PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam proses jalannya pendidikan di suatu Negara tentunya banyak
komponen untuk bisa dibilang pendidikan tersebut maju atau berhasil. Juga
mengenai penerapan hal diluar kendali teknis suatu pembelajaran ( perilaku murid
, lingkungan yang mempengaruhi psikis siswa , pergaualan antar siswa. Secara
umum ,bimbingan dan konseling telah memiliki kedudukan yang sangat kuat.
Setiap lembaga pendidikan selayak nya memilki unit bimbingan dan konseling
dalam upaya optimalisasi potensi pendidikan. Bimbingan konseling merupakan
serangkaian program layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka
mampu berkembang lebih baik. Bimbingan konseling dilaksanakan dimulai dari
tingkat Pendidikan Dasar , Pendidikan Menengah , Pendidikan Tinggi .
1
dan konsep yang berkenaan dengan sistem tersebut terkusus pada pembidangan
bimbingan maupun konseling khususnya pada bidang pendidikan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling dan bimbingam penyuluhan
?
2. Apa yang termasuk dalam ruang lingkup serta persamaan dan perbedaan
bimbingan konseling?
C. Tujuan penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah yang ada maka berikut daripada tujuan
penulisan makalah yakni
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
datar jarang bergejolak dan menjadi pusat mode pendidikan khususnya kota kota
besar.
4
d. Perbedaan penyuluhan dan Konseling
1. Penyuluhan tergantung kepada penyuluh, sedangkan konseling itu dilakukan
berkaitan dengan kemampuan dari yang bersangkutan itu sendiri
2. Penyuluhan bersifat umum yang ada di Indonesia yang mana dalam hal ini
dikaitkan setiap warga Negara bisa atau mampu untuk melakukan hal tersebut
3. Program penyuluhan sudah ditentukan oleh pemerintah atau instansi terkait ,
sedangkan Konseling dimusyawarahkan oleh pihak terkait ( Klien / Konselir)
4. Penerapan proses penyuluhan bersifat masal sedangkan Konseling bersifat
Privat atau dilakukan dengan tatap muka
5
gambaran konseling dan pemahaman tentunya dengan diksi serta
penyampaian yang mudah dipahami
2. Kelompok merupakan jenis selanjutnya yang menjadi ruang lingkup dari
segi sasaran pada bimbingan konseling. Hal ini sangat relevan mengingat
di Indonesia sendiri terdapat banyak mengenai jenis pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa ( kelompok ) sehingga disitulah peran konseling
sangat diperlukan untuk mampu memberikan tindakan proses
penyembuhan / healing process kepada kelompok siswa yang bersifat
provoaktif ini. Berkenaan kasus yang dibuat kelompok individu biasanya
lebih terorganisir sehingga dampak yang ditimbulkan juga jauh lebih
menimbulkan trauma yang besar ( percobaan bullying , Perpeloncoan
pada siswa baru yang merupakan ajang senioritas .
c. Ruang lingkup dari segi jenis dan macamnya
1. Bimbingan konseling pendidikan meliputi : siswa , prestasi , pergaulan,
tiga komponen ini hanya sebagian dari beberapa banyak komponen dari
jenis bimbingan konseling yang dinilai kompleks karena jika ditarik
pemahaman akan hal ini , mustahil jika suatu lembaga pendidikan baik
negeri maupun swasta tidak memiliki komponen tersebut.
2. Bimbingan Konseling karir meliputi : pekerja dan motvasi. Berbeda
dengan pendidikan Konseling serta Bimbingan yang sifatnya lebih kepada
personal ( satu orang ) karena dirasa masalah yang mungkin dialami
sudah beda konteks nya dengan kalangan yang ada di sekolah yang mana
masih berada dalam pengawasan dewan guru sedangkan , jika berkaitan
dengan karir maka cakupannya sudah masuk lebih luas. Dengan demikian
kita berarti mendapat Bimbingan dan Konseling dari siapa saja ( kerabat,
saudara , istri , suami , ayah , ibu)
d. Ruang lingkup dari segi Sosial dan Budaya
6
Layanan bimbingan Konseling tidak hanya untuk peserta didik yang
mempunyai masalah saja akan tetapi , layanan bimbingan konseling juga
untuk peserta didik tidak mempunyai masalah.
