Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN SKILL LAB

BLOK 2.2
SISTEM REPRODUKSI DAN ENDOKRIN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Daftar Isi

1. Pemeriksaan Payudara 3
2. Asuhan antenatal 8
3. Pemeriksaan ginekologi 12

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 2


1
Pemeriksaan Payudara
I. Tujuan Pembelajaran
- Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan payudara
- Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kemungkinan adanya tumor
pada payudara, meliputi inspeksi dan palpasi dengan benar

II. Langkah-langkah pemeriksaan


Waktu pemeriksaan terbaik adalah 1 minggu setelah haid selesai, bila
haid tidak teratur dilakukan pada hari yang sama setiap bulan. The American
Cancer Society menyarankan agar setiap wanita berusia 20 tahunan dan 30
tahunan memeriksakan payudaranya kepada dokter (Clinical Breast
Examination/CBE) setiap 3 tahun dan setiap tahun setelah berusia 40 tahun.

Sebelum melakukan pemeriksaan dokter/pemeriksa harus


memperkenalkan diri dan inform consent mengenai tindakan yang akan
dilakukan. Mengkonfirmasi kepada pasien bahwa dalam pemeriksaan ini pasien
diharuskan membuka baju bagian atas.

Setelahnya pemeriksa harus mencuci tangan kemudian mengeringkannya.


Pemeriksa harus menginformasikan kepada pasien saat hendak memulai
melakukan pemeriksaan seraya menanyakan apakah pasien merasakan adanya
benjolan atau keluhan lain dipayudaranya. Area yang dibuka adalah area yang
diperiksa, dan selama pemeriksaan pemeriksa harus menunjukkan sikap
professional.

Inspeksi

Minta pasien untuk membuka pakaian atasnya sehingga dinding thorax


dapat dilihat dengan baik. Inspeksi harus dilakukan dari arah depan dan
samping. Pemeriksa harus mengamati ukuran, simetris atau tidak (beberapa
variasi yang tidak simetris normal), bentuk, kontur (pendataran, massa, dan
lipatan yang tidak wajar), kulit (warna, edema, rash, penebalan dan pola vena)
dan jaringan parut (bekas operasi, luka lainnya). Pemeriksa mengamati dengan
berbagai maneuver tangan dan kepala. Posisi tangan diatas kepala (#1), posisi

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 3


tangan dispinggang (#2), posisi tangan di atas kepala dan badan dicondongkan
ke depan (#3).

Palpasi
1. Palpasi kelenjar lymph
Palpasi kelenjar lymph meliputi region servikal, axillary (#4), dan supra
klavikula.

2. Palpasi bimanual ketika pasien duduk


Pasien dalam posisi duduk dengan kedua tangan diatas bahu. Lakukan
pemeriksaan payudara kanan terlebih dahulu baru payudara kiri. Ketika
pemeriksa memeriksa payudara kanan, gunakan ujung jari tangan kiri dan
menaruh tangan kanan diatasnya. Ujung jari digunakan untuk melakukan
palpasi secara sistematis (dapat spiral maupun radial). Pemeriksaan ini
bertujuan untuk menentukan konsistensi, meraba adanya nodul, massa
dan nyeri tekan yang terkadang tidak di rasakan saat dalam posisi
berbaring (supinasi). Lakukan pemeriksaan payudara kiri dengan posisi
tangan sebaliknya.
3. Palpasi ketika pasien berbaring (supinasi)
Pasien berbaring dalam keadaan terlentang dengan kedua lengan diatas
kepala.Periksa dengan bagian jari yang mendatar (tidak hanya ujung jari)
dengan pola spiral dan atau radial secara sistematis sehingga tidak ada

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 4


bagian yang terlewat. Pemeriksa harus menentukan konsistensi jaringan,
elastisitas, nodul, indurasi, massa dan nyeri tekan (#5).

Palpasi selain di keempat kuadran payudara juga hendaknya diluaskan


hingga klavikula dan lipat ketiak.

