Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam proses jalannya pendidikan di suatu Negara tentunya banyak
komponen untuk bisa dibilang pendidikan tersebut maju atau berhasil. Juga
mengenai penerapan hal diluar kendali teknis suatu pembelajaran ( perilaku murid
, lingkungan yang mempengaruhi psikis siswa , pergaualan antar siswa. Secara
umum ,bimbingan dan konseling telah memiliki kedudukan yang sangat kuat.
Setiap lembaga pendidikan selayak nya memilki unit bimbingan dan konseling
dalam upaya optimalisasi potensi pendidikan. Bimbingan konseling merupakan
serangkaian program layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka
mampu berkembang lebih baik. Bimbingan konseling dilaksanakan dimulai dari
tingkat Pendidikan Dasar , Pendidikan Menengah , Pendidikan Tinggi .

Pada umumnya fungsi bimbingan konseling yang banyak dilakukan adalah


healing functional atau fungsi penyembuhan. Sesungguhnya fungsi bimibingan
dan konseling yang paling utama adalah pengembangan. Yaitu mengembangkan
seluruh potensi yang dimiliki oleh indivdu. Bimbingan berpusat pada diri individu
, berdasarkan pada kemampuan dan kebutuhan individu agar ia mampu mengatasi
dirinya sendiri dan mengembangkan segenap kemampuan yang dimilikinya.

Maka bimbingan konseling memberikan layanan konsultasi yang merupakan


salah satu komponen penting dalam bidang pendidikan , terkhusus di Indonesia
banyak sekali / bervariasi untuk motif dan jenis konseling nya . Layanan
konsultasi dan layanan mediasi merupakan salah satu bentuk pengembangan dari
sistem bimbingan konseling dan penyuluhan itu sendiri.

Berkenaan dengan pentingnya bimbingan dan konseling, perlu disusun sebuah


kajian yang mampu menjadi wahana untuk memperoleh wawasan , penghetahuan

1
dan konsep yang berkenaan dengan sistem tersebut terkusus pada pembidangan
bimbingan maupun konseling khususnya pada bidang pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling dan bimbingam penyuluhan
?
2. Apa yang termasuk dalam ruang lingkup serta persamaan dan perbedaan
bimbingan konseling?

C. Tujuan penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah yang ada maka berikut daripada tujuan
penulisan makalah yakni

1. Menghetahui konsep dasar dari pada bimbingan dan konseling


2. Dapat menghubungkan kegiatan yang berkenaan degan bimbingan
konseling dan penyuluhan serta pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Pengertian bimbingan dan konseling

Bimbingan mempunyai asal kata to guide kemudian menjadi guidance yang


mana bimbingan disini diberikan kepada orang atau sekelompok orang yang
mengalami gangguan / goncangan pribadi ( Maladjustment) , yang artinya
kegoncangan pribadi yang berdampak pada kebatinan seseorang / dalam hal ini
adalah siswa. Karena hal ini sangat rentan terjadi terutama dalam dunia pendidikan.
Sedangkan menurut para ahli dalam pengertiannya bimbingan adalah kewajiban ,
tuntunan / arahan yang diberikan kepada individu / kelompok individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan hidupnya sesuai dengan perkrmbangan pribadi
agar menyesuaikan dirinya untuk kesejahteraan dirinya.

Konseling diambil dari bahasa inggris yakni counseling dulu diterjemahkan


secara umum sebagai penyuluhan ( bahasa umum ) , sekarang diartikan sebagai
konseling ( lebih spesifik ) mengenai kejiwaan. Pelayan konseling merupakan konsen
vital ( jantung hati ) dari usaha layanan bimbingan secara kesuluruhan ( Counseling is
the heart of a guidance program). Konseling adalah pertolongan , tuntunan yang
diberikan kepada seorang untuk mengatasi masalah atau kesulitan dan juga secara
langsung / tatap muka ( Face Relation ) untuk mencapai kesejahteraan batin maupun
lahir.

Di Indonesia sendiri pengaruh bimbingan konseling dan penyuluhan sudah


cukup dirasa hampir berjalan di setiap provinsi di Indonesia namun untuk di daerah
yang notabene kurang terjamah seperti di daerah timur Indonesia yang mungkin
hidup di lokasi yang lumayan keras jika diamati dari ruang lingkup sosial tentunya
berbeda jika dibanding dengan kehidupan pendidikan di daerah barat yang cenderung

3
datar jarang bergejolak dan menjadi pusat mode pendidikan khususnya kota kota
besar.

2. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan , Konseling , dan Penyuluhan


a. Persamaan Bimbingan Dan konseling
Bimbingan dan konseling bagai kan dua sisi mata uang dan tahapan ini dinilai
sangat sakral dan utama. Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama sama
memberikan pertolongan. Dimana dalam konteks perbandingan bimbingan dan
konseling bagaikan anggota tubuh yang saling berdampiungan.

b. Perbedaan Bimbingan Dan Konseling


1. Konseling itu merupakan salah satu teknik bimbingan karena bimbingan lebih
luas dan universal / bersifat menyeluruh sedangkan konseling lebih bersifat privasi
dan ekslusif pembicaraan dilakukan antara 2 pihak saja.
2. Bimbingan belum punya masalah yang kompleks /bercabang ( bisa
melibatkan banyak pihak didalam nya )
3. Bimbingan melibatkan / menjadi titik penetih berat pada pada kuratif / melalui
jalur penyembuhan maksudnya melalui tahapan dan menanamkan cara pemikiran
kepada objek untuk beralih kepada tahapan yakni ( Promotif , Preventif ,
rehabilitatif )
4. Konsenling dilaksanakan secara berhadapan muka atau sebagai mana
dijelaskan dalam poin awal bahwa konseling hanya dilakukan secara privasi dan
melalui proses tertutup dan juga berbeda dengan bimbingan yang dilakukan secara
berkelompok / tidak mesti bertumpu pada satu orang

c. Persamaan penyuluhan dan Konseling


Persamaan daripada penyuluhan dan konseling adalah sama sama memberikan
pertolongan untuk setiap kesejateraan

4
d. Perbedaan penyuluhan dan Konseling
1. Penyuluhan tergantung kepada penyuluh, sedangkan konseling itu dilakukan
berkaitan dengan kemampuan dari yang bersangkutan itu sendiri
2. Penyuluhan bersifat umum yang ada di Indonesia yang mana dalam hal ini
dikaitkan setiap warga Negara bisa atau mampu untuk melakukan hal tersebut
3. Program penyuluhan sudah ditentukan oleh pemerintah atau instansi terkait ,
sedangkan Konseling dimusyawarahkan oleh pihak terkait ( Klien / Konselir)
4. Penerapan proses penyuluhan bersifat masal sedangkan Konseling bersifat
Privat atau dilakukan dengan tatap muka

3. Ruang lingkup Bimbingan Konseling


a. Ruang lingkup dari segi pelayanan
1. Pelayanan Bimbingan dan konseling di sekolah sebagai fasilitas / wadah
dari pihak sekolah untuk siswa sebagai proteksi yang bersifat tetap selama
siswa tersebut berada di sekolah nya berarti dia berhak untuk menerima
fasilitas berupa bimbingan dan konseling.
2. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar sekolah yang mana sebagai
pemerhati peserta didik khususnya bagi kita yang sudah terjun di dunia
pendidikan maka sudah tidak heran dengan masalah kenakalan remaja ,
apalagi yang berada di tingkat pendidikan menengah / SMA sederajat.
Maka dari itulah titik penting dari perhatian pemerhati pendidikan.

b. Ruang Lingkup dari segi sasaran


1. Perseorangan / individual memang sudah pasti menjadi letak dari segi
sasaran yang mungkin dalam setiap lembaga pendidikan sudah menjadi
hal wajib bagi setiap pngajar untuk memberikan / menyelipkan hal yang
berkaitan dengan proses bimbingan atau bahkan memberi sedikit

5
gambaran konseling dan pemahaman tentunya dengan diksi serta
penyampaian yang mudah dipahami
2. Kelompok merupakan jenis selanjutnya yang menjadi ruang lingkup dari
segi sasaran pada bimbingan konseling. Hal ini sangat relevan mengingat
di Indonesia sendiri terdapat banyak mengenai jenis pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa ( kelompok ) sehingga disitulah peran konseling
sangat diperlukan untuk mampu memberikan tindakan proses
penyembuhan / healing process kepada kelompok siswa yang bersifat
provoaktif ini. Berkenaan kasus yang dibuat kelompok individu biasanya
lebih terorganisir sehingga dampak yang ditimbulkan juga jauh lebih
menimbulkan trauma yang besar ( percobaan bullying , Perpeloncoan
pada siswa baru yang merupakan ajang senioritas .
c. Ruang lingkup dari segi jenis dan macamnya
1. Bimbingan konseling pendidikan meliputi : siswa , prestasi , pergaulan,
tiga komponen ini hanya sebagian dari beberapa banyak komponen dari
jenis bimbingan konseling yang dinilai kompleks karena jika ditarik
pemahaman akan hal ini , mustahil jika suatu lembaga pendidikan baik
negeri maupun swasta tidak memiliki komponen tersebut.
2. Bimbingan Konseling karir meliputi : pekerja dan motvasi. Berbeda
dengan pendidikan Konseling serta Bimbingan yang sifatnya lebih kepada
personal ( satu orang ) karena dirasa masalah yang mungkin dialami
sudah beda konteks nya dengan kalangan yang ada di sekolah yang mana
masih berada dalam pengawasan dewan guru sedangkan , jika berkaitan
dengan karir maka cakupannya sudah masuk lebih luas. Dengan demikian
kita berarti mendapat Bimbingan dan Konseling dari siapa saja ( kerabat,
saudara , istri , suami , ayah , ibu)
d. Ruang lingkup dari segi Sosial dan Budaya

6
Layanan bimbingan Konseling tidak hanya untuk peserta didik yang
mempunyai masalah saja akan tetapi , layanan bimbingan konseling juga
untuk peserta didik tidak mempunyai masalah.

Hal ini dilakukan sebagai sistem pembekalan dalam diri siswa agar
mampu memilah mengenai mana masalah yang sekiranya harus ditangani
dengan pemikiran yang bersifat tenang maka akan muncul ide ide pemberian
solusi serta sebagai pengajar kita juga menanamkan dalam diri siswa untuk
menyesaiakan masalah selalu dengan kepala dingin dan juga melakukan
musyawarah ( jika melibatkan banyak orang ) yang mana hal ini juga salah
satu segi kebudayaan orang Indonesia yang suka bermusyawarah.

Mengingat Bimbingan dan Konseling bukanlah kegiatan pembelajaran


yang dimasukkan kedalam materi , melainkan layanan bimbingan dan
konseling adalah layanan ahli dalam konteks memandirkan sekaligus
membentuk karakter peserta didik.

4. Sifat sifat Bimbingan dan Konseling


a. Bimbingan preventif ( pencegahan ) , yaitu bimbingan yang diberikan kepada
siswa yang belum mempunyai masalah, namun pentingnya atau maksud
daripada pemberian bimbingan preventif tidak lain untuk pembekalan siswa
b. Bimbingan kuratif , ( pemgobatan) yaitu suatu bimbingan yang diberikan
kepada siswa yang sudah baik dan telah melewati tahapan tatap muka / face
relation
c. Bimbingan persevratif, yaitu bimbingan ( pemeliharaan ) maksudnya disini
adalah bimbingan yang diberikan kepada seorang siswa yang telah berperstasi
dan berkelakuan baik

7
5. Prinsip prinsip Bimbingan dan Konseling
a. Diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang , ini
berarti bahwa bantuan yang diberikan kepada siswa harus bertolak dari
perkembangan dan kebutuhan siswa
b. Diperuntukkan bagi semua siswa. Bimbingan tidak hanya ditunjukkan kepada
siswa yang bermasalah atau salah satu dari mereka ,tetapi ditujukkan kepada
semua siswa. Prinsip ini mengandung arti bahwa pembimbing perlu
memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan
menjadikan perkembangan dan kebutuhan siswa sebagai salah satu dasar bagi
penyusunan program di sekolah
c. Dilaksanakan dengan mempedulikan semua segi perkembangan siswa, prinsip
ini mengandung arti bahwa dalam bimbingan semua segi perkembangan siswa
meliputi diantaranya: fisik , mental ,sosial , ekonomi , maupun moral dan
spiritual
d. Berdasarkan kepada kemampuan individu untuk menetukan pilihan prinsip ini
mengandung makna bahwa setiap siswa memiliki kemampuan untuk
menetukan pilihan nya sendiri. Pembimbing tidak memikirkan sesuatu untuk
siswa melainkan membantu mengembangkan kemampuan siswa untuk
melakukan pilihan
e. Dimaksudkan untuk membantu siswa dalam merealisasikan/ mewujudkan
keinginan dirinya. Prinsip mengandung arti bahwa bantuan di dalam proses
bimbingan mengarahakan dirinya kepada tujuan yang sebenarnya. Dan
mencapai tujuan tersebut sesuai dengan kemamuan dan kemapuan diri serta
memanfaatkan peluang yang diperoleh
f. Bagian terpadu dari proses pendidikan. Proses bukanlah proses perkembangan
/ aspek intelektual semata ,melainkan proses pendidkan bukanlah proses
pengembangan seluruh aspekb kepribadian siswa. Ini berarti bahwa didalam
praktik , pendidikan tidak cukup hanya melaksanakan proses pembelajaran
yang lebih banyak terfokus membantu siswa menguasi penghetahuan secara
intelektual ,melainkan juga harus disertai dengan pengembangan aspek lain.

8
Seperti berbagai macam life skills / kemampuan terampil diantaranya :
keterampilan sosial , kecerdasan emosional ,disiplin diri , pemahaman nilai ,
sikap dan kebiasaan belajar.

6. Fungsi Bimbingan dan konsseling


a. Fungsi pemahaman , yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang membantu
konseli agar memiiliki pemahaman / bisa menimbulkan potensi dalam dirinya
dan lingkungannya yang berkaitan dengan ( Pendidkan , pekerjaan , norma
dan agama ). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diajarkan sekaligus
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal , serta
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar nya secara dinamis dan
konsturktif.
b. Fungsi Preventif yaitu, fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang bisa saja terjadi tentunya
beserta dengan penanganan sekaligus pencegahannya. Supaya tidak dialami di
kemudian hari ,melalui fungsi ini konselor neberikan bimbingan / arahan
kepada konseli tentang bagaimana cara menghindar dari perbuatan yang tidak
berguna atau bahkan kegiatan yang membahayakan diri konseli sendiri.
Adapun teknik yang digunakan adalah pelayanan yang bersifat orientasi ,
informasi , kelompok bimbingan. Beberapa masalah yang perlu
diinformasikan kepada konseli antara lain : bahaya miras, pemakaian obat
obatan terlarang , drop out / dikeluarkan secara tidak terhormat , dan seks
bebas ( free sex.
c. Fungsi pengembangan , yaitu fungsi bimbingan dan konseling sifatnya lebih
pro aktif dari fungsi fungsi yang lainnya. Konselor senantiasa berupa
menciptakan suasana yang kondusif , yang memfasilitasi perkembangan
positif dari konseli. Konselor dan personel sekolah / madrasah lainnya harus
mampu bersinergi satu sama lain serta menjadi kolaborator dalam hal
kerjasama merencanakan secara sistematis serta berkelanjutan tentunya

9
dengan upaya membantu konseli melaksanakan tugas tugas mencapai tugas
tugas perkembangannya dan sesuai yang di harapkan
d. Proses penyembuhan yaitu , fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah , baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang digunakan adalah konseling, dan
remedial teaching. Teknik disini berkaitan dengan bimbingan berbasis
pelayanan informasi , tutorial ,diskusi kelompok / curah pendapat ( brain
storming ), home room , dan karya wisata / field trip.

7. Asas asas bimbingan dan konseling

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling selain harus memperhatikan


aspek fungsi dan prinsip juga dituntut untuk mempedulikan beberapa asas yang
mendasari kinerja pembimbing atau konselor dalam pelaksanaan tugasnya , asas
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Asas kerahasiaan , yaitu asas bimbingan konseling yang menuntut


dirahasiakannya segenap data ( konseli ) yang menjadi sasaran pelayanan ,
yaitu data keterangan yang tidak boleh / tidak layak diketahui orang lain.
Dalam hal ini guru juga ( pembimbing ) berkewajiban penuh memelihara dan
menjaga semua data dan keteraangan itu sehingga benar benar terjamin
kerahasiannya
b. Asas kesukarelaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan konseli. Sehingga setiap proses nya diikuti dan
dijalani. Dalam hal ini pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut
c. Asas keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
konseli yang menjadi sasaran pelayanan / kegiatan yang tidak berpura pura ,
baik didalam tentang memberikan keterangan dirinya sendiri maupun dalam
menerima informasi dari yang positif terhadap dirinya. Dalam hal ini

10
pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli.
Keterbukaan ini amat sangat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan
dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan /
kegiatan. Agar konseli dapat terbuka , guru pembimbing terlebih dahulu harus
bersikap terbuka dan tidak berpura pura
d. Asas Kegiatan yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif didalam
penyelenggaraan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu
mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan / kegiatan bimbingan
konseliing yang diperuntukkan baginya.
e. Asas kemandirian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada
tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni konseli sebagai sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi sosok konseli konseli
dengan ciri ciri mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya. Mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri , guru pembimbing hendaknya mampu
mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli,
f. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
ojek sasaran pelayanan bimbingan dan konseli dalam kondisnya sekarang.
Pelayanan yang berkenanaan dengan “ kondisi masa depan atau masa lampau
sekali pun” dilihat dari dampak dan / atau kaitannya dengan kondisi yang ada
dan apa yang diperbuat sekarang.
g. Asas kedinamisan yaitu , asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayan ( konseli ) yang sama
kehendaknya yakni infin selalu bergerak maju , tidak monoton , dan terus
berkembang dan tahapan perkembangannya dari waktu ke waktu
h. Asas keterpaduan , yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling , baik yang dilakuakn
oleh guru pembimbing maupun pihak lain yang saling menunjang , harmonis
dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak pihak

11
yang berperan dalam penyelenggaran pelayanan bimbingan dan konseling
perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan / kegiatan
bimbingan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik baik nya.
i. Asas keharmonisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu
nilai dan norma agama , hukum dan peraturan , adat istiadat , ilmu
penghetahuan dan kebiasaan yang berlaku. Bukanalah pelayanan atau
kegiatan bimbingan koseling yang dapat dipertangungg jawab kan apabila isi
dan pelaksanaan nya tidak sessuai dengan nilai dan norma yang dimaksudkan.
Lebih jauh ,pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus
dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami dan mengmalkan nilai
norma tersebut
j. Asas keahlian yaitu bimbimngan dan konseling yang menghendaki siswanya
atas dasar pelayanan kegiatan dengan kaidah kaidah profesionall. Dalam hal
ini ,para pelaksana pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah
tenaga yang benar benar ahli dalam bimbingan dan konseling.
Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud dengan baik dalam
penyelenggaraan jenis pelayanan dan kegiatan konseling maupun dalam
pergerakan kode etik bimbingan dan konseling
k. Asas alih tangan yaitu bimbingan dan konseling yang menghedaki agar pihak
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli mengalih
tangankan permasalahan tersebut kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing dapat menerima alih tangan , kasus dari orang tua , dari guru
guru lain atau ahli lain dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalih
tangankan kasus kepada guru mata pelajaran / praktik dan lain lain

12
8. Tujuan bmibingan dan konseling
Tujuan bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang
menggambarkan kualitas perilaku atau pribadi peserta didik yang diharapkan ,
berkembang melalui strategi layanan yang diberikan. Adapun tujuan bimbingan
konseling sebagai berikut
a. Merencnakan kegiatan penyelesaian studi , perkembangan karir serta
kehidupan nya di masa yang akan datang
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilki se optimal
mungkin
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan serta lingkungan
masyarakat dan juga lingkungan kerjanya
d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi , peyesuaian
dengan lingkungan pendidikan masyarakat , maupun menjaga liungkungan
kerja
e. Memilliki kemampuan menginternalisasi nilai nilai yang terkandung dalam
tugas tugas perkembangan yang harus dikuasai nya

B. SISTEM POLA 17 BIMBINGAN DAN KONSELING

Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)

memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola-17. Hal ini memberi  warna

tersendiri bagi bidang garapan, jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di  jajaran

pendidikan dasar dan menengah.

