2020-Modul Gelombang Optik
2020-Modul Gelombang Optik
MO D U L
D A N
M B A N G
GE L O F I S I K A
R T A
D I K A N J A K A
P E N D I U L L A H
D A Y A T
R I F H I
N S Y A
UI
LABORATORIUM
PENDIDIKAN FISIKA
2020
TRY THEN FAILURE IS BETTER,
THAN NEVER TRY AT ALL
Semoga dengan adanya buku panduan praktikum ini, para mahasiswa menjadi
lebih mudah dalam melakukan praktikum dan mempelajari/memahami materi pada mata
kuliah Gelombang dan Optik. Kepada para mahasiswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada teknisi dan asisten laboratorium yang
memungkinkan panduan praktikum ini dapat diselesaikan pada waktunya. Semoga karya
kecil ini bermanfaat bagi kita semua dan diperbaiki kekurangan yang ada di dalamnya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat kami harapkan.
Tim Peyusun
2|PRAKTIKUM OPTIK DAN GELOMBANG
DAFTAR ISI
A. Tujuan
Menganalisis sifat-sifat gelombang yang terjadi pada Praktikum Tangki Riak
B. Dasar Teori
Tangki riak digunakan untuk mempelajari sifat pada gelombang dapat dilakukan
mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air dengan menggunakan tangki
riak atau tangki gelombang (ripple tank).
Pada dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang terbuat dari kaca, motor
listrik sebagi sumber getar yang diletakkan di atas papan penggetar dan akan
menggetarkan papan penggetar yang berupa plat/kepingan untuk pembangkit
gelombang lurus dan pembangkit bola kecil untuk membangkitkan gelombang
lingkaran.
Sebuah lampu diletakkan diatas tangki riak yang digunakan untuk menyinari
gelombang yang terjadi dan dipantulkan pada cermin yang akan ditampilkan hasil
bayangan bentuk gelombang air pada layar putih pada tangki riak. Puncak dan
lembah pada gelombang digambarkan pada pada layar berupa garis gelap dan
terang.
D. Langkah Percobaan
E. Data Praktikum
1. Tanpa Penghalang
2.
3.
4.
5.
6.
A. Tujuan
1. Menentukan sudut datang dan sudut bias pada prisma
2. Menentukan sudut deviasi pada prisma
B. Dasar Teori
Prisma adalah salah satu alat optik berupa benda transparan (bening)
terbuat dari bahan gelas atau kaca yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang
membentuk sudut tertentu. Sudut di antara dua bidang tersebut disebut sudut
pembias (β) sedangkan dua bidang pembatas disebut bidang pembias
(Ganijanti,2011).
Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab
sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke
kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal,
sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke
udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami
pembelokan arah dari arah semula. Jika sinar datang mula-mula dan sinar bias
akhir diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di suatu titik dan
membentuk sudut yang disebut sudut deviasi (D).
Ketika seberkas cahaya merambat dari suatu medium ke medium lain yang
10 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
indek biasnya berbeda, berkas tersebut menemui bidang batas antara dua medium.
Cahaya akan mengalami dua proses yaitu pemantulan dan pembiasan (Serway dan
Jewett, 2009).
11 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
C. Alat dan Bahan
1. Prisma 1 buah
2. Laser 1 buah
3. Busur 1 buah
E. Data Pengamatan
Percobaan
No. Sudut Datang Sudut Bias Sudut Deviasi
1. 30
2. 45
3. 60
12 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
KISI DIFRAKSI
5. Buktikan persamaan : !
A. Tujuan
Membuktikan panjang gelombang cahaya tampak dari suatu sumber cahaya dengan
menggunakan kisi difraksi celah tunggal
B. Dasar Teori
Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan oleh
rintangan. Secara makroskopis, difraksi dikenal sebagai gejala penyebaran arah yang dialami
seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu celah sempit atau tepi tajam sebuah
benda. Gejala ini juga dianggap sebagai salah satu ciri khas gelombang yang tidak memiliki
partikel, karena sebuah partikel yang bergerak bebas melalui suatu celah tidak akan
mengalami perubahan arah.
Untuk menganlisis pola difraksi, akan lebih mudah jika membagi celahnya menjadi dua
bagian, seperti pada gambar di bawah ini.
13 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Dengan mengingat semua gelombang sefase ketika mereka meninggalkan celah,
perhatikan sinar 1 dan 3. Ketika dua sinar ini melalui layar yang berada jarak di sebelah
kanan, sinar 1 akan merambat lebih jauh daripada sinar 3 dengan beda lintasannya sama
dengan (d/2) , dimana d adalah lebar celahnya. Begitu pula, beda lintasan antara
sinar 2 dan 4 juga sebesar (d/2) dan begitu pula sinar 3 dan 5. Jika beda lintasan
,
tersebut setengah dari panjang gelombang (bersesuaian dengan beda fase sebesar 180 ),
maka kedua gelombangnya akan saling meniadakan dan menghasilkan interferensi
destruktif (Serway, Raymond A, 2010).
Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini
terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat
dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat kaca dengan mesin
terukur berpresisi tinggi. Celah di antara goresan-goresan adalah transparan terhadap
cahaya dan area itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat
mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data banyaknya garis per sentimeter kita
dapat menentukan jarak antar celah atau yang disebut dengan tetapan kisi (d), jika terdapat
N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:
(Simpson, 2013)
Difraksi adalah penyebaran atau pelenturan gelombang yang disebabkan oleh
adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku
sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian, cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian yang lain dan intensitas resultannya pada layar
bergantung pada arah θ. Bila suatu gelombang melewati suatu penghalang yang
mempunyai celah sempit, maka menurut Huygens, titik – titik pada celah yang sempit itu
akan menjadi sumber gelombang yang baru dan meneruskan gelombang tersebut ke
segala arah.(Sarojo, 2011).
Cahaya memiliki sifat sebagai gelombang sehingga cahaya mengalami difraksi
14 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
dan interferensi. Syarat terjadinya difraksi adalah koheren dan selisih fase tetap. Difraksi
cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui kisi. Kisi adalah celah sempit sejajar yang
jumlahnya sangat banyak. Konstanta kisi (d) adalah jarak antara dua celah yang
berdekatan.
D. Langkah Kerja
1. Berikut ini adalah link video praktikum Kisi Difraksi
https://www.youtube.com/watch?v=PgW7qaOZD0U
2. Dengan menggunakan data praktikum yang terdapat dibawah. Buatlah
analisis data dan pembahasa mengenai praktikum kisi difraksi. Kerjakan
juga tugas pascanya.
3. Pelajari dan analisislah video - video tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=x_0TWhJ1nh4
15 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
https://www.youtube.com/watch?v=9D8cPrEAGyc
https://www.youtube.com/watch?v=jLuVFP3QreQ
https://www.youtube.com/watch?v=dGjXPCzYymU
4. Korelasikan dengan materi kisi difraksi yang telah kamu pelajari. Kemudian
buatlah pembahasannya (minimal 700 kata)
E. Data Praktikum
1. Percobaan dengan N=100 celah/mm
No Warna Cahaya 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar
0,15 0,008
0,25 0,016
0,15 0,005
2 Biru
0,20 0,009
16 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
0,25 0,011
0,15 0,027
0,25 0,053
0,15 0,016
2 Biru
0,20 0,020
17 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
0,25 0,026
0,15 0,070
0,25 0,095
18 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
0,20 0,05
0,25 0,06
0,15 0,045
0,25 0,085
19 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
5. Percobaan dengan laser
No Warna Sinar 𝒍 (m) Λ (nm) P (m) Gambar
0,15 0,055
0,25 0,10
2. Bagaimana urutan warna-warna dari kisi difraksi? Berikan gambar/foto yang Anda
dapat! Jelaskan!
