Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM INTEGUMEN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 s/d 2
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi

Tanggal Terbit

Dr. Ijun Rijwan Susanto, SKM.,M.Kes


Pemeriksaan fisik sistem integumen adalah tindakan keperawatan untuk
mengkaji sistem integumen klien guna memperoleh informasi/data dari
1. PENGERTIAN
keadaan klien secara komprehensif untuk menegakkan suatu diagnosa
keperawatan maupun kedokteran
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, menginformasi, atau menyangkal data yang diperoleh
dalam riwayat keperawatan.
2. TUJUAN 3. Untuk menginformasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien
dan penatalaksanaannya.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan
3. KEBIJAKAN Klien dengan gangguan sistem integumen
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Baki beralas
2. Penlight
3. Gloves sekali pakai 1 pasang
4. Penggaris
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat dan meletakkannya di dekat klien
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. LANGKAH KERJA
1. Memasang scherm
2. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
3. Mengganti pakaian klien dengan pakaian pasien
4. Inspeksi warna kulit dan perhatikan bau yang berasal dari kulit.
Warna kulit harus merata sesuai dengan usia dan ras pasien tanpa
bau busuk.
5. Inspeksi kulit untuk lesi dan perubahan, termasuk kalus, jaringan
parut, tati, dan tindik (termasuk inspeksi garis lipat dan lipatan
kulit). Kulit harus utuh tanpa lesi.
6. Palpasi tekstur kulit. Kulit harus halus
7. Palpasi kelembapan kulit. Kulit harus kering
8. Palpasi turgor kulit. Lipatan kulit harus kembali dengan cepat ke
posisi normal
9. Kaji adanya edema. Tidak boleh ada edema
Skor pengukuran pitting edema:
SKOR Keterangan
1+ Pitting sedikit, tidak ada distorsi yang jelas
2+ Pit yang lebih dalam, tidak ada distorsi yang jelas
3+ Pit yang jelas; ekstremitas bengkak
4+ Pit tetap dengan distorsi yang jelas
Edema umum terjadi pada gangguan kardiovaskuler, gagal
ginjal, trauma, dan sirosis hati. Edema juga merupakan efek
samping obat tertentu.
10. Inspeksi distribusi dan kualitas rambut. Rambut terdistribusi
secara merata sesuai dengan jenis kelamin pasien.
11. Palpasi tekstur rambut. Rambut harus memiliki tekstur yang rata.
12. Inspeksi kulit kepala untuk mengetahui adanya lesi. Tidak boleh
ada lesi pada kulit kepala.
13. Inspeksi kelengkungan kuku. Kuku tidak boleh melengkung secara
berlebihan.
14. Inspeksi permukaan kuku. Permukaan kuku harus halus dan
lipatan kuku kokoh tanpa kemerahan.
15. Inspeksi warna kuku. Warna kuku harus rata, pita berpigmen
biasanya ditemukan pada lebih dari 90% orang Amerika – Afrika
16. Inspeksi ketebalan kuku. Kuku tidak boleh sangat tebal.
17. Rapihkan pasien setelah pemeriksaan selesai

D. TAHAP TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
4. UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai