Anda di halaman 1dari 68

O P T I K

MO D U L
D A N
M B A N G
GE L O F I S I K A
R T A
D I K A N J A K A
P E N D I U L L A H
D A Y A T
R I F H I
N S Y A
UI

LABORATORIUM
PENDIDIKAN FISIKA
2020
TRY THEN FAILURE IS BETTER,
THAN NEVER TRY AT ALL

1|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, Buku Panduan Praktikum Gelombang dan Optik pada Program
Studi Pendidikan Fisika ini dapat diselesaikan. Buku pedoman praktikum ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai buku rujukan atau panduan dalam melakukan Praktikum-
Praktikum dalam mata kuliah Gelombang dan Optik.
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan wawasan mahasiswa
dalam memahami konsep Gelombang dan Optik dapat bertambah. Tujuan lainnya yaitu:
1. Dapat mengetahui sekaligus menggunakan secara langsung alat-
alat yang berhubungan dengan Gelombang dan Optik di laboratorium.
2. Mahasiswa dapat melakukan pembuktian terhadap kebenaran
teori melalui kegiatan praktikum.
3. Dapat lebih mengerti dan mengetahui karakteristik dari beberapa
konsep permasalahan Gelombang dan Optik yang ada pada Praktikum.
4. Menuntut ketelitian, kesabaran dan konsentrasi penuh dalam melakukan
Praktikum.

Semoga dengan adanya buku panduan praktikum ini, para mahasiswa menjadi
lebih mudah dalam melakukan praktikum dan mempelajari/memahami materi pada mata
kuliah Gelombang dan Optik. Kepada para mahasiswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada teknisi dan asisten laboratorium yang
memungkinkan panduan praktikum ini dapat diselesaikan pada waktunya. Semoga karya
kecil ini bermanfaat bagi kita semua dan diperbaiki kekurangan yang ada di dalamnya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat kami harapkan.

Tangerang Selatan, 1 September 2020

Tim Peyusun
2|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. 2


Tangki Riak .................................................................................................. 4
Pembiasan Pada .................................................................................................. 10
Prisma
Kisi Difraksi .................................................................................................. 13
Gelombang Stasioner .................................................................................................. 21
Pemantulan Cahaya .................................................................................................. 26
Refraction In Glass, .................................................................................................. 30
Water, and Mystery
Material
Pembiasan Cahaya .................................................................................................. 36
Pada Lensa
Pipa Organa .................................................................................................. 40
GHS Pada Bandul .................................................................................................. 44
Sederhana
GHS Pada Bandul .................................................................................................. 50
Reversibel
Hukum Hooke .................................................................................................. 53
Warna Dalam Cahaya .................................................................................................. 60
Daftar Pustaka .................................................................................................. 63

3|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


TANGKI RIAK

ASLAB : FANNY CHANIFAH


TUGAS PRA PRAKTIKUM

1. Apa yang Anda ketahui tentang praktikum Tangki Riak?


2. Jelaskan sifat-sifat gelombang yang Anda ketahui!

A. Tujuan
Menganalisis sifat-sifat gelombang yang terjadi pada Praktikum Tangki Riak

B. Dasar Teori

Tangki riak digunakan untuk mempelajari sifat pada gelombang dapat dilakukan
mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air dengan menggunakan tangki
riak atau tangki gelombang (ripple tank).

Pada dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang terbuat dari kaca, motor
listrik sebagi sumber getar yang diletakkan di atas papan penggetar dan akan
menggetarkan papan penggetar yang berupa plat/kepingan untuk pembangkit
gelombang lurus dan pembangkit bola kecil untuk membangkitkan gelombang
lingkaran.

Sebuah lampu diletakkan diatas tangki riak yang digunakan untuk menyinari
gelombang yang terjadi dan dipantulkan pada cermin yang akan ditampilkan hasil
bayangan bentuk gelombang air pada layar putih pada tangki riak. Puncak dan
lembah pada gelombang digambarkan pada pada layar berupa garis gelap dan
terang.

4|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


C. Alat dan Bahan

D. Langkah Percobaan

1. Bukalah link https://www.falstad.com/ripple/ melalui search engine


5|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG
2. Aturlah bagian example dan ubahlah sesuai dengan pembangkit gelombang
sesuai data

3. Aturlah bagian “color scheme” untuk memperjelas pengamatan gelombang.


Disarankan menggunakan “color scheme 1”
4. Amati gelombang dari pembangkit gelombang yang
berbeda.
5. Lakukanlah pengamatan untuk gelombang yang terbentuk pada tiap
penghalang gelombang.
6. Aturlah frekuensi medium dan maksimum

7. Aturlah brightness untuk memperjelas pengamatan gelombang

Percobaan dengan Penghalang Gelombang


1. Aturlah pembangkit gelombang dengan pembangkit gelombang lurus di
tools “example: plane waves”. Lalu tambahkan penghalang lurus pada
tools “add wall”

6|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


2. Aturlah pembangkit gelombang dengan pembangkit gelombang lurus di
tools “example: plane waves”. Lalu tambahkan penghalang melengkung
“add parabola”

3. Aturlah pembangkit gelombang dengan pembangkit gelombang lurus di


tools “example: plane waves”. Lalu tambahkan penghalang melengkung
“add parabola”. Klik kanan lalu pilih “rotate”

4. Aturlah “example: refraction”


5. Aturlah “example: single slit”
6. Aturlah “example: double slit”

E. Data Praktikum
1. Tanpa Penghalang

Satu pembangkit Lingkaran Dua pembangkit Satu pembangkit lurus


(Single source) lingkaran (Plane waves)
(two source)

7|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


2. Dengan Penghalang

No. Foto Applet beserta Frekuensi medium Frekuensi


nama penghalang maksimum
1.

2.

3.

4.

5.

6.

8|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


TUGAS PASCA PRAKTIKUM

1. Jelaskan pengaruh frekuensi motor pembangkit terhadap gelombang yang dihasilkan


pada setiap percobaan!
2. Bagaimana perbedaan gelombang yang terbentuk dari setiap percobaan?

9|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG


PEMBIASAN PADA
PRISMA

ASLAB : NABILA AZKA


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Jelaskan proses pembiasan cahaya pada prisma!
2. Buktikan rumus dari Sudut Deviasi pada Prisma Segitiga Siku-siku! Ditinjau dari
berbagai aspek, Disertai visualisasi gambar/foto dan dijelaskan!
3. Bagaimana cara menentukan sudut deviasi berdasarkan percobaan yang kamu ketahui?
Urutkan langkah-langkah yang harus dilakukan! (Bukan langkah kerja praktikum)

A. Tujuan
1. Menentukan sudut datang dan sudut bias pada prisma
2. Menentukan sudut deviasi pada prisma

B. Dasar Teori
Prisma adalah salah satu alat optik berupa benda transparan (bening)
terbuat dari bahan gelas atau kaca yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang
membentuk sudut tertentu. Sudut di antara dua bidang tersebut disebut sudut
pembias (β) sedangkan dua bidang pembatas disebut bidang pembias
(Ganijanti,2011).
Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab
sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke
kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal,
sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke
udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami
pembelokan arah dari arah semula. Jika sinar datang mula-mula dan sinar bias
akhir diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di suatu titik dan
membentuk sudut yang disebut sudut deviasi (D).
Ketika seberkas cahaya merambat dari suatu medium ke medium lain yang

10 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
indek biasnya berbeda, berkas tersebut menemui bidang batas antara dua medium.
Cahaya akan mengalami dua proses yaitu pemantulan dan pembiasan (Serway dan
Jewett, 2009).

Besar sudut pembias dapat dihitung dengan rumus berikut :


β = r1 +i2
Keterangan :
β : sudut pembias prisma
r1 : sudut bias dari sinar yang masuk prisma
i2 : sudut datang ketika sinar hendak keluar prisma

Sedangkan besar sudut deviasi dapat dihitung dengan rumus berikut :


D = i1 + r2 – β
Keterangan :
D : sudut deviasi
β : sudut pembias prisma
r2 : sudut bias ketika sinar keluar prisma
i1 : sudut datang sinar masuk

11 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
C. Alat dan Bahan
1. Prisma 1 buah
2. Laser 1 buah
3. Busur 1 buah

D. Langkah Kerja Persiapan


1. Akses link berikut: https://bit.ly/32I1N32
2. Pilih menu pilihan prisma/lensa
3. Gunakan prisma segitiga sebagai medium pembiasan
Percobaan I
1. Pastikan material prisma adalah gelas dan lingkungannya udara
2. Pastikan sinar laser berwarna merah dengan panjang gelombang 650 nm
3. Aktifkan laser dan arahkan ke bidang prisma dengan menggunakan 3 sudut
berbeda dan amati perbedaan sudut deviasi dan sudut biasnya

E. Data Pengamatan
Percobaan
No. Sudut Datang Sudut Bias Sudut Deviasi
1. 30
2. 45
3. 60

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara sudut deviasi dan sudut datang!
Berilah penjelasan tentang grafik tersebut!
2. Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara sudut datang dan sudut bias!
Berilah penjelasan tentang grafik tersebut!
3. Mengapa jika cahaya matahari dipantulkan pada prisma terjadi pembiasan yang
menghasilkan warna pelangi? Jelaskan!

12 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
KISI DIFRAKSI

ASLAB : ZALFA SALSABILA

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Jelaskan yang dimaksud dengan peristiwa difraksi?

2. Jelaskan yang dimaksud dengan kisi?

3. Apakah peristiwa difraksi berlaku pada semua gelombang ? jelaskan

4. Bagaimana cara untuk menentukan kisi?

5. Buktikan persamaan : !

A. Tujuan
Membuktikan panjang gelombang cahaya tampak dari suatu sumber cahaya dengan
menggunakan kisi difraksi celah tunggal

B. Dasar Teori
Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan oleh
rintangan. Secara makroskopis, difraksi dikenal sebagai gejala penyebaran arah yang dialami
seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu celah sempit atau tepi tajam sebuah
benda. Gejala ini juga dianggap sebagai salah satu ciri khas gelombang yang tidak memiliki
partikel, karena sebuah partikel yang bergerak bebas melalui suatu celah tidak akan
mengalami perubahan arah.
Untuk menganlisis pola difraksi, akan lebih mudah jika membagi celahnya menjadi dua
bagian, seperti pada gambar di bawah ini.

13 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Dengan mengingat semua gelombang sefase ketika mereka meninggalkan celah,
perhatikan sinar 1 dan 3. Ketika dua sinar ini melalui layar yang berada jarak di sebelah
kanan, sinar 1 akan merambat lebih jauh daripada sinar 3 dengan beda lintasannya sama
dengan (d/2) , dimana d adalah lebar celahnya. Begitu pula, beda lintasan antara
sinar 2 dan 4 juga sebesar (d/2) dan begitu pula sinar 3 dan 5. Jika beda lintasan
,

tersebut setengah dari panjang gelombang (bersesuaian dengan beda fase sebesar 180 ),
maka kedua gelombangnya akan saling meniadakan dan menghasilkan interferensi
destruktif (Serway, Raymond A, 2010).
Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini
terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat
dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat kaca dengan mesin
terukur berpresisi tinggi. Celah di antara goresan-goresan adalah transparan terhadap
cahaya dan area itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat
mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data banyaknya garis per sentimeter kita
dapat menentukan jarak antar celah atau yang disebut dengan tetapan kisi (d), jika terdapat
N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:

(Simpson, 2013)
Difraksi adalah penyebaran atau pelenturan gelombang yang disebabkan oleh
adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku
sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian, cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian yang lain dan intensitas resultannya pada layar
bergantung pada arah θ. Bila suatu gelombang melewati suatu penghalang yang
mempunyai celah sempit, maka menurut Huygens, titik – titik pada celah yang sempit itu
akan menjadi sumber gelombang yang baru dan meneruskan gelombang tersebut ke
segala arah.(Sarojo, 2011).
Cahaya memiliki sifat sebagai gelombang sehingga cahaya mengalami difraksi

14 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
dan interferensi. Syarat terjadinya difraksi adalah koheren dan selisih fase tetap. Difraksi
cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui kisi. Kisi adalah celah sempit sejajar yang
jumlahnya sangat banyak. Konstanta kisi (d) adalah jarak antara dua celah yang
berdekatan.

C. Alat dan Bahan


No. Alat dan Bahan
1. 1 buah catu daya
2. 1 buah kotak cahaya
3. 2 buah pemegang slide
4. 1 buah slide kisi
5. 1 buah slide diafragma celah tunggal
6. 1 buah layar putih
7. 1 buah mistar
8. 2 buah rel presisi
9. 1 buah penyambung rel presisi
10. 2 kaki rel
11. 1 buah filter warna
12. 1 buah laser
13. 2 buah kabel penghubung
14. 3 buah dudukan slide
15. 1 buah dudukan kotak cahaya

D. Langkah Kerja
1. Berikut ini adalah link video praktikum Kisi Difraksi
https://www.youtube.com/watch?v=PgW7qaOZD0U
2. Dengan menggunakan data praktikum yang terdapat dibawah. Buatlah
analisis data dan pembahasa mengenai praktikum kisi difraksi. Kerjakan
juga tugas pascanya.
3. Pelajari dan analisislah video - video tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=x_0TWhJ1nh4
15 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
https://www.youtube.com/watch?v=9D8cPrEAGyc
https://www.youtube.com/watch?v=jLuVFP3QreQ
https://www.youtube.com/watch?v=dGjXPCzYymU
4. Korelasikan dengan materi kisi difraksi yang telah kamu pelajari. Kemudian
buatlah pembahasannya (minimal 700 kata)

E. Data Praktikum
1. Percobaan dengan N=100 celah/mm
No Warna Cahaya 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar

0,15 0,008

1 Merah 0,20 0,013

0,25 0,016

0,15 0,005

2 Biru

0,20 0,009

16 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
0,25 0,011

2. Percobaan dengan N=300 celah/mm


Warna
No 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar
Cahaya

0,15 0,027

1 Merah 0,20 0,035

0,25 0,053

0,15 0,016

2 Biru

0,20 0,020

17 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
0,25 0,026

3. Percobaan dengan N=600 celah/mm


Warna
No 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar
Cahaya

0,15 0,070

1 Merah 0,20 0,078

0,25 0,095

2 Biru 0,15 0,04

18 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
0,20 0,05

0,25 0,06

4. Percobaan dengan N=600 celah/mm dengan filter warna merah


Warna
No 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar
Cahaya

0,15 0,045

1 Merah 0,20 0,066

0,25 0,085

19 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
5. Percobaan dengan laser
No Warna Sinar 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar

0,15 0,055

1 Merah 0,20 0,079

0,25 0,10

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Jelaskan, mengapa terjadi warna pelangi pada pembiasan kisi difraksi?

2. Bagaimana urutan warna-warna dari kisi difraksi? Berikan gambar/foto yang Anda
dapat! Jelaskan!
3. Buatlah grafik perbandingan panjang gelombang pada percobaan dan teori! Dan
berilah penjelasan/deskripsi!
4. Tentukan presentase kesalahan percobaannya!

20 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
GELOMBANG STASIONER

ASLAB : ABDURAHMAN NAUFAL


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang gelombang stasioner!

2. Jelaskan ciri-ciri gelombang stasioner!

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cepat rambat gelombang pada tali?

4. Apa yang Anda ketahui tentang percobaan melde?

A. Tujuan
Menganalisis cepat rambat gelombang gelombang melde

B. Dasar Teori

Gambar 1.1 Alat Percobaan Melde


Gambar di atas menunjukkan peralatan yang digunakan untuk mengukur
cepat rambat gelombang transversal pada sebuah dawai (senar). Apabila
penggetar dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan merambat
gelombang transversal. Kemudian penggetar digeser menjauhi atau mendekati
katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali timbul gelombang stasioner.
Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang gelombang
yang terjadi (𝝀) dan jika frekuensi penggetar sama dengan f maka cepat rambat

21 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
gelombang dapat dicari dengan . Untuk mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi cepat rambat gelombang dapat dilakukan dengan mengubah-ubah
panjang tali, masa tali, dan tegangan tali (massa beban yang digantungkan).
Orang yang pertama kali melakukan percobaan mengukur cepat rambat
gelombang adalah Melde, sehingga percobaan seperti di atas dikenal dengan
sebutan Percobaan Melde. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa
kecepatan merambat gelombang transversal pada dawai:

𝐹𝑙 𝐹 𝐹
𝑣=√ =√ =√
𝑚 𝜇 𝜌𝐴

dengan:

𝑣 = cepat rambat gelombang (m.s-1)

F = gaya tegangan dawai (N)

l = Panjang dawai (m)

m = massa dawai (kg)

𝜇 = massa persatuan Panjang dawai (kg.m-1)

𝜌 = massa jenis dawai (kg.m-3)


A = luas penampang dawai (m2)

C. Alat dan Bahan


No. Alat dan Bahan
1. 1 buah neraca digital
2. 1 buah mistar
3. 3 jenis tali
4. 1 buah rel presisi
5. 1 buah penggetar mekanik
6. 1 buah katrol
7. 10 buah pemberat logam 50 gram

D. Langkah Kerja
 Praktikum Luar Jaringan (Luring)

22 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Percobaan I : Hubungan cepat rambat gelombang dengan tegangan tali
(variable bebas massa)
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar 1.1
2. Ukurlah massa tali 1 menggunakan neraca digital
3. Ukurlah panjang tali 1 dari ujung penggetar mekanik sampai tepat
menggantung massa
4. Tentukan panjang lintasan pada rel presisi
5. Pasang tali 1 pada penggetar mekanik dan gantungkan massa beban, mulai dari
100 g, 200 g, 300 g, 400 g, dan terakhir 500 g
6. Amati jumlah gelombang yang terbentuk saat penggetar mekanik dengan
frekuensi 50 Hz dihidupkan
Percobaan II : Hubungan cepat rambat gelombang dengan kerapatan massa
linear
1. Ukurlah massa tali 2 dan 3 menggunakan neraca digital
2. Ukurlah panjang tali 2 dan 3 dari ujung penggetar mekanik sampai tampat
menggantung massa
3. Pasang tali 2 pada penggetar mekanik dengan massa yang digantung sebesar
200 g
4. Amati jumlah gelombang yang terbentuk saat penggetar mekanik dengan
frekuensi 50 Hz dihidupkan
5. Ulangi langkah 3 dan 4 menggunakan tali 3
6. Lakukan pengulangan sebanyak 3 tali untuk setiap pengambilan data.

 Praktikum Dalam Jaringan (Daring)


Persiapkam perangkat PC/Laptop, kemudian menuju browser dan buka
website:
https://phet.colorado.edu/sims/html/wave-on-a-string/latest/wave-on-a-
string_in.html

Percobaan I : Hubungan tegangan tali dengan cepat rambat gelombang


tali
1. Atur pada mode osilasi, amplitudo 1.00 cm, frekuensi 2.00 Hz, redaman nol
23 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
dan kondisi tali tidak berujung.
2. Lakukan 3 kali percobaan berbeda dengan mengubah tegangan tali kecil,
sedang kemudian besar.
3. Ukur panjang gelombang dengan mistar
4. Catat data yang didapatkan pada tabel data percobaan

Percobaan II : Hubungan frekuensi dengan cepat rambat gelombang tali


1. Atur pada mode osilasi, amplitudo 1.00 cm, tegangan tali kuat, redaman nol
dan kondisi tali tidak berujung.
2. Lakukan 3 kali percobaan berbeda dengan mengubah frekuensi secara
berturut-turut 1.00 Hz, 1,5 Hz kemudian 2.00 Hz.
3. Ukur panjang gelombang dengan mistar
4. Catat data yang didapatkan pada tabel data percobaan

E. Data Praktikum
Percobaan I
No. Tegangan Amplitudo Frekuensi Panjang Cepat Rambat
Tali Gelombang Gelombang (v)
(𝜆)
1.
2.
3.

Percobaan II
No. Tegangan Amplitudo Frekuensi Panjang Cepat Rambat
Tali Gelombang Gelombang (v)
(𝜆)
1.
2.
3.

24 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
TUGAS PASCA PRAKTIKUM

Buat dan jelaskan dari masing-masing percobaan:


a. Grafik terhadap
b. Grafik terhadap

25 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
PEMANTULAN CAHAYA

ASLAB : AMALIA IZZATUL ISMA


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis cermin berserta sifat-sifatnya!
2. Sebutkan bunyi Hukum Snellius (sertakan gambar)!

B. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami materi pemantulan cahaya (refleksi) pada optik geometri.
2. Menyelidiki hukum Snellius pada medium datar, cekung, dan cembung.

C. Teori Dasar
Cabang ilmu pengetahuan tentang cahaya yang mempelajari sifat-sifat
perambatan cahaya, seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip jalannya sinar-
sinar disebut optika geometri (Dudi Indrajit, 2007: 109).
Cahaya berjalan dalam lintasan yang berbentuk garis lurus disebut berkas
cahaya. Berkas cahaya merupakan idealisasi; dimaksudkan untuk mempresentasikan
sinar cahaya yang sangat sempit (Giancoli, 2001: 243).
Ada dua macam pemantulan cahaya yang terjadi pada benda tidak tembus
cahaya, yaitu:
1. Pemantulan beraturan (reguler).
Pemantulan beraturan terjadi pada benda yang permukaannya rata, seperti pada
cermin datar. Berkas cahaya sejajar yang datang menuju cermin datar dipantulkan
secara sejajar.
2. Pemantulan baur (diffuse).
Pemantulan baur terjadi pada benda yng permukaannya tidak rata. Berkas cahaya
sejajar yang mengenai permukaan tidak teratur akan dipantulkan baur.
Pemantulan beraturan menyebabkan penglihatan mata silau, sedangkan
pemantulan baur membuat penglihatan nyaman.
26 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
D. Alat Dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah
1 Media datar, cembung, cekung 1 buah
2 Laser 1 sumber 1 buah
3 Laser 5 sumber 1 buah
4 Busur 1 buah

E. Langkah Kerja
Percobaan I: Refleksi dengan 1 sumber cahaya
1. Siapkan aplikasi PhET Interactive Simulations di perangkat Anda.
2. Buka menu Bending Light pada materi fisika, klik loading lalu pilih bagian
Prisms.
3. Pilih media glass (kaca) dengan bentuk datar, letakkan di depan laser.
4. Hidupkan laser 1 sumber dan centang kolom Reflections dan Normal. Centang
juga kolom Protactor untuk menghitung besar sudut datang dan sudut pantul.
5. Amati pemantulan yang terjadi dan catatlah hasilnya.
6. Ulangi percobaan tersebut pada media cembung dan cekung.

Percobaan II: Refleksi dengan 5 sumber cahaya


1. Lakukan seperti langkah pada media datar di percobaan I tetapi menggunakan
laser 5 sumber dan tanpa menghitung sudut datang maupun sudut pantulnya.
2. Amati pemantulan yang terjadi dan catatlah hasilnya.
3. Ulangi percobaan tersebut pada media cembung dan cekung.

F. DATA PENGAMATAN
Percobaan I: Refleksi dengan 1 sumber cahaya
a. Media Datar
Sudut Datang
No Sudut Pantul (r) Keterangan Gambar
(i)
1 15°

27 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
2 30°
3 45°
4 60°
5 90°

b. Media Cembung
Sudut Datang
No Sudut Pantul (r) Keterangan Gambar
(i)
1 15°
2 30°
3 45°
4 60°
5 90°

c. Media Cekung
Sudut Datang
No Sudut Pantul (r) Keterangan Gambar
(i)
1 15°
2 30°
3 45°
4 60°
5 90°

Percobaan II: Refleksi dengan 5 sumber cahaya


a. Cermin Datar
Gambar

28 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
b. Cermin Cembung
Gambar

c. Cermin Cekung
Gambar

TUGAS PASCA PRAKTIKUM

1. Jelaskan perbedaan ketiga medium (datar, cembung, dan cekung) jika dikenai sumber
cahaya! Sertakan gambar percobaanmu!

29 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
REFRACTION IN GLASS, WATER
AND MYSTERY MATERIAL

ASLAB : DIKA RAHAYU


TUGAS PRA PRAKTIKUM

1. Explain the Snell’s Law!

2. Prove this!

, by:
a. Huygens’s Construction

b. Fermat’s Principle

3. Prove this!

4. What the differences between transparent, translucent, and opaque?

Ingat : kumpulkan jawaban sebelum anda melakukan praktikum!

A. Aim’s

1. Determining the path of a light ray in glass, water, and oil.

2. Determining index of refraction based on the path.

B. Theory
Before the beginning of the nineteenth century, light was considered to be a stream of
particles that either was emitted by the object being viewed or emanated from the eyes of
the viewer. Newton, the chief architect of the particle theory of light, held that particles

30 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
were emitted from a light source and that these particles stimulated the sense of sight
upon entering the eye. Using this idea, he was able to explain reflection and refraction
(Serway and Jewett, 2004: 1095) A narrow beam of light (the incident beam), angled
downward from the left and traveling through air, encounters a plane (flat) water surface.
Part of the light is reflected by the surface, forming a beam directed upward toward the
right, traveling as if the original beam had bounced from the surface. The rest of the light
travels through the surface and into the water, forming a beam directed downward to the
right. Because light can travel through it, the water is said to be transparent. The travel
of light through a surface (or interface) that separates two media is called refraction,
and the light is said to be refracted. Unless an incident beam of light is perpendicular to
the surface, refraction changes the light’s direction of travel (Halliday and Resnick,2014:
991).

Figure 1. (a) A photograph showing an incident


beam of light reflected and refracted by a
horizontal water surface. (b) A ray representation
of (a). The angle of incidence ( ), reflection (
), and refraction ( ) are marked.

The incident ray, the reflected ray, and the refracted ray all lie in the same plane.
The angle of refraction ( ) in Figure 1, depends on the properties of the two media and
on the angle of incidence through the relationship:

31 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Where is the speed of the light in the first medium and is the speed of light in the
second medium. The path of a light ray through a refracting surface is reversible (Serway
and Jewett, 2004: 1102).

In air, the speed is only slightly less. In other transparent materials, such as glass
and water, the speed is always less than that in vacuum. For example, in waterlight

travels at about . The ratio of the speed of light in vacuum to the speed in a

given material is called the index of refraction, n, of that material: The index of refraction
is never less than 1, and values for various materials are given in Table 1. For
example, since for water, the speed of light in water is:

That light travels more slowly in matter than in vacuum can be explained at the
atomic level as being due to the absorption and reemission of light by atoms and
molecules of the material (Giancoli, 2014: 657)

Material
Vacuum 1.0000
Air (at STP) 1.0003
Water 1.33
Ethyl Alcohol 1.36
Glass

 Fused quartz 1.46

 Crown glass 1.52

 Light flint 1.58

32 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Plastic

 Acrylic, Lucite, CR-39 1.50

 Polycarbonate 1.59

 “high-index” 1.6 – 1.7


Sodium chloride 1.53
Diamond 2.42
C. TOOLS AND MATERIALS

No. Tools/Materials Quantity


1. Smartphone/Personal Computer 1 pc
2. pHet Virtual Lab Application/Online 1 pc
3. Red Ray 1 pc
4. Purple Ray 1 pc
5. Protractor 1 pc
6. Glass Sufficiently
7. Water Sufficiently
8. Mystery Material Sufficiently

D. PROCEDURES
a. Make sure you have the pHet virtual lab application. If you don’t have the
application yet, then open the link below:

https://phet.colorado.edu/sims/html/bending-light/latest/bending-light_in.thml

b. In the application, place the protactor right on the normal line.

c. Check the “angle” box to make it easier to read the angle.

d. Select material 1 → custom material, with n = 1.0003

e. Select material 2 according to the practicum data

f. Turn on the laser with a predetermined incidence angle

g. Record the results 𝜃2 in the tabel.

h. Repeat step 5-8 with different ray colors

33 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
WORKSHEET

Name :

ID Number :

Day/date :

1. Red Ray

 Medium: Glass

No.

1. 15°
2. 30°
3. 45°

 Medium: Water

No.

1. 15°
2. 30°
3. 45°

 Medium: Mystery A

No.

1. 15°
2. 30°

34 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
3. 45°

2. Purple Ray

 Medium: Glass

No.

1. 15°
2. 30°
3. 45°

 Medium: Water

No.

1. 15°
2. 30°
3. 45°

 Medium: Mystery A

No.
1. 15°
2. 30°
3. 45°

35 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA

ASLAB : JIHAN NUR FAIZAH


TUGAS PRA PRAKTIKUM

1. Turunkan persamaan !

2. Tentukanlah perbesaran bayangan dari sebuah lensa yang memiliki fokus jarak
benda s dan jarak bayangan s’!
3. Tentukanlah perbesaran bayangan dari sebuah lensa yang memiliki fokus
tinggi benda h dan tinggi bayangan h’!
4. Buatlah tabel perbedaan lensa cembung dan cekung!
5. Tuliskan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung!

Ingat : kumpulkan jawaban sebelum anda melakukan praktikum!

A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan bayangan, perbesaran, dan fokus dari lensa pada lensa lengkung
(cembung).

2. Mahasiswa dapat memahami hubungan jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
dalam menentukan fokus lensa.

3. Mahasiswa dapat menentukan perbesaran dari suatu lensa yang memiliki fokus
tertentu.

4. Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat bayangan yang terbentuk dari lensa


cembung.

B. DASAR TEORI

Bidang lengkung sferis biasanya mempunyai ketebaian tertentu. Bidang


lengkung yang sangat tipis (ketebalannya diabaikan)disebut lensa. Lensa adalah
benda bening tembus cahaya yang terdiri dari dua bidang lengkung atau satu
bidang lengkug dan satu bidang datar.
36 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Kegunaan utama dari lensa ialah untuk membentuk bayangan benda.
Lensa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu lensa cembung (konveks), dan
lensa cekung (konkaf). Lensa cembung disebut juga lensa positif merupakan suatu
bahan tembus cahaya yang dibentuk sedemikian rupa dengan kedua sisinya
berbentuk permukaan bola, dimana permukaan lengkungnya menghadap keluar.
Sifat utama lensa cembung adalah memusatkan/mengumpulkan (konvergen)
setiap sinar yang datang menuju suatu titik tertentu yang dinamakan fokus. Sinar
sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju fokus lensa.

Untuk menggambarkan bayangan dari sebuah benda, hanya di perlukan


dua sifat istimewa dari lensa cembung. Lensa cekung merupakan lensa yang
permukaan lengkungnya menghadap ke dalam. Ciri utama lensa cekung adalah
bagian tengah lebih tipis dari pada bagian tepinya. Lensa cekung disebut juga
lensa negatif karena titik fokus utamanya bernilai negatif (terletak didepan lensa).
Lensa cekung memiliki sifat divergen atau memancarkan/menyebarkan sinar. Jika
sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan seolah-olah berasal dari
titik fokus lensa. Untuk menggambarkan bayangan dari sebuah benda, hanya di
perlukan dua sifat istimewa dari lensa cekung. Hubungan benda dan bayangan
adalah sebagai berikut:

Keterangan:

s = jarak benda

s’ = jarak bayangan

f = jarak fokus lensa

R = jari-jari kelengkungan lensa

C. Alat dan Bahan


No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1. Phet Colorado
2. Laser 5 sinar 1 buah

37 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
3. Lensa plano convex 1 buah
4. Lensa plano concav 1 buah
5. Protactor 1 buah

D. Langkah Percobaan

Percobaan satu lensa

1. Buka website phet colorado

2. Klik bagian kedua percobaan

3. Atur laser

4. Klik Protactor pada tool bagian bawah

5. Letakkan protactor tepat di depan laser

6. Atur Protactor tepat di tengah sinar laser

7. Letakkan lensa tepat di depan protactor

8. Hidupkan laser

9. Catat hasil pengamatan

Percobaan dua lensa


1. Buka website phet colorado

2. Klik bagian kedua percobaan

3. Atur laser

4. Klik Protactor pada tool bagian bawah

5. Letakkan protactor tepat di depan laser

6. Atur Protactor tepat di tengah sinar laser

7. Letakkan lensa tepat di depan protactor

8. Hidupkan laser

9. Letakkan lensa kedua dengan jarak satu kali dari lensa persegi

38 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ..............................

NIM : ..............................

Hari/Tanggal : ..............................

Lensa Plano Convex


Keadaan Lensa Hasil Pengamatan (gambar) Keterangan
Satu Lensa Plano Convex
Dua Lensa Plano Convex

Lensa Plano Concave


Keadaan Lensa Hasil Pengamatan (gambar) Keterangan
Satu Lensa Plano Concave
Dua Lensa Plano Concave

Lensa Gabungan
Keadaan Lensa Hasil Pengamatan (gambar) Keterangan
Lensa Plano Concave -
Lensa Plano Convex
Lensa Plano Convex -
Lensa Plano Concave

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Mengapa lensa plano convex dan lensa plano concave memiliki hasil yang
berbeda? Jelaskan menurut pendapatmu!
2. Apa yang terjadi jika lingkungan percobaan di atur ke dalam air? (uji coba
pada lensa gabungan Lensa Plano Convex - Lensa Plano Concave)

39 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

PIPA ORGANA

ASLAB : WIDA N. AGUSTINA


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pipa organa!
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis pipa organa!
3. Turunkan persamaan untuk nada dasar, nada pertama, kedua, dan ketiga pada pipa
organa terbuka!
4. Turunkan persamaan untuk nada dasar, nada pertama, kedua, dan ketiga pada pipa
organa tertutup!
Ingat: kumpulkan jawaban sebelum anda melakukan praktikum!

A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan frekuensi resonansi untuk berbagai panjang pipa.
2. Memahami hubungan antara frekuensi resonansi dan panjang pipa.
3. Mampu menentukan pola deret harmonik frekuensi resonansi pipa tertutup
dan pipa terbuka.

B. Teori dasar
Alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi disebut pipa
organa. Alat musik tiup dan pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran
gelombang berdiri di kolom udara dalam pipa atau pipa. Pipa organa
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa
tertutup.
 Pipa Organa Terbuka
Sebuah pipa yang memiliki kedua ujung yang terbuka seperti alat musik
tiup disebut pipa organa terbuka. Pada sebuah pipa organa untuk
menghasilkan sebuah gelombang berdiri, paling tidak harus akan terdapat
satu simpul tertutup Satu simpul tertutup berhubungan dengan frekuensi
dasar pipa. Jarak antara dua simpul tertutup atau antar dua perut adalah

40 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

setengah panjang gelombang. Dengan demikian panjang pipa atau

 Pipa Organa Tertutup

Pada sebuah pipa tertutup, tampak pada Gambar disamping


menunjukkan bahwa selalu ada simpangan berupa simpul tertutup di ujung
pipa yang tertutup, karena udara tidak bebas bergerak, dan simpul terbuka
di ujung terbuka (di mana udara dapat bergerak bebas). Jarak antara simpul
dan perut terdekat adalah ¼ λ, maka frekuensi dasar pada pipa hanya
berhubungan dengan seperempat panjang gelombang di dalam pipa, yaitu:

41 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

C. ALAT DAN BAHAN

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Botol Kaca 4
2 Mistar 1
3 Spidol / label 1
4 Sendok 1
5 Air Secukupnya
6 Corong 1

D. LANGKAH KERJA
Pipa Organa Terbuka
1. Wajib menonton video demonstrasi praktikum pada link berikut ini
( https://youtu.be/JamF7Fi3efs )
2. Siapkan selruh alat dan bahan yang akan digunakan saat melakukan praktikum
3. Masukan air pada botol dengan ketinggian air yang berbeda
4. Memastikan bahwa bunyi dari botol berbeda
5. Kemudian menghitung tinggi botol
6. Lalu, menghitung tinggi air
7. Setelah itu, carilah tinggi atau panjang dari kolom udara botol tersebut.
8. Selanjutnya, menghitung frekuensi pada pipa organa terbuka (v = 340 m/s)

Pipa Organa Tertutup


1. Wajib menonton video demonstrasi praktikum pada link berikut ini
( https://youtu.be/VjJHskn-a7U )
2. Siapkan selruh alat dan bahan yang akan digunakan saat melakukan praktikum
3. Masukan air pada botol dengan ketinggian air yang berbeda
4. Menutup botol dengan tutup nya
5. Memastikan bahwa bunyi dari botol berbeda
6. Kemudian menghitung tinggi botol
7. Lalu, menghitung tinggi air
8. Setelah itu, carilah tinggi atau panjang dari kolom udara botol tersebut.
9. Selanjutnya, menghitung frekuensi pada pipa organa tertutup (v = 340 m/s)

NOTE :
1. Untuk NIM ganjil mencari nada DO,RE,MI FA
2. Untuk NIM genap mencari nada SOL,LA,SI,𝐷𝑂 ̅̅̅̅
3. Jangan lupa untuk mengambil foto saat melakukan praktikum di rumah,
42 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

dan cantumkan pada bagian lampiran.


4. Diperbolehkan menggunakan botol kaca jenis apapun, dengan catatan
ukuran nya sama.
5. Jika terdapat kendala apapun saat melakukan praktikum silakan
menghubungi langsung Aslab yang bersangkutan.

E. DATA PENGAMATAN
PIPA ORGANA TERBUKA
Tinggi Botol : ......... m
No Nada Tinggi air Tinggi Frekuensi
(m) Kolom (Hz)
Udara (m)
1
2
3
4

PIPA ORGANA TERTUTUP


Tinggi Botol : ......... m
No Nada Tinggi air Tinggi Frekuensi
(m) Kolom (Hz)
Udara (m)
1
2
3
4
Note : Lakukan pengolahan data untuk mencari besar nilai frekuensi

TUGAS PASCA PRAKTIKUM

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesesuaian atau ketidak sesuaian antara
teori dengan hasil data praktikum diatas!

43 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Gerak Harmonis Sederhana


pada Bandul Sederhana

ASLAB : SYAFIAH DIYANAH

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Turunkan persamaan matematis untuk menentukan konstanta gravitasi pada praktikum
bandul sederhana!

A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan konstanta gravitasi bumi dengan menggunakan praktikum
bandul sederhana

B. Teori Dasar
Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Pendulum seder-hana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola
kecil (bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali,
sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan
pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat
kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.

44 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang l dan bola pendulum
bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w =
mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen yang
searah tali dan yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat
adanya komponen gaya berat . Karena tidak ada gaya gesekan udara,
maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar
amplitudo tetap sama.

Syarat sebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana adalah apabila


gaya pemulih sebanding dengan simpangannya. Apabila gaya pemulih
sebanding dengan simpangan x atau sudut maka pendulum melakukan gerak
harmonik sederhana. Besarnya frekuensi pada bandul sederhana adalah sebagai
berikut:

C. RANGKAIAN PRAKTIKUM

45 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

D. ALAT DAN BAHAN


No. Nama Alat / Bahan

1. Massa beban

2. Tali

3. Busur derajat

4. Stopwatch

E. LANGKAH KERJA
1. Buka website phet.colorado.edu kemudian pilih simulasi pendulum lab pada
bagian fisika.
2. Lakukan percobaan satu dengan panjang tali dan sudut simpangan tetap yaitu
1 m dan 15°. Massa beban diubah-ubah dengan nilai 1.5 kg, 1 kg, dan 0.5 kg.
Lalu ukur waktu untuk pendulum mencapai 20 getaran.
3. Lakukan percobaan dua dengan massa beban dan sudut simpangan tetap yaitu
1 kg dan 15°. Panjang Tali diubah-ubah dengan nilai 1 m, 0.8 m, dan 0.5 m.
Lalu ukur waktu untuk pendulum mencapai 20 getaran.
4. Lakukan percobaan tiga dengan massa beban dan panjang tali tetap yaitu 1
kg dan 1 m. Sudut simpangan diubah-ubah dengan nilai 10°, 15°, dan 20°.
Lalu ukur waktu untuk pendulum mencapai 20 getaran.
5. Hitung konstanta gravitasi bumi dari tiap percobaan.

46 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Nama : ..............................
NIM : ..............................
Hari/Tanggal : ..............................

Data Praktikum 1

Panjang tali dan sudut simpangan dibuat tetap


Panjang tali yang digunakan =........ m
Sudut Simpangan = .........

Perc. Massa beban Waktu u/ mencapai

ke-1 (kg) 20 getaran T (detik)

DATA PRAKTIKUM 2
Masssa beban dan sudut simpangan dibuat tetap
Massa yang digunakan = ............ Kg
Sudut Simpangan = ......

Perc. Panjang tali Waktu u/ mencapai 20


ke-2 (m) getaran T (detik)

47 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Data Praktikum 3
Massa beban dan panjang tali
dibuat tetap Massa yang
digunakan = ............ kg

Panjang Tali = ........... m

Perc. Sudut Waktu u/ mencapai


simpangan 20 getaran T (detik)
ke-3

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Buatlah grafik hubungan antara massa beban
terhadap periode berdasarkan praktikum 1!
2. Buatlah grafik hubungan antara panjang tali
terhadap periode berdasarkan praktikum 2!
3. Buatlah grafik hubungan antara sudut
simpangan terhadap periode berdasarkan
praktikum 3!
4. Bandingkan hasil penentuan konstanta
gravitasi dari ketiga praktikum tersebut!
Komentarilah !
5. Tentukan persentase kesalahan dari hasil
perhitungan ketiga praktikum tersebut! Jika
percepatan gravitasi secara teoritik adalah
9,80665 m/s2.

48 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

6. Menurut anda metode yang manakah yang


lebih mendekati hasil yang sesungguhnya?
Jelaskan argumentasimu!

49 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Gerak Harmonis Sederhana


pada Bandul Reversibel

ASLAB : JIHAN MUTIARA


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Jelaskan yang dimaksud bandul reversibel dan perbedaannya dengan bandul matematis!
2. Jelaskan hubungan percepatan gravitasi dengan gerak harmonis sederhana pada bandul
reversibel!

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan percepatan gravitasi

B. DASAR TEORI
Gerak Harmonis Sederhana merupakan gerak bolak-balik objek pada suatu
lintasan yang bersifat periodik. Gerak ini memiliki titik keseimbangan, dimana posisi
benda berosilasi tidak mengarahkan gaya.

Bandul reversibel adalah bandul fisis yang mempunyai


sepasang titik tumpu dengan jarak tetap satu dengan lainnya.
Bandul fisis juga diartikan sebagai suatu benda tegar yang
digantung ada suatu titik yang bukan merupakan pusat massanya
dan akan berosilasi ketika disimpangkan dari posisi setimbangnya.
Periode osilasi bandul dapat diatur sehingga periode pada tiap titik
tumpu sama atau hampir sama. Gerak bandul fisis setara dengan
gerak pegas, keduanya merupakan erak harmonis. Pada pegas,
gerakannya lurus, sedangkan pada bandul fisis, gerakannya
berayun secara vertikal.
Untuk menentukan nilai percepatan gravitasi pada dengan bandul reversibel,
berlaku beberapa persamaan, yakni:
𝑙 𝑡 4𝜋 2 𝑙
𝑇 = 2𝜋√𝑔 𝑇=𝑛 𝑔= 𝑇2

50 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Keterangan:
T: Periode bandul n: Jumlah getaran g: Percepatan gravitasi
t: Waktu osilasi bandul l: Panjang bandul

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan Praktikum Online
1. Smartphone/pc
2. Koneksi Internet
3. Aplikasi Youtube
4. Stopwatch
Di dalam video dijelaskan alat dan bahan sebagai berikut:

1. Statif 6. Mistar
2. Batang bandul 7. Timer Counter
3. Bob 8. Gerbang Cahaya
4. Pisau penumpu 9. Bosshead
5. Dudukan pisau penumpu

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan smartphone/pc yang sudah terhubung dengan internet
2. Siapkan stopwatch
3. Akses video melalui link: bit.ly/PraktikumBandulReversibel
4. Simak video dengan baik, perhatikan penjelasan secara keseluruhan yang terdapat
pada video
5. Melakukan pengambilan data dengan menggunakan stopwatch (dilakukan
bersamaan dengan pengambilan data di dalam video)
6. Catat data yang diperoleh pada tabel percobaan
7. Olah data menggunakan persamaan yang ada
8. Berikan kesimpulan terhadap praktikum yang telah dilakukan

51 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

E. TABEL PERCOBAAN
Waktu
Percobaan y (m) T (s) g (m/s2)
10 getaran 20 getaran 30 getaran
1 0,05
2 0,1
3 0,15
4 0,2
5 0,25
6 0,3

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, bagaimana nilai percepatan gravitasi
yang dihasilkan?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai gravitasi yang dihasilkan
pada percobaan!
3. Buatlah grafik hubungan antara periode bandul dengan nilai Y!

52 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

HUKUM HOOKE

ASLAB : ADAM BUCHORI M


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Sebutkan dan jelaskan bunyi dari hukum Hooke!
2. Jelaskan definisi dari konstanta pegas !, dan apa hubungannya dengan ke-elastisan
pegas?
3. Turunkan rumus konstanta pada pegas yang disusun secara seri dan parallel!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari pegas!

A. Tujuan
Menganalisis dan mengetahui pengaruh konstanta pegas terhadap pertambahan
panjang pegas.

B. Dasar Teori
Gerak osilasi adalah gerak bolak balik secara horizontal atau vertikal
dengan melewati titik kesetimbangan suatu benda yang berosilasi tersebut, karena
memiliki kelebihan energi.

Fenomena gerak osilasi dapat dijumpai pada saat sebuah pegas yang
memiliki beban berosilasi atau bergerak bolak balik secara teratur melewati titk
setimbangnya setelah diberikan gaya tarik, dan pada saat itulah berlaku Hukum

53 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Hooke.Hukum Hooke menyatakan “Pada daerah elastisitas benda, besarnya


perubahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda”, yang
dinyatakan secara matematis sebagai berikut :
𝐹 = −𝑘 ∆𝑥
𝐹 = Gaya yang diberikan pada pegas (𝑁)
𝑘 = Konstanta Pegas (𝑁/𝑚)
∆𝑥 = Perubahan Panjang Pegas (𝑚)

C. Lab Virtual

Praktikum ini menggunakan web Phet yaitu :

https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-law/latest/hookes-law_in.html

D. Langkah Percobaan
1. Percobaan pertama
a. Kunjungi web: https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-
law/latest/hookes-law_in.html
b. Klik pilihannya “Pengantar” maka akan muncul tampilan berikut :
54 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

c. Ceklis lah semua pilihan “gaya yang dikenakan” sampai

ke pilihan “nilai”

d. Selanjutnya klik pilihan untuk menampilkan dua


buah pegas.

e. Anturlah konstanta pegas 1 dengan nilai <500 N/m, dan


aturlah gaya aksi nya sesuai yang ingin kamu tetapkan.
Maka aka nada tampilan nilai perpindahan Panjang pegas
(warna hijau).

f. Lalu aturlah konstanta pegas 2 dengan nilai >500 N/m,


lalu atur gaya aksinya sampai nilai perpindahan Panjang
pegas 2 sama dengan nilai perpindahan Panjang pegas 1.

g. Lakukan langkah e) dan f) sebanyak tiga kali, dengan


nilai k dan F yang berbeda, namun tetap dengan nilai
perpindahan Panjang yang sama.

h. Analisis lah percobaan ini, dan buatlah kesimpulan yang


dapat di ambil dari percobaan ini.

2. Percobaan Kedua

a) Kunjungi web:
https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-
law/latest/hookes-law_in.html

b) Klik pilihannya “Pengantar” maka akan muncul


tampilan berikut :

55 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Gambar menunjukan rangkaian paralel

c) Ceklis lah semua pilihan “gaya yang dikenakan”,


sampai ke “Nilai”, lalu ceklis pilihan “Komponen”

d) Aturlah nilai konstanta pegas atas > konstanta


pegas bawah

e) Aturlah gaya yang dikenakan dengan nilai -77 N,


27 N, dan 87 N.

f) Catat lah gaya pegas yang ada pada pegas atas dan
bawah

g) Lakukan langkah d) dengan angka yang berbeda


sebanyak tiga kali, lalu catat Kembali gaya pegas
atas dan bawahnya

h) Perhatikan pertambahan panjang pada kedua


pegas bernilai sama, sekarang analisis lah kenapa
hal itu bisa terjadi, dan kapan hal tersebut tidak
terjadi!

i) Berilah kesimpulan pada percobaan ini di


rangkaian pegas parallel

j) Selanjutnya klik untuk mengganti menjadi


rangkaian seri

56 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

k) Aturlah gaya aksi atau gaya yang


dikenakannya senilai 100N

l) Aturlah konstanta pegas kiri dan pegas


kanan dengan, k1>k2, k1=k2, dan k1<k2.

m) Perhatikan panjang dari pegas kiri dan


pegas kanan, analisis lah dan beri
kesimpulan dari percobaan ini.

3. Percobaan Ketiga

a) Kunjungi web:
https://phet.colorado.edu/sims/html/hook
es-law/latest/hookes-law_in.html

b) Klik pilihannya “Energi” maka akan


muncul tampilan berikut :

c) Ceklislah pilihan “Pola Gaya” lalu ceklis


pilihan “Energi”, kemudian seklis semua
pilihan yang dibawahnya untuk
menampilkan informasi gaya,
perpindahan, posisi seimbang, dan nilai.
57 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

d) Aturlah pertambahan Panjang pegas


senilai 1 m, lalu aturlah konstanta pegas
nya sesuai yang kamu tentukan dari
rentang 100 N/m sampai 400 N/m.
Buatlah pengulangan ini sebanyak tiga
kali dengan konstanta semakin besar.

e) Perhatikan nilai energi yang ada pada


grafik, lalu beri kesimpulan.

E. Data Praktikum
1. Percobaan pertama (Pengantar)

Pegas 1 Pegas 1 Perubahan


No k F aksi k F aksi Panjang

(N/m) (N) (N/m) (N) pegas 1 dan 2

2. Percobaan kedua (Sistem)


 Rangkaian Paralel
Pegas Atas Pegas Bawah F aksi atau gaya
No yang dikenakan
k1 F pegas k2 F pegas
(N)
(N/m) (N) (N/m) (N)
1 -77 N

2 27 N

3 87 N

 Rangkaian Seri
Pegas Kiri Pegas Kanan F aksi atau gaya
No yang dikenakan
k1 F pegas k2 F pegas
(N)
(N/m) (N) (N/m) (N)
58 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

1 -77 N

2 27 N

3 87

3. Percobaan ketiga (Energi)


F aksi atau gaya
No k (N/m) x (m) Energi (J) yang dikenakan
(N)
1 1m

2 1m

3 1m

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Hukum Hooke pada pegas, apa saja yang dapat mempengaruhi nilai
pertambahan Panjang pegas?
2. Jelaskan apa yang terjadi dengan hukum Hooke pada benda yang plastis jika
diberikan gaya tarik!
3. Sebutkan contoh penerapan hukum Hooke dikehidupan sehari-hari !
4. Perhatikan percobaan kedua pada rangkaian pegas parallel, apabila kedua pegas
yang memiliki konstanta yang berbeda diberikan gaya yang sama, apakah kedua
pegas tersebut dapat mengalami pertambahan panjang yang berbeda? Jika tidak
mengapa? Jika iya, apakah posisinya akan tetap sejajar atau tidak?

59 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

WARNA DALAM CAHAYA

ASLAB : RIFKA KAMALIA W


TUGAS PRA PRAKTIKUM
1. Apa yang akan terjadi jika cat warna kuning dicampur dengan cat warna biru?
2. Apa yang akan terjadi jika cahaya warna kuning dicampur dengan cahaya warna biru?
3. Apa yang akan terjadi jika semua warna cat dicampur?
4. Apa yang akan terjadi jika semua warna cahaya dicampur?
5. Jelaskan perbedaan pencampuran warna antara nomor 3 dan 4!

A. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami pengertian dan macam-macam warna
2. Menyelidiki warna yang timbul dari pencampuran dua atau lebih warna cahaya

B. Teori Dasar
Warna dapat didefinisikan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan, atau secara subjektif merupakan bagian dari pengalaman indera
penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang
gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit
dari gelombang elektromagnetik.
Warna cahaya berhubungan dengan panjang gelombang atau frekuensi cahaya
tersebut. cahaya tampak yaitu cahaya yang sensitif bagi mata kita, jatuh pada kisaran
400nm sampai 750nm. Kisaran ini dikenal sebagai spektrum tampak, dan didalamnya
terdapat warna-warna dari ungu sampai merah (Giancoli, 2001: 297).
Sinar putih yang biasa kita lihat (disebut juga cahaya tampak atau visible light)

60 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

terdiri dari semua komponen warna, adapun komponen lain yang tidak terlihat
disebut invisible light (cahaya tak tampak) seperti inframerah dan ultraviolet. Alat
paling sederhana yang sering digunakan untuk menguraikan warna putih adalah
prisma kaca. Sebuah prisma kaca menguraikan warna putih yang datang menjadi
komponen-komponen cahaya. Tetesan air dari air hujan adalah salah satu contoh
benda yang tersedia di alam yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika seberkas
cahaya putih mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Dia
menguraikan sinar putih sehingga terciptalah warna-warna pelangi.
Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang dan sangat membantu dalam
penglihatan. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter, dimana 1 meter bersamaan
dengan jarak dilalui cahaya. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 m/s. Cahaya
bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang
menyala dari segala penjuru dalam ruang gelap (Hestty P. Utami: 16).

C. Alat dan Bahan


No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1. Handphone/Personal Computer 1 buah
2. pHet Virtual Lab Application/Online 1 buah
3. Filter cahaya warna merah 1 buah
4. Filter cahaya warna hijau 1 buah
5. Filter cahaya warna biru 1 buah

D. Langkah Kerja
1. Buka link https://www.physicsclassroom.com/Physics-Interactives/Light-and-
Color/RGB-Color-Addition/RGB-Color-Addition-Interactive

2. Atur setiap filter warna dalam keadaan maksimal

3. Amati campuran cahaya menggunakan filter cahaya warna biru dan merah.
4. Ubah filter cahaya dengan warna hijau dan merah.
5. Ubah filter cahaya dengan warna hijau dan biru.
6. Ubah filter cahaya dengan warna hijau, biru, dan merah.
7. Amati pencampuran warna disetiap percobaan.
61 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

8. Ulangi pengamatan pada link https://phet.colorado.edu/sims/html/color-


vision/latest/color-vision_en.html . Pilih section RGB Bulbs
E. TABEL PENGAMATAN

No. Filter Gambar

1. Biru + Merah

2. Hijau + Merah

3. Biru + Hijau

4. Biru + Hijau + Merah

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Tentukan hasil pencampuran warna-warna tersebut di atas dengan ditunjukkan
hasil gambar yang direkam!
2. Berilah komentar terhadap hasil percobaan yang dilakukan!

62 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

DAFTAR PUSTAKA

Chaudhuri, R.N. 2010. Waves and Oscillations, 2nd Ed. New Delhi: New Age
International (P), Ltd.
Crowell, Benjamin. 2008. Vibrations and Waves. California: Light and Matter.
Giancoli, Douglas C. 2005. Physics: Principles with Applications, 6th Ed. New
Jersey:Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick dan Jearl Walker. 2011. Fundamentals of Physics,
9th ed. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Halliday, David, Robert Resnick dan Jearl Walker. 1998. Fundamentals of Physics,
8th ed. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Huggins, E.R. 2000. Physics: Geometrical Optics. New Hampshire: Moose Mountain
Digital Press.
Jenkins, Francis A, dan Harvey E. White. 1976. Fundamentals of Optics: Fourth
Edition. California: McGraw-Hill Companies, Inc.
Louro, Alfredo. 2002. Optics. Alberta: University of Calgary Press. Modul Praktikum
Elektronika - Pudak Scientific.Pain, H.J. 2005. The Physics of Vibrations and
Waves. London: John Wiley & Sons, Ltd.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta: Salemba Teknika
Serway, Raymond A. dan John W. Jewett. 2004. Physics for Scientists and
Engineers,6th ed. California: Thomson Brooks/Cole.
Serway, Raymond A. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba Teknika.
Simpson D. G. 2013. Introductory Physics II. Largo: Prince George’s
CommunityCollege.
Steck, Daniel Adam. 2017. Classical dan Modern Optics. Eugene: University of
Oregon.
Sutrisno.1986.Elektronika Teori dan Penerapannya.Bandung:ITB Vaughan, M.P.
2014. Optics. Cork: University College

63 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

Kartu Nilai Praktikum

NAMA :
NIM :
KELAS :

KEGIATAN PRA PRAKTIKUM


NO TAHAPAN INDIKATOR SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pengetahuan Tugas Pra


Praktikum
Mampu
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
berkaiatan
dengan materi
eksperimen
2 Persiapan Menyebutkan
tujuan
percobaan
Menyebutkan
dan
menunjukkan
alat dan bahan
yang akan
digunakan

64 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

3 Pemahaman Mengetahui
variabel atau
besaran yang
akan diukur
Membuat
hipotesis
percobaan
berdasarkan
konsep yang
berkaiatan
dengan
eksperimen
TOTAL SKOR

RATA-RATA SKOR

KEGIATAN INTI PRAKTIKUM


NO TAHAPAN INDIKATOR SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Pengecekan
kelengkapan alat
dan bahan
2 Pelaksanaan Merangkai alat
sesuai tema
percobaan
Mengoperasikan
alat ukur
yang digunakan
Ketepatan dan
ketelitian
dalam pengambilan

65 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP

data

Membuat tabulasi
data
percobaan
Ketepatan dalam
menuliskan
data percobaan
Keaktifan dalam
pengambilan
data (individu)
3 Penutup Penulisan laporan
sementara
(wajib)
Menanyakan hal-hal
yang belum jelas
kepada
asisten/laboran/dosen
sebelum meninggalkan
laboratorium
TOTAL SKOR

RATA-RATA SKOR

KEGAIATAN PASCA PRAKTIKUM


NO INDIKATOR SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Laporan Praktikum

TOTAL SKOR

RATA-RATA SKOR

66 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
O P T I K
MO D U L
D A N
M B A N G
GE L O F I S I K A
R T A
D I K A N J A K A
P E N D I U L L A H
D A Y A T
R I F H I
N S Y A
UI

LABORATORIUM
LABORATORIUM
PENDIDIKAN
PENDIDIKANFISIKA
FISIKA
2020
2020

Anda mungkin juga menyukai