Kemudian pemeriksa menginspeksi dan palpasi areola mamae dan papilla


mamae. Perhatikan ukuran, bentuk, inversi, rash, ulserasi, discharge, krusta,
elastisita, retraksi, edema dan massa. Kemudian secara gentle menekan papilla
untuk melihat discharge (#6, #7).

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 5


CHECK LIST PEMERIKSAAN PAYUDARA

No Cara Pemeriksaan skor


0 1 2 3
1 Pemeriksa memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Persilakan penderita duduk dengan rileks dan
jelaskan maksud pemeriksaan dan hal-hal yang akan
dilakukan kepada penderita (inspeksi, palpasi)
3 Pemeriksa mencuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan
4 Penderita diminta melepaskan baju dan bra
5 Posisi pemeriksa berada di depan penderita (posisi
sejajar dengan pasien, sebaiknya berdiri disebelah
kanan pasien)
6 INSPEKSI:
Yang diperhatikan saat inspeksi meliputi ukuran,
simetris atau tidak, bentuk, kontur, kulit dan jaringan
parut
a. Pasien berada dalam posisi duduk (kedua tangan di
samping badan) inspeksi payudara kanan dari arah
depan dan samping.
b. Inspeksi seperti poin A dengan kedua tangan
diangkat keatas kepala.
c. Inspeksi seperti poin A dengan kedua tangan
dipinggang
d. Inspeksi seperti poin A dengan kedua tangan di
atas kepala dan badan condong ke depan
7 PALPASI:
• Yang diperhatikan saat palpasi meliputi
konsistensi jaringan, elastisitas, nodul,
indurasi, massa dan nyeri tekan.
• Bila bertemu benjolan lakukan rabaan lembut
untuk menentukan konsistensi (kekenyalan),
permukaan (rata/berbenjol-benjol), mobilitas
(bebas/melekat pada jaringan sekitar), serta
ada/tidaknya nyeri tekan.
• Arah boleh spiral maupun radial.
a.Palpasi saat duduk
Lakukan palpasi payudara kanan dengan
menggunakan ujung 3 jari tangan kiri dengan
tangan kanan diatas tangan kiri (Jari II, III, IV)
Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 6
secara lembut, perlahan dan seksama pada semua
area payudara kanan, termasuk ketiak kanan.
Lakukan palpasi seperti point A pada payudara
kiri
b. Palpasi saat berbaring supinasi
Lakukan palpasi payudara kanan dengan
menggunakan 3 jari bagian dalam yang mendatar
(Jari II, III, IV) secara lembut, perlahan dan
seksama pada semua area payudara kanan,
termasuk ketiak kanan.
Lakukan palpasi seperti point B pada payudara
kiri
c. Palpasi papilla mammae
Lakukan juga rabaan dan pijatan lembut pada
papilla mammae untuk melihat ada-tidaknya
discharge
Lakukan palpasi seperti point C pada payudara
kiri
8 Cuci tangan setelah pemeriksaan dan Beri pasien
penjelasan mengenai hasil pemeriksaan
TOTAL

Berikut teknis pembelajaran SLnya:

1. Para pengampu mohon membaca modul SL blok 2.2 ini dan menonton contoh vidio
pemeriksaan di web fkik unja (pada menu dowload/bahan ajar kedokteran) atau dengan
mengunjungi link sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=76g_tNWMhCE

2. Meminta mahasiswa untuk membuat vidio pemeriksaan berdasarkan cheklist yang ada
pada modul dan dengan peralatan seadanya dirumah untuk dikreasikan sebagai peralatan
pemeriksaan payudara dan besar vidio usahakan dibawah 150 MB (dapat dikompress dengan
aplikasi kinemaster atau aplikasi lainnya).

3. Mekanisme pengiriman video dan deadline tergantung kesepakatan pengampu dan


mahasiswa.

4. Dosen pengampu melihat dan mengevaluasi semua vidio yang sudah dikirimkan lalu
menyepakati waktu diskusi dengan kelompok SL mahasiswa untuk berdiskusi terkait evaluasi
vidio yg sudah dibuat, bisa melalui telegram/WA/zoom, tergantung kesepakatan antara dosen
pengampu dan kelompok sl mahasiswanya.

