Anda di halaman 1dari 55

Dr. rer. Nat. Agustino Zulys M.Sc.

1 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Bahasan

Arhenius
Bronsted-Lowry
Lewis
System pelarut
Lux-Flood
Usanovich
Hard-Soft Acid Base

2 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Ice breaking

Suatu larutan pada suhu 60 C memiliki pH =


7, larutan tersebut bersifat? Asam, Basa atau
Netral ?
Enjoying Chemistry

3 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Model asam basa
Model Asam Basa
Arrhenius H+ (dalam larutan) OH- (dalam larutan)
Bronsted-Lowry Donor H+ Acceptor H+
Lewis Acceptor pas e Donor pas e
Sistem Pelarut Solvonium Solvate
Lux-Flood Acceptor O2- Donor O2-
Usanovich Donor muatan + Donor muatan –
Acceptor (-) Acceptor (+)
HSAB

4 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Arrhenius
Asam dalam air membentuk ion H+ dan basa membentuk
ion OH-
HCl aq  NaOH aq NaCl aq  H2O
HCl aq  H  Cl asam
NaOH aq  Na OH basa
Definisi dasar yang sederhana untuk larutan
Memiliki keterbatasan pada penggunanan pelarut non-aqua
atau pada fasa gas
Kelemahan: Gagal dalam menjelaskan sifat asam/basa pada
senyawa yang tidak terdissosiasi menjadi H+ atau OH–, sebagai
contoh NH3, BF3?
5 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Model Bronsted-Lowry
Asam adalah spesies yang melepaskan ion H+ dan basa
menerima ion H+
𝐻𝐶𝑙 𝑎𝑞 + 𝐻2𝑂 𝑙 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝐶𝑙 −
Asam Basa Asam Basa
kuat lemah lemah sangat lemah
Pasangan asam dan basa konjugasi
• Reaksi asam-basa selalu berlangsung menghasilkan asam-basa yang lebih lemah
• Model Brønsted-Lowry ini dapat dipakai untuk menjelaskan reaksi pada pelarut
non-aqua dan reaksi fasa gas

6 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kecederungan periodik keasaman
Bronsted-Lowry
Terdapat 3 kelas asam:
1. Asam akua (aqua acid): proton asam terdapat pada molekul
air terkoordinasi pada ion metal pusat.
Kecederungan periodik keasaman
Bronsted-Lowry
Garam dengan radius logam kecil dan bermuatan tinggi
umumnya bersifat asam. Mis. Fe3+, Cr3+, Al3+

8 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kecederungan periodik keasaman
Bronsted-Lowry
2. Asam hidrokso: proton asam
terdapat pada gugus hidroksil tanpa
grup oxo (=O) tetangga, eg.: Si(OH)4

3. Asam okso: proton asam adalah


gugus hidroksil dengan grup okso
menempel pada atom yang sama.
eg.: Sulfuric acid, H2SO4 /
(O2S(OH)2

−2𝐻 + −𝐻 +
𝐻2 𝑂 − 𝐸 − 𝑂𝐻2 (𝐻𝑂 − 𝐸 − 𝑂𝐻)2− (𝐻𝑂 − 𝐶 = 𝑂)3−
Asam akua Asam hidrokso Asam okso
Kecederungan periodik keasaman
Bronsted-Lowry
Asam okso, semakin banyak oksigen semakin
asam, why>?
HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO
Asam poliprotik
Senyawa yang dapatmendonorkanlebihdarisatu proton.
Contoh: H2S  asamdiprotik, terjadi 2 tahapdeprotonasi
H2S(aq) + H2O(l)⇌ HS-(aq) + H3O+(aq)Ka1= 9.1 x 10-8 (pKa1 = 7.04
HS-(aq) + H2O(l) ⇌ S2-(aq) + H3O+(aq)Ka2 10-19 (pKa2  19).

11 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam poliprotik

12 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis

Asam adalah spesies penerima elektron


Basa adalah spesies pemberi elektron

13 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis
Konsep Lewis ini menjelaskan ikatan
koordinasi pada senyawa kompleks

Kovalen koordinasi dari interaksi


pas e bebas pada asam lewis

Hasil reaksi asam-basa lewis dengan asam


lewisnya adalah ion logam disebut senyawa
koordinasi
14 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis dan Orbital molekul
Konsep Lewis ini bisa dijelaskan dengan
menggunakan teori orbital molekul

15 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis dan Orbital molekul
Konsep Lewis ini metode yang serba guna dan sangat
membantu dalam menjelaskan berbagai reaksi kimia
Air sebagai oksidator

Air beraksi sebagai “asam Lewis yg kuat” untuk mengoksidasi Ca menjadi Ca2+

2 H2O + Ca  Ca2+ + 2 OH- + H2


16 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis dan Orbital molekul
Konsep Lewis metode serba guna dalam menjelaskan
berbagai reaksi kimia
Air sebagai reduktor

Air beraksi sebagai “basa Lewis yg kuat” untuk mereduksi F2 menjadi F-

2 H2O + 2 F2  4 F- + 4 H+ + O2

17 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis dan Orbital molekul
Konsep Lewis ini metode yang serba guna dan
menolong dalam menjelaskan berbagai reaksi kimia
Pelarut untuk kation

Air beraksi sebagai “basa Lewis” mebentuk kompleks dengan kation logam
6 H2O + Mg2+  [Mg(H2O)6]2+

18 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam Basa Lewis dan Orbital molekul
Konsep Lewis ini metode yang serba guna dan
menolong dalam menjelaskan berbagai reaksi kimia
Pelarut untuk Anion

Air beraksi sebagai “asam Lewis” mebentuk kompleks dengan anion

n H2O + Cl-  [Cl(H2O)n]-

19 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Model sistem pelarut
Reaksi asam basa dikembangkan dari
dissosiasi pelarut menjadi kation dan anion
Contoh klasik reaksi air
2𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝑂𝐻 −
Asam sulfat adalah asam karena menigkatkan
konsentrasi ion H3O+:
𝐻2 𝑆𝑂4 + 𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝐻𝑆𝑂4 −

Amoniak adalah basa karena meningkatkan ion


OH-
+ −
20 3/20/2017 𝑁𝐻3 Departemen
+ 𝐻2 𝑂 Kimia⇌ 𝑁𝐻
Fakultas 4
Matematika +
dan 𝑂𝐻
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
System pelarut
solvonium: nama untuk ion positive ion.
solvate: nama umum untuk ion negative.
2𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝑂𝐻 −
2𝑁𝐻3 ⇌ 𝑁𝐻4+ + 𝑁𝐻2−

Non protik
𝑁2 𝑂4 ⇌ 𝑁𝑂+ + 𝑁𝑂3−

2𝑆𝑏𝐶𝑙3 ⇌ 𝑆𝑏𝐶𝑙2+ + 𝑆𝑏𝐶𝑙4−


𝐶𝑂𝐶𝑙2 ⇌ 𝐶𝑂𝐶𝑙 + + 𝐶𝑙 −

Asam : zat terlarut yang meningkatkan solvonium


Basa : zat terlarut yang meningkatkan spesies solvate

21 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Model sistem pelarut
Pelarut terdissosiasi

22 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
System pelarut

HNO3 sebagai basa dalam asam sulfat


+ + _
𝐻𝑁𝑂3 + 2𝐻2 𝑆𝑂4 ⇌ 𝑁𝑂2 + 𝐻3 𝑂 + 2𝐻𝑆𝑂4
AgNO3 sebagai basa dalam N2O4
𝐴𝑔𝑁𝑂3 + 𝑁𝑂𝐶𝑙 ⇌ 𝑁2 𝑂4 + 𝐴𝑔𝐶𝑙
HClO4 dalam berbagai pelarut
Pelarut HClO4 sifat asam
Air Sangat kuat
Asam asetat Terhidrolisi sebagian asam
lemah
Fluoro sulfonic acid Basa lemah
23 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Lux Flood

Hermann Lux in 1939, Håkon Flood 1947


Asam : penerima oksida
Basa: donor oksida

𝐶𝑎𝑂 𝑠 + 𝑆𝑖𝑂2 (𝑠) → 𝐶𝑎𝑆𝑖𝑂3 (𝑠)


𝑁𝑎2 𝑂 𝑠 + 𝑃2 𝑂5 (𝑠) → 𝑁𝑎3 𝑃𝑂4 (𝑠)

𝑁𝑂3− + 𝑆2 𝑂72− → 𝑁𝑂2+ + 2𝑆𝑂42−

24 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Usanovich

Mikhail Usanovich1938,
Asam: penerima ion negatif, donor ion positif
Basa : penerima ion positif, donor ion negatif
𝑁𝑎2 𝑂 + 𝑆𝑂3 ⟶ 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
(𝑁𝐻4 )2 𝑆 + 𝑆𝑏2 𝑆5 ⟶ 6𝑁𝐻4+ + 2𝑆𝑏𝑆33−
𝑁𝑎 + 𝐶𝑙2 ⟶ 𝑁𝑎𝐶𝑙

25 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model
Konsep Hard-Soft Acid-Base untuk memahami reaktifitas
asam basa berdasarkan polarizabilitas elektron valensinya
Asam lewis keras: kerapatan muatan positif besar (ukuran kecil
muatan positif besar)
Asam Lewis lunak: muatan positif rendah dan ukuran besar

26 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model
Konsep Hard-Soft Acid-Base untuk memahami reaktifitas
asam basa berdasarkan polarizabilitas elektron valensinya.
Basa lewis keras: kerapatan muatan negatif besar (ukuran kecil
muatan negatif besar)
Basa Lewis lunak: muatan negatif rendah dan ukuran besar

27 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model
Konsep Hard-Soft Acid-Base untuk memahami reaktifitas
asam basa berdasarkan polarizabilitas elektron valensinya.
Basa lewis keras: kerapatan muatan negatif besar (ukuran kecil
muatan negatif besar)
Basa Lewis lunak: muatan negatif rendah dan ukuran besar

Asam keras cenderung bereaksi dengan basa keras, asam lunak


cenderung berinteraksi dengan basa lunak.

Asam keras
Basa keras
Asam keras intermediet Asam keras Asam keras intermediet
Basa keras Basa lunak Basa lunak

28 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model dan reaksi pertukaran
Teori HSAB menjelaskan perbedaan besar
dari nilai Keq dari rekasi berikut:

Hg2+ sebagai asam lunak, semakin lunak halida reaksi lebih disukai.

29 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model dan reaksi pertukaran
Kelarutan garam dalam air membutuhkan pertukaran basa
lewis dengan air, HSAB bisa menjelaskan fenomena ini
pada kelartutan perak halida:

F– dan Cl– basa keras; begitupula air. Air lebih lunak dari F– tetapi lebiih keras
dari Cl–
Br– and I– are soft bases
Karena Ag+ asam lunak, pelepasan halida kurang disukai pada halida yang
semakin kebawah dalam satu grup
30 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model dan reaksi pertukaran
Kelarutan garam dalam air membutuhkan pertukaran basa
lewis dengan air, HSAB bisa menjelaskan fenomena ini
pada kelartutan litium halida (efek kebalikan dari AgX):

F– dan Cl– basa keras; begitupula air. Air lebih lunak dari F– tetapi lebiih keras
dari Cl–
Br– and I– are soft bases
Pada kasus ini, Li+ sebagai basa keras cenderung berinteraksi dengan basa keras
31 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
HSAB model dan kompleks logam
tiosianat
Ion logam metal sebagai asam Lewis. Ligand sebagai
basa Lewis.
Thiocyanate (SCN–) merupakan ligand yang unik karena
memiliki dua sisi basa Lewis:

32 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Skala kekerasan absolut Pearson

Kekerasan absolut didefinisikan sebagai

I adalah energi ionisasi molekul dalam eV, mirip dengan E(HOMO)


A adalah afinitas elektron pada molekul dalam eV, mirip dengan E(LUMO)

Kekerasan absolut = setengah dari beda


HOMO-LUMO (setengah band gap)
Asam keras memiliki nilai η besar.

33 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Skala kekerasan absolut Pearson

34 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam basa
Pertimbangan keras/lunak suatu asam-basa tidak ada kaitannya dengan
kekuatan asam/basa
Suatu asam atau basa keras atau lunak bisa jadi asam atau basa lemah
atau kuat
Pada reaksi kompetisi antara dua basa dengan asam yang sama, perlu
diperhatikan kekuatan kebasaan dan sifat keras/lunaknya basa dan asam
masing-masing
Asam keras
Basa keras
Asam keras intermediet Asam keras Asam keras intermediet
Basa keras Basa lunak Basa lunak

Ion Zinc asam Lewis kuat, ion oksida basa Lewis kuat, seharusnya reaksi
tidak disukai.
Ternyata reaksi berlangsung ke kanan (K > 1), karena kekuatan hard/soft
melampaui kekuatan asam-basa.
35 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam

HA(aq) + H2O(l)⇌H3O+(aq) + A–(aq)

Kekuatan asam basa ditentukan secara empiris


Kurva titrasi
Pengukuran kalorimetrik entalpi reaksi
Pengukuran spektroskopi, UV, NMR

36 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam melalui kurva tirasi

Bagaimana menentukan nilai Ka


menggunakan kurva titrasi?

37 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam melalui Termodinamik
Jika reaksi berlangsung sempurna, entalpi reaksi
dapat ditentukan secara langsung melalui
kalorimeter
𝐻𝑁𝑂3 + 𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝑁𝑂3_

Pada P konstan
• 𝒒𝒑 = ∆𝑬 + ∆𝒑𝑽 = ∆𝑯 Entalpi reaksi

Internal energi DV ~0 untuk liquid

38 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam melalui Termodinamik
Jika reaksi berlangsung tidak sempurna, entalpi
reaksi sedikit lebih rumit
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂−
Dengan menggunakan hukum Hess
∆𝐻1

𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝑂𝐻 𝐻2 𝑂 + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂−

∆𝐻2
𝐻3 𝑂+ + 𝑂𝐻 − 2𝐻2 𝑂

39 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam Thermodinamilka

40 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam melalui Termodinamik
Jika reaksi berlangsung tidak sempurna, entalpi
reaksi sedikit lebih rumit
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂−
Dengan menggunakan hukum Hess
∆𝑮𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = ∆𝑯𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 − 𝑻∆𝑺𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = −𝑹𝑻 ln 𝐾𝑒𝑞
∆𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ∆𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
ln 𝐾𝑒𝑞 =− +
𝑅𝑇 𝑇
Plot antara ln Keq vs 1/T akan memberikan gari lurus dengan:

41 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam melalui Termodinamik
Jika reaksi berlangsung tidak sempurna, entalpi
reaksi sedikit lebih rumit
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐻3 𝑂+ + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂−

42 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam

HI H2SO4

HBr HClO4

HClO3 HCl

HNO3

43 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam HC C H

Compound pKa Compound pKa H2 C C H


H
(CN)3C-H -5 15
H2
H2
H3 C C H
H2SO4 -2 H2O 15,7

(NO2)3C-H 0 H2 21

HClO3 0 HC≡C-H 24

O 4,5 Ph3C-H 30

H2

CH3COOH 4,7 PhC-H3 35

HCN 9,4 Ph-H 37

O2N-CH3 10 C3H7CH2-H 44

44 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kekuatan asam pada garam
Kation Anion Sifat garam Contoh
Netral Netral Netral NaCl
Netral Basa konjugasi Basa NaF
dari asam lemah
Asam konjugasi Netral asam NH4Cl
dari basa lemah
Asam konjugasi Basa konjugasi Tergantung NH4F
dari basa lemah dari asam lemah nilai Ka & Kb

45 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Affinitas proton pada fasa gas
Afinitas proton : pengukuran termodinamik
yang dilakukan pada fase gas

Pengukuran ini memberikan gambaran murni tentang kekuatan


asam/basa, tanpa adanya pengaruh pelarut (solvation).

46 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Affinitas proton pada fasa gas
Afinitas proton : pengukuran termodinamik
yang dilakukan pada fase gas

Pengukuran ini memberikan gambaran murni tentang kekuatan


asam/basa, tanpa adanya pengaruh pelarut (solvation).

47 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Efek substituen - Elektronik
Pengukuran afinitas proton pada fasa gas memudahkan kita
untuk menilai bagaimana substituen merubah
keasaman/kebasaan
Afinitas proton NMe3 > NHMe2 > NH2Me > NH3 Afinitas proton
tertinggi terendah
Methyl sebagi gugus pendorong elektron,
kebasaan pada pas e bebas N meningkat

Asam terkuat
Asam terlemah BF3 < BBr3 < BCl3

Adanya efek interaksi p, ikatan p yang sangat kuat tejadi pada


substituen F yang memiliki kelektronegatifan yang tinggi dengan
menurunkan keasaman lewis BF3

48 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Efek substituen - Sterik
Pengukuran afinitas proton pada fasa gas memudahkan kita
untuk menilai bagaimana substituen merubah
keasaman/kebasaan
Afinitas proton Afinitas proton
tertinggi NMe3 > NHMe2 > NH2Me > NH3 terendah
Efek sterik dapaty berpengaruh bahkan mengalahkan kecenderungan efek
elektronik dalam keasaman atau kebasaan.

Afinitas BF3 tertinggi NHMe2 > NH2Me > NMe3 > NH3 Afinitas BF3 terendah

Afinitas BMe3 tertinggi NHMe2 > NH2Me > NMe3 > NH3 Afinitas BMe3 terendah

Afinitas BtBu3 tertinggi NHMe2 > NH3 > NH2Me > NMe3 Afinitas BtBu3 terendah

49 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam super
Definisi klasik: sebuah asam dengan keasaman lebih
besar dari 100% asam sulfat yang memiliki nilai H0
Hammett acidity function sebesar −12.
Definisi modern: suatu media yang memiliki potensial
kimia dari protonnya lebih tinggi dari asam sulfat murni
trifluoromethanesulfonic acid (CF3SO3H) triflic acid,
fluorosulfuric acid (HSO3F), 1000 x asam sulfat.
fluoroantimonic acid H+SbF6- H0= - 28, 1016 kali asam sulfat

50 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Asam super
Mampu melarutkan hidrokarbon, lilin. Atau mampu
memprotonasi hidrokarbon
Pada 140 °C (284 °F), FSO3H–SbF5memprotonasi gas metana
membentuk tertiary-butyl karbokation
𝐶𝐻4 + 𝐻 + → 𝐶𝐻5+
𝐶𝐻5+ → 𝐶𝐻3+ + 𝐻2
𝐶𝐻3+ + 3𝐶𝐻4 → (𝐶𝐻3 )3 𝐶 + + 3𝐻2

Carbocations merupakan intermediate pada beberapa reaksi yang berguna


dalam pembentukan plastik dan dalam produksi bensin beroktan tinggi

51 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Efek pelarutan (solvasi)
Pelarut memiliki pengaruh yang besar terhadap
kekuatan asam-basa. Berikut perbandingan kebasaan
pada fasa gas dan dalam pelarut air.

Afinitas proton Afinitas proton


tertinggi NMe3 > NHMe2 > NH2Me > NH3 terendah

Nilai pKb dalam air

NHMe2 > NH2Me > NMe3 > NH3

Perbedaan ini terjadi karena kemampuan air dalam melarutkan dan


berikatan hidrogen dengan kation amonium yang dihasilkan, NHR3+

52 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Efek pelarutan (solvasi)
Kemampuan air dalam mengikat ikatan hidrogen yang
kuat mempengaruhi sifat asam basa suatu spesies.
Berikut beberapa nilai pKa antara air dan DMSO:

53 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Efek penyetaraan (leveling)
Peran lain dari pelarut adalah untuk menyetarakan kekuatan asam
dan basa. Efek ini merupakan fungsi auto-dissosiasi pelarut:

54 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Efek penyetaraan (leveling)
Peran lain dari pelarut adalah untuk menyetarakan kekuatan asam
dan basa. Efek ini merupakan fungsi auto-dissosiasi pelarut:

Setiap pelarut memiliki rentang asam-basa. Keasaman larutan hanya bisa diubah pada
rentang tersebut. Diluar rentang tersebut pelarut lain dakan mengambil alih penyetaraan.

55 3/20/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai