Disusun Oleh :
Pramesti Bintang M D0212081
1
C. Verhaak Filsafat Ilmu Pengetahuan : Telaah Alas Cara Kerja Ilmu-ilmu .(Jakarta, 1989),
hlm. 131
2
Anoenk. Mengenal Arti Sebuah Kebenaran. http://anung.sunan-ampel.ac.id/?p=409. Diakses
tanggal 6 Juni 2013.
Antara kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kebenaran erat
kaitannya dengan ‘kesesuaian’. Bagaimana pendapat atau hal yang ada sesuai atau
koheren dengan kenyataan yang ada. Hal ini dapat diperoleh jika kita terus
menggali kebenaran tersebut sampai menemukan hal yang benar-benar benar.
Tapi perlu diketahui juga bahwa kebenaran itu relatif antar setiap manusia
tergantung dari manusia itu sendiri. Dipengaruhi mulai sudut mana, latar belakang
bahkan sampai pengalaman manusia tersebut. Misalnya beberapa orang meraba
seekor gajah dengan menutup mata. A meraba bagian telinga, B meraba bagian
kaki, C meraba bagian badannya, maka akan diperoleh presepsi beda-beda dari
setiap individu yang meraba. Karena menggunakan sudut pandang dan
pengalaman yang berbeda dari masing-masing individu tersebut.
PEMBAHASAN
Sumber-Sumber Kebenaran
Kebenaran yang haqiqi dan yang benar-benar benar adalah milik Tuhan.
Karena Dia Maha Mengetahui apapun, bahkan hal yang tidak dapat ketahui dan
dijangkau kebenarannya oleh manusia biasa. Tetapi dengan berkembangnya
teknologi dan ilmu pengetahuan, rasa ingin tahu manusia menjadi lebih besar
sehingga sumber dari kebenaran tersebut mengalami keberagaman dan
pengembangan. Berikut ini adalah beberapa sumber dari pengembangan
kebenaran tersebut.
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran haqiqi dan mutlak hanya bersumber
pada Tuhan Maha Kuasa yang menciptakan alam semesta ini.
Teori ini menjelaskan bahwa alam adalah sumber dari kebenaran karena
dirasa alam dirasakan sebagai sesuatu yang hidup yang memberikan kesan-
kesan moral.
Empirisme (Sumber kebenaran berasal dari data Empiris atau fakta empirik)
Teori ini menyatakan bahwa penjelasan yang sekiranya dapat dilogika maka
itu dianggap benar. Sebaliknya jika suatu pendaoat tidak dapat masuk dalam
rasio dan akal maka pendapat tersebut tidak dapat dianggap benar.
Jenis-Jenis Kebenaran
Epistemologikal
Ontologikal
Ontologi adalah salah satu jenis dari kebenaran yang mengkaji tentang
keberadaan dari sesuatu. Apakah sesuatu tersebut benar adanya atau
adanya karena diadakan. Mulai dari wujud dari sesuatu tersebut, lalu apa
yang dihasilkan dari sesuatu tersebut, sifat dasar yang dimiliki, serta
bagaimana kuantitas dan kualitas yang dihasilkan dari sesuatu tersebut.
Contoh : Yang disebut dengan sesuatu yang benar-benar ada erat kaitanya
dengan ciptaan Tuhan. Sehingga manusia bahkan sulit untuk menggali
kebenarannya. Missalnya bumi. Bumi merupakan ciptaan Tuhan yang
memang sebelum manusia ada, bumi memang benar-benar ada. Sedangkan
sesuatu yang diadakan adalah lebih erat kaitannya dengan buatan manusia.
Misalnya pakaian yang melekat pada tubuh manusia. Merupakan sesuatu
yang sengaja diadakan manusia.
Semantikal
Sematikal merupakan salah satu jenis dari filsafat ilmu yang membahas
tentang tutur kata dan bahasa. Disini lebih berfokus pada bagaimana
bahasa sebagai pengungkap dari kebenaran sendiri. Kebenaran dapat digali
menggunakan bahasa. Dan bahasa yang digunakan juga harus sesuai
dengan kenyataan dari kebenaran yang ada. Sehingga tidak menimbulkan
kerancuan pada akhirnya. Karena kebenaran dari masing-masing individu
itu relatif. Jika bahasa atau tutur kata tidak benar-benar benar akan
menimbulkan presepsi yang salah.
Jika dilihat dari pembahasan yang ada dapat disimpulkan bahwa kebenaran
itu adalah sesuatu yang sesuai antara apa yang dikaji dengan kenyataannya.
Sedangkan sumber dari kebenaran paling utama adalah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Tetapi kemudian karena perkembangannya sumber kebenaran menjadi
lebih kompleks dan terbagi menjadi 4 sumber yaitu Mistisisme (Sumber
kebenaran berasal dari Tuhan), Romantisme (Sumber kebenaran berasal dari
alam), Empirisme (Sumber kebenaran berasal dari data Empiris atau fakta
empirik), dan Rasionalisme (Sumber kebenaran berasal dari logika, rasio, akal).
Kemudian jenis-jenis dari kebenaran dapat dibedakan menjadi 3. Yaitu
Epistemologikal, Ontologikal, dan Semantikal. Kebenaran Epistemologikal
berkaitan dengan pengetahuan, Ontologikal berkaitan dengan yang ada atau
diadakan, sedangkan Semantikal berkaitan dengan bahasa dan tutur kata.
DAFTAR PUSTAKA
Anoenk. (2010). diakses Juni 6, 2013, dari Mengenal Arti Sebuah Kata: Kebenaran:
http://anung.sunan-ampel.ac.id/?p=409
Verhaak, C. (1989). Filsafat Ilmu Pengetahuan : Telaah Alas Cara Kerja Ilmu-ilmu.
Jakarta: Gramedia.