Anda di halaman 1dari 4

Tugas Praktik Kewarganegaraan 5

Nama Kelompok :

Ahmad Jimly Hanif 04171007


Juan Novly Azareel 04171037
Risma Fitriyani 04171063
Dimas Aditya Candra Nugraha 04181027
Muhammad Andhika Tarangga Indrastata 04181051
Taufiq Arrahman 04181075

Kelas F Kewarganegaraan

Kelompok Praktikum Kewarganegaraan 1

Tahap Persiapan Bersama

Institut Teknologi Kalimantan

2020
Kami mewawancarai Bapak H. Nurhadi Saputra yang merupakan anggota DPRD Balikpapan
di partai politik Persatuan Pembangunan (FPPP). Dalam wawancara yang kami lakukan via
chat.
Berikut adalah hasil wawancara kami mengenai tanggapan beliau tentang praktik
demokasi di Indonesia saat ini .
Apakah praktik demokasi di Indonesia saat ini telah sesuai dengan nilai Pancasila dan
UUD NRI 1945?
Sebenarnya Indonesia pada awalnya memakai ideologi negara tapi karena dirasa kurang
efektif atau kurang cocok maka
Sudah 19 tahun era reformasi berlangsung, namun pelaksanaan Demokrasi Pancasila
masih belum baik. Merujuk pada buku Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10
Pilar Demokrasi karya Ahmad Sanusi, terdapat 10 prinsip dalam Demokrasi Pancasila. Dari 10
prinsip itu masih ada beberapa poin yang belum terlaksana dengan baik.
10 Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
menurut Ahmad Sanusi, yaitu:
1) Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
2) Demokrasi dengan kecerdasan.
3) Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
4) Demokrasi dengan rule of law.
5) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
6) Demokrasi dengan hak asasi manusia.
7) Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
8) Demokrasi dengan otonomi daerah.
9) Demokrasi dengan kemakmuran.
10) Demokrasi yang berkeadilan sosial.

Apakah ada beberapa contoh mengenai praktik demokrasi yang belum terlaksana
berdasarkan 10 Pilar tersebut?
Salah satu contohnya ialah pada poin ke-6 mengenai demokrasi dengan Hak Asasi
Manusia. Seperti yang kita ketahui, setiap manusia mempunyai suatu hak asasi yang tidak dapat
dipisahkan dari orang tersebut, misalnya saja hak untuk hidup. Pada kenyataannya, masih
banyak kasus pembunuhan yang terjadi. Selain itu juga masih marak kasus penyiksaan terhadap
anak yang berujung pada kematian. Oknum-oknum tersebut seakan tidak menghargai hak
hidup orang lain dan ini tentu saja melanggar HAM dan tidak sesuai dengan poin Demokrasi
dengan Hak Asasi Manusia.
Contoh lainnya ada pada poin ke-9 dan ke-10 mengenai demokrasi dengan
kemakmuran dan demokrasi yang berkeadilan sosial. Pada kenyataannya, rakyat belum
sepenuhnya makmur dan sejahtera. Kita dapat menengok masyarakat-masyarakat miskin yang
masih hidup serba kekurangan, masyarakat perbatasan yang belum sepenuhnya diperhatikan
oleh pemerintah, anak-anak yang terancam putus sekolah karena tidak adanya biaya, sarana
belajar-mengajar yang jauh dari kata layak, akses ke daerah terpencil yang masih susah, dan
masih banyak lagi. Apakah itu sudah mencerminkan kehidupan yang makmur dan sejahtera?
Tentu saja belum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4ef039a2d0c28/hak-hidup-vs-hukuman-
mati/#:~:text=Anda%20benar%20bahwa%20hak%20hidup,berhak%20mempertahankan%20hidup%2
0dan%20kehidupannya.%E2%80%9D&text=(3)%20Setiap%20orang%20berhak%20atas,hidup%20y
ang%20baik%20dan%20sehat

Anda mungkin juga menyukai