Program layanan bimbingan konseling tidak dapat berjalan dengan efektif

apabila tidak didukung dengan profesionalismenya guru BK tersebut dalam

melayani kliennya dengan terprogram secara efektif apabila kurang atau tidak

didukung faktor lain, misalnya faktor pengalaman bekerja. Layanan konseling

13
diberikan kepada peserta didik untuk belajar dengan efektif. Efektivitas konseling

dapat tercapai bila seorang konselor atau guru pembimbing melaksanakan pola 17.

Butir-butir pokok pola 17 BK adalah sebagai sebagai berikut:

SISTEM POLA 17 BIMBINGAN DAN KONSELING

4 BIDANG GARAPAN 9 LAYANAN KEGIATAN 4 KEG. PENDUKUNG

1. Bimbingan Pribadi 5. Layanan Orientasi 14. Aplikasi Instrumentasi


2. Bimbingan Sosial 6. Layanan Informasi 15. Himpunan Data
3. Bimbingan Belajar 7. Layanan Penempatan 16. Kunjungan Rumah
4. Bimbingan Karier Dan Penyaluran 17. Alih Tangan Kasus
8. Layanan Pembelajaran
9. Layanan Konseling
Perorangan
10. Layanan Bimbingan
Kelompok
11. Layanan Dengan
Kotak Konsultasi
12. Layanan Konferensi
Kasus
13. Layanan Dengan
Papan Bimbingan

C. Bidang Garapan

Ditinjau dari segi masalah yang dihadapi para peserta didik, bidang garapan
bimbingan di sekolah mencakup 4 bidang berikut:

1. Bimbingan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling
di SMP, SMA /SMK membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, mantap dan

14
mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-
pokok berikut:
a. pemantapan sikap dan kebiasaan seta pengembangan wawasan dalam beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan prodiktif, baik dalm kehidupan sehari-hari
maupun untuk peranannya dimasa depan.
c. pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengmbangannya pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif.
d. pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaaha-usaha
penanggulangannya
e. pemantapan kemampuan mengambil keputusan .
f. pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusaana yang
telah diambilnya.
g. pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.

2. Bimbingan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA /SMK membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan dan
kenegaraan. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
b. pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
c. pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas denga menjunjung tinggi tata

15
karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, hokum, ilmu, dan kebiasaan
yang berlaku.
d. pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman
sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah yang lain, di luar sekolah,
maupun di masyarakat pada umumnya.
e. pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggungjawab.
f. orientasi tentang hidup berkeluarga.

3. Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling di
SMP,SMA /SMK membantu peserta didik mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bidang ini
dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif, baik dalam mencari informasi dalam berbagai sumber belajar,
bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengembangkan
keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani
program penilaian hasil belajar.
b. pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok.
c. pemantapan penguassaan materi program belajar di sekolah menengah umum
sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
d. pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,sosial dan budaya
yang ada disekolah, lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengembangan
pengetahuan dan kemampuan,serta pengembangan pribadi.
e. orientasi belajar di sekolah sambungan/perguruan tinggi.

16
17
4. Bimbingan Karier
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA/SMK membantu peserta didik merencanakan dan mengembangkan masa depan
karier. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a. pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang
hendak dikembangkan.
b. pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier
yang hendak di kembangkan.
c. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d. orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.

D. Jenis Layanan Kegiatan


Jenis layanan kegiatan bimbingan dan konseling ada sembilan, yaitu sebagai
berikut.
1. Layanan Orientasi
Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasuki peserta didik,
untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru. Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ada berbagai
cara, yaitu meliputi hal berikut:
a. sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
b. kurikulum yang sedang berlaku
c. penyelenggaraan pengajaran
d. kegiatan belajar klien yang diharapkan
e. sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas
f. fasilitas-fasilitas sumber belajar yang ada (seperti ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan, ruang praktek)

18
g. fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan,
pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha)
h. staf pengajar dan tata usaha
i. hak dan kewajiban peserta didik
j. organisasi peserta didik
k. organisasi orang tua peserta didik
l. organisasi sekolah secara menyeluruh

2. Layanan Informasi
Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai cara, yaitu
meliputi hal berikut.
a. Informasi pengembangan pribadi
b. Informasi pendidikan
c. Informasi jabatan
d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagamabn, sosial
budaya, dan lingkungan

1) Langkah-Langkah Penyajian Informasi


a) Langkah Persiapan
(1) Menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya
(2) Mengidentifikasikan peserta didik yang akan menerima informasi
(3) Mengetahui sumber-sumber informasi
(4) Menetapkan teknik penyampaian informasi
(5) Menetapkan jadwal dan waktu kegiatan
(6) Menetapkan ukuran keberhasilan

b) Langkah Pelaksanaan
(1) Usahakan tetap menarik minat dan perhatian para peserta didik.
(2) Berikan informasi secara sistematis dan sederhana sehingga jelas isi
dan manfaatnya.

19
(3) Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik
sehari – hari.
(4) Bila menggunakan teknik peserta didik mendapatkan sendiri informasi
( karya wisata dan pemberian tugas ) persiapkan sebaik mungkin
sehingga setiap peserta didik mengetahui apa yang harus diperhatikan,
apa yang harus dicatat dan apa yang harus dilakukan.
(5) Bila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung usahakan tidak
terjadi kekeliruan.
(6) Usahakan selalu kerja sama dengan guru bidang studi dan wali kelas.

c) Langkah Evaluasi
Konselor hendaknya mengevaluasi setiap kegiatan penyajian
informasiuntuk mengetahui sampai seberapa jauh peserta didik mampu
menangkap informasi. Manfaat dari langkah informasi ini, diantaranya
adalah:
(1) konselor mengetahui hasil pemberian informasi.
(2) konselor mengetahui efektivitas suatu teknik.
(3) konselor mengetahui apakah persiapannya sudah cukup matang atau
masih banyak kekurangannya.
(4) konselor mengetahui kebutuhan klien.
(5) bila dilakukan evaluasi, peserta didik merasa perlu memperhatikan
lebih serius, supaya timbul sikap positif dan menghargai isi informasi
yang diterimanya.

2) Kriteria Penilaian Keberhasilan Pelayanan Penyajian Informasi


a) Jika para peserta didik telah dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya yang baru.
b) Jika para peserta didik telah memperoleh sebanyak mungkin sumber
informasi tentang: cara belajar, informasi sekolah sambungan, informasi
pemilihan jurusan/program.

20
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan penempatan/penyaluran
ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Materi yang dapat diangkat melalui
penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu meliputi.
a. Penempatan dan penyaluran peserta didik di sekolah
1) Pelayanan penempatan dalam kelas
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
3) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler
4) Pelayanan penempatan dan penyaluran kejurusan/program studi
b. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan
1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan
sambungan/lanjutan
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan

4. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan
dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan
peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan

21
pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Materi yang dapat
diangkat melalui layanan pembelajaran, yaitu meliputi hal berikut:
a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang
kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar.
b. pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c. pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan
menjawab, dan menulis.
d. pengajaran perbaikan.
e. program pengayaan.

5. Layanan Konseling Perorangan (Individual)


Layanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pelayanan langsung tatap muka
dengan guru bimbingan dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi yang dideritanya. Fungsi utama bimbingan yang didukung
oleh pelayanan konseling perorangan ialah fungsi pengentasan.

a. Macam-Macam Pendekatan dalam Konseling


Ada beberapa bentuk pendekatan dalam penyuluhan yang telah
dikembangkan, diataranya:
1) psikoanalitik
2) eksistensial-humanitik
3) klien-sentered dan/atau klinikal
4) gestalt
5) analisis transaksional
6) tingkah laku
7) rasional-emotif
8) realitas
9) pendekatan yang akan diuraikan selanjutnya dalam praktik adalah
konseling klinikal

22
b. Langkah-Langkah Konseling Klinikal
1) Langkah analisis
Langkah analisis adalah kegiatan penghimpunan data tentang peserta
didik yang berkenaan dengan bakat, minat, motif, kesehatan fisik,
kehidupan emosional, dan karakteristik yang dapat menghambat atau
mendukung penyesuaian diri peserta didik.
2) Langkah sintesis
Sintesis adalah langkah yang menghubungkan dan menrangkum data.
Ini berarti bahwa dalam langkah sintesis, penyuluhan mengorganisasikan
dan merangkum data sehingga tampak dengan jelas gejala-gejala atau
keluhan-keluahan peserta didik. Rangkuman ini haruslah dibuat
berdasarkan data yang diperoleh dalam langkah analisis.
3) Langkah diagnosis
Diagnosis adalah langkah menemukan masalahnya atau
mengidentifikasi masalah. Langkah ini mencakup proses interpretasi data
dalam kaitannya dengan gejala-gejala masalah, kekuatan dan kelemahan
peserta didik.
4) Langkah prognosis
Prognosis adalah suatu langkah mengenai alternative bantuan yang
dapat diberikan kepada peserta didik sesuai dengan masalah yang dihadapi
sebagaimana ditemukan dalam langkah diagnosis.
5) Langkah konseling
Langkah konseling adalah pemeliharaan yang berupa inti dari
pelaksanaan konseling yang meliputi berbagai bentuk usaha, diantaranya
menciptakan hubungan baik (rapport) antara konselor dengan peserta
didik, menafsirkan data, memberikan berbagai iinformasi, serta
merencanakan berbagai bentuk kegiatan bersama peserta didik.
6) Tindak lanjut

23
Tindak lanjut adalah langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha
konseling yang telah dilaksanakan. Langkah ini membantu peserta didik
kembali memecahkan masalah-masalah baru yang berkaitan dengan
masalahnya semula.

6. Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu dan membahas
secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang
pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik
secara individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu.

24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan
sebagai berikut.
1. Wawasan bimbingan dan konseling
a. Pengertian bimbingan dan konseling
Bimbingan adalah arahan, tuntunan, pertolongan, yang diberikan kepada
individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan hidupnya sesuai dengan perkembangan pribadinya agar supaya
menyesuaikan dirinya untuk kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan pertolongan, tuntunan yang di berikan kepada
seseorang untuk mengatasi kesulitan atau masalah secara langsung
berhadapan muka atau face to face relation untuk mencapai kesejahteraan
hidup.
b. Persamaan dan perbedaan bimbingan, konseling dan penyuluhan
1) Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan.
2) Perbedaan bimbingan dan konseling adalah konseling itu merupakan
salah satu teknik bimbingan karena bimbinga lebih luas dari konseling
3) Persamaan penyuluhan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan
a. Perbedaan penyuluhan dan konseling adalah kalau penyuluhan tergantung
kepada penyuluh, sedangkan konseling itu inisiatif dari klien. Penyuluhan
bersifat umum yang berlaku di Indonesia, sedangkan konseling khusus di
bidang psikologi dan pendidikan. Penyuluhan bersifat masal, sedangkan
konseling bersifat individual
c. Ruang lingkup bimbingan dan konseling

25
1) Ruang lingkup dari segi pelayanan: pelayanan bimbingan konseling di
sekolah dan di luar sekolah
2) Ruang lingkup dari segi sasaran: perorangan / individual dan kelompok
3) Ruang lingkup dari segi: bimbingan konseling pendidikan dan karir
4) Ruang lingkup dari segi sosial budaya
d. Sifat-sifat bimbingan dan konseling yaitu: bimbingan preventif, kuratif, dan
persevaratif.
e. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
Pada dasarnya bimbingan dan konseling diberikan kepada individu yang
dalam masa perkembangan ataupun semua orang dengan memperhatikan segi
perkembangan.
f. Fungsi bimbingan dan konseling, yaitu: fungsi pemahaman, preventif,
pengembangan, dan penyembuhan.
g. Asas- asas bimbingan dan konseling, yaitu: asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
keharmonisan, keahlian, dan alih tangan kasus.
h. Tujuan bimbingan dan konseling
1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang.
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin.
3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat
serta lingkungan kerjanya.
4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja
5) Memiliki kemampuan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam
tugas-tugas perkembangan

26
B. SARAN

Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.


1. Kita hendaknya menguasai konsep sistem pola 17 bimbingan dan konseling
kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik.
Kita hendaknya menerapkan konsep sistem pola 17 bimbingan dan konseling di
lapangan.

27

Anda mungkin juga menyukai