
yang digunakan untuk mengukur perceived
usefulness diataranya: meningkatkan nilai Hipotesis
(improves value), meningkatkan Berdasar uraian berkaitan dengan
produktivitas (increase productivity), hasil penelitian-penelitian di atas maka
meningkatkan efektivitas (enhance hipotesis dalam penelitian ini adalah:
effectiveness), kemanfaatan sistem (the H1: Endorser berpengaruh pada purchase
system is usefull). intention
H2: Endorser berpengaruh pada perceived
Puchase Intention value
Purchase intention merupakan H3: Perceived value berpengaruh pada
kecenderungan minat konsumen terhadap purchase intention
suatu produk dan kemungkinan untuk H4: Endorser berpengaruh pada perceived
membelinya. Purchase intention dapat usefulness
5

H5: Perceived usefulness berpengaruh HASIL DAN PEMBAHASAN


terhadap purchase intention Berdasar hasil survei, dari 200
H6: Perceived value memediasi hubungan responden yang mengisi kuesioner penelitian
endorser terhadap Purchase Intention ini secara online, 60,5% responden
H7: Perceived usefulness memediasi berpendapat bahwa Nex Carlos merupakan
hubungan endorser terhadap Purchase food vlogger yang memiliki kredibilitas tinggi
Intention dalam mengulas makanan sehingga dapat
dijadikan alternatif rekomendasi makanan.
METODE Hasil analisis outer model pada
Penelitian ini merupakan explanatory penelitian ini menunjukkan bahwa semua
research yang dilakukan pada bulan Mei s.d. indikator dikatakan valid dan reliable sebab
November 2019. Penelitian ini dilakukan pada uji validitas konvergen, nilai outer
dengan menyebar kuesioner secara online. loading pada seluruh item indicator > 0,5
Populasi merupakan seluruh viewer atau yang artinya tidak perlu ada item pada
penonton pada channel YouTube kuliner kuesioner yang dihilangkan dari model.
Tanboy Khun, Ria SW, Mgdalenaf, Ken & Begitu pula pada uji validitas diskriminan
Grat, dan Nex Carlos di seluruh Indonesia. nilai AVE seluruh konstruk lebih besar dari
Teknik sampling yang digunakan adalah non korelasi variabel laten. Lebih lanjut pada uji
probability sampling dengan pendekatan reliabilitas dikriminan, konstruk pada
purposive sampling dengan kriteria yaitu: variabel endorser, perceived value, perceived
1) Responden memiliki account pada usefulness, dan purchase intention
YouTube; 2) Responden merupakan viewer menunjukkan nilai composite reliability >
pada channel YouTube kuliner Tanboy Khun, 0,70 nilai cronbach alpha > 0,60 dari seluruh
Ria SW, Mgdalenaf, Ken & Grat, atau Nex konstruk, begitu juga dengan nilai AVE
Carlos; 3) Responden merupakan subscriber seluruh konstruk > 0,50, sehingga dapat
pada channel YouTube kuliner Tanboy Khun, dinyatakan bahwa keseluruhan konstruk telah
Ria SW, Mgdalenaf, Ken & Grat, atau Nex memenuhi syarat reliabilitas.
Carlos. Metode analisis yang digunakan Model struktural pada penelitian ini
adalah PLS (Partial Least Square) dengan mempunyai nilai Goodness of Fit (GoF)
alat analisis smartPLS 3.0. sebesar 0,502 secara umum mempunyai sifat
Hair, Jr (2015) menyatakan bahwa prediksi yang bagus (GoF large) (Ghozali dan
ukuran sampel tergantung pada jumlah Latan, 2012), artinya model tersebut
indikator yang digunakan pada seluruh mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
variabel laten, sehingga jumlah sampel dapat menjelaskan data empiris. Evaluasi koefisien
dihitung dengan mengkalikan 5 sampai determinasi (R-Square) menunjukkan bahwa
dengan 10 jumlah indikator. Jumlah sampel variabel perceived value, perceived
yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebesar usefulness, dan purchase intention mampu
140 (14 indikator x 10 = 140 responden), dijelaskan oleh variabel endorser sebesar
namun peneliti menambahkan spare sebesar 55,1%; 44,3%; dan 52,6%. Selanjutnya pada
40% dari jumlah tersebut menjadi sebanyak evaluasi model structural melalui Q-Square
196 responden, yang kemudian dibulatkan didapatkan 88% variable purchase intention
menjadi 200 responden. Ukuran sampel ini dapat diprediksi oleh varibel endorser,
sudah sesuai dengan pedoman ukuran sampel perceived value, dan perceived usefulness.
mengikuti teknik maximum likehood Software smart PLS 3.0 menunjukkan
estimation yang menyatakan ukuran sampel hasil analisis dari hipotesis masing-masing
antara 100-200 responden (Ferdinand, 2016) jalur sebagai berikut:
6

Tabel 2. Hasil Analisis Pengujian Hipotesis


Pengaruh Langsung
Hipotesis Hubungan t-hitung p-values PV
H1 Endorser → O.178 O.427
(0.000) (0.000)
Purchase 0,280 0,780
Intention E O.251
PI
(0.04)
H2 Endorser →
Perceived 15,670 0,000
Value
H3 Perceived O.573 PI
Value → E (0.000)
2,126 0,034
Purchase
Intention
H4 Endorser → O.178
Perceived 9,059 0,000 E (0.084)
PI
Usefulness
H5 Perceived O.669 O.575
(0.000) (0.000)
usefulness →
4,716 0,000
Purchase PU
Intention
Sumber: Dikembangkan oleh peneliti, 2019
Gambar 2 : Model Direct Effect dan Indirect
Hasil pengujian hipotesis Effect Peran Mediasi Perceived Value dan
menunjukkan H2, H3, H4, H5 mempunyai nilai Perceived Usefulness
Sumber: Data primer diolah, 2019
t-statistics > 1.96 serta nilai p-values < 0.05,
sehingga dapat dinyatakan signifikan dan
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Hasil pengujian pada gambar 2
Berbeda dengan H1, nilai t-statistics < 1.96 menunjukkan bahwa koefisien direct effect
dan nilai p-values > 0.05, maka hasilnya dapat pada endorser terhadap purchase intention (c)
dikatakan tidak signifikan sehingga dapat adalah 0,573. Koefisien indirect effect (c”)
disimpulkan bahwa variabel endorser tidak dengan variabel mediasi perceived value dan
berpengaruh signifikan terhadap purchase perceived usefulness secara berturut-turut
intention. Oleh karena itu, hipotesis 1 turun menjadi 0,251 namun tetap signifikan
dinyatakan ditolak. dan 0,178 tidak signifikan artinya keduanya
Tabel 3 menunjukkan bahwa H6 dan mampu memediasi hubungan variabel
H7 diterima sebab memiliki nilai t-statistics endorser dan purchase intention. Perceived
>1.96 serta nilai p-values < 0.05. Sehingga value bersifat partial mediation atau mediasi
dapat disimpulkan bahwa perceived value dan parsial karena tetap signifikan. Sedangkan
perceived usefulness secara signifikan perceived usefulness bersifat full mediation
memediasi hubungan endorser terhadap atau mediasi penuh karena berubah menjadi
purchase intention. tidak signifikan.

Tabel 3 Hasil Analisi Pengujian Hipotesis Pengaruh Endorser terhadap Purchase


Pengaruh Tidak Langsung Intention
Hasil analisis data memperlihatkan
Hipotesis Hubungan
z- p- bahwa variabel endorser tidak berpengaruh
value values signifikan terhadap variabel purchase
H6 Endorser → Perceived
Value → Purchase 2,058 0,040
intention. Artinya peran endorser atau food
Intention vlogger dalam mengulas makanan yang
H7 Endorser → Perceived ditayangkan pada akun YouTube mereka
Usefulness→Purchase 4,805 0,000 tidak signifikan membuat para pengikutnya
Intention
untuk melakukan pembelian pada makanan
Sumber: Data primer diolah, 2019
yang mereka ulas. Hal ini bertolak belakang
7

dengan hasil penelitian Dhar & Khan (2006); seorang endorser secara implisit akan
Wilcox et al. (2011); Wilcox & Stephen membentuk suatu image atau citra atas
(2013) yang menyatakan bahwa seseorang produk sehingga mampu meningkatkan value
cenderung akan membeli dan mengkonsumsi produk yang dipasarkan. Hal tersebut sejalan
produk yang di konsumsi atau di endorse oleh dengan hasil penelitian (Chi et al., 2011;
selebriti favoritnya. Ada beberapa alasan Renton & Renton, 2006) yang
yang dikemukakan oleh responden mengapa mengemukakan bahwa endorser credibility
mereka tidak memiliki niat untuk membeli berpengaruh signifikan terhadap perceived
makanan yang diulas oleh food vlogger value dari suatu produk tertentu.
diantaranya terkait jarak dan harga. Mereka
berpendapat bahwa restoran yang dikunjungi Pengaruh Perceived Value terhadap
oleh para food vlogger dianggap terlalu jauh Purchase Intention
dengan tempat tinggal mereka. Sedangkan Perceived value yang dirasakan oleh
para food vlogger Tanboy Khun, Ria SW, viewer food vlogger berpengaruh signifikan
Mgdalenaf, Ken & Grat, dan Nex Carlos tidak terhadap minat beli konsumen terhadap
hanya mengulas makanan yang terdapat pada produk yang ditayangkan di channel
satu wilayah saja akan tetapi di berbagai kota YouTube. Hal ini sejalan dengan hasil
atau kabupaten di Indonesia atau bahkan penelitian yang dilakukan oleh Chi et al.
sampai ke luar negeri. Jarak erat kaitannya (2011) yang mengemukakan bahwa persepsi
dengan faktor distribusi sebagai cara nilai yang baik dapat menimbulkan minat beli
menyalurkan barang agar sampai dan konsumen.
dikonsumsi oleh konsumen. Semakin jauh Penawaran nilai yang tercermin pada
restoran dengan tempat tinggal konsumen kualitas makanan yang ditawarkan oleh food
semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan vlogger, kelayakan makanan serta kesesuaian
konsumen untuk bisa membeli makanan harga dengan produk yang ditawarkan
tersebut diluar harga makanan sesungguhnya. mampu meningkatkan minat konsumen untuk
Selain itu, responden mengemukakan bahwa membeli produk tersebut di masa yang akan
tidak semua makan yang diulas oleh food datang. Oleh karenanya seorang endorser
vlogger memilki harga yang terjangkau bagi harus pintar dalam memilih makanan yang
mereka. Sehingga jarak dan harga layak baik dari kualitas dan harga untuk
menyebabkan mereka tidak signifikan minat direkomendasikan kepada konsumen. Sebab
melakukan pembelian pada makanan yang apabila kualitas atau harga makanan tidak
food vlogger atau endorser ulas pada video sesuai dengan perceived value yang dirasakan
yang diunggah di YouTube. Hal ini sejalan konsumen akan berdampak pada perilaku
dengan Gupta et al. (2015) dan Vidyanata et konsumen di masa akan datang seperti
al. (2018) mengatakan bahwa celebrity ketidakpuasan konsumen, world of mouth
endorsement tidak signifikan berpengaruh yang negatif, serta berpengaruh terhadap
pada purchase intention. kredibilitas endorser.

Pengaruh Endorser terhadap Perceived Perngaruh Endorser terhadap Perceived


Value Usefulness
Kredibilitas food vlogger berpengaruh Endorser yang kredibel mampu
signifikan terhadap perceived value yang meningkatkan persepsi manfaat (perceived
dirasakan oleh penonton YouTube mereka. usefulness) yang dirasakan konsumen.
Attractiveness atau daya tarik fisik, Makanan yang disampaikan oleh food vlogger
trustworthiness kehandalan dan kejujuran pada channel YouTube mempermudah
dalam menyampaikan informasi dalam reviewer dalam memperoleh informasi dan
mengulas makanan serta level of expertise rekomendasi tentang produk makanan.
kecakapan, pengalaman, pengetahuan yang Dengan kata lain, endorser yang kredibel
baik dalam menilai cita rasa makanan dari mampu meningkatkan perceived usefulness
8

yang dirasakan konsumen (McKnight et al., mereka rasakan. Oleh karenanya mereka
2003; Mir & Rehman, 2013; Wang et al., menggap bahwa keberadaan food vlogger
2003). sangat bermanfaat dan mampu meningkatkan
Penggunaan YouTube sebagai media minat beli mereka terhadap makanan yang
endorsement dinilai efektif untuk sudah direkomendasikan. Hal ini sejalan
mempromosikan suatu produk. Di Era dengan hasil penelitian Hsu & Tsou (2011)
Revolusi Industri 4.0, perilaku konsumen yang menyatakan bahwa perceived usefulness
dalam mencari suatu informasi telah beralih berpengaruh signifikan terhadap purchase
dari media konvensional ke media digital intention.
seperti social media salah satunya adalah
YouTube. Tayangan video yang diunggah Peran Perceived Value terhadap Hubungan
oleh para food vlogger pada YouTube dengan Endorser dan Purchase Intention
mudah bisa ditonton oleh viewer dan Hasil analisis startistik menunjukkan
dijadikan rekomendasi makanan oleh bahwa perceived value mampu memediasi
konsumen. Konsumen merasakan manfaat sebagian (partial mediation) hubungan antara
dan kemudahan dalam mendapatkan kredibilitas endorser terhadap purchase
informasi yang diberikan oleh food vlogger. intention. Hal ini menyatakan bahwa persepsi
Mereka tidak perlu mencari-cari restoran, nilai yang dirasakan oleh konsumen pada
mencoba apakah makanan yang ditawarkan produk makanan mampu meningkatkan
restoran tersebut enak atau tidak, apakah kepercayaannya terhadap kredibilitas food
layak dimakan atau tidak, selain itu apakah vlogger dan minat pembelian pada makanan
harga yang ditetapkan sebanding dengan yang direkomendasikan.
kualitas makanan yang dijual. Kredibilitas Persepsi nilai yang baik atas kualitas
endorser dalam mengulas makanan dengan makanan yang diulas oleh endorser
jujur akan meningkatkan trustworthiness menjadikan konsumen minat untuk
pada diri konsumen. Sehingga konsumen melakukan pembelian makanan. Perceived
semakin percaya dan mengganggap bahwa value konsumen tercipta dari akumulasi
dengan adanya food vlogger sangat pengetahuan yang mereka dapatkan dari
bermanfaat guna merekomendasikan informasi endorser. Konsumen akan
makanan-makanan yang ada di Indonesia. membandingkan persepsi kualitas dengan
pengorbanan yang mereka lakukan untuk
Pengaruh Perceived Usefulness terhadap mendapatkan produk tersebut. Nilai yang
Purchase Intention dirasakan konsumen digunakan untuk
Persepsi manfaat yang dirasakan oleh mempertimbangkan aspek layanan dan biaya
konsumen dari menonton video-video ulasan yang ditawarkan beberapa produk dari
makanan yang ditayangkan para food vlogger pesaing. Peranan endorser dalam
pada channel YouTube mereka mampu memberikan pengetahuan dan informasi
meningkatkan minat mereka untuk membeli tentang produk, mengkomunikasikan manfaat
makanan yang telah direkomendasikan di produk, mewakili citra produk, serta
masa yang akan datang. Efektifitas yang membujuk konsumen membentuk perceived
dirasakan konsumen dengan menonton value konsumen terhadap suatu produk. Lebih
YouTube memudahkan mereka dalam lanjut, perceived value dapat mempengaruhi
memperoleh rekomendasi makanan yang purchase intention konsumen dalam
akan mereka beli. Dengan kata lain, biaya pembelian (Netemeyer et al., 2004; Petrick
yang mereka keluarkan untuk mencari dan Backman, 2002). Hal tersebut membuat
informasi dari suatu produk dapat ditekan variabel perceived value mampu memediasi
dengan adanya aplikasi YouTube. hubungan endorser terhadap minat beli
Perbandingan antara manfaat yang mereka konsumen secara signifikan.
terima dengan pengorbanan yang mereka
lakukan akan berdampak pada nilai yang
9

Peran Perceived Usefulness terhadap endorser terhadap minat beli konsumen


Hubungan Endorser dan Purchase secara signifikan.
Intention Penggunaan YouTube sebagai media
Penggunaan YouTube sebagai media endorserment mempermudah konsumen
endorserment mempermudah konsumen dalam mendapatkan informasi berkaitan
dalam mendapatkan informasi berkaitan dengan alternatif pilihan makanan.
dengan alternatif pilihan makanan. Ulasan Keberadaan food vlogger mampu
yang disampaikan oleh food vlogger terhadap meningkatkan persepsi manfaat yang
produk makanan mampu mempunyai efek dirasakan konsumen dalam mencari informasi
yang positif dalam mempromosikan suatu dan rekomendasi makanan. Dengan kata lain,
produk diyakini mampu mempermudah endorser mampu meningkatkan perceived
konsumen dalam mengingatnya. Sehingga usefulness yang dirasakan oleh konsumen.
keberadaan food vlogger mampu Lebih lanjut lagi, perceived usefulness yang
meningkatkan persepsi manfaat yang dirasakan konsumen dari informasi yang
dirasakan konsumen dalam mencari informasi diberikan oleh endorser secara signifikan
dan rekomendasi makanan. Lebih lanjut lagi, mampu mendorong terbentuknya purchase
perceived usefulness yang dirasakan intention. Hal ini pula yang menyebabkan
konsumen dari informasi yang diberikan oleh perceived usefulness secara signifikan dapat
endorser mampu mendorong terbentuknya memediasi hubungan antara kredibilitas
purchase intention. Konsumen cenderung endorser terhadap minat beli konsumen.
memiliki minat untuk membeli makanan yang
direkomendasikan oleh food vlogger DAFTAR PUSTAKA
dibanding mencoba makanan yang tidak Amos, C., Holmes, G., & Strutton, D. (2008).
pernah mereka beli. Ulasan yang disampaikan Exploring The Relationship Between
bermanfaat dalam meningkatkan persepsi Celebrity Endorser Effects and
kualitas dan nilai dari suatu makanan. Oleh Advertising Effectiveness.
karenanya, perceived usefulness berperan International Journal Of Advertising.
sebagai mediator penuh hubungan endorser Https://Doi.Org/10.1080/02650487.2
terhadap purchase intention. 008.11073052
Belch, G. E., & Belch, M. A. (2013). A
Kesimpulan Content Analysis Study of The Use Of
Kredibilitas seorang endoser yang Celebrity Endorsers in Magazine
ditunjukkan dengan attractiveness, Advertising. International Journal Of
trustworthiness dan level of expertise dari Advertising.
food vlogger dalam mengulas makanan tidak Https://Doi.Org/10.2501/IJA-32-3-
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 369-389
purchase intention. Artinya peran endorser Chi, H., Yeh, H., & Tsai, Y. (2011). The
atau food vlogger dalam mengulas makanan Influences of Perceived Value on
yang ditayangkan pada akun YouTube Consumer Purchase Intention: The
mereka tidak signifikan membuat para Moderating Effect of Advertising
pengikutnya untuk melakukan pembelian Endorser. Journal of International
pada makanan yang mereka ulas. Akan tetapi Management Studies.
peran endorser secara langsung Dhar, R., & Khan, U. (2006). Licensing Effect
meningkatkan perceived value dan perceived in Consumer Choice. Journal of
usefulness yang dirasakan oleh konsumen. Marketing Research,.
Persepsi nilai yang baik atas kualitas makanan Erdogan, B. Z., Baker, M. J., & Tagg, S.
yang diulas oleh endorser menjadikan (2001). Selecting Celebrity Endorsers:
konsumen minat untuk melakukan pembelian The Practitioner’s Perspective. in
makanan. Hal tersebut membuat variabel Journal of Advertising Research.
perceived value mampu memediasi hubungan Https://Doi.Org/10.2501/JAR-41-3-
10

39-48 03-2013-B002
Ferdinand, P. D. A. (2016). Metode Penelitian Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing
Manajemen: Pedoman Penelitian Management (13th Ed.). In Prentice
Untuk Skripsi, Tesis Dan Disertasi Hall.
Ilmu Manajemen. In BP Undip 2. Mcknight, H., Kacmar, C., & Choudhury, V.
Https://Doi.Org/10.4304/Jcp.8.2.326- (2003). Whoops... Did I Use The
333 Wrong Concept to Predict E-
Gupta, D. R., Kishore, N., & Verma, D. Commerce Trust? Modeling The
(2015). Impact of Celebrity Risk-Related Effects of Trust Versus
Endorsements on Consumers’ Distrust Concepts. Proceedings of The
Purchase Intention: A Study of Indian 36th Annual Hawaii International
Consumers. Australian Journal of Conference on System Sciences,
Business And Management Research. HICSS 2003.
Hair, Jr, J. F. (2015). Essentials Of Business Https://Doi.Org/10.1109/HICSS.2003
Research Methods. In Essentials of .1174393
Business Research Methods. Mir, I. A., & Rehman, K. U. (2013). Factors
Https://Doi.Org/10.4324/9781315704 Affecting Consumer Attitudes and
562 Intentions Toward User-Generated
Han, E., & Ki, E. J. (2010). Developing A Product Content on Youtube.
Measure of Celebrity Reputation. Management & Marketing.
Public Relations Review. Mohammad, A. A. S. (2012). The Effect of
Https://Doi.Org/10.1016/J.Pubrev.20 Brand Trust and Perceived Value in
09.10.013 Building Brand Loyalty. International
Hsu, H. Y., & Tsou, H. T. (2011). Research Journal of Finance and
Understanding Customer Experiences Economics.
in Online Blog Environments. Mohd, S. (2016). Green Product Purchase
International Journal Of Information Intention: Impact of Green Brands,
Management. Attitude, and Knowledge. British
Https://Doi.Org/10.1016/J.Ijinfomgt. Food Journal.
2011.05.003 Ohanian, R. (1990). Construction and
Keller, K. L. (2008). Strategic Brand Validation of A Scale To Measure
Management: Building, Measuring, Celebrity Endorsers’ Perceived
and Managing Brand (4th Edition). In Expertise, Trustworthiness, and
Pearson/Prentice Hall. Attractiveness. Journal of
Https://Doi.Org/10.2307/1252315 Advertising.
Kim, S. S., Lee, J., & Prideaux, B. (2014). Https://Doi.Org/10.1080/00913367.1
Effect of Celebrity Endorsement on 990.10673191
Tourists’ Perception of Corporate Pavlou, P. A., & Fygenson, M. (2006).
Image, Corporate Credibility and Understanding and Predicting
Corporate Loyalty. International Electronic Commerce Adoption: An
Journal of Hospitality Management. Extension of The Theory of Planned
Https://Doi.Org/10.1016/J.Ijhm.2013. Behavior. MIS Quarterly:
11.003 Management Information Systems.
Kok Wei, K., & Li, W. Y. (2013). Measuring Https://Doi.Org/10.2307/25148720
The Impact of Celebrity Endorsement Qureshi, M. M., & Malik, H. M. (2017). The
on Consumer Behavioural Intentions: Impact of Celebrity Endorsement On
A Study of Malaysian Consumers. Consumer Buying Behavior.
International Journal of Sports Advances in Social Sciences Research
Marketing and Sponsorship. Journal, 4(3), 159–170.
Https://Doi.Org/10.1108/Ijsms-14- Https://Doi.Org/10.14738/Assrj.43.26
11

05 Manajemen, 16(3), 402–411.


Renton, K., & Renton, K. (2006). Florida Https://Doi.Org/10.21776/Ub.Jam.20
State University Libraries The 18.016.03.04
Relationship of Celebrity Wang, Y. S., Wang, Y. M., Lin, H. H., &
Advertisements To Consumer Tang, T. I. (2003). Determinants of
Attitudes And Purchases Intentions. User Acceptance of Internet Banking:
Roy, S. (2018). Meaning Transfer In An Empirical Study. International
Celebrity Endorsements: An Journal of Service Industry
Explanation Using Metaphors. Management.
Journal of Marketing Https://Doi.Org/10.1108/0956423031
Communications. 0500192
Https://Doi.Org/10.1080/13527266.2 Wilcox, K., Kramer, T., & Sen, S. (2011).
016.1197294 Indulgence or Self-Control: A Dual
Saxena, A. (2011). Blogs and Their Impact on Process Model of The Effect of
Purchase Intention: A Structural Incidental Pride on Indulgent Choice.
Equation Modelling Approach. Journal of Consumer Research.
Paradigm. Https://Doi.Org/10.1086/657606
Https://Doi.Org/10.1177/0971890720 Wilcox, K., & Stephen, A. T. (2013). Are
110114 Close Friends The Enemy? Online
Sertoglu, A. E., Catli, O., & Korkmaz, S. Social Networks, Self-Esteem, and
(2014). Examining The Effect of Self-Control. Journal Of Consumer
Endorser Credibility on The Research.
Consumers ’ Buying Intentions : An Https://Doi.Org/10.1086/668794
Empirical Study In Turkey. 4(1), 66– Yuksel, H. F. (2016). Factors Affecting
77. Purchase Intention in Youtube
Subagio, D. P. W., Mugiono, M., & Videos. Youtube Videolarinda Satin
Hadiwidjojo, D. (2018). Pengaruh Alni̇ Yeti̇ Ni̇ Etki̇ Leyen Faktörler.
Perceived Ease of Use Terhadap
Repurchase Usefulness dan Trust
Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan.
Https://Doi.Org/10.26905/Jmdk.V6i1
.2067
Thompson, R. L., Higgins, C. A., & Howell,
J. M. (1991). Personal Computing:
Toward A Conceptual Model Of
Utilization. MIS Quarterly:
Management Information Systems.
Https://Doi.Org/10.2307/249443
Vidyanata, D., Sunaryo. Hadiwidjojo, D.
(2018). Credibility As A Mediator of
The Celebrity Endorsement Strategy
To Generate. Journal of Applied
Management, 16(3), 402–411.
Vidyanata, D., Sunaryo, S., & Hadiwidjojo,
D. (2018). The Role of Brand Attitude
and Brand Credibility As A Mediator
of The Celebrity Endorsement
Strategy To Generate Purchase
Intention. Jurnal Aplikasi

Anda mungkin juga menyukai