Hal ini dilakukan sebagai sistem pembekalan dalam diri siswa agar
mampu memilah mengenai mana masalah yang sekiranya harus ditangani
dengan pemikiran yang bersifat tenang maka akan muncul ide ide pemberian
solusi serta sebagai pengajar kita juga menanamkan dalam diri siswa untuk
menyesaiakan masalah selalu dengan kepala dingin dan juga melakukan
musyawarah ( jika melibatkan banyak orang ) yang mana hal ini juga salah
satu segi kebudayaan orang Indonesia yang suka bermusyawarah.
7
5. Prinsip prinsip Bimbingan dan Konseling
a. Diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang , ini
berarti bahwa bantuan yang diberikan kepada siswa harus bertolak dari
perkembangan dan kebutuhan siswa
b. Diperuntukkan bagi semua siswa. Bimbingan tidak hanya ditunjukkan kepada
siswa yang bermasalah atau salah satu dari mereka ,tetapi ditujukkan kepada
semua siswa. Prinsip ini mengandung arti bahwa pembimbing perlu
memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan
menjadikan perkembangan dan kebutuhan siswa sebagai salah satu dasar bagi
penyusunan program di sekolah
c. Dilaksanakan dengan mempedulikan semua segi perkembangan siswa, prinsip
ini mengandung arti bahwa dalam bimbingan semua segi perkembangan siswa
meliputi diantaranya: fisik , mental ,sosial , ekonomi , maupun moral dan
spiritual
d. Berdasarkan kepada kemampuan individu untuk menetukan pilihan prinsip ini
mengandung makna bahwa setiap siswa memiliki kemampuan untuk
menetukan pilihan nya sendiri. Pembimbing tidak memikirkan sesuatu untuk
siswa melainkan membantu mengembangkan kemampuan siswa untuk
melakukan pilihan
e. Dimaksudkan untuk membantu siswa dalam merealisasikan/ mewujudkan
keinginan dirinya. Prinsip mengandung arti bahwa bantuan di dalam proses
bimbingan mengarahakan dirinya kepada tujuan yang sebenarnya. Dan
mencapai tujuan tersebut sesuai dengan kemamuan dan kemapuan diri serta
memanfaatkan peluang yang diperoleh
f. Bagian terpadu dari proses pendidikan. Proses bukanlah proses perkembangan
/ aspek intelektual semata ,melainkan proses pendidkan bukanlah proses
pengembangan seluruh aspekb kepribadian siswa. Ini berarti bahwa didalam
praktik , pendidikan tidak cukup hanya melaksanakan proses pembelajaran
yang lebih banyak terfokus membantu siswa menguasi penghetahuan secara
intelektual ,melainkan juga harus disertai dengan pengembangan aspek lain.
8
Seperti berbagai macam life skills / kemampuan terampil diantaranya :
keterampilan sosial , kecerdasan emosional ,disiplin diri , pemahaman nilai ,
sikap dan kebiasaan belajar.
9
dengan upaya membantu konseli melaksanakan tugas tugas mencapai tugas
tugas perkembangannya dan sesuai yang di harapkan
d. Proses penyembuhan yaitu , fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah , baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang digunakan adalah konseling, dan
remedial teaching. Teknik disini berkaitan dengan bimbingan berbasis
pelayanan informasi , tutorial ,diskusi kelompok / curah pendapat ( brain
storming ), home room , dan karya wisata / field trip.
10
pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli.
Keterbukaan ini amat sangat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan
dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan /
kegiatan. Agar konseli dapat terbuka , guru pembimbing terlebih dahulu harus
bersikap terbuka dan tidak berpura pura
d. Asas Kegiatan yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif didalam
penyelenggaraan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu
mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan / kegiatan bimbingan
konseliing yang diperuntukkan baginya.
e. Asas kemandirian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada
tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni konseli sebagai sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi sosok konseli konseli
dengan ciri ciri mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya. Mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri , guru pembimbing hendaknya mampu
mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli,
f. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
ojek sasaran pelayanan bimbingan dan konseli dalam kondisnya sekarang.
Pelayanan yang berkenanaan dengan “ kondisi masa depan atau masa lampau
sekali pun” dilihat dari dampak dan / atau kaitannya dengan kondisi yang ada
dan apa yang diperbuat sekarang.
g. Asas kedinamisan yaitu , asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayan ( konseli ) yang sama
kehendaknya yakni infin selalu bergerak maju , tidak monoton , dan terus
berkembang dan tahapan perkembangannya dari waktu ke waktu
h. Asas keterpaduan , yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling , baik yang dilakuakn
oleh guru pembimbing maupun pihak lain yang saling menunjang , harmonis
dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak pihak
11
yang berperan dalam penyelenggaran pelayanan bimbingan dan konseling
perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan / kegiatan
bimbingan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik baik nya.
i. Asas keharmonisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu
nilai dan norma agama , hukum dan peraturan , adat istiadat , ilmu
penghetahuan dan kebiasaan yang berlaku. Bukanalah pelayanan atau
kegiatan bimbingan koseling yang dapat dipertangungg jawab kan apabila isi
dan pelaksanaan nya tidak sessuai dengan nilai dan norma yang dimaksudkan.
Lebih jauh ,pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus
dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami dan mengmalkan nilai
norma tersebut
j. Asas keahlian yaitu bimbimngan dan konseling yang menghendaki siswanya
atas dasar pelayanan kegiatan dengan kaidah kaidah profesionall. Dalam hal
ini ,para pelaksana pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah
tenaga yang benar benar ahli dalam bimbingan dan konseling.
Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud dengan baik dalam
penyelenggaraan jenis pelayanan dan kegiatan konseling maupun dalam
pergerakan kode etik bimbingan dan konseling
k. Asas alih tangan yaitu bimbingan dan konseling yang menghedaki agar pihak
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli mengalih
tangankan permasalahan tersebut kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing dapat menerima alih tangan , kasus dari orang tua , dari guru
guru lain atau ahli lain dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalih
tangankan kasus kepada guru mata pelajaran / praktik dan lain lain
12
8. Tujuan bmibingan dan konseling
Tujuan bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang
menggambarkan kualitas perilaku atau pribadi peserta didik yang diharapkan ,
berkembang melalui strategi layanan yang diberikan. Adapun tujuan bimbingan
konseling sebagai berikut
a. Merencnakan kegiatan penyelesaian studi , perkembangan karir serta
kehidupan nya di masa yang akan datang
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilki se optimal
mungkin
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan serta lingkungan
masyarakat dan juga lingkungan kerjanya
d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi , peyesuaian
dengan lingkungan pendidikan masyarakat , maupun menjaga liungkungan
kerja
e. Memilliki kemampuan menginternalisasi nilai nilai yang terkandung dalam
tugas tugas perkembangan yang harus dikuasai nya
memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola-17. Hal ini memberi warna
tersendiri bagi bidang garapan, jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di jajaran
melayani kliennya dengan terprogram secara efektif apabila kurang atau tidak
13
diberikan kepada peserta didik untuk belajar dengan efektif. Efektivitas konseling
dapat tercapai bila seorang konselor atau guru pembimbing melaksanakan pola 17.
C. Bidang Garapan
Ditinjau dari segi masalah yang dihadapi para peserta didik, bidang garapan
bimbingan di sekolah mencakup 4 bidang berikut:
1. Bimbingan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling
di SMP, SMA /SMK membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, mantap dan
14
mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-
pokok berikut:
a. pemantapan sikap dan kebiasaan seta pengembangan wawasan dalam beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan prodiktif, baik dalm kehidupan sehari-hari
maupun untuk peranannya dimasa depan.
c. pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengmbangannya pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif.
d. pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaaha-usaha
penanggulangannya
e. pemantapan kemampuan mengambil keputusan .
f. pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusaana yang
telah diambilnya.
g. pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
2. Bimbingan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA /SMK membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan dan
kenegaraan. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
b. pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
c. pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas denga menjunjung tinggi tata
15
karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, hokum, ilmu, dan kebiasaan
yang berlaku.
d. pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman
sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah yang lain, di luar sekolah,
maupun di masyarakat pada umumnya.
e. pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggungjawab.
f. orientasi tentang hidup berkeluarga.
3. Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling di
SMP,SMA /SMK membantu peserta didik mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bidang ini
dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif, baik dalam mencari informasi dalam berbagai sumber belajar,
bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengembangkan
keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani
program penilaian hasil belajar.
b. pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok.
c. pemantapan penguassaan materi program belajar di sekolah menengah umum
sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
d. pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,sosial dan budaya
yang ada disekolah, lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengembangan
pengetahuan dan kemampuan,serta pengembangan pribadi.
e. orientasi belajar di sekolah sambungan/perguruan tinggi.
16
17
4. Bimbingan Karier
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA/SMK membantu peserta didik merencanakan dan mengembangkan masa depan
karier. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a. pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang
hendak dikembangkan.
b. pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier
yang hendak di kembangkan.
c. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d. orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
18
g. fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan,
pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha)
h. staf pengajar dan tata usaha
i. hak dan kewajiban peserta didik
j. organisasi peserta didik
k. organisasi orang tua peserta didik
l. organisasi sekolah secara menyeluruh
2. Layanan Informasi
Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai cara, yaitu
meliputi hal berikut.
a. Informasi pengembangan pribadi
b. Informasi pendidikan
c. Informasi jabatan
d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagamabn, sosial
budaya, dan lingkungan
b) Langkah Pelaksanaan
(1) Usahakan tetap menarik minat dan perhatian para peserta didik.
(2) Berikan informasi secara sistematis dan sederhana sehingga jelas isi
dan manfaatnya.
19
(3) Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik
sehari – hari.
(4) Bila menggunakan teknik peserta didik mendapatkan sendiri informasi
( karya wisata dan pemberian tugas ) persiapkan sebaik mungkin
sehingga setiap peserta didik mengetahui apa yang harus diperhatikan,
apa yang harus dicatat dan apa yang harus dilakukan.
(5) Bila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung usahakan tidak
terjadi kekeliruan.
(6) Usahakan selalu kerja sama dengan guru bidang studi dan wali kelas.
c) Langkah Evaluasi
Konselor hendaknya mengevaluasi setiap kegiatan penyajian
informasiuntuk mengetahui sampai seberapa jauh peserta didik mampu
menangkap informasi. Manfaat dari langkah informasi ini, diantaranya
adalah:
(1) konselor mengetahui hasil pemberian informasi.
(2) konselor mengetahui efektivitas suatu teknik.
(3) konselor mengetahui apakah persiapannya sudah cukup matang atau
masih banyak kekurangannya.
(4) konselor mengetahui kebutuhan klien.
(5) bila dilakukan evaluasi, peserta didik merasa perlu memperhatikan
lebih serius, supaya timbul sikap positif dan menghargai isi informasi
yang diterimanya.
20
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan penempatan/penyaluran
ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Materi yang dapat diangkat melalui
penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu meliputi.
a. Penempatan dan penyaluran peserta didik di sekolah
1) Pelayanan penempatan dalam kelas
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
3) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler
4) Pelayanan penempatan dan penyaluran kejurusan/program studi
b. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan
1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan
sambungan/lanjutan
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan
4. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan
dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan
peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan
21
pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Materi yang dapat
diangkat melalui layanan pembelajaran, yaitu meliputi hal berikut:
a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang
kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar.
b. pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c. pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan
menjawab, dan menulis.
d. pengajaran perbaikan.
e. program pengayaan.
22
b. Langkah-Langkah Konseling Klinikal
1) Langkah analisis
Langkah analisis adalah kegiatan penghimpunan data tentang peserta
didik yang berkenaan dengan bakat, minat, motif, kesehatan fisik,
kehidupan emosional, dan karakteristik yang dapat menghambat atau
mendukung penyesuaian diri peserta didik.
2) Langkah sintesis
Sintesis adalah langkah yang menghubungkan dan menrangkum data.
Ini berarti bahwa dalam langkah sintesis, penyuluhan mengorganisasikan
dan merangkum data sehingga tampak dengan jelas gejala-gejala atau
keluhan-keluahan peserta didik. Rangkuman ini haruslah dibuat
berdasarkan data yang diperoleh dalam langkah analisis.
3) Langkah diagnosis
Diagnosis adalah langkah menemukan masalahnya atau
mengidentifikasi masalah. Langkah ini mencakup proses interpretasi data
dalam kaitannya dengan gejala-gejala masalah, kekuatan dan kelemahan
peserta didik.
4) Langkah prognosis
Prognosis adalah suatu langkah mengenai alternative bantuan yang
dapat diberikan kepada peserta didik sesuai dengan masalah yang dihadapi
sebagaimana ditemukan dalam langkah diagnosis.
5) Langkah konseling
Langkah konseling adalah pemeliharaan yang berupa inti dari
pelaksanaan konseling yang meliputi berbagai bentuk usaha, diantaranya
menciptakan hubungan baik (rapport) antara konselor dengan peserta
didik, menafsirkan data, memberikan berbagai iinformasi, serta
merencanakan berbagai bentuk kegiatan bersama peserta didik.
6) Tindak lanjut
23
Tindak lanjut adalah langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha
konseling yang telah dilaksanakan. Langkah ini membantu peserta didik
kembali memecahkan masalah-masalah baru yang berkaitan dengan
masalahnya semula.
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan
sebagai berikut.
1. Wawasan bimbingan dan konseling
a. Pengertian bimbingan dan konseling
Bimbingan adalah arahan, tuntunan, pertolongan, yang diberikan kepada
individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan hidupnya sesuai dengan perkembangan pribadinya agar supaya
menyesuaikan dirinya untuk kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan pertolongan, tuntunan yang di berikan kepada
seseorang untuk mengatasi kesulitan atau masalah secara langsung
berhadapan muka atau face to face relation untuk mencapai kesejahteraan
hidup.
b. Persamaan dan perbedaan bimbingan, konseling dan penyuluhan
1) Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan.
2) Perbedaan bimbingan dan konseling adalah konseling itu merupakan
salah satu teknik bimbingan karena bimbinga lebih luas dari konseling
3) Persamaan penyuluhan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan
a. Perbedaan penyuluhan dan konseling adalah kalau penyuluhan tergantung
kepada penyuluh, sedangkan konseling itu inisiatif dari klien. Penyuluhan
bersifat umum yang berlaku di Indonesia, sedangkan konseling khusus di
bidang psikologi dan pendidikan. Penyuluhan bersifat masal, sedangkan
konseling bersifat individual
c. Ruang lingkup bimbingan dan konseling
25
1) Ruang lingkup dari segi pelayanan: pelayanan bimbingan konseling di
sekolah dan di luar sekolah
2) Ruang lingkup dari segi sasaran: perorangan / individual dan kelompok
3) Ruang lingkup dari segi: bimbingan konseling pendidikan dan karir
4) Ruang lingkup dari segi sosial budaya
d. Sifat-sifat bimbingan dan konseling yaitu: bimbingan preventif, kuratif, dan
persevaratif.
e. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
Pada dasarnya bimbingan dan konseling diberikan kepada individu yang
dalam masa perkembangan ataupun semua orang dengan memperhatikan segi
perkembangan.
f. Fungsi bimbingan dan konseling, yaitu: fungsi pemahaman, preventif,
pengembangan, dan penyembuhan.
g. Asas- asas bimbingan dan konseling, yaitu: asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
keharmonisan, keahlian, dan alih tangan kasus.
h. Tujuan bimbingan dan konseling
1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang.
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin.
3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat
serta lingkungan kerjanya.
4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja
5) Memiliki kemampuan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam
tugas-tugas perkembangan
26
B. SARAN
27