5. Absensi SL mahasiwa dapat dibuat pada eleraning unja atau bisa mll pengisian absensi yg
sdh dikirimkan oleh sekretariat blok untuk dikirimkan softcopynya ke sekretariat blok (ibu
Melly) bersama dengan lembar penilaian.
Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 7
2
Pemeriksaan Antenatal
II. Tujuan Pembelajaran
- Mahasiswa mampu melakukan anamnesa yang berkaitan dengan asuhan
antenatal
- Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik umum pada ibu hamil

III. Pengenalan Asuhan Antenatal


Masa kehamilan dimulai dari konsepsi hingga lahirnya janin. Lama
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trisemester yaitu
trismester pertama hingga 3 bulan, trismester kedua dari bulan keempat
hingga 6 bulan, trismester ketiga bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial dalam keluarga.Pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat serta cukup bulan
namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu asuhan antenatal
(sebelum kelahiran) merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi sedini mungkin
kehamilan beresiko atau bermasalah.
Ibu hamil dianjurkan untuk mengunjungi bidan dan dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa hamil untuk mendapatkan pelayanan atau
asuhan antenatal. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan.Satu kali pada trismester pertama, satu kali pada
trismester kedua dan 2 kali pada trismester ketiga.Pelayanan standar minimal
asuhan antenatal meliputi 7 T (Timbang berat badan, Ukur Tekanan Darah,
Ukur Tinggi Fundus uteri, pemberian Tetanus Toxoid, pemberian Tablet
Besi, Tes terhadap penyakit Mneular seksual dan Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan.

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 8


Saat seorang ibu hamil berkunjung ke tenaga kesehatan maka, tenaga
kesehatan akan melakukan penilaian klinis berupa anamnesis dan
pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang yang diperlukan.
Anamnesis pada asuhan antenatal meliputi anamnesis tentang riwayat
kehamilan ini, riwayat obstetri lalu, riwayat penyakit yang pernah diserita
serta riwayat social ekonomi. Anamnesis riwayat kehamilan saat ini meliputi
usia hamil ibu, hari pertama haid terakhir, perdarahan pervaginam,
keputihan, mual dan muntah, pemakaian obat-obatan dan masalah kehamilan
saat sekarang. Anamnesis riwayat obstetric lalu meliputi jumlah kehamilan,
jumlah persalinan, jumlah persalinan cukup bulan, jumlah persalinan
premature, jumlah anak hidup, perdarahan pada kehamilan, persalinan, nifas
terdahulu, adanya hipertensi dalam kehamilan dan kehamilan terdahulu,
berat badan bayi kurang dari 2,5 kg atau berat lebih dari 4 kg, adanya
masalah-masalah selama kehamilan, persalinan, nifas terdahulu dan jumlah
keguguran. Anamnesis riwayat penyakit meliputi penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, diabetes mellitus, TBC, pernah operasi, alergi obat/makanan,
ginjal, asma, epilepsy, penyakit hati dan pernah kecelakaan. Anamnesis
riwayat social ekonomi status perkawinan, respon ibu dan keluarga terhadap
kehamilan dan jumlah keluarga di rumah yang membantu, siapa pembuat
keputusan dalam keluarga, kebiasaan makan dan minum, kebiasaan merokok
dan penggunaan obat-obatan, kehidupan seksual, pekerjaan dan aktivitas
sehari-sehari, pilihan tempat melahirkan, pendidikan dan penghasilan.
Pemeriksaan fisik umum kunjungan pertama meliputi tekanan darah,
suhu badan, nadi, pernafasan, berat badan, tinggi badan, muka edema dan
pucat, mulut dan gigi kebersihan, karies, paru, kelenjar tiroid, tulang
punggung, payudara, abdomen. Pemeriksaan luar meliputi pengukuran tinggi
fundus uteri, palpasi untuk menentukan letak janin, auskultasi detak jantung
janin. Selain itu juga ada pemeriksaan dalam dan laboratorium bila
diperlukan.
Prosedur pemeriksaan fisik umum telah dipelajari mahasiswa pada blok
sebelum 2.2. Prosedur pemeriksaan fisik yang belum diajarkan adalah
prosedur pengukuran tinggi fundus uteri. Pemeriksaan tinggi fundus uteri,
terdapat 2 cara :
1. menggunakan meteran dari puncak fundus uteri hingga tepi atas simfisis
pubis, melewati garis tengah abdomen
2. menggunakan jari dengan patokan simphysis, umbilicus, dan processuss
xyphoideus

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 9


12 minggu tepat di atas simfisis (vesica urinaria dikosongkan dahulu)
16 minggu setengah jarak simfisis ke pusat
20 minggu tepi bawah pusat
24 minggu tepi atas pusat
28 minggu 1/3 jarak pusat ke processus xyphoideus atau 3 jari di atas
pusat
32 minggu setengah jarak pusat ke processus xyphoideus
36 minggu 1 jari bawah processus xyphoideus
40 minggu 2-3 jari bawah processus xyphoideus

Pemeriksaan klinik asuhan antenatal di blok 2.2 ditekankan pada


anamnesis dan pemeriksaan fisik umum serta pengukuran tinggi fundus uteri.
Pemeriksaan dalam dan leopold akan diajarkan di blok selanjutnya.

IV. Checklist pemeriksaan

No Langkah Nilai
0 1 2 3
1 Ucapkan salam
2 Tanyakan identitas Ibu (termasuk riwayat
perkawinan)
3 Anamnesa riwayat kehamilan saat ini
4 Anamnesa riwayat obstetrik lalu
5 Anamnesa riwayat penyakit yang pernah
diderita
6 Melakukan Cuci Tangan dan melakukan
Pemeriksaan Head to Toe meliputi
a. Pengukuran Vital sign ibu (Tekanan
darah, suhu badan, nadi, pernafasan)
b. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
c. Pemeriksaan region facial (konjungtiva
anemis, sklera ikterik, muka edem, muka
pucat)
d. Pemeriksaan mulut dan gigi (kebersihan,
karies, tonsil)
e. Pemeriksaan leher (Kelenjar tiroid,
kelenjar getah bening)
f. Pemeriksaan regio thorax (pemeriksaan
fisik jantung dan paru serta pemeriksaan
payudara)

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 10


g. Pemeriksaan region abdomen
(pengukuran tinggi fundus uteri baik
dengan ukuran cm maupun patokan
anatomis, luka bekas operasi)
h. Pemeriksaan tulang belakang (ada
scoliosis)
i. Pemeriksaan ekstremitas inferior
(oedema, sianosis)

Berikut teknis pembelajaran SLnya:

1. Para pengampu mohon membaca modul SL blok 2.2 ini dan menonton contoh vidio
pemeriksaan di web fkik unja (pada menu dowload/bahan ajar kedokteran) atau dengan
mengunjungi link sebagai berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=GJaPweENwTo&t=1s

2. Meminta mhsw untuk membuat vidio pemeriksaan berdasarkan cheklist yang ada pada
modul dan dengan peralatan seadanya dirumah untuk dikreasikan sebagai peralatan
pemeriksaan antenatal dan besar vidio usahakan dibawah 150 MB (dapat dikompress dengan
aplikasi kinemaster atau aplikasi lainnya).

3. Mekanisme pengiriman video dan deadline tergantung kesepakatan pengampu dan


mahasiswa.

4. Dosen pengampu melihat dan mengevaluasi semua vidio yang sudah dikirimkan lalu
menyepakati waktu diskusi dengan kelompok SL mahasiswa untuk berdiskusi terkait evaluasi
vidio yg sudah dibuat, bisa melalui telegram/WA/zoom, tergantung kesepakatan antara dosen
pengampu dan kelompok sl mahasiswanya.

5. Absensi SL mahasiwa dapat dibuat pada eleraning unja atau bisa melalui pengisian absensi
yang sudah dikirimkan oleh sekretariat blok untuk dikirimkan softcopynya ke sekretariat blok
(ibu Melly) bersama dengan lembar penilaian.