3. Buatlah grafik perbandingan panjang gelombang pada percobaan dan teori! Dan
berilah penjelasan/deskripsi!
4. Tentukan presentase kesalahan percobaannya!
20 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
GELOMBANG STASIONER
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cepat rambat gelombang pada tali?
A. Tujuan
Menganalisis cepat rambat gelombang gelombang melde
B. Dasar Teori
21 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
gelombang dapat dicari dengan . Untuk mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi cepat rambat gelombang dapat dilakukan dengan mengubah-ubah
panjang tali, masa tali, dan tegangan tali (massa beban yang digantungkan).
Orang yang pertama kali melakukan percobaan mengukur cepat rambat
gelombang adalah Melde, sehingga percobaan seperti di atas dikenal dengan
sebutan Percobaan Melde. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa
kecepatan merambat gelombang transversal pada dawai:
𝐹𝑙 𝐹 𝐹
𝑣=√ =√ =√
𝑚 𝜇 𝜌𝐴
dengan:
D. Langkah Kerja
Praktikum Luar Jaringan (Luring)
22 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Percobaan I : Hubungan cepat rambat gelombang dengan tegangan tali
(variable bebas massa)
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar 1.1
2. Ukurlah massa tali 1 menggunakan neraca digital
3. Ukurlah panjang tali 1 dari ujung penggetar mekanik sampai tepat
menggantung massa
4. Tentukan panjang lintasan pada rel presisi
5. Pasang tali 1 pada penggetar mekanik dan gantungkan massa beban, mulai dari
100 g, 200 g, 300 g, 400 g, dan terakhir 500 g
6. Amati jumlah gelombang yang terbentuk saat penggetar mekanik dengan
frekuensi 50 Hz dihidupkan
Percobaan II : Hubungan cepat rambat gelombang dengan kerapatan massa
linear
1. Ukurlah massa tali 2 dan 3 menggunakan neraca digital
2. Ukurlah panjang tali 2 dan 3 dari ujung penggetar mekanik sampai tampat
menggantung massa
3. Pasang tali 2 pada penggetar mekanik dengan massa yang digantung sebesar
200 g
4. Amati jumlah gelombang yang terbentuk saat penggetar mekanik dengan
frekuensi 50 Hz dihidupkan
5. Ulangi langkah 3 dan 4 menggunakan tali 3
6. Lakukan pengulangan sebanyak 3 tali untuk setiap pengambilan data.
E. Data Praktikum
Percobaan I
No. Tegangan Amplitudo Frekuensi Panjang Cepat Rambat
Tali Gelombang Gelombang (v)
(𝜆)
1.
2.
3.
Percobaan II
No. Tegangan Amplitudo Frekuensi Panjang Cepat Rambat
Tali Gelombang Gelombang (v)
(𝜆)
1.
2.
3.
24 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
TUGAS PASCA PRAKTIKUM
25 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
PEMANTULAN CAHAYA
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami materi pemantulan cahaya (refleksi) pada optik geometri.
2. Menyelidiki hukum Snellius pada medium datar, cekung, dan cembung.
C. Teori Dasar
Cabang ilmu pengetahuan tentang cahaya yang mempelajari sifat-sifat
perambatan cahaya, seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip jalannya sinar-
sinar disebut optika geometri (Dudi Indrajit, 2007: 109).
Cahaya berjalan dalam lintasan yang berbentuk garis lurus disebut berkas
cahaya. Berkas cahaya merupakan idealisasi; dimaksudkan untuk mempresentasikan
sinar cahaya yang sangat sempit (Giancoli, 2001: 243).
Ada dua macam pemantulan cahaya yang terjadi pada benda tidak tembus
cahaya, yaitu:
1. Pemantulan beraturan (reguler).
Pemantulan beraturan terjadi pada benda yang permukaannya rata, seperti pada
cermin datar. Berkas cahaya sejajar yang datang menuju cermin datar dipantulkan
secara sejajar.
2. Pemantulan baur (diffuse).
Pemantulan baur terjadi pada benda yng permukaannya tidak rata. Berkas cahaya
sejajar yang mengenai permukaan tidak teratur akan dipantulkan baur.
Pemantulan beraturan menyebabkan penglihatan mata silau, sedangkan
pemantulan baur membuat penglihatan nyaman.
26 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
D. Alat Dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah
1 Media datar, cembung, cekung 1 buah
2 Laser 1 sumber 1 buah
3 Laser 5 sumber 1 buah
4 Busur 1 buah
E. Langkah Kerja
Percobaan I: Refleksi dengan 1 sumber cahaya
1. Siapkan aplikasi PhET Interactive Simulations di perangkat Anda.
2. Buka menu Bending Light pada materi fisika, klik loading lalu pilih bagian
Prisms.
3. Pilih media glass (kaca) dengan bentuk datar, letakkan di depan laser.
4. Hidupkan laser 1 sumber dan centang kolom Reflections dan Normal. Centang
juga kolom Protactor untuk menghitung besar sudut datang dan sudut pantul.
5. Amati pemantulan yang terjadi dan catatlah hasilnya.
6. Ulangi percobaan tersebut pada media cembung dan cekung.
F. DATA PENGAMATAN
Percobaan I: Refleksi dengan 1 sumber cahaya
a. Media Datar
Sudut Datang
No Sudut Pantul (r) Keterangan Gambar
(i)
1 15°
27 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
2 30°
3 45°
4 60°
5 90°
b. Media Cembung
Sudut Datang
No Sudut Pantul (r) Keterangan Gambar
(i)
1 15°
2 30°
3 45°
4 60°
5 90°
c. Media Cekung
Sudut Datang
No Sudut Pantul (r) Keterangan Gambar
(i)
1 15°
2 30°
3 45°
4 60°
5 90°
28 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
b. Cermin Cembung
Gambar
c. Cermin Cekung
Gambar
1. Jelaskan perbedaan ketiga medium (datar, cembung, dan cekung) jika dikenai sumber
cahaya! Sertakan gambar percobaanmu!
29 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
REFRACTION IN GLASS, WATER
AND MYSTERY MATERIAL
2. Prove this!
, by:
a. Huygens’s Construction
b. Fermat’s Principle
3. Prove this!
A. Aim’s
B. Theory
Before the beginning of the nineteenth century, light was considered to be a stream of
particles that either was emitted by the object being viewed or emanated from the eyes of
the viewer. Newton, the chief architect of the particle theory of light, held that particles
30 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
were emitted from a light source and that these particles stimulated the sense of sight
upon entering the eye. Using this idea, he was able to explain reflection and refraction
(Serway and Jewett, 2004: 1095) A narrow beam of light (the incident beam), angled
downward from the left and traveling through air, encounters a plane (flat) water surface.
Part of the light is reflected by the surface, forming a beam directed upward toward the
right, traveling as if the original beam had bounced from the surface. The rest of the light
travels through the surface and into the water, forming a beam directed downward to the
right. Because light can travel through it, the water is said to be transparent. The travel
of light through a surface (or interface) that separates two media is called refraction,
and the light is said to be refracted. Unless an incident beam of light is perpendicular to
the surface, refraction changes the light’s direction of travel (Halliday and Resnick,2014:
991).
The incident ray, the reflected ray, and the refracted ray all lie in the same plane.
The angle of refraction ( ) in Figure 1, depends on the properties of the two media and
on the angle of incidence through the relationship:
31 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Where is the speed of the light in the first medium and is the speed of light in the
second medium. The path of a light ray through a refracting surface is reversible (Serway
and Jewett, 2004: 1102).
In air, the speed is only slightly less. In other transparent materials, such as glass
and water, the speed is always less than that in vacuum. For example, in waterlight
travels at about . The ratio of the speed of light in vacuum to the speed in a
given material is called the index of refraction, n, of that material: The index of refraction
is never less than 1, and values for various materials are given in Table 1. For
example, since for water, the speed of light in water is:
That light travels more slowly in matter than in vacuum can be explained at the
atomic level as being due to the absorption and reemission of light by atoms and
molecules of the material (Giancoli, 2014: 657)
Material
Vacuum 1.0000
Air (at STP) 1.0003
Water 1.33
Ethyl Alcohol 1.36
Glass
32 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
Plastic
Polycarbonate 1.59
D. PROCEDURES
a. Make sure you have the pHet virtual lab application. If you don’t have the
application yet, then open the link below:
https://phet.colorado.edu/sims/html/bending-light/latest/bending-light_in.thml
33 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
WORKSHEET
Name :
ID Number :
Day/date :
1. Red Ray
Medium: Glass
No.
1. 15°
2. 30°
3. 45°
Medium: Water
No.
1. 15°
2. 30°
3. 45°
Medium: Mystery A
No.
1. 15°
2. 30°
34 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
3. 45°
2. Purple Ray
Medium: Glass
No.
1. 15°
2. 30°
3. 45°
Medium: Water
No.
1. 15°
2. 30°
3. 45°
Medium: Mystery A
No.
1. 15°
2. 30°
3. 45°
35 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA
1. Turunkan persamaan !
2. Tentukanlah perbesaran bayangan dari sebuah lensa yang memiliki fokus jarak
benda s dan jarak bayangan s’!
3. Tentukanlah perbesaran bayangan dari sebuah lensa yang memiliki fokus
tinggi benda h dan tinggi bayangan h’!
4. Buatlah tabel perbedaan lensa cembung dan cekung!
5. Tuliskan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung!
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan bayangan, perbesaran, dan fokus dari lensa pada lensa lengkung
(cembung).
2. Mahasiswa dapat memahami hubungan jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
dalam menentukan fokus lensa.
3. Mahasiswa dapat menentukan perbesaran dari suatu lensa yang memiliki fokus
tertentu.
B. DASAR TEORI
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
37 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
3. Lensa plano convex 1 buah
4. Lensa plano concav 1 buah
5. Protactor 1 buah
D. Langkah Percobaan
3. Atur laser
8. Hidupkan laser
3. Atur laser
8. Hidupkan laser
9. Letakkan lensa kedua dengan jarak satu kali dari lensa persegi
38 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ..............................
NIM : ..............................
Hari/Tanggal : ..............................
Lensa Gabungan
Keadaan Lensa Hasil Pengamatan (gambar) Keterangan
Lensa Plano Concave -
Lensa Plano Convex
Lensa Plano Convex -
Lensa Plano Concave
39 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
PIPA ORGANA
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan frekuensi resonansi untuk berbagai panjang pipa.
2. Memahami hubungan antara frekuensi resonansi dan panjang pipa.
3. Mampu menentukan pola deret harmonik frekuensi resonansi pipa tertutup
dan pipa terbuka.
B. Teori dasar
Alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi disebut pipa
organa. Alat musik tiup dan pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran
gelombang berdiri di kolom udara dalam pipa atau pipa. Pipa organa
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa
tertutup.
Pipa Organa Terbuka
Sebuah pipa yang memiliki kedua ujung yang terbuka seperti alat musik
tiup disebut pipa organa terbuka. Pada sebuah pipa organa untuk
menghasilkan sebuah gelombang berdiri, paling tidak harus akan terdapat
satu simpul tertutup Satu simpul tertutup berhubungan dengan frekuensi
dasar pipa. Jarak antara dua simpul tertutup atau antar dua perut adalah
40 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
41 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
D. LANGKAH KERJA
Pipa Organa Terbuka
1. Wajib menonton video demonstrasi praktikum pada link berikut ini
( https://youtu.be/JamF7Fi3efs )
2. Siapkan selruh alat dan bahan yang akan digunakan saat melakukan praktikum
3. Masukan air pada botol dengan ketinggian air yang berbeda
4. Memastikan bahwa bunyi dari botol berbeda
5. Kemudian menghitung tinggi botol
6. Lalu, menghitung tinggi air
7. Setelah itu, carilah tinggi atau panjang dari kolom udara botol tersebut.
8. Selanjutnya, menghitung frekuensi pada pipa organa terbuka (v = 340 m/s)
NOTE :
1. Untuk NIM ganjil mencari nada DO,RE,MI FA
2. Untuk NIM genap mencari nada SOL,LA,SI,𝐷𝑂 ̅̅̅̅
3. Jangan lupa untuk mengambil foto saat melakukan praktikum di rumah,
42 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
E. DATA PENGAMATAN
PIPA ORGANA TERBUKA
Tinggi Botol : ......... m
No Nada Tinggi air Tinggi Frekuensi
(m) Kolom (Hz)
Udara (m)
1
2
3
4
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesesuaian atau ketidak sesuaian antara
teori dengan hasil data praktikum diatas!
43 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan konstanta gravitasi bumi dengan menggunakan praktikum
bandul sederhana
B. Teori Dasar
Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Pendulum seder-hana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola
kecil (bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali,
sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan
pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat
kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.
44 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
Pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang l dan bola pendulum
bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w =
mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen yang
searah tali dan yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat
adanya komponen gaya berat . Karena tidak ada gaya gesekan udara,
maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar
amplitudo tetap sama.
C. RANGKAIAN PRAKTIKUM
45 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
1. Massa beban
2. Tali
3. Busur derajat
4. Stopwatch
E. LANGKAH KERJA
1. Buka website phet.colorado.edu kemudian pilih simulasi pendulum lab pada
bagian fisika.
2. Lakukan percobaan satu dengan panjang tali dan sudut simpangan tetap yaitu
1 m dan 15°. Massa beban diubah-ubah dengan nilai 1.5 kg, 1 kg, dan 0.5 kg.
Lalu ukur waktu untuk pendulum mencapai 20 getaran.
3. Lakukan percobaan dua dengan massa beban dan sudut simpangan tetap yaitu
1 kg dan 15°. Panjang Tali diubah-ubah dengan nilai 1 m, 0.8 m, dan 0.5 m.
Lalu ukur waktu untuk pendulum mencapai 20 getaran.
4. Lakukan percobaan tiga dengan massa beban dan panjang tali tetap yaitu 1
kg dan 1 m. Sudut simpangan diubah-ubah dengan nilai 10°, 15°, dan 20°.
Lalu ukur waktu untuk pendulum mencapai 20 getaran.
5. Hitung konstanta gravitasi bumi dari tiap percobaan.
46 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
Nama : ..............................
NIM : ..............................
Hari/Tanggal : ..............................
Data Praktikum 1
DATA PRAKTIKUM 2
Masssa beban dan sudut simpangan dibuat tetap
Massa yang digunakan = ............ Kg
Sudut Simpangan = ......
47 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
Data Praktikum 3
Massa beban dan panjang tali
dibuat tetap Massa yang
digunakan = ............ kg
48 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
49 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan percepatan gravitasi
B. DASAR TEORI
Gerak Harmonis Sederhana merupakan gerak bolak-balik objek pada suatu
lintasan yang bersifat periodik. Gerak ini memiliki titik keseimbangan, dimana posisi
benda berosilasi tidak mengarahkan gaya.
50 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
Keterangan:
T: Periode bandul n: Jumlah getaran g: Percepatan gravitasi
t: Waktu osilasi bandul l: Panjang bandul
1. Statif 6. Mistar
2. Batang bandul 7. Timer Counter
3. Bob 8. Gerbang Cahaya
4. Pisau penumpu 9. Bosshead
5. Dudukan pisau penumpu
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan smartphone/pc yang sudah terhubung dengan internet
2. Siapkan stopwatch
3. Akses video melalui link: bit.ly/PraktikumBandulReversibel
4. Simak video dengan baik, perhatikan penjelasan secara keseluruhan yang terdapat
pada video
5. Melakukan pengambilan data dengan menggunakan stopwatch (dilakukan
bersamaan dengan pengambilan data di dalam video)
6. Catat data yang diperoleh pada tabel percobaan
7. Olah data menggunakan persamaan yang ada
8. Berikan kesimpulan terhadap praktikum yang telah dilakukan
51 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
E. TABEL PERCOBAAN
Waktu
Percobaan y (m) T (s) g (m/s2)
10 getaran 20 getaran 30 getaran
1 0,05
2 0,1
3 0,15
4 0,2
5 0,25
6 0,3
52 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
HUKUM HOOKE
A. Tujuan
Menganalisis dan mengetahui pengaruh konstanta pegas terhadap pertambahan
panjang pegas.
B. Dasar Teori
Gerak osilasi adalah gerak bolak balik secara horizontal atau vertikal
dengan melewati titik kesetimbangan suatu benda yang berosilasi tersebut, karena
memiliki kelebihan energi.
Fenomena gerak osilasi dapat dijumpai pada saat sebuah pegas yang
memiliki beban berosilasi atau bergerak bolak balik secara teratur melewati titk
setimbangnya setelah diberikan gaya tarik, dan pada saat itulah berlaku Hukum
53 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
C. Lab Virtual
https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-law/latest/hookes-law_in.html
D. Langkah Percobaan
1. Percobaan pertama
a. Kunjungi web: https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-
law/latest/hookes-law_in.html
b. Klik pilihannya “Pengantar” maka akan muncul tampilan berikut :
54 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
ke pilihan “nilai”
2. Percobaan Kedua
a) Kunjungi web:
https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-
law/latest/hookes-law_in.html
55 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
f) Catat lah gaya pegas yang ada pada pegas atas dan
bawah
56 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
3. Percobaan Ketiga
a) Kunjungi web:
https://phet.colorado.edu/sims/html/hook
es-law/latest/hookes-law_in.html
E. Data Praktikum
1. Percobaan pertama (Pengantar)
2 27 N
3 87 N
Rangkaian Seri
Pegas Kiri Pegas Kanan F aksi atau gaya
No yang dikenakan
k1 F pegas k2 F pegas
(N)
(N/m) (N) (N/m) (N)
58 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
1 -77 N
2 27 N
3 87
2 1m
3 1m
59 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
A. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami pengertian dan macam-macam warna
2. Menyelidiki warna yang timbul dari pencampuran dua atau lebih warna cahaya
B. Teori Dasar
Warna dapat didefinisikan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan, atau secara subjektif merupakan bagian dari pengalaman indera
penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang
gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit
dari gelombang elektromagnetik.
Warna cahaya berhubungan dengan panjang gelombang atau frekuensi cahaya
tersebut. cahaya tampak yaitu cahaya yang sensitif bagi mata kita, jatuh pada kisaran
400nm sampai 750nm. Kisaran ini dikenal sebagai spektrum tampak, dan didalamnya
terdapat warna-warna dari ungu sampai merah (Giancoli, 2001: 297).
Sinar putih yang biasa kita lihat (disebut juga cahaya tampak atau visible light)
60 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
terdiri dari semua komponen warna, adapun komponen lain yang tidak terlihat
disebut invisible light (cahaya tak tampak) seperti inframerah dan ultraviolet. Alat
paling sederhana yang sering digunakan untuk menguraikan warna putih adalah
prisma kaca. Sebuah prisma kaca menguraikan warna putih yang datang menjadi
komponen-komponen cahaya. Tetesan air dari air hujan adalah salah satu contoh
benda yang tersedia di alam yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika seberkas
cahaya putih mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Dia
menguraikan sinar putih sehingga terciptalah warna-warna pelangi.
Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang dan sangat membantu dalam
penglihatan. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter, dimana 1 meter bersamaan
dengan jarak dilalui cahaya. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 m/s. Cahaya
bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang
menyala dari segala penjuru dalam ruang gelap (Hestty P. Utami: 16).
D. Langkah Kerja
1. Buka link https://www.physicsclassroom.com/Physics-Interactives/Light-and-
Color/RGB-Color-Addition/RGB-Color-Addition-Interactive
3. Amati campuran cahaya menggunakan filter cahaya warna biru dan merah.
4. Ubah filter cahaya dengan warna hijau dan merah.
5. Ubah filter cahaya dengan warna hijau dan biru.
6. Ubah filter cahaya dengan warna hijau, biru, dan merah.
7. Amati pencampuran warna disetiap percobaan.
61 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
1. Biru + Merah
2. Hijau + Merah
3. Biru + Hijau
62 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
DAFTAR PUSTAKA
Chaudhuri, R.N. 2010. Waves and Oscillations, 2nd Ed. New Delhi: New Age
International (P), Ltd.
Crowell, Benjamin. 2008. Vibrations and Waves. California: Light and Matter.
Giancoli, Douglas C. 2005. Physics: Principles with Applications, 6th Ed. New
Jersey:Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick dan Jearl Walker. 2011. Fundamentals of Physics,
9th ed. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Halliday, David, Robert Resnick dan Jearl Walker. 1998. Fundamentals of Physics,
8th ed. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Huggins, E.R. 2000. Physics: Geometrical Optics. New Hampshire: Moose Mountain
Digital Press.
Jenkins, Francis A, dan Harvey E. White. 1976. Fundamentals of Optics: Fourth
Edition. California: McGraw-Hill Companies, Inc.
Louro, Alfredo. 2002. Optics. Alberta: University of Calgary Press. Modul Praktikum
Elektronika - Pudak Scientific.Pain, H.J. 2005. The Physics of Vibrations and
Waves. London: John Wiley & Sons, Ltd.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta: Salemba Teknika
Serway, Raymond A. dan John W. Jewett. 2004. Physics for Scientists and
Engineers,6th ed. California: Thomson Brooks/Cole.
Serway, Raymond A. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba Teknika.
Simpson D. G. 2013. Introductory Physics II. Largo: Prince George’s
CommunityCollege.
Steck, Daniel Adam. 2017. Classical dan Modern Optics. Eugene: University of
Oregon.
Sutrisno.1986.Elektronika Teori dan Penerapannya.Bandung:ITB Vaughan, M.P.
2014. Optics. Cork: University College
63 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
NAMA :
NIM :
KELAS :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
64 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
3 Pemahaman Mengetahui
variabel atau
besaran yang
akan diukur
Membuat
hipotesis
percobaan
berdasarkan
konsep yang
berkaiatan
dengan
eksperimen
TOTAL SKOR
RATA-RATA SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Pengecekan
kelengkapan alat
dan bahan
2 Pelaksanaan Merangkai alat
sesuai tema
percobaan
Mengoperasikan
alat ukur
yang digunakan
Ketepatan dan
ketelitian
dalam pengambilan
65 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
pPP
data
Membuat tabulasi
data
percobaan
Ketepatan dalam
menuliskan
data percobaan
Keaktifan dalam
pengambilan
data (individu)
3 Penutup Penulisan laporan
sementara
(wajib)
Menanyakan hal-hal
yang belum jelas
kepada
asisten/laboran/dosen
sebelum meninggalkan
laboratorium
TOTAL SKOR
RATA-RATA SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Laporan Praktikum
TOTAL SKOR
RATA-RATA SKOR
66 | P R A K T I K U M O P T I K D A N G E L O M B A N G
O P T I K
MO D U L
D A N
M B A N G
GE L O F I S I K A
R T A
D I K A N J A K A
P E N D I U L L A H
D A Y A T
R I F H I
N S Y A
UI
LABORATORIUM
LABORATORIUM
PENDIDIKAN
PENDIDIKANFISIKA
FISIKA
2020
2020