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 11


3
Pemeriksaan ginekologi(pemeriksaan genitalia
eksterna dan inspeculo dengan speculum cocor bebek)

I. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan genitalia eksterna dengan
lege artis.
b. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspekulo dengan lege
artis.
c. Mahasiswa mampu menunjukkan dengan benar anatomi genitalia
eksterna dan interna yang tampak pada pemeriksaan,

II. Pemeriksaan Ginekologi


Pemeriksaan di bidang Ilmu kebidanan dan kandungan meliputi
pemeriksaan obstetric dan pemeriksaan ginekologi.Pada pasien-pasien dengan
keluhan terkait bidang ginekologi, biasanya akan datang dengan 3 keluhan
utama yaitu pedarahan, rasa nyeri, dan pembengkakan. Pasien cenderung
menunjukkan gejala kecemasan, gelisah, takut dan malu.Dalam menghadapi
seorang pasien ginekologi, terutama pemeriksaan pertamakali diperlukan
simpati, kesabaran dan sikap yang menimbulkan kepercayaan dari dokter.
Dalam pemeriksaan anamnesis dilakukan tanpa hadirnya orang lain, saat
pemeriksaan fisik hendaknya dokter didampingi seorang pendamping wanita.
Gadis muda belia dan anak kecil hendaknya didampingi keluarga terdekat.
Pemeriksaan ginekologi juga meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang untuk dapat menegakkan diagnosis. Pemeriksaan fisik
ginekologi meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, pemeriksaan tidak
hanya organ genitalia tapi juga payudara, perut dan pemeriksaan sistemik dari
ujung kepala hingga kaki. Pemeriksaan fisik khusus yang khas meliputi
pemeriksaan dengan bantuan speculum yang disebut inspeculo dan pemeriksaan
vagina/rectal toucher dengan bantuan kedua tangan untuk mengetahui kondisi
organ genitalia wanita. Dalam modul ini pembelajaran dibatasi pada
pemeriksaan fisik ginekologi berupa pemeriksaan genitalia luar dan
pemeriksaan dengan menggunakan inspekulo.
Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 12
Untuk pemeriksaan ginekologi supaya diperoleh hasil sebaik-baiknya,
penderita harus berbaring dalam posisi tertentu dan diperlukan alat tertentu
pula.Ada tiga jenis letak untuk pemeriksaan ginekologi yaitu : letak litotomi,
letak miring dan letak sims, yang lazim dipakai di Indonesia adalah letak
litotomi. Pada letak litotomi penderita berbaring terlentang dimana kedua
tungkai diletakkan di meja ginekologi yang ada penyangga untuk lututnya
(tungkai fleksi), pemeriksa duduk didepan vulva.

Pada pemeriksaan inspekulo diperlukan utama berupa speculum.


Speculum ada sims, speculum silindris dan speculum cocor bebek. Pada modul
ini yang akan diajarkan adalah inspekulo dengan speculum cocor bebek.
Alat dan perlengkapan yang diperlukan sebagai berikut :

1. Sarung tangan
2. Speculum cocor bebek
3. Cunam kapas untuk membersihkan vagina dan porsio uteri
4. Kapas sublimat/kapas lisol
5. Lampu penerangan yang cukup

Pada posisi litotomi genitalia eksterna tampak jelas.Inspeksi meliputi


bentuk, warna, pembengkakan, secret, tanda-tanda peradangan, iritasi, dan
tumor.Pemeriksaan beurutan mulai dari keadaan mons pubis, labia mayora,
labia minora, uretra, introitus vagina, hingga ke perineum.

Setelah pemeriksaan genitalia eksterna dapat dilanjutkan dengan


pemeriksaan inspekulo dan pemeriksaan bimanual.Pada pemeriksaan inspekulo
speculum yang dipilih sesuai dengan keadaan introitus vagina.Pada pemasangan
speculum cocor bebek, speculum awalnya dimasukkan kedalam introitus vagina
sesuai arah sumbu vagina, pastikan tidak ada yang terjepit. Setelah itu baru
diputar sehingga melintang, didorong masuk sampai forniks posterior sampai
puncak vagina.Lalu speculum dibuka melalui mekanik pada tangkainya.

III. Checklist hasil pemeriksaan


No Langkah Nilai
0 1 2 3
1 Ucapkan salam
2 Penjelasan prosedur pemeriksaan dan meminta
persetujuan pasien untuk melakukan tindakan
(informed consent)

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 13


3 Mempersiapkan pasien
a. Meminta pasien untuk mengosongkan
kandung kemih dan melepas pakaian
dalam.
b. Mempersilahkan pasien untuk berbaring,
atur dalam posisi litotomi
c. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan
benar pada bagian yang akan diperiksa.
4 Mencuci tangan dan memasang sarung tangan
steril
5 Pemeriksa duduk dan menghadap ke aspektus
genitalis
6 Ambil kapas yang telah dibasahi larutan
antiseptic usapkan dengan arah dari atas
kebawah pada daerah vagina, vulva dan
perineum secara seksama
7 Inspeksi daerah vulva dan perineum
8 Buka celah antara kedua labium mayus kanan
dan kiri dengan ibu jari dan telunjuk, perhatikan
muara uretra dan introitus
9 Palpasi dan telusuri labium mayus kiri dan
kanan
10 Ambil speculum dengan tangan kanan,
masukkan ujung telunjuk kiri pada introitus
vagina
11 Masukkan speculum sejajar introitus (pastikan
tidak ada yang terjepit) dorong bilah kedalam
lumen vagina hingga setengah panjang (bila
yang lebih pendek di superior)
12 Putar speculum hingga 90 derajat, atur bilah
atas dan bawah dengan membuka kunci
pengatur (masing-masing bilah menyentuh
dinding atas dan bawah vagina)
13 Tekan pengungkit bilah hingga lumen dan
cervix tampak jelas.
14 Perhatikan ukuran, warna porsio, dinding dan
secret vagina atau forniks
15 Setelah selesai, lepaskan pengungkit dan
pengatur jarak lah dan keluarkan speculum
perlahan.
16 Melaporkan hasil pemeriksaan yang didapat

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 14


Keterangan

0 = tidak melakukan

1 = melakukan tetapi salah

2 = dapat melakukan dengan benar tapi tidak berurutan

3 = dapat melakukan dengan benar dan berurutan

Berikut teknis pembelajaran SLnya:

1. Skill Lab pemeriksaan ginekologi rencananya akan dilaksanakan di akhir semester secara
luring di gedung SL FKIK UNJA seperti pelaksanaan SL sebelum pandemi COVID-19
dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

2. Para pengampu mohon membaca modul SL blok 2.2 ini dan menonton contoh vidio
pemeriksaan di web fkik unja (pada menu dowload/bahan ajar kedokteran) atau dengan
mengunjungi link sebagai berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=GJaPweENwTo&t=1s

3. Jika, situasi tidak memungkinkan untuk pelaksanaan secara luring, maka pelaksanaan SL
nya adalah sebagai berikut:

a. Meminta mhsw untuk membuat vidio pemeriksaan berdasarkan cheklist yang ada pada
modul dan dengan peralatan seadanya dirumah untuk dikreasikan sebagai peralatan
pemeriksaan ginekologi dan besar vidio usahakan dibawah 150 MB (dapat dikompress
dengan aplikasi kinemaster atau aplikasi lainnya).

b. Mekanisme pengiriman video dan deadline tergantung kesepakatan pengampu dan


mahasiswa.

c. Dosen pengampu melihat dan mengevaluasi semua vidio yang sudah dikirimkan lalu
menyepakati waktu diskusi dengan kelompok SL mahasiswa untuk berdiskusi terkait evaluasi
vidio yg sudah dibuat, bisa melalui telegram/WA/zoom, tergantung kesepakatan antara dosen
pengampu dan kelompok sl mahasiswanya.

d. Absensi SL mahasiwa dapat dibuat pada eleraning unja atau bisa melalui pengisian absensi
yang sudah dikirimkan oleh sekretariat blok untuk dikirimkan softcopynya ke sekretariat blok
kembali (ibu Melly) bersama dengan lembar penilaian.

Panduan Skill Lab Blok 2.2 Tahun 2021 Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai